i Pbl 17 (Hepatitis b

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    1/26

    I. PENDAHULUAN

    Istilah hepatitis kronik mencakup sekelompok kelainan hati yang memperlihatkan

     proses peradangan dan nekrosis hati yang aktif dan kronik yang berlangsung terus

    menerus tanpa penyembuhan dalam waktu minimal selama 6 bulan, dengan etiologi,

     perjalanan penyakit dan cara terapi yang berbeda. Diagnosis hepatitis kronik 

    ditegakkan berdasarkan pemeriksaan histopatologis jaringan hati. Apapun etiologinya

    akan ditemukan gambaran dasar kelainan histologik yang sama. Selain itu

     pemeriksaan histopatologis jaringan hati sangat diperlukan untuk menentukan tingkat

    morfologi penyakit pada saat tersebut. Pentingnya ditegakkan diagnosis hepatitiskronik ini, dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya sirosis hati dan karsinoma hati

     primer. Sebagian besar pasien sirosis hati meninggal akibat perdarahan arises

    esophagus yang masif dan!atau kegagalan hati. Sedangkan karsinoma hati primer 

    sebagian besar disertai sirosis hati seringkali baru diketahui atau prognosisnya selalu

     jelek. Secara tidak langsung data ini menunjukkan bahwa hepatitis merupakan

    masalah yang memerlukan pengelolaan serius.

    Dalam "# tahun terakhir telah terjadi perubahan besar dalam pengertian, diagnosis

    serta klasifikasi hepatitis $ kronik. Perubahan ini sangat besar pengaruhnya terhadap

     penatalaksanaan pasien. Salah satu yang mendasar adalah tentang perubahan definisi

    hepatitis $ kronik. Pada saat ini definisi hepatitis $ kronik adalah adanya persistensi

    irus hepatitis $ %&'$( lebih dari 6 bulan, sehingga istilah carrier sehat %healthy

    carrier( tidak dianjurkan lagi.

    'epatitis $ kronik merupakan masalah kesehatan besar terutama di Asia, dimana

    terdapat sedikitnya )*+ dari seluruhnya ## juta indiidu '$sAg positif menetap di

    seluruh dunia. Di Asia sebagian besar pasien hepatitis $ kronik mendapat infeksi

     pada masa perinatal. -ebanyakan pasien ini tidak mengalami keluhan ataupun gejala

    sampai akhirnya terjadi penyakit hati kronik, ditandai dengan sirosis yang ireersibel.

    II. PEMERIKSAAN

    "

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    2/26

    ANAMNESIS

    PEMERIKSAAN FISIK 

    Hati

    -arena sebagian besar hati %hepar( dilindungi oleh dinding iga, pemeriksaan sulit

    dilakukan. amun, besar serta bentuk hati dapat diperkirakan melalui perkusi dan

    mungkin palpasi, dengan tangan yang melakukan palpasi ini, Anda dapat

    mengealuasi permukaan hati, konsistensinya, serta nyeri taka pada hati.

    Perkusi

    /kur rentang waktu ertikal pekak hati pada linea midklaikularis kanan. dimulai

     pada ketinggian di bawah umbilikus %pada daerah timpani, bukan pada daerah redup(,

    lakukan perkusi ringan ke arah atas menuju daerah hati. Pastikan lokasi bunyi redup

    yang menunjukkan tepi bawah hati %margo inferior hepar( pada linea midklaikularis

    tersebut.

    Selanjutnya, kenali tepi atas daerah pekak hati pada linea midklaikularis.

    lakukan perkusi ringan mulai dari daerah sonor paru ke bawah menuju daerah pekak 

    hati. 0ika perlu, sisihkan payudara pada pasien wanita secara hati1hati agar Anda

    merasa yakin bahwa perkusi benar1benar dimulai di daerah sonor.

    -ini, ukur dalam satuan sentimeter jarak antara dua titik yang Anda ditemukan1

     jarak ini merupakan rentang ertikal pekak1hati %liver dullness(. 2entang hati yangnormal, seperti terlihat di bawah, umumnya berukuran lebih besar pada pria

    dibandingkan pada wanita dan pada orang yang bertubuh tinggi dibandingkan pada

    orang yang bertubuh pendek. 0ika hati tampak membesar, tentukan tepi bawah hati

    dengan melakukan perkusi pada daerah lainnya.

    3eskipun perkusi mungkin merupakan metode klinis yang paling akurat untuk 

    memperkirakan ukuran ertikal hati, perkusi sering menunjukkan hasil yang tidak 

    sesuai dengan keadaan hati yang sebenarnya.

    Palpasi

    4

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    3/26

    5etakkan tangan kiri Anda di belakang tubuh pasien dalam posisi sejajar dengan

    dan menyangga iga ke1"" dan ke1"4 kanan serta jaringan lunak di bawahnya. 0ika

     perlu, ingatkan kepada pasien untuk melemaskan tubuhnya pada tangan Anda.

    Dengan menggunakan tangan kiri untuk mengangkat bagian tubuh tersebut ke atas,

    hati pasien dapat diraba dengan lebih mudah oleh tangan yang lain.

    empatkan tangan kanan Anda pada sisi kanan abdomen pasien di sebelah lateral

    muskulus rektus sementara ujung jari1jari tangan Anda berada di sebelah inferior tepi

     bawah pekak hati. Sebagian pemeriksa lebih suka mengarahkan jari1jari tangan

    mereka ke atas ke arah kepala pasien, dan sebagian lainnya lebih suka posisi yang

    sedikit lebih miring seperti terlihat pada halaman berikutnya. Pada keduanya, lakukan

     penekanan secara hati1hati ke bawah dan ke atas.

    3inta pasien untuk menarik napas dalam. 7oba untuk meraba bagian tepi hati

    ketiga struktur ini bergerak menyentuh ujung jari1jari tangan Anda. 0ika Anda

    merasakannya, kendurkan sedikit tekanan yang dilakukan oleh tangan Anda agar hati

    dapat menyusup di bawah permukaan entral jari tangan Anda dan dengan demikian

    Anda dapat meraba permukaan anteriornya. Perhatikan setiap nyeri tekan yang

    terjadi. 0ika hati pasien dapat diraba sepenuhnya, bagian tepi hati yang normal akan

    terasa lunak, tajam, serta teratur dengan permukaan hati licin. 'ati yang normal

    mungkin memberi rasa sedikit nyeri ketika ditekan.

    Pada saat inspirasi, hati dapat diraba sekitar cm di bawah margo kostalis kanan

     pada linea midklaikularis.

    Sebagian orang bernapas dengan menggunakan dadanya daripada diafragma.

     barangkali kita harus melatih mereka untuk 8bernapas dengan perutnya9 yang akan

    membawa hati1di samping lien dan ginjal1ke dalam posisi yang bisa diraba pada saat

    inspirasi.

    7oba untuk menelusuri tepi hati ke arah lateral dan medial. amun, palpasi

    melalui muskulus rektus tidak mudah dilakukan. 0elaskan atau buat sketsa tentang

     bagian tepi hati dan ukur jaraknya dari margo kostalis kanan pada linea

    midklaikularis.

    /ntuk meraba hati, Anda dapat mengubah1ubah tekanan menurut ketebalan dan

    resistensi dinding abdomen pasien. 0ika tidak dapat merabanya, gerakkan tangan yang

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    4/26

    melakukan palpasi itu lebih dekat dengan margo kostalis dan coba sekali lagi untuk 

    merabanya.

    8eknik mengait %hooking technique(9 mungkin membantu, terutama pada pasien

    obesitas. $erdirilah di sebelah kanan dada pasien. 5etakkan kedua tangan

     bersebelahan pada abdomen kanan di bawah batas pekak hati. ekan dengan jari1jari

    tangan Anda dan angkat menuju margo kostalis. 3inta pasien utnuk menarik nafas

    dalam. $agian tepi hati yang terlihat di bawah ini dapat teraba oleh bantalan jari1jari

    kedua tangan Anda.

    Menilai Nyeri Tekan pada Hati yang Tidak Teraba. empatkan tangan kiri

    anda dalam posisi yang rata pada dinding iga kanan bawah dan kemudian dengan

     permukaan ulnaris kepalan tangan kanan Anda, pukul tangan kiri itu dengan perlahan.

    minta pasien untuk membandingkan perasaan yang timbul dengan yang disebabkan

    oleh pukulan yang sama pada sisi sebelah kiri.  

    PEMERIKSAAN PENUNJAN

    • LA!"RAT"RIUM

    Pemeriksaan kimia darah untuk faal hati dan imunoserologi penyakit hati

    I#$n%&er%l%gi". '$sAg %'epatitis $ Surface Antigen(

    Adalah material permukaan!kulit irus hepatitis $ berisi protein yang dibuat

    oleh sitoplasma sel hati yang terkena infeksi dan beredar dalam darah sebelum

    dan selama infeksi akut, karier dan hepatitis $ kronik. '$sAg tidak infeksius

    tetapi justru merangsang tubuh untuk membentuk antibodi.Apabila ditemukan :%positif( pada darah berarti pasien mengidah '$&

    %'epatitis irus $(. '$sAg muncul!menjadi : setelah 6 minggu dari infeksi

    dan menghilang dalam bulan. Apabila '$sAg tetap ada lebih dari 6 bulan

     berarti menjadi kronis atau karier.

    4. '$eAgAdalah antigen yang beredar dalam darah dan lebih terkait dengan core irus.

    Apabila positif %:( menunjukan terjadinya sintesis irus dan infeksi terus

     berlanjut. Apabila positif lebih dari "# minggu akan berlanjut ke hepatitis

    ;

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    5/26

    irus $ kronis. Apabila kondisi tubuh baik dan timbul antibodi maka '$eAg

     biasanya negatif %1(. Dalam epidemiologi pemeriksaan '$eAg sangat

    diperlukan untuk melihat tingkat penyebaran!penularan, karena '$eAg %:(

    diperkirakan mempunyai potensi untuk menularkan secara ertikal maupun

    horisontal.

    . Anti '$eAg

    Antibodi terhadap antigen '$eAg yang dibentuk oleh tubuh. '$eAg %:(

    menunjukan bahwa irus hepatitis $ berada pada fase non replikatif.

    ;. '$cAg

    Adalah antigen core %inti( irus hepatitis $ yang berupa protein dan dibuat

    dalam inti sel hati yang terinfeksi. '$cAg %:( menunjukan keberadaan protein

    dari inti irus hepatitis $.*. Anti '$cAg

    3erupakan antibodi terhadap '$cAg, biasanya muncul lebih dini daripada

    '$sAg, dan cenderung menetap selama berbulan1bulan atau bertahun1tahun.

    Anti '$cAg %:( menunjukan adanya antibodi terhadap protein core irus.

    Dalam titer tinggi menunjukan infeksi akut, pada titer menetap berarti infeksi

    kronis dan pada titer rendah berati ada riwayat infeksi. Anti '$cAg %:( pada

    titer tinggi disertai '$sAg %1( negatif menunjukan adanya infeksi hepatitis $

     persisten.

    6. DA '$& :

    3enunjukan masih adanya partikel irus $ yang utuh dalam tubuh manusia.). Anti '$sAg

    Adalah antibodi terhadap '$sAg yang muncul setelah secara klinis menderita

    'epatitis $. Anti '$sAg %:(, menunjukan adanya antibodi terhadap irus

    hepatitis $ yang berarti memberi perlindungan dari penyakit hepatitis $.

    apabila Anti '$sAg %:( menetap akan memberi perlindungan terhadap infeksi

    '$&. Apabila titer menurun menunjukan perlunya imunisasi ulang. Anti

    '$sAg %:( tanpa pernah di imunisasi hepatitis $ berarti orang tersebut pernah

    terkena irus hepatitis $.

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    6/26

    "#. Anti '&7

    Adalah antibodi terhadap irus hepatitis 7. apabila Anti '&7 %:( menunjukan

    adanya perlindungan terhadap infeksi irus hepatitis 7.

    "". Anti 'A&1Ig3 dan Anti 'A&1Ig>

    Adalah pemeriksaan terhadap irus hepatitis A, 'A&1Ig3 %:( menunjukan

    adanya infeksi akut, dan 'A&1Ig> menunjukan keterkaitan dengan

     pembentukan kekebalan.

    Ki#ia Dara' $nt$k Faal Hati

    ". S>? dan S>P %lihat isoen@im(

    4. >ama > %>ama >lobulin est(Pemeriksan terhadap kadar protein pengangkut antibodi yaitu globulin jenis

    gama. >ama1> yang meningkat menunjukan tubuh aktif membentuk 

     perlawan terhadap infeksi yang telah terjadi. >ama1> yang menurun

    menandakan ketahanan tubuh terhadap penyakit menurun. ilai normal untuk 

    semua jenis globulin B ",* ,# gr!dl.. Cosfatase Alkalis %A5P(

    Adalah en@im yang aktif menghidrolisir senyawa ester monofosfat, aktif 

    dalam media alkalis, dijumpai pada tulang, darah, ginjal, mamae, lien, paru1

     paru dan adrenal.

    a. ilai normal %-inetik ) Der.7( B

    Pria B * "4< /!5anita B ;4 =< /!5

     b. ilai tinggi %E "#F nomal!n( biasanya pada sirosis biliare, obstruksi

    saluran empedu oleh tumor.c. ilai sedang % "#F n( B obstruksi saluran empedu oleh batu

    d. ilai rendah % GF n( B penyakit hati karena alkohol, hepatitis kronis aktif,

    dan hepatitis irus.;. $ilirubin

    Adalah pigmen empedu, produk dari pemecahan 'aem %degradasi '$( dalam

    retikulo endotelial, masuk sirkulasi dalam plasma terikat dengan albumin,

    diambil oleh hati, dan dikonyugasikan menjadi $ilirubin diglukoronid. -adar 

     bilirubin dalam serum menggambarkan tingkat kesanggupan hati

    mengkonyugasi bilirubin dan diekskresikan ke empedu. 'arga normal

     bilirubin total dalam darah B # "," mg!dl %0endrasik H >raf(, atau ",) 4#,*

    umol!5 %unit SI(. Pada bayi baru lahir B " "4 mg!dl, anak #,4 #,< mg!dl

    6

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    7/26

    *. $ilirubin Direk %erkonyugasi(

    Pigmen empedu yang telah diambil oleh hati dan dikonyugasikan menjadi

     bilirubin diglokoronid yang larut air.

     ilai normal dalam darah B # #,4* mg!dl %0 H >(, atau ",) *," mmol!5

    Peningkatan bilirubin direk maupun indirek biasanya diakibatkan oleh ikterik 

    obstruktif intrahepatik atau ekstrahepatik karena kerusakan sel atau batu.

    6. $ilirubin Indirek %ak terkonyugasi(

    Adalah bilirubin yang tak terkonyugasi, larut dalam lemak, masuk dalam

    sirkulasi terikat longgar dengan protein.

     lai normal B #," ",# mg!dl, atau ",) ")," mmol!5.

    Peningkatan bilirubin indirek menunjukan kerusakan sel darah merah, misal B

    hemolisis.

    ). Albumin

    Adalah protein yang larut dalam air, membentuk lebih dari *#+ protein

     plasma ditemukan hampir pada tiap jaringan Albumin %7)4# ' ""; 4"<

    S* ? 4;

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    8/26

    %carrier(. Pemeriksaan ini juga bermanfaat untuk menetapkan bahwa hepatitis akut

    yang diderita disebabkan oleh irus $ atau superinfeksi dengan irus lain.

    Anti1'$s timbul setelah tiga bulan terinfeksi dan menetap. -adar Anti1'$s

     jarang mencapai kadar tinggi dan pada "#1"*+ pasien dengan 'epatitis $ akut tidak 

     pernah terbentuk antibodi. Anti '$s diinterpretasikan sebagai kebal atau dalam masa

     penyembuhan. Dulu, diperkirakan '$sAg dan anti '$s tidak mungkin dijumpai

     bersama1sama, namun ternyata sepertiga carrier  '$sAg juga memiliki '$sAntibodi.

    'al ini dapat disebabkan oleh infeksi simultan dengan sub1tipe yang berbeda.

    'beAg berkorelasi dengan sintesis irus yang tengah berjalan dan infeksius. Pada

    masa akut '$eAg dapat muncul transient , lebih pendek daripada '$sAg. $ila

     persisten lebih dari sepuluh minggu pasien masuk dalam keadaan kronik.

    Anti1'be adalah suatu pertanda infektiitas relatif yang rendah. 3unculnya anti1

    '$e merupakan bukti kuat bahwa pasien akan sembuh dengan baik.

    'bcAg tidak dapat dideteksi dalam sirkulasi darah, tetapi antibodinya %anti'$c(

     bisa. Ig3 anti'$c menunjukkan hepatitis irus akut. Antibodi ini dideteksi setelah

    '$sAg menghilang dari serum pada *16+ kasus hepatitis $ akut. Ig3 anti1'$c yang

     persisten menunjukkan penyakit kronik irus $, biasanya kronik aktif hepatitis. iter 

    rendah Ig> anti1'$c dengan anti1'$s menunjukkan infeksi hepatitis $ di masa

    lampau. iter tinggi Ig> anti1'$c tanpa anti1'$s menunjukkan infeksi irus

     persisten.

    '$&1DA adalah petanda yang paling sensitif untuk replikasi irus. 3etode

    yang digunakan sudah beraneka ragam. 3etode yang digunakan adalah polymerase

    chain reaction %P72(. Satu genom iruspun dapat dideteksi. $ahkan '$&1DA dapat

    dijumpai pada serum dan hati setelah '$sAg menghilang, khususnya pada pasien

    dengan terapi anti1iral. '$&1DA serum merupakan indikator yang baik untuk 

    kadar iremia, dan pada beberapa penelitian berkorelasi dengan kadar transaminase

    serum serta paralel dengan '$sAg.

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    9/26

    3enginterpretasikan es1es Darah &irus 'epatitis $

    abel " memberikan interpretasi1interpretasi diagnostik untuk beragam

    kumpulan1kumpulan %sets( dari hasil yang didapatkan dengan suatu deretan tes1tes

    darah irus %serologi( hepatitis $. Ingat, bagaimanapun, bahwa interpretasi dari tes1

    tes darah irus hepatitis $ harus selalu dibuat dengan pengetahuan dari sejarah medis

     pasien, pemeriksaan fisik, dan hasil1hasil dari tes1tes darah hati standar yang dapat

    mengindikasikan kerusakan pada hati.

    '$sAgAnti1

    '$s

    Anti1

    'bc

    %total(

    Anti1

    '$c

    Ig3

    '$eAgAnti1

    '$e

    '$&

    DAInterpretasi

    : 1 : : : : : ahap awal infeksi akut

    : 1 : : 1 : 1 ahap -emudian infeksi akut

    1 1 : : 1 : 1 ahap kemudian infeksi akut

    1 : : 1 1 1 1 -esembuhan dengan kekebalan

    1 : 1 1 1 1 1 &aksinasi yang sukses

    : 1 : 1 : 1 :Infeksi kronis dengan reproduksiaktif 

    : 1 : 1 1 : 1Infeksi kronis dalam tahap tidak

    aktif 

    : 1 : 1 1 : :Infeksi kronis dengan reproduksi

    aktif 

    1 1 : 1 1 : atau 1 1-esembuhan, 'asil positif palsu,

    atau infeksi kronis

    abel "B Interpretasi tes darah %serologi( irus hepatitis $

    III. DIAN"SIS

    ("RKIN DIAN"SIS

    'epatitis $ kronik %asimtomatik(

    =

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    10/26

    'epatitis $ kronik tidak selamanya harus didahului oleh serangan hepatitis $

    akut. Pada beberapa keadaan, hepatitis akut langsung diikuti oleh perjalanan kea

    rah kronisitas. Pada kasus lain, walaupun tampaknya seperti penyakit akut,

    ternyata sudah terjadi hepatitis kronik. -ira kira "#+ orang dewasa dan =#+

    neonati yang mengalami infeksi irus hepatitis $ akut akan berlanjut menjadi

    infeksi kronik.

    Pada dasarnya perjalanan infeksi irus hepatitis $ kronik terdiri dari

    fase. Case pertama ialah )a&e i##$ne t%leran*e yaitu fase replikasi irus yang

    tinggi tanpa menimbulkan kerusakan jaringan hati, ditandai oleh kadar 

    transaminase normal, kadar '$eAg dan DA &'$ serum yang tinggi dengan

    kelainan histologis hati minimal sedang pada pemeriksaan jaringan hati secara

    histokimiawi ditemukan adanya '$sAg dan '$cAg.

    Case pertama ini di kemudian hari diikuti dengan fase kedua yaitu )a&e

    replika&i renda'. Secara klinis ditemukan berupa hepatitis kronik eksaserbasi

    akut yang terjadi secara spontan, ditandai dengan kadar transaminase meninggi,

    gambaran histologis hati menunjukkan penyakit hati kronik aktif. -adar DA

    &'$ serum rendah dan terjadi serokonersi '$eAg menjadi anti1'$e. Case

    kedua ini menggambarkan usaha inang %host( yang persisten untuk mencoba

    mengeliminasi irus dalam tubuh, karena itu disebut fase immune clearance. 

    Case ketiga ialah )a&e n%r#%+ire#ia atau fase nonreplikasi. Pada keadaan

    ini di dalam serum ditemukan anti1'$e tanpa adanya '$& DA. >ambaran

    histologis hati sudah tidak menunjukkan peradangan aktif dan '$& DA

    ditemukan dalam bentuk terintegrasi di dalam genom hepatosit. Case ini disebut

     fase residual integration.

    a#baran klini& in)ek&i 'epatiti& ! kr%nik 

    3asa inkubasi rata1rata 6# =# hari. Perkiraan adanya hubungan penyakit dengan

    kemungkinan hepatitis $ ialah sebagai berikut B pasien berasal dari daerah

    endemic irus hepatitis $ dengan carrier rate yang tinggi, pasangan

     pengidap!pasien hepatitis $, pekerja yang kontak dengan darah manusia,

    menerima obat imunosupresif atau cangkok organ, penyalahguna obat dan

    "#

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    11/26

    homoseksual. $ayi yang lahir dari ibu pengidap hepatitis $ kelak dapat menderita

    hepatitis $ kronik.

    Pasien terbanyak adalah laki1laki golongan umur # *# tahun. 'anya #

      *#+ hepatitis $ kronik dimulai dengan manifestasi hepatitis $ akut, biasanya

    ringan tetapi tidak sembuh sempurna. -adar transaminase berfluktuasi, ikterus

    hilang timbul. -adang kadang tanpa gejala hanya ditemukan kelainan

     biokimiawi darah misalnya pada saat pemeriksaan medis rutin atau saat akan

    donor darah diketahui '$sAg positif dan transaminase meningkat. 3ungkin pula

    adalah keluhan lelah dan merasa tidak sehat.

    'epatitis $ kronik adalah penyakit yang berlangsung secara perlahan dan

    menyelinap. -eluhan yang ada tidak sejalan dengan beratnya kerusakan jaringan

    hati. Pada separuhnya pasien datang dengan gejala penyakit kronis yang jelas

    seperti ikterus, asites atau gejala hipertensi portal. 0arang sekali ditemukan

    ensefalopati hepatic pada saat pertama kali pasien datang dengan berobat. -adang

     pasien datang sudah dengan karsinoma primer.

    Pada perjalanan penyakitnya bisa terjadi relaps yang ditandai dengan

     perasaan tambah lelah dan kadar transaminase serum makin meningkat. -eadaan

    ini berkaitan dengan serokonersi '$eAg menjadi anti1'$e. Serokonersi terjadi

    secara spontan pada "#1"*+ pasien, atau timbul setelah terapi interferon, sesudah

     penghentian terapi anti kanker, cangkok organ atau pemberian kortikosteroid.

    '$& DA menetap positif walaupun sudah terjadi serokonersi. ksaserbasi akut

    dengan '$& DA positif tetapi '$eAg negatie terjadi pada keadaan iremia

    oleh irus mutan daerah pre1core. Pada keadaan reaktiasi ini pemeriksaan Ig3

    anti1'$c positif. Akan tetapi reaktiasi dapat pula berupa perubahan '$eAg

    negatie menjadi '$eAg dan '$& DA yang positif. Pada keadaan ini

    gambaran klinis berariasi dari tanpa gejala sampai gagal hati fulminan.

    2eaktiasi yang berlangsung berat ditemukan pada kasus dengan infeksi 'I&.

    -elainan hasil laboratorium ringan kadar mencolok. eradapat peninggian

    ringan kadar bilirubin, transaminase, dan gamma globulin. -adar albumin

     biasanya normal. -adar '$sAg dalam serum biasanya berbanding terbalik 

    dengan beratnya hepatitis kronik. Pada tingkat lanjut '$sAg sukar ditemukan di

    ""

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    12/26

    dalam darah, tetapi Ig3 anti1'$c positif. '$eAg, anti1'$e dan '$& DA

    mungkin positif, mungkin pula negatie. Dengan tehnik P72, '$& DA bisa

    dideteksi bahkan pada kasus dengan '$sAg negatie.

    DIFERENSIAL DIAN"SIS

    7arrier inactie 'epatitis $

    Pada sekelompok ini '$sAg positif dengan titer '$& DA yang rendah yaitu

    kurang dari "#* kopi!ml. Pasien menunjukkan konsentrasi A5 normal dan tidak 

    didapatkan keluhan. Pada pemeriksaan histologik terdapat kelainan jaringan yang

    minimal. Sering sulit membedakan hepatitis $ kronik '$eAg negatie dengan

     pasien carrier '$& inaktif karena perlu dilakukan pemeriksaan '$& DA

    kuantitatif dimana pemeriksaan ini masih jarang dilakukan secara rutin. Dengan

    demikian perlu dilakukan pemeriksaan A5 berulang kali untuk waktu yang

    cukup lama.

    Pemeriksaan biopsy untuk pasien hepatitis $ kronik sangat penting

    terutama untuk pasien dengan '$eAg positif dengan konsentrasi A5 4F nilai

    normal tertinggi atau lebih. $iopsy hati diperlukan untuk menegakkan diagnosis

     pasti dan untuk meramalkan prognosis serta prediksi keberhasilan terapi %respon

    histologik(. Sejak lama diketahui bahwa pasien hepatitis $ kronik dengan peradangan hati yang aktif mempunyai risiko tinggi untuk mengalami progresi,

    tetapi gambaran histologik yang aktif juga dapat meramalkan respon yang baik 

    terhadap terapi imunomodulator atau antiirus.

    -oinfeksi 'epatitis D

    Disebabkan oleh irus hepatitis D %'D&(, merupakan irus 2A tidak lengkap,

    memerlukan bantuan dari '$& untuk ekspresinya, patogen tapi tidak untuk 

    replikasi. 3asa inkubasi dperikirakan ; ) minggu, endemis di 3editerania,

    Semenanjung $alkan, bagian ropa bekas 2usia. Insidensi berkurang dengan

    adanya peningkatan pemakaian aksin. Dapat terjadi iremia singkat %infeksi

    akut( atau memanjang %kronik(. Infeksi 'D& hanya terjadi pada indiidu dengan

    risiko infeksi '$& %koinfeksi atau superinfeksi(.

    "4

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    13/26

    Diagnosis secara serologis pasien '$sAg positif dengan anti1'D& dan

    atau 'D& 2A sirkulasi %belum mendapat persetujuan(, Ig3 anti 'D& dapat

    muncul sementara.

    -oinfeksi '$&!'D& apabila pemeriksaan '$sAg positif, Ig3 anti '$c

     positif, anti 'D& dan atau 'D& 2A. Dapat terjadi superinfeksi 'D& apabila

    '$sAg positif, Ig> anti1'$c positif, anti 'D& dan atau 'D& 2A. -oinfeksi

    'D& dan '$& biasanya sembuh spontan dan tanpa gejala sisa. >agal hati akut

    lebih sering pada superinfeksi 'D& dibanding dengan koinfeksi '$&.

    Superinfeksi 'D& dapat berlanjut menjadi 'D& kronik superimposed dengan

    '$& kronik dan berkembang menjadi hepatitis kronik berat dan sirosis.

    I&. ETI"L"I dan EPIDEMI"L"I

    &irus hepatitis $ %'$&( adalah hepadnairus. Ini adalah strain yang sangat resisten

    yang mampu tahan terhadap suhu ekstrem dan kelembaban. &irus hepatitis $ %&'$(

    dapat bertahan bila disimpan selama "* tahun di 14# J 7, selama 4; bulan pada 1enom irus

    terdiri dari sebagian DA sirkuler untai ganda sebesar ,4 kilobase %kb( pasangan

    yang dikode ; tumpang tindih bingkai baca terbuka, sebagai berikutB

    S untuk permukaan atau amplop gen encoding pra1S", pra1S4, dan S protein

    7 untuk gen inti, pengkodean untuk inti protein nukleokapsid dan antigen e

    K untuk K gen pengkode protein K

    P untuk polimerase gen pengkode protein yang besar mempromosikan

     priming DA polimerase yang tergantung 2A dan DA1dependent dan '

    2ase kegiatan

    'epatitis $ adalah masalah kesehatan di seluruh dunia, khususnya pada egara

     berkembang. Diperkirakan sepertiga populasi dunia telah terinfeksi irus hepatitis $

    %&'$(. Sekitar *# juta orang adalah pembawa seumur hidup, dan hanya 4+ per 

    tahun yang secara spontan seroconert. Program aksinasi yang sedang berlangsung

    tampak menjanjikan dalam upaya untuk menurunkan prealensi penyakit oleh irus

    hepatitis $ %&'$(.

    "

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    14/26

    'epatitis $ irus %'$&( terutama ditularkan melalui darah, perinatal, dan seksual.

    'asil dari infeksi ini adalah irus1host interaksi rumit yang menyebabkan gejala

     penyakit baik akut atau penyakit tanpa gejala. Pasien dapat menjadi kebal terhadap

    irus hepatitis $ %&'$(, atau mereka dapat menjadi carrier kronis. -emudian

    konsekuensi adalah sirosis dan perkembangan karsinoma hepatoseluler %-'S(.

    Pengobatan Antiiral mungkin efektif di sekitar sepertiga dari pasien yang menerima

    itu, dan untuk calon terpilih, transplantasi hati saat ini tampaknya menjadi satu1

    satunya perawatan layak untuk tahap akhir hepatitis $.

    ,. PAT"ENESIS PERSISTENSI ,H!

    &irus hepatitis $ %&'$( masuk ke dalam tubuh secara parenteral. Dari peredaran

    darah partikel Dane masuk ke dalam hati dan terjadi proses replikasi irus.

    Selanjutnya sel sel hati akan memproduksi dan mensekresi partikel Dane utuh,

     partikel '$sAg bentuk bulat dan tubuler, dan '$eAg yang tidak ikut membentuk 

    respon imun tubuh, yang pertama kali dirangsang adalah respon imun nonspesifik 

    %innate immune response( karena dapat terangsang dalam waktu pendek, dalam

     beberapa menit sampai beberapa jam. Proses eliminasi nonspesifik ini terjadi tanpa

    restriksi '5A, yaitu dengan memanfaatkan sel1sel - dan -1.

    /ntuk proses eradikasi &'$ lebih lanjut diperlukan respons imun spesifik yaitu

    dengan mengaktifasi sel limfosit dan sel limfosit $. Aktifasi sel 7D

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    15/26

    eliminasi irus intrasel tanpa kerusakan sel hati yang terinfeksi melalui aktiitas

    Interferon gamma dan issue ecrotic Cactor %C( alfa yang dihasilkan oleh sel

    7D

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    16/26

    Sembilan puluh persen indiidu yang mendapat infeksi sejak lahir akan tetap '$sAg

     positif sepanjang hidupnya dan menderita hepatitis $ kronik, sedangkan hanya *+

    indiidu dewasa yang mendapat infeksi akan mengalami persistensi infeksi.

    Persistensi &'$ menimbulkan kelainan yang berbeda pada indiidu yang berbeda,

    tergantung dari konsentrasi partikel &'$ dan respon imun tubuh. Interaksi antara

    &'$ dengan respon imun tubuh terhadap &'$ sangat besar peranannya dalam

    menentukan derajat keparahan hepatitis. 3akin besar respon imun tubuh terhadap

    irus makin besar pula kerusakan jaringan hati, sebaliknya bila tubuh toleran terhadap

    irus maka tidak terjadi kerusakan hati.

    Ada fase penting dalam perjalanan penyakit hepatitis $ kronik yaitu fase

    imunotoleransi, fase imunoaktif ! immune clearance, dan fase nonreplikatif ! residual.

    Pada masa anak1anak atau dewasa muda, system imun tubuh toleran terhadap &'$

    sehingga konsentrasi irus dalam darah dapat tinggi namun tidak terjadi peradangan

    hati yang berarti. Dalam keadaan itu &'$ ada dalam fase replikatif dengan titer 

    '$sAg yang sangat tinggi, '$eAg positif, anti1'$e negatie, titer DA &'$ tinggi

    dan konsentrasi A5 yang relatie normal, fase ini disebut fase imunotoleransi. Pada

    fase imunotoleransi sangat jarang terjadi serokonersi '$eAg secara spontan, dan

    terapi untuk menginduksi serokonersi '$eAg biasanya tidak efektif. Pada sekitar 

    #+ indiidu dengan persistensi &'$ akibat terjadinya replikasi &'$ yang

     berkepanjangan, terjadi proses nekroinflamasi yang tampak dari kenaikan konsentrasi

    A5. pada keadaan ini pasien mulai kehilangan toleransi imun terhadap &'$, fase ini

    disebut fase imunoaktif ! immune clearance. Pada fase ini tubuh berusaha

    menghancurkan irus dan menimbulkan pecahnya sel1sel hati yang terinfeksi &'$.

    Pada fase imunoaktif serokonersi '$eAg baik secara spontan maupun karena terapi

    lebih sering terjadi. Sisanya sekitar )#+ dari indiidu tersebut akhirnya dapat

    menghilangkan sebagian besar partikel &'$ tanpa ada kerusakan sel hati yang

     berarti. Pada keadaan ini titer '$sAg rendah dengan '$eAg negatie dan anti1'$e

    menjadi positif secara spontan, serta konsentrasi A5 yang normal, yang menandai

    terjadinya fase nonreplikatif ! residual. Sekitar 4# # + pasien hepatitis $ kronik 

    dalam fase residual dapat mengalami reaktiasi dan meyebabkan kekambuhan.

    "6

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    17/26

    Pada sebagian pasien dalam fase residual, pada waktu terjadi serokonersi

    '$eAg positif menjadi anti1'$e justru sudah terjadi sirosis, hal ini disebabkan

    terjadinya fibrosis setelah nekrosis yang terjadi pada kekambuhan yang berulang  

    ulang sebelum terjadinya serokonersi tersebut. Dalam fase residual, repilkasi &'$

    sudah mencapai titik minimal dan penelitian menunjukkan bahwa angka harapan

    hidup pada pasien yang anti1'$e positif lebih tinggi dibandingkan pasien '$eAg

     positif. Penelitian menunjukkan bahwa setelah infeksi hepatitis $ menjadi tenang

     justru risiko terjadinya karsinoma hepatoseluler %-'S( mungkin meningkat. Diduga

    integrasi genom &'$ ke dalam genom sel hati merupakan proses yang penting dalam

    karsinogenesis. -arena itu terapi antiirus harus diberikan selama mungkin untuk 

    mencegah sirosis tetapi di samping itu juga sedini mungkin untuk mecegah integrasi

    genom &'$ dalam genom sel hati yang dapat berkembang menjadi -'S.

    H!eAg pada Hepatiti& ! Kr%nik 

    Parameter untuk mengukur replikasi &'$ yang biasa dipakai adalah '$eAg dan

    anti1 '$e serta konsentrasi DA &'$. Ada 4 kelompok pemeriksaan DA &'$

    yang la@im dipakai yaitu metode hibridisasi dan amplifikasi sinyal %non P72( dan

    P72. $elakangan ini banyak dipakai metode P72 kuantitatif. Pada saat ini nilai DA

    &'$ yang dipilih sebagai criteria diagnostic hepatitis $ kronik adalah "#* kopi!ml

    yang merupakan batas kemampuan deteksi metode non P72. 3etode non amplifikasi

    mempunyai kepekaan sampai "#* 1"#6 kopi!ml, sedang P72 mempunyai kepekaan

    "#1"## kopi!ml. Pada fase replikatif nilai DA &'$ lebih besar dari "# * kopi!ml.

    Dengan demikian bila DA &'$ tidak terdeteksi dengan metode non P72 maka

    infeksi &'$ dianggap sudah tidak aktif lagi. Dalam keadaan normal, pada fase

    replikatif didapatkan titer '$sAg yang sangat tinggi, '$eAg positif dan anti1'$e

    negatie serta konsentrasi DA &'$ yang tinggi. Pada sekelompok pasien dengan

    '$eAg negatie dan bahkan anti1'$e positif dapat pula dijumpai konsentrasi DA

    &'$ dengan titer yang masih tinggi %E"##.### atau "#* kopi!ml( dengan tanda1tanda

    aktiitas penyakit. Pada kelompok pasien tersebut didapatkan mutasi pada daerah

     precore dari genom &'$ yang menyebabkan '$eAg tidak bisa diproduksi. 3utasi

    tersebut dinamakan mutasi precore. $erdasarkan status '$eAg , hepatitis $ kronik 

    ")

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    18/26

    dikelompokkan menjadi hepatitis $ kronik '$eAg positif dan hepatitis $ kronik 

    '$eAg negatie.

    'epatitis $ kronik '$eAg negatie sering ditandai dengan perjalanan penyakit

    yang berfluktuasi dan jarang mengalami remisi spontan. -arena itu pasien dengan

    '$eAg negatie dan konsentrasi DA &'$ tinggi merupakan indikasi terapi

    atiirus. Pada pasien dengan infeksi &'$ mutan precore mungkin masih ada sisa  

    sisa &'$ tipe liar yang belum mengalami mutasi.

    a#baran klini&

    >ambaran klinis hepatitis $ kronik sangat berariasi. Pada banyak kasus tidak 

    didapatkan keluhan maupun gejala dan pemeriksaan tes faal hati hasilnya normal.

    Pada sebagian lagi didapatkan hepatomegali atau bahkan splenomegali atau tanda  

    tanda penyakit hati kronis lainnya, misalnya eritema palmaris dan spider neri, serta

     pada pemeriksaan laboratorium sering didapatkan kenaikan konsentrasi A5

    walaupun hal itu tidak selalu didapatkan. Pada umumnya didapatkan konsentrasi

     bilirubin yang normal. -onsentrasi albumin serum umumnya masih normal kecuali

     pada kasus yang parah.

    ,I. PEN"!ATAN HEPATITIS ! KR"NIS

    ujuan terapi hepatitis $ kronis adalah untuk mengeliminasi secara bermakna

    replikasi &'$ dan mencegah progresi penyakit hati menjadi sirosis yang berpotensial

    menuju gagal hati, dan mencegah karsinoma hepatoseluler %-'S(.

    Sasaran pengobatan adalah menurunkan kadar '$& DA serendah mungkin,

    serokonersi '$eAg dan normalisasi kadar A5.

    Sasaran sebenarnya adalah menghilangnya '$sAg namun sampai saat ini

    keberhasilannya hanya sebesar " * + sehingga sasaran tersebut tidak digunakan.

    Sesuai dengan rekomendasi the American Association for the Study of Liver 

     Disease terapi diberikan pada penderita hepatitis $ kronis, dengan syarat B

    "( '$eAg positif dan '$& DA E "#* kopi!ml dan kadar A5 E4F normal

    "

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    19/26

    4( '$eAg positif dan '$& DA E "#* kopi!ml dan kadar A5 G4F normal tidak 

     perlu terapi, hanya perlu diealuasi setiap 6 "4 bulan, kecuali bila pemeriksaan

    histology menunjukkan adanya nekroinflamasi tingkat sedang sampai berat.

    ( '$eAg negatie dan '$& DA E "#* kopi!ml dan kadar A5 E4F normal

    ;( penderita sirosis hati dengan '$& DA E "#* kopi!ml

    Saat ini ada * jenis obat yang direkomendasikan untuk terapi hepatitis $ kronis di

    Amerika Serikat yaitu, interferon alfa14b, lamiudin, adefoir dipioFil, entecair,

    dan peginterferon alfa14a.

    'al yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan pilihan obat adalah

    keamanan jangka panjang, efikasi dan biaya. alaupun saat ini pilihan terapi hepatitis

    $ kronis menjadi lebih banyak, namun persoalan yang masih belum terpecahkan

    adalah problem resistensi obat dan tingginya angka relaps saat terapi dihentikan.

    Inter)er%n

    Interferon tidak memiliki khasiat antiirus langsung tetapi merangsang terbentuknya

     berbagai macam protein efektor yang mempunyai khasiat antiirus. $erdasarkan studi

    meta analisis yang melibatkan

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    20/26

    2isiko resistensi terhadap lamiudin meningkat dengan makin lamanya

     pemberian. Dalam suatu studi di Asia, resistensi genotip meningkat dari ";+ pada

    tahun pertama pemberian lamiudin, menjadi

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    21/26

    ;. respon '$sAg pada minggu ke )4 B peginterferon tunggal < pasien, terapi

    kombinasi < pasien dan lamiudin tidak ada serokonersi

    *. resistensi %mutasi L3DD( pada minggu ke ;< didapatkan pada 6= %4)+( pasien

    dengan lamiudin, = pasien %;+( pada kelompok kombinasi.

    6. efek samping relatif minimal pada ketiga kelompok %serokonersi '$eAg,

    normalisasi A5, penurunan '$& DA dan supresi '$sAg(, peginterferon

    memberikan hasil lebih baik dibandingkan lamiudin

    Anal%g n$*le%tide lainnya

    Disamping entecair saat ini beberapa obat antiirus sedang dalam tahap penelitian

    seperti B telbiudin, emtricitabine, cleudine dan 5$

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    22/26

    menyebabkan penipisan tulang belakang %spine(  atau tulang1tulang pinggul

    %osteopenia(. Pasien1pasien dengan sirosis juga seringkali mengembangkan bukti

    yang nyata %stigmata( dari sirosis, termasuk payudara1payudara yang bengkak 

    %gynecomastia(, buah1buah pelir yang kecil %atrophic(, telapak1telapak tangan yang

    merah %palmar erythema(, dan pembuluh1pembuluh yang membesar secara

    karakteristik pada kulit %spider angioma(.

    -anker 'ati Primer &irus 'epatitis $ %hepatocellular carcinoma(

    Akhirnya, kanker hati dapat berkembang pada pasien1pasien yang terinfeksi

    irus hepatitis $ kronis sebagai suatu komplikasi dari sirosis yang telah lanjut.

    -anker hati primer %berasal dari hati( ini paling mungkin terjadi pada orang1orang

    dengan reproduksi irus hepatitia $ yang aktif, terutama pada indiidu1indiidu

    7hinese dan 'itam. 7ara bagaimana kanker berkembang tidak dimengerti

    sepenuhnya. Diperkirakan, bagaimanapun, bahwa DA irus hepatitis $ entah

     bagaimana menjadi menyatu kedalam DA sel hati pasien.

    >ejala1gejala dan tanda1tanda yang paling umum dari kanker hati adalah sakit

     perut dan suatu hati yang bengkak dan membesar, kehilangan berat badan, dan

    demam. Sebagai tambahan, tumor1tumor hati dapat menghasilkan dan melepaskansejumlah senyawa1senyawa, termasuk satu yang menyebabkan peningkatan sel1sel

    darah merah %erythrocytosis(, gula darah yang rendah %hypoglycemia(, dan kalsium

    darah yang tinggi %hypercalcemia(. es1tes penyaringan %screening( diagnostik yang

     paling bermanfaat untuk kanker hati adalah suatu tes darah alpha1fetoprotein dan

    suatu studi gambar ultrasound dari hati.

    ,III. PR"N"SIS

    Prognosis sejalan dengan beratnya penyakit. Pada pasien wanita biasanya penyakit

    lebih ringan. Adanya asites, ikterus, atau perdarahan arises esophagus menunjukkan

    adanya sirosis dan merupakan pertanda buruk. /sia lebih dari ;# tahun juga

     berpengaruh kurang baik terhadap prognosis. -omplikasi yang ditakuti ialah

    karsinoma hati primer. 'al ini harus dicurigai bila keadaan pasien tiba tiba

    44

    http://www.totalkesehatananda.com/spine1.htmlhttp://www.totalkesehatananda.com/spine1.html

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    23/26

    memburuk dengan keadaan umum menjadi amat lemah, perasaan nyeri dan terutama

     jika benjolan pada abdomen kanan atas, berat badan menurun, asites, dan edem kedua

    tungkai.

    I-. PENEAHAN

    'epatitis $ adalah suatu penyakit yang dapat dicegah. erpenting, praktek1

     praktek perlindungan spesifik harus dipromosikan untuk menghindari risiko

     penularan irus secara seksual atau oleh darah yang tercemar. Sebagai tambahan, dua

    tipe dari immunoprophylaFis %pencegahan dengan metode1metode imunologi(

    tersedia untuk mencegah irus hepatitis $. Lang satu adalah perlindungan pasif,

    dimana antibodi1antibodi terhadap irus hepatitis $ diberikan kepada pasien. Langlainnya adalah perlindungan aktif, atau aksinasi, yang menstimulasi tubuh untuk 

    menghasilkan antibodi1antibodinya sendiri.

    -eefektifan &aksinansi /ntuk 'epatitis $

    /ntuk perlindungan aktif, atau aksinasi, suatu antigen irus hepatitis $ irus

    yang tidak berbahaya diberikan untuk menstimulasi sistim imun tubuh untuk 

    menghasilkan antibodi1antibodi yang melindungi terhadap irus hepatitis $. &aksindengan demikian mencegah infeksi irus hepatitis $. &aksin1aksin irus hepatitis $

    yang pertama diturunkan dari plasma yang disatukan %gabungan( yang diperoleh dari

    orang1orang dengan tingkat1tingkat '$sAg yang tinggi. &aksin1aksin yang sekarang

    tersedia di Amerika dibuat %disintesis( menggunakan teknologi penggabungan1ulang

    %recombinant( DA %menggabungkan segmen1segmen DA(. &aksin1aksin

    recombinant hepatitis $ ini %nergiF1$ dan 2ecombiaF1'$( dikonstrusikan

    mengandung hanya bagian dari '$sAg yang sangat berpotensi dalam menstimulasi

    sistim imun untuk menghasilkan anti1'$s. &aksin tidak mengandung komponen irus

    lainnya dan adalah tidak menular %tidak menyebabkan infeksi(.

    &aksin hepatitis $ diberikan sebagai suatu rangkaian dari tiga suntikan1suntikan

    intramuskular. /ntuk efek yang maksimal, aksin harus disuntikan pada otot deltoid

    4

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    24/26

    %pundak( pada dewasa1dewasa. 5ebih dari =*+ dari anak1anak dan anak1anak remaja,

    dan lebih dari =#+ dari dewasa1dewasa yang muda dan sehat mengembangkan

    antibodi1antibodi %anti1'$s( yang memadai dalam responnya pada rangkaian dari tiga

    dosis yang direkomendasikan. Suatu kekurangan respon pada aksin1aksin hepatitis

    $ tampaknya ditentukan oleh gen1gen warisan %diturunkan( yang spesifik dari

    indiidu yang mempengaruhi produksi antibodi1antibodi tertentu dari tubuh. ?rang1

    orang yang merespon dengan antibodi1antibodi yang memadai pada aksin hepatitis

    $ terlindung terhadap hepatitis $. Sebagai tambahan, mereka, oleh karenanya,

    terlindung terhadap penyakit1penyakit yang tergantung dari irus hepatitis $, seperti

    hepatitis $ kronis, sirosis irus hepatitis $ dan komplikasi1komplikasinya %termasuk 

    kanker hati hepatitis $(, polyarteritis nodosa, dan hepatitis delta.

    -eefektifan 'epatitis $ Immune >lobulin %'$I>( Dalam 3encegah 'epatitis $

    Pada metode perlindungan pasif, anti1'bs, yang adalah antibodi1antibodi spesifik 

    terhadap '$sAg diberikan. Preparat yang tersedia dari antibodi1antibodi sepesifik 

    dikenal sebagai hepatitis $ immune globulin atau '$I> %$ay'ep $(. '$I>

    terbentuk dari plasma %suatu produk darah( yang diketahui mengandung suatu

    konsentrasi yang tinggi dari antibodi1antibodi permukaan hepatitis $ %hepatitis $

    surface(. Perlindungan pasif biasanya diberikan setelah suatu paparan pada irus

    untuk mencegah seorang yang peka memperoleh irus hepatitis $. 0ika diberikan

    dalam "# hari dari paparan pada irus, '$I> adalah hampir selalu berhasil dalam

    mencegah infeksi irus hepatitis $. $ahkan jika diberikan sedikit lebih telat,

     bagaimanapun, '$I> mungkin mengurangi keparahan dari suatu infeksi irus

    hepatitis $. Perlindungan terhadap irus hepatitis $ berlangsung!bertahan untuk kira1

    kira tiga minggu setelah '$I> diberikan. idak ada kasus1kasus yang

    didokumentasikan dari penularan 'I& yang telah dikaitkan dengan pemberian '$I>.

    3encegah Penularan &irus 'epatitis $ Dari Ibu -e $ayi Lang $aru Dilahirkan

    Peri1natal immunoprophylaFis adalah penting sekali %kritis( untuk mencegah

     penularan irus hepatitis $ dari ibu ke bayi yang baru dilahirkan. Pada satu situasi,

    4;

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    25/26

     jika bayi dilahirkan oleh seorang ibu yang diketahui adalah '$sAg positif, bayi harus

    menerima '$I> waktu lahir atau dalam "4 jam kelahiran. Pada situasi yang lain, jika

    ibu tidak disaring sebelumnya untuk '$sAg dan ditemukan positif setelah

    melahirkan, bayi harus menerima '$I> sesegera mungkin, tidak lebih telat dari satu

    minggu setelah kelahiran. Pada kedua situasi, bayi harus juga diberikan aksin

    hepatitis $ %recombinant(M menerima dosis pertama waktu kelahiran %dalam "4 jam(,

    yang kedua waktu " bulan %tidak lebih telat dari 4 bulan(, dan ketiga waktu 6 bulan.

    ips $agi Penderita Penyakit 'ati

    ". Diet sehat dan seimbangM jumlah kalori yang dibutuhkan disesuaikan dengan

    tinggi badan, berat badan, dan aktiitas. Pada keadaan tertentu diperlukan diet

    rendah protein.

    4. $anyak makan sayur dan buah serta melakukan aktiitas sesuai kemampuan

    untuk mencegah sembelit.

    . 3enjalankan pola hidup yang teratur.;. Istirahat yang cukup.*. -onsultasi dengan dokter di bidangnya %dokter spesialis(.

    ips 3encegah 'epatitis

    ". Senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

    4. 3enghindari penularan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi,

    suntikan, tattoo, tusukan jarum yang terkontaminasi, seks yang tidak aman.

    . $ila perlu, menggunakan jarum yang disposable atau sekali pakai.

    ;. Pemeriksaan darah donor terhadap 'epatitis &irus.

    *. 3elakukan hubungan seks yang sehat dan aman.6. Program aksinasi 'epatitis $.

    4*

  • 8/19/2019 i Pbl 17 (Hepatitis b

    26/26

    Da)tar P$&taka

    ". Sudoyo, Aru .  Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 0ilid I, d.I&. 4##6. 0akartaB

    Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Cakultas -edokteran

    /niersitas Indonesia4. $ickley 5S, S@ilagyi P>.  Buku ajar pemeriksaan fisik dan riayat kesehatan

    $ates. disi 7.hlm;;1)

    . Soemoharjo S, >unawan S. 'epatitis $ -ronik. Dalam oer '3S1aspadji S1

    2achman A3. 5esmana 5A1idodo D1ISbagio '1Alwi. $uku Ajar Ilmu

    Penyakit Dalam, jilid ". $alai Penerbit C-/I. 0akarta. 4##6. 'al. ; ;)

    ;. Santoso, 3ardi. !eferat "epatitis #irus. 4##6. 0akartaB Departemen Penyakit Dalam C- 

    /-2IDA! S3C PLA-I DA5A3 2S/D -?0A.

    *. diunduh dari httpB!!emedicine.medscape.com!article!"))641oeriew 

    'epatitis $, 4) 0uni 4#"#6. diunduh dari

    httpB!!www.kalbe.co.id!files!cdk!files!#*N"*#NDiagnosismenajemenhepatiskronis.pdf!#*N 

    "*#NDiagnosismenajemenhepatiskronis.html

    Diagnosis dan 3anajemen 'epatitis $ -ronis, 4) 0uni 4#"#

    http://emedicine.medscape.com/article/177632-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/177632-overviewhttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/05_150_Diagnosismenajemenhepatiskronis.pdf/05_150_Diagnosismenajemenhepatiskronis.htmlhttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/05_150_Diagnosismenajemenhepatiskronis.pdf/05_150_Diagnosismenajemenhepatiskronis.htmlhttp://emedicine.medscape.com/article/177632-overviewhttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/05_150_Diagnosismenajemenhepatiskronis.pdf/05_150_Diagnosismenajemenhepatiskronis.htmlhttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/05_150_Diagnosismenajemenhepatiskronis.pdf/05_150_Diagnosismenajemenhepatiskronis.html