82
1 LAPORAN MAGANG IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA Oleh: Yeni Puspitasari NIM. R0005047 PROGRAM DIPLOMA IV KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

  • Upload
    buidung

  • View
    245

  • Download
    10

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

1

LAPORAN MAGANG

IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI RUMAH SAKIT KASIH IBU

SURAKARTA

Oleh:

Yeni PuspitasariNIM. R0005047

PROGRAM DIPLOMA IV KESEHATAN KERJAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA2009

Page 2: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

2

PENGESAHAN

Laporan Magang dengan Judul :

Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di

Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta

Dengan peneliti :

Yeni Puspitasari NIM. R 0005047

Telah diuji dan disahkan pada:

Hari : Jum’at Tanggal 10 Juli Tahun 2009

Pembimbing I Pembimbing II

Harninto, dr., MS., Sp. Ok Wahyu Indianto, dr.NIP. ……….. NIP. 140353441

Ketua Program

D.IV Kesehatan Kerja FK UNS

Putu Sariyasa, dr., MS, PKK, Sp.Ok.NIP. 19481105 198111 1 001

ii

Page 3: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional dibidang kesehatan untuk mewujudkan derajat

kesehatan yang tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat juga merupakan faktor

penting dan modal utama bagi terciptanya pembangunan nasional yang lebih

sempurna lagi. Pemerintah sungguh-sungguh dan terus-menerus berupaya

meningkatkan mutu dan kualitas kesehatan dan jangkauan pelayanan

kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif guna

tercapainya tujuan nasional.

Rumah sakit termasuk dalam industri pelayanan atau jasa (service

industries) yaitu industri yang bergerak dibidang pelayanan atau jasa, baik

untuk melayani dan menunjang aktivitas industri yang lain maupun langsung

memberikan pelayanan atau jasa kepada konsumen. Industri akan dapat

diartikan secara luas, tergantung dari karakteristik tiga hal yang berlangsung

didalamnya yaitu (1) jenis masukan, (2) proses produksi yang berlangsung, (3)

jenis keluaran yang dihasilkan. Berdasarkan jenis keluaran (out put) yang

dihasilkan maka rumah sakit termasuk didalam jenis consumer good service,

oleh karena hasil keluarannya dapat atau langsung digunakan oleh konsumen.

Berdasarkan dari pengertian tersebut di atas maka sistem produksi di

rumah sakit adalah masukan (input) berupa pasien, obat-obatan, dan bahan

penunjang lainnya. Sedangkan aktivitas atau produksinya berupa pelayanan ke

Page 4: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

4

arah usaha penyembuhan atau perawatan jalan maupun perawatan inap. Dan

hasil akhir / keluaran (out put) adalah orang yang sehat kembali dan orang

mati, sehingga rumah sakit dimasukkan kedalam kelompok industri yang

prosesnya berlangsung secara terputus-putus (intermittent proses industries)

dengan berdasarkan order tertentu.

Dalam melaksanakan proses produksinya rumah sakit tidak lepas dari

adanya faktor-faktor serta potensi-potensi bahaya yang ada didalamnya.

Masalah yang terjadi di rumah sakit dapat menganggu proses pelayanan

diantaranya adalah terjadi kecelakaan kerja, kebakaran, peledakan dan

penyakit akibat kerja. Untuk mengantisipasi masalah yang timbul, rumah sakit

dapat mempersiapkan diri untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan

karena kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja yang terjadi dapat

mengakibatkan kerugian yang akan ditanggung oleh rumah sakit baik bersifat

ekonomis maupun non ekonomis.

Upaya keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu upaya

yang ditujukan kepada semua potensi yang dapat menimbulkan bahaya di

suatu instansi tempat kerja selalu dalam keadaan selamat, sehat, serta semua

sumber daya pendukung-pendukung lainnya, dapat dimanfaatkan secara aman.

B. Tujuan Magang

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan magang di rumah sakit

ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kondisi rumah sakit:

Page 5: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

5

a. Faktor-faktor bahaya

b. Potensi bahaya, dan lain-lain.

2. Untuk mengetahui penerapan Manajemen Keselamatan Kerja di Rumah

Sakit Kasih Ibu.

3. Untuk dapat menilai faktor dan potensi bahaya yang timbul di Rumah Sakit

Kasih Ibu.

4. Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit

Kasih Ibu.

5. Untuk dapat mengevaluasi/review terhadap faktor dan potensi bahaya yang

ada di Rumah Sakit Kasih Ibu.

6. Untuk mengetahui pengelolaan lingkungan dan limbah yang dilakukan

oleh Rumah Sakit Kasih Ibu.

C. Manfaat magang

Hasil observasi dan hasil data selama pelaksanaan magang ini

diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Rumah Sakit

Hasil magang ini diharapkan dapat menjadi masukan tentang

penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di rumah sakit khususnya

Rumah Sakit Kasih Ibu, sehingga dapat dijadikan dasar bagi tindakan

preventif, koreksi dan perbaikan agar tercipta tenaga kerja yang sehat dan

produktif serta tempat kerja yang aman, nyaman dan sehat demi

peningkatan produktifitas dan efisiensi rumah sakit.

Page 6: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

6

2. Bagi Penulis

Dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan,

kemampuan dan pemahaman penulis dalam membuat laporan tugas,

mengevaluasi kondisi tempat kerja, melakukan identifikasi faktor dan

potensi bahaya serta menentukan alternative pengendalian untuk

meminimalkan faktor dan potensi bahaya tersebut dengan mengadakan

penilaian faktor fisik di tempat kerja, juga sebagai sarana menambah

wawasan, pengetahuan dan pengalaman di bidang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja di rumah sakit.

3. Bagi Program DIV Kesehatan Kerja

Hasil laporan diharapkan bisa memberikan manfaat dalam menambah

wawasan, pengetahuan dan wacana umum mengenai Keselamatan dan

Kesehatan Kerja.

Page 7: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

7

BAB II

METODE PENGAMBILAN DATA

A. Persiapan

Persiapan yang dilakukan oleh penulis sebelum melaksanakan magang

adalah :

1. Mengajukan surat permohonan beserta surat pengantar magang dari

program DIV Kesehatan Kerja ke Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta.

2. Mendapatkan jawaban dari Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta yang

berkenaan dengan surat permohonan magang tersebut, penentuan waktu

pelaksanaan dan tata tertib magang .

3. Berangkat ke lokasi yaitu Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta.

B. Lokasi

Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta berlokasi di jalan Brigjen. Slamet

Riyadi 404 Surakarta, Jawa Tengah 57142 telp (0271) 714422 dan fax (0271)

717722. Dalam melaksanakan magang, penulis ditempatkan di bagian Kasi

Rumah Tangga dan dibawah bimbingan Manajer Umum.

C. Pelaksanaan

1. Waktu Magang

Magang dilaksanakan mulai tanggal 2 Februari-14 Maret 2009.

4

Page 8: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

8

2. Kegiatan Magang

Kegiatan yang dilakukan antara lain mengadakan observasi dan

pendataan mengenai :

a) Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Leadership and

Administration) meliputi: Kebijakan, program, penerapan, tinjauan ulang,

P2K3, dll.

b) Audit K3 : inspeksi, investigasi, patroli, audit K3.

c) Proses analisa bahaya meliputi: Analisa bahaya pada sistem/proses,

Analisa keselamatan kerja, Standar keselamatan proses, dll.

d) Prosedur emergensi.

e) Alat Pelindung Diri/PPE (Personal Protective Equipment)

f) Pelayanan keselamatan dan kesehatan kerja meliputi: Pemeriksaan

kesehatan: awal, berkala, khusus.

g) Penerapan ergonomi.

h) Pemantauan lingkungan kerja.

i) P3K.

j) Gizi kerja.

k) Pengelolaan lingkungan, meliputi: Sanitasi lingkungan, pengelolaan

limbah dan manajemen lingkungan.

l) Teknik pengendalian (Engineering control), meliputi: pengendalian

kebakaran, pengendalian bahan berbahaya dan beracun, pengendalian

bahaya proses.

Page 9: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

9

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Rumah Sakit

Berangkat dari idealisme luhur yang berkeinginan untuk mengabdi bagi

masyarakat dan memberikan pelayanan kesehatan tanpa memandang latar

belakang penderita, serta didukung prakarsa beberapa tokoh masyarakat

Surakarta untuk mewujudkan serta meningkatkan pelayanan kesehatan maka

dihadapan Notaris Soehartinah Ramli, para pendiri:

1. Bapak Hadi Soebroto

2. Bapak Robby Sumampow

3. Bapak dr. H. Abdullah Hafid Zaini, SpOG

Sepakat mendirikan Yayasan “Kasih Ibu” pada hari sabtu tanggal 16

Juni 1979 di Surakarta. Adapun maksud dan tujuan pendirian Yayasan “Kasih

Ibu” adalah untuk dimanfaatkan bagi kemanusian dan membantu pemerintah

dibidang pengobatan dan bidang sosial. Untuk itu diambil langkah usaha

dengan mendirikan poliklinik dan rumah sakit, khususnya Rumah Sakit

Bersalin. Yayasan ini dipimpin dan diurus oleh satu badan Pengurus/Pengurus

Harian, untuk pertama kali dijabat oleh:

Ketua : Hidajat Tjokro Susanto.

Sekretaris : Herry Sumampow

Bendahara : Hadi Subroto

Komisaris : Robby Sumampow

6

Page 10: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

10

Pada tanggal 2 Februari 1981 diresmikan Rumah Bersalin Kasih Ibu

oleh Bapak Walikota yaitu Bapak Soekatmo, SH dengan kapasitas 60 tempat

tidur, dengan direksi dr. Risjard Sudrajat, Drs.V. Budi Santosa dan Ibu

Sugiantoro. Dalam perkembangan, Rumah Bersalin Kasih Ibu mengalami

pasang surut dan berbagai perubahan terus terjadi. Pada tahun 1981 dr. Lo

Siauw Ging bergabung dengan demikian terjadi perombakan struktural dan

pada tahun 1982 ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Umum atas pertimbangan

kebutuhan akan jasa layanan kesehatan masyarakat dan atas usul IKES

(Inspektur Kesehatan).

Sebagai Rumah Sakit umum, Kasih Ibu memberikan Pelayanan

kesehatan tidak hanya seputar masalah kebidanan dan penyakit kandungan

tetapi juga untuk berbagai jenis penyakit yang lain, sehingga sejak tahun 1982

semakin berkembang dalam memberikan pelayanan kesehatan. Klinik Umum,

Klinik Gigi, dan juga beragam poliklinik spesialis mulai dirintis. Dokter-dokter

spesialis dan umum yang pertama kali berkarya diantaranya adalah:

1. dr. Budi Kadarto sebagai ahli bedah.

2. dr. Hafidh Zaini sebagai ahli Kebidanan dan Kandungan.

3. dr. Arini S sebagai ahli penyakit Dalam.

4. dr. Sabdo Waluyo sebagai ahli Penyakit anak.

5. dr. Paul Hardjono sebagai dokter umum.

Di bawah kepemimpinan dr. Lo Siauw Ging, pada tahun 1983-1984

dilakukan perluasan sehingga kapasitas menjadi 95 tempat tidur. Dengan

adanya kemajuan yang pesat maka direksi mengusulkan perluasan gedung 5

Page 11: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

11

lantai dan usulan ini disetujui oleh Yayasan Kasih Ibu. Program perluasan ini

memang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Garis Besar

Haluan Negara dan Sistem Kesehatan Nasional Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, yaitu bahwa masyarakat termasuk swasta ikut

Bertanggung Jawab dalam memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan

mesyarakat. Pelaksanaan pembangunan Gedung 5 lantai dengan atap joglo

yang merupakan jati diri daerah Surakarta dimulai tanggal 20 September 1989

ditandai dengan pemancangan tiang pancang pertama oleh Bapak

Walikotamadya Surakarta, Bapak R Hartomo, dan selesai tepat waktu tanggal

20 Desember 1990 (15 bulan) dan pada tanggal 2 Februari 1991 dilakukan

peresmian oleh Bapak Gubernur Jawa Tengah, Bapak H Ismail, dengan

kapasitas 145 tempat tidur dan mempunyai fasilitas-fasilitas baik kamar

perawatan maupun peralatan-peralatan medis canggih yang modern dan dibuat

“sistem Sewage Treatment” untuk pembuangan limbah medis cair, sedangkan

untuk limbah medis kering menggunakan “incenarator”. Hal ini semuanya

mendukung program “Solo Berseri” khususnya sangat penting dalam rangka

mendukung pencapaian Adipura Kencana bagi Kota Madya Surakarta. Atas

kerja keras dan komitmen yang tinggi, Rumah Sakit Kasih Ibu di bawah

pimpinan Dr. Lo Siauw Ging sebagai Direktur, berusaha menjadi yang terbaik

di Surakarta. Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan Rumah Sakit Kasih

Ibu menjadi juara pertama dalam lomba bidang pelayanan kesehatan,

kebersihan dan ketertiban rumah sakit tingkat Jawa Tengah pada tahun 1991

Page 12: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

12

dan dalam tahun yang sama juga menjadi juara pertama lomba rumah sakit

tingkat Nasional dalam kategori rumah sakit Swasta Kelas Utama.

Pada tahun 2001 sampai dengan Februari 2002 dilakukan pembangunan

sistem pengolahan pembuangan limbah medis cair “Sistem Dewats” untuk

menggantikan sistem Sewage Treatment. Dengan menggunakan sistem yang

baru ini, hasil limbah medis memenuhi persyaratan dengan kadar maksimum

yang diperbolehkan oleh Standart Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan

Pelayanan Kesehatan Golongan II, SK GUB DIY No. 65 Tahun 1999. Tidak

hanya pembangunan fisik saja yang diperhatikan tetapi kemajuan dalam

pelayanan menjadi tujuan utama. Pengembangan Pelayanan Persalinan yang

telah dirintis oleh dr. Hafidh Zaini, SpOG terus dikembangkan melalui tenaga

yang terampil dan terlatih serta didukung berbagai alat canggih, memberikan

pelayanan persalinan yang aman, nyaman dan benar. Peran yang besar untuk

mendukung perkembangan pada awal pertumbuhan Pelayanan Kamar Bedah

telah dilakukan oleh dr. Budi Kadarto, SpB beserta tim bedah maupun dengan

peralatan yang semakin canggih. Pada tahun 1995 Rumah Sakit Kasih Ibu telah

mampu melakukan bedah laparoscopy, pembedahan dengan luka sangat

minimal dan resiko lebih kecil yang dikerjakan oleh dr. Sugandi, SpB dokter

bedah umum tetap Rumah Sakit Kasih Ibu. Pada tahun yang sama dilakukan

pembaharuan alat USG. Pengoperasian CT Scan mulai dilaksanakan pada

tahun 2001. Dalam perkembangan selanjutnya Rumah Sakit Kasih Ibu

berupaya untuk terus menambah jumlah dokter tetapnya baik tenaga dokter

spesialis maupun umum.

Page 13: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

13

Pada Tahun 1998 Rumah Sakit Kasih Ibu mendapat Sertifikat Akreditasi

Penuh dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia sebagai pengakuan

bahwa Rumah Sakit telah memenuhi standar pelayananan rumah sakit yang

meliputi 5 pokja:

1. Administrasi dan manajemen.

2. Pelayanan Medis.

3. Pelayanan Gawat Darurat.

4. Pelayanan Keperawatan.

5. Rekam Medis.

Dan kini sedang mempersiapkan untuk mengikuti akreditasi 12 Pokja.

Untuk menghadapi era globalisasi, pada tahun 2004 telah dilakukan regenerasi

dengan melibatkan generasi muda yang lebih dinamis dan energik dalam

menghadapi masa yang akan datang dengan direktur dr. Hendrik Daniel

Manueke, M.Kes dan kemudian sekarang digantikan dengan direktur dr.

Sugandi Hardjanto, SpB.

Untuk falsafah, visi, misi, tujuan dan motto Rumah Sakit Kasih Ibu

adalah sebagai berikut:

a. Falsafah

Rumah Sakit Kasih Ibu adalah sarana untuk memberikan pelayanan

kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat dengan tujuan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat.

Page 14: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

14

b. Visi

Terwujudnya derajat kesehatan yang optimal bagi seluruh lapisan

masyarakat dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas

tinggi.

c. Misi

Melaksanakan pelayanan kesehatan dan administrasi secara

profesional tanpa memandang latar belakang penderita.

d. Tujuan

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta menurunkan angka

kesakitan dengan menyediakan layanan kesehatan yang bermutu dan

mandiri dalam pengembangan rumah sakit

e. Motto

“Kasih Dalam Pelayanan”

B. Fasilitas Pembagian Rumah Sakit

Proses pelayanan di Rumah Sakit Kasih Ibu meliputi usaha pelayanan ke

arah penyembuhan, perawatan dan rehabilitasi pasien, maka pelayanan di

Rumah Sakit Kasih Ibu dapat dikelompokkan dalam empat bagian besar yaitu

sebagai berikut:

1. Layanan Medis dan Perawatan

Layanan medis adalah pelayanan kesehatan yang secara langsung

berhubungan dengan keadaan dan kondisi pasien. Yang termasuk di dalam

layanan medis dan perawatan ini antara lain: Instalasi Gawat Darurat (IGD),

Page 15: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

15

Klinik Umum, Klinik Gigi dan mulut, Poliklinik Spesialis, Klinik Ibu dan

Anak (KIA), Klinik Akupuntur dan Nyeri, Ruang Perawatan Inap, Intensive

Care unit (ICU), Persalinan, Pembedahan, Endoskopi, Layanan Kunjungan,

Hot Line Service, Sterilisator, Rekam Medis dan Pendaftaran.

a. Instalasi Gawat Darurat / IGD ( Pelayanan 24 jam).

Sebagai instalasi pelayanan yang selalu siaga dalam penanganan

kasus kegawatan dan kedaruratan, IGD Rumah Sakit Kasih Ibu ditangani

oleh tenaga dokter yang berkompeten dibidangnya dan memiliki

sertifikat kegawatdaruratan. Refreshing dan perkembangan ilmu serta

pelatihan selalu dilakukan secara berkala bagi tenaga dokter dan

paramedis yang menangani IGD. IGD dilengkapi dengan peralatan dan

sistem yang mendukung untuk mengatasi kegawatan dan kedaruratan

penderita.

Ruangan resusitas yang dilengkapi dengan DC Shock, EKG,

Endotrakeal, Tube, Suction, Ambubag dewasa maupun anak,

memungkinkan untuk dilakukan life saving/pernafasan buatan dan pijat

jantung untuk kasus-kasus gawat nafas/jantung. Ruang tindakan dan

bedah Minor di IGD memungkinkan untuk penanganan luka dengan

segera. Adanya ruangan observasi memungkinkan pasien yang telah

ditangani kegawatannya dapat segera diobservasi dan jika kondisi stabil,

memungkinkan untuk tidak dirawat dapat segera pulang.

Page 16: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

16

b. Klinik Umum

Klinik Umum Rumah Sakit Kasih Ibu memberikan pelayanan

kepada masyarakat yang memerlukan pemeriksaan dan pengobatan oleh

dokter umum yang berpengalaman dan profesional dalam menangani

masalah kesehatan. Jam pelayanan: Setiap hari kerja jam 08.00-14.00

WIB.

c. Klinik Gigi dan Mulut

Menangani masalah kesehatan gigi pada segala usia baik berupa

perawatan dan pengobatan gigi bermasalah maupun pemeliharaan gigi

sehat agar tetap utuh dan semakin baik, serta memberikan konsultasi

seputar perawatan dan permasalahan gigi. Ditangani oleh dokter gigi

berpengalaman. Melayani setiap hari kerja pagi jam 08.00-14.00 WIB,

sore jam 17.00-19.00 WIB.

d. Poliklinik Spesialis

Di Rumah Sakit Kasih Ibu terdapat poloklinik spesialis Full Timer

dan poliklinik spesialis Mitra untuk memberikan pelayanan spesialistik.

Poliklinik spesialis Full Timer buka pada pagi hari ditangani oleh tenaga

dokter spesialis tetap, meliputi:

1) Bedah Umum, dr. Sugandi, SpB.

2) Penyakit Dalam, dr. Nd. Pangesti, SpPD.

3) Obsgyn, dr. Erwin Gunawan, SpOG.

Poliklinik spesialis Mitra disediakan khusus bagi dokter-dokter

spesialis yang menjadi mitra Rumah Sakit Kasih Ibu. Sifat Praktek

Page 17: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

17

Poliklinik Spesialis Mitra adalah praktek pribadi dari dokter-dokter

tersebut, sedangkan Rumah Sakit Kasih Ibu berperan dalam memberikan

fasilitas pendukung administrasi dan infrastrukturnya. Poliklinik

Spesialis Mitra Meliputi:

1) Bedah Umum, dr. H. Budi Kadarto,SpB dan dr. Suyarsono, SpB.

2) Bedah Tulang, dr. Agus Priyono,SpBO dan dr. H. Pamudji Utomo,

SpBO.

3) Bedah Tumor, dr. Joko Dlidir, SpBO.

4) Urologi, dr. A. Bi Utomo, SpBU.

5) Dalam, dr. H. Bambang Purwanto, SpPD. KGH, dr. Sugiarto, SpPD,

dr. H. Zainal Arifin Adnan, SpPD, dr. Arini S, SpPD.

6) Obsgyn, dr. Erwin Gunawan, SpOG dan dr. H. Wuryatno, SpOG.

7) Anak, dr. Hj. Yulidar Hafidh, SpA dan dr, Sunyataningkamto,SpA.

8) THT, Prof. Dr. dr. Muhardjo, SpTHT dan dr. Bambang Suratman,

SpTHT.

9) Jantung, dr. Nugroho HS, SpJP dan dr. Niniek PW, SpJP.

10) Paru, Prof. Dr.dr. H. Suradi, SpP.(k), MARS.

11) Saraf, Prof. Dr. Dr. H. Suroto, SpS, dr. Risono, SpS, dr. Indriyani

W,SpS.Akp.

12) Mata, dr. Rochasih, SpM.

13) Jiwa, dr. Frans Sumampouw, SpKJ, MPH.

14) Kulit dan Kelamin, dr. Suwito, SpKK.

15) Rehabilitasi Medik, dr. Hj. Noer Rachma, SpRM.

Page 18: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

18

16) Akupuntur/Tusuk jarum, dr. Indriyani W, SpS, Akp.

e. Klinik Ibu dan Anak (KIA) KB, Imunisasi, Periksa Kehamilan.

Melayani berbagai vaksinasi dasar maupun lanjutan oleh tenaga

dokter. Pelayanan KB oral, Alat Kontrasepsi Dalam Rahim/Spiral

maupun suntikan. Pelayanan pemeriksaan ibu hamil oleh bidan

berpengalaman. Melayani setiap hari kerja jam 07.00-14.00 WIB.

Pelayanan imunisasi pada hari Selasa dan Jum’at.

f. Klinik Akupuntur dan Nyeri

Cara pengobatan tradisional yang telah disertai pemahaman ilmiah

sehingga dapat dimanfaatkan untuk penanganan nyeri bersama

kedokteran modern. Rangsangan pada titik akupuntur membantu

mengurangi/mengatasi segala rasa nyeri menggunakan disposable needle

sehingga menghindari penularan penyakit melalui jarum. Ditangani

dokter spesialis yang telah menempuh pendidikan di Beijing. Jam kerja

Klinik: Senin-Jum’at jam 12.00 WIB.

g. Ruang Perawatan Inap

Ruang perawatan yang tersedia di Rumah Sakit Kasih Ibu adalah

sebagai berikut:

1) Kamar Perawatan Umum/Dewasa, dengan kelas:

a) Super VIP (Ayodya)

b) VIP (Amarta)

c) Kelas I (Wirata)

d) Kelas II (Nakula)

Page 19: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

19

e) Kelas III (Kamajaya)

2) Kamar khusus Ibu Paska Melahirkan/kasus kebidanan dan kandungan,

dengan kelas:

a) Super VIP (Ayodya)

b) VIP (Wirata)

c) Kelas I (Shinta)

d) Kelas II (Ratih)

e) Kelas III (Srikandi).

3) Kamar Perawatan Anak, Dengan Kelas:

a) Super VIP (ayodya)

b) VIP (Rama)

c) Kelas I (Kamajaya)

d) Kelas II (Nakula)

e) Kelas III (Sadewa)

4) Kamar Perawatan Bayi Sakit.

5) Kamar Perawatan Bayi Sehat (lahir di RSKI).

6) Kamar Isolasi.

h. Intensif Care Unit (ICU/ICCU) dengan ruang isolasi.

Dibawah pengawasan dokter jaga khusus ICU/ICCU dan perawat

yang berpengalaman. Didukung dengan berbagai alat yang menjadi

persyaratan: Central Monitor, Bed Side Monitor, Central Oksigen,

Ventilator, Suction, Infusion pump, Syringe pump, Pulse Oksimeter, DC

Shock, EKG, Decubitus Bed, Ambubag dewasa maupun anak. Adanya

Page 20: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

20

ruang isolasi memungkinkan kasus-kasus khusus yang semula ditangani

di bangsal menjadi mungkin untuk ditangani lebih intensif.

i. Persalinan

Layanan persalinan dilakukan oleh dokter spesialis dan bidan.

Kamar VK/Bersalin: 4 Kamar. Didukung dengan alat memonitor janin

yang akan dilahirkan. Rumah Sakit Kasih Ibu menyediakan program

Pelayanan Persalinan tanpa Rasa Sakit yang ditangani oleh dokter

anestesi dan dokter kandungan.

j. Pembedahan

Rumah Sakit Kasih Ibu memiliki 4 ruang operasi yang terdiri

dari:

1) Kamar Bedah Septik : 2 Kamar.

2) Kamar Bedah Aseptik: 2 Kamar.

Serta fasilitas Ruang pulih Sadar untuk memonitor dan menangani

pasien yang keluar dari kamar operasi dilengkapi dengan peralatan

modern yang sesuai standar mulai dari meja operasi, lampu operasi,

mesin anestesi, peralatan bedah lainnya. Dengan fasilitas dan peralatan

tersebut kamar operasi ini dapat melakukan operasi: Bedah Umum,

Bedah Ortopedi/Tulang, Bedah Digestif/Pencernaan, Bedah Urologi,

Bedah saraf, Bedah Plastik, Bedah Mulut, Bedah Mata, Bedah THT,

Bedah Tumor, Dengan peralatan khusus seperti laparoskopi, endoskopi,

dan lain-lain. Rumah Sakit Kasih Ibu juga memiliki Layanan Bedah

Page 21: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

21

Tanpa Mondok “One Day Surgery” untuk menangani pasien wasir

/ambeien / hemorhoid.

k. Endoskopi

Endoskopi adalah sesuatu cara untuk melihat bagian dalam tubuh

manusia secara langsung melalui berbagai lubang dalam tubuh yang

dikendalikan dari luar sehingga tidak merusak atau mencederai bagian

tubuh. Dengan alat ini dapat digunakan melihat berbagai kelainan saluran

pencernakan, mengobati secara langsung, maupun mengambil contoh

jaringan dalam (biopsi) untuk pemeriksaan lebih lanjut. Rumah Sakit

Kasih Ibu Surakarta, telah memiliki alat endoskopi sejak tahun 80-an

dan kini telah mendatangkan alat endoskopi yang baru serta lebih

canggih Dengan adanya dokter spesialis penyakit dalam tetap, pelayanan

dapat diberikan setiap hari kerja

l. Layanan Kunjungan (Home Care/Home Visit)

Layanan kesehatan dan perawatan secara terpadu oleh

dokter/perawat/laborat/fisiotrafis bersama anggota keluarga yang

diberikan pada penderita yang kondisinya kesehatannya telah

memungkinkan untuk dirawat oleh keluarga di rumah maupun untuk

penderita dengan penyakit kronis.

m. Hot line service

Sebagai layanan konsultasi seputar masalah kesehatan via telepon,

dokter jaga akan membantu memberikan solusi bagi problem kesehatan.

Page 22: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

22

n. Sterilisator

Sterilisasi segala peralatan medis dan set operasi serta ruangan

perawatan agar infeksi nosokomial (infeksi yang didapat dari Rumah

Sakit) dapat dihindari.

o. Rekam Medis

Suatu sistem pengolahan catatan medis seluruh pasien agar tertata

dan tersimpan teratur, rapi untuk memudahkan pencarian sewaktu

dibutuhkan kembali serta terjaga keamanannya.

p. Pendaftaran

Sebagai tempat penerimaan pasien yang akan memandu pasien

untuk mencatat data pasien, dengan sistem penomoran tunggal yang

berlaku seumur hidup akan menjamin kesinambungan catatan medik

pasien yang bersangkutan.

2. Layanan Penunjang Medis.

Pelayanan penunjang medis adalah pelayanan kesehatan yang

berhubungan dengan pasien secara tidak langsung tetapi mempunyai

peranan yang sangat dekat dengan pengusahaan penyembuhan pasien. Yang

termasuk pelayanan penunjang medis antara lain :

a. Instalasi Radiologi

Radiologi Rumah Sakit Kasih Ibu memberikan pelayanan 24 jam

untuk kasus darurat serta memiliki berbagai peralatan canggih yang

terdiri dari:

Page 23: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

23

1) Rontgen X-ray, merupakan pemeriksaan dengan X ray yang

memberikan gambaran kondisi sesuatu bagian tubuh.

2) Panoramic Dental Foto yang mampu merekam sekaligus dalam satu

foto bagian rahang dan gigi geligi.

3) CT Scan, suatu sistem pemeriksaan rontgen dengan fasilitas

komputer yang mampu memeriksa lapis demi lapis.

4) USG 4 dimensi, merupakan cara pemeriksaan suatu bagian tubuh

dengan menggunakan getaran suara yang berfrekuensi ultra akan

memberikan gambaran yang dapat dilihat melalui monitor TV

maupun dicetak dalam kertas foto. Adanya fasilitas 4 dimensi

menyebabkan mampu menangkap gerakan dari obyek yang diperiksa.

b. Instalasi Laboratorium

Laboratorium Rumah Sakit Kasih Ibu memberikan pelayanan 24

jam untuk kasus cito, melayani pemeriksaan Hematologi, Kimia Klinik,

Analisa Gas Darah &Elektrolit, Imunoserologi, Mikrobiologi, Urinalisa

dan Analisa Faeces. Laboratorium Rumah Sakit Kasih Ibu telah

memanfaatkan alat-alat berteknologi tinggi dan sistem komputerisasi

untuk pengembangan peralatan pemeriksaan.

1) ABX Pentra 80 untuk pemeriksaan hematologi, dalam 2 menit hasil

sudah dapat diketahui.

2) Hitachi 902 untuk pemeriksaan kimia klinik.

3) I-Stat untuk pemeriksaan analisa gas darah & elektrolit, hasil dapat

diketahui dalam 2 menit.

Page 24: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

24

4) Miditron Junior untuk melakukan pemeriksaan urinalisa, hasil sudah

dapat dibaca dalam waktu 3 menit.

c. Instalasi Farmasi

Menyediakan keperluan obat-obat dan perbekalan farmasi

berkualitas baik oral, infus, injeksi, obat luar, vaksin, dan lain-lain yang

patent maupun generik, tersedia pula obat-obat askes untuk pelayanan

rawat jalan dan rawat inap. Untuk kecepatan pelayanan obat bagi pasien

rawat inap maka di setiap bangsal disediakan obat-obat standar Rumah

Sakit. IFRSKI memberikan pelayanan 24 jam.

d. Treadmill

Merupakan alat rekaman jantung pada saat jantung diberi beban

aktifitas yang bermanfaat untuk mengetahui adanya penyakit jantung

lebih dini, menilai kapasitas fungsi jantung baik pada orang normal

maupun penderita penyakit jantung serta dapat pula untuk menentukan

efektivitas pengobatan yang telah dilakukan penderita penyakit jantung.

e. Gizi

Pelayanan konsultasi gizi oleh tenaga ahli yang akan membantu

memberikan perencanaan dan solusi diet yang tepat sesuai kondisi

kesehatan pasien. Memberikan layanan diet bagi pasien yang dirawat

inap, baik diet bebas maupun khusus sesuai permintaan dokter yang

merawat. Bagian gizi menyediakan dan menyajikan makanan bagi pasien

yang sesuai dengan standar nilai gizi yang dibutuhkan. Tenaga ahli gizi

mengatur pengadaan bahan baku yang berkualitas, cara pengolahan yang

Page 25: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

25

higienis, penyajian yang menarik serta pendistribusian yang benar agar

sampai pada pasien dalam kondisi tetap higienis. Khusus untuk keluarga

pasien atau penunggu, kantin menyediakan layanan pemesanan makanan.

f. Fisioterapi

Suatu usaha penyembuhan yang menggunakan sarana pengobatan

berupa panas, dingin, latihan gerak, listrik, air. Ini bermanfaat untuk

pemeliharaan, peningkatan, pemulihan dan penyembuhan fisik. Berbagai

pelayanan dengan menggunakan peralatan: Short Wave Diathermi,

Stimulasi Elektrik, Infra Red, Ultra Sonic, Vibrator, Bxercise Ball

tersedia di klinik fisioterapi yang ditangani oleh tenaga ahli fisioterapis.

Melayani setiap hari kerja dari jam 07.30-16.00 WIB. Senam dan Pijat

Bayi dilayani setiap hari kerja dan senam hamil diadakan setiap hari

Sabtu jam 09.00 WIB dengan instruktur yang terlatih.

3. Layanan Umum

Fasilitas pelayanan umum merupakan bagian yang tidak dapat

dilepaskan dari pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Kasih Ibu. Fasilitas

tersebut diantaranya :

a. Laundry/Pencucian

Fasilitas untuk menjamin tersedianya linen (sprei, selimut, sarung

bantal, handuk, dll) dalam keadaan bersih higienis dan rapi agar pasien

merasa nyaman. Mesin yang digunakan 2 mesin Washer Extractor type

R22 merk Primus, 2 mesin pengering type D25 merk Primus dan 2 Rol

setrika type P20-120.

Page 26: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

26

b. Linen

Membuat keperluan linen seperti pakaian operasi, ICU, Waslap

dan lainnya, untuk kebutuhan pelayanan.

c. Cleaning Service/Kebersihan.

Bertugas memelihara kebersihan di seluruh lingkungan Rumah

Sakit Kasih Ibu selama 24 jam sehari. Sampah/limbah rumah sakit

dibedakan dalam sampah medis dan non medis, cara penanganannya

dibedakan. Petugas yang terlibat ada dari tenaga kerja dari Rumah Sakit

Kasih Ibu dan Perusahaan ISS.

d. Sanitasi Rumah Sakit

Sanitasi di rumah sakit meliputi pengelolaan air bersih, toilet,

kamar mandi, pengolahan sampah, pengendalian vector dan pengolahan

limbah. Pengolahan limbah meliputi pengolahan limbah cair maupun

limbah padat agar tidak mencemari lingkungan, pengolahan Limbah

Cair menggunakan sistem Dewats yang sesuai dengan standar Air

Limbah (IPAL). Pengolahan limbah padat dimusnahkan dengan cara

dibakar di Incenerator suhu tinggi sehingga benar-benar musnah.

e. Kendaraan/Ambulance.

Memberikan pelayanan penjemputan maupun mengantar pasien,

jenasah serta sebagai tim dalam Pelayanan Home Care dan Home Visit

f. Pemeliharaan

Melaksanakan pemeliharaan gedung/bangunan maupun isi

bangunan baik berupa alat non medis, alat medis, elektronik, dan

Page 27: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

27

komputer. Selain tenaga listrik dari PLN, Rumah Sakit Kasih Ibu

menyediakan tenaga listrik cadangan berupa generator pembangkit

listrik darurat.

g. Keamanan

Dalam rangka memberi rasa aman, maka tenaga keamanan selalu

siap siaga 24 jam untuk menjaga keamanan dan menanggulangi masalah

keamanan di lingkungan rumah sakit.

h. Kantin

Sebagai tempat makan untuk karyawan, tamu, tim koperasi

Rumah Sakit Kasih Ibu.

4. Layanan Administrasi

a. Informasi

Sebagai sarana yang disediakan untuk membantu pasien/keluarga

atau pengunjung, maupun masyarakat yang membutuhkan informasi

pasien yang opname maupun informasi tentang pelayanan yang tersedia

di Rumah Sakit Kasih Ibu.

b. Operator

Menjamin kelancaran komunikasi pertelpon baik dari luar maupun

antar bagian rumah sakit, pelayanan tersedia 24 jam.

c. Pemasaran dan Humas

Bertugas membina hubungan yang baik dengan pelanggan melalui

sosialisasi program- program rumah sakit serta mengolah dan menangani

Page 28: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

28

kritik, saran, keluhan dari pelanggan agar terjadi koreksi dan

peningkatan mutu pelayanan.

d. Akuntasi

Bertugas mengkoordinasi, mengawasi dan bertanggung jawab

terhadap pembukuan dan sistem administrasi rumah sakit.

e. Gudang medis

Bertanggung jawab atas ketersediaan obat, perbekalan farmasi dan

alat medis rumah sakit dalam yang cukup sehingga memperlancar

pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Kasih Ibu.

f. Gudang Non Medis

Bertanggung jawab atas ketersediaan bahan dan alat yang bersifat

non medis rumah sakit dalam jumlah yang optimal sehingga

memperlancar pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Kasih Ibu.

g. Keuangan

Bertanggung jawab atas keuangan rumah sakit, baik dari

pemasukan, pengolahan, penyimpanan, maupun pengeluaran. Didukung

oleh tenaga biling, kasir, penagihan maupun penganalisa keuangan

rumah sakit.

h. Pembelian

Bertanggung jawab dalam pengadaan seluruh kebutuhan rumah

sakit sesuai dengan kriteria dan kebutuhan masing-masing bagian.

Page 29: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

29

i. Personalia

Bertanggung jawab melakukan pengolahan dan pengembangan

serta pembinaan sumber daya manusia menuju budaya kerja positif

dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

j. Sekretariat

Bertanggung jawab dalam mengelola sistem kesekretariatan

dengan tujuan menjamin tertib administrasi manajemen Rumah Sakit

Kasih Ibu.

C. Faktor dan Potensi Bahaya

Rumah Kasih Ibu didalam proses pelayanan juga tidak terlepas dari

adanya faktor dan potensi bahaya. Berikut ini beberapa faktor dan potensi

bahaya yang terdapat di Rumah Sakit Kasih Ibu :

1. Faktor Bahaya Yang Berkaitan Dengan Kesehatan Lingkungan.

a. Kebisingan

Sumber kebisingan terutama berasal dari suara percakapan para

pengunjung dan karyawan serta lalu lintas. Selain itu kebisingan juga

dapat berasal dari suara genset yang dioperasikan saat listrik dari PLN

mati. Instalasi yang mempunyai intensitas kebisingan yang cukup

tinggi adalah ruang genset, ruang tunggu dan instalasi gizi. Kebisingan

di ruang genset berasal dari mesin genset itu sendiri, kebisingan

diruang tunggu berasal dari riuk pikuk suara para pengunjung, pasien,

dan para staff, sedangkan kebisingan dari instalasi gizi berasal dari

Page 30: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

30

suara para karyawan yang sedang beraktivitas serta suara kompor gas

yang sedang dinyalakan. Dari hasil observasi di lapangan dan

wawancara dengan bagian K3 bahwa di Rumah Sakit Kasih Ibu telah

melakukan pengukuran kebisingan tetapi arsip data tidak tersimpan

dengan baik.

b. Penerangan

Penerangan yang digunakan di Rumah Sakit Kasih Ibu berasal

dari penerangan alami dan buatan. Pada siang hari digunakan

penerangan alami yang bersumber dari sinar matahari dan pada malam

hari digunakan panerangan buatan yang berupa lampu listrik. Akan

tetapi jika penerangan alami yang digunakan pada siang hari kurang

memenuhi kebutuhan, maka juga digunakan penerangan buatan. Dari

hasil pengamatan, tempat yang paling banyak memerlukan penerangan

adalah ruang operasi/bedah karena pembedahan memerlukan ketelitian

yang sangat tinggi. Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan

beberapa karyawan Rumah Sakit Kasih Ibu didapat bahwa secara

umum penerangan disetiap ruangan telah memenuhi persyaratan.

Tetapi untuk pengukuran belum dilakukan

c. Debu

Faktor bahaya lain yang terdapat pada lingkungan kerja Rumah

Sakit Kasih Ibu berupa debu. Keadaan udara mempengaruhi proses

kerja yang ada di rumah sakit. Salah satu yang mempengaruhi keadaan

debu di rumah sakit umum kasih ibu adalah kadar debu di udara. Di

Page 31: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

31

Rumah Sakit Kasih Ibu jarang ditemukan, karena setiap ruangan

tertutup. Ruangan yang rawan debu adalah instalasi gizi/dapur,

halaman serta di incenarator. Untuk setiap ruangan serta halaman

parkir rumah sakit dilakukan pembersihan dan pengepelan di setiap

ruangan (house keeping). Pengepelan dilakukan tiga kali setiap hari

yaitu pagi, siang, malam.

d. Limbah

Pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan salah satu jenis

industri jasa pelayanan kesehatan yang sifat kegiatannya beroperasi 24

jam. Proses tersebut sangat berpotensi mengeksploitasi sumber daya.

Dilihat dari kaidah pada industri (adanya = input-proses-output)

limbah padat dan cair merupakan sisa-sisa proses yang keberadaannya

perlu dikelola sesuai dengan pembakuan yang dipersyaratkan. Limbah

yang berada di sekitar rumah sakit dapat menyebapkan Infeksi

Nosokomial.

Page 32: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

32

Jenis-jenis limbah yang dihasilkan di Rumah Sakit Kasih Ibu dapat dilihat

pada Tabel 1 dan Tabel

Tabel 1. Sumber Limbah CairNo Unit Pelayanan Ruang Asal Limbah1 Pelayanan Medis Rawat Inap

PoliklinikRawat IntensifRawat DaruratHaemodialisaKamar BedahEndoskopi

Kamar mandi, wastafel, Closet, Ruang cuci instrumen medik, Buangan dialisat, eksudat, penderita, dll.

2 Penunjang Medis

Instalasi GiziLaundryLaboratoriumLaboratorium PA dan Radiologi

Kamar mandi, Closet, Wastafel, Tempat cuci peralatan masak, Perendaman dan bilasan pencucian linen, pencucian preparat, sisa spesimen cair, dll

3 Perkantoran dan Fasilitas Sosial

Perkantoran/AdministrasiAsrama PegawaiKafetaria

Kamar mandi, Closet, Wastafel, Pencucian Peralatan masak dan makanan, dll

Sumber : Rumah Sakit Kasih Ibu

Tabel 2. Sumber Limbah Padat

NoArea pelayanan

kegiatanLimbah yang dihasilkan

Domestic Medik / klinis 1 Pelayanan Medis

1. Rawat darurat 2. Rawat inap 3. Haemodialisa 4. Bedah sentral5. Isolasi / ICU

Kertas, kartun, karbon, plastik, kertas pembungkus, sisa makanan, dll

Spuit disposable, infuse set, transfuse set, dialysis set, gaster tube, kateter, colos tomy bag, urine bag, CVP set, dressingbedah, sarung tangan, organ tubuh, dll

2 Penunjang Medis 1. Laboratorium

klinik2. Radiologi3. Laundry4. Farmasi5. Laboratorium

Kertas, kartun, kertas pembungkus, plastik pembungkus, sortir sayur & buah, sisa makanan, kaleng botol, dll

Spuit disposable, infuse set, transfuse set, preparat, Petridis, sisa specimen padat, kemasan obat, sarung tangan, sortir linen, dll

Bersambung ke halaman 30

Page 33: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

33

PA6. Instalasi Gizi

3 Pelayanan Sosial1. Kafetaria 2. Asrama

Kertas, kartun, kertas pembungkus, kaleng, sisa makanan, plastik, dll

-

4 Administrasi dan Perkantoran

Kertas, kartun, karbon, plastik pembungkus

-

5 Pemeliharaan saran dan perlengkapan

Daun, ranting, serpihan kayu, sisa material bangunan, kaleng, ban bekas, PVC, dll

-

Sumber : Rumah Sakit Kasih Ibu

e. Suhu

Daerah yang mempunyai suhu yang panas dapat menyebabkan

ketidaknyamanan. Di Rumah Sakit Kasih Ibu hampir di setiap ruangan

baik ruang tunggu, ruang kerja dan ruang inap pasien telah dipasang

kipas angin dan AC. Hal ini dimaksudkan agar tenaga supaya tenaga

kerja atau karyawan, pengunjung, dan pasien nyaman. Dari hasil

wawancara dengan petugas K3 untuk pengukuran suhu, kelembaban,

dan tekanan udara belum pernah dilakukan.

f. Infeksi Nosokomial

Dalam pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial,

Rumah Sakit Kasih Ibu melakukan berbagai upaya yaitu membentuk

suatu panitia pengendalian infeksi nosokomial. Usaha-usaha tersebut

dimaksudkan agar tenaga kerja/karyawan dan pasien dapat terhindar

dari infeksi nosokomial.

Lanjutan dari halaman 29

Page 34: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

34

2. Potensi Bahaya Yang Berkaitan Dengan Kecelakaan dan Penyakit Akibat

Kerja

a. Kebakaran

Sumber potensi bahaya yang dapat menimbulkan kebakaran

adalah penggunaan listrik dengan tegangan tinggi dan kompor

meledak. Untuk mencegah terjadinya kebakaran tersebut, Rumah Sakit

Kasih Ibu telah mengadakan pelatihan pemadam kebakaran yang

bekerjasama dengan DAMKAR dan menyediakan peralatan pemadam

kebakaran yaitu APAR, jenis CO2, Dry chemical, halon dan foam.

b. Terpeleset

Potensi bahaya karena terpeleset kemungkinan banyak terjadi di

ruang laundry dan di ruang dapur. Ini disebabkan oleh tumpahan air

cucian dan akibat tumpahan minyak. Rumah Sakit Kasih Ibu telah

berusaha mencegah dan mengurangi kecelakaan dengan membersihkan

atau mengepel.

c. Bahan Kimia

Hampir semua unit kerja di Rumah Sakit Kasih Ibu

menggunakan bahan kimia adalah laboratorium, karena ditempat itulah

disimpan bahan-bahan kimia. Cara penyimpanan bahan kimia tersebut

diletakkan pada rak-rak khusus dan diberi label sesuai dengan jenis dan

konsentrasi bahan. Dalam upaya penanganan bahan kimia, di Rumah

Sakit Kasih Ibu telah melakukan pengadaan MSDS (Material Safety

Data Sheet) atau penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan

Page 35: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

35

(LDKB). Tetapi belum Terealisasi dengan baik dan belum ada

pemantauan keadaan laboratorium oleh petugas K3.

d. Mesin

Mesin-mesin banyak digunakan di bagian laundry dan linen,

yaitu mesin cuci, mesin pengering, mesin penyetrika, dan mesin jahit.

Mesin-mesin tersebut dapat menimbulkan bahaya bagi tenaga kerja,

yaitu adanya bagian-bagian mesin yang bergerak, roda gigi dan roda

penggerak yang berputar, dapat menjepit tangan ataupun anggota tubuh

yang lain. Untuk pengamanan mesin Rumah Sakit Kasih Ibu belum

dilaksanakan dengan baik, karena dianggap hal tersebut belum perlu

dilakukan sebab sejauh ini belum pernah terjadi keluhan dari tenaga

kerja dibagian mesin. Untuk mencegah terjadinya kebisingan yaitu

dengan menutup ruangan pada saat menghidupkan generator dan

pemasangan sekering otomatis

e. Kontaminasi

Rumah sakit secara keseluruhan rawan terhadap kontaminasi

karena ditempat tersebut terdapat berbagai pasien dengan berbagai

jenis penyakit. Yang dimaksud kontaminasi disini adalah adanya

kontak tenaga kerja dengan penghubung penyakit yang diderita pasien

atau karena bahan-bahan kontaminasi lain baik kimia maupun biologi.

Daerah-daerah yang rawan kontaminasi tersebut misal ruang bangsal

pasien, dan ruang operasi atau OK. Untuk mencegah adanya

kontaminasi dari pasien ke karyawan/dokter maupun antar pasien maka

Page 36: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

36

rumah sakit mengadakan pemisahan bangsal berdasarkan jenis

penyakit maupun pengelompokkan berdasarkan jenis penyakit maupun

pengelompokan berdasarkan umur dan pengaturan tata ruang rumah

sakit, khusus perawat/dokter diwajibkan melakukan cuci tangan setelah

menangani pasien, penyehatan makanan dengan mematuhi prosedur

kerja tata cara penyajian makanan kepada pasien serta untuk karyawan,

perawat dan juga dokter telah disediakan alat pelindung diri.

f. Radiasi

Tempat yang menjadi pusat bahan radiasi adalah ruang radiologi,

dinding ruangan ini lebih tebal dibanding dinding pada umumnya (satu

batu bata melintang) dan dilapisi timah (pb) sebesar 1,3 mm dan pada

pencucian film rontgen dinding berwarna hitam dan sinar lampu

berwarna merah yang sering disebut dengan ruang gelap. Tenaga kerja

yang berada di ruangan tersebut harus menggunakan pelindung khusus.

Seperti halnya di Rumah Sakit Kasih Ibu yang digunakan para pekerja

di ruangan ini adalah apron timah, baju kerja dan sarung tangan karet

dan telah ada pemeriksaan kesehatan tenaga kerja. Tetapi sejauh ini

belum pernah terjadi paparan radiasi karena hanya untuk pemotretan

saja.

Page 37: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

37

D. Panitia Pembina Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan

Bencana Rumah Sakit (P2K3RS)

1. Dasar Pemikiran

Keselamatan kerja seperti diatur dalam Undang-undang No. 1 tahun

1970, didalamnya memuat ketentuan-ketentuan tentang keselamatan kerja

yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi, tehnik dan

teknologi. Seperti halnya dengan industrialisasi, rumah sakit merupakan

dengan kegiatan utama pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum.

Disamping itu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat umum, diharapkan pula agar masyarakat pekerja rumah sakit

memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental

maupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap

penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh

faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta penyakit-penyakit.

Untuk menjamin dan menjaga keselamatan hidup pasien, pegawai

dan pengunjung di dalam rumah sakit dibangun, dilengkapi dengan

peralatan, dijalankan dan dipelihara sedemikian rupa untuk menjaga

keamanan dan mencegah kebakaran serta persiapan menghadapi bencana.

Oleh karena itu rumah sakit perlu suatu program kegiatan yang

menyelenggarakan dan mengupayakan kesehatan dan keselamatan kerja.

2. Kedudukan

Panitia pembina keselamatan kerja, Kebakaran, dan Kewaspadaan

Bencana merupakan unit kerja pelayanan non struktural yang diangkat dan

Page 38: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

38

diberhentikan oleh Direktur dan bertanggung jawab kepada Direktur untuk

menangani masalah K3 di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta.

3. Tugas Pokok

a. Memberi rekomendasi dan pertimbangan kepada Direktur Rumah Sakit

mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan Keselamatan Kerja,

Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana

b. Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan

prosedur dan program Keselamatan Kerja, Kebakaran, Kewaspadaan

Bencana.

4. Fungsi

a. Mengumpulkan dan mengolah seluruh data dan informasi serta

permasalahan yang berhubungan dengan Keselamatan Kerja,

Kebakaran, Kewaspadaan Bencana.

b. Membantu Direktur Rumah Sakit mengadakan dan meningkatkan

upaya promosi, pelatihan dan penelitian Keselamatan Kerja, kebakaran,

Kewaspadaan Bencana di Rumah Sakit Kasih Ibu.

c. Pengawasan terhadap pelaksanaan program Keselamatan Kerja,

Kebakaran, Kewaspadaan Bencana.

d. Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan koretif.

e. Koordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota unit

Keselamatan Kerja, Kebakaran, Kewapadaan Bencana.

Page 39: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

39

5. Wewenang

a. Menyusun dan mengusulkan kebijakan program yang berhubungan

dengan kesehatan kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana.

b. Mengatur dan mengelola sumber daya manusia yang berhubungan

dengan K3.

c. Menguasai dan mengevaluasi serta mengendalikan seluruh asset rumah

sakit, pasien, karyawan dan pengunjung.

6. Tanggung Jawab

a. Terselanggaranya dan terlaksananya program K3

b. Tercapainya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit.

7. Cakupan Pelayanan K3

a. Disaster program.

b. Pencegahan dan Pengendalian kebakaran.

c. Keamanan pasien, pengunjung dan petugas.

d. Keselamatan dan Kesehatan pegawai.

e. Pengelolaan bahan dan barang berbahaya.

f. Kesehatan Lingkungan Kerja.

g. Sanitasi rumah sakit.

h. Sertifikasi/kalibrasi sarana, prasarana dan peralatan.

i. Pengelolaan limbah padat, cair dan gas.

j. Diklat K3.

k. Pengumpulan, pengelolaan dan pelaporan data.

Page 40: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

40

8. Pengorganisasian

Susunan organisasi dan pelaksanaan tugas K3 ditetapkan dengan SK

Direktur No. 06.2/KI.01/SK/VII/07. Dalam menjalankan tugasnya Tim K3

dapat bekerja sama dengan unit yang ada baik didalam maupun dengan

pihak luar rumah sakit, misal Tim SAR, Dinas Kebakaran, Kepolisian dsb.

9. Bagan Struktur Organisasi K3

Sesuai dengan SK Direktur No. 06.2/KI.01/SK/VII/07 dibuat suatu

bagan Stuktur Organisasi K3 yang dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Tim K3.

E. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Adapun kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit

Kasih Ibu adalah :

Penanggungjawab

Ketua

Sekretaris

Wakil Ketua

Anggota Anggota Anggota

Page 41: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

41

1. Falsafah

Rumah sakit dibangun dan dilengkapi dengan peralatan, dijalankan

dan dipelihara untuk menjaga keamanan dan keselamatan serta mencegah

kebakaran dan persiapan bencana.

2. Visi

Menciptakan Rumah Sakit sebagai suatu tempat yang aman,

terlindung dan bebas dari kecelakaan serta penyakit akibat kerja, dapat

mencegah dan mengendalikan kebakaran, selalu waspada akan timbulnya

bencana.

3. Misi

Melaksanakan segala upaya keselamatan dan kesehatan kerja

pencegahan dan penangulangan kebakaran serta kewaspadan terhadap

bencana.

4. Tujuan

Menjamin dan menjaga keselamatan hidup pasien, pegawai,

pengunjung serta terlindungnya aset Rumah Sakit.

F. Sistem Keselamatan Kerja

1. Pengendalian Kebakaran

Rumah Sakit Kasih Ibu sadar akan besarnya potensi dan faktor

bahaya kebakaran di lingkungan kerja meskipun Rumah Sakit Kasih Ibu

bergerak dalam bidang jasa, maka dilakukan upaya pengendalian secara

dini atau upaya prefentif dengan mengikutsertakan sebagian karyawan dan

Page 42: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

42

Security untuk ikut berpartisipasi dalam upaya mengamankan,

menyelamatkan, mencegah dan menjaga aset rumah sakit dari bahaya

kebakaran. Akan tetapi pelatihan pemadaman kebakaran belum dilakukan

dengan jadwal rutin Rumah Sakit Kasih Ibu juga mempunyai berbagai

macam alat-alat pemadam kebakaran, antara lain :

a. APAR terdiri dari beberapa macam yaitu Dry Chemical, CO2 dan

Foam. Penempatan APAR ditiap-tiap unit kerja dan telah disesuaikan

dengan jenis kebakaran yang mungkin timbul, penempatannya juga

sudah strategis, mudah dilihat, mudah dijangkau dan tinggi

penempatannya antara 1 – 2 m dari tanah/lantai.

b. Alarm system yang mudah dijangkau, cara kerjanya yaitu tombol

ditekan dan diputar agak lama sampai suara sirine berbunyi.

Pengecekan dan pemeriksaan alat-alat pemadam kebakaran telah

dilakukan setiap saat oleh perusahaan Aman Subur untuk memastikan alat-

alat tersebut dalam kondisi yang baik dan siap dipakai sewaktu-waktu

apabila diperlukan.

2. Pengamanan Pada Peralatan

Rumah Sakit Kasih Ibu, terdapat berbagai macam alat dan peralatan

kerja, oleh karena itu Rumah Sakit Kasih Ibu memasang suatu alat

pengaman untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada tenaga kerja :

Page 43: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

43

a. Pengamanan Pada Mesin

Pengamanan dilakukan pada mesin yang terbuka, berputar dan

menggunakan tenaga manusia untuk mengoperasikannya, alat-alat

tersebut banyak terdapat di bagian laundry.

b. Pengamanan Pada Instalasi Listrik dan Sistem Grounding

Dari hasil wawancara dengan tenaga kerja di bagian instalasi

listrik bahwa pengamanan pada instalasi listrik dipasang saklar dan

sekering sebagai pengontrol arus listrik dan mencegah terjadinya arus

pendek atau konsleting yang dapat menyebabkan kebakaran.

Sedangkan untuk instalasi penangkal petir dipasang Grounding pada

konstruksi bangunan yang tinggi di area rumah sakit untuk

menghindari kemungkinan terjadinya loncatan arus listrik statis dari

awan ke bumi. Hanya belum terdapat jadwal pengecekan rutin dan

terjadwal untuk peralatan listrik. Dan belum diadakan pengukuran

untuk sistem Grounding pada instalasi penangkal petir.

3. Penyediaan Alat Pelindung Diri

Rumah Sakit Kasih Ibu menyediakan Alat Pelindung Diri bagi

tenaga kerja sesuai dengan jenis bahaya dan jenis pekerjaan yang ada di

masing–masing ruangan dan instalasi, antara lain :

a. Ruang Operasi : pakaian kerja kamar operasi dan kelengkapannya,

kacamata goggle, alas kaki karet, scort (pelindung badan dari plastik),

sarung tangan panjang.

Page 44: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

44

b. Instalasi Radiologi : apron timah (Pb), baju kerja, kacamata dan sarung

tangan karet.

c. Instalasi Gizi : tutup kepala/topi, celemek, pakaian kerja khusus,

sarung tangan, masker.

d. Instalasi Pemeliharaan sarana dan sanitasi : helm, sarung tangan,

kacamata sapatu boot, safety belt dan pakaian kerja

e. Ruang sterialisasi : topi, baju kerja, celemek, masker, sepatu boot,

handscoen, sarung tahan panas dan Scort (Pakaian kerja yang terbuat

dari kain) .

f. Instalasi Laundry : tutup kepala/topi, masker, celemek dari plastik,

sarung tangan karet, sepatu boot.

g. Ruang laboratorium : pakaian kerja/jas laboratorium, handscoen,

masker.

Rumah Sakit Kasih Ibu mewajibkan tenaga kerja harus memakai alat

pelindung diri yang telah disediakan sesuai pekerjaannya. Tetapi

penyedian alat pelindung diri yang disediakan oleh bagian K3 belum

sesuai dengan potensi dan faktor bahaya yang ada di masing-masing unit

kerja dan jumlah alat pelindung diri yang disediakan belum lengkap serta

belum semua tenaga kerja sadar akan pentingnya Alat Pelindung Diri bagi

Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi dirinya. Karena tenaga kerja

cenderung merasa terganggu dengan penggunaan dan pemakaian Alat

Pelindung Diri pada saat melakukan pekerjaannya, hal tersebut mungkin

karena tidak terbiasa dalam pemakaiannya. Setiap tenaga kerja telah

Page 45: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

45

mendapat Alat Pelindung Diri tetapi masih ada yang belum sesuai dengan

kondisi lingkungan/tempat kerjanya dan ada Alat Pelindung Diri yang

tidak sesuai dengan jenis, ukuran, bahan dan tingkat bahaya yang dihadapi

dari Alat Pelindung Diri Misal : tenaga kerja bagian laundry mendapat

Alat Pelindung Diri berupa sepatu boot tetapi ukuran dari sepatu tersebut

tidak sesuai dengan ukuran kaki tenaga kerja di bagian laundry yang

dominan adalah pekerja wanita. Contoh lain dari penyediaan Alat

Pelindung Diri yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan kerja yakni

pada tenaga kerja bagian pembakaran sampah di incenarator dan petugas

pengambilan sampah di ruangan bangsal yang disediakan Alat Pelindung

Diri berupa helm.

G. Pelayanan Kesehatan kerja

Rumah sakit merupakan suatu instansi di bidang jasa yang melayani

keluhan pasien untuk mendapatkan perawatan agar diperoleh kesembuhan.

Program pelayanan kesehatan kerja bagi karyawan Rumah Sakit Kasih Ibu

Surakarta meliputi :

1. Pemeriksaan Kesehatan

Pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja yang ada di Rumah Sakit

Kasih Ibu meliputi :

a. Pemeriksaan Kesehatan Awal

Pemeriksaan ini dikhususkan pada tenaga kerja baru. Dilakukan

satu kali yaitu pada saat rekruitmen karyawan baru Rumah Sakit Kasih

Page 46: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

46

Ibu. Pemeriksaan ini meliputi : pemeriksaan penyakit untuk

mengetahui apakah ada penyakit menular pada karyawan baru.

Pemeriksaan dengan roentgen paru-paru apabila dirasa perlu.

b. Pemeriksaan Kesehatan Berkala

Pemeriksaan kesehatan berkala dilaksanakan setiap satu tahun

sekali dan dilakukan secara bertahap mengingat jumlah tenaga kerja

yang tidak sedikit. Tujuannya untuk mengetahui kesehatan tenaga

kerja atau sebagai pengontrolan rutin setelah terpapar beberapa waktu

ditempat kerja.

c. Pemeriksaan Kesehatan Khusus

Dilakukan pemeriksaan kesehatan khusus oleh dokter terhadap

tenaga kerja tertentu menurut kriteria memerlukan pemeriksaan

khusus:

1) Tenaga kerja yang mengalami kecelakaan atau penyakit yang

memerlukan perawatan.

2) Tenaga kerja dengan keluhan diantara tenaga kerja.

Promosi kesehatan juga dilakukan untuk menjaga kesehatan

tenaga kerja yaitu dengan adanya larangan merokok di tempat kerja

yang ditempel di setiap tempat. Untuk sistem pelaporan penyakit

jarang dilakukan karena sejauh ini sangat jarang dilakukan karena

sejauh ini sangat jarang terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Page 47: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

47

2. Sarana dan Fasilitas

Rumah Sakit Kasih Ibu juga tersedia sarana dan fasilitas sebagai

upaya memperlancar kegiatan rumah sakit. Diantaranya tersedia 3

Ambulans yang digunakan untuk mengantar jenasah pasien ke rumah,

karena di Rumah Sakit Umum Kasih Ibu belum tersedia mobil khusus

jenasah. Fasilitas lain berupa 1 buah mobil Panther yang digunakan untuk

keperluan dinas bagi rumah sakit.

3. Upaya Pemeliharaan Kesehatan dan sanitasi

Upaya pemeliharaan kesehatan di Rumah Sakit Kasih Ibu meliputi :

a. Pemeliharaan Kesehatan jasmani

Dilakukan olahraga setiap hari Sabtu dimulai pukul 07.00-08.00

WIB sebagai upaya untuk mencapai kesegaran dan kesehatan tubuh.

b. Pemeliharaan Kesehatan Rohani

Diadakan persekutuan do’a bagi pemeluk agama Nasrani setiap 2

minggu sekali, hari Jum’at jam 12.30 WIB dan pengajian rutin untuk

pemeluk agama Islam yang dilakukan setiap 3 minggu, hari Sabtu jam

12.30 WIB.

Untuk sanitasi di Rumah Sakit Kasih Ibu menggunakan air yang

diambil dari PDAM Surakarta, sedangkan MCK sudah baik dan lengkap

serta terdapat 1 buah mushola dan koperasi.

4. Keikutsertaan JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)

a. Setiap pekerja/karyawan diikutsertakan dalam pelayanan

JAMSOSTEK.

Page 48: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

48

b. Jika terjadi kecelekaan atau gangguan kesehatan akibat pekerjaan,

maka biaya ditanggung JAMSOSTEK sesuai dengan Ketentuan

Undang-Undang.

c. Program JAMSOSTEK di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta ada 2

macam, meliputi :

1) JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja)

Jaminan yang ditujukan bagi karyawan yang mengalami

kecelakaan pada saat melakukan pekerjaan di dalam rumah sakit.

2) JHT (Jaminan Hari Tua).

3) JK (Jaminan Kematian).

H. Gizi Kerja

1. Penyelenggaraan Kantin

Untuk memenuhi kebutuhan gizi kerja bagi tenaga kerjanya, maka

Rumah Sakit Kasih Ibu menyediakan sebuah kantin yang cukup luas,

ruang dapur, ruang penyajian makanan, dan gudang. Keadaan kantin

cukup bersih dan terawat, ventilasi dan sirkulasi udara cukup karena selain

jendela dilengkapi dengan 1 kipas angin, 1 tempat cuci tangan dan lap atau

serbet tetapi mungkin dalam penyusunan makanan cukup sederhana tetapi

tidak meninggalkan jumlah kalori yang harus diperlukan setiap tenaga

kerja.

Page 49: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

49

2. Petugas Kantin

Tenaga kerja yang bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan di

kantin sebanyak 8 orang yang terdiri dari tenaga kerja shift. Mereka terdiri

dari tenaga kerja wanita. Tenaga kerja shift dibagi 3 shift yakni shift pagi,

siang dan malam, shift pagi = 4 orang, shift siang = 2 orang, shift malam =

1 orang dan 1 orang lainnya jadwal OFF. Selain itu ada kepala kantin yang

bertugas menyusun menu dan koordinator kantin yang mengawasi

kegiatan pengolahan di kantin.

3. Menu dan Penyajian

Menu makanan yang disediakan bervariasi setiap harinya.

Penyusunan menu dilakukan oleh kepala seksi rumah tangga untuk satu

bulan penyajian dengan persetujuan dari manajer umum. Dalam

penyusunan menu berdasarkan menu berimbang dan empat sehat lima

sempurna. Makanan tambahan yang diberikan untuk direksi, manajer,

dokter spesialis dan dokter yang praktek berupa snack diberikan setiap hari

setiap hari. untuk penyajian makanan, tenaga kerja mengambil nasi

sendiri, sedangkan sayur, lauk-pauk dan buah sudah disiapkan di piring

tersendiri untuk tiap 1 orang. Waktu makan saat jam istirahat selama 1

jam.

4. Pemeliharaan Kantin dan Peralatan Makanan

Kondisi kantin (lantai, dinding, meja makan dan langit-langit) dalam

keadaan bersih dengan ventilasi udara yang cukup. Pembersihan meja

makan dilakukan setiap saat sehingga kondisi meja makan selalu dalam

Page 50: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

50

keadaan bersih. Sedangkan untuk lantai dibersihkan sebelum dan sesudah

tenaga kerja selesai makan. Penerangan yang ada dalam ruang kantin juga

cukup memadai dengan adanya jendela kaca dan lampu yang cukup

memadai.

Untuk pembersihan peralatan makanan yang akan digunakan yaitu

dengan pencucian peralatan makan dengan air mengalir dan terkadang

untuk peralatan makanan yang banyak lemaknya dengan menggunakan air

panas. Hal ini berarti Rumah Sakit Kasih Ibu telah Upaya penyehatan

makanan dan minuman yang telah dilaksanakan meliputi penyehatan

terhadap tempat pengolahan makanan, penjamah, penyajian dan tata cara

I. Ergonomi

1. Jam Kerja

Tenaga kerja di Rumah Sakit Kasih Ibu, terbagi ke dalam 2 sistem

kerja yakni tenaga kerja shift dan day shift. Untuk Tenaga kerja shift

dibagi dalam 3 shift yakni shift pagi, shift siang, shift malam. Pembagian

jam kerjanya ditetapkan adalah sebagai berikut :

a. Shift pagi : 07.00 - 14.00 WIB

b. Shift siang : 14.00 - 21.00 WIB

c. Shift malam : 21.00 - 07.00 WIB

Dan untuk day shift hari kerja dari hari Senin & Selasa dimulai pukul

07.30 sampai pukul 14.30 WIB dan untuk hari Rabu sampai dengan

minggu dimulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 14.00 WIB.

Page 51: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

51

2. Sikap Kerja

Tenaga kerja di Rumah Sakit Kasih Ibu, memiliki sikap kerja

bervariasi, meliputi :

a. Berdiri misal, memasak, mendorong, menyetrika, mengakat pasien.

b. Duduk missal, tenaga administrasi, informasi, bagian keuangan,

farmasi, menjahit.

c. Jongkok, berjalan, membungkuk, berpindah-pindah tempat,

memonitor, naik turun tangga dan angkat-angkut dan lain-lain.

3. Alat Angkat - Angkut

Rumah Sakit Kasih Ibu, didalam menunjang proses kerja

menggunakan peralatan angkat-angkut antara lain

a. Kereta dorong, digunakan mengakut linen kotor, linen bersih,

makanan, sampah, obat-obatan, dan lain-lain.

b. lift, digunakan untuk membawa karyawan, pengunjung dan pasien

pada gedung bertingkat.

c. Mobil, Motor, kereta dorong untuk mengangkat pasien, secara manual

dengan tangan dan lain-lain.

J. Tanggap darurat

Dalam hal menghadapi keadaan darurat, misal kebakaran, peledakan,

dan kejadian lainnya yang terjadi secara mendadak. Rumah Sakit Kasih Ibu

memiliki kebijakan mengenai tanggap darurat, misalnya pengadaan tangga

Page 52: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

52

darurat, APAR dan alarm system. Namun Rumah Sakit Kasih Ibu belum

melakukan pelatihan DAMKAR secara terjadwal, belum mengadakan P3K

serta belum mensosialisasikan alur pelaporan dan evakuasi saat terjadi

keadaan darurat

Page 53: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

53

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Faktor dan Potensi Bahaya

1. Faktor-faktor Bahaya Yang Berkaitan Dengan Kesehatan Lingkungan

a. Kebisingan

Sumber kebisingan terutama berasal dari suara percakapan para

pengunjung dan karyawan serta lalu lintas. Selain itu kebisingan juga

dapat berasal dari suara genset yang dioperasikan saat listrik dari PLN

mati. Instalasi yang mempunyai intensitas kebisingan yang cukup

tinggi adalah ruang genset, ruang tunggu dan instalasi gizi. Kebisingan

di ruang genset berasal dari mesin genset itu sendiri, kebisingan

diruang tunggu berasal dari riuk pikuk suara para pengunjung, pasien,

dan para staff, sedangkan kebisingan dari instalasi gizi berasal dari

suara para karyawan yang sedang beraktivitas serta suara kompor gas

yang sedang dinyalakan. Dari hasil observasi di lapangan dan

wawancara dengan bagian K3 bahwa di Rumah Sakit Kasih Ibu telah

melakukan pengukuran kebisingan tetapi arsip data tidak tersimpan

dengan baik. Hal ini belum semuanya sesuai dengan Kepmenkes RI

No.1204/MENKES/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit.

50

Page 54: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

54

b. Penerangan

Penerangan yang digunakan di Rumah Sakit Kasih Ibu berasal

dari penerangan alami dan buatan. Pada siang hari digunakan

penerangan alami yang bersumber dari sinar matahari dan pada malam

hari digunakan panerangan buatan yang berupa lampu listrik. Akan

tetapi jika penerangan alami yang digunakan pada siang hari kurang

memenuhi kebutuhan, maka juga digunakan penerangan buatan. Dari

hasil pengamatan, tempat yang paling banyak memerlukan penerangan

adalah ruang operasi/bedah karena pembedahan memerlukan ketelitian

yang sangat tinggi.

Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan beberapa

karyawan Rumah Sakit Kasih Ibu didapat bahwa secara umum

penerangan disetiap ruangan telah memenuhi persyaratan. Tetapi untuk

pengukuran belum dilakukan. Hal tersebut menunjukan, bahwa

penerangan di Rumah Sakit Kasih Ibu belum semuanya sesuai dengan

Kepmenkes RI No.1204/MENKES/X/2004 tentang Persyaratan

Pencahayaan di Rumah Sakit.

c. Debu

Salah satu yang mempengaruhi keadaan debu di rumah sakit

umum kasih ibu adalah kadar debu di udara. Di Rumah Sakit Kasih Ibu

jarang ditemukan, karena setiap ruangan tertutup. Ruangan yang rawan

debu adalah instalasi gizi/dapur, halaman serta di incenarator. Untuk

setiap ruangan serta halaman parkir rumah sakit dilakukan

Page 55: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

55

pembersihan dan pengepelan di setiap ruangan (house keeping).

Pengepelan dilakukan tiga kali setiap hari yaitu pagi, siang, malam.

Dalam hal ini Rumah Sakit Kasih Ibu telah memenuhi UU No.1 Tahun

1970 tentang Keselamatan kerja, pasal 3 (1) dicantumkan agar

memelihara Kebersihan, Kesehatan dan Ketertiban tempat kerja. dan

Kepmenkes RI No.1204/MENKES/X/2004 tentang Persyaratan

Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

d. Limbah

Sesuai dengan Kepmenkes RI No.1204/MENKES/X/2004

tentang Penanganan Sampah Rumah Sakit, maka rumah sakit telah

menyelengarakan penanganan sampah dan limbah. Rumah sakit telah

mengelola sampah cara yang aman sehingga tidak membahayakan

kesehatan dan keselamatan petugas, masyarakat, dan lingkungan.

Limbah padat maupun limbah cair yang dihasilkan Rumah Sakit

Kasih Ibu telah cukup dikelola dengan baik. Limbah padat

dikelompokkan dalam 2 bagian yaitu limbah medis dan limbah non

medis. Limbah medis ini berupa kasa, pembalut, slang O2, slang

kateter, maag slang/sonde, urine bag, blood bag, handschoen, slang

infus, transfusi set, toepres, semua bekas pemberian chemoterapi,

slang drainage, bekas tempat preparat pemeriksaan laboratorium.

Limbah non medis berupa kertas, kardus bekas tempat makanan,

plastik, bekas tempat minuman. Limbah medis ditampung ditempat

sampah dengan kantong plastik berwarna putih. Untuk sampah dari

Page 56: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

56

ruang operasi dan ruang VK/bersalin seperti cairan tubuh dan darah

ditempatkan pada ember warna merah yang dibungkus plastik

berwarna putih. Setelah sampah tersebut terisi dua pertiga bagian,

maka sampah tersebut diangkut ke incenarator untuk dibakar. Ember

tempat darah dan cairan tubuh tersebut lansung dicuci untuk

menghindari kontaminasi kuman-kuman penyakit. Biasanya organ

tubuh hasil operasi seperti tangan, kaki maupun organ tubuh lainnya

diberikan kepada pihak keluarga.

Untuk limbah non medis misalnya kertas, plastik, botol, daun-

daunan dan lain-lain dimasukkan kedalam tempat sampah dengan

kantong plastik berwarna hitam kemudian baru diangkut menggunakan

truk pengangkut sampah lalu dibuang ke pembuangan akhir oleh

petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan.

Selain limbah padat, juga dihasilkan limbah cair. Limbah cair yang

dihasilkan dari unit-unit kerja Rumah Sakit Kasih Ibu secara mandiri

telah diolah dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah

(IPAL) dengan sistem Dewats.

e. Suhu

Di Rumah Sakit Kasih Ibu hampir di setiap ruangan baik ruang

tunggu, ruang kerja dan ruang inap pasien telah dipasang kipas angin

dan AC. Hal ini dimaksudkan agar tenaga supaya tenaga kerja atau

karyawan, pengunjung, dan pasien nyaman. Dari hasil wawancara

dengan petugas K3 untuk pengukuran suhu, kelembaban, dan tekanan

Page 57: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

57

udara belum pernah dilakukan.. Hal ini belum sesuai dengan

Kepmenkes RI No.1204/MENKES/X/2004 tentang Suhu dan

Kelembaban Udara di Rumah Sakit.

f. Infeksi Nosokomial

Dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial,

Rumah Sakit Kasih Ibu melakukan berbagai upaya yaitu membentuk

suatu panitia pengendalian infeksi nosokomial. Usaha-usaha tersebut

dimaksudkan agar tenaga kerja/karyawan dan pasien dapat terhindar

dari infeksi nosokomialtersebut dimaksudkan agar tenaga

kerja/karyawan dan pasien dapat terhindar dari infeksi nosokomial.

Dan telah sesuai dengan Kepmenkes RI No.1204/MENKES/X/2004

tentang persyaratan dan petunjuk teknis tata cara penyehatan

lingkungan rumah sakit.

2. Potensi-potensi Bahaya Yang Berkaitan Dengan Kecelakaan Dan Penyakit

Akibat Kerja

a. Kebakaran

Potensi bahaya yang dapat menimbulkan kebakaran adalah

penggunaan listrik dengan tegangan tinggi dan kompor meledak. Untuk

mencegah terjadinya kebakaran tersebut, Rumah Sakit Kasih Ibu telah

mengadakan pelatihan pemadam kebakaran yang bekerjasama dengan

DAMKAR dan menyediakan peralatan pemadam kebakaran yaitu

APAR, jenis CO2, Dry chemical, halon dan foam. Dalam

penanggulangan kebakaran Rumah Sakit Kasih Ibu telah sesuai dengan

Page 58: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

58

Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja BAB II

pasal 3. ayat 1 tentang syarat-syarat keselamatan kerja poin B, yaitu

mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.

b. Terpeleset

Sumber potensi bahaya karena terpeleset kemungkinan banyak

terjadi di ruang laundry dan di ruang dapur. Ini disebabkan oleh

tumpahan air cucian dan akibat tumpahan minyak. Rumah Sakit Kasih

Ibu telah berusaha mencegah dan mengurangi kecelakaan dengan

membersihkan atau mengepel.. Ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan

dalam Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja

BAB III pasal 3 ayat 1 tentang syarat-syarat keselamatan kerja pada

poin A yaitu mencegah dan mengurangi kecelakaan.

c. Bahan Kimia

Hampir semua unit kerja di Rumah Sakit Kasih Ibu menggunakan

bahan kimia adalah laboratorium, karena ditempat itulah disimpan

bahan-bahan kimia. Cara penyimpanan bahan kimia tersebut diletakkan

pada rak-rak khusus dan diberi label sesuai dengan jenis dan

konsentrasi bahan. Dalam upaya penanganan bahan kimia, di Rumah

Sakit Kasih Ibu telah melakukan pengadaan MSDS (Material Safety

Data Sheet) atau penyediaan Lembar Data Keselamatan Bahan

(LDKB). Isi dari Material safety data sheet (MSDS) adalah tentang

identitas bahan dan perusahaan, komposisi bahan, identitas bahaya,

tindakan P3K, tindakan penanggulangan kebakaran, tindakan mengatasi

Page 59: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

59

kebocoran/tumpahan, penyimpanan dan penanganan bahan, informasi

toksologi, informasi ekologi, pembuangan limbah, pengangkutan bahan,

informasi peraturan perundang-undangan yang berlaku dan informasi

lainnya. Tetapi pengadaan MSDS belum Terealisasi dengan baik dan

belum ada pemantauan keadaan laboratorium oleh petugas K3 sehingga

belum sesuai dengan keputusan menteri tenaga kerja No.

Kep.187/MEN/1999 tentang pengendalian bahan kimia berbahaya di

tempat kerja pasal 3 dan 4 disebutkan bahwa pengendalian bahan kimia

berbahaya adalah dengan penyediaan lembar data keselamatan bahan

(LDKB) atau pengadaan Material safety data sheet (MSDS) dan label

serta penunjukan petugas dan ahli K3 kimia.

d. Mesin

Potensi bahaya mesin-mesin banyak di bagian laundry dan linen,

yaitu mesin cuci, mesin pengering, mesin penyetrika, dan mesin jahit.

Mesin-mesin tersebut dapat menimbulkan bahaya bagi tenaga kerja,

yaitu adanya bagian-bagian mesin yang bergerak, roda gigi dan roda

penggerak yang berputar, dapat menjepit tangan ataupun anggota tubuh

yang lain. Dalam pengamanan mesin, Rumah Sakit Kasih Ibu belum

dilaksanakan dengan baik, karena dianggap hal tersebut belum perlu

dilakukan sebab sejauh ini belum pernah terjadi keluhan dari tenaga

kerja dibagian mesin. Untuk mencegah terjadinya kebisingan yaitu

dengan menutup ruangan pada saat menghidupkan generator dan

pemasangan sekering otomatis. Dalam hal ini Rumah Sakit Kasih Ibu

Page 60: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

60

belum sepenuhnya sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja pasal 2 ayat 2 (a) menyatakan bahwa ketentuan

yang diatur oleh undang-undang yang berlaku dalam tempat kerja yang

padanya dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat,

perkakas, peralatan atau instalasi atau dapat menimbulkan kecelakaan,

kebakaran atau peledakan. Sedangkan untuk pengawasannya ditugaskan

pada pegawai pengawas dan ahli keselamatan (pasal 5 ayat 5). Hal

diatas diatur secara analogis meliputi pemasangan pengamanan mesin

yang penting untuk pencegahan kecelakaan. (suma’mur, 1996).

e. Kontaminasi

Rumah sakit secara keseluruhan rawan terhadap kontaminasi

karena ditempat tersebut terdapat berbagai pasien dengan berbagai jenis

penyakit. Yang dimaksud kontaminasi disini adalah adanya kontak

tenaga kerja dengan penghubung penyakit yang diderita pasien atau

karena bahan-bahan kontaminasi lain baik kimia maupun biologi.

Daerah-daerah yang rawan kontaminasi tersebut misal ruang bangsal

pasien, dan ruang operasi atau OK. Untuk mencegah adanya

kontaminasi dari pasien ke karyawan/dokter maupun antar pasien maka

rumah sakit mengadakan pemisahan bangsal berdasarkan jenis penyakit

maupun pengelompokkan berdasarkan jenis penyakit maupun

pengelompokan berdasarkan umur dan pengaturan tata ruang rumah

sakit, khusus perawat/dokter diwajibkan melakukan cuci tangan setelah

menangani pasien, penyehatan makanan dengan mematuhi prosedur

Page 61: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

61

kerja tata cara penyajian makanan kepada pasien serta untuk karyawan,

perawat dan juga dokter telah disediakan alat pelindung diri.

Dalam hal ini Rumah Sakit Kasih Ibu telah memenuhi Kepmenkes

RI No.1204/MENKES/X/2004 tentang Persyaratan penyehatan

lingkungan rumah sakit serta UU No. 1 Tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja pasal 14 tentang pengadaan APD.

f. Radiasi

Sumber potensi radiasi adalah ruang radiologi. Dinding ruangan

ini lebih tebal dibanding dinding pada umumnya (satu batu bata

melintang) dan dilapisi timah (pb) sebesar 1,3 mm dan pada pencucian

film rontgen dinding berwarna hitam dan sinar lampu berwarna merah

yang sering disebut dengan ruang gelap. Tenaga kerja yang berada di

ruangan tersebut harus menggunakan pelindung khusus. Alat pelindung

diri yang digunakan para pekerja di ruangan radiologi Rumah Sakit

Kasih Ibu adalah apron timah, baju kerja dan sarung tangan karet dan

telah ada pemeriksaan kesehatan tenaga kerja. Tetapi sejauh ini belum

pernah terjadi paparan radiasi karena hanya untuk pemotretan saja.

Dalam hal ini Rumah Sakit Kasih Ibu telah memenuhi Peraturan

Pemerintah No. 11 Tahun 1975. Isi dari peraturan tersebut diantaranya

adalah sebagai berikut :

1) Instalasi atom harus mempunyai petugas dan ahli proteksi radiasi,

dimana petugas proteksi mempunyai tugas menyusun buku pedoman

dan instruksi kerja, Sedangkan ahli proteksi mempunyai tugas

Page 62: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

62

mengawasi untuk ditaatinya peraturan keselamatan kerja terhadap

radiasi.

2) Pemeriksaan kesehatan dilakukan pada calon pekerja radiasi setiap

satu tahun sekali dan pekerja radiasi yang memutuskan hubungan

kerja.

3) Pekerja radiasi wajib mempunyai kartu kesehatan dan petugas

proteksi radiasi wajib mencatat dalam kartu khusus banyaknya dosis

radiasi yang telah diterima pada masing-masing pekerja.

4) Apabila pekerja radiasi melebihi nilai batas yang diijinkan maka agar

dipindahkan tempat kerjanya.

5) Perlu ada daerah pembagian kerja sesuai dengan tingkat bahaya

radiasi dan pengolahan sampah radioaktif.

6) Perlu ada tindakan dan penanganan untuk keadaan darurat apabila

terjadi kecelakaan.

B. Panitia Pembina Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan

Bencana Rumah Sakit (P2K3RS)

Demi keselamatan pelaksanaan penerapan keselamatan kerja, kebakaran

dan kewaspadaan bencana serta pembuatan program-program K3 di Rumah

Sakit Kasih Ibu, maka perlu dibentuk P2K3RS atau Panitia Pembina

Keselamatan, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana Rumah Sakit.

Dengan Pembentukan P2K3RS ini maka Rumah Sakit Kasih Ibu telah

memenuhi Undang-Undang No. 2 Tahun 1970 Tentang Pembentukan

Page 63: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

63

P2K3RS ditempat kerja. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 4/MEN/1987

Tentang Tata Cara Pembentukan P2K3 dan Pengangkatan Ahli K3, juga Surat

Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 00.06.6.4.01497 Tahun 1995 Tentang

Pembentukan K3 di rumah Sakit.

C. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kebijakan K3 rumah sakit ini dibuat sebagai salah satu faktor pendorong

dilaksanakannya penerapan-penerapan K3 di Rumah Sakit Kasih Ibu

Surakarta ikut berperan aktif dalam upaya pemasyarakatan Kesehatan,

Keselamatan, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana di lingkungan rumah

sakit karena K3 tergolong hal yang relatif baru dibandingkan dengan

penerapan di perusahaan pada umumnya.

Ditetapkannya kebijakan keselamatan kerja, kebakaran dan

kewaspadaan bencana di Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta ini berarti telah

memenuhi Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Perusahaan 05/MEN/1996

Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Kerja Mengenai Penetapan

Komitmen dan Kebijakan.

Page 64: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

64

D. Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Pengendalian Kebakaran

Rumah Sakit Kasih Ibu sadar akan besarnya potensi dan faktor

bahaya kebakaran di lingkungan kerja meskipun Rumah Sakit Kasih Ibu

bergerak dalam bidang jasa, maka dilakukan upaya pengendalian secara

dini atau upaya prefentif dengan mengikutsertakan sebagian karyawan dan

Security untuk ikut berpartisipasi dalam upaya mengamankan,

menyelamatkan, mencegah dan menjaga aset rumah sakit dari bahaya

kebakaran. Akan tetapi pelatihan pemadaman kebakaran belum dilakukan

dengan terjadwalkan dengan rutin. Rumah Sakit Kasih Ibu juga

mempunyai berbagai macam alat-alat pemadam kebakaran, berupa APAR

yang terdiri dari beberapa macam yaitu Dry Chemical, CO2 dan Foam.

Penempatan APAR ditiap-tiap unit kerja dan telah disesuaikan dengan

jenis kebakaran yang mungkin timbul, penempatannya juga sudah

strategis, mudah dilihat, mudah dijangkau dan tinggi penempatannya

antara 1 – 2 m dari tanah/lantai. Dan ada Alarm system yang mudah

dijangkau, cara kerjanya yaitu tombol ditekan dan diputar agak lama

sampai suara sirine berbunyi. Untuk pengecekan dan pemeriksaan alat-alat

pemadam kebakaran telah dilakukan setiap saat oleh perusahaan Aman

Subur untuk memastikan alat-alat tersebut dalam kondisi yang baik dan

siap dipakai sewaktu-waktu apabila diperlukan. Hal ini sesuai dengan

Permenaker No. 04/MEN/1980 tentang Alat Pemadam Api Ringan. Dalam

hal pengendalian bahaya kebakaran ini telah cukup sesuai dengan Undang-

Page 65: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

65

Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja BAB III pasal 3 (1)

tentang Syarat-Syarat Keselamatan Kerja (poin b) yaitu mencegah,

mengurangi, dan memadamkan kebakaran.

2. Pengamanan Pada Peralatan

Rumah Sakit Kasih Ibu, terdapat berbagai macam alat dan peralatan

kerja, oleh karena itu Rumah Sakit Kasih Ibu memasang suatu alat

pengaman untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada tenaga kerja :

a. Pengamanan Pada Mesin

Pengamanan dilakukan pada mesin yang terbuka, berputar dan

menggunakan tenaga manusia untuk mengoperasikannya, alat-alat

tersebut banyak terdapat di bagian laundry.

b. Pengamanan Pada Instalasi Listrik dan Sistem Grounding

Dari hasil wawancara dengan tenaga kerja di bagian instalasi

listrik bahwa pengamanan pada instalasi listrik dipasang saklar dan

sekering sebagai pengontrol arus listrik dan mencegah terjadinya arus

pendek atau konsleting yang dapat menyebabkan kebakaran.

Sedangkan untuk instalasi penangkal petir dipasang Grounding pada

konstruksi bangunan yang tinggi di area rumah sakit untuk

menghindari kemungkinan terjadinya loncatan arus listrik statis dari

awan ke bumi. Hanya belum terdapat jadwal pengecekan rutin dan

terjadwal untuk peralatan listrik. Dan belum diadakan pengukuran

untuk sistem Grounding pada instalasi penangkal petir. Hal ini belum

cukup sesuai dengan Undang Undang No. 1 tahun 1970 tentang

Page 66: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

66

keselamatan kerja BAB III pasal 3 (1) tentang syarat-syarat

keselamatan kerja (poin a) yaitu mencegah dan mengurangi

kecelakaan.

3. Penyediaan Alat Pelindung Diri

Rumah Sakit Kasih Ibu telah menyediakan alat pelindung diri dan

mewajibkan tenaga kerjanya harus memakai alat pelindung diri yang telah

disediakan sesuai pekerjaannya. Tetapi penyedian alat pelindung diri yang

disediakan oleh bagian K3 belum sesuai dengan potensi dan faktor bahaya

yang ada di masing-masing unit kerja dan jumlah alat pelindung diri yang

disediakan belum lengkap. Belum semua tenaga kerja sadar akan

pentingnya Alat Pelindung Diri bagi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

bagi dirinya. Karena tenaga kerja cenderung merasa terganggu dengan

penggunaan dan pemakaian Alat Pelindung Diri pada saat melakukan

pekerjaannya, hal tersebut mungkin karena tidak terbiasa dalam

pemakaiannya. Setiap tenaga kerja telah mendapat Alat Pelindung Diri

tetapi masih ada yang belum sesuai dengan kondisi lingkungan/tempat

kerjanya dan ada Alat Pelindung Diri yang tidak sesuai dengan jenis,

ukuran, bahan dan tingkat bahaya yang dihadapi dari Alat Pelindung Diri

Misal : tenaga kerja bagian laundry mendapat Alat Pelindung Diri berupa

sepatu boot tetapi ukuran dari sepatu tersebut tidak sesuai dengan ukuran

kaki tenaga kerja di bagian laundry yang dominan adalah pekerja wanita.

Contoh lain dari penyediaan Alat Pelindung Diri yang tidak sesuai dengan

kondisi lingkungan kerja yakni pada tenaga kerja bagian pembakaran

Page 67: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

67

sampah di incenarator dan petugas pengambilan sampah di ruangan

bangsal yang disediakan Alat Pelindung Diri berupa helm.

Dalam penyediaan alat pelindung diri telah sesuai dengan Undang-

Undang No. 01 Tahun 1970 Pasal 14 ( c ) menyebutkan bahwa, “Pengurus

diwajibkan menyediakan secara cuma–cuma semua unit perlindungan diri

yang diwajibkan bagi tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dan

menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut,

disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai

pengawas atau ahli-ahli keselamatan kerja”.

E. Pelayanan Kesehatan kerja

Dalam rangka melindungi tenaga kerja terhadap gangguan kesehatan

yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja serta untuk menjamin

kemampuan fisik dan kesehatan sebaik-baiknya, maka rumah sakit

menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan

PERMENAKERTRANS No. Perusahaan 02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan

Kesehatan Tenaga Kerja dalam menyelenggarakan Keselamatan Kerja pada

pasal 2 dan 3 menyebutkan bahwa perusahaan harus mengadakan pemeriksaan

kesehatan kerja sebelum kerja, harus melakukan pemeriksaan berkala bagi

tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali kecuali ditentukan oleh Dirjen

Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja serta

Pemeriksaan khusus. Rumah Sakit Kasih Ibu belum sepenuhnya

melaksanakan perundang-undangan tersebut karena dari hasil observasi dan

Page 68: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

68

wawancara dengan sebagian tenaga kerja yang telah lama bekerja bahwa ada

sebagian tenaga kerja belum mendapatkan pemeriksaan berkala dan khusus.

Untuk dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan

tenaga kerja maka pemerintah menetapkan UU No. 3 Tahun 1992 tentang

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) sebagai pelaksanaan pasal 10

dan 15 UU No. 14 Tahun 1969 dan Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta sudah

mengikutikan karyawanya dalam program JAMSOSTEK.

F. Gizi Kerja

Rumah Sakit Kasih Ibu menyediakan sebuah kantin yang cukup luas,

ruang dapur, ruang penyajian makanan, dan gudang. Keadaan kantin cukup

bersih dan terawat, ventilasi dan sirkulasi udara cukup karena selain jendela

dilengkapi dengan 1 kipas angin, 1 tempat cuci tangan dan lap atau serbet

tetapi mungkin dalam penyusunan makanan cukup sederhana tetapi tidak

meninggalkan jumlah kalori yang harus diperlukan setiap tenaga kerja. Dalam

hal ini Rumah Sakit Kasih Ibu telah sesuai dengan Surat Edaran Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE 01/MEN/1979 Tentang pengadaan

kantin dan ruang makan. Tenaga kerja yang bertanggung jawab atas

terlaksananya kegiatan di kantin sebanyak 8 orang yang terdiri dari tenaga

kerja shift. Mereka terdiri dari tenaga kerja wanita. Tenaga kerja shift dibagi 3

shift yakni shift pagi, siang dan malam, shift pagi = 4 orang, shift siang = 2

orang, shift malam = 1 orang dan 1 orang lainnya jadwal OFF. Selain itu ada

kepala kantin yang bertugas menyusun menu dan koordinator kantin yang

Page 69: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

69

mengawasi kegiatan pengolahan di kantin. Dalam hal menu makanan yang

disediakan bervariasi setiap harinya. Penyusunan menu dilakukan oleh kepala

seksi rumah tangga untuk satu bulan penyajian dengan persetujuan dari

manajer umum. Dalam penyusunan menu berdasarkan menu berimbang dan

empat sehat lima sempurna. Makanan tambahan yang diberikan untuk direksi,

manajer, dokter spesialis dan dokter yang praktek berupa snack diberikan

setiap hari setiap hari. untuk penyajian makanan, tenaga kerja mengambil nasi

sendiri, sedangkan sayur, lauk-pauk dan buah sudah disiapkan di piring

tersendiri untuk tiap 1 orang. Waktu makan saat jam istirahat selama 1 jam.

Kondisi kantin (lantai, dinding, meja makan dan langit-langit) dalam keadaan

bersih dengan ventilasi udara yang cukup. Pembersihan meja makan

dilakukan setiap saat sehingga kondisi meja makan selalu dalam keadaan

bersih. Sedangkan untuk lantai dibersihkan sebelum dan sesudah tenaga kerja

selesai makan. Penerangan yang ada dalam ruang kantin juga cukup memadai

dengan adanya jendela kaca dan lampu yang cukup memadai.

Untuk pembersihan peralatan makanan yang akan digunakan yaitu

dengan pencucian peralatan makan dengan air mengalir dan terkadang untuk

peralatan makanan yang banyak lemaknya dengan menggunakan air panas.

Hal ini berarti Rumah Sakit Kasih Ibu telah Upaya penyehatan makanan dan

minuman yang telah dilaksanakan meliputi penyehatan terhadap tempat

pengolahan makanan, penjamah, penyajian dan tata cara pelaksanaan. Hal ini,

berarti sudah sesuai Kepmenkes RI No.1204/MENKES/X/2004 tentang

Page 70: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

70

persyaratan kesehtan lingkungan RS tentang Penyehatan Makanan dan

Minuman di Rumah Sakit.

G. Ergonomi

Tujuan utama dari ergonomi adalah untuk menjamin keselamatan tenaga

kerja, namun selain itu juga sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas

dan efisiensi kerja. Penerapan ergonomi yang baik dapat mengurangi beban

kerja yang dihadapi oleh tenaga kerja, misal: adanya keserasian antara mesin

dan tenaga kerja.

Sesuai dengan Undang-undang No. 1 Tahun !970 tentang Keselamatan

Kerja pasal 3 (m) menyatakan bahwa salah satu syarat keselamatan adalah

dengan memperoleh keserasian antara tenaga kerja, lingkungan dan proses

kerjanya. Berdasarkan hal tersebut maka Rumah Sakit Kasih Ibu juga

menyediakan alat angkat-angkut (lift, kereta dorong, dan lain-lainnya) di unit-

unit kerja tertentu untuk mengurangi beban kerja dalam mengangkat angkut,

makanan, material dan memberi kemudahan pada tenaga kerja dalam bekerja

dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

Menurut Undang-Undang RI No. 13 tahun 2003 pasal 77 ayat (2)

mengenai waktu kerja menyebutkan “Buruh tidak boleh menjalankan

pekerjaan lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu dengan 5 hari kerja.

Untuk jam kerja shift, rumah sakit juga mengadakan pengaturan tersendiri

dengan memperhatikan keperluan menurut sifat pekerjaan dengan pengaturan

jadwal penentuan untuk jangka waktu satu minggu. Dalam jangka waktu

Page 71: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

71

seminggu ini diberlakukan waktu kerja 7 jam sehari dan 40 jam seminggu

untuk 6 hari kerja dalam satu minggu, hal ini telah sesuai dengan Undang–

Undang No. 13 tahun 2003 pasal 77 ayat (1). Dengan adanya shift kerja yang

teratur dan terprogram dengan baik diharapkan tenaga kerja dapat terhindar

dari rasa bosan dan kejenuhan.

H. Tanggap Darurat

Dalam hal menghadapi keadaan darurat, misal kebakaran, peledakan,

dan kejadian lainnya yang terjadi secara mendadak. Rumah Sakit Kasih Ibu

memiliki kebijakan mengenai tanggap darurat, misalnya pengadaan tangga

darurat, APAR dan alarm system. Namun Rumah Sakit Kasih Ibu belum

melakukan pelatihan DAMKAR secara terjadwal, belum mengadakan P3K

serta belum mensosialisasikan alur pelaporan dan evakuasi saat terjadi

keadaan darurat. Pelaksanaan tanggap darurat ini belum cukup sesuai dengan

PERMENAKER No. Per 05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehataan Kerja.

Page 72: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

72

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan di muka maka dapat

disimpulkan beberapa hasil sebagai berikut :

1. Faktor dan Potensi Bahaya

a. Faktor dan Potensi bahaya yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan

1) Kebisingan

Instalasi yang mempunyai intensitas kebisingan yang cukup

tinggi adalah ruang genset, ruang tunggu dan instalasi gizi. Dari

hasil observasi di lapangan dan wawancara dengan bagian K3

bahwa di Rumah Sakit Kasih Ibu telah melakukan pengukuran

kebisingan tetapi arsip data tidak tersimpan dengan baik. Hal ini

belum semuanya sesuai dengan Kepmenkes RI

No.1204/MENKES/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan

Lingkungan Rumah Sakit.

2) Penerangan

Tempat yang paling banyak memerlukan penerangan adalah

ruang operasi/bedah karena pembedahan memerlukan ketelitian

yang sangat tinggi. Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan

beberapa karyawan Rumah Sakit Kasih Ibu didapat bahwa secara

69

Page 73: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

73

umum penerangan disetiap ruangan telah memenuhi persyaratan.

Tetapi untuk pengukuran belum dilakukan. Hal tersebut

menunjukan, bahwa penerangan di Rumah Sakit Kasih Ibu belum

semuanya sesuai dengan Kepmenkes RI No.1204/MENKES/X/2004

tentang Persyaratan Pencahayaan di Rumah Sakit.

3) Debu

Di Rumah Sakit Kasih Ibu jarang ditemukan, karena setiap

ruangan tertutup. Ruangan yang rawan debu adalah instalasi

gizi/dapur, halaman serta di incenarator. Untuk setiap ruangan serta

halaman parkir rumah sakit dilakukan pembersihan dan pengepelan

di setiap ruangan (house keeping). Pengepelan dilakukan tiga kali

setiap hari yaitu pagi, siang, malam. Dalam hal ini Rumah Sakit

Kasih Ibu telah memenuhi UU No.1 Tahun 1970 tentang

Keselamatan kerja, pasal 3 (1) dicantumkan agar memelihara

Kebersihan, Kesehatan dan Ketertiban tempat kerja. dan

Kepmenkes RI No.1204/MENKES/X/2004 tentang Persyaratan

Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.

4) Limbah

Limbah di Rumah Sakit Kasih Ibu sudah diolah pada Unit

Pengolahan Limbah tersendiri. Dan telah sesuai dengan RI

No.1204/MENKES/X/2004 tentang Penanganan Sampah Rumah

Sakit.

Page 74: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

74

5) Suhu

Di Rumah Sakit Kasih Ibu hampir di setiap ruangan baik

ruang tunggu, ruang kerja dan ruang inap pasien telah dipasang

kipas angin dan AC.. Dari hasil wawancara dengan petugas K3

untuk pengukuran suhu, kelembaban, dan tekanan udara belum

pernah dilakukan.. Hal ini belum sesuai dengan Kepmenkes RI

No.1204/MENKES/X/2004 tentang Suhu dan Kelembaban Udara di

Rumah Sakit.

6) Infeksi Nosokomial

Rumah sakit Kasih Ibu telah melakukan usaha pengendalian

Infeksi Nosokomial dan telah membentuk panitia pengendalian

Infeksi Nosokomial. Dan telah sesuai dengan dengan Kepmenkes RI

No.1204/MENKES/X/2004 tentang persyaratan dan petunjuk teknis

tata cara penyehatan lingkungan rumah sakit.

b. Potensi bahaya yang berkaitan dengan kecelakaan dan penyakit akibat

kerja

1) Kebakaran

Untuk mencegah terjadinya kebakaran tersebut, Rumah Sakit

Kasih Ibu telah mengadakan pelatihan pemadam kebakaran yang

bekerjasama dengan DAMKAR dan menyediakan peralatan

pemadam kebakaran yaitu APAR, jenis CO2, Dry chemical, halon

dan foam. Dalam penanggulangan kebakaran Rumah Sakit Kasih

Page 75: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

75

Ibu telah sesuai dengan Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang

keselamatan kerja BAB II pasal 3. ayat 1 tentang syarat-syarat

keselamatan kerja poin B, yaitu mencegah, mengurangi dan

memadamkan kebakaran.

2) Terpeleset

Terpeleset kemungkinan banyak terjadi di ruang laundry dan

di ruang dapur. Ini disebabkan oleh tumpahan air cucian dan akibat

tumpahan minyak. Rumah Sakit Kasih Ibu telah berusaha mencegah

dan mengurangi kecelakaan dengan membersihkan atau mengepel..

Ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Undang-undang No. 1

tahun 1970 tentang keselamatan kerja BAB III pasal 3 ayat 1

tentang syarat-syarat keselamatan kerja pada poin A yaitu mencegah

dan mengurangi kecelakaan.

3) Bahan Kimia

Untuk penanganan bahan kimia di Rumah Sakit Kasih Ibu

belum melaksanakan dengan baik sebab belum teralisasinya

pengadaan MSDS (Material Safety Data Sheet) serta pemantauan

keadaan laboratorium oleh petugas K3 sehingga belum sesuai

dengan Kepmenaker RI No. 187/MEN/1999 pasal 4 Tentang

MSDS.

Page 76: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

76

4) Mesin

Potensi bahaya mesin-mesin banyak di bagian laundry dan

linen. Dalam pengamanan mesin, Rumah Sakit Kasih Ibu belum

dilaksanakan dengan baik, Dalam hal ini Rumah Sakit Kasih Ibu

belum sepenuhnya sesuai dengan UU No. 1 Tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja pasal 2 ayat 2 (a)

5) Kontaminasi

Dalam mencegah kontaminasi dari pasien ke karyawan/dokter

maupun antar pasien maka rumah sakit mengadakan pemisahan

bangsal., khusus perawat/dokter diwajibkan melakukan cuci tangan

setelah menangani pasien, penyehatan makanan dengan mematuhi

prosedur kerja tata cara penyajian makanan kepada pasien serta

untuk karyawan, perawat dan juga dokter telah disediakan alat

pelindung diri. Ini telah sesuai dengan telah memenuhi Kepmenkes

RI No.1204/MENKES/X/2004 tentang Persyaratan penyehatan

lingkungan rumah sakit serta UU No. 1 Tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja pasal 14 tentang pengadaan APD.

6) Radiasi

Untuk Potensi bahaya radiasi Rumah Sakit Kasih Ibu belum

pernah terjadi paparan radiasi yang melebihi Nilai Ambang Batas

sebab ruang radiologi hanya digunakan untuk pemotretan dan bagi

operator telah diberikan Alat Pelindung Diri dan pemeriksaan setiap

Page 77: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

77

3 bulan sekali. Dalam hal ini Rumah Sakit Kasih Ibu telah

memenuhi Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1975.

2. Panitia Pembina Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan

Bencana Rumah Sakit (P2K3RS)

Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta telah membentuk P2K3RS yang

dalam struktur organisasinya berada dibawah direktur. Dan dalam

pembentukan P2K3RS telah sesuai dengan UU No. 2 Tahun 1970 Tentang

Pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan

Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 00.06.6.4.01497 Tahun 1995

Tentang Pembentukan K3 di rumah Sakit.

3. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja di Rumah Sakit Kasih

Ibu telah dibuat dengan adanya prosedur tetap tentang adanya K3. Dan

Rumah Sakit Kasih Ibu telah memenuhi Peraturan Menteri Tenaga Kerja

No. 05/MEN/1986 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan Kerja

mengenai Penerapan Komitmen dan Kebijakan.

4. Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Dalam pelaksanaan sistem keselamatan Kerja, Rumah Sakit Kasih

Ibu telah melaksanakan pengendalian bahaya kebakaran ini telah cukup

sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan

Kerja BAB III pasal 3 (1) tentang Syarat-Syarat Keselamatan Kerja (poin

b) yaitu mencegah, mengurangi, dan memadamkan kebakaran . Dan telah

Page 78: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

78

sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan

Kerja BAB X pasal 14 (c) dengan telah menyediakan alat pelindung diri

bagi karyawan dan juga telah memenuhi PERMENAKERTRANS No.

01/MEN/1981 pasal 4 ayat 3 dan pasal 5 ayat 2 yang mewajibkan pengurus

menyediakan alat pelindung diri serta mewajibkan bagi karyawan untuk

menggunakan alat pelindung diri pada tempat kerja yang memiliki resiko

bahaya yang tinggi.

Akan Tetapi Rumah Sakit Kasih Ibu belum cukup sesuai dalam

melaksanakan Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan

kerja BAB III pasal 3 (1) tentang syarat-syarat keselamatan kerja (poin a)

yaitu mencegah dan mengurangi kecelakaan karena belum terdapat jadwal

pengecekan rutin dan terjadwal untuk peralatan listrik. Dan belum

diadakan pengukuran untuk sistem Grounding pada instalasi penangkal

petir.

5. Pelayanan Kesehatan Kerja

Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Kasih Ibu

telah sesuai dengan PERMENAKERTRANS No. Perusahaan

02/MEN/1988 Tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja, akan tetapi

belum cukup sesuai dalam menyelenggarakan keselamatan kerja pasal 2

dan 3 dengan mengadakan pemeriksaan kesehatan berkala dan khusus

karena karena dari hasil observasi dan wawancara dengan sebagian tenaga

kerja yang telah lama berkerja bahwa ada sebagian tenaga kerja belum

mendapatkan pemeriksaan berkala dan khusus. Dan dalam

Page 79: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

79

penyelenggarakan Jaminan Sosial Tenaga Kerja telah sesuai dengan

Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial dengan

mengikutkan karyawan dalam program JAMSOSTEK.

6. Gizi kerja

Rumah Sakit Kasih Ibu telah memenuhi Surat Edaran Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. SE 01/MEN/1979 Tentang Pengadaan

Kantin dan Ruang Makan. Dan untuk menunjang adanya gizi yang

seimbang maka setiap bulan sekali dibuat penyusunan menu yang

bervariasi dan untuk 1 minggu diberikan buah sehingga diharapkan dapat

meningkatkan produktivitas kerja.

7. Ergonomi

Rumah Sakit Kasih Ibu membagi jam kerja menjadi shift dan day

shift. Untuk setiap shift di berikan waktu istrihat selama 1 jam dan

pembagian shift diganti setiap 1 minggu sekali agar tenaga kerja tidak

merasa jenuh dan supaya tidak mengalami kelelahan kerja, ini telah sesuai

dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 pasal 3 (m) Tentang

Keserasian tenaga kerja, alat kerja, lingkungan dan proses kerjanya.

8. Tanggap darurat

Dalam pelaksanaan tanggap darurat di Rumah Sakit Kasih Ibu

belum cukup sesuai dengan PERMENAKER No. Per 05/MEN/1996

Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Page 80: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

80

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan Magang di rumah sakit

tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Rumah Sakit Kasih Ibu, penulis

ingin menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya perlu meningkatkan penerapan Implementasi K3, fungsi dan

tugas P2K3RS dilaksanakan lebih optimal serta sosialisasinya kepada

tenaga kerja.

2. Sebaiknya perlu dilakukan pembentukan personil safety sehingga

pengawasan dalam bidang K3 optimal.

3. Sebaiknya diadakan pengukuran terhadap semua faktor fisik di

lingkungan kerja rumah sakit agar intensitas sesuai dengan standar yang

ditetapkan.

4. Pengolahan limbah dan pengawasannya lebih ditingkatkan agar

pencemaran lingkungan dapat dihindari semaksimal mungkin.

5. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan tempat kerja atau inspeksi yang

bertujuan untuk mengidentifikasi sumber-sumber bahaya potensial di

tempat kerja serta mengendalikan sampai tingkat yang aman bagi

kesehatan dan keselamatan tenaga kerja.

6. Sebaiknya dilakukan pengadaan MSDS dan pemantauan keadaan

laboratorium untuk penanganan bahan kimia.

7. Hendaknya pihak K3RS mengadakan peningkatan dalam upaya

penyuluhan tentang pemakaian APD bagi karyawan dan dapat pula

Page 81: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

81

dilaksanakan dengan cara yang lain, sehingga kepatuhan karyawan

terhadap pemakaian APD cukup baik.

8. Hendaknya pihak rumah sakit menyediakan poliklinik khusus karyawan

dengan seorang dokter yang bersertifikat K3.

Page 82: IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN …... · Untuk mengetahui program pelayanan kesehatan kerja di Rumah Sakit ... meliputi 5 pokja: 1. ... perawatan dan rehabilitasi pasien,

82

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2004. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/MENKES/X/2004.Tentang : Persyaratan penyehatan lingkungan Rumah Sakit. Jakarta.

Departemen Kesehatan RI direktorat Jendral PPM & PLP, 2000. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Indonesia.

Depkes RI, 1992. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit Indonesia.

Pemerintah Negara RI, 2003. Undang Undang RI No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Bandung: Citra Umbara.

Suma’mur P.K., 1996. Higene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: CV. Haji Masagung.

Tito Sutjipto, 2000. Pengaruh Lingkungan Fisik Di Tempat Kerja Rumah Sakit Dan Institusi Kesehatan Lain. Yogyakarta.

Wignjo Soebroto, S. 1991. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Jakarta : Guna Widya.