77
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kasus HIV/AIDS cukup banyak terjadi dikalangan remaja. HIV/AIDS sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang pada umumnya dan kondisi kesehatan reproduksi pada khususnya karena pada umumnya HIV/AIDS berkaitan langsung dengan system reproduksi manusia. Bahkan HIV/AIDS dapat berdampak kematian. Dalam banyak kesempatan diskusi dan seminar mengenai HIV/AIDS sering para pakar menyebut fenomena gunung es ditengah pandemic HIV, artinya dari seluruh data yang dapat diungkap sesungguhnya tersembunyi masalah yang jauh lebih besar. Misalnya kita mengungkap 100 data penderita HIV maka mungkin saja angka realnya bisa mencapai 100 atau 1000 kali lipat. Sangat sedikit kaum muda yang memiliki pengetahuan yang memadai dan benar tentang HIV/AIDS padahal pengetahuan tersebut 1

Isi Lengkap Times New Roman

  • Upload
    rechax

  • View
    73

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Isi Lengkap Times New Roman

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kasus HIV/AIDS cukup banyak terjadi dikalangan remaja. HIV/AIDS sangat

berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang pada umumnya dan kondisi

kesehatan reproduksi pada khususnya karena pada umumnya HIV/AIDS berkaitan

langsung dengan system reproduksi manusia. Bahkan HIV/AIDS dapat

berdampak kematian. Dalam banyak kesempatan diskusi dan seminar mengenai

HIV/AIDS sering para pakar menyebut fenomena gunung es ditengah pandemic

HIV, artinya dari seluruh data yang dapat diungkap sesungguhnya tersembunyi

masalah yang jauh lebih besar. Misalnya kita mengungkap 100 data penderita

HIV maka mungkin saja angka realnya bisa mencapai 100 atau 1000 kali lipat.

Sangat sedikit kaum muda yang memiliki pengetahuan yang memadai dan benar

tentang HIV/AIDS padahal pengetahuan tersebut dibutuhkan untuk terhindar dari

resiko penularan. Dari data yang didapatkan dari UNAIDS (United Nation for

AIDS) pada akhir tahun 2004 didunia diperkirakan terdapat 39,4 juta orang

penderita HIV/AIDS. Menurut laporan United Nation Population Fund, HIV

banyak menjangkiti remaja putri. Diperkirakan diseluruh dunia yang terjangkit

penyakit HIV/AIDS 7,3 juta wanita muda dan 4,5 juta pria muda. Kalangan

remaja dunia dewasa ini ibarat hidup dalam era HIV/AIDS.1

Laporan itu juga menyebutkan bahwa sebagian kasus baru HIV/AIDS telah

menyerang remaja usia 15-24 tahun. Dilaporkan bahwa setiap 14 detik, satu orang

1

Page 2: Isi Lengkap Times New Roman

remaja terinfeksi virus HIV/AIDS. Setiap hari sekitar 6000 orang berusia 15-24

tahun tercatat sebagai penderita baru HIV. Sebanyak 87% pengidap HIV/AIDS

hidup dinegara miskin dan berkembang. Banyak kalangan remaja tidak

mempunyai informasi mengenai kesehatan, pencegahan kehamilan, HIV/AIDS

serta infeksi yang ditimbulkan akibat hubungan seks. Terancamnya generasi muda

dunia oleh penyakit HIV/AIDS, juga tidak terluput mengancam generasi muda

Indonesia.2

Di Indonesia penyakit HIV/AIDS meningkat cukup tajam dari tahun ke

tahun. Sejak kasus pertama di Bali 1987, enam tahun kemudian (desember 1993)

dilaporkan telah ditemukan di 12 propinsi dengan jumlah penderita AIDS

sebanyak 49 orang dan HIV (+) 193 orang. Pada bulan maret 2002 dilaporkan

berjumlah 2950 orang. Hingga Juni 2004 jumlah kasus HIV/AIDS pada kelompok

usia 15-19 tahun berjumlah 167 orang dan usia 20-29 tahun berjumlah 1.225

orang. Sementara jumlah total semua usia adalah 4389 kasus HIV/AIDS.

Banyaknya jumlah remaja penderita HIV/AIDS diduga karena keterbatasan akses

informasi dan layanan kesehatan bagi remaja yang berdampak pada rendahnya

pengetahuan tentang HIV/AIDS yang benar dan menyeluruh dikalangan remaja

berusia 15-24 tahun. Pada tahun 2002-2003 survei demografi kesehatan Indonesia

(SDKI) menemukan sekitar 34% remaja putri dan 21% remaja pria berusia 15-24

tahun belum pernah mendengar tentang HIV/AIDS. Dari juni 2004 hingga akhir

juni 2005 jumlah pengidap HIV/AIDS di Indonesia adalah sebanyak 7098 kasus,

benar-benar di luar dugaan, dalam kurun waktu satu tahun telah terjadi

peningkatan sebanyak 2709 kasus.2,4

2

Page 3: Isi Lengkap Times New Roman

Prevalensi HIV/AIDS di Indonesia telah bergerak dengan laju yang sangat

mengkhawatirkan. Sejak kasus HIV/AIDS 1987 yang pertama kali di pulau Bali.

Sementara sekarang (2007), hampir semua provinsi di Indonesia sudah ditemukan

kasus HIV/AIDS. Permasalahan telah sejak lama menjadi isu bersama yang terus

menyedot perhatian berbagai kalangan, terutama sector kesehatan. Namun

sesungguhnya masih banyak informasi dan pemahaman tentang permasalahan

kesehatan ini yang masih belum diketahui lebih jauh oleh remaja kita.3,4

Dari hasil data-data yang telah dikumpulkan penulis menyimpulkan bahwa

sekarang ini remaja didunia terutama Indonesia menunjukkan angka peningkatan

penderita HIV/AIDS dengan alasan mereka tidak tahu karena mereka tidak pernah

mendapatkan informasi dari sumber yang benar dan tidak adanya tempat atau

layanan khusus remaja dimana mereka bisa menanyakan tentang hal-hal tersebut.

Karena pengetahuan mereka tentang HIV/AIDS yang sedikit tersebut sehingga

penulis ingin mengetahui bagaimana gambaran mereka tentang HIV/AIDS. Dari

latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengetahui gambaran

pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di SMAN 12 Makassar.

3

Page 4: Isi Lengkap Times New Roman

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dalam penelitian ini, Bagaimana gambaran pengetahuan

remaja tentang HIV/AIDS di Sekolah Menengah Atas Negeri 12 Makassar.

1.3 TUJUAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS di

Sekolah Menengah Atas Negeri 12 Makassar.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang etiologi/penyebab

HIV/AIDS di SMA Neg. 12 Makassar.

b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang cara penularan

HIV/AIDS di SMA Neg. 12 Makassar.

c. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang manifestasi/gejala

HIV/AIDS di SMA Neg. 12 makassar.

d. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang

penatalaksanaan/pengobatan HIV/AIDS di SMA Neg. 12 Makassar.

e. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang prognosis HIV/AIDS di

SMA Neg. 12 Makassar.

f. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang pencegahan HIV/AIDS

di SMA Neg. 12 Makassar.

4

Page 5: Isi Lengkap Times New Roman

1.4 MANFAAT

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Institusi Pendidikan Tempat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang

bermanfaat bagi SMA Negeri 12 Makassar.

2. Akademik

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang

bermanfaat bagi mahasiswa tentang Tingkat Pengetahuan Remaja tentang

HIV/AIDS.

3. Peneliti

Diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam

penulisan karya tulis ilmiah serta menambah pengalaman dalam bidang

penelitian khususnya mengenai HIV/AIDS.

4. Masyarakat khususnya Remaja

Diharapkan penelitian ini dapat menambahkan pengetahuan masyarakat

khususnya remaja mengenai HIV/AIDS

5

Page 6: Isi Lengkap Times New Roman

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Tinjauan Umum Tentang HIV/AIDS

2.1.1 DEFINISI

HIV merupakan singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV

merupakan retrovirus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia

(terutama CD4 positive T-sel dan macrophages komponen-komponen utama

sistem kekebalan sel), dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi

ini mengakibatkan terjadinya penurunan sistem kekebalan yang terus-menerus,

yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh.1,3

Sistem kekebalan dianggap defisiensi ketika sistem tersebut tidak dapat

lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang

yang kekebalan tubuhnya defisien (immunodeficient) menjadi lebih rentan

terhadap berbagai ragam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang

yang tidak mengalami defisiensi kekebalan. Penyakit-penyakit yang berkaitan

dengan defisiensi kekebalan yang parah dikenal sebagai “ infeksi opportunistik “,

karena infeksi-infeksi tersebut memanfaatkan sistem kekebalan tubuh yang

melemah.3,4

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome.

Dimana menggambarkan berbagai gejala dan infeksi yang terkait dengan

menurunnya sistem kekebalan tubuh. Infeksi HIV telah ditahbiskan sebagai

penyebab AIDS. Tingkatan HIV dalam tubuh dan timbulnya berbagai infeksi

6

Page 7: Isi Lengkap Times New Roman

tertentu merupakan indikator bahwa infeksi HIV telah berkembang menjadi

AIDS.4

2.1.2 ETIOLOGI

AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah

retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan manusia,

seperti sel CD4+ (sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T

CD4+ secara langsung dan tidak langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar

system kekebalan tubuh dapat berfungsi dengan baik. Bila HIV telah membunuh

sel T CD4 hingga jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter

darah, maka kekebalan ditingkat sel akan hilang dan akibatnya ialah kondisi yang

disebut AIDS. Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis,

kemudian timbul gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS. Yang diidentifikasi

dengan memeriksa jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi

tertentu.3

Tanpa terapi antiretrovirus, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV

menjadi AIDS ialah sembilan sampai sepuluh tahun. Rata-rata waktu hidup

setelah AIDS hanya sekitar 9,2 bulan. Namun demikian, laju perkembangan

penyakit ini pada setiap orang bervariasi, banyak faktor yang mempengaruhinya.

Diantaranya kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV, yang merupakan

penyebab AIDS. HIV terdapat dalam cairan tubuh seseorang seperti darah, cairan

kelamin (air mani atau cairan vagina yang telah terinfeksi) dan air susu ibu yang

telah terinfeksi. AIDS adalah sindrom menurunnya system kekebalan tubuh yang

disebabkan oleh HIV. Orang yang mengidap AIDS amat mudah tertular oleh

7

Page 8: Isi Lengkap Times New Roman

berbagai macam penyakit karena system kekebalan tubuh penderita telah

menurun.3

HIV dapat menular ke orang lain melalui cara sebagai berikut:5,6

1. Hubungan seksual (anal,oral,vaginal) yang tidak terlindungi (tanpa kondom)

dengan orang yang telah terinfeksi.

2. Jarum suntik, tindik, tato yang tidak steril dan dipakai bergantian.

3. Mendapat transfusi darah yang mengandung virus HIV.

4. Ibu penderita HIV positif kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat

melahirkan atau melalui air susu ibu (ASI).

Penularan HIV tidak melalui hubungan sosial yang biasa seperti jabatan

tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan

dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar mandi, atau

WC/jamban yang sama atau tinggal serumah orang dengan HIV/AIDS (ODHA)

yaitu pengidap HIV atau AIDS. Sedangkan OHIDA (orang hidup dengan HIV

atau AIDS) yakni keluarga (anak, istri, suami, ayah, dan ibu) atau teman-teman

pengidap HIV/AIDS.5,6

2.1.3 PATOFISIOLOGI

Dalam tubuh odha, partikel virus bergabung dengan DNA sel pasien,

sehingga satu kali seseorang terinfeksi HIV seumur hidup ia akan tetap terinfeksi.

Dari semua orang yang terinfeksi HIV, sebagian berkembang masuk ke tahap

AIDS pada 3 tahun pertama, 50% berkembang menjadi pasien AIDS sesudah 10

tahun dan sesudah 13 tahun hampir semua orang yang terinfeksi HIV

8

Page 9: Isi Lengkap Times New Roman

menunjukkan gejala AIDS dan kemudian meninggal. Perjalanan penyakit tersebut

menunjukkan gambaran penyakit yang kronis, sesuai dengan perusakan system

kekebalan tubuh yang juga bertahap. Infeksi HIV tidak langsung memperlihatkan

tanda dan gejala tertentu, sebagian gejala tidak khas pada pasien HIV akut dimana

3-6 minggu setelah terinfeksi. Setelah infeksi akut, dimulailah infeksi HIV

asimptomatik (tanpa gejala). Masa tanpa gejala ini umumnya berlangsung selama

8-10 tahun. Tapi ada sekelompok kecil orang yang perjalanan penyakitnya amat

cepat, dapat hanya sekitar 2 tahun dan ada pula yang perjalanannya lambat (non

progresif). Seiring memburuknya kekebalan tubuh, odha mulai menampakkan

gejala-gejala akibat infeksi oportunistik.7

Tanpa pengobatan AVR, walaupun selama beberapa tahun tidak

menunjukkan gejala secara bertahap system kekebalan tubuh pasien menunjukkan

gejala klinik yang makin berat, pasien masuk tahap AIDS. Jadi yang disebut laten

secara klinik (tanpa gejala) sebetulnya bukan laten bila ditinjau dari sudut

penyakit HIV. Manifestasi dari awal dari kerusakan system kekebalan tubuh

adalah kerusakan mikro arsitektur folikel kelenjar getah bening dan infeksi HIV

yang luas di jaringan limfoid, yang dilihat dengan pemeriksaan hibridasi in situ.

Sebagian besar replikasi HIV terjadi di kelenjar getah bening, bukan di peredaran

darah tepi. Pada orang dengan infeksi HIV masih merasa sehat, klinis tidak

menunjukkan gejala, pada waktu terjadi replikasi itu HIV yang tinggi dimana 10

partikel setiap hari. Replikasi yang cepat ini dengan mutasi HIV dan seleksi,

muncul HIV yang resisten. Bersamaan dengan replikasi HIV, terjadi kehancuran

9

Page 10: Isi Lengkap Times New Roman

limfosit CD4 yang tinggi, untungnya tubuh masih bisa mengkompensasi dengan

memproduksi limfosit CD4 sekitar 10 pangkat 9 setiap hari.8

Perjalanan penyakit lebih progresif pada pengguna narkotika. Lebih dari

80% pengguna narkotika terinfeksi virus hepatitis C. infeksi pada katup jantung

juga adalah penyakit yang dijumpai pada odha pengguna narkotika dan biasanya

tidak ditemukan pada odha yang tertular dengan cara lain. Lamanya penggunaan

jarum suntik berbanding lurus dengan infeksi pneumonia dan tuberkulosis. Makin

lama menggunakan narkotika suntikan, makin mudah ia terkena pneumonia dan

tuberkulosis. Infeksi oleh kuman penyakit lain akan menyebabkan virus HIV

membelah dengan lebih cepat sehingga jumlahnya akan meningkat pesat. Selain

itu juga dapat menyebabkan reaktivasi biasanya lebih progresif.

Jalannya infeksi, pada infeksi HIV dapat dibedakan tiga fase:9

a. Fase pertama. Orang yang terkena infeksi menjadi seropositif, artinya setelah

6 bulan di dalam darahnya dapat dideteksi HIV secara tak langsung (melalui

antibodies). Pada persentase kecil, beberapa hari setelah infeksi timbul gejala

flu berat selama lebih kurang seminggu. Keluhan ini diakibatkan invasi dan

replikasi dari ribuan HIV di dalam limfosit-T.

b. Fase kedua. Kemudian system imun merangkap dan mengurung semua virus

di kelenjar limfa, dimana replikasinya berlangsung terus. Jaringan yang

terinfeksi dan HIV yang lolos dimusnahkan oleh masing-masing T killer cells

dan antibodies. Proses ini berlangsung tanpa gejala. Setiap tahun semakin

banyak HIV dapat meloloskan diri dan masuk ke dalam sirkulasi dan lebih

banyak limfosit-T mati, sedangkan system imun menjadi semakin lemah.

10

Page 11: Isi Lengkap Times New Roman

c. Fase ketiga. Satu sampai 12 tahun kemudian jumlah HIV dalam darah (viral

load)menjadi besar sekali dan jumlah limfosit-T helper(CD 4) turun dari l.k

1000 sampai l.k 200/mm3. baru pada saat inilah penyakit AIDS menjadi nyata

(full-blown) dengan gejala-gejala klinis. Hanya lebih kurang 40% dari semua

orang seropositif yang sebelumnya merasakan dirinya sehat, kini betul-betul

sakit dengan keluhan-keluhan hebat. Pada sisanya (60%) tidak akan

berkembang AIDS, yang sebab-sebabnya belum diketahui.

2.1.4 MANIFESTASI KLINIK

Gejala klinis infeksi primer dapat berupa demam, nyeri otot atau sendi,

lemah,mukokutan (ruam kulit, ulkus di mulut) limfadenopati, neurologis (nyeri

kepala, nyeri belakang mata, fotofobia, meningitis, ensefalitis) dan saluran

cernan(anoreksia, nousea, diare, jamur di mulut). Gejala bervariasi dari ringan

sampai berat sehingga memerlukan perawatan di rumah sakit.10

Penderita AIDS lanjut sering disertai berat badan menurun yang

disebabkan perubahan metabolism dan kurangnya kalori yang masuk ke dalam

tubuh. Demensia dapat terjadi akibat infeksi microglia (makrofag dalam otak).

Setelah penyakit HIV pada fase akut, ciri klinis infeksi HIV pada fase penyakit

periode klinis laten AIDS yaitu:11

a. Jumlah CD4+ menurun

b. Infeksi oportunistik:

1. Protozoa (T. kriptosporidium)

2. Bakteri (M. avium, nokardia, salmonella)

11

Page 12: Isi Lengkap Times New Roman

3. Jamur (kandida, K. neoformans, H. kapsulatum pneumocystis)

4. Virus (CMV, herpes simpleks, varisella - zooster)

5. Tumor :

a. Limfoma (EBV-Lifoma berhubungan sel B)

b. Sarcoma Kaposi

c. Ensefalopati serta Wasting Syndrome

2.1.5 PENEGAKKAN DIAGNOSIS

Tes HIV merupakan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui secara

pasti apakah seseorang terinfeksi HIV sangatlah penting, karena pada infeksi HIV

gejala klinisnya dapat baru terlihat setelah bertahun-tahun lamanya.1

Beberapa jenis pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis infeksi HIV.

Secara garis besar dibagi menjadi pemeriksaan serologik untuk mendeteksi

adanya anti bodi terhadap HIV. Deteksi adanya virus HIV dalam tubuh dapat

dilakukan dengan isolasi dan biakan virus, deteksi antigen, dan deteksi materi

genetik dalam darah pasien. Pemeriksaan yang lebih mudah dilakukan adalah

pemeriksaan terhadap antibody HIV. Sebagai penyaringnya biasa digunakan

teknik ELISA (Enzyme – Linked Immunosorbent Assay), aglutinasi atau dot-blot

immunobinding assay, tapi metode yang biasa digunakan di Indonesia adalah

dengan ELISA. Hal yang diperhatikan dalam melakukan tes terhadap antibodi

HIV ini yaitu adanya massa jendela. Massa jendela adalah waktu sejak tubuh

terinfeksi HIV sampai mulai timbulnya antibodi yang dapat dideteksi dengan

pemeriksaan. Antibodi dimulai terbentuk pada 4-8 minggu setelah infeksi. Jadi

12

Page 13: Isi Lengkap Times New Roman

jika masa ini hasil tes HIV pada seseorang yang sebenarnya sudah terinfeksi HIV

dapat memberikan hasil yang negatif. Untuk itu jika kecurigaan akan adanya

resiko terinfeksi cukup tinggi, perlu dilakukan pemeriksaan ulangan 3 bulan

kemudian.1

Jika pemeriksaan penyaring menyatakan hasil reaktif, pemeriksaan dapat

dilanjutkan dengan pemeriksaan konfirmasi untuk memastikan adanya infeksi

oleh HIV, yang paling sering dipakai saat ini adalah teknik Western Blot (WB).

Seseorang yang ingin menjalankan tes HIV untuk keperluan diagnosis harus

mendapatkan konseling pra tes dan konseling pasca tes. Jika hasil positif akan

diberikan informasi mengenai pengobatan untuk memperpanjang masa tanpa

gejala serta cara pencegahan penularan.1

2.1.6 PENATALAKSANAAN

HIV/AIDS sampai saat ini memang belum dapat disembuhkan secara total.

Secara umum, penatalaksanaan odha terdiri atas beberapa jenis, yaitu:

a. Pengobatan untuk menekan replikasi virus HIV dengan obat antiretroviral

(AVR)

b. Pengobatan untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi dan kanker yang

menyertai infeksi HIV/AIDS, seperti jamur, tuberculosis, hepatitis

toksoplasma, Sarkoma Kaposi, limfoma, serta kanker serviks

c. Pengobatan suporatif, yaitu makanan yang mempunyai nilai gizi yang lebih

baik dan pengobatan pendukung lain seperti dukungan psikososial dan

dukungan agama serta juga tidur yang cukup dan perlu menjaga kebersihan.

13

Page 14: Isi Lengkap Times New Roman

Dengan pengobatan yang lengkap tersebut, angka kematian dapat ditekan, harapan

hidup lebih baik dan kejadian infeksi oportunistik amat berkurang.3,10

2.1.7 PROGNOSIS

Tanpa pengobatan, waktu hidup bersih rata-rata setelah terinfeksi HIV

diperlukan 9 sampai 11 tahun, tergantung subtipe HIV, di daerah dimana banyak

tersedia, pengembangan ART sebagai terapi efektif untuk infeksi HIV dan AIDS

mengurangi kematian tingkat dari penyakit dengan 80% dan meningkatkan

harapan hidup untuk orang yang terinfeksi HIV baru didiagnosis sekitar 20 tahun.

Sebagai pengobatan baru terus dikembangkan dank arena HIV terus berevolusi

resisten terhadap perawatan, perkiraan waktu bertahan kemungkinan akan terus

berubah. Tanpa terapi antiretroviral, kematian biasanya terjadi dalam waktu satu

tahun. Laju perkembangan penyakit klinis sangat bervariasi antara individu dan

telah terbukti dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kerentanan host dan fungsi

kekebalan tubuh.12

2.1.8 PENCEGAHAN

Ada beberapa jenis program yang terbukti sukses diterapkan di beberapa

negara dan amat dianjurkan oleh Badan Kesehatan Dunia. WHO, untuk

dilaksanakan secara sekaligus:1,6

a. Pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja dan dewasa muda

b. Program penyuluhan sebaya untuk berbagai kelompok sasaran

c. Program kerjasama dengan media cetak dan elektronik

14

Page 15: Isi Lengkap Times New Roman

d. Pekat pencegahan komprehensif untuk pengguna narkotika, termasuk program

pengadaan jarum suntik steril

e. Program pendidikan agama

f. Program pelayanan pengobatan infeksi menular seksual

g. Program promosi kondom dilokalisasi pelacuran dan panti pijat

h. Pelatihan keterampilan hidup

i. Program pengadaan tempat tes HIV dan konseling

j. Dukungan untuk anak jalanan dan pengentasan prostitusi anak

k. Integritas program pencegahan dengan program pengobatan, perawatan dan

dukungan untuk odha

l. Program pencegahan penularan HIV dari Ibu dan ke anak dengan pemberiaan

obat AVR.

2.2 Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

Pengetahuan atau tahu menurut kamus Bahasa Indonesia karangan Moeljiono

ialah mengerti sesudah melihat atau menyaksikan, mengalami atau diajar.13

Secara terinci mengukur tingkat pengetahuan seseorang, Bloom

mengemukakan enam tingkatan proses:13

1. Pengetahuan (knowledge), bila seseorang hanya mampu mengingat sesuatu

yang telah dipelajarinya dalam garis besarnya saja.

2. Perbandingan (comprehension), bila seseorang telah dapat menerangkan

kembali secara mendasar ilmu pengetahuan yang telah dipelajarinya.

15

Page 16: Isi Lengkap Times New Roman

3. Penerapan (application), bila telah ada kemampuan untuk menggunakan apa

yang dipelajarinya.

4. Analisis (analysis), bila telah mampu menerangkan bagian-bagian yang

menyusun suatu bentuk pengetahuan tertentu dan menganalisa hubungan satu

sama lain.

5. Sintesis (synthesis), bila disamping mampu menganalisis, ia pun mampu

menyusun kembali ke bentuk semula maupun ke bentuk yang lain.

6. Penilaian (evaluation), merupakan tingkat pengetahuan yang tertinggi,

apabila telah mampu mengetahui secara menyeluruh dari semua bahan yang

telah dipelajarinya dan juga mampu menilai sesuai kriteria yang telah

ditentukan.

2. 3 Tinjauan Umum Tentang Remaja

WHO mendefinisikan remaja berdasarkan 3 kriteria,yaitu biologic,

psikologik, dan sosial ekonomi. Secara lengkap definisi remaja menurut WHO

adalah sebagai berikut:14

Remaja adalah suatu masa dimana:

1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda

seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual.

2. Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari anak-

anak menjadi dewasa.

3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada

keadaan yang relatif lebih mandiri.

16

Page 17: Isi Lengkap Times New Roman

WHO menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai usia remaja, yang

kemudian dibagi menjadi 2 bagian, yaitu remaja awal (10-14 tahun) dan remaja

akhir (15-20 tahun). PBB sendiri menetapkan usia 15-24 tahun sebagai usia

pemuda. Sedangkan Indonesia memberikan batasan remaja adalah usia 11-24

tahun dan belum nikah.14

2.4 KERANGKA TEORI

Etiologi AIDS disebabkan oleh HIV, dimana penularannya dapat

disebabkan oleh:

a. Hubungan seksual

b. Donor darah

c. Jarum suntik

d. Transmisi dari ibu

e. Kontak langsung dengan darah

Pengetahuan remaja tentang faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya

penularan HIV tentu saja sangat berperan dalam terjadinya AIDS, baik dalam

pengetahuan maupun pencegahannya akan penyebab AIDS tersebut. Pengetahuan

remaja akan pencegahan awal sebelum terjangkit virus HIV sangat penting,

karena kita ketahui bahwa obat untuk menyembuhkan HIV/AIDS ini belum ada,

yang ada hanya obat untuk mengurangi efek dari virus HIV ini. Selain itu, pada

remaja yang sudah terlanjur terjangkit virus ini akan merusak cita-cita dan masa

depan mereka. Semakin dini mereka mengetahui tentang HIV/AIDS, maka

semakin jauh mereka akan terjangkit penyakit ini.

17

Page 18: Isi Lengkap Times New Roman

2.5 Kerangka konsep

2.6 Definisi Operasional & Kriteria Objektif

Sesuai permasalahan dan tujuan penelitian, maka sebagai pedoman awal

pengumpulan informasi digunakan definisi operasional yang dikembangkan

seperti uraian di bawah ini:

1. HIV/AIDS adalah sekumpulan gejala yang timbul akibat menurunnya system

kekebalan tubuh manusia yang di dapat (bukan keturunan) dan disebabkan

oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).

2. Remaja adalah masa dimana Individu berkembang dari saat pertama kali ia

menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai ia mencapai

kematangan seksual.

18

Siswa siswi Sekolah

Menengah Atas Negeri 12

Makassar

Pengetahuan tentang penyakit

HIV/AIDS

- Penyebab

- Penularan

- Gejala

- Pengobatan

- Prognosis

- Pencegahan

Page 19: Isi Lengkap Times New Roman

Batas usia 10-20 tahun sebagai usia remaja:

- remaja awal (10-14 tahun)

- remaja akhir (15-20 tahun)

3. Pengetahuan tentang HIV/AIDS adalah segala sesuatu dialami, di lihat dan di

dengar tentang HIV/AIDS dan digali berdasarkan kemampuan menjawab

pertanyaan tentang apa itu HIV/AIDS, bagaimana penularannya, siapa saja

yang berisiko tertular, pengobatan dan bagaimana pencegahannya.

Kualitas pengetahuan pada masing-masing tingkat pengetahuan dapat

dilakukan dengan kriteria, yaitu :15

- Baik : Hasil presentase 76 – 100%

- Cukup : Hasil presentase 56 – 75%

- Kurang : Hasil presentase <56%

19

Page 20: Isi Lengkap Times New Roman

BAB III

METODE PENELITIAN

3. 1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk memperoleh

gambaran pengetahuan remaja tentang HIV/AIDS dengan menggunakan

kusioner yang dalam hal ini adalah siswa siswi yang bersekolah di sekolah

menengah atas negeri 12 makassar

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Waktu penelitian mulai tanggal 1 oktober 2011. Tempat pelaksanaan

adalah di sekolah menengah atas negeri 12 makassar.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi merupakan seluruh obyek penelitian atau obyek yang diteliti.

Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X dan XI di SMAN 12 makassar

sebanyak 720 siswa.

Populasi N %

X 350 48,6

XI 370 51,4

Total 720 100

20

Page 21: Isi Lengkap Times New Roman

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi, populasi yang besar tidak mungkin secara keseluruhan dapat diteliti.

Adanya keterbatasan waktu, tenaga, dana maka peneliti menggunakan sampel

yang diambil dari populasi tersebut, dengan syarat sampel yang diambil dari

populasi harus betul-betul representative (mewakili).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini secara simple random

sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan cara diundi atau acak dan

perbedaan karakter yang mungkin ada pada setiap unsur atau elemen populasi

tidak merupakan hal yang penting dalam penelitian ini.

Besar sampel penelitian dihitung dengan rumus:

N 720 keterangan:

n = = N = jumlah populasi

1+ N (0,1)2 1 + 720 (0,1)2 n = jumlah sampel

= 87,80

= 88 (dibulatkan)

Maka didapatkan jumlah sampel minimal sebesar 88 orang, dalam penelitian ini

menggunakan sampel sebanyak 89 orang.

Sampel N %

X 44 49,4

XI 45 50,6

Total 89 100

21

Page 22: Isi Lengkap Times New Roman

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer yaitu

berupa kuesioner yang diberikan kepada sampel. Teknik ini dilakukan dengan

memberikan daftar pertanyaan secara tertulis kepada responden untuk

mendapatkan informasi mengenai gambaran pengetahuan remaja tentang

HIV/AIDS.

Daftar pertanyaan untuk variabel pengetahuan terdiri atas beberapa

kelompok pertanyaan, kelompok pertanyaan tersebut adalah:

a. Pertanyaan untuk mengidentifikasikan pengetahuan remaja tentang penyebab

HIV/AIDS (pertanyaan 3-5).

b. Pertanyaan untuk mengidentifikasikan pengetahuan remaja tentang cara

penularan HIV/AIDS (pertanyaan 6-11).

c. Pertanyaan untuk mengidentifikasikan pengetahuan remaja tentang gejala

penyakit HIV/AIDS (pertanyaan 12-14).

d. Pertanyaan untuk mengidentifikasikan pengetahuan remaja tentang

pengobatan HIV/AIDS (pertanyaan nomor 15).

e. Pertanyaan untuk mengidentifikasikan pengetahuan remaja tentang prognosis

penyakit HIV/AIDS (pertanyaan 16-17).

f. Pertanyaan untuk mengidentifikasikan pengetahuan remaja tentang

pencegahan penyakit HIV/AIDS (pertanyaan 18-22).

g. Pertanyaan untuk mengidentifikasikan pengetahuan remaja tentang insidens

penyakit HIV/AIDS (pertanyaan 23).

22

Page 23: Isi Lengkap Times New Roman

Untuk mempermudah dalam pengolahan kelompok pertanyaan, maka dari

kelompok pertanyaan tersebut dibagi dalam beberapa kriteria.

Kriteria pengukuran untuk variabel pengetahuan dinilai sesuai kelompok

pertanyaan yaitu:

Kelompok pertanyaan (a):

- Baik : jika jawaban kesioner yang benar 76 – 100%

- Cukup : jika jawaban kesioner yang benar 56 – 75 %

- Kurang : jika jawaban kesioner yang benar <56%

Kelompok pertanyaan (b):

- Baik : jika jawaban kesioner yang benar 76 – 100%

- Cukup : jika jawaban kesioner yang benar 56 – 75%

- Kurang : jika jawaban kesioner yang benar <56%

Kelompok pertanyaan (c):

- Baik : jika jawaban kesioner yang benar 76 – 100%

- Cukup : jika jawaban kesioner yang benar 56 – 75%

- Kurang : jika jawaban kesioner yang benar <56%

Kelompok pertanyaan (d) dan (g):

- Baik : bila menjawab dengan benar pertanyaan

- Kurang : bila jawaban salah

Kelompok pertanyaan (e):

- Baik : bila menjawab dengan benar semua pertanyaan

- Cukup : bila menjawab 1 pertanyaan dengan benar

- Kurang : bila semua jawaban salah

23

Page 24: Isi Lengkap Times New Roman

Kelompok pertanyaan (f):

- Baik : jika jawaban kesioner yang benar 76 – 100%

- Cukup : jika jawaban kesioner yang benar 56 – 75%

- Kurang : jika jawaban kesioner yang benar <56%

3.5 Pengolahan dan Penyajian Data

Jawaban yang diperoleh dari hasil kuisioner disusun berdasarkan

kelompok yang ada dalam kuisioner, diolah secara manual serta bantuan

kalkulator dan computer, lalu dihitung presentasenya kemudian disajikan dalam

bentuk tabel dan naskah.

24

Page 25: Isi Lengkap Times New Roman

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambar 4.1 SMA Negeri 12 Makassar

3.1 Gambaran Umum SMA Negeri 12 Makassar

SMA Negeri 12 Makassar, yang berdiri sejak tahun 1987 terletak di daerah

yang cukup strategis untuk sarana pendidikan karena mudah di jangkau melalui

akses darat, Jl. Moha Lasuloro No. 57 Antang Makassar, Kecamatan Manggala.

SMA Negeri 12 Makassar yang mempunyai visi ”Menghasilkan Lulusan

yang Berprestasi, Bertaqwa dan Berbudaya” Berikut uraian tentang gambaran

umum sekolah :

25

Page 26: Isi Lengkap Times New Roman

1. Nama Sekolah : SMA Negeri 12 Makassar

2. Alamat : Jl. Moha Lasuloro No. 57 Antang

Makassar

3. Telepon : (0411) 492942

4. Kecamatan : Manggala

5. Kabupaten / Kodya : Makassar

a. Nama Badan Penyelenggara : Depdiknas

b. Surat Keputusan terakhir : Depdiknas

c. Pemakaian Gedung ini : Sendiri

6. a. Pemilik Gedung ini : Depdiknas

b. Pemakaian Gedung ini : Pagi oleh SMA Neg.12 Makassar

antara jam 07.15 s/d 14.15

7. Luas tanah keseluruhan : 8545 M2

8. Luas bangunan seluruhnya : 2908 M2

9. Luas Pekarangan : 2400 M2

10. Waktu belajar : dari jam 07.15 s/d jam 14.00

11. Jumlah Jam pelajaran/mggu : 1149 jam pelajaran

26

Page 27: Isi Lengkap Times New Roman

3.2 Sarana Dan Prasarana

3.3 Staf Guru

SMA Negeri 12 Makassar memiliki staf pengajar (guru) sebanyak 68

orang, dengan stratifikasi sebagai berikut.

1. Ilmu PENDAIS 6 orang,

2. PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN 1 orang,

3. PPKN 3 orang,

4. BAHASA INDONESIA 5 orang,

5. BAHASA INGGRIS 4 orang,

6. MATEMATIKA 6 orang,

7. PENJASKES 3 orang,

8. SEJARAH 3 orang,

9. GEOGRAFI 2 orang,

10. EKONOMI 5 orang,

11. SOSIOLOGI 2 orang,

27

Ruang Jumlah Luas (m2)

Teori / Kelas 26 1498

Laboratorium IPA 2 360

Perpustakaan 1 220

Keterampilan 1 140

Laboratorium komputer 1 133

Page 28: Isi Lengkap Times New Roman

12. FISIKA 3 orang,

13. KIMIA 5 orang,

14. BIOLOGI 7 orang,

15. SENI 3 orang,

16. TI KOMPUTER 3 orang,

17. BAHASA JEPANG 1 orang,

18. BAHASA ARAB 1 orang,

19. BK 4 orang.

28

Page 29: Isi Lengkap Times New Roman

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap remaja sekolah menengah atas negeri 12

Makassar, penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2011. Penelitian

dilakukan dengan cara mengambil sampel dengan data yang dikumpulkan

sebanyak 89 siswa dimana didapatkan 44 siswa kelas X dan 45 siswa kelas XI.

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan dan

disesuaikan dengan tujuan penelitian maka hasil yang disusun dalam bentuk

tabel dan naskah di bawah ini.

5.1.1 Pengetahuan Remaja Kelas X

Variabel pengetahuan yang diteliti di sini meliputi pernah atau tidaknya

responden mendengar informasi mengenai HIV/AIDS, dari mana sumber

informasi tersebut, serta tingkat pengetahuan tentang penyebab, cara

penularan, gejala, pengobatan, prognosis dan insiden penyakit HIV/AIDS di

Makassar.

Dari tabel didapatkan bahwa 44 remaja yang diteliti, ada 44 responden

(100%) yang pernah mendengar tentang HIV/AIDS. Dengan demikian

perhitungan selanjutnya untuk frekuensi tingkat pengetahuan responden yang

sudah pernah mendengar tentang HIV/AIDS, yakni 44 orang (100%).

29

Page 30: Isi Lengkap Times New Roman

Tabel 1Distribusi Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas X yang Pernah

Mendengar Tentang HIV/AIDS

Apakah anda pernah mendengar tentang penyakit

AIDS? Frekuensi %

Ya, pernah

Tidak pernah

44

-

100

-

Total 44 100

Sumber data: data primer, oktober 2011

Adapun distribusi sumber informasi mengenai HIV/AIDS dari remaja

tersebut dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 2Distribusi Sumber Informasi Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas X

Tentang HIV/AIDS

Jika pernah mendengar tentang penyakit AIDS, dari

mana? Frekuensi %

a. Majalah, Koran dan internet

b. Dari radio, televisi

c. Dari orang lain

d. Kombinasi a, b, dan c

5

4

3

32

11,4

9,1

6,8

72,7

Total 44 100

Sumber data: data primer, oktober 2011

Dari tabel tersebut di atas dapat kita lihat bahwa sumber informasi

mengenai AIDS paling sering didapat melalui tiga sumber di atas, yaitu dari 44

30

Page 31: Isi Lengkap Times New Roman

responden ada 32 orang (72,7%), sedangkan majalah, Koran dan internet 5 orang

(11,4%) dari radio dan televisi 4 orang (9,1%), sumber informasi dari orang lain

ada 3 orang (6,8%).

Hal ini menunjukkan bahwa media informasi paling cepat yang dapat

diterima oleh kalangan remaja di SMA negeri 12 Makassar kelas X adalah media

cetak dan elektronik.

34

532

01020304050607080

kombinasi a,b,cmajalah,koran,internetradio,televisiorang lain

Diagram di atas sama halnya dengan tabel 3, merupakan variasi dari

penyajian data dan menunjukkan lebih jelas dari distribusi sumber informasi

remaja di SMA Negeri 12 Makassar. Dimana remaja lebih banyak mendapatkan

informasi tentang penyakit HIV/AIDS tersebut dari kombinasi ketiganya dimana

rata-rata remaja mendapat dari media cetak dan elektronik ditambah lagi

informasi di dapatkan dari orang lain.

Selanjutnya akan dijabarkan hasil penelitian mengenai tingkat

pengetahuan remaja di SMA negeri 12 Makassar kelas X tentang HIV/AIDS yang

dapat dilihat mulai dari tabel 3 sampai dengan tabel 9.

31

Page 32: Isi Lengkap Times New Roman

Tabel 3Tingkat Pengetahuan Remaja di SMA negeri 12 Makassar Kelas X Tentang

Penyebab HIV/AIDS

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

Baik

Cukup

Kurang

29

14

1

65,9

31,8

2,3

Total 44 100

Sumber data: data primer, oktober 2011

Tabel 3 di atas menunjukkan bahwa 29 orang (65,9%) yang mempunyai

tingkat pengetahuan tentang penyebab HIV/AIDS yang baik, dan 14 orang

(31,8%) berpengetahuan cukup sedangkan 1 orang (2,3%) yang kurang. Hal ini

ditunjang karena media yang digunakan remaja sekarang ini begitu cepat

didapatkan bahkan bisa diakses dengan mudah untuk mengetahui tentang penyakit

tersebut. Selanjutnya di sajikan dalam bentuk diagram batang seperti di bawah ini.

32

Page 33: Isi Lengkap Times New Roman

114

29

0

10

20

30

40

50

60

70

kurangcukupbaik

Tabel 4Tingkat Pengetahuan Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas X Tentang

Cara Penularan HIV/AIDS

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

Baik

Cukup

Kurang

28

15

1

63,6

34,1

2,3

Total 44 100

Sumber data: data primer, oktober 2011

Tingkat pengetahuan tentang cara penularan penyakit HIV/AIDS pada

tabel 4 di atas menunjukkan 28 orang (63,6%) berpengetahuan baik, 15 orang

(34,1%) berpengetahuan cukup, dan 1 orang (2,3%) kurang mengetahui masalah

cara penularannya. Hal ini cukup menggembirakan, karena makin banyak remaja

yang mengetahui cara penularan HIV/AIDS berarti besar kemungkinan untuk

33

Page 34: Isi Lengkap Times New Roman

menghindari tertularnya HIV/AIDS. Selanjutnya disajikan dalam bentuk diagram

batang di bawah ini.

115

28

0

10

20

30

40

50

60

70

kurangcukupbaik

Tabel 5Tingkat Pengetahuan Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas X Tentang

Gejala Penyakit HIV/AIDS

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

Baik

Cukup

Kurang

11

29

4

25

65,9

9,1

Total 44 100

Sumber data: data primer, oktober 2011

Dari tabel di atas terlihat bahwa pengetahuan mengenai gejala penyakit

HIV/AIDS diketahui dengan baik oleh 11 orang (25%), 29 orang (65,9%) cukup,

dan 4 orang (9,1%) yang kurang. Ini menunjukkan pada umumnya remaja yang

mengira gejala penyakit HIV/AIDS mirip dengan gejala penyakit kelamin. Ini

juga terlihat dalam diagram batang di bawah ini.

34

Page 35: Isi Lengkap Times New Roman

411

29

0

10

20

30

40

50

60

70

kurangcukupbaik

Tabel 6Tingkat Pengetahuan Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas X Tentang

Pengobatan Penyakit HIV/AIDS

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

Baik

Kurang

37

7

84,1

15,9

Total 44 100

Sumber data: data primer, oktober 2011

Tabel 6 di atas menunjukkan ada 37 orang (84,1%) yang mengetahui

dengan baik tentang pengobatan pada penyakit HIV/AIDS, dan 7 orang (15,9%)

kurang mengetahui hal tersebut. Di bawah ini dalam bentuk diagram batang.

35

Page 36: Isi Lengkap Times New Roman

7

37

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

kurangcukup

Ini menunjukkan bahwa rata-rata remaja mengetahui bahwa pengobatan

untuk HIV/AIDS tersebut belum ada sampai saat ini. Berarti ini meningkatkan

kewaspadaan remaja terhadap penyakit tersebut.

Tabel 7Tingkat Pengetahuan Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas X Tentang

Prognosis Penyakit HIV/AIDS

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

Baik

Cukup

29

15

65,9

34,1

Total 44 100

Sumber data: data primer, oktober 2011

Tingkat pengetahuan tentang prognosis penyakit HIV/AIDS baik pada 29

orang (65,9%), dan cukup pada 15 orang (34,1%) sedangkan yang menjawab

kurang tidak ada. Bisa di lihat juga dalam diagram batang di bawah ini.

36

Page 37: Isi Lengkap Times New Roman

1529

0

10

20

30

40

50

60

70

cukupbaik

Di simpulkan bahwa pengetahuan remaja tentang prognosis terhadap

penyakit HIV/AIDS ini adalah baik, dimana terdapat 29 orang (65,9%).

Tabel 8Tingkat Pengetahuan Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas X Tentang

Pencegahan Penyakit HIV/AIDS

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

Baik

Cukup

Kurang

34

9

1

77,3

20,4

2,3

Total 44 100

Sumber data: data primer, oktober 2011

Dari tabel 8 dapat diketahui tingkat pengetahuan tentang pencegahan

penyakit HIV/AIDS pada 34 orang (77,3%) baik, 9 orang (20,4%) cukup, dan 1

37

Page 38: Isi Lengkap Times New Roman

orang (2,3%) kurang. Disajikan juga dalam bentuk diagram batang seperti di

bawah ini.

19

34

0

10

20

30

40

50

60

70

80

kurangcukupbaik

Tabel 9Tingkat Pengetahuan Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas X Tentang

Insiden Penyakit HIV/AIDS di Makassar

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

Baik

Kurang

43

1

97,7

2,3

Total 44 100

Sumber data: data primer, oktober 2011

Tabel 9 menggambarkan tingkat pengetahuan tentang adanya insiden

penyakit HIV/AIDS di Makassar, di mana 43 orang(97,7%) baik sedangkan hanya

38

Page 39: Isi Lengkap Times New Roman

1 orang (2,3%) yang kurang. Tabel 9 di atas disertai dengan bentuk pie di bawah

ini.

98%

2%

baikkurang

Ini menunjukkan bahwa remaja di SMA Negeri 12 Makassar mengetahui

bahwa sudah ada penderita HIV/AIDS di Makassar, sehingga lebih menambah

kewaspadaan mereka terhadap HIV/AIDS tersebut.

5.1.2 Pengetahuan Remaja Kelas XI

Variabel pengetahuan yang diteliti sama dengan variabel pengetahuan

remaja kelas X, ini bertujuan sama halnya untuk mengetahui tingkat pengetahuan

remaja kelas XI. Meliputi pernah atau tidaknya responden mendengar informasi

mengenai HIV/AIDS, dari mana sumber informasi tersebut, serta tingkat

pengetahuan tentang penyebab, cara penularan, gejala, pengobatan, prognosis dan

insiden penyakit HIV/AIDS di Makassar.

Dari tabel 1 dimana dari 45 remaja yang diteliti di kelas XI, semuanya

sudah pernah mendengar tentang penyakit HIV/AIDS. Dengan demikian

39

Page 40: Isi Lengkap Times New Roman

perhitungan untuk frekuensi tingkat pengetahuan responden yang sudah pernah

mendengar tentang HIV/AIDS, yaitu 45 orang (100%).

Tabel 10Distribusi Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas XI yang Pernah

Mendengar Tentang HIV/AIDS

Apakah anda pernah mendengar tentang penyakit

AIDS? Frekuensi %

Ya, pernah

Tidak pernah

45

-

100

-

Total 45 100

Sumber data: data primer, oktober 2011

Selanjutnya untuk distribusi sumber informasi mengenai HIV/AIDS dari

remaja SMA Negeri 12 Makassar dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 11Distribusi Sumber Informasi Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas XI

Tentang HIV/AIDS

Jika pernah mendengar tentang penyakit AIDS, dari

mana? Frekuensi %

a. Majalah, Koran dan internet

b. Dari radio, televisi

c. Dari orang lain

d. Kombinasi a, b, dan c

2

-

4

39

4,4

-

8,9

86,7

Total 45 100

40

Page 41: Isi Lengkap Times New Roman

Sumber data: data primer, oktober 2011

Berdasarkan tabel tersebut di atas kita lihat bahwa sumber informasi

mengenai AIDS paling sering didapat yaitu dari kombinasi jawaban a, b, dan c

dimana terdapat 39 orang (86,7%). Sedangkan yang mendapatkan informasi dari

orang lain yaitu 4 orang (8,9%) dan informasi dari majalah, Koran dan internet 2

orang (4,4%).

24

39

0102030405060708090

kombinasi a,b,corang lainmajalah,koran,internet

Dari tabel dan diagram batang diatas diketahui media informasi yang

diterima melalui media cetak dan media elektronik.

Selanjutnya dijabarkan hasil penelitian mengenai tingkat pengetahuan

remaja di SMA Negeri 12 Makassar kelas XI.

Tabel 12Tingkat Pengetahuan Remaja di SMA negeri 12 Makassar Kelas XI tentang

Penyebab HIV/AIDS

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

Baik

Cukup

31

13

68,9

28,9

41

Page 42: Isi Lengkap Times New Roman

Kurang 1 2,2

Total 45 100

Sumber data: data primer, oktober 2011

Tabel 12 di atas menunjukkan bahwa 31 orang (68,9%) yang mempunyai

pengetahuan baik, sedangkan yang berpengetahuan cukup ada 13 orang (28,9%)

dan 1 orang (2,2%) yang kurang.

113

31

010203040506070

kurangcukupbaik

Tabel 13Tingkat Pengetahuan Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas XI Tentang

Cara Penularan HIV/AIDS

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

Baik

Cukup

Kurang

30

13

2

66,7

28,9

4,4

Total 45 100

Sumber data: data primer, oktober 2011

42

Page 43: Isi Lengkap Times New Roman

Dari tingkat pengetahuan tentang cara penularan penyakit HIV/AIDS pada

tabel 13 menunjukkan 30 orang (66,7%) berpengetahuan baik, 13 orang (28,9%)

berpengetahuan cukup, dan 2 orang (4,4%) kurang mengetahui masalah cara

penularannya.

Selanjutnya dijabarkan juga dalam diagram batang di bawah ini.

213

30

0

10

20

30

40

50

60

70

kurangcukupbaik

Tabel 14Tingkat Pengetahuan Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas XI Tentang

Gejala Penyakit HIV/AIDS

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

Baik

Cukup

Kurang

18

24

3

40

53,3

6,7

Total 45 100

Sumber data: data primer, oktober 2011

43

Page 44: Isi Lengkap Times New Roman

Dari tabel di atas terlihat pengetahuan remaja mengenai gejala penyakit

tersebut diketahui dengan baik oleh 18 orang (40%), sedangkan 24 orang (53,3%)

cukup, dan sisanya 3 orang (6,7%) berpengetahuan kurang. Jadi pada umumnya

remaja mengira gejala penyakit HIV/AIDS sama atau mirip dengan gejala

penyakit kelamin. Di bawah ini disajikan dalam bentuk diagram batang.

318

24

0

10

20

30

40

50

60

kurangcukupbaik

Tabel 15Tingkat Pengetahuan Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas XI Tentang

Pengobatan Penyakit HIV/AIDS

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

Baik

Kurang

41

4

91,1

8,9

Total 45 100

Sumber data: data primer, oktober 2011

44

Page 45: Isi Lengkap Times New Roman

Tabel 15 menunjukkan bahwa ada 41 orang (91,1%) yang mengetahui

dengan baik tentang pengobatan pada penyakit HIV/AIDS, dan 4 orang (8,9%)

kurang mengetahui hal tersebut. Dibawah ini disajikan juga dalam bentuk diagram

batang.

4

41

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

baikcukup

Ini menunjukkan rata-rata remaja tahu tentang pengobatan penyakit

tersebut, dimana sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan

penyakit HIV/AIDS.

Tabel 16Tingkat Pengetahuan Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas XI Tentang

Prognosis Penyakit HIV/AIDS

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

Baik

Cukup

kurang

27

18

-

60

40

-

Total 45 100

45

Page 46: Isi Lengkap Times New Roman

Sumber data: data primer, oktober 2011

Tingkat pengetahuan tentang prognosis penyakit HIV/AIDS baik pada 27

orang (60%) dan cukup 18 orang (40%) sedangkan yang menjawab kurang tidak

ada. Kemudian disajikan dalam bentuk diagram batang di bawah ini.

1827

0

10

20

30

40

50

60

baikkurang

Rata-rata remaja mengetahui prognosis dari penyakit tersebut dimana

terdapat 27 orang (60%) menjawab dengan baik.

Tabel 17Tingkat Pengetahuan Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas XI Tentang

Pencegahan Penyakit HIV/AIDS

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

Baik

Cukup

Kurang

36

8

1

80

17,8

2,2

Total 45 100

46

Page 47: Isi Lengkap Times New Roman

Sumber data: data primer, oktober 2011

Dari tabel 17 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan tentang pencegahan

penyakit HIV/AIDS pada 36 orang (80%) baik, 8 orang (17,8%), dan 1 orang

(2,2%) kurang. Di bawah ini adalah diagram batang dari tabel 17.

18

36

0

10

20

30

40

50

60

70

80

kurangcukupbaik

Rata-rata remaja sudah mengetahui pencegahan dari penyakit HIV/AIDS

tersebut, ini dibuktikan dari 45 remaja ada 36 orang(80%0) menjawab baik.

Tabel 18Tingkat Pengetahuan Remaja di SMA Negeri 12 Makassar Kelas XI Tentang

Insiden Penyakit HIV/AIDS di Makassar

Tingkat Pengetahuan Frekuensi %

Baik

Kurang

45

-

100

-

Total 45 100

Sumber data: data primer, oktober 2011

47

Page 48: Isi Lengkap Times New Roman

Tabel 18 di atas menggambarkan tingkat pengetahuan tentang adanya insiden

penyakit HIV/AIDS di Makassar, di mana dari semua responden berpengetahuan

baik 45 orang (100%). Di bawah ini disajikan dalam bentuk pie.

100%

baik

5.2 Pembahasan Dan Diskusi

AIDS kini bukanlah penyakit yang asing lagi bagi kalangan remaja

umumnya, khususnya pada remaja SMA Negeri 12 Makassar kelas X dan XI.

Paling tidak di media massa, HIV/AIDS masih menjadi berita yang ekslusif.

Berdasarkan tabel 1 dan tabel 10 di atas dapat dilihat bahwa remaja di SMA

Negeri 12 Makassar sudah pernah mendengar tentang HIV/AIDS yaitu kelas X 44

orang (100%) dan kelas XI 45 orang (100%).

48

Page 49: Isi Lengkap Times New Roman

Berdasarkan tabel 2 dan tabel 11 di atas umumnya remaja mendapat

informasi melalui media massa yaitu media elektronik dan media cetak ditambah

informasi dari orang lain, ini dilihat dari sumber informasi mengenai AIDS paling

sering didapat yaitu dari kombinasi jawaban a, b, dan c dimana terdapat 32 orang

(72,7%) kelas X dan 39 orang (86,7%) kelas XI. Ini berarti media massa sudah

berperan cukup besar dalam menyebarluaskan informasi tentang HIV/AIDS. Hal

ini menjadi dasar pemikiran dalam memberikan informasi yang lebih intensif

tentang HIV/AIDS bagi remaja pada umumnya.

Pada tabel 3 dan tabel 12 dapat dilihat sebanyak 29 orang (65,9%) kelas X

dan 31 orang (68,9%) kelas XI umumnya mengetahui penyebab HIV/AIDS

dengan baik yaitu penyakit yang disebabkan oleh masuknya suatu kuman dalam

hal ini virus ke dalam tubuh.

Berdasarkan tabel 4 dan tabel 13 di atas dapat dilihat bahwa remaja ini

umumnya memilki pengetahuan tentang cara penularan HIV/AIDS yaitu 28 orang

(63,6%) kelas X dan 30 orang (66,7%) kelas XI berpengetahuan baik. Hal ini

patut disyukuri karena dengan demikian diharapkan para remaja memiliki perilaku

yang baik dalam hal pencegahan terhadap HIV/AIDS.

Dari tabel 5 dan tabel 14 menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan remaja

di SMA Negeri 12 Makassar tentang gejala-gejala HIV/AIDS yaitu sebanyak 29

orang (65,9%) memiliki pengetahuan yang cukup dan 4 orang (9,1%) mempunyai

pengetahuan yang kurang pada kelas X, sedangkan sebanyak 24 orang (53,3%)

berpengetahuan yang cukup dan 3 orang (6,7%) mempunyai pengetahuan kurang

49

Page 50: Isi Lengkap Times New Roman

pada kelas XI. Hal ini disebabkan masih ada yang mengira bahwa gejala penyakit

kelamin seperti sifilis dan gonorrhoe termasuk gejala AIDS.

Tabel 6 dan tabel 15 menunjukkan bahwa 37 orang (84,1%) mempunyai

tingkat pengetahuan tentang pengobatan HIV/AIDS yang baik, dan 7 orang

(15,9%) masih kurang pada kelas X, sedangkan 41 orang (91,1%) pengetahuan

yang baik, dan 4 orang (8,9%) masih kurang pada kelas XI. Hal ini

menggambarkan sebagian besar remaja sudah mengetahui bahwa HIV/AIDS

belum ditemukan obat yang efektif, sehingga dengan demikian dapat

memperbesar kewaspadaan mereka terhadap tertularnya penyakit ini. Persentase

remaja yang mengetahui prognosis penyakit ini dapat dilihat dari tabel 7 dan tabel

16, yakni 29 orang (65,9%) memilki pengetahuan yang baik pada kelas X dan 27

orang (60%) berpengetahuan baik pada kelas XI.

Pada tabel 8 dan tabel 17 menunjukkan pengetahuan tentang pencegahan

HIV/AIDS dari remaja di SMA Negeri 12 Makassar yaitu 34 orang (77,3%)

mempunyai pengetahuan yang baik pada kelas X dan 36 orang (80%)

berpengetahuan baik pada kelas XI. Tabel 9 dan tabel 18 menunjukkan isiden

penyakit HIV/AIDS ini di Makassar, makin menambah kewaspadaan kita

terhadap penyakit ini, dan ternyata sebagian besar remaja sudah mengetahuinya,

sebanyak 43 orang (97,7%) pada kelas X dan 45 orang (100%) pada kelas XI.

Dari hasil penelitian yang didapatkan sebagai berikut:

1. Umumnya remaja di SMA Negeri 12 Makassar sudah pernah mendengar

tentang HIV/AIDS.

50

Page 51: Isi Lengkap Times New Roman

2. Tingkat pengetahuan remaja di SMA Negeri 12 Makassar yang cukup baik

tentang HIV/AIDS sebesar 68,5% pada kelas X dan 72,4% pada kelas XI atau

secara keseluruhan sekitar 70,45% berpengetahuan baik.

Dari hasil penelitian tempat lain yaitu:

Nurlaila dan Hamri (2002) dengan judul penelitian pengetahuan remaja jalanan

di Makassar tentang HIV/AIDS sebagai berikut:15

1. Umumnya remaja jalanan sudah pernah mendengar tentang HIV/AIDS

sebesar 95,8%.

2. Tingkat pengetahuan remaja jalanan yang cukup baik tentang HIV/AIDS

sebesar 60,2%.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

51

Page 52: Isi Lengkap Times New Roman

Dari hasil penelitian mengenai pengetahuan remaja di SMA Negeri 12

Makassar pada kelas X dan XI tentang penyakit HIV/AIDS maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Remaja umumnya memiliki pengetahuan yang baik tentang penyebab

HIV/AIDS.

2. Remaja umumnya memiliki pengetahuan yang baik tentang cara penularan

HIV/AIDS.

3. Remaja umumnya memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengidentifikasi

gejala AIDS.

4. Remaja umumnya memiliki pengetahuan yang baik dalam hal pengobatan

HIV/AIDS

5. Remaja umumnya memilki pengetahuan yang baik tentang prognosis penyakit

HIV/AIDS.

6. Remaja umumnya memiliki pengetahuan yang baik tentang pencegahan

penyakit HIV/AIDS.

6.2 Saran

52

Page 53: Isi Lengkap Times New Roman

1. Perlu meningkatkan peranan orang tua, lembaga swadaya masyarakat,

termasuk Kepala Sekolah dan guru dalam upaya membina pengetahuan

tentang HIV/AIDS.

2. Perlu diadakan penyuluhan yang lebih intensif di kalangan remaja.

DAFTAR PUSTAKA

53

Page 54: Isi Lengkap Times New Roman

1. Djoerban Z dan Djauzi S, Ilmu Penyakit Dalam Jilid III, Jakarta,

Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-UI, 2007.

2. Bekti. informasi mengenai penularan HIV/AIDS pada remaja; 2010

(diakses pada tanggal 10 mei 2011 pukul 21.30) dari website:

http://www.medicastore.com › Artikel Kesehatan

3. Tjay.T.H. dan Rahardja K., Obat-obat Penting, Jakarta, Elex Media

Komputindo, 2002.

4. KPAN. Dasar-dasar HIV/AIDS; 2010 (diakses pada tanggal 17 april 2011

pukul 22.15) dari website: www. aidsindonesia.or.id /dasar- hiv -

aids /penularan

5. Sitti. Lebih jauh dengan HIV/AIDS dan penanggulangannya; 2008

(diakses pada tanggal 17 april 2011 pukul 22.00) dari website: Lebih Jauh

dengan HIV / AIDS dan Penanggulanggannya – Netsains.Com

6. Andi. 5 fakta penting tentang HIV/AIDS; 2010 (diakses pada tanggal 16

april 2011 pukul 21.45) dari website: 5 Fakta Penting Tentang HIV / AIDS «

WWW.MENONE. WORDPRESS .COM

7. Bratawidjaya, Karven Gama, Renggonis, Iris, Imunologi Dasar, Jakarta,

FK-UI, 2009

8. Merati .T.P. dan Djauzi S, Ilmu Penyakit Dalam Jilid I, Jakarta,

Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK-UI, 2007.

54

Page 55: Isi Lengkap Times New Roman

9. IMA. HIV/AIDS (google terjemahan); 2011 (diakses pada tanggal 5 mei

2011 pukul 16.30) dari website : www.imaworldhealth.org/fight-

disease/hiv/aids.html

10. WHO. Topik kesehatan HIV/AIDS (google terjemahan); 2011 (diakses

pada tanggal 5 mei 2011 pukul 16.25) dari website:

www.who.int/topics/hiv_aids/en/

11. Sri. Apakah HIV/AIDS?; 2011 (diakses pada tanggal 10 mei 2011 pukul

21.15) dari website: www.news-medical.net/.../What-is-HIVAIDS-

(Indonesian).aspx

12. Eka. Penyebab HIV dan AIDS; 2010 (diakses pada tanggal 1 mei 2011

pukul 14.30) dari website: Penyebab HIV / AIDS | eka . web . id

13. Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rieneka

Cipta.2005

14. Nurlaila, Hamri, Pengetahuan Dan Sikap Remaja Jalanan di Makassar

Tentang HIV/AIDS, Bagian IKM dan IKK FK-UNHAS, 2002

15. Arikunto, S., Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Ed., 6,

Jakarta, Rieneka Cipta, 2005

55