Upload
vandan
View
244
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar adalah salah satu berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan
sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja
untuk orang-orang dengan imbalan uang. Pasar merupakan tempat bertemunya
penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan
pembeli secara langsung, dan biasanya ada proses tawar menawar, bangunan
biasanya terdiri dari kios, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual
maupun suatu pengelola Pasar. Kebanyakan Pasar menjual kebutuhan sehari-
hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur,
daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula
yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya.
Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di indonesia, dan umumnya
terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai
Pasar. Hampir setiap Pasar sampah dijumpai dan selalu saja menggunung,
karena produksi sampah sangat tinggi.
Di Pasar, sayuran dari pemasok belum sepenuhnya dalam keadaan siap
jual. Sayuran itu harus, di piih dan dibersihkan. tidak sedikit sayuran dan
buah yang telah rusak, kerusakan tersebut bisa dikarenakan layu atau busuk,
karena terlalu lama disimpan, atau terlalu lama dalam perjalanan.
Sampah hasil pemilahan sayuran, dan buah yang telah membusuk
dikumpulkan sementara, kemudian setelah pedagang tutup, petugas kebersihan
akan mengumpulkan sampah dan akan dibuang ketempat pembuangan
sementara (TPS), baru kemudian diangkut ketempat pembuangan akhir (TPA).
Kecamatan Kletek Kabupaten Sidoarjo memiliki sebuah Pasar agrobis
yang terletak di Jalan Sawunggaling 177-183, Jemundo, Taman (Kletek),
Sidoarjo, Jawa Timur yang beroperasi mulai jam 5 sore hingga pagi.
Disetiap kios dan los tidak tersedia kotak sampah khusus, kebanyakan
mereka menggunakan keranjang sampah yang terbuat dari bambu, kardus dan
kantong plastik. Pedagang yang tidak mempunyai kotak sampah mereka akan
1
membuang sampah disekitar tempat pedagang, sehingga menjadikan tempat
tersebut kotor. Sampah yang dihasilkan disetiap kios dan los dikumpulkan,
lalu diangkut menggunakan gerobak sampahdan dibuang ke TPS.
Di beberapa kios ada tempat pengumpulan sampah yang terbuka dapat
menjadikan tempat perkembangbiakan kuman penyakit, yang akan menjadi
sumber infeksi. Dan tempat perkembangbiakannya, vektor dapat menularkan
penyakit melalui makanan dan minuman, serta ganguan estetika. Berdasarkan
hal tersebut di atas penulis ingin mengetahui lebih lanjut tentang pengelolaan
sampah dan sanitasi di Pasar Puspa Agro.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah sanitasi menjadi priorotas utama penulis untuk mengadakan
observasi di Pasar Agrobis Puspa Agro. Mengingat bahwa masih banyak pasar
yang belum memiliki penampungan sampah sementara sehingga sampah
beserakan diberbagai tempat dan menjadi tempat perkembangbiakan penyakit.
Serta menilai apakah saran dan prasarana yang terdapat di Pasar Agrobis
Puspa Agro sudah memenuhi standar sesuai dengan instrumen yang penulis
buat.
1.3 Tujuan Observasi
a. Tujuan Umum
Mengetahui sistem pengelolaan sampah dan sanitasi di Pasar Agrobis
Puspa Agro
b. Tujuan Khusus
1) Mengetahui sarana prasarana apa saja yang terdapat di Pasar Agrobis
Puspa Agro
2) Mengetahui jenis dan jumlah sarana pengelolaan sampah di Pasar
Agrobis Puspa Agro
3) Mengetahui jumlah tenaga pengelolaan sampah di Pasar Agrobis
Puspa Agro
4) Mengetahui bagaimana pengelolaan sanitasi apabila dikaitkan dengan
instrumen di Pasar Agrobis Puspa Agro.
2
1.4 Manfaat Observasi
1) Mengaplikasikan ilmu pada mata kuliah Sanitasi Tempat-Tempat Umum
yang didapat di bangku kuliah
2) Memberikan sumbangan pemikiran dan alternative pemecahan masalah
kepada pihak Pasar mengenai system sanitasi di Pasar Agrobis Puspa Agro
3) Memberikan informasi kepada pihak manajemen Pasar Agrobis Puspa
Agro mengenai penilaian sanitasi yang telah dilakukan
4) Sebagai acuan yang dapat digunakan oleh pihak Pasar Agrobis Puspa Agro
untuk melakukan perbaikan terhadap komponen sanitasi yang sudah ada
dan penyediaan komponen fasilitas sanitasi yang belum ada.
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup ini meliputi sanitasi, bangunan Pasar, dan fasilitas lain di Pasar
Agrobis Puspa Agro.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sanitasi Tempat Umum
Sanitasi tempat umum merupakan suatu usaha untuk mengawasi dan
mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya tempat-tempat umum tersebut
yang mengakibatkan timbul dan menularnya berbagai jenis penyakit.
2.2 Pengertian Pasar Secara Umum
Pasar orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas , uang untuk
berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya (William J. Stanton,
1993:92).
2.3 Pengertian Pasar Sehat
Pasar sehat adalah kondisi Pasar yang bersih, nyaman, aman dan sehat
melalui kerjasama seluruh stakeholder terkait dalam menyediakan pangan
yang aman dan bergizi bagi masyarakat. Stakeholder yang dimaksud disini
adalah unit terkait di Pasar antara lain pemerintah pusat, pemerintah setempat,
pengelola Pasar, pemasok, penjual, pekerja Pasar lainnya, dan juga konsumen.
Sehingga Pasar yang sehat akan memberika nmanfaat kepada seluruh
stakeholder dari sisi kesehatan dan juga ekonomi.
2.4 Tinjauan Umum Tentang Sampah
2.4.1 Pengertian Sampah
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam
yang berbentuk padat (UU nomor 18 tahun 2008, pengolahan sampah).
Untuk mempertegas pengertian sampah sampah adalah sesuatu benda
padat yang sudah tidak di pakai lagi oleh manusia atau benda padat yang
sudah di gunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia dan dibuang. Para
ahli kesehatan masyarakat amerika membuat batasan sampah (waste)
adalah suatu yang tidak dipakai tidak disenangi, atau sesuatu yang
dibuang yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan
4
sendirinya. Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil kegiatan
manusia yang sudah di buang karna sudah tidak berguna. Sehingga
bukan semua benda padat yang tidak di gunakan dan di buang disebut
sampah, misalnya : benda-benda alam benda-benda yang keluar dari
bumi akibat dari gunung meletus, banjir, pohon di hutan yang tumbang
akibat angin rebut dan sebagainya. (Notoatmojo, 2007 : 187-188,).
Dengan demikian sampah mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut
(Notoatmojo, 2007 : 187-188,):
1. Adanya suatu benda atau benda padat
2. Adanya hubungan langsung/tidak langsung dengan manusia
3. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi
2.4.2 Jenis Sampah
Jenis sampah dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Dilihat dari komposisi kimia
Berdasarkan komposisi kimia sampah terdiri dari sampah organik
misalnya sisa sampah sayuran, dan sampah anorganik misalnya
sampah sampah kaleng, pecahan kaca, dan debu.
2. Dilihat dari mudah tidaknya terbakar
Sampah yang mudah terbakar misalnya kertas, kain, plastik dan
kayu, sedangkan sampah yang tidak mudah terbakar (non
combustible) misalnya kaleng bekas dan pecahan kaca.
3. Dilihat dari karakteristiknya
a. Garbage, yaitu jenis sampah hasil pengolahan atau pembuatan
makanan, yang umumnya mudah membusuk, dan berasal dari
rumah tangga, restoran, hotel dan sebagainya.
b. Rubbish, yaitu sampah yang berasal dari perkantoran,
perdagangan baik yang mudah terbakar, seperti kertas, karton,
plastic, dan sebagainya.
c. Ashes (abu), yaitu sisa pembakaran dari bahan-bahan yang
mudah terbakar, termasih abu rokok.
d. Sampah jalanan (street sweeping), yaitu sampah yang berasal
dari pembersihan jalan, yang terdiri dari campuran bermacam-
5
macam sampah, daun-daunan, kertas, plastic, pecahan kaca, besi,
debu, dan sebagainya.
e. Sampah industri, yaitu sampah yang berasal dari industri atau
pabrik-pabrik.
f. Bangkai binatang (dead animal), yaitu bangkai binatang yang
mati karna alam, ditabrak kendaraan, atau di buang oleh orang.
g. Bangkai kendaraan (abandonet vehicle) adalah bangkai mobil,
sepeda, sepeda motor, dan sebagainya
h. Sampah pembangunan (construksion waste), yaitu sampah dari
proses pembangunan gedung, rumah dan sebagainya, yang
berupa puing-puing, potongan-potongan kayu, besi beton,
bamboo, dan sebagainya.(Notoatmojo, 2007 : 190-191)
4. Jenis sampah dikelompokkan berdasarkan sumbernya seperti :
a) Pemukiman
Biasanya berupa rumah atau apartemen, jenis sampah yang
ditimbulkan antara lain sisa makanan, kertas, plastic, tekstil,
kulit, sampah kebun, kayu, kaca, logam, limbah berbahaya dan
beracun dan sebagainya.
b) Daerah komersial
Daerah komersial yang meliputi pertokoan, rumah makan, Pasar,
perkantoran, hotel dan lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan
antara lain kertas, kardus, plastic, kayu, sisa makanan, kaca,
logam, limbah berbahayadan beracun dan sebagainya.
c) Institusi
Yaitu sekolah, rumah sakit, penjara, pusat pemerintahan, dan
lain-lain. Jenis sampah yang ditimbulkan sama dengan jenis
sampah pada daerah komersial.
d) Kontruksi dan pembonkaran bangunan
Meliputi pembuatan konstruksi baru, perbaikan jalan, dan lain-
lain. Jenis sampah yang ditimbulkan antara lain kayu, baja,
beton, debu dan lain-lain.
6
5. Fasilitas umum
Seperti penyapuan jalan , taman, pantai, tempat rekreasi, dan lain-
lain. Jenis sampah yang ditimbulkan adalah rubbish, sampah taman,
ranting, daun dan sebagainya.
6. Pengolahan limbah domestik
Seperti instalasi pengolahan air minum, instalasi pengolahan air
buangan dan incinerator. Jenis yang di timbulkan adalah lumpur
hasil pengolahan, debu dan sebagainya.
7. Kawasan industri
Jenis sampah yang di timbulkan antara lain sisa proses produksi,
buangan non industri dan sebagainya.
8. Pertanian
Jenis sampah yang dihasilkan adalah sisa makanan busuk dan sisa
pertanian.(Damanhuri, 2004 : 1.3)
2.4.3 Efek Sampah
Efek buruk dari sampah yang dapat menimbulkan gangguan
tersebut dapat di tinjau dari berbagai segi yaitu :
1. Segi kesehatan
Sampah merupakan tempat perkembangbiakannya kuman penyakit
yang akan menjadi sumber ionfeksi dan tempat
perkembangbiakannya vector penyakit yang dapat menularkan
penyakit melalui makanan dan minuman.
2. Segi estetika
Sampah akan mengganggu kesehatan dan kenikmatan lingkungan
hidup manusia. Hal ini akan menggangu kebersihan, keindahan dan
penciuman manusia.
3. Segi kerusakan, kecelakaan dan kerugian.
Keberadaan sampah di jalan akan mengganggu kelancaran arus
lalulintas sehingga mudah terjadi kecelakaan dan rusaknya jalan.
Sampah yang berupa benda tajam seperti potongan besi, paku dan
7
pecahan botol akan menggangu keamanan masyarakat. Sampah yang
dibuang ke sungai bias menimbulkan banjir, merusak jembatan dan
pintu pintu air.
4. Segi lingkungan
Pengaruh sampah terhadap lingkungan dapat menimbulkan
pencemaran terhadap air, tanah dan udara. Sampah yang ada di
lingkungan sekitar akan mempengaruhiderajat kesehatan masyarakat.
2.5 Manfaat Pengawasan Sanitasi Pasar
2.5.1 Bagi Produsen Primer (petani dan nelayan)
1. Meningkatnya praktek produksi pangan yang berkualitas
2. Meningkatnya kualitas dan nilai jual produk
3. Pangsa Pasar yang lebih besar
4. Lebih ekonomis karena berkurangnya biaya akibat penarikan
kembali pangan atau pangan yang terbuang/ tidak laku.
2.5.2 Bagi Pedagang
1. Meningkatnya penjualan
2. Meningkatnya kualitas produk
3. Lebih ekonomis karena berkurangnya biaya akibat penarikan
kembali atau produk yang terbuang/ tidak laku
4. Lingkungan kerja yang lebih sehat dan ergonomis
5. Pemberdayaan yang lebih luas
6. Meningkatnya kepuasan kerja, dan
7. Melestarikan budaya dan tradisi Pasar tradisional
2.5.3 Bagi Pemerintah Daerah
1. Menurunnya angka penyakit yang disebabkan pangan
2. Meningkatnya status gizi masyarakat
3. Menurunnya biaya perawatan kesehatan dan merupakan akses efektif
untuk promosi dan perlindungan kesehatan pada masyarakat luas.
4. Meningkatnya pendapatan daerah
8
2.5.4 Bagi Manajer Pasar
1. Meningkatnya perdagangan pangan
2. Meningkatnya hubungan kerjasama antara para pedagang, kontraktor
dan konsumen
3. Pemahaman yang lebih baik tentang isu perlindungan kesehatan
(memahami praktek yang sesuai di dalam dan di luar lingkungan
Pasar)
4. Perhatian yang lebih baik akan tanggungjawab atas masalah
keamanan pangan dan kesehatan
5. Berlangsungnya sistem yang lebih efektif
2.5.5 Bagi Masyarakat Sekitar
1. Meningkatnya sumber pangan aman dan bergizi
2. Meningkatnya kesehatan masyarakat
3. Berkurangnya biaya perawatan kesehatan masyarakat
4. Meningkatnya tingkat pengetahuan (khususnya tentang keamanan
pangan serta hygiene dasar, kesehatan, dan manajemen) dan
5. Meningkatnya peranan kaum wanita dalam mengahadapi
permasalahan di masyarakat.
2.5.6 Bagi Masyarakat umum
1. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan komitmen kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat
2. Meningkatnya status gizi dan kesehatan masyarakat
3. Menurunnya biaya perawatan kesehatan masyarakat
4. Menguatnya ekonomi masyarakat melalui penjualan yang meningkat
dan jumlah turis yang lebih banyak dan
5. Adanya kegiatan sebagai sumber pendapatan baru dan peningkatan
standar sosial ekonomi dan lingkungan.
2.5.7 Bagi Konsumen
1. Akses untuk memperoleh pangan yang lebih aman dan bergizi
2. Meningkatnya pemahaman bagaimana memilih pangan yang aman
dan bergizi
9
3. Meningkatnya pengetahuan tentang praktek keamanan pangan di
rumah
4. Lingkungan belanja yang aman dan sehat
5. Akses terhadap fasilitas hygiene dan sanitasi
6. Mendapatkan informasi/ pesan-pesan promosi hygiene dan sanitasi
7. Status kesehatan dan gizi yang lebih baik bagi diri sendiri dan
anggota keluarganya.
2.6 Komponen Sanitasi Pasar
Komponen sanitasi Pasar pada bab tinjauan pustaka ini berisi tentang
penjelasan syarat-syarat sanitasi Pasar sehat yang berpedoman pada
Kepmenkes Nomor 519/Menkes/SK/VI/2008 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pasar Sehat dan disesuaikan dengan instrumen penilaian
sanitasi Pasar (terlampir) yang telah dibuat oleh penulis.
2.6.1 Lokasi
Bangunan Pasar sebaiknya berlokasi di daerah yang bukan
merupakan daerah rawan bencana, seperti tanah longsor, banjir dan
sebagainya. Selain itu, sebuah Pasar harus memiliki pagar pembatas
yang jelas dengan wilayah di sekitarnya demi keamanan dan timbulnya
sengketa.
2.6.2 Bangunan Pasar
1. Penataan Ruang Dagang
Ketentuan-ketentuan yang diatur dalam hal penataan ruang
dagang terkait dengan sanitasi Pasar sehat, yaitu diantaranya :
a. Pembagian area sesuai dengan jenis komoditi, sesuai dengan sifat
dan klasifikasinya seperti : basah, kering, penjualan unggas
hidup, pemotongan unggas.
b. Pembagian zoning diberi identitas yg jelas.
c. Tempat penjualan daging, karkas unggas, ikan ditempatkan di
tempat khusus.
d. Setiap los (area berdasarkan zoning) memiliki lorong yg lebarnya
minimal 1,5meter.
10
e. Setiap los/kios memiliki papan identitas yaitu nomor, nama
pemilik dan mudah dilihat.
f. Khusus untuk jenis pestisida, bahan berbahaya dan beracun (B3)
dan bahan berbahaya lainnya ditempatkan terpisah dan tidak
berdampingan dengan zona makanan dan bahan pangan.
2. Ruang Kantor Pengelola
Ketentuan-ketentuan yang diatur pada ruang kantor pengelola
terkait dengan sanitasi Pasar sehat, yaitu diantaranya:
a. Ruang kantor memiliki venilasi minimal 20 % dari luas lantai.
b. Tingkat pencahayaan ruangan minimal 100 lux.
c. Tersedia toilet yang terpisah bagi laki-laki dan perempuan.
d. Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan
air mengalir.
3. Tempat Penjualan Bahan Pangan dan Makanan
a. Tempat Penjualan Bahan Pangan Basah
Ketentuan-ketentuan yang diatur pada tempat penjualan
bahan pangan basah terkait dengan sanitasi Pasar sehat, yaitu
diantaranya:
1) Mempunyai meja tempat penjualan dengan permukaan yang
rata dengan kemiringan yg cukup sehingga tidak
menimbulkan genangan air dan tersedia lubang pembuangan
air, mudah dibersihkan dengan tinggi minimal 60 cm dari
lantai dan terbuat dari bahan tahan karat dan bukan dari kayu.
2) Penyajian karkas daging harus digantung.
3) Alas pemotong (talenan) tidak terbuat dari bahan kayu, kedap
air dan mudah dibersihkan.
4) Pisau untuk memotong bahan mentah harus berbeda dan
tidak berkarat .
5) Tersedia tempat penyimpanan bahan pangan, seperti: ikan
dan daging menggunakan rantai dingin (cold chain) atau
bersuhu rendah (4-10º C).
11
6) Tersedia tempat untuk pencucian bahan pangan dan
peralatan.
7) Tersedia tempat cuci tangan yg dilengkapi dg sabun dan air
yg mengalir.
8) Saluran pembuangan limbah tertutup, dg kemiringan sesuai
ketentuan yg berlaku sehingga memudahkan aliran limbah
serta tidak melewati area penjualan.
9) Tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup,
dan mudah diangkat.
10) Tempat penjualan bahan pangan basah bebas vektor penular
penyakit dan tempat perindukannya, seperti: lalat, kecoa,
tikus, kucing.
b. Tempat Penjualan Bahan Pangan Kering
Ketentuan-ketentuan yang diatur pada tempat penjualan
bahan pangan kering terkait dengan sanitasi Pasar sehat, yaitu
diantaranya:
1) Mempunyai meja tempat penjualan dengan permukaan yang
rata dan mudah dibersihkan, dengan tinggi minimal 60 cm
dari lantai.
2) Meja tempat penjualan terbuat dari bahan yang tahan karat
dan bukan dari kayu.
3) Tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup
dan mudah diangkat.
4) Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun
dan air mengalir.
5) Tempat penjualan bahan pangan kering bebas vektor penular
penyakit dan tempat perindukannya, seperti : lalat, kecoa,
tikus, kucing.
c. Tempat Penjualan Makanan Matang/ Siap Saji
Ketentuan-ketentuan yang diatur pada tempat penjualan
makanan matang/ siap saji terkait dengan sanitasi Pasar sehat,
yaitu diantaranya:
12
1) Tempat penyajian makanan tertutup dengan permukaan yang
rata dan mudah dibersihkan, dengan tinggi minimal 60 cm
dari lantai, terbuat bahan yang tahan karat dan bukan dari
kayu.
2) Tersedia tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun
dan air mengalir.
3) Tersedia tempat cuci peralatan dari bahan yang kuat, aman,
tidak mudah berkarat, dan mudah dibersihkan.
4) Saluran pembuangan air limbah dari tempat pencucian harus
tertutup dengan kemiringan yang cukup.
5) Tersedia tempat sampah kering dan basah, kedap air, tertutup,
dan mudah diangkat.
6) Tempat penjualan/ los makanan matang/ siap saji bebas
vektor penular penyakit dan tempat perindukannya, seperti :
lalat, kecoa, tikus, kucing.
d. Tempat Penjualan Makanan Ringan/ Jajanan
Ketentuan-ketentuan yang diatur pada tempat penjualan
makanan ringan/ jajanan terkait dengan sanitasi Pasar sehat, yaitu
diantaranya:
1) Tempat penyajian makanannya tertutup/ ada tutupnya.
2) Menggunakan alat penjepit untuk mengambil jajan/ kue yang
dijual kepada pembeli (tidak dengan tangan telanjang).
3) Tempat penjualan makanan ringan/ jajanan bebas vektor
penular penyakit dan tempat perindukannya, seperti : lalat,
kecoa, tikus, kucing.
e. Area Parkir
Ketentuan-ketentuan tentang area parkir terkait dengan
sanitasi Pasar sehat, yaitu diantaranya:
1) Adanya pemisah yang jelas pada batas wilayah Pasar.
2) Adanya parkir yang terpisah berdasarkan jenis alat angkut,
seperti: mobil, motor,ataupun sepeda.
13
3) Tersedia area parkir khusus untuk pengangkut hewan hidup
dan hewan mati.
4) Tersedia area bongkar muat khusus yang terpisah dari tempat
parkir pengunjung.
5) Tidak ada genangan air.
6) Tersedia tempat sampah yang terpisah antara sampah kering
dan basah dalam jumlahyang cukup, minimal setiap radius 10
m.
7) Ada tanda masuk dan keluar kendaraan secara jelas, yang
berbeda antara jalur masukdan keluar.
8) Adanya tanaman penghijauan.
9) Adanya area resapan air di pelataran parkir.
f. Persyaratan Konstruksi Bangunan
1) Dinding
Dinding adalah suatu struktur padat yang membatasi
dan kadang melindungi suatu area. (Wikipedia,2011). Selain
itu, permukaan dinding harus bersih, tidak lembab dan
berwarna terang, serta permukaan dinding yang selalu
terkena percikan air harus terbuat dari bahan yang kuat dan
kedap air (dikeramik).
2) Lantai
Lantai adalah bagian bawah (alas, dasar) suatu ruangan
atau bangunan yang terbuat dari papan, semen, ubin.
(Wikipedia,2011). Ketentuan tentang lantai terkait dengan
sanitasi Pasar sehat antara lain :
a) Lantai terbuat dari bahan yg kedap air, permukaan rata,
tidak licin, tidak retak dan mudah dibersihkan.
b) Lantai yg selalu terkena air, misalnya kamar mandi,
tempat cuci dan sejenisnya harus mempunyai kemiringan
ke arah saluran pembuangan air sesuaiketentuan yg
berlaku, agar tidak terjadi genangan air.
14
3) Ventilasi
Ventilasi adalah lubang untuk pergerakan udara masuk
ke dan keluar dari ruang tertutup (Wikipedia,2011). Ada 2
jenis ventilasi, yaitu ventilasi alami (contoh : lubang angin)
dan ventilasi buatan (contoh : kipas angin, AC). Ventilasi
harus memenuhi syarat minimal 20 % dari luas lantai.
4) Pencahayaan
Dalam hal pencahayaan, penyinaran atau pemberian
cahaya (sinar) di tempat-tempat tertentu, seperti tempat
pengelolaan dan pembersihan makanan, kamar mandi dan
toilet, ruang kantor pengelola, mushollaminimal sebesar 100
lux.
2.6.3 Persyaratan Sanitasi Dasar
1. Air Bersih
a. Tersedia air bersih dengan jumlah yang cukup setiap hari secara
berkesinambungan, minimal 40 liter per pedagang.
b. Kualitas air bersih yang tersedia memenuhi persyaratan fisik,
kimia, biologi, dan radioaktif sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan No 416 Tahun 1990 tentang syarat-syarat dan
pengawasan kualitas air.
c. Jarak sumber air bersih dengan pembuangan limbah minimal 10
meter.
d. Kualitas air bersih diperiksa/ dilakukan pengujian setiap enam
(6) bulan sekali.
2. Kamar mandi/ Toilet
Ketentuan-ketentuan pada kamar mandi/ toilet terkait dengan
sanitasi Pasar sehat, yaitu diantaranya :
a. Tersedia toilet laki-laki dan perempuan yang terpisah dan
dilengkapi dengantanda/simbol yang jelas dengan proporsi
sebagai berikut:
15
No Jumlah
Pedagang
Jumlah Kamar
Mandi
Jumlah Toilet
1 < 25 1 1
2 25-50 2 2
3 51-100 3 3
Tabel 1. Proporsi Kamar mandi dengan Pedagang
Setiap penambahan 40-100 orang harus ditambah satu kamar
mandi dansatu toilet.
b. Didalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam
jumlah yang cukup danbebas jentik.
c. Didalam toilet harus tersedia jamban leher angsa, peturasan dan
bak air.
d. Tersedia tempat cuci tangan dengan jumlah yang cukup yang
dilengkapi dengan sabundan air mengalir.
e. Air limbah dibuang ke septic tank (multi chamber), riol atau
lubang peresapan yangtidak mencemari air tanah dengan jarak 10
m dari sumber air bersih.
f. Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dengan
kemiringan sesuaiketentuan yang berlaku sehingga tidak terjadi
genangan.
g. Letak toilet terpisah minimal 10 meter dengan tempat penjualan
makanan danbahan pangan.
h. Luas ventilasi minimal 20 % dari luas lantai dan pencahayaan
100 lux.
i. Tersedia tempat sampah yang cukup.
3. Persyaratan Pembuangan Sampah
Ketentuan-ketentuan pada item persyaratan pembuangan
sampah terkait dengan sanitasi Pasar sehat antara lain:
a. Setiap kios/los/lorong tersedia tempat sampah basah dan kering.
b. Tempat sampah terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah
berkarat, kuat, tertutup, dan mudah dibersihkan
16
c. Tersedia alat angkut sampah yang kuat, mudah dibersihkan dan
mudah dipindahkan.
d. Tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang
kedap air, kuat, kedap air atau kontainer, mudah dibersihkan dan
mudah dijangkau petugas pengangkut sampah.
e. TPS tidak menimbulkan bau yang tidak sedap sampai ke area
bangunan utama Pasar.
f. Lokasi TPS tidak berada di jalur utama Pasar dan berjarak
minimal 10 meter dari bangunan utama Pasar.
g. Sampah diangkut minimal 1 x 24 jam.
4. Drainase
Ketentuan-ketentuan pada item drainase terkait dengan sanitasi
Pasar sehat, yaitu diantaranya :
a. Selokan/drainase sekitar Pasar tertutup dengan kisi yang terbuat
dari logam sehingga mudah dibersihkan.
b. Limbah cair yang berasal dari setiap kios disalurkan ke instalasi
pengolahan air limbah (IPAL), sebelum akhirnya dibuang ke
saluran pembuangan umum.
c. Tidak ada bangunan los/kios diatas saluran drainase.
d. Dilakukan pengujian kualitas air limbah cair secara berkala setiap
6 bulan sekali.
5. Tempat Cuci Tangan
Ketentuan pada tempat cuci tangan yang terkait dengan sanitasi
Pasar sehat, yaitu :
a. Tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air mengalir
dan limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan yang tertutup.
6. Binatang Penular Penyakit
Pada los makanan siap saji dan bahan pangan harus bebas dari
binatang pengerat maupun serangga, yaitu seperti lalat, maupun
tikus.
17
7. Desinfeksi Pasar
Ketentuan-ketentuan pada desinfeksi Pasar terkait dengan
sanitasi Pasar sehat, yaitu antara lain :
a. Desinfeksi Pasar harus dilakukan secara menyeluruh 1 hari
dalam sebulan
b. Bahan desinfektan yg digunakan tidak mencemari lingkungan
2.6.4 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
1. Pedagang dan Karyawan
Pedagang dan karyawan juga harus menjaga personal hygiene-
nya dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karena itu, ada
ketentuan-ketentuan mengenai cara berperilaku pedagang dan
karyawan terkait dengan sanitasi Pasar sehat, yaitu diantaranya :
a. Bagi pedagang karkas daging/unggas, ikan dan pemotong unggas
harus menggunakan alatpelindung diri sesuai dengan
pekerjaannya (sepatu boot, sarung tangan, celemek,
penutuprambut, dan lain-lain).
b. Berpola hidup bersih dan sehat (cuci tangan dengan sabun, tidak
merokok, tidak buang sampah sembarangan, tidakmeludah,
buang dahak sembarangan, dan lain-lain).
c. Dilakukan pemeriksaan kesehatan bagi pedagang secara berkala
minimal 6 bulan sekali.
2. Pengunjung
Sama halnya dengan pedagang dan karyawan, pengunjung
Pasar juga harus berperilaku hidup dan sehat, paling tidak
berperilaku seperti berikut ini :
a. Berpola hidup bersih dan sehat, seperti : tidak buang sampah
sebarangan, tidak merokok, tidak meludah dan buang dahak
sembarangan, dan lain-lain.
b. Cuci tangan dengan sabun terutama setalah memegang
unggas/hewan hidup, daging, ikan.
18
2.6.5 Keamanan
1. Pemadam Kebakaran
Hal-hal yang berkaitan dengan aspek pemadam kebakaran ini
yaitu di antaranya :
a. Tersedia peralatan pemadam kebakaran yang cukup dan
berfungsi serta tidak kadaluwarsa.
b. Tersedia hidran air dengan jumlah cukup menurut ketentuan
berlaku.
c. Tersedia springkler sebagai alat untuk mengendalikan kebakaran.
d. Tersedia tabung APAR untuk memadamkan api pada awal mula
terjadi kebakaran.
e. Letak peralatan pemadam kebakaran mudah dijangkau dan ada
petunjuk arahpenyelamatan diri.
f. Tersedia pencahayaan darurat untuk penyediaan cahaya ketika
penerangan utama tidak berfungsi ketika terjadi kebakaran.
g. Adanya petunjuk prosedur penggunaan alat pemadam kebakaran.
2. Sistem Keamanan
Dalam item sistem keamanan ini, terdapat ketentuan bahwa
sebuah Pasar harus memiliki pos keamanan yang dilengkapi dengan
personil dan peralatannya.
2.6.6 Fasilitas lain
1. Tempat atau Sarana Ibadah (Musholla)
Ketentuan-ketentuan yang diatur untuk tempat atau sarana
ibadah (musholla) terkait dengan sanitasi Pasar sehat yaitu antara
lain:
a. Tersedia tempat ibadah dan tempat wudlu yang mudah dijangkau
dengan kondisi tempat yang bersih dan tidak lembab.
b. Tersedia air bersih dengan jumlah yang cukup.
c. Ventilasi dan pencahayaan harus sesuai dengan persyaratan, yaitu
sebesar 20% dari luas lantai untuk ventilasi dan minimal 100 lux
untuk pencahayaan.
19
2. Kawasan Terbatas Merokok
Tersedia tempat khusus untuk merokok, dengan ketentuan:
a. Terpisah dari ruangan atau area yang dinyatakan sebagai tempat
dilarang merokok.
b. Memiliki sistem sirkulasi udara yang memadai.
c. Tersedia asbak atau tempat pembuangan puntung rokok.
d. Dilengkapi dengan data dan informasi mengenaibahaya merokok
bagi kesehatan.
e. Tersedia tanda/petunjuk/peringatan larangan merokok dan
tanda/petunjuk ruangan boleh merokok.
3. Pos PelayananKesehatan dan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K)
Tersedia pos pelayanan kesehatan yang mudah
dijangkaudan peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
yang memadai.
20
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Pelaksanaan
1. Lokasi : Pasar Puspa Agro Jl. Sawunggaling 177-183, Jemundo, Taman
(Kletek), Sidoarjo, Jawa Timur
2. Waktu : Jumat, 30 November 2012 Jam 14.00-15.00 WIB
Rabu, 5 Desember 2012 Jam 15.00-17.30 WIB
3.2 Metode
1. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan dalam melakukan penilaian
sanitasi Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo disusun berdasarkan
KEPMENKES Nomor 519/Menkes/SK/VI/2008 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pasar Sehat, Permen Lingkungan Hidup -7-2011 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Adipura, Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 Tentang Penataan Dan Pembinaan Pasar
Tradisional Pusat Perbelanjaan Dan Toko Modern dengan penambahan dan
perubahan yang dilakukan oleh pengamat baik dari segi komponen yang
dinilai, bobot maupun skor tiap komponen.
Lembar observasi Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo yang disusun
memuat 4 hal/ bagian yaitu persyaratan lokasi, bangunan Pasar, sanitasi,
dan fasilitas lain. Bagian-bagian umum tersebut masih dibagi lagi menjadi
sub-sub bagian yang lebih khusus.
a. Pembobotan
Masing-masing sub memiliki bobot yang berbeda. Pembobotan
mengacu pada Kepmenkes Nomor 519/Menkes/SK/VI/2008 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat. Namun, pengamat juga
mengubah bobot yang telah ditentukan oleh Kepmenkes Nomor
519/Menkes/SK/VI/2008 berdasarkan subjektivitas pengamat yang
juga dilandasi dengan pengetahuan. Dimana Pembobotan lebih besar
21
diberikan pada bagian bangunan Pasar dan sanitasi, karena fokus
observasi ditujukan pada bagian itu ( hal yang penting).
b. Kriteria Nilai
Penilaian bersifat subjektif dan dilakukan oleh para penilai
berdasarkan objek yang dinilai. Kriteria penilaian dibagi menjadi 2,
yaitu :
(1) Diberikan apabila kondisi Pasar yang dinilai “TIDAK
MEMENUHI” syarat yang harus dipenuhi oleh suatu Pasar
(2) Diberikan apabila kondisi Pasar yang dinilai “TELAH
MEMENUHI” syarat yang harus dipenuhi oleh suatu Pasar
c. Skor
d. Penilaian Kategori :
- 80% × 66,2 = 52,96
BAIK 52,96 – 66,2
- 60% × 66,2 = 39,72
KURANG 39,72 – 52,95
- 40% × 66,2 = 26,48
BURUK 26,48 – 39,71
e. Sistematika Penilaian
Secara sistematis, penilaian dilakukan dengan prosedur sebagai
berikut:
1) Mengisi kolom penilaian dengan YA atau TIDAK sesuai dengan
kondisi Pasar yang riil.
2) Mengisi kolom nilai dengan angka yang sesuai dengan nilai pada
kolom penilaian (1-2).
3) Mengisi kolom skor dengan hasil perkalian antara nilai dan bobot
pada masing-masing poin penilaian.
4) Menjumlahkan seluruh skor yang telah dihitung.
5) Mencocokkan dengan kategori hasil skor.
22
Skor = bobot x nilai
Jumlah skor = ∑ {Bobot (%) × Skor}
6) Membuat kesimpulan.
Kegiatan observasi ini dilakukan secara bersama-sama dalam
satu tim. Semua anggota kelompok/ tim mengamati kondisi Pasar
sesuai komponen yang dinilai secara bersamaan, dan pada saat itu pula
semua anggota kelompok melakukan diskusi singkat menentukan nilai
yang pantas diberikan pada masing-masing komponen. Observasi ini
dilakukan selama dua hari.
2. Wawancara
Selain dengan menggunakan metode observasi, pengamat juga
menggunakan metode wawancara untuk menambah data dan informasi
tentang upaya sanitasi di Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo yang tidak
dapat diamati secara langsung. Wawancara yang dilakukan merupakan
wawancara informal dimana pertanyaan diajukan secara spontan tanpa
menggunakan pedoman /acuan daftar pertanyaan khusus. Wawancara ini
dilakukan kepada petugas Pasar, dan karyawan yang terkait.
3.3 Alat Pendukung
Untuk mendukung pelaksanaan observasi,kami menggunakan beberapa
alat pendukung seperti:
1. Kamera
Digunakan untuk mendokumentasikan hal-hal yang dianggap penting dan
berkaitan dengan kondisi sanitasi di Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo.
2. Meteran
Digunakan untuk mengukur ketinggian meja yang digunakan di tempat
penjualan bahan pangan (bahan pangan basah, kering, dan makanan
matang/ siap saji).
3. Checklist Instrumen
Digunakan untuk mendata tiap tiap komponen yang dinilai dalam Puspa
Agro Bisnis Sidoarjo
23
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1 Profil Puspa Agro
Pasar Induk Modern Puspa Agro dikembangkan dengan lahan seluas 50
hektar, Diproyeksikan sebagai Pasar induk terbesar dan terlengkap di
Indonesia, Puspa Agro dikelola dengan konsep mengintegrasikan berbagai
produk agro dalam satu kawasan yang tertata rapi. Bahkan, untuk
mengoptimalkan pengelolaan Puspa Agro, PT Jatim Grha Utama (JGU) --
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemprov Jatim--, selaku
pengembang dan pengelola megaproyek ini melengkapinya dengan berbagai
fasilitas yang memadai.
Tentang latar belakang dibangunnya Puspa Agro, setidaknya terdapat
empat hal yang mendasarinya. Pertama, melimpahnya produksi pangan dan
hortikultura Jatim. Indikasinya, Jatim mampu memasok produk pangan dan
hortikultura sekitar 35% terhadap stok nasional.
Kedua, masih terbatasnya akses dan kurangnya Pasar yang representatif
untuk memasarkan produksi petani di Jatim. Ketiga, belum tersedianya tempat
atau Pasar khusus untuk memasarkan produk pangan dan hortilultura (agrobis)
dalam skala besar. Dan keempat, masih terbukanya peluang untuk
meningkatkan penjualan hasil pertanian,baik untuk skala regional,
nasional,maupun internasional (ekspor).
Besarnya potensi dan peluang itulah yang mendasari pembangunan
Puspa Agro. Lewat Puspa Agro, akan dibangun sektor pertanian modern yang
berbudaya industri untuk mengembangkan industri pertanian
berbasispedesaan. Dengan demikian, pengembangan Puspa Agro tidak saja
membuka peluang bisnis bagi investor, tetapi sekaligus meningkatkan
kesejahteraan petani lewat peningkatan nilai ekonomi produk yang dihasilkan
petani.
Puspa Agro juga dimaksudkan mengubah pola pikir dan pola kerja
petani yang sederhana menjadi petani modern, melalui akses Pasar yang lebih
luas. Selain itu, keberadaan Puspa Agro juga bisa dijadikan sarana untuk
24
mendidik petani memperbaiki mutu produksinya, Pada gilirannya hal itu akan
berdampak pada peningkatan nilai tambah dan pendapatan mereka. Tidak
hanya itu, jika dikelola secara maksimal, Puspa Agro ke depan juga
berdampak dan berkontribusi positif bagi peningkatan pendapatan asli daerah
(PAD) Jatim. Selain itu, juga bisa meningkatkan devisa dari hasil ekspor dan
menciptakan lapangan kerja baru di sektor ini.
Berbagai produk pangan dan hortikultura mengisi lapak dan kios Puspa
Agro. Di antaranya, beras dan palawija, buah-buahan, sayur, daging, ikan,
ayam potong, dan aneka komoditas penunjang lainnya. Semuanya akan tertata
rapi dengan proyeksi mampu menampung lebih dari 5.000 petani dan
pedagang.
Puspa Agro dibangun dan dikembangkan di atas tiga pilar yang
diintegrasikan oleh manajemen yang bekerja secara profesional. Ketiga pilar
itu adalah Puspa Agro sebagai sentra perdagangan sektor agro, sebagai sarana
pendidikan agro, dan sarana wisata belanja agro.
Pengolahan limbahpun diolah sendiri tetapi untuk sementara limbah
masih dibuang di TPA dan diangkut sendiri oleh truk pengangkut sampah
milik puspa agro, selain itu puspa agro juga dilengkapi oleh fasilitas
kesehatan, tidak hanya itu akses di dalam puspa agro bisa menggunakan
segala macam angkutan baik angkutan sederhana sampai angkutan yang berat.
4.2 Hasil Penilaian
4.2.1 Lokasi
Kawasan Pasar Puspa Agro tidak terletak pada area rawan bencana.
Lokasi tersebut juga sangat mudah untuk diakses dan dijangkau oleh
kendaraan bongkar muat karena memiliki jalan yang lebar. Di samping
itu Pasar Puspa Agro memiliki batas wilayah yang jelas dan kuat antara
area memasuki Pasar dan jalan raya.
4.2.2 Bangunan Pasar
1. Penataan ruang dagang
Untuk penataan ruang dagang memiliki pembagian area
berdasarkan jenis barang yang dijual dengan identitas lengkap dan
25
terbagi dalam beberapa area yang terpisah untuk buah, sayur, daging,
dan ikan serta aneka produk. Disetiap tempat penjualan tidak ada
sudut-sudut ruangan yang menyulitkan untuk dibersihkan dan lebar
lorong antar los > 1,5 meter. Zona makanan dan bahan pangan sudah
terpisah dari zona penjualan produk pestisida/B3 dengan jarak ≥ 4 m.
2. Ruang kantor pengelola
Pada ruang kantor pengelola terdapat ventilasi yang luasnya >
20% dari luas lantai. Lalu tersedianya toilet dan tempat cuci tangan
yang sudah ada sabunnya.
3. Tempat penjualan bahan pangan dan makanan
Tempat penjualan bahan pangan dan makanan dibedakan
menjadi tiga bagian, diantaranya bahan pangan basah yang terdiri
dari ikan dan daging serta buah dan sayur, bahan pangan kering dan
bahan makan siap saji yang terdiri dari aneka produk.
a. Tempat penjualan bahan pangan basah (Ikan dan Daging)
Pada meja penjualan tidak terbuat dari kayu tapi bahan
menggunakan keramik sehingga tahan karat dan memiliki
permukaan yang rata. Tinggi dari meja tersebut sudah mencapai
60 cm. Memiliki karkas daging yang sudah digantung. Untuk
alas pemotong daging tidak terbuat dari kayu dan mudah
dibersihkan. Lalu terdapat penyimpanan bahan pangan seperti
kotak pendingin yang sudah ada ditiap los.
Disetiap los terdapat tempat untuk mencuci bahan pangan
dan peralatan tetapi belum ada sabun dan lap. Untuk tempat cuci
tangan, ada air mengalir tetapi belum dilengkapi sabun sehingga
pada kolom masing-masing skor mendapatkan nilai 1. Lalu ada
saluran tempat pembuangan limbah yang tertutup, adanya tempat
sampah yang tertutup dan kedap air yang terbuat dari plastik dan
tempat sampah antara sampah basah dan kering sudah terpisah.
b. Tempat penjualan bahan pangan basah (Sayur dan Buah)
Meja tempat penjualan sayur dan buah terbuat dari kayu
sehingga pada mendapatkan skor 1 dan tidak tahan karat. Lalu
26
memiliki permukaan yang rata dan tinggi sudah mencapai 60 cm.
Ada tempat pencucian bahan dan peralatan tetapi tidak
dilengkapi dengan sabun dan lap serta tempat cuci tangan ada air
mengalir tetapi tidak dilengkapi sabun sehingga masing-masing
skor diberi 1. Tempat penjualan ada saluran pembuangan yang
tertutup. Untuk tempat sampah, terbuat dari bahan kedap air dan
tertutup dan antara sampah kering dan basah terpisah.
c. Tempat penjualan bahan pangan kering (Aneka Produk)
Meja tempat penjualan aneka produk memiliki permukaan
yang rata dan mudah dibersihkan serta terbuat dari bahan tahan
karat dan tingginya sudah mencapai 60 cm. Terdapat tempat cuci
tangan dengan air mengalir tetapi belum dilengkapi dengan
sabun, sehingga mendapatkan skor 1.
d. Tempat penjualan makanan matang/siap saji (Aneka Produk)
Tempat penyajian bahan makan tertutup dan terbuat dari
bahan tahan karat seperti plastik dan stainless steel. Memiliki
permukaan yang rata dan mudah dibersihkan. Ada tempat cuci
tangan dengan air mengalir tetapi belum ada sabunnya sehingga
diberi skor 1. Pada tempat untuk mencuci peralatan permanen
dan mudah dibersihkan. Lalu terdapat saluran pembuangan
limbah yang tertutup.
e. Area Parkir
Pada area parkir terdapat tempat area parkir untuk mobil
dan motor, tidak ada area parkir untuk sepeda. Untuk area parkir
mobil luas areanya mencapai > 300 m², sedangkan motor
memiliki luas area parkir > 200m². Lalu pada area Pasar terdapat
area parkir untuk kendaraan bongkar muat. Area parkir tidak
tergenang air dan terdapat tanaman penghijauan disekitarnya
tetapi tidak terdapat penanda dan jalur yang jelas pada area parkir
kendaraan.
27
f. Konstruksi
Pada keadaan atapnya untuk semua tempat penjualan,
memiliki bahan yang kuat dan tidak bocor lalu tingginya yang
mencapai lebih dari 10 meter tetapi tidak dilengkapi dengan
penangkal petir sehingga diberi skor 1. Untuk keadaan dinding,
tidak ada coretan, keadaanya tidak lembab dan memiliki warna
yang terang.
Keadaan lantai tempat penjualan sayur, aneka produk, ikan
dan daging terbuat dari dikeramik, memiliki permukaan yang rata
dan tidak licin. Pada lantai kamar mandi, tempat cuci dan
sejenisnya mempunyai saluran ke tempat pembuangan air
limbah.
Keadaan lantai tempat penjualan buah, lantainya tidak
terbuat dari keramik tapi dari semen, memiliki permukaan yang
rata dan tidak licin. Pada lantai kamar mandi, tempat cuci dan
sejenisnya mempunyai saluran ke tempat pembuangan air
limbah.
4.2.3 Sanitasi
1. Air bersih
Untuk setiap pedagang sudah disediakan air bersih dan kualitas
air bersih yang sudah memenuhi syarat fisik, yaitu tidak berbau,
tidak berwarna dan tidak berasa. Pada area Pasar terdapat tendon air
dan berjumlah satu buah.
2. Toilet atau WC
Toilet atau WC antara laki-laki dan perempuan dipisah dengan
tanda yang jelas. Total kakus perempuan untuk toilet pengunjung
maupun pedagang sudah melebihi batas minimal, yaitu 15 buah,
sedangkan total kakus laki-laki untuk toilet pengunjung maupun
pedagang sudah melebihi batas minimal sehingga masing-masing
diberi skor 2.
Keadaan lainnya seperti sudah terdapat urinoir disetiap kamar
mandi minimal 2 buah, tersedia bak di setiap toilet/kamar mandi dan
28
air bersih dengan jumlah air bersih yang tidak kurang dari ½ ukuran
bak, tetapi bak kamar mandi/toilet kotor sehingga diberi skor 1.
Bentuk kakus dengan model leher angsa. Tempat cuci tangan
yang dilengkapi air mengalir tapi tidak dengan sabun, begitu juga
dengan tempat sampah yang tidak ada tutupnya masing-masing
diberi skor 1. Lalu tersedia septic tank dan letak toilet lebih dari 10
meter dari tempat penjualan dan bahan pangan. Lantai toilet yang
dikeramik dan tidak licin, tetapi toilet tidak berbau wangi.
3. Pengelolaan sampah dan tempat sampah
Setiap kios tidak memiliki lebih dari satu tempat sampah yang
terpisah antara sampah basah dan kering. Tempat sampah terbuat
dari plastik/fiber sehingga tidak mudah berkarat dan tempat
sampahnya tertutup. Di setiap tempat penjualan, tersedia alat
pengangkut sampah dan tempat pembuangan sementara atau TPS.
setiap kios hanya mempunyai 1 pasang tempat sampah (tempat
sampah basah dan kering.
4. TPS
TPS tidak dikelilingi dengan dinding yang kuat sehingga
diberikan skor 1. Lalu bahannya kedap air, mudah dibersihkan,
jaraknya lebih dari 10 meter dari bangunan Pasar dan tidak
menimbulkan bau yang tidak sedap sampai ke bangunan Pasar.
Untuk pengangkutan sampah, sampah diangkut 1 kali 24 jam , yaitu
pada saat sore sampah ditampung di TPS dan pagi harinya sampah
diangkut ke TPA.
5. Drainase
Pada drainase tidak terbuat dari kisi-kisi logam melainkan
terbuat dari batako dan tidak mudah dibersihkan sehingga diberi skor
1 serta tidak ada bangunan apapun di atas saluran.
6. Binatang penular penyakit
Pada los/kios makanan siap saji dan bahan pangan tidak ada
binatang tikus dan kecoa, tetapi banyak lalat.
29
4.2.4 Fasilitas Lain
1. Sarana Beribadah
Tersedia fasilitas tempat ibadah. Tempat ibadah tersebut tidak
dibersihkan setiap hari, tetapi dibersihkan jika tempatnya kotor saja
sehingga diberi skor 1. Lalu tersedia lebih dari 3 jumlah kran air
yang berfungsi untuk berwudhu di tempat wudhu laki-laki dan
perempuan.
2. Pemadam kebakaran
Tersedia peralat pemadam kebakaran (APAR) yang letaknya
strategis sehingga mudah untuk dijangkau, tetapi tidak ada hidran air
di sekitar sana.
3. Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
Tidak ada peraturan yang ditempel mengenai kawasan terbatas
merokok, maupun UU yang melarang merokok di tempat umum dan
tidak tersedia tempat khusus untuk merokok pada area Pasar.
4. Pos P3K
Tidak tersedia ruang/pos pelayanan kesehatan dan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan tidak ada kotak P3K sehingga
masing-masing penilaian diberi skor 1.
Selain fasilitas yang telah disebutkan diatas, terdapat juga fasilitas-
fasilitas lain yang terdapat di kawasan Pasar Agrobis Puspa Agro
Sidoarjo antara lain :
1. Pos Keamanan
2. Terminal Bongkar Muat
3. Aparna (Apartemen Sederhana)
4. Pergudangan
5. Area Komposting
6. Ruko dan Perkantoran
7. Gedung Tani
30
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan penilaian upaya sanitasi di Pasar Puspa
Agro Bisnis Sidoarjo, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
1. Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo tidak terletak di daerah rawan bencana,
terlihat dari lokasinya yang berada di daerah Sidoarjo. pagar pembatas
yang ada dibangun mengelilingi Pasar secara keseluruhan, sehingga ada
pagar yang memberikan batas yang jelas antara wilayah Pasar dengan
wilayah pemukiman penduduk.
2. Kondisi bangunan Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo dapat dirinci sebagai
berikut:
a. Fasilitas tempat cuci tangan yang ada di ruang kantor pengelola dan
tempat penjualan bahan pangan dan makanan masih belum berfungsi
dengan baik.
b. Saluran limbah yang ada di bangunan Pasar juga masih dalam keadaan
tertutup.
c. Di area parkir Pasar terdapat adanya area resapan air, tetapi tidak ada
perbedaan area parkir mobil, sepeda motor, dan sepeda.
d. Konstruksi bangunan Pasar terawat dengan baik, namun pada tiap kios
buah, tidak terdapat dinding yang mengelilingi sedangkan pada kios
lainnya dikelilingi oleh dinding.
3. Kondisi sanitasi Pasar dapat dirinci sebagai berikut :
a. Air bersih di Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo ini telah memenuhi
persyaratan fisik, yaitu tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.
Namun sayangnya, tidak pernah dilakukan pengujian air bersih di
Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo.
b. Kondisi toilet/MCK umumnya sudah baik namun tidak semua kamar
mandi yang ada memiliki sabun dan kran air yang ada. Kamar mandi
belakang tiap kios tidak terawat, bahkan ada yang tidak berfungsi.
Lampu juga ada yang tidak berfungsi.
31
c. Tiap kios memiliki 1 pasang tempat sampah. Tempat sampah yang
biasanya dimiliki oleh tiap kios adalah tempat sampah plastik biasa,
dibedakan sampah basah/ kering, ada tutup dan tertutup.
d. Drainage pada Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo belum memenuhi
syarat yang harus dipenuhi, yaitu tertutup dengan kisi-kisi yang terbuat
dari batako, mudah dibersihkan, dan tidak terdapat bangunan di atas
drainage.
e. Tidak ada tempat cuci tangan di Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo.
f. Pada los/kios makanan siap saji,binatang yang ditemui dan berhasil
teramati adalah kucing, dan lalat.
4. Fasilitas Lain
a. Tersedia fasilitas tempat ibadah. Tempat ibadah tersebut tidak
dibersihkan setiap hari, tetapi dibersihkan jika tempatnya kotor saja
sehingga diberi skor 1. Lalu tersedia lebih dari 3 jumlah kran air yang
berfungsi untuk berwudhu di tempat wudhu laki-laki dan perempuan.
b. Tersedia peralat pemadam kebakaran (APAR) yang letaknya strategis
sehingga mudah untuk dijangkau, tetapi tidak ada hidran air di sekitar
sana.
c. Tidak ada peraturan yang ditempel mengenai KTR, maupun UU yang
melarang merokok di tempat umum dan tidak tersedia tempat khusus
untuk merokok pada area Pasar.
d. Tidak tersedia ruang/pos pelayanan kesehatan dan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan tidak ada kotak P3K.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil observasi dan kesimpulan di atas, saran-saran yang
dapat diberikan oleh penulis terkait dengan upaya sanitasi yang telah
dilakukan pihak pengelola Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo, supaya sanitasi
Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo dapat dikategorikan baik, yaitu diantaranya:
32
1. Untuk bangunan Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo:
a. Fasilitas tempat cuci tangan yang ada di Pasar Puspa Agro sebaiknya
diadakan dan tempat penjualan bahan pangan dan makanan harus
diperbaiki agar dapat berfungsi dan digunakan dengan baik.
b. Adanya perawatan pada konstruksi bangunan Pasar seperti dinding,
lantai, lubang ventilasi harus dibuat cukup dan sebanding dengan luas
lantai yang ada, serta diberikan tambahan intensitas pencahayaan di
dalam kamar mandi/ toilet .
2. Untuk sanitasi Pasar :
a. Sebaiknya dilakukan pengujian air bersih secara berkala di Pasar
Puspa Agro Bisnis Sidoarjo.
b. Semua toilet yang ada di Pasar sebaiknya diberi tempat cuci tangan
yang tidak hanya diberi air mengalir, tetapi juga dilengkapi dengan
sabun. Dan dipastikan tempat cuci tangannya berfungsi dengan baik.
c. Sebaiknya ditambahkan jumlah masing-masing tempat sampah di
masing-masing kios.
d. Sebaiknya dilakukan perawatan dan pembersihan kisi-kisi pada
drainage di Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo, supaya tidak tersumbat.
e. Sebaiknya dilakukan kegiatan pembasmian rodent secara berkala,
seperti kucing, tikus dan kecoa untuk mengurangi dan memutus rantai
penularan penyakit melalui rodent atau binatang penular penyakit
tersebut.
3. Mengenai komponen keamanan di Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo,
disarankan untuk tetap melakukan perawatan terhadap peralatan pemadam
kebakaran yang terdapat di Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo dan
sebaiknya diberikan petunjuk arah penyelamatan yang jelas jika terjadi
bahaya kebakaran di Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo. Dan untuk sistim
parkir yang diterapkan sebaiknya d masuk maupun keluar dari area Pasar
Puspa Agro Bisnis diberikan lokasi yang jelas, antara parkir mobil, sepeda
motor, dan sepeda baik arah jalur masuk dan keluar.
4. Untuk fasilitas lain yang juga turut dinilai, ada beberapa saran yang
diberikan penulis, yaitu diantaranya :
33
a. Disarankan agar pihak pengelola Pasar dapat menerapkan aturan
kawasan terbatas merokok di area Pasar Puspa Agro Bisnis Sidoarjo.
b. Membersihkan Masjid secara rutin tidak hanya menunggu sampai
kotor.
c. Segera diadakan KTR, hidran air, dan ruang P3K.
34
DAFTAR PUSTAKA
2006. Pertumbuhan Ritel Modern dan Dampaknya bagi Ritel Tradisional
(http://appsijatim.multiply.com/reviews/item/3) Sitasi pada tanggal 29
November 2012 pukul 13.30 WIB
2009. Spesifikasi Rumah Sehat
(http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/spesifikasi-rumah-sehat/) Sitasi
pada tanggal 30 November 2012 pukul 12.05 WIB
2011. Ringkasan Dasar Pengetahuan Kebakaran.
(http://shefocus.wordpress.com/2011/02/26/pengetahuan-kebakaran/) Sitasi
pada tanggal 30 November 2012 pukul 12.21 WIB
Kemenkes. 2008. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor :
519/Menkes/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaran Pasar Sehat
KemenLH. 2011. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup no 7 tahun 2011 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Adipura
Presiden. 2007. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007
Tentang Penataan Dan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan Dan
Toko Modern
35
LAMPIRAN
Lembar Observasi Penilaian Sanitasi Pasar
Nama Penilai: Kelompok 13
Nama Pasar: Pasar Pusta Agro
Alamat Pasar: Jl. Sawunggaling 177-183, Jemundo, Taman (Kletek), Sidoarjo
Tanggal dan jam observasi: Rabu, 5 Desember 2012
No Komponen yang
Dinilai
Sub Komponen yang Dinilai Nilai Skor
A Lokasi Bobot : 20
1. Tidak terletak pada daerah
rawan bencana (dekat laut)
Ya 2
2. Terletak pada daerah yang
dapat diakses kendaraan
bongkar muat
Ya 2
3. Memiliki pembatas yang
jelas dan kuat
Ya 2
TOTAL 6
B Bangunan Pasar Bobot : 30
1. Penataan ruang
dagang 1. Pembagian area
berdasarkan jenis barang
yang dijual dengan
identitas lengkap
Ya 2
2. Tidak boleh ada sudut-
sudut bangunan yang
menyulitkan pembersihan.
Ya 2
3. Lebar lorong antar los ≥
1,5 meter
Ya 2
4. Zona makanan dan bahan
pangan terpisah dari zona
penjualan produk pestisida/
Ya 2
36
B3denganjarak ≥4 m
2. Ruang kantor
pengelola 1. Ventilasi ≥ 20% dari luas
lantai
Ya 2
2. Tersedia toilet dan sabun Ya 2
3. Tersedia tempat cuci
tangan dan sabun
Ya 2
3. Tempat penjualan
bahan pangan dan
makanan
3.1 Tempat
penjualan bahan
pangan basah
(Ikan dan Daging)
1. Meja tempat penjualan :
a. Tidak dari kayu Ya 2
b. Tahan karat Ya 2
c. Rata Ya 2
d. Tinggi 60 cm Ya 2
2. Karkas daging digantung Ya 2
3. Alas pemotong (talenan) :
a. Tidak dari kayu Tidak 1
b. Mudah dibersihkan Ya 2
4. Ada tempat penyimpanan
bahan pangan (contoh ikan,
daging)
Ya 2
5. Ada tempat pencucian bahan
pangan dan peralatan dengan
sabun dan lap
Tidak 1
6. Ada tempat cuci tangan
dilengkapi sabun dan air
mengalir
Tidak 1
7. Ada saluran pembuangan Ya 2
37
limbah yang tertutup
8. Adanya tempat sampah yang
bertutup dan kedap air
Ya 2
9. Tempat sampah terpisah
antara basah dan kering
Ya 2
3.2 Tempat
penjualan bahan
pangan basah
(Sayur dan Buah)
1. Meja tempat penjualan :
a. Tidak dari kayu Tidak 1
b. Tahan karat Tidak 1
c. Rata Ya 2
d. Tinggi 60 cm Ya 2
2. Ada tempat pencucian bahan
pangan dan peralatan dengan
sabun dan lap
Tidak 1
3. Ada tempat cuci tangan
dilengkapi sabun dan air
mengalir
Tidak 1
4. Ada saluran pembuangan
limbah yang tertutup
Ya 2
5. Adanya tempat sampah yang
bertutup dan kedap air
Ya 2
6. Tempat sampah terpisah
antara basah dan kering
Ya 2
3.3 Tempat
penjualan bahan
pangan kering
(Aneka Produk)
1. Meja tempat penjualan dengan :
a. Permukaan rata Ya 2
b. Mudah dibersihkan Ya 2
c. Terbuat dari bahan tahan
karat
Ya 2
d. Tinggi minimal 60 cm Ya 2
2. Ada tempat cuci tangan
dilengkapi sabun dan air
Tidak 1
38
mengalir
3.4 Tempat
penjualan
makanan
matang/siap saji
(Aneka Produk)
1. Tempat penyajian makanan:
a. Bertutup Ya 2
b. Bahan tahan karat
(stainless steel/plastik)
Ya 2
c. Permukaan rata Ya 2
d. Mudah dibersihkan Ya 2
2. Ada tempat cuci tangan
dilengkapi sabun dan air
mengalir
Tidak 1
3. Ada tempat cuci peralatan
permanen dan mudah
dibersihkan
Ya 2
4. Ada saluran pembuangan
limbah yang tertutup
Ya 2
4. Area parkir
1. Ada area parkir mobil Ya 2
2. Area parkirmobil ≥ 300 m2 Ya 2
3. Ada area parkir motor Ya 2
4. Area parkir motor ≥ 200 m2 Ya 2
5. Ada area parker sepeda Tidak 1
6. Adanya area khusus untuk
bongkar muat barang
Ya 2
7. Tidak ada genangan air Ya 2
8. Ada penanda dan jalur
kendaraan yang jelas
Tidak 1
9. Ada tanaman penghijauan Ya 2
5. Konstruksi
5.1 Atap Keadaan atap :
39
a. Kuat Ya 2
b. Tidak bocor Ya 2
c. Tinggi lebih dari 10 meter
dilengkapi penangkal petir
Tidak 1
5.2 Dinding
Keadaan dinding :
a. Tidak ada coretan Ya 2
b. Tidak lembab Ya 2
c. Berwarna terang Ya 2
5.3 Lantai (Aneka Produk,
Sayur, Daging
dan Ikan)
1. Keadaan lantai:
a. Dikeramik Ya 2
b. Rata Ya 2
c. Tidak licin Ya 2
2. Lantai kamar mandi, tempat
cuci dan sejenisnya
mempunyai saluran
ketempat pembuangan air
limbah
Ya 2
5.4 Lantai
(Buah)
1. Keadaan lantai:
a. Dikeramik Tidak 1
b. Rata Ya 2
c. Tidak licin Ya 2
2. Lantai kamar mandi, tempat
cuci dan sejenisnya
mempunyai saluran ketempat
pembuangan air limbah
Ya 2
TOTAL 115
C Sanitasi Bobot : 30
1. Air Bersih
1. Tersedia air bersih untuk Ya 2
40
setiap pedagang
2. Kualitas air bersih memenuhi syarat fisik:
a. Tidak bau Ya 2
b. Tidak berwarna Ya 2
c. Tidak berasa Ya 2
3. Ada tandon air Ya 2
2. Toilet/WC
1. Terpisah antara laki-laki dan
perempuan dengan tanda
yang jelas
Ya 2
2. Total kakus untuk wanita
baik pengunjung dan
pedagang minimal 15 buah
Ya 2
3. Total kakus untuk laki-laki
baik pengunjung dan
pedagang minimal 10 buah
Ya 2
4. Terdapat urinoir disetiap
kamar mandi minimal 2 buah
Ya 2
5. Tersedia bak di setiap toilet/
kamar mandi dan air bersih
dengan jumlah air bersih
yang tidak kurang dari ½
ukuran bak
Ya 2
6. Bak kamar mandi/ toilet
tidak kotor
Tidak 1
7. Kakus dengan model
leherangsa
Ya 2
8. Ada tempat cuci tangan
dilengkapi sabun dan air
mengalir
Tidak 1
9. Tersedia tempat sampah
yang tertutup
Tidak 1
41
10. Tersedia septic tank Ya 2
11. Letak toilet ≥ 10 meter dari
tempat penjualan makanan
dan bahan pangan
Ya 2
12. Lantai :
a. Dikeramik Ya 2
b. Tidaklicin Ya 2
13. Bau wangi Tidak 1
3. Pengelolaan
sampah dan
tempat sampah
1. Setiap kios/ los mempunyai
≥ 1 tempat sampah (sampah
basah dan kering)
Tidak 1
2. Tempat sampah terbuat dari:
a. bahan kedap air
(plastik/fiber)
Ya 2
b. tidak mudah berkarat Ya 2
c. Tertutup Ya 2
3. Tersedia alat pengangkut
sampah
Ya 2
4. Tersedia tempat
pembuangan sampah
sementara (TPS)
Ya 2
5. TPS :
a. Dikelilingi oleh dinding
yang kuat
Tidak 1
b. Kedap air Ya 2
c. Mudah dibersihkan Ya 2
d. Berada pada jarak ≥ 10
meter dari bangunan pasar
Ya 2
e. Tidak menimbulkan bau
tidak sedap sampai ke area
bangunan pasar
Ya 2
42
6. Sampah diangkut minimal 1
kali selama 24 jam
Ya 2
4. Drainase
1. Tertutup dengan kisi-kisi
terbuat dari logam
Tidak 1
2. Mudah dibersihkan Tidak 1
3. Tidak ada bangunan di atas
saluran
Ya 2
5. Binatang penular
penyakit 1. Pada los/ kios makanan
siap saji dan bahan pangan :
a. Tidak ditemui lalat Tidak 1
b. Tidak ditemui kecoa Ya 2
c. Tidak ditemui tikus Ya 2
TOTAL 67
D Fasilitas Lain 20
1. Sarana beribadah
1. Tersedia tempat ibadah Ya 2
2. Tempat ibadah dibersihkan
setiap hari
Tidak 1
3. Tersedia ≥ 3 kran air yang
berfungsi dengan baik untuk
berwudhu di tempat wudhu
wanita
Ya 2
4. Tersedia ≥ 3 kran air yang
berfungsi dengan baik untuk
berwudu di tempat wudhu
pria
Ya 2
2. Pemadam
kebakaran
1. Tersedia peralatan pemadam
kebakaran (APAR)
Ya 2
2. Tersedia hidran air Tidak 1
43
3. Letak peralatan pemadaman
kebakaran ditempat yang
strategis
Ya 2
3. KTR
1. Ada peraturan yang ditempel
mengenai kawasan terbatas
merokok, maupun UU yang
melarang merokok di tempat
umum
Tidak 1
2. Tersedia tempat khusus untuk
merokok
Tidak 1
4. Tersedia pos P3K
1. Tersedia ruang/pospelayanan
kesehatan dan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan
(P3K)
Tidak 1
2. Ada kotak P3K Tidak 1
TOTAL 16
Keterangan :
a) Nilai :
NILAI (1) Diberikan apabila kondisi pasar yang dinilai “TIDAK
MEMENUHI” syarat yang harus dipenuhi oleh suatu pasar
NILAI (2) Diberikan apabila kondisi pasar yang dinilai “TELAH
MEMENUHI” syarat yang harus dipenuhi oleh suatu pasar
44
b) Penilaian :
∑ {Bobot (%) × Skor}
c) Nilai Maksimum :
Tabel A : 2 × 3 × Bobot (20%) = 1,2
Tabel B : 2 × 64 × Bobot (30%) = 38,4
Tabel C : 2 × 37 × Bobot (30%) = 22,2
Tabel D : 2 × 11 × Bobot (20%) = 4,4
+
Total 66,2
d) Penilaian Kategori :
- 80% × 66,2 = 52,96
BAIK 52,96 – 66,2
- 60% × 66,2 = 39,72
KURANG 39,72 – 52,95
- 40% × 66,2 = 26,48
BURUK 26,48 – 39,71
e) Hasil Perhitungan
Tabel A : 6× Bobot (20%) = 1,2
Tabel B : 115 × Bobot (30%) = 34,5
Tabel C : 67 × Bobot (30%) = 20,1
Tabel D : 16 × Bobot (20%) = 3,2
+
Total 59
Penilaian Pasar Agrobis Puspa Agro Sidoarjo dalam kategori BAIK.
45