188
i HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA PELAJARAN PKn di SD NEGERI TLACAP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Oktavika Utami Handayani NIM: 131134043 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

i

HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA

MATA PELAJARAN PKn di SD NEGERI TLACAP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Oktavika Utami Handayani

NIM: 131134043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

iv

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur karya ilmiah ini, penulis persembahakan kepada:

1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya

dapat menyelesaikan skripsi.

2. Kedua orang tuaku Bapak Suwardi dan Ibu Sumarni yang selalu memberikan

yang terbaik dan selalu mendokanku setiap waktu.

3. Teman-teman seperjunganku yang selalu memberikan dukungan, semangat,

perhatian dan persahabatan yang indah.

4. Almamaterku Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

v

MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan”

(Al-Insyirah:5)

Uwang seng pengen sukses iku, kudu ngrasake rekasane ngadepi

rintangan opo wae, karang urep kui muk wang sinawang

(Oktavika)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

viii

ABSTRAK

Hubungan Persepsi dan Sikap Siswa Kelas II Pada Mata Pelajaran PKn Di

SD Negeri Tlacap

Oktavika Utami Handayani

Universitas Sanata Dharma

2017

Latar belakang penelitian ini adanya dari persepsi dan sikap siswa, adalah

persepsi siswa dengan nilai cukup yang dilihat dari hasil observasi yaitu sebesar

46%, dan adanya sikap siswa dengan nilai cukup yang dilihat dari hasil observasi

yaitu sebesar 42%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan

adanya hubungan persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Kuantitatif. Metode dalam

penelitian ini yaitu Survei. Sampel dari penelitian ini siswa kelas II B SD Negeri

Tlacap yaitu berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 8 siswa

perempuan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

positif antara persepsi dan sikap siswa kelas II pada mata pelajaran PKn. Hal itu

dibuktikan dengan analisis statistik correlation pearson product moment pada uji

hipotesis correlation pada siswa dengan nilai sig.(2-tailed) yaitu 0,000 (p<0,05).

Diketahui pula nilai Pearson Correlation pada penelitian ini adalah 0,734,

termasuk dalam kategori hubungan korelasi yang kuat, karena berada di rentang

0,60-0,799.

Kata Kunci: Persepsi siswa, sikap siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

ix

ABSTRACT

The Correlation Between 2nd

Grade Student’s Perception and Attitude on Civic

Education at SD Negeri Tlacap

Oktavika Utami Handayani

Sanata Dharma University

2017

The background of this research is enough students’ perception that can

be seen from the result of the observation which is 46%, and enough students’

attitude that can be seen from the result of observation which is 42%. The aim of

this research is to determine the relationship between students’ perception and

students’ attitude on civic education.

This research is a quantitative research. The method that used in this

research is survey. The sample of the research is 28 students of 2nd

grade B class

of SD Negeri Tlacap which consist of 20 male students and 8 female students.

Based on the result of the research shows that there is a positive

relationship between 2nd

grade students’ perception and attitude on civic

education. This is proved by the result of statistical analysis of correlation

pearson product moment on the hypothesis test of the correlation between

student’s perception and students’ behavior that shows sig.(2-tailed) is 0,000

(p>0,05). Also known the value of Pearson Correlation in this research is 0,734,

included in the category of strong correlation, because it is in the range of 0,60 to

0,799.

Keywords: student’s perception, student’s attitude

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

x

KATA PENGANTAR

Terima kasih atas semua berkat, karunia dan rahmat yang diberikan oleh Allah

SWT karena penulis telah menyelesaikan skripsi dengan judul “HUBUNGAN

PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA PELAJARAN PKn di

SD NEGERI TLACAP”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, sulit

bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. Dekam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Ketua Program Studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Wakil Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan arahan selama proses penyusunan skripsi

ini.

5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan bimbingan, saran dan arahan selama proses

penyusunan skripsi ini.

6. Para Dosen ahli yang telah memberikan kontribusi dalam penelitian

ini.

7. Kartini, S.Pd., SD. Selaku Kepala Sekolah SD Negeri Tlacap

Pandowoharjo yang telah memberikan dukungan serta izin kepada

peneliti untuk mengadakan penelitian di SD Negeri Tlacap

Pandowoharjo.

8. Yosefin Hartati Susilawati, S.Pd. selaku guru kelas IIB SD Negeri

Tlacap Pandowoharjo yang telah memberikan dukungan serta izin

pada penelitian untuk melakukan penelitian di kelas IIB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1

1.2 Batasan Masalah .............................................................................................. 7

1.3 Rumusan Masalah............................................................................................ 7

1.4 Tujuan Masalah ............................................................................................... 7

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 8

1.6 Definisi Operasional ........................................................................................ 9

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10

2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................... 10

2.1.1 Persepsi ................................................................................................. 10

2.1.2 Sikap ..................................................................................................... 17

2.1.3 Model Pembelajaran PPR ..................................................................... 29

2.1.4 Mata pelajaran PKn .............................................................................. 36

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan ....................................................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

xiii

2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................................... 53

2.4 Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 56

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 57

3.1 Jenis Penelitian ................................................................................................ 57

3.2 Setting Penelitian ............................................................................................ 57

3.2.1 Tempat Penelitian.................................................................................... 57

3.2.2 Waktu Penelitian .................................................................................. 58

3.3 Populasi dan Sampel ....................................................................................... 58

3.4 Variabel Penelitian ........................................................................................ 59

3.4.1 Variabel Indenpendent (variabel bebas) ............................................... 59

3.4.2 Variabel Dependent (variabel terikat) .................................................. 59

3.4.3 Variabel Moderator (variabel yang mempengaruhi perlakuan) ............ 60

3.5 Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 60

3.5.1 Kuesioner ............................................................................................. 61

3.5.2 Dokumentasi ......................................................................................... 61

3.5.3 Observasi .............................................................................................. 61

3.6 Instrumen Penelitian........................................................................................ 61

3.7 Teknik Pengujian Instrumen ................................................................................... 70

3.7.1 Validitas ................................................................................................ 70

3.7.2 Reliabilitas ............................................................................................ 78

3.8 Teknik Analisis Data ....................................................................................... 80

3.8.1 Uji Asumsi ............................................................................................ 81

3.8.2 Uji Hipotesis ......................................................................................... 83

BAB IV HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN .................................. 85

4.1 Pelaksanaan Penelitian .................................................................................... 85

4.2 Hasil Penelitian ............................................................................................... 86

4.2.1.1 Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa .......................................... 86

4.2.1.3 Uji Homogenitas Persepsi Siswa ....................................................... 88

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

xiv

4.2.1.5 Uji Linearitas ..................................................................................... 89

4.2.2 Uji Hipotesis ......................................................................................... 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 93

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 93

5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 93

5.3 Saran .............................................................................................................. 94

DAFTAR REFERENSI ...................................................................................... 95

LAMPIRAN ......................................................................................................... 99

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Proses persepsi menurut De Vito (1997)........................................... 15

Gambar 2.2 Bagan Faktor Pembentukan Sikap .................................................... 25

Gambar 2.3 Langkah-langkah PPR menurut Subagya (2010:65) ......................... 30

Gambar 2.4. Memelihara hewan ........................................................................... 44

Gambar 2.5 memelihara tanaman bersama ........................................................... 44

Gambar 2.6. Pentingnya hewan bagi kita.............................................................. 46

Gambar 2.7. Menjaga Kelestarian hutan ............................................................... 47

Gambar 2.8 Pelestarian hewan langka .................................................................. 48

Gambar 2.9 Literatur Map .................................................................................... 52

Gambar 3.1 Variabel Penelitian ............................................................................ 60

Gambar 3.2 Rumus Alpha Cronbach .................................................................... 79

Gambar 4.1 Gambar grafik P-P Plot of Regression Standardized Residual ......... 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian................................................................................... 58

Tabel 3.2 Kisi-kisi dan Indikator Persepsi dan Sikap ........................................... 63

Tabel 3.3 Kisi-kisi Pernyataan Kuesioner ............................................................. 66

Tabel 3.4 Kisi-kisi pertanyaan Kuesioner Sikap Siswa ........................................ 68

Tabel 3.5 Sebaran Item Uji Coba Kuesioner Persepsi siswa ............................... 69

Tabel 3.6 Sebaran Uji Coba Kuesioner Sikap Siswa ............................................ 70

Tabel 3.7 Rubik Penilaian ..................................................................................... 74

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Persepsi siswa ........................................................ 74

Tabel 3.9 Validitas setiap Indikator Persepsi ........................................................ 76

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Sikap Siswa .......................................................... 76

Tabel 3.11 Validasi setiap Indikator Sikap ........................................................... 77

Tabel 3.12 Persepsi siswa ..................................................................................... 77

Tabel 3.13 Valid Sikap Siswa Pada PKn .............................................................. 78

Tabel 3.14 Kualifikasi Koefisien Kolerasi. ........................................................... 79

Tabel 3.15 Reliabilitas Persepsi Siswa ................................................................. 80

Tabel 3.16 Realibilitas Sikap Siswa ..................................................................... 80

Tabel 3.17 Koefisien Kolerasi............................................................................... 79

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa.................................... 87

Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Terhadap Persepsi Dan Sikap Siswa ............... 88

Tabel 4.3 Hasil Uji Linearitas ............................................................................... 89

Tabel 4.4 Uji Korelasi Persepsi dan Sikap Siswa ................................................. 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 100

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................... 101

Lampiran 3 Hasil Perhitungan Item Validitas dan Reabilitas Persepsi Siswa .... 102

Lampiran 4 Hasil Perhitungan Item Validitas Sikap Siswa ................................ 103

Lampiran 5 Hasil perhitungan Uji Normalitas .................................................... 104

Lampiran 6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ................................................ 105

Lampiran 7 hasil Perhitungan Linieritas ............................................................. 106

Lampiran 8 Hasil Perhitungan Correlation ......................................................... 107

Lampiran 9 Hasil Kuesioner Siswa ..................................................................... 108

Lampiran 10 Expert Judgement .......................................................................... 122

Lampiran 11 Foto Penelitian ............................................................................... 123

Lampiran 12 SILABUS ...................................................................................... 125

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................................. 132

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I ini berisi penjelasan mengenai latar belakang masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan masalah, definisi operasional dan manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang

Dalam Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

2013 bab 1 pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa Pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu didalam kehidupan sehari-hari,

seseorang memiliki pandangan dan prasangka yang diwujudkan dalam

tindakan baik negatif maupun positif ketika berhadapan dengan sesuatu.

Pandangan dan prasangka tersebut yang melandasi seseorang dalam bertindak.

Hal itu pula yang membentuk seseorang memiliki sikap tertentu terhadap

sesuatu. Sikap dapat masuk dalam berbagai aspek kehidupan dan sikap

memegang peranan penting dalam mencapai suatu tujuan. Sikap berkaitan

dengan objek yang dihadapi. Soetarno (1989:41) mengungkapkan bahwa

sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu, artinya tidak ada sikap tanpa

objek.

Persepsi merupakan suatu proses penggunaan pengetahuan yang telah

dimiliki (yang disimpan di dalam ingatan) untuk mendektasi atau meperoleh

dan mengiterpretasi stimulus (rangsangan) yang diterima oleh alat indera

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

2

seperti mata, telinga, dan hidung. Untuk itu persepsi merupakan cara pandang

seseorang. Setiap siswa mempunyai cara pandang yang berbeda-beda

mengenai memahami suatu objek yang diketahui. Menurut Lig dan Catling

(2012) persepsi merupakan serangkaian proses rumit yang memulainya kita

memperoleh dan mengintepretasikan informasi indrawi.

Sikap seseorang terhadap objek tertentu akan tercermin dari perilaku yang

muncul. Perilaku merupakan reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun

bersifat kompleks (Azwar, 2007:9). Oleh karena itu, sikap selalu berkaitan

dengan perilaku seseorang. Pernyataan tersebut didukung oleh pendapat yang

dikemukakan oleh Walgito (1978:105) yang menyatakan bahwa dengan

mengetahui sikap seseorang dapat menduga bagaimana respons atau perilaku

yang akan diambil oleh orang yang bersangkutan, terhadap sesuatu masalah

atau keadaan yang dihadapkan kepadanya. Jadi, dengan mengetahui sikap

seseorang, orang akan mendapatkan gambaran kemungkinan perilaku yang

timbul dari orang yang bersangkutan.

Sikap dapat masuk dalam berbagai aspek kehidupan dan dapat dijumpai

dalam kehidupan sehari-hari. Aspek kehidupan tersebut yaitu sikap dalam

bidang sosial, sikap dalam bidang politik, sikap dalam bidang pendidikan

Kewarganegaraan, dll. Dalam bidang kewarganegaraan, sikap dapat

mempengaruhi seseorang dalam menguasai nilai-nilai dan norma pancasila

dan selalu menunjukkan ketertarikan isi pesan sila-sila pancasila. Menurut

Djahiri (1991:6) Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai pendidikan

nilai, pendidikan kewarganegaraan akan membantu peserta didik dalam

mengembangkan kesadaran siswa akan nilai-nilai yang termuat dalam hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

3

yang menjadi objek pembahasannya. Tujuannya untuk membentuk pribadi

anak, suapaya menjadi manusia yang masyarakat dan warga negara yang baik.

Menurut Winaputra (2008:29) yaitu dalam srategi pembelajaran

pendidikan kewarganegaraan, siswa tidak hanya mempelajari materi pelajaran,

tetapi mempelajari materi sekaligus praktik, berlatih dan mampu membakukan

diri sikap dan berperilaku sebagai materi yang dipelajari. Pendidikan nilai

tidak terpisah oleh adanya kesadaran dalam diri seseorang tersebut. Jika

pendidikan nilai diterapkan dalam mata pelajaran tertentu, namun tidak

didukung oleh kesadaran, maka nilai tersebut tidak terealisasikan secara

maksimal.

Pengalaman bagi siswa selama pembelajaran juga ditekankan supaya

siswa dapat terlibat langsung. Pengalaman ini diberikan dengan maksud siswa

dapat menemukan sendiri nilai-nilai yang sedang mereka pelajari. Kemudian

guru memberikan refleksi atas pengalaman dimana refleksi tersebut dilakukan

supaya siswa dapat memahami akan nilai yang sudah dipelajarinya.

Pemahaman akan nilai tersebut selanjutnya menjadi rumusan bagi tindakan

siswa selanjutnya dalam kegiatan aksi, barulah guru dapat mengevaluasinya.

Kegiatan evaluasi yang dilakukan guru tidak hanya dalam ranah kognitif saja,

tetapi juga melihat pribadi siswa, apakah siswa mengalami perkembangan

setelah mengikuti pembelajaran atau tidak.

Dari hasil pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh peneliti

terdapat masalah dari model pembelajaran yang digunakan di SD Negeri

Tlacap. Sebenarnya SD Negeri Tlacap meruapakan SD percobaan

menggunakan kurikulum 2013, namun pada kenyataanya SD tersebut belum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

4

menerapkan kurikulum 2013 serta guru-guru masih menggunakan kurikulum

2006 karena sudah terbiasa menggunakan cara penyampaian materi mata

pelajaran yang terpisah-pisah serta menjelaskan dengan siswanya guru

semakin mudah walaupun sudah dituntut untuk menggunakan kurikulum

2013, serta dalam proses pembelajaran berdominan di guru, siswa kurang

diberikan kesempatan untuk menggali informasi yang diketahui siswa.

Padahal di dalam kurikulum 2013 ini anak di tuntut untuk aktif, kreatif dan

dapat mengembangkan pengetahuan melalui keikutsertaan dalam

berkelompok dan praktek selain itu guru hanya sebagai fasilitator. Keadaan

di kelas II B itu memang guru bekerja ekstra karena anak-anak membutuhkan

perhatian serta dalam mengajar anak-anak harus diperlihatkan benda-benda

nyata atau konkrit serta menarik perhatian dan semangat saat mengikuti

kegiatan belajar mengajar, di kelas IIB ini merupakan kelas yang sangat

ramai serta saat diajak untuk melakukan proses pembelajaran sangat sulit

untuk dikondisikan. Sikap siswa masih memprihatinkan saat diajak proses

pembelajaran karena kurang memfokuskan saat mengikuti pembelajaran.

Untuk itu dalam reaksi saat mengikuti pembelajaran belum bisa kondusif

serta perasaan dan pemahaman dalam mengikuti pembelajaran masih kurang

dalam mengkondisikan sikap dan tindakan anak-anak. Karena di dalam kelas

IIB ini berdominan dengan laki-laki, untuk itu kelas menjadi ramai jika ada

salah satu teman yang berbicara. Selain anak-anak ramai serta minimnya

media dan proses pembelajaran yang kurang menarik serta yang kreatif

membuat siswa terkadang tidak tertarik untuk mengikuti proses belajar,

malah keluar kelas beralasan ingin cuci tangan dan sebagianya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

5

Berdasarkan dari hasil observasi yang telah dilakukan, permasalahan pada

persepsi yang dialami adalah ketika guru menggunakan model pembelajaran

konvensional, di mana guru lebih banyak ceramah sedangkan siswa hanya

mendengarkan dan siswa sering keluar kelas jika sudah bosan untuk belajar.

Hal ini diperkuat dengan hasil observasi bahwa persepsi siswa dengan nilai

maksimal cukup terhadap model pembelajaran yang digunakan guru kelas

untuk membimbing. Hal ini terlihat dari skor rerata siswa berada di kriteria

nilai maksimal cukup persepsi pada indikator menyerap dan mengerti yang

didapat oleh skor siswa yaitu 46%. Siswa mempunyai persepsi dengan nilai

maksimal cukup tentang materi, media dan sarana pembelajaran terhadap

model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), persepsi dengan

nilai maksimal cukup tentang langkah-langkah pembelajaran terhadap

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), dan persepsi dengan nilai maksimal

cukup tentang interaksi dengan model pembelajaran Paradigma Pedagogi

Reflektif (PPR). Permasalahan berikutnya adalah sikap siswa dengan nilai

maksimal cukup pada mata pelajaran PKn. Hal ini terlihat dari rerata skor

sikap pada indikator kognitif, afektif dan konatif yang diperoleh siswa adalah

42%. Dengan skor yang diperoleh oleh siswa menandakan bahwa siswa

memiliki sikap dengan nilai maksimal cukup sebelum mengikuti pelajaran

PKn.

Penanaman nilai dan moral yang terkandung di dalam mata pelajaran

Kewarganegaraan tidak dapat dilakukan secara instan. Perlu proses untuk

mampu menerapkan nilai yang terkandung dalam pembelajaran kehidupan

nyata. Model konvensioanl yang selama ini dipakai untuk mengajar PKn

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

6

kurang memberikan dampak yang memuaskan untuk keberhasilan

penanaman nilai dan moral. Tumbuhnya kesadaran anak-anak akan nilai-nilai

kehidupan akan sulit terbentuk apabila menggunakan Model konvensioanl

secara terus menerus. Untuk itu diperlukan Model yang baik untuk

memberikan pemahaman kesadaran sikap pada diri siswa akan perlunya nilai-

nilai cinta lingkungan di dalam kehidupan. Nilai-nilai cinta lingkungan dapat

diajarkan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan menggunakan

model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yaitu mengajak siswa terlibat

langsung. Pengalaman ini diberikan dengan maksud, siswa dapat menemukan

sendiri nilai-nilai yang sedang mereka pelajari. Kemudian guru memberikan

refleksi atas pengalaman dimana refleksi tersebut dilakukan supaya siswa

dapat memahami akan nilai yang sudah dipelajarainya. Pemahaman akan

nilai tersebut selanjutnya menjadi rumusan bagi tindakan siswa selanjutnya

dalam kegiatan aksi, barulah guru dapat mengevaluasinya. Kegiatan evaluasi

yang dilakukan oleh guru tidak hanya dalam ranah kognitif, tetapi juga

melihat pribadi siswa, apakah siswa megalami perkemabangan setelah

mengikuti pembelajaran atau tidak. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ini

digunakan untuk menemukan dan mengalami sendiri nilai-nilai cinta

lingkungan di kehidupan sekitarnya. Selain itu juga menumbuhkan semangat

siswa untuk belajar. Untuk itu siswa memiliki persepsi yang baik akan

terhadap mata pelajaran PKn. Persepsi siswa akan berjalan kearah yang

positif karena mata pelajaran PKn itu sangat mulia dan menyenangkan serta

merupakan mata pelajaran yang pokok untuk menjadi pedoman dikehidupan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

7

untuk itu perlu untuk dipelajari. Dari hal persepsi yang positif dari siswa akan

terbentuk sikap dalam diri siswa yang sangat baik.

Dari permasalahan yang terjadi tersebut, maka peneliti akan

menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

untuk mengetahui tentang ada tidaknya hubungan antara persepsi siswa

terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan

sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian

kuantitatif untuk mengetahui tentang ada tidaknya hubungan perepsi dan

sikap siswa dengan judul “HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA

KELAS II PADA MATA PELAJARAN PKn di SD NEGERI TLACAP”.

1.2 Batasan Masalah

Permasalahan penelitian ini dibatasi hanya pada:

Penelitian dilakukan untuk meneliti persepsi dan sikap siswa kelas II

dalam mata pelajaran PKn. Hasil penelitian ini hanya berlaku di SD Negeri

Tlacap pada materi Cinta Lingkungan.

1.3 Rumusan Masalah

1.3.1 Apakah ada hubungan persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran

PKn?

1.4 Tujuan Masalah

1.4.1 Untuk mendeskripsikan adanya hubungan persepsi dan sikap siswa pada

mata pelajaran PKn.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

8

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagi pihak:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif cara untuk

membantu proses belajar mengajar yang inovatif dengan menggunakan

model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), serta sebagai

referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh gamabaran mengenai

penggunaan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

untuk bisa mendampingi siswa menemukan nilai-nilai dan dapat

mewujudkan sikap terhadap mata pelajaran PKn.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam

meningkatkan kualitas pendidikan dengan menggunakan model

pembelajaran yang efektif dan dapat memperoleh panduan inovatif

mengenai model pembelajaran yang selanjutnya diharapkan dapat

digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah.

b. Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat menemukan nilai-nilai serta

mewujudkan persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn.

c. Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru

untuk menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

9

Reflektif (PPR) sebagai salah satu alternatif dalam proses belajar

siswa.

d. Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam

meningkatkan kualitas pendidikan dengan menggunakan model

pembelajaran yang efektif dan dapat memperoleh panduan inovatif

mengenai model pembelajaran yang selanjutnya diharapkan dapat

digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah.

1.6 Definisi Operasional

1.6.1 Persepsi merupakan pandangan atau pendapat seseorang terhadap sesuatu

dengan cara melihat, mendengar, merasakan, serta menilainya.

1.6.2 Sikap merupakan kesiapan merespon yang bersifat positif atau negatif

terhadap obyek atau situasi secara konsisten.

1.6.3 Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah suatu

model pembelajaran yang menekankan pada reflektif yang bertujuan

untuk menemukan nilai-nilai di dalam kehidupan.

1.6.4 Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu pendidikan yang

memfokuskan pada pendidikan nilai dan moral, dalam hal ini bertujuan

agar anak dapat memahami, menghayati dapat mewujudkan nilai-nilai

cinta lingkungan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

10

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab II landasan teori ini, berisi kajian pustaka serta teori-teori yang

relevan dari hasil penelitian sebelumnya dan dirumuskan dalam kerangka berpikir

dan hipotesis berupa dugaan sementara dari rumusan masalah penelitian.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Persepsi

2.1.1.1 Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan tahapan paling awal dari serangkaian

pemrosesan informasi (Suharman, 2005). Secara jelas dapat dikatakan

bahwa persepsi merupakan suatu proses menafsirkan informasi yang

diperoleh melalui panca indera uang dimiliki oleh manusia, sedangkan

menurut Lig dan Catling (2012) persepsi merupakan serangkaian proses

rumit yang memulainya kita memperoleh dan mengintepretasikan

informasi indrawi. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi anatar

individu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi dan

sebagai konsekuensinya, semakin membentuk kelompok budaya atau

kelompok identitas (Mulyana, 2000). Selain pendapat di atas menurut

Kuswana (2012) persepsi merupakan proses saat seseorang mengatur dan

menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti

bagi lingkungan mereka.

Selain itu Persepsi adalah suatu proses penggunaan pengetahuan

yang telah dimiliki (yang disimpan di dalam ingatan) untuk mendektasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

11

atau meperoleh dan mengiterpretasi stimulus (rangsangan) yang diterima

oleh alat indera seperti mata, telinga, dan hidung (Matlin, 1989; Solso,

1988).

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses

penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu

melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Dengan demikian

dapat dikemukakan bahwa stimulus diterima oleh alat indera, yaitu yang

dimaksud dengan penginderaan, dan melalui proses penginderaan

tersebut stumulus itu menjadi sesuatu yang bearti setelah diorganisasikan

dan diinterprestasikan (Davidoff, 1981). Persepsi merupakan proses yang

integrated dalam diri individu terhadap stimulus yang diterimanya

(Moskowitz dan Orgel, 1969), dengan demikian dapat dikemukakan

bahwa persepsi itu merupakan pengorganisasian, penginterpretasian

terhadap stimulus yang diinderanya sehingga meruapakan sesuatu yang

bearti, dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu.

Karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus,

sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan objek (Branca,

1964). Dengan persepsi individu akan menyadari tentang keadaan di

sekitarnya dan juga keadaan diri sendiri (Davidoff. 1981).

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa persepsi merupakan pandangan atau pendapat seseorang terhadap

sesuatu dengan cara melihat, mendengar, merasakan, serta menilainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

12

2.1.1.2 Faktor-faktor yang berpengaruh dalam persepsi

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam persepsi menurut (Suharman,

2005) ada tiga yaitu:

a. Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.

Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga

dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang

langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor.

Namun dari sebagian terbesar stimulus datang dari luar individu.

b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di

samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk

meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf,

yaitu otak sebgai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan

respon diperlukan syaraf motoris.

c. Perhatian

Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya

perhatian, yaitu merupkan langkah pertama sebagai suatu persiapan

dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan

atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukan kepada

sesuatu atau sekelompok objek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

13

2.1.1.3 Prinsip Dasar Persepsi

Persepsi adalah awal dari segala macam kegiatan belajar yang bisa

terjadi pada setiap kesempatan, disengaja atau tidak (Prawiradilaga &

Siregar, 2008). Karena semua diawali dari persepsi, maka persepsi dapat

mempengaruhi cara berpikir, bekerja, dan bersikap pada seseorang. Cara

berpikir, minat dan potensi seseorang dapat berkembang dengan baik

apabila ia memiliki persepsi yang memadai. Menurut Prawiradilaga &

Siregar (2008) ada beberapa prinsip dasar persepsi yaitu:

1) Persepsi Bersifat Relatif

Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda tergantung dari

pandangan yang melakukan persepsi.

2) Persepsi bersifat sangat selektif

Persepsi tergantung pada pilihan, minat, manfaat, dan kesesuaian

bagi seseorang yang melakukan persepsi.

3) Persepsi dapat diatur

Persepsi perlu diatur serta ditata agar orang lain mudah mencerna

informasi yang dimaksud.

4) Persepsi bersifat subjektif

Persepsi seseorang oleh keinginan dan harapan dari yang

melakukan persepsi.

5) Persepsi seseorang atau kelompok bervariasi, walau mereka

berbeda dalam keadaan yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

14

Perbedaan karakteristik individu akan mempengaruhi setiap individu

dalam mencerna informasi sehingga memiliki persepsi yang berbeda-

beda.

2.1.1.4 Proses Persepsi

Menurut Walgito (2010:102) proses terjadinya perepsi dapat

dijelaskan sebagai berikut. Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus

mengenai alat indera atau reseptor. Perlu dikemukakan bahwa antara

objek dan stimulus itu berbeda, tetapi ada kalanya bahwa objek dan

stimulus itu menjadi satu, misalnya dalam hal tekanan. Benda sebagai

objek langsung menegnai kulit, sehingga akan terasa tekanan tersebut.

Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman

atau proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan

oleh syaraf sensoris ke otak. Proses ini yang disebut sebagai proses

fisiologis. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran

sehingga individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar,

atau apa yang diraba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat

kesadaran inilah yang disebut sebagai proses psikologis. Dengan

demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terahkir dari proses persepsi

ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa

yang didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima

melalui alat indera. Proses ini merupakan proses terahkir dari persepsi

dan merupakan persepsi sebenarnya. Respon sebagai akibat dari

persespsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam bentuk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

15

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa taraf terahkir dari

proses persepsi adalah individu menyadari tentang misalnya sesuatu

yang dilihat, atau sesuatu yang didengar, diraba merupakan stimulus

yang diterima melalui alat indera. Proses ini merupakan proses terahkir

dari persepsi dan merupakan persepsi sebenarnya. Respon sebagai

akibat dari persepsi dapat diambil oleh indivindu dalam berbagai

macam bentuk. Dalam model pembelajaran Paradigma Pedagogi

Reflektif (PPR) diharapkan siswa memiliki persepsi yang positif untuk

menanamkan dan mewujudkan nilai-nilai Cinta Lingkungan.

Gambar 2.1 Proses persepsi menurut De Vito (1997)

2.1.1.5 Indikator Persepsi

Menurut Robbin (2003: 124-130), indikator-indikator persepsi ada dua

macam, yaitu:

a. Penerimaan

Proses penerimaan adalah indikator terjadinya persepsi dalam

tahap fisiologis, dimana berfungsinya indera untuk menangkap

rangsang dari luar. Selain penerimaan juga harus ada syaraf

sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima

reseptor ke pusat susunan syaraf.

Terjadinya

stimulasi alat

indera Stimulasi alat

indera diatur

Stimulasi alat

indera dievaluasi

dan direfleksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

16

b. Evaluasi

Rangsang-rangsang dari luar yang telah ditangkap indera,

kemudian dievalusi oleh individu. Evaluasi ini sangat subjektif.

Individu yang satu menilai suatu rangsang sebagai sesuatu yang

membosankan dan sulit. Sedangkan individu yang lain menilai

rangsang yang sama tersebut sebagai sesuatu yang bagus dan

menyenangkan.

Menurut Hamka (2002:101-106), indikator persepsi ada dua yaitu:

a. Menyerap

Stimulus yang berada di luar individu diserap melalui indera,

masuk ke dalam otak, mendapat temapt. Di situ terjadi proses

analisis, diklasifikasi, dan diorganisasir dengan pengalaman-

pengalaman individu yang telah dimiliki sebelumnya.

b. Mengerti

Indikator adanya persepsi sebagai hasil dari proses klasifikasi

dan organisasi. Tahapan ini terjadi dalam proses psikis. Hasil

analisis beruapa penegrtian atau pemahaman. Pengertian atau

pemahaman tersebut juga bersifat subjektif, berbeda-beda bagi

setiap individu.

Berdasarkan indikator yang telah dipaparkan menurut beberapa

ahli diatas, peneliti menggunakan indikator persepsi menurut Hamka

(2002:101-106) ada dua yaitu menyerap dan mengerti. Indikator

persepsi ini akan digunakan untuk menyusun kuesioner penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

17

2.1.2 Sikap

2.1.2.1 Pengertian Sikap dan perilaku

Sikap selalu tampak dalam kehidupan dan tanpa disadari sikap

tersebut mencerminkan penilaian terhadap suatu objek. Ada beberapa

pendapat ahli yang mendefinisikan sikap. Soetarno (1989:41)

mendefiniskan sikap sebagai pandangan atau perasaan yang disertai

kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu. Sikap senantiasa

diarahkan kepada sesuatu, artinya tidak ada sikap tanpa objek. Likert

(1932; seorang pionir di bidang pengukuran sikap) dan Osgood (melalui

Azwar, 2007 :4-5) berpendapat bahwa sikap adalah suatu bentuk

evaluasi atau reaksi perasaan.

Thurstone melalui Azwar (2007:5) memformulasikan sikap sebagai

„derajat afek positif atau afek negatif terhadap suatu objek psikologis‟.

Dari pendapat tersebut, dapat dikemukakan bahwa Thurstone

memandang sikap sebagai suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat

positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek

psikologis. Afeksi yang positif yaitu afeksi senang sedangkan afeksi

negatif yaitu afeksi yang tidak menyenangkan. Dengan demikian, objek

dapat menimbulkan berbagai-bagai macam sikap dan dapat

menimbulkan berbagai-bagai macam tingkatan afeksi pada seseorang.

Thurstone melihat sikap hanya sebagai tingkatan afeksi saja, belum

mengaitkan sikap dengan perilaku. Dengan kata lain, dapat dikemukakan

bahwa Thurstone secara eksplisit melihat sikap hanya mengandung

komponen afeksi saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

18

Myers berpendapat bahwa sikap itu merupakan A predisposition

towards some object, includes one’s beliefs, feelings, and behavior

tendencies concerning the object. Dari pendapat Myers di atas,

pengertian sikap telah mengandung komponen kognitif (beliefs),

komponen afektif (feelings), dan komponen konatif (behavior

tendencies).

Berkaitan dengan pendapat Myers, dapat dilihat di bahwa sikap itu

mengandung tiga indikator. Ketiga komponen sikap adalah sebagai

berikut:

1) Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang

berjaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal

yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap

objek sikap.

2) Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang

berhubungan dengan rasa senang atau tidak terhadap objek sikap.

Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak

senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan

arah sikap, yaitu positif atau negatif.

3) Komponen konatif (komponen perilaku atau action component),

yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak

terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap,

yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau

berperilaku seseorang terhadap objek sikap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

19

Pendapat yang dikemukakan para ahli tersebut sangat beraneka

ragam. Dari berbagai pendapat dari para ahli, dapat dilihat bahwa

pendapat Myers mengenai sikap sangat lengkap karena pengertian

sikap menurut Myers mengandung tiga komponen yang tidak bisa

dipisahkan. Jadi, jelas dapat disimpulkan bahwa ada tiga komponen

yang membentuk sikap seseorang. Komponen tersebut adalah

komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif

(Walgito, 1978:109).

Sikap selalu dikaitkan dengan perilaku. Perilaku meruapakan

reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks. Salah

satu karakteristik reaksi perilaku manusia yang menarik adalah sifat

diferensialnya. Maksudnya, satu stimulus dapat menimbulkan lebih

dari satu respon yang berbeda dan beberapa stimulus yang berbeda

dapat saja menimbulkan satu respon yang sama (Azwar, 2007:9-10).

Pada umumnya, sikap seseorang tercermin dalam suatu tindakan atau

perilaku dan perilaku seseorang tertuju pada objek sikap. Perilaku

tersebut muncul sebagai reaksi atas pengetahuan dan perasaan

seseorang terhadap suatu objek. Tidak ada perilaku tanpa sikap, maka

sikap berkaitan dengan perilaku seseorang. Gerungan (1988:149)

mengungkapkan bahwa sikap senantiasa terarahkan pada suatu objek.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan

bahwa sikap merupakan kesiapan merespon yang bersifat positif atau

negatif terhadap obyek atau situasi secara konsisten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

20

2.1.2.2 Ciri-ciri Sikap

Sikap mempunyai ciri-ciri. Ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut:

1) Sikap tidak dibawa seseorang sejak ia lahir, melainkan dibentuk

sepanjang perkembangannya. Karena sikap tidak dibawa sejak

individu dilahirkan, ini berarti bahwa sikap itu terbentuk dalam

perkembangan individu yang bersangkutan.

2) Sikap dapat berubah-ubah, dapat berlangsung lama atau sebentar.

Kalau suatu sikap telah terbentuk dan telah merupakan nilai dalam

kehidupan seseorang, secara relatif sikap itu akan lama bertahan

pada diri orang yang bersangkutan. Sikap tersebut akan sulit

berubah dan kalau pun dapat berubah akan memakan waktu yang

relatif lama. Sebaliknya, bila sikap itu belum begitu mendalam ada

dalam diri seseorang, maka sikap tersebut secara relatif tidak

bertahan lama dan sikap tersebut akan mudah berubah.

3) Sikap tidak berdiri sendiri melainkan selalu berkaitan dengan suatu

objek. Dengan kata lain, sikap dapat terbentuk dan dipelajari dalam

hubungannya dengan objek-objek tertentu yaitu melalui proses

persepsi terhadap objek tersebut.

4) Sikap dapat tertuju pada satu objek saja, tetapi juga dapat tertuju

pada sekumpulan objek-objek. Misalnya, sikap terhadap mata

pelajaran tertentu merupakan contoh dari sikap yang tertuju pada

satu objek. Sikap yang tertuju pada sekumpulan objek dapat dilihat

pada sikap terhadap sebuah organisasi. Seseorang yang memiliki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

21

sikap negatif terhadap sebuah organisasi akan tertuju pula pada

objek-objek yang berkaitan dengan organisasi tersebut.

5) Sikap itu mendukung faktor perasaan dan motivasi. Ini bearti

bahwa sikap terhadap sesuatu objek tertentu akan selalu diikuti

oleh perasaan tertentu yang dapat bersifat positif (yang

menyenangkan), tetapi juga dapat bersifat negative (yang tidak

menyenagkan) terhadap objek tersebut. di samping itu, sikap juga

mengandung motivasi, ini bearti bahwa sikap itu mempunyai daya

dorong bagi individu untuk berperilaku secara tertentu terhadap

objek yang dihadapinya (Walgito. 1978:113-115; Soetarno, 1989:

42; Gerungan, 1988:151-152)

Dari ciri-ciri sikap menurut para ahli diatas dapat disimpulkan

bahwa ada lima ciri sikap manusia yang dimiliki yaitu sikap tidak

dibawa seseorang sejak ia lahir, sikap dapat berubah-ubah, sikap tidak

berdiri sendiri melainkan selalu berkaitan dengan suatu objek, sikap

dapat tertuju pada satu objek saja, dan sikap itu mendukung faktor

perasaan dan motivasi.

2.1.2.3 Faktor yang mempengaruhi Sikap

Sikap merupakan hal yang sangat penting dalam psikologi

khususnya psikologi sosial. Psikologi sosial menempatkan sikap sebagai

hal yang sentral. Pendapat tersebut kiranya beralasan jika dilihat

pentingnya sikap dalam tingkah laku dan perbuatan manusia sehari–hari.

Sikap seseorang akan mempengaruhi tingkah laku orang tersebut dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

22

menanggapi sesuatu. Sikap dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat

menentukan perubahan sikap. Azwar (2005:30) mengemukakan bahwa

faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap adalah:

1) Pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Hal

tersebut melibatkan keadaan emosional agar penghayatan akan

pengalaman lebih mendalam dan lebih membekas.

2) Kebudayaan

Kebudayaan mempunyai pengaruh yang benar terhadap

pembentukan sikap seseorang. Tanpa disadari kebudayaan telah

menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah.

3) Orang lain yang dianggap penting

Orang lain yang ada di samping kita adalah salah satu komponen

sosial yang mempengaruhi sikap kita. Seseorang akan meniru dan

bersikap sama seperti orang lain. Jika orang tersebut dianggap

memang pantas untuk dijadikan panutan.

4) Pengaruh faktor emosi

Suatu pembentukan sikap seseorang tidaklah ditentukan oleh situasi

lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang namun suatu sikap

merupakan pernyataan yang didasari suatu emosi yang berfungsi

sebagai penyalur frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme

pertahanan ego. Suatu sikap yang didasari emosional adalah

prasangka yaitu sikap yang tidak toleran terhadap sekelompok orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

23

5) Media Masa

Pengaruh media masa tidaklah terlalu besar dalam interaksi individu

secara langsung, namun dalam proses pembentukan dan perubahan

sikap, peranan media masa tidak kecil artinya.

6) Lembaga Pendidikan dan Agama

Kedua lembaga ini mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap

dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian konsep moral

dalam diri individu. Konsep moral dan ajaran agama sangat

menentukan system kepercayaan maka tidaklah mengherankan kalau

pada gilirannya kemudian konsep tersebut ikut berperan dalam

menentukan sikap individu.

Berdasarkan pendapat dari ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

ada enam faktor yang mempengaruhi sikap manusia adalah pengalaman

pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, pengaruh faktor

emosi, media masa, dan lembaga pendidikan dan agama.

2.1.2.4 Pembentukan dan Pengubahan Sikap

1) Pembentukan Sikap

Sikap memiliki hubungan dalam kehidupan sosial individu dan

berpengaruh dalam kehidupan sosialnya. Sikap seseorang tersebut

terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu.

Dalam interaksi sosial terjadi hubungan saling mempengaruhi di

antara individu yang satu dengan yang lain, terjadi hubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

24

timbal balik yang turut mempengaruhi pola perilaku masing-maing

individu sebagai anggota masyarakat.

Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola

sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang

dihadapinya. Di antara berbagai faktor yang mempengaruhi

pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang

lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga

pendidikan dan lembaga agama serta faktor emosi dalam diri

individu (Azwar, 2007:30).

Pembentukan sikap tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi

senantiasa berlangsung dalam interaksi manusia dan berkaitan

dengan objek tertentu. Sikap terbentuk dalam perkembangan

individu, karenanya faktor pengalaman individu mempunyai

peranan yang sngat penting dalam rangka pembentukan sikap

individu yang bersangkutan. Ada dua faktor pokok yang

memegang peranan dalam pembentukan sikap. Kedua faktor pokok

tersebut adalah sebagai berikut:

a) Faktor individu itu sendiri atau faktor dalam atau faktor intern

Yang dimaksud dengan faktor dalam adalah hal-hal atau

keadaan yang ada di dalam diri individu. Misalnya,

pengalaman pribadi, motivasi pribadi, faktor emosi dalam diri

individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

25

b) Faktor luar atau faktor ekstern

Yang dimaksud dengan faktor luar adalah hal-hal atau

keadaan yang di luar diri individu yang meruapkan stimulus

untuk membentuk atau mengubah sikap. Misalnya, lingkungan

dimana seseorang berada, media massa, pergaulan dengan

kehidupan sosial.

Dibawah ini disajikan bagan faktor pembentukan sikap menurut

Walgito, (1978:115):

Gambar. 2.2 Bagan Faktor Pembentukan Sikap

(Walgito, 1978:115)

Dari bagan tersebut dapat dikemukakan bahwa sikap yang ada

pada diri seseorang akan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor

eksternal. Faktor internal berupa faktor fisiologis dan psikologis serta

faktor eksternal dapat berwujud situasi yang dihadapi oleh individu,

norma-norma yang ada dalam masyarakat, hambatan-hambatan atau

Faktor internal:

Fisiologis

Psikologis

Faktor eksternal:

Pengalaman

Situasi

Norma-norma

Hambatan

Pendorong

Sikap Objek sikap

Reaksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

26

pendorong-pendorong yang ada dalam masyarakat. Semuanya ini akan

berpengaruh pada sikap yang ada pada diri seseorang.

Faktor internal dan faktor eksternal tersebut akan berpengaruh

terhadap pembentukan sikap seseorang. Sikap yang tertuju pada suatu

objek akan menimbulkan reaksi tertentu terhadap objek sikap. Oleh

karena itu, sikap tidak akan terbentuk tanpa ada pengaruh dari faktor

internal dan eksternal. Seperti yang akan dilakukan oleh peneliti untuk

memberikan suatu objek gambar dalam pelaksanaan pembelajaran

untuk mengetahui sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran di dalam

kelas.

2) Pengubahan Sikap

Walgito (1978:124) dalam bukunya yang berjudul

Psikologi Sosial:Suatu Pengantar mengemukakan bahwa terdapat

faktor-faktor yang dapat pengubahan sikap. Faktor-faktor tersebut

adalah sebagai berikut:

a) Faktor Kekuatan atau Force

Kekuatan atau force dapat memberikan situasi yang dapat

mengubah sikap. Kekuatan ini dapat bermacam-macam

betuknya, mislanya kekuatan fisik, kekuatan ekonomi,

kekuatan yang berujud peraturan-peraturan dan sejenisnya.

b) Berubahnya Norma Kelompok

Bila seseorang telah menginternalisasi norma kelompok, maka

apa yang terjadi norma kelompok dijadikan sebagi normanya

sendiri. Dengan demikian, maka norma yang ada dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

27

kelompok juga menjadi norma dari orang yang bersangkutan

yang tergabung dalam kelompok itu dan ini akan membentuk

sikap tertentu dari orang tersebut. karena itu, salah satu

langkah yang dapat diambil untuk membentuk atau mengubah

sikap dapat dengan cara mengubah norma kelompok.

c) Berubahnya Membership Group

d) Berubahnya Reference Group

e) Membentuk Kelompok Baru

Dari penjelasan menurut ahli diatas, peneliti dapat mengetahui

faktor-faktor dalam pengubahan sikap siswa, untuk itu peneliti akan

mengetahuinya di dalam kelas ketika siswa sulit melakukan bekerja

sama di dalam kelompok masing-masing.

2.1.2.5 Indikator Sikap

Menurut Azwar (2007) dalam sikap terdapat indikator yang

memengaruhinya. Indikator tersebut antara lain ada tiga adalah :

a. Komponen Kognitif

Komponen Kognitif merupakan komponen yang berisi kepercayaan

seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek

sikap.

b. Komponen afektif

Komponen afektif merupakan komponen yang menyangkut masalah

emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

28

umum, komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki

terhadap sesuatu.

c. Komponen perilaku

Komponen perilaku atau komponen konatif dalam struktur sikap

menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan yang ada dalam

diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.

Menurut Walgito (dalam Puspasari, 2010:16) sikap mengandung tiga

indikator yang membentuk struktur sikap, yaitu kognitif (konseptual),

afektif (emosional), konatif (perilaku atau action component) sebagai

berikut:

a. Indikator Kognitif merupakan komponen yang berkaitan dengan

pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan

dengan bagaimana orang mempersiapkan terhadap objek

b. Indikator afektif merupakan komponen yang berhubungan dengan rasa

senang atau tidak senang terhadap objek sikap

c. Indikator konatif merupakan komponen yang berhubungan dengan

kecenderungan bertindak terhadap objek sikap

Berdasarkan indikator yang telah dipaparkan menurut beberapa ahli

diatas, peneliti menggunakan indikator sikap menurut Walgito (dalam

Puspasari, 2010) yang dapat membentuk struktur sikap dengan tiga

indikator yaitu : kognitif, afektif, dan konatif. Dengan indikator tersebut

terdapat sikap yang positif (favorable) dan sikap yang negatif

(unfavorable). Indikator sikap ini akan digunakan untuk menyusun

kuesioner penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

29

2.1.3 Model Pembelajaran PPR

2.1.3.1 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata paradigma bearti

suatu kerangka berpikir/ model dari teori ilmu pengetahuan/ perubahan

model. Dengan kata lain paradigma maksudnya adalah suatu Model atau

model pembelajaran. Pedagogi adalah suatu cara pendidk untuk

mendampingi para peserta didik dalam pertumbuhan dan

perkembangannya (Subagya, 2010:22). Reflektif adalah meninjau kembali

pengalaman, topik tertentu, gagasan, reaksi, spontan maupun yang

direncanakan dari berbagai sudut pandang secara rasional dengan tujuan

agar semakin mampu memahami maknanya secara penuh (Tim PPR SD

Kanisisus, 2009:2).

Pengertian lain dari Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah

pola pembelajaran yang mengintegrasikan pemahaman, masalah dunia dan

kehidupan serta pengembangan nilai-nilai kemanusiaan dalam proses yang

terpadu, sehingga nilai-nilai itu muncul dari kesadaran dan kehendak

peserta didik melalui refleksinya (Gema Kanisius, Oktober 2010:7).

Ciri khas dari Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah

meningkatkan competence, conscience, dan compassion (3C) competence

meruapakan kemampuan penguasaan komptensi secara utuh yang disebut

juga dengan kemampuan kognitif (Subagya, 2010). Maksudnya adalah

kemampuan untuk menyelesaikan masalah. Contohnya adalah kemampuan

siswa dalam menyelesaikan soal cerita dalam pembelajaran PKn.

Conscience merupakan kemampuan afektif yang secara khusus mengasah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

30

kepekaan dan ketajaman hati nurani (Subagya, 2010). Kemampuan afektif

ini untuk menentukan pilihan-pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan

secara moral. Misalnya, ketelitian dan kecermatan dalam mengerjakan

soal. Compassion meruapakan aspek psikomotor yang berupa tindakan

konkret maupun batin disertai rasa bagi sesame (Subgya, 2010). Hal ini

bertujuan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan sepanjang hidup

disertai dengan motivasi untuk menggunkannya demi sesama misalnya

kesediaan bekerjasama, mengerjakan tugas dalam kelompok dengan

perasaan gembira.

2.1.3.2 Langkah-langkah Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Berikut ini adalah langkah-langkah PPR secara berkesinambungan:

`

Gambar 2.3 Langkah-langkah PPR menurut Subagya (2010:65)

Berdasarkan gambar di atas langkah-langkah Paradigma Pedagogi

Reflektif (PPR) dapat dijelaskan sebgai berikut:

PENGALAMAN

REFLEKSI

EVALUASI

KONTEKS

AKSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

31

1. Konteks

Kompetensi (3C) yang akan dikembangkan dan disesuaikan

dengan konteks siswa dan materi pelajaran. Konteks disini maksudnya,

guru harus menyesuaikan materi dan cara belajar yang disukai siswa

sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan

keinginan. Konteks siswa antara lain taraf perkembangan pribadi, konsisi

sosial budaya, dan agama (Subagya, 2005). Konteks materi pelajaran

antara lain kompetensi dasar, ruang lingkup materi, sifat materi,

ketertarikan materi dengan kehidupan nyata atau sehari-hari dan

mempelajarinya.

2. Pengalaman

Pengembangan kompetensi (3C) paling efektif dilakukan melalui

pengalaman, yaitu siswa mengalami sendiri nilai yang diperjuangkan atau

yang ingin dikembangkan dari bahan yang dipelajari (Subagyo, 2005:3).

Pengalaman nilai yang ingin dikembangkan dapat berupa pengalaman

langsung dan juga dapat berupa pengalaman secara tidak lagsung. Contoh

penerapan pengalaman langsung misalnya siswa ingin mengembangkan

nilai persaudaraan dan kerjasama dalam diri para siswa, maka siswa

belajar dalam kerja kelompok. Penerapan pengalaman tidak langsung

dapat dilakukan dengan cara siswa membaca dan mempelajari suatu

kejadian.

3. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan siswa meninjau kembali pengalaman yang

sudah dilakukannya. Menurut Subagyo, (2005), reflektif merupakan tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

32

di mana siswa menjadi sadar sendiri menggenai kebaikan, keenakan,

manfaat, dan makna nilai yang diperjuangkan. Tujuannya adalah agar nilai

yang perjuangkan menjadi menarik bagi siswa dan kemudian mereka

terpikat untuk memiliki atau menghayati nilai yang diperjuangkan sampai

pada keinginan untuk bertindak. Untuk membantu siswa menyadari nilai

kemanusiaan yang terkandung di dalam pengalaman, guru menfasilitasi

dengan berbagai cara, antara lain:

a. Memberi sugesti agar siswa dapat mempergunakan pikiran dan

imajinasi mereka.

b. Memberi tugas kepada siswa untuk mengkomunikasikan pendapat/

perasaan mereka dalam bentuk lisan, tulisan, atau gamabar.

c. Mengajak siswa untuk berdiskusi dengan melihat tayangan video/

film

4. Aksi

Perwujudan dari hasil pengalaman yang sudah direfleksi adalah

sebuah aksi. Kegiatan ini meruapakan sikap atau perbuatan yang ingin

dilakukan siswa atas kemauan mereka sendiri terkait dengan nilai

kemanusiaan yang ingin diperjuangkan. Menurut Subagyo (2005:3),

perkembangan nilai kemanusiaan tidak boleh hanya berhenti sampai

kesadaran, tetapi harus berlanjut sampai pada bersikap dan berbuat

kemauannya sendiri. Sikap dan niat adalah aksi batin, sedangkan

perbuatan meruapakan aksi lahir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

33

5. Evaluasi

Evaluasi merupakan tahap penentuan hasil belajar dari para siswa.

Menurut Subagyo (2005:4), evaluasi perkembangan nilai kemanusiaan

tidak dapat dilakukan dengan tes, tetapi dengan observasi. Guru

mengobservasi perbuatan siswa yang spontan, yang menunjukkan

perkembangan nilai kemanusiaan. Guru mencatat peristiwa yang cukup

mencolok. Perlunya observasi karena ciri khas nilai kemanusiaan adalah

kebebasan, siswa berbuat dari kemauannya sendiri.

Berdasarkan pendapat dari ahli diatas, peneliti dapat

menyimpulkan bahwa model pembelajaran yang menekankan pada

reflektif yang bertujuan untuk menemukan nilai-nilai di dalam kehidupan.

2.1.3.3 Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Tim PPR Kanisius (2010:3) membagi tujuan PPR menjadi dua bagian

yaitu bagi para pendidik dan bagi siswa. Bagi pendidik (1) guru semakin

bisa memahami peserta didik; (2) guru semakin bersedia mendampingi

perkembangan peserta didik dalam proses pembelajaran; (3) guru semakin

lebih baik dalam menyajikan materi ajarnya; (4) guru semakin

memperhatikan kaitan antara perkembangan intelektual dan moral; (5)

mengadaptasi materi dan metode ajar demi tujuan pendidikan; (6)

mengembangkan daya reflektif terkait dengan pengalaman sebagai

pendidik, pengajar, dan pendamping.

Bagi siswa (1) membantu peserta didik untuk menjadi manusia bagi

sesama; (2) menjadi manusia yang utuh; (3) menjadi manusia yang secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

34

intelektual berkompeten, terbuka untuk perkembangan, dan religious; (4)

menjadi manusia yang sanggup mencintai dan dicintai; (5) menjadi

manusia yang berkomitmen untuk menegakkan keadlilan dan pelayanan

pada orang lain.

Dalam tujuan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif

(PPR) diatas, peneliti dapat mengaitkan tujuan peneliti untuk

menggunakan model pembelajaran yang inovatif serta membantu guru

untuk menggunakan model yang inovatif tidak hanya menggunakan model

yang konvensional agar siswa tidak mudah jenuh dan malas ketika

mengikuti pembelajaran di kelas, selain itu model pembelajaran yang

inovatif misalnya PPR dapat mengajak siswa untuk lebih aktif, kreatif dan

belajar untuk mandiri dan lebih baik.

2.1.3.4 Kelebihan dan kekurangan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

Menurut Tim PPR Kanisius (2010) terdapat kelebihan dan

kekurangan dalam PPR. Kelebihan Paradigma Pedagogi Reflektif

(PPR) adalah sebagai berikut:

(1) Pemerataan perhatian oleh pendidik kepada setiap pribadi siswa;

(2) Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat diterapan disemua

kurikulum. PPR tidak menuntut tambahan apapun dalam

rancangan kurikulum yang telah ditentukan oleh pemerintah,

selain Model dan cara mengajar;

(3) Siswa memiliki hak untuk dinilaii dan dihormati;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

35

(4) Setiap siswa mampu memecahkan permaslahan yang dihadapi

serta dapat menemukan solusi atas bimbingan dari pendidik;

(5) Memperbaiki kelemahan peserta didik dengan tegas tetapi penuh

cinta kasih;

(6) Menumbuhkan sekaligus menerapkan semangat berbagai dalam

proses pembelajaran;

(7) Mencangkup semua aspek yang mendukung proses

pembelajaran.

Selain kelebihan, Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) juga

memiliki kekurangan dalam penerapannya. Kekurangan PPR yaitu

sebagai berikut:

(1) Hambatan pada jumlah siswa yang banyak dikarenakan pendidik

kurang dapat memberikan perhatian secara menyeluruh pada

setiap siswa. Guru dituntut untuk lebih bersabar dan tidak meilih-

milih siswa dalam memberian pehatiannya di dalam kelas.

(2) Tidak mudah menjalankan tugas sebagai pendidik sesuai dengan

tujuan PPR yaitu pendidik meruapakan panggilan hidup.

Berdasarkan urian diatas dapat disimpulkan bahwa Paradigma

Reflektif adalah suatu model pembelajaran yang menekankan reflektif

dalam rangka menemukan nilai-nilai hidup dalam proses pendidikan

dan dapat digunakan untuk pijakan hidup. Tujuan PPR dibagi menjadi

dua bagian yaitu bagi para pendidik dan bagi siswa. Bagi pendidik

diharapkan guru semakin dapat memahami dan mendampingi

perkembangan peserta didik selama proses belajar mengajar. Bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

36

siswa diharapkan menjadi manusia secara intelektual berkompeten,

terbuka untuk perkembangan, dan religious. Pelaksanaan model

pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pun memiliki

kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaannya. Kelebihan

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah dapat diterapkan disemua

kurikulum dengan menerapkan semangat berbagi dalam proses

pembelajaran. Kelemahan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah

kesulitan dalam memberikan perhatian secara menyeluruh kepada

setiap siswa. Dengan adanya kelebihan dan kekurangan model

Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), peneliti akan melakukan

penerapan model inovatif tersebut di kelas IIB SD Negeri Tlacap untuk

memberikan varians dalam mengajar agar siswa lebih bersemangat dan

tidak merasa membosankan saat belajar bersama.

2.1.4 Mata pelajaran PKn

Dalam pasal 39 UU No. 20 Tahun 2003 menegaskan bahwa PKn

merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan

dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga negara

dengan negara serta pendidikan pendahuluan belanegara agar menjadi

warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Menurut

Soemantri (2001:299) mata pelajaran PKn adalah program pendidikan

yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-

sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari

pendidikan sekolah, masyarakat dan orang tua, yang kesemuanya itu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

37

diproses guna melatih para siswa untuk berfikir kritis, analitis, bersikap

dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis yang

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

2.1.4.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut Wahab (2011:11) PKn dapat diartikan sebagai mata

pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan

melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa

Indonesia. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam

kehidupan sehari-hari peserta didik, baik sebagai individu maupun

sebagai anggota masyarakat, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha

Esa.

Menurut Azra (dalam Susanto 2013:226) Pendidikan

Kewarganegaraan adalah pendidikan yang mengkaji dan membahas

tentang pemerintahan, konsitusi, lembanga-lembaga demostrasi, HAM,

hak dan kewajiban warga Negara serta proses demokrasi.

Sementara menurut Chamim (2004 :42), Pendidikan

Kewarganegaraan bagi bangsa Indonesia bearti pendidikan

pengetahuan, sikap mental, nilai-nilai dan perilaku yang menjujung

tinggi demokrasi sehingga terwujud masyarakat yang demokratis dan

mampu menjaga persatuan dan integritas bangsa guna mewujudkan

Indonesia yang kuat, sejahtera, serta demokratis.

Menurut Dikti (dalam Subagya, 2008 :4) subtansi kajian

Pendidikan Kewarganegaraan mencakup : (1) pengantar, (2) hak asasi

manusia, (3) hak dan kewajiban waraga negara, (4) bela negara, (5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

38

dekomkasi, (6) wawasan nusantara, (7) ketahanan nasional, (8) politik

strategi nasional. Menurut Ariyani dan Susantim (2010:18)

kewarganegaraan merupakan materi yang memfokuskan pada

pembentukkan diri yang beragam, baik dari segi agama, sosio-kultural,

bahasa, usia, dan suku bangsa, untuk menjadi warga negara Indonesia

yang cerdas, trampil, dan berkarakter.

Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia bertujuan untuk

menjadikan siswa mampu berkembang menjadi pribadi yang cerdas,

dan menggunakan kecerdasaannya tersebut untuk memajukan diri

sendiri dan lingkungan. Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil

diterapkan akan mampu untuk mengembangkan sikap mental yang

cerdas, penuh tanggung jawab dalam diri siswa. Menurut Sumiati

(2008), mengemukakan bahwa tujuan PKn di Indonesia akan tercapai

yaitu dengan menanamkan konsep dan nilai yang sudah di anggap baik

sebagai titik tolak untuk menumbuhkan warga negara yang baik.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan

Kewarganegaraan merupakan suatu pendidikan yang memfokuskan

pada pendidikan nilai dan moral, dalam hal ini bertujuan agar anak

dapat memahami, menghayati dapat mewujudkan nilai-nilai cinta

lingkungan.

2.1.4.2 Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

Ruang lingkup mata pelajaran PKn menurut KTSP (2006 :271)

adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

39

a. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam

perbedaan, Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia,

Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia,

Partisipasi dalam pembelaan negara, Sikap positif terhadap Negara

Kesatuan Republik Indonesia, Keterbukaan dan jaminan keadilan.

b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan

keluarga, Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat,

Peraturanperaturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara, Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan

peradilan internasional.

c. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan

kewajiban anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional

HAM, Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.

d. Kebutuhan warga negara, mencakup: hidup gotong royong, nilai diri

sebagai masyarakat kebebasan berorganisasi, kemerdekaan

mengeluarkan pendapat, mengnilaii keputusan bersama, prestasi diri,

persamaan kedudukan warga negara.

e. Konstitusi negara, mencakup: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi

yang pertama, konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,

hubungan dasar negara dengan konstitusi.

f. Kekuasaan dan politik, mencakup: pemerintahan desa dan kecamatan,

pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintahan pusat, demokrasi dan

sistem politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem

pemerintahan pers dalam masyarakat demokrasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

40

g. Pancasila, mencakup: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan

ideology negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara,

pengamalan nilai pancasila dalam kehidupan sehari hari, pancasila

sebagai ideologi terbuka.

h. Globalisasi, mencakup: globalisasi di lingkungannya, politik luar

negeri Indonesia di era globalisasi, hubungan internasional dan

organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.

2.1.4.3 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan memiliki banyak tujuan, seperti

yang diungkapkan oleh Mulyasa (dalam Susanto, 2013:231-232) yaitu

untuk menjadikan siswa mampu berpikir kritis, rasional, dan kreatif

dalam menghadapi persoalan yang ada dalam hidup maupun isu-isu

kewarganegaraan di negaranya, mampu ikut berpartisipasi dalam segala

bidang kegiatan secara aktif dan bertanggungjawab sehingga dapat

bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan, dan berkembang secara

positif dan demokratis sehingga mampu hidup bersama dengan bangsa

lain di dunia dan mampu berinteraksi serta mampu memanfaatkan

tehnologi informasi dan komunikasi dengan baik.

Tujuan pendidikan tersebut seruapa dengan lampiran Permndiknas

nomor 22/2006 (dalam Aziz, Supriya, 2011:315) dimana tujuan PKn

untuk jenjang SD, SMP, dan SMA tidak berbeda yaitu berorientasi pada

perkembangan kemampuan siswa yang disesuaikan dengan tingkat

perkemabangan kejiwaan dan intelektual, emosi dan sosial. Secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

41

rinci, mata pelajaran PKn bertujuan agar siswa memiliki kemampuan

berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif dan bertanggungjawab,

dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan kemasyarakatan, berbangsa,

dan bernegara, serta anti korupsi, berkembang secara positif dan

demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter

masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa

lain, serta mampu berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam

peraturan dunia secara langsung dan tidak langsung dengan

memanfaatkan tehnologi informasi dan komunikasi.

Menurut KTSP (2006:270), mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai

berikut:

a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak

secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara, serta anti-korupsi.

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat

hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia

secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

42

Dari beberapa tujuan menurut para ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa tujuan dari pendidikan kewarganegaraan adalah membentuk

warga negara yang baik yang mana memiliki kemampuan untuk

berpikir kritis, rasional, kreatif, bertanggungjawab, berkembang secara

positif dan demokratis, mampu berinteraksi dengan bangsa-bansa lain

dalam percaturan dunia baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.1.4.4 Fungsi Pendidikan PKn

Aryani (2010) menuturkan fungsi Pendidikan Kewarganegaraan

sebagai wahana atau sarana untuk membentuk warga negara cerdas,

terampil, dan berkarakter, yang setia kepada bangsa dan negara

Indonesia dengan merefleksikan dirinya dalam kebiasaan berpikir

dan bertindak sesuai dengan amanat Pancasila dan UUD. Menurut

PLPG (2016) Kewarganegaraan (PKn) secara kurikuler harus dapat

berfungsi sebagai wahana psikologis pedagogis utama dalam

mengembangkan dan membentuk warga negara yang diinginkan.

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi

Pkn merupakan suatu program pendidikan yang membentuk karakter

warga Negara Indonesia menjadi warga Negara yang memiliki nilai

dan moral yang luhur, cerdas, terampil dan setia kepada bangsa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

43

2.1.4.5 Materi PKn Cinta Lingkungan

1. Arti Mencintai Lingkungan

Lingkungan terdiri dari tanah, air, dan udara.ada bermacam

tumbuhan dan hewan. Ada makhluk hidup dan benda mati.

Semuanya memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Karena itu,

kita wajib menjaga dan melestarikan alam sekitar supaya alam

tidak cepat rusak dan akhirnya habis atau punah. Jika alam sekitar

kita rusak, kita tidak lagi bisa menikmati manfaatnya dan pada

akhirnya kita yang rugi.

Memelihara Lingkungan Alam

Lingkungan alam memiliki kekayaan dan kita dapat

memanfaatkannya untuk berbagai kepentingan. Namun, kita wajib

mempergunakannya secara benar dan hemat. Tujuannya, agar

alam tetap lestari dan dapat terus digunakan sampai ke generasi-

generasi yang akan datang. Melestarikan lingkungan merupakan

tanggung jawab bersama. Berbagai cara dapat kita lakukan dalam

pemeliharaan lingkungan alam sekitar. Tumbuhan, binatang,

sungai, gunung, laut, danau, dan saluran air dapat kita jaga dengan

berbagai cara yang tepat dan benar agar kita dapat memetik

manfaatnya di masa yang akan datang.

1. Memelihara lingkungan tumbuh-tumbuhan

2. Memelihara binatang

3. Memelihara sungai, gunung, laut, danau, dan saluran air

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

44

Gambar 2.4. Memelihara hewan

diambil dari https://hadrianusnoi.wordpress.com/about/cinta-lingkungan/

Segala sesuatu yang ada di sekitar kita disebut lingkungan.

Lingkungan hidup dapat berupa manusia, hewan dan juga tumbuhan.

Dalam bab ini kita akan pelajari pentingnya hewan dan tumbuhan

bagi kehidupan kita dan juga cara menjaga kelestariannya.

A. Pentingnya Tumbuhan bagi Kehidupan Kita

Gambar 2.5 memelihara tanaman bersama

diambil dari https://hadrianusnoi.wordpress.com/about/cinta-lingkungan/

Tanaman yang ada disekitar kita banyak sekali manfaatnya.

Pepohonan yang ditanam menghasilkan udara segar. Udara segar

dibutuhkan oleh makhluk hidup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

45

khususnya manusia. Selain itu pepohonan berguna sebagai tanaman

peneduh dan juga untuk keindahan. Di pedesaan dan di pegunungan

masih banyak tanaman rindang udaranya sangat segar. Pepohonan

merupakan penghasil udara segar. Udara segar sangat baik untuk

kesehatan.

Ketika kalian berwisata ke daerah pegunungan, kalian rasakan

udaranya sangat segar. Di daerah pegunungan tanaman banyak

tumbuh di lereng-lereng gunung, di samping berguna sebagai

penghasil oksigen, tumbuhan dapat mencegah banjir dan tanah

longsor. Mengapa bisa demikian? Akar tumbuhan berguna untuk

melindungi tanah pegunungan yang posisinya miring. Kemiringan

tanah pegunungan sangat rawan terhadap pengikisan air hujan.

Tahukah kalian erosi itu? Erosi adalah terkikisnya tanah oleh

air. Gunung yang gundul mudah terkikis air hujan. Air mengalir

sangat deras, tidak ada tanaman pelindungnya. Jika hujan turun

sangat lebat bisa mengakibatkan banjir daerah di bawahnya. Itulah

gunanya hutan.

Gunung yang tumbuhannya masih lebat dapat melindungi tanah di

bawahnya permukaan tanah tidak mudah terkikis akar tumbuhan

hutan yang lebat dapat menyerap dan menahan air hujan. Air hujan

tidak mengalir dengan deras. Daerah di bawahnya selamat dari

banjir. Jadi kita harus menjaga kelestarian hutan dengan cara tidak

boleh menebang hutan sembarangan karena dapat merugikan banyak

orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

46

Selain yang telah dijelaskan di atas, banyak sekali manfaat lain dari

tumbuhan yang ada di sekitar kita. Diantaranya adalah kita mengenal

banyak jenis tanaman bermanfaat yaitu: (1) Tanaman

pertanian contohnya adalah padi, jagung, kacang dan singkong.

(2) Tanaman perkebunan contohnya adalah teh, karet, tebu dan

kelapa sawit.

B. Pentingnya Hewan bagi Kita

Gambar 2.6. Pentingnya hewan bagi kita

diambil dari https://hadrianusnoi.wordpress.com/about/cinta-lingkungan/

Sebagian besar hewan dipelihara diambil dagingnya? Daging

hewan dapat dimakan. Daging hewan mengandung gizi yang tinggi.

Gizi dibutuhkan untuk pertumbuhan. Hewan yang dipelihara untuk

diambil dagingnya adalah sapi, kambing, kerbau. Selain diambil

dagingnya, banyak hewan yang diternakkan juga dimanfaatkan

telurnya, diantaranya adalah ayam, bebek, burung puyuh. Ada juga

hewan yang dipelihara untuk diambil tenaganya.

C. Menjaga Kelestarian Alam

Alam adalah ciptaan Allah yang maha kuasa. Alam yang

terhampar ini merupakan anugerah yang tidak ternilai nilainya. Alam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

47

diciptakan Allah untuk kepentingan manusia. Manusia harus dapat

menjaga kelestariannya.

1. Menjaga Kelestarian Hutan

Gambar 2.7. Menjaga Kelestarian hutan

diambil dari https://hadrianusnoi.wordpress.com/about/cinta-lingkungan/

Salah satu manfaat hutan adalah untuk pencegah banjir dan

tanah longsor, penghasil kayu untuk bahan bangunan juga tempat

hidup berbagai jenis hewan. Hutan sangat berguna bagi kita, oleh

karena itu harus dijaga jangan sampai rusak. Jika hutan rusak kita

akan rugi. Untuk melestarikan hutan pemerintah melakukan cara

cara, diantaranya adalah:

(a) perlindungan terhadap hutan yang rusak,

(b) mengadakan penanaman pohon kembali atau reboisasi,

(c) melarang penebangan hutan sembarangan.

Hutan sebagai paru-paru dunia artinya hutan sebagai tempat

penghasil udara yang sejuk dan segar (oksigen) yang di hirup oleh

manusia dan hewan di seluruh dunia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

48

2. Pelestarian Hewan Langka

Gambar 2.8 Pelestarian hewan langka

diambil dari https://hadrianusnoi.wordpress.com/about/cinta-lingkungan/

Suaka marga satwa adalah tempat untuk melindungi hewan langka.

Selain untuk melindungi hewan langka juga untuk melestarikannya

karena adanya perburuan liar oleh manusia yang tidak bertanggung

jawab.

Hewan langka yang harus dilindungi diantaranya adalah gajah,

harimau, rusa, badak dan orang utan. Hewan-hewan tersebut itu

adalah binatang langka dan dilindungi. Para pecinta hewan

melakukan penangkaran hewan langka tujuannya untuk

mengembangbiakkan hewan langka tersebut. Setelah besar

dilepaskan kembali di lingkungannya. Di Indonesia banyak taman

marga satwa untuk melestarikan sekaligus sebagai tempat wisata.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

49

2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti berpegangan pada beberapa penelitian yang

sudah dilakukan oleh peneliti-peneliti lain dengan maksud untuk memperkuat

argument peneliti dalam penelitian ini.

2.2.1 Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Huminata,

E.W.S pada tahun (2013) yang berjudul Persepsi Siswa Kelas VIII SMP Stella

Duce 1 Yogyakarta Mengenai Keberhasilannya dalam Melaksanakan Tugas

Perkembangan dan Implikasinya Terhadap Topik-topik Bimbingan Klasikal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 32 siswa (14%) berpendapat bahwa

sangat berhasil dalam melaksankan tugas perkembangannya, 129 siswa (56%)

berpendapat bahwa berhasil dalam melaksankan tugas perkembangannya, 63

siswa (28%) berpendapat bahwa cukup berhasil dalam melaksanakan tugas

perkemangannya, 6 siswa (3%) berpendapat bahwa kurang berhasil dalam

melaksanakan tugas perkembangannya, dan 1 siswa (0,4%) berpendapat

bahwa tidak berhasil dalam melaksanakan tugas perkembangannya.

2.2.2 Penelitian yang ketiga oleh Setyawan.S, pada tahun (2016) yang berjudul

Hubungan Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Guru Sesuai Kompetensi Inti-2

Dan Nilai Afektif di SMP N 2 Pakem Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru berperilaku sesuai

dengan kompetensi inti-2 sebagai (1) rata-rata frekuensi aspek jujur untuk

jawaban “jujur” 46%,”sering” 27%, “kadang-kadang” 20% dan “tidak

pernah”7%, (2) rata frekuensi aspek disiplin untuk jawaban “selalu”

53%,”sering” 28%, “kadang-kadang” 17% dan “tidak pernah” 1%, (3) rata-

rata frekuensi aspek tangung jawab untuk jawaban “selalu” 50%, “sering”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

50

30%, “kadang-kadang “18% dan “tidak pernah” 2%, (4) rata-rata frekuensi

aspek toleransi untuk jawaban “selalu” 32%, “sering” 38%, “kadang-kadang”

23% dan “tidak pernah” 7%, (5) rata-rata frekuensi aspek gotong royong

untuk jawaban “selalu” 49%, “sering” 33%, “kadang-kadang” 17% dan “tidak

pernah” 2%, (6) rata-rata frekuensi aspek sopan santun untuk jawaban “selalu”

66%,”sering” 27%, “kadang-kadang” 7% dan “tidak pernah” 0%, dan (7) rata-

rata frekuensi aspek percaya diri untuk jawaban “selalu” 54%, sering” 34%,

“kadang-kadang” 12% dan “tidak pernah” 1%.

2.2.3 Penelitian yang kedua oleh Sumari, pada tahun (2010) yang berjudul

Hubungan antara Prestasi Pendidikan Agama Islam Terhadap Sikap

Keberagamaan Siswa di SD Negeri Canggal Kecamatan Candiroto

Kabupaten Temanggung Tahun 2009/2010. Sekolah Tinggi Agama Islam

Negeri Saltiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh

yang positif dalam sikap keberagamaan terhadap nilai prestasi belajar

pendidikan agama Islam, semakin aktif atau giatnya sikap kebergamaan siswa

semakin meningkat pula prestasi belajar siswa SD Negeri Canggal ditolak

berdasarkan nilai rxy mempunyai nilai observasi 0,000 jika dikonfermasi

dengan 1% maupun 5% dari r (product moment) lebih kecil sehingga

hipotesanya ditolak.

Dari beberapa masalah tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa dalam

keberhasilan dalam melaksanakan tugas perkembangan dan implikasi melalui

topik-topik bimbingan klasikal. Serta hubungan persepsi siswa guru dalam

berperilaku sesuai dengan kompetensi inti-2 dalam proses pembelajaran

dengan pada aspek jujur, disiplin, tanggung jawab, toleransi, gotong royong,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

51

sopan santun dan percaya diri. Dan hubungan prestasi pendidikan agama

Islam terhadap sikap keberagaman siswa SD Negeri Canggal terdapat

pengaruh yang positif dalam sikap keberagamaan terhadap nilai prestasi

belajar pendidikan agama Islam, semakin aktif atau giatnya sikap

kebergamaan siswa semakin meningkat pula prestasi belajar siswanya.

Tetapi penelitian-penelitian sebelumnya belum banyak menelti mengenai

Hubungan Persepsi Siswa Kelas II terhadap model pembelajaran Paradigma

Pedagogi Reflektif (PPR) dengan Sikap Siswa pada mata pelajaran PKn

materi Cinta Lingkungan di Sekolah Dasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

52

Literature Map

Gambar 2.9 Literatur Map

Dari permasalahan yang relevan diatas menunjukkan bahwa peneliti

pertama mengenai persepsi siswa berhasil dalam melaksanakan tugas

perkembangan dan implikasi terhadap topik-topik dengan melakukan

bimbingan klasikal. Penelitian yang relevan kedua tentang kesesuai guru

dalam menggunakan kompetensi inti-2 persepsi siswa terhadap perilaku guru

yang sesuai dengan kompetensi inti-2 pada aspek percaya diri, rata-rata

Huminata, E.W.S pada

tahun (2013) yang

berjudul Persepsi Siswa

Kelas VIII SMP Stella

Duce 1 Yogyakarta

Mengenai

Keberhasilannya dalam

Melaksanakan Tugas

Perkembangan dan

Implikasinya Terhadap

Topik-topik Bimbingan

Klasikal.

Setyawan.S, (2016)

Hubungan Persepsi Siswa

Terhadap Perilaku Guru

Sesuai Kompetensi Inti-2

Dan Nilai Afektif di SMP N

2 Pakem Yogyakarta.

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Sumari, (2010) yang berjudul

Hubungan antara Prestasi

Pendidikan Agama Islam

Terhadap Sikap

Keberagamaan Siswa di SD

Negeri Canggal Kecamatan

Candiroto Kabupaten

Temanggung Tahun

2009/2010. Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri Saltiga.

Penelitian yang akan dilakukan:

Hubungan Persepsi dan Sikap Siswa

Kelas II Pada Mata Pelajaran PKn di

SD Negeri Tlacap.

Persepsi Sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

53

frekuensi untuk jawaban “tidak pernah” 1%. Serta penelitian yang relevean ke

tiga mengenai hubungan antara prestasi pendidikan Agama Islam terhadap

sikap kebersamaan siswa semakin aktif atau giatnya sikap keberagaman

semakin meningkat pula prestasi belajar SD Negeri Canggal.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat hubungan persepsi dan sikap

siswa pada kelas II yang menggunakan pembelajaran Paradigma Pedagogi

Reflektif (PPR).

2.3 Kerangka Berpikir

Pendidikan Kewarganegaraan salah satu mata pelajaran yang

sangat penting bagi siswa untuk membekali mereka mengenai pengetahuan

serta menjadikan siswa mampu berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam

menghadapi persoalan yang ada dalam hidup maupun isu-isu

kewarganegaraan di negaranya, mampu ikut berpartisipasi dalam segala

bidang kegiatan secara aktif dan bertanggungjawab sehingga dapat

bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan, dan berkembang secara

positif dan demokratis sehingga mampu hidup bersama dengan bangsa lain

di dunia dan mampu berinteraksi serta mampu memanfaatkan teknologi

informasi dan komunikasi dengan baik.

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses

penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu

melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Dengan demikian

dapat dikemukakan bahwa stimulus diterima oleh alat indera, yaitu yang

dimaksud dengan penginderaan, dan melalui proses penginderaan tersebut

stumulus itu menjadi sesuatu yang bearti. Kegiatan proses pembelajaran di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

54

dalam kelas anak akan belajar melalui penginderaan, serta akan menerima

apa yang telah dipahami dan dipelajari. Persepsi merupakan suatu proses

penggunaan pengetahuan yang telah dimiliki (yang disimpan di dalam

ingatan) untuk mendektasi atau meperoleh dan mengiterpretasi stimulus

(rangsangan) yang diterima oleh alat indera seperti mata, telinga, dan

hidung Persepsi merupakan cara pandang seseorang. Setiap siswa

mempunyai cara pandang yang berbeda-beda mengenai memahami suatu

objek yang diketahui.

Sikap dapat masuk dalam berbagai aspek kehidupan dan sikap

memegang peranan penting dalam mencapai suatu tujuan. Sikap berkaitan

dengan objek yang dihadapi. Sikap seseorang terhadap objek tertentu akan

tercermin dari perilaku yang muncul. Perilaku merupakan reaksi yang

dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks. Oleh karena itu, sikap

selalu berkaitan dengan perilaku seseorang serta mengetahui sikap

seseorang dapat menduga bagaimana respons atau perilaku yang akan

diambil oleh orang yang bersangkutan, terhadap sesuatu masalah atau

keadaan yang dihadapkan kepadanya. Jadi, dengan mengetahui sikap

seseorang, orang akan mendapatkan gambaran kemungkinan perilaku yang

timbul dari orang yang bersangkutan.

Model pembelajaran Paradigma Pedagogi Refektif (PPR)

merupakan salah satu model yang dapat mendorong siswa untuk aktif

dalam pembelajaran yang bertujuan untuk melihat hubungan persepsi dan

sikap. Serta menanggapi berbagai hal yang terjadi di sekitar secara kritis

dalam upaya semakin memperdalam kepekaan sikap siswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

55

pembelajaran PKn yang telah diterima di sekolah dan lingkungan sosial

mereka, sehingga siswa kelas IIB SD Tlacap akan menjadi siswa yang

peka dalam cinta lingkungan di sekitarnya.

Hal tersebut dapat terwujud dengan tiga unsur dalam pembelajaran

pedagogi reflektif (PPR). Ketiga unsur tersebut adalah Competence,

Conscience dan Compassion. Competence merupakan kemampuan secara

kognitif atau intelektual, Conscience ialah kemampuan afektif dalam

menentukkan pilihan-pilihan yang dapat dipertanggung-jawabkan secara

moral, sedangkan Compassion adalah kemampuan dalam psikomotorik

yang berupa tindakan konkret maupun batin disertai sikap bela rasa bagi

sesama.

Penggunaan model pembelajaran pedagogi reflektif (PPR) dengan

langkah-langkah yaitu konteks (centext) merupakan proses dalam siklus

pembelajaran pedagogi reflektif (PPR) yang dilakukan olh guru yang

didukung oleh keterbukaan diri dari siswa. Pengalaman (experience)

merupakan proses dimana siswa memahami materi yang dipelajarinya

secara mendalam dengan melibatkan seluruh kemampuan kognitif, afektif,

dan psikomotorik. Refleksi (reflection) merupakan proses

mempertimbangkan dengan seksama menggunakn daya ingat,

pemahaman, imajinasi, pengalaman, dan ide-ide atau tujuan-tujuan yang

diinginkan. Tindakan (action) meruapakan pertumbuhan batin yang

mencangkup dua tahap, yaitu pilihan-pilihan batin (hasil dari refleksi

pengalamn) dan kemudian diwujudkan dalam tindakan nyata. Evaluasi

(evalution) proses yang mana berdasar atas tujuan dari pendidikan (PPR),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

56

yaitu untuk membentuk manusia yang memiliki kepribadian utuh,

kompeten secara kognitif atau intelektual, bersedia untuk makin

berkembang, memiliki sikap cinta lingkungan, serta mengetahui tindakan

mana yang baik dan mana yang tidak ketika berada di lingkungan di

sekitarnya

Bedasarkan hal-hal tersebut diharapkan penggunaan model

pembelajaran dapat mengetahui hubungan teradap persepsi siswa dan

sikap siswa dalam mata pelajaran PKn dalam Cinta Lingkungan siswa

kelas IIB SD Negeri Tlacap.

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka

berpikir maka peneliti mengemukakan hipotesis penelitian yaitu:

2.4.1 Terdapat hubungan persepsi siswa dan sikap siswa pada mata

pelajaran PKn.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

57

BAB III

METODE PENELITIAN

BAB III ini membahas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini. Dalam metode penelitian membahas mengenai jenis penelitian yang

digunakan, setting penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian,

instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, teknik pengumpulan data, dan

teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian jenis Kuantitatif.

Metode penelitian yang digunakan adalah Survei. Metode Survei adalah

pengumpulan data terhadap sampel. Penelitian survei menghasilkan informasi

kuantitatif tentang opini publik, karakter/sikap, maupun fenomena sosial.

(Purwanto, 2007).

Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi terkait hubungan

persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tlacap.

3.2 Setting Penelitian

Dalam setting penelitian ini berisikan tempat dan waktu penelitian yang

penjelasannya sebagai berikut:

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tlacap Pandowoharjo semester

gasal tahun ajaran 2016/2017. SD Negeri Tlacap Pandowoharjo beralamat

di Desa Tlacap Pandowo Harjo Sleman Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

58

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil saat PPL bulan

September-November tahun ajaran 2016/2017 yang berlangsung di SD

Negeri Tlacap Pandowoharjo. Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan

jadwal yang sudah dikonsultasikan kepada guru kelas IIB selaku guru mata

pelajaran PKn. Berikut ini adalah jadwal penelitian yang telah disusun:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Jenis Kegiatan Waktu pelaksanaan

Agt Sept Okt Nov Des Jan Feb

1 Observasi, BAB I dan

Kuesioner

2 BAB II dan BAB III

3 Ambil Data dan Analisis

Data

4 BAB IV

5 BAB V

6 Revisi

7 Pendaftaran dan

Pengujian Skripsi

3.3 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2012: 119) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri dari objek dan subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

59

Sugiyono (2010: 118) berpendapat bahwa sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristis yang dimiliki oleh populasi. Sampel penelitian ini ada

satu kelompok siswa. Peneliti mengambil subyek penelitian siswa di SD Negeri

Tlacap dengan populasi siswa kelas II. Sampel yang digunakan yaitu kelas II B

yang memiliki jumlah siswa 28 siswa yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 8

siswa perempuan. Pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah convenience sampling. Tidak ada pengundian dalam menentukan kelas

yang digunakan untuk penelitian. Cara ini sudah disetujui oleh guru kelas II

dan akan diberikan perlakuan dengan pengajaran menggunakan model

pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn

dengan materi Cinta Lingkungan.

3.4 Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012: 63) Variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh suatu

informasi tantang hal tersebut, kemudian akan ditarik kesimpulan. Variabel

yang akan diteliti dalam penelitian ini ada dua yaitu:

3.4.1 Variabel Indenpendent (variabel bebas)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tehadap model

pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).

3.4.2 Variabel Dependent (variabel terikat)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap siswa terhadap mata

pelajaran PKn.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

60

3.4.3 Variabel Moderator (variabel yang mempengaruhi perlakuan)

Variabel Moderator menurut Sugiyono (2012: 62) adalah variabel yang

mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen. Variabel moderator dalam penelitian

ini adalah model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).

Berikut gambar hubungan dari variabel independen, variabel dependen,

variabel moderator.

Variabel indenpenden Variabel dependen

Variabel moderator

Gambar 3.1 Variabel Penelitian

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner.

Menurut Sugiyono (2010:199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Persepsi siswa Sikap siswa

Paradigma Pedagogi

Reflektif (PPR)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

61

3.5.1 Kuesioner

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner.

Menurut Sugiyono (2010:199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

3.5.2 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku, bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dari seseorang (Sugiyono,

2008: 340). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan foto-foto kegiatan

beberapa siswa yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan supaya data yang

diperoleh melalui foto-foto siswa dapat dipercaya dan mendukung

informasi yang dibutuhkan peneliti. Hasil observasi dan pengamatan akan

lebih dipercaya apabila didukung dengan adanya dokumentasi.

3.5.3 Observasi

Teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan

secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang

dilakukan (Riduwan, 2004: 104). Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan

observasi di kelas untuk melakukan pengamatan keadaan kelas IIB saat

mengikuti pembelajaran. Berikut ini adalah lembar observasi yang

digunakan peneliti dalam observasi kelas penelitian sebagai berikut:

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti guna

mengumpulkan data. Menurut Sugiyono (2010:148) instrumen penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

62

merupakan alat ukur dalam penelitian. Instrumen yang digunakan untuk

penelitian berupa kuesioner. Penelitian ini berdasarkan materi mata pelajaran

PKn yaitu Cinta Lingkungan dengan KD 2.1 Mengenal pentingnya

lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan. Alat ukur yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner persepsi dan sikap siswa.

Menurut Sugiyono (2010:199) Kuesioner merupakan alat pengumpul data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Menurut Sukardi (2003:76) kuesioner atau yang disebut angket terdapat

bermacam-macam pernyataan yang berhubungan erat dengan masalah

penelitian yang hendak dipecahkan, disusun dan disebarkan ke responden

untuk memperoleh informasi di lapangan.

Kuesioner ini terdiri atas enam indikator yang kemudian dijabarkan ke

beberapa pernyataan. Berikut adalah tabel persepsi siswa terhadap model

pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) terdapat tiga indikator

yaitu no 1, 2, 3, dan kuesioner tentang sikap siswa terhadap mata pelajaran

PKn terdapat 3 indikator yaitu no 4, 5, dan 6. Indikator tentang persepsi siswa

diambil dari Hamka (2002) ada dua yaitu menyerap dan mengerti, sedangkan

untuk indikator sikap siswa diambil menurut Walgito (2010) ada tiga yaitu

kognitif, afektif dan konatif. Berikut adalah tabel persepsi siswa dan sikap

siswa sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

63

Tabel 3.3 Kisi-kisi dan Indikator Persepsi dan Sikap

No Kisi-kisi Indikator Pembagian

Indikator

Pernyataan

Farvorable Unfarvorabel

1 Persepsi Persepsi tentang

materi, media, dan

sarana pelajaran

dalam pembelajaran

PKn

Menyerap 1,2,3 8,9,10

Mengerti 4,5,6,7 11,12,13,14

2 Persepsi tentang

langkah-langkah

pelajaran dalam

pembelajaran PKn

Menyerap 15, 16 20, 21

Mengerti 17, 18, 19 22, 23, 24

3 Persepsi tentang

interaksi dalam

pembelajaran PKn

Menyerap 25, 26 30, 31, 32

Mengerti 27, 28, 29 33, 34, 38

Sikap

siswa

terhadap

mata

pelajaran

PKn

Sikap sebelum

mengikuti pelajaran

Kognitif 1, 2 7, 8

Afektif 3, 4 9, 10

Konatif 5, 6 11, 12

5 Sikap saat mengikuti

Pelajaran

Kognitif 13, 14 19, 20

Afektif 15, 16 21, 22

Konatif 17, 18 23, 24

6 Sikap setelah

mengikuti pelajaran

Kognitif 25, 26 31, 32

Afektif 27, 28 33, 34, 35

Konatif 29, 30 36, 37, 38

Dari keenam indikator yang sudah dipaparkan diatas, kemudian

dirinci ke dalam beberapa pernyataan atau deskriptor yang disusun peneliti

bersama dengan peneliti lain yang melakukan penelitian payung yang

dibimbing oleh dosen pembimbing. Deskriptor diambil dari buku

Muhammad Fathurrohman “Model-model Pembelajaran Inovatif” dan

deskriptor diambil dari buku-buku PKn kelas II dengan materi Cinta

Lingkungan. Indikator dalam kuesioner ini dijabarkan kedalam 66

deskriptor. Deskriptor-deskriptor ini terdiri dari pernyataan favorable dan

pernyataan unfavorable.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

64

Menurut Sugiyono (2010:134) Kuesioner ini disusun berdasarkan

Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan

skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrumen yang dapat berupa suatu pernyataan dan

diikuti oleh pilihan respon yang menunjukkan suatu tingkatan. Terdapat

lima jawaban yaitu “Sangat Sesuai (SS)”, “Sesuai (S)”, “Cukup Sesuai”

(CS), “Tidak Sesuai (TS)”, “Sangat Tidak Sesuai (STS)”.

Berikut ini skor untuk pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable.

1) Pernyataan favorable, dengan pilihan jawaban dan skor:

a) Sangat Sesuai (SS) : skor 5

b) Sesuai (S) : skor 4

c) Tidak Mempunyai Pendapat : skor 3

d) Tidak Sesuai (TS) : skor 2

e) Sangat Tidak Sesuai : skor 1

2) Pernyataan unfavorable, dengan pilihan jawaban dan skor:

a) Sangat Sesuai (SS) : skor 1

b) Sesuai (S) : skor 2

c) Tidak Mempunyai Pendapat : skor 3

d) Tidak Sesuai (TS) : skor 4

e) Sangat Tidak Sesuai : skor 5

Kemudian skala Likert ini dimodifikasi. Peneliti membuat empat skor

dalam tiap-tiap alternatif jawaban. Hal ini dilakukan karena untuk

menghindari jawaban dari responden memilih jawaban yang tidak

mempunyai pendapat. Jadi kuesioner yang digunakan adalah kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

65

berstruktur atau tertutup. Kuesioner berstruktur adalah kuesioner yang

berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk

pertanyaan-pertanyaan tersebut (Furchan, 2007). Cara mengisi kuesioner

ini yaitu responden hanya perlu memberikan tanda centang ( √ ) pada

kolom sesuai dengan pilihannya. Berikut ini skor untuk pernyataan

favorable dan pernyataan unfavorable.

1) Pernyataan favorable, dengan pilihan jawaban dan skor:

a) Sangat Sesuai (SS) : skor 5

b) Sesuai (S) : skor 4

c) Tidak Sesuai (TS) : skor 2

d) Sangat Tidak Sesuai (STS) : skor 1

2) Pernyataan unfavorable, dengan pilihan jawaban dan skor:

a) Sangat Sesuai (SS) : skor 1

b) Sesuai (S) : skor 2

c) Tidak Sesuai (TS) : skor 4

d) Sangat Tidak Sesuai (STS) : skor 5

Berdasarkan group discussion peneliti menggunakan tiga indikator

persepsi yaitu persepsi tentang materi, media dan sarana pembelajaran

pada mata pelajaran PKn, persepsi tentang langkah-langkah pembelajaran

mata pelajaran PKn, dan persepsi tentang interaksi dalam pembelajaran

Pkn, namun didalamnya tetap menggunakan indikator menurut Hamka

(2002) ada dua yaitu menyerap dan mengerti. Berikut ini kisi-kisi dari

kuesioner yang akan disebarkan kepada responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

66

Tabel 3.4 Kisi-kisi Pernyataan Kuesioner

1. Persepsi tentang materi, media, dan sarana prasarana dalam

pembelajaran PKn

No Indikator Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable

1

Menyerap

Saya menerima penjelasan tentang

materi yang akan dipelajari dalam

mata pelajaran PKn

Saya mengabaikan

penjelasan tentang materi

yang akan dipelajari dalam

mata pelajaran PKn

2 Setelah mengamati media yang

digunakan saya bertanya jika ada

informasi yang belum jelas

Saya tidak mengamati

media yang digunakan

dalam mata pelajaran PKn

3 Materi dalam mata pelajaran PKn

mudah dipahami

Materi dalam mata

pelajaran PKn sukar

dipahami

4

Mengerti

Media pembelajaran dapat

membuat tugas saya cepat selesai

Media pembelajaran

membuat tugas saya selesai

dalam waktu yang lama

5 Saya menggunakan media

pembelajaran yang telah disediakan

untuk mencari informasi yang

dibutuhkan

Penggunaan media

pembelajaran menghambat

saya untuk mencari

informasi yang dibutuhkan

2. Persepsi tentang langkah-langkah pelajaran dalam pembelajaran PKn

No Indikator Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable

1

Menyerap

Saya mendengarkan tujuan

pembelajaran yang akan dipelajari

dalam mata pelajaran PKn

Saya lupa dengan tujuan

pembelajaran yang akan

dipelajari dalam mata

pelajaran PKn

2 Saya mampu membuat kesimpulan

dari pembelajaran PKn

Saya kesulitan membuat

kesimpulan dari

pembelajaran PKn

3 Saya menyampaikan hasil

pembelajaran yang didapatkan di

depan kelas

Saya menolak untuk

menyampaikan hasil

pembelajaran yang

didapatkan di depan kelas

4

Mengerti

Saya mencoba menemukan manfaat

pembelajaran PKN

Saya merasa kesulitan

menemukan manfaat

pembelajaran PKN

5 Saya memiliki rasa tanggung jawab

dalam melakukan tugas kelompok

Saya menolak untuk

melakukan tugas

kelompok

6 Saya bisa menemukan inti

pembelajaran sendiri

Saya merasa sukar

menemukan inti

pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

67

3. Persepsi tentang interaksi dalam pembelajaran PKn

No Indikator Pernyataan Favorable Pernyataan

Unfavorable

1

Menyerap

Saya dapat mengembangkan

pengetahuan yang didapatkan

kepada teman

Saya mengalami

hambatan dalam

mengembangkan

pengetahuan yang

didapat

2 Saya menyadari pentingnya

bekerja sama dalam mencari

pengetahuan

Saya memilih bekerja

sendiri daripada bekerja

sama dengan teman saat

berdiskusi

3

Saya dapat membantu teman

dengan cara mengajarkan tentang

penggunaan media pembelajaran

Saya mengajarkan

kepada teman tanpa

menggunakan media

pembelajaran

4 Saya dapat bekerjasama dengan

kelompok untuk memecahkan

permasalahan dalam belajar

Saya malas bekerjasama

dengan kelompok untuk

memecahkan

permasalahan dalam

belajar

5 Saya senang dapat berinteraksi

dengan teman sekelompok

Saya sungkan

berinteraksi dengan

teman sekelompok

6

Mengerti

Saya dapat membantu teman yang

kesulitan dalam belajar

Saya menjauhi teman

yang kesulitan dalam

belajar

7 Saya dapat bekerja kelompok

bersama teman

Saya mengalami

kesulitan dalam bekerja

kelompok bersama

teman

8 Saya ikut terlibat dalam diskusi

saat pembelajaran

Saya hanya mengikuti

pendapat teman dalam

diskusi saat

pembelajaran

Berdasarkan group discussion peneliti menggunakan tiga indikator sikap

yaitu sikap sebelum mengikuti pembelajaranm sikap saat mengikuti

pembelajaran, dan sikap setelah mengikuti pembelajaran, namun di

dalamnya tetap menggunakan indikator menurut Walgito (2010) ada tiga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

68

yaitu kognitif, afektif dan konatif. Berikut ini kisi-kisi pertanyaan

kuesioner sikap siswa pada mata pelajaran PKn.

Tabel 3.5 Kisi-kisi pertanyaan Kuesioner Sikap Siswa

4. Sikap Sebelum Mengikuti Pelajaran

No Indikator Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable

1

Kognitif

Saya memperhatikan terhadap mata

pelajaran PKn

Saya malas memperhatikan

mata pelajaran PKn

2 Saya segera memberikan perhatian

terhadap mata pelajaran PKn

Saya kurang memberikan

perhatian terhadap mata

pelajaran PKn

3

Afektif

Saya tertarik mengikuti pelajaran

PKn

Saya malas mengikuti

pelajaran PKn

4 Saya rajin masuk sekolah saat akan

belajar PKn

Saya bolos sekolah saat

akan belajar PKn

5 Saya senang saat akan belajar PKn Saya tidak senang saat akan

belajar PKn

6

Konatif

Saya perlu perisapan dalam

mengikuti pelajaran PKn

Saya tidak perlu perisapan

dalam mengikuti pelajaran

PKn

7 Saya aktif menyiapkan buku PKn Saya tidak menyiapkan

buku PKn

5. Sikap saat mengikuti pelajaran

No Indikator Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable

1

Kognitif

Saya mendapatkan manfaat

pembelajaran yang akan dipelajari

dalam mata pelajaran PKn.

Saya tidak mendapatkan

manfaat pembelajaran yang

akan dipelajari dalam mata

pelajaran PKn.

2

Mata Pelajaran PKn membuat ilmu

pengetahuan saya berkembang.

Mata pelajaran PKn tidak

berpengaruh bagi

kehidupan saya.

3

Mata Pelajaran PKn membuat ilmu

pengetahuan saya berkembang.

Mata pelajaran PKn tidak

berpengaruh bagi

kehidupan saya.

4

Afektif

Saya bersemangat dalam mengikuti

pembelajaran PKn.

Saya kesulitan dalam

mengikuti pembelajaran

PKn.

5 Bagi saya pembelajaran PKn itu

menyenangkan.

Bagi saya pembelajaran

PKn itu sulit.

6

Konatif Saya mendengarkan dengan

sungguh-sungguh saat belajar mata

pelajaran PKn.

Saya mendengarkan

dengan tidak sungguh-

sungguh saat belajar mata

pelajaran PKn.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

69

6. Sikap setelah mengikuti pelajaran

No Indikator Pernyataan Favorable Pernyataan Unfavorable

1

Kognitif

Saya dapat menggunakan

pengetahuan yang didapatkan

dalam kegiatan sehari-hari.

Saya dapat menggunakan

pengetahuan yang didapatkan

terbatas di lingkungan rumah.

2

Afektif

Saya memberikan contoh sikap

tindakan setelah mempelajari

ilmu pengetahuan.

Saya kesulitan memberikan

contoh sikap tindakan setelah

mempelajari ilmu pengetahuan.

3

Saya mengetahui sikap yang

ingin saya kembangkan setelah

mengikuti pembelajaran.

Saya tidak mengetahui sikap

yang ingin dikembangkan setelah

mengikuti pembelajaran.

4

Konatif

Setelah mendapatkan

pengetahuan, saya

menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari.

Setelah mendapatkan

pengetahuan, saya tidak

menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

5

Saya berperilaku baik setelah

mempelajari pembelajaran Pkn.

Saya mengalami hambatan

mengembangkan perilaku setelah

mempelajari Pkn.

Berdasarkan kisi-kisi penyusunan kuesioner persepsi dan sikap di atas, maka

disusun sebaran item kuesioner sebagai serikut:

Tabel 3.6 Sebaran Item Uji Coba Kuesioner Persepsi Siswa

Indikator Indiaktor

Ahli

Pernyataan

farvorable

Pernyataan

unfarvorable

Jumlah

pernyataan

farvorable

Jumlah

pernyataan

unfarvorable

Total

Persepsi tentang

materi, media, dan

sarana pelajaran

dalam pembelajaran

PKn

Menyerap 1, 2, 3 8, 9, 10,

7 7 14 Mengerti 4, 5, 6, 7 11, 12, 13, 14

Persepsi tentang

langkah-langkah

pelajaran dalam

pembelajaran PKn

Menyerap 15, 16 20, 21

5 5 10 Mengerti 17, 18, 19 22, 23,24

Persepsi tentang

interaksi dalam

pembelajaran PKn

Menyerap 25, 26 30, 31, 32

5 5 10 Mengerti 27, 28, 29 33, 34, 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

70

Tabel 3.7 Sebaran Uji Coba Kuesioner Sikap Siswa

Indikator Indikator

Ahli

Pernyataan

farvorable

Pernyataan

unfarvorable

Jumlah

pernyataan

farvorable

Jumlah

pernyataan

unfarvorable

Total

Sikap siswa

sebelum

pembelajaran

Kognitif 1, 2 7, 8

6 6 12 Afektif 3 ,4 9, 10

Konatif 5, 6 11, 12

Sikap siswa

saat

pembelajaran

Kognitif 13, 14 19, 20,

6 6 12 Afektif 15, 16 21,22

Konatif 17, 18 23, 24

Sikap siswa

setelah

pembelajaran

Kognitif 25, 26 31, 32

6 8 14 Afektif 27, 28 33, 34, 35

Konatif 29, 30 36, 37, 38

3.7 Teknik Pengujian Instrumen

Teknik yang digunakan untuk menguji instrumen ini adalah teknik

validitas dan reliabilitas. Validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan untuk

menguji kevalidan dan kereliabilitasan suatu instrumen penelitian. Berikut ini

penjelasan mengenai validitas dan reliabilitas pada penelitian ini.

3.7.1 Validitas

Menurut Sugiyono (2015:176) validitas dibagi menjadi dua validitas

internal / rasional dan validitas eksternal / empiris. Validitas internal terbagi

menjadi dua yaitu validitas konstruk dan validitas isi.

Menurut Sugiyono (2015: 176) penelitian yang mempunyai validasi

internal, bila ada data dihasilkan merupakan fungsi dari rancangan dan

instrumen yang digunakan. Validitas internal instrumen yang berupa test

harus memenuhi constructs validity (validasi konstrak) dan content validity

(validasi isi). Untuk instrumen nontes yang digunakan untuk mengukur sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

71

cukup memenuhi validitas konstuksi (contructs). Hadi (1986) (dalam

Sugiyono 2015:176) menyamakan constructs validity sama dengan validity

by definition. Instrumen yang mempunyai validitas konstruksi, jika instrumen

tersebut digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan didefinisikan. Pada

penelitian ini peneliti akan meneliti tentang hubungan persepsi siswa kelas II

B terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan

sikap siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tlacap maka peneliti akan

menggunakan validasi internal yaitu validasi konstrak (constructs validity).

1. Validitas Instrumen

a. Validitas Isi (Content Validity)

Validitas isi adalah validitas yang menunjukkan apakah suatu alat

ukur/instrumen mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang

hendak diukur (Siregar, 2014: 46-47). Untuk instrumen yang berbentuk

test, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara

isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono,

2015: 182). Peneliti membandingkan instrumen hasil konsultasi terhadap

guru dan kepala sekolah dengan pernyataan hasil kuisioner atau angket

yang diisi oleh siswa. Berikut ini adalah tabel rubik penilaian Expert

Judgement sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

72

Tabel 3.8 Rubik Penilaian

No Komponen Penelitian Expert Judgement Rerata

Skor

Dosen

I

Dosen

II

Guru

SD

Total

1 Kejelasan rumusan 3 4 4 11

2 Kelengkapan cakupan rumusan

indikator

4 4 4 12

3 Kesesuaian dengan buku yang

digunakan

4 3 4 11

4 Kesesuaian dengan indikator yang ingin

dicapai

4 3 4 11

5 Kesesuaian dengan karakter peserta

didik

3 3 3 9

6 Keruntutan dan sistematika isi

instrument

3 4 4 11

7 Kesesuaian isi instrumen dengan buku

yang digunakan

4 4 4 12

8 Mencantumkan referensi buku dalam

instrument

3 3 4 10

9 Ketepatan ejaan 4 4 4 12

10 Ketepatan pilihan kata 3 4 4 11

11 Kebakuan struktur kalimat 3 3 4 10

12 Kebakuan bentuk huruf 4 3 3 10

Total Skor 130

Rata-rata 90,27

Gambar 3.4 Rumus Rata-Rata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

73

Gambar 3.5 Rentang Skor

Berdasarkan dari hasil validasi tabel 3.8 diatas dapat disimpulkan bahwa rerata

skor sebesar 90,27 menunjukkan bahwa instrumen kuesioner penilitian tersebut

layak digunakan dengan perbaikan. Hal tersebut didasarkan pada hasil rata-rata

dari rubik penilaian Expert Judgement berada di rentang skor 41-99.

b. Validitas Konstrak (Construct validaty)

Validitas konstruk merupakan validitas yang berkaitan dengan

kesanggupan alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang

diambil dari teori-teori para ahli (Siregar, 2014: 48). Untuk menguji validitas

konstrak, dapat digunakan pendapat dari para ahli (judgment experts)

(Sugiyono, 2015: 177). Peneliti berkonsultasi dengan guru dan kepala

sekolah mengenai instrumen kreativitas belajar siswa terhadap model

pembelajaran saintifik. Setelah pengujian konstrak dari ahli dan berdasarkan

pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba

instrumen. Instrumen tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi

diambil.

Untuk menguji validasi konstrak (construts validity) dapat digunakan

pendapat ahli (expert judgement). Dalam hal ini setelah instrumen

Kategori Rentang Nilai

Layak tidak perlu perbaikan 100

Layak dengan perbaikan 41 – 99

Tidak Layak 1 – 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

74

dikonstruksi tentang aspek-aspek yang diukur dengan berdasarkan teori

tertentu, maka dikonsultasikan dengan ahli Sugiyono (2015:177). Pada

penelitian ini yang digunakan digunakan untuk validasi kuesioner persepsi

siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan

sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn.

Penentuan validitas kuesioner persepsi siswa terhadap metode Paradigma

Pedagogi Reflektif (PPR) dan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn

dilakukan melalui expert judgement dengan mengkonsultasikan instrumen

pada dosen pembimbing. Kuesioner disebarkan pada siswa kelas II di enam

Sekolah Dasar. Keenam sekolah dasar itu adalah SD Karitas Ngaglik, SD

Muhammadiyah Pepe Bantul, SD 2 Sedayu, SD Sambikerep, SD N Jetis

Bantul, dan SD Plaosan 1. Jumlah seluruh siswa yang mengisi kuesioner ini

adalah 154 siswa. Target penelitian ini adalah masing-masing indikator

minimal satu item yang valid dan reliabel. Berikut hasil uji validitas persepsi

siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)

sebagai berikut:

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa

No Item r hitung r tabel Keputusan

1 Item 1 1 0,158 Tidak valid

2 Item 2 -0,034 0,158 Tidak Valid

3 Item 3 0,166

0,158 Valid

4 Item 4 0,322

0,158 Valid

5 Item 5 0,222

0,158 Valid

6 Item 6 -0,407

0,158 Valid

7 Item 7 0,182

0,158 Valid

8 Item 8 0,031 0,158 Tidak Valid

9 Item 9 0,092 0,158 Tidak Valid

10 Item 10 0,198

0,158 Valid

11 Item 11 0,553 0,158 Valid

12 Item 12 0,114 0,158 Tidak valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

75

13 Item 13 .-0,064 0,158 Tidak valid

14 Item 14 -0,023 0,158 Tidak valid

15 Item 15 0,196 0,158 Valid

16 Item 16 -0,073 0,158 Tidak Valid

17 Item 17 0,078 0,158 Tidak valid

18 Item 18 0,332 0,158 Valid

19 Item 19 0,088 0,158 Tidak Valid

20 Item 20 0,345 0,158 Valid

21 Item 21 0,275

0,158 Valid

22 Item 22 0,100 0,158 Tidak valid

23 Item 23 0,325 0,158 Valid

24 Item 24 0,117 0,158 Tidak valid

25 Item 25 0,005 0,158 Tidak valid

26 Item 26 0,205 0,158 Valid

27 Item 27 -0,038 0,158 Tidak valid

28 Item 28 0,167 0,158 Valid

29 Item 29 -0,058 0,158 Tidak valid

30 Item 30 0,054 0,158 Tidak valid

31 Item 31 -0,268 0,158 Valid

32 Item 32 0,168 0,158 Valid

33 Item 33 0,069 0,158 Tidak valid

34 Item 34 0,193 0,158 Valid

35 Item 35 0,485 0,158 Valid

36 Item 36 0,220 0,158 Valid

37 Item 37 0,498 0,158 Valid

38 Item 38 0,209 0,158 Valid

Peneliti menggunakan SPSS 16.0 untuk menghitung validitas soal Persepsi

siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Refklektif (PPR) Soal

dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel. Dari perhitungan SPSS

dari soal 38 dan diajukan pada 28 siswa, soal yang valid sebanyak 21 soal. Soal-

soal yang valid yaitu 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 15, 18, 20, 21, 23, 26, 28, 31, 32, 34, 35,

36, 3, 38.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

76

Tabel 3.10 Aitem yang valid pada setiap Indikator Persepsi Siswa

No Indikator No item yang

Valid

Jumlah

1 Persepsi tentang materi,

media, dan sarana pelajaran

dalam pembelajaran PKn

3, 4, 5, 6, 7, 10 6

2 Persepsi tentang langkah-

langkah pelajaran dalam

pembelajaran PKn

11, 15, 18,

20,21

5

3 Persepsi tentang interaksi

dalam pembelajaran PKn

23,26,28,31,32,

34,35,36,37,38

10

Tabel 3.11 Hasil Uji Validitas Sikap Siswa

No Item r hitung r tabel Keputusan

1 Item 1 1 0,158 Tidak valid

2 Item 2 0,037 0,158 Tidak valid

3 Item 3 0,142 0,158 Tidak Valid

4 Item 4 0,131 0,158 Tidak valid

5 Item 5 0,003 0,158 Tidak Valid

6 Item 6 -0,009 0,158 Tidak Valid

7 Item 7 0,148 0,158 Valid

8 Item 8 0,198

0,158 Valid

9 Item 9 0,088 0,158 Tidak valid

10 Item 10 0,184

0,158 Valid

11 Item 11 0,204

0,158 Valid

12 Item 12 0,167 0,158 Valid

13 Item 13 0,137 0,158 Tidak Valid

14 Item 14 0,251 0,158 Valid

15 Item 15 -0,042 0,158 Tidak valid

16 Item 16 0,035 0,158 Tidak Valid

17 Item 17 -0,043 0,158 Tidak Valid

18 Item 18 0,186 0,158 Valid

19 Item 19 -0,091 0,158 Tidak valid

20 Item 20 0,072 0,158 Tidak valid

21 Item 21 0,109 0,158 Tidak valid

22 Item 22 0,106 0,158 Tidak valid

23 Item 23 0,061 0,158 Tidak valid

24 Item 24 0,097 0,158 Tidak valid

25 Item 25 0,063 0,158 Tidak valid

26 Item 26 0,088 0,158 Tidak valid

27 Item 27 0,102 0,158 Tidak valid

28 Item 28 -0,092 0,158 Tidak valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

77

29 Item 29 -0,071 0,158 Tidak valid

30 Item 30 -0,245 0,158 Valid

31 Item 31 0,172 0,158 Valid

32 Item 32 -0,022 0,158 Tidak Valid

33 Item 33 0,004 0,158 Tidak valid

34 Item 34 0,074 0,158 Tidak valid

Peneliti menggunakan SPSS 16.0 untuk menghitung validitas soal sikap

siswa terhadap PKn. Soal dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel.

Dari perhitungan SPSS dari soal 34 dan diajukan pada 28 siswa, soal yang valid

sebanyak 9 soal. Soal-soal yang valid yaitu 7, 8, 10, 11, 12, 14, 18, 30, 31.

Tabel 3.12 Item yang valid pada setiap Indikator Sikap Siswa

No Indikator Indikator Ahli No Item yang Valid Jumlah

1

Sikap siswa

sebelum mengikuti

pelajaran

Kognitif 7,8

5 Afektif 10

Konatif 11, 12

2 Sikap siswa saat

mengikuti pelajaran

Kognitif 14

2 Afektif

Konatif 18

3 Sikap siswa setelah

mengikuti pelajaran

Kognitif 31

2 Afektif 30

Konatif

Tabel 3.13 Persepsi siswa

No Item r hitung r tabel Keputusan

1 Item 3 0,166

0,158 Valid

2 Item 4 0,322

0,158 Valid

3 Item 5 0,222

0,158 Valid

4 Item 6 -0,407

0,158 Valid

5 Item 7 0,182

0,158 Valid

6 Item 10 0,198

0,158 Valid

7 Item 11 0,553 0,158 Valid

8 Item 15 0,196 0,158 Valid

9 Item 18 0,332 0,158 Valid

10 Item 20 0,345 0,158 Valid

11 Item 21 0,275

0,158 Valid

12 Item 23 0,325 0,158 Valid

13 Item 26 0,205 0,158 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

78

14 Item 28 0,167 0,158 Valid

15 Item 31 -0,268 0,158 Valid

16 Item 32 0,168 0,158 Valid

17 Item 34 0,193 0,158 Valid

18 Item 35 0,485 0,158 Valid

19 Item 36 0,220 0,158 Valid

20 Item 37 0,498 0,158 Valid

21 Item 38 0,209 0,158 Valid

Tabel 3.14 Valid Sikap Siswa

No Item r hitung r tabel Keputusan

1 Item 7 0,182 0,158 Valid

2 Item 8 0,198

0,158 Valid

3 Item 10 0,184

0,158 Valid

4 Item 11 0,204

0,158 Valid

5 Item 12 0,167 0,158 Valid

6 Item 14 0,251 0,158 Valid

7 Item 18 0,186 0,158 Valid

8 Item 30 -0,245 0,158 Valid

9 Item 31 0,172 0,158 Valid

3.7.2 Reliabilitas

Menurut Azwar (2008:176) reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil suatu

pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu yang mampu

memberikan hasil ukur yang terpercaya, disebut sebagai reliabel. Reliabilitas

adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Menurut Sugiyono (2015 :

173) reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur

objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Data yang yang reliabel

belum tentu valid. Contohnya meteran yang putus ujungnya akan menghasilkan

data yang sama (reliabel) tapi tidak selalu valid. Hal ini disebabkan karena

instrumen (meteran) rusak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

79

Metode pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah metode Alpha

Croach. Rumusnya adalah (Azwar, 2006)

Gambar 3.2 Rumus Alpha Cronbach

Keterangan :

rıı = reabilitas yang dicari

n = Jumlah item pertanyaan yang diuji

∑σt² = Jumlah varians skor tiap-tiap item

σt² = varians total

Hasil perhitungan reliabilitas seluruh instrumen dikategorikan berdasarkan

tabel kriteria koefisien. Menurut Sugiyono (2015: 257) Pedoman untuk

memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.15 Kualifikasi Koefisien Kolerasi.

Interval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi

0,00 – 1,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

Berdasarkan hasil reabilitas persepsi siswa terhadap model Pembelajaran

Paradigma Pedagogi Refklektif (PPR) diperoleh hasil:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

80

Tabel 3.16 Tabel Reliabilitas Persepsi Siswa

Alpha Cronbach’s Kriteria

0.820 Sangat Kuat

Dari tabel diatas menunjukkan nilai Alpha Cronbach’s untuk instrumen

digunakan untuk persepsi siswa terhadap model Paradigma Pedagogi Refklektif

(PPR) 0,820 masuk dengan kriteria sangat kuat. Sehingga instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat yang valid dan reabel.

Tabel 3.17 Tabel Realibilitas Sikap Siswa

Alpha Cronbach’s Kriteria

0.885 Sangat Kuat

Dari tabel diatas menunjukkan nilai Alpha Cronbach’s untuk instrumen

digunakan untuk persepsi siswa terhadap model Paradigma Pedagogi Refklektif

(PPR) 0,885 masuk dengan kriteria sangat kuat. Sehingga instrumen yang

digunakan sudah memenuhi syarat yang valid dan reabel.

3.8 Teknik Analisis Data

Perolehan data dari hasil penelitian kemudian dianalisis agar dapat ditarik

kesimpulan. Teknik analisis data dilakukan setelah data terkumpul untuk

menguji hipotesis yang diajukan. Jenis statistik yang digunakan adalah

statistik inferensial. Statistik inferensial adalah teknik analisis yang

digunakan oleh peneliti untuk menganalisis data sampel yang digunakan

untuk populasi tertentu menurut Sugiyono (2012: 201). Setelah menentukan

jenis statistiknya maka akan 35 ditentukan statistik parametrik atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

81

nonparametrik yang akan digunakan. Statistik parametrik (Sugiyono, 2012:

201) digunakan untuk menguji parameter suatu populasi melalui statistik atau

menguji ukuran populasi melalui data sampel.

3.8.1 Uji Asumsi

3.8.1.1 Uji Normalitas Data

Uji Normalitas data dilakukan setelah data-data terkumpul. Menurut

Priyatno (2008: 28) uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah

data-data yang didapat terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini

penting untuk menentukan jenis statistik yang nanti akan digunakan untuk

analisis data lebih lanjut. Uji normalitas data dilakukan dengan statistik non

parametrik yaitu menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov test. Untuk

penelitian ini kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut (Sarwono, 2010:

25):

a. Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data normal.

b. Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal.

Jika data yang diperoleh terdistribusi normal, uji statistik yang digunakan

selanjutnya adalah uji statistik parametrik, dalam hal ini correlation pearson

product moment. Sedangkan jika data yang diperoleh tidak terdistribusi

normal, uji statistik yang digunakan selanjutnya adalah statistik non

parametrik dalam hal ini Mann-Whitney U-test atau Wilcoxon signed ranks

test. Untuk keperluan penelitian, perhitungan uji normalitas data dilakukan

dengan program komputer IBM SPSS Statistics 16 for Windows dengan

teknik Kolmogorov-Smirnov test dengan tingkat kepercayaan 95%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

82

3.8.1.2 Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk melihat kelas yang diuji memiliki

kemampuan dasar yang sama terlebih dahulu diuji kesamaan variansnya.

Menurut Sugiyono, (2009) Uji homogenitas ini ditujukan untuk menguji

apakah beberapa kelompok memiliki varians yang sama atau tidak.

Untuk keperluan penelitian, perhitungan uji homogenitas data dilakukan

dengan program komputer IBM SPSS Statistics 16 for Windows dengan

tingkat kepercayaan 95%. Sebelum melakukan uji Correlation Pearson

Product Moment, dilakukan uji Levene’s Test terlebih dahulu untuk

mengetahui homogenitas varians data. Suatu data dikatakan homogen

apabila nilai signifikansi pada Levene’s Test > 0,05 (atau p > 0,05)

(Priyatno, 2012:49).

3.8.1.3 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen bersifat linear atau garis lurus

(Nisfiannoor, 2009). Teknik yang digunakan dalam menguji linearitas adalah

Test for Linearity pada program komputer IBM SPSS Statistics 16 for

Windows. Untuk penelitian ini, kriteria yang digunakan adalah sebagai

berikut

1. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka dikatakan bahwa hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen bersifat linear atau

garis lurus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

83

2. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka dikatakan bahwa hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen tidak bersifat linear

atau garis lurus.

3.8.2 Uji Hipotesis

3.8.2.1 Uji Korelasi (Hubungan)

Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara

persepsi siswa dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn yang

menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Refleksi (PPR).

Teknik pengujian klasik untuk mengetahui signifikan hubungan tidak

dengan sendirinya menunjukkan apakah hubungan tersebut cukup substantif

atau tidak. Hubungan dua variabel tersebut dapat terjadi karena adanya

hubungan sebab akibat atau dapat pula terjadi karena kebetulan saja. Dua

variabel dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada variabel yang satu

akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur dengan arah

yang sama (korelasi positif) atau berlawanan (korelasi negatif) (Sugiyono,

2015: 254). Analisis data menggunakan IBM SPSS Statistics 22 for

Windows dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan correlation

pearson product moment.

Peneliti mencari hipotestis ada hubungan persepsi siswa terhadap

sikap siswa akan nilai cinta lingkungan pada mata pelajaran PKn SD

Negeri Tlacap dengan mengunakan product moment. Langkah yang

digunakan mengetahui nilai r, kemudian di konsultasikan mengunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

84

interpertasi terhadap nilai yang diperoleh (r). Iterpertasi nilai koefisien

korelasi dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.16 Koefisien Korelasi

Besar nilai r Tingkat hubungan

0,800-1,00 Sangat Kuat

0,600-0,800 Kuat

0,400-0,600 Sedang

0,200-0,400 Rendah

0,000-0,200 Sangat Rendah

Kemudian langkah-langkah dalam mencari korelasi menggunakan

SPSS 16.0 for Windows antara varibel persepsi dengan varibel sikap.

Apabila sig < dari α maka Ho ditolak dan Hi diterima sehinga hubungan

varibel signifikan. Apabila sig > 0,05 maka Hi diterima dan Ho ditolak

sehingga hubungan antar varibel ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

85

BAB IV

HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

Bab IV ini membahas mengenai hasil penelitian, dan pembahasan.

Deskripsi penelitian menjelaskan tentang subyek penelitian dan bagaimana

peneliti itu dilakukan. Hasil penelitian menjelaskan tentang bagaimana data diolah

dan apakah hasil penelitian menjawab hipotesis penelitian. Pembahasan berisi

mengenai bagaimana hubungan antar hasil penelitian dengan teori-teori yang

sudah diungkapkan pada bab sebelumnya.

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlacap Pandowoharjo yang

beralamat di Desa Tlacap Pandowoharjo Sleman Yogyakarta. Penelitian ini

dilaksanakan pada tanggal 3-12 November 2016 Tahun Ajaran 2016/2017.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II B. Objek dari penelitian ini adalah

persepsi siswa dan sikap siswa.

Penelitian ini adalah berbentuk soal kuisoner, kemudian kuisoner akan

diolah dengan cara memasukkan jawaban responden ke tabulasi data yang

telah disiapkan. Ada 4 alternatif jawaban yang diberi tanda (√) yaitu sangat

setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Untuk pernyataan yang positif,

jawabanresponden Sangat Setuju (SS) skor 5, Setuju (S) skor 4, Tidak Setuju

(TS) skor 2, Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1. Sebaliknya jika pernyataan

negatif, jawaban responden Sangat Setuju (SS) skor 1, Setuju (S) skor 2,

Setuu (S) skor 2, Tidak Setuju (TS) skor 4, Sangat Tidak Setuju (STS) skor 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

86

4.2 Hasil Penelitian

Penelitian dilakukan terhadap siswa SD (Sekolah Dasar) untuk

membuktikan hubungan persepsi siswa dan sikap siswa. Penelitian dilakukan

dengan jenis penelitian kuantitatif menggunakan Metode Survei, sehingga

penelitian mengambil sampel dari satu populasi atau satu kelas. Variabel

independen adalah persepsi siswa, variabel dependen adalah sikap siswa, dan

variabel moderator adalah model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif.

Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yang terdiri dari dua

bagian, yakni satu bagian untuk mengukur persepsi siswa dan satu bagian yang

lain untuk mengukur sikap siswa.

Hasil penelitian yang akan dibahas lebih lanjut mengenai deskripsi data

dan dipaparkan lebih lengkap mengenai kuesioner pada persepsi dan sikap

siswa pada mata pelajaran PKn. Data yang diperoleh oleh peneliti berupa data

kuantitatif dan disertai data kualitatif sebagai elemen tambahan untuk lebih

mengetahui pengaruh tindakan. Data kuantitatif yang diperoleh adalah hasil

kuesioner pada kelompok siswa menggunakan kuesioner tertutup. Data yang

diperoleh dari kuesioner untuk mengukur persepsi siswa dan sikap siswa pada

siswa dianalisis dengan menggunakan program komputer yang bernama SPSS

Versi 16.0 dengan tingkat kepercayaan 95%.

4.2.1 Uji Asumsi

4.2.1.1 Uji Normalitas Persepsi dan Sikap Siswa

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui skor dalam sampel

berasal dari populasi yang memiliki distribusi normal atau tidak. Data

yang diperoleh dari kuesioner untuk mengukur persepsi dan sikap pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

87

siswa dianalisis terlebih dahulu dengan uji normalitas menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov Test. Uji normalitas tersebut untuk menentukan jenis

uji statistik yang akan digunakan dalam analisis data selanjutnya. Jika nilai

sig. (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data normal, sedangkan jika nilai sig.

(2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal. Jika data yang

diperoleh terdistribusi normal, uji statistik yang digunakan selanjutnya

adalah uji statistik parametrik, dalam hal ini correlation pearson product

moment. Sedangkan jika distribusi data tidak terdistribusi normal, uji

statistik yang digunakan selanjutnya adalah uji statistik non parametrik,

dalam hal ini adalah Mann Whitney U-Test atau Wilcoxon Signed Ranks

Test. Berdasarkan analisis uji normalitas dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh hasil sebagai berikut ini:

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Kuesioner Persepsi Siswa

No. Aspek Sig. (2- tailed) Keterangan

1 Kuesioner persepsi siswa 0,789 Data Normal

2 Kuesioner sikap siswa 0,877 Data Normal

Berdasarkan analisis statistik di atas, aspek kuesioner persepsi siswa

memiliki nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,789 (atau p > 0,05), aspek kuesioner

sikap siswa memiliki nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,877 (atau p > 0,05). Nilai

nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,830 (atau p > 0,05).

Nilai sig. (2-tailed) pada aspek kuesioner pada persepsi dan sikap siswa

memiliki distribusi data yang normal karena nilai sig. (2-tailed) lebih besar

dari 0,05 (atau p > 0,05). Berdasarkan uji normalitas tersebut diperoleh hasil

bahwa skor pada aspek kuesioner terdistribusi normal, maka uji statistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

88

yang digunakan selanjutnya adalah uji statistik parametrik, dalam hal ini

correlation pearson product moment.

Analisis data pada persepsi siswa menggunakan statistik parametrik,

dalam hal ini correlation pearson product moment dengan tiga langkah

berikut: 1) Uji homogenitas, yaitu untuk memastikan bahwa data yang

diperoleh memiliki varians data yang sama atau tidak. 2) Uji Linear, yaitu

untuk mengatuhi apakah hubungan antara variabel independen dengan

variabel dependen bersifat linear atau garis lurus. 3) Uji hipotesis korelasi

(hubungan), untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi siswa

dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn.

4.2.1.3 Uji Homogenitas Persepsi Siswa

Langkah pertama yang dilakukan setelah mengetahui normalitas data

kuesioner dari masing-masing kelompok yaitu melakukan analisis mengenai

data memiliki varians yang sama atau tidak dengan menggunakan data dari

persepsi siswa. Dilakukan mencari nilai Levene’s statistic terlebih dahulu

untuk mengetahui homogenitas varians data. Suatu data dikatakan memiliki

homogenitas varians apabila nilai signifikansi pada nilai Levene’s > 0,05

(atau p > 0,05) (Priyatno, 2012:49).

Tabel 4.2 Hasil uji homogenitas persepsi dan sikap siswa

No. Aspek Nilai Levene

Statistic

Sig. (2-tailed) Keterangan

1 Skor kuesioner persepsi

siswa

3,368 0,000 Homogen

2 Skor kuesioner sikap

siswa

3,368 0,000 Homogen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

89

Berdasarkan nilai Levene’s statistic pada data kuesioner persepsi siswa

diperoleh besar nilai F = 511,425 dengan signifkansi sebesar 0,072 (atau p >

0,05) berarti ada perbedaan varians homogen yang signifikan antara hasil

data persepsi siswa pada siswa dengan kata lain data tersebut memiliki varian

yang sama sehingga untuk analisis selanjutnya dapat menggunakan

correlation pearson product moment.

4.2.1.5 Uji Linearitas

Berikut ini merupakan hasil uji linearitas antara persepsi siswa dan sikap

siswa:

Tabel 4.3 Hasil uji linearitas

Aspek F Sig. (2-tailed) Keterangan

Persepsi dan sikap siswa pada mata

pelajaran PKn

30,296 0,000 Linear

Berdasarkan Hasil uji linearitas antara persepsi siswa dan sikap siswa,

dapat diperoleh jika nilai signifikansinya adalah 0,000. Hal ini membuktikan

bahwa data dalam penelitian ini memiliki hubungan yang lurus dari satu titik

ke titik yang lain atau disebut juga linear karena memiliki nilai signifikasi

yang kurang dari 0,05 atau (p < 0,05) (Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki,

2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

90

Gambar 4.1 Gambar grafik P-P Plot of Regression Standardized Residual

Hasil dari gambar grafik 4.1 menunjukkan bahwa data-data yang

menyatakan hubungan antara persepsi siswa dan sikap siswa kelas II

cenderung berkumpul pada garis lurus. Hal ini semakin menunjukkan bahwa

data dalam penelitian ini linear dan terlihat jika variabel persepsi

mempengaruhi variabel sikap.

4.2.2 Uji Hipotesis

4.2.2.5 Uji Hipotesis Korelasi (Hubungan) Persepsi dan Sikap Siswa Kelas II

Uji hipotesis korelatif dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan

antara persepsi siswa dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn yang

menggunakan model pembelajaran yang konvensional dengan Paradigma

Pedagogi Reflektif (PPR). Analisis statistik dilakukan dengan program

komputer IBM SPSS Statistics 16 for Windows dengan tingkat kepercayaan

95% menggunakan correlation pearson product moment. Kriteria yang

digunakan untuk menarik kesimpulan adalah jika nilai sig. (2-tailed)> 0,05

maka tidak ada hubungan antara skor posttest persepsi siswa-posttest sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

91

siswa pada siswa, jika nilai sig. (2-tailed)< 0,05 maka ada hubungan antara

skor kuesioner pada sikap siswa. Hasil uji hubungan skor kuesioner pada

sikap siswa akan dibahas di bawah ini.

Tabel 4.4 Uji correlation pearson product moment

No Aspek Mean Std.

Deviation

Pearson

Correlation

Sig. (2-

tailed)

Keterangan

1 Kuesioner

persepsi

siswa

77,43 8,749 0,734 0,000 Terdapat

hubungan

2 Kuesioner

sikap siswa

33,79 5,266 0,734 0,000 Terdapat

hubungan

Hasil analisis dengan correlation pearson product moment pada siswa

kuesioner persepsi siswa diperoleh nilai pada data posttest persepsi siswa Std.

Deviation= 8,749 Mean= 77,43 dibandingkan dengan data kuesioner sikap

siswa dengan nilai Std. Deviation= 5,266 Mean= 33,79 Pearson Correlation

= 0,734. Nilai sig. (2-tailed) yaitu 0,000 kurang dari 0,05 atau (p<0,05)

sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan

antara skor persepsi siswa dan sikap siswa kelas II pada mata pelajaran Pkn.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Pembahasan Uji Hipotesis

4.3.1.1 Hubungan Antara Persepsi Siswa dengan Sikap Siswa pada Mata

Pelajaran PKn

Pembahasan yang diambil pada penelitian ini adalah untuk mengetahui

hubungan persepsi siswa kelas II pada mata pelajaran PKn sebagai variabel

terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi siswa kelas II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

92

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) dengan Correlation

sebesar 0,734. Berdasarkan hasil tersebut jika persepsi siswa dan sikap siswa

kelas II pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tlacap memiliki hubungan

positif. Artinya bila semakin positif persepsi siswa maka sikap siswa dalam

pembelajaran pada mata pelajaran PKn akan semakin positif pula. Hal ini

terjadi persepsi menurut Kuswana (2012) persepsi merupakan proses saat

seseorang mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka

guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Persepsi siswa memiliki

hubungan yang kuat dengan sikap siswa ketika pembelajaran PKn, karena

persepsi positif seseorang siswa terhadap pembelajaran PKn yang dilakukan

dapat membuat perilaku siswa dalam pembelajaran menjadi baik, dengan

belajar PKn siswa dapat memahami, menghayati serta mewujudkan nilai-

nilai cinta lingkungan. Hal ini sesuai dengan Soetarno (1989) bahwa sikap

sebagai pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk

bertindak terhadap objek tertentu. Dengan demikian sikap siswa tercermin

dalam suatu tindakan atau perilaku dan perilaku siswa tertuju pada objek

sikap yang akan lebih baik lagi serta sebagai reaksi atas pengetahuan dan

perasaan yang dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

93

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berikut ini berisi tiga hal yang hendak diuraikan oleh peneliti, yaitu

kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan terhadap siswa-siswi kelas II

B SD Negeri Tlacap pada mata pelajaran PKn adalah:

5.1.1 Terdapat hubungan yang positif antara persepsi dan sikap siswa kelas II

pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tlacap Pandowoharjo. Hal itu

dibuktikan dengan analisis statistik correlation pearson product

moment pada uji hipotesis correlation pada siswa dengan nilai sig.(2-

tailed) yaitu 0,000 (atau p<0,05). Sehingga Hnull ditolak dan Hi

diterima yang berarti terdapat hubungan yang positif antara persepsi

dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn. Diketahui pula nilai Pearson

Correlation pada penelitian ini adalah 0,734. Dengan demikian dapat

diketahui apabila hubungan dari kedua variabel termasuk dalam

hubungan yang kuat karena berada pada rentang nilai 0,600-0,800.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Selama penelitian ini berlangsung ada beberapa keterbatasan, yaitu:

5.2.1 Keterbatasan waktu jam pelajaran pada mata pelajaran PKn hanya

sekali dalam satu minggu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

94

5.2.2 Pelaksanaan penelitian dengan menggunakan model pembelajaan

PPR memerlukan waktu yang lama.

5.3 Saran

Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan adalah:

5.3.1 Peneliti perlu memperhatikan tempat dan situasi lingkungan sekolah

sebelum melakukan pembelajaran.

5.3.2 Penelitian dilakukan ketika situasi tenang dan kondusif suapaya

penelitian dapat berjalan dengan baik dan siswa kelas II dapat

berdiskusi dengan siswa lain tanpa ada gangguan dari lingkungan

sekolah.

5.3.3 Kegiatan pembelajaran menggunakan model Paradigma Pedagogi

Reflektif (PPR) membutuhkan waktu yang banyakatau lama,

sehingga guru harus memperhitungkan alokasi waktu yang

digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

95

DAFTAR PUSTAKA

Agus Erwan Purwanto. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif untuk Administrasi

Publik dan Masalah-masalah Sosial. Jogjakarta: Gava Media.

Atmaja Hendricus Dwi. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Paradigma

Pedagogi Reflektif (PPR) Dalam Mata Pelajaran PKn Terhadap

Kesadaran Siswa Akan Nilai Demokrasi di SD Kanisius Wirobrajan.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Aziz,Wahab& Supriya. (2011). Teori & Landasan Pendidikan Kewarganegaraan.

Bandung: Alfabeta.

Azwar, S. (2005). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

-----------. (2007). Sikap Manusia, Teori dan Pengukuannya, Edisi kedua.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Branca, A.A., (1964). Psychology: The Science of Behavior. Allyn and Bacon

Inc.:Boston.

Davidoff,L.L. (1981). Introduction to Psychology. McGraw-Hill, International

Book Company, Internatonal Student Edition: Tokyo.

------------------. (1988). Psikologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Depdiknas.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan (KTSP). Jakarta: Depdiknas.

Djari. (1991). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.

Furchan, A. (2007). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar Offset.

Gerungan. (1988). Psikologi Sosial. Bandung: Penerbit PT Eresco. (hal 149)

Hamka. (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineko Cipta.

Huminata, E. W.S. (2013). Persepsi Siswa Kelas VIII SMP Stella Duce 1

Yogyakarta Mengenai Keberhasilannya dalam Melaksanakan Tugas

Perkembangan dan Implikasinya Terhadap Topik-topik Bimbingan

Klasikal. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Kontour, R. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: PPM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

96

Kuncoro, L.S. (2010). Perbedaan Sikap Terhadap Ejaan Bahasa Indonesia

antara Mahasiswa Angkatan 2006 dan Angkatan 2009 Program Studi

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Falkultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Kurikulum Tingkat Satuan Nasional (KTSP). Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional (Depdiknas).

Kuswana, W.S (1012). Taksonomi Kognitif Perkembangan Ragam Berpikir.

Bandung: PT Remaja Rodakarya.

Ling, J., & Catling, J. (2012). Psikoogi Kognitif. Jakarta: ERLANGGA.

Matlin, M.T. (1988). Conition (2nd edition). New York: Holt, Rinehart and

Winston. Inc. (hal 23).

Mulyana, Dedy. (2000). Ilmu Komunikasi, Pengantar. Bandung: Remaja

Rosadakarya.

Nurlaili, Lili. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan: untuk SD/MI Kelas II.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Prawiradilaga, D.S., & Siregar, E (2008). Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Sagita, Desy. (2015). Hubungan Persepsi Guru Tentang Perencanaan

Pembelajaran Tematik Dengan Kinerja Guru di SD Se-Kecamatan

Kalasan Kabupaten sleman. yogyakarta: Universitas sanata Dharma.

Sajari. 2008. Pendidikan kewarganegaraan: untuk SD/MI kelas II/Sajari, Suharto.

Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Riduwan. 2004. metode Riset. Jakarta : Rineka

Soetarno. (1989). Psikologi Sosial. Yogyakarta: Kanisius.

Subagya, S.J. (2010). Paradigma Pedagogi Reflektif Memahami Peserta Didik

Menjadi Cerdas dan Berkarakter. Yogyakarta: Kanisius.

----------------. (2012). Paradigma Pedagogi Reflektif Memahami Peserta Didik

Menjadi Cerdas dan Berkarakter. Yogyakarta: Kanisius.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuntitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

------------. (2009). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

97

------------. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Model Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

------------. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods).

Bandung: Alfabeta.

------------. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suharnan. (2005). Psikologi Kognitif. Surabaya: Srikandi.

Sumari. (2010). Hubungan antara Prestasi Pendidikan Agama Islam Terhadap

Sikap Keberagamaan Siswa di SD Negeri Canggal Kecamatan

Candiroto Kabupaten Temanggung Tahun 2009/2010. Jawa Tengah:

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Saltiga.

Sumiati, A., Bestari, P. (2008). Menjadi Warga Negara yang Baik. Jakarta: Pusat

Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Kencana Media

Pustaka Group.

Theresia. (2011). Penerapan Pembelajaran Pedagogi Reflektif dalam

pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience dan

Compassion kelas IIIC SD Kanisius Demangan Baru I. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Tim PPR SD Kanisius. (2009). Paradigma Pedagogi Reflektif

Taurizky, A.N.D. (2015). Perbedaan Prestasi Belajar Siswa atas Penerapan

Paradigma PEdagogi Reflektif dalam Berbagai Pekerjaan Kelas IV

Sekolah Dasar. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Wahab., A. A. Dkk. (2011). Teori & Landasan Pendidikan Kewarganegaraan.

Bandung:Penerbit Alfabeta.

Walgito, Bimo. (1978). Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Penerbit

Andi Offset.

------------------. (1980). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: ANDI. (hal:99-

102)

Winataputra, dkk. (2008). Materi dan Pembelajaan PKn SD. Jakarta:pusat

Penerbitan Universitas Terbuka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

98

Woodworth, R.S., and Marquis, D., (1957). Psychology. Henry Holt and

Company: New York.

https://hadrianusnoi.wordpress.com/about/cinta-lingkungan/ (di unduh pada

tanggal 9 Desember 2016, pukul 14.35.)

http://eprints.uny.ac.id/8060/3/bab%202%20-%2008108247074.pdf (di unduh

pada tanggal 15 Desember 2016, pukul 05.37 WIB.)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/42313/4/Chapter%20II.pdf (di

unduh pada tanggal 15 Desember 2016, pukul 05.48 WIB.)

http://fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2016/09/Materi-Bacaan-Bab-I-Hakikat-

Fungsi-dan-Tujuan-PPKn.pdf (di unduh pada tanggal 6 Januari 2017,

pukul 12.05 WIB.)

http://repository.upi.edu/4620/5/S_PKN_0907312_Chapter2.pdf (di unduh pada

tanggal 6 Januari 2017, pukul 11.58 WIB.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

99

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

100

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

101

Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

102

Lampiran 3 Hasil Perhitungan Item Validitas dan Reabilitas Persepsi Siswa

No Item r hitung r tabel Keputusan

1 Item 1 1 0,158 Tidak valid

2 Item 2 -0,034 0,158 Tidak Valid

3 Item 3 0,166

0,158 Valid

4 Item 4 0,322

0,158 Valid

5 Item 5 0,222

0,158 Valid

6 Item 6 -0,407

0,158 Valid

7 Item 7 0,182

0,158 Valid

8 Item 8 0,031 0,158 Tidak Valid

9 Item 9 0,092 0,158 Tidak Valid

10 Item 10 0,198

0,158 Valid

11 Item 11 0,553 0,158 Valid

12 Item 12 0,114 0,158 Tidak valid

13 Item 13 .-0,064 0,158 Tidak valid

14 Item 14 -0,023 0,158 Tidak valid

15 Item 15 0,196 0,158 Valid

16 Item 16 -0,073 0,158 Tidak Valid

17 Item 17 0,078 0,158 Tidak valid

18 Item 18 0,332 0,158 Valid

19 Item 19 0,088 0,158 Tidak Valid

20 Item 20 0,345 0,158 Valid

21 Item 21 0,275

0,158 Valid

22 Item 22 0,100 0,158 Tidak valid

23 Item 23 0,325 0,158 Valid

24 Item 24 0,117 0,158 Tidak valid

25 Item 25 0,005 0,158 Tidak valid

26 Item 26 0,205 0,158 Valid

27 Item 27 -0,038 0,158 Tidak valid

28 Item 28 0,167 0,158 Valid

29 Item 29 -0,058 0,158 Tidak valid

30 Item 30 0,054 0,158 Tidak valid

31 Item 31 -0,268 0,158 Valid

32 Item 32 0,168 0,158 Valid

33 Item 33 0,069 0,158 Tidak valid

34 Item 34 0,193 0,158 Valid

35 Item 35 0,485 0,158 Valid

36 Item 36 0,220 0,158 Valid

37 Item 37 0,498 0,158 Valid

38 Item 38 0,209 0,158 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

103

Lampiran 4 Hasil Perhitungan Item Validitas Sikap Siswa

No Item r hitung r tabel Keputusan

1 Item 1 1 0,158 Tidak valid

2 Item 2 0,037 0,158 Tidak valid

3 Item 3 0,142 0,158 Tidak Valid

4 Item 4 0,131 0,158 Tidak valid

5 Item 5 0,003 0,158 Tidak Valid

6 Item 6 -0,009 0,158 Tidak Valid

7 Item 7 0,148 0,158 Valid

8 Item 8 0,198

0,158 Valid

9 Item 9 0,088 0,158 Tidak valid

10 Item 10 0,184

0,158 Valid

11 Item 11 0,204

0,158 Valid

12 Item 12 0,167 0,158 Valid

13 Item 13 0,137 0,158 Tidak Valid

14 Item 14 0,251 0,158 Valid

15 Item 15 -0,042 0,158 Tidak valid

16 Item 16 0,035 0,158 Tidak Valid

17 Item 17 -0,043 0,158 Tidak Valid

18 Item 18 0,186 0,158 Valid

19 Item 19 -0,091 0,158 Tidak valid

20 Item 20 0,072 0,158 Tidak valid

21 Item 21 0,109 0,158 Tidak valid

22 Item 22 0,106 0,158 Tidak valid

23 Item 23 0,061 0,158 Tidak valid

24 Item 24 0,097 0,158 Tidak valid

25 Item 25 0,063 0,158 Tidak valid

26 Item 26 0,088 0,158 Tidak valid

27 Item 27 0,102 0,158 Tidak valid

28 Item 28 -0,092 0,158 Tidak valid

29 Item 29 -0,071 0,158 Tidak valid

30 Item 30 -0,245 0,158 Valid

31 Item 31 0,172 0,158 Valid

32 Item 32 -0,022 0,158 Tidak Valid

33 Item 33 0,004 0,158 Tidak valid

34 Item 34 0,074 0,158 Tidak valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

104

Lampiran 5 Hasil perhitungan Uji Normalitas

Hasil Normalitas Persepsi dan sikap siswa

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

persepsi 28 72.18 9.064 59 97

sikap 28 31.68 5.143 23 41

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

persepsi sikap

N 28 28

Normal Parametersa Mean 72.18 31.68

Std. Deviation 9.064 5.143

Most Extreme

Differences

Absolute .123 .112

Positive .123 .112

Negative -.073 -.103

Kolmogorov-Smirnov Z .652 .590

Asymp. Sig. (2-tailed) .789 .877

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

105

Lampiran 6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas

Hasil Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

persepsi_sikap

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

3.368 1 54 .072

ANOVA

persepsi_sikap

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between

Groups 26665.786 1 26665.786 511.425 .000

Within Groups 2815.571 54 52.140

Total 29481.357 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

106

Lampiran 7 hasil Perhitungan Linieritas

Hasil Linieritas

Variables Entered/Removedb

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 Persepsia . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Sikap

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .734a .538 .520 3.647

a. Predictors: (Constant), Persepsi

b. Dependent Variable: Sikap

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 402.924 1 402.924 30.296 .000a

Residual 345.790 26 13.300

Total 748.714 27

a. Predictors: (Constant), Persepsi

b. Dependent Variable: Sikap

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.401 6.249 -.064 .949

Persepsi .442 .080 .734 5.504 .000

a. Dependent Variable: Sikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

107

Lampiran 8 Hasil Perhitungan Correlation

Paired Samples Statistics

Mean N

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Pair 1 Persepsi 77.43 28 8.749 1.653

Sikap 33.79 28 5.266 .995

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Persepsi &

Sikap 28 .734 .000

Paired Samples Test

Paired Differences

t Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Persepsi -

Sikap

43.64

3 6.057 1.145 41.294 45.991

38.13

0 27 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

108

Lampiran 9 Hasil Kuesioner Siswa

Hasil kuesioner siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

122

Lampiran 10 Expert Judgement

Tabel Rubik Penilaian

No Komponen Penelitian Expert Judgement Rerata

Skor

Dosen

I

Dosen

II

Guru

SD

Total

1 Kejelasan rumusan 3 4 4 11

2 Kelengkapan cakupan rumusan

indicator

4 4 4 12

3 Kesesuaian dengan buku yang

digunakan

4 3 4 11

4 Kesesuaian dengan indikator yang

ingin dicapai

4 3 4 11

5 Kesesuaian dengan karakter peserta

didik

3 3 3 9

6 Keruntutan dan sistematika isi

instrument

3 4 4 11

7 Kesesuaian isi instrumen dengan

buku yang digunakan

4 4 4 12

8 Mencantummkan referensi buku

dalam instrument

3 3 4 10

9 Ketepatan ejaan 4 4 4 12

10 Ketepatan pilihan kata 3 4 4 11

11 Kebakuan struktur kalimat 3 3 4 10

12 Kebakuan bentuk huruf 4 3 3 10

Total Skor 130

Rata-rata 90,27

Rumus Rata-Rata

Rentang Skor

Kategori Rentang Nilai

Layak tidak perlu perbaikan 100

Layak dengan perbaikan 41 – 99

Tidak Layak 1 – 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

123

Lampiran 11 Foto Penelitian

Foto-Foto saat mengerjakan Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

125

Lampiran 12 SILABUS

Nama Sekolah : SD NEGERI TLACAP PANDOWOHARJO

Mata Pelajaran : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn)

Kelas : II

Semester : I

Standar Kompetensi :2. MENAMPILKAN SIKAP CINTA LINGKUNGAN

Kompetensi

Dasar

Materi Pokok

dan Uraian

Materi

Pengalaman Belajar Indikator Pencapaian

Kompetensi

Model

Pembelajaran Penilaian

Alokasi

Waktu

Sumber/ Bahan/

Alat

2.1 Mengenal

pentingnya

lingkungan alam

seperti dunia

tumbuhan dan

dunia hewan.

- Skap cinta

lingkungan

- Pentingnya

lingkungan

alam dunia

tumbuhan

dan hewan

PERTEMUAN 1

Mengidentifikasi

pentingnya

lingkungan alam di

dalam kehidupan.

Menjelaskan

pentingnya

lingkungan alam

dalam dunia

tumbuhan dan hewan.

Mendiskusikan

pentingnya menjaga

Competence

2.1.1 Siswa mampu

memahami

pentingnya

lingkungan alam

seperti dunia

tumbuhan dan dunia

hewan (Kognitif)

2.1.2 Siswa mampu

memahami cara

menjaga lingkungan

alam seperti

tumbuhan dan hewan

Paradigma

Pedagogi

Reflektif

Jenis:

- Tes

-Non Tes

Bentuk:

Tugas

individu

Diskusi

kelompok

Instrume

2 x 35

menit.

- Sajari.

2008. Pendidikan

kewarganegaraa

n: untuk SD/MI

kelas II/Sajari,

Suharto. Jakarta :

Pusat Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

- Gambar- gambar

membuang

sampah

sembarangan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

126

lingkungan alam

tumbuhan dan hewan.

Menjelaskan sebab

akibat jika kita tidak

menjaga lingkungan

alam dan hewan.

(Kognitif)

2.1.3 Siswa mampu

memahami sebab dan

akibat jika menjaga

lingkungan tumbuhan

dan hewan (Kognitif)

Siswa mampu

merawat lingkungan

alam tumbuhan dan

hewan di sekitar

rumah dan sekolah

(Psikomotor)

Conscience

Siswa mampu

menunjukkan sikap

cinta lingkungan

alam tumbuhan dan

hewan di rumah

dan di sekolah

(Afektif)

Compassion

Siswa mampu

mengnilaii pendapat

teman yang

mengutarakan

pendapatnya

n:

-Soal

-Kunci

jawaban

-Rubrik

Penilaian

orang menyapu,

gambar-gambar

hewan, tanaman

dan lingkungan

bersih di sekitar

sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

127

(Afektif)

2.1 Mengenal

pentingnya

lingkungan alam

seperti dunia

tumbuhan dan

dunia hewan.

- Skap cinta

lingkungan

- Pentingnya

menjaga

lingkungan

alam dunia

tumbuhan

dan hewan

PERTEMUAN II

Menjelaskan

pengertian perundang-

undangan daerah.

Mendiskusikan

perbedaan fungsi

peraturan tingkat

daerah.

Mengidentifikasi

berbagai hal yang

perlu diatur dengan

perundang-undangan

daerah.

Menjelaskan sebab

beberapa hal perlu

diatur dengan

perundang-undangan

daereah

Competence

Siswa mampu

memahami pengertian

perundang-undangan

daerah (Kognitif)

Siswa mampu

mengetahui macam-

macam peraturan di

masyarakat (Kognitif)

Siswa mampu

memahami perbedaan

fungsi tiap peraturan

yang berlaku daerah

(Kognitif)

Siswa mampu

mengetahui berbagai

hal yang perlu diatur

dengan undang-

undang melalui media

pembelajaran yang

telah disediakan

(Psikomotor)

Siswa mampu

Paradigma

Pedagogi

Reflektif

Jenis:

-Tes

-Non Tes

Bentuk:

Tugas

individu

Diskusi

kelompok

Instrume

n:

-Soal

-Kunci

jawaban

-Rubrik

Penilaian

2 x 35

menit.

- Sajari.

2008. Pendidikan

kewarganegaraa

n: untuk SD/MI

kelas II/Sajari,

Suharto. Jakarta :

Pusat Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

- Gambar- gambar

hewan, tanaman

dan lingkungan

bersih di sekitar

sekolah

- Poster cinta

lingkungan

- Pewarna

- Gambar

lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

128

memahami sebab dan

asas pembuatan

undang-undang di

daerah (Kognitif)

Conscience

Siswa mampu

mematuhi peraturan

yang ada di

masyarakat (Afektif)

Compassion

Siswa mampu

mengnilaii pendapat

teman yang

mengutarakan

pendapatnya

(Afektif)

2.2 Melaksanakan

pemeliharaan

lingkungan

alam

Cara

memelihara

lingkungan di

rumah dan

sekolah.

PERTEMUAN KE III

Membaca informasi

dan menjelaskan

UUD 1945.

Membaca informasi

dan menjelaskan

Competence

Siswa mampu

mengetahui tata

urutan perundang-

undangan di

Paradigma

Pedagogi

Reflektif

Jenis:

-Tes

-Non Tes

2 x 35

menit.

- Sajari.

2008. Pendidikan

kewarganegaraa

n: untuk SD/MI

kelas II/Sajari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

129

undang-undang atau

peraturan pengganti

undang-undang.

Membaca informasi

dan menjelaskan

Peraturan Pemerintah.

Membaca informasi

dan menjelaskan

Peraturan Presiden.

Membaca informasi

dan menjelaskan

Peraturan Daerah.

Indonesia (Kognitif)

Siswa mampu

memahami

kandungan dan fungsi

peraturan-peraturan

perundang-undangan

yang berlaku di

Indonesia berdasarkan

hierarkinya (Kognitif)

Bentuk:

Tugas

individu

Diskusi

kelompok

Instrume

n:

-Soal

-Kunci

jawaban

-Rubrik

Penilaian

Suharto. Jakarta :

Pusat Perbukuan,

Departemen

Pendidikan

Nasional.

- Aksi bersih-

bersih

- Sapu

- Ember

- Kemoceng

Contoh keikut

sertaan dalam

menjaga

lingkungan

alam di rumah

dan di sekolah

Membaca berbagai

contoh peraturan.

Menjelaskan sebab

masyarakat harus

mematuhinya, serta

akibat yang akan

terjadi jika

masyarakat

melanggarnya.

Siswa mampu

mengetahui akibat

mematuhi peraturan

dan undang-undang

bagi individu dan

masyarakat (Kognitif)

Mengetahui akibat

melanggar peraturan

dan undang-undang

bagi individu dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

130

masyarakat (Kognitif)

Siswa mampu

mengetahui pengaruh

adanya peraturan

perundang-undangan

yang berlaku di

Indonesia dalam

kehidupan sehari-hari

(Afektif)

Siswa mampu

mengetahui peraturan

perundang –

undangan melalui

media pembelajaran

yang telah disediakan

(Psikomotor)

Conscience

Siswa mampu

mematuhi peraturan

yang berlaku baik di

sekolah maupun di

masyarakat (Afektif)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

132

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Tlacap

Kelas/ Semester : II / I

Mapel/ Materi : PKn / Cinta Lingkungan

Hari/ Tanggal : Rabu, 19 Oktober 2016

Pertemuan ke : 1

Jumlah Pertemuan : 2 JP ( 2 x 35 menit)

A. Standar Kompetensi

2. Menampilkan sikap cinta lingkungan

B. Kopetensi Dasar

2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan

dunia hewan.

C. Indikator Pembelajaran

Competence (Akademik/ Keterampilan)

2.1.1 Menjelaskan pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan

dan dunia hewan (Kognitif)

2.1.2 Menjelaskan cara menjaga lingkungan alam seperti tumbuhan dan

hewan (Kognitif)

2.1.3 Menyebutkan sebab dan akibat jika menjaga lingkungan tumbuhan

dan hewan (Kognitif)

2.1.4 Menggambar poster lingkungan alam tumbuhan dan hewan di sekitar

rumah dan sekolah (Psikomotor)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

133

Conscience (Hati Nurani)

2.1.6 Menunjukkan sikap cinta lingkungan alam tumbuhan dan hewan di

rumah dan di sekolah (Afektif)

Compassion (Kepedulian Sosial)

2.1.7 Mengnilaii pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya

(Afektif)

D. Tujuan

Competence (Akademik/ Keterampilan)

2.1.1 Siswa mampu memahami pentingnya lingkungan alam seperti dunia

tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)

2.1.2 Siswa mampu memahami cara menjaga lingkungan alam seperti

tumbuhan dan hewan (Kognitif)

2.1.3 Siswa mampu memahami sebab dan akibat jika menjaga lingkungan

tumbuhan dan hewan (Kognitif)

2.1.4 Siswa mampu merawat lingkungan alam tumbuhan dan hewan di

sekitar rumah dan sekolah (Psikomotor)

Conscience (Hati Nurani)

2.1.6 Siswa mampu ikut serta dalam menjaga lingkungan alam tumbuhan

dan hewan di rumah dan di sekolah (Afektif)

Compassion (Kepedulian Sosial)

2.1.7 Siswa mampu mengnilaii pendapat teman yang mengutarakan

pendapatnya (Afektif)

E. Materi Pokok

Sikap cinta lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

134

F. Model dan metode pembelajaran

Model Pembelajaran : Pedagogi Reflektif

Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, dan presentasi

G. Nilai Kemanusiaan

a. Kerjasama

b. Peduli

c. Peka

H. Langkah-langkah Pembelajaran

1. Pertemuan ke-1

Langkah-langkah Pembelajaran Langkah- langkah

PPR

Alokasi

Waktu

1. Kegiatan Awal

- Salam, Doa pembuka

- Apersepsi: guru bertanya

pada siswa:

Siapa yang tadi pagi

bangun kesiangan atau

terlambat?

Apa yang membuat kalian

bangun kesiangan?

Apakah kalian sudah siap

menerima pembelajaran

hari ini ?

- Orientasi: guru

menyampaikan tujuan

pelajaran yaitu pentingnya

lingkungan alam seperti dunia

tumbuhan dan dunia hewan.

Konteks

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

135

- Motivasi: guru mengajak

siswa bernyanyi “Ayo Belajar

Bersama” (terlampir)

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Guru mengajak siswa

menyimak gambar-gambar

mengenai contoh perbuatan

anak-anak menjaga

lingkungan serta poster cinta

lingkungan di sekitar.

- Siswa dan guru melakukan

tanya jawab mengenai gambar

yang ditampilkan

- Siswa dan guru merumuskan

definisi tentang pentingnya

menjaga lingkungan alam dan

hewan

- Guru menjelaskan akibat jika

tidak menjaga lingkungan

- Siswa dibagi dalam kelompok,

masing-masing kelompok

terdiri dari 5-6 siswa

- Masing-masing kelompok

membahas dan berdiskusi

tentang akibat jika tidak

menjaga lingkungan.

- Guru memberikan beberapa

soal untuk dikerjakan bersama

kelompok sebagai LKS

- Perwakilan kelompok

Pengalaman

40 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

136

menyampaikan hasil diskusi

ke depan kelas.

- Siswa dan guru membahas

mengenai sikap kita jika

berada di lingkungan alam

- Guru memberikan contoh

poster kepada siswa mengenai

pemeliharaan lingkungan.

- Siswa merefleksikan apa yang

telah dilakukan selama proses

belajar

- Siswa diberi pertanyaan-

pertanyaan refleksi oleh guru

secara lisan

Refleksi

Elaborasi

- Siswa diminta mewarnai poster

atau gambar bertema cinta

lingkungan ( gambar

seseorang menyiram tanaman

dan menanam pohon )

Konfirmasi

- Siswa diminta memperlihatkan

gambar mencintai lingkungan

di depan kelas

- Siswa maju ke depan

memperlihatkan hasil kepada

guru

Aksi

1. Kegiatan Penutup

- Siswa dan guru menyimpulkan

materi yang telah dipelajari

- Tidak lanjut “guru meminta

Evalusi

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

137

siswa menuliskan cara

menjaga lingkungan alam dan

hewan dengan bertanya

kepada orangtua”

- Siswa diminta mengerjakan

post test

- Siswa menutup pelajaran

dengan berdoa.

I. Refleksi (Terlampir)

J. Aksi

Competence

Siswa yang belum jelas, akan mempelajari kembali bersama teman atau

guru.

Siswa yang sudah jelas akan menggunakan ilmunya dalam kehidupan

sehari-hari.

Conscience

Siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

Compassion

Siswa mau bekerjasama dengan baik dalam kelompok

Siswa peka terhadap sesame yang membutuhkan bantuan selain proses

belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

138

K. Kecakapan Hidup

Kecakapam untuk berfikir rasional

Kecakapan diri untuk bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan peduli

Kecakapan berfikir untuk memecahkan masalah denga kreatif dan inofatif.

L. Evaluasi Pembelajaran

Jenis Penilaian (Terlampir)

a. Tes Tertulis (competence)

b. Non tes (Conscience, Compassion)

Pedoman Penilaian (Terlampir)

M. Sumber Belajar

Media

Gambar mewarnai perilaku cinta lingkungan, contoh poster cinta

lingkungan

Alat dan bahan

Alat tulis, kertas gambar, pewarna, pengaris dan kertas gambar

Sumber Belajar

Sajari., dan Suharto. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan

Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Nasional.

N. Teknik Penilaian

1. Jenis/ Teknik Penilaian

Aspek Penilaian Jenis Teknik

Competence Tes Tertulis

Conscience Non tes Peniliaan diri

Compassion Non tes Peniliaan diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

139

2. Instrumen

- Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubrik Penilaian

(terlampir)

3. Pedoman Pensekoran

- Terlampir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

140

LAMPIRAN

Lampiran lagu

Ayo Belajar Bersama

Pada hari ini ayolah kita sekolah

Sekolah bersama teman-teman semuanya

Belajar bersama itu sangatlah menarik

Ayo kita semua yo semangat belajarnya

Yo, ayo, ayo ayo, ayo, ayo, ayo

Yo, ayo, ayo, ayo belajar bersama

Penilaian Competence

Indikator 2.1.1 Siswa mampu memahami pentingnya lingkungan alam seperti dunia

tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)

2.1.2 Siswa mampu memahami cara menjaga lingkungan alam seperti

tumbuhan dan hewan (Kognitif)

2.1.3 Siswa mampu memahami sebab dan akibat jika menjaga

lingkungan tumbuhan dan hewan (Kognitif)

2.1.4 Siswa mampu merawat lingkungan alam tumbuhan dan hewan di

sekitar rumah dan sekolah (Psikomotor)

Teknik Penilaian Tes

Instrumen Tes Esaay

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

141

Soal

1. Apakah kita harus menjaga lingkungan alam dan hewan ?

2. Sebutkan pentingnya menjaga lingkungan alam dan hewan!

3. Apakah akibatnya jika kita tidak menjaga lingkungan alam dan hewan?

4. Sebutkan contoh perbuatan menjaga lingkungan alam tumbuhan dan

hewan di sekitarmu!

5. Ceritakan pengalamanmu ketika kamu ikut memelihara lingkungan

alam!

Kunci jawaban

1. Iya untuk melestarikan berbagai jenis tumbuhan dn hewan.

2. Untuk menjaga kelestarian hidup tumbuhan dan hewan dan agar tidak

punah.

3. Hewan dan tumbuhan akan punah dan lingkungan menjadi rusak .

4. Membersihkan dedaunan, menjaga kelestarian hewan dengan tidak

membunuhnya, dan mengenbangbiakan tumbuhan dan hewan agar tidak

punah.

- Evaluasi

Penilaian Conscience

Indikator 2.1.6 Siswa mampu menunjukkan sikap cinta lingkungan alam

tumbuhan dan hewan di rumah dan di sekolah (Afektif)

Teknik

Penilaian

Penilaian diri

Instrumen Tugas

Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

142

Format Penilaian Diri

Nama siswa: …………….. Kelas/ No.Absen:…../……

Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!

No Aspek Penilaian Ya Tidak

Sikap bertanggung jawab

1 Saya memiliki tanggung jawab dalam menunjukkan sikap cinta

lingkungan alam dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah.

2 Saya memiliki kemauan untuk bertanggung jawab dalam melestarikan

lingkungan

3 Saya bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan alam dan hewan di

sekolah.

4 Saya bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan alam dan hewan di

rumah

Keterangan:

Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0

Pedoman Pensekoran

Kriteria Baik sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Kurang

1

Sikap

bertanggung

jawab

Memenuhi 4

aspek

penilaian

Memenuhi 3

aspek

penilaian

Memenuhi 2

aspek

penilaian

Memenuhi 1

aspek

penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

143

Penilaian Compassion

Indikator 2.1.7 Siswa mampu mengnilaii pendapat teman yang mengutarakan

pendapatnya (Afektif)

Teknik

Penilaian

Penilaian diri

Instrumen Tugas

Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!

Format Penilaian Diri

Nama siswa: …………….. Kelas/ No.Absen:…../……

Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!

No Aspek Penilaian Ya Tidak

Sikap mengnilaii pendapat

1 Saya mengnilaii seluruh anggota kelompok dalam mengerjakan tugas

2 Saya mengnilaii teman kelompok yang mempunyai pendapat.

3 Saya menerima masukan dari teman kelompok.

4 Saya tidak memaksakan pendapat saya dengan kelompok.

Keterangan:

Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0

Pedoman Pensekoran

Kriteria Baik sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Kurang

1

Sikap

mengnilaii

pendapat

Memenuhi 4

aspek

penilaian

Memenuhi 3

aspek

penilaian

Memenuhi 2

aspek

penilaian

Memenuhi 1

aspek

penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

144

Materi Pembelajaran

1. Arti Mencintai Lingkungan

Lingkungan terdiri dari tanah, air, dan udara.ada bermacam tumbuhan dan hewan.

Ada makhluk hidup dan benda mati. Semuanya memiliki manfaat bagi kehidupan

manusia. Bayangkan bila kita tidak dapat merawat lingkungan. Apa yang akan

terjadi pada kelangsungan hidup manusia?

Karena itu, kita wajib menjaga dan melestarikan alam sekitar supaya alam tidak

cepat rusak dan akhirnya habis atau punah. Jika alam sekitar kita rusak, kita tidak

lagi bisa menikmati manfaatnya dan pada akhirnya kita yang rugi.

1. Memelihara Lingkungan Alam

Lingkungan alam memiliki banyak kekayaan dan kita dapat memanfaatkannya

untuk berbagai kepentingan. Namun, kita wajib mempergunakannya secara benar

dan hemat. Tujuannya, agar alam tetap lestari dan dapat terus digunakan sampai

ke generasi-generasi yang akan datang. Melestarikan lingkungan merupakan

tanggung jawab bersama. Berbagai cara dapat kita lakukan dalam pemeliharaan

lingkungan alam sekitar. Tumbuhan, binatang, sungai, gunung, laut, danau, dan

saluran air dapat kita jaga dengan berbagai cara yang tepat dan benar agar kita

dapat memetik manfaatnya di masa yang akan datang.

1. Memelihara lingkungan tumbuh-tumbuhan

2. Memelihara binatang

3. Memelihara sungai, gunung, laut, danau, dan saluran air

1. Sungai

Cara memelihara sungai:

Tidak membuang sampah ke sungai

Tidak membuang limbah pabrik ke sungai

Tidak menebang pepohonan di sekitar sungai

Tidak mengambil batu atau pasir secara liar

Tidak menggunakan bahan peledak atau racun untuk menangkap ikan

1. Gunung

Cara memelihara gunung :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

145

Tidak menebang pohon secara liar dan berlebihan

Tidak membakar hutan, terutama bagi peladang liar

Tidak memburu/membunuh hewan yang dilindungi

Tidak melakukan penambangan liar yang merusak gunung dan hutan

Harus menanami kembali hutan yang telah gundul (melakukan reboisasi)

Soal

1. Apakah kita harus menjaga lingkungan alam dunia tumbuhan dan hewan ?

2. Sebutkan pentingnya menjaga lingkungan alam dunia tumbuhan dan hewan!

3. Apakah akibatnya jika kita tidak menjaga lingkungan alam dan menjaga

hewan?

4. Sebutkan contoh perbuatan menjaga lingkungan alam tumbuhan dan hewan

di sekitarmu!

5. Ceritakan pengalamanmu ketika kamu ikut memelihara lingkungan!

Pertanyaan Refleksi

1. Hari ini kita sudah belajar mengenai apa saja?

2. Apakah kalian ada kesulitan dalam menerima pembelajaran hari ini?

3. Bagaimana perasaan kalian setelah menerima pembelajaran hari ini?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

146

LEMBAR KERJA SISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

148

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Tlacap

Kelas/ Semester : II / I

Mapel/ Materi : PKn / Cinta Lingkungan

Hari/ Tanggal : Rabu / 26 Oktober 2016

Pertemuan ke : 2

Jumlah Pertemuan : 2 JP ( 2 x 35 menit)

A. Standar Kompetensi

2. Menampilkan sikap cinta lingkungan

B. Kopetensi Dasar

2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan

dunia hewan.

C. Indikator Pembelajaran

Competence (Akademik/ Keterampilan)

2.1.1 Menjelaskan pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan

dunia hewan (Kognitif)

2.1.2 Menguraikan cara menjaga lingkungan alam seperti tumbuhan dan

hewan (Kognitif)

2.1.3 Menggambar dunia tumbuhan dan hewan (Psikomotor)

2.1.4 Mendiskusikan perbedaan dunia tumbuhan dan hewan (Kognitif)

Conscience (Hati Nurani)

2.1.5 Menunjukkan sikap cinta lingkungan alam tumbuhan dan hewan di

rumah dan di sekolah (Afektif)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

149

Compassion (Kepedulian Sosial)

2.1.6 Mengnilaii pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya

(Afektif)

D. Tujuan

Competence (Akademik/ Keterampilan)

2.1.1 Siswa mampu menjelaskan pentingnya lingkungan alam seperti dunia

tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)

2.1.2 Siswa mampu menguraikan cara menjaga lingkungan alam seperti

tumbuhan dan hewan (Kognitif)

2.1.3 Dengan penjelasan guru siswa mampu menggambar dunia tumbuhan

dan hewan (Psikomotor)

2.1.4 Dengan berdiskusi siswa mampu memahami perbedaan dunia hewan

dan tumbuhan (Kognitif)

Conscience (Hati Nurani)

2.1.5 Siswa mampu menunjukkan sikap cinta lingkungan alam tumbuhan

dan hewan di rumah dan di sekolah (Afektif)

Compassion (Kepedulian Sosial)

2.1.7 Siswa mampu mengnilaii pendapat teman yang mengutarakan

pendapatnya (Afektif)

E. Materi Pokok

Sikap cinta lingkungan

F. Model dan metode pembelajaran

Model Pembelajaran : Pedagogi Reflektif

Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, dan presentasi

G. Nilai Kemanusiaan

a. Kerjasama

b. Peduli

c. Peka/ kepekaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

150

H. Langkah-langkah Pembelajaran

2. Pertemuan ke-1I

Langkah-langkah Pembelajaran

Langkah-

langkah

PPR

Alokasi

Waktu

1. Kegiatan Awal

- Salam, Doa pembuka

- Apersepsi: guru bertanya pada

siswa :

Siapa yang tadi pagi bangun

kesiangan atau terlambat ?

Apakah kalian sudah

sarapan ?

Apakah sudah siap

menerima pembelajaran ?

- Orientasi: guru menyampaikan

tujuan pelajaran yaitu sikap

mencintai dan menjaga lingkungan.

- Motivasi: guru mengajak siswa

bertepuk semangat (terlampir)

Konteks

10 menit

2. Kegiatan Inti

Eksplorasi

- Siswa menyimak gambar-gambar

mengenai contoh dunia tumbuhan

dan hewan yang ditampilkan di

depan kelas agar siswa dapat

mengenal dunia tumbuhan dan

dunia hewan

- Siswa dan guru melakukan tanya

jawab mengenai definisi tentang

pentingnya menjaga lingkungan

alam dunia tumbuhan dan

pentingnya merawat, menjaga di

dunia hewan

- Siswa dibagi dalam kelompok,

masing-masing kelompok terdiri

Pengalaman

40 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

151

dari 5-6 siswa

- Masing-masing kelompok

mengidentifikasi fungsi atau

manfaat dunia tumbuhan dan

hewan dalam kehidupan sehari-hari

- Masing-masing kelompok

membahas dan berdiskusi tentang

perbedaan dunia tumbuhan dan

hewan

- Masing-masing kelompok

menyampaikan hasil diskusi ke

depan kelas.

- Siswa dan guru membahas

mengenai sikap kita jika berada di

lingkungan alam

- Siswa merefleksikan apa yang telah

dilakukan selama proses belajar

- Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan

refleksi oleh guru

Refleksi

Elaborasi

- Siswa diminta membuat gambar

mengenai dunia tumbuhan dan

hewan.

Konfirmasi

- Siswa diminta memperlihatkan

gambar dunia tumbuhan dan hewan

yang telah dibuat kepada guru

Aksi

3. Kegiatan Penutup

- Siswa dan guru menyimpulkan

materi yang telah dipelajari

- Tidak lanjut “guru meminta siswa

menuliskan cara menjaga

lingkungan alam dan hewan dengan

bertanya kepada orangtua”

- Siswa diminta mengerjakan post

test

- Siswa menutup pelajaran dengan

berdoa.

Evaluasi

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

152

I. Refleksi (Terlampir)

J. Aksi

Competence

- Siswa yang belum jelas, akan mempelajari kembali bersama teman

atau guru.

- Siswa yang sudah jelas akan menggunakan ilmunya dalam kehidupan

sehari-hari.

Conscience

- Siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

Compassion

- Siswa mau bekerjasama dengan baik dalam kelompok

- Siswa peka terhadap sesama yang membutuhkan bantuan selain proses

belajar

K. Kecakapan Hidup

Kecakapam untuk berfikir rasional

Kecakapan diri untuk bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan peduli

Kecakapan berfikir untuk memecahkan masalah denga kreatif dan

inofatif.

L. Evaluasi Pembelajaran

1. Jenis Penilaian (Terlampir)

a. Tes Tertulis (competence)

b. Non tes (Conscience, Compassion)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

153

2. Pedoman Penilaian (Terlampir)

M. Sumber Belajar

Media

Gambar contoh Sikap Cinta Lingkungan dan Hewan

Alat dan bahan

Alat tulis, kertas gambar, pewarna

Sumber Belajar

Sajari., dan Suharto. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan

Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Nasional.

N. Teknik Penilaian

1. Jenis/ Teknik Penilaian

Aspek Penilaian Jenis Teknik

Competence Tes Tertulis

Conscience Non tes Peniliaan diri

Compassion Non tes Peniliaan diri

2. Instrumen

- Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubric Penilaian

(terlampir)

3. Pedoman Pensekoran

- Terlampir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

154

LAMPIRAN

Penilaian Competence

Indikator 2.1.1 Menjelaskan pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan

dan dunia hewan (Kognitif)

2.1.2 Menguraikan cara menjaga lingkungan alam seperti tumbuhan dan

hewan (Kognitif)

2.1.3 Menggambar dunia tumbuhan dan hewan (Psikomotor)

2.1.4 Mendiskusikan perbedaan dunia tumbuhan dan hewan (Kognitif)

Teknik Penilaian Tes

Instrumen Tes Esaay

Soal

1. Sebutkan perbedaan dunia hewan dan dunia tumbuhan ?

2. Apakah kita perlu memilihara lingkungan alam?sebutkan alasannya!

3. Bagimanakah sikap yang baik terhadap lingkungan alam dunia hewan dan

tumbuhan ?

Kunci jawaban

1. Dunia tumbuhan adalah suasana dimana hanya ada tumbuhan di sekitar

seperti hutan, dan jika dunia hewan adalah suasana dimana hanya ada

hewan atau sekumpulan hewan di suatu tempat

2. Perlu, karena kita sebagai manusia harus memelihara lingkungan dan

menjaganya jika bukan manusia siapa lagi yang akan memelihara

lingkungan alam tersebut, agar lingkungan tetap terjaga, bersih dan

nyaman

3. Menjaganya, merawat lingkungan, menyayangi hewan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

155

Penilaian Conscience

Indikator 2.1.5 Menunjukkan sikap cinta lingkungan alam tumbuhan dan hewan di

rumah dan di sekolah (Afektif)

Teknik Penilaian Penilaian diri

Instrumen Tugas

Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!

Format Penilaian Diri

Nama siswa: …………….. Kelas/ No.Absen:…../……

Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!

No Aspek Penilaian Ya Tidak

Sikap bertanggung jawab

1 Saya memiliki tanggung jawab dalam menunjukkan sikap cinta

lingkungan alam dan tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah.

2 Saya memiliki kemauan untuk bertanggung jawab dalam melestarikan

lingkungan

3 Saya bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan alam dan hewan di

sekolah.

4 Saya bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan alam dan hewan di

rumah

Keterangan:

Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0

Pedoman Pensekoran

Kriteria Baik sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Kurang

1

Sikap

bertanggung

jawab

Memenuhi 4

aspek

penilaian

Memenuhi 3

aspek

penilaian

Memenuhi 2

aspek

penilaian

Memenuhi 1

aspek

penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

156

Penilaian Compassion

Indikator 2.1.6 Menilsi pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya (Afektif)

Teknik Penilaian Penilaian diri

Instrumen Tugas

Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!

Format Penilaian Diri

Nama siswa: …………….. Kelas/ No.Absen:…../……

Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!

No Aspek Penilaian Ya Tidak

Sikap mengnilaii pendapat

1 Saya mengnilaii seluruh anggota kelompok dalam mengerjakan tugas

2 Saya mengnilaii teman kelompok yang mempunyai pendapat.

3 Saya menerima masukan dari teman kelompok.

4 Saya tidak memaksakan pendapat saya dengan kelompok.

Keterangan:

Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0

Pedoman Pensekoran

Kriteria Baik sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Kurang

1

Sikap

mengnilaii

pendapat

Memenuhi 4

aspek

penilaian

Memenuhi 3

aspek

penilaian

Memenuhi 2

aspek

penilaian

Memenuhi 1

aspek

penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

157

Lampiran Materi Pembelajaran

1. Arti Mencintai Lingkungan

Lingkungan terdiri dari tanah, air, dan udara.ada bermacam tumbuhan dan hewan.

Ada makhluk hidup dan benda mati. Semuanya memiliki manfaat bagi kehidupan

manusia. Bayangkan bila kita tidak dapat merawat lingkungan. Apa yang akan

terjadi pada kelangsungan hidup manusia?

Karena itu, kita wajib menjaga dan melestarikan alam sekitar supaya alam tidak

cepat rusak dan akhirnya habis atau punah. Jika alam sekitar kita rusak, kita tidak

lagi bisa menikmati manfaatnya dan pada akhirnya kita yang rugi.

2. Memelihara Lingkungan Alam

Lingkungan alam memiliki banyak kekayaan dan kita dapat memanfaatkannya

untuk berbagai kepentingan. Namun, kita wajib mempergunakannya secara benar

dan hemat. Tujuannya, agar alam tetap lestari dan dapat terus digunakan sampai

ke generasi-generasi yang akan datang. Melestarikan lingkungan merupakan

tanggung jawab bersama. Berbagai cara dapat kita lakukan dalam pemeliharaan

lingkungan alam sekitar. Tumbuhan, binatang, sungai, gunung, laut, danau, dan

saluran air dapat kita jaga dengan berbagai cara yang tepat dan benar agar kita

dapat memetik manfaatnya di masa yang akan datang.

4. Memelihara lingkungan tumbuh-tumbuhan

5. Memelihara binatang

6. Memelihara sungai, gunung, laut, danau, dan saluran air

1. Sungai

Cara memelihara sungai:

Tidak membuang sampah ke sungai

Tidak membuang limbah pabrik ke sungai

Tidak menebang pepohonan di sekitar sungai

Tidak mengambil batu atau pasir secara liar

Tidak menggunakan bahan peledak atau racun untuk menangkap ikan

2. Gunung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

158

Cara memelihara gunung :

Tidak menebang pohon secara liar dan berlebihan

Tidak membakar hutan, terutama bagi peladang liar

Tidak memburu/membunuh hewan yang dilindungi

Tidak melakukan penambangan liar yang merusak gunung dan hutan

Harus menanami kembali hutan yang telah gundul (melakukan reboisasi)

Gambar dunia hewan dan tumbuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

159

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri Tlacap

Kelas/ Semester : II / I

Mapel/ Materi : PKn / Cinta Lingkungan

Hari/ Tanggal : Rabu/ 9 November 2016

Pertemuan ke : 3

Jumlah Pertemuan : 2 JP ( 2 x 35 menit)

A. Standar Kompetensi

2. Menampilkan sikap cinta lingkungan

B. Kopetensi Dasar

2.2 Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam

C. Indikator Pembelajaran

Competence (Akademik/ Keterampilan)

2.2.1 Menugaskan membaca teks mengenai pemeliharaan lingkungan alam

seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)

2.2.2 Menentukan inti teks mengenai pemeliharaan lingkungan alam seperti

dunia tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)

2.2.3 Melakukan kegiatan pemeliharaan lingkungan alam seperti dunia

tumbuhan dan hewan (Psikomotor)

2.2.4 Mengaitkan cara memelihara lingkungan alam dengan kehidupajn

sehari-hari dunia tumbuhan dan hewan (Kognitif)

Conscience (Hati Nurani)

2.2.5 Menunjukkan sikap memelihara lingkungan alam tumbuhan dan

hewan di rumah dan di sekolah (Afektif)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

160

Compassion (Kepedulian Sosial)

2.1.6 Mengnilaii pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya

(Afektif)

D. Tujuan

Competence (Akademik/ Keterampilan)

2.2.1 Siswa mampu membaca teks mengenai pemeliharaan lingkungan

alam seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)

2.2.2 Siswa mampu menentukan inti teks mengenai pemeliharaan

lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)

2.2.3 Dengan membaca teks, siswa mampu melakukan kegiatan

pemeliharaan lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan hewan

(Psikomotor)

2.2.4 Dengan membaca teks, siswa mampu mengaitkan cara memelihara

lingkungan alam dengan kehidupajn sehari-hari dunia tumbuhan dan

hewan (Kognitif)

Conscience (Hati Nurani)

2.2.5 Siswa mampu menunjukkan sikap memelihara lingkungan alam

tumbuhan dan hewan di rumah dan di sekolah (Afektif)

Compassion (Kepedulian Sosial)

2.1.7 Siswa mampu mengnilaii pendapat teman yang mengutarakan

pendapatnya

(Afektif)

E. Materi Pokok

Sikap cinta lingkungan

F. Model dan metode pembelajaran

Model Pembelajaran : Pedagogi Reflektif

Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, dan presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

161

G. Nilai Kemanusiaan

1. Kerjasama

2. Peduli

3. Peka

H. Langkah-langkah Pembelajaran

3. Pertemuan ke-III

Langkah-langkah Pembelajaran Langkah-

langkah PPR

Alokasi

Waktu

1. Kegiatan Awal

- Salam, Doa pembuka

- Apersepsi: guru bertanya pada siswa :

Siapa yang tadi pagi bangun kesiangan atau

terlambat?

Apa yang membuat kalian bangun

kesiangan?

Apakah akibatnya apabila bangun

kesiangan ?

- Orientasi: guru menyampaikan tujuan

pelajaran yaitu sikap mencintai dan menjaga

lingkungan.

- Motivasi: guru mengajak siswa bertepuk

semangat (terlampir)

Konteks

10 e

n

4

0

m

e

n

i

t

i

t

2. Kegiatan Inti

Elaborasi

- Guru memberikan teks bacaan mengenai

pemiliharan lingkungan

- Siswa membaca teks dan di minta untuk

menemukan inti dari bacaan tersebut

- Guru bertanya jawab dengan siswa

mengenai inti dari bacaan tersebut

- Guru memberikan penjelasan mengenai

keterkaitan bacaan dengan kehidupan.

- Guru bertanya apakah siswa dapat

mengaitkan bacaan dengan kehidupan

sehari-hari

- Guru meminta siswa menuliskan cara

memelihara lingkungan sesuai dengan

bacaan

- Siswa dibagi dalam kelompok, masing-

masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa

Pengalaman

40 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

162

- Guru memberikan pertanyaan sesuai

dengan bacaan

- Masing-masing kelompok membahas dan

berdiskusi tentang pertanyaan yang

terdapat dalam bacaan

- Masing-masing kelompok menyampaikan

hasil diskusi ke depan kelas.

- Siswa dan guru membahas mengenai sikap

kita jika berada di lingkungan alam dan

cara memeliharanya

- Guru memperlihatkan gambar-gambar

mengenai perilaku menjaga lingkungan

agar siswa mampu menerapkan sesuai

dengan gambar

- Siswa merefleksikan apa yang telah

dilakukan selama proses belajar

- Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan

refleksi oleh guru

Refleksi

Ekplorasi

- Siswa diminta melakukan kegiatan

pemeliharaan lingkungan di halaman

sekolah (misalnya : membersihkan

halaman dari sampah, menyiram tanaman,

dsb )

Konfirmasi

- Siswa bertanya kepada guru apakah yang

dikerjakan sudah baik dan benar dalam

menjaga lingkungan

Aksi

3. Kegiatan Penutup

- Siswa dan guru menyimpulkan materi yang

telah dipelajari

- Tidak lanjut “guru meminta siswa

menceritakan pengalaman dalam

memelihara lingkungan ”

- Siswa diminta mengerjakan post tes

- Siswa menutup pelajaran dengan berdoa.

Evaluasi

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

163

I. Refleksi (Terlampir)

J. Aksi

Competence

Siswa yang belum jelas, akan mempelajari kembali bersama teman

atau guru.

Siswa yang sudah jelas akan menggunakan ilmunya dalam kehidupan

sehari-hari.

Conscience

Siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi

Compassion

Siswa mau bekerjasama dengan baik dalam kelompok

Siswa peka terhadap sesama yang membutuhkan bantuan selain

proses belajar

K. Kecakapan Hidup

- Kecakapam untuk berfikir rasional

- Kecakapan diri untuk bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan peduli

- Kecakapan berfikir untuk memecahkan masalah denga kreatif dan

inofatif.

Evaluasi Pembelajaran

L. Jenis Penilaian (Terlampir)

c. Tes Tertulis (competence)

d. Non tes (Conscience, Compassion)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

164

M. Pedoman Penilaian (Terlampir)

N. Sumber Belajar

Media

Gambar tentang contoh perilaku menjaga tumbuhan dan hewan

Alat dan bahan

Alat tulis, sapu, ember, kemonceng dan gambar-gambar contoh

cinta lingkungan

Sumber Belajar

Sajari., dan Suharto. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan

Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Nasional.

O. Teknik Penilaian

1. Jenis/ Teknik Penilaian

Aspek Penilaian Jenis Teknik

Competence Tes Tertulis

Conscience Non tes Peniliaan diri

Compassion Non tes Peniliaan diri

2. Instrumen

- Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubric Penilaian

(terlampir)

3. Pedoman Pensekoran

- Terlampir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

165

LAMPIRAN

Penilaian Competence

Indikator 2.2.1 Menugaskan membaca teks mengenai pemeliharaan

lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan

(Kognitif)

2.2.2 Menentukan inti teks mengenai pemeliharaan lingkungan

alam seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)

2.2.3 Melakukan kegiatan pemeliharaan lingkungan alam seperti

dunia tumbuhan dan hewan (Psikomotor)

2.2.4 Mengaitkan cara memelihara lingkungan alam dengan

kehidupan sehari-hari dunia tumbuhan dan hewan

(Kognitif)

Teknik Penilaian Tes

Instrumen Tes Esaay

Soal

1. Sebutkan cara memelihara lingkungan alam !

2. Apa akibat jika tidak memelihara lingkungan !

3. Bagaimana sikapmu jika melihat lingkungan yang tercemar ?

4. Apa keterkaitan bacaan dengan memlihara lingkungan ?

Kunci jawaban

1. Cara menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan,

tidak mencemari lingkungan dan selalu memelihara lingkungan alam‟

2. Akibatnya lingkungan akan terasa tidak nyaman dan hewan tidak dapat

hidup sehat

3. Sikapku akan menjaga lingkungan seperti tidak membuang sampah

sembarangan dan menjaga hewan yang berada di lingkungan alam tidak

menyakitinyaBacaannya berisi mengenai kegiatan siswa memelihara

lingkungan dan dari bacaan itu dapat mempraktikkan sesuai dengan

kegiatan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

166

Penilaian Conscience

Indikator 2.2.5 Menunjukkan sikap memelihara lingkungan alam tumbuhan dan

hewan di rumah dan di sekolah (Afektif)

Teknik Penilaian Penilaian diri

Instrumen Tugas

Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!

Format Penilaian Diri

Nama siswa: …………….. Kelas/ No.Absen:…../……

Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!

No Aspek Penilaian Ya Tidak

Sikap bertanggung jawab

1 Saya memiliki tanggung jawab dalam memilihara lingkungan

2 Saya memiliki kemauan untuk bertanggung jawab dalam memilihara

lingkungan

3 Saya bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan alam dunia

tumbuhan dan hewan di sekolah.

4 Saya bertanggung jawab dalam memilihara lingkungan alam sekitar

rumah

Keterangan:

Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0

Pedoman Pensekoran

Kriteria Baik sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Kurang

1

Sikap

bertanggung

jawab

Memenuhi 4

aspek

penilaian

Memenuhi 3

aspek

penilaian

Memenuhi 2

aspek

penilaian

Memenuhi 1

aspek

penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

167

Penilaian Compassion

Indikator 2.2.6 Mengnilaii pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya

(Afektif)

Teknik Penilaian Penilaian diri

Instrumen Tugas

Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada pada dirimu!

Format Penilaian Diri

Nama siswa: …………….. Kelas/ No.Absen:…../……

Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!

No Aspek Penilaian Ya Tidak

Sikap mengnilaii pendapat

1 Saya mengnilaii seluruh anggota kelompok dalam mengerjakan tugas

2 Saya mengnilaii teman kelompok yang mempunyai pendapat.

3 Saya menerima masukan dari teman kelompok.

4 Saya tidak memaksakan pendapat saya dengan kelompok.

Keterangan:

Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0

Pedoman Pensekoran

Kriteria Baik sekali

4

Baik

3

Cukup

2

Kurang

1

Sikap

mengnilaii

pendapat

Memenuhi 4

aspek

penilaian

Memenuhi 3

aspek

penilaian

Memenuhi 2

aspek

penilaian

Memenuhi 1

aspek

penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

168

Lampiran Bacaan

Memelihara Kebersihan di Lingkungan Sekitar

Sandi, Anto, dan Heru adalah tiga orang siswa SD Negeri 1 Cisadap yang

telah berteman sejak mereka PAUD. Ketiga siswa ini sangat gemar membersihkan

lingkungan sekolah. Tidak heran apabila Bapak/Ibu guru di sekolah menjadikan

mereka sebagai suri tauladan bagi siswa-siswa lain karena keuletan mereka

bertiga terhadap kepedulian mereka menjaga lingkungan sekitar terutama

lingkungan sekolah.

Suatu hari, mereka bertiga sedang bermain bersama di pinggir sungai

setelah pulang sekolah. Mereka bermain bersama sambil memancing ikan untuk

di bakar atau di goreng yang kemudian di jadikan lauk untuk makan siang mereka.

Ukuran sungai yang tidak terlalu besar, memudahkan mereka berjaan dari bagian

ujung ke ujung sungai untuk memancing ikan. Selama mereka berjalan

mengelilingi sungai, mereka menjumpai banyak sekali sampah di sungai, mulai

dari plastik, botol bekas, dan lain-lain.

Setelah kelelahan, mereka beristirahat di bawah pohon besar pinggir

sungai. Sandi pun bertanya kepada Anto tentang sampah yang banyak mereka

jumpai di pinggir sungai. Mereka pun teringat pada pelajaran PLH yang mereka

terima dari guru ketika di sekolah tadi tentang bencana alam, bahwa sampah yang

menumpuk di sungai dapat mengakibatkan banjir saat musim hujan tiba nanti.

Keesokan harinya ketika pagi Sandi, Anto, dan Heru pergi ke ruang guru.

Mereka menemui Pak Amir, wali kelas mereka. Heru menceritakan kepada Pak

Amir terhadap masalah yang mereka temui kemarin siang yaitu banyaknya

sampah yang menumpuk di sungai, cerita Heru pun di timpali dan di lengkapi

oleh Sandi dan Anto. Mereka memberikan usul kepada Pak Amir untuk

mengadakan acara membersihkan sungai pada saat bersih-bersih lingkungan

sekolah yang rutin diadakan setiap hari jum‟at oleh semua warga sekolah setiap

bulannya. Usulan mereka pun di terima oleh Pak Amir dan akan di beritahukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

169

kembali kepada seluruh warga sekolah. Alhamdulillah usulan mereka pun di

tanggapinya dengan positif oleh semua warga sekolah.

Akhirnya, hari jum‟at pun tiba, dimana acara membersihkan sungai itu

akan dilaksanakan. Pada pagi hari, Bapak kepala sekolah memberikan arahan

kepada semua siswa tentang pentingnya sungai yang bersih. Kepala sekolah juga

meminta kepada semua siswa untuk membersihkan sungai dengan sungguh-

sungguh. Tak lupa kepala sekolah menyampaikan hal-hal yang tidak boleh di

lakukan selama acara membersihkan sungai berlangsung. Setelah selesai acara

pengarahan, dengan berbondong-bondong dengan di dampingi oleh wali kelas

masing-masing, para siswa menuju ke sungai yang lokasinya tidak jauh dari

sekolah.

Sesampainya di tepi sungai, wali kelas membagi siswa ke dalam beberapa

kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5 orang dan 1 orang menjadi ketua

kelompok. Acara bersih-bersih sungai berlangsung selama 2 jam. Setelah acara

bersih-bersih sungai selesai, tampak beberapa tumpukkan sampah yang berhasil

dikumpulkan oleh para siswa. Sampah pun di angkut oleh petugas Bank Sampah

Kab.Ciamis. Sungai pun kini tampak bersih. Kepala sekolah menjelaskan tentang

arti pentingnya kebersihan sungai agar masyarakat di sekitar terbebas dari banjir

saat musim hujan tiba.Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga kebersihan

lingkungan sekitar kita termasuk kebersihan sungai agar terhindar dari bahaya

banjir.

Pertanyaan

1. Menurut kalian bagaimana sikap Sandi, Anto dan Heru dalam bacaan ?

2. Mengapa Sandi, Anto dan Heru dinobatkan sebagai murid teladan ?

3. Siapakah yang memberi usul untuk membersihkan sungai ?

4. Kegiatan apa sajakah yang dilakukan warga sekolah di dalam bacaan ?

5. Jelaskan mengapa kita harus menjaga kebersihan lingkungan !

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

170

BIODATA PENELITI

Oktavika Utami Handayani lahir di Sleman, 01

Oktober 1994. Peneliti telah menempuh jenjang

pendidikan formal pada tahun 199-2001 di TK Citra

Sakti. Kemudian peneliti melanjutkan pendidikan ke

jenjang Sekolah Dasar pada tahun 2001-2007 di SD

Negeri Pusmalang. Setelah menyelesaikan pendidikan

di Sekolah Dasar, peneliti melanjutkan ke jenjang

Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 2007-

2010 di SMP Negeri 3 Pakem. Peneliti melanjutkan

pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di

SMK Sanjaya Pakem pada tahun 2010-2013. Pada

tahun 2013 peneliti menempuh pendidikan di

Universitas Sanata Dharma pada Program Pendidikan

Guru Sekolah Dasar. Semasa menempuh pendidikan

di Universitas Sanata Dharma peneliti pernah mengikuti berbagai kegiatan

diantaranya: Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I, Pelatihan

Pengembangan Kepribadian II, English Club, Kursus Mahir Dasar, Inisiasi

Mahasiswa Keguruan, Week End Moral, kepanitiaan dalam acara Parade Gamelan

Anak 2014 se-Yogyakarta dan Jawa Tengah, keordinator kegiatan kampus

“Malam kreativitas”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI