29
Hotel Bidakara Jakarta, 5 April 2016 KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN TA 2016 DAN PENGALOKASIAN DAK TA 2017 Disampaikan oleh: DIREKTUR DANA PERIMBANGAN DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN 1

KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

  • Upload
    lamanh

  • View
    241

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

Hotel Bidakara Jakarta, 5 April 2016

KEMENTERIAN KEUANGAN RI

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN

DAK KESEHATAN TA 2016

DAN PENGALOKASIAN DAK TA 2017

Disampaikan oleh: DIREKTUR DANA PERIMBANGAN DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN

1

Page 2: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

OUTLINE

KEBIJAKAN ALOKASI DAK TA 2016

2

RENCANA REALOKASI DAK KESEHATAN TA 2016

PENYALURAN DAN PELAPORAN DAK TA 2016

OPTIMALISASI DAN PENGGUNAAN SISA DAK

RENCANA PENGALOKASIAN DAK TA 2017

Page 3: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

ALOKASI, RENCANA REALOKASI, DAN

PENYALURAN DAK TA 2016

3

Page 4: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

4

Kebijakan DAK TA 2016

1. Mendukung implementasi Nawacita:

• Ketiga: membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka NKRI;

• Kelima: meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

• Keenam: meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional;

• Ketujuh: kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor domestik.

2. Mendukung percepatan pembangunan infrastruktur publik daerah;

3. Mendukung pemenuhan anggaran pendidikan (20%) dan kesehatan (5%) dengan tetap menjaga lingkungan hidup dan kehutanan;

4. Mengakomodasi usulan kebutuhan dan prioritas daerah dalam mendukung pencapaian prioritas nasional (Proposal Based);

5. Memperkuat kebijakan afirmasi untuk mempercepat pembangunan daerah perbatasan, tertinggal, dan pesisir/kepulauan;

6. Mempercepat pengalihan anggaran belanja K/L (dekonsentrasi dan tugas pembantuan) yang sudah menjadi urusan daerah ke DAK;

7. Merealokasi dana transfer lainnya (BOS, TPG, TAMSIL, dan P2D2) ke dalam DAK non fisik;

8. Menyesuaikan kewajiban penyediaan dana pendamping DAK sesuai dengan kemampuan fiskal daerah.

Page 5: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

5

PERUBAHAN DAK DALAM POSTUR TRANSFER

KE DAERAH & DANA DESA

2015 2016

TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

I. TRANSFER KE DAERAH I. TRANSFER KE DAERAH

A. Dana perimbangan A. Dana perimbangan

1. Dana Bagi Hasil 1. Dana Transfer Umum (General Purpose

Grant)

2. Dana Alokasi Umum a. Dana Bagi Hasil

3. Dana Alokasi Khusus b. Dana Alokasi Umum

B. Dana Otonomi Khusus 2. Dana Transfer Khusus (Specific Purpose

Grant)

C. Dana Keistimewaan Yogyakarta a. Dana Alokasi Khusus Fisik

D. Dana Transfer Lainnya b. Dana Alokasi Khusus Nonfisik

B. Dana Insentif Daerah

C. Dana Otsus dan Dana Keistimewaan DIY

II. DANA DESA II. DANA DESA

Page 6: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

DAK FISIK TA 2016

6

DAK FISIK TA. 2016

DAK REGULER

(Prov./Kab./Kota)

DAK INFRASTRUKTUR

PUBLIK

(Kab./Kota)

DAK AFIRMASI

(Kab./Kota Tertinggal, Perbatasan & Kepulauan)

1. Pendidikan

2. Kesehatan & KB

3. Inf. Perkim, Air Minum & Sanitasi

4. Kedaulatan Pangan

5. Eenergi Skala Kecil

6. Kelautan & Perikanan

7. Sarpras Pemda

8. LH & Kehutanan

9. Transportasi

10. Sarpras Perdagangan & Industri

1. Transportasi

2. Kedaulatan Pangan

3. Perkim, Air Minum dan Sanitasi

4. Kelautan dan Perikanan

1. Air Minum dan Sanitasi

2. Inf. Irigasi

3. Transportasi (Inf. Jalan &

Tranportasi Perdesaan)

Page 7: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

7

Sasaran: 1. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan

rujukan serta pelayanan kefarmasian; 2. Meningkatnya sarana dan prasrana pelayanan dan penerangan KB.

DAK FISIK BIDANG KESEHATAN DAN KB

Ruang Lingkup Kegiatan Subbidang Pelayanan Kesehatan Dasar: a. Pembangunan puskesmas baru/rehabilitasi sedang dan berat bangunan puskesmas/peningkatan dan pengembangan

puskesmas; b. Penyediaan alat kesehatan/penunjang di puskesmas; c. Penyediaan puskesmas keliling perairan/roda 4 dan ambulans. Subbidang Pelayanan Kesehatan Rujukan: a. Pembangunan RS baru dan pemenuhan sarana dan prasarana serta peralatan untuk ruang operasi dan ruang intensive; b. Peningkatan tempat tidur kelas III RS; c. Pembangunan/renovasi dan pemenuhan peralatan Unit Transfusi Darah (UTD) di RS dan pembangunan/pengadaan

peralatan Bank Darah RS; d. Pemenuhan sarana dan prasarana Instalasi Sterilisasi Sentral RS/IPAL RS/Pengolahan Limbah Padat RS. Subbidang Pelayanan Kefarmasian a. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan sarana pendukung instalasi farmasi (IF) di provinsi dan

kabupaten/kota. Subbidang Keluarga Berencana a. Pemenuhan sarana dan prasarana pelayanan KB di Klinik KB (pelayanan KB statis) dan pelayanan KB Keliling

(pelayanan KB mobile); b. Pemenuhan sarana dan prasarana penyuluhan dan penggerakan KB; c. Pemenuhan dukungan operasional lini lapangan dan distribusi alokon.

Page 8: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

8

DAK Non Fisik TA 2016 DAK non fisik dialokasikan untuk mendanai kegiatan yang bersifat non fisik berupa, antara lain: belanja operasional pendidikan dan kesehatan; tunjangan profesi dan tambahan penghasilan guru PNSD; dan peningkatan kualitas pengelolaan DAK di bidang infrastruktur.

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Dialokasikan untuk SD/SDLB, SMP/SMPLB, dan SMA/SMK dan digunakan untuk biaya personalia bagi satuan pendidikan dasar dan kegiatan lain sesuai Juknis Mendikbud.

Tunjangan Profesi Guru PNSD Diberikan kepada Guru PNSD yang telah memiliki sertifikat pendidik dan besarannya setara dengan 1 (satu) kali gaji pokok per bulan selama 12 bulan.

Tambahan Penghasilan Guru PNSD Diberikan kepada Guru PNSD yang belum mendapatkan TPG PNSD dan besarannya Rp250.000 per bulan selama 12 bulan.

Bantuan Operasional Kesehatan dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOK dan BOKB) • Dialokasikan untuk membantu meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan bidang kesehatan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat, penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, dan malnutrisi. • Dana BOK dialokasikan dalam APBN untuk meningkatkan keikutsertaan KB, melalui peningkatan akses dan kualitas

pelayanan KB yang merata.

Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi (P2D2) Dialokasikan sebagai insentif kepada provinsi, kabupaten, dan kota daerah percontohan P2D2 berdasarkan hasil verifikasi keluaran sesuai dengan perjanjian pinjaman antara Pemerintah RI dgn Bank Dunia

1

Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (BOP PAUD) Dialokasikan untuk penyelenggara PAUD dan digunakan untuk mendanai kegiatan operasional penyelenggaraan pendidikan sesuai petunjuk teknis Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Ketenagakerjaan (P2UKM dan Naker). Dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas koperasi dan UKM dan meningkatkan kualitas Tenaga Kerja melalui pelatihan ketenagakerjaan

2

3

4

5

6

7

Page 9: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

• Dialokasikan untuk mendanai kegiatan yang bersifat non fisik berupa, antara lain: belanja operasional pendidikan dan kesehatan; tunjangan profesi dan tambahan penghasilan guru PNSD; dan peningkatan kualitas pengelolaan DAK di bidang infrastruktur.

Kebijakan alokasi DAK Non Fisik secara umum

• Dialokasikan untuk membantu meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan bidang kesehatan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, dan malnutrisi.

• Dana BOK dialokasikan dalam APBN untuk meningkatkan keikutsertaan KB, melalui peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB yang merata.

Bantuan Operasional Kesehatan dan Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOK dan BOKB)

9

DAK NON FISIK BIDANG KESEHATAN

Page 10: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

PERKEMBANGAN ALOKASI DAK FISIK TA 2003-2016

10

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Provinsi 0,14 - 0,02 0,01 - 0,76 1,35 0,83 1,31 1,33 1,83 1,90 3,90 7,21

Kab/Kota 2,13 2,84 3,99 11,5 17,0 20,4 23,4 20,3 23,9 24,7 29,8 31,1 54,9 78,2

Total 2,27 2,84 4,01 11,5 17,0 21,2 24,8 21,1 25,2 26,1 31,7 33,0 58,8 85,5

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

60,0

70,0

80,0

90,0

Alo

kasi

(R

p T

riliu

n)

Page 11: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

11

Postur Dana Alokasi Khusus

TA 2015 dan TA 2016

URAIAN

2015 2016 Selisih APBN 2016 -

RAPBN

APBNP R-APBN APBN Jumlah %

Triliun Rupiah

Dana Alokasi Khusus (DAK) 161,57 215,26 208,93 -6,33 -2,94

1. DAK Fisik / DAK* 58,82 91,78 85,45 -6,33 -6,89

a. DAK Reguler dan Tambahan P3K2 & UD 56,00 57,57 55,09 -2,48 -4,30

b. DAK Infrastruktur Publik Daerah - 31,39 27,54 -3,85 -12,27

c. DAK Afirmasi 2,82 2,82 2,82 - -

2. DAK Non Fisik / Dana Transfer Lainnya** 102,75 123,48 123,48 -

a. Tunjangan Profesi Guru PNSD 70,25 71,02 71,02 - -

b. Bantuan Operasional Sekolah 31,30 43,92 43,92 - -

c. Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD 1,10 1,02 1,02 - -

d. Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi 0,10 0,40 0,40 - -

e. Bantuan Operasional Kesehatan dan KB (BOK &

BOKB) - 4,57 4,57 - -

f. Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD - 2,28 2,28 - -

g. Peningkatan Kapasitas Kop., UKM dan

Ketenagakerjaan - 0,26 0,26 - -

* Terjadi perubahan nomenklatur dimana TA. 2015 disebut sebagai Dana Alokasi Khusus (DAK) sedangkan TA. 2016 menjadi DAK Fisik

** Terjadi perubahan nomenklatur dimana TA. 2015 disebut sebagai Dana Transfer Lainnya dan termasuk Dana Insentif Daerah (DID)

sedangkan TA. 2016 menjadi DAK Non Fisik dan tidak termasuk DID

Page 12: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

PAGU DAK BIDANG KESEHATAN TA 2016

SUB BIDANG PAGU ALOKASI Pelayanan Dasar 6.460.280,55

Rujukan 4.563.484,24

Farmasi 3.641.996,22

Sarpras Penunjang Kesehatan 1.104.147,00

TOTAL PAGU ALOKASI 15.769.908,00

(dalam jutaan rupiah)

SUB BIDANG PAGU ALOKASI

Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) 2,500,000.00

Akreditasi Rumah Sakit 92,174.61

Akreditasi Puskesmas 109,127.07

Jaminan Persalinan 1,650,000.00

TOTAL PAGU ALOKASI 4,351,301.68

Page 13: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

1. Kelebihan Alokasi Subbidang Farmasi Pada 30 Daerah Direalokasikan Kepada 10

Daerah Untuk Mendanai Pembangunan 10 Rs Pratama Yang Menjadi Prioritas

Nasional.

Dalam rangka mendukung pembangunan Rumah Sakit Pratama pada 10 daerah kab./kota

yang merupakan prioritas nasional, diperlukan dana sebesar Rp318,50 miliar.

Sementara itu dalam alokasi DAK TA 2016 untuk Kesehatan sub bidang Farmasi, terdapat

beberapa daerah yang mendapatkan alokasi yang lebih besar dari kebutuhannya.

Guna mengoptimalkan anggaran DAK dan menjaga keseimbangan alokasi DAK bidang

kesehatan TA 2016 dan TA 2017, maka terhadap daerah-daerah (30 daerah) yang alokasi DAK

kesehatan subbidang farmasi lebih besar dari kebutuhannya, akan dilakukan pengurangan

alokasi, dan hasil pengurangan tsb direalokasi kepada 10 daerah untuk pembangunan 10 RS

Pratama (subbidang pelayanan rujukan).

2. Kelebihan pagu alokasi pada subbidang pelayanan dasar, atau subbidang

pelayanan rujukan, atau subbidang farmasi, yang terjadi pada 126 daerah, akan

direalokasi antar subbidang tanpa merubah total pagu alokasi bidang Kesehatan

pada masing-masing daerah.

3. Perubahan alokasi antar subbidang antar daerah dan antar subbidang dalam daerah yang sama tsb akan dituangkan dalam APBNP TA 2016.

13

Rencana Perubahan Alokasi DAK Fisik Bidang Kesehatan TA 2016

Page 14: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

Penyaluran DAK TA 2016

•30%

•Paling cepat Februari

•Paling lambat 31 Juli

Triwulan I

•25%

•Setelah daerah menyampaikan laporan realisasi triwulan I (minimal terserap 75%)

Triwulan II •25%

•Setelah daerah menyampaikan laporan realisasi triwuan II (minimal terserap 75%)

Triwulan III

•20%

•Setelah daerah menyampaikan laporan realisasi triwulan ((I (minimal terserap 90%)

Triwulan IV

Penyaluran DAK Fisik Per Bidang

• 25%

• Bulan pertama setiap triwulan

Triwulan I

• 25%

• Bulan pertama setiap triwulan

Triwulan II • 25%

• Bulan pertama setiap triwulan

Triwulan III

• 25%

• Bulan pertama setiap triwulan

Triwulan IV

Penyaluran DAK Non Fisik per Jenis

Page 15: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

• Paling cepat pada bulan Februari, setelah Kepala Daerah menyampaikan dokumen:

• Perda APBD tahun berjalan;

• Laporan realisasi penyerapan dan capaian output DAK tahun sebelumnya

• Laporan disampaikan paling lambat minggu ke-3 Maret

TRIWULAN I

• Setelah Kepala Daerah menyampaikan laporan realisasi penyerapan dan capaian output DAK Fisik triwulan I tahun anggaran berjalan

• Realisasi penyerapan DAK triwulan I minimal 75%.

• Laporan disampaikan paling lambat minggu ke-2 Juni

TRIWULAN II

• Setelah Kepala Daerah menyampaikan laporan realisasi penyerapan dan capaian output DAK Fisik sd. triwulan II tahun anggaran berjalan.

• Realisasi penyerapan DAK triwulan II + sisa triwulan I minimal 75%.

• Laporan disampaikan paling lambat minggu ke-2 September.

TRIWULAN III

• Setelah Kepala Daerah menyampaikan laporan realisasi penyerapan dan capaian output DAK Fisik sd. triwulan III tahun anggaran berjalan.

• Realisasi penyerapan DAK triwulan III + sisa triwulan I dan triwulan II minimal 90%.

• Laporan disampaikan paling lambat 7 hari kerja sebelum akhir Desember.

TRIWULAN IV

SYARAT PENYALURAN DAK FISIK

15 15

Page 16: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

16

Perbedaan Penyaluran DAK Fisik TA 2015 dan TA 2016

TAHUN 2015 TAHUN 2016

1. Penyaluran tidak per bidang (gelondongan dari pagu alokasi per daerah)

1. Penyaluran per bidang

2. Penyaluran per triwulan prosentase dari total pagu alokasi DAK per daerah

2. Penyaluran per triwulan prosentase dari total pagu alokasi DAK per bidang per daerah

3. Persyaratan : laporan realisasi tidak harus menunjukkan penyerapan tertentu

3. Persyaratan : laporan realisasi triwulan I dan triwulan II harus menunjukkan penyerapan dana minimal 75%

4. Laporan yang dipersyaratkan untuk dasar penyaluran hanya laporan realisasi penyerapan dana.

4. Laporan yang dipersyaratkan untuk dasar penyaluran mencakup realisasi penyerapan dana dan realisasi capaian output dari kegiatan fisik.

5. Laporan realisasi DAK sebagai syarat penyaluran disampaikan langsung daerah dlm bentuk hardcopy asli

5. Laporan realisasi DAK sebagai syarat penyaluran disampaikan langsung oleh daerah dalam bentuk softcopy melalui system aplikasi dan hardcopy asli.

6. Kepala daerah harus menyampaikan surat pernyataan penyediaan Dana Pendamping minimal10%

6. Tidak perlu surat pernyataan dana pendamping

7. Penyampaian laporan realisasi per triwulan tidak dibatasi waktunya.

7. Penyampaian laporan realisasi per triwulanan dibatasi waktunya.

Page 17: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

17

SYARAT PENYALURAN DAK NON FISIK (BOK DAN BOKB)

Pola, Waktu, dan Besaran Penyaluran

Syarat

TW I : 25% paling cepat Januari

Laporan realisasi TW IV paling lambat minggu ke-3 Januari

TW II : 25% paling cepat April

Laporan realisasi TW I paling lambat minggu ke-3 April

TW II : 25% paling cepat Juli

Laporan realisasi TW II paling lambat minggu ke-3 Juli

TW IV : 25% paling cepat Oktober

Laporan realisasi TW III paling lambat minggu ke-3 Oktober

Page 18: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

OPTIMALISASI DAN PENGGUNAAN SISA DAK FISIK

Adalah Dana DAK yang sudah tersalurkan ke RKUD namun tidak habis digunakan sampai dengan akhir tahun anggaran

Pagu DAK

Penyaluran/

Pemindahbukuan RKUN ke RKUD

Pelaksanaan Kegiatan di

Daerah

Tidak Habis sampai dengan

TA berakhir

Sisa DAK

Output Kegiatan Belum Tercapai

Diperhitungkan dalam DAK FisikTahun

berikutnya

Output Kegiatan Telah Tercapai

Dianggarkan pada tahun berikutnya

Dapat digabung dengan Sisa DAK Bidang

lainnya

Membiayai Bidang tertentu yang

ditentukan oleh Pemda

Menggunakan Juknis TA berjalan

18

Page 19: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

RENCANA PENGALOKASIAN DAK TA 2017

19

Page 20: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

20

NO BIDANG DAK SUBBIDANG DAK ALOKASI 2016 ALOKASI 2017

1 PENDIDIKAN

a. Pendidikan SD/SDLB Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota

b. Pendidikan SMP/SMPLB Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota

c. Pendidikan SMA Kabupaten/Kota Provinsi

d. Pendidikan SMK Kabupaten/Kota Provinsi

2 KESEHATAN dan KELUARGA

BERENCANA

a. Pelayanan Kesehatan Dasar Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota

b. Pelayanan Kesehatan Rujukan a. Provinsi

b. Kabupaten/Kota

a. Provinsi

b. Kabupaten/Kota

c. Pelayanan Kesehatan

Kefarmasian

a. Provinsi

b. Kabupaten/Kota

a. Provinsi

b. Kabupaten/Kota

d. Keluarga Berancana Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota

3

INFRASTRUKTUR PERUMAHAN,

PERMUKIMAN, AIR MINUM DAN

SANITASI

a. Infrastruktur Perumahan dan

Pemukiman Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota

b. Infrastruktur Air Minum Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota

c. Infrastruktur Sanitasi Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota

4 KEDAULATAN PANGAN

a. Infrastruktur Irigasi a. Provinsi

b. Kabupaten/Kota

a. Provinsi

b. Kabupaten/Kota

b. Pertanian a. Provinsi

b. Kabupaten/Kota

a. Provinsi

b. Kabupaten/Kota

5 ENERGI SKALA KECIL - Provinsi Provinsi

6 KELAUTAN DAN PERIKANAN - a. Provinsi

b. Kabupaten/Kota

a. Provinsi

b. Kabupaten/Kota

BIDANG/SUBBIDANG DAK FISIK SESUAI KEWENANGAN DAERAH

Page 21: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

21

Kriteria Penilaian Usulan/Proposal DAK

Sesuai Prioritas Nasional

Sesuai Menu Kegiatan

masing2 Bidang/ Subbidang

Usulan Pendanaan yang wajar

Dukungan Data Teknis

Penyusunan

Rencana

Kegiatan oleh

SKPD

Bappeda/Biro

Keuangan/BPKAD

(Rekap/Konsolida

si Usulan)

Penyampaian

Proposal oleh

Kepala Daerah

Verifikasi oleh K/L

Teknis atas

Usulan/Proposal

1. Kemenkeu

2. Bappenas

3. K/L Teknis

Verifikasi oleh K/L

Teknis atas

Usulan/Proposal

Hasil Verifikasi

berupa

Konsolidasi

Usulan, Priroritas

Alokasi & Data

Teknis

Penilaian oleh Tim

Pusat atas Hasil

Verifikasi untuk

penentuan

daerah penerima

Penyampaian ke

DPR RI

Pembahasan

Alokasi DAK

Penetapan

Alokasi DAK

Pengusulan Pembahasan &

Penetapan Alokasi

Penilaian

Koordinasi

sinkronisasi

kegiatan

dengan

pemerintah

provinsi

Penyiapan

Proposal oleh

SKPD

PENGALOKASIAN DAK TA 2017

Page 22: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

22

RPJM Daerah

RPJP Daerah

RKP RPJM Nasional

RPJP Nasional

RKP Daerah

Renstra KL

Renja - KL

Renstra SKPD

Renja - SKPD

RAPBN

RAPBD

RKA-KL

RKA - SKPD

APBN

Rincian APBN

APBD

Rincian APBD

Diacu

Pedoman Dijabar

kan Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Diperhatikan

Dijabarkan

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Diacu

Diacu

Pem

erintah

P

usat

Pem

erintah

D

aerah

Usulan DAK*

*Usulan DAK (Proposal Based) sesuai RPJMD dan RKPD yang diselaraskan dengan RPJMN dan RKP Nasional

SINKRONISASI KEGIATAN DAK PER BIDANG/SUBBIDANG DALAM PERENCANAAN PUSAT DAN DAERAH

Page 23: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

TAHAPAN PENGUSULAN PROPOSAL

1. SKPD menyusun usulan DAK per bidang/subbidang yang mencakup :

a. Kondisi fisik sasaran kegiatan;

b. Rincian kegiatan, ;

c. Target output;

d. Lokasi kegiatan.

2. Kegiatan yang diusulkan merupakan bagian rencana kegiatan yang telah tertuang dalam

RKPD dan tidak didanai dari belanja murni APBD.

3. Usulan DAK per bidang/subbidang dibahas antara SKPD, Bappeda, dan Biro

Keuangan/BPAKD/DPKAD, untuk menentukan prioritas bidang/subbidang, lokus kegiatan,

kebutuhan dana, dan sinkronisasi dengan kegiatan yang didanai dari belanja murni APBD.

4. Berdasarkan hasil pembahasan, SKPD menyusun proposal DAK per bidang/subbidang dengan

menggunakan template dan aplikasi yang ditentukan (e-proposal).

5. SKPD menyampaikan proposal per bidang/subbidang kepada Bappeda,

6. Bappeda menyusun rekapitulasi proposal seluruh bidang/subbidang.

7. Proposal per bidang/subbidang dan rekapitulasi proposal seluruh bidang ditetapkan oleh

kepala daerah.

8. Proposal per bidang/subbidang yang telah ditetapkan kepala daerah disampaikan kepada K/L

teknis, dan rekapitulasi proposal seluruh bidang disampaikan kepada DJPK dan Bappenas.

Page 24: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

24

Tahapan Kegiatan Jan

Fe

b

Ma

r

Ap

r

Me

i

Jun

Jul

Ag

t

Se

p

Ok

t

No

v

De

s

Proses di Daerah

Penyusunan usulan DAK per bidang/sub bidang oleh SKPD

Pembahasan usulan di tingkat pemda oleh SKPD dan Bappeda

sinkronisasi rencana kegiatan DAK oleh kab/kota dengan kegiatan DAK yang diusulkan oleh provinsi dan/atau kegiatan yang akan didanai dari APBD murni Provinsi

Penyusunan rekapitulasi proposal hasil pembahasan oleh Bappeda

Penetapan proposal oleh kepala daerah

Penyampaian proposal oleh pemda kepada K/L teknis dan Kemenkeu

Proses di Pemerintah Pusat

Pembahasan Pagu dan alokasi DAK 2017 per jenis dan per bidang/sub bidang DAK per daerah dengan Bappenas dan K/L

Penyusunan Pagu DAK 2017 per jenis dan per bidang/sub bidang DAK

Verifikasi dan Penilaian Proposal DAK di K/L

Penyiapan data tingkat penyerapan tahun sebelumnya dan data pendukung lainnya

Pembahasan hasil verifikasi, penilaian proposal DAK & alokasi minimal DAK per bidang/sub bidang

Pembicaraan Pendahuluan dengan DPR dalam rangka NK dan RAPBN 2017

Pembahasan & penetapan alokasi DAK per Daerah dengan DPR dalam rapat Panja TKDD

Penyusunan Perpres Rincian APBN 2017

TIME FRAME TAHAPAN PENGUSULAN, PENILAIAN DAN PEMBAHASAN PROPOSAL DAK

Page 25: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan

Gedung Radius Prawiro, Jalan Dr Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710

Telp./Fax. 021 3509445 www.djpk.kemenkeu.go.id

Terima Kasih

Page 26: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

26

FGD dengan K/L, Bappenas, dan DJPK tentang tata cara verifikasi dan assessment proposal DAK

Penyusunan pedoman verifikasi dan assesment proposal DAK.

Sosialisasi/workshop penyusunan dan penyampaian DAK.

Penyusunan RPMK mengenai tatacara penyusunan, penyampaian, penilaian, dan penetapan alokasi DAK.

Penyusunan template dan system aplikasi serta manual proposal DAK.

Perumusan prioritas nasional DAK (roadmap) yang mencakup :

Fokus bidang/subbidang dan

lingkup DAK Fisik;

Prioritas bidang/subbidang dan

prioritas lokus;

Target output per bidang/subbidang;

Kegiatan dan output DAK Fisik didukung dengan output DAK

Non Fisik;

Target outcome per bidang/subbidang dikaitkan dengan

MTEF.

TAHAPAN PRA PROPOSAL

Page 27: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

27 Proposal per bidang/subbidang yang telah ditetapkan kepala daerah disampaikan kepada K/L teknis, dan rekapitulasi proposal

seluruh bidang disampaikan kepada DJPK dan Bappenas.

Proposal per bidang/subbidang dan rekapitulasi proposal seluruh bidang ditetapkan oleh kepala daerah.

Bappeda menyusun rekapitulasi proposal seluruh bidang/subbidang.

SKPD menyampaikan proposal per bidang/subbidang kepada Bappeda.

Berdasarkan hasil pembahasan, SKPD menyusun proposal DAK per bidang/subbidang dengan menggunakan template dan aplikasi yang ditentukan.

Bappeda dan BPKAD/DPKAD kab/kota melakukan sinkronisasi rencana kegiatan DAK yang akan diusulkan oleh kab/kota dengan kegiatan DAK yang diusulkan oleh provinsi dan/atau kegiatan yang akan didanai dari APBD murni Provinsi.

Usulan DAK per bidang/subbidang dibahas antara SKPD, Bappeda, dan Biro Keuangan/BPAKD/DPKAD, untuk menentukan prioritas bidang/subbidang, lokus kegiatan, kebutuhan dana, dan sinkronisasi dengan kegiatan yang didanai dari belanja murni APBD.

Kegiatan yang diusulkan merupakan bagian rencana kegiatan yang telah tertuang dalam RKPD, sesuai dengan RPJMD dan tidak didanai dari belanja murni APBD.

SKPD menyusun usulan DAK per bidang/subbidang yang mencakup :

Kondisi fisik sasaran kegiatan; Rincian kegiatan; Target output; Lokasi kegiatan.

TAHAPAN PENGUSULAN PROPOSAL

Page 28: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

28

DJPK menyusun kebijakan, ruang lingkup, sasaran, dan pagu alokasi DAK per bidang/subbidang dalam NK dan RAPBN.

Penentuan daerah penerima DAK yang telah ditetapkan dalam triaterial meeting, dibahas dalam rapat pleno DJPK, K/L Teknis dan Bappenas.

Berdasarkan hasil penilaian proposal DAK, DJPK melakukan triaterial meeting dengan K/L dan Bappenas untuk menentukan daerah penerima DAK per bidang/subbidang.

Tim Penilai proposal dari K/L teknis, DJPK dan Bappenas melakukan penilaian bidang/subbidang DAK per daerah dengan memperhatikan :

Fokus bidang/subbidang dan lingkup DAK Fisik;

Target output per bidang/subbidang;

Prioritas bidang/subbidang dan prioritas lokus;

Sinkronisasi antara RPJMN dan RPJMD;

Pagu anggaran DAK per bidang/subbidang;

Tingkat penyerapan DAK tahun sebelumnya.

K/L teknis menyampaikan hasil verifikasi kegiatan per bidang/subbidang DAK kepada DJPK dan Bappenas.

K/L Teknis melakukan tabulasi dan verifikasi data kebutuhan teknis kegiatan dalam proposal DAK per bidang/subbidang.

TAHAPAN PENILAIAN PROPOSAL

Page 29: KEBIJAKAN ALOKASI DAN PELAKSANAAN DAK KESEHATAN … filea. Penyediaan obat dan perbekalan kesehatan di kabupaten/kota untuk puskesmas; b. Pembangunan baru/rehabilitasi dan/atau pengadaan

TAHAPAN PEMBAHASAN DAN PENETAPAN ALOKASI

Berdasarkan RUU APBN yang telah disahkan dalam Sidang Paripurna DPR RI, Menteri Keuangan dan Pimpinan Banggar DPR RI menetapkan rincian alokasi DAK per bidang/subbidang per daerah, untuk menjadi lampiran resmi hasil Pembahasan Tingkat I

RAPBN dan selanjutnya akan ditetapkan dalam Perpres Rincian APBN.

Kebijakan alokasi DAK hasil pembahasan dengan Banggar DPR RI dituangkan dalam RUU APBN untuk disampaikan dalam Sidang Paripurna pengesahan RUU APBN, sedangkan rincian alokasi DAK per bidang/subbidang per daerah dilampirkan dalam

kesepakatan Panja TKDD.

Hasil perubahan alokasi yang telah dibahas dengan K/L dan Bappenas disampaikan dan dibahas kembali dengan Banggar DPR RI.

Perhitungan perubahan alokasi dibahas kembali dalam rakor antara DJPK dengan K/L teknis dan Bappenas.

Apabila berdasarkan hasil pembahasan dengan Banggar, terjadi perubahan pagu anggaran DAK dan/atau pagu anggaran per bidang/subbidang dan perubahan prioritas lokus alokasi DAK, DJPK menyiapkan penghitungan perubahan alokasi.

DJPK, bersama Bappenas, dan K/L membahas kebijakan dan alokasi DAK dengan Banggar DPR RI.

Alokasi DAK per bidang/subbidang per daerah disampaikan ke DPR dalam pembahasan Tingkat I RAPBN.

Hasil perhitungan alokasi DAK per bidang/subbidang per daerah dibahas dalam rakor antara DJPK dengan K/L Teknis dan Bappenas.

DJPK melakukan perhitungan alokasi DAK per bidang/subbidang per daerah.

29