90
DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) DI KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Ar- Raniry Banda Aceh Sebagai Bahan Studi Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Teknik Lingkungan Diajukan Oleh: SHAFIRA NURABDILLAH NIM. 150702024 Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Progran Studi Teknik Lingkungan FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH 2020 M / 1442 H

DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

  • Upload
    others

  • View
    27

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

(REDUCE, REUSE, RECYCLE)

DI KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH

TUGAS AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Ar- Raniry Banda Aceh

Sebagai Bahan Studi Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Teknik

Lingkungan

Diajukan Oleh:

SHAFIRA NURABDILLAH

NIM. 150702024

Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi

Progran Studi Teknik Lingkungan

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

2020 M / 1442 H

Page 2: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

i

LEMBAR PERSETUJUAN

DESAIN TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH (TPS) 3R

(REDUCE, REUSE, RECYLE) DI KECAMTAN SYIAH KUALA

KOTA BANDA ACEH

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Sebagai Beban Studi Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Teknik Lingkungan

Oleh:

SHAFIRA NURABDILLAH

NIM. 150702024

Mahasiswa Fakultas Sains danTeknologi

Program Studi Teknik Lingkungan

Disetujui oleh:

Pembimbing I,

(Yeggi Darnas, S.T., M.T.)

NIDN. 2020067905

Pembimbing II,

(Arief Rahman, ST., M. T.)

NIDN. 2010038901

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Lingkungan

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh

(Dr. Eng. Nur Aida, M.Si.)

NIDN. 2016067801

Page 3: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

ii

DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

(REDUCE, REUSE, RECYLE)

DI KECAMATAN SYIAH KUALA KOTA BANDA ACEH

TUGAS AKHIR

Telah diuji oleh Panitia Ujian Munaqasyah Tugas Akhir

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Ar-Raniry dan dinyatakan Lulus

Serta diterima sebagai Salah Satu Beban Studi Program Sarjana (S-1)

Dalam Ilmu Teknik Lingkungan

Pada Hari/Tanggal : Senin, 24 Agustus 2020

5 Muharram 1442 H

Panitia Ujian Munaqasyah Tugas Akhir

Ketua, Sekretaris,

Yeggi Darnas, S.T., M.T Arief Rahman, S.T., M.T

NIDN. 2020067905 NIDN. 2010038901

Penguji I, Penguji II,

Dr. Muhammad Nizar, M.T Adian Aristia Anas, S.T., M.T

NIDN. 0122057502 NIDN. 2022100701

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Dr. Azhar Amsal, M,Pd

NIDN. 2001066802

Page 4: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Shafira Nurabdillah

NIM 150702024

Program Studi : Teknik Lingkungan

Fakultas : Sains dan Teknologi

Judul Tugas Akhir : Desain Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R

(Reduce, Reuse, Recycle) di Kecamatan Syiah Kuala

Kota Banda Aceh

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan tugas akhir ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan;

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain;

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya;

4. Tidak memanipulasi dan memalsukan data;

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggungjawab atas karya

ini.

Bila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan dan ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan dari

pihak manapun.

Banda Aceh, 24 Agustus 2020

Yang Menyatakan

Shafira Nurabdillah

SIKEMBAR
Typewritten text
:
SIKEMBAR
Typewritten text
,
Page 5: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

iv

ABSTRAK

Nama : Shafira Nurabdillah

NIM : 150702024

Judul : Desain Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R

(Reduce, Reuse, Recycle) di Kecamatan Syiah Kuala

Kota Banda Aceh

Tanggal sidang : 2 Spetember 2020

Tebal Skripsi : 74 halaman

Pembimbing I : Yeggi Darnas, S.T., M.T

Pembimbing II : Arief Rahman, S.T., M.T

Kata Kunci : Komposisi sampah, Kota Banda Aceh, Timbulan sampah,

TPS3R.

Kota Banda Aceh terdiri dari 9 (sembilan) kecamatan, yang memilki 3 (tiga) zona

penanganan prioritas persampahan yaitu merah, hijau dan biru. Zona biru

diperuntukkan untuk daerah tingkat kepadatan penduduk yang relatif rendah, zona

hijau diperuntukkan untuk kawasan pertumbuhan ekonomi baru dan zona merah

diperuntukkan untuk kawasan pusat kota yang dimana pada zona ini tingkat

kepadatan penduduknya tinggi. Kecamatan Syiah Kuala, salah satu termasuk ke

dalam zona merah. Pada zona ini tingkat kepadatan penduduknya tinggi, sehingga

berpengaruh terhadap peningkatan volume timbulan sampah. Penelitian ini

bertujuan menentukan timbulan sampah dan pengelolaan sampah yang tepat untuk

diterapkan di Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R)

Kecamatan Syiah Kuala. Sampling timbulan sampah domestik berdasarkan SNI

19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan

dan Komposisi Sampah.Sampling sampah dilakukan selama delapan hari berturut-

turut berdasarkan jenis pendapatan perkapita (High Income, Medium Income dan

Low Income). Hasil penelitian ini didapatkan volume timbulan sampah yang

dihasilkan di Kecamatan Syiah Kuala adalah sebesar 1,99 liter/orang/hari. dengan

komposisi sampah organik 55,5 % dan Anorganik 39,3 % dan residu sebesar

4,83%. Pengelolaan sampah yang diterapkan di TPS3R adalah sampah anorganik

dipilah, sampah organik diolah menjadi pupuk kompos, sampah plastik diolah

menjadi biji plastik, dan residu sampah akan diangkut ke Tempat Pemrosesan

Akhir (TPA).

Page 6: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’aalamiin, Puji syukur kepada Allah SWT yang telah

memberi kesehatan dan kemudahan kepada penulis. Dengan pertolongan dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Desain

Tempat Pengolahan Sampah (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Di

Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh”. Tugas Akhir ini disusun sebagai

salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T) di Prodi Teknik

Lingkungan, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Banda Aceh. Selama persiapan dan penyelesaian Tugas Akhir ini penulis telah

banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua Orang tua yang telah memberikan dukungan serta mendoakan dan

mencurahkan kasih sayangnya tanpa batas hingga saya dapat menyelesaikan

Tugas Akhir ini.

2. Ibu Dr. Eng. Nur Aida M.Si. selaku Ketua Prodi Teknik Lingkungan

Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda

Aceh.

3. Ibu Yeggi Darnas, S.T., M.T., selaku Sekretaris Program Studi Teknik

lingkungan, koordinator Tugas Akhir, dan dosen Pembimbing I yang telah

memberikan kesediaan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan

mengarahkan saya dalam proses penyusunan tugas akhir ini.

4. Bapak Arief Rahman, S.T., M.T selaku Pembimbing II yang telah

memberikan kesediaan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan

mengarahkan saya dalam proses penyusunan tugas akhir ini.

5. Semua dosen dan tenaga kependidikan pada prodi Teknik Lingkungan yang

telah memberikan tenaga dan pikirannya untuk mengajarkan saya dan

membimbing saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Page 7: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

vii

6. Teman-teman seperbimbingan tugas akhir dan seperjuangan di Teknik

Lingkungan Angkatan 2015 dan terkhusus sahabat baik saya Ayu Annisa,

Aji Dermawan, Maula Audina, Muhammad Mefan Juansah, Muhammad

Aufa S, Ridha Yaza Saputri, Syarifah Qatrunnada, Yeggi Ariftah K, dan

Yuscha Miranda terimakasih atas dukungan dan semangat kalian serta yang

telah membantu saya dalam proses pelaksanaan penulisan tugas akhir ini.

7. Dan semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan Tugas Akhir

ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu, Sahabat Genk Monyet, Mabok

Liburan, Shafira Veteran of PHP, BFF, dan Krucil yang telah selalu setia

menerima keluh kesah penulis dan selalu member semangat penih cinta dan

kasih sayang terhadap penulis.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun tetap penulis

harapkan untuk lebih menyempurnakan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala

kebaikan dari semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini dapat

bermanfaat bagi berbagai pihak.

Banda Aceh, 24 Agustus 2020

Penulis,

Shafira Nurabdillah

Page 8: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ......................... iii

ABSTRAK ....................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi

DAFTAR TABEL............................................................................................. xii

BAB I ................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Tujuan Tugas Akhir ................................................................................. 3

1.4 Manfaat Tugas Akhir ............................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5

2.1 Sumber Sampah ....................................................................................... 5

2.2 Klasifikasi Sampah .................................................................................. 5

2.3 Komposisi Sampah .................................................................................. 7

2.4 Timbulan Sampah .................................................................................... 7

2.5 Pengolahan Sampah ................................................................................. 14

2.5.1 Sampah Organik .......................................................................... 15

2.5.2 Sampah Anorganik ...................................................................... 16

2.6 Pengelolaan Sampah ................................................................................ 16

2.6.1 Aspek Teknis Operasional .......................................................... 18

2.7 Tempat Pengolahan Sampah 3R .............................................................. 25

2.7.1 Kriteria Teknis Perencanaan TPS 3R .......................................... 26

2.7.2 Kriteria Pemilihan Lokasi TPS 3R .............................................. 26

2.7.3 Karakteristik TPS 3R .................................................................. 27

2.8 Pertambahan Jumlah Penduduk ............................................................... 28

Page 9: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

ix

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN ............................................... 31

3.1 Waktu dan Tempat Lokasi Perencanaan.................................................. 31

3.1.1 Waktu .......................................................................................... 31

3.1.2 Tempat......................................................................................... 31

3.2 Alur Penelitian ......................................................................................... 32

3.3 Studi Literatur .......................................................................................... 34

3.4 Pengumpulan Data ................................................................................... 34

3.4.1 Data Primer ................................................................................. 34

3.4.2 Data Sekunder ............................................................................. 34

3.5 Pengolahan Data ...................................................................................... 34

2.6 Spesifikasi Teknis Perencanaan TPS 3R ................................................. 35

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN ................. 36

4.1 Gambaran Umum Kecamatan Syiah Kuala ............................................. 36

4.1.1 Letak Geografis ........................................................................... 36

4.1.2 Demografi ................................................................................... 36

4.2 Peta Lokasi Perencanaan TPS 3R ............................................................ 37

4.3 Sosial ....................................................................................................... 38

4.3.1 Sarana Pendidikan ....................................................................... 38

4.3.2 Sarana Kesehatan ........................................................................ 39

4.4 Kondisi Sanitasi (Persampahan) .............................................................. 39

4.5 Kondisi Eksisting Sampah ....................................................................... 40

4.5.1 Aspek Teknis Operasional .......................................................... 40

BAB V PERHITUNGAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI ....................... 42

5.1 Timbulan Sampah Kecamatan Syiah Kuala ............................................ 42

5.1.1 Timbulan sampah High Income .................................................. 42

5.1.2 Timbulan Sampah Medium Income ............................................ 44

5.1.3 Timbulan Sampah Low Income ................................................... 47

5.2 Proyeksi timbulan sampah kecamatan Syiah Kuala ................................ 49

5.4 Nilai Recorvery Factor ............................................................................ 52

BAB VI PERENCANAAN TPS 3R ............................................................... 55

6.1 Perencanaan Teknis Operasional Pengelolaan Sampah di Kecamatan

Syiah Kuala ............................................................................................. 55

Page 10: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

x

6.1.1 Sistem Pewadahan ....................................................................... 55

6.1.2 Sistem Pengumpulan ................................................................... 56

6.1.3 Sistem Pengolahan Sampah ........................................................ 56

6.1.4 Sistem Pengangkutan .................................................................. 56

6.2 Loading Rate ............................................................................................ 56

6.3 Perhitungan Perencanaan TPS 3R ........................................................... 57

6.3.1 Ruang Pengolahan Sampah Organik ........................................... 57

6.3.2 Ruang Pengolahan Sampah Plastik ............................................. 62

6.3.3 Pengolahan Sampah Anorganik .................................................. 64

6.3.5 Kantor .......................................................................................... 66

6.3.6 Pos Jaga ....................................................................................... 67

6.3.7 Parkiran ....................................................................................... 67

6.3.8 Kamar Mandi .............................................................................. 67

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 69

7.1 Kesimpulan

..................................................................................................... 72

Lampiran 1 ...................................................................................................... 75

Lampiran 2 ...................................................................................................... 75

Lampiran 3 ...................................................................................................... 77

.............................................................................................. 69

7.2 Saran ...................................................................................................... 69

DAFTAR KEPUSTAKAAN .......................................................................... 70

LAMPIRAN

Page 11: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Peta Pengembangan Prioritas Persampahan ................................ 2

Gambar 1. 2 TPS Kawasan Kecamatan Syiah Kuala ....................................... 3

Gambar 2. 1 Skema Teknis Operasional Pengelolaan Sampah ........................ 19

Gambar 3. 1 Lokasi Perencanaan TPS3R ........................................................ 31

Gambar 3. 2 Tahapan Tugas Akhir ................................................................. 33

Gambar 4. 1 Lokasi perencana TPS3R di kecamatan Syiah Kuala ................. 38

Gambar 4. 2 Pewadahan sampah dari sumber ................................................ 41

Gambar 5. 1 Timbulan sampah High Income berdasarkan satuan berat .......... 43

Gambar 5. 2 Data timbulan sampah High Income berdasarkan satuan

Volume ........................................................................................ 44

Gambar 5. 3 Data timbulan sampah Medium Income berdasarkan berat ......... 45

Gambar 5. 4 Grafik timbulan sampah Medium Income berdasarkan Volume .. 46

Gambar 5. 5 Grafik timbulan sampah Low Income berdasarkan satuan

berat ............................................................................................. 47

Gambar 5. 6 Grafik Timbulan sampah Low Income berdasarkan volume ....... 48

Gambar 5. 7 Persentase komposisi sampah organik yang mudah

membusuk .................................................................................... 51

Gambar 5. 8 Persentase Komposisi Sampah Organik sukar membusuk ......... 52

Gambar 5. 9 Persentasi Komposisi timbulan sampah tidak mudah

membusuk ................................................................................... 52

Gambar 5. 10 Neraca Massa Sampah di TPS3R .................................................. 54

Page 12: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Besar Timbulan Sampah Berdasarkan Komponen Sumber ............... 8

Tabel 2. 2 Klasifikasi Timbulan Sampah Kota ................................................... 9

Tabel 2. 3 Contoh jumlah jiwa dan KK ............................................................. 11

Tabel 2. 4 Contoh Jumlah Timbulan Sampah Non Perumahan ......................... 11

Tabel 2. 5 Komposisi Kompos ........................................................................... 15

Tabel 2. 6 Pola dan Karakteristik Pewadahan Sampah ..................................... 21

Tabel 2. 7 Spesifikasi Peralatan Pewadahan ..................................................... 21

Tabel 2. 8 Kriteria Tempat Pengelolaan Sampah............................................... 26

Tabel 2. 9 Sarana Perencanaan TPS 3R ............................................................. 28

Tabel 3.1 Spesifikasi teknis Perencanaan TPS 3R……………………………. 35

Tabel 4.1 Luas wilayah Kecamatan Syiah Kuala …………………………….. 36

Tabel 5.1 Timbulan sampah High Income Berdasarkan Berat………………... 42

Tabel 6. 1 Spesifikasi ruang penampungan sampah organik ............................. 58

Tabel 6. 2 Spesifikasi alat pencacahan ............................................................... 58

Tabel 6. 3 Perencanaan Ruang Penampung dan Pencacahan Sampah

organik.............................................................................................. 59

Tabel 6. 4 Perencanaan ruang pengomposan ..................................................... 60

Tabel 6. 5 Spesifikasi alat pengayak kompos .................................................... 61

Tabel 6. 6 Perencanaan Ruang Pengayakan dan Pengemasan ........................... 61

Tabel 6. 7 Spesifikasi ruang penampungan sampah plastik TPS3R .................. 62

Tabel 6. 8 Spesifikasi ruang pemilahan sampah plastik TPS 3R ....................... 63

Tabel 6. 9 Spesifikasi ruang pencucian .............................................................. 63

Tabel 6. 10 Spesifikasi ruang pengeringan sampah plastik TPS3R ................... 63

Tabel 6. 11 Spesifikasi Mesin penggiling Plastik .............................................. 64

Tabel 6. 12 Perencanaan Ruang Penggiling Sampah Plastik ............................. 64

Tabel 6. 13 Spesifikasi Ruang Penampungan Sampah Anorganik .................... 65

Tabel 6. 14 Spesifikasi Ruang Pemilahan Sampah Anorganik .......................... 65

Tabel 6. 15 Perencanaan Ruang Pengeloaan Sampah Anorganik...................... 66

Tabel 6. 16 Perencanaan Kapasitas Gudang ...................................................... 66

Tabel 6. 17 Perencanaan Kantor ........................................................................ 67

Page 13: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

xiii

Tabel 6. 18 Perencanaan Pos Jaga...................................................................... 67

Tabel 6. 19 Perencanaan Lahan Parkir ............................................................... 67

Tabel 6. 20 Total kebutuhan lahan ..................................................................... 68

Page 14: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kota Banda Aceh merupakan Ibu Kota Provinsi Aceh yang luas wilayahnya

sebesar 61,36 km2, memiliki jumlah penduduk 270.321 jiwa dengan kepadatan

penduduk sebesar 4,01 km2 dan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,45% (BPS

Kota Banda Aceh, 2020). Kota ini membagi zona prioritas penanganan

persampahan menjadi tiga bagian, yaitu zona merah, hijau dan biru. Zona biru

diperuntukkan untuk gampong-gampong dengan tingkat kepadatan penduduk

yang relatif rendah, yaitu terdiri dari Kecamatan Meuraxa dan Jaya Baru. Zona

hijau diperuntukkan untuk kawasan yang dekat dengan pusat kota serta kawasan

pertumbuhan ekonomi baru yang terdiri dari Kecamatan Banda Raya, Lueng Bata,

Kuta Raja dan Ulee Kareng. Dan zona merah diperuntukkan untuk kawasan pusat

kota, yang terdiri dari Kecamatan Baiturrahman, Kuta Alam dan Syiah Kuala.

Dapat dilihat pada Gambar 1.1 (SSK Kota Banda Aceh, 2015-2019).

Kecamatan Syiah Kuala memiliki tingkat pertumbuhan penduduk ke tiga

tertinggi di Kota Banda Aceh setelah Kecamatan Kuta Alam dan Baiturrahman

dengan jumlah penduduk sebesar 38.682 jiwa. Luas wilayah sebesar 1.424,2 Ha

terdiri dari 10 gampong (BPS Kota Banda Aceh,2020). Berdasarkan Peta Prioritas

Penanganan Sampah Kota Banda Aceh Kecamatan Syiah Kuala berada pada zona

merah. Pada zona ini tingkat kepadatan penduduknya tinggi sehingga berpengaruh

terhadap peningkatan volume timbulan sampah. Oleh karena itu perlu

dilakukannya pengelolaan sampah yang optimal.

Page 15: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

2

Gambar 1. 1 Peta Pengembangan Prioritas Persampahan

Sistem pengelolaan sampah pada Kecamatan Syiah Kuala menerapkan

sistem pengumpulan pola individual langsung dan tidak langsung dengan

menggunakan becak motor yang disediakan gampong, serta masyarakat juga

mengantarkan langsung sampah ke TPS. Ritasi pengangkutan sampah dilakukan

dua kali sehari menggunkan Armroll Truck selanjutnya diangkut ke TPA untuk

dilakukan pemilihan dan sisanya ditimbun menggunakan Bulldozer.

Salah satu TPS yang berada di Kecamatan Syiah Kuala adalah TPS yang

berada di pasar Rukoh TPS ini melayani beberapa Gampong yang ada di

Kecamatan Syiah Kuala dan beberapa kawasan dari Aceh Besar, terdapat 17 TPS

komunal dengan kapasitas 660 liter dengan muatan 44 Kepala Keluarga (KK).

Selain itu persebaran TPS di Kecamatan Syiah Kuala masih belum merata karena

terdapat gampong yang tidak memiliki TPS. Hal tersebut mencerminkan bahwa

kurang optimalnya peran TPS dalam upaya mengelola sampah dan seharusnya

memilki suatu tempat untuk melakukan pemanfaatan sampah dan menjadi bahan

atau barang yang berguna kembali, dengan menerapkan konsep 3R (Reduce,

Page 16: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

3

Reuse, dan Recycle). Berikut gambar salah satu TPS yang berada di Kecamatan

Syiah Kuala, dapat dilihat pada Gambar 1.2

Gambar 1. 2 TPS Kawasan Kecamatan Syiah Kuala

Oleh karena itu, diperlukannya perencanaan TPS 3R di Kecamatan Syiah

Kuala. Perencanaan ini dilakukan agar mampu menunjang program pemerintah

khususnya di sektor pengelolaan sampah. Serta meminimalisirkan masuknya

jumlah sampah ke TPA dan menambah pemasukan gampong dari hasil penjualan

daur ulang.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah perencanaan TPS 3R di Kecamatan

Syiah Kuala adalah sebagai berikut:

1. Berapakah timbulan dan komposisi sampah yang dihasilkan di Kecamatan

Syiah Kuala?

2. Bagaimana desain TPS 3R yang sesuai diterapkan di Kecamatan Syiah

Kuala?

1.3. Tujuan Tugas Akhir

Tujuan dari pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui timbulan dan komposisi sampah yang dihasilkan di Kecamatan

Syiah Kuala.

2. Menentukan desain TPS 3R yang tepat untuk diterapkan di Kecamatan

Syiah Kuala.

Page 17: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

4

1.4. Manfaat Tugas Akhir

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah Kota Banda Aceh, diharapkan Tugas Akhir ini dapat

berguna untuk menangani masalah persampahan di Kota Banda Aceh

khususnya Kecamatan Syiah Kuala.

2. Bagi masyarakat Kota Banda Aceh khususnya Kecamatan Syiah Kuala,

Tugas Akhir ini diharapkan dapat menjadikan lingkungan di sekitar bersih

dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.

3. Bagi akademisi, Tugas Akhir ini diharapkan berguna untuk memperluas

wawasan dan menjadi salah satu referensi bagi kalangan akademisi untuk

penelitian lanjutan.

1.5. Batasan Masalah

Adapun Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ruang lingkup pengerjaan lokasi ini hanya berada pada Kecamatan Syiah

Kuala Kota Banda Aceh.

2. Pada Tugas Akhir ini hanya menghitung timbulan sampah domestik di

Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh.

3. Desain TPS 3R ini hanya sampai dengan desain layout.

4. Perencanaan lokasi TPS 3R di tugas akhir ini hanya sebagai saran dari

penulis bukan menjadi lokasi yang aktual.

Page 18: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sumber Sampah

Sampah dibagi menjadi 5(lima) bagian, yaitu sebagai berikut (Sumantri,

2010):

1. Pemukiman penduduk

Sisa makanan, sayur-sayuran, sampah kering (rubbish) yang dihasilkan

setiap anggota keluarga tempat mukim tersebut merupakan jenis sampah

yang dihasilkan oleh pemukiman penduduk.

2. Tempat umum dan perdagangan

Dimana merupakan tempat yang memiliki potensi penghasil sampah

yang cukup besar karena pada tempat ini banyak orang melakukan

kegiatan perdagangan atau berkumpul.

3. Sarana pelayanan masyarakat

Jenis sampah yang dihasilkan di tempat ini berupa sampah kering dan

sampah khusus.

4. Industri

Menghasilkan sampah berupa sisa kegiatan pembangunan, sampah basah,

sampah khusus dan sampah bahaya.

5. Pertanian

Menghasilkan sampah berupa bahan kimia pembasmi hama, pupuk, serta

bahan yang berasal dari pertanian seperti ladang dan kebun yang mudah

membusuk.

2.2. Klasifikasi Sampah

1) Sampah yang dikelola

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008

tentang Pengelolaan Sampah, sampah yang dikelola terdiri atas:

1. Sampah rumah tangga

Seperti sampah hasil kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga, tidak

termasuk sampah spesifik dan tinja.

Page 19: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

6

2. Sampah sejenis sampah rumah tangga

Berasal dari kawasan industri, kawasan khusus, kawasan komersial,

fasilitas umum, fasilitas sosial atau fasilitas lainnya.

3. Sampah spesifik

Seperti sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, yang

timbul akibat bencana, puing bongkaran bangunan, sampah yang

belum dapat diolah atau sampah yang timbul tidak secara periodik.

2) Berdasarkan Asalnya

Menurut Mallongi dan Saleh (2015), jenis sampah dapat dibagi menjadi

sampah organik dan sampah anorganik:

1. Sampah Organik

Sampah dari dapur seperti sisa makanan, sayuran, kulit buah, rempah-

rempah merupakan sampah organik. Sampah organik sampah yang mudah

diuraikan dalam proses alami terdiri dari bahan penyusun tumbuhan dan

hewan yang diambil dari alam atau dihasikan dari kegiatan rumah tangga,

pertanian, perkantoran dan kegiatan lain.

2. Sampah Anorganik

Sampah yang berasal dari sumber daya alam tak terbaharui seperti

minyak bumi, mineral, atau dari proses industri. Zat anorganik secara

keseluruhan tidak dapat diurai oleh alam, sedangkan sebagian lainnya dapat

diurai dalam waktu yang sangat lama. Sampah rumah tangga yang berupa

sampah anorganik yaitu botol plastik, botol kaca, kaleng dan tas plastik.

3) Berdasarkan Sifatnya

Menurut Mallongi dan Saleh (2015), sampah digolongkan sebagai

berikut:

1. Sampah yang dapat terurai (Degradable waste) seperti sisa makanan,

daging, sayuran dan lain-lain. sampah ini dapat diurai secara biologi baik

anaerob maupun aerob.

Page 20: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

7

2. Sampah tidak mudah terurai (Non-Degradable waste) seperti: kaleng

bekas, plastik dan lain-lain. Sampah ini dibagi lagi menjadi beberapa

jenis:

a. Recyclable, sampah yang memiliki nilai ekonomis, dapat diolah dan

digunakan kembali seperti pakaian, plastik, kertas dan lainya.

b. Non-recyable, tidak dapat diubah kembali atau diolah dan tidak

memiliki nilai ekonomi seperti carbon paper, thermo coal, tetra pacs

dan lain-lain.

3. Sampah mudah terbakar (Combustable waste), seperti daun-daun kering,

kertas dan lain-lain.

4. Sampah tidak mudah terbakar (Non-Combustable waste), Seperti kaleng

bekas, gelas, besi dan lain-lain.

2.3. Komposisi Sampah

Menurut Damanhuri (2010), sampah dibagi menjadi 4 bagian berdasarkan

komposisi yaitu sebagai berikut:

1. Sampah Basah (gerbage)

Sampah yang bersifat degradable mudah terurai oleh mikroorganisme

seperti sampah organik dan sampah daun-daunan kering.

2. Sampah Kering (rubbish)

Sampah yang tidak dapat terurai oleh mikrorganisme dan bersifat

undergradable.

3. Sampah yang berupa partikel-partikel kecil

Seperti debu, serbuk kayu, abu sekam yang dapat mengganggu

pernapasan.

4. Sampah Bahan Beracun Berbahaya (B3)

Sampah yang jumlah dan komposisinya berdampak pada kesehatan

manusia dan lingkungan.

2.4. Timbulan Sampah

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 19-2452-2002 Tata cara

Teknik Pengelolaan Sampah Perkantoran “Banyaknya sampah dalam satuan

volume maupun per kapita per hari, atau per luas bangunan, atau per panjang jalan

yang timbul dari masyarakat adalah timbulan sampah”. Untuk menentukan

Page 21: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

8

kapasitas setiap unit pengelolaan sampah dan fasilitasnya seperti fasilitas

peralatan, kendaraan pengangkut, rute angkutan, fasilitas daur ulang, luas dan

jenis TPA sangat diperlukan data timbulan sampah.

Besaran timbulan sampah berdasarkan komponen-komponen sumber

sampah dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2. 1 besar timbulan sampah berdasarkan komponen sumber

No Komponen Sumber

Sampah Satuan Volume (liter) Berat (kg)

1 Rumah permanen /orang/hari 2,25-2,50 0,35-0,40

2 Rumah semi permanen /orang/hari 2,00-2,25 0,30-0,35

3 Rumah non permanen /orang/hari 1,75-2,00 0,25-0,30

4 Kantor /orang/hari 0,50-0,75 0,025-0,10

5 Toko/ruko /orang/hari 2,50-3,00 0,15-0,35

6 Sekolah /orang/hari 0,10-0,15 0,01-0,02

7 Jalan arteri sekunder /orang/hari 0,10-0,15 0,02-0,10

8 Jalan kolektor sekunder /orang/hari 0,10-0,15 0,01-0,05

9 Jalan lokal /orang/hari 0,05-0,10 0,005-0,025

10 Pasar /orang/hari 0,20-0,60 0,10-0,300 Sumber: Damanhuri dan Padmi, 2016

Menurut Petunjuk Teknis TPS 3R (PUPR, 2017), timbulan dan komposisi

sampah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:

1. Kategori kota

2. Sumber sampah

3. Jumlah penduduk

4. Keadaan sosial ekonomi

Menurut Damanhuri (2010), timbulan sampah di suatu kota Dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu sebagai berikut:

a. Reduksi di sumber sampah, yaitu penurunan laju timbulan sampah secara

signifikan dapat terjadi berdasarkan dengan peningkatan reduksi timbulan

sampah pada sumber sampah. Aktivitas yang termasuk ke dalam

mereduksi sampah seperti mengurangi bungkus atau packaging,

mengganti bahan sekali pakai, mengurangi penggunaan sumber daya alam

dan meningkatkan penggunaan bahan yang dapat di recycle atau reused.

b. Recycling, yaitu metode untuk mengubah sampah agar memiliki nilai

ekonomis.

Page 22: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

9

c. Membiasakan masyarakat untuk menangani sampah dari sumbernya agar

dapat menurunkan laju timbulan sampah.

d. Peraturan, seperti kebijakan pemerintah yang diatur untuk mengurangi

pemakaian kemasan yang tidak ramah lingkungan.

e. Kondisi fisik dan geografi, keadaan yang mempengaruhi seperti musim,

iklim dan dataran tinggi.

Klasifikasi timbulan sampah kota dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2. 2 Klasifikasi Timbulan Sampah Kota

Sumber : Petunjuk Teknis TPS 3R, 2017

Pengambilan dan pengukuran timbulan sampel sampah dilakukan sesuai

Standar Nasional Indonesia 19-3964-1994.

1) Teknik Sampling Sampah

Teknik pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi

sampah perkotaan berdasarkan SNI 19-3964-1994 sebagai berikut:

1. Lokasi

a. Lokasi pengambilan sampah di perumahan terdiri dari:

Perumahan permanen dengan pendapatan tinggi

Perumahan semi permanen dengan pendapatan tinggi

Perumahan non permanen dengan pendapatan rendah

b. Non perumahan yang terdiri dari:

Toko

Kantor

Sekolah

NO Klasifikasi Kota Jumlah Penduduk

(Jiwa) Timbulan Sampah

(l/o/h)

Timbulan

Sampah

(kg/o/h)

1 Metropolitan 1.000.000 - 2.500.000

2 Besar 500.000-1.000.000

3 Sedang 100.000-500.000 2,75 - 3,25 0,70 - 0,80

4 Kecil <100.000 2,5 - 2,75 0,625 - 0,70

Page 23: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

10

Pasar

Jalan

Hotel

Restoran, rumah makan

Fasilitas umum lainnya.

c. Jumlah contoh

pengambilan timbulan sampah dilakukan secara acak dengan jumlah sebagai

berikut:

Jumlah contoh jiwa dan kepala keluarga (KK) dapat dilihat pada Tabel

2.4 yang dihitung berdasarkan rumus dan di bawah ini.

…………………………(2.1)

dimana:

S = Jumlah contoh (jiwa)

Cd = Koefisien perumahan

Cd = Kota besar / metropolitan

Cd = Kota sedang / kecil / 1KK

Ps = Populasi (jiwa)

.....................................(2.2)

dimana:

K = Jumlah contoh (KK)

N = Jumlah jiwa per keluarga = 5

Jumlah contoh timbulan sampah dari perumahan adalah sebagai berikut:

a. contoh dari perumahan permanen = (S1 xK)keluaraga

b. contoh dari perumahan semi permanen = (S2 xK)keluaraga

c. contoh dari perumahan non permanen = (S3 xK)keluaraga

dimana:

S1 = Proporsi jumlah KK perumahan permanen dalam (%)

S= Cd √Ps

K = S

N

Page 24: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

11

S2 = Proporsi jumlah KK perumahan semi permanen dalam (%)

S3 = Proporsi jumlah KK perumahan non permanen dalam (%)

S = Jumlah contoh jiwa

N = Jumlah jiwa per keluarga

K = S

N = jumlah KK

Tabel 2. 3. Contoh jumlah jiwa dan KK

No Klsifikasi Kota Jumlah Penduduk

Jumlah

Contoh Jiwa

(s)

Jumlah KK

(K)

1 Metropolitan 1.000.000–2.500.000 1.000-1.500 200-300

2 Besar 500.000-1.000.000 700-1.000 140-200

3 Sedang, Kecil, 1KK 3.000-500.000 150-350 30-70

Jumlah contoh timbulan sampah dari non perumahan dapat dilihat pada

Tabel 2.5 yang dihitung berdasarkan rumus di bawah ini.

...............................................(2.3)

dimana:

S = Jumlah contoh masing-masing jenis bangunan non perumahan

Cd = Koefisien bangunan non perumahan = 1

Ts = Jumlah bangunan non perumahan

Tabel 2. 4. Contoh jumlah timbulan sampah non perumahan

No

Lokasi

Pengambilan

Contoh

Klasifikasi Kota

1 KK

Kota

Metropolitan

(contoh)

Kota

Besar

(contoh)

Kota Sedang

& Kecil

(contoh)

1. Toko 13-30 10-13 5-10 3-5

2. Sekolah 13-30 10-13 5-10 3-5

3. Kantor 13-30 10-13 5-10 3-5

4. Pasar 6-15 3-6 1-3 1

5. Jalan 6-15 3-6 1-3 1 Sumber: SNI 19-3694-1994

d. Kriteria

1. Kategori perumahan ditentukan sebagai berikut:

Kodisi fisik rumah

pendapatan rata-rata kepala keluarga

S = Cd √Ts

Page 25: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

12

2. fasilitas rumah tangga

3. Kriteria non perumahan sebagai berikut:

fungsi jalan yaitu:

jalan arteri sekunder

jalan kolektor sekunder

jalan lokal

untuk kota yang tidak melakukan penyapuan jalan minimal 500 meter

panjang jalan arteri sekunder di pusat kota

kriteria untuk pasar: berdasarkan fungsi pasar

kriteria untuk hotel: berdasarkan jumlah fasilitas yang tersedia

kriteria untuk rumah makan dan restoran: berdasarkan jenis kegiatan

kriteria untuk fasilitas umum: berdasarkan fungsinya.

4. Frekuensi

Pengambilan sampling sampah dilakukan dengan frekuensi, dilakukan

selama 8 hari berturut-turut di lokasi yang sama, dan dilakukan paling lama

5 tahun sekali.

5. Perhitungan dan Pengukuran

harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:

a. Satuan yang digunakan dalam pengukuran timbulan sampah adalah:

volume basah (asal): liter/unit/hari;

berat basah (asal): kilogram/unit/hari.

b. Satuan yang digunakan dalam pengukuran komposisi sampah adalah

dalam % berat basah/asal.

c. pengambilan contoh timbulan sampah terdiri dari jumlah unit masing-

masing lokasi (u), yaitu:

perumahan : jumlah orang dalam keluarga;

toko : jumlah pekerja atau luas area;

sekolah : jumlah guru dan murid;

pasar : jumlah pedagang atauluas pasar;

kantor : jumlah pegawai;

jalan : panjang jalan dalam meter;

Page 26: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

13

hotel : jumlah tempat tidur;

restoran : jumlah kursi atau luas areal;

fasilitas umum lainnya : luas areal;

d. Contoh pengukuran timbulan sampah, yaitu:

Dikumpul sampah diukur volume dengan wadah pengukur 40 liter dan

ditimbang beratnya;

Diukur dalam bak pengukur besar 500 liter dan ditimbang beratnya;

kemudian dipisahkan berdasarkan komponen komposisi sampah dan

ditimbang beratnya. Contoh perhitungan % berat basah per komponen

komposisi sampah;

6. Perlengkapan dan peralatan yang digunakan terdiri dari:

Peralatan wadah sampling sampah berupa kantong plastik dengan

kapasitas volume 40 liter;

Alat mengngukur volume sampling sampah berupa kotak berukuran 20

cm x 20 cm x 100 cm, yang dilengkapi dengan skala tinggi;

Timbangan (0 – 5) kg dan (0 – 100) kg;

Alat mengukur volume sampling sampah berupa bak yang dilengkapi

dengan skala tinggi berukuran (1,0 m x 0,5 m x 1,0 m);

perlengkapan berupa alat pemindah (seperti sekop) dan sarung tangan

7. Langkah Pengerjaan

1. Langkah pengambilan dan pengukuran contoh dari lokasi perumahan

adalah sebagai berikut:

1) Menentukan lokasi pengambilan sampling sampah;

2) Menentukan jumlah tenaga pelaksana;

3) Menyiapkan peralatan;

4) Dilakukan pengambilan, pengukuran timbulan dan komposisi sampah

sebagai berikut:

(1) Dibagikan kantong plastik yang sudah diberi tanda kepada

sumber sampah 1 hari sebelum dikumpulkan;

(2) Dicatat jumlah unit penghasil sampah;

(3) Dikumpulkan kantong plastik yang sudah terisi sampah;

(4) Diangkut seluruh kantong plastik ke tempat pengukuran;

Page 27: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

14

(5) Ditimbang kotak pengukur;

(6) Dituang secara bergiliran contoh tersebut ke kotak pengukur 40 L;

(7) Dihentak 3 kali kotak contoh dengan mengangkat kotak setinggi

20 cm. Lalu jatuhkan ke tanah;

(8) Diukur dan dicatat volume sampah (Vs);

(9) Ditimbang dan dicatat berat sampah (Bs);

(10) Ditimbang bak pengukur 500 liter;

(11) Dicampur seluruh contoh dari setiap lokasi pengambilan dalam

bak pengukur 500 liter;

(12) Diukur dan dicatat berat sampah;

(13) Ditimbang dan dicatat berat sampah;

(14) Dipilah contoh berdasarkan komponen komposisi sampah;

(15) Dtimbang dan dicatat berat sampah;

(16) Hitung komponen komposisi sampah ambil dari tiap komponen

contoh, aduk merata komponen masukkan ke dalam kantong

plastik ditutup rapat dan diangkut ke laboratorium. Pengolahan

Sampah;

2.5. Pengolahan Sampah

Pengolahan persampahan dengan menggunakan sistem 3R (Reduce, Reuse,

Recycle) mampu mengurangi sampah dari sumbernya dengan semaksimal

mungkin. Pengolahan sampah yang dilakukan seharusnya pada masa ini tidak

hanya sekedar membuang sampah pada tempatnya tetapi mengurangi timbulan

sampah sebelum dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir atau TPA. Sampah yang

dihasilkan oleh masyarakat khususnya masyarakat modern diperlukan pengolahan

sampah berbagai teknologi untuk mengontrol timbulan (Generation),

pengumpulan (Collection), pemindahan (Transfer), pengangkutan

(Transportation), pemrosesan (Processing) dan pembuangan akhir (Final

Disposal). Pendekatan yang dilakukan tidak lagi seperti menghadapi masyarakat

di perdesaan (Masyarakat non industri). Seluruh proses tersebut bertujuan untuk

melindungi kesehatan masyarakat dan melestarikan lingkungan hidup

(Damanhuri, 2010).

Page 28: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

15

Qanun Kota Banda Aceh No 01 Tahun 2017 tentang “Pengolahan sampah

adalah kegiatan untuk mengubah jumlah sampah, komposisi dan karakteristik agar

dapat diproses lebih lanjut, dimanfaatkan atau dikembalikan ke media lingkungan

secara aman”.

2.5.1. Sampah Organik

Sampah yang berasal dari aktivitas permukiman antara lain sisa makanan,

daun, buah-buahan, sisa sayuran merupakan sampah organik domestik.

Pengolahan sampah menjadi pupuk adalah salah satu teknologi pengolahan

sampah organik. Kompos adalah bahan organik mentah yang sudah mengalami

proses dekomposisi secara alami. Kompos ibarat multi-vitamin untuk tanah

pertanian. Pengomposan adalah dekomposisi terkontrol dari bahan organik

menjadi bahan organik yang stabil dan sehat sehingga dapat digunakan sebagai

soil conditioner dalam pertanian. Proses pengomposan secara alami memerlukan

waktu yang lama (6-12 bulan), tetapi dengan penambahan bioaktivator yang

berupa konsorsium mikroba, proses ini dapat dipersingkat.

Tabel 2. 5 Komposisi Kompos

No Parameter Satuan Min Maks

1 Kadar air % ◦C 50

2 Temperatur Suhu air tanah

3 Warna Kehitaman

4 Bau Berbau tanah

5 Ukuran Partikel Mm 0,55 25

6 Kemampuan ikat air % 58

7 Ph 6,8 7,49

8 Bahan asing % * 1,5

Unsur Makro

9 Bahan Organik % 27 58

10 Nitrogen % 0,4

11 Karbon % 9,8 32

12 Phosphor % 0,1

13 C/Nrasio 10 20

14 Kalium % 0,2 * Sumber: SNI 19-7030-2004

Page 29: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

16

2.5.2. Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang sukar membusuk, Pengolahan

sampah anorganik yang dapat didaur ulang diantaranya adalah memilah secara

spesifik seperti seperti logam, kaleng, plastik, kaca dan lainnya. Selanjutnya

dilakukan pemadatan kemudian dikirim ke pelaku daur ulang tingkat lanjut yang

berlokasi dekat dengan lokasi TPS 3R. Selain itu, pengolahan sampah dapat juga

dilakukan dengan mencacah plastik hingga ukuran kecil kemudian dicuci dan

dikeringkan. Tahap selanjutnya plastik yang sudah berukuran kecil tersebut dapat

diolah dengan proses pemanasan sehingga dapat dibentuk menjadi produk yang

diinginkan (Petunjuk Teknis TPS 3R, 2017).

2.6. Pengelolaan Sampah

Berdasarkan Undang–undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan

Sampah “pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang menyeluruh dan

berkesinambungan meliputi pengurangan dan penanganan sampah”. Pengertian

pengelolaan tidak hanya aspek teknis, tetapi juga mencakup non teknis seperti

membiayai, mengorganisir dan melibatkan masyarakat penghasil limbah agar ikut

berpartisipasi secara aktif atau pasif pada aktivitas penanganan tersebut.

Sampah harus dikelola secara baik agar tidak menganggu dan mengancam

kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah meliputi pewadahan, pengumpulan,

pemindahan, pengangkutan sampai dengan pemusnahan sehingga sampah tidak

menganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup. cara pengelolaan

sampah antara lain:

1. Pengumpulan dan pengangkutan sampah

Salah satu tanggung jawab dari setiap rumah tangga atau industri yang

menghasilkan sampah adalah melakukan pengumpulan dan pengangkutan

sampah. Oleh karena itu, setiap rumah tangga atau industri wajib membangun

tempat pengumpulan sampah kemudian diangkut ke TPS dan kemudian ke TPA.

Mekanisme pengangkutan sampah di daerah perkotaan adalah tanggung jawab

pemerintah daerah setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.

2. Pemusnahan atau pengelolaan sampah

Ada beberapa cara dalam pengelolaan sampah padat, antara lain:

Page 30: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

17

a. Ditanam (landfill) yaitu dengan membuat kolam di tanah kemudian sampah

dimasukkan dan ditimbun dengan tanah.

b. Dibakar (inceneration) yaitu sampah dibakar di dalam tungku pembakaran

(incenerator).

c. Dijadikan pupuk (composting) yaitu pengolahan sampah menjadi pupuk

seperti daun-daunan, sisa makanan dan sampah lain yang dapat membusuk.

d. Penghancuran (pulverization). Beberapa kota besar di Indonesia telah

memiliki mobil pengumpul sampah yang dilengkapi alat pelumat sampah.

Sampah bak penampungan dicacah menjadi potongan kecil. Sampah yang

telah dilumatkan dapat dimanfaatkan untuk menimbun permukaan tanah

yang rendah.

e. Makanan ternak (hogfeeding) seperti sayuran, ampas tapioka dan ampas

tahu dapat dimanfaatkan sebagai makanan ternak.

f. Pemanfaatan ulang (recycling) yaitu sampah yang masih bisa diolah seperti

kertas, pecahan kasa, botol bekas, logam dan plastik. Sampah-sampah

semacam ini dapat dibuat kembali menjadi karton, kardus pembungkus,

alat-alat perangkat rumah tangga dari plastik dan kaca.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PPRI) Nomor 81 Tahun 2012

tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Rumah Tangga

mewajibkan bagi setiap orang untuk melakukan pengurangan dan penanganan

sampah di sumber. Atas landasan tersebut maka masyarakat berkewajiban

melakukan pemilahan di sumber karena pemilahan di sumber merupakan bagian

dari penangan sampah. Rencana induk dan studi kelayakan pengelolaan sampah

rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga meliputi:

1) Pengurangan timbulan sampah;

2) Daur ulang sampah;

3) Memanfaatkan kembali sampah;

4) Pemilahan sampah;

5) Pengumpulan sampah;

6) Pengangkutan sampah;

7) Pengolahan sampah;

8) Pemrosesan akhir sampah

Page 31: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

18

9) Pendanaan.

Rencana induk ini ditetapkan untuk jangka waktu paling sedikit sepuluh

tahun. Dalam pelaksanaan pengolahan dan pemanfaatan sampah sesuai dengan

PPRI di atas, masyarakat harus meninggalkan paradigma lama dan mulai

membiasakan memilah sampah sekaligus mengembangkan ekonomi masyarakat

melalui pengembangan bank sampah.

Proses pengelolaan sampah meliputi 5 (lima) aspek yang saling mendukung

dimana antara satu dengan lainnya saling berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Kelima aspek tersebut meliputi (SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik

Pengelolaan Sampah Perkantoran):

a. Aspek teknis operasional;

b. Aspek kelembagaan;

c. Aspek hukum dan peraturan;

d. Aspek pembiayaan;

e. Aspek peran serta masyarakat.

2.6.1. Aspek Teknis Operasional

Aspek teknis operasional ini meliputi jumlah timbulan, perhitungan

produksi sampah (generation rate), menentukan daerah pelayanan, penentuan

jenis pewadahan yang digunakan, penentuan cara pengumpulan, pengangkutan

sampah, serta cara penentuan lokasi dan luas pembuangan akhir, termasuk di

dalamnya penentuan peralatan yang dibutuhkan (Damanhuri dan Padmi, 2016).

Berdasarkan SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Penglolaan Sampah

Perkantoran, skema teknis operasional pengelolaan persampahan dapat dijelaskan

pada Gambar 2.1

timbulan sampah

pewadahan/ pemilahan

pengumpulan

pemindahan

dan

pengangkutan

pengolahan

TPA

Page 32: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

19

Gambar 2. 1 Skema teknis operasional pengelolaan sampah

a. Sistem Pewadahan

Berdasarkan Kementerian Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2013, wadah

sampah adalah tempat untuk menyimpan sampah sementara di sumber sampah.

Sedangkan pewadahan sampah adalah kegiatan menampung sampah sementara

sebelum sampah dikumpulkan, dipindahkan, diangkut, diolah dan dilakukan

pemrosesan akhir sampah di TPA. Tujuan utama dari pewadahan adalah sbb:

1) Untuk menghindari terjadinya sampah yang berserakan sehingga tidak

berdampak buruk kepada kesehatan, kebersihan lingkungan dan estetika;

2) Memudahkan proses pengumpulan sampah dan tidak membahayakan

petugas pengumpul sampah.

Pemilihan sarana pewadahan sampah mempertimbangkan volume sampah,

jenis sampah, penempatan, jadwal pengumpulan dan jenis sarana pengumpulan

dan pengangkutan. Pola pewadahan terbagi menjadi (Kementerian Pekerjaan

Umum Nomor 3, 2013):

1) Pewadahan Individual

Pewadahan individual diperuntukkan bagi daerah permukiman tinggi dan

daerah komersial. Bentuk yang dipakai tergantung setara dan

kemampuan pengadaannya dari pemiliknya.

2) Pewadahan Komunal

Pewadahan komunal diperuntukkan bagi daerah permukiman sedang/

kumuh, taman kota dan jalan pasar. Bentuknya ditentukan oleh pihak

instansi pengelola karena sifat penggunaannya adalah umum.

Lokasi penempatan wadah adalah sebagai berikut (SNI 19-2454-2002 Tata Cara

Teknik Pengelolaan Sampah Perkantoran):

1) Wadah individual dapat ditempatkan di halaman muka atau di halaman

belakang untuk sumber sampah dari hotel restoran;

2) Wadah komunal dapat ditempatkan sedekat mungkin dengan sumber

sampah, tidak mengganggu pemakai jalan atau sarana umum lainnya, di

luar jalur lalu lintas, pada suatu lokasi yang mudah untuk

pengoperasiannya, di ujung gang kecil, di sekitar taman dan pusat

Page 33: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

20

keramaian (untuk wadah sampah pejalan kaki, jarak antar wadah sampah

minimal 100 m). Data yang diperlukan dalam perencanaan pewadahan

adalah sebagai berikut (Kementerian Pekerjaan Umum Nomor 3, 2013):

a. Peta penyebaran rumah;

b. Luas daerah yang dikelola;

c. Jumlah penduduk berdasarkan klasifikasi pendapatan tinggi,

menengah dan rendah;

d. Jumlah rumah berdasarkan tipe;

e. Besaran timbulan sampah per hari;

f. Jumlah bangunan fasilitas umum;

g. Kondisi jalan (panjang, lebar dan kondisi fisik);

h. Kondisi topografi dan lingkungan;

i. Ketersediaan lahan untuk lokasi TPS dan daur ulang sampah skala

lingkungan;

j. Karakteristik sampah. Berdasarkan SNI 19-2454-2002 tentang Tata

Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan, penentuan

ukuran volume ditentukan berdasarkan jumlah penghuni tiap rumah,

timbulan sampah, frekuensi pengambilan sampah, cara pemindahan

sampah dan sistem pelayanan (individual/ komunal).

3) Kriteria wadah sampah diuraikan dalam SNI 19-2454-2002 adalah

sebagai berikut:

1. Tidak mudah rusak dan kedap air;

2. Ekonomis dan mudah diperoleh/ dibuat oleh masyarakat;

3. Mudah dikosongkan. Untuk pola dan karakteristik pewadahan

sampah serta contoh bahan dapat dilihat pada Tabel 2.6.

Page 34: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

21

Tabel 2. 6 Pola dan Karakteristik Pewadahan Sampah

No Karakterisktik Pola Pewadahan Individual Pola Pewadahan komunal

1 Bentuk/ Jenis kotak, silinder, bin (tong), semua

bertutup, dan kantong plastik kotak, silinder, kontainer,

bin (tong), semua tertutup

2 Sifat ringan, mudah dipindahkan, dan

mudah dijangkau ringan, mudah dipindahkan

dan dikosongkan

3 Bahan logam, plastik, fiberglass, kayu,

bambu, rotan, kertas logam, plastik, fiberglass

(GRP), kayu, dan bambu

4

Volume

pemukiman dan toko kecil 10-40

liter

pinggir jalan dan taman =

30-40 liter pemukiman dan

pasar = 100-1000 liter

5

Pengadaan Pribadi, Instansi dan pengelola instansi

Pribadi dan

instant pengelola

Sumber: SNI 19-2454-2002

Pengadaan wadah sampah antara lain wadah untuk sampah individual oleh

pribadi atau instansi atau pengelola dan wadah sampah komunal oleh instansi

pengelola. Spesifikasi peralatan dan bangunan minimal yang dapat digunakan

dapat dilihat pada Tabel 2.7.

Tabel 2. 7 Spesifikasi Peralatan Pewadahan

No Wadah Kapasitas Pelayaan Umur

wadah Keterangan

1 Kantong

Plastik 10-40 L 1 KK 2-3 hari Individual

2 Tong 40 L 1 KK 2-3 tahun Maksimal

pengambilan 3 hari 1

kali

3 Tong 120 L 2-3 KK 2-3 tahun Toko

4 Tong 140 L 4-6 KK 2-3 tahun

5 Kontainer 1000 L 80 KK 2-3 tahun Komunal

6 Kontainer 500 L 40 KK 2-3 tahun Komunal

7 Tong 30-40 L Pejalan kaki, taman 2-3 tahun

Sumber: SNI 19-2454-2002

Page 35: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

22

b. Sistem Pengumpulan

Pengumpulan sampah merupakan proses penanganan sampah dengan cara

pengumpulan dari masing-masing sumber sampah untuk diangkut ke tempat

penampungan sementara atau ke pengolahan sampah skala kawasan, atau

langsung ke tempat pemrosesan akhir tanpa melalui proses pemindahan.

Operasional pengumpulan dan pengangkutan sampah mulai dari sumber sampah

hingga ke lokasi pemrosesan akhir dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara

langsung (door to door), atau secara tidak langsung (dengan menggunakan

transfer depo atau kontainer) sebagai TPS, (Kementerian Pekerjaan Umum

Nomor 3, 2013):

1. Secara langsung (door to door) Pada sistem ini proses pengumpulan dan

pengangkutan sampah dilakukan bersamaan. Sampah dari tiap-tiap

sumber akan diambil, dikumpulkan dan langsung diangkut ke tempat

pemrosesan, atau ke tempat pembuangan akhir.

2. Secara tidak langsung (communal) Pada sistem ini, sebelum diangkut ke

tempat pemrosesan, atau ke tempat pemrosesan akhir, sampah dari

masing-masing sumber dikumpulkan dahulu oleh sarana pengumpul

seperti dalam gerobak tangan (hand cart) dan diangkut ke TPS. Dengan

adanya TPS dapat pula berfungsi sebagai lokasi pemrosesan skala

kawasan guna mengurangi jumlah sampah yang harus diangkut ke

pemrosesan akhir.

Perencanaan operasional pengumpulan sebagai berikut (Kementerian

Pekerjaan Umum Nomor 3, 2013):

1. Ritasi antara 1 (satu) sampai dengan 4 (empat) kali per hari;

2. Periodisasi 1 (satu), 2 (dua) atau maksimal 3 (tiga) hari sekali, tergantung

dan kondisi komposisi sampah, yaitu:

a. Semakin besar persentasi sampah yang mudah terurai, periodisasi

pengumpulan sampah menjadi setiap hari.

b. Untuk sampah guna ulang dan sampah daur ulang, periode

pengumpulannya disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan,

dapat dilakukan 3 hari sekali atau lebih;

Page 36: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

23

c. Untuk sampah yang mengandung bahan B3 dan limbah B3 serta

sampah lainnya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku;

3. Mempunyai daerah pelayanan tertentu dan tetap;

4. Mempunyai petugas pelaksanaan yang tetap dan dipindahkan secara

periodik;

5. Pembebanan pekerjaan diusahakan merata dengan kriteria jumlah sampah

terangkut, jarak tempuh dan kondisi daerah.

Prasarana dan sarana dalam pengumpulan antara lain sebagai berikut

(Kementerian Pekerjaan Umum Nomor 3, 2013):

1. Jenis dan volume sarana pengumpulan sampah harus:

a. Disesuaikan dengan kondisi setempat;

b. Dilakukan sesuai dengan jadwal pengumpulan yang ditetapkan;

c. Memenuhi ketentuan dan pedoman yang berlaku dengan

memperhatikan sistem pelayanan persampahan yang telah tersedia.

2. Jenis sarana pengumpulan sampah terdiri dari:

a. TPS;

b. TPS 3R;

c. Alat pengumpul untuk sampah terpilah.

c. Sistem Pengolahan Sampah

Pengolahan sampah adalah suatu upaya untuk mengurangi volume sampah

atau merubah bentuk menjadi lebih bermanfaat, antara lain dengan cara

pembakaran, pengomposan, penghancuran, pengeringan dan pendaur ulangan

(Kementerian Pekerjaan Umum Nomor 3, 2013).

Pengolahan sampah dilakukan oleh (Kementerian Pekerjaan Umum Nomor 3,

2013):

1. Setiap orang pada sumbernya;

2. Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri,

kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial dan fasilitas lainnya; dan

pemerintah kabupaten/ kota;

Page 37: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

24

3. Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri,

kawasan khusus, fasilitas umum dan fasilitas lainnya, wajib menyediakan

fasilitas pengolahan skala kawasan yang berupa TPS 3R dan TPST.

d. Sistem Pengangkutan

Pengangkutan sampah merupakan salah satu komponen penting dan

membutuhkan perhitungan yang cukup teliti, dengan sasaran

mengoptimalisasikan waktu angkutan yang diperlukan dalam sistem tersebut.

Khususnya bila sebagai berikut (Damanhuri dan Padmi, 2016):

1. Terdapat sarana pemindahan sampah dalam skala cukup besar yang harus

menangani sampah;

2. Lokasi titik tujuan sampah relatif jauh;

3. Sarana pemindahan merupakan titik pertemuan masuknya sampah dari

berbagai area;

4. Ritasi perlu diperhitungkan secara teliti;

5. Masalah lalu-lintas jalur menuju titik sasaran tujuan sampah.

Sistem transfer dan transport merupakan fasilitas yang digunakan untuk

memindahkan sampah dari satu lokasi ke lokasi lain. Transfer dan transport

diperlukan ketika jarak angkut ke tempat pembuangan akhir sampah cukup jauh

(Damanhuri dan Padmi, 2016).

Persyaratan alat pengangkut sampah antara lain adalah (Damanhuri dan

Padmi, 2016):

Alat pengangkut sampah harus dilengkapi dengan penutup sampah, minimal

dengan jaring;

1. Tinggi bak maksimum 1,6 m;

2. Sebaiknya ada alat ungkit;

3. Kapasitas disesuaikan dengan kondisi/kelas jalan;

4. Bak truk atau dasar kontainer sebaiknya dilengkapi pengaman air sampah.

Bila mengacu pada sistem di negara maju, maka pengangkutan sampah

dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu (Damanhuri dan Padmi, 2016):

1. Hauled Container System (HCS), sistem pengumpulan sampah yang

wadah pengumpulannya dapat dipindah-pindah dan ikut dibawa ke tempat

Page 38: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

25

pembuangan akhir. HCS ini merupakan sistem wadah angkat untuk daerah

komersial. HCS dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a. Konvensional wadah, sampah yang telah terisi penuh akan diangkut ke

tempat pembongkaran, kemudian setelah dikosongkan wadah sampah

tersebut di kembalikan ke tempatnya semula.

b. Exchange Container Wadah, sampah yang telah terisi penuh akan

diangkut dan tempatnya akan langsung diganti oleh wadah kosong

yang telah dibawa. Penentuan kebutuhan jumlah alat angkut sangat

ditentukan pemilihan jenis alat angkut yang akan digunakan.

2. Pengangkutan sampah dengan menggunakan kontainer Untuk

pengumpulan sampah dengan

3. sistem kontainer dengan cara pola pengosongan kontainer.

2.7. Tempat Pengolahan Sampah 3R

Berdasarkan Permen Pekerjaan Umum Nomor 03 Tahun 2013 Tentang

Penyelenggaraan Sarana dan Prasarana Persampahan, “Tempat Pengolahan

Sampah Reduse, Reuse, Recycle (TPS3R) merupakan tempat dilakukannya

kegiatan pengumpulan, pemisahan, pendauran ulang, penggunaan ulang dan

pengolahan sampah”.

Adapun kegiatan pokok pada TPS 3R adalah:

a. Menangani kawasan yang rawan persampahan sesuai Strategi Sanitasi Kota

(SSK) sebagaimana didefinisikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS);

b. Cakupan pelayanan berkapasitas minimal 400 Kepala Keluarga;

c. Gerobak sampah atau truk sampah sebagai transportasi pengumpulan sampah

d. Proses pengolahan sampah dengan proses pemilahan (fisika), pengolahan

sampah organik (biologis), pengumpulan dan penyaluran sampah yang masih

dapat didaur ulang atau guna ulang, serta pengangkutan sampah ke TPA

sampah untuk sampah residu yang telah diolah secara fisika (pemadatan atau

pencacahan) ataupun sampah residu yang tidak terolah lagi.

e. Dibutuhkan alokasi biaya pemeliharaan dan operasional yang disubsidi oleh

Pemerintah Kabupaten atau Kota.

Page 39: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

26

Tempat Pengolahan Sampah 3R adalah tempat berlangsungnya kegiatan

pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang dan pendauran ulang dikawasan

tertentu (Petunjuk Teknis TPS 3R, 2017). Tempat Pengolahan Sampah 3R

merupakan upaya penanganan sampah dari sumbernya untuk mengurangi

timbulan sampah dengan cara menggunakan kembali barang-barang yang dapat

digunakan dan didekompisisi secara biologi dan serta menerapkan pengelolaan

sampah yang ramah lingkungan.dengan melakukan kegiatan pengolahan sampah

organik dan anorganik. Pengolahan sampah 3R adalah upaya pengurangan

sampah, melalui program Reuse, Reduce, Recycle.

1. Reuse yaitu penggunaan kembali sampah secara langsung.

2. Reduce yaitu mengurangi penggunaan barang untuk timbulnya sampah.

3. Recycle yaitu memanfaatkan sampah setelah dilakukan proses pengolahan.

2.7.1. Kriteria Teknis Perencanaan TPS 3R

Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam merencanakan Tempat

Pengolahan Sampah (TPS) 3R. Kriteria TPS 3R dapat dilihat pada Tabel 2.8.

Tabel 2. 8 Kriteria Tempat Pengelolaan Sampah

No Cakupan Pelayanan

Pemilahan sampah Luas

Rumah Jiwa mᶾ

1 2000 rumah 10000 jiwa Tanpa Pemilahan 1000

2 200 rumah 1000 jiwa 50% Sampah terpilah

200-500 50 % Sampah tercampur

3 200 rumah 1000 jiwa

50% Sampah terpilah

< 200 50 % Sampah

tercampur

Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 03/PRT/2013

2.7.2. Kriteria Pemilihan Lokasi TPS 3R

Menurut Petunjuk Teknis TPS 3R (2017), kriteria penentuan lokasi TPS 3R

terbagi 2 (dua) yaitu kriteria utama dan kriteria pendukung.

A. Kriteria Utama

Untuk pemilihan lokasi terdapat kriteria utama sebagai berikut:

Page 40: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

27

1. Lahan TPS 3R berada dalam batas adminstrasi yang sama dengan

pelayanan TPS 3R.

2. Lokasi perencanaan berada pada tingkat tinggi kerawanan sampah

sesuai dengan SSK dan data BPS.

3. Status kepemilkinan tanah milk pemerintah atau lahan milik desa.

4. Ukuran lahan yang disediakan minimal 200 m2.

5. Lokasi TPS 3R berada dengan daerah layanan.

B. Kriteria Pendukung

Kriteria pendukung pemilihan lokasi adalah sebagai berikut:

1. Berada pada kawasan perkotaan atau semi-perkotaan di daerah

dikawasan kumuh padat miskin yang berpenghasilan rendah, bebas

banjir, ada akses jalam masuk dan tidak terlalu jauh dengan jalan raya.

2. Daerah layanan minimal 400 Kepala Keluarga.

3. Masyarakat bersedia membayar iuran pengolahan sampah.

4. Sudah memilki kelompok yang aktif di masyarakat seperti PKK,

karang taruna atau pengelolaan kebersihan.

2.7.3. Karakteristik TPS 3R

Karakteristik TPS 3R (Petunjuk Teknis TPS3R, 2017) meliputi:

1. Minimum daerah layanan adalah 400 Kepala Keluarga atau 1600 –

2000 jiwa.

2. Timbulan sampah dihasilkan 4-6 m3/hari.

3. Sampah yang masuk ke TPS3R tercampur atau lebih baik sudah

dipilah.

4. TPS 3R Luas lahan minimal 200 m2.

5. Sampah dikumpulkan menggunakan gerobak berkapasitas 1 m3,

dengan 3 kali ritasi/hari.

6. Terdapat unit penampungan sampah, unit pemilahan sampah, unit

pengolahan sampah organik dan unit pengolahan atau penampungan

sampah anorganik (daur ulang) dan unit penampungan residu

sampah anorganik.

Page 41: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

28

2.7.4. Sarana Prasaran Perencanaan TPS 3R

Dapat dilihat pada tabel 2.9 Sarana perencanaan yang dibutuhkan untuk TPS

3R.

Tabel 2. 9 Sarana Perencanaan TPS 3R

Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum 03/PRT/2013

2.8. Pertambahan Jumlah Penduduk

Jumlah Penduduk diperuntukkan untuk dapat mengetahui perencanaan

TPS 3R yang akan dibangun dengan keberadaan jumlah penduduk pada suatu

kawasan, dikarenakan semakin banyak penduduk setiap tahunnya maka semakin

banyak timbulan sampah yang dihasilkan. Adapun untuk mengetahui Jumlah

Penduduk kita dapat melihat data jumlah penduduk di BPS, Sehingga nantinya

memudahkan kita untuk merancang sesuatu seperti untuk merancang TPS 3R,

serta untuk perencanaan rancangan hendaknya perencanaan tersebut sesuai

dengan kebutuhan kapasitas yang dapat dimuat di TPS 3R termasuk mengetahui

jumlah penduduk.

Menurut Lisna (2006), pada tahun 0, P0 dan tahun z, Pz jumlah penduduk

selalu mengalami peubahan. Maka diperlukan suatu bilangan r yang menunjukkan

laju pertumbuhan penduduk pada periode tertentu yang dapat diperoleh dari

beberapa rumusan metode pertumbuhan penduduk.

Sarana Fasilitas TPS 3R

Sarana Utama Sarana Penunjang

1. Arena Pengumpulan sampah 1. Kamar mandi

2. Area pemilahan sampah 2. Kantor

3. Area pencacahan sampah 3. Pompa air

4. Area Pengomposan Tangkapan dan peralatan

5. Area penyaringan 1. Sepatu Boot

6. Area pengemasan 2. Helm kerja

7. Wadah sampah residu 3.Pakaian kerja

8. Area penyimpana barang lapak 4. Masker

9. Area pencucian 6. Termometer, Selang air dan sekop

7. Timbangan

8. Ayakan kawat dengan beberapa ukuran.

Page 42: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

29

Metode pendekatan yang digunakan untuk proyeksi penduduk terdiri dari

metode aritmatik, geometrik dan least square (Peraturan Menteri Pekerjaan

Umum Nomor 18 Tahun 2007.

a. Metode Aritmatik

Metode ini digunakan apabila pertambahan penduduk relatif konstan tiap

tahunnya.

Pn = Po + rn........................................................................................... (2.4)

Dimana: Pn = jumalah penduduk pada tahun ke- n

Po = jumlah penduduk awal

n = periode waktu proyeksi

r = angka pertambahan penduduk/ tahun

Rumus diatas pindah dalam bentuk regresi menjadi:

Pn = Po + r n

Y = a x bx

Dimana: Pn = y = jumlah penduduk pada tahun n

Po = b = koefisien

n = x = tahun penduduk yang akan dihitung

r = a = koefisien

b. Metode Geometrik

Metode ini digunakan apabila tingkat pertambahan penduduk naik secara

berganda atau berubah secara ekuivalen dari tahun sebelumnya.

Pn = Po (1 + r)............................................................................................ (2.5)

Dimana: Pn = jumalah penduduk pada tahun ke- n

Po = jumlah penduduk awal

n = periode perhitungan

r = angka pertambahan penduduk/ tahun

Rumus diatas pindah dalam bentuk regresi menjadi:

log Pn = log Po + r log n

log y = a log x + log b

Dimana: log Pn = y = jumlah penduduk pada tahun n

Log Po = b = koefisien

Log n = x = tahun penduduk yang akan dihitung

Page 43: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

30

r = a = koefisien x

Page 44: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

31

BAB III

METODOLOGI PERENCANAAN

3.1. Waktu dan Tempat Lokasi Perencanaan

3.1.1. Waktu

Pengerjaan tugas akhir ini dilaksanakan selama 10 (sepuluh) bulan sesuai

dengan jadwal yang telah direncanakan, yang mulai dikerjakan pada bulan

September 2019 sampai dengan buan Juli 2020.

3.1.2. Tempat

Lokasi perencanaan TPS 3R ini dilakukan di Kecamatan Syiah Kuala Kota

Banda Aceh dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3. 1 Lokasi Perencanaan TPS 3R

Page 45: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

32

Menurut Badan Pusat Statistik, 2019 letak Kecamatan Syiah Kuala Kota

Banda Aceh secara geografis berada pada 95,35579° bujur timur dan 05,556816°

lintang utara. Wilayah administrasi yang membatasi Kecamatan Syiah Kuala Kota

Banda Aceh yaitu:

Sebelah Utara : Selat Malaka

Sebelah Selatan : Kecamatan Ulee Kareng

Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Besar

Sebelah Timur : Kecamatan Syiah Kuala

Menurut Bdan Pusat Statistik, 2019 jumlah penduduk di Kecamatan Syiah

Kuala adalah 38.682 jiwa dengan Luas wilayah 1.424,2 km2. Jumlah kepala

keluarga di Kecamatan Syiah Kuala sebanyak 10.651 KK. Jumlah penduduk

menurut jenis kelamin laki-laki sebanyak 19.342 jiwa dan perempuan sebanyak

18.596 jiwa. Mata pencaharian penduduk Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda

Aceh sebagian besar ada adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu sebesar 47%,

petani sebesar 20%, buruh sebesar 23% dan yang bekerja tidak termasuk katagori

yang ada seperti tukang becak, pengamen dan lain-lain sebesar 10% (Kecamatan

Syiah Kuala dalam angka, 2019).

3.2. Alur Penelitian

Tahapan tugas akhir perencanaan TPS 3R di Kecamatan Syiah Kuala Kota

Banda Aceh dapat dilihat di Gambar 3.2.

Page 46: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

33

Gambar 3. 2 Alur Penelitian

Mulai

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Pengumpulan

Data

Data Primer Data Sekunder

1. Data sampling

timbulan sampah

2. Komposisi sampah

1. Data jumlah

penduduk dan

fasilitas umum

2. RTRW Kota Banda

Aceh

3. SSK Kota Banda

Aceh

Pengolahan Data

1. Proyeksi penduduk

2. Perhitungan timbulan sampah dan

komposisi

Perencanaan TPS 3R

1. Perhitungan luas lahan unit-unit

pengolahan dan luas lahan total TPS 3R

2. Desain Layout TPS 3R

Kesimpulan dan

saran

Selesai

Page 47: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

34

3.3. Studi Literatur

Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari studi literatur penelitian terdahulu

serta referensi jurnal jurnal dan peraturan yang dijadikan panduan dasar teori

untuk penelitian ini.

3.4. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam tugas akhir ini diperoleh dari data primer dan

sekunder.

3.4.1. Data Primer

Data primer yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Data timbulan sampah.

2. Komposisi sampah.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Jumlah penduduk.

2. RTRW Kota Banda Aceh.

3. SSK Kota Banda Aceh.

3.5. Pengolahan Data

Pada tahap ini data yang dikumpulkan kemudian dilakukan pengolahan

data. berikut ini data yang dilakukan pengolahan.

1. Data timbulan Sampah

Pengambilan dan pengukuran sampel timbulan sampah menggunakan

metode sesuai SNI 19-3964-1994 tentang metode pengambilan dan

pengukuran timbulan sampah. Pengolahan data dilakukan dengan

menggunakan Microsoft Excel.

2. Proyeksi Penduduk

Rumus perhitungan proyeksi penduduk dan timbulan sampah dapat dicari

pada persamaan 2.1 sampai 2.4

Page 48: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

35

2.6. Spesifikasi Teknis Perencanaan TPS 3R

Spesifikasi Teknis Perencanaan TPS3R ini dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Spesifikasi Teknis Perencanaan TPS 3R

No Tahapan Perencanaan TPS 3R Hasil yang di peroleh

1 Sampling sampah Volume Timbulan sampah

Kompisisi sampah

2 Proyeksi Penduduk Estimasi pertambahan penduduk dalam

jangka waktu yang di proyeksikan

3 Penentuan Lokasi Memperoleh lokasi yang sesuai untuk

membangun TPS 3R

4 Menentukan luas lahan yang diperlukan

untuk membangun TPS 3R memperoleh dimensi TPS 3R berdasarkan

ketersediaan lahan

6

Desain Layout

Gambar bangunan TPS 3R meliputi :

a. Ruang Penerimaan Sampah

b. Ruang Pencacahan

c. Ruang Pengomposan

d. Ruang Pengayakan

e. Ruang Pemilahan Anorganik

f. Ruang Pencucian

g. Ruang Pengeringan

h. Ruang Penggilingan

i. Toilet

J. Kantor

k. Gudang

l. Post satpam

m. Parkir

n. Buffer zone

7 Teknis Operasional Permen PU No. 03 Tahun 2013

Page 49: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

4.1. Gambaran Umum Kecamatan Syiah Kuala

4.1.1. Letak Geografis

Secara geografis Kecamatan Syiah Kuala terletak pada 95,35579° bujur

timur dan 05,556816° lintang utara. Luas Kecamatan Syiah Kuala adalah 14,244

Km2 yang terbagi dalam 10 Gampong, yaitu Ie Masen Kayee Adang, Pineung,

Lamgugop, Kopelma Darussalam, Rukoh, Jeulingke, Tibang, Deah Raya, Alue

Naga dan Peurada. Adapun Kecamatan Syiah Kuala Berbatasan dengan wilayah

sebagai Berikut :

Sebelah Utara : Selat Malaka

Sebelah Selatan : Kecamatan Ulee Kareng

Sebelah Barat : Kabupaten Aceh Besar

Sebelah Timur : Kecamatan Syiah Kuala

Adapun luas wilayah Kecamatan Syiah Kuala dapat dilihat pada tabel 4,1

sebagai berikut:

Tabel 4. 1 Luas wilayah Kecamatan Syiah Kuala

No Gampong Luas Lahan

(Ha) Jumlah Penduduk

1 Ie Masen Kayee Adang 70,2 4.503

2 Pineung 61,5 4.477

3 Lamgugop 153,2 4.492

4 Kopelma Darussalam 206,2 4.823

5 Rukoh 95,2 5.286

6 Jeulingke 154,4 6.699

7 Tibang 230,7 1.545

8 Deah Raya 178,2 1.044

9 Alue Naga 242,6 1.660

10 Peurada 31,79 3.409 Sumber : BPS Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh, 2019

4.1.2. Demografi

Berdasarkan BPS Kota Banda Aceh dalam Angka Tahun 2019, bahwa

jumlah penduduk Kecamatan Syiah Kuala tahun 2018 sebesar 38,682 jiwa yang

Page 50: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

37

tersebar secara tidak merata di sepuluh gampong. Dari jumlah penduduk tersebut

jumlah penduduk terbanyak yaitu pada Gampong Jeulingke sebesar 6.699 jiwa

dan yang terendah terletak pada Gampong Deah Raya yaitu sebesar 1.044 jiwa.

Berdasarkan jenis kelamin, rasio jumlah penduduk yang bertempat tinggal

di Kecamatan Syiah Kuala di dominasi oleh jenis kelamin laki-laki, berikut dapat

dilihat pada Tabel 4.2

Tabel 4. 2 Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Kecamatan Syiah Kuala

No Gampong Jumlah Penduduk

Jumlah Rasio Jenis

Kelamin Laki-laki Perempuan

1 Ie Masen Kayaee Adang 2.281 2.222 4.503

102,66

2 Pineung 2.272 2.205 4.477 103,04

3 Lamgugop 2.336 2.156 4.492 108,35

4 Kopelma Darussalam 2.192 2.631 4.823 83,31

5 Rukoh 2.757 2.529 5.286 109,02

6 Jeulingke 3.517 3.182 6.699 110,53

7 Tibang 827 718 1.545 115,18

8 Deah Raya 562 482 1.044 116,60

9 Alue Naga 913 747 1.660 122,22

10 Peurada 1.685 1.724 3.409 97,74

Total 19.342 18.596 37.938 104,01 Sumber : BPS Kota Banda Aceh2019

Jumlah Penduduk pada titik pengambilan sampel sampah sebagai berikut:

Tabel 4. 3 Jumlah penduduk dan rasio Jenis Kelamin titik pengambilan sampel

No Gampong Jumlah Penduduk

Jumlah Rasio

Jenis Laki-laki Perempuan

1 Jeulingke 3.571 3.182 6.699 110,53

2 Tibang 827 718 1.545 115,18

3 Lamgugop 2.336 2.156 4.492 108,35

Total 6.734 6.056 12.736 334,06 Sumber: BPS Kota Banda Aceh, 2019

4.2. Peta Lokasi Perencanaan TPS 3R

Berikut ini merupakan peta lokasi perencanaan TPS 3R di Kecamatan Syiah

Kuala dapat dilihat pada gambar 4.1:

Page 51: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

38

Gambar 4. 1 Lokasi perencana TPS 3R di kecamatan Syiah Kuala

Lokasi perencanaan TPS 3R ini berada di kawasan Gampong Rukoh,

pemilihan lokasi ini dikarenakan pada kawasan Gampong Rukoh tersebut masih

banyak lahan-lahan yang kosong dibandingkan dengan 9 gampong lainnya yang

berada di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh.

4.3.Sosial

Kondisi sosial di Kecamatan Syiah Kuala dapat dilihat pada sarana

pendidikan dan kesahatan masyarakatnya berdasarkan data dari BPS Kecamatan

Syiah Kuala Kota Banda Aceh tahun 2019.

4.3.1. Sarana Pendidikan

Untuk sarana pendidikan di Kecamatan Syiah Kuala dapat dilihat bahwa

banyaknya sarana pendidikan yang tersebar di beberapa gampong dan total jumlah

sarana pendidikan sebanyak 56 sarana, dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai

berikut:

Page 52: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

39

Tabel 4. 4 Jumlah Sarana Pendidikan Umum

Sarana Pendidikan Umum

(Sekolah) Jumlah

TK 21

SD 14

MI 2

SMP 3

MTSN 1

SMA 3

MA 1

Perguruan Tinggi 11

Total 56 Sumber : BPS Kota Banda Aceh, 2019

4.3.2. Sarana Kesehatan

Berdasarkan data yang tercatat, jumlah fasilitas kesehatan di Kecamatan

Syiah Kuala terdiri dari 11 Fasilitas Kesehatan yang berjumlah total 60, dapat

dilihat pada table 4.5 sebagai berikut:

Tabel 4. 5 Jumlah Sarana Kesehaatan Di kecamatan Syiah Kuala 2019

Sarana Kesehatan Jumlah

Rumah Sakit 1

Puskesmas 2

Pustu 4

Poliklinik 4

Praktik Dokter 19

Praktik Bidan 4

Poskesdes 2

Polindes 2

Apotek 6

Toko Obat 6

Posyandu 10

Total 60 Sumber: BPS Kota Banda Aceh, 2019

4.4. Kondisi Sanitasi (Persampahan)

Berdasarkan Buku Putih Sanitasi Kota Banda Aceh 2015-2019 wilayah area

berisiko sanitasi untuk sektor persampahan di Kota Banda Aceh terdiri dari 3

Zona Prioritas penanganan Sampah, yaitu Zona 1 (Bersiko sangat tinggi), Zona 2

(Beresiko Tinggi) dan Zona 3 (Beresiko Rendah). Kecamatan Syiah Kuala

Page 53: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

40

terdapat 3 Gampong yang berada pada Zona 1 dimana pada zona ini merupakan

zona yang berisiko sangat tinggi pada sektor persampahan, 4 gampong pada zona

2 dimana pada zona ini merupakan zona beresiko tinggi pada sektor persampahan

dan 3 gampong pada zona 3 yaitu beresiko rendah pada sektor persampahan.

Dapat dilihat pada table 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4. 6 Area Resiko Persampahan di Kecamatan Syiah Kuala

No Zona Prioritas Sampah Wilayah Prioritas persampahan

1 Zona 1 (Beresiko Sangat

Tinggi)

Jeulingke

Peurada

Pineung

2 Zona 2 (Beresiko

Tinggi)

Ie Masen kayee Adang

Rukoh

Kopelma Darussalam

Lamgugop

3 Zona 3 (Beresiko

Rendah)

Alue Naga

Deah Raya

Tibang

4.5.Kondisi Eksisting Sampah

4.5.1. Aspek Teknis Operasional

Berikut ini adalah kondisi pengelolaan sampah eksisting yang diterapkan

di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh:

a. Pewadahan

Pewadahan sampah yang digunakan disumbernya oleh masyarakat di

Kecamatan Syiah kuala ada berbagai jenis yaitu ada yang menggunakan wadah

yang cukup sederhana seperti kantong pastik. karung, keranjang hingga tong

sampah pada umumnya. Pada beberapa titik lokasi disediakan wadah komunal

berupa TPS komunal dan kontainer. Pewadahan yang disediakan di TPS komunal

diJeulingke masih menerapkan pewadahan gabungan sehingga semua sampah dari

sumber berbagai jenis dan komposisi bercampur dalam satu wadah.

Page 54: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

41

Gambar 4. 2 Pewadahan sampah dari sumber

b. Pengumpulan Sampah

Sistem pengumpulan sampah di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda

Aceh menerapakan dua sistem yaitu sistem individual langsung dan individual

tidak langsung. Dengan menggunakan becak motor atau mobil Pick Up

pengangkut sampah yang disediakan gampong atau dari Dinas Kebersihan, serta

masyarakat juga mengantarkan langsung sampah ke TPS. Dan ada juga sebagian

masyarakat yang sampahnya masih dibakar di pekarangan halaman rumahnya.

c. Pengangkutan Sampah

Sistem pengangkutan sampah di Kecamatan Syiah Kuala dimana sampah

yang dikumpulkan dari sumber dipindahkan ke TPS, kemudian pewadahan

komunal/kontainer yang telah terisi penuh diangkut dengan Armroll Truck dan

Compactor Truck selanjutnya diangkut ke TPA Blang Bintang. Pola

pengangkutan sampah dilakukan 2 (dua) kali sehari. Proses pemindahan dan

pengangkutan masih tanggung jawab pihak Dinas Kebersihan Hidup Provinsi

Aceh.

Page 55: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

42

BAB V

PERHITUNGAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI

5.1. Timbulan Sampah Kecamatan Syiah Kuala

Pada Perencanaan TPS 3R diperlukan data timbulan sampah yang di

hasilkan di Kecamatatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh untuk mengetahui jumlah

besarnya kapasitas sampah yang masuk ke TPS perhari. Oleh karena itu untuk

mengetahui jumlah timbulan sampah yang dihasilkan di Kecamatan Syiah Kuala

Kota Banda Aceh perlu dilakukannya pengukuran dan pengambilan sampel

timbulan sampah domestik salama 8 hari berturut-turut sesuai dengan SNI 19-

3964-1994 tentang metode Pengambilan Dan Pengukuran Timbulan Sampah.

Data sampel yang di ambil berdasarkan jenis pendapatan per rumah yaitu high

income, medum income dan low income. Jumlah titik sampling yang ditetapkan

yaitu 21 rumah tangga, sehingga didapatkan data terkait timbulan sampah

domestik di Kecamatan tersebut.

5.1.1. Timbulan sampah High Income

Timbulan sampah high income dalam satuan berat sampah dibagi jumlah

jiwa dalam rumah, diketahui jumlah rata-rata seluruh timbulan selama 8 (delapan)

hari sebesar 0,58 kg/orang/hari dan 2,41 l/orang/hari. Untuk lebih jelas data

timbulan dapat dilihat pada tabel 5.1 dan gambar 5.1 untuk satuan berat

sedangkan timbulan berdasarkan volume dapat dilihat pada tabel 5.2 dan gambar

5.2

Tabel 5. 1 Timbulan sampah High Income Berdasarkan Berat

Samplin

g

Timbulan (kg/orang/hari)

Jumat Sabtu Minggu Senin Selas

a Rab

u Kami

s Jumat

Rumah 1 0,28 0,26 0,22 0,2 0,62 0,48 0,26 0,22

Rumah 2 0,58 0,66 1,15 0,63 0,65 0,8 0,6 0,95

Rumah 3 0,26 0,38 0,88 0,32 0,3 0,2 0,52 0,53

Rumah 4 1,1 1,33 1,4 1,13 0,23 0,23 0,87 0,3

Rumah 5 0,58 0,48 0,64 0,58 0,42 0,62 0,54 0,66

Rumah 6 0,93 1,5 1,57 1,23 0,27 0,33 1 0,43

Rumah 7 0,2 0,28 0,28 0,22 0,28 0,22 0,24 0,26

Rata-rata 0,56 0,70 0,88 0,62 0,40 0,41 0,58 0,48

Page 56: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

43

Gambar 5. 1 Timbulan sampah High Income berdasarkan satuan berat

Berdasarkan Tabel 5.1 dan Gambar 5.1 dapat diketahui timbulan maksimal

sampah terdapat pada hari minggu dengan rata-rata tumbulan sampah sebesar 0,88

kg/orang/hari, Sedangkan timbulan minimum terdapat pada hari selasa.

Tabel 5. 2 Timbulan sampah High Income berdasarkan satuan volume

Sampling Volume (Liter/orang/hari)

Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Rumah 1 2,35 1,78 2,14 2,07 2,35 2,28 2 1,85 Rumah 2 2,58 3,12 2,67 3,03 2,85 2,67 2,85 3,03 Rumah 3 1,57 2,64 2,21 2,07 2 1,43 2,49 2,71 Rumah 4 3,09 4,28 4,28 4,04 2,38 1,07 3,44 1,66 Rumah 5 1,78 2,21 2,35 2,28 2,42 2,49 2,07 2,14 Rumah 6 2,85 4,16 3,92 3,8 2,14 1,07 3,09 2,26 Rumah 7 1,14 1,57 1,92 1,57 1,92 1,78 1,57 1,7 Rata-rata 2,19 2,82 2,78 2,69 2,29 1,83 2,50 2,19

0.560.70

0.88

0.62

0.40 0.41

0.580.48

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1.6

1.8

Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

Timbulan (kg/o/h)

Rumah 1

Rumah 2

Rumah 3

Rumah 4

Rumah 5

Rumah 6

Rumah 7

Rata-rata

Page 57: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

44

Gambar 5. 2 Data timbulan sampah High Income berdasarkan satuan volume

Berdasarkan Tabel 5.2 dan Gambar 5.2 dapat diketahui timbulan sampah

maksimal berdasarkan volumenya terdapat pada hari Sabtu dengan rata-rata

timbulan 2,82 liter/orang/hari, sedangkan timbulan minimumnya terdapat pada

hari Rabu dengan rata-rata timbulan 1,83 liter/orang/hari.

Menurut SNI 19-3983-1995 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah umtuk

Kota kesil dan Kota sedang di Indonesia, rentang timbulan sampah rumah High

Income adalah 0,350-0,400 kg/orang/hari dan 2,25-2,50 l/orang/hari. Jika

dibandingkan dengan hasil sampling timbulan yang didapat sebesar 0,58

kg/orang/hari, sedangkan berdasarkan volumenya timbulan yang didapatkan

sebesar 2,41 liter/orang/hari, melihat dari hasil timbulan yang didapatkan dapat

dikatakan bahwa berat timbulan jenis rumah High Income tidak sesuai dengan

SNI 19-3983-1995, sedangkan dalam satuan volumenya timbulan jenis rumah

High Income sesuai dengan SNI 19-3983-1995.

5.1.2. Timbulan Sampah Medium Income

Timbulan sampah Medium Income dalam satuan berat sampah dibagi

jumlah jiwa dalam rumah, diketahui jumlah rata-rata seluruh timbulan selama 8

hari sebesar 0,36 kg/orang/hari dan 2,2 l/orang/hari . Untuk lebih jelas data

timbulan dapat dilihat pada tabel 5.3 dan gambar 5.3 untuk satuan berat

sedangkan timbulan berdasarkan volume dapat dilihat pada tabel 5.4 dan gambar

5.4

2.19

2.82 2.78 2.692.29

1.83

2.502.19

00.5

11.5

22.5

33.5

44.5

Jum

at

Sab

tu

Min

ggu

Sen

in

Sela

sa

Rab

u

Kam

is

Jum

at

Volume (L/o/h)

Rumah 1

Rumah 2

Rumah 3

Rumah 4

Rumah 5

Rumah 6

Rumah 7

Rata-rata

Page 58: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

45

Tabel 5. 3 Data timbulan sampah medium income berdasarkan berat

Sampling Timbulan (kg/orang/h)

Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Rumah 1 0,20 0,35 0,18 0,15 0,58 0,18 0,2 0,3 Rumah 2 0,38 0,22 0,54 0,32 0,86 0,48 0,38 0,42 Rumah 3 0,15 0,28 0,25 0,28 0,5 0,25 0,38 0,23 Rumah 4 0,5 0,8 0,25 0,15 0,2 0,2 0,25 0,35 Rumah 5 0,33 0,57 0,9 0,43 0,17 0,63 0,43 0,2 Rumah 6 0,25 0,40 0,25 0,15 0,20 0,20 0,25 0,35 Rumah 7 0,33 0,73 0,90 0,43 0,17 0,63 0,43 0,20 Rata-

rata 0,31 0,48 0,47 0,27 0,38 0,37 0,33 0,29

Gambar 5. 3 Data timbulan sampah Medium Income berdasarkan berat

Berdasarkan Tabel 5.3 dan Gambar 5.3 dapat diketahui timbulan maksimal

sampah terdapat pada hari Sabtu dengan rata-rata tumbulan sampah sebesar 0,48

kg/orang/hari, Sedangkan timbulan minimum terdapat pada hari Senin dengan

rata-rata timbulan sebesar 0,27 kg/orang/hari.

0.31

0.48 0.47

0.27

0.38 0.37 0.33 0.29

0.000.100.200.300.400.500.600.700.800.901.00

Jum

at

Sab

tu

Min

ggu

Sen

in

Sela

sa

Rab

u

Kam

is

Jum

at

Timbulan (kg/o/h)

Rumah 1

Rumah 2

Rumah 3

Rumah 4

Rumah 5

Rumah 6

Rumah 7

Rata-rata

Page 59: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

46

Tabel 5. 4 Data timbulan sampah medium Income berdasarkan volume

Sampling Volume (L/orang/h)

Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Rumah 1 1,60 2,14 2,23 1,78 3,12 1.69 2,49 2,58 Rumah 2 2,21 1,50 2,57 1,78 2,57 1,43 1,78 2,35 Rumah 3 0,27 1,78 2,05 1,78 2,41 0,45 2,41 0,98 Rumah 4 2,14 4,63 3,21 1,07 0,89 0,89 1,78 3,21 Rumah 5 3,33 3,09 4,16 3,56 1,54 3,68 3,44 2,14 Rumah 6 2,67 3,92 3,03 1,07 1,96 0,71 1,25 2,67 Rumah 7 3,56 2,26 3,68 1,78 1,07 2,97 1,43 1,07 Rata-rata 2,25 2,76 2,99 1,83 1,94 1,69 2,08 2,14

Gambar 5. 4 Grafik timbulan sampah Medium Income berdasarkan volume

Berdasarkan Tabel 5.4 dan Gambar 5.4 dapat diketahui timbulan sampah

maksimal berdasarkan volumenya terdapat pada hari minggu dengan rata-rata

timbulan 2,99 liter/orang/hari sedangkan timbulan minimumnya terdapat pada hari

Rabu dengan rata-rata timbulan 1,69 liter/orang/hari.

Menurut SNI 19-3983-1995 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah umtuk

kota kecil dan sedang di Indonesia, rentang timbulan sampah rumah Medium

Income adalah 0,300-0,350 kg/orang/hari dan 2,00-2,25 liter/orang/hari. Jika

dibandingkan dengan hasil sampling timbulan yang didapat sebesar 0,36

kg/orang/hari, sedangkan berdasarkan volumenya timbulan yang didapatkan

sebesar 2,21 liter/orang/hari, melihat dari hasil timbulan dalam satuan berat yang

2.25

2.762.99

1.83 1.941.69

2.08 2.14

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

Volume (L/o/h)

Rumah 1

Rumah 2

Rumah 3

Rumah 4

Rumah 5

Rumah 6

Rumah 7

Rata-rata

Page 60: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

47

didapatkan dapat dikatakan bahwa besar timbulan jenis rumah Medium Income di

Kecamatan Syiah Kuala tidak sesuai dengan SNI 19-3983-1995 sedangkan dalam

satuan volumenya sesuai dengan SNI 19-3983-1995.

5.1.3. Timbulan Sampah Low Income

Timbulan sampah Low Income dalam satuan berat sampah dibagi jumlah

jiwa dalam rumah, diketahui jumlah rata-rata seluruh timbulan selama 8 hari

sebesar 0,27 kg/orang/hari dan 2,02 liter/orang/hari. Untuk lebih jelas data

timbulan dapat dilihat pada tabel 5.5 dan gambar 5.5 untuk satuan berat

sedangkan timbulan berdasarkan volume dapat dilihat pada tabel 5.6 dan gambar

5.6

Tabel 5. 5 Data timbulan sampah Low Income berdasarkan satuan berat

Sampling Timbulan (kg/o/h)

Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Rumah 1 0,13 0,13 0,17 0,27 0,27 0,2 0,3 0,4 Rumah 2 0,3 0,33 0,18 0,2 0,38 0,2 0,18 0,18 Rumah 3 0,25 0,1 0,08 0,23 0,23 0,15 0,25 0,15 Rumah 4 0,18 0,23 0,38 0,25 0,35 0,3 0,35 0,4 Rumah 5 0,6 0,63 0,3 0,63 0,53 0,43 0,47 0,33 Rumah 6 0,3 0,33 0,18 0,2 0,38 0,2 0,18 0,18 Rumah 7 0,25 0,1 0,08 0,23 0,23 0,15 0,25 0,15 Rata-

rata 0,29 0,26 0,20 0,29 0,34 0,23 0,28 0,26

Gambar 5. 5 Grafik timbulan sampah Low Income berdasarkan satuan berat

0.29 0.260.20

0.290.34

0.230.28 0.26

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

Jum

at

Sab

tu

Min

ggu

Sen

in

Sela

sa

Rab

u

Kam

is

Jum

at

Timbulan (kg/o/h)

Rumah 1

Rumah 2

Rumah 3

Rumah 4

Rumah 5

Rumah 6

Rumah 7

Rata-rata

Page 61: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

48

Berdasarkan Tabel 5.6 dan Gambar 5.6 dapat diketahui timbulan maksimal

sampah terdapat pada hari Selasa dengan rata-rata tumbulan sampah sebesar 0,34

kg/orang/hari, Sedangkan timbulan minimum terdapat pada hari Senin dan Rabu

dengan rata-rata timbulan sebesar 0,20 kg/orang/hari

.

Tabel 5. 6 Data timbulan sampah Low Income Berdasarkan volume

Sampling Volume (Liter/orang/hari)

Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

Rumah 1 2,38 1,31 2,61 3,92 4,04 2,14 4,16 1,66

Rumah 2 2,85 3,03 1,16 1,69 3,12 1,51 0,36 0,62

Rumah 3 0,98 0,45 0,36 2,58 2,23 1,96 0,71 1,69

Rumah 4 0,45 2,58 3,12 1,07 3,12 2,85 3,12 3,21

Rumah 5 3,92 4,16 1,19 4,04 3,68 3,56 3,44 1,19

Rumah 6 3,12 1,51 0,71 0,80 2,67 0,53 0,36 0,53

Rumah 7 2,94 0,71 0,62 1,16 1,07 0,89 2,85 0,65 Rata-

rata 2,38 1,96 1,40 2,18 2,85 1,92 2,14 1,36

Gambar 5. 6 Grafik timbulan sampah Low Income berdasarkan volume

Berdasarkan Tabel 5.6 dan Gambar 5.6 dapat diketahui timbulan sampah

maksimal berdasarkan volumenya terdapat pada hari Selasa dengan rata-rata

timbulan 2,85 liter/orang/hari sedangkan timbulan minimumnya terdapat pada hari

minggu dengan rata-rata timbulan 1,40 liter/orang/hari.

2.38

1.96

1.40

2.18

2.85

1.922.14

1.36

0.00

0.50

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

Volume (L/o/h)

Rumah 1

Rumah 2

Rumah 3

Rumah 4

Rumah 5

Rumah 6

Rumah 7

Rata-rata

Page 62: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

49

Menurut SNI 19-3983-1995 tentang Spesifikasi Timbulan Sampah umtuk

kota kecil dan kota sedang di Indonesia, rentang timbulan sampah rumah Low

Income adalah 0,250-0,300 kg/orang/hari dan 1,75-2,00 liter/orang/hari. Jika

dibandingkan dengan hasil sampling timbulan yang didapat sebesar 0,27

kg/orang/hari, sedangkan berdasarkan volumenya timbulan yang didapatkan

sebesar 2,02 l/orang/hari, melihat dari hasil timbulan yang didapatkan dapat

dikatakan bahwa besar timbulan jenis rumah Low Income di Kecamatan Syiah

Kuala masih sesuai dengan SNI 19-3983-1995 baik dalam satuan berat maupun

volumenya.

5.2. Proyeksi timbulan sampah kecamatan Syiah Kuala

Proyeksi timbulan sampah di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banada Aceh

diperlukan untuk mengetahui jumlah timbulan sampah yang dihasilkan dalam

beberapa tahun kedepan agar pada saat perencaan pembangunan TPS3R yang di

bangun dapat menampung jumlah sampah yang dihasilkan dan sesuai dengan

kapasitas yang di perlukan. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada Tabel 5.7

Page 63: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

50

Tabel 5. 7 Proyeksi Timbulan Sampah Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh

Proyeksi Timbulan Sampah Kecamatan Syiah Kuala

No Tahun Jumlah

Penduduk

Berat

sampah

kg/orang

/hari

JumlahTimb

ulan sampah

Liter/orang/

hari

Berat

Sampah

kg/orang/

hari

Jumlah

Timbulan

sampah(liter/

hari) 1 2019 38311

0,37 1,99

14175,1 76238,9 2 2020 38781 14348,9 77174,0 3 2021 39251 14522,8 78109,3 4 2022 39721 14696,7 79044,4 5 2023 40191 14870,6 79979,5 6 2024 40661 15044,4 80914,6 7 2025 41131 15218,3 81849,9 8 2026 41601 15392,2 82785,0 9 2027 42070 15566,0 83720,1

10 2028 42540 15739,9 84655,2 11 2029 43010 15913,8 85590,5

5.3. Komposisi Timbulan Sampah Kecamatan Syiah Kuala

Berdasarkan hasil sampling yang telah dilakukan selama 8 hari berturut-

turut terkait dengan tugas akhir Perencanaan TPS3R di Kecamatan Syiah Kuala di

dapatkan persentase timbulan sampah yang paling tinggi yaitu sisa makanan

sebesar 42,6%. Berikut pada tabel 5.8 adalah data persentase komposisi timbulan

sampah di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh

Tabel 5. 8 Persentase komposisi sampah Kecamatan Syiah Kuala

Jenis Sampah

Komposisi sampah %

Rata-rata High Income Medium Income Low Income

Kg % Kg % Kg %

Sisa Makanan 57,4 44,3 31,6 44,1 27,5 50,9 42,6

Kertas 21,2 16,4 8,4 11,7 9,2 17,0 14,0 sampah

halaman 14,5 11,2 8,7 12,1 4,4 8,1 9,8

tekstil/karet 4,5 3,5 1,8 2,5 0,1 0,2 2,1

Kaca 0 0 3 4,2 0 0 1,2

Plastik 19,4 15,0 14,1 19,7 11,4 21,1 16,8

Logam 0,9 0,7 1,4 2,0 0,4 0,7 1,0

Karet 0,3 0,2 0,1 0,1 0,2 0,4 0,2

Lainnya 11,4 8,8 2,6 3,6 0,8 1,5 4,8

Total 129,6 100,0 71,7 100,0 54 100,0 92,6

Berdasarkan komposisi sampah tersebut dibedakan lagi berdasarkan

Komponen sampahnya seperti sampah organik yang mudah membusuk, sampah

Page 64: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

51

organik sukar membusuk dan sampah tidak mudah membusuk. Data tersebut

dapat dilihat sebagai berikut:

5.3.1. Sampah Organik Mudah Membusuk

Sampah organik mudah membusuk merupakan sampah yang mudah terurai

oleh mikroorganisme dengan tanpa adanya campur tangan manusia, seperti

sampah sisa makanan dan dedaunan. Persentase sampah organik mudah

membusuk yang dihasilkan oleh perumahan High Income, Medium Income dan

Low Income adalah 44,3%, 44,1% dan 50,9% dengan rata-ratanya sebesar 42,6%

dapat dilihat pada gambar 5.7.

Gambar 5. 7 Persentase komposisi sampah organik yang mudah membusuk

5.3.2. Sampah Organik sukar membusuk

Sampah organik sukar membusuk seperti kertas dan kayu. Persentase

sampah organik mudah membusuk yang dihasilkan oleh perumahan High Income,

Medium Income dan Low Income adalah 27,8%, 23,8,% dan 25,1% dengan rata-

ratanya sebesar 25,6% dapat dilihat pada gambar 5.8

32%

32%

36%

Komposisi Sampah Organik mudah membusuk

High Income Medium Income Low Income

Page 65: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

52

Gambar 5. 8 Persentase Komposisi Sampah Organik sukar membusuk

5.3.3. Sampah Tidak mudah membusuk

Sampah Anorganik merupakan sampah yang tidak bias terurai oleh

mikroorganisme. Berikut adalah persentasi sampah tidak mudah terurai.

Persentase sampah tidak mudah membusuk yang dihasilkan oleh perumahan

High Income, Medium Income dan Low Income adalah 28%, 38,% dan 34%

dengan rata-ratanya sebesar 28% dapat dilihat pada gambar 5.8.

Gambar 5. 9 Persentasi Komposisi timbulan sampah tidak mudah membusuk

5.4. Nilai Recorvery Factor

Nilai Recorvery sampah ditentukan berdasarkan timbulan sampah dan

komposisi sampah yang dihasilkan. Nilai Recorvery digunakan untuk

memprediksi jumlah sampah yang akan direduksi serta jumlah sampah yang

36%

31%

33%

Komposisi Sampah organik Sukar membusuk

High Income Medium Income Low Income

34%

38%

28%

Komposisi Sampah Tidak mudah Membusuk

High Income Medium Income Low Income

Page 66: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

53

menjadi residu. Dalam Perencanaan TPS 3R ini, timbulan sampah yang dikelola

sebesar 4,23 m3 sehingga nilai recorvery sampah dapat dilihat pada tabel 5.9 dan

gambar 5.10.

Tabel 5. 9 Nilai Recovery Factor

No Komposisi

Sampah

Recovery

Factor

(%)

Volume

(m3/hari)

Volume

Recovery

(m3 /hari)

Volume

Pengomposan

(m3 /hari)

Volume

Pirolisis

(m 3/hari)

Volume

Residu (m 3/hari)

1 Sampah Organik

Sampah

Halaman 80% 0,22 0,18 0,18 0,00 0,04

Sampah

Makanan 80% 0,58 0,46 0,46 0,00 0,12

2 Sampah Anorganik Kertas 50% 0,40 0,20 0 0,00 0,20 Plastik 50% 2,93 1,47 0 2,05 1,47 Tekstil 65% 0,03 0,02 0 0,00 0,01 Logam 80% 0,02 0,02 0 0,00 0,00 Kaca 0% 0,004 0,00 0 0,00 0,00 Karet 0% 0,002 0,00 0 0,00 0,00 3 Residu

Lain-

lainnya 0% 0,05 0,0 0 0,00 0,05

Sumber:Tchobanoglous, 1993

Page 67: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

54

Gambar 5. 10 Neraca Massa Sampah di TPS 3R

Timbulan Sampah

4,23 m 3/hari

Organik

2,16 m3 /hari

Kompos

1,73 m3 /hari

Pencacahan

Pengomposan

Pematangan

Pengayakan

Kompos

0,864 m3/hari

Pengemasan

Residu

0,43 m3 /hari

Anorganik

2,07 m3 /hari

Pemilahan

Anorganik lain

0,72 m3 /hari

Lapak

Pengepakan

Penyimpanan

Penjualan

0,25m3 /hari

Plastik

0,72 m3 /hari

Kondensasi

Bijih plastik

0,54 m3 /hari

Residu

0,58 m3 /hari

Page 68: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

55

BAB VI

PERENCANAAN TPS 3R

6.1. Perencanaan Teknis Operasional Pengelolaan Sampah di Kecamatan

Syiah Kuala

6.1.1. Sistem Pewadahan

Pewadahan sampah yang akan direncanakan yaitu pewadahan terpilah.

Pewadahan terpilah terbagi atas sampah organik, anorganik dan sampah plastik.

Penentuan wadah terpilah ini mengacu kepada Permen Pekerjaan Umum Nomor

03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan

dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah

Tangga dimana tiga jenis sampah terpilah ini merupakan hasil modifikasi dari

peraturan tersebut. Penggunaan jenis wadah yang digunakan serta umur pakai

wadah disesuaikan dengan SNI 19-2454-2002 tentang Tata Cara Teknik

Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan. Berdasarkan jenis kategori sampah

dan timbulan yang ada kemudian direncanakan jumlah wadah yang dibutuhkan.

Penentuan jumlah wadah mengacu pada SNI 3242:2008 tentang Pengelolaan

Sampah di Pemukiman.

Timbulan Sampah = Laju timbulan Sampah l/o/h x Jumlah penduduk di proyeksi

=1,99 l/o/h x 43010 Jiwa

= 85589,0 l/o/h

Pewadahan = Timbulan Sampah

Jumlah KK

= 85589,9

10651

= 8,04 L

Setelah dilakukan perhitungan di atas maka di dapatkan setiap rumah tangga

menghasilkan 8,04 L sampah per harinya, oleh karena itu dengan sistem

pewadahan terpilah yang di rencanakan maka disarankan setiap rumah itu

diwajibkan memiliki tempat sampah minimal 3 tong sampah yang dimana masing

masing memiliki kapasitas 3 L.

Page 69: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

56

6.1.2. Sistem Pengumpulan

Pada sistem pengumpulan yang direncanakan pada TPS 3R di Kecamatan

Syiah Kuala, menerapkan sistem pengumpulan langsung dimana setiap rumah

tangga di harapkan mengantarkan sampah nya langsung ke TPS 3R setiap harinya,

6.1.3. Sistem Pengolahan Sampah

Sistem pengelolaan sampah yang diaplikasikan di TPS 3R adalah

pengelolaan sampah anorganik, sampah organik, dan sampah plastik. Sampah

anorganik (kertas, kain, dan logam) dipilah, kemudian untuk sampah yang layak

jual akan dilapakkan. Sampah organik (sisa makanan, sayuran, dan daun) diolah

menjadi pupuk kompos dengan metode aerator bambu. Kemudian pupuk kompos

di kemas dan dijual. Sampah plastik diolah menjadi biji plastik (pellet)

menggunakan mesin pencacah plastik, dan biji plastik akan di jual. Residu

sampah akan diangkut dan dibuang ke TPA.

6.1.4. Sistem Pengangkutan

Perencanaan pengangkutan sampah residu pada TPS 3R di Kecamatan

Syiah Kuala Kota Banda Aceh yaitu bekerjasama dengan pihak DLHK3 Kota

Banda Aceh. Pola dan jenis alat angkut yang digunakan mengacu pada SNI 19-

2454-2002 tentang Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan.

Jumlah alat angkut dihitung berdasarkan jumlah timbulan sampah yang ada dan

ritasi yang digunakan berdasarkan Permen Pekerjaan Umum Nomor

03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan

dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah

Tangga.

6.2. Loading Rate

Loading rate Merupakan kapasitas sampah yang akan diolah di TPS 3R tiap

jamnnya. Pada perencanaan TPS 3R ini waktu operasionalnnya adalah 8 jam,

dimulai pukul 08:00-12:00;13.00-17:00 (Istirahat pukul 12.00-13.00).

Berdasarkan data kapasitas sampah yang akan dikelola di TPS 3R adalah sebagai

berikut :

Page 70: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

57

Loading Rate =Volume sampah (

m3

h)

Waktu Proses (Jam/h)

=4,23 m3/hari

8 Jam/hari

= 0,52 m3/jam

6.3. Perhitungan Perencanaan TPS 3R

6.3.1. Ruang Pengolahan Sampah Organik

Ruang pengelolaan sampah organik di TPS 3R di Kecamatan Syiah Kuala

ini terdiri dari ruang pewadahan sampah organik, pencacahan dan pengomposan.

1. Ruang Pewadahan Sampah Organik

Ruang Penerimaan sampah organik merupakan area di TPS 3R yang

digunakan untuk menurunkan muatan sampah organik. Dalam Perencanaan ini,

area penerimaan sampah harus mampu menampung timbulan sampah yang sesuai

dengan proyeksi timbulan sampah dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.

Dalam ruang ini sampah organik dari kegiatan domestic diturunkan dibongkar,

kemudian diolah menjadi kompos.

a. Volume sampah masuk per jam

V s.organik = 52,5 % x 0,52 m3/jam

= 0,27 m3/jam

= 2,16 m3/hari

b. Berat sampah yang masuk per jam

B s.organik = %s.organik x ∑Penduduk Terlayani x Berat timbulan sampah/org/hr

= 52,5% x 34.408 orang x 0,37 kg/hari

= 6683,76 kg/hari

= 835,47 kg/jam

Dalam Perencanaan ini, sampah organik dimasukkan ke dalam kantong

Plastik hitam besar. Dimensi ruangan untuk menampung sampah adalah :

Tinggi Tumpukan : 0,93 m

Page 71: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

58

Tabel 6. 1 Spesifikasi ruang penampungan sampah organik

Spesifikasi TPS 3R Syiah Kuala

Volume Sampah 0,27 m3/jam atau 2,16 m3

Tinggi Tumpukan 0,93 m

Panjang : Lebar 2,5 : 2

Luas lahan 5 m

2. Ruang Pencacahan

Sampah yang berada pada ruang pencacahan ini merupakan sampah yang

berada di ruang penampungan, kemudian di cacah sambil dilakukan pemilahan

sampah organik yang sulit terurai agar tidak ikut terkomposkan. Sampah di cacah

menggunakan alat pencacahan untuk mempercepat proses pengomposan.

Spesifikasi alat pencacahan dapat dilihat pada tabel 6.2.

Tabel 6. 2 Spesifikasi alat pencacahan

Spesifikasi Dimensi

Kapasitas kerja 1000 -1500 kg/jam

Merk Aneka Mesin

Tipe Am-PC1500

Dimensi Mesin 180X90X150 cm

Diamater Tabung 60cm

Material Tabung Plat Tabung

Material Rangka Besi UNP 12 dan UNP 10

Pisau Baja dikeraskan

Penggerak Diesel 13 HP atau EM 10 HP

Dalam Perencanaan ini, perkiraan sampah organik yang dikomposkan

adalah 80%, sehingga akan menghasilkan residu 20%.

Kapasitas sampah yang dikomposkan = 0,27 m3/jam x 80%

= 0,216 m3/jam

= 1,728 m3/hari

Berat sampah yang dikomposkan = 835,47 kg/jam x 80%

Page 72: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

59

= 668,38 kg/jam

= 5347,008 kg/hari

Jumlah mesin pencacah yang diperlukan = 668,38 kg/jam : 1000 kg/jam

= 1 buah

Tabel 6. 3 Perencanaan ruang penampung dan pencacahan sampah organik

No. Perencanaan Kebutuhan

1 Sampah Masuk 0,27 m3 atau 2,61 m3/hari

2 Dimensi ruang penerimaan 2,5 m x 2 m x 1 m

Kebutuhan lahan 2,5 m x 2 m = 5 m

3 Dimensi ruang pencacahan 2,5 m x 2 m x 2 m

Kebutuhan lahan 2,5 m x 2 m = 5m

Total kebutuhan lahan 10 m2

3. Ruang Pengomposan

Metode pengomposan yang digunakan adalah pengomposan dengan bantuan

EM4. Metode ini dipilih karena waktu yang diperlukan untuk pengomposan, yaitu

sekitar 30 hari. Perhitungan luas area pengomposan ini adalah sebagai berikut:

1. Menghitung Total Volume Sampah yang dikomposikan

Vsampah kompos = waktu x berat sampah yang dicacah (

kg

hari)

densitas sampah yang dicacah (kg

m3)

= 30 hari x 5347,008 kg/hari

425,87 Kg/m3

= 376,66 m3≈ 378 𝑚3

2. Menghitung Volume setiap aerator bambu

Kriteria desain aerator bambu adalah sebagai berikut:

a. Lebar aerator bambu = 2,5 – 3,5 m

b. Ketinggian maks = 1,75 m

c. Panjang = bebas

d. Lebar bawah Ventilasi = 0,6 – 0,9 m3.

3. Perencanaan aerator bambu

a. Ukuran aerator bambu : Panjang 2,5 m ; Lebar 0,7 m ; Tinggi 0,85 m

b. Volume aerator bambu : (P x Lx T/2) = (2,5 x 0,7 x 0,85)/2 = 0,74m3

c. Ukuran timbunan kompos : Panjang 2,5 m ; Lebar bawah 3 m

Page 73: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

60

; Lebar atas 2 m; Tinggi 1,75 m.

d. Luas Melintang (Trapesium) = ((3 + 2) x 1,75)/2 = 4,4 m2

Sehingga, Volume timbunan kompos (tanpa aerator) adalah:

Vol timbunan kompos = Vol Trapesium – Volume aerator bambu

= (4,4 x 2,5) - 0,74 = 10,26 m3

4. Menghitung jumlah aerator bambu yang akan dibuat

Jumlah aerator =Volume sampah yang dikompos

Volume timbunan kompos

=378 𝑚3

10,26 𝑚3

= 36,84 ≈ 37 buah

5. Menghitung area aerator bambu

Area yang dibutuhkan untuk aerator bambu, untuk sisi lebar aerator

bambu dengan perencanaan 3 m , ruang yang diperlukan untuk pembalikan

pada sisi kiri dan kanan aerator bambu masing-masing sebesar 0,25 m ,

sementara untuk sisi panjang aerator bambu 2,5 m ruang pembalikan

masing-masing 0,5 m.

sehingga total lebar dan panjang yang diperlukan masing-masing

sebesar 3,5 m. Sehingga area 1 unit aerator bambu menjadi 12,25 m2 , dan

luar area pengomposan aerator bambu adalah:

Luas area pengomposan = 12,25 m2 x Jumlah aerator bambu

= 12,25 x 37

= 453,25 m2

Tabel 6. 4 Perencanaan ruang pengomposan

No Perencanaaan Kebutuhan

1 Sampah organik dicacah 1,728 m2

2 Volume 10,26 m3

3 Jumlah aerator bambu 37

4 Kebutuhan lahan 171,5 m2

Total Kebutuhan lahan 453,25 m2

Page 74: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

61

4. Ruang Pengayakan dan Pengemasan Kompos

Alat pengayak kompos yang digunakan adalah type cone, dengan spesifikasi

pada tabel 6.5.

Tabel 6. 5 Spesifikasi alat pengayak kompos

Spesifikasi

Merk Aneka Mesin

Tipe AM-AK500

Sistem Rotary

Dimensi Mesin 450x100x 150 cm

Material

Pengayak Perforated plate ss

Rangka Besi siku 5

Penggerak

Diesel 8 HP atau Motor

Listrik

Kapasitas 400-500 kg/jam

Penyusutan sampah organik saat diolah menjadi kompos adalah sekitar 40%

hingga 50% (Harsono, 2007).

Pada perencanaan ini, diambil persentase penyusutan 50%. Maka produk

kompos yang dihasilkan :

Kapasitas Kompos = 50% x 1,728 m3 /hari

= 0,864 m3 /hari

= 0,10 m3 /jam

Berat Kompos = 5347,008 kg/ hr x 50%

= 2673,504 kg/hr

= 334,18 kg/jam

Sedangkan kapasitas ala pengayak adalah 400 kg/jam. Sehingga jumlah alat

pengayak yang dibutuhkan adalah 1 buah. Perencanaan kebutuhan lahan ruang

pengayakan dan pengemasan dapat dilihat pada tabel 6.6.

Tabel 6. 6 Perencanaan Ruang Pengayakan dan Pengemasan

No Perencanaan Kebutuhan

1 Jumlah alat pengayak 1 buah

2 Dimensi ruang rencana 6 x 4 x 2

Total Kebutuhan Lahan 24 m2

Page 75: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

62

6.3.2. Ruang Pengolahan Sampah Plastik

Ruang pengelolaan sampah plastik di TPS 3R Kecamatan Syiah Kuala Kota

Banda Aceh ini terdiri dari ruang penerimaaan sampah dan pengelolaan sampah

plastik menjadi biji plastik.

1. Unit Penampungan Sampah Plastik

Ruang penerimaan sampah plastik merupakan area di TPS 3R yang

digunakan untuk menurunkan muatan sampah plastik. Dalam perencanaan ini,

area penerimaan sampah harus mampu menampung timbulan sampah sesuai

dengan hasil proyeksi timbulan sampah dalam kurun waktu 10 tahun mendatang.

Dalam ruang ini, sampah plastik diturunkan dibongkar kemudian diolah menjadi

biji plastik.

1. Volume sampah plastik masuk per jam

V = 16,8% x V.sampah masuk

= 16,8 % x 0,52 m3/jam

= 0,09 m3/jam

= 0,72 m3/hari

2. Berat plastik = % s.plastik x ∑penduduk terlayani x Berat timbulan

sampah (orang/hr)

= 16,8% x 34.408 x 0,37 kg/orang/hari

= 2138,80 kg/hari

= 267,35 kg/jam

3. Tinggi tumpukan = 1,7 m

sehingga, panjang dan lebar sebagai berikut:

Tabel 6. 7 Spesifikasi ruang penampungan sampah plastik TPS3R

Spesifikasi Kebutuhan lahan

Volume sampah 0,72 m3/hr

Tinggi tumpukan 1,7 m

Panjang : Lebar 2 m : 1,5 m

Luas lahan 3 m

2. Ruang Pemilahan atau Penyortiran Sampah Plastik

Sampah plastik yang telah ditampung kemudian disortir sesuai dengan

warna dan jenisnya. Jenis sampah yang akan diolah adalah sampah kresek dan

Page 76: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

63

botol plastik. Sehingga kapasitas sampah plastik yang akan diolah adalah sebesar

75%.

Volume sampah plastik = 75% x 0,72 m3 /hari

= 0,54 m3 /hari

Berat Sampah plastik = 75% x 2138,80 kg/hari

= 1604,1kg/hari

Tabel 6. 8 Spesifikasi ruang pemilahan sampah plastik TPS 3R

Spesifikasi Kebutuhan lahan

Volume Sampah 0,54 m3/hr

Panjang : Lebar 1,5 m : 1,5 m

Luas lahan 2,25 m2

3. Ruang Pencucian dan pengeringan sampah Plastik

Sampah plastik yang telah disortir kemudian dicuci. Pencucian sampah

bertujuan untuk menghilangkan kotoran atau material lain agar tidak menggaggu

proses penggilingan plastik. Kemudian setelah dicuci bersih sampah plastik di

keringkan.

Tabel 6. 9 Spesifikasi ruang pencucian

Spesifikasi Kebutuhan lahan

Volume Sampah 0,54 m3/ hr

Panjang : Lebar 1,5 m : 1 m

Luas lahan pencucian 1,5 m

Tabel 6. 10 Spesifikasi ruang pengeringan sampah plastik TPS3R

Spesifikasi Kebutuhan lahan

Volume Sampah 0,54 m 3/ hr

Tinggi Tumpukan 0,5 m

Panjang : Lebar 1,5 m : 1 m

Luas lahan pengeringan 1,5 m

4. Ruang Penggilingan sampah Plastik

Sampah plastik yang telah dikeringkan kemudian dimasukkan ke mesin

penggilingan plastik untuk diolah menjadi biji plastik (pellet). Jenis mesin yang

digunakan adalah merek Agrowindo.

Page 77: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

64

Tabel 6. 11 Spesifikasi mesin penggiling plastik

Spesifikasi mesin

Tipe PLT – 300

Merek Agrowindo

Kapasitas 300 kg/jam

Power 28 HP

Dimensi Mesin 125cm x 100 cm x 150 cm

Cutting Size 10 mm

Bahan Plat mild steel

Tabel 6. 12 Perencanaan ruang penggiling sampah plastik

Spesifikasi kebutuhan lahan

Dimensi Mesin (1,25 x 1 x 1,5) m

Luas Lahan untuk mesin 1,25 m x 1 m

Total luas lahan untuk kegiatan penggilingan 2,5 x 1,5 = 3,75 m

6.3.3. Pengolahan Sampah Anorganik

1. Wadah Penampungan Sampah Anorganik

Sampah anorganik yang telah dibongkar dari pengangkutan sampah

kemudian di masukkan ke dalam ruangan untuk dilakukan pemilahan sampah

yang layak jual dan tidak layak jual secara manual oleh tenaga kerja. Untuk

sampah yang layak jual diletakkan di dalam keranjang plastik, untuk sampah

kertas berwarna kuning. sampah logam biru, sampah kaca merah, sampah kain

hijau. Sedangkan untuk sampah yang tidak layak jual dimasukkan ke dalam

kantong plastik berwarna hitam yang kemudian akan dibuang ke TPA.

a. Volume sampah anorganik masuk per jam

V.s.anorganik = 18,5% x Total sampah masuk

= 18,5 % x 0,52 m3/jam

= 0,096 m3/jam

= 0,77 m3/hr

Tinggi tumpukan = 0,3 m

b. Panjang = Lebar = √𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

= √0,77

0,3

Page 78: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

65

= 1,6 m

Tabel 6. 13 Spesifikasi Ruang Penampungan Sampah Anorganik

Spesifikasi Kebutuhan lahan

Volume sampah 0,096 m3/jam atau 0,77 m3/hr

Tinggi Tumpukan 0,3 m

Panjang : Lebar 1,6 m : 1,6 m

Luas lahan 2,56 m

2. Pemilahan Sampah Anorganik

Menurut Thobanoglous (1995), nilai recovery masing- masing sampah

anorganik adalah sebagai berikut :

Vs. kertas = 50% x (% komposisi kertas x volume sampah)

= 50 % x ( 14% x0,77 m3/hr)

= 50% x 0,108 m3 / hari

= 0,054 m3 / hari

Vs. logam = 50% x (% komposisi logam x volume sampah)

= 50 % x ( 1,0% x 0,77 m3 / hari)

= 0,004 m3 / hari

Vs. kain = 65% x (% komposisi kertas x volume sampah)

= 50 % x ( 2,1% x 0,77 m3 / hari)

= 0,008 m3 / hari

Tinggi tumpukan = 0,4 m

Panjang = Lebar = √𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

= √0,066

0,04

= 0,41 = 0,4 m

Tabel 6. 14 Spesifikasi Ruang Pemilahan Sampah Anorganik

Spesifikasi Kebutuhan Lahan

Volume Sampah 0,066 m3/hr

Tinggi Tumpukan 0,4 m

Panjang : Lebar 1,5 m : 2 m

Berdasarkan perhitungan di atas, maka perencanaan dan kebutuhan lahan

untuk pengelolaan sampah kertas di TPS3R adalah

Page 79: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

66

Tabel 6. 15 Perencanaan Ruang Pengeloaan Sampah Anorganik

Perencanaan Kebutuhan lahan

Ruang penampung sampah

anorganik 2,5 m x 2,5 m x 2 m

Kebutuhan lahan 6,25 m2

Ruang Pemilahan sampah

kertas 1,5 m x 1,5 m x 2 m

Kebutuhan lahan 2,25 m2

Total keseluruhan Lahan 8,5 m2

6.3.4. Gudang

Fasilitas gudang digunakan untuk menyimpan kompos, produk biji plastik,

dan sampah anorganik lain yang layak jual. Sehingga kapasitas gudang

disesuaikan dengan jumlah produk dari komposting, kapasitas biji plastik, dan

sampah anorganik. Dapat dilihat pada tabel 6.1.5.

Tabel 6. 16 Perencanaan Kapasitas Gudang

No Asal Perencanaan Hasil Dimensi Kebutuhan Lahan

1 Pengomposan

direncanakan

untuk kapasitas

1 minggu ( 5

hari kerja)

0,864 m3 /hari 1,5 m x 2 x tinggi

tumppukan (1,5 m) 3 m2

4,32 m3/minggu

2 Penggilingan 0,53 m3/hr 1m x 1m x tinggi

tumpukan (0,5m) 1 m2

2,65 m3/minggu

3 Lapak

0,066 m3/hr 1m x 1m x tinggi

tumpukan (0,5 m) 1 m2 0,33

m3/minggu

6.3.5. Kantor

Kantor merupakan ruangan yang digunakan untu melakukan pendataan

kegiatan administrasi dan melakukan evaluasi kegiatan. Luas lahan yang

direncanakan untuk kantor TPS 3R ditunjukkan pada tabel 6.17.

Page 80: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

67

Tabel 6. 17 Perencanaan kantor

Perencanaan Kantor Luas lahan

Panjang : Lebar Bangunan 4m x 4m

Tinggi Bangunan 6 m

Luas lahan 16 m2

6.3.6. Pos Jaga

Pos jaga ini diletakkan di pintu masuk yang berfungsi untuk mengontrol

keluar masuknya kendaraan pengangkut sampah. Luas lahan yang direncanakan

untuk pos jaga TPS 3R dapat dilihat pada tabel 6.18.

Tabel 6. 18 Perencanaan Pos Jaga

Spesifikasi Luas Lahan

Panjang : Lebar Bangunan 2 m : 1 m

Tinggi Bangunan 4 m

Luas Lahan 2 m2

6.3.7. Parkiran

Dalam perencanaan ini luas lahan parkiran yang di rencanakan dapat dilihat

pada tabel 6.19

Tabel 6. 19 Perencanaan Lahan Parkir

Spesifikasi Luas lahan

Panjang : Lebar 8 m x 7,5 m

Tinggi Bangunan 6 m

Luas Lahan 75 2

6.3.8. Kamar Mandi

Dalam perencanaan ini jumlah kamar mandi yang direncanakan hanya 1,

dengan luas toilet adalah 3 m2 . Sehingga total lahan yang dibutuhkan untuk toilet

adalah 3 m2 .

Jadi, total kebutuhan lahan berdasarkan pengkajian unit-unit pengolahan

untuk mengolah sampah di TPS 3R dibutuhkan lahan bangunan sebagai berikut :

Page 81: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

68

Tabel 6. 20 Total kebutuhan lahan

No Ruang Kebutuhan Lahan

1

Pengelolaan Sampah Organik

a. Ruang penampung sampah organik 5 m2

b. Ruang Pencacah sampah organik 5 m2

c. Ruang pengomposan 453,25 m2

d. Ruang Pengayakan 24 m2

Total 487,25 m2

2

Pengelolaan Sampah Plastik

a. Ruang penampung sampah plastik 3 m2

b. Ruang penyortiran sampah plastik 2,5 m2

c. Ruang pencucian sampah plastik 1,5 m2

d. Ruang pengeringan sampah plastik 1,5 m2

e. Ruang penggilingan sampah plastik 4 m2

Total 12,5 m2

3

Pengelolaan sampah Anorganik

a. Ruang penampungan sampah Anorganik 6,25 m2

b. Ruang pemilahan sampah anorganik 2,25 m2

Total 9 m2

4

Sarana Penunjang

a. Gudang 5 m2

b. Toilet 3 m2

c. Kantor 16 m2

d. Parkiran 82 m2

e. Pos jaga 2 m2

Total 108 m2

Total Keseluruhan 616,75 m2

Page 82: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

69

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil pada tugas akhir ini adalah sebagai

berikut :

1. Rata-rata volume timbulan sampah yang dihasilkan di Kecamatan Syiah

Kuala Kota Banda Aceh adalah sebesa 1,99 liter/orang/hari, besar

timbulan sampah adalah 0,37 kg/orang/hari. dengan komposisi sampah

organik 52,5 % dan Anorganik 35,3 % dan residu sebesar 4,8%.

2. Sistem pengelolaan sampah yang diaplikasikan di TPS3R adalah

pengelolaan sampah anorganik, sampah organik, dan sampah plastik

a. sampah anorganik (kertas, kain, dan logam) dipilah, kemudian untuk

sampah yang layak jual akan dilapakkan

b. Sampah organik (sisa makanan, sayuran, dan daun) diolah menjadi

pupuk kompos dengan metode aerator bambu. Kemudian pupuk

kompos di kemas dan dijual.

c. Sampah plastik diolah menjadi biji plastik (pellet) menggunakan mesin

pencacah plastik, dan biji plastik akan di jual

d. Residu sampah akan diangkut dan dibuang ke Tempat Pemrosesan

Akhir TPA Blang Bintang Aceh Besar.

7.2. Saran

Adapun saran pada tugas akhir ini adalah sebagai beikut:

1. Diharapakan pada peneliti selanjutnya untuk menambahkan Rancangan

Anggaran Biaya (RAB) bangungan TPS 3R.

2. Diharapakan pada peneliti selanjutnya untuk menambahkan Desain

Engineering Detail DED bangunan TPS3R.

Page 83: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

70

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda). (2009). Rencana

Strategis Kota Banda Aceh 2009. Aceh

Badan Pusat Statistik, (BPS). 2020. Kota Banda Aceh dalam Angka 2020. Aceh

Badan Pusat Statistik, (BPS). 2019. Kecamatan Syiah Kuala dalam Angka 2019.

Aceh

(BSN) Badan Standarnisasi Nasional 19-3694-1994. Metode Pengambilan dan

Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. Serpong

: BSN

(BSN) Badan Standarnisasi Nasional 19-2454-2002. Tata Cara Teknik

Pengelolaan Sampah Perkotaan. Jakarta : BSN

(BSN) Badan Standarnisasi Nasional 19-7030-2004. Spesifikasi Kompos dari

sampah Organik Domestik.Tangerang : BSN

(BSN) Badan Standarnisasi Nasional 19-2454-2002. Tata Cara Teknik

Pengelolaan Sampah Perkotaan. Jakarta : BSN

Damanhuri, E. (2010). Diktat Pengelolaan Sampah. Bandung: ITB

Damanhuri, Enri dan Tri Padmi. (2016). Pengelolaan Sampah Terpadu. Bandung

Dirjen Cipta Karya. (2017). Petunjuk Teknis TPS 3R. Jakarta : UI Press

Donna, Asteria dan Heru Heruman. (2016). Bank Sampah Sebagai Alternatif

Strategi Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat di Tasikmalaya.

Volum 23 Nomor 1. Depok: FISIP UI.

Lisna, Munifah. (2006). Proyeksi Penduduk Kota Surakarta Berdasarkan Metode

Langsung dan Metode Tidak Langsung. Surakarta: FMIPA Universitas

Sebelas Maret.

Mallongi, A. Dan Saleh, M., (2015). Pengelolaan limbah Padat Perkotaan.

Makassar: WR.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 3 (2013) Tentang Penyelenggaraan

Sarana Prasaran Persampahan. Jakarta

Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun (2012). Pengelolaan Sampah Rumah

Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Page 84: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

71

Sumantri A. 2010. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group.

Page 85: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

72

LAMPIRAN

Lampiran 1

No Foto Kegiatan Keterangan

1

Proses Pengambilan

Sampah Rumah High

Income

2

Preses pengambilan

Sampah Rumah Low

Income

3

Proses Pengambilan

Sampah Rumah Medium

Income

Page 86: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

73

Lanjutan lampiran 1

No Foto Keterangan

4

Alat- alat keperluan

sampling sampah

5

Sampah hasil sampling

Page 87: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

74

6

Sampah sampling

Lanjutan lampiran 1

No Foto Keterangan

7

Proses pemilahan

Sampah

8

Proses mengukur

tinggi sampah

Page 88: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

75

9

Proses

menghitung berat

sampah

Lampiran 2

No Gambar Keterangan

1

Mesin Pencacah sampah

organik

2

Mesin Penggiling Plastik

Page 89: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

76

3

Mesin Pengayak

Page 90: DESAIN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH (TPS) 3R

77

Lampiran 3