164
i IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BERBASIS COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN LKS DAN ALAT PERAGA YANG BERKAITAN DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI PADA POKOK BAHASAN CAHAYA skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika oleh Agus Purwanto 4201407055 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

  • Upload
    vocong

  • View
    241

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

i

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

BERBASIS COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN LKS DAN ALAT

PERAGA YANG BERKAITAN DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI

PADA POKOK BAHASAN CAHAYA

skripsi

disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

oleh

Agus Purwanto

4201407055

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

Page 2: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan kesidang

panitia ujian skripsi.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Sugianto, M.Si Dr. Putut Marwoto, M.S

196102191993031001 196308211988031004

Page 3: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

iii

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

BERBASIS COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN LKS DAN

ALAT PERAGA YANG BERKAITAN DENGAN KEHIDUPAN

SEHARI-HARI PADA POKOK BAHASAN CAHAYA

Disusun oleh

Agus Purwanto

4201407055

Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES

pada tanggal

Panitia:

Ketua Sekretaris

Dr. Kasmadi Imam S., M.S Dr. Putut Marwoto, M.S

195111151979031001 196308211988031004

Ketua Penguji

Drs. Sri Hendratto, M.Pd

194708101973021001

Anggota Penguji/ Anggota penguji/

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Sugianto, M.Si Dr. Putut Marwoto, M.S

196102191993031001 196308211988031004

Page 4: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Implementasi Model

Pembelajaran Demonstrasi Berbasis Cooperative Learning Berbantuan LKS dan

Alat Peraga yang Berkaitan dengan Kehidupan Sehari-hari pada Pokok Bahasan

Cahaya” ini bebas plagiat. Apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat

dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Semarang, Agustus 2011

Agus Purwanto

4201407055

Page 5: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

“Dengan menyebut nama Alloh Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyanyang”

(Al Fatihah: 1)

“Dan katakanlah:”Ya Tuhanku, Masukkanlah aku secara masuk yang benar dan

keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari

sisi engkau kekuasaan yang menolong” (Al Israa’: 80)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah

selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan yang

lain), dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (Alam

Nasyroh: 6-8)

Pengalaman adalah guru terbaik.

Persembahan:

Tulisan ini kupersembahkan untuk:

Ibu dan almarhum bapakku tercinta

Kakak-kakakku tersayang

Sahabat-sahabatku Nabla ’07

Teman-temanku di Al Hikmah Cost & Black Cat

Boys

Guru dan dosen yang telah memberikan ilmunya

kepadaku

Page 6: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

vi

ABSTRAK

Purwanto, A. 2011. Implementasi Model Pembelajaran Demonstrasi Berbasis

Cooperative Learning Berbantuan Lks dan Alat Peraga yang Berkaitan dengan

Kehidupan Sehari-hari pada Pokok Bahasan Cahaya. Skripsi, Jurusan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing Utama Dr. Sugianto, M.Si. dan Pembimbing Pendamping Dr. Putut

Marwoto, M.S.

Kata kunci : kooperatif, demonstrasi, hasil belajar, pemahaman konsep.

Di dalam proses belajar mengajar pelajaran fisika masih dianggap sulit untuk

dimengerti sehingga prestasi belajar siswa masih kurang memuaskan. Maka

diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa tersebut. Salah satu model yang dapat diterapkan adalah model

pembelajaran kooperatif. Berdasarkan latar belakang tersebut timbul suatu

permasalahan yaitu apakah pemahaman konsep peserta didik dengan model

pembelajaran kooperatif dengan metode demonstrasi lebih baik dibandingkan

dengan pemahaman konsep peserta didik dengan pembelajaran ceramah dan

metode diskusi? Dari rumusan masalah tersebut tujuan penelitian yang dicapai

adalah untuk mengetahui pemahaman konsep fisika peserta didik dengan model

pembelajaran kooperatif dengan metode demonstrasi lebih baik daripada peserta

didik yang menggunakan pembelajaran ceramah dan diskusi. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP 2 Kaliwungu tahun ajaran

2010/2011. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik random sampling,

diperoleh kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen dan VIII-E sebagai kelas kontrol.

Variabel yang diteliti adalah pemahaman konsep siswa, dengan desain eksperimen

randomized control group pre test – post test design. Data penelitian diambil

menggunakan tes dan dianalis menggunakan uji t.

Analisis tahap awal menunjukkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal,

variansinya sama, dan rata-rata nilai pre test tidak berbeda. Analisis tahap akhir

menunjukkan bahwa kedua kelas mengalami perbedaan pada rata-rata nilai post

test, dimana nilai rata-rata post test kelas eksperimen lebih besar daripada kelas

kontrol. Pada kelas eksperimen rata-rata kemampuan siswa mencapai 71,09 lebih

besar dibandingkan kelas kontrol yang mencapai sebesar 67,45. Setelah diuji

menggunakan uji t terdapat perbedaan. Diuji lagi dengan uji signifikansi gain

ternormalisasi, dari hasil perhitungan diperoleh t hitung sebesar 2,192> t tabel

(1,982), yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan dimana peningkatan

kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian,

dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep siswa yang menggunakan model

pembelajaran kooperatif dengan metode demonstrasi baik daripada pemahaman

Page 7: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

vii

konsep siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional dengan metode

diskusi.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Demonstrasi Berbasis

Cooperative Learning Berbantuan LKS dan Alat Peraga yang Berkaitan dengan

Kehidupan Sehari-hari pada Pokok Bahasan Cahaya”. Pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak

membantu terselesainya skripsi ini, terutama kepada yang terhormat :

1. Dr. Kasmadi Imam S, M.S, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Putut Marwoto M.S, Ketua Jurusan Fisika Universitas Negeri Semarang

dan Pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan dan arahan dalam

penyusunan skripsi ini.

3. Dr. Sugianto M.Si, Pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan dan

arahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Suroso S.Pd, Kepala SMP 2 Kaliwungu Kudus yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

5. Ahmad Sholikin S.Pd, guru pamong yang membantu penulis selama

melakukan penelitian.

6. Siswa kelas VIII-B dan VIII-E yang telah mendukung dan membantu penulis

selama melakukan penelitian.

Page 8: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

viii

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

membantu baik yang bersifat material maupun spiritual demi terselesaikannya

skripsi ini.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberikan informasi dan

sumbangan, serta bermanfaat yang berguna bagi dunia pendidikan.

Semarang, Agustus 2011

Penulis

Page 9: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................. iii

PERNYATAAN ...................................................................................... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... v

ABSTRAK .............................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ............................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 5

1.4 Penegasan Istilah ................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................. 6

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi ................................................ 7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 8

2.1 Tinjauan Kurikulum KTSP ................................................... 8

2.2 Pengertian Belajar dan Pembelajaran.................................... 9

Page 10: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

x

2.3 Pemahaman Konsep .............................................................. 11

2.4 Pembelajaran Kooperatif ....................................................... 11

2.5 Metode Demonstrasi ............................................................. 13

2.6 Metode Ceramah ................................................................... 14

2.7 Metode Diskusi ..................................................................... 15

2.8 Tinjauan Pokok Bahasan Cahaya .......................................... 15

2.9 Kerangka Berpikir ................................................................. 21

2.10 Hipotesis Penelitian ............................................................. 22

BAB 3 METODE PENELITIAN............................................................ 22

3.1 Penentuan Obyek Penelitian .................................................. 23

3.2 Variabel Penelitian ................................................................. 24

3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 25

3.4 Analisis Hasil Pengujian Instrumen ....................................... 27

3.5 Rancangan Eksperimen .......................................................... 32

3.6 Analisis Data Tahap Awal ..................................................... 32

3.7 Analisis Data Tahap Akhir. ................................................... 35

3.8 Lembar Pengamatan (Observasi) .......................................... 40

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 42

4.1 Hasil Penelitian ...................................................................... 42

4.2 Pembahasan ........................................................................... 51

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 59

5.1 Simpulan ................................................................................ 59

5.2 Saran ..................................................................................... 59

Page 11: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

xi

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................... 62

Page 12: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Populasi Siswa Kelas ....................................................................... 23

3.2 Data Nilai Ulangan Akhir Semester I Kelas VIII ............................. 23

3.3 Ringkasan Validitas Soal Uji Coba ................................................... 28

3.4 Ringkasan Daya Beda Soal Uji Coba................................................ 29

3.5 Ringkasan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba ................................... 30

3.6 Rancangan Eksperimen Randomized control group

pre test-post test Design ................................................................... 32

3.7 Harga untuk Uji Bartlett .................................................................... 33

3.8 Tabel Persiapan Anava ...................................................................... 34

3.9 Kriteria Keberhasilan Terhadap Aktivitas Siswa .............................. 41

4.1 Kemampuan Awal Siswa Sebelum Pembelajaran ............................ 44

4.2 Hasil Uji Normalitas Data Pre Test .................................................. 45

4.3 Hasil Uji Kesamaan Varians Data Pre Test ...................................... 46

4.4 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pre Test ............................................. 46

4.5 Deskriptif Data Hasil Belajar Setelah Pembelajaran ....................... 47

4.6 Hasil Uji Normalitas Data Post Test ................................................. 47

4.7 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Post Test ............................................. 48

4.8 Hasil Uji Peningkatan Hasil Belajar ................................................. 49

4.9 Hasil Uji Signifikansi Gain Ternormalisasi ...................................... 49

4.10 Hasil Uji Observasi Aktivitas Siswa ............................................... 50

Page 13: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pemantulan Teratur ........................................................................... 16

2.2 Pemantulan Baur ............................................................................... 16

2.3 Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar .................................... 17

2.4 Bagian-bagian Cermin Cekung ........................................................ 18

2.5 Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui

titik fokus ...................................................................................... 18

2.6 Sinar datang melalui titik fokus, akan dipantulkan sejajar

sumbu utama ................................................................................. 18

2.7 Sinar datang melalui pusat kelengkungan akan dipantulkan

kembali melalui titik pusat kelengkungan cermin ........................ 19

2.8 Bagian-bagian Cermin Cembung ..................................................... 19

2.9 Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan

seolah-olah berasal dari titik fokus ................................................ 20

2.10 Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan dipantulkan

sejajar sumbu utama ....................................................................... 20

2.11 Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan cermin,

akan dipantulkan kembali ............................................................... 20

Page 14: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pembelajaran Kelas Eksperimen ........................................ 62

2. Rencana Pembelajaran Kelas Kontrol .............................................. 71

3. Lembar Kerja Siswa .......................................................................... 80

4. Kisi-kisi Soal Uji Coba ..................................................................... 101

5. Soal Uji Coba .................................................................................... 102

6. Kunci Jawaban Soal Uji Coba........................................................... 108

7. Hasil Analisis Soal Uji Coba............................................................. 109

8. Kisi-kisi Soal Penelitian ................................................................... 119

9. Soal Penelitian .................................................................................. 120

10. Kunci Jawaban Soal Penelitian ......................................................... 125

11. Nilai Ulangan Akhir Semester I Kelas VIII ...................................... 126

12. Uji Homogenitas Populasi ................................................................ 127

13. Analisis Varians ................................................................................ 128

14. Data Kondisi Awal dan Hasil Belajar Kognitif Siswa ..................... 131

15. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ....... 132

16. Uji Kesamaan Dua Varians Data Pre Test antara

Kelompok eksperimen dan Kontrol ......................................... 136

17. Uji Kesamaan Dua Rata-rata Data Pre Test

Antara Kelompok eksperimen dan Kontrol ............................. 137

18. Uji Perbedaaan Dua Rata-rata Data Post Test antara

Kelompok eksperimen dan Kontrol ......................................... 138

19. Uji Gain Peningkatan Rata-rata Pemahaman Siswa ......................... 139

Page 15: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

xv

20. Analisis Uji Gain Ternormalisasi Peningkatan

Pemahaman Konsep Kelompok Eksperimen .......................... 140

21. Analisis Uji Gain Ternormalisasi Peningkatan

Pemahaman Konsep Kelompok Kontrol .................................. 141

22. Uji Signifikansi Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa ................ 142

23. Lembar Observasi Siswa Kelas Eksperimen .................................... 144

24. Lembar Observasi Siswa Kelas Kontrol ........................................... 145

25. Daftar Nama Siswa Kelas VIII-B ..................................................... 146

26. Daftar Nama Siswa Kelas VIII-E ...................................................... 147

27. Dokumentasi ..................................................................................... 148

28. Surat Telah Melakukan Penelitian .................................................... 149

Page 16: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurikulum sains disempurnakan untuk meningkatkan mutu pendidikan

sains secara nasional. Saat itu kesejahteraan bangsa bukan lagi bersumber pada

alam dan fisik, tetapi bersumber pada modal intelektual, modal sosial dan

kepercayaan (kredibilitas), maka tuntutan untuk terus-menerus memutahirkan

pengetahuan sains menjadi suatu keharusan yang harus dilakukan oleh

pemerintah. Di Indonesia pendidikan menjadi sorotan yang penting oleh

pemerintah, bahkan pemerintah menganggarkan dana APBN sebesar 20% dan

juga memberikan sertifikasi bagi tenaga guru profesional. Namun sampai saat ini

pendidikan di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan.

Upaya pembaharuan di bidang pendidikan pada dasarnya diarahkan pada

usaha antara lain: penguasaan materi, media dan model pembelajaran. Model

pembelajaran diarahkan pada peningkatan pemahaman konsep dan aktivitas siswa

dalam proses belajar mengajar sehingga proses belajar mengajar berlangsung

secara optimal antara guru dan siswa. Interaksi antara guru dan siswa yang

optimal berimbas pada peningkatan penguasaan konsep. Di dalam proses belajar

mengajar, pelajaran fisika dianggap sebagai pelajaran yang sulit untuk dimengerti

sehingga pada umumnya prestasi belajar siswa pada pelajaran fisika kurang

memuaskan. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang mudah

Page 17: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

2

diterapkan dan mampu meningkatkan prestasi belajar fisika di sekolah-sekolah.

Sejalan dengan berkembangnya penelitian dibidang pendidikan maka ditemukan

model-model pembelajaran baru yang dapat meningkatkan prestasi belajar dan

interaksi siswa dalam proses belajar mengajar, yang dikenal dengan model

pembelajaran kooperatif. Menurut Jacobs (1997 : 1) di dalam ratusan penelitian,

pembelajaran kooperatif mampu menunjukkan peningkatan variabel seperti

prestasi, keterampilan interpersonal, sikap terhadap sekolah, diri sendiri, dan lain-

lain. Selain itu, pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan keterampilan

berpikir. Oleh karena itu, model pembelajaran kooperatif menjadi pertimbangan

penting untuk digunakan dalam pembelajaran di dalam kelas. Shimazoe dan

Aldrich (2010 : 52-57) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif bercita-cita

untuk mengalihkan pembelajaran dari guru yang hanya memberikan ceramah pada

siswa yang pasif menjadi siswa yang aktif berinteraksi satu sama lain. Pada

pembelajaran kooperatif siswa didorong untuk berkoordinasi dan berinteraksi

dengan rekan mereka sehingga siswa diharapkan dapat belajar melalui kegiatan

mereka sendiri.

Berkenaan dengan pembelajaran kooperatif yang tidak hanya bekerja

secara kelompok, Jacobs (1997: 1) juga menegaskan ada perbedaan antara

pembelajaran kooperatif dengan kerja kelompok tradisional. Pada kelompok

tradisional siswa diminta untuk bekerja dalam kelompok tanpa diperhatikan oleh

guru sedangkan pada pembelajaran kooperatif kelompok kerja memang benar-

benar telah dipersiapkan secara sungguh-sungguh, direncanakan, dan dimonitor

oleh guru. Pada pembelajaran kooperatif siswa dibuat secara berkelompok untuk

Page 18: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

3

saling tukar informasi, ide, dan berdiskusi untuk memecahkan suatu

permasalahan. Model pembelajaran kooperatif ini dapat berjalan baik apabila

diterapkan bersamaan dengan suatu metode yang tepat, agar siswa mampu bekerja

sebagai suatu kelompok dan berdiskusi dengan baik. Pemilihan metode

didasarkan pada kondisi sekolah SMP 2 Kaliwungu Kudus yang kurang memiliki

alat peraga. Hal ini disebabkan karena jarang dipakainya laboratorium dan tidak

adanya assisten laboratorium sehingga perawatan alat-alat peraga kurang

diperhatikan. Akibatnya alat yang semestinya cukup untuk melakukan eksperimen

menjadi kurang karena terbatas jumlahnya. Sebab itu metode yang cocok

digunakan adalah metode demonstrasi. Menurut Djamarah (1995: 102) dengan

metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran akan lebih

berkesan secara mendalam sehingga membentuk pengertian yang baik dan

sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang

diperlihatkan selama pembelajaran berlangsung. Hal ini sesuai hasil penelitian

Latifah (2003 :38) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif yang signifikan

antara penggunaan metode demonstrasi terhadap hasil belajar. Menurut Suparno

(2007: 142) lewat demonstrasi siswa dapat mengamati sesuatu secara nyata dan

dapat melihat bagaimana cara bekerjanya suatu proses. Metode demonstrasi

bertujuan agar siswa lebih tertarik terhadap materi yang diajarkan dan

mempermudah siswa dalam mengingat pelajaran sebab siswa terlibat langsung

dalam pembelajaran. Nasution (2004: 6) menyatakan bahwa anak-anak mudah

memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh-

contoh konkret, contoh-contoh yang wajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang

Page 19: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

4

dihadapi, dengan mempraktikkan sendiri upaya penemuan konsep melalui

perlakuan terhadap kenyataan fisik dan benda yang benar-benar nyata.

Berdasarkan hal itu maka tugas guru bukanlah memberikan pengetahuan,

melainkan menyiapkan situasi yang memotivasi anak untuk bertanya, mengamati,

mengadakan eksperimen, serta menemukan fakta dan konsep sendiri. Dengan cara

ini pengetahuan yang diperoleh akan lebih bermakna dan lebih mudah dipakai

untuk memecahkan suatu permasalahan. Di samping itu, demonstrasi merupakan

metode pembelajaran yang membangkitkan rasa keingintahuan siswa melalui

suatu percobaan. Diharapkan dengan rasa keingintahuan inilah timbul minat siswa

untuk lebih termotivasi untuk belajar fisika.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh

masalah tersebut melalui penelitian dengan judul: “IMPLEMENTASI MODEL

PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BERBASIS COOPERATIVE

LEARNING BERBANTUAN LKS DAN ALAT PERAGA YANG

BERKAITAN DENGAN KEHIDUPAN SEHARI-HARI PADA POKOK

BAHASAN CAHAYA”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka permasalahan yang dipecahkan dalam

penelitian ini adalah:

Apakah pemahaman konsep peserta didik dengan model pembelajaran

kooperatif dengan metode demonstrasi lebih baik dibandingkan dengan

pemahaman konsep peserta didik dengan pembelajaran ceramah dan diskusi ?

Page 20: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

5

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang dicapai yaitu

untuk mengetahui pemahaman konsep fisika peserta didik dengan model

pembelajaran kooperatif dengan metode demonstrasi lebih baik daripada peserta

didik yang menggunakan pembelajaran ceramah dan diskusi.

1.4 Penegasan istilah

1) Implementasi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Indrawan Ws,

2003:220) adalah : penerapan, pelaksanaan. Menurut Nurdin dan Usman

(2004) implementasi adalah suatu proses, suatu aktivitas yang digunakan

untuk mentransfer ide atau gagasan, program atau harapan-harapan yang

dituangkan dalam bentuk kurikulum desain (tertulis) agar dilaksanakan

sesuai dengan desain tersebut.

2) Metode demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan

untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana

bekerjanya suatu proses atau langkah-langkah kerja dari suatu alat atau

instrumen tertentu kepada siswa.

3) Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa

belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan

berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling

bekerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran.

4) Pembelajaran ceramah dan diskusi merupakan suatu metode pembelajaran

dengan penyampaian bahan pelajaran secara lisan dalam hal kegiatan

belajar, guru bertindak sebagai pemberi informasi (bahan pelajaran).

Page 21: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

6

Metode diskusi adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan dengan

cara menggunakan gambar-gambar yang harus dipahami dan diartikan

maknanya dan dilakukan secara berkelompok.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

yang terlibat baik siswa, guru maupun penulis sendiri.

1) Bagi siswa

Dengan melaksanakan penelitian ini diharapkan dapat meminimalkan

anggapan fisika kurang menarik dan sulit sehingga meningkatkan

penguasaan materi fisika secara keseluruhan. Siswa dapat mengenal,

memahami dan mengetahui arti penting dari materi cahaya serta

mengaplikasikan terhadap kehidupan sehari-hari.

2) Bagi guru

Dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan, guru mengetahui bahwa

demonstrasi dapat digunakan untuk membangkitkan motivasi siswa

sehingga memperbaiki dan meningkatkan kemampuan pemahaman siswa

dalam proses pembelajaran.

3) Bagi penulis

Bagi penulis sebagai calon pendidik pelaksanaan penelitian merupakan

wahana yang sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelajar dalam

mengenal lapangan demi meningkatkan mutu kinerja sendiri pada saat

menjadi pendidik dalam arti sesungguhnya, serta memperoleh model

pembelajaran yang sesuai dengan materi cahaya.

Page 22: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

7

1.6 Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini terdiri atas tiga bagian yang dapat dirinci sebagai

berikut:

1) Bagian Pendahuluan skripsi, pada bagian ini berisi judul, halaman

pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak,

daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

2) Bagian Isi skripsi, terdiri dari:

Bab I : Pendahuluan

Bab II : Tinjauan Pustaka dan Hipotesis

Bab III : Metode Penelitian

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab V : Simpulan dan Saran

3) Bagian Akhir, berisi daftar pustaka dan lampiran.

Page 23: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

8

BAB 2

Tinjauan Pustaka

2.1 Tinjauan Kurikulum KTSP

Abad XXI dikenal sebagai abad globalisasi dan abad teknologi informasi.

Perubahan yang sangat cepat dan dramatis dalam bidang ini merupakan fakta

dalam kehidupan siswa. Pengembangan kemampuan siswa dalam bidang sains

merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam

menyesuaikan diri dengan perubahan dan memasuki teknologi, termasuk

teknologi informasi. KTSP yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum 2004

(KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-

masing satuan pendidikan atau sekolah (Muslich, 2009:10).

Terkait dengan penyusunan KTSP, BSNP telah membuat panduan

penyusunan KTSP. Panduan ini diharapkan menjadi acuan bagi pendidikan

tingkat dasar hingga menengah dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum

yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.

Berdasarkan panduan yang telah dibuat oleh BSNP. Ada tujuh prinsip

pengembangan KTSP yaitu sebagai berikut : (1) berpusat pada potensi,

perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, (2)

beragam dan terpadu, (3) tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, (4)

relevan dengan kebutuhan kehidupan, (5) menyeluruh dan berkesinambungan, (6)

belajar sepanjang hayat, dan (7) seimbang antara kepentingan nasional dan

kepentingan daerah ( Muslich, 2009 : 11). Selain itu, KTSP disusun dengan

Page 24: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

9

memperhatikan acuan operasional. Salah satu diantaranya yaitu

peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan

dan kemampuan peserta didik. Hal ini mengandung arti kurikulum harus disusun

agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan

intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai

dengan tingkat perkembangan dari peserta didik itu sendiri.

2.2 Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Menurut Moskowitz dan Orgel, sebagaimana dikutip Darsono (2000:3)

pada dasarnya belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil langsung dari

pengalaman dan bukan akibat hubungan-hubungan dalam sistem syaraf yang

dibawa sejak lahir. Belajar sebagai proses yang menimbulkan atau merubah

perilaku melalui latihan atau pengalaman, dikemukakan oleh Whittaker

sebagaimana dikutip Darsono (2000: 4). Belajar adalah suatu aktivitas mental atau

psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang

menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan

nilai-nilai sikap.

Belajar mempunyai ciri-ciri tersendiri. Ciri-ciri belajar adalah sifat atau

keadaan yang khas dimiliki oleh perbuatan belajar. Dengan demikian ciri-ciri

belajar ini akan membedakannya dengan perbuatan yang bukan belajar. Beberapa

ciri belajar yang perlu dikemukakan adalah:

1) Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan dipakai

sebagai arah kegiatan dan sekaligus sebagai tolok ukur keberhasilan

belajar.

Page 25: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

10

2) Belajar merupakan pengalaman sendiri, tidak dapat diwakilkan pada orang

lain. Jadi belajar bersifat individual.

3) Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkungan. Berarti

individu harus aktif bila dihadapkan pada suatu lingkungan tertentu.

Keaktifan ini dapat terwujud karena individu memiliki berbagai potensi

untuk belajar. Misalnya perhatian, minat, pikiran, emosi, motivasi dll.

4) Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar.

Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek

kognitif, afektif, dan psikomotor yang terpisahkan satu dengan yang lain

(Darsono, 2000: 30 – 31).

Sesuai dengan pengertian belajar secara umum, yaitu bahwa belajar

merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadi perubahan tingkah laku.

Maka pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

sedemikian rupa sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang lebih baik

(Darsono, 2000: 24).

Sesuai dengan ciri-ciri belajar, maka ciri-ciri pembelajaran dapat

dikemukakan sebagai berikut: (1) pembelajaran dilakukan secara sadar dan

direncanakan secara sistematis, (2) pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian

dan motivasi siswa dalam belajar, (3) pembelajaran dapat menyediakan bahan

belajar yang menarik dan menantang bagi siswa, (4) pembelajaran dapat

menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik, dan (5) pembelajaran

dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa.

Page 26: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

11

Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara fisik

maupun psikologis (Darsono, 2000: 25).

2.3 Pemahaman Konsep

Pemahaman berasal dari kata paham mendapat awalan “pe” dan akhiran

“an”. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 2003), paham

berarti mengerti dengan tepat sedangkan konsep berarti suatu rancangan. Di dalam

fisika, konsep adalah suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk

menggolongkan suatu objek atau kejadian. Jadi pemahaman konsep adalah

pengertian yang benar tentang suatu rancangan atau ide abstrak.

Pemahaman konsep ialah suatu pengertian yang merupakan kemampuan

untuk menemukan ciri-ciri yang sama pada sejumlah benda dan merupakan dasar

bagi pembentukan konsep-konsep konkret. Ingatan mengenai pengamatan yang

telah lalu itulah yang disebut dengan konsep (tanggapan).

2.4 Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran

dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat

kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota

saling bekerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar

kontruktivisme.

Model pembelajaran kooperatif sangat berbeda dengan model pengajaran

langsung. Di samping model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk

mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif

Page 27: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

12

untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Beberapa ahli berpendapat

bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang

sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur

penghargaan kooperatif dapat meningkatkan penilaian siswa pada belajar

akademik, dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar.

Menurut Johnson, Johnson dan Smith, sebagaimana dikutip oleh Shimazoe dan

Aldrich (2010:52-57) terdapat lima prinsip dalam pembelajaran kooperatif yaitu

sebagai berikut : (1) ketergantungan antar anggota, (2) setiap anggota bertanggung

jawab akan tugasnya masing-masing, (3) ada interaksi antar anggota, (4) saling

mengembangkan dan meningkatkan keahlian masing-masing anggota kelompok,

dan (5) lebih mengutamakan penilaian kelompok daripada individu. Pembelajaran

kooperatif juga bermanfaat bagi siswa sebagaimana ditulis oleh Shimazoe dan

Aldrich (2010:52-57) sebagai berikut: (1) meningkatkan pembelajaran, (2)

membantu meningkatkan nilai lebih tinggi, (3) mengajarkan keterampilan sosial

dan nilai-nilai sipil, (4) mengajarkan keterampilan berpikir, (5) meningkatkan

kemampuan individu, dan (6) mengembangkan sikap positif terhadap

pembelajaran otonom.

Tujuan penting lain dari pembelajaran kooperatif adalah untuk

mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi. Keterampilan

ini amat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat sebab sebagian besar orang

bekerja dalam suatu organisasi yang saling bergantung satu sama lain.

2.5 Metode Demonstrasi

Page 28: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

13

Metode demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan

peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan

bagaimana bekerjanya suatu proses atau langkah-langkah kerja dari suatu alat atau

instrumen tertentu kepada siswa. Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam

prakteknya dapat dilakukan oleh guru atau anak didik itu sendiri. Metode

demonstrasi cukup baik apabila digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran

sains dan teknologi, misalnya : bagaimana cara kerja suatu mesin cuci atau apa

yang terjadi jika suatu balon berisi air bakar dengan api.

2.5.1 Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Metode Demonstrasi :

1) Demonstrasi akan menjadi metode yang tidak wajar apabila alat yang di

demonstrasikan tidak bisa diamati dengan seksama oleh siswa. Misalnya

alatnya terlalu kecil atau penjelasannya tidak jelas.

2) Demonstrasi menjadi kurang efektif apabila siswa sendiri tidak dapat ikut

memperhatikan.

3) Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di kelas karena alat-alat yang

terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh dari

kelas.

4) Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis tetapi dapat

membangkitkan minat siswa.

5) Guru harus dapat memperagakan demonstrasi dengan sebaik-baiknya,

karena itu guru perlu mengulang-ulang peragaan di rumah dan memeriksa

semua alat yang akan dipakai sebelumnya sehingga sewaktu

mendemonstrasikan di depan kelas semuanya berjalan dengan baik.

Page 29: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

14

2.5.2 Kelebihan Metode Demonstrasi :

1) Perhatian anak didik dapat dipusatkan, dan titik berat yang dianggap

penting oleh guru dapat diamati.

2) Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang didemonstrasikan,

jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian

anak didik kepada masalah lain.

3) Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar.

4) Dapat menambah pengalaman anak didik.

5) Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang disampaikan.

6) Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran lebih jelas dan

kongkrit.

7) Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran setiap siswa

karena ikut serta berperan secara langsung.

2.6 Metode ceramah

Metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Dalam pembelajarannya

siswa dituntut untuk melihat dan mendengarkan. Pembelajaran terpusat pada guru

siswa cenderung pasif. Di dalam metode ceramah pembelajaran hanya terjadi satu

arah yaitu dari guru ke siswa.

2.7 Metode diskusi

Dalam metode diskusi terjadi tukar menukar gagasan atau pendapat untuk

memperoleh kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi keberanian dan

kreativitas siswa dalam mengungkapkan pendapat menjadi terangsang, siswa

Page 30: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

15

terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat

orang lain.

2.8 Pokok Bahasan Cahaya

2.6.1 Cahaya sebagai Gelombang Elektromagnetik

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang tidak memerlukan

medium untuk merambat sehingga cahaya dapat merambat tanpa memerlukan

medium. Setiap benda yang memancarkan cahaya disebut sumber cahaya dan

setiap benda yang tidak dapat memancarkan cahaya disebut benda gelap.

1) Benda tembus cahaya, yaitu benda yang dapat meneruskan cahaya yang

diterimanya. contoh benda baur adalah es dan air keruh.

2) Benda tak tembus cahaya, yaitu benda yang tidak dapat meneruskan

cahaya yang diterimanya.

2.6.2 Pemantulan Cahaya

Setiap benda bersifat memantulkan cahaya. Benda dapat terlihat karena

benda tersebut memantulkan cahaya. Secara lengkap hukum pemantulan cahaya

adalah sebagai berikut.

1) Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang

datar.

2) Sudut datang sama dengan sudut pantul.

Meskipun hampir semua benda bersifat memantulkan cahaya, tetapi hanya

beberapa saja yang dapat memantulkan cahaya secara sempurna. Permukaan

benda yang memantulkan cahaya mempengaruhi karakteristik pemantulan. Pada

Gambar 2.1 terlihat cahaya yang mengenai yang rata akan dipantulkan secara

Page 31: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

16

teratur oleh permukaan tersebut. Pemantulan ini disebut sebagai pemantulan

teratur.

Gambar 2.1 Pemantulan Teratur

Pada permukaan yang tidak rata, cahaya akan dipantulkan secara tidak

teratur. Perhatikan Gambar 2.2! Pantulan jenis ini disebut dengan pemantulan

baur. Sinar-sinar cahaya yang datang sejajar akan dipantulkan oleh permukaan

menjadi tidak sejajar.

Gambar 2.2 Pemantulan Baur

2.6.2.1 Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar

Cermin bersifat memantulkan cahaya secara teratur karena permukaannya

bersifat rata dan bening.

Page 32: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

17

Gambar 2.3 Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar

Sinar datang yang mengenai cermin datar akan dipantulkan. Jika sinar

datang tegak lurus terhadap cermin akan dipantulkan tegak lurus cermin. Pada

gambar terlihat bahwa bayangan pada cermin datar merupakan perpanjangan sinar

-sinar pantulnya. Bayangan yang terbentuk akibat perpotongan dari perpanjangan

sinar-sinar pantul dinamakan bayangan maya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh

cermin datar adalah (1) sama besar, (2) berkebalikan, (3) tegak, (4) maya, dan(5)

jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.

Jika terdapat dua buah cermin datar yang membentuk sudut α, maka

banyaknya bayangan yang dibentuk dirumuskan oleh persamaan sebagai berikut.

1360

n

Keterangan:

n = banyaknya bayangan yang dibentuk (nilai n harus bilangan bulat tidak

pecahan).

α = sudut antara dua cermin.

2.6.2.2 Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung

Cermin cekung adalah cermin yang bentuknya melengkung seperti bagian

dalam bola. Pada pemantulan cahaya oleh cermin cekung, jarak antara benda dan

Page 33: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

18

cermin mempengaruhi bayangan yang dihasilkan. Bayangan yang dibentuk oleh

cermin cekung merupakan perpotongan sinar pantul atau merupakan perpotongan

dari perpanjangan sinar pantul. Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya

(konvergen). Berikut adalah gambar lukisan sinar istimewa pada cermin cekung.

.

Gambar 2.4 Bagian-bagian Cermin Cekung

Gambar 2.5 Sinar Datang Sejajar Sumbu Utama Dipantulkan Melalui Titik Fokus

Gambar 2.6 Sinar Datang Melalui Titik Fokus Dipantulkan Sejajar Sumbu Utama

Keterangan :

SU = Sumbu Utama

M = Pusat

Kelengkungan

F = Titik Fokus

Page 34: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

19

Gambar 2.7 Sinar Datang Melalui Pusat Kelengkungan Dipantulkan

Kembali Melalui Titik Pusat Kelengkungan Cermin

2.6.2.3 Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung

Cermin cembung adalah cermin yang bagiannya melengkung seperti

bagian luar bola. Perhatikan skema bentuk cermin cembung pada Gambar 2.8.

Terlihat bahwa cermin cembung merupakan kebalikan cermin cekung. Seperti

halnya cermin cekung, sebelum menggambarkan pembentukan bayangan, perlu

diketahui sinar-sinar istimewa yang dimiliki cermin cembung. Sinar-sinar

istimewa itu dapat dilihat pada Gambar 2.9, Gambar 2.10, dan Gambar 2.11.

Gambar 2.8 Skema Cermin Cembung

Keterangan :

SU = Sumbu Utama

M = Pusat

Kelengkungan

F = Titik Fokus

Page 35: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

20

Gambar 2.9 Sinar Datang Sejajar Sumbu Utama Dipantulkan Seolah-olah Berasal

dari Titik Fokus

Gambar 2.10 Sinar Datang Seolah-olah Menuju Titik Fokus Dipantulkan Sejajar

Sumbu Utama

Gambar 2.11Sinar Datang yang Menuju Pusat Kelengkungan Cermin Dipantulkan

Seolah-olah Berasal dari Pusat Kelengkungan yang Sama

Page 36: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

21

2.9 Kerangka Berpikir

Tujuan pembelajaran sangatlah penting sebab suatu pembelajaran dapat

dikatakan berhasil apabila tujuan dari pembelajaran itu dapat tercapai. Untuk itu

guru harus mampu untuk merumuskan tujuannya secara tepat agar mampu

mengukur prestasi belajar siswa. Prestasi belajar yang dicapai tiap individu

merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor yang saling mempengaruhi.

Diantara berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah

lingkungan sekolah, karena sekolah merupakan lingkungan tempat siswa

berinteraksi sehingga mampu menumbuhkan motivasi siswa untuk mengikuti

kegiatan belajar mengajar.

Proses belajar mengajar dapat mencapai hasil yang lebih baik apabila

siswa mempunyai motivasi dan keinginan untuk belajar. Dalam hal ini guru

dituntut untuk mendesain suatu kegiatan pembelajaran yang tidak membosankan.

Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi merupakan salah satu langkah

yang dapat diterapkan oleh guru. Hal ini karena pelajaran fisika yang

membutuhkan contoh-contoh konkret agar siswa mudah memahami konsep-

konsep yang rumit dan abstrak. Misalnya pada pokok bahasan cahaya yang

membutuhkan suatu peragaan sehingga siswa mudah untuk memahami materi

yang diajarkan.

Melihat dari ciri-ciri pembelajaran fisika, maka diperlukan suatu desain

metode pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk belajar. Motivasi

berakibat pada kemauan belajar siswa, yang akhirnya berpengaruh pada

Page 37: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

22

pemahaman konsep pemantulan cahaya pada siswa sehingga hal ini bisa

meningkatkan hasil belajar siswa.

2.10 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan materi di atas maka hipotesis dari

penelitian ini adalah

Ho : Pemahaman konsep peserta didik dengan model pembelajaran kooperatif

menggunakan metode demonstrasi tidak lebih baik bila dibandingkan dengan

pemahaman konsep peserta didik dengan pembelajaran ceramah dan diskusi.

Ha : Pemahaman konsep peserta didik dengan model pembelajaran kooperatif

menggunakan metode demonstrasi lebih baik bila dibandingkan dengan

pemahaman konsep peserta didik dengan pembelajaran ceramah dan diskusi.

Page 38: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

23

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Penentuan Objek Penelitian

3.1.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP 2 Kaliwungu Kudus kelas

VIII tahun ajaran 2010/2011. Populasi ini terdiri dari enam kelas seperti pada

Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas VIII

Kelas VIII-A VIII-B VIII-C VIII-D VIII-E VIII-F

Jumlah

siswa 40 40 38 38 38 38

Jadi banyaknya populasi yang diambil 232 siswa. Populasi ini mempunyai

kondisi awal yang relatif sama. Hal ini dapat dilihat dari data nilai ulangan akhir

semester I kelas VIII SMP 2 Kaliwungu Kudus seperti pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Data Nilai Ulangan Akhir Semester I Kelas VIII

Kelas n Rata-rata Varians Uji Homogenitas Uji kesamaan rata-rata

2hitung

2Tabel Kriteria Fhitung FTabel Kriteria

X-1 40 72.90 49.02

9.41 11.07 Homogen 2.08 2.25

Tidak

berbeda

signifikan

X-2 40 71.10 41.22

X-3 38 67.68 77.47

X-4 38 70.66 82.12

X-5 38 70.00 88.76

X-6 38 68.13 85.20

Page 39: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

24

Berdasarkan hasil uji homogenitas diperoleh 2

hitumg (9.41) 2

tabel (11.07)

yang berarti bahwa ketujuh kelas tersebut mempunyai varians yang relatif sama.

Dilihat dari hasil uji anava diperoleh F hitung sebesar 2.08 F tabel (2.25) yang

berarti keenam kelas tersebut mempunyai rata-rata yang relatif sama. Berdasarkan

kedua analisis tersebut menunjukkan bahwa populasi tersebut homogen.

3.1.2 Sampel

Pada penelitian ini digunakan teknik random sampling, yaitu sampel yang

diambil secara acak.

Penentuan sampel diambil dengan cara diundi dari enam kelas sampel

tersebut terdiri dari satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen. Sampel dalam

penelitian ini diambil dua dari enam kelas siswa SMP 2 Kaliwungu Kudus kelas

VIII tahun ajaran 2010/2011. Diperoleh kelas VIII-B sebagai kelas eksperimen

dan kelas VIII-E sebagai kelas kontrol.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel merupakan obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan yaitu:

1) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel

penyebab (Arikunto, 1998: 101). Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel bebas adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan

metode demonstrasi dan pembelajaran ceramah dan diskusi pada

pengajaran fisika di SMP.

Page 40: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

25

2) Variabel terikat adalah akibat atau variabel yang dipengaruhi (Arikunto,

1998: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah

pemahaman konsep fisika siswa SMP kelas VIII semester II.

3) Variabel yang dikendalikan. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

dikendalikan adalah materi pelajaran berasal dari guru yang sama,

kurikulum yang digunakan guru untuk mengajar dan sumber belajar siswa.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (1998: 225) definisi metode pengumpulan data adalah

cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Keberhasilan

pengumpulan data sangat dipengaruhi oleh metode pengumpulan data, karena data

yang terkumpul akan digunakan sebagai bahan analisis dan pembahasan.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

3.3.1 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah cara mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998: 236). Metode dokumentasi digunakan

untuk memperoleh data tentang banyaknya siswa yang akan menjadi sampel

penelitian dan juga daftar nama-nama siswa yang akan menjadi responden dalam

uji coba instrumen. Selain itu, metode ini juga digunakan untuk mendapatkan data

nilai ulangan akhir semester I kelas VIII. Data nilai tersebut kemudian dianalisis

dalam rangka menarik simpulan apakah populasinya homogen atau tidak.

Page 41: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

26

3.3.2 Tes

Metode tes ini dipergunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes ini

terdiri dari dua macam tes yaitu pre test dan post test. Bentuk tesnya adalah tes

obyektif berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban.

Dalam penyusunan perangkat tes langkah-langkah yang ditempuh sebagai

berikut.

1) Materi yang akan diteskan dibatasi pada pokok bahasan cahaya.

2) Menyusun jumlah soal uji coba sebanyak 40 butir soal obyektif pilihan

ganda dengan empat pilihan jawaban.

Pilihan soal obyektif ini dengan pertimbangan sebagai berikut:

1) Dapat mewakili isi dan keluasan materi.

2) Dapat dinilai secara obyektif oleh siapapun.

3) Kunci jawaban telah tersedia secara pasti sehingga mudah dikoreksi.

Sebelum tes digunakan untuk memperoleh data dari sampel sebagai objek

penelitian terlebih dahulu diadakan uji coba tes pada kelas di luar kelas kontrol

dan kelas eksperimen.

3.3.3 Lembar Pengamatan ( Observasi )

Lembar observasi merupakan instrumen yang digunakan untuk

mendapatkan data mengenai gambaran proses pembelajaran yang dilaksanakan,

yaitu melihat dan mengukur aktivitas siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.

Page 42: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

27

3.4 Analisis Hasil Pengujian Instrumen

Untuk mendapatkan instrumen yang baik, terlebih dahulu dilakukan uji

coba tes untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Dari hasil uji coba itu

kemudian dianalisis untuk mengetahui daya pembeda, taraf/indeks kesukaran,

validitas dan reliabilitas tes.

3.4.1 Analisis Validitas

Menurut Arikunto (2007: 79), instrumen penelitian dikatakan valid

apabila mampu mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui validitas item soal

digunakan rumus korelasi biserial sebagai berikut :

q

p

St

MtMprbis

keterangan:

Mp = rata-rata skor siswa yang pada butir soal menjawab benar.

Mt = rata-rata skor seluruh siswa

St = simpangan baku skor total

p = proporsi siswa

q = 1 – p

p = siswaseluruhjumlah

benarmenjawabyangsiswabanyaknya

Dari hasil perhitungan, soal yang memenuhi kriteria valid dapat dilihat

pada Tabel 3.3.

Page 43: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

28

Tabel 3.3 Ringkasan Validitas Soal Uji Coba

No Kriteria No soal Jumlah %

1. Valid

1; 5; 6; 7; 8; 9; 10; 11; 13; 14; 15; 16;

17; 18; 20; 22; 23; 25; 26; 27; 28; 29;

30; 32; 34; 35; 36;37;38;39;40

31 77.5

2. Tidak

valid

2; 3; 4; 12; 19; 21; 24; 31 9 22.5

3.4.2 Analisis Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan

siswa kelas atas dan kelas bawah. Soal ini dikatakan baik apabila daya pembeda

soal makin besar. Dalam menentukan daya pembeda soal atau indek diskriminasi

(D), peserta dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas atas dan kelas bawah (Arikunto,

2006: 213).

Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah:

D = BA PP

Dengan

P A = A

A

J

B P

B

BB

J

B

Keterangan :

D = Daya beda soal (indeks diskriminasi)

P A = Proporsi siswa kelas atas yang menjawab benar

P B = Proporsi siswa kelas bawah yang menjawab benar

J A = Banyaknya siswa kelas atas

J B = Banyaknya siswa kelas bawah

Page 44: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

29

B A = Banyaknya siswa kelas atas yang menjawab benar

B B = Banyaknya siswa kelas atas yang menjawab benar

Kriteria soal-soal yang dapat dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya

pembedanya diklasifikasikan sebagai berikut :

0,00 ≤ D < 0,20 maka daya pembedanya kurang

0,20 ≤ D < 0,40 maka daya pembedanya cukup

0,40 ≤ D < 0,70 maka daya pembedanya baik

0,70 ≤ D ≤ 1,00 maka daya pembedanya baik sekali

bila D negatif, semua tidak baik, jadi butir soal yang mempunyai nilai D negatif,

sebaiknya dibuang.

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, soal yang memenuhi yang

kriteria daya beda dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Ringkasan Daya Beda Soal Uji Coba

No Kriteria No soal Jumlah %

1. Baik 15; 16; 20; 33; 35; 36; 37;

38; 39

9 22.5

2. Cukup 1; 3; 4; 5; 6; 8; 9; 10; 11; 12;

14; 17; 18; 22; 23;24; 25; 26;

27; 28; 30; 31; 32; 34; 40

25 62.5

3. Jelek 2; 7; 13; 19; 21; 29 6 15

3.4.3 Analisis Taraf Kesukaran

Rumus yang digunakan adalah :

P = JS

B

Page 45: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

30

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria yang menunjukkan tingkat kesukaran soal adalah:

0,00 30,0P maka dikategorikan soal sukar

0,30 70,0P maka dikategorikan soal sedang

0,70 00,1P maka dikategorikan soal mudah

Dengan demikian tes yang baik mempunyai perbandingan yang

proporsional antara soal yang mudah, sedang dan sukar (Arikunto, 2006: 208).

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, soal yang memenuhi yang

kriteria tingkat kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Ringkasan Tingkat Kesukaran Soal Uji Coba

No Kriteria No soal Jumlah %

1. Sukar 7; 8; 22; 23; 26; 36; 37; 40 8 20

2. Sedang 1; 2; 3; 4; 5; 6; 9; 10; 11; 12;

13; 15; 16; 18; 19; 20; 21;

24; 25; 27; 28; 29; 30; 31;

32; 33; 34; 35; 38; 39

30 75

3. Mudah 14; 17;

2 5

3.4.4 Analisis Reliabilitas

Suatu tes dikatakan relibel apabila tes tersebut dapat dipercaya dan

konsisten (ajeg). Untuk mengetahui reliabilitas tes digunakan rumus Kuder and

Richardson (K-R 21) seperti yang tercantum dalam Arikunto (2007: 101) sebagai

berikut :

Page 46: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

31

2

2

111 S

pqS

k

kr

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir soal

∑pq = Jumlah dari pq

S2 = Varians total Nilai r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan r

tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika nilai r11 ≥ rtabel maka instrumen tersebut

reliabel.

Harga 11r yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan aturan

penetapan reabilitas sebagai berikut:

20,000,0 11r = reliabilitas sangat rendah

40,020,0 11r = reliabilitas rendah

60,040,0 11r = reliabilitas sedang

80,060,0 11r = reliabilitas tinggi

00,180,0 11r = reliabilitas sangat tinggi

Soal dapat dipakai sebagai instrumen penelitian apabila telah memenuhi

validitas, daya beda, dan tingkat kesukaran soal sesuai dengan kriteria yang dapat

dipakai serta reliabilitasnya baik.

Page 47: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

32

3.5 Rancangan Eksperimen

Dalam penelitian ini, terdapat dua kelas yang akan diteliti yaitu kelas

kontrol dan kelas eksperimen. Rancangan eksperimen dipilih Randomized control

group pre test-post test design seperti Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Rancangan eksperimen Randomized control group pre test-post

test design

Kelas Pre test Treatmen Post test

Kelas eksperimen T1 X T2

Kelas Kontrol T1 Y T2

Keterangan:

X : penggunaan model kooperatif dengan metode

demonstrasi

Y : tanpa penggunaan metode demonstrasi

(pembelajaran ceramah dan diskusi)

T1 : pre test sebelum pembelajaran pemantulan cahaya

T2 : post test setelah pembelajaran pemantulan cahaya

3.6 Analisis Data Tahap Awal

Tahap awal digunakan untuk mengetahui kondisi populasi sebagai

pertimbangan dalam pengambilan sampel yang meliputi uji homogenitas dan uji

anava.

3.6.1 Uji Homogenitas

Sebelum dilakukan penelitian maka populasi haruslah dalam keadaan

homogen sehingga dalam pengambilan sampel dapat digunakan teknik random

sampling. Data yang dipergunakan adalah nilai ulangan akhir semester I.

Page 48: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

33

Kemudian dari data sampel tersebut dilakukan analisis selanjutnya. Pengujian

tersebut adalah uji homogenitas varians yang bertujuan untuk menguji kesamaan k

buah (K ≥ 2) varians populasi yang berdistribusi normal. Analisis dilakukan untuk

pengujian hipotesis Ho = σ12 = σ22=.....= σk2. Dalam menguji homogenitas

sampel dipergunakan uji Bartlett. Untuk memudahkan perhitungan pengujian

Bartlett dibuat tabel seperti Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Harga untuk uji Bartlett

Sampel Dk 1/dk Si2

Log Si2

(dk) log Si2

1

2

3

k

N1-1

N2-1

N3-1

Nk-1

1/(N1-1)

1/(N2-1)

1/(N3-1)

1/(Nk-1)

S12

S22

S32

Sk2

Log S12

Log S22

Log S32

Log Sk2

(N1-1) Log S12

(N2-1) Log S22

(N3-1) Log S32

(Nk-1) Log Sk2

Jumlah - - - - -

Langkah-langkah antara lain:

(1) Menghitung Variansi gabungan

1

1 22

Ni

iSNiS

Keterangan :

S2 = Varians gabungan dari kelas sampel

N = Jumlah Siswa

(2) Menghitung Koefisien Bartlett

B = log S2 - (Ni – 1)

(3) Menghitung χ2 data

2log110 SNiBLn

Page 49: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

34

Kriteria pengujian tolak hipotesis Ho jika χ2 ≥ χ

2 (1- α)(k- 1), dengan α =

5% dan dk = (k- 1).

3.6.2 Uji Kesamaan Varians

Pada penelitian ini untuk mengetahui sampel apakah populasi berasal dari

varians yang sama besar disebut varians homogen dan bila tidak dari varians yang

sama disebut varians heterogen. Uji kesamaan varians digunakan untuk

menentukan kehomogenan sampel yang diambil dengan teknik random sampling.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

terkecilian

terbesarianF

var

var

Untuk pengujian hipotesis tersebut digunakan uji F dengan bantuan tabel

analisis varians seperti pada Tabel 3.8, untuk k lebih dari dua.

Tabel 3.8 Tabel persiapan anava

Sumber variasi dk JK KT F

Rata-rata 1 RY RY+1

Antar kelas k – 1 AY A=AY:(k-1)

F=A/D Dalam Kelas (ni - 1) DY D=DY: ((ni -

1)

Total ni X2

(Sudjana, 1998: 305)

keterangan:

RY = (Y2)/n

AY = (Xi)2/ni – RY

JK tot =Xi2

DY =Jktot – RY- AY

Hasil uji F dikonsultasikan dengan kriteria jika harga Fhitung < FTabel,

dengan dk1 = (k - 1) berbanding dk2 = (ni - 1) dan = 5% maka dapat

Page 50: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

35

disimpulkan kedua kelas mempunyai varians yang homogen (Sudjana, 2002:

250).

3.7 Analisis Tahap Akhir

Setelah perlakuan selesai diberikan, maka diadakan tes II untuk

mengambil data hasil belajar kognitif siswa dari kelas yang menggunakan

pembelajaran model kooperatif dengan metode demonstrasi dan kelas yang

menggunakan pembelajaran ceramah dan diskusi yang kemudian hasil dari tes II,

kedua kelas tersebut dilakukan analisis tahap akhir untuk menguji hipotesis

penelitian. Langkah-langkah untuk analisis tahap akhir yaitu :

3.7.1 Uji Kenormalan Data

Asumsi bahwa populasi berdistribusi normal membantu menyelesaikan

persoalan dengan mudah dan lancar, yaitu untuk mengetahui apakah data hasil

penelitian dianalisis dengan memakai statistika parametrik atau non parametrik.

Jika populasi berdistribusi normal dan menggunakan instrumen yang terukur

maka dapat diselesaikan dengan parametrik. Oleh karena itu asumsi normalitas

perlu dicek keberlakuannnya, agar langkah-langkah selanjutnya dapat

dipertanggungjawabkan (Sudjana, 2002: 291). Uji normalitas dilakukan untuk

mengetahui kenormalan data. Uji ini menggunakan rumus Chi kuadrat sebagai

berikut:

i

ii

E

EO2

keterangan:

χ 2 = harga Chi kuadrat

Page 51: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

36

Oi = frekuensi hasil pengamatan

Ei = frekuensi yang diharapkan

Kriteria pengujian, jika χ 2

hitung χ 2

tabel dengan dk = k – 3, maka data

berdistribusi normal (Sudjana, 1996: 273).

3.7.2 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pre Test

Uji kesamaan dua rata-rata uji dua pihak digunakan untuk menguji apakah

rata-rata kelas eksperimen dan kontrol mempunyai rata-rata yang sama atau tidak.

Uji hipotesis ini menggunakan rumus t tes yang jenis rumusnya ditentukan dari

hasil uji kesamaan dua varians, yaitu jika variansinya sama rumus t tes yang

digunakan adalah rumus:

21

211

11

nnS

XXt (Sudjana 1996 ; 241)

keterangan :

_

1X = Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen _

2X = Rata-rata hasil belajar kelas kontrol

n1 = Banyaknya data sampel kelas eksperimen

n2 = Banyaknya data sampel kelas kontrol

S = Varians

Dalam uji kesamaan dua rata-rata pre test, hipotesis statistik yang diajukan

adalah:

Ho : Yang berarti nilai rata-rata pre test kelas eksperimen sama dengan

nilai rata-rata kelas kontrol.

Page 52: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

37

Ha : yang berarti ada perbedaan nilai-nilai rata-rata pre test kedua kelas.

Hipotesis nol diterima artinya μe = μk, jika t’ dalam kriteria di atas, sedang

Ho ditolak artinya μe > μk, jika t’ di luar kriteria di atas.

3.7.3 Uji Perbedaan Dua Rata- rata Data Post Test

Uji perbedaan dua rata-rata uji satu pihak kanan dilakukan untuk

mengetahui hasil penelitian, apakah hipotesis kerja diterima atau ditolak.

Dalam uji perbedaan dua rata-rata peningkatan hasil belajar, hipotesis

statistik yang diajukan adalah:

Ho : yang berarti rata-rata peningkatan hasil belajar kelas

eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata

peningkatan hasil belajar kelas kontrol.

a yang berarti rata-rata peningkatan hasil belajar kelas

eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata peningkatan

hasil belajar kelas kontrol.

Uji hipotesis ini menggunakan rumus t tes yang jenis rumusnya ditentukan

dari hasil uji kesamaan dua varians, yaitu jika variansinya sama rumus t tes yang

digunakan adalah sebagai berikut:

21

211

11

nnS

XXt

dengan

2

)1()1(

21

2

22

2

12 1

nn

SnSnS

Page 53: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

38

keterangan:

_

1X = Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen _

2X = Rata-rata hasil belajar kelas kontrol

n1 = Banyaknya data sampel kelas eksperimen

n2 = Banyaknya data sampel kelas kontrol

2

1S = Varians kelas eksperimen

2

2S = varians kelas kontrol

Derajat kebebasan untuk tabel distribusi t adalah (n1+n2 - 2) dengan

peluang (1-), taraf signifikan (Sudjana, 1998: 243). Dalam penelitian ini

diambil taraf signifikan = 5%.

Dalam uji perbedaan dua rata-rata post test, kriteria pengujiannya sebagai

berikut.

1) Terima Ho jika t hitung < t(1 – 1/2)(n1+n2 - 2), hal ini berarti nilai rata-rata

post test kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan nilai rata-

rata post test kelas kontrol.

2) Tolak Ho jika t hitung ≥ t(1 – 1/2)(n1+n2 - 2), hal ini berarti nilai rata-rata

post test kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata post

test kelas kontrol.

3.7.4 Uji Peningkatan Pemahaman Konsep

Uji peningkatan hasil belajar bertujuan untuk mengetahui besar

peningkatan pemahaman konsep siswa sebelum diberi perlakuan dan setelah

mendapatkan perlakuan. Peningkatan pemahaman konsep siswa dapat dihitung

menggunakan rumus gain ternormalisasi sebagai berikut:

Page 54: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

39

Keterangan:

g : besarnya faktor g

Spre : skor rata-rata pre test (%)

Spost : skor rata-rata post test (%)

Besarnya faktor-g dikategorikan sebagai berikut:

Tinggi : g > 0,7

Sedang : 0,3 g 0,7

Rendah : g < 0,3 (Hake, 1998: 64)

3.7.5 Uji Signifikansi Gain Ternormalisasi

Uji ini bertujuan untuk menguji perbedaan antara hasil pre test dan post

test dari masing-masing kelas sampel atau untuk melihat ada tidaknya

peningkatan hasil belajar yang signifikan. Dalam pengujian ini digunakan

hipotesis:

Ho: yang berarti tidak ada peningkatan yang signifikan.

Ha: yang berarti ada peningkatan yang signifikan.

Rumus yang digunakan untuk pengujian hipotesis;

(Sugiyono, 2008:119)

pre

prepost

S

SSg

%100

2

2

1

1

2

2

2

1

2

1

21

2n

s

n

sr

n

s

n

s

xxt

Page 55: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

40

keterangan:

= rata-rata kelas eksperimen

= rata-rata kelas kontrol

= simpangan baku kelas eksperimen

= simpangan baku kelas kontrol

= varians kelas eksperimen

= varians kelas kontrol

= korelasi antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol

Dengan menggunakan uji pihak kanan, apabila t hitung > t tabel, maka dapat

dinyatakan bahwa ada peningkatan hasil belajar yang signifikan.

3.8 Lembar Pengamatan ( Observasi )

Data hasil observasi merupakan data pendukung dalam penelitian ini. Data

hasil observasi ini disajikan dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk

mempermudah dalam membaca data. Kemudian dianalisis untuk mengetahui

sejauh mana keterlaksanaan pembelajaran fisika, serta aktivitas siswa dalam

penerapan model pembelajaran kooperatif.

Untuk menganalisis hasil observasi aktivitas siswa menggunakan analisis

persentase. Setelah itu, mengubah skor mentah ke dalam bentuk persentase

dengan rumus:

∑ Skor yang diperoleh

Persentase Skor Rata-rata = × 100%

Skor maks

Kemudian hasil perhitungan disesuaikan dengan taraf keberhasilan

Page 56: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

41

Tabel 3.9 Kriteria Keberhasilan Terhadap Aktivitas Siswa

Persentase Keberhasilan Interpretasi

81 – 100 Sangat Baik

61 – 80 Baik

41 – 60 Cukup

21 – 40 Kurang

< 21 Sangat Kurang

(Arikunto, 2006)

Page 57: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

42

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Uji Coba Test

Uji coba perangkat tes dilakukan pada anak kelas IX SMP 2 Kaliwungu

Kudus, hal ini mengambil pertimbangan bahwa anak kelas IX telah menerima

materi pelajaran dengan proporsi yang sama. Jumlah soal yang diuji cobakan

sebanyak 40 butir soal dalam bentuk soal tes obyektif selama 2 jam mata

pelajaran. Setelah dianalisis yang meliputi reliabilitas tes, taraf kesukaran, dan

daya pembeda serta validitas butir soal, maka dipilih 30 soal yang memenuhi

kriteria sebagai alat ukur.

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Februari sampai dengan 19

Maret 2011 di SMP 2 Kaliwungu Kudus. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan

pada dua kelas yaitu kelas VIII-B dan VIII-E. Kedua kelas ini diberikan materi

dan media yang sama. Pada kelas VIII-B yang dijadikan kelas eksperimen diberi

perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif bermetode

demonstrasi, dan pada kelas VIII-E yang dijadikan kelas kontrol diberi perlakuan

dengan menggunakan pembelajaran ceramah dan diskusi. Pada penelitian ini

Page 58: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

43

kedua kelas mengalami 3 tahap kegiatan yaitu pre test, pembelajaran, dan post

test. Pre test di sini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa apakah dalam

keadaan awal yang sama sebelum diadakan pembelajaran dan post test digunakan

untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran.

Pembelajaran dari kedua kelas hampir sama yaitu menggunakan metode

ceramah dan diskusi untuk membuktikan sifat dan karakteristik cahaya.

Perbedaannya pada kelas eksperimen diberikan metode demonstrasi sehingga

siswa diberikan gambaran secara nyata sifat dan karakteristik cahaya.

4.1.2.1 Proses Pembelajaran Kelas Eksperimen

Pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen dibagi dalam enam kali

pertemuan. Pertemuan pertama digunakan untuk pre test sedangkan pertemuan

keenam digunakan untuk post test. Perangkat test untuk pre test dan post test yang

digunakan adalah soal yang sudah diuji cobakan berupa soal obyektif berjumlah

30 butir dengan 4 pilihan jawaban.

Tahapan pelaksanaan penelitian untuk kelas eksperimen adalah sebagai

berikut : (1) mengadakan tes awal sebelum pelajaran dimulai, (2) membahas soal

tes awal bersama-sama, (3) guru memberikan demonstrasi sesuai pokok bahasan

yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kepada siswa, (4) diskusi dan

ceramah materi pelajaran, (5) memberi latihan soal, dan (6) memberikan tes akhir

sebagai evaluasi tiap pertemuan.

Page 59: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

44

4.1.2.2 Proses Pembelajaran Kelas Kontrol

Pelaksanaan penelitian pada kelas kontrol dibagi dalam enam kali

pertemuan. Pertemuan pertama digunakan untuk pre test sedangkan pertemuan

keenam digunakan untuk post test. Perangkat test yang digunakan adalah soal

yang sudah diuji cobakan berupa soal obyektif berjumlah 30 butir dengan 4

pilihan jawaban, perangkat test untuk pre test dan post test yang digunakan pada

kelas kontrol sama dengan kelas eksperimen.

Tahapan pelaksanaan penelitian untuk kelas kontrol berbeda dengan kelas

eksperimen, untuk tahapan pada kelas kontrol adalah sebagai berikut : (1)

ceramah dan diskusi materi pelajaran, dan (2) memberi latihan soal.

Ringkasan kegiatan kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada

Lampiran 1 dan 2.

4.1.3 Analisis Data Kemampuan Awal Siswa Sebelum Pembelajaran

4.1.3.1 Deskriptif Data Kemampuan Awal Siswa

Kemampuan awal siswa sebelum diadakan pembelajaran dari kedua kelas

dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Kemampuan Awal Siswa Sebelum Pembelajaran

Sumber Variasi Eksperimen Kontrol

n 38 38

Rata-rata 36,47 40,34

Varians 57,82 95,58

Standart deviasi 7,60 9,78

Maksimal 50 57

Minimal 23 23

Page 60: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

45

Berdasarkan pada Tabel 4.1 dari 38 siswa kelas eksperimen rata-rata

kemampuan awalnya mencapai nilai 36.47 sedangkan kelas kontrol rata-rata

kemampuan awalnya mencapai nilai 40.34. Kemampuan awal tertinggi kelas

eksperimen mencapai nilai 50 dengan nilai terendah mencapai 23 sedangkan

untuk kelas kontrol kemampuan awal tertinggi mencapai nilai 57 dengan nilai

terendah mencapai 23. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas tersebut masih

dibawah batas ketuntasannnya yaitu 72.

4.1.3.2 Uji Normalitas Data Pre Test

Hasil uji normalitas data pre test dari kedua kelas dapat dilihat pada Tabel

4.2.

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Pre test

Sumber Variasi Eksperimen Kontrol

x2 hitung

7,6082 6,5412

Dk 3 3

x2

hitung 7,81 7,81

Kriteria Normal normal

Berdasarkan hasil analisis diperoleh x2

hitung untuk kelas eksperimen

sebesar 7,6082 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 6,5412. Dari hasil

perhitungan kedua nilai tersebut kurang dari x2 tabel pada taraf kesalahan 5%

dengan dk = 3 yaitu 7.81, yang berarti bahwa kedua kelas tersebut berdistribusi

secara normal. Berdasarkan hasil analisis ini dapat digunakan sebagai

pertimbangan dalam analisis selanjutnya yaitu menggunakan statistika parametrik.

4.1.3.3 Uji Kesamaan Varians Data Pre Test

Page 61: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

46

Hasil uji kesamaan varians data pre test antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Uji Kesamaan Varians Data Pre Test

Kelas Varians dk F hitung F tabel

Eksperimen 57,82 37 1,653 1,92

Kontrol 7,60 37

Berdasarkan Tabel 4.3 diperoleh F hitung sebesar 1,653 < F tabel sebesar 1,92

dengan dk (37:37) yang berarti bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol

mempunyai varians yang tidak berbeda.

4.1.3.4 Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pre Test

Hasil uji kesamaan dua rata-rata data pre test antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Uji Kesamaan Dua Rata-rata Pre Test

Kelas Rata-rata dk t hitung t

tabel

Eksperimen 36,47 74 -1,925 1,993

Kontrol 40,34

Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh t hitung sebesar -1,925 berada pada daerah

penerimaan Ho, yaitu antara - 1,993 sampai 1,993 dengan dk 74 yang berarti

bahwa tidak ada perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol sebelum diberikan pembelajaran.

Page 62: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

47

4.1.4 Analisis Data Hasil Belajar Siswa Setelah Pembelajaran

4.1.4.1 Deskriptif Data Hasil Belajar Siswa

Kemampuan hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dari kedua

kelas dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Deskriptif Data Hasil Belajar Siswa Setelah Pembelajaran

Sumber Variasi Eksperimen Kontrol

N 38 38

Rata-rata 71,09 67,45

Varians 50,37 69,97

Standart deviasi 7,10 8,36

Maksimal 83 80

Minimal 53 47

Berdasarkan pada Tabel 4.5, dari 38 siswa kelas eksperimen rata-rata

kemampuan siswa setelah pembelajaran mencapai nilai 71,09 sedangkan kelas

kontrol rata-rata kemampuan setelah pembelajaran mencapai nilai 67,45.

Kemampuan tertinggi kelas eksperimen setelah pembelajaran mencapai nilai 83

dengan nilai terendah mencapai 53 sedangkan untuk kelas kontrol kemampuan

tertinggi setelah pembelajaran mencapai nilai 80 dengan nilai terendah mencapai

47. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas mengalami peningkatan baik itu

kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Data selengkapnya dapat dilihat pada

Lampiran 14.

Page 63: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

48

4.1.4.2 Uji Normalitas Data Post Test

Hasil uji normalitas data post test dari kedua kelas dapat dilihat pada Tabel

4.6.

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Data Post Test

Sumber Variasi Eksperimen Kontrol

x2 hitung 5,04 5,84

Dk 3 3

x2

tabel 7,81 7,81

Kriteria Normal normal

Berdasarkan hasil analisis diperoleh x2 hitung untuk kelas eksperimen

sebesar 5,04 sedangkan untuk kelas kontrol sebesar 5,84. Dari hasil perhitungan

kedua nilai tersebut kurang dari x2 tabel pada taraf kesalahan 5% dengan dk = 3

yaitu 7.81, yang berarti bahwa kedua kelas tersebut berdistribusi secara normal.

Berdasarkan hasil analisis ini dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam

analisis selanjutnya yaitu menggunakan statistika parametrik.

4.1.4.3 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Post Test

Hasil uji perbedaan dua rata-rata data post test antara kelas eksperimen dan

kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata Data Post Test

Kelas Rata-rata dk t hitung t tabel

Eksperimen 71,09 74 2,04 1,993

Kontrol 67,45

Page 64: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

49

Berdasarkan Tabel 4.7 diperoleh t hitung sebesar 2,04 > t tabel sebesar 1,993

yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas

kontrol, dimana kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol.

4.1.4.4 Uji Peningkatan Hasil Belajar Kognitif

Untuk menguji adanya peningkatan hasil belajar setelah adanya

pembelajaran dari kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari hasil uji

peningkatan yang menggunakan uji gain ternormalisasi seperti Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Uji Peningkatan Hasil Belajar Kognitif

Kelas Faktor g

<g> Kriteria

Eksperimen 0,54 Sedang

Kontrol 0,45 Sedang

Berdasarkan Tabel 4.8 diperoleh besarnya faktor g untuk kelas eksperimen

sebesar 0,54 dengan kriteria pengambilan keputusan sedang, untuk kelas kontrol

sebesar 0,45 dengan kriteria pengambilan keputusan sedang. Namun apabila

dilihat dari besarnya faktor g dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar

siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol.

4.1.4.5 Uji Signifikansi Gain Ternormalisasi

Hasil uji signifikansi antara kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat

pada Tabel 4.9.

Page 65: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

50

Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Gain Ternormalisasi

Kelas Rata-rata dk t hitung t tabel Kriteria

Eksperimen 71,09 74 2,193 1,982 berbeda

Kontrol 67,45

Berdasarkan Tabel 4.9 diperoleh t hitung sebesar 2,192 > t tabel (1,982), yang

berarti ada perbedaan yang signifikan, dimana peningkatan pemahaman konsep

siswa kelas eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

4.1.4.6 Uji Observasi Aktivitas Siswa

Hasil uji observasi siswa antara kelompok eksperimen dan kontrol dapat

dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Uji Observasi Aktivitas Siswa

Sumber variasi Eksperimen Kontrol

Nilai penskoran 2668,8 2350

Rata-rata aspek

penilaian 70,64% 61,84%

Kriteria Baik Cukup baik

Berdasarkan pada Tabel 4.10 dapat dilihat hasil uji observasi siswa yaitu

kemampuan psikomotorik siswa pada kelas eksperimen mencapai 70,64% dalam

kriteria baik sedangkan kemampuan psikomotorik siswa pada kelas kontrol

mencapai 61,84% dalam kriteria cukup baik. Berarti kemampuan psikomotorik

siswa pada kelas eksperimen lebih aktif daripada kelas kontrol.

Page 66: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

51

4.2 Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 Februari – 19 Maret 2011

dengan mengambil populasi siswa kelas VIII SMP 2 Kaliwungu Kudus tahun

ajaran 2010/2011. Populasi terdiri dari enam kelas yang terdiri dari kelas VIII A –

kelas VIII F, namun di dalam penelitian ini hanya diambil sampelnya saja. Sampel

dalam penelitian ini diambil dua dari enam kelas siswa SMP 2 Kaliwungu Kudus

kelas VIII. Pada penentuan sampel peneliti menggunakan teknik random

sampling, sehingga diperoleh kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan VIII E

sebagai kelas kontrol.

Pada tahap pelaksanaan kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda, pada

kelas eksperimen diberi perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif dengan

metode demonstrasi sedangkan pada kelas kontrol diberi perlakuan dengan model

ceramah dan diskusi. Pada penelitian ini kedua kelas mengalami 3 tahap kegiatan

yaitu pre test, penerapan model pembelajaran (kegiatan inti), dan post test.

Pada tahap kegiatan pertama siswa diberi pre test, pre test di sini

digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa apakah dalam keadaan awal yang

sama atau tidak sebelum diberikan perlakuan. Berdasarkan data kondisi awal

menunjukkan kemampuan awal kelas eksperimen dan kelas kontrol relatif sama.

Hal ini ditunjukkan dari data pre test kedua kelas. Pada Tabel 4.1 dapat dilihat

bahwa kemampuan rata-rata awal kelas eksperimen mencapai sebesar 36,47

sedangkan kemampuan awal kelas kontrol mencapai sebesar 40,34. Melalui uji t

(pada Tabel 4.4) diperoleh t hitung sebesar -1,925 yang berada pada daerah

penerimaan Ho yaitu selang – 1,993 sampai 1,993 yang merupakan batas kritik uji

Page 67: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

52

t untuk taraf kesalahan 5% dengan dk 74. Hal ini berarti tidak ada perbedaan yang

nyata kemampuan belajar awal dari kedua kelas.

Pada tahap kegiatan kedua, siswa diberikan pembelajaran dengan

perlakuan yang berbeda. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan

model pembelajaran kooperatif dengan metode demonstrasi sedangkan untuk

kelas kontrol diberikan perlakuan dengan pembelajaran ceramah dan diskusi. Pada

awal pembelajaran kelas eksperimen, sebelum pembelajaran dimulai siswa

diberikan tes awal, dengan tes akhir ini siswa diharapkan termotivasi untuk belajar

sehingga pada saat pembelajaran berlangsung siswa sudah paham materi yang

diajarkan. Pada kegiatan inti guru memperagakan demonstrasi alat peraga.

Demonstrasi di sini digunakan untuk menarik perhatian siswa dan juga untuk

memperjelas materi yang hanya bersifat konseptual menjadi konkret dan nyata

sehingga siswa lebih paham akan materi tersebut. Demonstrasi merupakan metode

yang sangat efektif sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha

sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar seperti yang dikemukakan oleh

John Dewey sebagaimana dikutip oleh Hamalik (2001: 212), yakni prinsip belajar

sambil berbuat (learning to doing). Prinsip ini berdasarkan asumsi bahwa para

siswa dapat memperoleh lebih banyak pengalaman dengan cara keterlibatan

secara aktif dan personal, dibandingkan dengan bila mereka melihat

materi/konsep saja. Penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam

memecahkan masalah meningkat apabila guru menerima peranan nonintervensi.

Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan

memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi

Page 68: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

53

atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Menurut suparno

(2007:142) lewat demonstrasi siswa dapat mengamati sesuatu yang nyata dan

bagaimana cara bekerjanya. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa

hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan

pelajaran lebih konkret. Sebelum demonstrasi dilakukan siswa diatur agar

berkelompok, kelompok di sini dibentuk dengan sistem heterogen. Kelompok

terdiri dari 4-5 orang, kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran

kooperatif karena model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran

dengan seting kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman

anggota kelompok. Kelompok-kelompok ini berguna sebagai wadah siswa bekerja

sama dan memecahkan masalah melalui interaksi sosial dengan teman sebayanya.

Setelah demonstrasi, siswa dituntun untuk mengerjakan LKS yang telah

disediakan. LKS pada penelitian di sini dibuat agak berbeda sehingga siswa lebih

tertantang untuk mengerjakan LKS tersebut. Pada akhir pembelajaran siswa

diberikan tes akhir, tes akhir ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh pembelajaran yang telah dilakukan. Pada kelas kontrol pembelajaran

hanya dilakukan secara ceramah dan diskusi tidak disertai dengan adanya

demonstrasi alat peraga.

Pada tahap kegiatan ketiga, siswa diberikan post test, post test di sini

digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan. Setelah

pembelajaran dilakukan terlihat bahwa ada peningkatan hasil belajar antara kedua

kelas tersebut. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.5, rata-rata kemampuan kedua

kelas meningkat. Pada kelas eksperimen kemampuan rata-rata meningkat dari

Page 69: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

54

sebesar 36,47 mencapai 71,09. Untuk kelas kontrol kemampuan rata-rata

meningkat dari sebesar 40,34 mencapai 67,45. Melalui uji t (pada Tabel 4.7)

diperoleh t hitung sebesar 2,04 sedangkan t tabel sebesar 1,993. Karena t hitung lebih

besar daripada t tabel maka Ho ditolak sehingga ada perbedaan rata-rata yang

signifikan antara kedua kelas, hal ini berarti pemahaman konsep pemantulan

cahaya siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

Untuk menguji adanya peningkatan hasil belajar digunakan uji gain

ternormalisasi. Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan faktor gain untuk kelas

eksperimen diperoleh sebesar 0,54 sedangkan untuk kelas kontrol faktor gain

diperoleh sebesar 0,45. Dari uji gain tersebut didapatkan kriteria sedang untuk

kelas eskperimen maupun kelas kontrol, hal ini berarti kedua kelas mengalami

peningkatan dengan kriteria sedang. Secara garis besar, apabila dilihat dari faktor

gainnya terlihat bahwa faktor gain dari kelas eksperimen lebih besar dari kelas

kontrol. Namun hal ini belum cukup untuk membuktikan adanya peningkatan

hasil belajar yang signifikan antara kedua kelas tersebut. Melalui uji signifikansi

gain ternormalisasi (pada Tabel 4.9) diperoleh t hitung sebesar 2,193 dengan t tabel

1,982, karena t hitung berada pada daerah penolakan Ho maka ada perbedaan

peningkatan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol,

dimana peningkatan kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol.

Terjadinya peningkatan hasil belajar baik pada kelas eksperimen maupun

kontrol, disebabkan karena adanya variasi pembelajaran yang dilakukan. Selain

dengan menggunakan metode ceramah juga digunakan metode diskusi dan

demonstrasi. Dalam pembelajaran, siswa akan aktif berfikir dan berupaya mencari

Page 70: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

55

jawaban yang sesuai untuk setiap permasalahan yang muncul. Sistem

pembelajaran yang terjadi dapat menimbulkan ketertarikan/minat dan motivasi

pada siswa dalam materi pemantulan cahaya dan pada akhirnya dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Pada pembelajaran kooperatif dengan metode demonstrasi siswa diarahkan

bekerja sama dalam suatu kelas untuk berdiskusi dengan mengaitkan

permasalahan yang muncul dengan apa yang telah didemonstrasikan. Dengan

adanya demonstrasi siswa secara tidak langsung akan menggunakan pengalaman

yang dia dapat sebagai suatu sarana yang dapat menghantarkan siswa agar lebih

mudah memahami suatu permasalahan. Pembelajaran kooperatif dengan metode

demonstrasi dapat mengkongkritkan ide-ide atau gagasan yang bersifat konseptual

sehingga mengurangi kesalahpahaman siswa dalam memahami materi

pembelajaran. Adanya demonstrasi dapat membangkitkan motivasi siswa karena

percobaan yang dilakukan berkaitan dengan apa yang terjadi pada kehidupan

mereka sehingga proses pembelajaran menarik perhatian siswa. Motivasi dan

ketertarikan tinggi ini berakibat pada kemauan belajar siswa, yang akhirnya

berpengaruh terhadap pemahaman konsep pemantulan cahaya pada siswa. Hal ini

sesuai dengan pendapat Hamalik (2001 : 161) bahwa motivasi berfungsi

mendorong timbulnya kelakuan dan mempengaruhi serta mengubah kelakuan.

Secara lebih lengkap Hamalik (2001 : 161) menjelaskan fungsi motivasi ada tiga

yaitu sebagai berikut :

1) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa adanya

motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.

Page 71: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

56

2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi diandaikan sebagai mesin

bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau

lambatnya suatu pekerjaan.

Dalam pelaksanakan penelitian tidak hanya kemampuan kognitif saja yang

dilihat, di dalam setiap pembelajaran baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol

aktivitas tiap individu juga diamati. Pada setiap pertemuan aktivitas individu

diamati dan dicatat dalam lembar observasi. Pengamatan pada kelas eksperimen

maupun kelas kontrol dilakukan oleh guru pendamping penelitian. Untuk

mempermudah dalam pengambilan data, peneliti membuat penomoran bagi setiap

siswa dari nomor 1 – 5. Penomoran ini telah ditentukan oleh peneliti sebelumnya

agar tidak terjadi kegaduhan dalam kelas. Penomoran ditentukan berdasarkan

kemampuan siswa, hal ini bertujuan memudahkan pengamat dalam mengambil

data pada saat pembelajaran berlangsung.

Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, aktivitas dari kedua kelas tampak

berbeda. Pembelajaran pertama pada kelas eksperimen aktivitas tiap individu

cenderung pasif mungkin dikarenakan model pembelajaran dan guru yang berbeda

dengan biasanya. Pada pembelajaran kedua aktivitas individu meningkat tiap

siswa aktif dalam pembelajaran dimungkinkan karena siswa sudah mulai terbiasa

dengan pembelajaran yang diterapkan. Pada pembelajaran terakhir terdapat

beberapa kelompok yang aktivitas individunya kembali menurun, hal ini

Page 72: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

57

dimungkinkan karena kelompok tersebut tidak membawa alat peraga berupa

sendok sayur. Pada kelas kontrol aktivitas individu cenderung tidak mengalami

perubahan dari pertemuan pertama sampai terakhir. Berdasarkan data aktivitas

lembar observasi menunjukkan adanya perbedaan aktivitas individu. Melalui uji

observasi aktivitas siswa (pada Tabel 4.10) diperoleh kemampuan psikomotorik

siswa pada kelas eksperimen mencapai 70,64% dalam kriteria baik sedangkan

kemampuan psikomotorik siswa pada kelas kontrol mencapai 61,84% dalam

kriteria cukup baik. Berarti kemampuan psikomotorik siswa pada kelas

eksperimen lebih aktif daripada kelompok kontrol, tapi hanya diambil sampelnya

saja yaitu pada pertemuan kedua.

Peningkatan aktivitas siswa tidak terlepas dengan adanya penggunaan

model pembelajaran kooperatif. Karena pada saat pengelompokkan siswa,

peneliti dengan sengaja mengelompokkan siswa sesuai prestasi tiap individu

dengan perbandingan laki-laki dan perempuan yang hampir sama sehingga pada

saat diskusi kelompok tersebut tidak pasif seutuhnya. Sebab ada anak yang

berprestasi tinggi mampu mengajak siswa lain yang kurang dalam berprestasi

menjadi aktif dalam pembelajaran. Ini sesuai pendapat lou, Abrami dan

d’Apollonia, sebagaimana dikutip Shimazoe dan Aldrich (2010:52-57)

menyarankan bahwa kelompok dalam pembelajaran kooperatif terdiri dari

individu yang berbeda tidak hanya berdasarkan tingkat kemampuannya. Di satu

sisi, penggunaan metode demonstrasi yang menggunakan alat-alat peraga yang

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari juga berpengaruh pada keaktifan siswa

untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini karena siswa tidak asing terhadap benda-

Page 73: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

58

benda tersebut sehingga lebih memudahkan siswa dalam menggunakan alat dan

mengkaitkannya dengan pembelajaran dibandingkan dengan kelas kontrol yang

tidak menggunakan alat peraga. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution (2004 :

98) bahwa dengan melakukan percobaan menggunakan alat peraga dapat

memberikan pemahaman yang lebih tepat dan jelas, serta hasil belajar siswa lebih

permanen atau mantap. Hal ini juga sesuai dalam penelitian yang dilakukan oleh

Walter dan Walter (2010 : 43 – 46) bahwa pengalaman nyata yang diberikan

kepada peserta didik mampu digunakan untuk memahami dan mempelajari materi

pelajaran. Di samping itu penggunaan LKS yang berbeda dari biasanya membuat

siswa lebih tertarik untuk mendiskusikan secara kelompok, walaupun harus

dibimbing sedikit demi sedikit agar bisa mendiskusikannya secara lancar dan

secara kelompok. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif

sangat berbeda dengan model pembelajaran ceramah dan diskusi, karena model

pembelajaran kooperatif mampu mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif dengan metode

demonstrasi lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan

pembelajaran ceramah dan diskusi.

Page 74: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

59

BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Pemahaman konsep siswa yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif dengan metode demostrasi dalam pembelajaran pemantulan cahaya

pada kelas VIII SMP 2 Kaliwungu Kudus lebih baik daripada pemahaman konsep

siswa yang memperoleh pembelajaran ceramah dan diskusi. Hal ini didasarkan

pada peningkatan hasil belajar kognitif dan psikomotorik siswa dengan model

pembelajaran kooperatif dengan metode demostrasi dalam pembelajaran

pemantulan cahaya pada kelas VIII SMP 2 Kaliwungu Kudus lebih besar daripada

pemahaman konsep siswa yang memperoleh pembelajaran ceramah dan diskusi.

5.2 SARAN

Ada beberapa saran yang berkaitan dengan hasil penelitian ini antara

lain.

1. Dalam pembelajaran pokok bahasan cahaya, guru sebaiknya menggunakan

metode demonstrasi sehingga siswa lebih mudah memahami materi

pembelajaran karena siswa mempunyai pengalaman langsung terhadap

kehidupan nyata.

2. Kepada peneliti lain sebaiknya menyiapkan alat-alat peraga sendiri dan

dapat mengelola waktu dengan baik hal ini dikarenakan pembelajaran

dengan metode demonstrasi membutuhkan waktu yang tidak singkat.

Page 75: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

60

DAFTAR PUSTAKA

Ardley, N. 1996. Buku Ilmu Pengetahuanku Cahaya.Semarang: PT. Mandira

Semarang.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (5th

ed).

Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (7th

ed). Jakarta: Bumi

Aksara.

Dahar, R. W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Darsono, M. A. S., Dj Martensi , R. K. Sutadi, & Nugroho. 2000. Belajar dan

Pembelajaran (2nd

ed ). Semarang: IKIP Semarang Press.

Djamarah. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains

Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta:

Depdiknas.

Hamalik, O.2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Jacobs, G.M., C. Lee, & M. Ng. 1997. Co-Operative Learning In The Thinking

Classroom. Paper presented at the International Conference on Thinking,

Singapore.

Krisno, H.M.A., Mampuono, T.T. Mucharam & I. Suhada. 2008. Ilmu

Pengetahuan Alam SMP/MTS Kelas VIII. Jakarta: Depdiknas.

Latifah, U. 2003. Pengaruh Penggunaan Metode Demonstrasi dengan

Pendekatan Diagram Vee Terhadap Hasil Belajar Fisika pada Pokok

Bahasan Gaya Bagi Siswa Kelas 1 SLTP Negeri 1 Petarukan. Skripsi.

Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan

Pengembangan Guru Sekolah Menengah Depdiknas. Jakarta: Depdiknas.

Muslich, M. 2009. KTSP( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ) Dasar

Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Page 76: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

61

Nasution, S. 2004. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Poerwadarminta, W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Shimazoe, J. & H. Aldrich. 2010. Group Work Can Be Gratifying: Understanding

& Overcoming Resistance to Cooperative Learning . College Teaching,

58: 52-57.

Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2008. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suparno,P. 2007. Metode Pembelajaran Fisika(Konstruktivis & Menyenangkan).

Yogjakarta: Universitas sanata dharma.

Walter, M.I & J.L. Walter. 2010. A Classroom Demonstration of How Individual

Interpretations Shape Recollections of Past Events:It’s Not Just a Game .

College Teaching, 58: 43-46

Wasis, Sugeng Y. I. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTS Kelas VIII.

Jakarta: DEPDIKNAS.

Page 77: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

LAMPIRAN

Page 78: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

62

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS EKSPERIMEN

Sekolah: SMP N 2 Kaliwungu Kudus

Kurikulum: KTSP Mata Pelajaran : IPA- Fisika

Kelas/Smt:

VIII / 2

Waktu 6X40’ Materi Mapel:

Cahaya

Peneliti:

Agus Purwanto

Tahun:

2010/2011

Standar Kompetensi:

Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin

Kompetensi Dasar :

Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin

Indikator Pencapaian Kompetensi:

1. Melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat-sifat cahaya.

2. Menjelaskan dan memahami sifat-sifat cahaya

3. Menjelaskan hukum pemantulan cahaya dan pemantulan pada cermin datar

4. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada

cermin cekung

5. Menghitung jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada cermin

cekung

6. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada

cermin cembung

7. Menghitung jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada cermin

cembung .

Tujuan Pembelajaran:

Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.

2. Menjelaskan bagaimana cahaya merambat.

3. Menjelaskan hukum pemantulan yang diperoleh melalui percobaan.

4. Mengambarkan proses terbentuknya bayangan pada cermin datar, cermin

cekung.

5. Menghitung jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada cermin

cekung.

6. Mengambarkan proses terbentuknya bayangan pada cermin datar, cermin

cekung.

7. Menghitung jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada cermin

cembung.

Materi Pembelajaran

1. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik.

2. Cahaya dapat merambat tanpa adanya medium perantara.

3. Cahaya merambat lurus

4. Sumber cahaya adalah benda yang dapat memancarakan cahaya sendiri.

5. Benda gelap adalah benda yang tidak dapat memancarkan cahaya.

6. Bayangan ada dua jenis umbra dan penumbra.

Page 79: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

63

7. Bayangan umbra adalah bayangan yang tidak mendapat cahaya sama

sekali .

8. Bayangan penumbra adalah bayangan yang masih mendapat sedikit

cahaya.

9. Sudut sinar datang pada cermin datar sama dengan sinar pantul.

10. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sama besar,

tegak,berkebalikan,jarak benda sama dengan jarak bayangan kecermin,

maya.

11. Cermin cekung mempunyai tiga sinar istimewa.

12. Cermin cekung disebut cermin konvergen karena bersifat mengumpulkan

cahaya.

13. Cermin cembung mempunyai tiga sinar istimewa.

14. Cermin cembung disebut cermin divergen karena menyebarkan sinar

Model Pembelajaran :Cooperative Learning

Metode Pembelajaran

Ceramah, Diskusi-Informasi, demonstrasi

Pertemuan pertama

Skenario / proses belajar mengajar

Kegiatan Durasi Aktivitas

Awal 5 menit Aktivitas Guru

- Salam pembuka.

- Motivasi dan appersepsi

- Kenapa orang-orang yang berjalan di jalan

raya slalu berteduh di bawah pohon?

- Bagaimana bayangan kita dapat terbentuk?

- Prasyarat

- Bagaimana cahaya merambat?

- Membacakan tujuan pembelajaran.

Aktivitas Siswa

- Menjawab salam.

- Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

- Mendengarkan tujuan pembelajaran.

Inti

5 menit

a. Explorasi

Aktivitas Guru

- Mendemonstrasikan percobaan yang

menjelaskan tentang sifat-sifat cahaya.

- Saat mendemonstrasikan percobaan guru

menanyakan apa yang terjadi apabila sebuah

benda disinari oleh cahaya.

Page 80: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

64

15 menit

10 menit

- Memberikan pertanyaan berkaitan dengan

demonstrasi tersebut.

Aktivitas Siswa

- Ikut melakukan dan mengamati demonstrasi

mengenai sifat-sifat cahaya.

- Menjawab pertanyaan berkaitan dengan

demonstrasi tersebut.

b. Elaborasi

Aktivitas Guru

- Membimbing peserta didik membentuk

kelompok untuk melakukan diskusi kelas.

- Mengajukan pertanyaan kepada siswa guna

menuntun dalam pembuatan kesimpulan.

a. Bagaimanakah bentuk bayangan benda

yang disinari

cahaya ?

b. Bagaimanakah cahaya merambat?

- Mengamati proses diskusi dan menyuruh

siswa menjawab pertanyaan dalam lembar

kerja yang dibagi.

Aktivitas Siswa

- Berdiskusi dalam kelompok tentang sifat-sifat

cahaya melalui kegiatan demonstrasi.

- Siswa menjawab pertanyaan dalam lembar

kerja yang dibagikan.

c. Konfirmasi

Aktivitas Guru

- Membimbing siswa kalau ada kesalahan

konsep/konsep yang belum benar

Aktivitas Siswa

- Setiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya.

- Anggota kelompok lain menanggapi

kelompok yang mempresentasikan hasilnya

- Menjawab pertanyaan untuk membuat

kesimpulan bersama-sama.

- Menyusun kesimpulan

Penutup 5 menit Membuat kesimpulan bersama-sama.

Refleksi:

Pertanyaan dan jawaban

Sumber:

- Irianto, Sugeng Yuli dan Wasis. 2008.Ilmu

Page 81: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

65

yang merujuk pada materi

pembelajaran.

Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII.

Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

- Buku referensi yang relevan.

- Alat-alat demonstrasi sederhana yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari.

Indikator Penilaian : Teknik Instrumen

Siswa dapat dapat menjelaskan

sifat-sifat cahaya dan bagaimana

cara merambatnya.

Lembar observasi Presentasi kelompok

Pertemuan kedua : Pemantulan pada cermin datar

Skenario / proses belajar mengajar

Kegiatan Durasi Aktivitas

Awal 5 menit

Aktivitas Guru

- Salam pembuka.

- Motivasi dan appersepsi

- Pernahkah kamu bercermin di kaca?

Prasyarat

- Siswa mampu menjelaskan bagaimana

bayangan pada cermin datar bisa

terbentuk?

- Membacakan tujuan pembelajaran.

Aktivitas Siswa

- Menjawab salam.

- Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru.

- Mendengarkan tujuan pembelajaran.

Inti

5 menit

15 menit

a. Explorasi

Aktivitas Guru

- Mendemonstrasikan percobaan yang

menjelaskan tentang pemantulan cahaya

pada cermin datar.

- Memberikan pertanyaan berkaitan

dengan demonstrasi tersebut.

Aktivitas Siswa

- Melakukan percobaan.

- Menjawab pertanyaan berkaitan dengan

demonstrasi tersebut.

Page 82: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

66

10 menit

b. Elaborasi

Aktivitas Guru

- Membagi peserta didik menjadi

beberapa kelompok.

- Mengajukan pertanyaan kepada siswa

guna menuntun dalam pembuatan

kesimpulan.

a. Bagaimanakah bentuk bayangan pada

cermin datar?

b. Bagaimanakah sifat bayangan dari

cermin datar?

- Mengamati proses diskusi dan

menyuruh siswa menjawab pertanyaan

dalam lembar kerja yang dibagi.

Aktivitas Siswa

- Melakukan diskusi tentang hasil

pengamatannya dilanjutkan dengan

menjawab pertanyaan dalam lembar

yang telah dibagikan.

c. Konfirmasi

Aktivitas Guru

- Membimbing siswa kalau ada

kesalahan konsep/konsep yang belum

benar.

Aktivitas Siswa

- Setiap kelompok mempresentasikan

hasil diskusinya.

- Anggota kelompok yang lain

menanggapi kelompok yang

mempresentasikan hasilnya.

- Menjawab pertanyaan untuk membuat

kesimpulan bersama-sama.

- Menyusun kesimpulan.

Penutup 5 menit Membuat kesimpulan bersama-sama.

Refleksi:

Pertanyaan dan jawaban yang

merujuk pada materi

pembelajaran.

Sumber:

- Irianto, Sugeng Yuli dan Wasis. 2008.Ilmu

Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas

VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

- Buku referensi yang relevan.

- Alat percobaan sederhana yang berkaitan

Page 83: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

67

dengan kehidupan sehari-hari..

Indikator Penilaian : Teknik Instrumen

Tes unjuk kerja Presentasi kelompok

Pertemuan ketiga: Pemantulan pada cermin cekung

Skenario / proses belajar mengajar

Kegiatan Durasi Aktivitas

Awal 5 menit

Aktivitas Guru

- Salam pembuka.

- Motivasi dan appersepsi

- Pernahkah kamu bercermin dengan

menggunakan sendok?

Prasyarat

- Siswa mampu menjelaskan bagaimana

bayangan pada cermin cekung bisa

terbentuk?

- Membacakan tujuan pembelajaran.

Aktivitas Siswa

- Menjawab salam.

- Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

- Mendengarkan tujuan pembelajaran.

Inti

5 menit

15 menit

a. Explorasi

Aktivitas Guru

- Mendemonstrasikan percobaan yang

menjelaskan tentang pemantulan cahaya pada

cermin cekung.

- Memberikan pertanyaan berkaitan dengan

demonstrasi tersebut.

Aktivitas Siswa

- Melakukan percobaan.

- Menjawab pertanyaan berkaitan dengan

demonstrasi tersebut.

b. Elaborasi

Aktivitas Guru

- membagi peserta didik menjadi beberapa

kelompok.

- Mengajukan pertanyaan kepada siswa guna

menuntun dalam pembuatan kesimpulan.

a. Bagaimanakah bentuk bayangan pada

cermin cekung?

Page 84: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

68

10 menit

b. Bagaimanakah sifat bayangan dari cermin

cekung?

- Mengamati proses diskusi dan menyuruh

siswa menjawab pertanyaan dalam lembar

kerja yang dibagi.

Aktivitas Siswa

Melakukan diskusi tentang hasil pengamatannya

dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan.

c. Konfirmasi

Aktivitas Guru

- Membimbing siswa kalau ada kesalahan

konsep/konsep yang belum benar.

Aktivitas Siswa

- Setiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya.

- Anggota kelompok lain menanggapi

kelompok yang mempresentasikan hasilnya.

- Menjawab pertanyaan untuk membuat

kesimpulan bersama-sama.

- Menyusun kesimpulan.

Penutup 5 menit Membuat kesimpulan bersama-sama

Refleksi:

Pertanyaan dan jawaban

yang merujuk pada materi

pembelajaran.

Sumber:

- Irianto, Sugeng Yuli dan Wasis. 2008.Ilmu

Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII.

Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

- Buku referensi yang relevan.

- Alat percobaan sederhana yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari..

Indikator Penilaian : Teknik Instrumen

Siswa dapat menyebutkan sinar-sinar

istimewa pada cermin cekung dan

menjelaskan bagaimana bayangan pada

cermin cekung bisa terbentuk.

Tes unjuk

kerja

Presentasi

kelompok

Pertemuan keempat: Pemantulan pada cermin cembung

Skenario / proses belajar mengajar

Kegiatan Durasi Aktivitas

Awal 5 menit

Aktivitas Guru

- Salam pembuka.

- Motivasi dan appersepsi

Page 85: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

69

- Pernahkah kamu bercermin dengan

menggunakan sendok?

Prasyarat

- Siswa mampu menjelaskan bagaimana

bayangan pada cermin cembung bisa

terbentuk?

- Membacakan tujuan pembelajaran.

Aktivitas Siswa

- Menjawab salam.

- Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

- Mendengarkan tujuan pembelajaran.

Inti

5 menit

15 menit

a. Explorasi

Aktivitas Guru

- Mendemonstrasikan percobaan yang

menjelaskan tentang pemantulan cahaya.

- Memberikan pertanyaan berkaitan dengan

demonstrasi tersebut.

Aktivitas Siswa

- Melakukan percobaan.

- Menjawab pertanyaan berkaitan dengan

demonstrasi tersebut.

b. Elaborasi

Aktivitas Guru

- membagi peserta didik menjadi beberapa

kelompok.

- Mengajukan pertanyaan kepada siswa guna

menuntun dalam pembuatan kesimpulan.

a. Bagaimanakah bentuk bayangan pada

cermin cembung?

b. Bagaimanakah sifat bayangan dari cermin

cembung?

- Mengamati proses diskusi dan menyuruh

siswa menjawab pertanyaan dalam lembar

kerja yang dibagi.

Aktivitas Siswa

- Melakukan diskusi tentang hasil

pengamatannya dilanjutkan dengan

menjawab pertanyaan.

c. Konfirmasi

Page 86: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

70

10 menit

Aktivitas Guru

- Membimbing siswa kalau ada kesalahan

konsep/konsep yang belum benar

Aktivitas Siswa

- Setiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya.

- Anggota kelompok lain menanggapi

kelompok yang mempresentasikan hasilnya

- Menjawab pertanyaan untuk membuat

kesimpulan bersama-sama.

- Menyusun kesimpulan

Penutup 5 menit Membuat kesimpulan bersama-sama

Refleksi:

Pertanyaan dan jawaban

yang merujuk pada materi

pembelajaran.

Sumber:

- Irianto, Sugeng Yuli dan Wasis. 2008.Ilmu

Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII.

Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

- Buku referensi yang relevan.

- Alat percobaan sederhana yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari..

Indikator Penilaian : Teknik Instrumen

Siswa dapat menyebutkan sinar-sinar

istimewa pada pemantulan cermin

cembung dan menjelaskan bagaimana

bayangan pada cermin cembung bisa

terbentuk

Lembar

observasi

Presentasi

kelompok

Kudus, Maret 2011

Mengetahui,

Guru Pamong Peneliti

Ahmad Solikhin, S.Pd Agus Purwanto

NIP.196412251991031007 NIM. 4201407055

Page 87: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

71

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KELAS KONTROL

Sekolah: SMP N 2 Kaliwungu Kudus

Kurikulum: KTSP Mata Pelajaran : IPA- Fisika

Kelas/Smt:

VIII / 2

Waktu 6X40’ Materi Mapel:

Cahaya

Peneliti:

Agus Purwanto

Tahun:

2010/2011

Standar Kompetensi:

Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin.

Kompetensi Dasar :

Menyelidiki sifat-sifat cahaya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin.

Indikator Pencapaian Kompetensi:

8. Melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat-sifat cahaya.

9. Menjelaskan dan memahami sifat-sifat cahaya.

10. Menjelaskan hukum pemantulan cahaya dan pemantulan pada cermin

datar.

11. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada

cermin cekung.

12. Menghitung jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada cermin

cekung.

13. Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat-sifat bayangan pada

cermin cembung.

14. Menghitung jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada cermin

cembung.

Tujuan Pembelajaran:

Peserta didik dapat:

8. Menjelaskan sifat-sifat cahaya.

9. Menjelaskan bagaimana cahaya merambat.

10. Menjelaskan hukum pemantulan yang diperoleh melalui

percobaan.

11. Mengambarkan proses terbentuknya bayangan pada cermin datar,

cermin cekung.

12. Menghitung jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada

cermin cekung.

13. Mengambarkan proses terbentuknya bayangan pada cermin datar,

cermin cekung.

14. Menghitung jarak benda, jarak bayangan, dan jarak fokus pada

cermin cembung.

Materi Pembelajaran

15. Cahaya adalah gelombang elektromagnetik.

16. Cahaya dapat merambat tanpa adanya medium perantara.

17. Cahaya merambat lurus.

18. Sumber cahaya adalah benda yang dapat memancarakan cahaya

Page 88: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

72

sendiri.

19. Benda gelap adalah benda yang tidak dapat memancarkan cahaya.

20. Bayangan ada dua jenis umbra dan penumbra.

21. Bayangan umbra adalah bayangan yang tidak mendapat cahaya

sama sekali.

22. Bayangan penumbra adalah bayangan yang masih mendapat

sedikit cahaya.

23. Sudut sinar datang pada cermin datar sama dengan sinar pantul.

24. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sama besar,

tegak,berkebalikan,jarak benda sama dengan jarak bayangan kecermin,

maya.

25. Cermin cekung mempunyai tiga sinar istimewa.

26. Cermin cekung disebut cermin konvergen karena bersifat mengumpulkan

cahaya.

27. Cermin cembung mempunyai tiga sinar istimewa.

28. Cermin cembung disebut cermin divergen karena menyebarkan sinar.

Model Pembelajaran : ceramah dan diskusi

Metode Pembelajaran

Ceramah, diskusi-informasi

Pertemuan pertama

Skenario / proses belajar mengajar

Kegiatan Durasi Aktivitas

Awal 5 menit Aktivitas Guru

- Salam pembuka.

- Motivasi dan appersepsi

- Kenapa orang-orang yang berjalan di jalan

raya slalu berteduh di bawah pohon?

- Bagaimana bayangan kita dapat terbentuk?

- Prasyarat

- Bagaimana cahaya merambat?

- Membacakan tujuan pembelajaran.

Aktivitas Siswa

- Menjawab salam.

- Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

- Mendengarkan tujuan pembelajaran.

Inti

10 menit

d. Explorasi

Aktivitas Guru

- Guru menanyakan pada peserta didik mengapa

kita dapat melihat benda-benda disekeliling

kita?

Page 89: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

73

10 menit

10menit

- Guru menanyakan kepada peserta didik apakah

kamu dapat melihat ketika lampu di rumahmu

padam?

- Guru mengajukan pertanyaan apakah pengertian

cahaya?

- Guru memberikan materi.

e. Elaborasi

Aktivitas Guru

- Membimbing peserta didik membentuk

kelompok untuk melakukan diskusi kelas.

- Mengajukan pertanyaan kepada siswa guna

menuntun dalam pembuatan kesimpulan.

c. Bagaimanakah bentuk bayangan benda

yang disinari cahaya ?

d. Bagaimanakah cahaya merambat?

- Memberikan lembar kerja siswa.

- Mengamati proses diskusi dan menyuruh

siswa menjawab pertanyaan dalam lembar

kerja yang dibagi.

Aktivitas Siswa

- Berdiskusi dalam kelompok tentang sifat-sifat

cahaya.

- Siswa menjawab pertanyaan dalam lembar

kerja yang dibagikan.

f. Konfirmasi

Aktivitas Guru

- Membimbing siswa kalau ada kesalahan

konsep/konsep yang belum benar.

Aktivitas Siswa

- Setiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya.

- Anggota kelompok lain menanggapi

kelompok yang mempresentasikan hasilnya

- Menjawab pertanyaan untuk membuat

kesimpulan bersama-sama.

- Menyusun kesimpulan.

Penutup 5 menit Membuat kesimpulan bersama-sama.

Refleksi:

Pertanyaan dan jawaban

yang merujuk pada materi

Sumber:

- Irianto, Sugeng Yuli dan Wasis. 2008.Ilmu

Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII.

Page 90: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

74

pembelajaran. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional.

- Buku referensi yang relevan.

Indikator Penilaian : Teknik Instrumen

Siswa dapat dapat menjelaskan

sifat-sifat cahaya dan bagaimana

cara merambatnya.

Lembar observasi Presentasi kelompok

Pertemuan kedua : Pemantulan pada cermin datar

Skenario / proses belajar mengajar

Kegiatan Durasi Aktivitas

Awal 5 menit

Aktivitas Guru

- Salam pembuka.

- Motivasi dan appersepsi

- Pernahkah kamu bercermin di kaca?

Prasyarat

- Siswa mampu menjelaskan bagaimana

bayangan pada cermin datar bisa terbentuk?

- Membacakan tujuan pembelajaran.

Aktivitas Siswa

- Menjawab salam.

- Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

- Mendengarkan tujuan pembelajaran.

Inti

10 menit

10 menit

a. Explorasi

Aktivitas Guru

- Guru menanyakan, bagaimana besar

bayangan kalian dengan besar tubuh kalian

ketika kalian mengaca pada cermin datar?

- Guru memberikan materi.

. Aktivitas Siswa

- Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru.

b. Elaborasi

Aktivitas Guru

- membagi peserta didik menjadi beberapa

kelompok.

- Mengajukan pertanyaan kepada siswa guna

menuntun dalam pembuatan kesimpulan.

a. Bagaimanakah bentuk bayangan pada

Page 91: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

75

10 menit

cermin datar?

b. Bagaimanakah sifat bayangan dari cermin

datar?

- Mengamati proses diskusi dan menyuruh

siswa menjawab pertanyaan dalam lembar

kerja yang dibagi.

Aktivitas Siswa

- Melakukan diskusi dilanjutkan dengan

menjawab pertanyaan dalam lembar yang

telah dibagikan.

c. Konfirmasi

Aktivitas Guru

- Membimbing siswa kalau ada kesalahan

konsep/konsep yang belum benar.

Aktivitas Siswa

- Setiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya.

- Anggota kelompok lain menanggapi

kelompok yang mempresentasikan hasilnya

- Menjawab pertanyaan untuk membuat

kesimpulan bersama-sama.

- Menyusun kesimpulan.

Penutup 5 menit Membuat kesimpulan bersama-sama

Refleksi:

Pertanyaan dan jawaban

yang merujuk pada materi

pembelajaran.

Sumber:

- Irianto, Sugeng Yuli dan Wasis. 2008.Ilmu

Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII.

Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

- Buku referensi yang relevan.

Indikator Penilaian : Teknik Instrumen

Tes tertulis

Tes unjuk kerja

uraian

Presentasi kelompok

Pertemuan ketiga: Pemantulan pada cermin cekung

Skenario / proses belajar mengajar

Kegiatan Durasi Aktivitas

Awal 5 menit

Aktivitas Guru

- Salam pembuka.

- Motivasi dan appersepsi

- Pernahkah kamu bercermin dengan

Page 92: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

76

menggunakan sendok?

Prasyarat

- Siswa mampu menjelaskan bagaimana

bayangan pada cermin cekung bisa

terbentuk?

- Membacakan tujuan pembelajaran.

Aktivitas Siswa

- Menjawab salam.

- Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Mendengarkan tujuan pembelajaran.

Inti

10 menit

10 menit

- menit

a. Explorasi

Aktivitas Guru

- Guru menanyakan, bagaimana besar

bayangan kalian dengan besar tubuh kalian

ketika kalian mengaca pada cermin datar?

- Guru memberikan materi

. Aktivitas Siswa

- Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru

b. Elaborasi

Aktivitas Guru

- Membagi peserta didik menjadi beberapa

kelompok.

- Mengajukan pertanyaan kepada siswa guna

menuntun dalam pembuatan kesimpulan.

c. Bagaimanakah bentuk bayangan pada

cermin cekung?

d. Bagaimanakah sifat bayangan dari cermin

cekung?

- Mengamati proses diskusi dan menyuruh

siswa menjawab pertanyaan dalam lembar

kerja yang dibagi.

Aktivitas Siswa

- Melakukan diskusi dilanjutkan dengan

menjawab pertanyaan dalam lembar yang

telah dibagikan.

c. Konfirmasi

Aktivitas Guru

- Membimbing siswa kalau ada kesalahan

Page 93: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

77

konsep/konsep yang belum benar.

Aktivitas Siswa

- Setiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya.

- Anggota kelompok lain menanggapi

kelompok yang mempresentasikan hasilnya

- Menjawab pertanyaan untuk membuat

kesimpulan bersama-sama.

- Menyusun kesimpulan.

Penutup 5 menit Membuat kesimpulan bersama-sama

Refleksi:

Pertanyaan dan jawaban

yang merujuk pada materi

pembelajaran.

Sumber:

- Irianto, Sugeng Yuli dan Wasis. 2008.Ilmu

Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII.

Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

- Buku referensi yang relevan.

Indikator Penilaian :

Teknik

Instrumen

Siswa dapat menyebutkan sinar-sinar

istimewa pada cermin cekung dan

menjelaskan bagaimana bayangan

pada cermin cekung bisa terbentuk

Tes unjuk kerja Presentasi kelompok

Pertemuan keempat: Pemantulan pada cermin cembung

Skenario / proses belajar mengajar

Kegiatan Durasi Aktivitas

Awal 10 menit

Aktivitas Guru

- Salam pembuka.

- Motivasi dan appersepsi

- Pernahkah kamu bercermin dengan

menggunakan sendok?

Prasyarat

- Siswa mampu menjelaskan bagaimana

bayangan pada cermin cembung bisa

terbentuk?

- Membacakan tujuan pembelajaran.

Aktivitas Siswa

- Menjawab salam.

- Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

Page 94: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

78

- Mendengarkan tujuan pembelajaran.

Inti

5 menit

10 menit

5 menit

c. Explorasi

Aktivitas Guru

- Guru menanyakan, bagaimana besar

bayangan kalian dengan besar tubuh kalian

ketika kalian mengaca pada cermin datar?

- Guru memberikan materi.

. Aktivitas Siswa

- Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh

guru.

d. Elaborasi

Aktivitas Guru

- Membagi peserta didik menjadi beberapa

kelompok.

- Mengajukan pertanyaan kepada siswa guna

menuntun dalam pembuatan kesimpulan.

c. Bagaimanakah bentuk bayangan pada

cermin cembung?

d. Bagaimanakah sifat bayangan dari cermin

cembung?

- Mengamati proses diskusi dan menyuruh

siswa menjawab pertanyaan dalam lembar

kerja yang dibagi.

Aktivitas Siswa

- Melakukan diskusi dilanjutkan dengan

menjawab pertanyaan.

e. Konfirmasi

Aktivitas Guru

- Membimbing siswa kalau ada kesalahan

konsep/konsep yang belum benar

Aktivitas Siswa

- Setiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya.

- Anggota kelompok lain menanggapi

kelompok yang mempresentasikan hasilnya.

- Menjawab pertanyaan untuk membuat

kesimpulan bersama-sama.

- Menyusun kesimpulan.

Penutup 5 menit Membuat kesimpulan bersama-sama

Refleksi: Sumber:

Page 95: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

79

Pertanyaan dan jawaban

yang merujuk pada materi

pembelajaran.

- Irianto, Sugeng Yuli dan Wasis. 2008.Ilmu

Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII.

Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

- Buku referensi yang relevan.

Indikator Penilaian : Teknik Instrumen

Siswa dapat menyebutkan sinar-sinar

istimewa pada pemantulan cermin

cembung dan menjelaskan bagaimana

bayangan pada cermin cembung bisa

terbentuk

Lembar

observasi

Presentasi

kelompok

Kudus, Maret 2011

Mengetahui,

Guru Pamong Peneliti

Ahmad Solikhin, S.Pd Agus Purwanto

NIP.196412251991031007 NIM. 4201407055

Page 96: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

80

Lampiran 3

Kelompok :

Nama : 1 ............................ 4. ............................

2. ........................... 5. ............................

3. ...........................

Tujuan : Menyelidiki arah rambat cahaya dan membuktikan hukum pemantulan

cahaya kedua

1. Bahan – bahan :

a. gunting c. selotip e. cermin datar g. busur

b.b. bolpoin d. laser f. plastisin h. senter

2. Cara kerja pertama :

a. Susun alat seperti pada gambar

c. Lihat bagaimana cahaya merambat

3. Cara kerja kedua :

a. Letakkan cermin secara tegak lurus dengan meja yang telah dilapisi kertas hvs

putih.

b. Arahkan cahaya laser ke cermin dengan sudut dari 20 - 40 sehingga terbentuk

sinar datang dan sinar pantul pada kertas.

c. Buat garis dengan pensil mengikuti cahaya tersebut.

d. Buat garis tegak lurus bidang cermin, tepat pada bidang jatuhnya sinar datang,

yang disebut garis normal.

Page 97: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

81

e. Ukurlah sudut yang dibentuk oleh sinar datang dengan garis normal serta sinar

pantul dengan garis normal.

f. Hitunglah sudut datang dan sudut pantulnya. Sudut datang adalah sudut yang

dibentuk oleh sinar datang dan garis normal. Sudut pantul adalah sudut antara

sinar pantul dengan garis normal.

g. Salin dan lengkapilah tabel pengamatan dengan hasil pengamatanmu.

h. Ulangi langkah 1 sampai 7 untuk posisi lainnya.

Tabel hasil pengamatan

Sudut datang (i)

( O

)

Sudut pantul (r)

( O

)

Diskusi !

1. Bagaimana arah perambatan sinar senter pada percobaan pertama?

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

2. Bagaimana arah perambatan sinar dari laser yang diarahkan kearah cermin?

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Page 98: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

82

3. Bagaimana besarnya sudut datang dibandingkan dengan sudut pantul?

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

4. Apa yang dapat kamu simpulkan mengenai sifat dari cahaya itu ?

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Page 99: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

83

Kelompok :

Nama : 1 ............................ 4. ............................

2. ........................... 5. ............................

3. ...........................

Tujuan : Menyelidiki sifat bayangan pada cermin datar.

1. Kegiatan Pertama

a. Alat dan bahan

- Cermin datar - Penggaris

- Kertas hvs

- Plastisin

- Jarum pentul

b. Langkah – langkah

i. Pada HVS, lukislah sebuah garis mendatar yang panjangya 10 cm.

ii. Dengan menggunakan plastisin sebagai penahan, letakkan cermin datar tegak pada

garis tersebut.

iii. Letakkan jarum pentul P di depan pusat cermin pada jarak kira-kira 5 cm di depan

cermin.

iv. Tutuplah satu matamu. Dari sisi kiri, perhatikanlah bayangan jarum P pada cermin

( bayangan jarum P adalah P’). letakkan dua buah jarum pentul dan diantara

matamu dan bayangkan P’ sedemikian sehingga dan P’ terletak pada satu

garis lurus. Tandai letak titk dan dengan tanda silang pada kertas HVS.

v. Lakukan lagi langkah ke-4 namun dari sebelah kanan. Letakkan jarum pentul

dengan dan

Page 100: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

84

Gambar 1 Menggunakan beberapa jarum pentul untuk menentukan letak bayangan

vi. Angkatlah cermin dan pindahkan dari karton. Hubungkan tanda silang hubungkan

tanda silang dan sehingga membentuk garis konstruksi. Hubungkan juga

dan sama seperti tadi. Kemudian perpanjang kedua garis tersebut. Kedua garis

akan berpotongan di titik P’. Titik potongan P’ ini merupakan bayangan dari jarum

pentul P.

Gambar 2 Titik potong antara kedua garis

konstruksi adalah letak bayangan jarum pentul P.

vii. Dengan menggunakan mistar ukurlah jarak bayangan P’ ke cermin dan jarak benda

ke cermin.

viii. Catat hasilnya

2. Kegiatan Kedua

Page 101: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

85

a. Bahan-bahan :

Cermin, pensil, kertas indeks

b. Langkah-langkah

1. Berdirilah menghadap cermin sehingga kamu dapat melihat wajahmu dicermin

2. Tempelkan kertas di dahimu. Sementara melihat cermin. Tuliskan namamu di

kertas tersebut.

3. Baliklah kertas tersebut, dan lihat apa yang kamu tulis.

c. Diskusi

1. Bagaimanakah hubungan jarak antara benda ke cermin (jarak benda) dengan

jarak bayangan ke cermin (jarak bayangan) pada kegiatan pertama ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Bagaimanakah sifat bayangan dari titik P pada kegiatan pertama ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Bagaimana tulisan namamu setelah kamu baca tanpa menggunakan cermin ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

4. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan diatas, mengenai sifat dari

bayangan cermin datar ?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Setelah kalian melakukan kegiatan di atas, bagaimana caranya kita untuk

menggambarkan proyeksi sinar sehingga bayangan pada cermin datar bisa terbentuk?

Page 102: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

86

Di sini telah disediakan gambar pola sinar yang terbentuk pada sebuah cermin datar,

coba jelaskan apa yang dimaksud oleh gambar tersebut?

Petunjuk :

1. Sifat sinar pada pemantulan cermin datar

2. Sinar yang datang tegak lurus cermin akan dipantulkan lagi tegak lurus terhadap

cermin.

Sudut sinar datang pada cermin datar sama dengan sudut sinar pantulnya

Cara membaca gambar :

1. Balik plastik mika satu persatu dari atas sampai kebawah.

2. Jelaskan satu persatu apa yang dimaksud oleh gambar tersebut.

Keterangan gambar :

: Arah perambatan sinar : Benda

: Perpanjangan arah rambat sinar : Bayangan benda

Page 103: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

87

Coba jelaskan satu persatu apa yang dimaksud oleh gambar tersebut?

Penjelasan gambar no :

1. ..........................................................................................................................

2. ..........................................................................................................................

3. ..........................................................................................................................

4. ..........................................................................................................................

5. ..........................................................................................................................

Page 104: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

88

Kelompok :

Nama : 1 ............................ 4. ............................

2. ........................... 5. ............................

3. ...........................

Tujuan : Menentukan macam bayangan yang terlihat di cermin cekung

a. Bahan-bahan :

1. Penggaris

2. Kertas berwarna merah bagian atas dan bawah putih

3. Sendok sayur logam yang besar

b. Langkah-langkah:

1. Dengan satu tangan, peganglah sendok sayur secara sayur secara vertikal dengan

bagian depan kepala sendok berjarak kira-kira 30 cm dari wajahmu.

2. Peganglah kertas karton bagian atas berwarna merah dan bawah putih dengan tangan

yang satunya tegak di depan wajahmu, tetapi jangan menyentuhnya. Kemudian,

perlahan gerakkan kertas karton kearah sendok. Ketika kertas digerakkan ,

perhatikan bayangan kertas pada kepala sendok.

3. Catat hasil bayangan yang kamu peroleh.

c. Diskusi

1. Permukaan sendok sayur bagian depan dapat kita samakan dengan cermin apakah?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Untuk sendok sayur vertikal dengan bagian depan, ketika kertas dan sendok sayur

berjarak 30 cm sifat dari bayangan pensil adalah? Setelah kamu dekatkan hingga

berjarak kira-kira 1 cm apa yang dapat kamu amati dari bayangan tadi?

Dilihat dari : besarnya, tegak atau terbalikkah bayangan, maya atau nyata

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan di atas?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Page 105: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

89

Setelah kalian melakukan kegiatan di atas, bagaimana caranya kita untuk

menggambarkan proyeksi sinar sehingga bayangan pada cermin cekung bisa

terbentuk?

Di sini telah disediakan gambar pola sinar yang terbentuk pada sebuah cermin

cekung, coba jelaskan apa yang dimaksud oleh gambar tersebut?

Petunjuk : lihat sifat sinar istimewa cermin cekung pada buku.

Cara membaca gambar :

1. Balik plastik mika satu persatu dari atas sampai ke bawah.

2. Jelaskan satu persatu apa yang dimaksud oleh perubahan gambar tersebut

Keterangan gambar :

: Arah perambatan sinar / : Benda / Bayangan benda

: Perpanjangan arah rambat sinar : Cermin cekung

Page 106: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

90

Coba jelaskan satu persatu apa yang dimaksud oleh gambar tersebut?

Penjelasan gambar no :

1. ..........................................................................................................................

2. ..........................................................................................................................

3. ..........................................................................................................................

Page 107: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

91

Kelompok :

Nama : 1 ............................ 4. ............................

2. ........................... 5. ............................

3. ...........................

Tujuan : Menentukan macam bayangan yang terlihat di cermin cembung

a. Bahan-bahan :

1. Penggaris

2. Kertas berwarna merah bagian atas dan bawah putih

3. Sendok sayur logam yang besar

b. Langkah-langkah:

1. Dengan satu tangan, peganglah sendok sayur secara sayur secara vertikal dengan bagian

belakang kepala sendok berjarak kira-kira 30 cm dari wajahmu.

2. Peganglah kertas karton bagian atas berwarna merah dan bawah putih dengan tangan

yang satunya tegak di depan wajahmu, tetapi jangan menyentuhnya. Kemudian,

perlahan gerakkan kertas karton kearah sendok. Ketika kertas digerakkan , perhatikan

bayangan kertas pada kepala sendok.

3. Catat hasil bayangan yang kamu peroleh.

c. Diskusi

1. Permukaan sendok sayur bagian belakang dapat kita samakan dengan cermin apakah?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

2. Untuk sendok sayur vertikal dengan bagian belakang, ketika kertas dan sendok sayur

berjarak 30 cm sifat dari bayangan pensil adalah? Setelah kamu dekatkan hingga

berjarak kira-kira 1 cm apa yang dapat kamu amati dari bayangan tadi?

Dilihat dari : besarnya, tegak atau terbalikkah bayangan, maya atau nyata

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kedua percobaan diatas?

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

Page 108: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

92

Setelah kalian melakukan kegiatan di atas, bagaimana caranya kita untuk

menggambarkan proyeksi sinar sehingga bayangan pada cermin cembung bisa

terbentuk?

Di sini telah disediakan gambar pola sinar yang terbentuk pada sebuah cermin

cembung, coba jelaskan apa yang dimaksud oleh gambar tersebut?

Petunjuk : lihat sifat sinar istimewa cermin cembung pada buku.

Cara membaca gambar :

1. Balik plastik mika satu persatu dari atas sampai ke bawah.

2. Jelaskan satu persatu apa yang dimaksud oleh gambar tersebut.

Keterangan gambar :

: Arah perambatan sinar / : Benda /Bayangan benda

: Perpanjangan arah rambat sinar : Cermin cembung

Page 109: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

93

Coba jelaskan satu persatu apa yang dimaksud oleh gambar tersebut?

Penjelasan gambar no :

1. ..........................................................................................................................

2. ..........................................................................................................................

3. ..........................................................................................................................

4. ..........................................................................................................................

5. ..........................................................................................................................

Page 110: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

94

Kelompok :

Nama : 1 ............................ 4. ............................

2. ........................... 5. ............................

3. ...........................

Tujuan : Menyelidiki arah rambat cahaya dan membuktikan hukum pemantulan

cahaya kedua

Diskusi !

1. Bagaimana arah perambatan sinar laser pada gambar tersebut?

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

2. Bagaimana arah perambatan sinar dari laser yang diarahkan kearah cermin?

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

3. Bagaimana besarnya sudut datang dibandingkan dengan sudut pantul?

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

4. Apa yang dapat kamu simpulkan mengenai sifat dari cahaya itu ?

..................................................................................................................................

..................................................................................................................................

Page 111: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

95

Kelompok :

Nama : 1 ............................ 4. ............................

2. ........................... 5. ............................

3. ...........................

Tujuan : Menyelidiki sifat bayangan pada cermin datar.

Diskusikan !

Di sini telah disediakan gambar pola sinar yang terbentuk pada sebuah cermin datar,

coba jelaskan apa yang dimaksud oleh gambar tersebut?

Petunjuk :

1. Sifat sinar pada pemantulan cermin datar

2. Sinar yang datang tegak lurus cermin akan dipantulkan lagi tegak lurus terhadap

cermin.

3. Sudut sinar datang pada cermin datar sama dengan sudut sinar pantulnya

Cara membaca gambar :

1. Balik plastik mika satu persatu dari atas sampai kebawah.

2. Jelaskan satu persatu apa yang dimaksud oleh gambar tersebut.

Page 112: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

96

Keterangan gambar :

: Arah perambatan sinar : Benda

: Perpanjangan arah rambat sinar : Bayangan benda

Coba jelaskan satu persatu apa yang dimaksud oleh gambar tersebut?

Penjelasan gambar no :

1. ..........................................................................................................................

2. ..........................................................................................................................

3. ..........................................................................................................................

4. ..........................................................................................................................

5. ..........................................................................................................................

Page 113: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

97

Kelompok :

Nama : 1 ............................ 4. ............................

2. ........................... 5. ............................

3. ...........................

Tujuan : Menentukan macam bayangan yang terlihat di cermin cekung

Diskusikan !

Di sini telah disediakan gambar pola sinar yang terbentuk pada sebuah cermin cekung,

coba jelaskan apa yang dimaksud oleh gambar tersebut?

Petunjuk : lihat sifat sinar istimewa cermin cembung pada buku.

Cara membaca gambar :

1. Balik plastik mika satu persatu dari atas sampai ke bawah.

2. Jelaskan satu persatu apa yang dimaksud oleh gambar tersebut.

Keterangan gambar :

: Arah perambatan sinar / : Benda /Bayangan benda

: Perpanjangan arah rambat sinar : Cermin cembung

Coba jelaskan satu persatu apa yang dimaksud oleh gambar tersebut?

Page 114: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

98

Penjelasan gambar no :

1. ..........................................................................................................................

2. ..........................................................................................................................

3. ..........................................................................................................................

Page 115: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

99

Kelompok :

Nama : 1 ............................ 4. ............................

2. ........................... 5. ............................

3. ...........................

Tujuan : Menentukan macam bayangan yang terlihat di cermin cembung

Diskusikan !

Di sini telah disediakan gambar pola sinar yang terbentuk pada sebuah cermin cembung,

coba jelaskan apa yang dimaksud oleh gambar tersebut?

Petunjuk : lihat sifat sinar istimewa cermin cembung pada buku.

Cara membaca gambar :

1. Balik plastik mika satu persatu dari atas sampai ke bawah.

2. Jelaskan satu persatu apa yang dimaksud oleh gambar tersebut.

Keterangan gambar :

: Arah perambatan sinar / : Benda /Bayangan benda

: Perpanjangan arah rambat sinar : Cermin cembung

Page 116: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

100

Coba jelaskan satu persatu apa yang dimaksud oleh gambar tersebut?

Penjelasan gambar no :

1. ..........................................................................................................................

2. ..........................................................................................................................

3. .........................................................................................................................

4. .........................................................................................................................

5. .........................................................................................................................

Page 117: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

101

Lampiran 4

KISI-KISI SOAL UJI COBA

(PRE TEST DAN POS TEST) INSTRUMEN PENELITIAN

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran,

gelombang, dan optika dalam produk teknologi

sehari-hari.

Kompetensi Dasar Indikator Aspek yang

diukur No. Soal

6.3 Menyelidiki

sifat-sifat cahaya

dan

hubungannya

dengan berbagai

bentuk cermin.

Merancang dan melakukan

percobaan untuk menunjukkan

sifat-sifat perambatan cahaya.

Menjelaskan hukum pemantulan

yang diperoleh melalui

percobaan.

Mendeskripsikan proses

pembentukan dan sifat-sifat

bayangan pada cermin datar,

cermin cekung, dan cermin

cembung.

C1

C2

C1

C2

C3

C1

C2

C3

C4

2, 30

31

1

3

32

4, 5, 9, 10,

11, 19, 20,

25, 26, 28,

34, 35, 36,

38, 39, 40

6, 12, 23, 27,

29, 37

13, 14, 15,

16, 17, 18,

21, 24

7, 8, 22, 33

Keterangan :

C1 = Pengetahuan C3 = Penerapan / Aplikasi

C2 = Pemahaman C4 = Analisis

Page 118: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

102

Lampiran 5

SOAL UJI COBA (PRE TEST DAN POS TEST)

MATERI PEMANTULAN CAHAYA

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Bahasan : Cahaya

Kelas/Semester : VIII/2

Waktu : 40 menit

Petunjuk mengerjakan soal :

1. Tulis nama, kelas dan nomor absen pada lembar jawaban yang tersedia

2. Bacalah baik-baik soal yang anda hadapi, dan kerjakan soal yang anda anggap

paling mudah lebih dahulu

3. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada

huruf a, b, c, atau d pada lembar jawaban.

4. Apabila ada jawaban yang salah dan ingin memperbaiki, coretlah dengan 2 garis

lurus mendatar pada jawaban yang salah dan silang (X) jawaban yang benar.

Contoh: a b c d menjadi a b c d

5. Selamat mengerjakan

1. Berikut ini merupakan bunyi hukum pemantulan cahaya:

1) Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar;

2) Sinar datang dan sinar pantul memiliki arah yang sama;

3) Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul.

Pernyataan yang benar adalah ....

a. 1, 2, dan 3

b. 1 dan 2

c. 1 dan 3

d. 2 dan 3

2. Bayang-bayang umbra terjadi karena ....

a. sumber cahaya kecil sehingga berkas cahaya dapat dianggap sebagai sebuah

titik

b. sumber cahaya sama dengan titik

c. sumber cahaya lebih besar daripada benda

d. sumber cahaya lebih jauh daripada benda

X X = X

Page 119: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

103

3. Apabila cahaya mengenai

permukaan yang tidak rata maka

....

a. cahaya akan dipantulkan teratur

b. cahaya akan diserap

c. cahaya akan dipantulkan baur

d. cahaya akan dibelokkan

4. Bayangan yang terbentuk dari

cermin datar adalah ....

a. bayangan maya

b. bayangan nyata

c. bayangan sejati

d. bayang-bayang

5. Cahaya matahari yang datang pada

cermin cekung sejajar dengan

sumbu utama ....

a. akan dikumpulkan pada titik

fokus

b. akan dikumpulkan pada titik

kelengkungan cermin

c. akan dipantulkan sejajar

d. akan dipantulkan tidak beraturan

6. Sinar-sinar sejajar yang jatuh pada

cermin cekung akan dikumpulkan

pada satu titik. Hal ini

membuktikan bahwa cermin

cekung bersifat ....

a. divergen

b. menyebarkan sinar

c. konvergen

d. membiaskan cahaya

7. Jika sebuah benda berada di ruang

II cermin cekung (antara F dan

2F), sifat bayangan yang terjadi

adalah ....

a. maya, diperbesar, terbalik, di

belakang cermin

b. nyata, diperkecil, terbalik, di

depan cermin

c. maya, diperkecil, tidak terbalik,

di depan cermin

d. nyata, diperbesar, terbalik, di

depan cermin

8. Agar benda pada cermin cekung

dihasilkan sifat bayangan maya

dan diperbesar maka harus di

letakkan di ....

a. antara F dan M c. antara F dan O

b. di titik F d. di titik M

9. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk

oleh cermin cembung adalah

(1) nyata

(2) tegak

(3) sama besar

(4) maya

Pernyataan di atas yang benar

adalah ....

a. (1) dan (2)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (4)

d. (4) saja

10. Di bawah ini yang bukan sifat

cahaya adalah ....

a. merambat lurus

b. dapat dibiaskan

c. dapat dipantulkan

d. memiliki massa

Page 120: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

104

11. Sifat bayangan yang dibentuk

cermin datar adalah ....

a. nyata, terbalik, sama besar

b. maya, terbalik, diperbesar

c. nyata, tegak, sama besar

d. maya, tegak, sama besar

12. Bayang - bayang di belakang

benda dapat terjadi karena ....

a. cahaya merambat lurus

b. cahaya dapat berbelok

c. cahaya dapat menembus benda

d. cahaya merupakan gelombang

transversal

13. Seberkas sinar jatuh pada

permukaan bidang pemantul

dengan sudut datang 20º maka

besar sudut antara sinar pantul dan

sinar datang adalah ....

a. 70° c. 50°

b. 60° d.40°

14. Suatu benda berada 10 cm di muka

cermin cekung. Bayangan nyata

terbentuk pada jarak 15cm. Jari jari

cermin cekung tersebut adalah ....

a. 6 cm c. 18 cm

b. 12 cm d. 24 cm

15. Dua buah cermin datar mengapit

sudut 60°. Banyaknya bayangan

yang terbentuk antara dua cermin

adalah . . . .

a. 6 buah c. 4 buah

b. 5 buah d. 2 buah

16. Sebuah benda berada pada jarak 2

cm di depan cermin cekung

dengan focus 10 cm. Jarak

bayangan dari cermin adalah . . . .

a. -10 cm c. -5 cm

b. -8 cm d. -2,5 cm

17. Sebuah benda setinggi 1 m di

depan cermin cembung dengan

fokus 0,5 m. Jika jarak benda 2 m

maka tinggi bayangan adalah . . . .

a. 0,5 m. c. 0,3 m

b. 0,4 m d. 0,2 m

18. Suatu bayangan benda berada 20

cm di belakang cermin cembung.

Jika bayangan yang terbentuk

maya, tegak, diperkecil ¼ kali

semula maka jarak benda ke

cermin adalah . . . .

a. 20 cm c. 60 cm

b. 40 cm d. 80 cm

19. Berikut ini yang termasuk sinar

istimewa pada cermin cembung

adalah . . . .

a. sinar datang sejajar sumbu

utama dipantulkan melalui

fokus

b. sinar datang menuju titik fokus

dipantulkan sejajar sumbu

utama

c. sinar datang menuju pusat

kelengkungan dipantulkan

melalui jalan semula

d. sinar datang sejajar sumbu

utama dipantulkan seolah-olah

berasal dari titik fokus

Page 121: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

105

20. Berikut yang bukan merupakan

sifat cahaya adalah ....

a. memerlukan medium untuk

merambat

b. dapat dipantulkan

c. dapat dibiaskan

d. termasuk gelombang

elektromagnetik

21. Suatu benda berjarak 10 cm di

depan sebuah cermin cekung yang

memiliki fokus 15 cm. Perbesaran

bayangan yang dihasilkan adalah

....

a. 3,0 kali c. 1,5 kali

b. 2,0 kali d. 0,5 kali

22. Angka Sembilan dilukiskan pada

selembar kertas mendatar yang

diletakkan di depan cermin datar

tegak, seperti yang ditunjukkan

oleh gambar.

Bagaimanakah penampilan

bayangan yang dilihat dalam

cermin?

a. 9

c.

b. d.

23. Diagram berikut menunjukkan

bayangan dari sebuah jam dinding

dalam suatu cermin datar. Pukul

berapakah yang ditunjukkan oleh

jam tersebut?

a. 02.25

b. 09.25

c. 02.35

d. 09.35

24. Sebuah benda diletakkan 4 cm di

depan cermin datar. Jika cermin

digeser menjauh sehingga berjarak

8 cm dari benda, jarak bayangan

terhadap cermin adalah ....

a. 8 cm c. 12 cm

b. 10 cm d. 14 cm

25. Lukisan sinar utama cermin

cekung di bawah ini benar, kecuali

a.

b.

c.

d.

Page 122: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

106

26. Benda-benda di bawah ini

merupakan sumber cahaya,

kecuali....

a. Matahari c. Bintang

b. Kunang-kunang d. Bulan

27. Sebuah benda diletakkan 20 cm di

depan sebuah cermin datar.

Cermin digerakkan 2 cm ke arah

benda. Jarak antara letak

bayangan semula dan akhir (

setelah cermin digerakkan ) yang

dilihat dalam cermin adalah....

a. 2 cm c. 18 cm

b. 4 cm d. 22 cm

28. Pada cermin cekung, sinar datang

sejajar sumbu utama akan

dipantulkan melalui suatu titik,

titik tersebut dinamakan ....

a. Titik sumbu utama

b. Titik pusat cermin cekung

c. Titik fokus cermin

d. Titik normal sinar pantul

29. Bayang-bayang di belakang benda

gelap tidak tembus cahaya,

terbentuk akibat....

a. Cahaya dibiaskan

b. Cahaya dipantulkan

c. Cahaya merambat lurus

d. Cahaya diserap benda gelap

30. Beberapa pernyataan tentang

cahaya

1) Cahaya merambat lurus

2) Benda bening dapat

meneruskan sebagian cahaya

yang diterimanya

3) Benda gelap dapat meneruskan

seluruh cahaya yang

diterimanya

Pernyataan yang benar adalah ....

a. 1, 2, dan 3

b. 1

c. 1 dan 2

d. 1 dan 3

31. Beberapa bukti bahwa cahaya

merambat lurus

1) Gerhana matahari

2) Terjadinya baying-bayang di

belakang benda gelap

3) Cahaya merambat di ruang

hampa

Pernyataan yang benar adalah ....

a. 1, 2, dan 3

b. 1 dan 3

c. 1 dan 2

d. 2 dan 3

32. Berkas sinar jatuh ke cermin datar

dengan sudut . Sudut antara

sinar datang dan sinar pantul

adalah ....

a. c.

b. d.

Page 123: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

107

33. Benda berada 12 cm di depan

cermin cembung yang mempunyai

titik fokus 6 cm, bayangan yang

dihasilkan adalah ....

a. Nyata, terbalik pada jarak 12

cm

b. Nyata, tegak pada jarak 4 cm

c. Maya, tegak pada jarak 4 cm

d. Maya, terbalik pada jarak 6 cm

34. Jika sinar datang pada cermin

cembung, akan terjadi pemantulan

yang ....

a. Konvergen

b. Difus

c. Divergen

d. Sejajar

35. Gambar dibawah ini menunjukkan

sifat cermin datar yaitu ....

a. Diperbesar c. Terbalik

b. Nyata d. Maya

36. Pernyataan untuk cermin cembung

1) Mempunyai titik fokus maya

2) Disebut juga cermin divergen

3) Untuk benda nyata selalu

terbentuk bayangan maya

Pernyataan yang benar adalah ....

a. 1 c. 2 dan 3

b. 1 dan 2 d. 1,2, dan 3

37. Jika benda berada antara titik pusat

dan titik fokus cermin cekung,

maka sifat bayangannya ....

a. Maya, diperkecil, terbalik

b. Nyata, diperbesar, terbalik

c. Maya, diperbesar, tegak

d. Nyata, diperkecil, tegak

38. Sifat bayangan yang dibentuk

cermin cembung selalu ....

a. Maya, diperkecil, terbalik

b. Nyata, diperbesar, terbalik

c. Maya, diperkecil, tegak

d. Nyata,diperbesar, tegak

39. Sifat bayangan yang dibentuk oleh

sendok sayur bagian belakang

adalah ....

a. Maya, diperkecil, tegak

b. Maya, diperkecil, terbalik

c. Nyata, diperbesar, terbalik

d. Nyata,diperbesar, terbalik

40. Cermin yang dapat memperbesar

bayangan adalah ....

a. Cembung c. Cekung

b. Datar d.Bening

Page 124: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

108

Lampiran 6

KUNCI JAWABAN

SOAL UJI COBA (PRE TEST DAN POS TEST)

1. c 21. a

2. a 22. c

3. c 23. b

4. a 24. a

5. a 25. d

6. c 26. d

7. d 27. a

8. c 28. c

9. c 29. c

10. d 30. c

11. d 31. c

12. a 32. b

13. d 33. c

14. b 34. c

15. b 35. c

16. d 36. d

17. d 37. c

18. d 38. c

19. d 39. a

20. a 40. c

Page 125: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

109

Lampiran 7

HASIL ANALISIS UJI COBA SOAL

NO. KODE SOAL BUTIR SOAL

1 2 3 4 5 6 7

1 U-20 1 1 1 0 1 1 1

2 U-18 1 1 1 1 1 1 1

3 U-13 1 0 1 1 1 1 0

4 U-40 1 0 1 1 0 0 0

5 U-23 0 0 1 0 1 1 1

6 U-11 0 1 1 1 1 1 0

7 U-5 1 0 0 0 0 1 1

8 U-1 1 0 1 1 1 1 1

9 U-15 1 1 1 1 1 1 0

10 U-19 1 0 0 1 0 1 0

11 U-26 1 1 0 1 1 1 0

12 U-29 1 0 0 1 1 0 0

13 U-2 1 0 1 1 0 0 0

14 U-6 0 1 1 1 0 1 0

15 U-39 1 0 1 1 0 1 0

16 U-10 0 1 1 0 1 0 1

17 U-21 0 1 1 1 0 0 0

18 U-34 0 1 1 1 0 1 0

19 U-7 0 1 1 0 1 1 0

20 U-36 1 1 1 1 0 0 0

21 U-8 0 1 1 1 0 1 0

22 U-12 0 1 1 0 0 1 0

23 U-14 0 1 1 0 1 1 0

24 U-9 1 1 1 1 0 1 0

25 U-16 0 1 1 1 0 1 0

26 U-33 0 1 0 1 1 1 1

27 U-17 0 1 1 0 0 1 0

28 U-35 0 1 1 1 1 0 0

29 U-22 1 1 1 0 1 0 0

30 U-37 0 1 1 1 0 0 0

31 U-38 0 1 0 1 0 1 0

32 U-25 0 1 0 1 0 0 0

33 U-24 1 1 0 0 0 0 0

34 U-4 1 1 0 0 0 0 0

35 U-27 1 1 0 0 0 0 0

36 U-32 1 0 1 1 0 0 0

37 U-28 0 0 0 0 0 0 0

38 U-31 0 1 0 0 0 0 1

39 U-30 1 1 0 0 1 1 0

40 U-3 0 0 1 0 1 0 0

JUMLAH 20 28 27 24 17 23 8

VA

LID

ITA

S B

UT

IR Mp 20,75 16,8571 19,8889 19,958 21,4706 21 24,125

Mt 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35

p 0,5 0,7 0,675 0,6 0,425 0,575 0,2

q 0,5 0,3 0,325 0,4 0,575 0,425 0,8

pq 0,25 0,21 0,21938 0,24 0,24438 0,24438 0,16

St 7,305991 7,30599 7,30599 7,306 7,30599 7,30599 7,306

rpbis 0,328498 -0,3121 0,30356 0,2696 0,36721 0,4219 0,3952

rtabel 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316

Kriteria VALID TIDAK TIDAK TIDAK VALID VALID VALID

DA

YA

PE

MB

ED

A BA 13 11 16 15 11 14 6

BB 7 17 11 9 6 9 2

JA 20 20 20 20 20 20 20

JB 20 20 20 20 20 20 20

D 0,3 -0,3 0,25 0,3 0,25 0,25 0,2

Kriteria Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek

TK

B 20 28 27 24 17 23 8

JS 40 40 40 40 40 40 40

P 0,5 0,7 0,675 0,6 0,425 0,575 0,2

Kriteria Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar

RE

LIA

BIL

IT

AS

∑Y2 15604 n 40 valid 32

(∑Y)2 538756 M 18,35 tidak 8

N 40 rhitung 0,8348

S2 53,3775 rtabel 0,316

Kriteria reliable

Prosentase JB 50% 70% 68% 60% 43% 58% 20%

Keterangan dipakai dibuang dibuang dibuang dipakai dipakai dibuang

Page 126: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

110

Butir Soal

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

1 0 0 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

1 1 1 1 0 1 1 1 0 1

0 1 1 1 1 0 1 0 1 1

0 1 0 1 1 1 1 1 1 1

0 1 1 0 0 1 1 1 1 1

0 1 1 0 0 0 1 1 1 1

0 1 0 1 1 1 0 1 1 1

1 0 0 0 1 1 0 1 0 1

0 0 1 1 1 0 1 1 1 1

0 0 1 1 1 0 1 0 1 0

0 0 1 1 1 0 1 1 1 0

0 0 1 1 0 0 1 1 0 1

0 0 0 1 1 0 1 0 0 1

0 0 1 1 1 0 1 0 1 1

0 0 0 1 1 0 1 1 0 1

0 0 0 1 1 0 1 1 0 1

0 0 1 1 1 0 1 0 1 1

0 0 1 1 0 0 1 0 0 1

0 0 1 1 1 0 1 0 0 1

0 0 1 1 1 0 1 0 0 1

0 1 1 1 1 0 1 0 0 1

0 0 0 0 0 0 1 1 0 1

0 0 1 1 1 0 1 0 0 1

0 0 1 1 1 0 1 0 1 0

0 0 0 1 0 0 1 0 1 0

0 0 0 0 0 0 1 1 0 1

0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

0 0 0 0 1 1 1 0 0 0

0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

0 0 0 0 0 1 0 1 0 0

0 0 0 0 1 1 0 0 1 0

0 0 0 0 0 1 0 1 0 0

0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

0 1 0 1 0 1 0 1 0 1

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

0 1 0 1 0 0 1 1 0 0

7 13 21 27 24 14 31 21 19 29

27 24,385 21,19 20,296 19,833 21,857 19,8387 20,9524 22,7368 20,4483

18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35

0,175 0,325 0,525 0,675 0,6 0,35 0,775 0,525 0,475 0,725

0,825 0,675 0,475 0,325 0,4 0,65 0,225 0,475 0,525 0,275

0,1444 0,2194 0,2494 0,2194 0,24 0,2275 0,17438 0,24938 0,24938 0,19938

7,306 7,306 7,306 7,306 7,306 7,306 7,30599 7,30599 7,30599 7,30599

0,5453 0,5731 0,4087 0,3839 0,2487 0,3523 0,37817 0,37448 0,57114 0,46632

0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316

VALID VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID

6 10 13 17 15 9 18 15 14 18

1 3 8 10 9 5 13 6 5 11

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

0,25 0,35 0,25 0,35 0,3 0,2 0,25 0,45 0,45 0,35

Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Jelek Cukup Baik Baik Cukup

7 13 21 27 24 14 31 21 19 29

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

0,175 0,325 0,525 0,675 0,6 0,35 0,775 0,525 0,475 0,725

Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Mudah

Baik Sekali 0

Sangat Mudah 0

Baik 11

Mudah 2

Cukup 24

Sedang 30

Jelek 5

Sukar 8

Sangat Sukar 0

18% 33% 53% 68% 60% 35% 78% 53% 48% 73%

dipakai dipakai dipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai

Page 127: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

111

Butir Soal

18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1 1 1 1 0 1 1 0 1 1

1 0 1 0 0 1 0 1 1 1

1 1 1 0 0 1 1 1 1 1

1 1 1 0 1 1 1 1 0 1

1 1 1 0 1 1 1 1 1 0

1 0 1 1 0 0 0 1 1 1

0 0 0 1 1 1 1 1 0 1

0 0 1 1 0 1 1 0 1 0

1 0 1 1 0 0 0 0 0 1

1 0 1 0 1 0 0 1 1 1

0 0 0 0 1 0 1 1 0 1

1 1 1 0 0 0 1 1 0 0

0 1 1 0 0 1 1 0 0 0

1 1 1 1 0 0 1 1 0 1

1 1 1 0 0 0 1 1 0 0

0 1 1 1 1 0 0 0 0 0

1 1 1 1 0 1 0 0 0 0

0 1 1 1 0 0 1 1 0 1

0 1 0 0 0 0 1 0 0 0

0 1 1 1 0 0 0 1 0 0

0 1 0 0 0 0 1 1 0 0

0 1 1 1 0 0 1 1 0 1

0 0 0 0 0 1 0 1 0 1

0 0 1 1 0 0 1 0 0 0

0 1 0 1 0 0 0 1 0 0

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

0 1 0 0 0 0 1 0 1 0

1 0 0 1 0 0 0 1 0 0

1 1 1 0 0 0 0 0 0 0

1 1 0 0 0 0 0 1 0 0

0 1 0 0 0 0 0 1 0 1

1 1 1 0 0 1 0 0 0 0

1 0 1 1 0 0 1 0 1 0

0 0 1 1 0 0 1 0 0 0

0 0 0 1 1 1 0 1 0 0

0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

0 1 0 1 0 0 1 0 0 1

0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

0 1 0 1 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

18 25 25 19 7 12 21 21 9 15

22,0556 17,92 20,8 18,1053 23,5714 24,0833 20,095 20,7143 25,889 23,2667

18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35

0,45 0,625 0,625 0,475 0,175 0,3 0,525 0,525 0,225 0,375

0,55 0,375 0,375 0,525 0,825 0,7 0,475 0,475 0,775 0,625

0,2475 0,2344 0,23438 0,24938 0,14438 0,21 0,2494 0,24938 0,1744 0,23438

7,30599 7,306 7,30599 7,30599 7,30599 7,30599 7,306 7,30599 7,306 7,30599

0,45877 -0,076 0,43292 -0,0319 0,32916 0,51374 0,2511 0,34022 0,556 0,52128

0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316

VALID TIDAK VALID TIDAK VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID

12 13 17 10 6 9 13 13 7 11

6 12 8 9 1 3 8 8 2 4

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

0,3 0,05 0,45 0,05 0,25 0,3 0,25 0,25 0,25 0,35

Cukup Jelek Baik Jelek Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup Cukup

18 25 25 19 7 12 21 21 9 15

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

0,45 0,625 0,625 0,475 0,175 0,3 0,525 0,525 0,225 0,375

Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang

45% 63% 63% 48% 18% 30% 53% 53% 23% 38%

dipakai dibuang dipakai dibuang dipakai dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai

Page 128: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

112

Butir Soal

28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

0 1 1 1 1 0 1 1 1 1

1 0 1 1 1 1 0 1 1 1

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

1 1 0 0 1 1 1 1 1 0

1 1 1 0 1 1 1 1 0 0

1 1 1 1 0 1 1 1 1 1

1 1 1 0 0 1 0 1 1 0

1 0 1 1 1 1 1 1 0 0

1 0 1 0 1 0 1 0 1 1

1 0 1 1 0 1 0 1 1 1

1 0 1 1 1 1 1 1 0 0

0 1 0 1 0 0 1 0 1 1

0 0 1 0 0 0 1 0 0 1

0 0 0 0 0 1 1 1 0 0

0 1 1 1 0 1 0 1 0 1

0 1 1 1 0 1 0 1 0 0

0 0 1 0 0 0 1 0 0 0

1 0 0 1 0 0 0 1 0 1

0 0 0 0 0 1 0 0 0 0

0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 1 0 0 0

0 0 1 1 1 0 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0 0 1 1 0

0 1 1 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 1 0 1 0 0 0 1

1 1 1 0 0 1 0 0 0 0

0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

0 1 1 0 0 0 1 0 0 0

0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

1 0 1 0 0 0 0 1 0 0

1 0 1 0 0 0 0 0 0 0

0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

0 1 1 0 1 0 1 0 0 0

0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

1 0 0 0 0 0 1 0 0 0

1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

19 16 25 13 13 18 19 19 11 12

21,1579 21,3125 20,28 21,3846 24,0769 22,0556 21,5263 22,947 26,8182 24,5833

18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35 18,35

0,475 0,4 0,625 0,325 0,325 0,45 0,475 0,475 0,275 0,3

0,525 0,6 0,375 0,675 0,675 0,55 0,525 0,525 0,725 0,7

0,24938 0,24 0,23438 0,21938 0,21938 0,2475 0,24938 0,2494 0,19938 0,21

7,30599 7,30599 7,30599 7,30599 7,30599 7,30599 7,30599 7,306 7,30599 7,30599

0,36557 0,33108 0,34104 0,28821 0,54392 0,45877 0,41353 0,5985 0,71385 0,55854

0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316 0,316

VALID VALID VALID TIDAK VALID VALID VALID VALID VALID VALID

12 10 15 10 9 14 13 15 10 11

7 6 10 3 4 4 6 4 1 1

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20

0,25 0,2 0,25 0,35 0,25 0,5 0,35 0,55 0,45 0,5

Cukup Jelek Cukup Cukup Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik

19 16 25 13 13 18 19 19 11 12

40 40 40 40 40 40 40 40 40 40

0,475 0,4 0,625 0,325 0,325 0,45 0,475 0,475 0,275 0,3

Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sukar

48% 40% 63% 33% 33% 45% 48% 48% 28% 30%

dipakai dibuang dipakai dibuang dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai dipakai

Page 129: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

113

Butir Soal Y Y2

38 39 40

1 1 1 34 1156

1 0 1 33 1089

1 1 0 32 1024

1 1 1 31 961

0 1 1 30 900

1 1 1 29 841

1 1 0 27 729

0 1 0 26 676

1 1 0 26 676

1 1 1 24 576

0 0 0 23 529

1 1 0 22 484

0 1 1 21 441

1 1 0 21 441

1 0 1 20 400

0 0 0 19 361

0 1 0 18 324

0 0 0 18 324

1 1 0 17 289

1 0 1 16 256

1 0 0 16 256

0 0 0 15 225

0 0 0 14 196

0 0 0 14 196

0 0 0 14 196

1 0 0 14 196

0 0 0 14 196

0 0 0 14 196

0 0 0 13 169

0 0 0 13 169

1 1 0 12 144

0 0 0 12 144

0 0 1 11 121

0 0 1 11 121

0 0 0 11 121

1 0 0 10 100

0 1 0 10 100

0 0 0 10 100

0 0 0 10 100

0 0 0 9 81

17 16 11 734 15604

22,58824 23,75 23,6364

18,35 18,35 18,35

0,425 0,4 0,275

0,575 0,6 0,725

0,244375 0,24 0,19938

7,305991 7,305991 7,30599

0,498731 0,603489 0,44563

0,316 0,316 0,316

VALID VALID VALID

13 14 9

4 2 2

20 20 20

20 20 20

0,45 0,6 0,35

Baik Baik Cukup

17 16 11

40 40 40

0,425 0,4 0,275

Sedang Sedang Sukar

43% 40% 28%

dipakai dipakai dipakai

Page 130: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

114

Perhitungan Validitas Butir Rumus

Keterangan:

Mp =

Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir

soal

Mt = Rata-rata skor total

St =

Standart deviasi skor

total

p =

Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap

butir soal

q =

Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap

butir soal

Kriteria

Apabila rpbis > rtabel, maka butir soal valid.

Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang

lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir

soal.

No Kode

Butir soal

no 1 (X)

Skor Total

(Y) Y2 XY

1 U-20 1 34 1156 34

2 U-18 1 33 1089 33

3 U-13 1 32 1024 32

4 U-40 1 31 961 31

5 U-23 0 30 900 0

6 U-11 0 29 841 0

7 U-5 1 27 729 27

8 U-1 1 26 676 26

9 U-15 1 26 676 26

10 U-19 1 24 576 24

11 U-26 1 23 529 23

12 U-29 1 22 484 22

13 U-2 1 21 441 21

14 U-6 0 21 441 0

15 U-39 1 20 400 20

16 U-10 0 19 361 0

17 U-21 0 18 324 0

18 U-34 0 18 324 0

19 U-7 0 17 289 0

20 U-36 1 16 256 16

21 U-8 0 16 256 0

22 U-12 0 15 225 0

23 U-14 0 14 196 0

24 U-9 1 14 196 14

25 U-16 0 14 196 0

26 U-33 0 14 196 0

27 U-17 0 14 196 0

28 U-35 0 14 196 0

q

p

S

MM r

t

tp

pbis

Page 131: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

115

29 U-22 1 13 169 13

30 U-37 0 13 169 0

31 U-38 0 12 144 0

32 U-25 0 12 144 0

33 U-24 1 11 121 11

34 U-4 1 11 121 11

35 U-27 1 11 121 11

36 U-32 1 10 100 10

37 U-28 0 10 100 0

38 U-31 0 10 100 0

39 U-30 1 10 100 10

40 U-3 0 9 81 0

Jumlah 20 734 15604 415

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh:

Mp = Jumlah skor total yang menjawab benar pada no 1

Banyaknya siswa yang menjawab benar pada no 1

= 415

20

= 20,75

Mt = Jumlah skor total

Banyaknya siswa

= 734

40

= 18,35

p = Jumlah skor yang menjawab benar pada no 1

Banyaknya siswa

= 20

40

= 0,50

q = 1

p = 1

0,50 = 0,50

St =

15604 734

2

= 7,31

40

40

rpbis = 20,75

18,35

0,50

7,31

0,50

= 0,328

Pada = 5% dengan n = 40 diperoleh r tabel = 0.312

Karena rpbis > r tabel, maka soal no 1 valid.

Page 132: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

116

Perhitungan Daya Pembeda Soal Rumus

Keterangan:

DP : Daya Pembeda

JBA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

JBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

JSA : Banyaknya siswa pada kelompok atas

Kriteria

Interval DP Kriteria

DP < 0,00 Sangat jelek

0,00 < DP < 0,20 Jelek

0,20 < DP < 0,40 Cukup

0,40 < DP < 0,70 Baik

0,70 < DP < 1,00 Sangat Baik

Perhitunga

n

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain

dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

Kelompok Atas Kelompok Bawah

No Kode Skor No Kode Skor

1 U-20 1 1 U-36 1

2 U-18 1 2 U-8 0

3 U-13 1 3 U-12 0

4 U-40 1 4 U-14 0

5 U-23 0 5 U-9 1

6 U-11 0 6 U-16 0

7 U-5 1 7 U-33 0

8 U-1 1 8 U-17 0

9 U-15 1 9 U-35 0

10 U-19 1 10 U-22 1

11 U-26 1 11 U-37 0

12 U-29 1 12 U-38 0

13 U-2 1 13 U-25 0

14 U-6 0 14 U-24 1

15 U-39 1 15 U-4 1

16 U-10 0 16 U-27 1

17 U-21 0 17 U-32 1

18 U-34 0 18 U-28 0

19 U-7 0 19 U-31 0

20 U-36 1 20 U-30 1

Jumlah 13 Jumlah 8

DP =

13

8

20

= 0,25

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda cukup

A

BA

JS

JBJB DP

Page 133: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

117

Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Rumus

Keterangan:

IK : Indeks kesukaran

JBA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atas

JBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawah

JSA : Banyaknya siswa pada kelompok atas

JSB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah

Kriteria

Interval IK Kriteria

IK = 0,00 Terlalu sukar

0,00 < IK < 0,30 Sukar

0,30 < IK < 0,70 Sedang

0,70 < IK < 1,00 Mudah

IK = 1,00 Terlalu mudah

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung

dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

Kelompok Atas Kelompok Bawah

No Kode Skor No Kode Skor

1 U-20 1 1 U-36 1

2 U-18 1 1 U-8 0

3 U-13 1 1 U-12 0

4 U-40 1 1 U-14 0

5 U-23 0 1 U-9 1

6 U-11 0 1 U-16 0

7 U-5 1 1 U-33 0

8 U-1 1 1 U-17 0

9 U-15 1 1 U-35 0

10 U-19 1 1 U-22 1

11 U-26 1 1 U-37 0

12 U-29 1 1 U-38 0

13 U-2 1 1 U-25 0

14 U-6 0 1 U-24 1

15 U-39 1 1 U-4 1

16 U-10 0 1 U-27 1

17 U-21 0 1 U-32 1

18 U-34 0 1 U-28 0

19 U-7 0 1 U-31 0

20 U-36 1 1 U-30 1

Jumlah 13 Jumlah 8

IK = 13 + 8

40

= 0,53

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai tingkat kesukaran yang sedang

BA

BA

JSJS

JBJB IK

Page 134: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

118

Perhitungan Reliabilitas Instrumen

Rumus:

Keterangan:

k : Banyaknya butir soal

M : Rata-rata skor total

Vt : Varians total

Kriteria

Apabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:

Vt =

15604

734

2

= 53,378

40

40

M =

Y =

734 = 18,35

N 40

r11 =

40

1

18,35 40

18,35

4

0 1

40 x 53,378

= 0,8348

p' =

Y =

734 = 0,46

Skor maksimal 40 x 40

q' = 1

p' = 1

0,46 = 0,54

Untuk p' tersebut diperoleh y' = 0,39089

SEr11 =

p'q'

=

0,46 0,54 = 0,202

y' N

0,3909 40

1.96 SEr11 = 1,96 x 0,202 = 0,395

Karena r11 > 1.96 SE r11, maka perangkat soal tersebut reliabel

Vtk

M)-M(k -1

1-k

k r11

Page 135: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

119

Lampiran 8

KISI-KISI SOAL

(PRE TEST DAN POST TEST) INSTRUMEN PENELITIAN

Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran,

gelombang, dan optika dalam produk teknologi

sehari-hari.

Kompetensi Dasar Indikator Aspek yang

diukur No. Soal

6.3 Menyelidiki

sifat-sifat cahaya

dan

hubungannya

dengan berbagai

bentuk cermin.

Merancang dan melakukan

percobaan untuk menunjukkan

sifat-sifat perambatan cahaya.

Menjelaskan hukum pemantulan

yang diperoleh melalui

percobaan.

Mendeskripsikan proses

pembentukan dan sifat-sifat

bayangan pada cermin datar,

cermin cekung, dan cermin

cembung.

C1

C1

C3

C1

C2

C3

C4

21

1

22

2, 5, 6, 7, 14,

19, 17, 20,

24, 26, 25,

28, 29, 30

3, 16, 27

8, 9, 10, 11,

12, 13, 18

4, 15, 23

Keterangan :

C1 = Pengetahuan C3 = Penerapan / Aplikasi

C2 = Pemahaman C4 = Analisis

Page 136: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

120

Lampiran 9

SOAL MATERI

(PRE TEST DAN POST TEST) PEMANTULAN CAHAYA

Mata Pelajaran : IPA

Pokok Bahasan : Cahaya

Kelas/Semester : VIII/2

Waktu : 40 menit

Petunjuk mengerjakan soal :

6. Tulis nama, kelas dan nomor absen pada lembar jawaban yang tersedia

7. Bacalah baik-baik soal yang anda hadapi, dan kerjakan soal yang anda anggap

paling mudah lebih dahulu

8. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada

huruf a, b, c, atau d pada lembar jawaban.

9. Apabila ada jawaban yang salah dan ingin memperbaiki, coretlah dengan 2 garis

lurus mendatar pada jawaban yang salah dan silang (X) jawaban yang benar.

Contoh: a b c d menjadi a b c d

10. Selamat mengerjakan

41. Berikut ini merupakan bunyi hukum pemantulan cahaya:

1) Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar;

2) Sinar datang dan sinar pantul memiliki arah yang sama;

3) Sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul.

Pernyataan yang benar adalah ....

a. 1, 2, dan 3

b. 1 dan 2

c. 1 dan 3

d. 2 dan 3

42. Cahaya matahari yang datang pada cermin cekung sejajar dengan sumbu utama

....

a. akan dikumpulkan pada titik fokus

b. akan dikumpulkan pada titik kelengkungan cermin

c. akan dipantulkan sejajar

d. akan dipantulkan tidak beraturan

X X = X

Page 137: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

121

43. Sinar-sinar sejajar yang jatuh pada

cermin cekung akan dikumpulkan

pada satu titik. Hal ini

membuktikan bahwa cermin

cekung bersifat ....

a. divergen

b. menyebarkan sinar

c. konvergen

d. membiaskan cahaya

44. Agar benda pada cermin cekung

dihasilkan sifat bayangan maya

dan diperbesar maka harus di

letakkan di ....

a. antara F dan M

b. di titik F

c. antara F dan O

d. di titik M

45. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk

oleh cermin cembung adalah

(1) nyata

(2) tegak

(3) sama besar

(4) maya

Pernyataan di atas yang benar

adalah ....

a. (1) dan (2)

b. (1) dan (3)

c. (2) dan (4)

d. (4) saja

46. Di bawah ini yang bukan sifat

cahaya adalah ....

a. merambat lurus

b. dapat dibiaskan

c. dapat dipantulkan

d. memiliki massa

47. Sifat bayangan yang dibentuk

cermin datar adalah ....

a. nyata, terbalik, sama besar

b. maya, terbalik, diperbesar

c. nyata, tegak, sama besar

d. maya, tegak, sama besar

48. Seberkas sinar jatuh pada

permukaan bidang pemantul

dengan sudut datang 20º maka

besar sudut antara sinar pantul dan

sinar datang adalah ....

a. 70° c. 50°

b. 60° d.40°

49. Suatu benda berada 10 cm di muka

cermin cekung. Bayangan nyata

terbentuk pada jarak 15cm. Jari jari

cermin cekung tersebut adalah ....

a. 6 cm c. 18 cm

b. 12 cm d. 24 cm

50. Dua buah cermin datar mengapit

sudut 60°. Banyaknya bayangan

yang terbentuk antara dua cermin

adalah . . . .

a. 6 buah. c. 4 buah

b. 5 buah. d. 2 buah

Page 138: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

122

51. Sebuah benda berada pada jarak 2

cm di depan cermin cekung

dengan focus 10 cm. Jarak

bayangan dari cermin adalah . . .

a. -10 cm

b. -8 cm

c. -5 cm

d. -2,5 cm

52. Sebuah benda setinggi 1 m di

depan cermin cembung dengan

fokus 0,5 m. Jika jarak benda 2 m

maka tinggi bayangan adalah .

a. 0,5 m

b. 0,4 m

c. 0,3 m

d. 0,2 m

53. Suatu bayangan benda berada 20

cm di belakang cermin cembung.

Jika bayangan yang terbentuk

maya, tegak, diperkecil ¼ kali

semula maka jarak benda ke

cermin adalah . . .

a. 20 cm

b. 40 cm

c. 60 cm

d. 80 cm

54. Berikut yang bukan merupakan

sifat cahaya adalah ....

a. memerlukan medium untuk

merambat

b. dapat dipantulkan

c. dapat dibiaskan

d. termasuk gelombang

elektromagnetik

55. Angka Sembilan dilukiskan pada

selembar kertas mendatar yang

diletakkan di depan cermin datar

tegak, seperti yang ditunjukkan

oleh gambar.

Bagaimanakah penampilan

bayangan yang dilihat dalam

cermin?

c. 9

c.

d. d.

56. Diagram berikut menunjukkan

bayangan dari sebuah jam dinding

dalam suatu cermin datar. Pukul

berapakah yang ditunjukkan oleh

jam tersebut?

e. 02.25

f. 09.25

g. 02.35

h. 09.35

57. Benda – benda dibawah ini

merupakan sumber cahaya,

kecuali....

c. Matahari c. Bintang

d. Kunang-kunang d. Bulan

Page 139: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

123

58. Suatu benda berjarak 10 cm di

depend sebuah cermin cekung

yang memiliki fokus 15 cm.

Perbesaran bayangan yang

dihasilkan adalah ....

a. 3,0 kali c. 1,5 kali

b. 2,0 kali d. 0,5 kali

59. Lukisan sinar utama cermin

cekung di bawah ini benar,

kecuali....

e.

f.

g.

h.

60. Pada cermin cekung, sinar datang

sejajar sumbu utama akan

dipantulkan melalui suatu titik,

titik tersebut dinamakan ....

e. Titik sumbu utama

f. Titik pusat cermin cekung

g. Titik fokus cermin

h. Titik normal sinar pantul

61. Beberapa pernyataan tentang

cahaya

4) Cahaya merambat lurus

5) Benda bening dapat

meneruskan sebagian cahaya

yang diterimanya

6) Benda gelap dapat meneruskan

seluruh cahaya yang

diterimanya

Pernyataan yang benar adalah ....

e. 1, 2, dan 3

f. 1

g. 1 dan 2

h. 1 dan 3

62. Berkas sinar jatuh ke cermin datar

dengan sudut . Sudut antara

sinar datang dan sinar pantul

adalah ....

c. c.

d. d.

63. Benda berada 12 cm di depan

cermin cembung yang mempunyai

titik fokus 6 cm, bayangan yang

dihasilkan adalah ....

e. Nyata, terbalik pada jarak 12

cm

f. Nyata, tegak pada jarak 4 cm

g. Maya, tegak pada jarak 4 cm

h. Maya, terbalik pada jarak 6 cm

Page 140: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

124

64. Jika sinar datang pada cermin

cembung, akan terjadi pemantulan

yang ....

e. Konvergen c. Divergen

f. Difus c. Sejajar

65. Pernyataan untuk cermin

cembung

4) Mempunyai titik fokus maya

5) Disebut juga cermin divergen

6) Untuk benda nyata selalu

terbentuk bayangan maya

Pernyataan yang benar adalah ....

c. 1 c. 2 dan 3

d. 1 dan 2 d. 1,2, dan 3

66. Gambar dibawah ini

menunjukkan sifat cermin datar

yaitu ....

c. Diperbesar

d. Nyata

e. Terbalik

f. Maya

67. Jika benda berada antara titik

pusat dan titik fokus cermin

cekung, maka sifat bayangannya

e. Maya, diperkecil, terbalik

f. Nyata, diperbesar, terbalik

g. Maya, diperbesar, tegak

h. Nyata, diperkecil, tegak

68. Sifat bayangan yang dibentuk

cermin cembung selalu ....

e. Maya, diperkecil, terbalik

f. Nyata, diperbesar, terbalik

g. Maya, diperkecil, tegak

h. Nyata,diperbesar, tegak

69. Sifat bayangan yang dibentuk

oleh sendok sayur bagian

belakang adalah ....

e. Maya, diperkecil, tegak

f. Maya, diperkecil, terbalik

g. Nyata, diperbesar, terbalik

h. Nyata,diperbesar, terbalik

70. Cermin yang dapat memperbesar

bayangan adalah ....

c. cembung

d. datar

e. cekung

f. bening

Page 141: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

125

Lampiran 10

KUNCI JAWABAN (PRE TEST DAN POST TEST)

1. C 16. B

2. A 17. D

3. C 18. A

4. C 19. D

5. C 20. C

6. D 21. C

7. D 22. B

8. D 23. C

9. B 24. C

10. B 25. D

11. D 26. C

12. D 27. C

13. D 28. C

14. A 29. A

15. C 30. C

Page 142: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

126

Lampiran 11

DATA NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER I KELAS VIII SMP

2 KALIWUNGU KUDUS

No

Kelas

VIII-A VIII-B VIII-C VIII-D VIII-E VIII-F

1 72 58 59 72 73 72

2 72 82 43 72 60 73

3 65 69 51 87 73 60

4 55 67 60 70 58 58

5 80 72 67 48 67 48

6 77 72 65 80 65 60

7 72 78 73 73 67 74

8 88 67 72 72 77 73

9 72 65 85 77 72 72

10 72 70 72 72 67 72

11 77 72 60 66 77 60

12 86 77 72 70 51 72

13 72 72 74 78 75 77

14 74 76 50 76 76 65

15 82 75 76 77 86 52

16 62 68 72 78 70 65

17 65 72 60 80 65 40

18 70 74 66 63 88 82

19 80 73 65 72 62 72

20 72 72 72 82 85 63

21 72 72 72 78 57 72

22 68 68 76 65 70 58

23 68 76 73 70 65 81

24 75 77 70 65 70 76

25 73 73 72 60 50 66

26 84 73 73 72 75 78

27 72 73 72 60 64 66

28 80 62 60 59 80 72

29 72 76 60 83 66 84

30 81 79 72 60 55 72

31 85 81 60 82 65 73

32 67 54 72 72 66 60

33 65 76 62 55 88 66

34 73 58 72 65 77 76

35 76 75 72 52 81 67

36 70 68 84 82 72 72

37 65 73 60 68 74 72

38 73 71 76 72 71 68

39 65 72

40 67 56

S 2916 2844 2572 2685 2660 2589

x

72,90 71,10 67,68 70,66 70,00 68,13

s2 49,02 41,22 77,47 82,12 88,76 85,20

s 7,00 6,42 8,80 9,06 9,42 9,23

n 40 40 38 38 38 38

Page 143: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

127

Lampiran 12

UJI HOMOGENITAS POPULASI

Hipotesis

H0 :

1 =

2 = … =

H1 : Tidak semua

i sama, untuk i = 1, 2, 3, . . ., 6

Kriteria:

Ho diterima jika 2 hitung <

2 (1- (k-1)

2(1-

)(k-1)

Pengujian Hipotesis

Kelas ni dk = ni - 1 Si2 (dk) Si

2 log

Si2

(dk) log

Si2

VIII-A 40 39 49,02 1911,60 1,69 65,92

VIII-B 40 39 41,22 1607,60 1,62 62,99

VIII-C 38 37 77,47 2866,21 1,89 69,90

VIII-D 38 37 82,12 3038,55 1,91 70,84

VIII-E 38 37 88,76 3284,00 1,95 72,08

VIII-F 38 37 85,20 3152,34 1,93 71,43

232 226 423,78 15860,31 10,99 413,15

Varians gabungan dari kelompok sampel adalah:

S2 =

(ni-1) Si2

= 15860,31

= 70,18 (ni-1) 226

Log S2 = 1,85

Harga satuan B

B = (Log S2

) (ni - 1)

= 1,85 x 226

= 417,24

2 =

(Ln 10) { B -

(ni-1) log Si2}

= 2,30 417,24

413,15

= 9,41

Untuk = 5% dengan dk = k-1 = 6-1 = 5 diperoleh 2tabel = 11,07

9,41 11,07

Karena

2 hitung < 2 tabel maka populasi mempunyai varians yang sama (homogen)

Page 144: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

128

Lampiran 13

ANALISIS VARIANS

(UJI KESAMAAN KEADAAN AWAL DARI POPULASI)

No KELAS

VIII-A VIII-B VIII-C VIII-D VIII-E VIII-F

1 72 58 59 72 73 72

2 72 82 43 72 60 73

3 65 69 51 87 73 60

4 55 67 60 70 58 58

5 80 72 67 48 67 48

6 77 72 65 80 65 60

7 72 78 73 73 67 74

8 88 67 72 72 77 73

9 72 65 85 77 72 72

10 72 70 72 72 67 72

11 77 72 60 66 77 60

12 86 77 72 70 51 72

13 72 72 74 78 75 77

14 74 76 50 76 76 65

15 82 75 76 77 86 52

16 62 68 72 78 70 65

17 65 72 60 80 65 40

18 70 74 66 63 88 82

19 80 73 65 72 62 72

20 72 72 72 82 85 63

21 72 72 72 78 57 72

22 68 68 76 65 70 58

23 68 76 73 70 65 81

24 75 77 70 65 70 76

25 73 73 72 60 50 66

26 84 73 73 72 75 78

27 72 73 72 60 64 66

28 80 62 60 59 80 72

29 72 76 60 83 66 84

30 81 79 72 60 55 72

31 85 81 60 82 65 73

32 67 54 72 72 66 60

33 65 76 62 55 88 66

34 73 58 72 65 77 76

35 76 75 72 52 81 67

36 70 68 84 82 72 72

37 65 73 60 68 74 72

38 73 71 76 72 71 68

39 65 72 0 0 0 0

40 67 56 0 0 0 0

SX 2916 2844 2572 2685 2660 2589 16266

n 40 40 38 38 38 38

X

72,90 71,10 67,68 70,66 70,00 68,13

Page 145: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

129

Hipotesis

H0 :

m

1 =

m

2 = … =

m

6

H1 : Tidak semua mi sama, untuk i = 1, 2, 3, . . ., 6

Kriteria:

Ho diterima apabila F hitung < F a (k-1)(n-k)

F a (k-1)(n-k)

Pengujian Hipotesis

Jumlah Kuadrat

1. Jumlah Kuadrat rata-rata (RY)

RY =

(SX)2

n

=

2916

+ 2844 +

257

2 + ... + 2589 2

40 + 40 + 38 + ... + 38

=

16266,00

2

232

= 1140442,91

2. Jumlah kuadrat antar kelompok (AY)

AY =

(SXi)2

- RY

ni

=

2916

2 2844

2

257

2

2

2589

2 1140442,91

40

40

38

38

= 1141177,69 - 1140442,91

= 734,78

3. Jumlah kuadrat Total (JK tot)

JK tot =

72,00

2

+

72,00

2

+

65,00

2 + . . .+

67,00

2

= 1157038,00

4. Jumlah kuadrat dalam (DY)

DY = JK tot - RY - AY

= 1157038 - 1140442,91 - 734,78

= 15860,31

Tabel Ringkasan Anava

Sumber Variasi dk JK KT F

Rata-rata 1 RY k = RY : 1

Antar Kelompok k-1 AY A = AY : (k-1) A

Dalam Kelompok S(ni - 1) DY D = DY: (S(ni-1)) D

Total Sni SX2

Page 146: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

130

Sumber Variasi dk JK KT F F 5%

Rata-rata 1 1140442,91 1140442,91

Antar Kelompok 5 734,78 146,96 2,08 2,25

Dalam Kelompok 225 15860,31 70,49

Total 231 1157038,00

Kesimpulan

2,08 2,25

Karena F < F (0,05)(6:297), maka Ho diterima

Ini berarti bahwa tidak ada perbedaan rata-rata dari populasi tersebut.

Page 147: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

131

Lampiran 14

DATA KONDISI AWAL DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA

Eksperimen Kontrol

No Kode Pre

test

Post

test No Kode

Pre

test

Post

test

1 E-01 27 70 1 K-01 40 70

2 E-02 50 83 2 K-02 27 57

3 E-03 37 67 3 K-03 47 60

4 E-04 33 63 4 K-04 37 67

5 E-05 27 63 5 K-05 30 67

6 E-06 33 70 6 K-06 37 77

7 E-07 50 83 7 K-07 23 47

8 E-08 30 67 8 K-08 57 77

9 E-09 47 83 9 K-09 47 73

10 E-10 33 67 10 K-10 37 67

11 E-11 23 53 11 K-11 23 60

12 E-12 43 80 12 K-12 33 67

13 E-13 27 63 13 K-13 50 80

14 E-14 30 67 14 K-14 47 67

15 E-15 33 77 15 K-15 57 77

16 E-16 43 73 16 K-16 33 63

17 E-17 30 63 17 K-17 57 73

18 E-18 30 67 18 K-18 47 77

19 E-19 40 73 19 K-19 50 77

20 E-20 37 70 20 K-20 57 80

21 E-21 33 70 21 K-21 33 60

22 E-22 27 63 22 K-22 50 77

23 E-23 40 83 23 K-23 47 73

24 E-24 43 77 24 K-24 37 63

25 E-25 43 70 25 K-25 47 73

26 E-26 43 73 26 K-26 37 67

27 E-27 33 73 27 K-27 33 60

28 E-28 37 73 28 K-28 43 73

29 E-29 37 70 29 K-29 37 67

30 E-30 50 80 30 K-30 40 70

31 E-31 37 67 31 K-31 33 63

32 E-32 43 77 32 K-32 47 77

33 E-33 50 77 33 K-33 40 63

34 E-34 27 63 34 K-34 33 47

35 E-35 33 70 35 K-35 30 63

36 E-36 43 83,0 36 K-36 53 80

37 E-37 37 77,0 37 K-37 30 57

38 E-38 27 67,0 38 K-38 27 47

∑ = 1386 2715 ∑ = 1533 2563

n1 = 38 38 n2 = 38 38

x1

= 36,47 71,09

x2

= 40,34 67,45

s12 = 57,82 50,37 s2

2 = 95,58 69,97

s1 = 7,60 7,10 s2 = 9,78 8,36

Page 148: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

132

Lampiran 15

UJI NORMALITAS

DATA PRE TEST KELOMPOK EKSPERIMEN

Hipotesis

Ho :

Data berdistribusi

normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika χ² < χ² tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal

=

50,0 Panjang Kelas

=

4,5

Nilai minimal

=

23,0

Rata-rata

( x )

=

36,54

Rentang

=

27,0 s

=

7,68

Banyak kelas

=

6,0 n

=

38

Kelas Interval Batas

Kelas

Z untuk

batas

kls.

Peluang

untuk Z

Luas Kls.

Untuk Z Ei Oi

(Oi-

Ei)²

Ei

23,0 - 27,5 22,95 -1,77 0,46 0,08 3,13 7 4,77

27,6 - 32,1 27,55 -1,17 0,38 0,16 6,19 4 0,77

32,2 - 36,7 32,15 -0,57 0,22 0,23 8,63 7 0,31

36,8 - 41,3 36,75 0,03 0,01 0,22 8,49 8 0,03

41,4 - 45,9 41,35 0,63 0,23 0,16 5,90 7 0,20

46,0 - 50,5 45,95 1,22 0,39 0,08 2,90 5 1,53

50,55 1,82 0,47

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81 χ² = 7,61

7,6082

7,81

Karena χ² pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 149: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

133

UJI NORMALITAS

DATA POST TEST KELOMPOK EKSPERIMEN

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha :

Data tidak berdistribusi

normal

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika χ² < χ² tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal

=

83,0 Panjang Kelas

=

5,0

Nilai minimal

=

53,0 Rata-rata ( x )

=

71,09

Rentang

=

30,0 s

=

7,10

Banyak kelas

=

6,0 n

=

38

Kelas Interval Batas

Kelas

Z

untuk

batas

kls.

Peluang

untuk Z

Luas

Kls.

Untuk Z

Ei Oi

(Oi-

Ei)²

Ei

53,0 - 58,0 52,95 -2,56 0,49 0,03 1,06 1 0,00

58,1 - 63,1 58,05 -1,84 0,47 0,10 3,75 6 1,35

63,2 - 68,2 63,15 -1,12 0,37 0,21 8,09 7 0,15

68,3 - 73,3 68,25 -0,40 0,16 0,28 10,66 12 0,17

73,4 - 78,4 73,35 0,32 0,13 0,23 8,55 5 1,48

78,5 - 83,5 78,45 1,04 0,35 0,11 4,19 7 1,89

83,55 1,76 0,46

χ² = 5,04

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ² tabel = 7,81

5,04

7,81

Karena χ² pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 150: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

134

UJI NORMALITAS

DATA PRE TEST KELOMPOK KONTROL

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha :

Data tidak berdistribusi

normal

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika c

2 < c

2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal

=

57,0 Panjang Kelas

=

5,7

Nilai minimal

=

23,0

Rata-rata (

x )

=

40,34

Rentang

=

34,0 s

=

9,78

Banyak kelas

=

6,0 n

=

38

Kelas Interval Batas

Kelas

Z untuk

batas

kls.

Peluang

untuk Z

Luas

Kls.

Untuk Z

Ei Oi

(Oi-

Ei)²

Ei

23,0 - 28,0 22,95 -1,78 0,46 0,07 2,53 4 0,85

28,1 - 33,1 28,05 -1,26 0,40 0,13 4,81 9 3,64

33,2 - 38,2 33,15 -0,74 0,27 0,18 7,00 6 0,14

38,3 - 43,3 38,25 -0,21 0,08 0,21 7,81 4 1,86

43,4 - 48,4 43,35 0,31 0,12 0,18 6,68 7 0,02

48,5 - 53,5 48,45 0,83 0,30 0,12 4,37 4 0,03

53,55 1,35 0,41

χ² = 6,54

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ²tabel

= 7,81

6,541

7,81

Karena χ² pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 151: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

135

UJI NORMALITAS

DATA POST TEST KELOMPOK KONTROL

Hipotesis

Ho : Data berdistribusi normal

Ha :

Data tidak berdistribusi

normal

Pengujian Hipotesis:

Rumus yang digunakan:

Kriteria yang digunakan

Ho diterima jika c

2 < c

2 tabel

Pengujian Hipotesis

Nilai maksimal

=

80,0 Panjang Kelas

=

5,5

Nilai minimal

=

47,0

Rata-rata (

x )

=

67,97

Rentang

=

33,0 s

=

8,36

Banyak kelas

=

6,0 n

=

38

Kelas Interval Batas

Kelas

Z untuk

batas

kls.

Peluang

untuk Z

Luas

Kls.

Untuk Z

Ei Oi

(Oi-

Ei)²

Ei

47,0 - 53,0 46,95 -2,51 0,49 0,03 1,19 2 0,56

53,1 - 59,1 53,05 -1,78 0,46 0,11 4,13 1 2,37

59,2 - 65,2 59,15 -1,05 0,35 0,23 8,61 9 0,02

65,3 - 71,3 65,25 -0,33 0,13 0,28 10,81 9 0,30

71,4 - 77,4 71,35 0,40 0,16 0,21 8,15 12 1,81

77,5 - 83,5 77,45 1,13 0,37 0,10 3,70 2 0,78

83,55 1,86 0,47

χ² = 5,84

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh χ²tabel

= 7,81

5,84

7,81

Karena χ² pada daerah penerimaan Ho, maka data tersebut berdistribusi normal

k

1i i

2ii2

E

EO

Page 152: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

136

Lampiran 16

UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN

DAN KONTROL

Hipotesis

Ho : s1

2 = s2

2

Ha : s12

=

s22

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Ho diterima apabila F < F 1/2a (nb-1):(nk-1)

F 1/2a (nb-1):(nk-1)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Eksperimen Kontrol

Jumlah 1386,0 1533,0

n 38 38

x

36,47 40,34

Varians (s2) 57,82 95,58

Standart deviasi (s) 7,60 9,78

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

F =

95,58 = 1,65

57,82

Pada a = 5% dengan:

dk pembilang = nb - 1

= 38 - 1 = 37

dk penyebut = nk -1

= 38 - 1 = 37

F (0.025)(37:37) = 1,92

1,653 1,924

Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berasal dari

populasi yang variansnya sama.

terkecilVarians

terbesarVarians F

Page 153: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

137

Lampiran 17

UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA DATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN

DAN KONTROL

Hipotesis

Ho : µ1 = µ2 Ha : µ1 ≠ µ2

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Dimana,

Ho diterima apabila -t(1-1/2a)(n1+n2-2) < t < t(1-1/2a)(n1+n2-2)

-t(1-1/2a)dk

t(1-1/2a)dk

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Eksperimen Kontrol

Jumlah 1386,0 1533,0

n 38 38

x

36,47 40,34

Varians (s2) 57,82 95,58

Standart deviasi (s) 7,60 9,78

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

s =

38 1 57,82 + 38 1 95,58 = 8,76

38 + 38

2

t =

36,47

40,34

= -1,93

8,76

1 +

1

3

8

3

8

Pada a = 5% dengan dk = 38 + 38 - 2 = 74 diperoleh t(0.95)(74) =

1,

99

3

-1,99 -1,925 1,993

Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata

yang signifikan.

21 n

1

n

1 s

xx t 21

2nn

1n1n s

21

222

211 ss

Page 154: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

138

Lampiran 18

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA POST TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN

DAN KONTROL

Hipotesis

Ho : µ1 < µ2

Ha : µ1 > µ2

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Dimana,

Ha diterima apabila t > t(1-a)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Eksperimen Kontrol

Jumlah 2715,0 2563,0

n 38 38

x

71,09 67,45

Varians (s2) 50,37 69,97

Standart deviasi (s) 7,10 8,36

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

s =

38 1 50,3748 + 38 1 69,969

7 = 7,76

38 + 38

2

t =

71,09

67,45

= 2,044

7,757079

1 + 1

38 38

Pada a = 5% dengan dk = 38 + 38 - 2 = 74 diperoleh t(0.95)(74) =

1,99

1,99 2,04

Karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen lebih

baik daripada kelompok kontrol.

21 n

1

n

1 s

xx t 21

2nn

1n1n s

21

222

211 ss

Page 155: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

139

Lampiran 19

Uji Gain <g> Peningkatan Rata-Rata Pemahaman Siswa

Rumus yang digunakan:

Keterangan:

<g> = besarnya faktor g

<Spre> = skor rata-rata pretest

<Spost> = skor rata-rata posttest

Kriteria pengambilan keputusan:

g > 0,7 (tinggi)

0,3 < g < 0,7 (sedang)

g < 0,3 (rendah)

Perhitungan:

Dari data diperoleh:

Rata-Rata Kelompok Kelompok

Eksperimen Kontrol

Pre Test 36,47 40,34

Pos Test 71,09 67,45

Kelompok Eksperimen

<g> =

71,09

36,47

100,00

36,47

= 0,54 (Kriteria Sedang)

Kelompok Kontrol

<g> =

67,45

40,34

100,00

40,34

= 0,45 (Kriteria Sedang)

Page 156: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

140

Lampiran 20

ANALISIS UJI GAIN TERNORMALISASI PENINGKATAN HASIL

BELAJAR

Kelompok Eksperimen

no kode pre-test post-test Gain skor

1 E-01 27 70 0,59

2 E-02 50 83 0,66

3 E-03 37 67 0,48

4 E-04 33 63 0,45

5 E-05 27 63 0,49

6 E-06 33 70 0,55

7 E-07 50 83 0,66

8 E-08 30 67 0,53

9 E-09 47 83 0,68

10 E-10 33 67 0,51

11 E-11 23 53 0,39

12 E-12 43 80 0,65

13 E-13 27 63 0,49

14 E-14 30 67 0,53

15 E-15 33 77 0,66

16 E-16 43 73 0,53

17 E-17 30 63 0,47

18 E-18 30 67 0,53

19 E-19 40 73 0,55

20 E-20 37 70 0,52

21 E-21 33 70 0,55

22 E-22 27 63 0,49

23 E-23 40 83 0,72

24 E-24 43 77 0,60

25 E-25 43 70 0,47

26 E-26 43 73 0,53

27 E-27 33 73 0,60

28 E-28 37 73 0,57

29 E-29 37 70 0,52

30 E-30 50 80 0,60

31 E-31 37 67 0,48

32 E-32 43 77 0,60

33 E-33 50 77 0,54

34 E-34 27 63 0,49

35 E-35 33 70 0,55

36 E-36 43 83 0,70

37 E-37 37 77 0,63

38 E-38 27 67 0,55

Page 157: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

141

Lampiran 21

ANALISIS UJI GAIN TERNORMALISASI PENINGKATAN HASIL BELAJAR

Kelompok Kontrol

no kode pre-test post-test Gain skor 1 E-01 40 70 0,50 2 E-02 27 57 0,41 3 E-03 47 60 0,25 4 E-04 37 67 0,48 5 E-05 30 67 0,53 6 E-06 37 77 0,63 7 E-07 23 47 0,31 8 E-08 57 77 0,47 9 E-09 47 73 0,49 10 E-10 37 67 0,48 11 E-11 23 60 0,48 12 E-12 33 67 0,51 13 E-13 50 80 0,60 14 E-14 47 67 0,38 15 E-15 57 77 0,47 16 E-16 33 63 0,45 17 E-17 57 73 0,37 18 E-18 47 77 0,57 19 E-19 50 77 0,54 20 E-20 57 80 0,53 21 E-21 33 60 0,40 22 E-22 50 77 0,54 23 E-23 47 73 0,49 24 E-24 37 63 0,41 25 E-25 47 73 0,49 26 E-26 37 67 0,48 27 E-27 33 60 0,40 28 E-28 43 73 0,53 29 E-29 37 67 0,48 30 E-30 40 70 0,50 31 E-31 33 63 0,45 32 E-32 47 77 0,57 33 E-33 40 63 0,38 34 E-34 33 47 0,21 35 E-35 30 63 0,47 36 E-36 53 80 0,57 37 E-37 30 57 0,39 38 E-38 27 47 0,27

Page 158: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

142

Lampiran 22

UJI SIGNIFIKANSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA

Hipotesis

Ho : µ1 = µ2

Ha : µ1 ≠ µ2

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus

Dimana,

Ho ditolak apabila t > t (1-a)(n1+n2-2)

- t (1-a)(n1+n2-2)

t (1-a)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Jumlah 2715 2563

n 38 38

71,09 67,45

varian (s2) 50,37 69,97

standart variansi (s) 7,10 8,36

Berdasarkan rumus diatas diperoleh:

83,6405

r

=

6995,73

= 0,1324

2

2

1

1

2

2

2

1

2

1

21

2n

s

n

sr

n

s

n

s

xxt

22 yx

xyr

x

Page 159: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

143

Sehingga diperoleh :

t

=

71,09 - 67,45

50 +

70 - 2 0,13

7

8

38 38

38

38

=

4

1,6593

= 2,1927

Pada a = 5% dengan dk = 38 + 38 - 2 = 74 diperoleh t(0.95)(74) =

1,982

-2,19 1,982

2,19

Karena t berada pada daerah penolakan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

peningkatan pemahaman konsep siswa yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol

2

2

1

1

2

2

2

1

2

1

21

2n

s

n

sr

n

s

n

s

xxt

Page 160: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

144

Lampiran 23

Lembar Observasi Siswa Kelas Eksperimen

No Kode

Aktivitas yang diamati

Jumlah Nilai Kriteria mendengarkan kemampuan kemampuan kemampuan

penjelasan menjawab menyampaikan menyelesaikan

guru pertanyaan pendapat tugas

1 E-01 3 3 3 3 12 75 cukup

2 E-02 3 3 3 3 12 75 cukup

3 E-03 3 3 3 3 12 75 cukup

4 E-04 3 3 3 2 11 68,75 cukup

5 E-05 3 3 2 3 11 68,75 cukup

6 E-06 2 2 3 3 10 62,5 cukup

7 E-07 4 3 3 4 14 87,5 sangat baik

8 E-08 2 3 2 3 10 62,5 cukup

9 E-09 2 3 3 2 10 62,5 cukup

10 E-10 2 3 2 3 10 62,5 cukup

11 E-11 2 2 1 2 7 43,75 cukup

12 E-12 3 4 3 3 13 81,25 sangat baik

13 E-13 2 3 3 2 10 62,5 cukup

14 E-14 2 3 3 3 11 68,75 cukup

15 E-15 2 3 3 2 10 62,5 cukup

16 E-16 3 4 3 3 13 81,25 sangat baik

17 E-17 3 3 3 3 12 75 cukup

18 E-18 3 3 3 3 12 75 cukup

19 E-19 3 4 3 3 13 81,25 sangat baik

20 E-20 2 4 2 2 10 62,5 cukup

21 E-21 2 3 2 3 10 62,5 cukup

22 E-22 3 3 2 3 11 68,75 cukup

23 E-23 2 3 3 3 11 68,75 cukup

24 E-24 2 3 2 3 10 62,5 cukup

25 E-25 3 3 2 4 12 75 cukup

26 E-26 2 4 3 2 11 68,75 cukup

27 E-27 2 3 3 3 11 68,75 cukup

28 E-28 3 3 3 3 12 75 cukup

29 E-29 3 3 2 3 11 68,75 cukup

30 E-30 4 3 3 3 13 81,25 sangat baik

31 E-31 3 3 3 3 12 75 cukup

32 E-32 3 3 3 4 13 81,25 sangat baik

33 E-33 3 4 3 3 13 81,25 sangat baik

34 E-34 2 2 3 2 9 56,25 cukup

35 E-35 3 3 2 3 11 68,75 cukup

36 E-36 3 3 3 4 13 81,25 sangat baik

37 E-37 3 3 3 3 12 75 cukup

38 E-38 3 2 2 2 9 56,25 cukup

RATA-RATA

11,30 70,64 baik Jumlah 101 116 101 109

% 76,515 87,879 76,515 82,576

S 2668,8

s2 81,153

s 9,009

Rumus yang digunakan:

Klasifikasi presentase nilainya adalah sebagai berikut:

25.00% ≤ N ≤ 43.75% : kurang baik

43.75% < N ≤ 62.50% : cukup

62.50% < N ≤ 81.25% : baik

81.25% < N ≤ 100% : sangat baik

Page 161: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

145

Lampiran 24

Lembar Observasi Siswa Kelas Kontrol

No Kode

Aspek yang dinilai

Jumlah Nilai Kriteria mendengarkan kemampuan kemampuan kemampuan

penjelasan menjawab menyampaikan menyelesaikan

guru pertanyaan pendapat tugas

1 K-01 2 2 3 3 10 62,5 baik

2 K-02 2 2 3 2 9 56,25 cukup

3 K-03 2 2 2 3 9 56,25 cukup

4 K-04 2 2 3 3 10 62,5 baik

5 K-05 3 3 2 3 11 68,75 baik

6 K-06 3 2 3 3 11 68,75 baik

7 K-07 3 3 3 3 12 75 baik

8 K-08 2 3 3 3 11 68,75 baik

9 K-09 2 2 3 2 9 56,25 cukup

10 K-10 2 3 2 3 10 62,5 baik

11 K-11 3 3 1 3 10 62,5 baik

12 K-12 2 3 2 2 9 56,25 cukup

13 K-13 2 3 2 3 10 62,5 baik

14 K-14 2 2 2 2 8 50 cukup

15 K-15 3 3 3 2 11 68,75 baik

16 K-16 2 2 3 3 10 62,5 baik

17 K-17 3 2 2 2 9 56,25 cukup

18 K-18 3 3 3 3 12 75 baik

19 K-19 3 3 3 3 12 75 baik

20 K-20 3 3 2 3 11 68,75 baik

21 K-21 3 2 3 2 10 62,5 baik

22 K-22 2 2 2 2 8 50 cukup

23 K-23 3 3 3 3 12 75 baik

24 K-24 2 3 2 2 9 56,25 cukup

25 K-25 2 3 3 3 11 68,75 baik

26 K-26 2 2 2 2 8 50 cukup

27 K-27 2 4 3 3 12 75 baik

28 K-28 3 2 3 3 11 68,75 baik

29 K-29 2 1 2 1 6 37,5 kurang baik

30 K-30 2 3 2 3 10 62,5 baik

31 K-31 1 3 2 3 9 56,25 cukup

32 K-32 3 3 3 2 11 68,75 baik

33 K-33 3 2 3 3 11 68,75 baik

34 K-34 2 2 2 2 8 50 cukup

35 K-35 2 3 3 3 11 68,75 baik

36 E-36 3 3 2 2 10 62,5 baik

37 E-37 3 2 2 2 9 56,25 cukup

38 E-38 2 1 1 2 6 37,5 kurang baik

RATA-RATA

9,89 61,84 cukup Jumlah 91 95 93 97

% 63,194 65,972 64,583 67,361

∑ 2350

s2 90,349

s 9,505

Rumus yang digunakan:

Klasifikasi presentase nilainya adalah sebagai berikut:

25.00% ≤ N ≤ 43.75% : kurang baik

43.75% < N ≤ 62.50% : cukup

62.50% < N ≤ 81.25% : baik

81.25% < N ≤ 100% : sangat baik

Page 162: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

146

Lampiran 25

DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIII-B

(KELAS EKSPERIMEN)

Wali Kelas : Murtiani,S.Si

NO. NAMA L/P

NO. NAMA L/P

1 Acep Rahmad L

21 Kunafi L

2 Adi Wiranti P

22 Lestari Cahyo Putro L

3 Arifianto L

23 Luluk Izzatun Ni'mah P

4 Bagas Saputro L

24 M. Romdhoni Muqoddas L

5 Choirul fatehi L

25 Melin Elizabeth E M P

6 Dani Eko Susanto L

26 Mila Sari P

7 Devi Listiana P

27 Moch Ulinuha L

8 Dyah Fitria Lestari P

28 Muh Sumarno L

9 Ellintang Indah C P

29 Muhammad Asrori Abas L

10 Ervin Qoirul Deby L

30 Mulyani P

11 Galuh Safitri P

31 Nur Muhammad Ibnu R. L

12 Handha Zenita P

32 Qori'ah P

13 Heri Setiawan L

33 Retno Alfiyanti P

14 Ina Leriana P

34 Rudi Kurniawan L

15 Indrayati P

35 Samsiyatun P

16 Jeffri Anggara L

36 Sindi Karlina P

17 Johan Tri wahyu L

37 Siti Aisyah P

18 Jouhana Ardiyanti P

38 Siti Kholidah P

19 Khoirul Abdul Najib L

39 Sofiatul Muna P

20 Khoirul Rizal L

40 Zainatul Muttaqin L

Page 163: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

147

Lampiran 26

DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIII-E

(KELAS KONTROL)

Wali Kelas : Fardatun Ni'mah S.Pd

NO. NAMA L/P

NO. NAMA L/P

1 Afrillia Putri Magfiroh P

21 Nico Sudarman L

2 Agung Tri Wicaksono L

22 Nunung Duwi Sulfiani P

3 Ahmad Malik L

23 Nur Hasanah P

4 Akhmad Khoirudin L

24 Nurul Maita Sari P

5 Andi Miyanto L

25 Riyan Megantoro L

6 Arif Fitriyanto L

26 Sally Wijayanti P

7 Arif Musyafak L

27 Setiyani P

8 David Ramadhan L

28 Siti Latifatul Rahayu P

9 Dian Pertiwi P

29 Siti Zulaikah P

10 Edi Purwanto L

30 Supriyanto L

11 Eny Susilowati P

31 Teguh Widiyantoro L

12 Heri Taufik L

32 Tomy Ariyanto L

13 Imelda Yuliana P

33 Toni Setiawan L

14 Jamiatun P

34 Tony Riyanto L

15 Jauharotul Farida P

35 Tri Haryanto L

16 Kukuh Bryan Oktavian L

36 Tri Jayanti Widia A P

17 Lailatul Khasanah P

37 Yuni Hartatik P

18 M. Ulil Amza L

38 Yunita P

19 M. Badrul C L

20 Murniati P

Page 164: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI …lib.unnes.ac.id/6140/1/7761.pdf · berbasis cooperative learning berbantuan lks dan alat peraga yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

148

Lampiran 27

DOKUMENTASI

Pada saat peragaan menggunakan sendok sayur

Memberikan penjelasan bagaimana cara menggunakan LKS