81
INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN PEMASANGAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH 380/220 VOLT PADA PERUMAHAN GRIYA ASTANA SIAK DI AREA PEKANBARU, RIAU DISUSUN OLEH : ARRY RISKI PRATAMA NIM: 201611018 PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN INSTITUT TEKNOLOGI PLN JAKARTA, 2020

INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

SKRIPSI

PERENCANAAN PEMASANGAN JARINGAN TEGANGAN RENDAH

380/220 VOLT PADA PERUMAHAN GRIYA ASTANA SIAK DI

AREA PEKANBARU, RIAU

DISUSUN OLEH :

ARRY RISKI PRATAMA

NIM: 201611018

PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

JAKARTA, 2020

Page 2: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

i

Koerniawan,

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan Judul

PERENCANAAN PEMASANGAN JARINGAN TEGANGAN

RENDAH 380/220 VOLT PADA PERUMAHAN GRIYA ASTANA

SIAK DI AREA PEKANBARU, RIAU

Disusun Oleh :

ARRY RISKI PRATAMA

NIM: 201611018

Diajukan untuk memenuhi

persyaratan

PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

Jakarta, 23 Juli 2020

Mengetahui, Disetujui,

Kepala Program Studi Dosen Pembimbing Utama

S1 Teknik Elektro Digitally signed by Tony Koerniawan

DN: C=ID, OU=Teknik Elektro, Oktaria

DN: OU=Fakulytas Ketenagalistrikan &

Energi Terbarukan, O=IT PLN,

CN=Oktaria Handayani, [email protected]

O=Institut Teknologi PLN, CN=Tony

HandayaniReason: I am the author of this document

[email protected] Location: Jakarta

Date: 2020-07-28 08:19:30

Location: your signing location here Date: 2020-07-27 19:38:24 Foxit Reader Version: 9.7.1

(Tony Koerniawan, S.T., M.T.) (Oktaria Handayani, S.T., M.T.)

Dosen Pembimbing Kedua Digitally signed by Tony Koerniawan

DN: C=ID, OU=Teknik Elektro, O=Institut Teknologi PLN, CN=Tony Koerniawan,

[email protected]

Location: Jakarta

Date: 2020-07-28 08:19:13

(Tony Koerniawan, S.T., M.T.)

Page 3: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

ii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Nama : ARRY RISKI PRATAMA

NIM 201611018

Program Studi : Strata 1 (S1) Teknik Elektro

Judul Skripsi : Perencanaan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah

380/220 Volt pada Perumahan Griya Astana Siak di Area

Pekanbaru, RIau

Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Skripsi pada Program Sarjana

Strata 1 (S1), Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi – PLN pada tanggal

……………………, 2020

Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Ir. Purnomo Willy BS., M.T.

Ketua Penguji

2. Andi Junaidi, S.T., M.T.

Sekretaris Penguji

3. Nurmiati Pasra., S.T., M.T.

Anggota Penguji

Mengetahui:

Kepala Program Studi

S1 Teknik Elektro

(Tony Koerniawan, S.T., M.T.)

Nazamudin
Textbox
14 Agustus 2020
Page 4: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

iii

Page 5: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

iv

Page 6: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

Ibu Oktaria Handayani, S.T., M.T. Selaku Pembimbing I

Bapak Tony Koerniawan, S.T., M.T. Selaku Pembimbing II

Sebagai mana telah menjadi dosen pembimbing skripsi serta telah memberikan

petunjuk, saran-saran dan bimbingannya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan

di tepat waktu.

Terimakasih yang sama pula, saya tujukan kepada kedua Orang Tua saya yang

telah memberikan semangat serta motivasi dan kepada PT.PLN (Persero) UP3

Pekanbaru yang telah meberikan izin kepada saya untuk melakukan

pengambilan data guna menyelesaikan Skripsi ini.

Jakarta, 23 Juli 2020

ARRY RISKI PRATAMA

201611018

Page 7: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademika Institut Teknologi PLN, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama : ARRY RISKI PRATAMA

NIM 201611018

Program Studi : Strata 1 (S1) Teknik Elektro

Departemen : Elektro

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Institut Teknologi – PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non- exclusive

Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Perencanaan Pemasangan Jaringan Tegangan Rendah 380/220 Volt pada

Perumahan Griya Astana Siak di Area Pekanbaru, Riau

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non

eksklusif ini Institut Teknologi – PLN berhak menyimpan, mengalih media/

formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan

mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada Tanggal : 23 Juli 2020

Yang Menyatakan

ARRY RISKI PRATAMA

Page 8: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

vii

PERENCANAAN PEMASANGAN JARINGAN TEGANGAN

RENDAH 380/220 VOLT PADA PERUMAHAN GRIYA ASTANA

SIAK DI AREA PEKANBARU, RIAU

ARRY RISKI PRATAMA, 201611018

dibawah bimbingan Ibu Oktaria Handayani, S.T., M.T.

ABSTRAK

Seiring dengan berkembangnya pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk, jadi hal ini menimbulkan adanya permintaan beban yang bertambah dan diperlukan penyambungan saluran baru jaringan tegangan rendah. Jaringan tegangan rendah adalah bagian hilir nya sebuah jaringan sistem tenaga listrik dengan nilai tegangan sebesar 380/220 volt. Prosedur perencanaan serta pemasangan suatu jaringan distribusi tegangan rendah diawali dengan survei lapangan guna memperoleh data yang nantinya akan dipergunakan pada penentuan kapasitas trafo pembebanan, tipe tiang yang akan dipergunakan, jenis penghantar, jalur Saluran Udara Tegangan Rendah, titik penanaman tiang. Pada penelitian kali ini yang menjadi object tempat penelitian nya adalah Perumahan Griya Astana dengan Jumlah 47 Unit Rumah type 36 dengan masing – masing daya 1.300VA 34 unit Rumah, daya 2.200VA 13 unit Rumah dan hasil total daya nya adalah 72.800VA. Terdapat juga nilai Drop Tegangan pada tiang tiang Blok A Sebesar 2,19 Volt, pada tiang B,C,D sebesaar 4,38 Volt dan Tiang D ujung sebesar 6,58 Volt. Sesudah memperoleh data yang dibutuhkan di lapangan, tahap selanjutnya adalah pemasangan yang mengacu pada rancangan perencanaan yang sudah dibuat meliputi konstruksi pemasangan trafo pada gardu distribusi, penanaman tiang, pemilihan penghantar, pemasangan pembumian. Berdasarkan dari hasil pengolahan data maka di dapatkan besarnya kapasitas trafo yang dipakai sebesar 100kVA, Gardu Distribusi Portal 4 jurusan, penghantar TIC 3x70+50 mm2 dengan KHA sebesar 270 Ampere, tiang besi konstruksi 9m dan memiliki kekuatan beban mekanis sebesar 200 – 250 daN. Dalam penelitian ini hanya mecakup perencanaan serta konstruksi jaringan Distribusi Tegangan Rendah yang bermula dari Gardu Distribusi hingga Saluran Udara Tegangan Rendah.

Kata kunci : jaringan tegangan rendah, perencanaan, distribusi, gardu distribusi

Page 9: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

viii

INSTALLATION DESIGN OF LOW VOLTAGE NETWORK 380/220

VOLT IN ASTANA SIAK GRIYA RESIDENTIAL IN PEKANBARU

RIAU

ARRY RISKI PRATAMA, 201611018

Under the guidance of Oktaria Handayani, S.T., M.T.

ABSTRACT

Along with the economic growth and population, the electrical demand rises which as well requires a new low voltage network feeder. Low voltage network is part of an electric power system network with a voltage value of 380/220 volts. The installation design of a low voltage distribution network begins with a field survey to obtain several data to determine the load capacity of a transformer, cable type, type of the electric pillar, pillar placement point and line feeder of low voltage network. In this research, the object of the research is Griya Astana Housing with 47 units type 36 with 1300VA for 34 housing units, 2,200VA for 13 units power and the total power output is 72.800VA. There is also a Drop Voltage Value on the Blok A pole of 2,19 Volt, on the Blok B,C,D pole of 4,38 Volt and D pole of 6,58 Volt. After the data are collected, the next step is the installation of distribution network consist of construction of the transformer installation at the distribution substation, pillar placement, conductor selection and grounding installation. Based on the data processing results, the transformer capacity used is 100kVA, 4 direction Portal Distribution Substations, 3x70 + 50 mm2 TIC conductor with a KHA of 270 Amperes, 9m construction iron poles and has a mechanical load strength of 200-250 daN..This thesis only examines the installation design and construction of low voltage distribution network from substation to low voltage network.

Keywords: low voltage network, design, distribution, substation

Page 10: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI........................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................ v

ABSTRAK ......................................................................................................... vi

ABSTRACT ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Permasalahan Penelitian ............................................................................ 2

1.2.1 Identifikasi Masalah ................................................................................. 2

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah .......................................................................... 2

1.2.3 Rumusan Masalah ................................................................................... 2

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 3

1.4 Sistematika Penulisan................................................................................. 3

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 4

2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 4

2.2 Landasan Teori ........................................................................................... 5

2.3 Struktur Jaringan Distribusi ......................................................................... 6

2.3.1 Gardu Induk ............................................................................................. 6

2.3.2 Jaringan Distribusi Primer ........................................................................ 6

2.3.3 Gardu Distribusi ....................................................................................... 6

2.3.4 Jaringan Distribusi Sekunder ................................................................... 7

2.4 Gardu Distribusi .......................................................................................... 7

Page 11: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

x

2.4.1 Jenis-jenis Gardu Distribusi ..................................................................... 8

2.4.1.1 Gardu Portal ......................................................................................... 8

2.4.1.2 Gardu Cantol ........................................................................................ 9

2.4.1.3 Gardu Beton ....................................................................................... 10

2.4.2 Komponen Utama Gardu Distribusi ....................................................... 11

2.4.2.1 Transformator DIstribusi ..................................................................... 11

2.4.2.2 Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM) ............ 12

2.4.2.3 Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) ................. 13

2.4.2.4 Peralatan Pengukur ............................................................................ 13

2.4.2.5 Peralatan Pengaman Sisi Tegangan Menengah................................. 13

2.5 Konstruksi Tiang Jaringan Tegangan Rendah .......................................... 14

2.5.1 Komponen Saluran Udara Tegangan Rendah ....................................... 16

2.5.1.1 Tiang ................................................................................................... 16

2.5.1.2 Kabel Penghantar ............................................................................... 17

2.5.1.3 Pole Bracket ....................................................................................... 18

2.5.1.4 Strain Clamp ....................................................................................... 16

2.5.1.5 Suspension Clamp .............................................................................. 20

2.5.1.6 Stainless Steel Strip ............................................................................ 20

2.5.1.7 Penghantar Pembumian dan Bimetal Joint ......................................... 21

2.6 Konstruksi Sambungan Melalui Saluran Udara ........................................ 22

2.7 Material Peralatan Penyambungan SUTR ................................................ 23

2.7.1 Peramalan Beban .................................................................................. 23

2.7.2 Pengembangan Gardu........................................................................... 23

2.7.3 Pemilihan Letak Gardu .......................................................................... 24

2.7.4 Pemilihan Level Tegangan Penyulang Primer ....................................... 24

2.7.5 Pembebanan Penyulang Primer ............................................................ 25

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 26

3.1 Analisis Kebutuhan ................................................................................... 26

3.1.1 Tahap Survei dan Tracking .................................................................... 26

3.2 Tahap Perencanaan ................................................................................. 27

3.2.1 Diagram Perencanaan ........................................................................... 27

3.3 Penyelenggaraan Kontruksi SUTR ........................................................... 28

3.3.1 Peta Perencanaan ................................................................................. 28

Page 12: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

xi

3.3.2 Permintaan Beban Perumahan .............................................................. 29

3.4 Menentukan Tempat Titik Penanaman Tiang SUTR ................................. 30

3.4.1 Penentuan Jenis Tiang .......................................................................... 31

3.4.2 Penanaman Tiang SUTR ....................................................................... 32

3.4.3 Konstruksi Setiap Tiang SUTR .............................................................. 33

3.4.4 Penarikan Penghantar ........................................................................... 41

3.4.5 Penyambungan dan Sadapan Penghantar ............................................ 42

3.4.6 Pemasangan Pembumian Penghantar Netral........................................ 42

3.5 Prosedur Penyelenggaraan Konstruksi Gardu Portal ............................... 44

3.5.1 Persiapan Konstruksi dan Proses Perizinan .......................................... 44

3.5.2 NH Fuse ................................................................................................. 48

3.5.3 Pemasangan Instalasi............................................................................ 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 51

4.1 Hasil .......................................................................................................... 51

4.1.1 Penentuan Beban dan Trafo yang Dibutuhkan ...................................... 51

4.1.2 Penentuan Konstruksi Gardu Distribusi dan Tiang Jaringan SUTR ....... 52

4.1.3 Penentuan Penghantar .......................................................................... 55

4.2 Konstruksi Jaringan SUTR ....................................................................... 55

4.2.1 Pemasangan Tiang ................................................................................ 55

4.3. Pemilihan Gardu ...................................................................................... 55

4.3.1 Persiapan Konstruksi Pondasi Gardu Portal .......................................... 56

4.3.2 Transformator Distribusi 1 Fase ............................................................ 58

4.3.2.1 Sistem Proteksi Surja Petir ................................................................. 58

4.3.2.2 Sistem Proteksi Hubung Singkat dan Beban Lebih ............................. 58

4.4. Perhitungan Tegangan Jatuh Pada Sistem Jaringan Tegangan Rendah .59

BAB V PENUTUP............................................................................................. 61

5.1 Simpulan .............................................................................................. 61

5.2 Saran ................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA 63

Page 13: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah ............................................ 15

Tabel 2.2 Konstruksi Sambungan Saluran Udara ............................................. 17

Tabel 3.1 Bahan Konstruksi Perumahan Griya Astana Siak ............................. 29

Tabel 3.2 Jumlah Permintaan Beban Perumahan ............................................. 30

Tabel 3.3 Material Pendukung Konstruksi Tiang Awal SUTR ........................... 32

Tabel 3.4 Material Pendukung Konstruksi Tiang Penyangga SUTR ................. 35

Tabel 3.5 Material Pendukung Kosntruksi Tiang Sudut 30º - 90º ...................... 36

Tabel 3.6 Material Pendukung Konstruksi Tiang Percabangan ......................... 38

Tabel 3.7 Material Pendukung Konstruksi Tiang Akhir ...................................... 39

Tabel 3.8 Konstruksi Gardu Portal 2 Jurusan .................................................... 44

Tabel 3.9 Konstruksi Gardu Portal 4 Jurusan .................................................... 46

Tabel 3.10 Instalasi Pembumian pada Gardu Portal ......................................... 48

Tabel 3.11 Jadwal Penelitian ............................................................................ 50

Tabel 4.1 Jumlah Konstruksi Tiang Griya Astana Siak ...................................... 53

Page 14: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik ...................................................... 5

Gambar 2.2 Diagram Satu Garis Sistem Tenaga Listrik...................................... 6

Gambar 2.3 Gardu Portal .................................................................................... 8

Gambar 2.4 Diagram Satu Garis Gardu Portal ................................................... 8

Gambar 2.5 Diagram Satu Garis Gardu Portal Konfigurasi π Section ............... 9

Gambar 2.6 Gardu Cantol ................................................................................... 9

Gambar 2.7 Gardu Beton .................................................................................. 10

Gambar 2.8 Gardu Layanan Umum .................................................................. 11

Gambar 2.9 Gardu Layanan Khusus Tipe LBS-LBS-PT-PGDB-B1 .................. 11

Gambar 2.10 Gardu Layanan Khusus Tipe LBS-LBS-PT-PGC/OCB ................ 12

Gambar 2.11 Tiang Besi Saluran Udara Tegangan Rendah ............................ 18

Gambar 2.12 Kabel Pilin NFA2X....................................................................... 19

Gambar 2.13 Tension Bracket .......................................................................... 20

Gambar 2.14 Suspension Bracket .................................................................... 20

Gambar 2.15 Strain Clamp ............................................................................... 21

Gambar 2.16 Suspension Clamp ...................................................................... 21

Gambar 2.17 Stainless Steel Strip .................................................................... 21

Gambar 2.18 Bare Conductor dan Bimetal Joint Al-Cu .................................... 22

Gambar 2.19 NH Fuse ...................................................................................... 22

Gambar 2.20 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pemilihan Level Tegangan ... 24

Gambar 3.1 Diagram Perencanaan .................................................................. 27

Gambar 3.2 Denah Perumahan Griya Astana Siak .......................................... 28

Gambar 3.4 Kosntruksi Tiang Penyangga Awal ............................................... 33

Page 15: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

xiv

Gambar 3.5 Konstruksi Ikatan Kabel Naik ........................................................ 34

Gambar 3.6 Konstruksi Tiang Penyangga SUTR .............................................. 35

Gambar 3.7 Konstruksi Tiang Sudut 30º - 90º .................................................. 37

Gambar 3.8 Konstruksi Tiang Sudut Percabangan ........................................... 38

Gambar 3.9 Konstruksi Tiang Akhir .................................................................. 39

Gambar 3.10 Konfigurasi Pembumian Jaringan Tegangan Rendah ................. 40

Gambar 3.11 Prosedur Penarikan Kabel Pilin ................................................... 42

Gambar 3.12 Konstruksi Gardu Portal 2 Jurusan TR ........................................ 44

Gambar 3.13 Gardu Portal 4 Jurusan TR ......................................................... 45

Gambar 3.14 Konstruksi Gardu Cantol Sistem 4 Kawat .................................... 46

Gambar 3.15 Penarikan/Penurunan Transformator Menggunakan Crane ........ 47

Gambar 4.1 Konstruksi Gardu Portal dengan PHB-TR 4 Jurusan..................... 55

Gambar 4.2 Konstruksi Tiang Penyangga SUTR .............................................. 57

Gambar 4.3 Konstruksi Tiang Penyangga Awal ................................................ 58

Gambar 4.4 Konstruksi Ikatan Kabel Naik ........................................................ 59

Gambar 4.5 Konstruksi Tiang Percabangan ..................................................... 60

Gambar 4.6 Penghantar TIC NFA2X-T 3x70+50 mm2 ......................................... 62

Gambar 4.8 Panel Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) 4 Jurusan ........ 64

Gambar 4.9 NH Fuse 125 A ............................................................................. 65

Gambar 4.10 Konfigurasi Pemasangan Lightning Arrester dan Fused Cut Out

pada Gardu Portal ............................................................................................. 67

Page 16: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Daftar Riwayat Hidup .............................................................................A

Lampiran B Lembar Bimbingan Skripsi ........................................................... ..B1- B4

Lampiran C Denah Perumahan Griya Astana Siak ................................................. C1

Lampiran D Permohonan Pemasangan Baru Jaringan TR ..................................... C2

Page 17: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring perkembangan pertumbuhan serta pembangunan yang terjadi

pada suatu daerah meningkat sangat signifikan. Demikian pula halnya dalam

bidang ketenagalistrikan yang di butuhkan untuk menunjang agar suatu daerah

dapat mengalami kemajuan di bidang teknologi, pariwisata, perekonomian, dan

pendidikan. Adapun peningkatan permintaan energi listrik dapat disebabkan oleh

sejumlah faktor, diantaranya jumlah penduduk yang bertambah, pemakaian

listrik yang terus meningkat berbanding lurus dengan taraf kehidupan

masyarakat yang semakin baik, semakin banyak penggunaan peralatan

elektronik baik di rumah tangga, indiustri, dan perkantoran sebagai akibat dari

kemajuan teknologi, sehingga energi listrik sudah menjadi kebutuhan pokok

masyarakat. Itu menjadi tantangan bagi Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk

menjaga keseimbangan antara ketersediaan energi listrik dengan kebutuhan

energi listrik yang terus meningkat.

Guna mengatasi kondisi itu, perlu untuk meningkatkan kapasitas,

kontinuitas, keandalan serta pelayanan baik di pembangkit, jaringan distribusi

maupun transmisi. Dengan penambahan kapasitas jaringan, pembangunan

jaringan baru di wilayah lain harus dilakukan. Hal itu dilaksanakan guna

mendekatkan pusat penyaluran dengan pusat beban atau pelanggan, agar

mengurangi jatuhnya tegangan serta rugi-rugi daya pada distribusi tenaga

listrik.

Dengan jaringan distribusi, tenaga listrik didistribusikan ke konsumen

listrik atau pelanggan listrik. Dikarenakan jaringan distribusi tegangan rendah

terhubung langsung dengan pelanggan, karenanya diperlukan perencanaan

serta pemasangan yang sesuai serta menurut standar, maka dari itu karena

adanya permintaan pemasangan jaringan tegangan rendah baru oleh

Perumahan Griya Astana Siak untuk memfasilitasi unit rumah nya dengan

aliran listrik oleh PLN.

Page 18: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

2

1.2. Permasalahan Penelitian

1.2.1. Identifikasi Masalah

Menghitung total daya yang dibutuhkan untuk pemasangan jaringan

tegangan rendah baru pada perumahan Griya Astana serta mencari nilai jatuh

tegangan pada JTR yang akan dibangun dan menentukan apa saja bagian

yang diperlukan pada perencanaan jaringan distribusi tegangan rendah serta

menentukan besar kapasitas trafo, penghantar serta gardu distribusi guna

pembebanan di Perumahan Griya Astana Siak, Riau disertai prosedur

pemasangan jaringan distribusi tegangan rendah di Perumahan Griya Astana

Siak, Riau

1.2.2. Ruang Lingkup Masalah

Pembahasan penelitian dibatasi pada perencanaan jaringan tegangan

rendah:

a) Meliputi perencanaan lokasi gardu dan tiang yang terdapat di

jaringan tegangan rendah.

b) Tidak termasuk perhitungan dalam biaya pembangunan jaringan

tegangan rendah yang akan di bangun.

c) Tidak mendalami tentang proteksi di pendistribusian jaringan.

1.2.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah skripsi berikut dirangkum pada beberapa poin sebagai

berikut:

a) Berapa total daya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan dan nilai jatuh tegangan pada JTR yang akan

dibangun?

b) Berapa besar kapasitas transformator, pemilihan Gardu Distribusi

di lokasi perumahan yang akan dibangun, jenis penghantar yang

digunakan dan peletakan tiang saluran udara tegangan rendah

serta mencari besar nilai drop tegangannya?

Page 19: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

3

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penulisan proposal skripsi berikut ialah:

a) Memberikan gambaran mengenai perencanaan jaringan

distribusi baru.

b) Menentukan prakiraan beban yang ada pada jaringan distribusi

baru.

c) Menentukan kapasitas transformator, karakteristik jaringan, jenis

gardu distribusi baru.

Manfaat dalam penulisan skripsi ini adalah:

a) Manfaat penulisan proyek akhir berikut guna di jadikan acuan

pembelajaran untuk pembaca.

b) Hasil penelitian ini diharapkan mampu dijadikan ukuran guna

mendesain perencanaan Jariangan Distribusi Tegangan Rendah

aman, handal serta ramah lingkungan.

c) Memberikan metode praktis untuk mempermudah perhitungan

teknis untuk mengetahui kondisi jaringan ke pelanggan.

1.4. Sistematik Penulisan

Bab I berisi pendahuluan, latar belakang masalah, tujuan serta manfaat

penelitian, rumusan masalah, batasan masalah serta sistematika penulisan.

Bab II mengemukakan tentang, landasan teori yang didapat dari jurnal ilmiah,

buku dan serta kerangka berfikir. Bab III mengemukakan tentang object

penelitian, di bab ini tersusun data-data yang menduung proses analisis serta

pembahasan. Bab IV terdapat isi tentang analisis dan pembahasan, bab berikut

berisi cara perhitungan yang diperlukan untuk merencanakan suatu jaringan

distribusi yang baru, selanjutnya dilakukan analisis dan penerapan langsung di

lapangan. Bab V berisi simpulan serta saran, bab berikut terdiri dari simpulan

tentang penelitian serta saran yang berhubungan dengan penelitian.

Page 20: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

(Daman Suswanto,2009) Jurnal Sistem Distribusi Tenaga Listrik, Edisi

Pertama, tahun 2009).

Jurnal yang berjudul Sistem Distribusi Tenaga Listrik, dalam Jurnal ini

perencanaan sistem sistem distribusi energi listrik ialah bagian yang penting

guna mengatasi pesatnya perkembangan kebutuhan energi listrik. Perencanaan

dibutuhkan terkait dengan tujuan pengembangan sistem distribusi yang wajib

memenuhi sejumlah syarat teknis serta ekonomis.

(Aditya Maulidya,2016) Skripsi Rencana Pembangunan Jaringan

Distribusi Baru Ke Pelanggan Di Cluster Jessica 3 PT. PLN (Persero) Area

Cikupa, STT- PLN Jakarta, Teknik Elektro, S1, 2016).

Skripsi yang berjudul Rencana Pembangunan Jaringan Distribusi Baru Ke

Pelanggan Di Cluster Jessica 3 PT.PLN (Persero) Area Cikupa. Pada skripsi ini

merencanakan pembangunan jaringan distribusi baru tegangan rendah. Hasil

penelitian Rencanaan Jaringan Distribusi Baru ini sesuai dengan standar PT.

PLN (Persero).Tenaga listrik yang diproduksi pembangkit listrik besar dengan

tegangan dari 11 hingga 24kV tegangannya dinaikkan oleh gardu induk dengan

tranformator penaik tegangan menjadi 70, 154, 220 atau 500kV lalu

didistribusikan melewati saluran transmisi. Dinaikkannya tegangan bertujuan

guna memperkecil kerugian daya listrik dalam saluran transmisi, yang mana

kerugian daya sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir. Dengan daya

yang sama jika nilai tegangan diperbesar, arus yang mengalir makin kecil jadi

kerugian daya juga akan kecil. Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan

kembali ke 20kV menggunakan tranformator, penurunan tegangan di gardu

induk distribusi, lalu dengan sistem tegangan itu distribusi tenaga listrik

dijalankan oleh saluran distribusi primer. Dari sana gardu-gardu distribusi

memperoleh tegangan guna menurunkan tegangannya dengan trafo distribusi

ke tegangan rendah yakni 380/220 Volt.

Page 21: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

5

2.2. Landasan Teori

Sistem distribusi tenaga listrik dari pembangkit tenaga listrik menuju

konsumen (beban). Tahap distribusi tenaga listrik tersebut melewati sejumlah

proses, yakni dari pembangkit tenaga listrik penghasil energi listrik,

didistribusikan ke jaringan transmisi (SUTET) langsung menuju gardu induk lalu

ke jaringan distribusi primer (Tegangan Menengah), serta gardu distribusi

langsung menuju jaringan distribusi sekunder (Tegangan Rendah), tenaga listrik

didistribusikan ke konsumen. Jadi sistem distribusi tenaga listrik berguna

membagi tenaga listrik ke pihak pengguna melewati jaringan tegangan rendah

(JTR), sementara suatu saluran transmisi berguna mendistribusikan tenaga

listrik bertegangan ekstra tinggi menuju pusat beban pada daya yang besar

(melalui jaringan distribusi).

Sistem pembangkit tersusun atas satu unit pembangkit atau lebih yang

akan merubah energi mekanik ke energi listrik serta harus dapat memproduksi

daya listrik yang cukup menurut kebutuhan konsumen. Sistem transmisi

berguna mendistribusikan energi listrik dari unit-unit pembangkitan di sejumlah

wilayah berjarak jauh menuju sistem distribusi, sementara sistem distribusi

berguna mendistribusikan energi listrik menuju konsumen.

Gambar 2.1 Sistem Distribusi Tenaga Listrik

Page 22: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

6

Gambar 2.2 Diagram Satu Garis Sistem Tenaga Listrik

2.3. Struktur Jaringan Distribusi

Sistem distribusi tenaga listrik ialah sistem yang diproses sesudah sistem

transmisi serta tersusun atas sejumlah bagian, yakni:

2.3.1. Gardu Induk

Berguna sebagai penurun tegangan dari jaringan transmisi serta

mendistribusikan tenaga listrik menggunakan jaringan distribusi primer.

2.3.2. Jaringan Distribusi Primer

Ialah proses berikutnya dari jaringan transmisi guna mendistribusikan

tenaga listrik menuju konsumen yang mempunyai tegangan sistem 20 kV.

2.3.3. Gardu Distrbusi

Gardu distribusi berguna mengubah tegangan listrik dari jaringan distribusi

primer ke tegangan konsumen. Gardu Pembagi mempergunakan kapasitas

transformator yang bergantung pada besar beban yang dilayani serta luas

daerah pelayanan beban.

2.3.4. Jaringan Distribusi Sekunder

Ialah jaringan tenaga listrik yang berhubungan langsung dengan

konsumen. Besarnya tegangan jaringan distribusi sekunder 230/400 V.

Tegangan 230 V ialah tegangan antara fasa dengan netral, sementara

tegangan 400 V ialah tegangan fasa dengan fasa.

2.4. Gardu Distribusi

Ialah suatu bangunan gardu listrik yang disuplai tegangan 20 kV dari

Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) atau Saluran Udara Tegangan

Menengah (SUTM). Gardu distribusi tersebut tersusun atas instalasi

Page 23: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

7

Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM), Perlengkapan

Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) serta Transformator Distribusi (TD)

guna mensuplai keperluan tenaga listrik pelanggan baik dengan Tegangan

Menengah (TM 20 kV) ataupun Tegangan Rendah (TR 220/380 V). Konstruksi

gardu distribusi didesain menurut optimalisasi biaya terhadap maksud serta

tujuan penggunaan yang terkadang harus disingkronkan dengan peraturan

Pemerintah Daerah setempat.

Pembangunan gardu distribusi tersusun atas gardu pasangan luar yang

mana seluruh instalasi listriknya kedap air (Gardu Portal serta Gardu Cantol)

serta gardu pasangan dalam yang mana instalasinya tak kedap air (Gardu

Beton serta Gardu Kios). Menurut penggunaannya, gardu distribusi terbagi

atas:

a) Gardu pelanggan umum (daya < 200 kVA) berkapasitas

transformator distribusi terpasang 50 kVA hingga 1000 kVA.

b) Gardu pelanggan khusus (daya > 200 kVA) dengan berlangganan

TM/TM/TM (TM murni) diperlengkapi transformator distribusi.

Selain gardu distribusi, PLN mempergunakan gardu hubung guna sarana

pengatur pasokan listrik. Gardu hubung berguna mempermudah pergerakan

pembebanan dari satu penyulang menuju penyulang lain yang bisa diperlengkapi

RTU (Remote Terminal Unit). Bagi fasilitas berikut disarankan diperlengkapi

fasilitas DC Supply dari Trafo Distribusi pemakaian sendiri atau Trafo Distribusi

untuk bagi yang ditempatkan pada satu kesatuan.

2.4.1. Jenis-jenis Gardu Distribusi

2.4.1.1. Gardu Portal

Gambar 2.3 Gardu Portal

Page 24: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

8

Secara umum, pengaturan Gardu Portal ialah T section dengan peralatan

pengaman FCO (Fuse Cut Out) guna pengaman hubung singkat transformator

berelemen pelebur (fuse link type expulsion) serta Lightning Arrester guna

mencegah tegangan naik di transformator karena surja petir.

Gambar 2.4 Diagram Satu Garis Gardu Portal

Bagi Gardu Tiang sistem jaringan lingkaran terbuka (open-loop), seperti

dalam sistem distribusi saluran kabel bawah tanah, pengaturan peralatan ialah

π section yang mana trafo distribusi bisa dicatu dari arah berbeda yakni posisi

Incoming – Outgoing ataupun sebaliknya.

Gambar 2.5 Diagram Satu Garis Gardu Portal Konfigurasi π Section

Guna mengatasi faktor keterbatasan ruang Gardu Portal, dipergunakan

pengaturan switching atau pelindung yang telah ringkas terakit sebagai RMU

(Ring Main Unit). Peralatan Switching Incoming-Outgoing berupa Pemutus

Beban atau LBS (Load Break Switch) atau CB (Circuit Breaker) atau Pemutus

Beban Otomatis (PBO) yang beroperasi secara manual (atau berpenggerak

remote control).

Page 25: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

9

2.4.1.2. Gardu Cantol

Gambar 2.6 Gardu Cantol

Di Gardu Distribusi tipe cantol, transformator terpasang ialah transformator

berdaya di bawah 100 kVA 3 atau 1 fasa. Transformator terpasang ialah type

CSP (Completely Self Protected Transformer) yakni peralatan switching serta

proteksi telah dipasang lengkap di tangki transformator.

Perlengkapan proteksi transformator tambahan LA (Lightning Arrester)

terpasang terpisah dengan penghantar pembumiannya yang terhubung

langsung dengan tubuh transformator. PHB-TR maksimum 2 jurusan dengan

saklar pemisah di sisi masuk serta pengaman lebur (jenis NH, NT) guna

pengaman jurusan. Seluruh Bagian Konduktif Terbuka (BKT) serta Bagian

Konduktif Ekstra (BKE) terhubung pembumian sisi Tegangan Rendah.

2.4.1.3. Gardu Beton

Gambar 2.7 Gardu Beton

Semua bagian utama instalasi yakni transformator serta peralatan

Page 26: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

10

switching atau pelindung, terangkai dalam bangunan sipil yang didesain, dibuat

serta difungsikan dengan konstruksi pasangan batu serta beton (masonrywall

building). Konstruksi tersebut guna memenuhi syarat terbaik untuk keselamatan

ketenagalistrikan.

2.4.2. Komponen Utama Gardu Distribusi

2.4.2.1 Transformator Distribusi

Selain berfungsi guna menurunkan tegangan, trafo distribusi juga berfungsi

untuk mengetahui jenis gardu distribusi yang akan dibangun sesuai dengan

beban pelanggan. Berdasarkan jenisnya trafo distribusi dibagi menjadi 2 jenis,

yaitu:

a) Trafo distribusi 1 fasa, sering disebut juga Trafo Completely Self

Protected (CSP), dimana proteksinya berada di dalam trafo tersebut

yang terdiri dari pengaman lebur (fuse) di sisi primer serta LBS (Load

Break Switch) di sisi sekunder.

b) Trafo distribusi 3 fasa memiliki vektor grup yang sering dipergunakan

PLN, yakni Dyn5. Dimana titik netal langsung terhubung dengan

tanah. Terdapat bushing isolator keramik sebagai terminal untuk

menghubungkan ke kumparan yang ada di dalam trafo.

2.4.2.2. Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Menengah (PHB-TM)

Berikut ialah bagian utama PHB-TM yang telah dipasang lengkap

atau dinamakan juga Kubikel-TM, antara lain :

a) Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS) merupakan suatu

peralatan listrik yang berguna untuk saklar pemisah atau

penghubung instalasi listrik 20 kV yang hanya bisa beroperasi pada

kondisi tak berbeban.

b) Pemutus beban (PMB) atau Load Break Switch (LBS) berguna untuk

pemutus atau perantara instalasi listrik 20 kV, bisa beroperasi pada

kondisi dengan beban serta dipasang kabel masuk ataupun keluar

gardu distribusi. Kubikel LBS diperlengkapi saklar pembumian yang

Page 27: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

11

beroperasi secara interlock dengan LBS. Guna beroperasi jarak jauh

dipasang Remote Terminal Unit (RTU) yang diperlengkapi catu daya

penggerak.

c) Pemutus tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB) berguna untuk

pemutus serta penghubung arus listrik dengan cepat pada kondisi

normal maupun gangguan hubung singkat. PMT berikut telah

diperlengkapi rele proteksi arus lebih (Over Current Relay) serta bisa

dioperasionalkan guna komponen pembatas beban. Ia sudah terakit

secara lengkap dalam Kubikel Pembatas Beban Pelanggan.

d) Load Break Switch – Transformer Protection (LBS-TP) merupakan jenis

LBS yang dilengkapi dengan proteksi trafo, dipasang sebelum fuse

TM. Trafo distribusi dengan daya di bawah 630 kVA disisi primer

diproteksi pembatas arus berpengaman lebur type HRC (High

Rupturing Capacity). Bagi gardu kompak, LBS-TP telah terpasang

dalam RMU.

2.4.2.3. Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR)

PHB-TR ialah suatu gabungan satu atau lebih peralatan kontrol,

pengaman, peralatan ukur, serta kendali yang saling terhubung. Semuanya

dirakit lengkap dengan sistem pengawatan serta mekanis di bagian

penyangganya.

Umumnya instalasi PHB-TR berupa Rak TR dimana tersusun dari 3

bagian, yaitu:

a) Sirkit Masuk dilengkapi dengan Saklar

b) Rel Pembagi

c) Sirkit Keluar dilengkapi pengaman lebur (fuse) dengan maksimum 8

jurusan.

2.4.2.4. Peralatan Pengukur

Peralatan pengukuran yang sangat penting di dalam gardu adalah sebagai

berikut:

a) Potential Transformer (PT) berfungsi mengubah besaran Tegangan

Page 28: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

12

Tinggi ke besaran Tegangan Rendah untuk pengukuran atau proteksi dan

sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur atau diproteksikan dengan

alat ukur atau proteksinya.

b) Current Transformer (CT) adalah salah satu peralatan di gardu distribusi

yang berfungsi mengubah besaran Arus Besar ke besaran Arus Kecil guna

pengukuran sesuai batasan alat ukur dan juga sebagai proteksi serta isolasi

sirkit sekunder dari sisi primernya.

2.4.2.5. Peralatan Pengaman Sisi Tegangan Menengah

Selain di gardu, pada sisi Tegangan Menengah harus dilengkapi dengan

peralatan pengaman. Berikut merupakan jenis-jenis peralatan switching dan

pengamandisisiTM:

a) Fused Cut Out (FCO) merupakan sebuah peralatan proteksi yang

bekerja apabila terjadi gangguan arus lebih. Prinsip kerjanya adalah

ketika terjadi gangguan arus lebih maka FCO akan putus, sehingga tidak

ada arus yang mengalir ke sistem.

b) Lightning Arrester (LA) berfungsi melindungi trafo distribusi pasangan

luar dari tegangan lebih akibat surja petir. Dengan pertimbangan

masalah gangguan pada SUTM, pemasangan LA dapat saja dipasang

sebelum atau sesudah FCO.

2.5. Konstruksi Tiang Jaringan Tegangan Rendah

Struktur jaringan tegangan rendah dengan saluran udara tersusun atas

sejumlah bentuk serta formasi yang dipengaruhi oleh kondisi rute jaringannya.

Ada beberapa jenis konstruksi jaringan tegangan rendah yang dikategorikan

berdasarkan kondisi jaringan di lapangan, antara lain :

Page 29: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

13

Tabel 2.1 Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah

Nama Konstruksi Konstruksi Tiang Keterangan

TR-1

Tiang Penyangga

atau Suspension

TR-2

Tiang Sudut

15o – 90o

TR-3

Tiang Awal atau

Akhir

TR-4

Tiang Tumpu pada

Persimpangan

TR-5

Tiang Sudut 30º -

90º

Page 30: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

14

TR-6

Tiang

Percabangan

2.5.1. Komponen Saluran Udara Tegangan Rendah

2.5.1.1. Tiang

Bagi konstruksi jaringan SUTR yang berdiri sendiri digunakan tiang beton

ataupun tiang besi dengan panjang 9 meter. Digunakan tiang besi dari

bermacam type yang mempunyai daya beban kerja (working load) 200, 350

serta 500 daN (dengan faktor keamanan tiang = 2). Pada poin yang

memerlukan pembumian digunakan tiang besi yang diperlengkapi terminal

pembumian.

Berikut adalah gambar tiang besi yang biasa digunakan pada jaringan

distribusi tegangan rendah dengan tinggi 9 meter.

Gambar 2.11 Tiang Besi Saluran Udara Tegangan Rendah

Umumnya pemilihan kemampuan mekanis tiang SUTR mengacu ke empat hal,

yakni :

a) Letak fungsi tiang (tiang awal, akhir, sudut)

Page 31: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

15

b) Ukuran penghantar

c) Jarak andongan (Sag)

d) Tiupan angin

Tiang besi digunakan bagi konstruksi di lingkungan yang mana tiang beton tak

memungkinkan untuk dipasang.

2.5.1.2. Kabel Penghantar

Type penghantar yang dipergunakan ialah kabel pilin udara (NFA2X)

alumunium twisted cable berinti alumunium untuk inti penghantar Fasa serta

almelec/ alumunium alloy sebagai netral (N) berukuran 3x35+N, 3x50+N, 3x70+N

berguna memikul beban mekanis kabel atau messenger. Berikut ialah contoh kabel

pilin tipe NFA2X yang umum dipergunakan di jaringan distribusi tegangan rendah.

Jenis Penghantar Sesuai dengan standar PLN persyaratan konduktor yang

layak itu adalah konduktor yang mempunyai daya hantar, kekuatan tarik, fleksibilitas

yang tinggi, berat jenis rendah , tak rapuh, serta mempunyai harga murah. Type

kabel udara tegangan rendah yang sering dipergunakan ialah type pilin (twisted

insulated cable), yaitu :

a) Kabel TIC NFA2X-T

b) Kabel TIC NFA

c) Kabel TIC NF2X

d) Kabel TIC NFY N

N= Kabel Jenis Standar

F = Saluran Udara

A = Penghantar Aluminium 2X

2X= Isolasi XLPE

Y = Isolasi PVC

T = Penggantung

Jenis Penghantar yang akan digunakan untuk jaringan SUTR di perumahan

Griya Astana adalah menggunakan penghantar jenis kabel pilin NFA2X. Spesifikasi

penghantar yang dipakai adalah SPLN 42 NFA2X-T 3x70+50 mm2, menyatakan

suatu kabel pilin udara berisolasi XLPE, berbahan konduktor aluminium serta

Page 32: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

16

memiliki penggantung. Dengan tiap inti: tiga inti dengan luas penampang 70mm2

guna penghantar fasa, satu inti guna netral sekaligus penggantung dengan luas

penampang 50mm2, dua inti guna penghantar saluran penerangan jalan dengan

tiap luas penampang 16mm2. Alasan penggunaan penghantar type tersebut karena

investasi yang didasari daerah tersebut memiliki pertumbuhan pengguna listrik

yang banyak. Adapun andongan/ Sag antar tiang ditentukan berdasarkan standar

yang ditetapkan oleh PLN yaitu maksimal 1 meter dan jarak gawang tidak lebih dari

50 meter.

Gambar 4.6 Penghantar TIC NFA2X-T 3x70+50 mm2

Gambar 2.12 Kabel Pilin NFA2X

2.5.1.3. Pole Bracket

Ada dua macam bagian pole bracket :

Page 33: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

17

a) Tension bracket, digunakan di tiang ujung serta sudut, breaking capacity

1000 daN berbahan Alumunium alloy. Tension Bracket yang biasa

digunakan di jaringan SUTR bisa diamati di gambar 2.3 berikut:

Gambar 2.13 Tension Bracket

b) Suspension bracket, digunakan di tiang sudut bersudut lintasan hingga

300. Breaking capacity 700 daN berbahan alumunium alloy. Suspension

Bracket yang biasa digunakan dalam jaringan SUTR bisa diamati di

gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.14 Suspension Bracket

Ikatan pole bracket di tiang menggunakan stainless steel strip atau baut galvanized

M30 di lokasi tak lebih dari 15 cm dari tiang ujung.

2.5.1.4. Strain Clamp

Strain clamp atau clamp tarik digunakan di pole bracket jenis tension

bracket. Sisi penghantar yang terjepit ialah penghantar netral. Strain clamp

yang biasa digunakan pada jaringan SUTR bisa diamati di gambar 2.5 berikut.

Page 34: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

18

Gambar 2.15 Strain Clamp

2.5.1.5. Suspension Clamp

Suspension clamp berfungsi menggantung komponen penghantar netral

di tiang bersudut lintasan jaringan hingga 300. Suspension clamp yang biasa

digunakan di jaringan SUTR bisa diamati di gambar 2.6 berikut.

Gambar 2.16 Suspension Clamp

2.5.1.6. Stainless Steel Strip

Pengikat pole bracket di tiang yang terikat mati dengan stopping buckle.

Diperlukan kurang lebih 120 cm bagi setiap tiang. Berikut merupakan gambar

stainless steel strip yang digunakan untuk mengikat pole bracket pada konstruksi

jaringan SUTR.

Gambar 2.17 Stainless Steel Strip

Page 35: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

19

2.5.1.7 Penghantar Pembumian dan Bimetal Joint

Bagi tiang yang tak dilengkapi fasilitas pembumian. Penghantar yang

dibutuhkan ialah Kawat Tembaga (Bare Conductor). Sambungan penghantar

BC berpenghantar netral jaringan yang memakai kabel alumunium tak boleh

langsung, namun harus mempergunakan bimetal joint Al-Cu. Konduktor

pembumian dan bimetal joint Al-Cu untuk penyambungan jaringan SUTR dan

penghantar pembumian bisa diamati di gambar 2.8 berikut.

Gambar 2.18 Bare Conductor dan Bimetal Joint Al-Cu

2.6. Konstruksi Sambungan Melalui Saluran Udara

Konstruksi berikut ialah sambungan tenaga listrik mempergunakan

konstruksi saluran udara baik bagi sambungan 1 ataupun 3 fasa. Berikut ini

merupakan konstruksi sambungan, antara lain:

Tabel 2.2 Konstruksi Sambungan Saluran Udara

Page 36: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

20

2.7. Perencanaan Distrbusi

2.7.1. Peramalan Beban

Dibutuhkan prediksi (forecasting) beban masa depan untuk rencana

sistem distribusi. Kualitas serta akurasi rencana sistem bergantung pada

kualitas serta akurasi data serta prediksi beban. Pada perencanaan sistem

distribusi mencakup penentuan ukuran, perubahan waktu masa depan serta

lokasi seperti beberapa elemen sistem (substation, penyulang, saluran dan

sejenisnya). Letak geografis beban dianalisis mempergunakan pendekatan area

yang kecil (small area), dimana dibagi wilayah pelayanan utilitas ke sejumlah

area kecil serta prediksi beban di tiap salah satunya, karena itu akan bisa

ditentukan dimana serta berapa jumlah yang akan dikembangkan. Terdapat dua

tehnik guna membagi sistem ke area kecil, yakni:

a) Melakukan prediksi pada substation, penyulang, atau wilayah (zone)

ditetapkan oleh komponen distribusi.

b) Melakukan prediksi pada grid seragam (uniform grid), berbasis

pemetaan sistem koordinasi.

2.7.2. Pengembangan Gardu

Seperti prediksi beban, pengembangan gardu juga dipengaruhi sejumlah

faktor dasar dominan. Keadaan eksisting jaringan distribusi serta konfigurasi

ialah faktor pendamping pertumbuhan beban, kerapatan beban pada tahap

Page 37: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

21

penentuan pengembangan gardu atau menjalankan konstruksi gardu baru.

2.7.3. Pemilihan Letak Gardu

Posisi gardu dipengaruhi sejumlah hal misalnya jarak dari pusat beban,

jarak jaringan sub-transmisi serta batasan misalnya ketersediaan lahan, aturan

pemanfaatan lahan serta investasi yang harus dijalankan. Lokasi ideal gardu

mengikuti sejumlah pandangan berikut:

a) Dapat memberi akses yang baik guna incoming saluran sub-

transmisi serta outgoing penyulang primer.

b) Memiliki ruang yang cukup guna pengembangan.

c) Tak bertentangan dengan aturan tata guna lahan.

d) Kemudahan instalasi.

2.7.4. Pemilihan Level Tegangan Penyulang Primer

Faktor dasar penentuan level tegangan penyulang primer

dijabarkan berikut:

Gambar 2.20 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan level tegangan

TEGANGAN

SUBTRANSMISI KEBIJAKSANAAN

PERUSAHAAN

PANJANG

PENYLANG

PEMELIHARAAN LEVEL

TEGANGAN

SUSUT DAYA

BIAYA

PERALATAN

DROP VOLTAGE

TEGANGAN PADA

PRNYULANG

DROP VOLTAGE

Page 38: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

22

2.7.5. Pembebanan Penyulang Primer

Ialah pembebanan penyulang tersebut di keadaan puncak serta

diukur pada sisi gardu. Hal yang mempengaruhi desain pembebanan

penyulang tersebut, diantaranya:

a) Rapat beban penyulang

b) Pola pembebanan

c) Laju pertumbuhan beban

d) Keperluan kapasitas pelayanan

e) Kontinuitas pelayanan

f) Kualitas pelayanan

g) Keandalan pelayanan

h) Level tegangan di penyulang pimer

i) Jenis serta biaya konstruksi

j) Lokasi serta kapasitas gardu distribusi guna pengaturan tegangan

Page 39: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Analisis Kebutuhan

3.1.1. Tahap Survei dan Tracking

Sebelum perencanaan, dilakukan survei lapangan. Pada proses survei,

terdapat sejumlah hal yang harus dilaksanakan guna memperoleh data yang

optimal, diantaranya:

a) Survei lokasi, guna mengetahui kondisi lokasi yakni memperoleh

karakteristik jaringan sekitar.

b) Wawancara, guna memperoleh gambaran awal pada perencanaan

jalur jaringan yang dapat diperoleh dari penduduk setempat ataupun

pihak yang bertanggungjawab pada bidangnya.

Perolehan data berikut akan dibuat pertimbangan guna survei lanjutan.

Dalam survei lanjutan, diperoleh data berikut :

1) Data tracking GPS

2) Hasil pengukuran parameter jarak mempergunakan Distance Meter

3) Gambar perencanaan jalur jaringan

4) Gambar kondisi wilayah

5) Gambar lokasi pemasangan tiang serta gardu

Data utama perencanaan jaringan distribusi ialah gambar serta hasil

pengukuran yang didapatkan dari tahap perencanaan manual yang disesuaikan

dengan kondisi lapangan. Tracking ialah penyusuran daerah jalur jaringan awal

hingga ujung jaringan. Bertujuan guna penyesuaian lokasi GPS dengan kondisi

aslinya.

Page 40: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

24

3.2. Tahap Perencanaan

3.2.1. Diagram Perencanaan

Gambar 3.1 Diagram Perencanaan

Mulai

Survei Lapangan :

- Cara Topografi

- Denah Perumahan Griya Astana

Siak

Pengumpulan data:

- Permintaan Daya, Unit

Rumah

Perancangan Rute Jaringan :

- Titik tiang, posisi gardu, jalur

jaringan tegangan rendah

Tahap Perancangan & Analisis Data :

- Penanaman tiang, pembangunan

gardu, instalasi penghantar

Pembuatan

Laporan

Selesai

Pengolahan Data :

- Menentukan kapasitas trafo,

kapasitas penghantar, total daya

beban

Page 41: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

25

3.3. Penyelenggaraan Kontruksi SUTR

3.3.1. Peta Perencanaan

Implementasi pekerjaan dilaksanakan dengan membentuk peta rencana

jalur saluran tegangan rendah di Perumahan Griya Astana Siak, Riau. Gambar

3.2 ialah denah lokasi yang akan dibuat objek rencana jaringan SUTR.

Gambar 3.2 Denah Perumahan Griya Astana Siak

Page 42: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

26

Tabel 3.1 Bahan Kontruksi Perumahan Griya Astana Siak

REKAP KEBUTUHAN KONSTRUKSI

- SUTM : 100 Ms - SKUTR : 400 Ms - CUT OUT : 3 bh

- Penghantar : 406 Mtr - LVTC : 409 Mtr - T. Besi 9-200 : 8 Btg

- TM.1 : 1 Set - TR.1 : 2 Set - GTR : 4 Unit

- TM.7 : 1 Set - TR.6 : 2 Set - E.1 : 4 Unit

- TM.4 : 1 Set - TR.3 : 4 Set - LS.Board 4 Rute : 1 Unit

- ARRESTER : 3 bh - Daya 1.300 : 34 Plg - Daya 2.200 : 13 plg

- Kabel PVC Masuk : 36 Mtr

- Trafo 160 kVA : 1 Unit - Pelanggan TR : 47 Plg - Kabel PVC Keluar: 72 Mtr

(Sumber PLN UP3 Pekanbaru)

3.3.2. Permintaan Beban Perumahan

Sebelum menjalankan perencanaan, harus diketahui berapa besar beban

yang akan disalurkan menuju pelanggan. Itu bisa diketahui dari berapa banyak

pelanggan yang akan dipasangi jaringan listrik serta seberapa besar beban

yang diperlukan.

Berikut ialah data jumlah permohonan beban Perumahan Griya Astana

Siak, dengan beban 1.300 VA/unit. Yang mana data berikut ialah data beban

awal pelanggan yang diberikan pihak pengembang.

Tabel 3.2 Jumlah Permintaan Beban Perumahan

No. Blok Unit

(Rumah)

Daya

Rumah

Permintaan Beban (VA)

1 A 4 2.200 8.800

2 B 9 2.200 19.800

3 C 3 1.300 3.900

4 D 9 1.300 11.700

5 E 11 1.300 14.300

6 F 11 1.300 14.300

Jumlah 47 unit 72.800

Page 43: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

27

3.4. Menentukan Tempat Titik Penanaman Tiang SUTR

Sebelum melakukan pekerjaan, perlu untuk mengidentifikasi penentuan

jalur kabel, kemungkinan perubahan jalur menurut rencana konstruksi bisa

dilaksanakan. Survei dilaksanakankan menurut peta gambar rencana jaringan.

Pengerjaan survei bersamaan dengan penentuan jalur dalam garis tepi (garis

sepadan jalan) serta jalan atau bangunan menurut izin pemerintah daerah

setempat.

Posisi penanamanntiang mengikutinketentuan petanrencana jalur.

Perbaikan lapangan bisa dilaksanakan dengan mempertimbangkan :

Perlunya melakukan penyesuaian jalur saluran di lokasi berikut:

a) Lereng sungai / tepi saluran air

b) Titik tikungan jalan

Khusus bagi posisi yang menyangkutnkepemilikanntanah harus diperhatikan

hal- hal berikut :

1) Titik garis pagar bangunan

2) Halaman rumah penduduk

3) Garis batas antara bangunan penduduk

Penyesuaianntitikntiang yang berdampak padanbertambahnya jarak gawang,

perlundiantisipasintiangnbetonndengannkekuatannatau panjang melebihi

perencanaaan. Terdapat dua metode penentuan pole staking, yakni :

a) Dengan metode theodolit

b) Dengan kompas

Penggunaannalatntheodolit bisa memberi hasilnsurveinyangntepatnbaiknjarak

antar tiang serta sudut deviasi lintasan. nPenggunaannkompasnlebih mudah

tapi membutuhkan dua orang staf guna penetuan jaraknantarntitikntiang, sudut

deviasi lintasan serta kelurusan jalur lintasan. Sejumlah poin yang harus

diawasi di implementas pekerjaan ialah :

1) Jarak aman terhadap lingkungan (bangunan, dll)

2) Tak memposisikan lintasan di atas jalan raya

Page 44: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

28

3) Pemotongann/ncrossing jalan tak kurangndari 150.

3.4.1. Penentuan Jenis Tiang

Bagi konstruksi jaringan SKUTR yangnberdirinsendiri digunakan

tiangnbeton ataupun besi dengannpanjangn9nmeter. nTiangnbetonnyang

digunakan dari bermacam jenis yang mempunyai daya beban kerja (working

load) 200, 350 serta 500daN (dengan angka faktor keamanan tiang = 2). Dalam

poin yang membutuhkan pembumian digunakanntiangnbeton yang

diperlengkapi terminal pembumian.

Padandasarnya seleksi kemampuannmekanisntiangnSUTR didasarkan

atas empat poin, yakni :

a) Posisinfungsintiang (tiang awal, tengah, sudut)

b) Ukurannpenghantar

c) Jaraknandongan (Sag)

d) Tiupannangin

3.4.2. Penanaman Tiang SUTR

Sebelum dilakukan pendirian tiang, wajib dilaksanakan pengamanan

lingkungan. Mobilnkrannataunkonstruksinkakintigandengannsedikitnyan3

petugas digunakan untuknpendirian.

Lubang guna mendirikanntiangndigalindengannlebarnlubangngalianndua

kali dari diameternbawahntiang. nKedalamannlubangn1/6nkalinpanjangntiang

ditambah 10ncm. Sesudah tiangndidirikan dinpondasinya kemudiannpondasi

dicornbeton. Tahap pendirianntiang mempergunakan tehnik krannkakintiga bisa

diamati di gambarn3.3 berikut.

Page 45: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

29

3.4.3. Konstruksi Setiap Tiang SUTR

A. Konstuksi Tiang Awal

Kode konstruksi : TR-3

Gambar 3.4 KonstruksinTiang Penyangga Awal

Material Pendukung KonstruksinTiang Awal SUTR:

Tabel 3.3 Material Pendukung Konstruksi Tiang Awal SUTR

No. Nama Material Volume

1. Strain clamp 1 buah

2. Pole bracket 1 buah

3. Plastic strap 2 buah

Page 46: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

30

4. Stopping buckle 7 buah

5. Link 25 x 50 5 buah

6. Stainless steel strip 7 meter

7. Heatshrink out 4 buah

8. join sleeve + heatshrink

cover 4 buah

9. Pipa galvanis 3 inci 3 meter 1 buah

10. Protetive plastic tape 1 meter

Gambar 3.5 Konstruksi Ikatan Kabel Naik

Page 47: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

31

B. Konstruksi Tiang Penyangga atau Suspension

Kode konstruksi : TR-1

Tampak Atas

Tampak Depan

Gambar 3.6 Konstruksi Tiang Penyangga SUTR

Page 48: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

32

Material Pendukung Konstruksi Tiang Penyangga SUTR:

Tabel 3.4 Material Pendukung Konstruksi Tiang Penyangga SUTR

No. Nama Materal Volume

1. Pole bracket 1 buah

2. Suspension clamp 1 set

3. Stainless steel strip 3 meter

4. Stopping buckle 2 buah

5. Plastic stap 2 buah

C. Konstruksi Tiang Sudut 30º - 90º

Kode konstruksi : TR-5

Gambar 3.7 Konstruksi Tiang Sudut 30º - 90º

Page 49: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

33

Material Pendukung Konstruksi Tiang Sudut 30º - 90º SUTR:

Tabel 3.5 Material Pendukung Konstruksi Tiang Sudut 30º - 90º

No. Nama Materal Volume

1. Pole bracket 1 buah

2. Suspension clamp 1 set

3. Stainless steel strip 3 meter

4. Stopping buckle 2 buah

5. Plastic stap 2 buah

D. Konstruksi Tiang Percabangan

Kode konstruksi : TR-6

Gambar 3.8 Konstruksi Tiang Percabangan

Page 50: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

34

Material Pendukung Konstruksi Tiang Percabangan SUTR:

Tabel 3.6 Material Pendukung Konstruksi Tiang Percabangan

No. Nama Material Volume

1. Strain clamp 6 buah

2. Pole bracket 4 buah

3 Plastic stap 8 buah

4. Connector 8 buah

5. Stopping buckle 8 buah

6. Stainless steel strap 3 meter

E. Konstruksi Tiang Akhir

Kode konstruksi : TR-3

Gambar 3.9 Konstruksi Tiang Akhir

Page 51: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

35

Material Pendukung Konstruksi Tiang Akhir SUTR :

Tabel 3.7 Material Pendukung Konstruksi Tiang Akhir

No. Nama Material Volume

1. Tension clamp 3 buah

2. Strain clamp 3 buah

3. Stainless steel strap 1,2 meter

4. Stopping buckle 4 buah

5. Plastic strap 3 buah

6. Pelindung mekanis PVC 2

mm 60 cm

1 buah

7. Link 25 x 25 mm 2 buah

F. Konstruksi Pembumian

PenghantarnNetralnjaringanndibumikan di tiap jarakn200nmeter.

Dalamnhal tak didapatkan tahananntanahnyang disyaratkan, karenanya

jumlahnelektroda pembumian ditambahkan ataundipasangkan kawatnlaba-laba

(mesh) nseluasn40 x 40ncm.

Gambar 3.10 Konfigurasi Pembumian Jaringan Tegangan Rendah

Penggunaan konstruksi pembumian :

1. Konstruksi pembumian pada tiap-tiap 5 gawang atau 200 meter jaringan

distribusi

2. Dipasang di tiang akhir Nilaintahanannpembumianntaknmelebihi 10nohm.

Page 52: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

36

3.4.4. Penarikan Penghantar

Penarikannkabelnpilin taknboleh mengakibatkankan terurainya bundle

kabel, nkhususnya waktu pengaturannsag. nBesarnyankekuatannmekanis

penarikanndikendalikan dalam dinamometer serta dihitung menurut jarak

gawang ekivalen serta besar andongan yang terpilih.

Penghantar tak bolehnditariknlangsungndarinhaspel, namun haspel

diputar sedikit demi sedikit, penghantar di urai lalu ditariknkenatasntiang. Waktu

penarikannkabel tak bolehnbergesekanndengannbendankeras, ntergilas

kendaraan tanah, ataupunnterurai.

Pengaturannsagn (andongan) dilaksanakan dengannmempergunakan

mistarnbidiknandongan. nBesarnyangaya mekanis penarikan kabel disesuaikan

dengannjaraknandongannyang sudahnditentukan tahap penarikan penghantar.

Gambar 3.11 Prosedur Penarikan Kabel Pilin

3.4.5. Penyambungan dan Sadapan Penghantar

Sambungannantarnspenghantar dijalankankan menggunakan

Compression Joint Sleeve. nSadapannataunpencabangan sertansambungan

pelayananndilaksanakan dengannmempergunakan konektorntype Hydraulic

Pressed Connector yangnkokoh ataupun konektornberbadannlogamnberisolasi

kedap air. Sambungannantarnpenghantar tak menahann/nmemikulnbeban

mekanis. Tak bolehnmenjalankan sambungannpenghantarnnetralndi lokasi

ditengahnantaranduantiang.

Page 53: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

37

3.4.6. Pemasangan Pembumian Penghantar Netral

Penghantarnnetralndinjaringanntegangannrendahndibumikan menurut

konsepnTN-CnyangndianutnPLN. nKonstruksinpembumianndipasang di tiang

pertama, nakhirndannselanjutnya tiapn200nmeter sesudah tiangnpembumian

pertama. Nilaintahanannpembumian tak melebihin10nOhm, serta tak melebihin5

Ohm bagi semua tahanannpembumian di satu gardu distribusi. nTiangnyang

memiliki fasilitasnterminalnpembumiannharus diperlengkapi elektroda

pembumiannyang terpasang / tertanam sedalamn30cm darintiang. Hubungan

antaranterminalnpembumian di tiangnelektrodanpembumian menggunakan

penghantar tembaga dengannluasnpenampangnpenghantar taknkurangndari 50

mm2. Bila di tiang tak diperlengkapi terminal pembumian, nkonstruksi

pembumian mempergunakan penghantarntembaga dengannpenampang

sekurangnya 25 mm2 ataunpenghantar alumuniumnberpenampang sekurangnya

50 mm2, ikatannpenghantarndengannelektroda pembumian mempergunakan

penghantar tembaga. Koneksinantaranpenghantar alumunium serta tembaga

menggunakan sambungannjoint sleeve serta sepatunkabel bimetal. Penghantar

diproteksi mempergunakan pipangalvanis berukuran ¼ inci sekurangnya 2,5m di

atas permukaanntanah.

3.5. Prosedur Penyelenggaraan Konstruksi Gardu Portal

3.5.1. Persiapan Konstruksi dan Proses Perizinan

PerancangannkonstrusinGardunpasangannluarnkhususnya jenis tiang

umumnya sudah harusnmenjadinsatunkesatuanndengannperencanaan jaringan

SUTM-nya. Pastikan dulu keakuratan peta rencananlokasinpendirian Gardu

Distribusi, perolehan izin tertulis pemanfaatan tanahnuntukngardu darinpemilik

tanah serta detail konstruksi. Amati kekuatanntiangnbeton/ besi guna struktur

Gardu Tiang yang direncanakannbaginpenempatanntransformatorndistribusi,

pondasinyanserta akurasinvertikalnya. Siapkan semua bagian utama serta

kelengkapanninstalasinGardu Tiang pada lokasi. nTermasuknyang wajib diamati

ialahndimensi crossarm atau dudukanndengannjarak serta besarnlubang yang

disyaratkan. Struktur gardunpasangannluar terbagi atas beberapanmacam

menurut kondisinbebannpelanggan.

Page 54: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

38

A. Gardu Portal 50 kVA – 100 kVA, 2 jurusan TR

PHB-TR gardu didesain bagi 2 jurusan Jaringan Tegangan

Rendah. GardunPortalndengann2nJurusannTR bisa diamati

Gambar 3.12 Konstruksi Gardu Portal 2 Jurusan TR

Tabel 3.8 Konstruksi Gardu Portal 2 jurusan

No Nama Komponen Satuan Jumlah

1 Isolator Tumpu 20 kV set 3

2 Pararel Groove/ Liveline Connector set 1

3 Lightning Arrester buah 3

4 Fuse Cut Out 20 kV + Fuse Link buah 3

5 Dudukan FCO dan LA lengkap buah 3

Page 55: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

39

6 Trafo Cantol 3PH 20kV-B2 25-50 kVA Buah 1

7 Papan tanda bahaya Buah 1

8 Pentanahan Lengkap (BC-50 mm2) Set 1

9 PHB TR 2 Jurusan Lengkap Set 1

10 Tiang Beton/ 12 m - 500 daN Buah 1

(Standar Konstruksi PLN, 2010)

B. Gardu Portal 160 kVA – 400 kVA, 4 jurusan TR

PHB-TR gardu didesain bagi 4njurusannJaringannTegangan

Rendah. nGardunPortal dengann4njurusannTR bisa diamati pada

Gambar 3.13 Gardu Portal 4 Jurusan TR

Page 56: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

46

Keterangan :

Tabel 3.9 Konstruksi Gardu Portal 4 jurusan

No Nama Komponen Satuan Jumlah

1 Pararel Groove/ Liveline Connector set 3

2 Bimetal AL-CU set 3

3 Lightning Arrester buah 3

4 Fuse Cut Out + Fuse Link buah 3

5 Transformator Distribusi 3 Fase buah 3

6 PHB-TR buah 1

7 Elektroda Titik Netral Trafo buah 1

8 Elektroda LA set 1

9 Elektroda BKT set 1

10 Pipa Galvanis 41 MCI buah 2

11 Pipa Galvanis 5/8 MCI buah 2

12 Jaringan TR

(Standar Konstruksi PLN, 2010)

C. Gardu Cantol sistem 4 kawat

Konstruksi Gardu Cantol sistem 4 kawat di konstruksintransformatornya

peralatannproteksi TM serta TRnsudah padantransformator, jadinkonstruksi

keseluruhannbisandisederhanakan. nGardu Cantol 4 Kawat bisa diamati di

gambar 3.8.

Page 57: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

47

Gambar 3.14 Konstruksi Gardu Cantol Sistem 4 Kawat

Khususnpemasangan transformator, nperiksanfisik transformator

distribusinyangnmeliputi:

1) Packing transformator.

2) Periksa aksesoris transformator, apa telah sesuai syarat kontak

yang disepakati, contohnyanthermometer, Buchholz Relay, Oil

level, nBreather (silica gel).

3) Periksanvolumenminyak serta kebocoran transformator.

4) Periksa Name Plate dan sertifikatntransformator, apa sudah sesuai

permintaan, npemeriksaan diantaranya :

a) Daya/ Kapasitas (kVA)

b) Tegangan sisi Primer (Volt)

c) Tegangan sisi Sekunder (Volt)

Page 58: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

48

d) Vektor Group

e) Tingkat pengaturan tegangan

5) Uji ketahanan isolasi antara :

a) Sisi Tegangan Rendah (TR) dengan sisi Tegangan Menengah

(TM).

b) Sisi Tegangan Rendah (TR) dengan badan transformator (E).

c) Sisi Tegangan Menengah (TM) dengan badan transformator E.

3.5.2. NH Fuse

Gambar 3.15 NH Fuse

Fuse ialah bagian pengaman kelistrikan, berguna untuk pengaman arus lebih

serta hubung singkat. Sesungguhnya NH Fuse mempunyai fungsinserupa

dengannfusenlain, yang membedakannhanya kapasitas, 23 NH Fuse bisa

dipergunakan bagi tegangan rendah ataupun baginpengaman berarusnbesar.

3.5.3. Pemasangan Instalasi

a) Instalasi Transformator Distribusi

Bagi instalasi kenatasntiangnatau platformndudukannya, persiapkan

lebih dulu takle/ lifter berkekuatan cukupnpada tiang beton dinpenggantung

cross-arm sementaranguna mengangkat transformator, nnaikkan transformator

Page 59: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

49

dengan seksama, nverticalnkenatas serta sesudah duduk di atas cross-arm

tiang/ dudukan tiang beton rakit menggunakan mur-baut yang erat.

b) Pemasangan Penghantar Pembumian

Komponen yangnharus dibumikan di Gardu Tiang ialah :

1. Titik tiang sisi sekunder transformator

2. Bagian konduktif terbuka (BKT) instalasi gardu

3. Bagian konduktif ekstra (BKE)

4. Lightning Arrester

Tabel 3.10 Instalasi Pembumian pada Gardu Portal

No.

Uraian

Ukuran Minimal

Penghantar

Pembumian

1 Rak kabel TM-TR BC 16 mm2

2 Pintu gardu/pintu besi/pagar

besi

BC pita 16 mm2

(NYAF)

3 Rak PHB-TR BC 50 mm2

4 Badan transformator BC 50 mm2

5 Titik netral sekunder

transformator

BC 50 mm2

(Sumber : Standar Konstruksi PLN, 2010)

Semua terminal pembumian itu disambung ke ikatan penyama potensial

pembumian lalu setelahnya dikoneksikan ke elektroda pembumian. nNilai

tahanan pembumian tak lebih dari 1 Ohm. Titik netral transformator dibumikan

sendiri. Pembumian Lightning Arrester (LA), pembumian BKT serta BKE,

pembumian titik netral transformator dijalankan menggunakan elektroda bumi

sendiri-sendiri, tapi penghantar pembumian Lightning Arrester, BKT serta BKE

dikoneksikan menggunakan kawat tembaga 50 mm2. Penghantar pembumian

diproteksi pipa galvanis berdiameter 5 atau 8 inci setidaknya dengan tinggi 3

meter di atas tanah.

Page 60: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

50

c) Instalasi Kabel Tegangan Rendah

Instalasi kabel tegangan rendah antara terminal TR transformator dengan

PHB-TR menggunakan kabel setidaknya jenis NYY. Ukurannya disesuaikan

dengannkapasitas transformator. nKabel diproteksi menggunakan pipa galvanis

berdiameter 4 inci setidaknya berketinggian 3 meter di atas tanah. Bila

mempergunakan kabel berpelindung metal (NYFGBY), sisi pelindung metal

harus dibumikan.

d) Penandaan Gardu Tiang

Tiap Gardu Tiang wajib diberikan pengenal, diantaranya:

1. Nomor Gardu

2. Tanda peringatan (lambing kilat, tulisan tanda bahaya)

3. Data historis gardu diantaranya tanggal dibangun, nama pelaksana

pekerjaan, No. SPK, tertera di sisi dalam pintu PHB-TR. Semua bagian

Gardu Tiang di cat silver bronze. Tipe cat yang dipergunakan bagi sisi

luar harus tahan perubahan cuaca.

e) Penyelesaian Akhir (finishing)

Sesudah proses konstruksi pemasangan gardu selesai, diteruskan pengujian

teknis serta komisioning menurut ketentuan yang ada, lalu selanjutnya

diterbitkan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Badan yang berwenang.

Page 61: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. PERENCANAN JARINGAN DISTRIBUSI

Setelah melakukan pengambilan data-data melalui survei langsung di

lapangan yang berguna untuk pemasangan jaringan distribusi tegang rendah

meliputi penyambungan ke pelanggan dan kapasitas trafo distribusi yang dipakai.

Hasil survei perlengkapan nya adalah:

a) Penentuan beban dan trafo yang dibutuhkan

b) Konstruksi tiang dan gardu distribusi

c) Jenis penghantar yang digunakan

d) Menentukan nilai jatuh tegangan pada JTR yang akan dibangun

4.1.1 Penentuan Beban dan Trafo yang Dibutuhkan

Jumlah Unit Rumah yang akan dialiri listrik oleh PLN untuk Perumahan

Griya Astana adalah 47 Rumah type 36 dengan daya 1300VA untuk 34 unit

rumah juga daya 2200VA untuk 13 unit rumah. Dan untuk mengetahui beban

nya di lakukan perhitungan berdasarkan banyak unit dan besar daya nya.

Berikut cara perhitungan daya agar mendapatkan nilai transformator yang

dibutuhkan :

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑢𝑚𝑎ℎ × 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔

= (34 × 1300) + (13 𝑋 2200)

= 72800𝑉𝐴 → 72,8 𝑘𝑉𝐴

Nilai trafo yang dibutuhkan sebesar :

𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑦𝑎(𝑆)

= 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔 𝑥 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛

= 72,8 x 0,75 = 54,6kVA

Page 62: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

52

Faktor kebutuhan dibedakan dari sejumlah jenis bangunannya,yaitu :

1. Perumahan Sederhana = 50 – 70 %

2. Perumahan Besar = 40% - 65%

3. Kantor = 60% - 80%

4. Toko Sedang = 40% - 60%

5. Toko Serba Ada = 70% – 90%

6. Industri Sedang = 35% - 65%

Pada name plate trafo nya sudah ada ditentukan oleh pabrik berapa besar

kapasitas trafo bisa di bebani . Faktor tersebut merupakan perbandingan antara

total beban maksimum trafo dengan kapasitas trafo.

Oleh karena itu nilai trafo yang di butuhkan untuk perumahan Griya Astana Siak

adalah trafo dengan kapasitas 100 kVA dan Diasumsikan Faktor Kebutuhan

75%, artinya beban maksimal jumlah daya tersambung x 0,75.

𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑦𝑎 54,6 𝑘𝑉𝐴 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 =

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑟𝑎𝑓𝑜 =

100 𝑘𝑉𝐴 = 0,546

Alasan kenapa terpilihnya trafo dengan nilai kapasitas 100 kVA dengan

faktor kebutuhan beban 0,546 (55%) adalah untuk sebagai investasi jika

apabila sewaktu-waktu nanti ada pelanggan yang ingin menambah daya dan

menambah unit rumah baru maka pihak PLN tidak perlu menambah ataupun

mengganti trafo baru dan dari pihak pengelolan pun hanya menyanggupi untuk

menyediakan trafo sebesar 100kVA

4.1.2. Penentuan Konstruksi Gardu Distribusi dan Tiang Jaringan SUTR

1. Tiang

Berikut ini adalah konstruksi tiang besi yang digunakan perumahan

Griya Astana Siak:

Tabel 4.1 Jumlah Kontruksi Tiang Griya Astana Siak

No. Kode konstruksi Jumlah

1. TR-1 Tiang Penyangga Suspension 2 buah

2. TR-6 Tiang Percabangan 2 buah

3. TR-3 Tiang Akhir 4 buah

Page 63: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

53

Dari kode konstruksi diatas, maka didapat build of quantity sebagai

berikut :

A. Kode konstruksi : TR-1 x 2 batang

1. Pole bracket = 2 buah

2. Suspension clamp = 2 set

3. Stainless steel strip = 6 meter

4. Stopping buckle = 4 buah

5. Plastic stap = 4 buah

B. Kode konstruksi : TR-6 x 2 batang

1. Pole bracket = 8 buah

2. Strain clamp = 12 set

3. Stainless steel strip = 6 meter

4. Stopping buckle = 16 buah

5. Plastic stap = 16 buah

6. Connector = 16 buah

C. Kode konstruksi : TR-3 x 4 batang

1. Strain clamp = 12 buah

2. Tension Clamp = 12 buah

3. Plastic stap = 12 buah

4. Link 25 x 25 mm = 8 buah

5. Stopping buckle = 16 buah

6. Stainless steel strap = 4,8 meter

7. Pelindung mekanis PVC2mm 60 cm = 4 buah

Page 64: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

54

2. Gardu

Gambar 4.1 Konstruksi Gardu Portal dengan PHB-TR 4 Jurusan

Keterangan :

1. Paralel Groove (Line-Line-Connector) 8. Elektroda Pembumian

2. Bimetal Al-CU 9. Elektroda Pembumian BKT

3. Lightning Arrester 10. Pipa Galvanis 41 MCI

4. Fused Cut Out 11. Pipa Galvanis 5/8 MCI

5. Transformator 12. Jaringan TR

6. PHB-TR 13. Ranjau Panjat

7. Elektroda Pembumian Transformator

Page 65: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

55

4.1.3. Penentuan Penghantar

Penentuan penghantar dapat dicari nilainya dengan cara mengetahui arus

nominal pada beban yang terpasang di setiap saluran. Cara perhitungan agar

mengetahui arus nominal suatu jurusan ialah seperti berikut :

𝐼𝑛 = 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑎𝑠𝑎𝑛𝑔

𝑉 3 𝐹𝑎𝑠𝑒 =

72800𝑉𝐴 = 92,8 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒

380 𝑥 √3

Jadi penghantar yang digunakan harus memiliki kemampuan hantar arus (KHA)

lebih besar dari 92,8 Ampere.

𝑆𝑎𝑓𝑒𝑡𝑦 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 = 125% × 𝐼𝑛

= (125 × 92,8 )

= 116,1 𝐴

Maka untuk Jurusan dapat digunakan kabel TIC 3x70+50 mm2 dengan KHA

sebesar 270 Ampere. Tujuan memilih kabel ini adalah sama halnya seperti

pemilihan trafo yaitu untuk imvestasi masa yang akan datang.

4.2. Kontruksi Jaringan SUTR

4.2.1. Pemasangan Tiang

Kontruksi Tiang TR pada Perumahan Griya Astana yang akan digunakan

untuk jaringan SUTR adalah tiang besi bulat dengan tinggi 9 meter dan memiliki

kekuatan beban mekanis sebesar 200 – 250 daN.

Tiang ditanam pada kedalaman 1/6 kali panjang tiang dan didirikan pada pondasi

menggunakan metode Kran Kaki 3 lalu pondasi dicor beton.

4.3. Pemilihan Gardu

Berdasarkan standar konstruksi PT.PLN sebagai pedoman pemasangan

Gardu Portal terlebih dahulu disesuaikan dengan beban terpasang pada

pelanggan. Pada perumahan Griya Astana Siak ini yang di tetapkan adalah

pemakaian Gardu Portal dengan menggunakan PHB-TR 4 jurusan tegangan

rendah, tetapi yang terpakai dalam perencanaan pendistribusian beban di

perumahan Griya Astana pada PHB-TR nya hanya terpakai 1 jurusan saja dan

sisanya berfungsi sebagai cadangan. Berikut adalah model kontruksi Gardu

Portal 4 Jurusan :

Alasan mengapa di Perumahan Griya Astana menggunakan Gardu Portal

Page 66: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

56

sebagai Gardu Pendistribusian nya adalah karena sebagai berikut :

a) Dapat memberi akses yang baik bagi incoming saluran sub-

transmisi serta outgoing penyulang primer.

b) Memiliki ruang yang cukup bagi pengembangan.

c) Tak bertentangan dengan aturan tata guna lahan.

d) Kemudahan instalasi.

4.3.1. Persiapan Konstruksi Pondasi Gardu Portal

Pondasi di atas menggunakan Tiang bulat dengan tinggi 12 meter dan

memiliki beban kerja 500 daN. Jarak antara jaringan SUTM dan Cross arm yang

akan digunakan sebagai dudukan transformator adalah 2,5 meter, sementara

jarak antara jaringan SUTM dan Cross arm yang digunakan sebagai dudukan

Lightning Arrester dan Fuse Cut Out adalah 1 meter.

Perlengkapan Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) yang digunakan ialah

tipe 4 jurusan di gambar berikut.

Page 67: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

57

Gambar 4.8 Panel Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) 4 jurusan

Umumnya NH Fuse terpasang di PHB Trafo, guna pemutus ataupun

proteksi arus berlebih. Cara perhitungan jumlah Ampere NH fuse yang harus di

pasang untuk Perumahan Griya Astana Siak adalah sebagai berikut :

NH fuse dipergunakan bagi tegangan rendah berarus besar. Cara

perhitungan arus NH fuse bagi beban trafo :

Kapasitas trafo = 160 kVA Tegangan = 20 kv / 230-400 Jumlah jurusan = 2

In = 160.000 𝑉𝐴

1,73 𝑥 400 𝑉 = 231,21

amp arus tiap jurusan = 231,21

2 𝑗𝑢𝑟𝑢𝑠𝑎𝑛

= 115,60 dengan asumsi beban = 90%

KHA NH fuse dipilih = 115,60 A x 0,9

= 104,04 A

Faktor kali 0,9 ialah faktor keamanan bagi beban trafo

ket : √3 hasilnya ialah 1,732

Karena tidak ada NH Fuse yang mempunyai nilai kapasitas 104,04 A, maka

dari itu NH Fuse yang digunakan adalah yang bernilai 125 A.

Page 68: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

58

4.3.2. Transformator Distribusi 1 Fase

Nilai Transformator Distribusi 1 Fase yang di pakai pada Perumahan Griya

Astana adalah transformator berkapasitas daya 160 kVA. Prosedur checking

sebelum pemasangan transformator sebagai berikut :

a) Packing transformator

b) Aksesoris transformator (thermometer, Bucholz relay, oil level, silica gel)

c) Volume minyak serta kebocoran transformator

4.3.2.1. Sistem Proteksi Surja Petir

Gardu Portal diproteksi dari surja petir mempergunakan Lightning

Arrester. Sesuai Standar Konstruksi PLN 2010 untuk pemasangan Lightning

Arrester pada perumahan Griya Astana Siak yang berlokasi ditengah jaringan

SUTM maka digunakan Lightning Arrester 5 kA (SPLN) . Lightning Arrester

dibumikan dengan mempergunakan penghantar Bare Conductor dengan luas

penampang 50 mm2 serta menggunakan elektroda tersendiri bernilai tahanan

pembumian tak melebihi 1 Ohm.

4.3.2.2. Sistem Proteksi Hubung Singkat dan Beban Lebih

Pengamanan pada sisi tegangan menengah Gardu Portal dilengkapi

komponen pelebur/ Fuse link – Fused Cut Out (FCO). Untuk elemen pelebur

yang akan dipakai di Gardu Portal perumahan Griya Astana Siak dapat

ditentukan berdasarkan pemasangan yakni Fused Cut Out (FCO) dipasang

setelah Lightning Arrester (LA) dengan rangkaian seperti berikut ini.

Gambar 4.10 Konfigurasi Pemasangan Lightning Arrester serta Fused Cut Out

Gardu Portal

Fused Cut

Lightning Arrester

Page 69: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

59

Dengan konfigurasi pemasangan seperti diatas, pengamanan terhadap surja

petir tak terpengaruh oleh kemungkinan putusnya FCO. Jadi pengamanan

terhadap surja petir dapat lebih optimal.

4.4. Perhitungan Tegangan Jatuh Pada Sistem Jaringan Tegangan Rendah

Dengan jumlah Unit Rumah yang akan dialiri listrik oleh PLN untuk Perumahan

Griya Astana adalah 47 Rumah type 36 dengan daya 1300VA untuk 34 unit rumah juga

daya 2200VA untuk 13 unit rumah dengan menggunakan trafo 100kVA yang

mempunyai total kebutuhan beban sebesar 97,06kVA dan dan arus beban sebesar

116,1A diperoleh hasil drop tegangan sebagai berikut :

A. TR-3 (Blok A)

R = ρ . 𝒍 𝑨

ρ = Hambatan Jenis, l = Panjang Saluran, A = Luas Penampang

R = 2,65x10-8 . 𝟓𝟎𝒎 𝟕𝟎𝒙𝟏𝟎−𝟔

= 1,89.10-2 Ohm

V = I . R

I = Arus Beban R = Tahanan

V = 116,1A . 1,89x10-

2 = 2,19 Volt

B. TR-3 (Blok B)

R = ρ . 𝒍 𝑨

R = 2,65x10-8 . 𝟏𝟎𝟎𝒎 𝟕𝟎𝒙𝟏𝟎−𝟔

= 3,78x10-2 Ohm

V = I . R

V = 116,1A . 3,78x10-2 = 4,38 Volt

C. TR-3 (Blok C)

R = ρ . 𝒍 𝑨

R = 2,65x10-8 . 𝟏𝟎𝟎𝒎 𝟕𝟎𝒙𝟏𝟎−𝟔

= 3,78x10-2 Ohm

V = I . R

V = 116,1A . 3,78x10-2 = 4,38 Volt

Page 70: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

60

D. TR-3 (Blok D)

R = ρ . 𝒍 𝑨

R = 2,65x10-8 . 𝟏𝟎𝟎𝒎 𝟕𝟎𝒙𝟏𝟎−𝟔

= 3,78x10-2 Ohm

V = I . R

V = 116,1A . 3,78x10-2 = 4,38 Volt

E. TR-3 (Blok D ujung)

R = ρ . 𝒍 𝑨

R = 2,65x10-8 . 𝟏𝟓𝟎𝒎 𝟕𝟎𝒙𝟏𝟎−𝟔

= 5,67x10-2 Ohm

V = I . R

V = 116,1A . 5,67x10-2 = 6,58 Volt

Page 71: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

61

BAB IV PENUTUP

5.1. Simpulan

Penelitian tentang perencanaan jaringan tegangan rendah menganalisis

tentang teknis konstruksi jaringan tegangan rendah dan menentukan komponen

yang diperlukan, maka didapatkan kesimpulan :

a) Dalam perencanaan di Perumahan Griya Astana Siak dilakukan survei

dan di dapatkan hasil 47 unit rumah ber-type 36 dengan beban 1.300VA

untuk 34 unit rumah dan 2.200VA untuk 13 unit rumah yang

mendapatan nilai total daya sebesar 72.800VA.

b) Dengan total daya sebesar 72.800VA = 72,8kVA dan faktor beban

maksimum sebesar 75% = 0,75 yang di dapatkan dari Nilai

Pembebanan Trafo dan di dapatkan hasil 97,06kVA maka trafo yang

dipakai adalah trafo dengan kapasitas 100kVA. Terdapat juga nilai Drop

Tegangan pada Tiang Blok A sebesar 219 Volt pada Tiang B,C,D

sebesar 4,38 Volt, pada Tiang D ujung sebesar 6,58 Volt.

Menggunakan Gardu Distribusi Portal sistem 2 jurusan, kabel TIC

NFA2X-T 3x70+50 mm2 dengan KHA sebesar 270 Ampere sebagai

penghantarnya, dan tiang Besi TR 9mm dengan konstruksi TR-1=2

batang, TR-6=2 batang,TR-3=4 batang.

Page 72: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

62

5.2. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah melakukan perencanaan di

Perumahan Griya Astana Siak, penulis mempunyai saran sebagai berikut :

a) Untuk pemasangan konstruksi jaringan tegangan rendah harus melakukan

proses perencanaannya terlebih dahulu dengan matang dan disesuaikan

dengan daerah yang akan di distribusikan tenaga listriknya supaya apa yang

di rencanakan bisa terwujudkan dengan baik.

b) Supaya tidak melakukan pekerjaan berulang kali maka dalam perencanaan

kita harus memperhitungkan sisi investasinya seperti melebihkan kapasitas

trafo nya dan penghantarnya.

Page 73: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

63

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anjelina. 2012. “Perencanaan jaringan SUTM, SUTR, dan Gardu Distribusi

di Desa Simpang Sender Timur Kabupaten OKU Selatan Propinsi

Sumatera Selatan.” Indralaya: Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Sriwijaya.

[2] Basri, H (1997). “Sistem Distribusi Daya Listrik.” Jakarta: Penerbit ISTN

[3] Budiman, Leonardus (2014). “Perencanaan Konfigurasi Jaringan

Distribusi 20kV Di PT.PLN (PERSERO) Rayon Sekadau”

[4] Fansisius, Kuirinus Jago (2015). “Perancangan Jaringan Tegangan

Rendah 3 Phasa 380 Volt Untuk Menanggulangi Kebutuhan Daya

Listrik Di Daerah Terpencil”

[5] H. Saadat, “Power System Analysis,” Milwaukee School of Engineering

WCB/McGraw-Hill.

[6] Kadir, Abdul (2006). “Distribusi dan Utilitas Tenaga Listrik” Penerbit

Universitas Indonesia (UI-Press)

[7] Maulidya, Aditya (2016). “Rencana Pembangunan Jaringan Distribusi

Baru Ke Pelanggan Di Cluster Jessica 3 PT.PLN (Persero) Area Cikupa.”

[8] Nugroho, Febrian dkk. 2014. “Perencanaan Pembangunan Jaringan

Distribusi Listrik Pedesaan Kabupaten Wonogiri.” Semarang: Teknik

Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

[9] PT.PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan. 2010. “Desain

Kriteria Jaringan Distribusi.” PT.PLN (Persero). Jakarta.

[10] Suswanto, Daman (2009). “Sistem Distribusi Tenaga Listrik.” Padang :

Universitas Negeri Padang.

[11] Suartika, Made (2010). “Konfigurasi Jaringan Tegangan Rendah

untuk Memperbaiki Drop Tegangan Di Daerah Banjar Tulangnyuh

Klungkung.”

[12] Suprijono, G (2013) “Pemeliharaan Jaringan Tegangan Rendah.” Jakarta.

Page 74: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

64

[13] SPLN 1 (1995). “Tegangan-tegangan Standar.” Jakarta : Departemen

Pertambangan dan Energi Perusahaan Umum Listrik Negara.

[14] Suhadi, dkk (2008). “Teknik Distribusi Tenaga Listrik Jilid I.” Jakarta :

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

[15] Zuhal. 1982. “Dasar Tenaga Listrik.” Bandung: ITB.

Page 75: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

A

Lampiran A Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Personal

NIM 201611018

Nama : Arry RIski Pratama

Tempat / Tanggal Lahir : Pekan Baru / 10 September 1998

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Status Perkawinan : Belum Menikah

Program Studi : S1 TeknikElektro

Alamat : Kost Berlian (Mie ayam berlian), JL. Berlian II No.14

RT.06/RW.02, Cilandak Barat., Kec.Cilandak, Kota

Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta

Nomor Telepon 087847681558

Email : [email protected]

JENJANG NAMA LEMBAGA JURUSAN TAHUN LULUS

SD SDS MUHAMMADIYAH

MANDAU

- 2010

SMP SMP NEGERI 1 MANDAU - 2013

SMA SMA NEGERI 3 MANDAU IPA 2016

Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 23 Juli 2020

Mahasiswa Ybs.

Arry Riski Pratama

Page 76: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

B-1

Lampiran B-1 Lembar Bimbingan Skripsi

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Arry Riski Pratama

NIM : 201611018

Program Studi : S1 Teknik Elektro

Jenjang : Strata 1 (S1) Teknik Elektro

Pembimbing Utama : Oktaria Handayani, S.T., M.T.

Judul Tugas Akhir : Perencanaan Pemasangan Jaringan Tegangan

Rendah 380/220 Volt pada Perumahan Griya Astana

Siak di Area Pekanbaru, Riau.

No.

Tgl.

Materi Bimbingan

Paraf

Pembimbing

1.

14-12-19

Pengajuan dosen pembimbing sekaligus

menetapkan topic apa yang akan diangkat

menjadi proposal skripsi.

Oktaria Handa

2. 23-12-19 Perbaikan isi topik proposal skripsi. yani

DN: OU=Fakulytas Ketenagalistrikan & Energi Terbarukan, O=IT PLN, CN=Oktaria Handayani,

3. 14-01-20 Konsultasi untuk perbaikan topik yang akan

diangkat menjadi proposal skripsi.

[email protected] Reason: I am the author of this document Location: your signing location here

Date: 2020-07-27 19:37:55

Foxit Reader Version: 9.7.1

Page 77: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

B-2

4. 21-01-20 Pembahasan isi untuk proposal skripsi.

Okt 5. 17-02-20

Pembahasan dan perbaikan topik yang

akan diangkat menjadi skripsi. aria 6. 07-03-20

Pencarian solusi pengerjaan skripsi karena

terhambat pandemic covid19. Hdayn

7. 14-07-20 Pembahasan data untuk perhitungan.

ani 8. 15-07-20

Pencarian solusi untuk pembahasan

skripsi.

DN: OU=Fakulyta

9. 16-06-20 Penyelesaian BAB IV Ketenagalistrikan

& Energi

Terbarukan, O=IT

PLN, CN=Oktaria

10. 17-07-20 Konsultasi pembuatan abstrak.

Handayani, [email protected] .id

Reason: I am the

author of this

11. 21-07-20 Penyelesaian seluruh isi skripsi. document

Location: your

signing location here

12. 26-07-20 Pengecekan akhir isi dan penulisan skripsi.

Date: 2020-07-27 19:37:30 Foxit Reader

Version: 9.7.1

Page 78: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

B-3

Lampiran B-2 Lembar Bimbingan Skripsi

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa : Arry Riski Pratama

NIM : 201611018

Program Studi : S1 Teknik Elektro

Jenjang : Strata 1 (S1) Teknik Elektro

Pembimbing Utama : Tony Koerniawan, S.T., M.T.

Judul Tugas Akhir : Perencanaan Pemasangan Jaringan Tegangan

Rendah 380/220 Volt pada Perumahan Griya Astana

Siak di Area Pekanbaru, RIau

No.

Tgl.

Materi Bimbingan

Paraf

Pembimbing

1. 30-04-2020 Pembahasan mengenai isi skripsi yang

telah diajukan ke dosen pembimbing 1

2. 13-06-2020 Pembahasan lebih lanjut untuk isi skripsi

Digitally signed by Tony

Koerniawan DN: C=ID, OU=Teknik Elektro, O=Institut

3. 20-06-2020 Pengecekan mengenai penulisan bab 1 Teknologi PLN, CN=Tony

Koerniawan,

E=tony.koerniawan@itpln.

ac.id

Location: Jakarta

Date: 2020-07-28 08:20:13

Page 79: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

B-4

4. 23-06-2020 Pengecekan dan perbaikan mengenai

bab 1

5. 30-06-2020 Pengecekan mengenai bab 2

Digitally signed by Tony

Koerniawan

DN: C=ID, OU=Teknik

6. 3-07-2020 Pengecekan dan perbaikan mengenai

bab 2

Elektro, O=Institut Teknologi PLN, CN=Tony

Koerniawan,

E=tony.koerniawan@itpln.

ac.id

Location: Jakarta

Date: 2020-07-28 08:20:40

7. 7-07-2020 Pengecekan mengenai bab 3

8. 10-07-2020 Pengecekan dan perbaikan mengenai

bab 3

Digitally signed by Tony Koerniawan

DN: C=ID, OU=Teknik

9. 17-07-2020 Pengecekan mengenai bab 4 dan 5

Elektro, O=Institut Teknologi PLN, CN=Tony Koerniawan, E=tony.koerniawan@itpln. ac.id

Location: Jakarta

Date: 2020-07-28 08:21:03

10. 20-07-2020 Pengecekan dan perbaikan mengenai

bab 4 dan 5

11. 22-07-2020 Pengecekan dan solusi mengenai

plagiarisme pada skripsi

Digitally signed by Tony

Koerniawan DN: C=ID, OU=Teknik Elektro, O=Institut

12. 24-07-2020 Pengecekan akhir isi dan penulisan

skripsi.

Teknologi PLN, CN=Tony

Koerniawan,

E=tony.koerniawan@itpln.

ac.id

Location: Jakarta

Date: 2020-07-28 08:21:34

Page 80: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

C-1

Lampiran C-1 Lembar Denah Perumahan Griya Astana Siak

Page 81: INSTITUT TEKNOLOGI PLN SKRIPSI PERENCANAAN …

C-2

Lampiran C-2 Lembar Permohonan Pemasangan Baru Jaringan TR