9
A. PENDAHULUAN Humanistik adalah aliran dalam psikologi yang muncul tahun 1950an sebagai reaksi terhadap behaviorisme dan psikoanalisis. Aliran ini secara eksplisit memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam pengembangan teori psikologis. Istilah psikologi humanistik (Humanistic Psychology) diperkenalkan oleh sekelompok ahli psikologi yang pada awal tahun 1960-an bekerja sama di bawah kepemimpinan Abraham Maslow dalam mencari alternatif dari dua teori yang sangat berpengaruh atas pemikiran intelektual dalam psikologi. Kedua teori yang dimaksud adalah psikoanalisis dan behaviorisme. Maslow menyebut psikologi humanistik sebagai “kekuatan ketiga” (a third force). Pokok yang muncul dalam makalah ini akan difokuskan pada : 1. Sejarah psikologi humanistik 2. Pokok-pokok pikiran / pendekatan Abraham Maslow terhadap kepribadian : a. Asumsi b. Hirarki c. Dinamika 3. Tes Psikologi yang digunakan B. PEMBAHASAN 1.Sejarah Psikologi Humanistik Rene Descartes (ahli filosof dan matematika dari Perancis; 1596-1650), membagi manusia menjadi dua bagian yang terpisah tetapi satu kesatuan yang saling berinteraksi yaitu jiwa dan raga, para filosof, psikolog, dokter, dan ahli lain telah mencoba untuk menggabungkan kembali organisme tersebut, untuk memperlakukan seperti hal yang dipersatukan, mengorganisir secara utuh. Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari Yunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan William James (filosof

Humanistik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

psikologi humanistik abraham maslow

Citation preview

Page 1: Humanistik

A. PENDAHULUAN

Humanistik adalah aliran dalam psikologi yang muncul tahun 1950an sebagai reaksi terhadap behaviorisme dan psikoanalisis. Aliran ini secara eksplisit memberikan perhatian pada dimensi manusia dari psikologi dan konteks manusia dalam pengembangan teori psikologis.

Istilah psikologi humanistik (Humanistic Psychology) diperkenalkan oleh sekelompok ahli psikologi yang pada awal tahun 1960-an bekerja sama di bawah kepemimpinan Abraham Maslow dalam mencari alternatif dari dua teori yang sangat berpengaruh atas pemikiran intelektual dalam psikologi. Kedua teori yang dimaksud adalah psikoanalisis dan behaviorisme. Maslow menyebut psikologi humanistik sebagai “kekuatan ketiga” (a third force).

Pokok yang muncul dalam makalah ini akan difokuskan pada : 1. Sejarah psikologi humanistik 2. Pokok-pokok pikiran / pendekatan Abraham Maslow terhadap

kepribadian :a. Asumsib. Hirarkic. Dinamika

3. Tes Psikologi yang digunakan

B. PEMBAHASAN1. Sejarah Psikologi HumanistikRene Descartes (ahli filosof dan matematika dari Perancis; 1596-1650),

membagi manusia menjadi dua bagian yang terpisah tetapi satu kesatuan yang saling berinteraksi yaitu jiwa dan raga, para filosof, psikolog, dokter, dan ahli lain telah mencoba untuk menggabungkan kembali organisme tersebut, untuk memperlakukan seperti hal yang dipersatukan, mengorganisir secara utuh.

Holisme, bila ditelusuri dari akarnya berasal dari konsep Aristoteles (filosof dari Yunani), Baruch Spinoza (filosof Belanda), dan William James (filosof dan psikolog dari Amerika), yang berkaitan dengan pergerakan Gestalt sebelum perang dunia I. Konsep holisme selalu mengemukakan bahwa organisme merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan terbagi-bagi dalam bagian-bagian. Pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang terpisah, tetapi merupakan satu bagian yang utuh, dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka akan berpengaruh pada keseluruhan.

Meskipun banyak teori kepribadian kontemporer mengadopsi lebih atau kurang dari orientasi holistik, konsep teori dari Abraham Maslow dan Carl Rogers ini berbeda dengan teori Freud, Carl Jung, Henry Murray dan Gordon Allport, walaupun mereka mengidentifikasi diri mereka sebagai tokoh-tokoh pergerakan humanistik dalam psikologi modern.

Konsep humanisme yang diusung oleh Abraham Maslow mengemukakan bahwa yang menentukan keberhargaan seorang manusia adalah kapasitas atau kemampuannya untuk dapat merealisasikan diri. Teori humanistik percaya bahwa

Page 2: Humanistik

manusia memiliki potensi diri untuk sehat dan kreatif, jika kita mau menerima tanggung jawab bagi kehidupan diri kita sendiri.

Abraham H. Maslow (1908-1970) Abraham H. Maslow lahir dan besar di Brooklyn, dimana orangtuanya tinggal setelah beremigrasi dari Russia. Pada awalnya keluarga Maslow sangat miskin tetapi secara pesat meningkat pada lingkungan kelas menengah, karena ayah Maslow yang seorang pengusaha pada akhirnya dapat menjadi sukses. Maslow tidak terlalu dekat dengani bunya, sedangkan dia menganggap ayahnya adalah orang baik, tetapi tidak memahami minat intelektualnya. Bertha Goodman (sepupu Maslow) adalah figur yang mempengaruhi masa kecil Maslow.Pada umur 16 tahun, Maslow sadar bahwa dia mencintai Bertha, dan menikahinya pada tahun 1928. Dia mempunyai anak (Ann dan Ellen), dan Maslow berkata bahwa kelahiran anak pertamanya telah merubah kehidupannya. Ketika pertama kali sampai di Wiconsin dia sangat antusias terhadap Watson dan teorinya tentang behavior´. Setelahpenelitiannya dengan ³monyet´, Maslow melakukan studi paralel tentang manusia, dengan menemukan banyak kesamaan (Maslow 1968). Pada suatu saat di tahun 1941, setelah Pearl Harbor diserang oleh Jepang, Maslow mengatakan bahwa ia menyerah telah mengambil jalan yang egois. Dia mempunyai visi yang lain tentang manusia dan sekitarnya.

Maslow sangat tertarik pada teori Freud dan Gestalt dengan konsep organisme dilihat dari pertumbuhannya, tetapi walaupun begitu, studinya tentang filsafat meyakinkannya bahwa kesejahteraan seorang manusia tidak akan ditemukan dalam konsep behaviorisme ataupun psikoanalisis.

Manusia Pada Dasarnya BaikPertama, menurut Maslow, manusia mempunyai suatu struktur psikologis

yang penting yang ada pada struktur fisik mereka : mereka mempunyai kebutuhan, kapasitas, dan kecenderungannya berdasarkan genetik. Sebagian karakteristik ini adalah tipikal pada semua manusia; dan sebagian ada yang "unik pada individual.´ Kebutuhan ini, kapasitas, dan kecenderungan yang sangat utama baik atau sedikitnya netral, mereka bukanlah sifat yang jahat. Dugaan ini pada salah satu novel Maslow, para penulis telah mengira bahwa kebutuhan manusia atau kecenderungannya jelek atau antisosial dan harus diatasi melalui latihan dan sosialisasi (ahli agama mengemukakan sebagai dosa; konsep Freud tentang Id).

Kedua, kesehatan dan perkembangan yang diinginkan termasuk aktualisasi karakteristik ini atau potensi-potensiorang yang berfungsi sepenuhnya. Kematangan orang sepanjang garis bahwa ini tersembunyi, rahasia, secarasamar-samar melihat sifat penting, tumbuh dari dalam dibandingkan menjadi pembentukan dari luar (Maslow, 1954). Ketiga, menurut Maslow, psikopatologi berasal dari frustrasi, pengingkaran, atau guncangan sifat alami manusia.Hal ini berarti bahwa psikoterapi atau terapi yang dilakukan adalah mengarah pada

Page 3: Humanistik

aktualisasi diri danpengembangan pribadi individu atau ´inner nature´ (Maslow 1954).

Tes Psikologi yang digunakan

Edward Personal Preference Schedule (EPPS) merupakan tes kepribadian yang bersifat verbal dan memakai metode force choice yaitu memilih diantara dua pernyataan pada setiap itemnya. Item tersebut pada kenyataannya sulit untuk dilepaskan bebas dari social desireability (sesuatu pernyataan yang diharapkan oleh pada umumnya orang / lingkungan), karena bagaimanapun manusia sebagai makhluk social tidak mungkin lepas dari apa yang dikehendaki dan diharapkan lingkungannya. Namun bentuk dari pada EPPS membuka adanya konflik dalam menilai apa yang harus dipilih, serta kemudian dipaksa untuk memutuskan penilaiannya. Ketidakbebasan untuk memilih ini menyudutkan subyek untuk berhati-hati dalam menilai dirinya untuk sampai pada keputusan. Karena itu yang tergali dari EPPS selain hasil dari pertimbangan kognisi adalah juga keinginan, kebutuhan dan kesukaan seseorang, yang baik sadar maupun tak sadar akan tercermin dari hasil penilainnya itu.

Dasar pemikiran Edward mengacu pada teori Murray tentang 30 needs (kebutuhan) manusia, yang dipilihnya sebagai needs mendasar sebanyak 15 kebutuhan.

Kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai dengan perasaan kekurangan dan ingin memperoleh sesuatu yang akan diwujudkan melalui suatu usaha atau tindakan (James Drever, 1971). Teori kebutuhan dalam konteks psikologi humanistic dijelaskan oleh Abraham Maslow, yang mengemukakan hierarki dari kebutuhan manusia dari yang paling mendasar yaitu pemenuhan kebutuhan fisikl, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan untuk dihargai dari pada hirarki yang paling tinggi adalah kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri. Teori Maslow menjadi acuan dari banyak teori tentang needs, termasuk yang dikembangkan oleh Murray, yang kemudian melalui aktivitas penelitian yang panjang dikembangkan oleh Allen L. Edwards sebagai salah satu alat diagnostic untuk mendeskripsikan kepribadian seseorang. Hasil EPPS tidak hanya sekedar menggambarkan struktur kebutuhan seseorang, tetapi terkandung juga didalamnya arti dinamis dari struktur kebutuhan tersebut, sehingga akan mampu memahami perilaku subyek serta membuat prediksi dari perilakunya itu.

Kelimabelas need dalam EPPS adalah ;No Needs Postif Negatif1 Achievement

(ach)A need to accomplish tasks well

Adanya kemauan dan kesanggupan (bukan kemauan) untuk menunjukkan prestasi, baik dalam bidang studi maupun pekerjaan, sukses dalam kehidupan social dan status dan sebagainya

Keinginan yang berlebihan, sehingga merugikan bagi subyek. Dapat dikatakan subyek ambisius, sehingga mengalami kekurangan dalam kehidupan social atau bermasyarakat

2 Deference (def)

Mengandung arti adanya kemauan untuk

Ada kecenderungan sugestibel, kurang bersifat

Page 4: Humanistik

A need to conform to customs and defer to others

menyesuaikan diri, mengikuti, menuruti, menghargai suatu tata cara / aturan, konvensional.

kritis.

3 Order (ord) A need to plan well and be organized

Adanya kebutuhan akan keteraturan dan memiliki minat pada hubungan manusia, dengan benda dan juga idea yang member suatu efek yang baik terhadap pengertian, pertanggung-jawaban dalam menenuaikan tugas dan kewajiban dengan cara dewasa.

Mengurangi kelincahan, kreativitas dan kemampuan untuk memimpin/mengatur, terlalu takut menyimpang, sehingga peraturan dipegang teguh.

4 Exhibition (exh)A need to be the center of attention in a group

Mau menunjukkan diri secara euphoris, riang, extraversi, percaya diri, optimistis.

Kebutuhan yang berlebihan untuk menunjukkan diri, sehingga sering mengurangi pengendalian diri (self control), kurang disiplin, memamerkan dan menonjolkan diri, sok atau sombong.

5 Autonomy (aut)A need to be free of responsibilities and obligations

Keinginan untuk mandiri, siat tidak tergantung dalam hal pendapat/ pendirian, menolak sugesti dalam kebutuhannya akan pendirian yang bersifat inkonverensional, berkeinginan untuk progresif dan orisional.

Bila kebutuhan ini berlebihan, maka subyek kurang mampu menyesuaikan diri secara kooperatif, fanatic, radikal (selalu mengiginkan perubahan), kepala batu

6 Affiliation (aff)A need to form strong friendships and attachments

Kebutuhan untuk memperhatikan sesama manusia, untuk pergaulan yang harmonis dengan manusia lain yang disertai dengan toleransi dan kehangatan dalam pendekatan.

Orang kurang tegas, kurang dapat mempertahankan pendiriannya, kurang berani, menjadi budak orang lain.

7 Intraception (int)A need to analyze behaviors and feelings of others

Kebutuhan akan minat/pengarahan terhadap masalah manusia untuk diketahui dan dianalisis, menempatkan diri pada kebutuhan orang lain, empati.

Mudah hanyut terbawa oleh situasi/ perasaan orang lain, kurang dapat mempertahankan jarak. Untuk mengambil jarak, subyek harus bersikap kritis, mengendalikan diri dan rasional.

Page 5: Humanistik

8 Succorance (suc)A need to receive support and attention from others

Suc lebih bersifat negative, dan mempunyai arti kebutuhan akan pemanjaan diri, pasif, kebutuhan akan kontak social yang diwarnai oleh meminta bantuan yang bersifat egosentris dan kurang dewasa, dependen, juga mencari rasa aman.

9 Dominance (dom)A need to be a leader and influence others

Kebutuhan akan suatu keinginan/kemauan yang masih dapat diterima (acceptable); memimpin, membimbing, mempengaruhi (social competence)

Keiifat otoriter, tidnginan untuk menjelajah, mengharuskan, mewajibkan yang bersifat otoriter, tidak mengakui hak-hak dan kewajiban manusia.

10 Abasement (aba)A need to accept blame for problems and confess errors to others

Keinginan untuk merendahkan diri dengan maksud mendukung keinginan untuk menyesuaikan diri, kompromi, toleransi, keberanian mengakui kesalahan, tahu tata karma.

Kurang cukup adanya keinginan, kemauan, aspirasi, hambatan atau labilitas emosi. Kurang ada rasa percaya diri, diiringi oleh rasa bersalah dan berdosa.

11 Nurturance (nur)A need to be of assistance to others

Kebutuhan yang mencerminkan adanya kehangatan perasaan, member, rasa social, bersedia member pertolongan .

Percerminan emosi yang berlebihan, kurang lugas, kurang rasional.

12 Change (chg)A need to seek new experiences and avoid routine

Human devotion (pelimpahan emosi yang ditujukan keluar/tehadap manusia), fleksibel, perasaan kemanusiaan, eksperimen.

Tidak tetap pada pendapat/ pendirian, plin plan.

13 Endurance (end)A need to follow through on tasks and complete assignments

Keuletan, kegigihan, ketekunan dalam menyelesaikan pekerjaan

Asal tahan/asal betah, sifat kaku, rigid dan tidak disadari oleh pertimbangan lain.

14 Heterosexual (het)A need to be

Kehidupan seksual sehari-hari dalam batas normal.

Kehidupan seksual yang berlebihan/ over acting atau ditekan.

Page 6: Humanistik

associated with and attractive to members of the opposite sex

15 Aggression (agg)A need to express one's opinion and be critical of others

Agnresi yang dikendalikan/ diperhitungkan, berani, energy mendobrak dengan tujuan progresif

Nekad, perbuatan destruktif.

C. KESIMPULAN