Click here to load reader
Upload
hardeep-parmar
View
19
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
IMUNISASI SUKASADA.doc
Citation preview
PROGRAM IMUNISASI
1. Waktu dan Tempat Kegiatan
1.1 Waktu Kegiatan
Jumat, 25 September 2009, Pukul 08.00 – 12.30 Wita
Selasa, 29 September 2009, Pukul 08.00 – 10.00 Wita
1.2 Lokasi Kegiatan
Kantor Kepala Desa Pancasari
Puskesmas
2. Pelaksanaan Program Seharusnya
2.1 Tujuan Umum :
Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31).
2.2 Tujuan Khusus :
Tercapainya target universal child immunization yaitu cakupan
imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di
100% desa/kelurahan pada tahun 2010
Tercapainya eliminasi tetanus maternal dan neonatal (insiden
dibawah 1 per 1000 kelahiran hidup dalam satu tahun)
Eradikasi polio
Memberikan kekebalan kepada bayi dan anak, serta
memberikan kekebalan pada ibu hamil dan wanita usia subur
Target imunisasi bayi dan ibu untuk Puskesmas Sukasada II
pada tahun 2008 adalah 90 % dan 100 % untuk wanita usia
subur (WUS)
2.3 Sasaran
Sasaran berdasarkan usia yang diimunisasi :
Imunisasi Rutin (dibawah satu tahun)
Wanita usia subur atau WUS (wanita yang berusia 15 – 49
tahun)
Ibu hamil (bumil)
1
Calon penganten (caten)
Anak usia sekolah tingkat dasar
Besarnya sasaran dihitung dengan cara :
Sasaran bayi = rata-rata cakupan BCG 3 tahun terakhir
Sasaran bumil = 1,1 x jumlah sasaran bayi
Sasaran WUS = 21,9 x jumlah penduduk tahun sebelumnya
2.4 Pelaksanaan Program
Membuat jadwal pelayanan imunisasi diseluruh wilayah kerja
Puskesmas
Merencanakan kebutuhan vaksin dan peralatan vaksinasi, cold
chain, cold box, vaksin carrier
Mengelola vaksin dan cold chain sesuai dengan petunjuk teknis
Memberikan Penyuluhan tentang Imunisasi
Imunisasi Dasar : bayi umur 0 – 11 bulan
BCG : Bayi baru lahir – 11 bulan
DPT Combo 1 : Bayi umur 2 bulan
DPT Combo 2 : Bayi umur 3 bulan
DPT Combo 3 : Bayi umur 4 bulan
Polio 1 : Bersamaan dengan BCG
Polio 2 : Bersamaan dengan DPT Combo 1
Polio 3 : Bersamaan dengan DPT Combo 2
Polio 4 : Bersamaan dengan DPT Combo 3
Campak : Bayi umur 9 Bulan
Hb Uniject : Bayi umur 1 – 7 hari
Imunisasi Tambahan
TT1 dan TT2 : diberikan pada bumil dan WUS yang belum
T5
Penentuan status T1-T5 ditentukan berdasarkan imunisasi DPT,
DT dan TT yang telah didapatkan sebelumnya.
T1 : telah mendapat DPT Combo I dan II
T2 : telah mendapat DPT Combo I, II dan III
T3 : telah mendapat DPT Combo I, II dan III + DT kelas 1 SD
2
T4 : telah mendapat DPT Combo I, II dan III + DT kelas 1 SD +
TT kelas 2 SD
T5 : telah mendapat DPT Combo I, II dan III + DT kelas 1 SD +
TT kelas 2 SD + TT kelas 3 SD
Imunisasi Anak Sekolah
BIAS Campak : anak Sekolah Dasar kelas 1 baru
BIAS DT/TT : DD pada anak Sekolah Dasar kelas 1 baru
dan TT pada anak
Sekolah Dasar kelas 2 dan kelas 3
Imunisasi Calon Penganten (Caten)
Diberikan pada calon pengantin perempuan yang belum T5
sebanyak 2 kali dengan interval waktu pemberian satu bulan
Pencatatan dan Pelaporan
Monitoring dan Evaluasi
3. Indikator Keberhasilan Program
a. Input
Man : pemegang program yaitu Kadek Sugita, pelaksana program
yaitu bidan puskesmas dan bidan desa, kader posyandu den
bekerja sama dengan pemegang program terkait seperti
KIA, PKM dan balai pengobatan
Money : sumber dana berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Buleleng
Material : vaksin, alat penyimpanan vaksin, tempat untuk distribusi
vaksin, form laporan
Method : melakukan penyuluhan mengenai imunisasi, pemberian
imunisasi dasar bagi bayi umur 0-11 bulan, pemberian
imunisasi tambahan, imunisasi pada anak sekolah, WUS
dan calon pengantin
Minute : penyuluhan dilakukan pada saat diadakannya posyandu
selama 5-10 menit, imunisasi di Puskesmas dilakukan tiap
hari Selasa dan Jumat sedangkan di Posyandu tiap satu
3
bilan sekali, Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS)
dilaksanakan pada bulan September untuk BIAS Campak
dan pada bulan November untuk BIAS DD/TT
Market : sesuai dengan sasaran
b. Proses
Planing : perencanaan dilakukan oleh pemegang program
serta melibatkan pemegang program terkait serta
dari pihak desa
Organizing : melakukan kerjasama dan integrasi dengan program
KIA, PKM dan balai pengobatan dan melibatkan
pihak desa
Actuating : melibatkan bidan puskesmas dan bidan desa,
perawat serta kader-kader posyandu
Controling : evaluasi dilakukan setiap bulannya oleh pemegang
program serta dilaporkan setiap tahunnya
c. Output
Cakupan Imunisasi Bayi
BCG : 84,1 %
DPT- HB 1 : 75,7 %
DPT-HB 2 : 85,2 %
DPT-HB 3 : 81,1 %
Polio 1 : 77,5 %
Polio 2 : 74,8 %
Polio 3 : 90,44 %
Polio 4 : 95,3 %
Cakupan Imunisasi Ibu hamil
TT1 : 35,3 %
TT2 : 21,8 %
Cakupan Imunisasi WUS
T1 : 0 %
T2 : 0 %
T3 : 0 %
4
T4 : 0 %
T5 : 8,7 %
4. Manajemen Logistik Vaksin dan Sarana Pendukungnya
4.1 Cara Amprah Vaksin
Vaksin diamprah di Dinas kesehatan Kabupaten Buleleng setiap
bulannya. Jumlah vaksin yang diamprah adalah sebagai berikut :
Jml yg dipakai bulan sebelumnya + 20 % cadangan – sisa bulan
sebelumnya
4.2 Cara Penyimpanan Vaksin
Mata rantai vaksin : vaksin dibawa dari Dinkes Kabupaten ke
Puskesmas dalam Cold Box kemudian disalurkan ke Pustu dan
Posyandu dengan menggunakan Vaksin Carrier (termos). Di
puskesmas atau Pustu vaksin disimpan dalam Lemari Pendingin (Cold
Chain).
4.3 Cara Penyimpanan vaksin di Alat Pendinginan
Vaksin dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu vaksin Termostabil
( tahan beku) dan Termolabil (tidak tahan beku).
Vaksin Termostabil
Vaksin ini disimpan di dekat evaporator, dekat dengan dinding
pendingin seperti vaksin BCG, Polio, Campak)
Vaksin Termolabil
Vaksin jenis ini tidak tahan beku dan diseimpan lebih jauh dari
dinding evaporator. Vaksin yang termasuk jenis ini antara lain
DPT Hb Combo, TT, DT dan Hb Unijet
4.4 Pengaturan Suhu Alat Pendingin
Ada 2 jenis pengaturan suhu yaitu suhu di cold chain dan suhu
pembanding. Suhu pada cold chain dapat diatur sesuai dengan
keinginan sedangkan suhu pembanding tidak dapat diatur.
5
5. Layanan Imunisasi di Bidan Swasta
Vaksin untuk imunisasi di bidan swasta didapat dari Puskesmas dimana
jumlah vaksin yang digunakan harus dilaporkan ke Puskesmas setiap
bulannya. Untuk penyimpanannya, masing-masing bidan swasta telah
memiliki lemari pendingin sendiri untuk menjamin stabilitas suhu dan
kualitas vaksin. Ibu – ibu yang mengimunisasi anaknya di bidan swasta
tidak dikenakan biaya untuk pembelian vaksin melainkan hanya
membayar jasa bidan saja.
6. Faktor Pendukung dan Penghambat
a. Faktor Pendukung
Didukung oleh bidan praktek swasta dalam imunisasi
b. Faktor Penghambat
Adanya bayi dan balita yang tidak datang pada waktu imunisasi
di posyandu karena berbagai alasan, seperti bayi sakit, malas,
tidak tahu jika ada posyandu, dan lain-lain.
Sistem pelaporan kurang terkoordinasi.
Kurangnya jumlah vaccine carrier di puskesmas.
7. Alternatif Pemecahannya
Sweeping bayi dan balita yang belum mendapat imunisasi ke
rumah -rumah.
Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng untuk
menambah suplai vaccine carrier di puskesmas.
6