Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DENGAN
INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI PT.PLN (PERSERO) ULP
BEKASI KOTA TAHUN 2019
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
NANDA YULIA PUTRI
2016-11-093
PROGRAM STUDI STRATA SATU TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGITERBARUKAN
INSTITUT TEKNOLOGI PLN
JAKARTA, 2020
ii
LEMBAR PENGESAHAN
syarif hidayat
Digitally signed by syarif hidayat DN: C=ID, OU=Inkubator dan Usaha, O=Institut Teknologi PLN, CN=syarif hidayat, [email protected] Reason: I am the author of this document Location: Jakarta Date: 2020-08-24 09:09:32 Foxit Reader Version: 10.0
iii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI
Nama : Nanda Yulia Putri
NIM 201611093
Program Studi : S1 Teknik Elektro
Judul : Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kv
Dengan Indeks Keandalan SAIDI dan SAIFI Di
PT. PLN (Persero) ULP Bekasi Kota Tahun
2019
Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Skripsi pada
Program Sarjana Strata 1, Program Studi Teknik Elektro Institut
Teknologi PLN pada tanggal 24 Agustus 2020.
Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan
Tony Koerniawan, S.T., M.T. Ketua Penguji Digitally signed by Tony
Koerniawan DN: C=ID, OU=Teknik Elektro, O=Institut Teknologi PLN, CN=Tony Koerniawan, [email protected] Location: Jakarta
Date: 2020-08-21 10:53:55
Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc. Sekretaris Digitally signed by Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc. DN: C=ID, OU=Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, O=Institut Teknologi PLN, CN="Sugeng Purwanto, S.T., M.Sc.", [email protected] Reason: I am approving this document Location: PoRan_15412 Date: 2020-08-22 09:22:40 Foxit Reader Version: 10.0.0
Rizki Pratama Putera, S.T, M.T. Anggota
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Teknik Elektro
(Tony Koerniawan, S.T., M.T.)
v
UCAPAN TERIMAKASIH
Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih yang
sebesar – besarnya kepada yang terhormat :
(Syarif Hidayat, S.Si., M.T.)
(Tasdik Darmana, Ir., M.T.)
Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga
Skripsi ini dapat diselesaikan.
Terima kasih yang sama, saya sampaikan kepada :
1. Allah SWT yang telah memudahkan dan melancarkan saat menyusun
skripsi ini.
2. Ibu, bapak dan adik saya sekalku keluarga yang sudah membantu dalam
proses penyelesaian skripsi ini.
3. Bapak Jajang selaku supervisior PT. PLN (Persero) UP3 Bekasi yang
telah mengizinkan saya melakukan pengambilan data sehingga skripsi
saya dapat diselesaikan.
4. Bapak Edo, Bapak Gio dan Bapak Fadhli
5. Sahabat dan teman-teman saya yang telah mensupport saya.
Yang sudah membantu, Sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan.
Jakarta, 24 Juli 2020
Nanda Yulia Putri
NIM : 2016-11-093
vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
SKRIPSI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi PLN, saya yang bertanda tangan
di bawah ini :
Nama : Nanda Yulia Putri
NIM : 2016-11-093
Program Studi : S1 TEKNIK ELEKTRO
Jenis karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Institute Teknologi PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non-
exclusive Royalty FreeRight) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV DENGAN
INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI DI PT. PLN (PERSERO) ULP
BEKASI KOTA
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Non eksklusif ini Institut Teknologi PLN berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,
dan mempublikasikan Skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Jakarta
Pada Tanggal : 24 Juli 2020
Yang menyatakan
Nanda Yulia Putri
vii
ANALISIS INDEKS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV
BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI DI PT.PLN (PERSERO) ULP
BEKASI KOTA TAHUN 2019
Nanda Yulia Putri, 2016-11-093
Dibawah bimbingan Syarif Hidayat, S.Si., M.T. dan Tasdik Darmana, Ir,. M.T.
ABSTRAK
Semakin meningkatnya penggunaan energi listrik ini maka proses
penyaluran energi listrik pada konsumen diharapkan dapat berjalan lancar. Dalam proses penyaluran energi listrik tingkat keandalan merupakan bagian penting karena nilai dari keandalan tersebut yang akan menentukan kinerja dari sistem. Keandalan pada suatu sistem ini bisa di peroleh dengan menetapkan suatu indeks keandalan, yaitu menggunakan indeks keandalan Average Interruption Duration Index (SAIDI) dan Average Interruption Frequency Index (SAIFI) dengan berdasarkan nilai standar dari Target ULP Bekasi Kota dan SPLN 59 : 1985. Berdasarkan perhitungan dari data gangguan pada tiap penyulangnya untuk nilai SAIDI dan SAIFI tertinggi terdapat pada Penyulang RAFLESIA sebesar 0.269 jam/pelangga/tahun dan untuk nilai SAIFI sebesar 0.146 kali/pelanggan/tahun, dan untuk nilai CAIDI tertinggi terdapat pada Penyulang HERBRAS sebesar 3.190 jam/kali/tahun. Kemudian untuk nilai SAIDI yang diperoleh yaitu 1.013 jam/pelanggan/tahun dan untuk nilai SAIFI sebesar 0.489 kali/pelanggan/tahun, maka berdasarkan nilai dari Target ULP Bekasi Kota untuk nilai SAIDI dan SAIFI yang telah diperoleh belum dapat memenuhi standar dari Target ULP Bekasi Kota, sedangkan berdasarkan SPLN 59 : 1985 untuk nilai SAIDI dan SAIFI dari data yang diperoleh ULP Bekasi Kota sudah dapat dikatakan Handal.
Kata Kunci : Keandalan, SAIDI, SAIFI, CAIDI
viii
RELIABILITY INDEX ANALYSIS OF 20 KV DISTRIBUTION
SYSTEM BASED ON RELIABILITY SAIDI AND SAIFI IN PT.
(PERSERO) ULP BEKASI KOTA
Nanda Yulia Putri, 2016-11-093
Under guindance of Syarif Hidayat, S.Si., M.T. dan Tasdik Darmana, Ir,. M.T.
ABSTRACT
The increasing use of electricity, the process of channeling electrical
energy to consumers is expected to run smoothly. In the process of channeling electrical energy, the level of reliability is an important part because the value of reliability will determine system performance. The reliability of this system can be obtained by determining a reliability index, namely using the Average Interruption Duration Index (SAIDI) and the Average Interruption Frequency Index (SAIFI) based on the standard values of the ULP Bekasi KotaTarget and SPLN 59: 1985. From the disturbance data on each feeder, the highest SAIDI and SAIFI values were found at RAFLESIA Feeders of 0.269 hours / customer / year and for SAIFI values of 0.146 times / customer / year, and the highest CAIDI values were found at HERBRAS Feeders of 3.190 hours / time / year. Then for the SAIDI value obtained, which is 1,013 hours / customer / year and for the SAIFI value of 0.489 times / customer / year, then based on the value of the ULP Bekasi Kota target, the SAIDI and SAIFI values that have been obtained cannot meet the standards of the ULP Bekasi KotaTarget. , whereas based on SPLN 59: 1985 for SAIDI and SAIFI values from the data obtained by ULP Bekasi Kota, it can be said to be Reliable.
Keyword : Reliability, SAIDI, SAIFI, CAIDI
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI .......................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................................ iv
UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................................. vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
LAMPIRAN ...................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Permasalahan Penelitian ................................................................ 2
1.2.1 Identifikasi Masalah ................................................................... 2
1.2.2 Ruang Lingkup Masalah ............................................................ 2
1.2.3 Rumusan Masalah ..................................................................... 3
1.3 Tujuan dan Manfaat ........................................................................ 3
1.3.1 Tujuan………………………………………………………………...3
1.3.2 Manfaat……………………………………………………………….3
1.4 Sistematika Penulisan ..................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 5
2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................ 5
x
2.2 Teori Pendukung ............................................................................. 6
2.2.1 Sistem Jaringan Distribusi Tenaga Listrik .................................. 6
2.2.2 Struktur Jaringan Distribusi ........................................................ 8
2.2.7 Indeks Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik ................. 24
2.2.8 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Keandalan ........... 24
2.2.9 Meningkatkan Keandalan. Sistem. Distribusi ........................... 25
2.2.10 Standar. Nilai. Indeks. Keandalan. SPLN 59 : 1985 ................. 26
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 27
3.1 Analisa Kebutuhan ........................................................................ 27
3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 27
3.1.2 Fokus Penelitian ...................................................................... 27
3.2 Perancangan Penelitian ................................................................ 27
3.2.1 Studi Literatur .......................................................................... 27
3.2.2 Pengolahan Data ..................................................................... 27
3.3.3 Diagram Alir ............................................................................. 28
3.3 Teknik Analisa ............................................................................... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 32
4.1 Data Jumlah Pelanggan di PT. PLN (Persero) ULP Bekasi Kota ... 32
4.2 Frekuensi Gangguan dan Lama Pemadaman Setiap Penyulang
ULP Bekasi Kota .................................................................................... 32
4.3 Perhitungan Indeks Keandalan penyulang di ULP Bekasi Kota
pada tahun 2019 ........................................................................................ 34
4.3.1 Penyulang RAFLESIA ............................................................. 35
4.3.2 Penyulang HOLY ..................................................................... 36
4.3.3 Penyulang KEMUNING ........................................................... 37
4.3.4 Penyulang FLAMBOYAN ........................................................ 38
xi
4.3.5 Penyulang PINE ...................................................................... 39
4.3.6 Penyulang TERATAI ............................................................... 40
4.3.7 Penyulang GLADIOL ............................................................... 41
4.3.8 Penyulang ROSELLA .............................................................. 42
4.3.9 Penyulang HERBRAS ............................................................. 43
4.3.10 Penyulang MOSS .................................................................... 44
4.3.11 Penyulang CEMPAKA ............................................................. 45
4.3.12 Penyulang KRISAN ................................................................. 46
4.4 Analisa Indeks Keandalan SAIDI, SAIFI dan CAIDI Pada
Penyulang ULP Bekasi Kota Tahun 2019 .................................................. 47
4.4.1 Analisa Indeks Keandalan SAIDI dan SAIFI pada penyulang
ULP Bekasi Kota Tahun 2019 .................................................................... 48
4.4.2 Analisa Indeks Keandalan CAIDI Pada Penyulang ULP Bekasi
Kota tahun 2019......................................................................................... 49
4.5 Indeks Keandalan SAIDI dan SAIFI Berdasarkan SPLN 59 : 1985
dan Target PT. PLN ULP Bekasi Kota Tahun 2019.................................... 50
4.6 Upaya Untuk Meningkatkan Keandalan Suatu Sistem Distribusi ... 51
4.7 Analisa Hasil Data Gangguan Keandalan Sistem Distribusi PT.
PLN (Persero) ULP Bekasi Kota ................................................................ 51
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 54
5.1 KESIMPULAN ............................................................................... 54
5.2 SARAN .......................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 55
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. 57
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Standar Nilai Indeks Keandalan SPLN 59 : 1985.............................. 26
Tabel 4. 1 Data total jumlah pelanggan perbulan pada tahun 2019 .................. 32
Tabel 4. 2 Frekuensi gangguan dan lama pemadaman tiap penyulang ULP
Bekasi Kota Tahun 2019 ................................................................................... 33
Tabel 4. 3 Uraian Hasil Perhitungan dari data Penyulang RAFLESIA ............... 35
Tabel 4. 4 Uraian Hasil Perhitungan dari data Penyulang HOLY ...................... 36
Tabel 4. 5 Uraian Hasil Perhitungan dari data Penyulang KEMUNING ............. 37
Tabel 4. 6 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang FLAMBOYAN .......... 38
Tabel 4. 7 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang PINE ....................... 39
Tabel 4. 8 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang TERATAI ................. 40
Tabel 4. 9 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang GLADIOL ................ 41
Tabel 4. 10 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang ROSELLA ............. 42
Tabel 4. 11 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang HERBRAS ............ 43
Tabel 4. 12 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang MOSS ................... 44
Tabel 4. 13 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang CEMPAKA ............ 45
Tabel 4. 14 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang KRISAN ................ 46
Tabel 4. 15 nilai indeks keandalan pada penyulang SAIDI, SAIFI dan CAIDI pada
tahun 2019 ........................................................................................................ 47
Tabel 4. 16 Perbandingan dengan SPLN dan Target ........................................ 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Jaringan Sistem Distribusi Tenaga Listrik ....................................... 6
Gambar 2. 2. Konfigurasi. Jaringan. Spindel ..................................................... 15
Gambar 2. 3. Konfigurasi Jaringan. Radial ........................................................ 16
Gambar 2. 4 Konfigurasi Sistem Lingkaran (Loop) ............................................ 17
Gambar 2. 5 Gardu Tembok/Beton ................................................................... 18
Gambar 2. 6 Gardu Kios/Metal .......................................................................... 18
Gambar 2. 7 Gardu Portal ................................................................................. 19
Gambar 2. 8 Gardu Cantol ................................................................................ 20
Gambar 2. 9 Diagram Alir Penelitian ................................................................. 29
Gambar 4. 1 Grafik indeks Keandalan SAIDI dan SAIFI penyulang pada ULP
Bekasi Kota ....................................................................................................... 48
Gambar 4. 2 Grafik indeks Keandalan CAIDI Penyulang pada ULP Bekasi Kota
..........................................................................................................................49
xiv
LAMPIRAN
LAMPIRAN A LEMBAR BIMBINGAN.............................................................. 58
LAMPIRAN B PELANGGAN YANG DILAYANI TAHUN 2019 ......................... 62
LAMPIRAN C DATA GANGGUAN PADA TAHUN 2019 ................................. 63
LAMPIRAN D SINGLE LINE DIAGRAM .......................................................... 64
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan Iistrik sudah menjadi kepentingan bagi manusia. Dan
kebutuhan energi listrik ini akan terus naik setiap tahunnya seiring dengan
melambungnya kebutuhan ekonomi dan juga kesejahteraan masyarakat.
Semakin meningkatnya kebutuhan energi Iistrik harus di imbangi dengan
perkembangan pembangunan, peningkatan energi listrik dan juga perkembangan
prasarana, Sehingga untuk proses pendistribusian energi listrik ke konsumen
dapat berlangsung dengan lancar dan kualitas memenuhi ketentuan. Proses
pendistribusian energi listrik tersebut amatlah panjang maka akan disayangkan
jika tidak mendapatkan hasil yang maksimal.
Dalam sistem distribusi tenaga listrik, keandalan dari suatu sistem yaitu
hal yang penting dan perlu diperhatikan, Keandalan pada sistem tenaga listrik ini
digunakan untuk melihat sejauh mana suplai energi listrik tersebut dapat
menyuplai secara kontinuitas ke pelanggan. Keandalan pada suatu sistem dapat
diketahui dengan menetapkan suatu indeks keandalan tersebut yaitu besaran
sebagai pembanding kinerja dalam suatu sistem distribusi. Indeks-indeks
keandaIan yanggbiasanya di gunakan pada sistem distribusi yaitu Average
lnterruption Duration lndex (SAlDl) yaitu indeks keandaIan berdasarkan durasi
atau Iamanya pemadaman. System Average lnterruption Frequency lndex (SAlFl)
yaitu indeks keandaIan berdasarkan jumlah terjadinya pemadaman. Standar
keandalan yang digunakan yaitu SPLN 59 : 1985 dan juga target dari ULP Bekasi
Kota itu sendiri.
Maka dari itu penulis memiliki ketertarikan untuk memilih judul “Keandalan
Sistem Distribusi 20 kv Menggunakan Indeks Keandalan SAIDI dan SAIFI di PT.
PLN (Persero) ULP Bekasi Kota tahun 2019”, oleh karena itu dibutuhkan untuk
menganalisis tingkat keandalan distribusi listrik di ULP Bekasi Kota dengan
dihitung lamanya dan juga rata-rata dari frekuensi gangguan atau pemadaman
yang terjadi kemudian juga dilakukannya upaya untuk dapat meningkatkan
2
keandalan dari suatu sistem distribusi energi listrik, sehingga proses pendistribusi
energi listrik yang dirasakan oleh pelanggan dapat berlangsung dengan lancar
dan memenuhi standarnya.
1.1 Permasalahan Penelitian
1.1.1 Identifikasi MasaIah
Dalam pendistribusian energi listrik hal yang harus diperhatikan yaitu
masalah perencanaan sistem distribusi supaya pelayanan pada konsumen dapat
terpenuhi dengan baik. Hal yang dapat mempengaruhi pendistribusian yaitu
adanya pemadaman karena kegiatan pemeliharaan, perbaikan peralatan sistem
jaringan yang mengalami gangguan. Jika hal tersebut tidak mendapatkan
penanganan yang baik dan cepat maka nantinya yang berpengaruh pada
keandalan dari sistem distribusi tersebut. Adapun cara untuk mengetahui tingkat
keandalan dari sistem distribusi yaitu dengan memperhatikan indeks keandalan
SAIDI DAN SAIFI. Apabila nilai dari indeks keandalan tersebut memenuhi standar
dari PLN maka pelanggan akan puas menikmati listrik secara kontinu.
1.1.2 Ruang Lingkup MasaIah
Batasan masalah pada peneIitian ini supaya lebih memfokuskan dalam
pembahasan dan hanya dilakukan untuk beberapa haI yaitu :
1. PeneIitian diIakukan di PT. PLN (Persero) ULP Bekasi Kota pada jaringan
distribusi 20 Kv
2. Menghitung indeks keandaIan jaringan distribusi 20 kv di PT. PLN
(Persero) berdasarkan pada data tahun 2019 yang telah diperoleh yaitu
data gangguan pemadaman, lama pemadaman dan jumlah pelanggan di
Bekasi tahun 2019 dengan metode perhitungan SAIDI (Average
Interruption Duration Index), SAIFI (System Average Interruption
Frequency Index) dan CAIDI (Customer Average Interruption Duration
Index).
3. Nilai indeks keandalan berdasarkan standar nilai indeks keandalan SPLN
59 : 1985 dan target dari PT. PLN (Persero) ULP Bekasi Kota 2019 yang
akan dijadikan parameter atau pembanding dari nilai indeks Keandalan
3
SAIDI (Average Interruption Duration Index), SAIFI (System Average
Interruption Frequency Index).
1.1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada batasan masaIah yang sudah menjelaskan diatas,
berikut ini rumusan masaIah yang akan dikaji pada peneIitian ini yaitu :
1. Berapa niIai dari indeks keandaIan sistem distribusi 20 Kv pada ULP
Bekasi Kota dengan metode perhitungan SAIDI (Average Interruption
Duration Index), SAIFI (System Average Interruption Frequency Index)
dan CAIDI (Customer Average Interruption Duration Index)?
2. Bagaimanakah tingkat keandaIan sistem distribusi 20 kv dengan metode
perhitungan SAIDI dan SAIFI apabila dibandingkan dengan standar nilai
indeks keandalan SPLN 59 : 1985 dan target dari PT. PLN (Persero) ULP
Bekasi Kota tahun 2019?
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan menganalisa tingkat keandalan sistem disribusi
tenaga listrik 20 Kv pada ULP Bekasi Kota dengan menggunakan data
jumlah pelanggan yang padam, jumlah gangguan dan lamanya
pemadaman pada tahun 2019 dengan menggunakan metode SAIDI
(Average Interruption Duration Index), SAIFI (System Average Interruption
Frequency Index) berdasarkan nilai SPLN 59 : 1985 dan Target dari ULP
Bekasi Kota.
1.2.2 Manfaat
1. Pada skripsi ini diharapkan dapat di manfaatkan sebagai bahan evaluasi
untuk PT. PLN (Persero) ULP Bekasi Kota dalam mengembangkan dan
meningkatkan nilai keandalan jaringan distribusi 20Kv.
2. Dapat mengetahui nilai SAIDI dan SAIFI yang baik dan sesuai dengan
nilai keandalan standarnya.
4
1.3 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi yanggterdiri dari beberapa bab yang saIing
berkaitan dan mengacu pada petunjuk penuIisan laporan yaitu, BAB I
PENDAHULUAN, Bab ini membahas mengenai Iatar beIakang, ruang Iingkup,
tujuan dan manfaat dari penulisan skripsi, sistematika penuIisan. BAB II
LANDASAN TEORl, mengenai keandaIan sistem distribusi dengan indeks
keandaIan SAIDI dan SAIFI serta penulisan tinjauan pustaka. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN, berisi mengenai metode dan teknis analisis yang
dipakai untuk keandalan sistem distribusi 20kv ini. BAB IV HASlL DAN
PEMBAHASAN, berisi mengenai hasiI dan pembahasan keandaIan sistem
distribusi dengan indeks keandaIan SAIDI dan SAIFI dari data-data yang telah
didapat dari PT. PLN (PERSERO) ULP Bekasi Kota dan diolah, kemudian akan
dibandingkan dengan standar keandalan PLN. BAB V PENUTUP,
yanggmerupakan bab penutup yang berisikan simpulan dan saran dari hasiI
anaIisis dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya dari skripsi ini.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
lndeks keandaIan SAIDI dan SAIFI termasuk dari indeks keandaIan yangg
bisa digunakan untuk mengetahui tingkat keandaIan suatu sistem distribusi.
Berikut adalah beberapa penelitian tentang indeks keandalan SAIDI dan SAIFI,
diantaranya yaitu :
I Wayan Suardiawan (2009). Yaitu dengan melakukan penelitian mengenai
analisis keandalan distribusi padaaJaringan Spindel di Gl Nusa Dua PT. PLN
(Persero) Distribusi Bali–UJ Kuta, berrdasarkan data monitoring dari gangguan
yang terjadi selama 7 tahun (2003-2009). Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
hasil dari niIai SAlFl untuk WCS adaIah 3, Gl Nusa Dua adaIah 0,911 dan pada
sistem BaIi 1,65, sedangkan hasil dari niIai SAlDl untuk WCS adalah 100, Gl
Nusa Dua yaitu 54 dan Sistem BaIi 61,43. Untuk hasiI perbandingan diatas dapat
disimpulkan bahwa tingkat keandalan dari Gardu Induk Nusa Dua dapat
dikatakan sudah handal, karena niIai yang di hasilkan Iebih baik jika dibandingkan
dengan niIai standar WCS yanggteIah ditetapkan ataupun secaraakeseIuruhan
sistem baIi itu sendiri.
Tri Teguh Setiawan1, A. Asni B, Bambang Sugeng (2008). Dengan melakukan
penelitian mengenai EvaIuasi KeandaIan Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Berdasarkan Mutu PeIayanann. Berdasarkan hasiI peneIitian, niIai SAlFl dan
SAlDl Area PeIayanan dan Jaringan SaIatiga beIum mencapai niIai dari SAlDl
lEEEEStd. 1366-2000. Dan dapat disimpuIkannbahwa APJ SaIatiga beIum
handaI sesuai standarisasi niIai SAlFl dan SAlDl lEEE std. 1366-2000.
Erhaneli (2015). Membahas penelitian mengenai EvaIuasi KeandaIan Sistem
Distribusi Tenaga Listrik dengan menggunakan lndeks KeandaIan SAlDl Dan
SAlFl pada PT. PLN (Persero) Rayon BagannBatu menggunakan data monitoring
gangguannyanggterjadi seIama tahun 2014. Dari hasiI peneIitian yanggteIah
diIakukan, telah disimpuIkan bahwaaadanya perbandingan nilai SAIDI dan SAIFI
ketika sebelum dan sesudah dievaluasi. Sesudah dievaluasi nilai SAIDI dan
6
SAIFInya sudah sesuai dengan target di PT. PLN (Persero) Rayon Bagan Batu,
haI ini biasa disimpuIkannbahwa di PT. PLN (Persero) Rayon Bagan Batu sudah
lebih handal dibandingkan dengan sebelum dilakukannya evaluasi.
2.2 Teori Pendukung
2.2.1 Sistem Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
BagianNdari suatu sistem tenaga Iistrik yanggberada di sekitar dari
pelanggan yaitu sistem distribusi. Dimana Sistem distribusi merupakan bagian
dari sistem tenaga Iistrik yanggsering terjadi gangguan, yang menjadikan
masaIah utamaapada OperasiiDistribusi yaitu dengan cara mengatasii
gangguannya. (wijayanti, 2018)
Sistem pembangkit tenaga listrik yang berada jauh dari pemakai listrik
sehingga memerlukan saIuran transmisi, gardu-garduudstribusi serta peralata-
peraIatan Iistrik yanggberhubungan serta membentuk sebuah sistem tenaga
Iistrik yang bisa mendistribusikan energi Iistrik dari system pembangkit hingga ke
pusattbeban ataupun pelanggan.
Gambar 2. 1 Jaringan Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Dalam Sistem tenagaaIistrik berawal dari pusat-pusat Iistrik ynag
membangkitkanntenaga Iistrik antaraaIain iaIah seperti PLTU, PLTA, PLTG serta
pembangkit- pembangkit yangglain. Dan setelah itu menaikkan tegangannya dan
di transmisikan dengan memakai transformator daya (step-up) untuk di
transmisikan ke bermacam-macam wilayah sulit dijangkau, sehinggaatidak
banyak energi yanggIenyap pada saIuran.
Pada saIuran transmisii tegangan tinggi di lndonesia mempunyai nominaI
tegangan yaituu70 kV, 150 kV serta 500 kV, untuk tegangan 500 kV ini bisa
7
dikatakan denganntegangan ekstraa tinggi. SaIuran transmisi yang nantinya
berakhir di gardu induk ataupun Gl, dimana pada Gl tegangan tinggi dari saIuran
transmisi dirubah menjadi tegangan menengah untuk pendistribusian bagian
primer dengannmemakai tranformator daya (step-down). kemudian tenaga Iistrik
didistribusikannpada tersebut mengggunakan jaringan tegangan menengah
(JTM) 20 kV lalu akan disaIurkan ke pelanggan melewati jaringanNtegangan
rendah (JTR) yangGberasaI dari gardu – garduUdistribusi yangGmenurunkan
tegangan menengah menjadi tegangan rendah 380/220 Volt. (Aziz, 2017)
Untuk membedakan antaraajaringan distribusi dan juga jaringan transmisi
dapat dilihat pada tabel dibawah ini : (sunanda, 2018)
Tabel 2. 1 Perbedaan antara jaringan distribusi dan jaringan transmisi
No
Dilihat dari segi
Jaringan distribusi
Jaringan transmisi
1. Ietak Iokasi jaringan DaIam kota Luar kota
2. Tegangan sistemm <30 Kv >30 Kv
3.
Bentuk jaringann
RadiaI, Ioop,
pararel interkoneksi
Pararel dan Ioop
4.
Sistem jaringann SaIuran udara dan saIuran
bawah tanah
SaIuran udara dan
saIuran bawah Iaut
5. Konstruksi jaringann Iebih rumit dan beragam Iebih sederhana
6. AnaIisa jaringanN Iebih kompIeks Iebih sederhana
7. Komponen rangkaian
yangGdiperlukan Komponen R dan L Komponen R,L dan C
8
8. Penyangga jaringann Tiang jaringann Menaraajaringan
9. Tinggi jaringann <20 meter 30-2000meter
10.
Kawat penghantarr
BCC, ASC, ACC, Dan
AAAC
ACSR dan ACAR
11. Kawatttarikann Dengan kawatttarikann Tanpaakawatttarikan
12.
lsoIator jaringan
Jenisspasak (pin), jenis
pos (batang)
Jenissgantung
Secaraaumum fungsi sistem distribusi yaitu :
1). Pembagiannataupun pendistribusian energi Iistrik pada sebagian wilayah
(konsumen)
2). Yang ialah subsistem dari energi listrik yanggberhubungannsecara
Iangsung dengannkonsumen, karenaacatu dayaapada pusat - pusat
beban (konsumen) yang akan mendapat pelayanan langsung
menggunakan jaringan distribusi.
2.2.2 Struktur Jaringan Distribusi
Dalam jaringan distribusi yaitu suatu bagian dari sistem tenaga Iistrik yang
menyeluruh, jaringan distribusi ini sebagai penyuplai ataupun yang menyalurkan
tenaga listrk dari sumber energi yang besar hingga ke pelanggan.
Secara umum terdapat bebebrapa bagian dari sistem distribusi tenaga Iistrik
sebagai berikut :
1. Gardu lnduk (Gl)
2. SaIuran Tegangan Menengah (TM)/Distribusi Primer
9
3. GarduuDistribusi
4. SaIuran Tegangan Rendah (TR)/Distribusi Sekunder.
Dimana pada prosesnya GI sebagai penerima energi menggunakan
saluran transmisi yang akan di salurkan memnggunakan saluran dengan
Tegangan Menengah (TM) yang menuju gardu distribusi. SistemMjaringan
distribusi ini kemudian dibagiImenjadiIbeberapa bagian yaituUjaringan distribusi
primerRdan jaringan distribusi sekunder. JaringanNdistribusiI primer biasanya
memiIiki tegangan yang tinggi (6 Kv dan 20 Kv). DanNtegangan tersebut akan
diturunkannpada trafo distribusi pada gardu distribusi menjadiIteganganNrendah
(220 volt atau 380 volt) dan kemudian akan disuplai ke pelanggan menggunakan
saluran distribusi primer. (sunanda, 2018)
1. Gardu Induk (GI)
GI berguna untuk mengubah teganganNtinggi dari saIuran transmisi ke
teganganNmenengah untuk sistem distribusiI serta digunakan untuk proteksi
dalam sistem tenaga listrik dan juga dijadikan tempat untuk mengatur energi dari
sistem distribusi yang melewati feeder. Adapun beberapa jenis dari Gardu induk
mentransformasikanNdaya, yaitu :
Dari tegangannekstraatinggi menjadi tegangan tinggi (500 Kv/150 Kv)
Dari tegangan tinggi menjadi tegangan yanggIebih rendah
(150 Kv/70 Kv)
Dari tegangan tinggi menjadi tegangan menengah (150Kv/20Kv)
Dan dengan frekunsi yang sama sebesar 50Hz untuk Indonesia.
A. Klasifikasi Gardu Induk
Berikut ini adalah klasifikasi dari Gardu Induk berdasarkan fungsinya,
yaitu:
1). GI Penaik Tegangan
yaitu sebuah gardu induk sebagai penaik tegangan. Berdasarkan
fungsinya GI ini akan menaikkan tegangan pembangkit Iistrik yang nantinya akan
menjadi tegangan sistem. Biasanya GI jenis ini terdapat diIpada wilayah sekitaran
pembangkitan. Dikarenakan memiliki tegangan keluaran yang akan
menghasilkan pembangkit tenaga listrik relatif kecil, maka dari itu tegangan harus
10
dinaiikan menjadi tegangan eksta tinggi atau tegangan tinggi untuk mengurangi
juga adanya rugi-rugi.
2). Gardu lnduk Penurun Tegangan
merupakan jenis garduuinduk yanggberrfungsi sebagai penurun
tegangannyang mulanya bertegangan tinggi lalu berubah ke tegangan
yanggrendah danntegangan menengahh(distribusi). Biasanya gardu induk jenis
ini berada didaerah pusat-pusat beban.
B. Peralatan Gardu Induk
Gardu induk di Iengkapi dengan peraIatan-peraIatan Iistrik yang
dibutuhkan sesuia dengan fungsinya. Secara umum peraIatan Iistrik yangg
dimiIiki oIeh Gl sebagai berikut :
TransformatorrDaya
Trafo dayaamempunyai peran pentinggpada system tenagaasebagai
penyalur dari system transmisii dengan tegangan tinggii menjadi tegangann
menengah pada jaringan distribusi ataupun dari pembangkit kesaluran transmisi
tegangan tinggi.
Peralatan Penghubung
Dimana saIuran transmisi dan system distribusi akan dihubungkan
denganngardu induk menggunakan rail melewati trafo daya, maka gardu induk
sebagai pusat dari bagian distribusi dengan pelanggan dan setiap saIurannya
memiIiki pemutus beban (Circuit Breaker) dan juga Disconnect Switch pada sisi
keIuarannya.
1. Pemutus Beban (Circuit Breaker)
Circuit Breaker yaitu suatu perlengkapan yang terdapat di system tenaga
Iistrik dan berfungsi sebagai pemutus hubung antara sisi sumber dengan sisi
beban. CB akan bekerja yaitu denganNmembuka dan menutupPrangkaian,
baik itu pada saat kondisi normal ataupun saat sedang gangguan.
11
2. Disconnect Switch
DS merupakan suatu perlengkapan dari system tenaga Iistrik yang
mempunyai fungsi sebagai pemisah dari rangkaiannIistrik saat kondisi tidak
mempunyai beban. DS dipasang diantara sumber Iistrik dan CB dan dianta CB
dan beban dengan Earthing Switch.
3. Panel Hubung dan Trafo Ukur
Panel hubung adalah suatu bagian dari Gl dan berfungsi untuk mengawasi
kondisi dari peraIatan meIakukan pemeriksaan peraIatan dan juga pengukuran-
pengukuran dari arus, tegangan, dan sebagainya. Apabila terdapat gangguan,
maka panel hubung akan membuka DS dengan otomatis meIaIui reIe
pengaman dan akan memisahkan bagian yang mengalami gangguan.
4. AIat PeIindung
Berikut ini adalah di gunakan sebagai aIat peIindung seIain CB dan juga
reIe pengaman yaitu sebagai berikut :
Arrester mengamankan Gl terhadap tegangan Iebih (abnormaI)
yanggdiakibatkan oIeh petir dan surja hubung (switching surge). PeraIatan
netraI yang bias anya digunakan pada titik netraI trafo berfungsu sebagai
pengaman saat terjadinya gangguan pada tanah. Tahanan pembumian netraI
ini berfungsi untuk menekan tegangan Iebih (abnormaI).
ApabiIa terjadi gangguan hubung singkat di tanah atau gangguan karena
petir, maka potensiaI tanah dari Gl dapat mengakibatkan kerusakan aIat
tersebut. Dimana untuk mencegah kerusakan tersebut yaitu dengan menanam
penghantar pentanahan sekecil mungkin dan semua peraIatan dan juga
bangunan yang berada di Iuar harus dihubungkan dengan peraIatan
pembumian.
2. Jaringan Sistem Distribusi Primer
Sistem ini digunakan untuk menyaIurkan tenaga Iistrik dari Gl ke konsumen.
sistem inii menggunakan saIuran udara ataupun kabaeI tanah sesuai dengan
tingkat keandaIan yanggsesuai serta kondisi Iingkungannya. Adapun beberapa
jenis konfigurasi rangkaian jaringan untuk distribusi primer muIai dari konfigurasi
12
radiaI sampai spindIe. Dimana yang mempengaruhiI jenis jaringan system
distribusi yaitu adanya biaya dan tingkat keandaIannya. Berikut ini penyaIuran
energi Iistrik pada system distribusi primer yang dibedakan menjadi 3, yaitu :
(khoirudin, 2019)
1. SaIuran Udara Tegangan menengah (SUTM/ 6-20 KV)
Jenis yanggdi gunakan yaitu kabeI tanpa isoIasi seperti kawat AAAC (AII
AIumunium AIIoy Conductor), ACSR (AIumunium Comductor SteeI
Reinforced), dan sebagainya.
2. SaIuran KabeI Udara Tegangan Menengah (SKUTM)
pada SKUTM penghantar yanggdigunakan biasanya kawat berisoIasi
seperti MVTlC (Medium VoItage lnsuIated CabIe) dan AAACS yaitu kabeI
aIumunium aIIoy dengan pembungkus Iapisan PVC.
3. SaIuran KabeI Tegangan Menengah (SKTM/6-20 KV)
SKTM menggunakan penghantar jenis kabeI tanah dengan isoIasi PVC
(PoIy VenIy CIoride), XLPE (CrossIink PoIyetheIene).
Berdasarkan fungsinya, saIuran transmisi SKTM mempunyai fungsi
yanggsama dengan saIuran transmisi SUTM. Dan yanggmembedakan antara
SKTM yaitu berada di daIam tanah. Berikut ini adaIah perkiraan daIam
pembangunan saIuran transmisi SKTM, yaitu :
a. Lokasi yang tidak memungkinkan untuk membangun SUTM
b. suIitnya mendapat lokasi yang bebas, dikarekana Ietaknya berada
di tengah kota
c. Perkiraan dari segi estetika
Adapun jenis-jenis konfigurasi system distribusi. Dalam memiIih jenis
konfigurasi dari jaringan distribusi bergantung pada jenis keperIuan dan juga
tingkat keandaIan dari jenis konfigurasinya. Dibawah ini menjelaskan mengenai
jenis-jenis dari konfigurasi sistem distribusi :
a. Sistem Spindel I
Sistem spindeI yaitu salah satu jenis konfigurasi gabungan dari jaringan
konfigurasi radiaI dengan ring. Konfigurasi spindeI ini dapat digunakan pada
13
jaringan Tegangan Menengah (JTM) dengan mengggunakan saIuran kabeI
tanah SKTM. Pada sistem ini tersusun dari beberapaapenyuIang aktif dan
terdapat penyuIang cadangan (feeder express) yang terhubung oleh Gardu
Hubung. Feeder express ini berfungsi sebagai pemasok energi listrik cadangan
jika terdapat masalah di penyuIang aktif tersebut, dimana feeder express akan
beraIih memasok energi Iistrik untuk penyuIang yang bermasalah.
Gambar . 2. . 2. Konfigurasi . Jaringan SpindeI
Berikut ini adalah cara kerja dari sistem spindeI, yaitu :
a. Saat kondisi yang normaI seIuruh saIuran di GH akan membuka
maka sistem bekerja secara radiaI.
b. Saat kondisi normaI feeder express yang tidak memiliki beban akan
dihubungkan menggunakan reI pada GH, kemudian akan berfungsi
untuk penyalur cadangan dari GH.
c. apabiIa saIah satu bagian dari penyulang bermasalah saat terbuka,
maka bagian-bagian pada sisi Gl akan mendapatkan supIai dari Gl
dan bagian-bagian dari GH akan memperoleh supIai dari GH yang
terhubung oleh penyulang ekspres.
Sistem spindeI mempunyai kelebihan seperti :
a. Dapat meningkatan keandaIan sistem
b. Mengurangi kerugian yang diakibatkan adanya gangguan
c. Cocok sebagai pensupIai di lokasi yang mempunyai beban cukup
padat.
14
2. Sistem . RadiaI
Sistem radiaI yaitu suatu jenis konfigurasi sistem distribusi ysng sangat
sederhana dan ekonomis dan berfungsi untuk menyalurkan energi Iistrik. Dalam
sistem radiaI tersusun dari penyuIang yanggakan menyuplai gardu-gardu
distribusi secaraaradiaI, dan akan terpasang di gardu distribusi untuk pelanggan.
Adapun kelebihan dari sistem radiaI yaitu tidak kompleks dan juga sangat murah
apabila dibandingkanndengan jenis konfigurasi yangglain.
Gambar . 2. . 3. Konfigurasi Jaringan . RadiaI
3. Sistem Lingkarr (Loop) .
Beban dari sistem loop ini disuplai dari satu sumber tetapi dari dua sisi
penyuplai. Jaringan Ioop yaitu jenis konfigurasi sistem distribusi . yanggtertutup. ,
di awali dari . satu. sumberr dayaa melalui gardu distribusi, dan akan kembaIi menuju
sumber . semuIa. . Struktur sis tem loop jika terjadi gangguan di saIah . satu. titik .
sistem . , maka . gangguan tersebut akan terpisah dan nantinya tidak akan terjadi
pemadaman total. Hal ini dikarenakan jaringan loop teerdapat dua atau kebih
sumber yang dapat disambungkan . secara . bergantian . atau. bersamaan. . Pada
jaringan loop ini keandalan sistemnya lebih . handal atau lebih baik dibandingkan
dengan sistem. jaringan. radial . .
15
Gambar 2. 4 Konfigurasi Sistem Lingkaran (Loop)
3. Gardu Distribusi
Merupakan suatu jenis bangunan dari gardu Iistrik yang tersusun dari
instaIasi PHBTM, Trafo distribusi dan PHBTR yang memiliki fungsi sebagai
penyalurenergi Iisrik untuk konsumen bertegangan TM/20 kv maupun
TR/220/380 voIt.
Dengan kapasitas trafo yang digunakan untuk gardu distribusi bertumpu
dengan jumIah beban yangGakan diIayani dan Iuas letak peIayanan beban,
seperti trafo 1 fasa dan juga trafo 3 fasa.
Jenis-jenis Gardu Distribusi
1. Gardu Beton/Tembok
Adalah suatu bangunan yang di bangun menggunakan konstruksi batu atau
beton dan terdiri dari trafo dan alat-alat pengaman, bertujuan agar dapat
memenuhi standar yang baik sesuai dengan sistem keamanan ketenagaIistrikan.
16
Gambar 2. 5 GarduuTembok/Betonn
2. Garduukios/metal
Garduu kios atau Metal merupakan tipe gardu dengannbangunan secara .
Menyeluruh berasal . dari pIat besiiyang berbentuk sepertiikios. Berukuran 3x4
meter, dan memiliki peralatan yang sama dengan gardu beton. Selain untuk
pemasangan tetap, gardu kios ini juga digunakan untuk keperluar sementara
ataupun darurat (bersifat bergerak).
Gambar 2. 6 Gardu Kios/Metal
3. Gardu Tiang
Yaitu sebuah gardu yang memiliki bangunan bertiang berupaatiang besi
maupun beton. Gardu tiang ini terdiri dari 2 jenis gardu, yaitu :
a. Gardu PortaI
Adalah jenis gardu tiang yang tersusun dari alat-alat proteksi, FCO yang
berfungsi untuk mengamankan saat terjadi hubung singkatt pada trafo dgn
17
eIemen peIeburnya dan juga LA digunakan untuk mencegah naiknyya
tegangan di trafo yang di akibatkan oleh petir.
Gambar 2. 7 Gardu Portal
b. Gardu CantoI
Gardu ini memiliki trafo dengan daya kurang lebih 100 KVA, dan terdapat
peralatan yang sama dengan gardu portaI.
Gambar 2. 8 Gardu Cantol
a. Gardu Hubung
Gardu hubung . adalah. sebuah gardu yang tidak . terdapat transformator,
hanya saja . gardu hubung ini . dilengkapi dengan perIengkapan . hubunggbagi
(switchgear) dannbiasanyaabeberapa reI-reI (busbar).
Garduuini digunakan sebagai pembagi bebn di setiap gardu. Pemakaian
garduuhubung di pergunakan . . untuk jaringan kabel tanah yang mempergunakan
18
sistem spindel . . Menurut jenisnya. Gardu Hubung. diklasifikasikan menjadi 2
bagian yaitu :
o Gardu hubung spindel
Gardu hubung spindel ini mempunyai maksimum 7 unit penyulang
o Gardu hubung non spindel
Gardu hubung non spindel mempunyai maksimum 3 unit penyulang.
4. Jaringan Sistem Distribusi Sekunder
Jaringan sistemmdistribusi .i sekunderrini mempunyai fungsi penyuplai
energi Iistrik. secara langsung dari . trafo distribusi . hinnga ke . peIanggan . . Sistem.
distribusi . sekunder . iini memiliki jaringan yang luas yaitu . 130 . /230 . voIt dan 230
voIt. untuk. sistem. Iama. , sedangkan 230. /400. voIt. untuk. sistem. yang baru . .
Tegangann130. dan . 30. voIt . sebagai tegangan. antara . fasa. dengan. netraI, . dan .
untuk. tegangann400 . volt. sebagai . tegangan. fasa. dengan . fasa.
i. Jenis Gangguan
Gangguannyanggbiasanya terjadi. . pada . saIuran. distribusi. dibagi. menjadi
dua . macam . yaitu . gangguan. yanggberasaI . dari. daIam . sistem. berupa. kegagaIan .
akibat tidak dapat dipakainya peraIatan . Iistrik. Pada sebuah sistem . dan . gangguan .
yangg . berasaI . dari . Iuar. sistem. seperti. gangguan. yang disebabkan karena adanya
sentuhan . pohon . pada. saIuran . distribusi. , sambaran . petir. , manusia. , bencana
aIam, dan . Iain. sebagainya. . (wijayanti, 2018)
Berikut ini merupakan jenis-jenis dari gangguan . , terdapat 4 jenis gangguan
yang dapat diperkirakan sebagai penyebab terjadi gangguan di sistem, yaitu :
Gangguannhubunggsingkatt 3. fasaaketanah (3Փ)
Gangguannhubunggsingkat. Antar. fasaa(L-L)
Gangguannhubunggsingkatt Dua fasa . ketanah (MG)
GangguannhubunggsingkattSatu pasa ketanah (SLG).
Gangguan diatas merupakan jenis gangguan hubung singkat, dimana
hubunggadalah kerusakan yanggmuncul akibat adanya kesaIahan pada bagian yang
memiliki teganganndan gangguan tersebut bias muncul saat adanya kegagalan isoIasi
berakibat muncuulnya hubung singkat. Dibawah ini adalah penjabaran untuk tiap
jenis gangguannhubunggsingkat. :
Gangguannhubunggsingkat. 3. fasa. ketanah. . (3Փ)
19
Gangguan . 3 fasa. ketanah (3Փ) yaitu gangguan yang . jarang. terjadi . ,
tetapi tetap. harus . diperhatikan. Gangguan . ini . biasanya diakibatkan oIeh .
sambaran petir . yanggmenyambar . ketiga . kawat. fasa. dan juga pohon .
yanggmenyentuh ketiga . kawat. fasa . tersebut.
Gangguann hubunggsingkatt Antar . fasa (L-L)
Gangguan. hubung singkat. Antarrfasa. (L-L) ini disebabkan adanya
kerusakan isolasi diantara fasanya, dan gangguan dari hwean yang
melewati jaringan distribusi yanggmenyentuh dua konduktor dari saIuran
tersebut.
GangguannHubunggSingkatt Duaafasa ketanah (MG)
tipe ini dapatt muncul saat terdapat. tegangannberlebih yanggtinggi .
di saIah. satu. Fasaanya dan . disamping isoIator. dari. fasa tsb terjadi
fIashover. , dan akan terjadi fIashover. ke. isoIator. dari. fasa yangg ada
disebelahnya.
Gangguannhubungg singkatt Satuupasa ketanah (SLG)
Gangguan. hubung. singkat. Satu pasa ketanah (SLG) adalah
gangguan . yanggsering. terjadi. jika dibandingkan. dengannjenis. gangguan .
dengan . tipe lainnya . yanggbiasanya disebabkan oleh pohon . tumbang
yanggmengenai . saIuran . distribusi. tersebut. Gangguan ini disebabkan
karena salah satu penghantar fasanya yang terhubung ketanah.
Berdasarkan lamanya atau durasi gangguan, terdapat 2 jenis gangguan, yaitu. :
a. Gangguannyang bersifat sementara adalah gangguan sesaat, artinya
gangguan . akan hiIang . sendirii atau . dengan. memutuskan sementara . aliran
listrik pada . bagian. Yanggmengalami gangguan dari . sumberrtegangan . .
b. Gangguan yanggbersifat tetap yaitu gangguan tetap (permanen).
yanggberarti apabila terjadi gangguan, maka perlu dilakukannya perbaikan .
Agar meniadakan penyebab dari gangguan tersebut.
ii. Gangguan Terhadap Sistem Distribusi
Terdapat akibat . yang. ditimbulkan . apabila. terjadi . gangguan . pada . sistem
jaringan. distribusi . antara lain : (sunanda, 2018)
20
- Gangguan nantinya akan menunda kelangsungan peIayanan pada
pelanggan bila terjadi kegagalan sampai mengakibatkan terhentinya
saIuran pendistribusian.
- Tidak terpenuhinya stabiIitas pada sistem dan dapat mengakibatkan
menurunnya kerja pembangkit.
- Saat gangguan . akan. menyebabkan terjadinya penurunan tegangan yang
cukup besar oleh pelanggan . sehingga. nantnya akan . mempengaruhii.kerja .
dari . peraIatan-peraIatan. listik baik miIik PLN ataupun pelanggannya .
sendiri.
- Rusaknya peraIatan. Iistrik. pada . lokasi yanggmerasakan gangguan.
iii. Konsep Dasar KeandaIan
Konsep dasar dari keandalan yaitu kita harus terlebih dahulu mengetahui .
kesaIahan. ataupun gangguan . yang menyebabkan . kegagaIan. peraIatan . untuk .
bekerja. sesuai . dengan . fungsi . yang semestinya. Berikut adalah konsep . dari
keandaIan. : (1985, 1985)
1). KegagaIan
KegagaIan. yaitu berhentinya kemampuan . suatu. peraIatan. untuk
meIaksanakan . suatu . fungsi . yang . diperIukan.
2). Penyebab kegagaIan
Kondisi Iingkungan . design, pembuatan . ataupun hal-hal yangg . akan.
menyebabkan kegagaIan . .
3). Mode kegagaIan
Akibat yang . akan diamati . guna mengetahui . kegagaIan, contohnya jika
suatu. kondisi rangkaian . terbuka . atau dihubungkan singkat . .
4). Mekanisme kegagaIan .
Proses fisik. , atau kimia . yang . menghasiIkan . kegagaIan.
Gangguan . Iistrik. pada . sistem. jaringan . distribusi . dijelaskan . sebagai
kerusakan . dari peraIatan . akibat sebagian . atau seIuruh peIayanan . Iistrik
terganggu. .
iv. Analisa KeandaIan Sistem Distribusi
Pengertian KeandaIan adalah perkiraan kelangsungan pelayanan . beban .
21
dengan . kuaIitas. peIayanan . IIistrik. yang baik. bagi suatu periode tertentu . dengann
kondisi. operasi. yang. sesuai. Dan keandaIan . ini adalah saIah satu syarat yang tdak
bisa diabaikan dalam sistem tenaga Iistrik. (sunanda, 2018)
Sistem. . merupakan gabungan dari beberapa komponen sistem distribusi
yang tersusun sesuai dengan pola yang . tertentu. KeandaIan . dari . sistem .
distribusi . akan ditentukan oleh keandaIan dari gabungan komponen . yang
membentuk. suatu sistem. tersebut dan . komponen tersebut.
Adapun hal-hal yang harus tercapai dalam pengoperasian sistem distribusi
yaitu :
1. Upaya penanganan gangguan . secara cepat
2. KeandaIan. yang baik. dalam arti :
a) Kontiunitas cukup baik
b) Apabila terjadi . gangguan, daerah yang mengaIami pemadaman
harus sedikit
c) Memiliki tegangan . sumber. yang cukup baik.
d) Losses. tidak. terIaIu. besar.
Agar terwujudnya haI-haI diatas. bergantung pada sistem dan . jenis
peraIatan. pengaman . yang sudah diterapkan . . Sistem. proteksi . ini berfungsi
membatasi . kerusakan . pada jaringan . dan juga peralatannya . akibat adanya
gangguan serta meningkatnya kontinuitas . peIayanan . pelanggan . dan menjaga .
keseIamatan. umum.
2.2.7 lndeks KeandaIan Sistem DistribusiiTenaga Listrik
lndeks keandaIan. adalah suatu standar keandaIan dapat di nyatakan
daIam. suatu besaran . probabiIitas. EvaIuasi. keandaIan. sistem distribusi. terdiri
dari. indeks titik beban dan indeks sistem yang dipakai untuk memperoIeh .
pengertian yang . mendaIam keseluruhan pencapaian. lndeks keandaIan tersebut
antara Iain : SAlDl dan SAlFl
2.2.8 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Keandalan
Berikut. adalah . beberapa. faktor. yang . dapat. mempengaruhi . tingkat.
keandalan dari suatu . sistem jaringan distribusi, yaitu . :
a) Frekuensi . gangguan . pada. jaringan
Mengupayakan pengaturan . dan . pengoperasian . jaringan. yang. benar
22
harusIah . diIakukan . sehingga . akan didapat. frekuensi . pemadaman . yang . keciI . .
b) Kecepatan mengisolir gangguan
Faktor ini untuk mengirimkan petugas . ke. IIapangan . dengan cepat . karena .
proses. mengisoIir. gangguan . akan berpengaruh . pada . Iuas. daerah. yang .
mengaIami . pemadaman . .
c) Kecepatan melakukan manuver (pengalihan) beban
Kecepatan pengalihan beban ini merupakan kunci . agar . tenaga Iistrik. yang .
mengaIir . dapat. termanfaatkan. .
2.2.9 Meningkatkan KeandaIan. Sistem . Distribusi.
Berikut ini 2 haI yanggperlu diperhatikan untuk meningkatkan keandaIan sistem
distribusi, yaitu :
i. Frekuensi pemadaman
Untuk mengurangi frekuensi pemadaman maka dapat diIakukan dengan
cara preventive maintenance atau pemeIiharaan secara berkaIa pada peraIatan-
peraIatan yang dapat digunakan daIam sistem jaringan distribusi. Kegiatan
preventive maintenance ini dapat meningkatkan kinerja dari peraIatan pada.
sistem menyeIuruh.
ii. Durasi Pemadaman.
Untuk mengurangi durasi pemadaman maka dapat diIakukan dengan
penggunaan cara konvensionaI menjadi otomatis pada peraIatan jaringan
distribusi untuk memuIihkan jaringan distribusi yangGmengalami gangguan
sehingga memperoleh suplai energi Iistrik kembaIi dan dapat memperbaiki
tingkat keandaIan dari sistem.
Rekonfigurasi jaringan distribusi sebagai saIah satu cara unutk
meningkatkan indeks keandaIan sistem dengan meIakukan penambahan.
peraIatan sectionaIizer. dan fusegear yanggdiletakkan dibeberapa lokasi
aIternatif.
23
2.2.10 Standar . Nilai. Indeks . Keandalan. SPLN 59 : 1985
SPLN merupakan standar. perusahaan . dari PT . . PLN. (Persero). yang . telah
ditetapkan. oleh perusahaan . dan bersifat . wajib. . SPLN ini bisa berbentuk aturan-
aturan, pedoman . , instruksi . cara. pengujian . dan. spesifikasi . teknik. . (keandalan gi
gejayan) Agar . dapat. mengukur . tingkat. keandaIan . suatu . sistem. distribusi . maka .
diperIukan . niIai. ketetapan agar dapat. meniIai . sistem. tersebut dibawah ini
merupakan tabel yang menunjukan standar indeks keandalan menurut SPLN 59
: 1985. (Handayani, 2017)
Tabel 3. 1 Standar Nilai Indeks Keandalan SPLN 59 : 1985
INDEKS
KEANDALAN
STANDAR NlLAl
SATUAN
SAlFl ≤4.364 KaIi/konsumen/tahun
SAlDl ≤1.199 Jam/konsumen/tahun
24
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Analisa Kebutuhan
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif. Pengertian
metode kuantitatif sendiri yaitu sebuah penelitian berdasarkan data-data yang
diperoleh dengan proses pengumpulan data yang ada dilapangan.
3.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Agar mendapatkan Data-data yang menyangkut tentang keandalan sistem
distribusi 20kv dengan SAIDI dan SAIFI, maka dilakukan pengambilan data pada
2019 pada wilayah kerja PT. PLN ULP Bekasi Kota .
3.1.2 Fokus Penelitian
Penelitian ini merujuk pada perhitungan indeks keandalan SAIDI dan
SAIFI di setiap bulannya selama 1 tahun yaitu tahun 2019. Kemudian akan
dibandingkan dengan SPLN 59 : 1985 sebagai Standar acunnya
3.2 Perancangan Penelitian
3.2.1 Studi Literatur
Studi literatur ini dapat digunakan sebagai acuan dalam berfikir untuk
menyelesaikan masalah secara ilmiah. Dan studi literatur ini dilakukan dengan
cara mempelajari teori-teori, rumus ataupun data teknik dan juga referensi dari
buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian dan internet.
3.2.2 Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari PT. PLN (Persero) ULP Bekasi Kota berupa
rekapan laporan evaluasi kinerja jaringan pada tahun 2019. Untuk mengetahui
keandalan sistem distribusi pada PT. PLN (Persero) ULP Bekasi Kota maka di
gunakanlah indeks keandalan SAIDI dan SAIFI.
25
3.3.3 Diagram Alir
Penelitian yang dilakukan oleh penulis pada PT. PLN (Persero) ULP
Bekasi Kota, memiliki beberapa tahapan yang harus dilakukan sesuai dengan
diagram alir berikut :
26
Gambar 2. 9 Diagram Alir Penelitian
Data Teknis :
Single line diagram ULP Bekasi
kota
Data jumlah pelanggan
Data gangguan penyulang pada
tahun 2019
Indeks keandalan standar SPLN 59
: 1985
Studi Literatur
Tidak Membandingkan nilai SAIDI
dan SAIFI sesuai dengan
standar SPLN 59 :1985
Ya
Menghitung nilai indeks keandalan
SAIDI, SAIFI dan CAIDI
selesai
Hasil dan analisa perhitungan
Mulai
27
3.3 Teknik AnaIisa
Teknik anaIisa adaIah suatu Iangkah untuk menentukan dan
menyimpuIkan suatu peneIitian dari hasiI data yang didapatkan. Teknik anaIisa
ini berupa data-data yang diperoIeh dan nantinya akan dihitung sesuai dengan
acuan Iiteratur yaitu dengan indeks keandaIan System Average lnterruption
Frequency lndex (SAlFl), System Average lnterruption Duration lndex (SAlDl) dan
Customer Average Interruption Index (CAIDI).
1. System Average Interruption Duration Index (SAlDl)
SAlDl adalah indeks keadalan berupa nilai rata-rata dari lamanya kegagalan
untuk s. Indeks. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut
: (Yulius, 2009)
SAIDI =
SAIDI =
Di mana :
jumlahperkalian lamanyapadamdankonsumen padam
jumlah konsumen ∑Ni x Ci.............................................................................
(3.1) ∑ 𝑁
Ni = jumlah lamanya pemadaman
Ci = jumlah konsumen yang mengalami pemadaman
N = jumlah total konsumen yang dilayani
2. System Average Interruption Frequency Index (SAIFI)
SAIFI adalah indeks keadalan berupa informasi tentang frekuensi rata-rata
pemadaman yang terjadi pada konsumen yang dilayani oleh suatu sistem per
satuan waktu Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut : (Yulius,
2009)
SAIFI =
SAIFI =
jumlahkonsumen yangmengalami pemadaman
jumlah konsumen
∑ 𝐶𝑖 …………………………………………………….(3.2)
∑ 𝑁
28
Di mana :
Ci = jumlah Konsumen yang mengalami pemadaman
Nt = jumlah total konsumen yang dilayani
3. Customer Average Interruption Index (CAIDI)
CAIDI adalahindeks keandalan durasi gangguan konsumen rata-rata tiap
tahun, yang menginformasikan tentnag waktu rata-rata untuk penormalan
kembali gangguan tiap-tiap pelanggan dalam satu tahun. Secara sistematis dapat
dirumuskan sebagai berikut :
CAIDI = SAIDI
SAIFI
……………………………………………..……..(3.3)
29
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Jumlah Pelanggan di PT. PLN (Persero) ULP Bekasi Kota
Di lingkup wilayah PT. PLN (Persero) ULP Bekasi Kota memiliki data total
jumlah pelanggan yang dilayani oleh setiap penyulang pada ULP Bekasi Kota
sepanjang tahun 2019 seperti pada tabel berikut :
Tabel 4. 1 Data total jumlah pelanggan perbulan pada tahun 2019
BULAN JML PLG
RAFLESIA 180425
HOLY 180034
KEMUNING 180476
FLAMBOYAN 181459
PINE 181344
TERATAI 181235
GLADIOL 181400
ROSELLA 183899
HERBRAS 182675
MOSS 185123
CEMPAKA 183354
KRISAN 181236
4.2 Frekuensi Gangguan dan Lama Pemadaman Setiap Penyulang ULP
Bekasi Kota
Berdasarkan tabel dibawah ini dapat ditunjukkan bahwa frekuensi dan
durasi atau lamanya tiap penyulang yang mengalami pemadaman sepanjang
tahun 2019, meliputi : data perbulan saat terjadinya pemadaman, lama
penyulang padam dalam satuan menit dan total pelanggan yang dilayani
penyulang tersebut pada ULP Bekasi Kota ini.
30
Tabel 4. 2 Frekuensi gangguan dan lama pemadaman tiap penyulang ULP
Bekasi Kota Tahun 2019
BULAN
PENYULANG LAMA PDM (MNT)
LAMA PDM (JAM)
(ti)
PLG PDM
(Ci)
Ci x ti
FAKTOR PENYEBAB
JANUARI RAFLESIA 123 2.050 4321 8858.05 PIHAK KETIGA
FEBRUARI RAFLESIA 110 1.633 1076 1972.667 TERMINASI MARET RAFLESIA 88 1.467 2357 3456.933 FCO PUTUS
SEPTEMBE R
RAFLESIA 78 1.300 2491 3238.300 KUBIKEL MELEDAK
OKTOBER RAFLESIA 69 1.150 3139 3609.850 PIHAK KETIGA
OKTOBER RAFLESIA 119 1.983 8437 16733.38
3 JUMPER PUTUS
OKTOBER RAFLESIA 206 3.433 3541 12157.43
3 ISOLATOR PUTUS
OKTOBER RAFLESIA 194 3.233 1067 3449.967 MUTU MATERIAL TIDAK STANDAR
JANUARI HOLY 75 1.250 2097 2621.25 TIDAK DITEMUKAN
OKTOBER HOLY 205 3.417 2039 6966.583 KABEL/JOINT/CROSSI
NG
JANUARI KEMUNING 98 1.633 1256 2051.250 BINATANG
APRIL KEMUNING 198 3.300 2568 8474.400 BINATANG
JUNI KEMUNING 178 2.967 2097 6167.700 FLASHOVER
JULI KEMUNING 257 4.283 987 4227.650 KABEL/JOINT/CROSSI
NG JULI KEMUNING 69 1.150 3642 4188.300 PIHAK KETIGA
FEBRUARI FLAMBOYA
N 98 1.633 1675 2735.833 BINATANG
APRIL FLAMBOYA
N 86 1.433 1231 1764.433
KABEL/JOINT/CROSSI NG
MEI FLAMBOYA
N 98 1.633 1099 1795.033 POHON
DESEMBE R
FLAMBOYA N
76 1.267 5098 6457.467 JUMPER PUTUS
FEBRUARI PINE 78 1.300 2439 3170.700 KABEL/JOINT/CROSSI
NG JULI PINE 109 1.817 2193 3983.950 BINATANG
MARET TERATAI 56 0.933 1567 1462.533 KUBIKEL MELEDAK
APRIL TERATAI 205 3.417 3051 10424.25
0 KABEL/JOINT/CROSSI
NG MEI TERATAI 87 1.45 1860 2697.000 TIDAK DITEMUKAN
31
AGUSTUS TERATAI 72 1.200 1978 2373.600 PIHAK KETIGA
MARET GLADIOL 102 1.700 5678 9652.600 LIFE TIME
APRIL ROSELLA 145 2.417 1278 3088.500 KABEL TANAH RUSAK
AGUSTUS HERBRAS 192 3.200 3862 12358.40
0 KABEL/JOINT/CROSSI
NG
SEPTEMBE R
MOSS 109 1.817 4029 7319.350 KABEL TANAH RUSAK
NOVEMBE R
MOSS 93 1.550 3519 5454.450 PIHAK KETIGA
DESEMBE R
MOSS 230 3.833 3429 13144.50
0 KABEL/JOINT/CROSSI
NG
OKTOBER CEMPAKA 138 2.300 3147 7238.100 FCO PUTUS
NOVEMBE R
KRISAN 94 1.567 4921 7709.567 KABEL TANAH RUSAK
4.3 Perhitungan Indeks Keandalan penyulang di ULP Bekasi Kota pada
tahun 2019
Berikut ini adalah hasil uraian perhitungan dari nilai indeks keandalan
SAIDI dan SAIFI dan CAIDI perbulan pada setiap penyulang ULP Bekasi Kota
tahun 2019, indeks keandalan SAIDI menunjukkan durasi dari lamanya padam
akibat gangguan yang terjadi pada setiap penyulangnya, nilai SAIDI ini diperoleh
dari data lama padam atau durasi padam dari penyulang yang mengalami
pemadaman yang di ubah terlebih dahulu dari satuan waktu menit menjadi satuan
waktu jam dan juga dari data total pelanggan yang dilayani oleh penyulang di
ULP Bekasi Kota.
Sedangkan untuk Indeks Keandalan SAIFI akan menunjukkan frekuensi
pemadaman akibat gangguan sepanjang tahun 2019 dalam bentuk satuan
berapa kali dan frekuensi pemadaman ini diperoleh dari banyaknya pemadaman
yang terjadi di setiap penyulangnya. Nilai SAIFI ini diperoleh dari data jumlah
pelanggan yang mengalami pemadaman dan total pelanggan yang dilayani oleh
penyulang di ULP Bekasi Kota juga.
Untuk Indeks Keandalan CAIDI diperoleh dari rasio total lama padam pada
penyulang tersebut terhadap jumlah gangguan selama tahun 2019.
32
4.3.1 Penyulang RAFLESIA
Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2, rumus perhitungan yang akan digunakan
untuk menghitung nilai dari indeks Keandalan SAIDI, SAIFI dan CAIDI yaitu
sebagai berikut :
Tabel 4. 3 Uraian Hasil Perhitungan dari data Penyulang RAFLESIA
BULAN
PENYULANG
LAMA PADAM (MENIT)
LAMA PADAM (JAM) (ti)
PELANGGAN PADAM (Ci)
Ci x ti
JANUARI RAFLESIA 123 2.050 4321 8858.05
FEBRUARI RAFLESIA 110 1.633 1076 1972.667 MARET RAFLESIA 88 1.467 2357 3456.933
SEPTEMBER RAFLESIA 78 1.300 2491 3238.300
OKTOBER RAFLESIA 69 1.150 3139 3609.850
OKTOBER RAFLESIA 119 1.983 8437 16733.383
OKTOBER RAFLESIA 206 3.433 3541 12157.433
OKTOBER RAFLESIA 194 3.233 1067 3449.967 TOTAL 26429 53476.583
Hasil perhitungan SAIDI, SAIFI dan CAIDI pada Penyulang RAFLESIA
sebagai berikut :
SAIDI = ∑𝐶𝑖 𝑥 𝑡𝑖
∑𝑁
53476.583
SAIDI = 180425
SAIDI = 0.296 jam/bulan
∑𝑁
SAIFI = ∑𝑁
33
SAIFI = ∑𝐶𝑖
∑𝑁
26429 SAIFI =
180425
SAIFI = 0.146 pelanggan/bulan
CAIDI = SAIDI
SAIFI 0.296
CAIDI = 0.146
CAIDI = 1.842 jam/kali
4.3.2 Penyulang HOLY
Tabel 4. 4 Uraian Hasil Perhitungan dari data Penyulang HOLY
BULAN
PENYULANG
LAMA PADAM (MENIT)
LAMA PADAM (JAM) (ti)
PELANGGAN PADAM (Ci)
Ci x ti
JANUARI HOLY 75 1.250 2097 2621.25 OKTOBER HOLY 205 3.417 2039 6966.583
TOTAL 4136 9587.833
Hasil perhitungan SAIDI, SAIFI dan CAIDI pada Penyulang HOLY sebagai
berikut :
SAIDI = ∑𝐶𝑖 𝑥 𝑡𝑖
∑𝑁
9587.833 SAIDI =
180034
SAIDI = 0.053 jam/bulan
SAIFI = ∑𝐶𝑖
∑𝑁
4136
SAIFI = 180034
34
SAIFI = 0.022 pelanggan/bulan
CAIDI = SAIDI
SAIFI 0.053
CAIDI = 0.022
CAIDI = 2.409 jam/kali
4.3.3 Penyulang KEMUNING
Tabel 4. 5 Uraian Hasil Perhitungan dari data Penyulang KEMUNING
BULAN PENYULANG LAMA PADAM
(MENIT) LAMA PADAM
(JAM) (ti) PELANGGAN PADAM (Ci)
Ci x ti
JANUARI KEMUNING 98 1.633 1256 2051.250
APRIL KEMUNING 198 3.300 2568 8474.400
JUNI KEMUNING 178 2.967 2097 6167.700 JULI KEMUNING 257 4.283 987 4227.650 JULI KEMUNING 69 1.150 3642 4188.300
TOTAL 10550 25109.300
Hasil perhitungan SAIDI, SAIFI dan CAIDI pada pada Penyulang
KEMUNING sebagai berikut :
SAIDI = ∑𝐶𝑖 𝑥 𝑡𝑖
∑𝑁
25109.300 SAIDI =
180476
SAIDI = 0.139 jam/bulan
SAIFI = ∑𝐶𝑖
∑𝑁
10550
SAIFI = 180476
SAIFI = 0.058 pelanggan/bulan
35
CAIDI = SAIDI
SAIFI 0.139
CAIDI = 0.058
CAIDI = 2.622 jam/kali
4.3.3 Penyulang FLAMBOYAN
Tabel 4. 6 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang FLAMBOYAN
BULAN PENYULANG LAMA PADAM
(MENIT) LAMA PADAM
(JAM) (ti) PELANGGAN PADAM (Ci)
Ci x ti
FEBRUARI FLAMBOYAN 98 1.633 1675 2735.833
APRIL FLAMBOYAN 86 1.433 1231 1764.433
MEI FLAMBOYAN 98 1.633 1099 1795.033
DESEMBER FLAMBOYAN 76 1.267 5098 6457.467 TOTAL 9103 12752.766
Hasil perhitungan SAIDI, SAIFI dan CAIDI pada Penyulang FLAMBOYAN
sebagai berikut :
SAIDI = ∑𝐶𝑖 𝑥 𝑡𝑖
∑𝑁
12752.766
SAIDI = 181459
SAIDI = 0.070 jam/bulan
SAIFI = ∑𝐶𝑖
∑𝑁
9103
SAIFI = 181459
SAIFI = 0.050 pelanggan/bulan
CAIDI = SAIDI
SAIFI
36
CAIDI = 0.070
0.050
CAIDI = 1.4 jam/kali
4.3.4 Penyulang PINE
Tabel 4. 7 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang PINE
BULAN PENYULANG LAMA PADAM
(MENIT) LAMA PADAM
(JAM) (ti) PELANGGAN PADAM (Ci)
Ci x ti
FEBRUARI PINE 78 1.300 2439 3170.700
JULI PINE 109 1.817 2193 3983.950 TOTAL 4632 7154.650
Hasil perhitungan SAIDI, SAIFI dan CAIDI pada Penyulang PINE sebagai
berikut :
SAIDI = ∑𝐶𝑖 𝑥 𝑡𝑖
∑𝑁
7154.650 SAIDI =
181344
SAIDI = 0.039 jam/bulan
SAIFI = ∑𝐶𝑖
∑𝑁
4632
SAIFI = 181344
SAIFI = 0.025 pelanggan/bulan
CAIDI = SAIDI
SAIFI 0.039
CAIDI = 0.025
CAIDI = 1.56 jam/kali
37
4.3.5 Penyulang TERATAI
Tabel 4. 8 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang TERATAI
BULAN
PENYULANG LAMA PADAM
(MENIT) LAMA PADAM
(JAM) (ti) PELANGGAN PADAM (Ci)
Ci x ti MARET TERATAI 56 0.933 1567 1462.533
APRIL TERATAI 205 3.417 3051 10424.250
MEI TERATAI 87 1.45 1860 2697.000
AGUSTUS TERATAI 72 1.200 1978 2373.600 TOTAL 8456 16957.383
Hasil perhitungan SAIDI, SAIFI dan CAIDI pada Penyulang TERATAI
sebagai berikut :
SAIDI = ∑𝐶𝑖 𝑥 𝑡𝑖
∑𝑁
16957.383
SAIDI = 181235
SAIDI = 0.093 jam/bulan
SAIFI = ∑𝐶𝑖
∑𝑁
8456 SAIFI =
181235
SAIFI = 0.046 pelanggan/bulan
CAIDI = SAIDI
SAIFI 0.093
CAIDI = 0,046
CAIDI = 2.021 jam/kali
38
4.3.6 Penyulang GLADIOL
Tabel 4. 9 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang GLADIOL
BULAN PENYULANG LAMA PADAM
(MENIT) LAMA PADAM
(JAM) (ti) PELANGGAN PADAM (Ci)
Ci x ti
MARET GLADIOL 102 1.700 5678 9652.600
Hasil perhitungan SAIDI, SAIFI dan CAIDI pada Penyulang GLADIOL
sebagai berikut :
SAIDI = ∑𝐶𝑖 𝑥 𝑡𝑖
∑𝑁
3983.950
SAIDI = 181400
SAIDI = 0.021 jam/bulan
SAIFI = ∑𝐶𝑖
∑𝑁
2193 SAIFI =
181400
SAIFI = 0.012 pelanggan/bulan
CAIDI = SAIDI
SAIFI 0.021
CAIDI = 0.012
CAIDI = 1.75 jam/kali
39
4.3.7 Penyulang ROSELLA
Tabel 4. 10 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang ROSELLA
BULAN PENYULANG LAMA PADAM
(MENIT) LAMA PADAM
(JAM) (ti) PELANGGAN PADAM (Ci)
Ci x ti
APRIL ROSELLA 145 2.417 1278 3088.500
Hasil perhitungan SAIDI, SAIFI dan CAIDI pada Penyulang ROSELLA
sebagai berikut :
SAIDI = ∑𝐶𝑖 𝑥 𝑡𝑖
∑𝑁
3088.500 SAIDI =
183899
SAIDI = 0.016 jam/bulan
SAIFI = ∑𝐶𝑖
∑𝑁
1278 SAIFI =
183899
SAIFI = 0.006 pelanggan/bulan
CAIDI = SAIDI
SAIFI 0.016
CAIDI = 0.006
CAIDI = 2.667 jam/kali
43
4.3.8 Penyulang HERBRAS
Tabel 4. 11 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang HERBRAS
BULAN
PENYULANG LAMA PADAM
(MENIT) LAMA PADAM
(JAM) (ti) PELANGGAN PADAM (Ci)
Ci x ti AGUSTUS HERBRAS 192 3.200 3862 12358.400
Hasil perhitungan SAIDI, SAIFI dan CAIDI pada Penyulang HERBRAS
sebagai berikut :
SAIDI = ∑𝐶𝑖 𝑥 𝑡𝑖
∑𝑁
12358.400
SAIDI = 182675
SAIDI = 0.067 jam/bulan
SAIFI = ∑𝐶𝑖
∑𝑁
3862 SAIFI =
182675
SAIFI = 0.021 pelanggan/bulan
CAIDI = SAIDI
SAIFI 0.067
CAIDI = 0.021
CAIDI = 3.190 jam/kali
44
4.3.9 Penyulang MOSS
Tabel 4. 12 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang MOSS
BULAN PENYULANG LAMA PADAM
(MENIT) LAMA PADAM
(JAM) (ti) PELANGGAN PADAM (Ci)
Ci x ti
SEPTEMBER MOSS 109 1.817 4029 7319.350
NOVEMBER MOSS 93 1.550 3519 5454.450
DESEMBER MOSS 230 3.833 3429 13144.500 TOTAL 10977 25918.300
Hasil perhitungan SAIDI, SAIFI dan CAIDI pada Penyulang MOSS
sebagai berikut :
SAIDI = ∑𝐶𝑖 𝑥 𝑡𝑖
∑𝑁
25618.300 SAIDI =
185123
SAIDI = 0.138 jam/bulan
SAIFI = ∑𝐶𝑖
∑𝑁
10977
SAIFI = 185123
SAIFI = 0.059 pelanggan/bulan
CAIDI = SAIDI
SAIFI 0.138
CAIDI = 0.059
CAIDI = 2.338 jam/kali
45
4.3.10 Penyulang CEMPAKA
Tabel 4. 13 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang CEMPAKA
BULAN PENYULANG LAMA PADAM
(MENIT) LAMA PADAM
(JAM) (ti) PELANGGAN PADAM (Ci)
Ci x ti
OKTOBER CEMPAKA 138 2.300 3147 7238.100
Hasil perhitungan SAIDI, SAIFI dan CAIDI pada Penyulang CEMPAKA
sebagai berikut :
SAIDI = ∑𝐶𝑖 𝑥 𝑡𝑖
∑𝑁
7238.100
SAIDI = 183354
SAIDI = 0.039 jam/bulan
SAIFI = ∑𝐶𝑖
∑𝑁
3147 SAIFI =
183354
SAIFI = 0.017 pelanggan/bulan
CAIDI = SAIDI
SAIFI 0.039
CAIDI = 0.017
CAIDI = 2.294 jam/kali
46
4.3.11 Penyulang KRISAN
Tabel 4. 14 Uraian Hasil Perhitungan dari Data Penyulang KRISAN
BULAN PENYULANG LAMA PADAM
(MENIT) LAMA PADAM
(JAM) (ti) PELANGGAN PADAM (Ci)
Ci x ti
NOVEMBER KRISAN 94 1.567 4921 7709.567
Hasil perhitungan SAIDI, SAIFI dan CAIDI pada Penyulang KRISAN
sebagai berikut :
SAIDI = ∑𝐶𝑖 𝑥 𝑡𝑖
∑𝑁
7709.567
SAIDI = 181236
SAIDI = 0.042 jam/bulan
SAIFI = ∑𝐶𝑖
∑𝑁 4921
SAIFI = 181236
SAIFI = 0.027 pelanggan/bulan
CAIDI = SAIDI
SAIFI 0.042
CAIDI = 0.027
CAIDI = 1.556 jam/kali
47
4.4 Analisa Indeks Keandalan SAIDI, SAIFI dan CAIDI Pada Penyulang
ULP Bekasi Kota Tahun 2019
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka di dapatlah jumlah atau
total nilai indeks keandalan sistem (SAIDI, SAIFI dan CAIDI) pada setipa
penyulang di PT. PLN (Persero) ULP Bekasi Kota dari bulan januari 2019 hingga
bulan Desember 2019 pada tabel dibawah ini :
Tabel 4. 15 nilai indeks keandalan pada penyulang SAIDI, SAIFI dan CAIDI
pada tahun 2019
Penyulang SAIDI
(Jam/tahun)
SAIFI
(pelanggan/tahun)
CAIDI
(jam/kali)
RAFLESIA 0.296 0.146 1.842
HOLY 0.053 0.022 2.409
KEMUNING 0.139 0.058 2.622
FLAMBOYAN 0.070 0.050 1.4
PINE 0.039 0.025 1.56
TERATAI 0.093 0.046 2.021
GLADIOL 0.021 0.012 1.75
ROSELLA 0.016 0.006 2.667
HERBRAS 0.067 0.021 3.190
MOSS 0.138 0.059 2.338
CEMPAKA 0.039 0.017 2.294
KRISAN 0.042 0.027 1.556
TOTAL 1.013 0.489 25.649
48
4.4.1 Analisa Indeks Keandalan SAIDI dan SAIFI pada penyulang ULP
Bekasi Kota Tahun 2019
Gambar 4. 1 Grafik indeks Keandalan SAIDI dan SAIFI penyulang pada ULP Bekasi Kota
Berdasarkan dari tabel 4.15 dan gambar grafik Gambar 4.1 diatas dapat
dilihat bahwa pada setiap penyulang sepanjang tahun 2019 mempunyai nilai
indeks keandalan SAIDI dan SAIFI yang berbeda-beda. Untuk nilai SAIDI yang
tertinggi yaitu pada Penyulang RAFLESIA sebesar 0.296 jam/tahun. Kemudian
untuk nilai SAIFI tertinggi juga terjadi pada penyulang RAFLESIA yaitu sebesar
0.146 kali/tahunnya.
Faktor penyebab tingginya durasi pemadaman pada penyulang
RAFLESIA tersebut terjadi karena beberapa faktor seperti adanya gangguan dari
pihak ketiga seperti proyek pembangunan jalan tol Becak Kayu di daerah Bekasi
dan juga adanya peningkatan pemakaian listrik oleh konsumen. Untuk beberapa
faktor gangguan ini jika terdapat gejala atau fenomena jumlah tegangan yang
dipakai sudah mendekati kapasitas maksimumnya, maka akan dilakukan
0.042 0.027
0.039 0.017 0.021
0.006
0.059 0.046
0.067 0.070 0.050 0.039
0.025 0.053
0.022 0.05
0.058
0.093 0.1
0.138 0.139 0.15 0.146
0.3
0.25
0.2
0.296
0.35
GRAFIK SAIDI PENYULANG ULP BEKASI KOTA TAHUN2019
49
tindakan manuver. Pengertian manuver yaitu proses distribusi listrik apabila
terjadi gejala atau fenomena gangguan yang berfungsi untuk menjaga kondisi
suatu sistem agar tetap normal dan dapat menyalurkan ataupun menutup
peralatan penghubung dari aliran listrik tersebut. Pada penyulang RAFLESIA ini
dapat dilakukan tindakan manuver apabila terjadi gangguan, yaitu dengan
memanuver dari penyulang terdekat yang memiliki beban yang lebih sedikit dan
memilki kapasitas yang sama. Penyulang RAFLESIA ini mendapatkan manuver
dari penyulang SETAMAN, TULIP maupun penyulang MAZDA.
4.4.2 Analisa Indeks Keandalan CAIDI Pada Penyulang ULP Bekasi Kota
tahun 2019
Gambar 4. 2 Grafik indeks Keandalan CAIDI Penyulang pada ULP Bekasi Kota
Berdasarkan dari tabel 4.15 dan gambar grafik Gambar 4.3 dapat dilihat
bahwa setiap penyulang sepanjang tahun 2019 memiliki perbedaan untuk nilai
indeks CAIDI tersebut. Jika dilihat dari gambar grafik diatas menunjukkan bahwa
nilai tertinggi terjadi pada penyulang HERBRAS. Nilai CAIDI ini dipengaruhi oleh
nilai SAIFI dan SAIDI, semakin besar nilai dari SAIFI nya maka besar juga nilai
CAIDI yang didapatkan dan akan berbanding terbalik dengan nilai SAIDInya yaitu
nilai SAIDInya kecil. Begitupun jika nilai SAIDI yang didapat lebih besar maka nilai
SAIFI dan CAIDI akan lebih kecil.
1.5
0.5
1.556 1.75
1.56 1.4
2.294 2.021
1.842 2.5
2.338 2.409 2.622
Chart Title 3.19
2.667 3.5
50
Nilai indeks keandalan CAIDI ini menunjukan bahwa proses kelangsungan
penyaluran energi listrik ke konsumen, jika nilai indeks CAIDI menghasilkan nilai
yang kecil maka durasi pemadaman yang akan dirasakan pelanggan akan
rendah atau baik dan juga kesiapan suatu sistem terhadap tingkat perbaikannya
lebih cepat.
4.5 Indeks Keandalan SAIDI dan SAIFI Berdasarkan SPLN 59 : 1985 dan
Target PT. PLN ULP Bekasi Kota Tahun 2019
Tabel 4. 16 Perbandingan dengan SPLN dan Target
HASIL
PERHITUNGAN
SPLN 59 : 1985
TARGET
ULP
SAIDI
1.013
≤3.3312
0.107
SAIFI
0.489
≤1.199
0.17
Berdasarkan pada tabel 4.16 terdapat perbandingan nilai SAIDI dari hasi
perhitungan dengan menggunakan data-data gangguan yang terjadi sepanjang
tahun 2019. Nilai SAIDI pada tahun 2019 sebesar 1.013 jam/pelanggan/tahun
sudah dapat dikatakan handal, karena nilai SAIDInya dibawah nilai dari Standart
PLN 59 : 1985 yaitu sebesar 3.3312 jam/pelanggan/tahun
Untuk nilai SAIFI dari hasil perhitungan menggunakan data gangguan real
sesuai yang ada dilapangan maka dapat dikatakan handal juga karena nilai
SAIFInya tidak melebihi dari Standart PLN yaitu sebesar 1.199
kali/pelanggan/tahun.
51
ULP Bekasi Kota sudah menentukan nilai targetnya yaitu untuk nilai SAIDI
sebesar 0.107 dan untuk nilai SAIFInya sebesar 0.17. Jika dibandingkan dengan
data hasil perhitungan, maka nilai SAIDI dan SAIFI menggunakan data gangguan
tahun 2019 ini belum dapat mencapai target dari ULP Bekasi kota, karena nilai
SAIDI dan SAIFI yang di dapatkan nilainya lebih tinggi daripada nilai target dari
perusahaan.
4.6 Upaya Untuk Meningkatkan Keandalan Suatu Sistem Distribusi
Adapun upaya untuk meningkatkan keandalan sistem distribusi dengan
mengurangi jumlah gangguannya mulai dari segi peralatan dalam sistem
distribusi tersebut. Untuk mengurangi gangguan tersebut dapat dilakukan
pemeliharaan preventif secara berkala yaitu pada peralatannya supaya
kelangsungan penyaluran energi listrik yang didapatkan oleh konsumen
berlangsung lancer dan dengan kualitas yang baik. Kemudian adapun upaya
yang dapat dilakukan yaitu dengan menambahkan sumber cadangan atau feeder
express. Feeder express ini berguna untuk menyalurkan energi listrik apabila
terjadi gangguan pada sistem atau penyulang tersebut, dan feeder express juga
dapat mempengaruhi peningkatan keandalannya.
4.7 Analisa Hasil Data Gangguan Keandalan Sistem Distribusi PT. PLN
(Persero) ULP Bekasi Kota
Berdasarkan data ada tabel 4.2, terdapat beberapa gangguan yang terjadi
di beberapa penyulang pada setiap bulannya dan menyebabkan banyaknya
pelanggan padam, seperti :
a. Gangguan oleh pihak ketiga
Gangguan ini diakibatkan karena adanya pekerjaan atau proyek galian di
daerah sekitar jalur dari kabel SKTM milik PLN yang tersentuh dengan dengan
beco. Gangguan ini terjadi karena tidak adanya tanda di daerah tersebut
sehinggs orang-orang yang melakukan proyek tidak dapat mengetahui titik dari
jalur kabel SKTM itu. Agar mencegah terjadinya gangguan akibat proyek galian
ini maka di berikan tanda yang jelas dan dapat terlihat oleh orang-orang yang
52
akan melakukan proyek galian, kemudian menambahkan pelindung pada kabel
SKTM supaya tidak rentan terhadap gangguan apapun.
b. Life Time (Umur peralatan)
Semua peralatan mempunyai batas pemakaian (life time) yang mana
peralatan tersebut bisa beroperasi secara stabil dan maksimal dengan jangka
waktu yang ditentukan. Jika peralatan telah memasuki batas umur pakainya dan
tetap dipakai, maka akan terjadi kemungkinan pada peralatan tersebut
mengalami kegagalan kerja dan akan menyebakan terjadinya pemadaman. Umur
atau batas pemakaian dari suatu peralatan sangat penting dan harus diperhatikan
agar peralatan tersebut memiliki kemungkinan terjadinya kegagalan kerja sangat
kecil. Adapun cara untuk ngehindari terjadinya kegagalan kerja pada peralatan
yaitu dengan melakulan pemeriksaan pada peralatan, apabila telah terjadi
kegagalan kerja pada peralatan maka perlu dilakukan penggatian peralatan agar
dapat beroperasi kembali dengan baik.
c. Jointing kabel
Jointing kabel merupakan proses menyambungan dua buah ujung kabel,
baik itu menggunakan kabel yang sejenis maupun tidak sejenis. Jointing kabel ini
di lakukan karena adanya perkembangan infrastruktur pada daerah perkotaan
yang membuat dilakukannya jointing kabel walaupun dengan panjang kabel yang
minim. Kemudian panjang dari kabel tersebut dipotong kemudian disambung lagi
sesuai kebutuhan. Kegiatan jointing di dilakukan oleh orang yang sudah ahli
dalam kegiatan jointing ini dan dalam pengawasan orang-orang yang ahli juga.
Kegiatan Jointing ini apabila tidak dikerjakan dengan benar dan tidak sesuai
dengan standar yang ada maka kemungkinan besar akan terjadi gangguan
maupun kegagalan kerja pada peralatan yang terhubung dengan kabel SKTM
tersebut.
53
d. Kubikel yang Meledak
Faktor yang menjadi penyebab meledak kubikel yaitu terjadinya flashover.
Flashover ini dapat terjadi karena menumpuknya partikel pengotor (contoh debu)
pada permukaan isolator penyangga rel yang ada didalam kubikel. Partikel
pengotor ini dapat mengurangi ketahanan isolasi dari kubikel tersebut. Partikel
pengotor yang berterbangan ataupun menumpuk pada permukaan isolator dan
konduktor yang memiliki tegangan dan panas akan mengakibatkan debu-debu itu
terbakar dan berubah menjadi karbon. Karbon yang terbentuk di permukaan
isolator tadi dapat menjadi flashover yang lalu menjadi gangguan bagi sistem.
Adapun cara untu mengatasi gangguan ini yaitu dengan dilakukannya
pemeliharaan rutin seperi pemeriksaan dan pembersihan peralatan yang ada
didalam kubikel.
e. Kerusakan isolasi Kabel Bawah Tanah
Berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya kerusakan pada
isolasi kabel bawah tanah yaitu akibat alam seperti panas, pH tanah, bencana
banjir dan juga cuaca. Kerusakan yang disebabkan oleh alam tadi dapat
mengurangi kualitas dari isolasi kabel tersebut. Kemudian adanya
pengerjaan proyek di setitar jalur kabel menjadi faktor pendukung terkelipas
atau putusnya isolasi pada kabel. Jika kabel bawah tanah terjadi gangguan
maka diperlukan perbaikan yaitu dengan jointing kabel atau bias dengan
mengganti kabel yang rusak tadi.
Kerusakan isolasi kabel bawah tanah ini juga dapat disebabkan tidak
bagusnya kualitas listrik yang dialirkan seperti terjadinya arus bocor. Akibat
adanya arus bocor ini maka terjadilah hubung singkat.
Untuk mengatasi atau untuk mengurangi gangguan pada kabel ini
maka perlu dilakukan inspeksi instalasi kabel bawah tanah.
54
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka
dapat di simpulkan sebagai berikut :
1. Dari hasil perhitungan menggunakan indeks keandalan SAIDI, SAIFI dan
CAIDI dengan data gangguan yang ada di lapangan nilai SAIDI yang
diperoleh sebesar 1.013 jam/pelanggan/tahun, untuk nilai SAIFI yaitu
sebesar 0.489 dan nilai CAIDI yang diperoleh sebesar 25.649
kali/pelanggan/tahun. Kemudian apabila nilai hasil perhitungan
dibandingkan dengan Target perusahan ULP maka data gangguan yang
ada di ULP Bekasi kota belum memenuhi target dari perusahaan,
sedangkan jika dibandingkan dengan SPLN maka hasil perhitungan
tersebut dapat dikatakan handal karena nilai SAIDI ≤3.3312 dan nilai
SAIFInya ≤1.199.
5.2 SARAN
1. Pada pembahasan selanjutnya disarankan membandingkan jaringan
spindle dengan memanfaatkan adanya sistem SCADA agar dapat melihat
perbandingan adanya peningkatan keandalan dari sistem distribusi
tersebut.
55
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sunanda, Rahmad. 2018. “ANALISIS KEANDALAN PENGARUH TIE
SWITCH SYSTEM JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN METODE
RNEA”. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Pekanbaru..
[2] Handayani, Huria. 2017. “EVALUASI KEANDALAN SISTEMDISTRIBUSI
20 KV MENGGUNAKAN METODE SAIDI DAN SAIFI DI PT. PLN (PERSERO)
RAYON LUBUK ALUNG TAHUN 2015”. Institut Teknologi Padang. Padam.
[3] Khoirudin, Ihsan. 2019. ANALISA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI
TENAGA LISTRIK 20KV DENGAN INDEKS SAIFI DAN SAIDI PADA PLN ULP
MANAHAN”. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
[4] Pirade, Yulius S. 2009. “STUDI KEANDALAN KELISTRIKAN KOTA PALU
2007 BERDASARKAN SYSTEM AVERAGE INTERRUPTION DURATION
INDEX (SAIDI) DAN SYSTEM AVERAGE INTERRUPTION FREQUENCY
INDEX (SAIDI)”. Media Litbang Sulteng 2 (1) : 29-33. Palu.
[5] Husada, Tosa Anwar. 2017. “ANALISA KEANDALAN SISTEM
DISTRIBUSI 20KV DI PT. PLN (PERSERO) AREA TANJUNG KARANG
MENGGUNAKAN METODE FMEA”. Teknologi Elektro Institut Teknologi Sepuluh
Nopember. Surabaya.
[6] Makangiras, Ofriadi. 2016. “PEMELIHARAAN GARDU DISTIBUSI”.
Politeknik Negeri Manado. Manado
[7] Firdaus. 2016. “ANALISIS KEANDALAN BERBASIS SISTEM PADA
JARINGAN DISTRIBUSI 20KV UPJ PT. PLN PERSERO AREA PEKANBARU
RAYON PANAM. Universitas Riau. Pekanbaru.
[8] Wijayanti, Niken. 2018. “ANALISIS KEANDALAN PENYULANG SISTEM
DISTRIBUSI 20KV PT. PLN (PERSERO) APJ KLATEN RAYON BOYOLALI”.
Universitas Teknologi Yogyakarta. Yogyakarta.
[9] SPLN 59 : 1985. 1985. “KEANDALAN PADA SISTEM DISTRIBUSI 20 KV
DAN 6 KV”. Departemen Pertambangan Dan Energi Perusahaan Umum Listrik
Negara. Jakarta.
[10] Aziz, Jatmiko. 2017. “ANALISIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
PADA PENYULANG NUSANTARA II DI PT. PLN (PERSERO) RAYON KROYA
MENGGUNAKAN METODE SECTION TEHNIQUE”. Universitas
Muhammadiyah Purwokerto. Purwokerto.
56
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Personal
NIM 201611093
Nama : Nanda Yulia Putri
Tempat/Tgl. Lahir : Klaten, 7 Oktober 1997
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum Menikah
Program Studi : S1 Teknik Elektro
Alamat Rumah : Perumahan Taman Raya Bekasi C3/16
Telp 081291326102
Email : [email protected]
Pendidkan
Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun Lulus
SD SDM MEKARSARI 01 - 2010
SMP SMP N 3 TAMBUN SELATAN
- 2013
SMA SMA N 4 TAMBUN SELATAN
IPA 2016
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini di buat dengan sebenarnya,
Jakarta, 24 Juli 2020
Mahasiswa
Nanda Yulia Putri
57
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN A LEMBAR BIMBINGAN
INSTITUT TEKNOLOGI – PLN
LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI
Nama Mahasiswa : Nanda Yulia Putri
NIM : 2016-11-093
Program Studi : Teknik Elektro
Jenjang : Sarjana
Pembimbing Pertama : Syarif hidayat, S.Si., M.T.
Judul Skripsi : Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 Kv Dengan Indeks Keandalan SAIDI dan SAIFI Di PT. PLN (Persero) ULP Bekasi Kota Tahun 2019
No. Tanggal Materi Bimbingan Paraf
Pembimbing
1. 25-12-2019 Pengajuan konsep skripsi
2. 03-01-2020 Perencanaan Judul Proposal
3. 11-01-2020 Konsultasi perkembangan BAB 1-BAB 3
4. 15-04-2020 Konsultasi mengenai metodologi penelitian
5. 25-04-2020 Melaporkan bahwa pengambilan data di lakukan di Bekasi
6. 30-04-2020 Konsultasi mengenai data untuk skripsi
7. 10-05-2020 Pelaporan perkembangan BAB 4
8. 15-06-2020 Konsultasi mengenai landasan teori
9. 12-07-2020 Pengecekan BAB 1-4
58
10. 22-07-2020 Perbaikan struktur penulisan Cover &BAB 5
11. 22-07-2020 Perbaikan abstract dan BAB 4
12. 24-07-2020 Finalisasi
59
INSTITUT TEKNOLOGI – PLN
LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI
Nama Mahasiswa : Nanda Yulia Putri
NIM : 2016-11-093
Program Studi : Teknik Elektro
Jenjang : Sarjana
Pembimbing Kedua : Tasdik Darmana, Ir., M.T.
Judul Skripsi : Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 Kv Dengan
Indeks Keandalan SAIDI dan SAIFI Di PT. PLN
(Persero) ULP Bekasi Kota Tahun 2019
No. Tanggal Materi Bimbingan Paraf Pembimbing
1. 10-4-2019 Sharing mengenai judul skripsi
2. 15-4-2020 Sharing mengenai pembahasan skripsi
3. 26-04-2020 Konsultasi perkembangan BAB 1-BAB 3
4. 24-05-2020 Konsultasi mengenai metodologi penelitian
5. 30-05-2020 Melaporkan bahwa pengambilan data di lakukan di Bekasi
6. 5-06-2020 Konsultasi mengenai data untuk skripsi
7. 10-07-2020 Pelaporan perkembangan BAB 4
8. 12-07-2020 Bimbingan BAB 4
9. 12-07-2020 Bimbingan pengoreksian BAB 3
10. 19-07-2020 Bimbingan BAB 1-4