Upload
tiah-maharani
View
277
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
8/10/2019 Identifiksai Sianida Pada Buah Melinjo
1/6
IDENTIFIKSAI SIANIDA PADA BUAH MELINJO (Gnetum gnemon) DAN
GAMBAS (Luffa acutangula)
Tiah Maharani
Program studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat, Jakarta
ABSTRAK
Melinjo (gnetum gnemon) dan gambas atau oyong (Luffa acutangula) merupakan jenis
sayuran yang sering dikonsumsi oleh manusia sebagai sumber energy, tetapi banyak yang
tidak tahu kandungan gizi dalam kedua sayuran tersebut. Oleh karena itu dilkakukan uji
kandungan gizi yang terdapat didalamnya, salah satunya uji identifikasi sianida. Uji ini
menggunakan asam pikrat, asam tartrat, Na2CO3 dan akuades. Malinjo dan oyong atau
gambas tidak memiliki kandungan sianida.
ABSTRACK
Melinjo (Gnetum gnemon) and squash (Luffa acutangula) is a type of vegetable that is oftenconsumed by humans as a source of energy, but many do not know the nutrient content in
both vegetables. Therefore, to test the nutrient content contained therein, one identification
test cyanide. This test uses picric acid, tartaric acid, Na2CO3and distilled water. Melinjo and
squash does not contain cyanide.
Kata kunci: asam pikrat, melinjo (gnetum gnemon), oyong
1. PENDAHULUAN
Sayuran dan buah sangat penting bagi manusia sebagai manusia, karena sebagai
sumber energy. Salah satunya melinjo dan oyong atau gambas yang biasa dikonsumsi
sebagai makanan pokok. Melinjo (Gnetum gnemon) suatu tanaman spesies berbiji
terbuka berbentuk pohon yang berasal dari Asia tropic, melanesia dan Psasifik Barat.
Klasifikasi melinjo
Divisi : spermatophyte
Subdivisi : gymnospermae
Kelas : gnetinae
Ordo : gnetales
8/10/2019 Identifiksai Sianida Pada Buah Melinjo
2/6
Family : gnetaceae
Genus : gnetum
Spesies : gnetum gnemon
Melinjo merupakan tumbuhan yang termasuk kedalam suku Gnetaceae yang berupa
pohon yang tingginya dapat mencapai 25 meter. Melinjo merupakan berbiji terbuka.
Bijinya tidak terbungkus oleh daging tetapi terbungkus oleh kulit luar. Batang melinjo
kokoh, tegak dan banyak cabangnya. Daunnya merupakan daun tunggal yang berbentuk
oval deng ujung daun tumpul. Melinjo tidak menghasilkan bunga dan buah sejati karena
bukan termasuk tumbuhan berbunga. Tanaman melinjo dapat diperbanyak dengan cara
generatif (biji) dan vegetatif (cangkok, stek, okulasi, penyambungan).
Pohon melinjo dapat dimanfatkan mulai dari kayu sampai bijinya. Kayu melinjo dapat
dimanfaatkan sebagai bahan papan dan kayu bakar untuk memasak. Daun melinjo yang
masih muda dapat dimanfaatkan sebagai bahan sayuran seperti bahan sayur asem.
Bunga dan biji yang masih kecil dapat dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Biji melinjo
yang sudah tua dapat dijadikan bahan baku emping.
Oyong (Luffa acutangula) atau ridged gourd, disebut juga gambas. Tanaman ini
termasuk dalam famili Cucubitaceae, berasal dari India, namun telah beradabtasi baik di
Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bagian yang dapat dimakan dari gambas adalah
buah muda, daunnya digunakan untuk lalap atau dapat juga digunakan untuk obat
demam.
Klasifikasi oyong atau gambas
Divisi : magnoliophyta
Kelas : magnoliopsida
Ordo : cucurbitales
Family : cucurbitaceae
Genus : luffa
Spesies : L.acutangula
Tanaman oyong atau gambas merupakan tanaman setahun dan tumbuh dari dataran
rendah hingga dataran tinggi, dapat ditanam disawah dan tegalan. Tanaman ini
merupakan tanaman memanjat / merambat. Tanaman oyong membutuhkan iklim yang
kering, dengan ketersedian air yang cukup sepanjang musim. Lingkungan tumbuh idealbagi tanaman oyong adalah di daerah yang bersuhu 18-240C, kelembaban 50-60%.
8/10/2019 Identifiksai Sianida Pada Buah Melinjo
3/6
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman oyong membutuhkan tanah yang subur,
gembur, banyak mengandung humus, beraerasi dan berdrainase baik, serta mempunyai
pH 5,5-6,8. Tanah yang paling ideal adalah jenis tanah liat berpasir, seperti tanah latosol
dan aluvial.
Melinjo Gambas atau Oyong
Asam sianida dapat pula disebut dengan nama Hidrogen sianida. Hidrogen sianida
merupakan salah satu senyawa dari berbagai contoh senyawa sianida lainnya. Sianida
dihasilkan oleh beberapa bakteri, jamur dan ganggang. Contoh dari senyawa sianida
lainnya adalah Sodium sianida (NaCN) dan Potassium sianida (KCN). Sianida juga
dapat ditemukan di sejumlah makanan dan secara alami terdapat diberbagai tumbuhan.
Di dalam tubuh, sianida dapat bergabung dengan senyawa lain, membentuk vitamin
B12. Hidrogen sianida merupakan gas tak berwarna yang samar-samar, dingin, dan tak
berbau. Hidrpgen sianida dapat digunakan dalam elektroplating, metalurgi, produksi zatkimia, pengembangan fotografi, pembuatan plastik dan beberapa proses pertambangan.
Oleh karena dipakai dalam proses pertambangan, hidrogen sianida merupakan salah
satu pencemar air.
Sianida dapat menimbulkan banyak gejala pada tubuh, termasuk tekanan darah,
penglihatan, paru-paru, syaraf pusat, jantung, sistem endokrin, sistem otonom, dan
sistem metabolisme. Biasanya penderita akan mengeluh timbul rasa pedih di mata
karena iritasi dan kesulitan bernafas karena mengiritasi mukosa saluran pernafasan.
Sianida sangat berbahaya apalagi jika terpapar dalam konsentrasi yang tinggi. Hanya
dalam jangka waktu 5-8 menit, akan mengakibatkan aktifitas otot jantung terhambat
dengan berakhir kematian.
Tanda awal dari keracunan sianida :
a. Hiperapnea sementara.
b. Nyeri kepala.
c. Disapnea.d. Kecemasan.
8/10/2019 Identifiksai Sianida Pada Buah Melinjo
4/6
e. Perubahan perilaku seperti agitasi dan gelisah.
f. Berkeringat banyak, warna kulit memerah, tubuh terasa lemah dan vertigo juga dapat
muncul.
Tanda akhir adanya keracunan sianida adalah koma, dilatasi pupil, tremor, aritmia,kejang-kejang, gagal nafas sampai henti jantung. Efek racun dari sianida adalah
memblok pengambilan dan penggunaan oksigen maka akan didapatkan rendahnya
kadar oksigen dalam jaringan.
2. METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2013 bertempat di Pusat Laboratorium
Terpadu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Alat dan Bahan
Alat alat yang digunakan yaitu Erlenmeyer,kertas saring, benang, alumunium foil,
gelas piala, penangas air, blender zdan gelas ukur. Bahan bahan yang digunakan
yaitu buah melinjo, emping, oyong, asam pikrat, asam tartrat, Na2CO3dan aquades.
Prosedur Kerja
Pada penelitian ini buah melinjo dilakukan dalam dua perlakuan, yang pertama buah
melinjo dalam keadaan biasa dan yang kedua buah melinjo direbus dahulu. Buah
melinjo yang digunakan yaitu pada bagian isi buah yang berwarna putih. Dan untuk
sayuran oyong dilukukan juga hal yang sama dengan melinjo.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahan Hasil pengamatan ( - / + )
Melinjo -
Melinjo + direbus -
Emping -
Oyong -
Oyong + direbus -
Keterangan:
(+) : ada sianida
(-) : tidak ada sianida
Penelitian melakukan percobaan menguji asam sianida (HCN) pada sampel
menggunakan asam pikrat yang sudah dibuat percobaan sebelumnya. Sampel yang
8/10/2019 Identifiksai Sianida Pada Buah Melinjo
5/6
dipakai pada percobaan ini adalah buah melinjo dan sayuran gambas atau oyong yang
biasa dipakai untuk membuat sayur.
Pertama yang dilakukan buah melinjo dilakukan dalam dua perlakuan, yang pertama
buah melinjo dalam keadaan biasa dan yang kedua buah melinjo direbus dahulu. Buah
melinjo yang digunakan yaitu pada bagian isi buah yang berwarna putih, kemudian
dihaluskan dan ditimbang sebanyak 50 gram dan dicampurkan aquades 50ml yang
dimasukan kedalam Erlenmeyer yang 250ml. Selanjutnya ditambahkan 10ml larutan
asam tartarat 5%, dan di tutup dengan alumuniun foil, kemudian dikocok hingga
tercampur dan tunggu selama satu jam.
Gambar 1. Melinjo, melinjo + direbus dan emping Gambar 2. Oyong dan oyong + direbus
Penambahkan asam tartarat pada campuran tersebut agar gas H2 yang sangat
mudah meledak itu terlepaskan dan tidak terjadi peledakan di laboratorium. Terutama
apabila larutan asam tartrat ini terpapar dengan logam reaktif termasuk sianida, karena
asam tartrat dapat bereaksi dengan agen-agen oksidatif, reduktif, dan zat-zat alkali.
Penambahan asam tartrat diharapkan akan melepas H2 yang terkandung dalamcampuran hidrogen sianida dengan aquades, apalagi hidrogen sianida bersifat volatile
dan mudah terbakar, juga hidrogen sianida sangat mudah bercampur dengan air.
Selagi menunggu campuran, disiapkan kertas saring berukuran 1 X 7 cm dan larutan
asam pikrat yang sudah dibuat percobaan sebelumnya dan larutan Na2CO3 8%.
Kemudian, kertas saring sudah dibuat dicelupkan kedalam larutan asam pikrat dan
dikeringkan, setelah kering kertas saring dicelupkan kembali kedalam larutan Na2CO3
8%, pencelupan dilakukan agar memudahkan identifikasi adanya hydrogen sianida yang
terkandung dalam melinjo dan oyong karena sianida merupakan gas atau cairan yang
tidak berwarna.
Selanjutnya, kertas saring diletakan dileher Erlenmeyer tetapi kertas saring tidak
boleh terkena cairan langsung yang didalam Erlenmeyer agar kertas saring tidak
langsung berubah warna. Kemudian larutan dipanaskan, selama 15 menit. Jika kertas
saring berubah warna menjadi merah, maka melinjo, emping dan oyong atau gambas
tersebut mengandung asam sianida (HCN).
8/10/2019 Identifiksai Sianida Pada Buah Melinjo
6/6
Gambar 3. Proses pemanasan
Selanjutnya diambil kertas saring dan ternyata pada melinjo, emping dan oyong tidak
mengandung asam sianida (HCN), terbukti dengan tidak berubahnya kertas saring yang
menjadi warna merah. Terbentuknya asam sianida karena pada saat pemanasan
hydrogen sianida yang bersifat volatile akan menguap. Adanya asam sianida pada
sayuran dan buah buahan terjadi karena pada proses penumbuhan sayuran atau buah
buahan tersebut menambahan pestisida.
Gambar 4. Hasil pemanasan
4. KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan buah melinjo dan olahannya serta sayuran oyong atau
gambas tidak memiliki kandungan sianida
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, M. natsir. 2001. KAMUS KIMIA Arti dan Penjelasan Ilmiah. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Indonesia
Fessenden.1982. Kimia organik jilid 1 . Jakarta : Erlangga
Riyadhi, Adi. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatullah.