Upload
others
View
21
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
2
1. Pendahuluan
Dunia Teknologi Informasi saat ini telah mengalami perkembangan yang
sangat pesat dan masih akan terus berkembang, hal ini memungkinkan berbagai
teknologi untuk dapat diintegrasikan sehingga menghasilkan sebuah Sistem Informasi
Geografis (SIG) yang lebih menarik dan dapat memberikan informasi secara
lengkap[1]. Salah satunya dengan menggunakan teknologi Google Earth dan
mengintergrasikan dengan teknologi Flash untuk disajikan dalam sebuah Sistem
Informasi Sekolah SMA dan SMK di Kota Salatiga.
Saat ini, sistem informasi sekolah SMA dan SMK di Kota Salatiga yang ada
untuk dapat diakses penggunanya yaitu calon siswa dan orang tua siswa masih berupa
web masing-masing sekolah. Informasi yang didapatkan hanya mengenai satu sekolah
itu saja dan tidak bisa mencangkup semua SMA dan SMK di Kota Salatiga. Padahal
informasi sekolah tersebut sangat dibutuhkan untuk mengetahui sekolah dan sebagai
pembanding bagi calon siswa didik dalam memilih sekolah SMA dan SMK di Kota
Salatiga.
Informasi yang ditampilkan dalam sistem informasi tidak hanya berupa
informasi umum saja, namun dapat dikembangkan menjadi sebuah sistem informasi
yang lebih interaktif agar didapatkan sebuah informasi yang berguna dan mudah
dipahami bagi penggunanya yaitu calon siswa dan orang tua siswa untuk memilih
sekolah mana yang akan mereka daftarkan. Berdasarkan uraian tersebut, dapat
ditemukan permasalah yang timbul dalam pembuatan sistem informasi sekolah, yaitu
bagaimana menyajikan sebuah sistem informasi sekolah SMA dan SMK di Kota
Salatiga dengan mengintegrasikan teknologi Google Earth dan teknologi Flash
sehingga tercipta sebuah sistem informasi yang lebih interaktif yang menjadi nilai
tambah dalam penyampaian informasi mengenai sekolah tersebut.
Teknologi Google Earth yang dikembangkan oleh Google memberikan
informasi pemetaan dengan penyajian berupa citra satelit. Teknologi pemandu lokasi
ini tidak hanya mengandalkan lokasi dan informasi yang dimilikinya, melainkan juga
penyampaian informasi terhadap user yang interaktif dan komunikatif[2]. Citra satelit
yang ditampilkan memberikan informasi mengenai lokasi sekolah yang lebih detail
dan bagaimana keadaan lingkungan sekolah.
Teknologi Flash dikembangkan dan digunakan untuk membuat animasi.
Animasi flash yang ditampilkan berupa animasi flash dengan teknik panorama.
Teknik panorama adalah sebuah gambaran yang dapat dilihat dari sisi atas, bawah,
samping, depan dan belakang. Untuk mendaptakan proyeksi panorama dengan
cakupan sudut pandang 360×180 derajat dibutuhkan beberapa buah foto yang diambil
berkeliling dan sisinya saling bertumpuk (overlapping) satu sama lain[3]. Teknologi
Flash bisa dikembangkan untuk memberikan sebuah gambaran informasi sekolah
berupa animasi yang interaktif, dan sebagai tambahan informasi tentang keadaan
sekolah yang akan dipetakan. Keadaan sekolah yang ditampilkan meliputi suasana
sekolah, gambaran fasilitas sekolah dan gambaran tentang keadaan disekitar sekolah.
Integrasikan dua teknologi tersebut bertujuan memberikan sebuah sistem
informasi dan User Interface yang interaktif antara aplikasi dan penggunanya.
Pengguna dapat menggunakan aplikasi ini untuk mendapatkan informasi berupa letak
lokasi sekolah pada map, gambaran sekolah, contact person dan halaman informasi
umum tentang gambaran sekolah tersebut. Integrasi dua teknologi tersebut digunakan
untuk memberikan sebuah gambaran citra dari tampilan atas sekolah yaitu
menggunakan citra satelit dari Google Earth dan gambaran citra dari pandangan mata
dengan menggunakan animasi Flash panorama.
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu solusi untuk
mendapatkan informasi geografi. Dengan mengintegrasikan teknologi Google Earth
3
dan teknologi Flash, maka manfaat yang didapatkan adalah terciptanya sebuah sistem
informasi geografis yang memberikan kemudahan bagi penggunanya yaitu calon
siswa dan orang tua siswa untuk mendapatkan informasi secara visual dan interaktif
tentang sekolah SMA dan SMK apa saja yang ada di Kota Salatiga dan diharapkan
dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk menentukan sekolah
mana yang akan dipilih calon siswa dan orang tua siswa untuk menyekolahkan
anaknya.
2. Kajian Pustaka
Penelitian sebelumnya mengenai “Sistem Informasi Pemetaan Sekolah
(School Mapping) Berbasis WebGIS (Studi Kasus : SMU dan SMK Se-Kotamadya
Ambon)”, membahas tentang bagaimana pembuatan sebuah sistem informasi yang
berbasis WebGIS diaplikasikan untuk memberikan informasi tentang SMU dan SMK
Se-Kotamadya Ambon. Sistem informasi yang dikembangkan berupa aplikasi Sistem
Sistem Informasi Pemetaan Sekolah (School Mapping) Berbasis WebGIS (Studi
Kasus : SMU dan SMK Se-Kotamadya Ambon), dengan tujuan agar mudah diakses
oleh seluruh masyarakat atau tempat yang memiliki komputer yang sudah terkoneksi
internet. Sistem informasi ini berupa WebGIS yang berisi tentang informasi mengenai
sekolah SMU dan SMK Se-Kotamadya Ambon yang berisikan informasi sekolah
meliputi penyebaran sekolah SMU dan SMK Se-Kotamadya Ambon, informasi guru,
data siswa, dan data nilai siswa[4]. Kelemahan dalam sistem informasi pemetaan
sekolah di Kota Ambon adalah interface yang masih berupa peta yang dibangun
menggunakan tools Arcviewdan tidak adanya gambaran mengenai keadaan sekolah.
Penelitian kedua berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pencarian Lembaga
Pendidikan di Kota Salatiga Berbasis Web ” membahas mengenai pembuatan sebuah
aplikasi Web yang digunakan untuk memberikan solusi pencarian lembaga
pendidikan di Kota Salatiga. Peneletian ini telah menggunakan Google Maps sebagai
penunjuk untuk menentukan lokasi lembaga pendidikan. Kelemahan serupa
didapatkan yaitu belum adanya keterangan yang memberikan informasi secara visual
mengenai lembaga pendidikan yang ditampilkan dalam sistem informasinya[5].
Sedangkan pada penelitian ini, sistem yang akan dibuat adalah Sistem
Informasi Pemetaan sekolah berbasis web dengan tampilan yang mengintegrasikan
teknologi Google Earth dan Teknologi Flash. Teknologi Google Earth digunakan
untuk memunculkan citra satelit lokasi sekolah. Citra satelit didasarkan untuk
menampilkan sekolah secara tampak atas dan digunakan untuk memudahkan
pengguna mengetahui lokasi sekolah. Animasi Flash sekolah digunakan untuk
memberikan gambaran animasi panorama sekolah. Animasi Flash panorama dibuat
agar tampilan mengenai gambaran sekolah meliputi animasi kelas, animasi
lingkungan sekolah dan animasi fasilitas sekolah lebih interaktif. Citra yang
ditampilkan dalam animasi panorama adalah berupa citra tampak mata. Citra tampak
mata adalah citra dimana kita seakan berada di posisi sekitas sekolah.
Pada sistem ini terdapat daftar sekolah SMA dan SMK. Terdapat juga
informasi umum tentang sekolah dan keterangan mengenai sekolah tersebut, meliputi
ruang kelas, fasilitas sekolah, gedung sekolah, keadaan di dalam sekolah, jumlah
siswa dan data tingkat kelulusan siswa dari tahun ke tahun. Pemakai dari sistem
informasi sekolah ini adalah calon siswa dan orang tua siswa. Dengan adanya sistem
informasi sekolah ini, akan memudahkan calon siswa dan orang tua siswa mengetahui
informasi ruang kelas, fasilitas sekolah, gedung skolah, keadaan di dalam sekolah,
jumlah siswa dan tingkat kelulusan siswa dari tahun ke tahun tanpa harus mendatangi
ke lokasi sekolah. Sebagai sarana reverensi dan pengambilan keputusan bagi calon
siswa dan orang tua siswa untuk menentukan sekolah mana yang akan didaftarkan.
4
3. Metode Perancangan Sistem
Proses perancangan dibutuhkan dalam sebuah penelitian guna mempermudah
penelitian itu sendiri serta agar penelitian tersebut terarah dan dapat mencapai tujuan
yang dikehendaki. Tahapan penelitian menggunakan alur seperti pada gambar 1.
Metode yang digunakan untuk membangun sistem informasi dalam penelitian ini
adalah metode perancangan sistem dengan menggunakan model Prototype. Prototype
merupakan model perancangan sistem dimana kebutuhan diubah menjadi sistem yang
bekerja (Working System) yang diperbaiki secara terus menerus sesuai dengan
kebutuhan dari kerjasama antara analis dengan pengguna (user)[6].
Gambar 1 Tahapan Penelitian
Tahap pertama wawancara, wawancara dilakukan dengan Dra.
Maskuroh Fitriyati, M.Pd selaku Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Salatiga
pada tanggal 12 April 2012. Pengumpulan kebutuhan pengguna dari metode prototype
adalah mengidentifikasi kebutuhan dasar pengguna melalui proses requirement dan
analisis. Pengumpulan bahan untuk penelitian ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan data sekolah, data peserta didik, data nilai kelulusan UAN, data
tingkat kelulusan UAN dan data wilayah sekolah SMA dan SMK di Kota Salatiga.
Tahap kedua wawancara , adalah wawancara terhadap user. User dalam sistem
ini adalah calon siswa dan orang tua siswa tersebut. Wawancara dilakukan pada
tanggal 25 Mei 2012. Pengumpulan kebutuhan berdasarkan informasi apa saja yang
harus ditampilkan disistem ini. User yaitu calon siswa dan orang tua siswa
menginginkan sebuah sistem informasi yang menampilkan letak lokasi sekolah,
informasi alamat sekolah, fasilitas sekolah, gambaran mengenai lingkungan sekolah
dan tingkat kelulusan sekolah. Setelah mendapatkan semua data tersebut, developer
melakukan analisis kebutuhan sistem yang dikembangkan berdasarkan permintaan
pengguna sistem.
Setelah mengidentifikasi kebutuhan user, data yang didapat sebelumnya
kemudian dijadikan acuan untuk mengembangkan prototype untuk perancangan
sistem. Perancangan sistem ini developer membuat sebuah prototype yang telah
disesuaikan berdasarkan dengan kebutuhan dari user, sehingga sistem yang dibuat
sesuai dengan kebutuhan dari user. Evaluasi Prototyping adalah tahapan developer
bekerja dengan user untuk menentukan seberapa baik prototype itu dan apakah
prototype yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhannya. Jika belum sesuai user
memberikan saran bagaimana memperbaiki prototype tersebut. Developer kemudian
menggunakan masukan ini untuk memperbaharui prototype yang ada.
Berdasarkan kebutuhan pengguna sistem yaitu calon siswa dan orang tua
siswa, maka sistem dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 pengguna sistem yaitu user
biasa dan administrator. User biasa adalah calon siswa dan orang tua siswa yang akan
5
menggunakan sistem ini untuk memperoleh informasi sekolah. User biasa memiliki
hak akses untuk melihat peta Google Earth, melakukan navigasi standar peta seperti
zoom in/out, menggeser posisi peta, mencari sekolah, melihat informasi alamat
sekolah, fasilitas sekolah, gambaran mengenai lingkungan sekolah, tingkat kelulusan
sekolah dan animasi mengenai gambaran sekolah. Administrator dalam sistem ini
adalah Dinas pendidikan Kota Salatiga. Administrator memiliki hak akses penuh
dalam sistem ini yaitu melihat, mengedit, menghapus, dan menambah peta lokasi
sekolah maupun animasi sekolah. Administrator juga dapat melihat, mengedit,
menghapus, dan menambah data sekolah dan tingkat kelulusan sekolah. Administrator
ini lah yang nantinya akan memperbarui serta memanajemen data-data yang ada
dalam sistem informasi ini.
Setelah prototype sudah sesuai, dilakukan pembuatan pengkodean untuk
membangun sistem. Setelah sistem yang ada sudah menjadi sebuah perangkat lunak
atau aplikasi yang siap pakai, barulah diadakan pengujian sistem. Developer
melakukan pengujian apakah aplikasi sudah berjalan sesuai dengan permintaan
pemakai. Dilakukan evaluasi sistem untuk menentukan apakah sistem yang sudah jadi
sesuai dengan yang diharapkan. Jika belum sesuai developer kembali memperbaharui
aplikasi yang ada, jika sudah sesuai barulah developer masuk ke tahap yang terakhir.
Menggunakan sistem merupakan tahap terahir dari model prototype. Aplikasi yang
telah diuji dan diterima oleh user siap untuk digunakan.
Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 1 Tabel analisis kebutuhan perangkat keras dan lunak
Perangkat Keras/Lunak Versi dan Spesifikasi
Prosesor Intel Pentium 4
Random Access Memory (RAM) 1 GB
VGA Card On Board
Mouse dan Keyboard Standar
Sistem Operasi Microsoft Windows XP SP 2
Monitor LCD 14”
XAMPP 1.7.3
Animation Editor Adobe Flash CS 3
Script Editor Netbeans IDE 6.7.1
UML Editor Rational Rose 2000
Browser Google Chroom
Perancangan sistem menggunakan Unified Modelling Language (UML).
Proses pertama dalam perancangan aplikasi adalah membuat Use Case Diagram. Use
case merupakan gambaran skenario dari interaksi antara user dengan sistem. Sebuah
diagram use case menggambarkan hubungan antara aktor dan kegiatan yang dapat
dilakukannya terhadap aplikasi. Perancangan sistem menggunakan Unified Modelling Language (UML).
Proses pertama dalam perancangan aplikasi adalah membuat Use Case Diagram. Use
case merupakan gambaran skenario dari interaksi antara user dengan sistem. Sebuah
diagram use case menggambarkan hubungan antara aktor dan kegiatan yang dapat
dilakukannya terhadap aplikasi.
6
Gambar 2 Use Case Diagram
Alur pada gambar 2 diatas dimulai ketika calon siswa baru atau orang tua
siswa mulai menjalankan aplikasi, calon siswa baru atau orang tua siswa akan masuk
ke dalam halaman utama. Pada halaman tersebut terdapat pilihan menu yaitu menu
pilih sekolah. Setelah masuk pada menu pilihan sekolah, calon siswa baru atau orang
tua siswa dapat memilih pilihan sekolah SMA atau SMK. Setelah masuk dalam menu
tersebut, calon siswa baru atau orang tua siswa dapat melihat tampilan peta berupa
Google Earth, tampilan animasi Flash panorama sekolah dan keterangan umum
mengenai sekolah tersebut.
Alur pada administrator dimulai ketika Dinas Pendidikan mulai menjalankan
aplikasi, administrator Dinas Pendidikan akan melalukan login pada halaman utama,
lalu masuk ke dalam halaman utama administrator. Pada halaman administrator
tersebut terdapat pilihan menu yaitu menu pilih edit sekolah. Setelah masuk pada
menu pilihan edit sekolah, administrator Dinas Pendidikan dapat memilih pilihan
manajemen sekolah SMA atau SMK. Setelah masuk dalam menu tersebut,
administrator dapat menambah dan menghapus data keterangan umum sekolah,
menambah, menghapus dan mengedit posisi longitude dan atitude Google Earth,
menambah atau menghapus tampilan animasi Flash Panorama sekolah.
Gambar 4 Activity Diagram Administrator Dinas Pendidikan
Activity Diagram dijelaskan mengenai aktifitas yang dapat dilakukan
pengguna sistem, baik sebagai admin maupun user. Misalnya, admin dapat
menggunakan hak aksesnya untuk menambahkan sekolah, mengedit keterangan
sekolah, menentukan lokasi sekolah dengan memasukkan longitud latitud untuk
menentukan posisi sekolah ditampilan Google Earth, mengganti atau menambahkan
animasi Flash Panorama, mengisi data detail sekolah, dan keluar dari sistem.
Administrator sistem ini adalah Dinas Pendidikan. Gambar 4 menunjukkan seluruh
aktifitas yang dapat dilakukan oleh admin, yaitu dapat melakukan pengaturan
tampilan kata untuk halaman home, mengisi keterangan pada tampilan menu kontak
kami. Masuk pada menu manajemen sekolah, admin langsung memilih untuk
manajemen SMA atau SMA, pada prinsipnya menu pengeditannya sama. Masuk
menu manajemen SMA atau SMK, admin dapat menambahkan sekolah, melakukan
edit sekolah, terdapat menu tambah data detail sekolah, admin dapat menambahkan
detail sekolah, edit data detail sekolah.
7
Gambar 5 Activity Diagram Calon Siswa Baru/Orang Tua Siswa
Gambar 5 menunjukkan hak akses yang dapat dilakukan oleh user. User
dalam hal ini adalah calon siswa baru dan orang tua siswa. User tidak perlu
melakukan login sebagai member untuk melihat sistem. User hanya dapat melihat
informasi yang telah disediakan, yaitu melihat tampilan awal, masuk pada pilihan
menu SMA atau SMK, memilih salah satu daftar lalu melihat halaman tampilan
sekolah. Setelah itu user dapat melihat peta lokasi sekolah, melihat animasi panorama
sekolah, melihat keterangan sekolah dan keluar dari sistem.
Gambar 6 Class Diagram
Sistem memiliki class diagram seperti pada Gambar 6, menampilkan class
diagram dari sistem yang dibangun, menggambarkan hubungan setiap class pada
sistem. Terdapat 4 entity yang digunakan pada sistem yaitu entity users yang
digunakan untuk menampung data user, entity sekolah yang digunakan untuk
menampung data sekolah baik SMA maupun SMK dan dibedakan melalui jenisnya,
entity sekolah_detail yang digunakan untuk menampung detail sekolah berupa data
jumlah siswa sekolah maupun tingkat kelulusan, dan entity animasi yang digunakan
untuk menampung data animasi sekolah yang akan ditampilkan.
Tahap yang ketiga merupakan tahap penulisan kode. Penulisan kode ini
dilakukan untuk pembuatan sistem yang berupa WebGIS yang akan menampilkan
data-data sekolah dan peta sekolah di Kota Salatiga beserta menampilkan animasi
Flash Panorama sekolah. Program dibangun dengan menggunakan PHP 5 untuk web,
mySql untuk database, dan Google Earth untuk pemetaan program. Animasi Sekolah
dibuat dengan menggunakan Adobe Flash CS 3.
Tahap yang keempat adalah tahap pengujian program, pada tahap ini akan
dilakukan analisa terhadap sistem yang telah dibuat. Analisa tersebut adalah apakah
sistem yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan atau tidak, apakah sistem yang
dibuat telah dapat berjalan dengan baik dengan menampilkan data-data, dan agar
mengetahui kekurangan dari sistem yang dibuat sehingga dapat dibenahi apabila
terdapat kesalahan dalam pembuatan sistem.
8
Desain Antarmuka
Perancangan antar muka ini memberi gambaran awal bagaimana tampilan
antar muka yang akan digunakan dalam pengembangan sistem informasi ini. Dalam
tampilan antar muka sistem ini akan memunculkan daftar sekolah, peta berupa Google
Earth, dan tampilan Panorama mengenai lingkungan sekolah SMA dan SMK.
Desain Halaman Home
Gambar 7 Desain Halaman Awal (Home)
Keterangan Gambar 7 :
1. Judul Aplikasi
2. Menu Beranda
3. Daftar SMA
4. Daftar SMK
5. Kontak Kami
6. Pencarian
7. Login User Name
8. Login Password
9. Tampilan Map Google Earth Peta SMA dan SMK seluruh Kota Salatiga
10. Keterangan tentang halaman Beranda
Pada gambar 14 menjelaskan tentang tampilan awal atau beranda dari aplikasi
sistem informasi yang akan dibuat. Pada nomer 1, terdapat teks judul dari aplikasi
sistem tersebut. Nomer 2 merupakan sebuah Menu Beranda yang berfungsi apabila
user masuk ke menu lain, lalu user ingin kembali ke menu utama, dengan melakukan
action terhadap menu beranda, user akan kembali lagi pada menu utama. Nomer 3
merupakan Menu Daftar SMA, user akan dihubungkan ke halaman daftar SMA.
Nomer 4 merupakan Menu Daftar SMK, user akan dihubungkan ke halaman daftar
SMK. Nomer 5 adalah menu Kontak Kami. Nomer 6 merupakan Menu Pencarian.
Nomer 7 dan 8 merupakan text box yang digunakan untuk menerima inputan
username dan password yang diinput oleh user. Nomer 9 merupakan tampilan map
Google Earth pemetaan sekolah SMA dan SMK di Kota Salatiga. Nomer 10 berupa
text keterangan tentang halaman beranda.
Tampilan Halaman Daftar SMA dan Daftar SMK
1
2 3 4 5 6
7
7 8
9
10
1
2 3 4 5 6
7
7 8
9
9
Gambar 8 Desain Halaman SMA atau SMK
Keterangan Gambar 8 :
1. Judul Aplikasi
2. Menu Beranda
3. Daftar SMA
4. Daftar SMK
5. Kontak Kami
6. Pencarian
7. Login User Name
8. Login Password
9. List Daftar SMA atau SMK di Kota Salatiga
Untuk halaman Daftar SMA dan SMK pada prinsipnya sama, hanya tampilan
daftarnya saja yang berbeda, untuk halaman Daftar SMA akan diberikan list daftar
SMA di Kota Salatiga. Sedangkan untuk halaman Daftar SMK akan diberikan list
daftar SMK di Kota Salatiga. Nomer 9 merupakan field untuk menampilkan daftar
SMA atau SMK di Kota Salatiga, yaitu berupa nama sekolah, dan keterangan awal
tentang SMA dan SMK.
Tampilan Halaman Profile Sekolah
Gambar 9 Desain Halaman Profile Sekolah
Keterangan Gambar 9 :
1. Judul Aplikasi
2. Menu Beranda
3. Daftar SMA
4. Daftar SMK
5. Kontak Kami
6. Pencarian
7. Login User Name
8. Login Password
9. Tampilan Map Google Earth Peta Lokasi SMA dan SMK.
10. Tampilan Animasi Panorama Sekolah.
11. Keterangan Sekolah.
Pada gambar 9 merupakan tampilan profile sekolah, yang berisi peta lokasi
sekolah (nomer 9), tampilan animasi Panorama sekolah (nomer 10), dan keterangan
mengenai sekolah (nomer 11).
1
2 3 4 5 6
7
7 8
9 10
11
10
4. Hasil dan Pembahasan
Halaman User
Gambar 10 Tampilan Peta SMA dan SMK
Gambar 12 merupakan tampilan halaman beranda atau halaman utama untuk
menampilkan peta SMA dan SMK di Kota Salatiga, halaman ini berguna untuk
melihat letak-letak sekolah SMA dan SMK yang ada di Kota Salatiga.User dapat
melihat SMA dan SMK apa saja yang ada di kota Salatiga, dan melihat lokasinya
berada di mana saja melaluai peta Google Earth tersebut.
Gambar 11 Daftar SMA dan Daftar SMK
Gambar 11 merupakan tampilan menu Daftar SMA dan menu Daftar SMK,
user dapat melihat daftar sekolah SMA dan SMK yang ada di Kota Salatiga. Terdapat
list sekolah apa saja yang di data beserta alamat sekolah, fasilitas, longitude dan
latitude peta. Data ini dikelompokkan untuk daftar sekolah SMA saja atau SMK saja
dan apabila user memilih salah satu sekolah maka user dapat masuk ke dalam menu
profile sekolah. Pada prinsipnya, menu Daftar SMA dan Daftar SMK memunculkan
tampilan yang sama, tampilan tersebut hanya membagi data berdasarkan SMA atau
SMK.
11
Gambar 12 Halaman Profile Sekolah
Halaman profile sekolah seperti yang terlihat pada Gambar 12 berisi peta
Google Earth mengenai lokasi sekolah tersebut. Samping kiri terdapat berkas animasi
Panorama yang melihatkan gambaran tentang sekolah, bertujuan user dapat melihat
keadaan dan konsdisi sekolah sebagai gambaran mengenai sekolah tersebut. Detail
sekolah berisi mengenai nama sekolah, jenis sekolah, alamat sekolah, fasilitas apa saja
yang ada di sekolah tersebut, latitude longitude posisi sekolah dan detail sekolah
berisi informasi jumlah siswa, data kelulusan siswa yang di tampilkan mulai tahun
2009 sampai dengan tahun 2011
Kode Program 1 Memunculkan Map Google Earth Sekolah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
function ge;
var counter = 0;
google.load(“earth”,”1”);
fuction init() {
google.earth.createInstance(„map3d‟, initCallback,
failureCallback);
addSampleButton(„Creat a Placemark!‟, buttonClick);
}
fuction initCallback(instance) {
ge = instance;
ge.getWindow().setVisibility(true);
// add a navigation control
Ge.getNavigationControl().setVisibility(ge.VISIBILITY_AUTO);
// add some layers
Ge.getLayerRoot().enableLayerById(ge.LAYER_BORDERS, true);
Ge.getLayerRoot().enableLayerById(ge.LAYER_ROADS, true);
createPlacemark(<?php echo
$data[„sekolah‟][„posisi_latitude‟];
?>,<?php echo $data[„sekolah‟][„posisi_longitude‟];
?>,‟<?php echo $data[„sekolah‟][„nama_sekolah‟];?>‟;
var 1a = ge.createLookAt(„‟);
var p1=<?php echo $data[„sekolah‟][„posisi_latitude‟];?>;
var p2=<?php echo $data[„sekolah‟][„posisi_longitude‟];?>;
1a.set(p1, p2,
0,// latitude
ge.ALTITUDE_RELATIVE_TO_GO_GROUND,
0, // heading
0, // straight-down tilt
5000 //range (invers of zoom)
);
ge.getView().setAbstractView(1a);
document.getElementById(„instaled-pligin-version‟).innerHTML =
fuction failureCallback(errorCode) {
}
fuction createPlacemark(ltd,lgt,nama_lokasi) {
12
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
var placemark = ge.createPlacemark(„‟);
ge.getFeatures().appendChild(placemark);
// Create style map for placemark
var icon = ge.createIcon(„‟);
icon.setHref(„http://maps.google.com/mapfiles/kml/paddle/redcircl
e.png‟);
var style = gr.createStyle(„‟);
style.getIconStyle().setIcon(icon);
placemark.setStyleSelector(style);
// Create point
var point = ge.createPoint(„‟);
point.setLatitude(ltd);
point.setLongitude(lgt);
placemark.setGeometry(point);
}
Fuction buttonClick() {
createPlacemark();
}
google.setOnLoadCallback(init);
Kode program 1 merupakan kode program untuk memunculkan peta Google
Earth pada menu Profile sekolah. Posisi titik lokasi yaitu longitude dan latitude peta
diambil dari halaman admin pada menu Tambah Data Sekolah. Setelah itu di halaman
Profile Sekolah akan muncul posisi di mana sekolah itu berada. Dengan memasukkan
posisi longitude dan latitude sekolah maka titik sekolah akan ditetapkan dan
dimunculkan dimap Google Earth. Posisi longitude dan latitude disimpan di database
dan dimunculkan dengan cara memanggil dari database posisi longitude dan
latitudenya.
Gambar 13 Pembuatan Flash
Pembuatan Animasi Flash Panorama menggunakan Adobe Flash CS 3.
Langkah pertama untuk membuat sebuah animasi panorama adalah dengan
mengambil foto delapan sudut, lalu menggabungkan foto delapan sudut itu menjadi
sebuah foto yang menyambung. Setelah foto menyambung yang apabila disatukan
membentuk sebuah gambar 360 derajat, kemudian dibuatlah animasinya. Pembuatan
animasi menggunakan 2 foto yang telah disatukan. Yang apabila digerakkan akan
membentuk animasi panorama 360 derajat. Navigasi untuk menggerakkan animasi ke
kanan dan ke kiri menggunakan dua foto sambungan yang diberikan gerakkan
dengan movie clip. Movie clip digunakan untuk membuat navigasi kanan dan ke kiri
animasi panorama sekolah.
13
Gambar 14 Menu Pencarian Sekolah
Terdapat menu Pencarian Sekolah, yang digunakan untuk mencari sekolah
melalui menu tersebut. Dengan memasukkan keyword sekolah yang akan dicari, maka
sistem akan memunculkan hasil pencarian. Misalkan kita mencari SMA Negeri 1
Salatiga, maka sistem akan memunculkan hasil seperti pada Gambar 16. Apabila user
mengklik hasil pencarian tersebut maka sistem akan menunculkan halaman profile
sekolah seperti yang terlihat pada Gambar 15.
Gambar 15 Hasil Pencarian
Halaman Admin
Halaman admin merupakan halaman yang berfungsi untuk memanajemen
tampilan halaman user. Halaman ini berfungsi untuk mengisi data sekolah, mengisi
tampilan Flash Panorama, mengedit data-data yang telah dimasukkan, dan mengisi
posisi longitude latitude lokasi sekolah di peta melalui menu Tambah Data Sekolah.
Gambar 16 Menu Tambah Data Sekolah
Gambar 15 merupakan Menu Manajemen Sekolah untuk tambah data sekolah.
Pada prinsipnya untuk menambah data sekolah SMA dan SMK sama, hanya saja unuk
SMK terdapat field tambahan untuk mengisi jurusan apa saja yang terdapat di SMK
tersebut. Keterangan yang ditambahkan yaitu nama sekolah, jenis sekolah (untuk
menunjukkan kategori sekolah SMA/SMK), fasilitas, posisi Latitude, posisi
Longitude, menambahkan berkas animasi Panorama sekolah lalu admin dapat
langsung menyimpan hasil dari penambahan data. Apabila berhasil maka akan
muncul keterangan bahwa data berhasil ditambahkan.
14
Pengujian Sistem
Pengujian sistem dalam pengembangan sebuah perangkat lunak merupakan
tahap yang dilakukan untuk mengetahui apakah keseluruhan sistem telah memenuhi
kebutuhan seperti yang telah didefinisikan pada bab sebelumnya. Pengujian Aplikasi
yang dibuat menggunakan metode alpha testing dan beta testing. Pengujian dengan
metode alpha testing adalah pengujian yang dilakukan oleh pemakai yang terkendali
pada lingkungan pengembang. Pada pengujian menggunakan alpha testing akan dicek
apakah masih terdapat kesalahan di dalam aplikasi. Selanjutnya pengembang akan
memperbaiki error dan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada aplikasi hingga
aplikasi berjalan dengan sempurna dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Pengujian alphatesting digunakan metode black-box untuk testing aplikasi
apakah masih terdapat error. Metode black-box testing memungkinkan pengembang
software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-
syarat fungsional suatu program. Walau didesain untuk menemukan kesalahan, uji
coba black-box ini digunakan untuk mendemonstrasikan fungsi software yang
dioperasikan. Tujuan dari pengujian ini adalah membuktikan bahwa hasil output
sesuai seperti yang diharapkan. Output tersebut berupa peta sekolah SMA dan SMK
di Salatiga, profile sekolah, daftar sekolah, deskripsi, peta Google Earth, dan animasi
Flash Panorama Sekolah. Hasil pengujian yang dilakukan oleh devoper program dan
Dinas Pendidikan Kota Salatiga dengan Blackbox Testing pada sistem seperti yang
terlihat pada Tabel 1.
Tabel 2 Blackbox Testing pada sistem
No Point
Pengujian
Validasi Hasil Uji Status
Uji
1
Proses login
Username
kosong
Password
kosong gagal login berhasil
Username
benar
Password
salah gagal login berhasil
Username
salah
Password
benar gagal login berhasil
Username
benar
Password
benar
berhasil
login sebagai
admin
berhasil
2 Proses
Melihat
Data
Melihat data
salah satu
sekolah
Berhasil
melihat data
kegiatan
berhasil
3 Proses ubah
data
Melakukan ubah data
sekolah
Berhasil
melakukan
penggantiaan
data
berhasil
4 Proses
Hapus data
Menghapus salah satu
data sekolah
Berhasil
melakukan
hapus data
berhasil
5 Proses
tambah data Menambah data sekolah
Berhasil
menambah
data
berhasil
6 Proses
tambah animasi
pada profile
Menambah animasi pada profile
Berhasil menambah
gambar
berhasil
15
Tabel 2 menjelaskan hasil pengujian sistem yang telah dilaksanakan, admin
dapat melakukan login ke dalam sistem dengan menggunakan password dan
username sesuai dengan yang telah ditentukan. Pengujian untuk melihat data sekolah,
ubah data, tambah data, dan hapus data mendapatkan hasil bahwa sistem dapat
berjalan dengan baik dan tidak terdapat error, sistem dapat melakukan apa yang
diperintahkan oleh admin dengan baik dan tepat. Selain menambah data, sistem juga
dapat digunakan untuk menambah animasi Flash Panorama, proses penambahan
gambar berjalan dengan baik, dan tidak terdapat error. Pengujian juga dilakukan
dengan pengecekan langsung oleh user dari Dinas Pendidikan kota Salatiga,
berdasarkan uji yang dilakukan didapatkan hasil bahwa sistem sudah memenuhi
kebutuhan yang dibutuhkan untuk melakukan perencanaan pembangunan kota. Pada
pengujian ini, user memberi saran agar suatu hari nanti ditambahkan beberapa kriteria
dalam sistem.
Setelah itu dilakukan pengujian secara beta testing yang langsung dilakukan
oleh pemakai atau user. Pengujian secara beta testing dilakukan pada 30 responden.
Responden tersebut adalah calon siswa dan orang tua siwa sekolah SMA dan SMK
yang berada di Kota Salatiga. Pengujian dilakukan dengan cara responden
menggunakan langsung aplikasi terlebih dahulu, lalu responden mengisi kuesioner
untuk mengetahui feedback aplikasi yang dijalankan. Pada penelitian ini dilakukan
juga uji efektifitas sistem dengan menggunakan kuisioner seperti terlihat pada Tabel
3. Tabel 3 Kuisioner Uji Efektifitas Sistem
Pertanyaan Nilai
1. Bagaimana dengan tampilan antar muka dari
sistem?
A B C D E
2. Apakah aplikasi mudah digunakan? A B C D E
3. Apakah informasi lengkap dan efisien? A B C D E
4. Apakah hasil pencarian sesuai dengan kriteria
yang dimasukkan?
A B C D E
5. Apakah sistem informasi sekolah SMA dan
SMK efektif dan efisien?
A B C D E
Pengujian kuisioner uji efektifitas sistem bertujuan untuk mengetahui kualitas
aplikasi dan efektifitas sistem dalam memberikan output sesuai yang diinginkan user.
Kuisioner diisi oleh responden yang telah mencoba sistem. Terdapat 30 responden
yang merupakan calon siswa dan orang tua siswa. Nilai A untuk jawaban Sangat
Baik, Nilai B untuk jawaban Baik, Nilai C untuk jawaban Cukup, nilai D untuk
jawaban Kurang dan nilai E untuk jawaban Sangat Kurang. Dari hasil kuisioner
didapatkan hasil penilaian keseluruhan sistem melalui pengujian seperti terlihat pada
Tabel 4.
Tabel 4 Jumlah hasil kuesioner responden
Soal jawaban
A
jawaban
B
jawaban
C
jawaban
D
jawaban
E
Jumlah
koresponden
1 7 15 8 0 0 30 2 20 4 6 0 0 30 3 9 11 10 0 0 30 4 8 10 9 3 0 30
5 15 7 8 0 0 30 Jumlah 59 47 41 3 0 150
16
Tabel 4 merupakan jumlah jawaban dari hasil kuesioner uji responden yang
diisi oleh 30 responden. Masing-masing jawaban dibandingkan dengan total semua
jawaban sehingga diperoleh persentase dari setiap jawaban dan dibuat dalam diagram
dengan penjelasan seperti berikut :
1. Jawaban A : 59 dari 150 (59/150x 100% = 39 %)
2. Jawaban B : 47 dari 150 (47/150 x 100% = 31 %)
3. Jawaban C : 41 dari 150 (41/150 x 100% = 27 %)
4. Jawaban D : 3 dari 150 (3/150 x 100% = 2 %)
5. Jawaban E : 0 dari 150 (0/150 x 100% = 0 %)
Gambar 16 Diagram hasil pengisian kuisioner
Diagram hasil pengisian kusioner dapat diketahui persentase terbesar adalah
jawaban A (sangat baik) karena memiliki persentase sebesar 39%, sedangkan jawaban
B (baik) sebesar 31%, jawaban C (cukup) sebesar 27%, jawaban D (kurang) sebesar
2% dan jawaban E (sangat kurang) sebesar 0%.
5. Simpulan
Berdasarkan hasil pembangunan sistem informasi sekolah SMA dan SMK,
hasil pengujian aplikasi dan hasil pengujian manfaat melalui kuesioner dan
wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibuat memberikan
informasi kepada orang tua siswa dan calon siswa mengenai letak lokasi sekolah
SMA dan SMK di Kota Salatiga yang berupa tampilan Google Earth yang
divisualisasikan dengan citra satelit yaitu gambar tampak atas, informasi mengenai
profile sekolah tersebut yang berisi keterangan mengenai sekolah dan gambaran
sekolah yang divisualisaikan dengan menggunakan animasi Flash panorama yaitu
berupa citra pandangan mata yang dapat melihat keadaan sekolah, fasilitas sekolah,
dan kelas. Pengujian manfaat melalui kuesioner dan wawancara yang dilakukan oleh
30 responden orang tua siswa dan calon siswa SMA dan SMK di Kota Salatiga.
Sistem Informasi Sekolah SMA dan SMK di Kota Salatiga ini dipakai menjadi
sumber reverensi bagi orang tua siswa dan calon siswa untuk memilih ataupun
membandingkan sekolah SMA dan SMK di Kota Salatiga. Informasi yang
ditampilkan memberikan informasi kepada orang tua siswa dan calon siswa untuk
menghimpun data-data sekolah SMA dan SMK di Kota Salatiga hanya dengan
mengakses sebuah sistem saja tanpa harus mendatangi langsung ke lokasi sekolah.
Sistem ini juga digunakan Dinas Pendikan Kota Salatiga untuk mengetahui
persebaran sekolah dan data mengenai sekolah SMA dan SMK di Kota Salatiga .
6. Daftar Pustaka
[1] Mufidah, N.M.I., 2006, Pengantar GIS, http://ilmukomputer.org (diakses
tanggal 5 Oktober 2013).
[2] Kristianto, Andi, 2008, Mengoptimalkan Peta Dunia Interaktif di Internet,
Jakarta : Transmedia.
[3] Fairuz, 2011, Teknik Fotografi Panorama, Jakarta : Bukukita.
0204060
Series 1
17
[4] Pesulima, Sterland, 2011, Sistem Informasi Pemetaan Sekolah (School
Mapping) Berbasis WebGIS (Studi Kasus : SMU dan SMK Se-Kotamadya
Ambon), Salatiga : FTI UKSW.
[5] Candra Yuswono Yudho, Eko, 2012, Perancangan Sistem Informasi Geografis
Berbasis Web untuk Pemetaan Sekolah di Salatiga, Salatiga : FTI UKSW.
[6] Pressman, 1999, Software Enginering. http://cunruiwang-
se.googlecode.com/files/%E8%BD%AF%E4%BB%B6%E5%B7%A5%E7%A
8%8B%E2%80%94%E5%AE%9E%E8%B7%B5%E8%80%85%E7%9A%84
%E7%A0%94%E7%A9%B6%E6%96%B9%E6%B3%95.pdf. ( Diakses pada
tanggal 25 Mei 2013 ).