46
Malaria

Iki

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Iki

Malaria

Page 2: Iki

Malaria

Infeksi menular oleh parasit Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles dengan gambaran penyakit berupa demam yang sering periodik, anemia, pembesaran limpa dan berbagai kumpulan gejala oleh karena pengaruhnya pada beberapa organ misalnya otak, hati dan ginjal

Page 3: Iki

Etiologi

• P. falciparum penyebab malaria falciparum• P. vivax penyebab malaria vivax• P. ovale penyebab malaria ovale• P.malariae penyebab malaria malariae

Page 4: Iki

Arly (cara penularan)

Page 5: Iki

EpidemiologiPlasmodium vivax

Distribusi geografik :- Daerah subtropik dan daerah dingin (Rusia)- Daerah tropik- Di Indonesia tersebar di seluruh kepulauan

Plasmodium falciparum• Distribusi geografik :• - Daerah tropik • - Di Indonesia tersebar di seluruh kepulauan

Page 6: Iki

Epidemiologi

Plasmodium malariaeDistribusi geografik :

- Daerah tropik dan subtropik- Di Indonesia tersebar di seluruh kepulauan

Plasmodium ovaleDistribusi geografik :

- Daerah tropik : Afrika Barat, Pasifik Barat- Di Indonesia : Pulau Owi (Papua),

Pulau Timor, Pulau Flores

Page 7: Iki

Patogenesis

• 1. Demam: mulai timbul saat pecahnya scizon darah yg nenegeluarkan bermacam-macam antigen. Antigen akan merangsang makrofag, monosit, atau limfosit yg mengeluarkan berbagai sitokin (al: tumor nekrosis faktor-TNF). TNF akan dibawa ke hipotalamus (pusat pengatur suhu) dan terjadi demam

Page 8: Iki

Lama proses scizogoni darah: 1. P. falciparum : <48 jam 2. P. vivax : 48 jam3. P. Ovale : 50 jam4. P. Malariae : 72 jam

Page 9: Iki

2. Anemia: destruksi eritrosit yang me ↑• P. falciparum: menginfeksi semua jenis sel

darah merah P. vivax/ovale: menginfeksi sel darah merah

yg masih mudaP. malariae : menginfeksi eritrosit yang tua

Page 10: Iki

• 3. Splenomegali: Limfa merupakan organ retikuloendotelial, dimana plasmodium dihancurkan oleh sel-sel makrofag dan limfosit. Penambahan sel-sel radang ini menyebabkan limfa membesar

Page 11: Iki

Gejala Klinik

• Demam intermiten : tiap hari untuk malaria falcifarum,tiap 3 hr utk P.vivax dan P.Ovale, P.malariae tiap 72 jam

• Anemia sekunder • Splenomegali pada malaria kronik : 3 hr setelah

serangan akut• Gejala prodromal : malaise, sakit kepala, nyeri pada

tulang atau otot, anoreksia, mual, diare ringan dan kadang-kadang merasa dingin di punggung ( sering pada P.vivax dan P. ovale )

Page 12: Iki

3 stadium gejala malaria• Stadium dingin (Cold stage) Penderita akan merasakan dingin menggigil yang amat sangat, nadi cepat

dan lemah, sianosis, kulit kering, pucat, kadang muntah. Periode ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam diikuti dengan meningkatnya temperatur.

• Stadium demam (Hot stage) Muka penderita terlihat merah, kulit panas dan kering, nadi cepat dan

panas badan tetap tinggi dapat sampai 40°C atau lebih, dapat terjadi syok (tekanan darah turun), kesadaran delirium sampai terjadi kejang (anak). Periode ini lebih lama dari fase dingin, dapat sampai 2 jam atau lebih,

• Stadium berkeringat (Sweating stage) Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali. Hal ini berlangsung

2-4 jam

Page 13: Iki

Arly (Pemfis)

Page 14: Iki

Pemeriksaan Penunjang

• Laboratorium : Tetes tebal dan tipis- Bila pemeriksaan sediaan darah pertama negatif, perlu diperiksa ulang setiap 6 jam sampai 3 hari berturut-turut.- Bila hasil pemeriksaan sediaan darah tebal selama 3 hari berturut-turut tidak ditemukan parasit maka diagnosis malaria disingkirkan.

• Rapid Tes

Page 15: Iki

Pemeriksaan penunjang untuk malaria berat:a. Darah rutinb. Kimia darah lain (gula darah, serum bilirubin, SGOT & SGPT, alkali fosfatase, albumin/globulin, ureum, kreatinin, natrium dan kalium, anaIisis gas darahc. EKGd. Foto torakse. Analisis cairan serebrospinalisf. Biakan darah dan uji serologig. Urinalisis

Page 16: Iki

Pengobatan • Malaria tanpa komplikasiP. Falciparum :- Lini 1 : artesunat + amodiakuin + primakuinDosis: diberikan selama tiga hari• Hari I:

– Artesunate: 4 tablet + Amodiakuin 4 tablet + Primakin 3 tablet

• Hari II:– Artesunate: 4 tablet + Amodiakuin 4 tablet

• Hari III:– Artesunate: 4 tablet + Amodiakuin 4 tabletAtau : dyhidroartemisinin + piperaquin + primakuin khusus

papua

Page 17: Iki

Dosis : DHA : 2-4 mg/KgBB, PPQ : 18 – 32mg/KgBB, primakuin: 0,75mg/KgBB.

- Lini 2 : Kina + doksisiklin atau tetrasiklin + primakuin

P. Vivax dan P. ovale : - Lini 1 : artesunat + amodiakuin atau dyhidroartemisinin

Piperaquin(DPQ)- Lini 2 Vivax : kina + primakuin

P.Malariae : - ACT 1x/ hari selama 3 hr.Malaria Mix ( Vivax & Falciparum ):- ACT 3hr + primakuin hari I : 0,75mg/Kg dilanjutkan Primakuin

0,25mg/ kg selama 2-14 hr

Page 18: Iki

• Malaria dengan Komplikasi- Pengobatan umum- Medikamentosa : • - artemisin Parenteral ( artesunat IV/IM atau Artemeter IM)

• Simptomatik : • - demam : antipiretik• - kejang : Antikonvulsan :diazepam 5 – 10 mg IV, max

100mg/24 jam, Fenobarbital IM 2x/hr : 100mg

Page 19: Iki

Arly (komplikasi & prognosis)

Page 20: Iki

Pencegahan

• Personal protection : pakai kelambu, • Profilaksis : doksisiklin 2mg/KgBB, 1hari sblm pergi ke daerah

endemik setiap hari, max 12 mggu

Page 21: Iki

DBD

Page 22: Iki

Definisi

Page 23: Iki

Etiologi

Page 24: Iki

Cara Penularan

Page 25: Iki

Epidemiologi

Page 26: Iki

Patomekanisme DBDVirus yang

masuk

Kebocoran plasma

Permeabilitasi dinding PD

kematian

viremiaZat anafilaktosin

(C3a,C5a,bradikinin,dll)

Pengaktifan komplement (kompleks

virus antibodi

Asidosis metabolik

anoxia

Hipovolemi

Agregasi trombosit, sehingga terjadi gangguan fungsi

trombosit, trombositopeni dan koagulopati

Perdarahan masif

syok

Page 27: Iki

Gejala Klinik

Page 28: Iki

Pemfis

Page 29: Iki

Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan LaboratoriumTrombositopeni (≤ 100.000/mm)Hemokonsentrasi ( Ht Akut – Konv/Ht Konv ≥ 20% )

Page 30: Iki

Penatalaksanaan

• Penggantian cairan

Page 31: Iki

Komplikasi & Prognosis

Page 32: Iki

Pencegahan

• 3M+• Fogging/pengasapan• Menggunakan ikan pemakan jentik nyamuk• Memberikan bubuk abate pada tempat-

tempat penampungan air

Page 33: Iki

Demam Tifoid

Page 34: Iki

Definisi

Page 35: Iki

Etiologi

Page 36: Iki

Cara penularan

Page 37: Iki

EPIDEMIOLOGI

• Indonesia umur 3-19 th• (endemis)• Angka kejadian

Penyediaan• A.S Asia Masalah Kesehatan air

bersih• 150 %o 900%o di neg sedang

Sanitasi• berkembang lingk• Higiene • Manusia(natural.R)

penularan:• Salm Typhi - air - debu - mkn

• Luar Tubuh – es – pakaian - transpl

• - kotoran kering

Page 38: Iki

PATOGENESIS:

Salm typhi mulut Lambung Usus:

(asam lambung) (berkemb biak)

- mati Makrofag

- hidup ( bakteri didalam)

duktus thorasikus Plaques peyeri

SISTEMIK

BAKTEREMIA PERTAMA

( 24 – 72 JAM)

tanpa gejala/asimtomatik

Page 39: Iki

Lanj PATOGENESIS:

S.R. bakteri berkemb biak usus tinja

- sum2 tulg

- limpa SISTEMIK

- hati

BAKTEREMIA SEKUNDER

(bbrp hr/mgg) dg gejala

inflamasi

ENDOTOKSIN Pirogen panas.

(makrofag teraktifasi ulang) sitokin

Page 40: Iki

Gejala klinik

Page 41: Iki

Pemeriksaan Penunjang

Page 42: Iki

Pemeriksaan Fisik

• Demam lebih dari seminggu• Lidah tifoid• Bradikardi • Splenomegaly• Hepatomegaly• Meteroismus• perut kembung • Gangguan kesadaran

Page 43: Iki

Pengobatan

Page 44: Iki

Komplikasi

• Perdarahan usus (minggu ke 3) • Perforasi usus (minggu ke 3) • Renjatan septik (minggu ke 2) • Pneumonia• ISK• Ensefalopati• Meningitis • Miokarditis

Page 45: Iki

Prognosis

Prognosis demam tifoid tergantung dari umur, keadaan umum, derajat kekebalan tubuh, jumlah dan virulensi Salmonella serta cepat dan tepatnya pengobatan

Page 46: Iki

Pencegahan