34
MODUL 2 IDENTIFIKASI PASAR TRADISIONAL UNTUK PENGENDALIAN BAHAN BERBAHAYA bekerja sama dengan Direktorat Pengawasan Produk & Bahan Berbahaya, Badan Pengawas Obat & Makanan Republik Indonesia Southeast Asian Food and Agricultural Science& Technology (SEAFAST) Center, Institut Pertanian Bogor 2015

Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

MODUL 2

IDENTIFIKASI PASAR TRADISIONAL UNTUK

PENGENDALIAN BAHAN BERBAHAYA

bekerja sama dengan

Direktorat Pengawasan Produk & Bahan Berbahaya, Badan Pengawas Obat & Makanan

Republik Indonesia

Southeast Asian Food and Agricultural Science& Technology (SEAFAST)

Center, Institut Pertanian Bogor

2015

Page 2: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam
Page 3: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

i Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

MODUL

IDENTIFIKASI PASAR TRADISIONAL UNTUK PENGENDALIAN BAHAN

BERBAHAYA

Tim pengarah:

1. Drs. Suratmono, MP 2. Drs. Mustofa, Apt, M.Kes

Tim Penyusun:

1. Prof.Dr.Ir. Nuri Andarwulan, MSi 2. Desty Gitapratiwi, STP, MSi

3. Dian Herawati, STP, MSi 4. Drs. Bosar Pardede, Apt, Msi

5. Dra. Asnelia, Apt. 6. Dra. Ani Rohmaniyati, Apt., M.Si

7. Dra. Yayan Cahyani, Apt. 8. Ratminah, S.Si, Apt., M.P

9. Sondang W.E, S.Si, Apt., M.Kes 10. Rinova Ria Susanti, S.Farm, Apt.

2015

Page 4: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

ii Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

Modul Identifikasi Pasar Tradisional untuk Pengendalian Bahan

Berbahaya

Modul ini disusun atas kerja sama antara Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Badan POM RI dan Southeast Asian Food & Agricultural Science & Technology (SEAFAST) Center Institut Pertanian Bogor.

Cetakan I: Maret 2015

25 halaman, 14,85 cm x 21 cm

ISBN 978-979-1269-37-7

Diterbitkan oleh: Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya Badan POM RI Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta 10560 Indonesia Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang

Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi

buku ini tanpa ijin tertulis dari penerbit.

Page 5: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

iii Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

SAMBUTAN

Bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam pangan mudah didapat dan diperjualbelikan di pasar secara bebas. Hal ini berpotensi pada kemungkinan peningkatan praktek penyalahgunaan bahan berbahaya dalam pangan. Salah satu strategi Badan Pengawas Obat dan Makanan RI untuk merespon masalah peredaran bahan berbahaya di pasar adalah dengan menginisiasi Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya. Program ini bertujuan memberdayakan komunitas pasar untuk dapat melakukan pengawasan bahan berbahaya termasuk pangan yang berpotensi mengandung bahan berbahaya secara mandiri dan berkesinambungan. Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya tahun 2015-2019, Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya akan menghasilkan 201 Pasar Contoh yang tersebar di 31 propinsi dari pada akhir tahun 2019. Pasar Contoh tersebut diharapkan menjadi model yang dapat direplikasi oleh Pemda dan pelaku usaha yang memiliki program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kegiatan sosial kemasyarakatan, untuk mendukung pengembangan Pasar Contoh baru di wilayahnya.

Salah satu strategi yang harus dijalankan dalam implementasi Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya adalah Pelatihan bagi Fasilitator Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan partisipasi fasilitator pasar dalam mewujudkan pasar aman dari bahan berbahaya. Untuk itu, Badan POM RI melalui Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya bekerja sama dengan SEAFAST Center Institut Pertanian Bogor menyusun 6 Modul Pelatihan Fasilitator Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya. Melalui Modul Pelatihan ini diharapkan dapat dicetak fasilitator pasar aman yang handal dan profesional.

Jakarta, Februari 2015 Deputi III Bidang Keamanan Pangan

dan Bahan Berbahaya

Drs. Suratmono, M.P NIP. 19580728 198910 1 001

Page 6: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam
Page 7: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

i Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

KATA PENGANTAR

Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi jual beli berbagai komoditi termasuk bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam pangan. Bahan berbahaya yang disalahgunakan dalam pangan ditemukan dijual secara bebas di los/kios penjual pangan di pasar. Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil sampling dan pengujian terhadap pangan yang dilakukan di pasar, masih ditemukan produk pangan yang positif mengandung bahan berbahaya. Bahan berbahaya tersebut antara lain boraks, formalin, pewarna tekstil rhodamin B dan methanil yellow. Dalam rangka mencegah dan mereduksi peredaran bahan berbahaya di pasar maka perlu ada peran aktif dari lintas sektor terkait. Untuk itu Badan POM RI membuat suatu gagasan berupa Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya.

Sesuai dengan Pedoman Implementasi Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya, perlu diadakan suatu program pelatihan bagi fasilitator (pembina, manager/ penanggungjawab program di daerah). Untuk itu telah disusun 6 (enam) modul pelatihan untuk fasilitator Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya, yaitu (i) Pengetahuan Bahan Berbahaya, (ii) Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya, (iii) Identifikasi Pedagang Pasar & Inventarisasi, (iv) Pengambilan Contoh (Sampling) untuk Pengujian Bahan Berbahaya, (v) Pengujian Bahan Berbahaya, dan (vi) Monev Pengawasan Pasar Aman dari Bahan Berbahaya. Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca/pengguna sangat diperlukan untuk perbaikan ke depan.

Semoga modul ini bermanfaat dan peredaran bahan berbahaya dan pangan yang mengandung bahan berbahaya di pasar dapat dikendalikan.

Jakarta, Februari 2015

Direktur Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya

Drs. Mustofa, Apt., M.Kes

NIP.19591015 198603 1 001

Page 8: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

ii Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

Daftar Isi

1 PENDAHULUAN ................................................................... 3

1.1 Latar Belakang ................................................................. 3

1.2 Tujuan .............................................................................. 4

1.3 Ruang Lingkup ................................................................. 5

2 PERSYARATAN PASAR SEHAT ......................................... 6

2.1 Kelayakan Lokasi ............................................................. 6

2.2 Kondisi Fisik Bangunan ................................................... 6

2.3 Konstruksi ........................................................................ 9

2.4 Sanitasi .......................................................................... 11

2.5 Higiene ........................................................................... 14

2.6 Fasilitas Lain (penjualan unggas hidup, jika ada).......... 14

3 CARA IDENTIFIKASI PASAR SASARAN PENGENDALIAN BAHAN BERBAHAYA ........................... 16

3.1 Persiapan ....................................................................... 16

3.2 Pelaksanaan Identifikasi Pasar Sasaran ....................... 17

3.3 Pelaporan ....................................................................... 18

LAMPIRAN ................................................................................. 19

Page 9: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

3 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka menjamin keamanan pangan bagi masyarakat Indonesia, Badan POM RI menyelenggarakan Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya. Salah satu strategi implementasi program penyelenggaraan pasar aman dari bahan berbahaya adalah Program Pengawasan Keamanan Pangan Pasar. Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam ini adalah:

1. Identifikasi pasar tradisional yang akan dikendalikan sebagai pasar aman dari bahan berbahaya;

2. Identifikasi pedagang pasar dan inventarisasi bahan berbahaya dan pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya;

3. Pengambilan contoh (Sampling) bahan berbahaya dan pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya;

4. Pengujian dan pelaporan hasil pengujian bahan berbahaya dan pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya; dan

5. Monitoring dan evaluasi.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 519/Menkes/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat, Pasar tradisional didefinisikan sebagai pasar yang berlokasi permanen, ada pengelola sebagian besar barang yang diperjualbelikan adalah kebutuhan dasar sehari-hari dengan praktek perdagangan dan fasilitas infrastruktur yang sederhana dan ada interaksi langsung antara penjual dan pembeli. Berbagai sumber menyebutkan bahwa, pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Di seluruh Indonesia terdapat sekitar 13.450 pasar tradisional dengan 12.625 juta

Page 10: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

4 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

pedagang yang aktif di dalamnya (Ditjen. Perdagangan Dalam Negeri-Departemen Perdagangan, 2007).

Berbagai produk pangan, baik pangan segar maupun pangan olahan dengan mudah kita jumpai di pasar tradisional. Kurangnya pengendalian dan pengawasan yang dilakukan menyebabkan masih banyaknya temuan pangan yang mengandung bahan berbahaya seperti Boraks, Formalin, Kuning Metanil (Methanil Yellow) dan Rhodamin B di pasar tradisional. Keberadaan pangan yang mengandung bahan berbahaya tersebut tentunya sangat tidak diinginkan karena dapat mengganggu kesehatan konsumen.

Pengendalian penyalahgunaan bahan berbahaya pada pangan seharusnya dilakukan di seluruh pasar tradisional yang ada. Namun demikian, perlu ada skala prioritas agar pengendalian bisa dilakukan secara bertahap. Identifikasi pasar perlu dilakukan untuk memilih pasar sasaran dimana pasar sasaran ini secara umum memenuhi kriteria pasar sehat sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. 519/Menkes/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat. Dalam Kepmenkes No. 519/2008, Pasar Sehat didefinisikan sebagai kondisi pasar yang bersih, aman, nyaman, dan sehat yang terwujud melalui kerjasama seluruh stakeholder terkait dalam menyediakan bahan pangan yang aman dan bergizi bagi masyarakat. Pasar tradisional dapat dikategorikan sebagai pasar sehat bila memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, yaitu: persyaratan dari aspek lokasi pasar, kondisi fisik bangunan, sanitasi air dan bangunan, perilaku hidup bersih dan sehat dan fasilitas lain.

1.2 Tujuan

Modul identifikasi pasar tradisional untuk pengendalian bahan berbahaya ini disusun sebagai petunjuk yang dapat digunakan oleh fasilitator dan petugas untuk melakukan identifikasi pasar tradisional yang memenuhi persyaratan pasar sehat sebagai prioritas sasaran pengendalian bahan berbahaya.

Page 11: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

5 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

1.3 Ruang Lingkup

Modul ini akan menjelaskan mengenai persyaratan pasar sehat serta tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam mengidentifikasi pasar yang memenuhi persyaratan pasar sehat sebagai prioritas sasaran pengendalian bahan berbahaya.

Persyataran pasar sehat pada modul ini adalah pesyaratan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan No. 519/Menkes/SK/VI/2008, dengan beberapa penyesuian untuk memudahkan identifikasi yang dilakukan. Persyaratan tersebut meliputi aspek-aspek yang terdiri atas:

a. lokasi pasar,

b. kondisi fisik bangunan,

c. sanitasi air dan bangunan,

d. perilaku hidup bersih dan sehat dan

e. fasilitas lain.

Tahapan identifikasi pasar untuk pengendalian bahan berbahaya adalah sebagai berikut:

a. Persiapan identifikasi

b. Pelaksanaan identifikasi

c. Pelaporan hasil identifikasi

Page 12: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

6 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

2 PERSYARATAN PASAR SEHAT

2.1 Kelayakan Lokasi

a. Pasar tidak terletak di dekat atau bekas lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

b. Mempunyai batas yang jelas antara pasar dengan lingkungannya.

c. Berikut contoh pasar tradisional yang memenuhi persyaratan lokasi pasar1:

2.2 Kondisi Fisik Bangunan

a. Penataan ruang dagang:

Terdapat zoning (pembagian area berdasarkan jenis komoditas yang jelas), misalnya basah, kering, pangan segar, pangan olahan, pemotongan unggas dll, seperti contoh denah berikut2:

1,2 Ilustrasi gambar diperoleh dari dokumentasi SEAFAST Center dalam rangka

Training of Trainer (TOT) Fasilitator Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya, Kerjasama dengan World Health Organization dan BPOM RI

Page 13: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

7 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

Lebar lorong minimal 1.5 m, seperti contoh berikut3:

Ada identitas los/kios, seperti contoh berikut4:

3,4 Ilustrasi gambar diperoleh dari dokumentasi SEAFAST Center dalam rangka

Training of Trainer (TOT) Fasilitator Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya, Kerjasama dengan World Health Organization dan BPOM RI

Page 14: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

8 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

Pemotongan unggas berjarak 10 m dari pasar.

Bahan non pangan (sabun, detergent, pembasmi serangga dll) dipisahkan dari pangan.

b. Tempat penjualan pangan

Dilengkapi meja setinggi min 60 cm dari lantai, yang terbuat dari bahan yang kuat, dijaga kebersihannya dan tidak ada air menggenang, seperti contoh berikut5:

Peralatan yang bersentuhan dengan pangan tidak berkarat.

Tersedia tempat mencuci yang dilengkapi air bersih yang cukup.

Tersedia saluran pembuangan limbah yang berfungsi dengan baik.

Tersedia tempat sampah yang cukup dan tertutup.

Bebas hewan pengganggu (lalat, kecoa, tikus, kucing, dll).

Khusus untuk pangan basah:

- Untuk daging dan karkas digantung, seperti contoh berikut6:

5 Ilustrasi gambar diperoleh dari http://olympus- development.com/images

/foto%20pb%20ceng2.jpg

Page 15: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

9 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

- Ada lemari pendingin atau es pendingin.

Khusus untuk pangan siap saji:

- Tersedia tempat mencuci peralatan yang dilengkapi air mengalir.

- Peralatan untuk makanan matang terpisah dari makanan mentah.

2.3 Konstruksi

a. Atap kuat, tidak bocor, ketinggian cukup, kemiringan cukup, seperti contoh berikut7:

6 Ilustrasi gambar diperoleh dari http://assets.kompas.com/data/photo/

2013/05/07/1140543-kum-harga-daging-masih-tinggi--620X310.jpg

7 Ilustrasi gambar diperoleh dari dokumentasi SEAFAST Center dalam rangka Training of Trainer (TOT) Fasilitator Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya, Kerjasama dengan World Health Organization dan BPOM RI

Page 16: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

10 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

b. Dinding terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, bersih dan mudah dibersihkan, seperti contoh berikut8:

c. Lantai kuat, kedap air, rata, tidak licin dan tidak ada

genangan air, seperti contoh berikut9:

d. Ventilasi cukup, dan pencahayaan cukup seperti contoh

berikut10:

8,10 Ilustrasi gambar diperoleh dari dokumentasi SEAFAST Center dalam rangka

Training of Trainer (TOT) Fasilitator Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya, Kerjasama dengan World Health Organization dan BPOM RI

9 Ilustrasi gambar diperoleh dari http://pasarbersih-cilendek.blogspot.com/

Page 17: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

11 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

2.4 Sanitasi

a. Air bersih.

b. Tersedia air mengalir dalam jumlah cukup.

c. Air tidak berwarna, berasa dan berbau.

d. Jarak sumber air dengan pembuangan limbah minimum 10 meter.

e. Toilet:

Jumlah cukup (1 toilet: untuk 25 orang pedagang)

Laki-laki dan perempuan terpisah, seperti contoh berikut11:

11 Ilustrasi gambar diperoleh dari dokumentasi SEAFAST Center dalam rangka

Training of Trainer (TOT) Fasilitator Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya, Kerjasama dengan World Health Organization dan BPOM RI

Page 18: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

12 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

Tersedia air mengalir yang cukup.

Lantai dan dinding kedap, bersih dan tidak licin, seperti contoh berikut12:

Letak terpisah minimum 10 meter dari tempat penjualan makanan.

Dilengkapi tempat sampah tertutup.

f. Pengolahan sampah:

Setiap kios tersedia tempat sampah yang kuat dan tertutup dan tidak terjadi penumpukan sampah.

Terdapat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang dipelihara dengan baik dan diangkut minimal 1 x 24 jam.

Lokasi TPS minimal 10 m dari bangunan pasar.

g. Drainase/selokan:

Tertutup tetapi mudah dibersihkan

Berfungsi (mengalir) dengan baik

Disalurkan ke instalasi pengolahan air limbah

Tidak ada bangunan kios/los di atas saluran drainase

h. Tempat cuci tangan:

Ditempatkan di lokasi yang terjangkau

12 Ilustrasi gambar diperoleh dari dokumentasi SEAFAST Center dalam rangka

Training of Trainer (TOT) Fasilitator Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya, Kerjasama dengan World Health Organization dan BPOM RI

Page 19: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

13 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

Tersedia air mengalir yang cukup dan dilengkapi sabun, seperti contoh berikut13:

i. Pengendalian binatang pengganggu:

Area penjualan pangan bebas dari lalat, tikus, kecoa dan kucing.

j. Kualitas pangan dan bahan pangan:

Tidak basi.

Tidak mengandung bahan berbahaya (boraks, formalin, dan pewarna tekstil)

Ikan, daging, telur, susu dan olahannya disimpan pada kisaran suhu yang aman dan sesuai (<5 oC atau >70 oC).

k. Desinfeksi pasar

Pasar dibersihkan secara menyeluruh secara rutin, seperti contoh berikut14,15:

13 Ilustrasi gambar diambil dari Materi Program Bimbingan Teknis Kantin Sehat,

Kerjasama antara Ditjen Pendidikan Dasar Kemendikbud, BPOM dan SEAFAST Center IPB, 2011

14 Ilustrasi gambar diperoleh dari dokumentasi SEAFAST Center dalam rangka Training of Trainer (TOT) Fasilitator Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya, Kerjasama dengan World Health Organization dan BPOM RI

15 Ilustrasi gambar diperoleh dari http://www.antarafoto.com/peristiwa/ v1264821301/pembersihan-pasar

Page 20: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

14 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

2.5 Higiene

a. Pedagang dan pekerja:

Pedagang karkas/ daging/ ikan menggunakan perlengkapan kerja (sepatu boot, celemek, penutup rambut dll).

Tidak berkebiasaan buruk (merokok, meludah, mandi teratur, membuang sampah sembarangan, dll).

Mencuci tangan setiap keluar dari toilet.

Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Pedagang tidak sedang menderita penyakit menular (tifus, hepatitis, TBC, dll).

b. Pengunjung:

Tidak buang sampah sembarangan, merokok, meludah, dll.

Mencuci tangan setelah menyentuh unggas/ikan/daging.

c. Pengelola mempunyai pengetahuan di bidang higiene dan sanitasi.

2.6 Fasilitas Lain (penjualan unggas hidup, jika ada)

a. Terpisah dari pasar utama.

Page 21: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

15 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

b. Akses masuk dan keluar kendaraan terpisah

c. Kandang kuat dan bersih.

d. Tersedia saluran pembuangan.

e. Tersedia penampungan sampah.

f. Tersedia peralatan desinfektan khusus untuk kandang dan kendaraan pengangkut.

Page 22: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

16 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

3 CARA IDENTIFIKASI PASAR SASARAN PENGENDALIAN BAHAN BERBAHAYA

3.1 Persiapan

a. Penyusunan formulir identifikasi:

Formulir identifikasi pasar sasaran pengendalian bahan berbahaya disusun dengan mengacu Keputusan Menteri Kesehatan No. 519/Menkes/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat.

Beberapa persyaratan yang tertera pada Keputusan tersebut telah disesuaikan untuk memudahkan identifikasi dan memfokuskan pada persyaratan yang berhubungan dengan keamanan pangan.

Formulir disajikan pada Lampiran 1 terdiri atas 2 bagian utama yaitu:

1) Data umum (Data pasar dan data petugas yang melakukan identifikasi)

2) Hasil penilaian pasar untuk seluruh persyaratan:

i. Kelayakan lokasi pasar

ii. Bangunan pasar

iii. Sanitasi sarana (air dan bangunan umum)

iv. Sanitasi sarana (air dan bangunan) untuk penjual pangan segar dan pangan matang

v. Perilaku hidup bersih dan sehat (higiene)

vi. Fasilitas lain (pemotongan hewan)

vii. Kesimpulan hasil penilaian

b. Koordinasi dengan pihak terkait

Sebelum melakukan identifikasi, petugas harus melakukan koordinasi dengan Dinas Teknis terkait Pemda setempat. Koordinasi diperlukan untuk:

Page 23: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

17 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

memperoleh informasi mengenai pasar potensial yang bisa diidentifikasi sebagai calon pasar sasaran (misalnya dari suatu Kota/Kabupaten ditentukan 5 pasar);

menghubungkan antara petugas dengan pengelola pasar potensial yang ada di bawah binaan Dinas Teknis terkait;

merencanakan waktu pelaksanaan identifikasi.

3.2 Pelaksanaan Identifikasi Pasar Sasaran

a. Pembukaan

Petugas menemui pengola pasar sebelum mulai melakukan identifikasi.

Petugas dan pengelola pasar saling memperkenalkan diri.

Petugas menyampaikan tujuan melakukan identifikasi pasar.

Petugas menyampaikan informasi dan bantuan yang diperlukan dari pengelola pasar.

Petugas menjelaskan proses identifikasi pasar yang akan dilakukan serta bagian-bagian yang akan diidentifikasi.

b. Pelaksanaan identifikasi pasar

Pengamatan dilakukan terhadap keseluruhan bangunan pasar yaitu bagian luar/lingkungan pasar dan bagian dalam pasar.

Pengamatan dilakukan terhadap keseluruhan area basah, area kering, area pangan segar, area pangan olahan.

Identifikasi dilakukan dengan:

- Pengamatan visual (diutamakan)

- Bertanya/wawancara (dilakukan bila diperlukan)

- Tidak boleh melakukan interogasi

Page 24: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

18 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

- Pengambilan gambar (bila diperlukan dan dengan seijin pengelola)

c. Penutupan

Penutupan dilakukan untuk menyampaikan apresiasi terhadap pengelola pasar atas kerjasama yang dilakukan selama identifikasi.

3.3 Pelaporan

Laporan berupa formulir identifikasi yang telah diisi sesuai dengan petunjuk pengisian.

Laporan dapat disertai dengan foto/dokumentasi.

Page 25: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

LAMPIRAN

Page 26: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

20 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

Lampiran 1. Formulir identifikasi pasar untuk pengendalian bahan berbahaya

Form P01

FORMULIR IDENTIFIKASI PASAR UNTUK PENGENDALIAN BAHAN BERBAHAYA

Terminologi:

Los: area pasar tertentu berdasarkan zoning (pembagian area ruang dagang berdasarkan komoditas atau kelompok komoditas tertentu).

Kios: satuan unit area terkecil di pasar yang dimiliki oleh seorang pedagang.

Pangan segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan, seperti: buah-buahan, sayur-sayuran, daging mentah, unggas mentah, telur, dan lain-lain.

Pangan matang adalah pangan yang telah mengalami pengolahan, seperti: kue-kue basah, soto, ayam goreng, dan lain-lain.

Petunjuk pengisian:

1. Formulir ini diperuntukkan untuk satu pasar yang diidentifikasi.

2. Kunjungi langsung lokasi pedagang/kios pasar yang akan didata.

3. Isilah tanggal identifikasi, data pasar dan petugas yang melakukan identifikasi.

4. Lakukan pengamatan secara visual (dengan pandangan mata) di seluruh area pasar dan lakukan wawancara hanya jika diperlukan.

5. Isilah seluruh pernyataan yang ada (33 pernyataan dari 6 bagian yang dinilai).

Page 27: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

21 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

6. Hasil identifikasi untuk keseluruhan pernyataan adalah YA dan TIDAK, yang menunjukkan kesesuaian antara kondisi pasar dengan persyaratan yang ada:

a. Berilah tanda (√) pada kolom YA, bila kondisi pasar sesuai dengan persyaratan, seperti contoh berikut:

NO. PERSYARATAN BAGIAN YANG DIIDENTIFIKASI

HASIL IDENTIFIKASI

KETERANGAN

YA TIDAK

A KELAYAKAN LOKASI PASAR

1 Pasar tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah akhir

b. Berilah tanda (√) pada kolom TIDAK, bila kondisi pasar tidak sesuai dengan persyaratan dan beri keterangan ketidak sesuaian pada kolom keterangan, seperti contoh berikut:

NO. PERSYARATAN BAGIAN YANG DIIDENTIFIKASI

HASIL IDENTIFIKASI

KETERANGAN

YA TIDAK

10 Tersedia tempat penampungan sampah sementara di luar pasar yang berfungsi dengan baik (tidak bau dan tidak berserakan)

√ Tempat sampah ada tetapi sampah berserakan disekitarnya

c. Apabila di pasar tidak terdapat satu atau lebih bagian yang dinilai maka tuliskan NA pada kolom keterangan, misalnya bila dipasar tidak terdapat tempat penjualan unggas hidup, seperti berikut:

Page 28: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

22 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

NO. PERSYARATAN BAGIAN YANG DIIDENTIFIKASI

HASIL IDENTIFIKASI

KETERANGAN

YA TIDAK

F FASILITAS LAIN (TEMPAT PENJUALAN UNGGAS HIDUP), JIKA ADA

NA

7. Jumlahkan seluruh penyataan yang mendapatkan hasil identifikasi YA dan buatlah persentase terhadap seluruh pernyataan (tanpa menyertakan pernyataan yang mendapat hasil identifikasi NA).

8. Jumlahkan seluruh pernyataan yang mendapatkan hasil identifikasi TIDAK dan buatlah persentasi terhadap keseluruhan pernyataan (tanpa menyertakan penyertaan yang mendapat hasil identifikasi NA).

9. Rekaplah keseluruhan hasil identifikasi seperti yang terdapat pada bagian akhir formulir ini.

10. Pasar yang akan menjadi prioritas program pengendalian bahan berbahaya adalah pasar dengan kategori BAIK.

Page 29: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

23 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

Lampiran 1. Formulir identifikasi pasar untuk pengendalian bahan berbahaya (lanjutan)

Form P01

FORMULIR IDENTIFIKASI PASAR UNTUK PENGENDALIAN BAHAN BERBAHAYA

Tanggal Identifikasi:

I. DATA UMUM

A. DATA PASAR : 1. Nama Pasar 2. Alamat Pasar : 3. Nama Pengelola Pasar : 4. Jumlah Los : 5. Jumlah Kios/Pedagang : 6. Jumlah Asosiasi/Kelompok

Pedagang :

B. DATA PETUGAS IDENTIFIKASI 7. Nama : 8. Instansi :

II. HASIL IDENTIFIKASI PASAR

NO. PERSYARATAN BAGIAN YANG DIIDENTIFIKASI

HASIL IDENTIFIKASI KETERANGAN

YA TIDAK

A KELAYAKAN LOKASI PASAR

1 Pasar tidak dekat dengan tempat pembuangan sampah akhir

B BANGUNAN PASAR

2 Bangunan pasar permanen

3 Bangunan pasar

Page 30: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

24 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

NO. PERSYARATAN BAGIAN YANG DIIDENTIFIKASI

HASIL IDENTIFIKASI KETERANGAN

YA TIDAK

terpelihara dan bersih

4 Pasar tidak bau, tidak gelap, tidak pengap, memiliki lubang angin / ventilasi dan pencahayaan yg baik (terang & tidak panas)

5 Lantai bersih, tidak tergenang, tidak retak, rata, tidak licin, dan mudah dibersihkan

6 Terdapat lorong yang cukup untuk pergerakan pengunjung

7 Setiap kios dilengkapi fasilitas penjualan yang layak (meja yg kuat) dan tertata rapih

C SANITASI SARANA (AIR DAN BANGUNAN) UMUM

8 Terdapat suplai air bersih (tidak berwarna, tidak berbau dan berasa) yang mengalir, cukup dan mudah terjangkau

9 Seluruh bagian kios, dan bagian lain di pasar (termasuk sekitar bangunan) bersih dan tidak ada sampah berserakan

10 Tersedia tempat penampungan sampah sementara di luar pasar yang berfungsi dengan

Page 31: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

25 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

NO. PERSYARATAN BAGIAN YANG DIIDENTIFIKASI

HASIL IDENTIFIKASI KETERANGAN

YA TIDAK

baik (tidak bau dan tidak berserakan)

11 Tersedia tempat pembuangan sampah di setiap los/kios

12 Terdapat saluran pembuangan yang tertutup dan berfungsi (mengalir) dengan baik

13 Tidak ada genangan air

14 Terdapat toilet dalam jumlah yang cukup (1toilet :25 pedagang) dan terpisah antara laki-laki dan perempuan serta dijaga kebersihannnya

15 Di toilet terdapat terdapat tempat cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun

16 Tidak ada binatang peliharaan maupun hewan pengganggu (kucing, lalat, tikus, kecoak dll)

17 Ada upaya untuk mengendalikan hewan pengganggu (misal pemerangkap tikus dll)

D SANITASI SARANA (AIR DAN BANGUNAN) UNTUK PENJUAL PANGAN SEGAR DAN PANGAN MATANG

18 Terdapat batas yang

Page 32: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

26 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

NO. PERSYARATAN BAGIAN YANG DIIDENTIFIKASI

HASIL IDENTIFIKASI KETERANGAN

YA TIDAK

jelas untuk penjualan pangan segar hewani (daging, ikan, unggas), pangan segar nabati (sayur, buah, dll), bahan pangan kering (tepung-tepungan, minyak goreng, dll) dan pangan matang

19 Meja tempat penjualan memiliki ketinggian minimal 60 cm dari lantai

20 Terdapat suplai air mengalir yang cukup terutama di tempat penjualan pangan segar hewani (daging, ayam dan ikan)

21 Tempat pemotongan unggas harus terpisah dari bangunan pasar

22 Peralatan yang digunakan untuk menjual makanan terbuat dari bahan yang kuat , tidak berkarat dan dijaga kebersihannya

23 Tersedia pendingin (freezer/refrigerator atau es batu) untuk tempat menjual daging, ikan dan unggas potong

E PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (HIGIENE)

24 Pedagang menggunakan

Page 33: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

27 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

NO. PERSYARATAN BAGIAN YANG DIIDENTIFIKASI

HASIL IDENTIFIKASI KETERANGAN

YA TIDAK

pakaian kerja dan alat pelindung diri (APD) seperti: celemek dan alas kaki

25 Pedagang tidak melakukan kegiatan yang dapat mencemari makanan seperti merokok, meludah sembarangan ketika sedang berjualan

26 Pedagang dengan penyakit menular sementara tidak boleh berdagang

27 Pedagang selalu mencuci tangan dengan sabun ketika keluar dari toilet, ketika akan/sudah menjamah dagangan

28 Pedagang menjaga kebersihan tubuh secara umum seperti memelihara kebersihan kuku (pendek dan bersih), rambut dan bagian tubuh lainnya

29 Pengeola dan Pedagang pernah mendapatkan penyuluhan tentang kebersihan (higiene)

30 Pengunjung menjaga kebersihan pasar (tidak meludah, tidak membuang sampah sembarangan, dll)

Page 34: Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahayapuspaman.pom.go.id/storage/pedoman/dokumen/kII.MODUL 2 Identifikasi... · Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung progam

28 Identifikasi Pasar untuk Pengendalian Bahan Berbahaya

NO. PERSYARATAN BAGIAN YANG DIIDENTIFIKASI

HASIL IDENTIFIKASI KETERANGAN

YA TIDAK

F FASILITAS LAIN (TEMPAT PENJUALAN UNGGAS HIDUP), JIKA ADA

31 Terpisah dari pasar utama

32 Kandang bersih dan didesinfeksi

33 Terdapat saluran pembuangan

III. REKAPITULASI DAN KESIMPULAN HASIL IDENTIFIKASI

PASAR

A. Rekapitulasi identifikasi pasar

Penilaian Jumlah Persentase

YA

TIDAK

Total

B. Kesimpulan identifikasi pasar

Persentase Jawaban YA Kategori Pasar

Jumlah jawaban YA ≥ 80 % BAIK

Jumlah jawaban YA 60% - 80%

CUKUP

Jumlah hawaban YA ≤ 60% KURANG