54
INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT ENERGI DI PT.PLN(PERSERO) ULP SUKABUMI KOTA DENGAN METODE P2TL TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : HENI PURNAMA HELDA 2017-71-060 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIK FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN INSTITUT TEKNOLOGI PLN JAKARTA, 2020

INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

ANALISA PENURUNAN SUSUT ENERGI DI PT.PLN(PERSERO)

ULP SUKABUMI KOTA DENGAN METODE P2TL

TUGAS AKHIR

DISUSUN OLEH :

HENI PURNAMA HELDA

2017-71-060

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIK

FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI

TERBARUKAN

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

JAKARTA, 2020

Page 2: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Proyek Akhir dengan Judul

ANALISA PENURUNAN SUSUT ENERGI DI PT.PLN(PERSERO)

ULP SUKABUMI KOTA DENGAN METODE P2TL

Disusun oleh :

HENI PURNAMA HELDA

NIM : 2017-71-060

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Pada Kurikulum

Program Pendidikan DIII Teknologi Listrik

FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN

INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

Jakarta, 20 Juli 2020

Mengetahui, Kepala Program Studi D-III Teknologi Listrik

Retno Aita Diantari , ST., MT.

Disetujui, Dosen Pembimbing Utama

Novi Gusti Pahiyanti, ST., MT.

Dosen Pembimbing Kedua

Albert Gifson Hutadjulu, ST., MT.

Digitally signed by Albert GifsonDN: C=ID, OU=Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, O=Institut Teknologi PLN, CN=Albert Gifson, [email protected]: I am approving this documentLocation: JakartaDate: 2020-08-18 12:14:45Foxit Reader Version: 9.7.2

Albert Gifson

sigit
Pencil
Page 3: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

iii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Nama : HENI PURNAMA HELDA

NIM : 2017-71-060

Program Studi : D-III Teknologi Listrik

Judul : Analisa Penurunan Susut Energi Di PT.PLN (Persero)

ULP Sukabumi Kota

Telah disidangkan dan dinyatakan lulus Sidang Proyek Akhir pada Program

Diploma III, Program Studi Teknologi Listrik Institut Teknolgi PLN pada tanggal

10 Agustus 2020.

Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

Edy Ispranyoto, IR., MBA Ketua

Sidang

Christine Widyastuti, ST., MT Sekretaris

Sidang

Aas Wasri Hasanah, S.Si, MT Anggota

Sidang

Mengetahui :

Kepala Program Studi D-III Teknologi Listrik

Retno Aita Diantari, S.T., M.T.

Page 4: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

iv

Page 5: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan ini saya menyampaikan perhargaan dan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

Novi Gusti Pahiyanti, ST., MT. Selaku Pembimbing I

Albert Gifson Hutadjulu, ST., MT. Selaku Pembimbing II

Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga

Proyek Akhir ini dapat terselesaikan.

Terima kasih yang sama, saya sampaikan kepada :

1. Bapak Yudhistira Ardhi R.H

2. Bapak Mujammal Achiru

Yang telah mengijinkan melakukan penelitian di PT. PLN (Persero) ULP

Sukabumi Kota dan telah membimbing serta memberikan ilmu yang sangat

berharga sehingga Proyek Akhir ini dapat terselesaikan.

Jakarta, 20 Juli 2020

HENI PURNAMA HELDA

NIM : 2017-71-060

Page 6: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi – PLN, saya yang bertanda tangan

dibawah ini :

Nama : HENI PURNAMA HELDA

NIM : 2017-71-060

Program Studi : Diploma III

Jurusan : Teknologi Listrik

Jenis Karya : Proyek Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Institut Teknologi – PLN Hak Bebas Royalti Non eksklusif (Non-exclusive

Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Analisa Penurunan Susut Energi di PT.PLN(Persero) ULP Sukabumi Kota

dengan metode P2TL

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non

eksklusif ini Institut Teknologi – PLN berhak menyimpan, mengalih

media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),

merawat, dan mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada tanggal : 20 Juli 2020

Yang menyatakan

Heni Purnama Helda

Page 7: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

vii

Analisa Penurunan Susut Energi Di PT.PLN (Persero) ULP

Sukabumi Kota dengan Metode P2TL

Heni Purnama Helda, 2017-71-060

di bawah bimbingan Novi Gusti Pahiyanti, ST., MT dan Albert Gifson

Hutadjulu, ST., MT

ABSTRAK

Hampir semua aktivitas manusia memerlukan listrik sehingga listrik merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan. Namun, masalah pendistribusi energi listrik ke pelanggan sering ditemukan akibat perbedaan antara energi yang disalurkan dan energi yang terjual. Perbedaan ini disebabkan karena adanya energi yang susut atau losses. Energi yang hilang disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor susut teknis dan susut non teknis. Untuk mengatasi susut non teknis PT.PLN (Persero) khususnya ULP Sukabumi Kota dilakukan tindakan preventif berupa penyuluhan terhadap masyarakat tentang pemakaian energi listrik dan juga secara rutin melakukan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL). Hal ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya susut non teknis pada pemakaian tenaga listrik. Berdasarkan hasil Proyek Akhir yang diperoleh, perolehan kWh pada bulan Januari, Februari dan Maret secara beturut-turut sebesar 41.861 kWh, 51.502 kWh dan 22.032 kWh. Bulan Januari perolehan kWh P2TL membantu menurunkan susut sebesar 0,2%, pada Bulan Februari sebesar 0,17% dan Bulan Maret sebesar 0,1 %. Pendapatan kWh dari bulan Januari ke Februari terjadi peningkatan, namun di bulan Maret terjadi penurunan. Hal ini terjadi karena pada bulan Maret terkendala oleh wabah Covid-19. Perolehan kWh meter P2TL membantu menurunkan susut secara keseluruhan dikarenakan cost rendah dan hasil yang bagus sehingga kinerja PLN yang ditargetkan tercapai.

Kata kunci: Kebutuhan listrik, Energi susut (losses), P2TL, PT. PLN ULP Sukabumi Kota.

Page 8: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

viii

Energy Depreciation Decrease Analysis in PT. PLN (Persero)

Sukabumi ULP by P2TL Method

Heni Purnama Helda, 2017-71-060

di bawah bimbingan Novi Gusti Pahiyanti, ST., MT dan Albert Gifson

Hutadjulu, ST., MT

ABSTRACT

Almost human activities require electricity so electricity is a very important thing in life. However, the problem of distributing electrical energy to customers is often found due to the difference between the energy channeled and the energy sold. This difference is caused by the energy shrinkage or losses. Energy loss is caused by two factors, namely technical shrinkage and non-technical shrinkage. To overcome the non-technical shrinkage of PT. PLN (Persero) in particular the Sukabumi City ULP, preventive measures are taken in the form of counseling to the public about the use of electrical energy and also routinely regulating Electricity Usage (P2TL). This aims to reduce the occurrence of non-technical losses in the use of electric power. Based on the Final Project results obtained, the acquisition of kWh in January, February and March respectively amounted to 41861 kWh, 51502 kWh and 22,032 kWh. In January, the acquisition of kWh P2TL helped reduce losses by 0.2%, in February by 0.17% and in March by 0.1%. The kWh income from January to February increased, but in March there was a decrease. This happened because in March it was constrained by the Covid-19 outbreak. The acquisition of P2TL kWh meter helps reduce overall losses due to low cost and good results so that the targeted PLN performance is achieved. Keywords: Electricity demand, Loss energy, P2TL, PT. PLN ULP Sukabumi

City.

Page 9: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

ix

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI .................................................................. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................................. v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................................ vi

ABSTRAK ...................................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................................. viii

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xii

BAB I ................................................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1

1.2 Permasalahan Penelitian ................................................................................ 2

1.2.1 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 2

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah ............................................................................ 2

1.2.3 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................... 2

1.3.1 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 2

1.3.2 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3

1.4 Sistematika Penulisan ..................................................................................... 3

BAB II ............................................................................................................................... 4

2.1 Tinjauan Pustaka .............................................................................................. 4

2.2. Landasan Teori ................................................................................................. 4

2.2.1 Distribusi Energi Listrik .............................................................................. 4

2.2.2 Alat Pengukur dan Pembatas .................................................................... 6

2.3 Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) ................................................ 9

2.3.1 Pelaksanaan dan Organisasi P2TL ......................................................... 9

2.3.2 Perlengkapan P2TL .................................................................................. 10

2.3.3 Tata Cara pekerjaan P2TL ...................................................................... 11

2.3.4 Jenis dan Golongan Pelanggaran Pemakaian Tenaga Listrik........... 14

2.4 Kerangka Pemikiran .......................................................................................... 15

Page 10: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

x

BAB III ............................................................................................................................ 16

3.1 Perancangan Penelitian .................................................................................... 16

3.2 Teknik Analisis ................................................................................................... 18

3.2.1. kWh P2TL ................................................................................................. 18

3.2.2 Susut ........................................................................................................... 19

3.2.3 Perhitungan Tagihan Susulan ................................................................. 19

BAB IV ............................................................................................................................ 20

4.1 Penyebab Penyalahgunaan Pemakaian Tenaga Listrik .......................... 20

4.2 Strategi Untuk Menekankan Angka Susut Non Teknis Dengan P2TL .. 20

4.3 Penentuan Golongan Pelanggaran ............................................................. 21

4.4 Perhitungan Susut non Teknis ..................................................................... 22

4.4.1 Bulan Januari ............................................................................................. 22

4.4.2 Bulan Februari ........................................................................................... 25

4.4.3 Bulan Maret ................................................................................................ 31

4.5 Target Susut di PT. PLN (Persero) ULP Sukabumi Kota ........................... 35

BAB V ............................................................................................................................. 36

5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 36

5.2 Saran ................................................................................................................ 37

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 38

Page 11: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

xi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 2.1 Distribusi Tenaga Listrik ................................................................. 5

Gambar 2.2 Letak APP ...................................................................................... 6

Gambar 2.3 kWh Meter Mekanik ........................................................................ 7

Gambar 2.4 Bagian kWh Meter Elektronik ......................................................... 7

Gambar 4.1 Perbandingan Susut Tanpa kWh P2TL dengan kWh P2TL……...34

Page 12: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

xii

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1 Standarisasi daya tersambung TR ............................................................ 8

Tabel 4.1 Pelanggaran Bulan Januari ...................................................................... 22

Tabel 4.2 Pelanggaran Bulan Februari .................................................................... 25

Tabel 4.3 Pelanggaran Bulan Maret ......................................................................... 31

Tabel 4.4 Perbandingan Susut .................................................................................. 34

Page 13: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini listrik adalah komponen terpenting dalam kehidupan

manusia, yang mana tenaga listrik itu dihasilkan dari berbagai sumber yang

nanti akan ditransmisikan dan akhirnya di distribusikan ke konsumen atau

pelanggan. Pada saat ini hampir semua aktivitas manusia membutuhkan listrik

sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa listrik merupakan suatu hal yang sangat

penting dalam kehidupan manusia. Dengan tingginya kebutuhan masyarakat

akan listrik tersebut maka dari PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan

penyedia listrik di Indonesia menyediakan kebutuhan listrik dari mulai

pelanggan tegangan rendah sampai dengan pelanggan kebutuhan tegangan

tinggi.

Kelistrikan di Indonesia dikelola oleh PT. PLN yang merupakan

perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara). Pengelolaan listrik dimulai dari

pembangkitan, penyaluran hingga pendistribusian energi listrik. Di dalam

pendistribusi energi listrik yang disalurkan ke pelanggan sering ditemukan

perbedaan energi yang disalurkan dan energi yang terjual. Perbedaan jumlah

tersebut disebabkan karena adanya energi yang susut atau losses. Energi

susut adalah sejumlah energi yang hilang pada saat proses pengaliran energi

mulai dari Gardu Induk, Gardu distribusi hingga konsumen atau pelanggan.

Energi yang hilang disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor susut teknis

dan susut non teknis.Faktor susut teknis disebabkan oleh adanya

ketidaksesuaian pada penyaluran aliran listrik dari jaringan distribusi kepada

pelanggan. Pada faktor non teknis susut terjadi dikarenakan pelanggaran yang

dilakukan oleh pelanggan, ketidaksesuaian dalam pencatatan kWh meter

pascabayar dan penerangan jalan umum (PJU) illegal.

Untuk mengatasi susut non teknis, PT. PLN (Persero) melakukan

tindakan preventif berupa penyuluhan terhadap masyarakat tentang pemakaian

energi listrik dan juga secara rutin melakukan P2TL (Penertiban Pemakaian

Tenaga Listrik). Hal ini dilakukan untuk mengurangi terjadinya susut non teknis

Page 14: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

2

pada pemakaian tenaga listrik. Berdasarkan hal tersebut, telah dilakukan

penelitian analisa pengaruh perolehan kWh (Kilo Watt Hours) P2TL terhadap

susut non teknis. Penelitian ini dapat mengurangi susut non teknis di PT.

PLN (Persero) ULP Sukabumi Kota.

1.2 Permasalahan Penelitian

Permasalahan penelitian terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut:

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dalam pemakaian energi listrik masih sering dijumpai susut yang

disebabkan oleh faktor non teknis. Seperti gangguan atau kecurangan oleh

pelanggan yang tidak bertanggung jawab. Dengan banyak nya permasalahan

itu Proyek Akhir ini membahas tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik di

PT.PLN (Persero) ULP Sukabumi Kota.

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah

Agar pembahasan Proyek Akhir ini sesuai dan terarah maka dilakukan

perumusan ruang lingkup masalah nya tentang susut non teknis dalam hal

penyalahgunaan pemakaian energi listrik oleh pelanggan dan cara

mengatasinya dengan penertiban pemakaian tenaga listrik.

1.2.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dijabarkan sebagai berikut:

1. Apa penyebab penyalahgunaan energi listrik oleh pelanggan?

2. Strategi apa yang dapat menekan angka susut non teknis pada pelanggan

pascabayar?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui alur dalam pelaksanaan P2TL.

2. Mengetahui penyalahgunaan pemakaian tenaga listrik yang dilakukan

pelanggan.

3. Menganalisa pengaruh P2TL terhadap susut non teknis di PT.PLN

(Persero) ULP Sukabumi Kota.

Page 15: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

3

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan P2TL

2. Mengetahui kriteria masalah-masalah yang terjadi pada penggunaan

pemakaian tenaga listrik.

3. Dapat mengetahui pengaruh yang dihasilkan oleh P2TL terhadap susut

non teknis.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir terdiri dari beberapa Bab yang saling

berkaitan dan mengacu pada petunjuk penulisan laporan. Bab terdirii atas: Bab

I Pendahuluan yang membahas latar belakang yang mendasari penelitian,

permasalahan penelitian yang terdiri dari identifikasi masalah, ruang lingkup

masalah dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, Bab II

Landasan Teori, Pada bab ini berisikan teori-teori dasar yang berhubungan

dengan pembahasan penulis dalam laporan kerja magang ini, dan tinjauan

pustaka, Bab III Metode Penelitian berisi perencanaan dan teknik analisis

penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan membahas tentang hasil yang

diperoleh dari penelitian dan analisa pengaruh P2TL terhadap susut non teknis,

Bab V Penutup berisi saran dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.

Page 16: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Untuk membantu pembuatan Proyek Akhir ini, dibutuhkan adanya

beberapa referensi yang dapat menjadi acuan penulis dalam melakukan

penelitian. Berikut ini terdapat beberapa tinjauan pustaka yang berhubungan

dengan cara menurunkan susut non teknis dengan P2TL :

1. Peraturan Direksi No.088Z-pdir-2016 tentang hukum-hukum P2TL dan

prosedur pelaksanaan P2TL.

2. Irene Ega Novena Putri (2015). Dalam penelitiannya tentang “Optimasi

pelaksanaan penertiban pemakaian tenaga listrik (P2TL) sebagai upaya

peningkatan saving kWh dan penekanan susut non teknis di PT.PLN

(Persero) Rayon Semarang Selatan”. Penelitian ini Terbit Dalam E-journal

Kajian Teknik Elektro Universitas Universitas Diponegoro. Dalam jurnal ini

menjelaskan tentang Optimalisasi pelaksanaan penertiban pemakaian

listrik.

3. Muhammad Rizal Nur (2018). Dalam penelitiannya tentang “Penurunan

Susut Energi dengan P2TL di PT PLN Area Teluk Naga”. Penelitian ini

terbit dalam jurnal Tugas akhir Sekolah tinggi Teknik PLN Jakarta . Jurnal

ini menjelaskan tentang cara menurunkan susut energi dengan P2TL.

4. Resty Fauzie Ariyanti ( 2016 ) dalam penelitianya tentang “Identifikasi

Penyebab Susut Energi Listrik PT.PLN(Persero) Area Semarang

Menggunakan Metode Failure Mode & Effect Analysis (Fmea)“. Jurnal ini

menjelaskan tentang susut kawan dan jenis-jenis nya.

2.2. Landasan Teori

2.2.1 Distribusi Energi Listrik

Pada awalnya energi listrik dimulai dari pembangkitan, kemudian

tegangan dinaikan lalu di salurkan ke jaringan transmisi, kemudian tegangan

diturunkan ke konsumen komerisial/industri atau bertarif tinggi dan terakhir di

alirkan kepada konsumen rumah tangga atau perumahan.

Page 17: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

5

Gambar 2.1 Distribusi Tenaga Listrik

Pendistribusian energi listrik ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:

Distribusi Primer

Distribusi primer sering juga disebut jaringan tegangan menengah (JTM).

Jaringan JTM adalah jaringan distribusi dari jaringan transmisi yang mengalami

penurunan tegangan di Gardu Induk (GI) menjadi Tegangan Menengah (TM)

sebesar 20 kV.

Distribusi Sekunder

Distribusi sekunder adalah jaringan distribusi yang disalurkan ke

pelanggan dengan tegangan rendah sebesar 220 Volt atau 380 Volt. Jaringan

ini berasal dari Gardu Distribusi (GD).Tegangan rendah ini banyak dipakai oleh

pelanggan dikarenakan kecil nya penggunaan daya. Jaringan dari gardu

distribusi dikenal dengan JTR (Jaringan Tegangan Rendah), lalu dari JTR

dibagi-bagi untuk ke rumah pelanggan, saluran yang masuk dari JTR ke rumah

pelanggan disebut Sambungan Rumah (SR). Pelanggan tegangan ini

banyaknya menggunakan listrik satu fasa, walau ada beberapa memakai listrik

tiga fasa.

Konsumen yang terdiri dari rumah tangga dan komersil terhubung dengan

jaringan distribusi sekunder. Konsumen dapat melakukan permohonan

pengajuan tegangan yang lebih tinggi agar terhubung langsung pada jaringan

distribusi primer.

Page 18: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

6

2.2.2 Alat Pengukur dan Pembatas

Peralatan yang dipasang pada pelanggan untuk kepentingan transaksi

energi listrik disebut alat Pembatas dan Pengukur (APP). selain itu, digunakan

untuk mengukur besar pemakaian energi serta membatasi daya yang sesuai

dengan kontrak. Alat APP adalah bagian dari pekerjaan dan tanggung jawab

PT.PLN yang bertugas membuat rekening listrik. Petugas mengeluarkan alat

APP bagi yang memiliki rekening yang legal dan sesuai standar. Letak APP

dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Letak APP

2.2.2.1 kWh meter

Kilowatt hours meter atau yang biasa dikenal dengan kWh meter

merupakan peralatan yang berfungsi untuk menghitung pemakaian energi

listrik. Energi listrik yang dihitung oleh kWh meter adalah perhitungan daya

aktif. Jenis-Jenis kWh meter adalah sebagai berikut

1. kWh Pascabayar / kWh mekanik

Prinsip elektro mekanik diterapkan pada kWh meter mekanik. Prinsip ini

bekerja ketika arus dan tegangan listrik menimbukkan Gaya Gerak Listrik

(GGL). Gaya ini menyebabkan pergerakan rotasi piringan pada porosnya.

Rotasi poros piringan akan diteruskan ke roda gigi dan drum register.

Cara kerja KWH meter yaitu ketika piringan logam non-magnetik yang

terpasang di dalam KWH meter yang berputar bergantung pada daya yang

diberikan. Jika daya yang diberikan tinggi, maka piringan berputar lebih cepat

dan sebaliknya.

Page 19: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

7

Laju perputaran menentukan hasil pada pembacaan pada kWh meter,

dimana semakin tinggi jumlah perputaran maka semakin tinggi pula pembacaan

meterannya dan sebaliknya. piringan akan berputar jika diberikan daya

minimum 2 Watt yang merupakan energi minimum atau tepat untuk berputar.

Gambar 2.3 kWh Meter Mekanik

2. KWh Prabayar / KWh Elektronik

Meter elektronik bekerja berdasarkan prinsip elektronis. Cara pembayaran

sistem prabayar adalah dengan membeli pulsa token. Berikut adalah bagiandari

kWh meter elektronik.

Gambar 2.4 Bagian kWh Meter Elektronik

Page 20: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

8

2.2.2.2 MCB (Miniature Circuit Breaker)

Miniature Circuit Breaker berfungsi sebagai pembatas arus atau

pengaman peralatan terhadap gangguan hubung singkat dan beban lebih.

Gangguan ini akan menyebabkan pemutusan secara otomatis ketika

menghasilkan arus yang berlebihan. Pemutusan pada MCB teridiri atas 2 cara

yaitu (i) berdasarkan panas yang dilakukan oleh Bimetal akibat beban lebih dan

(ii) berdasarkan elektromagnetik yang dilakukan oleh koil solenoid akibat arus

hubung singkat.

Tabel 2.1 Standarisasi daya tersambung TR

Daya Tersambung (VA) Pembatas Arus (A)

450 1x2

900 1x4

1300 1x6

2200 1x10

3500 1x16

3900 3x6

4400 1x20

6600 3x10

10600 3x16

14.200 3x20

16.500 3x25

23.000 3x35

33.000 3x50

41.500 3x63

53.000 3x80

66.000 3x100

82.000 3x125

105.000 3x160

131.000 3x200

147.000 3x225

164.000 3x250

197.000 3x300

Page 21: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

9

2.2.2.3 Kotak APP dan Penyegelan

Kotak atau lemari alat pengukur dan pembatas (APP) adalah suatu kotak

dengan ukuran tertentu yang berisi APP dan perlengkapannya. (SPLN D3.003-

1:2012 dan D3.003-2:2012).

SEGEL adalah sebuah pelindung untuk mencegah alat atau komponen

tidak dibuka oleh orang yang tidak berwenang. (SPLN D3.013- 2008).

2.3 Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL)

Kegiatan P2TL adalah rangkaian kegiatan yang terdiri atas perencanaan,

pemeriksaan, tindakan dan penyelesaian yang dilakukan oleh PLN terhadap

instalasi. Hal ini bertujuan untuk menurunkan susut non teknis yang tidak

berasal dari material PLN. Berdasarkan P2TL, kerugian yang dialami PT.PLN

dapat diminimalisir. Aspek Hukum tentang P2TL tertuang dalam SK Peraturan

Direksi No 0-88Z. Beberapa Istilah dalam P2TL:

1. Jaringan Tenaga Listrik (JTL) merupakan sistem penyaluran listrik yang

dioperasikan dengan beberapa jenis tegangan yaitu, Tegangan Rendah

(TR), Tegangan Menengah (TM), Tegangan Tinggi (TT) atau Tegangan

Ekstra Tinggi (TET).

2. Sambungan Tenaga Listrik (STL) adalah sebuah penghantar yang berada

dibawah atau diatas tanah sebagai bagian instalasi PLN yang merupakan

sambungan antara instalasi pelanggan dengan JTL milik PLN.

3. Instalasi Pelanggan adalah instalasi ketenagalistrikan milik pelanggan

sesudah Alat Pembatas atau Pengukur (APP).

4. Alat Pembatas dan Pengukur (APP) adalah alat yang digunakan untuk

pembatasan daya listrik dan pengukuran energi listrik.

2.3.1 Pelaksanaan dan Organisasi P2TL

Pelaksanaan P2TL oleh setiap Unit PLN yang dilakukan secara rutin yang

berfungsi dalam menertibkan penyaluran. Hal ini dilakukan untuk menghindari

bahaya yang dditimbulkan listrik bagi masyarakat, meningkatkan pelayanan

serta menekan susut. Organisasi P2TL terdiri dari:

Page 22: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

10

1. Penanggung Jawab P2TL

Penanggung jawab P2TL adalah pejabat PLN yang ditunjuk oleh pemberi

tugas untuk mengatur pelaksanaan P2TL baik dalam struktural maupun

fungsional.

2. Pelaksana Lapangan P2TL

Petugas pelaksana lapangan P2TL merupakan pejabat petugas PLN yang

bertugas untuk memeriksa keadaan di lapangan. Petugas wajib memiliki

badan yang sehat dan sertifikat pelatihan di bidang P2TL. Sertifikat ini

berasal dari lembaga yang terakreditasi sesuai dengan petunjuk PLN.

Di PT. PLN(Persero) ULP Sukabumi Kota jumlah pelaksana lapangan

terdiri dari 2 regu yang jumlahnya per regu adalah 7 orang.

3. Pelaksana Administrasi P2TL

adalah petugas yang bertugas untuk menyelesaikan administrasi tindak

lanjut dari hasil temuan pemeriksaan di lapangan.

2.3.2 Perlengkapan P2TL

Perlengkapan pelaksanaan P2TL terdiri atas sebagai berikut:

1. Surat tugas yang dilengkapi dengan tanda tangan pemberi tugas atau

penanggung jawab P2TL.

2. Formulir berita acara serta P2TL lainnya.

3. Peralatan pengamanan dan penyimpanan barang bukti dalam bentuk

kantong, amplop, kotak atau peralatan lainnya beserta gudang

penyimpanan.

4. Peralatan kerja seperti satu set peralatan yaitu senter, kalkulator,

stopwatch, kaca pembesar, analisa energi, power factor high tester, alat

komunikasi, sabuk pengaman, helm/topi pengaman, multi tester, tang

segel & aksesorisnya, tangga, kamera.

5. Sarana transportasi dan akomodasi lapangan seperti mobil.

6. Laboratorium tera yang berfungsi sebagai tempat pemeriksaan hasil

temuan P2TL pada unit organisasi PLN Jenjang pertama dan kedua.

7. Data lnduk Pelanggan (DlL), Data lnduk Saldo (DlS), Saldo Rekening

(SOREK) dan Arsip lnduk Langganan (AlL).

Page 23: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

11

8. Data pemakaian tenaga listrik Pelanggan yang tidak wajar minimum

berturut-turut selama 3 (tiga) bulan.

9. APP dan/atau Perlengkapan APP pengganti.

2.3.3 Tata Cara pekerjaan P2TL

Dalam pekerjaan penertiban Pemakaian Tenaga Listrik ada 3 tahap tata

cara pemeriksaannya:

1. Tahap Pra Pemeriksaan adalah kegiatan tahap persiapan yang dilakukan

sebelum dilaksanakannya P2TL. Langkah-langkah yang dilaksanakan

pada Tahap Pra Pemeriksaan adalah:

a. Menentukan Target Operasi (TO) P2TL;

b. Menyusun jadwal pemeriksaan;

c. Melakukan koordinasi dengan penyidik;

d. Melakukan koordinasi lapangan dengan pihak terkait;

e. Menyiapkan perlengkapan P2TL yang berkaitan dengan pemeriksaan

P2TL di lapangan.

Pemberi tugas atau penanggung jawab ditentukan oleh TO P2TL untuk

mencapat Sasaran Operasi (SO) atau target P2TL triwulanan/ semesteran/

tahunan. TO P2TL memiliki sifat rahasia, dikarenakan lokasi target

pemeriksaan P2TL di lapangan dan memuat data pemakai tenaga listrik. TO

P2TL ditentukan berdasarkan:

a. Daftar Langganan yang Perlu Diperhatikan (DLPD), Daftar Pembacaan

Meter (DPM) dan Daflar Pemakaian kWh (DPK, pemantauan terhadap

pemakaian tenaga listrik bagi pelanggan yang tidak wajar minimum

selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, kumpulan data informasi dari

lnforman dan informasi lainnya yang diperoleh PLN dalam rangka

melakukan kegiatan rutin yang meliputi pemeliharaan, pelayanan

Penyambungan Baru (PB), Penambahan Daya (PD), pencatatan meter,

SO atau target P2TL triwulanan/semesteran/tahunan.

b. Evaluasi data load profile terhadap kontinuitas penggunaan listrik pada

pelanggan yang dibaca melalui metode AMR.

Page 24: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

12

c. Evaluasi wirlng melalui diagram phasor pada pelanggan yang dibaca

melalui metode AMR.

d. Petugas pelaksana lapangan P2TL melakukan pengembangan TO agar

sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan dan atas persetujuan dari

penanggung jawab P2TL.

Kerahasiaan TO P2TL dapat terjaga dengan menyerahkan TO P2TL yang

diserahkan kepada petugas pelaksana lapangan dimana P2TL harus dilakukan

beberapa saat sebelum petugas berangkat ke lokasi.

2. Tahap Pemeriksaan yang merupakan kegiatan tahap pelaksanaan P2TL

di lapangan. Tahapan yang dilakukan petugas P2TL dalam tindakan

pemeriksaan yaitu:

a) Melakukan pengamanan lokasi ketika memasuki persil Pemakai

Tenaga Listrik

b) Petugas tidak boleh menyentuh dan mendekati APP sebelum

disaksikan oleh pelanggan agar dapat menghindari dugaan perusakan

segel.

c) Melakukan pemeriksaan lapangan.

d) Tindakan P2TL dilakukan bagi pemakai Tenaga Listrik.

e) Pemberkasan hasil pemeriksaan P2TL.

f) Meninggalkan lokasi Pemakai Tenaga Listrik.

g) Menyerahkan dokumen dan barang bukti kepada petugas administrasi

P2TL dengan membuat berita acara serah terima dokumen dan barang

bukti P2TL.

Pemeriksaan lapangan P2TL Terbagi 2 yaitu :

a. Pemeriksaan bagi Pelanggan dilakukan sebagai berikut.

1. Pemeriksaan secara visual dilakukan sebelum mengambil dokumentasi

dan pemeriksaan administrasi terhadap data yang dimiliki pelanggan

seperti data rekening terakhir atau lainnya.

2. Petugas pelaksana lapangan P2TL melakukan pemeriksaan dan

meneliti APP elektro mekanik dan kelengkapannya baik pengukuran

secara langsung maupun tidak langsung (menggunakan current

Page 25: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

13

transformer/potential transfomer), secara visual maupun dengan

peralatan elektronik dan alat bantu lainnya.

3. Pengambilan dokumentasi dengan kamera dilakukan ketika

pemeriksaan.

b. Pemeriksaan untuk bukan pelanggan dilakukan sebagai berikut:

1. Pemeriksa dan penelitian secara visual lnstalasi Ketenagalistrikan yang

berada pada persil.

2. Pada lokasi Bukan Pelanggan yang jumlahnya banyak misalnya pada

lokasi tanah sengketa yang dinilai dapat menimbulkan situasi

kerawanan secara masal. Oleh karena itu, sebelum dilakukan

pemeriksaan lapangan dilakukan tindakan secara khusus bekerjasama

dengan perangkat desa/kelurahan, pemuka masyarakat dan

pengamanan lokasi bersama dengan aparal kepolisian.

3. Pengambilan dokumentasi dilakukan saat pemeriksaan oleh petugas

mempergunakan kamera.

3. Kegiatan tindak lanjut hasil temuan P2TL disebut juga Tahap Pasca

Pemeriksaan. Tahapan ini dilakukan dengan beberapa langkah oleh

petugas Administrasi P2TL. Kegiatan pada tahap pasca Pemeriksaan

P2TL terdiri dari:

a. Penerimaan dokumen dan barang bukti hasil pemeriksaan lapangan

P2TL

b. Pembuatan surat panggilan kepada pemakai tenaga listrik atau yang

mewakili dalam rangka tindak lanjut hasil temuan P2TL.

c. Pemeriksaan administrasi dan laboratorium hasil temuan P2TL.

d. Memverifikasi hasil pemeriksaan laboratorium terhadap data

pemakaian dan Data lnduk Langganan

e. Penetapan tindak lanjut hasil temuan P2TL yang sesuai dengan

penetapan golongan pelanggaran oleh pemberi tugas. P2TL dan

melakukan perhitungan tagihan susulan P2TL.

f. Persiapan proses administrasi tindak lanjut hasil temuan P2TL.

g. Pembuatan laporan penyelesaian kasus P2TL.

Page 26: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

14

h. Proses tindak lanjut hasil keputusan General Manager Distribusi

wilayah atau Manajer APJ/Area/Cabang atas keberatan P2TL yang

diusulkan oleh tim keberatan P2TL.

2.3.4 Jenis dan Golongan Pelanggaran Pemakaian Tenaga Listrik

Jenis pelanggaran yang biasa dilakukan dalam pemakaian tenaga listrik

adalah sebagai berikut:

a. Pelanggaran Golongan I (P l) adalah pelanggaran yang mempengaruhi

batas daya tetapi tidak mempengaruhi pengukuran energi seperti MCB

tidak sesuai dengan ketentuannya.

b. Pelanggaran Golongan ll (P ll) adalah pelanggaran yang mempengaruhi

pengukuran energi tetapi tidak mempengaruhi batas daya seperti

membalikkan pengawatan fasa dan netral.

c. Pelanggaran Golongan lll (P lll) adalah pelanggaran yang mempengaruhi

batas daya dan mempengaruhi pengukuran energi seperti sadapan

langsung dari SR dan netral PLN tidak berfungsi.

d. Pelanggaran Golongan lV (P lV) adalah pelanggaran yang dilakukan oleh

Bukan Pelanggan yang menggunakan tenaga listrik tanpa alas hak yang

sah.

Kelainan dalam kWh meter :

a. K1 adalah kelainan yang disebabkan bukan oleh pelanggan. Contohnya

kekurangan daya pada MCB

b. K2 adalah kelaianan yang disebabkan oleh peralatan APP. Misalnya KWh

macet sehingga tidak menghitung pemakaian pelanggan

c. K3 adalah kelainan yang disebabkan oleh alam diluar wewenang

pelanggan ataupun PLN.

Page 27: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

15

2.4 Kerangka Pemikiran

Susut Jaringan

Distribusi

Menurut

SIfat

Menurut

Tempat

Susut

Teknik

Susut

Non

Teknik

Susut

Transmisi

Susut

Distribusi

Terjadi perbedaan Pemakaian

dan pengukuran

Terjadi

Pelanggaran yang

disebabkan oleh

pelanggan

Terjadi Kelainan

pada kWh meter

P1 P2 P3 P4 K1 K2 K3

Menghitung Besaran Pelanggaran

atau kelainan dan menghitung tagihan

susulan

Memproses tagihan susulan

Page 28: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

16

BAB III

METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Perancangan Penelitian

Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode observasi

dan metode kuantitatif. Metode observasi dilakukan dengam turun kelapangan

bertujuan untuk mengamati objek yang diteliti agar mengetahui kondisi yang

terjadi, sedangkan metode penelitian dengan data berupa angka-angka dan

analisis statistik merupakan metode kuantitatif. Pengambilan data dilakukan

dari bulan Januari-Maret 2020 dengan mencatat hasil dari pemeriksaan kWh

meter. Berdasarkan hal ini, pengamatan akan dilakukan pada Area kerja

PT.PLN (Persero ) ULP Sukabumi Kota.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan, maka tahapan ini

penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Studi Literatur

Tahap ini dimulai dengan pencarian landasan-landasan teori yang

diperoleh dari berbagai buku, jurnal dan lain-lain. Tujuan studi literatur adalah

untuk melengkapi konsep dan teori sehingga memiliki landasan dan keilmuan

yang sistematis dan tepat.

2. Observasi Lapangan

Pada tahap ini dilakukan pengamatan di lapangan tempat peneliti

melakukan penelitian secara langsung. Tempat penelitian berada di wilayah

kerja PLN ULP Sukabumi Kota.

3. Pengumpulan Data

Salah satu proses pengumpulan data dengan melakukan wawancara

pelanggan yang berada disekitar tempat penelitian. Pada pelaksanaan P2TL,

penyampaian mekanisme oleh petugas kepada pelanggan harus secara sopan

dan baik. Pelanggan dan penyebab pelanggaran menjadi objek sekaligus data

yang dikumpulkan sebagai bahan analisa.

Page 29: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

17

4. Analisis Sistem

Data yang diperoleh dalam proses penelitian diolah, dianalisa dan

dievaluasi untuk mendapatkan hasil penelitian yang sesuai kebutuhan yang

diinginkan.

5. Fokus Penelitian

Fokus penelitian pada Tugas akhir ini adalah upaya menurunkan susut

energi atau susut non teknis pada PLN ULP Sukabumi Kota

6. Penulisan Laporan

Pembuatan laporan disusun berdasarkan hasil penelitian dengan

menggunakan teknik pengumpulan data primer dan sekunder. Teknik ini efektif

untuk pembuatan laporan penelitian dimana dapat memberikan gambaran

penelitian secara lengkap dan terpercaya.

7. Diagram Alir ( Flowchart)

Page 30: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

18

3.2 Teknik Analisis

Setelah melakukan pencarian data ataupun literatur serta malakukan

observasi dilapangan, maka tugas selanjutnya adalah pengolahan data. Hal

tersebut dilakukan dengan cara menganalisis data-data yang didapatkan

melalui observasi langsung ke lapangan. Bahan pengamatan yang digunakan

antara lain:

1. Data pemeriksaan kWh meter oleh P2TL di PT.PLN (Persero) ULP

Sukabumi Kota Bulan Januari 2020

2. Data pemeriksaan kWh meter oleh P2TL di PT.PLN (Persero) ULP

Sukabumi Kota Bulan Februari 2020

3. Data pemeriksaan kWh meter oleh P2TL di PT.PLN (Persero) ULP

Sukabumi Kota Bulan Maret 2020

4. Target Operasi P2TL bulan Januari, Februari, Maret 2020 yang diambil

dari aplikasi AP2T dengan memperhatikan DLPD (Daftar Langganan yang

Perlu Diperhatikan.

5. Data susut PT.PLN(Persero) ULP Sukabumi Kota bulan Januari, Februari

dan Maret 2020

6. Data hasil wawancara dengan Pegawai PLN, Petugas P2TL di

PT.PLN(Persero) ULP Sukabumi Kota.

Tahapan selanjutnya ialah merumuskan kesimpulan dari penelitian yang

menjawab permasalahan yang terdapat pada Bab I.

3.2.1. kWh P2TL

Dalam pemeriksaan kWh meter oleh P2TL, akan ditemukan hasil

pemeriksaan yaitu pelanggaran, kelainan dan kWh normal. Berdasarkan hasil

pemeriksaan tersebut dapat dihitung perolehan kWh meter nya dengan cara

berikut :

Perolehan kWh meter :

Page 31: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

19

3.2.2 Susut

Susut adalah perbedaan selisih antara kWh yang siap dijual dengan

yang terjual. Susut ini menyebabkan kerugian terhadap PLN. Cara menghitung

Susut :

Susut =

3.2.3 Perhitungan Tagihan Susulan

Perhitungan besarnya Tagihan Susulan bagi Pelanggan sebagai akibat

Pelanggaran sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 adalah sebagai berikut:

1. Pelanggaran Golongan l(P l)

a. Untuk Pelanggan yang dikenakan Biaya Beban

TS1 = 6 X{2X Daya Tersambung(kvA)} X Biaya Beban(Rp/kvA);

b. Untuk Pelanggan yang dikenakan Rekening Minimum

TS1 = 6 X (2 X Rekening Minimum (Rupiah) pelanggan sesuai Tarif

Tenaga Listrik).

2. Pelanggaran Golongan ll (P ll)

TS2 = 9 X 720 jam X Daya Tersambung X 0,85 X harga per kwh yang

tertinggi pada golongan tarif pelanggan sesuai Tarif Tenaga Listrik.

3. Pelanggaran Golongan lll (P lll):

TS3=TSl +TS2.

4. Pelanggaran Golongan lV (P lV)

a. Untuk daya kedapatan sampai dengan 900 VA:

TS4 = {(9 x (2 x (daya kedapatan (kVA)) x Biaya Beban(Rp/kvA)))} + {(9 x

720 jam x (daya kedapatan (kVA)) x 0,85 x Tarif tertinggi pada golongan

tarif sesuai Tarif Tenaga Listrik yang dihitung berdasarkan Daya

Kedapatan))

b. Untuk daya kedapatan lebih besar dari 900 VA :

TS4 = ((9 x (2 x 40 jam nyala x (daya kedapatan (kVA)) x Tarif tertinggi

pada gotongan tarif sesuai Tarif Tenaga Listrik yang dihitung berdasarkan

Daya Kedapatan)) + {(9 x 720 jam x (daya kedapatan (kVA)) x 0,85 x Tarif

tertinggi pada golongan tarif sesuai Tarif Tenaga Listrik yang dihitung

berdasarkan Daya Kedapatan)).

Page 32: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan membahas analisa data yang diperoleh berdasarkan

hasil pemeriksaan kWh meter oleh P2TL di wilayah kerja PT. PLN ( Persero)

ULP Sukabumi Kota.

4.1 Penyebab Penyalahgunaan Pemakaian Tenaga Listrik

Banyak faktor yang menyebabkan penyalahgunaan pemakaian tenaga

listrik. Berikut adalah faktor-faktor nya :

1. Faktor ekonomi, yaitu pelanggan ingin membayar tagihan listrik secara

murah

2. Agar dapat menggunakan energi dalam jumlah besar yang tidak sesuai

dengan tarif listrik atau kontrak dengan PLN.

3. Kurang pemahaman tentang pemakaian tenaga listrik, sehingga hal ini

dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

4.2 Strategi Untuk Menekankan Angka Susut Non Teknis Dengan P2TL

1. Melaksanakan penertiban pemakaian energi listrik dengan secara rutin.

2. Memilih target operasi secara benar

Berikut cara efektif memilih target operasi:

a. Memantau pelanggan yang terdaftar di di DLPD ( Daftar Langganan yang

Perlu Diperhatikan )

b. Melihat dari pemakaian tenaga listrik pelalngan yang terdata secara tidak

wajar selama 3 bulan berturut-turut.

c. Berdasarkan data dari informan.

d. Data dan informasi lainnya yang diperoleh PLN dalam rangka melakukan

kegiatan rutin, yang meliputi pemeliharaan, pelayanan Penyambungan

Baru (PB), Penambahan Daya (PD), pencatatan meter dan lainnya.

e. Pengembangan target operasi yang dilakukan oleh Petugas Pelaksana

Lapangan P2TL sesuai dengan kondisi di lapangan dan atas persetujuan

dari Pemberi Tugas atau Penanggung Jawab P2TL.

Page 33: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

21

3. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang bagaimana cara

menggunakan energi listrik secara baik dan benar.

4.3 Penentuan Golongan Pelanggaran

1. Pelanggaran Golongan 1 ( P1 )

Pelanggaran yang disebabkan dengan cara mempengaruhi batas daya

tetapi tidak mempengaruhi pengukuran energi. Contohnya pada bulan Februari

didapatkan pelanggan melakukan pelanggaran golongan P1. Yang mana

pelanggarannya adalah MCB yang terpasang pada kWh meter tidak sesuai

dengan ketentuan MCB sesuai tarif listriknya. Pelanggan ini memiliki daya 450

VA, MCB yang harus terpasang adalah 2 Ampere, tetapi disini pelanggan

menggunakan MCB 4 Ampere. Hal ini dapat dihitung dengan rumus seperti ini :

2. Pelanggaran Golongan P2.

Pelanggaran yang disebabkan dengan cara mempengaruhi pengukuran

energi tetapi tidak mempengaruhi pengukuran daya. Seperti mengubah fungsi

alat pengukur.Dalam hal ini salah satu nya ditemukan pada bulan Maret yaitu

pelanggan Kode B daya 450 VA, ketika dilakukan pemeriksaan secara fisik

terhadap kWh meter ini ditemukan klem baut tegangan sudah longgar sehingga

membuat piringan berputar lambat.Sehingga pemakaian energi listrik tidak

terbaca.

3. Pelanggaran Golongan P3

Pelanggaran yang dilakukan dengan mempengaruhi batas daya dan

pengukuran energi. Salah satu contohnya adalah pelanggan langsung

mengambil arus listrik ke kabel SR tanpa menggunakan alat pengukur dan

pembatas.

4. Pelanggaran Golongan P4

Pelanggaran yang disebabkan oleh bukan pelanggan PLN yang

menggunakan tenaga listrik secara illegal. Dalam Penelitian ini tidak ditemukan

pelanggaran Golongan P4.

Page 34: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

22

4.4 Perhitungan Susut non Teknis

4.4.1 Bulan Januari

Tabel 4.1 Pelanggaran Bulan Januari

Kode Pelanggan

Daya ( VA )

Kategori Pelanggaran

Golongan Pelanggaran

Perolehan kWh

A

450

Stroom Masuk Dan Keluar Di

Jumper

P2

B 450 Pada Saluran Pelayanan TIC 2x10 Di Sadap

Langsung

P3

C 450 Pada Saluran Pelayanan TIC 2x10 Di Sadap

Langsung

P3

D 900 Stroom Masuk Dan Keluar Di

Jumper

P2

E 900 Pada Saluran Pelayanan TIC 2x10 Di Sadap

Langsung

P3

F 900 Stroom Masuk Dan Keluar Di

Jumper

P2

G 1300 Stroom Masuk Dan Keluar Di

Jumper

P2

H 900 Stroom Masuk Dan Keluar Di

Jumper

P2

I 900 Stroom Masuk Dan Keluar Di

Jumper

P2

J 450 Pada Saluran Pelayanan TIC 2x10 Di Sadap

Langsung

P3

Total 41861

Page 35: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

23

Perolehan kWh :

kWh

1. Pelanggan A

2. Pelanggan B

3. Pelanggan C

4. Pelanggan D

5. Pelanggan E

6. Pelanggan F

7. Pelanggan G

8. Pelanggan H

9. Pelanggan I

10. Pelanggan J

Page 36: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

24

Perhitungan tagihan susulan pelanggan

1. Pelanggan 1 ( Golongan P2 Daya 450 VA )

TS2 Rp. 1.028.619

2. Pelanggan 2 ( Golongan P2 Daya 450 VA)

TS2

3. Pelanggan 3 ( Golongan P3 Daya 450 VA)

0,45 kVA x 40 Jam = 18

18

TS1

TS2

TS3

4. Pelanggan 4 ( Golongan P2 Daya 900 VA )

TS2

5. Pelanggan 5 ( Golongan P3 Daya 900 VA )

0,9 kVA x 40 Jam = 36 kWh

36 kWh x Rp.1352 = Rp.48.672

TS1

TS2

TS3=Rp.584.064 + Rp.6.702.134,4 = Rp.7.286.198

6. Pelangan 6 ( Golongan P2 Daya 900 VA )

TS2

7. Pelanggan 7 ( Golongan P2 Daya 1300 VA)

TS2 =

8. Pelanggan 8 ( Golongan P2 Daya 900 VA )

TS2

9. Pelanggan 9 ( Golongan P2 Daya 900 VA )

TS2

10. Pelanggan 10 ( Golongan P3 Daya 450 VA )

0,45 kVA x 40 Jam = 18 kWh

18

TS1

Page 37: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

25

TS2

TS3

Pada bulan januari PT.PLN(Persero) ULP Sukabumi Kota memperoleh

realisasi tagihan susulan sebesar Rp.48.894.801.. Jumlah kWh yang diperoleh

sebesar 41.861 kWh. Itulah jumlah rupiah yang dapat diselamatkan pada bulan

Januari.

Perhitungan Susut

Susut tanpa perolehan kWh P2TL

Susut =

Susut =

Susut dengan Perolehan kWh P2TL

Susut = –

Susut =

4.4.2 Bulan Februari

Tabel 4.2 Pelanggaran Bulan Februari

Kode Pelanggan

Daya Pelanggan

( VA ) Hasil Pemeriksaan Golongan

Perolehan kWh

A 450 SR dan APP Pindah Persil

P2 2.479 kWh

B 450 Pada Saat Di Periksa Baut Klem Tegangan Longgar

P2

C 450 SR Dan APP Pindah Persil

P2

D 450 Pada saluran pelayanan TIC 2x10

di sambung langsung

menggunakan kabel

P3

Page 38: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

26

Kode Pelanggan

Daya Pelanggan

( VA ) Hasil Pemeriksaan Golongan

Perolehan kWh

NYM

E 450 Pada kaki kWh LPB strum masuk da strum keluar di langsungkan

sehingga mempengaruh

penggunaan energi

P3

F 450 Pada saluran pelayanan TIC 2x10

di sambung langsung

menggunakan kabel NYM

P3 2.479 kWh

G 1300 Pada saluran pelayanan TIC 2x10

di sambung langsung

mnggunakan kabel NYM

P3

H 1300 Pada saluran pelayanan TIC 2x10

di sambung langsung

menggunakan kabel NYM

P3

I 450 Dari Saluran Pelayanan Masuk

Disambung/Disadap Menggunakan

Kabel Hitam Ukuran 1x 1,5 Digunakan Sebagian Instalasi Rumah Sehingga

Mempergerak Energi

P3

J 900 Pada Saluran Pelayanan TIC

2x10 Di Sambung Langsung

Menggunakan Kabel NYM

P3

K 450 Pada Saat di P2

Page 39: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

27

Kode Pelanggan

Daya Pelanggan

( VA ) Hasil Pemeriksaan Golongan

Perolehan kWh

Periksa Baut Klem Tegangan Longgar

L 900 Dari Saluran Pelayanan Masuk

Disambung/Disadap Menggunakan

Kabel Hitam Ukuran 1x 1,5 Digunakan Sebagian Instalasi Rumah Sehingga

Mempergerak Energi

P3

M 450 Pada Pengawatan Terminal Box Ok

Netral Pln Tidak Di Fungsikan

P2

N 900 Saat Di Periksa Setrum Masuk Dan

Nol Di Langsung Dan Sehingga

Dappat Mempengaruhi

Daya Dan Energi

P2

Total 51502 kWh

Perolehan kWh P2TL

kWh

1. Pelanggan A

2. Pelanggan B

3. Pelanggan C

Page 40: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

28

4. Pelanggan D

5. Pelanggan E

6. Pelanggan F

7. Pelanggan G

8. Pelanggan H

9. Pelanggan I

10. Pelanggan J

11. Pelanggan K

12. Pelanggan L

13. Pelanggan M

14. Pelanggan N

Page 41: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

29

Perhitungan Tagihan Susulan

1. Pelanggan 1 ( Pelanggan Golongan P2 Daya 450 VA )

TS2 Rp. 1.028.619

2. Pelanggan 2 ( Pelanggan Golongan P2 Daya 450 VA )

TS2 Rp. 1.028.619

3. Pelanggan 3 ( Golongan P2 Daya 450 VA )

TS2 Rp. 1.028.619

4. Pelanggan 4 ( Golongan P3 Daya 450 VA )

0,45 kVA x 40 Jam = 18 kWh

18

TS1

TS2

TS3

5. Pelanggan 5 ( Golongan P2 Daya 450 VA )

TS2 Rp. 1.028.619

6. Pelanggan 6 ( Golongan P3 Daya 450 VA )

0,45 kVA x 40 Jam = 18 kWh

18

TS1

TS2

TS3

7. Pelanggan 7 ( Golongan P3 Daya 1300 VA )

1,3 kVA x 40 Jam = 52 kWh

52 kWh x Rp.1467,28 = Rp.76.298,56

TS1

TS2 =

TS3 = Rp.915.582,72 + Rp. 10.506.311,712 = Rp.11.412.894

8. Pelanggan 8 ( Golongan P3 Daya 1300 VA )

1,3 kVA x 40 Jam = 52 kWh

52 kWh x Rp.1467,28 = Rp.76.298,56

TS1

TS2 =

Page 42: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

30

TS3 = Rp.915.582,72 + Rp. 10.506.311,712 = Rp.11.412.894

9. Pelanggan 9 ( Golongan P3 Daya 450 VA )

0,45 kVA x 40 Jam = 18 kWh

18

TS1

TS2

TS3

10. Pelanggan 10 ( Golongan P3 Daya 900 VA )

0,9 kVA x 40 Jam = 36 kWh

36 kWh x Rp.1352 = Rp.48.672

TS1

TS2

TS3=Rp.584.064 + Rp.6.702.134,4 = Rp.7.286.198

11. Pelanggan 11 ( Golongan P2 Daya 450 VA )

TS2 Rp. 1.028.619

12. Pelanggan 12 ( Golongan P3 Daya 900 VA )

0,9 kVA x 40 Jam = 36 kWh

36 kWh x Rp.1352 = Rp.48.672

TS1

TS2

TS3=Rp.584.064 + Rp.6.702.134,4 = Rp.7.286.198

13. Pelanggan 13 ( Golongan P2 Daya 450 VA )

TS2 Rp. 1.028.619

14. Pelanggan 14 ( Golongan P2 Daya 900 VA )

TS2

Pada bulan Februari tagihan susulan berjumlah Rp. 53.626.809 . Dan Perolehan

jumlah kWh yang didapat sebesar 51.502 kWh. Itulah jumlah rupiah yang dapat

diselamatkan pada bulan Februari.

Page 43: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

31

Susut tanpa perolehan kWh P2TL

Susut =

Susut =

Susut dengan Perolehan kWh P2TL

Susut = –

Susut =

4.4.3 Bulan Maret

Tabel 4.3 Pelanggaran Bulan Maret

Kode Pelanggan

Daya Pelanggan

( VA )

Hasil Pemeriksaan

Golongan Perolehan kWh

A 900 Pada saat diperiksa beban

pelanggan dinyalakan

dengan arus 0,8 A.,piringan kWh tidak berputar dikarenakan

band tegangan geser sehingga pemakaian tidak

terukur kWh

P2

B 450 Dari Saluran Langsung

Pelayanan PLN Di Lakukan

Penyadapan Menggunakan Kabel Telepon Dan Kontaktor

Sehingga Dapat Mempengaruhi

Pengukuran Daya Dan

Energi

P3

Page 44: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

32

Kode Pelanggan

Daya Pelanggan

( VA )

Hasil Pemeriksaan

Golongan Perolehan kWh

C 900 SR Dan APP Pindah Dari

Gardu KDD 103 K08 Ke 103R01

P2

D 450 SR dan APP Pindah

P2

E 2200 SR Dan APP Pindah

P2

F 1300 SR Dan APP Pindah

P2

Total 22.032

kWh

1. Pelanggan A

2. Pelanggan B

3. Pelanggan C

4. Pelanggan D

5. Pelanggan E

6. Pelanggan F

Page 45: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

33

Perhitungan Tagihan Susulan

1. Pelanggan 1 ( Golongan P2 Daya 900 VA )

TS2

2. Pelanggan 2 ( Golongan P3 Daya 450 VA )

0,45 kVA x 40 Jam = 18 kWh

18

TS1

TS2

TS3

3. Pelanggan 3 ( Golongan P2 Daya 900 VA )

TS2

4. Pelanggan 4 ( Golongan P2 Daya 450 VA )

TS2 Rp. 1.028.619

5. Pelanggan 5 ( Golongan P2 Daya 2200 VA )

TS2 17.779.912

6. Pelanggan 6 ( Golongan P2 Daya 1300 VA )

TS2

Di bulan Maret Tagihan Susulan dari pelanggaran kWh meter berjumlah

sebesar Rp. 40.033.192. Itulah jumlah rupiah yang dapat diselamatkan pada

bulan Maret.

Susut tanpa perolehan kWh P2TL

Susut =

Susut =

Susut dengan Perolehan kWh P2TL

Susut = –

Susut =

Page 46: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

34

Tabel 4.4 Perbandingan Susut

KATEGORI Susut

Januari Februari Maret

Tanpa perolehan kWh P2TL 7,7 % 8,3 % 11,5%

Dengan perolehan kWh P2TL 7,5 % 8,13 % 11,4%

Selisih 0,2% 0,17% 0,1%

Gambar 4.1 Perbandingan Susut Tanpa kWh P2TL dengan kWh P2TL

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa perolehan kWh P2TL ini

mempengaruhi susut non teknis walaupun nilainya tidak terlalu

signifikan.Tetapi perolehan kWh P2TL ini sangatlah penting. Pada bulan

Januari selisih antara susut yang terjadi adalah sebesar 0,2 % , bulan Februari

0,17 % dan bulan Maret 0,1% . Jadi perolehan kWh dari pemeriksaan P2TL ini

cukup membantu menurunkan susut.

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

JanuariFebruari

Meret

7.70% 8.30%

11.50%

7.50% 8.13%

11.40%

Tanpa kWh P2TL

Dengan kWh P2TL

Page 47: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

35

4.5 Target Susut di PT. PLN (Persero) ULP Sukabumi Kota

Tabel 4.5 Target Susut

No Bulan Target Susut

Jaringan

1. Januari 8,70

2. Februari 8,59

3. Maret 8,47

Page 48: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

36

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan di PT. PLN(Persero) ULP

Sukabumi Kota tentang Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik yang

dilaksanakan dari bulan Januari – Maret ini dapat disimpulkan:

1. Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik sangat penting dilakukan untuk

mengamankan atau memastikan tidak ada lagi pemakaian illegal yang

belum tertagihkan melalui rekening bulanan pada pelanggan yang

disebabkan oleh pelanggaran yang dilaksanakan oleh pelanggan.

2. Perolehan kWh meter berpengaruh terhadap susut non teknis dimana

Semakin besar perolehan yang didapat dari kWh P2TL maka semakin

menurunkan susut non teknis.Sebagai contoh kWh pada bulan Januari

yaitu ketika dengan perolehan kWh P2TL sebesar 41861 kWh maka

didapat nilai susut sebesar 7,5 % sedangkan ketika tanpa perolehan kWh

meter P2TL maka nilai susutnya sebesar 7,7%.

3. Perolehan kWh bulan Januari, Februari dan Maret secara beturut-turut

sebesar 41861 kWh, 51502 kWh dan 22.032 kWh. Pendapatan kWh dari

bulan Januari ke Februari terjadi peningkatan, namun di bulan Maret terjadi

penurunan. Hal ini terjadi karena pada bulan Maret terkendala oleh wabah

Covid-19.

4. Pada Bulan Januari Perolehan kWh P2TL membantu menurunkan susut

sebesar 0,2%, pada Bulan Februari sebesar 0,17% dan Bulan Maret

sebesar 0,1 %.

5. Perolehan kWh meter P2TL membantu menurunkan susut secara

keseluruhan sehingga kinerja PLN yang ditargetkan tercapai.

Page 49: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

37

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, untuk lebih meningkatkan

kesadaran Pelanggan yang melakukan pelanggaran maka sebaiknya:

1. Kinerja dari P2TL harus lebih ditingkatkan juga, sehingga pelanggan yang

melakukan pelanggaran akan berkurang

2. Meningkatkan kesadaran pelanggan terhadap tertibnya penggunaan listrik

yang baik.

Page 50: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

38

DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan-Direksi-No-088-Z-Pdir-2016

2. Http://Ppg.Spada.Ristekdikti.Go.Id/

3. Http://Www.Webstudi.Site/2019/09/KWh-Meter.Html

5. Https://Www.Warriornux.Com/Pembagian-Sistem-Penyaluran-Tenaga-

Listrik/

6. Keputusan Direksi No-163-1.K/Dir/2012

7. PT. PLN (Persero). 2010. Buku 2 Standar Konstruksi Sambungan Tenaga

Listrik. Jakarta Selatan: PT. PLN (Persero).

8. Ariyanti, Resty Fauzie, 2016. Identifikasi Penyebab Susut Energi Listrik Pt

Pln (Persero) Area Semarang Menggunakan Metode Failure Mode &

Effect Analysis (Fmea) Semarang: Jurnal.

9. Pusat Pelatihan Dan Pendidikan PT PLN PERSERO, 2010. Teori Dasar

KWh Meter. Jakarta Selatan: PT. PLN (Persero).

10. Perusahaan Listrik Negara. PT. PLN. Diakses 15.03.2020 Dari

Https://Www.Pln.Co.Id/Pelanggan/Informasi-P2TL

Page 51: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Personal

NIM : 2017-71-060 Nama : Heni Purnama Helda Tempat / TanggalLahir : Belutu, 02 Februari 1999 JenisKelamin : Perempuan Status Perkawinan : Belum Kawin Program Studi : D-III Teknologi Listrik Alamat Rumah : Dusun Manggis Desa Pintu Gobang Kari Kuantan

Tengah Kuantan Singingi Riau Telp / Hp : +6282285786648 Email : [email protected]

Pendidikan

Jenjang Nama Lembaga Jurusan Tahun Lulus

SD SDN 013 Pintu Gobang Kari - 2011

SMP SMPN 4 Teluk Kuantan - 2014

SMA SMAN 1 Teluk Kuantan IPA 2017

Demikianlah daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 20 Juli 2020

Heni Purnama Helda

Page 52: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

Lampiran 1

Foto Kegiatan

Gambar 1.Briefing P2TL Gambar 2. Pemeriksaan kWh Meter

\

Gambar 3. Pemeriksaan PJU Gambar 4. Pemeriksaan kWh meter

Page 53: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR

Nama : Heni Purnama Helda

NIM : 201771060

Program Studi : Teknologi Listrik

Jenjang : Diploma

Pembimbing Utama (Materi) : Novi Gusti Pahiyanti, ST., MT.

Judul Tugas Akhir : Analisa Penurunan Susut Energi Di PT.PLN(Persero) ULP Sukabumi Kota Dengan Metode P2TL.

Tanggal Materi Bimbingan Paraf Pembimbing

08-01-2020 Konsultasi tentang judul Proyek Akhir yang akan diambil.

26-02-2020 Konsultasi perubahan judul Proyek Akhir

19-03-2020 Pembahasan tentang BAB II Proposal Proyek Akhir

20-03-2020 Pembahasan tentang sidang Proposal Proyek Akhir

22-03-2020 Pembahasan tentang penulisan Proposal Proyek Akhir

31-03-2020 Pembahasan tentang materi yang akan disampaikan ketika sidang Proposal Proyek Akhir

10-04-2020 Pembahasan tentang PPT Proposal Proyek Akhir

29-05-2020 Pembahasan tentang Penulisan BAB I Proyek Akhir

10-06-2020 Pembahasan BAB III Proyek Akhir

19-06-2020 Pembahasan Data dan BAB IV Proyek Akhir

07-06-2020 Pembahasan Penulisan Proyek Akhir

20-06-2020 Pembahasan Lampiran-Lampiran Proyek Akhir

sigit
Pencil
sigit
Pencil
sigit
Pencil
Page 54: INSTITUT TEKNOLOGI PLN ANALISA PENURUNAN SUSUT …

LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR

Nama : Heni Purnama Helda

NIM : 201771060

Program Studi : Teknologi Listrik

Jenjang : Diploma

Pembimbing Utama (Materi) : Albert Gifson Hutadjulu, ST., MT.

Judul Tugas Akhir : Analisa Penurunan Susut Energi Di PT.PLN(Persero) ULP Sukabumi Kota Dengan Metode P2TL.

Tanggal Materi Bimbingan Paraf Pembimbing

18-06-2020 Bimbingan Penulisan perihal penulisan bahasa asing harus dimiringkan

16-07-2020 Bimbingan perihal boleh atau tidaknya menggunakan kata penulis dalam laporan Proyek Akhir.

22-07-2020 Bimbingan penulisan perihal daftar isi, tinjauan pustaka,dan penulisan huruf kapital

Digitally signed by Albert GifsonDN: C=ID, OU=Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, O=Institut Teknologi PLN, CN=Albert Gifson, [email protected]: I am approving this documentLocation: JakartaDate: 2020-08-18 12:16:54Foxit Reader Version: 9.7.2

Albert Gifson

Digitally signed by Albert GifsonDN: C=ID, OU=Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, O=Institut Teknologi PLN, CN=Albert Gifson, [email protected]: I am approving this documentLocation: JakartaDate: 2020-08-18 12:17:20Foxit Reader Version: 9.7.2

Albert Gifson

Digitally signed by Albert GifsonDN: C=ID, OU=Fakultas Ketenagalistrikan dan Energi Terbarukan, O=Institut Teknologi PLN, CN=Albert Gifson, [email protected]: I am approving this documentLocation: JakartaDate: 2020-08-18 12:17:46Foxit Reader Version: 9.7.2

Albert Gifson