6
INDIKASI & KONTRAINDIKASI PERAWATAN MYOFUNCTIONAL Indikasi Pasien dalam masa tumbuh kembang aktif Diskrepansi skeletal dari sagital ringan sampai sedang Tidak ada kehilangan gigi geligi Tidak ada gigi yang tipping atau rotasi parah Gigi insisivum teradaptasi dengan baik dalam profil Diastema dan crowding yang minimal dalam lengkung rahang Pasien kooperatif Kontraindikasi Pasien pada pre-pubertas, post-pubertas dan dewasa Malposisi, diastema dan crowding yang parah Pasien tidak kooperatif Pasien alergi 4,5 Pesawat Frankle

Indikasi Dan Kontraindikasi Alat Fungsional

Embed Size (px)

DESCRIPTION

added on May 10th, 2015

Citation preview

INDIKASI & KONTRAINDIKASI PERAWATAN MYOFUNCTIONALIndikasi Pasien dalam masa tumbuh kembang aktif Diskrepansi skeletal dari sagital ringan sampai sedang Tidak ada kehilangan gigi geligi Tidak ada gigi yang tipping atau rotasi parah Gigi insisivum teradaptasi dengan baik dalam profil Diastema dan crowding yang minimal dalam lengkung rahang Pasien kooperatifKontraindikasi Pasien pada pre-pubertas, post-pubertas dan dewasa Malposisi, diastema dan crowding yang parah Pasien tidak kooperatif Pasien alergi4,5

Pesawat Frankle

AktivatorIndikasi pemakaian aktivator1. Penederita dapat bekerja sama dengan baik.2. Digunakan pada anomali-anomali tertentu, khususnya klas II dan klas III angle untuk memperbaiki kelainan hubungan gigi-gigi dan rahang. Walaupun demikian, anomaly klas I Angle dengan gigitan terbuka anterior dapat juga dipakai activator.3. Tidak ada kelainan skeletal yang berat.4. Anomalinya tidak dalam keadaan berjejal yang berat.5. Activator dapat digunakan untuk perawatan kebiasaan buruk seperti menjulurkan lidah ke depan, meletakkan lidah di antara gigi-gigi ke depan, meletakkan lidah diantara gigi-gigi depan atas dan bawah, maupun menghisap jari atau bibir.6. Activator sangat baik digunakan pada penderita dalam masa pertumbuhan atau masa gigi bercampur.7. Activator dapat digunakan sebagai retainer.8. Menurut Houston (1983), activator biasanya digunakan antara lain untuk kasus selektif klas II divisi I dengan lengkung tidak berjejal . jika insisivus bawah jarang keadaan ini menguntungkan.

Kontraindikasi pemakaian aktivator1. Pasien yang tidak dapat bekerja sama dengan baik merupakan kontraindikasi perawatan dengan activator. Disamping pasien, kerja sama orang tua pasien yang tidak baik dapat juga menyebabkan kegagalan perawtan yang dilakukan.2. Pada gigi yang sangat berjejal, keadaan yang demikian perlu perawatan dengan pesawat mekanik lebih dahulu. Setelah gigi-gigi tersusun dengan baik, tahap berikutnya dirawat dengan activator untuk memperbaiki kelainan hubungan sagital dari gigi-gigi, rahang, maupun wajah pasien.3. Kasus klas II dan Klas III angle dengan peregeseran garis median yang disebabkan oleh faktor dental. Untuk mengoreksi pergeseran garis median diperlukan pesawat mekanik karena lebih efektif. Dlam hal ini perbaikan hubungan rahang dilakukan pada tahap berikutnya.4. Pada kelainan skeletal yang berat merupakan kontraindikasi pemakaian activator. Kasus ini lebih sesuai dirawat dengan tindakan bedah-orthodonti. Sesudah masa pertumbuhan dan perkembangan skeletal.

Twin BlockIndikasi penggunaan Twin blok antara lain koreksi maloklusi kelas II,pengembangan vertikal, koreksi vertikaluntuk menutup open bite anterior, ekspansi lengkung dan menambahkan panjang lengkung(Clark dkk., 2004).Kontraindikasi pada pasien dengan asimetris wajah yang sering terlihat pada pasiendengan unilateral cross bite dan inklinasi gigi insisivus maksila tidak boleh terlalu verikalatau ke lingual, maksila jika tidak dalam posisi yang benar karena menyebabkan twinblock tidak stabil (www.)

Indikasi : - Maloklusi kelas II divisi 1 dengan bentuk gigi normal- Terdapat overjet ringan sampai berat dan deep overbite- Pasien kasus disto-oklusi pada segmen bukal- Pasien harus dalam masa pertumbuhan aktif yaitu masa gigi bercampur- Twin block lebih idel bagi pasien yang tidak memiliki kelainan pertumbuhan arah vertical secara berlebihan

Kontraindikasi :- Kelas II dimana maksila mengalami prognasi dan mandibula dalam posisi normal- Pada kasus gigi yang sangat berjejal

BionatorT.M.Graberdalam bikinya pada tahun 1985 membagi indikasi berdasarkan penggunaan bionator, berikut ini : Kasus maloklusi klass I divisi 1, dengan gejala klinis sebagai berikut :- Lengkung gigi geligi pada maksila dan mandibula baik.- Letak mandibula lebih ke belakang daripada maksila atau functional retrusion.- Kelainan skeletal tidak terlalu berat.- Gigi incisivus maksilla lebih ke labial atau mendongos. Kasus deep over bite, yang terdapat pada :- Masa pertumbuhan premolar.- Kasus yang disebabkan infraoklusi gigi molar dan premolar akibat posisi lidah yang terlalu ke lateral. Kasus open bite dengan menggunakan bionator open bite. Umumnya pada kasus yang disebabkan karena kebiasaan menggigit-gigit jari, menghisap jempol, bernafas melalui mulut, dll. Pada kasus maloklusi klass III dengan menggunakan bionator klass III.

KONTRA INDIKASI BIONATOR1. Menurut T.M.Graber pada yahun 1985 Maloklusi klass II dengan gejala:- Disebabkan karena maksila prognatism- Pertumbuhan ke arah vertikal berlebihan, karena perawatan bionator akan menyebabkan wajah bagian bawah lebih tingg Kasus deep bite yang disebabkan karena supraoklusi gigi incisivus2. Menurut T.M. Graber bersama dengan Bedrich Neumann bahwa kontra indikasi penggunaan bionator ialah pada kasus gigi berjejal. Maloklusi dengan gigi berjejal dan pergeseran midline maka posisi gigi yang demikian merupakan kontra indikasi penggunaan bionator karena memerlukan pencabutan dan pergeseran gigi geligi. Seringkali perawatan orthodonsi merupakan perawatan kombinasi antara bionator dengan alat cekat.Pesawat HerbstIndikasi pesawat Herbst dirancang untuk menstimulasi pertumbuhan kondilus mandibula dan secara khusus digunakan pada maloklusi kelas II dengan mandibula yang retrognasi. Pasien yang memiliki riwayat obstruksi jalan napas lewat hidung dan tidak memungkinkan untuk memakai pesawat lepas, dapat menggunakan pesawat Herbst. Peswat Herbst dapat juga di indikasikan pada pasien yang tidak kooperatif karena pesawat dicekatkan ada gigi dan bekerja 24 jam sehari tanpa bantuan pasien.