Upload
whira-cahbali
View
115
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
INSIDENSI
a. Insiden Rate
Adalah jumlah seluruh kasus baru pada suatu populasi pada suatu saat /
periode waktu tertentu.
Insiden rate = Jumlah seluruh kasus baru dalam populasi pada waktu tertentu
Jumlah population at risk pada periode waktu yang sama.
Setiap individu dlm denominator tidak diobservasi secara penuh dalam
periode waktu yang ditentukan.
Masing-masing individu mempunyai lama periode observasi yang berbeda
b. Insiden Kumulatif
Adalah suatu ukuran tentang kejadian penyakit /ukuran status kesehatan yang
lebih sederhana.
Insidens Kumulatif = Jumlah kasus dalam periode waktu tertentu.
Jumlah population at risk pada awal periode pengamatan.
Setiap individu dlm denominator di follow up sampai akhir periode
Population At Risk.
Bagian dari populasi yang memiliki risiko untuk terjadinya suatu penyakit.
Contoh :
Dampak penggunaan kontrasepsi oral Populasi at risk adalah wanita usia
subur yang telah menikah.
Ca paru Pop at risk adalah orang-orang merokok.
c. Attack Rate
Biasanya dinyatakan dengan persen dan dipergunakan dalam jumlah populasi
yang relatif sedikit dan waktu yang relatif singkat.
Contoh :
Keadaan wabah dan keracunan makanan.
attack rate = Jumlah kasus sekunder selama epidemic Population at risk
Manfaat :
1. Untuk mengetahui kecepatan dan jangkauan penyebaran suatu peny di
suatu wil pd suatu wabah.
2. Untuk menget keberhasilan upaya pencegahan dan penaggulangan wabah.
PREVALENSI
Prevalens rate mengukur jumlah orang dikalangan penduduk yang menderita
suatu penyakit pada satu titik waktu tertentu.
Prevalens Rate = jumlah kasus penyakit yang ada pada suatu titik waktu jumlah
penduduk seluruhnya.
a. Point Prevalens
Yaitu : prevalensi penyakit pada suatu titik waktu tertentu
b. Period Prevalens
Yaitu : berapa banyak individu yang pernah kena penyekit selama periode
waktu pengamatan.
kasus : kasus baru dan kasus kambuh/relaps selama periode observasi.
Masalah metodologis yang terkait dengan estimasi morbiditas.
1. Numerator.
a. Variabilitas dalam mendefinisikan penyakit
Tingkatan sakit
Diagnosis
b. Variabilitas metode pengumpulan data.
Data sekunder (MR, laporan penyakit)
Data primer (wawancara, pemeriksaan langsung)
2. Denominator
a. Pendefinisian populasi beresiko
b. penghitungan populasi
Beberapa keterbatasan data rumah sakit
a. MR di rumah sakit tidak dirancang untuk penelitian tertentu, sehingga catatan
tersebut mungkin tidak lengkap, hilang, dan bervariasi dalam hal kuantitas
diagnostic.
b. Populasi beresiko umumnya tidak terdefinisikan.
Sumber – sumber kekeliruan wawancara :
1. Orang yang berpenyakit mungkin tidak mempunyai gejala dan mungkin
tidak sadar bahwa dia sakit.
2. Orang yang berpenyakit mungkin punya gejala penyakit akan tetapi tidak
mempunyai perhatian medis, sehingga tidak tahu nama penyakitnya
tersebut.
3. Orang yang berpenyakit mungkin punya perhatian medis, tetapi tidak
terdiagnosa atau dia salah mengerti.
4. Responden mungkin tidak bisa mengingat dengan baik episode penykitnya
atau peristiwa dan pemaparan yang mungkin terkait dengan penyakit.
5. Responden mungkin memberikan informasi tetapi pewawancara mungkin
tidak mencatatnya atau salah mencatat.
6. Pewawancara mungkin tidak menanyakan pertanyaan yang seharusnya
ditanyakan atau salah menanyakan.
7. Bias seleksi.