Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
INFESTASI LIPAS (INSECTA: DICTYOPTERA) DAN KETERKAITANNYA DENGAN TINDAKAN BIOSEKURITI PADA LIMA RS DI KOTA
PALANGKA RAYA KALIMANTAN TENGAH
JUDA BRIGHT SINULINGGA/ B252180021
PARASITOLOGI DAN ENTOMOLOGI KESEHATANFAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR2020
Dosen Pembimbing :1. Dr. drh. Susi Soviana, MSi
2. Prof drh. Upik Kesumawati H., MS., Ph.D.
PENDAHULUAN
01
LATAR BELAKANG
Rumah sakit (RS) merupakanfasilitas kesehatan yang memilikiperanan penting dalam pelayanankesehatan masyarakat.
Pelayanan yang berkualitas dan terbebas dari keberadaan vektor dan binatang pembawa penyakit.
● lipas menjadi hama dipemukiman yang memilikibau mengganggu danbersifat sebagai alergen(Fakoorziba et al. 2014)
Salah satu vektor penyakit yang seringditemukan dan menjadi masalah dilingkungan RS adalah LIPAS
(Jalil et al. (2012); Shahraki et al. (2013)
● lipas dapat membawamikroorganisme patogenpada bagian tubuhnyasebagai vektor mekanikyang berpotensi menjadiinfeksi nosocomial (Iboh et al.2014).
● lipas di RS jugamenyebabkan alergi danasma pada manusia sertapenularan berbagai jenisparasite (Sohn dan Kim2012).
Ketersediaan habitat dan makanan yang bersumber dari limbah mendukung perkembangbiakan lipas di lingkungan RS
Laporan infestasi lipas di rumah barudilakukan oleh Mairawita et al. (2014) diPadang (Sumatera Barat), Adriani et al.(2014) di Klungkung (Bali), dan Kurnia et al.(2019) di Jakarta (DKI Jakarta).
METODE PENELITIAN
02
WAKTU dan LOKASI PENELITIAN
Pemilihan sampel rumah sakit dengan metode purposive sampling.
V
November 2019 sampai Februari 2020.
Penelitian dilaksanakan di 3 rumah sakit umum(RSU) dan 2 rumah sakit khusus (RSK).
METODE PENELITIAN
Rumah sakitpertama (RS I)merupakan rumahsakit umum daerahbertipe B.
Rumah sakit kedua(RS II) merupakan RSumum daerahbertipe D.
Rumah sakit ketiga(RS III) adalah RSumum yang dikelolaoleh swasta yangbertipe C.
Rumah sakit keempat(RS IV) merupakan RSkhusus gangguankejiwaan danketergantunganterhadap obat-obatan terlarang.
01 02 03 04 05
Rumah sakit kelima(RS V) adalah RSyang khususmelayani pelayanankesehatan ibu dananak
Penangkapan Lipas
Gambar 1 Perangkap Lipas yang Dimodifikasi
(Sumber: Katsuda 1976)
Perangkap terbuat dari karton
berukuran 20x20x5 cm
Umpan : Selai kacang
Pemasangan : 18.00 – 06.00
Proporsi : 1 perangkap setiap 8 m2
(Shahraki et al. 2013)
Observasi Biosekuriti
Pengukuran biosekuriti personal, tempat kerja dan lingkungan
yang dilakukan secara observasi langsung dan
kuesioner.
Responden 6 orang setiap Rumah Sakit
Analisis Data
= 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐩𝐞𝐬𝐢𝐞𝐬 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐞𝐧𝐭𝐮 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 𝒍𝒊𝒑𝒂𝒔 𝒕𝒆𝒓𝒕𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂𝒑X 100%
= 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐩𝐞𝐬𝐢𝐞𝐬 𝐥𝐢𝐩𝐚𝐬 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐞𝐧𝐭𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐭𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐩𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐚𝐧
= Kelimpahan nisbi x Frekuensi tertangkap
H’ = ∑ - Pi Ln Pi, dimana Pi = 𝑛𝑖
N
Kelimpahan nisbi
Frekuensi spesies
Dominasi spesies
Indeks Ragam jenis
Analisis Data
Data biosekuriti disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi
variabel biosekuriti di 5 RS.
Hubungan derajat infestasi lipas dengan variabel biosekuriti
menggunakan analisis korelasi Spearman (Alias et al. 2018).
Sebaran infestasi, keanekaragaman jenis lipas dan variabel
biosekuriti dianalisis secara deskriptif.
Pengukuran derajat infestasi metode perangkap mengacu pada
Ogg et al. (2006)
HASIL PEMBAHASAN
03
Jumlah, kelimpahan nisbi, indeks dominansi, frekuensi jenis dan indeks keanekaragaman lipas pada lima rumah sakit di Kota Palangka Raya
221 ekor Periplanetaamericana
65%
119 ekorBlattella
germanica
35%
Ragam jenis lipas pada lima RS di Kota Palangka Raya tergolong
rendah dengan nilai H’< 1 .
Menurut Odum (1993) tingginya dominasi spesies tertentu
menyebabkan rendahnya ragam jenis spesies pada populasi tersebut
Menurut Mairawita et al. (2014) di Kota Padang, Mahmoud et al. (2013)
di Ismailia Governorate Mesir dan Shahraki et al. (2013) di Kota Yasuj
Iran bahwa infestasi lipas B. germanica lebih tinggi daripada P. americana.
Hal ini sesuai penelitian Mairawata et al. (2014) yang melaporkan
P. americana ditemukan di saluran limbah RS Kota Padang.
Kutrup (2003) melaporkan B. germanica dominan ditemukan
pada dapur RS di Trabzon, Turki.
Saluran limbah : paling banyak ditemukan P. americana
Dapur : paling banyak ditemukan B. germanica.
P americanaDerajat infestasi tinggi
sampai sedang
B germanicaDerajat infestasi sedang
sampai rendah
Distribusi frekuensi variabel biosekuriti pribadi pada lima rumah sakit di Kota Palangka Raya
Tingkat persentase variabel biosekuriti pribadi tertinggi
terdapat pada RS V
97.22%
Tingkat persentase variabel biosekuriti
pribadi rendah terdapat pada RS II
63.89%
Distribusi frekuensi unsur biosekuriti tempat kerja pada lima rumah sakit di Kota Palangka Raya
Biosekuriti tempat kerja terhadap infestasi lipas
tertinggi pada RS III
61.11%
Biosekuriti tempat kerja terhadap infestasi lipas
terendah pada RS II dan RS V
57.41%
Distribusi frekuensi variabel biosekuriti lingkungan pada lima rumah sakit di Kota Palangka Raya
Biosekuriti lingkungan terhadap infestasi lipas
tertinggi pada RS V
100%
Biosekuriti lingkungan terhadap infestasi lipas
terendah pada RS II
33.3%
Uji Korelasi Spearman biosekuriti terhadap infestasi lipas di lima rumah sakit Kota Palangka Raya
Faktor lain seperti proses adaptasi lipas atau peran dari
pasien yang dapat membawa lipas ke lingkungan Rumah
Sakit dapat mempengaruhi infestasi lipas.
Menurut Brenner dan Kramer (2019) P. americana tergolong pada
jenis lipas peridomestik dan dapat bertahan hidup tanpa adanya
peran dari manusia karena kemampuannya dalam memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber makanan dan habitat.
B. germanica merupakan jenis lipas domestik yang mudah
berpindah tempat bersama dengan barang-barang bawaan
pengunjung RS (Hadi 2006).
SIMPULANSARAN
04
Simpulan
Jenis lipas yang ditemukan di lima rumah sakit terdiri atas P. americana dan
B. germanica. Ragam jenis lipas tergolong rendah dan P. americana merupakan
spesies dominan. Kepadatan lipas tertinggi ditemukan pada RS IV dan terendah
ditemukan pada RS III. P americana derajat infestasi sedang sampai tinggi, B
germanica rendah sampai sedang. P americana kategori derajat infestasi sedang
sampai tinggi, B germanica kategori derajat infestasi rendah sampai sedang.
Hubungan derajat infestasi total lipas terhadap biosekuriti pribadi termasuk kategori
kuat, biosekuriti tempat kerja termasuk kategori sedang, biosekuriti lingkungan
termasuk kategori sangat kuat. Semakin baik penerapan biosekuriti di RS dapat
mengurangi derajat infestasi lipas sebagai vektor penyakit.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa penerapan
biosekuriti pribadi, tempat kerja, dan lingkungan di RS dapat
mengurangi derajat infestasi lipas sebagai vektor penyakit. Oleh
karena itu, perlu dilakukan pengendalian terpadu dan
berkelanjutan untuk mengurangi populasi lipas oleh seluruh
petugas dan pengunjung rumah sakit berkaitan dengan kebiasaan
yang menyebabkan ketersediaan habitat dan makanan bagi lipas
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, infographics &
images by Freepik and illustrations by Stories
TERIMAKASIH