Upload
duongdan
View
228
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
HUBUNGAN PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN,
PERSEPSI KEPUASAN, PERSEPSI KERUMITAN, PERSEPSI RISIKO
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PENGGUNAAN E-FILLING
(Studi Kasus Pada Pegawai di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Romartha Situmorang
NIM: 122114094
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
“Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala
rencanamu”.
(Amsal 16: 3)
Dia buka jalan, saat tiada jalan. “Percayalah bahwa akan selalu ada jalan bagi
yang mau mencari jalan itu sendiri”.
(Romartha S)
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Bapakku L. Situmorang dan mamaku R. E. Siregar
Kakak, abang, adikku dan seluruh keluargaku
Plando Silalahi dan semua temanku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
HUBUNGAN PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN,
PERSEPSI KEPUASAN, PERSEPSI KERUMITAN, PERSEPSI RISIKO
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PENGGUNAAN E-FILING
(Studi Kasus pada Pegawai di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta) dan
dimajukan untuk diuji pada tanggal 21 juli 2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol yang
menunujukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-ilah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Agustus 2016
Yang membuat pernyataann,
Romartha Situmorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Romartha Situmorang
NIM : 122114094
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN,
PERSEPSI KEPUASAN, PERSEPSI KERUMITAN, PERSEPSI RISIKO WAJIB
PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PENGGUNAAN E-FILING (Studi Kasus
Pada Pegawai di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya
secara internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin
dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 31 Agustus 2016
Yang menyatakan,
Romartha Situmorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. Selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian di Universitas Sanata Dharma kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. M. Trisnawati Rahayu, S.E., M.Si., Ak., QIA., CA. selaku dosen pembimbing
yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Dr. Titus Odong Kusumajati, MA. selaku dosen Pembimbing Akademik yang
telah memberikan masukan kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membimbing selama proses pembelajaran di Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
7. Kedua orang tua, kakak, abang, adik dan Plando Silalahi yang telah menjadi
penyemangat bagi penulis selama proses perkuliahan.
8. Segenap karyawan yang ada di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta yang
telah membantu dalam proses penelitian.
9. Triwani, Claudya (Odi) dan Yohana (Oyon) yang telah menjadi teman berbagi
dalam proses mengerjakan skripsi.
10. Teman-teman Akuntansi 2012 kelas B yang selalu memberi bantuan dan
semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis meyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Juni 2016
Penulis,
Romartha Situmorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ................................ vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI ....................................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL .............................................................................. xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xiii
ABSTRAK .............................................................................................................. xiv
ABSTRACT ............................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Batasan Masalah................................................................................. 4
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
F. Sistematika Penulisan ........................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 9
A. Pajak ................................................................................................... 9
1. Pengertian Pajak ........................................................................... 9
2. Fungsi Pajak ............................................................................... 10
3. Struktur Pajak ............................................................................. 11
4. Asas Pemungutan Pajak ............................................................. 11
5. Sistem Pemungutan Pajak .......................................................... 13
B. Pengertian Wajib Pajak .................................................................... 14
C. Surat Pemberitahuan (SPT) .............................................................. 14
1. Pengertian Surat Pemberitahuan ................................................ 14
2. Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) ............................................ 15
3. Jenis dan bentuk Surat Pemberitahuan ....................................... 15
D. Technology Accepted Model (TAM) ................................................ 16
E. E-Filing ............................................................................................ 18
1. Pengertian e-Filing ..................................................................... 18
2. Penerapan Sistem e-Filing ......................................................... 18
F. Persepsi ............................................................................................ 22
1. Persepsi Kebermanfaatan ........................................................... 22
2. Persepsi Kemudahan .................................................................. 23
3. Persepsi Kepuasan ...................................................................... 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
4. Persepsi Kerumitan ................................................................... 25
5. Persepsi Risiko ........................................................................... 26
G. Penelitian Terdahulu ........................................................................ 27
H. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 28
I. Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing . 30
1. Persepsi Kebermanfaatan dengan Penggunaan e-Filing ............ 30
2. Persepsi Kemudahan dengan Penggunaan e-Filing ................... 31
3. Persepsi Kepuasan dengan Penggunaan e-Filing ....................... 32
4. Hubungan antara Persepsi Kerumitan (Kompleksitas)
dan Penggunaan e-Filing............................................................ 32
5. Hubungan antara Persepsi Risiko dan Penggunaan e-Filing ..... 33
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 35
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 35
B. Subjek dan Objek Penelitian ............................................................ 35
1. Subjek Penelitian ........................................................................ 35
2. Objek Penelitian ......................................................................... 35
C. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 36
1. Waktu Penelitian ........................................................................ 36
2. Tempat Penelitian....................................................................... 36
D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 36
1. Populasi ...................................................................................... 36
2. Sampel ........................................................................................ 36
E. Teknik Pengambilan Sampel............................................................ 37
F. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 38
1. Persepsi Kebermanfaatan (X1) .................................................. 38
2. Persepsi Kemudahan (X2).......................................................... 38
3. Persepsi Kepuasan (X3) ............................................................. 39
4. Persepsi Kerumitan/Kompleksitas (X4) ..................................... 39
5. Persepsi Risiko (X5) .................................................................. 40
6. Penggunaan e-Filing (Y) ............................................................ 40
G. Pengukuran Variabel ....................................................................... 41
H. Data dan Teknik Pengumpulan Data................................................ 42
1. Jenis Data ................................................................................... 42
2. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 42
I. Teknik Analisis Data ........................................................................ 42
1. Deskripsi Data ............................................................................ 42
2. Pengujian Instrumen Penelitian.................................................. 43
3. Analisis Korelasi Spearman (Korelasi Rank Spearman) ........... 44
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ............................................... 47
A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) ........................... 47
B. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia (BRI) ................................... 49
C. Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta ..................................... 49
D. Struktur Organisasi Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta..... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
E. Uraian Tugas Pada Kantor Cabang BRI Cik Ditiro
Yogyakarta ....................................................................................... 52
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................... 63
A. Deskripsi Responden ........................................................................ 63
B. Deskripsi Variabel ............................................................................ 66
C. Pengujian Instrumen Penelitian
(Validitas dan Reliabilitas) ............................................................... 68
D. Analisis Korelasi (Hubungan) .......................................................... 76
1. Analisis Hubungan Persepsi Kebermanfaatan Wajib Pajak
Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing .............................. 76
2. Analisis Hubungan Persepsi Kemudahan Wajib Pajak
Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing .............................. 78
3. Analisis Hubungan Persepsi Kepuasan Wajib Pajak Orang
Pribadi dengan Penggunaan e-Filing ......................................... 79
4. Analisis Hubungan Persepsi Kerumitan Wajib Pajak
Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing .............................. 80
5. Analisis Hubungan Persepsi Risiko Wajib Pajak Orang
Pribadi dengan Penggunaan e-Filing ......................................... 81
E. Pembahasan ...................................................................................... 83
1. Pembahasan Hubungan Persepsi Kebermanfaatan Wajib Pajak
Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing .............................. 83
2. Pembahasan Hubungan Persepsi Kemudahan Wajib Pajak
Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing .............................. 84
3. Pembahasan Hubungan Persepsi Kepuasan Wajib Pajak Orang
Pribadi dengan Penggunaan e-Filing ......................................... 86
4. Pembahasan Hubungan Persepsi Kerumitan Wajib Pajak Orang
Pribadi dengan Penggunaan e-Filing ......................................... 87
5. Pembahasan Hubungan Persepsi Risiko Wajib Pajak Orang
Pribadi dengan Penggunaan e-Filing ......................................... 88
BAB VI PENUTUP .............................................................................................. 90
A. Kesimpulan ...................................................................................... 90
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 90
C. Saran ................................................................................................. 91
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 92
LAMPIRAN ............................................................................................................. 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Penerimaan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun
Pajak 2014 Hingga 31 Maret 2015 .......................................................... 2
Tabel 3.1 Batasan Skor Reliabilitas Crobanch`s Alpha ......................................... 44
Tabel 3.2 Kriteria Kekuatan Hubungan Antara Dua Variabel ............................... 45
Tabel 5.1 Rincian Kuesioner .................................................................................. 63
Tabel 5.2 Rekapitulasi Data Demografi Responden .............................................. 64
Tabel 5.3 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Variabel Persepsi
Wajib Pajak Orang Pribadi .................................................................... 67
Tabel 5.4 Rekapitulasi Jawaban Responden Variabel
Penggunaan e-Filing .............................................................................. 68
Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Persepsi Kebermanfaatan ........................................ 69
Tabel 5.6 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kebermanfaatan .................................... 69
Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Persepsi Kemudahan ............................................... 70
Tabel 5.8 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kemudahan ........................................... 71
Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Persepsi Kepuasan .................................................. 71
Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kepuasan ............................................... 72
Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Persepsi Kerumitan (Kompleksitas) ....................... 73
Tabel 5.12 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kerumitan (Kompleksitas) .................... 73
Tabel 5.13 Hasil Uji Validitas Persepsi Risiko ........................................................ 74
Tabel 5.14 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Risiko .................................................... 74
Tabel 5.15 Hasil Uji Validitas Penggunaan e-Filing ............................................... 75
Tabel 5.16 Hasil Uji Reliabilitas Penggunaan e-Filing ........................................... 76
Tabel 5.17 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kebermanfaatan .............. 77
Tabel 5.18 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kemudahan ..................... 78
Tabel 5.19 Hasil UjiKorelasi Rank Spearman Persepsi Kepuasan .......................... 79
Tabel 5.20 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kerumitan ........................ 80
Tabel 5.21 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Risiko .............................. 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 29
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta ......... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN,
PERSEPSI KEPUASAN, PERSEPSI KERUMITAN, PERSEPSI RISIKO
WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DENGAN PENGGUNAAN E-FILLING
(Studi Kasus Pada Pegawai di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta)
Romartha Situmorang
NIM: 122114094
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi
kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan, persepsi kerumitan,
persepsi risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengambilan sampel adalah
convenience sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data
adalah analisis korelasi Rank Spearman.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kebermanfaatan memiliki
hubungan yang cukup kuat dan positif dengan penggunaan e-Filing, persepsi
kemudahan memiliki hubungan yang kuat dan positif dengan penggunaan e-Filing,
persepsi kepuasan memiliki hubungan yang sangat kuat dan positif dengan
penggunaan e-Filing. Selain itu, persepsi kerumitan memiliki hubungan yang cukup
kuat dan negatif dengan penggunaan e-Filing, dan persepsi risiko memiliki hubungan
yang sangat lemah dan negatif dengan penggunaan e-Filing.
Kata kunci: Persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan,
persepsi kerumitan, persepsi risiko dan penggunaan e-Filing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
THE RELATIONS PERCEIVED USEFULNESS, PERCEIVED EASE OF USE,
PERCEIVED SATISFACTION, PERCEIVED OF COMPLEXITY,
PERCEIVED RISK OF INDIVIDUAL TAXPAYERS WITH THE USE OF E-
FILING
(A Case Study of Employees in the Branch Office BRI Cik Ditiro Yogyakarta)
Romartha Situmorang
NIM: 122114094
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016
The purpose of study is to find out the relations perceived usefulness,
perceived ease of use, perceived satisfaction, perceived of complexity, perceived risk
of individual taxpayers with the use of e-Filing.
This study is a case study. The sampling technique is convenience sampling.
The data collection uses questionnaires and the data analysis is Spearman rank
correlation analysis.
The results show that perceived usefulness has a strong enough and positive
relationship with the use of e-Filing, perceived ease of use has a strong and positive
relationship with the use of e-Filing, perceived satisfaction has a very strong and
positive relationship with the use of e-Filing. In addition, perceived of complexity has
a moderate and negative relationship with the use of e-Filing, and the perceived risk
has a very weak and negative relationship with the use of e-Filing.
Keywords: Perceived usefulness, perceived ease of use, perceived satisfaction,
perceived of complexity, perceived risk, and use e-Filing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pajak dalam susunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),
merupakan satu-satunya sumber pendapatan negara yang memberi kontribusi
paling besar. Pengelolaan yang baik untuk pajak menjadi salah satu pekerjaan
yang harus dilakukan pemerintah agar pendapatan dari sektor pajak dapat
diterima secara maksimal. Demi mencapai target dalam pengumpulan pajak,
pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dianggap dapat membantu
petugas di Direktorat Jendral Pajak (DJP) dalam memaksimalkan kinerjanya
untuk mengumpulkan pajak dari Wajib Pajak.
Sampai saat ini kesadaran Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya masih rendah dan hal ini yang menjadi salah satu faktor yang
menyebabkan belum maksimalnya penerimaan pajak di Indonesia. Kesadaran
Wajib Pajak akan kewajiban membayar pajak juga dipengaruhi berbagai faktor,
salah satu yang berpengaruh besar tersebut adalah kemudahan dalam
melaksanakan kewajiban administrasi perpajakan. Sebagian besar masyarakat
berpendapat bahwa prosedur administrasi perpajakan yang diberlakukan di
Indonesia tergolong rumit dan menyita waktu Wajib Pajak.
Adanya kendala pada administrasi perpajakan dirasa kurang efisien oleh
Wajib Pajak. Di awal tahun 2005 pemerintah mulai menggunakan suatu sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yang dapat membantu Wajib Pajak dalam penyampaian dan perpanjangan Surat
Pemberitahuan. Sistem tersebut adalah e-Filing, yang diperuntukkan bagi Wajib
Pajak yang ingin menyampaikan atau memperpanjang Surat Pemberitahuan
secara elektronik. Sistem e-Filing ini diharapkan dapat membantu Wajib Pajak
dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan dimana saja dan kapan saja.
Lebih dari sepuluh tahun penerapan e-Filing di Indonesia, tetapi masih
banyak Wajib Pajak yang tidak mau menggunakannya. Hal tersebut dapat di lihat
dari penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Orang Pribadi tahun pajak 2014
hingga 31 Maret 2015 seperti yang disajikan pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Penerimaan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2014
hingga 31 Maret 2015
Uraian 31 Maret 2015 31 Maret 2014 Pertumbuhan
Manual 6,429,925 6,510,408 -1.24%
e-Filing 2,496,397 1,081,164 130.90%
Total 8,926,322 7,591,572 17.58%
Sumber: Dashboard Penerimaan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak
2014, Sistem Informasi Direktorat Jenderal Pajak
Dari tabel 1.1 dapat disimpulkan bahwa kemauan Wajib Pajak dalam
menggunakan e-Filing sebagai sarana penyampaian Surat Pemberitahuan (SPT)
masih rendah. Hal ini dapat di lihat dari perbandingan antara jumlah Wajib Pajak
Orang Pribadi yang menyampaikan SPT secara manual dengan Wajib Pajak yang
menyampaikan SPT melalui e-Filing.
Tujuan pemerintah dalam menerbitkan sistem e-Filing ini pada
kenyataannya tidak dimanfaatkan oleh Wajib Pajak dengan maksimal. e-Filing
bukan sarana untuk mempermudah pengisian Surat Pemberitahuan, namun Wajib
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pajak dapat menggunakannya sebagai sarana penyampaian Surat Pemberitahuan
artinya Wajib Pajak tidak harus menyisihkan waktunya untuk datang dan
menunggu antrean di Kantor Pelayanan Pajak untuk menyampaikan Surat
Pemberitahuan (Noviandini, 2012).
Melihat kenyataan tersebut, perlu dikaji lebih dalam mengenai manfaat dan
pengalaman Wajib Pajak yang telah menggunakan e-Filing, sehingga dapat
diketahui e-Filing memang bermafaat bagi Wajib Pajak dan terdapat
kesinambungan dalam menggunakannya. Hal ini tentu berhubungan dengan
persepsi Wajib Pajak dan penting memperhatikan mengenai persepsi Wajib Pajak
tersebut terkait penerapan e-Filing, karena masalah ini tidak lepas dari bagaimana
persepsi Wajib Pajak itu sendiri.
Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti seberapa
besar hubungan persepsi Wajib Pajak dengan pengguna e-Filing. Persepsi yang
dimaksudkan yaitu persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi
kepuasan, persepsi kerumitan (kompleksitas) dan persepsi risiko. Adanya
penelitian tentang persepsi Wajib Pajak dalam penggunaan e-Filing ini,
diharapkan dapat membuat Wajib Pajak semakin tertarik untuk menggunakan e-
Filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuannya karena dapat melihat
pengalaman orang yang telah menggunakan terlebih dahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana hubungan persepsi kebermanfaatan Wajib Pajak Orang Pribadi
dengan penggunaan e-Filing?
2. Bagaimana hubungan persepsi kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan
penggunaan e-Filing?
3. Bagaimana hubungan persepsi kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan
penggunaan e-Filing?
4. Bagaimana hubungan persepsi kerumitan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan
penggunaan e-Filing?
5. Bagaimana hubungan persepsi risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan
penggunaan e-Filing?
C. Batasan Masalah
Penelitian ini di dasari oleh teori Technology Acceptance Model (TAM) dan
pengembangannya. Pada TAM dikemukakan dua jenis konstruk yakni kostruk
utama dan konstruk eksternal yang digunakan untuk melihat penerimaan
pengguna terhadap suatu sistem yang pada penelitian ini adalah e-Filing. Dari
kedua jenis konstruk tersebut yang diteliti dalam penelitian ini adalah konstruk
utama yang terdiri dari persepsi kebermanfaatan dan persepsi kemudahan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kemudian dihubungkan dengan persepsi kepuasan. Untuk konstruk eksternal yang
diteliti adalah persepsi kerumitan dan persepsi risiko. Hal ini dilakukan agar
penelitian lebih terfokus dan konfirmasi terhadap penelitian terdahulu.
D. Tujuan Penelitan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hubungan persepsi kebermanfaatan Wajib Pajak Orang
Pribadi dengan penggunaan e-Filing.
2. Untuk mengetahui hubungan persepsi kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi
dengan penggunaan e-Filing.
3. Untuk mengetahui hubungan persepsi kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi
dengan penggunaan e-Filing.
4. Untuk mengetahui hubungan persepsi kerumitan Wajib Pajak Orang Pribadi
dengan penggunaan e-Filing.
5. Untuk mengetahui hubungan persepsi risiko Wajib Pajak Orang Pribadi
dengan penggunaan e-Filing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Direktorat Jenderal Pajak dan KPP
Penelitian ini dapat menjadi gambaran bagi Direktorat Jenderal Pajak
tentang penerimaan Wajib Pajak atas penerapan sistem e-Filing untuk
penyampaian Surat Pemberitahuan.
2. Bagi Wajib Pajak
Memberikan informasi tentang manfaat dan kepuasan yang diperoleh
atas penggunaan e-Filing sebagai sarana penyampaian Surat Pemberitahuan.
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Dapat memberikan informasi baru atas penerapan e-Filing dan
menambah referensi.
4. Bagi Peneliti
Memberi pengetahuan baru terkait kemajuan administrasi perpajakan
yang dapat mempermudah Wajib Pajak dalam penyampaian Surat
Pemberitahuan.
F. Sistematika Penulisan
Pada penelitian ini penulisan dibagi menjadi enam bab, yaitu pendahuluan,
landasan teori, metode penelitian, gambaran umum obyek penelitian, analisis data
dan pembahasan, serta penutup. Hal ini bertujuan agar dapat mencapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
pembahasan secara lebih mendalam atas permasalahan yang ada. Secara garis
besar penulisan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini peneliti secara umum menjelaskan latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini terdiri dari tinjauan pustaka yang merupakan teori-teori yang
berhubungan dengan penelitian, penelitian terdahulu, dan kerangka
pemikiran.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, subjek dan objek
penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, teknik
pengambilan sampel, definisi operasional variabel, pengukuran
variabel, data dan teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV : Gambaran Umum Objek Penelitian
Pada bab ini peneliti akan menjabarkan tentang gambaran umum
dari Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta, seperti sejarah, visi
dan misi, struktur organisasi, dan hal-hal lainnya yang berkaitan erat
dengan Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Bab V : Analisis Data dan Pembahasan
Pada bab ini akan dijelaskan tentang data penelitian dan hasil dari
data yang peneliti dapatkan pada saat melakukan penelitian.
Bab VI : Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran
yang dibuat oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pajak
1. Pengertian Pajak
Terdapat beberapa pengertian pajak, baik menurut Undang-Undang
maupun para ahli dalam bidang perpajakan. Meskipun secara harafiah
berbeda, pada dasarnya memiliki maksud yang sama. Berikut akan dijelaskan
beberapa pengertian pajak tersebut, yakni:
a. Menurut KUP Pasal 1 menyebutkan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada
negara yang terutang oleh Orang Pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
b. Menurut Prof. Dr. A Andriani
Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang
terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan, dengan
tidak mendapatkan prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk,
dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran
umum yang berhubungan dengan tugas Negara yang
menyelenggarakan pemerintahan (Harjo 2013: 4).
c. Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro, SH, Pajak adalah iuran rakyat
kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan)
dengan tidak medapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum
(Harjo 2013: 4).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa
unsur pokok dalam perpajakan, yakni:
1) Iuran atau Pungutan
2) Pajak dipungut berdasarkan Undang-Undang
3) Pajak dapat dipaksakan
4) Tidak menerima atau memperoleh kontraprestasi secara langsung
5) Untuk membiayai pengeluaran umum pemerintah
2. Fungsi Pajak
Terdapat dua fungsi pajak (Resmi, 2016), yaitu:
a. Fungsi Budgetair (Sumber Keuangan Negara)
Pajak mempunyai fungsi budgetair, artinya pajak merupakan salah
satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran, baik
rutin maupun pembangunan.
b. Fungsi Regularend (Pengatur)
Pajak mempunyai fungsi pengatur, artinya pajak sebagai alat untuk
mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial
dan ekonomi serta mencapai tujuan-tujuan tertentu di luar bidang
keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Struktur Pajak di Indonesia
Menurut Harjo (2013: 6), Struktur pajak di Indonesia terdiri dari:
a. Pajak Penghasilan yang disingkat PPh
b. Pajak Pertambahan Nilai atas Barang dan Jasa Kena Pajak, dan Pajak atas
Penjualan Barang Mewah yang disingkat PPN/PPnBM
c. Pajak Bumi dan Bangunan yang disingkat PBB
d. Pajak Daerah dan Retribusi
e. Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan/atau Bangunan yang disingkat
BPHTB
f. Bea Materai
4. Asas Pemungutan Pajak
Masalah perpajakan tidaklah sesederhana memindahkan dana dari
masyarakat ke kas Negara. Pemungutan pajak dikenakan atas sebagian harta,
kekayaan atau penghasilan seseorang atau sebagian keuntungan yang
didapatkan oleh badan usaha berdasarkan wewenang pemerintah selaku
pelaksana Undang-Undang Perpajakan. Agar tidak menimbulkan ekses dan
gejolak dalam pelaksanaannya maka dalam penyusunan Undang-Undang dan
Peraturan Perpajakan haruslah memperhatikan asas pemungutan pajak.
Adam Smith dalam bukunya “An inquiry in to the nature and caused of
the wealth of nations” (Harjo 2013: 7), menyebutkan asas-asas pemungutan
pajak, sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
a. Asas Equality (asas keseimbangan dengan kemampuan atau asas keadilan)
Pemungutan pajak yang dilakukan oleh Negara harus sesuai dengan
kemampuan dan penghasilan Wajib Pajak (ability to payment), Negara
tidak boleh bertindak diskriminatif terhadap Wajib Pajak. Tidak
diwajibkan bagi Wajib Pajak yang tidak mampu membayar pajak.
b. Asas Certainty (Asas Kepastian Hukum)
Pajak dipungut secara pasti tanpa kesewenang-wenangan artinya
dalam melakukan pemungutan pajak harus dilakukan sesuai Undang-
Undang.
c. Asas Convinience of Payment (Asas Pemungutan Pajak Waktu)
Asas ini disebut pula asas kesenangan, dimana pemungutan pajak
harus dilakukan pada saat yang tepat dan pada saat yang tidak
menyulitkan bagi Wajib Pajak.
d. Asas Economy (asas ekonomis)
Asas ini mengamanatkan bahwa biaya pemungutan dan biaya
pemenuhan kewajiban pajak bagi Wajib Pajak diharapkan seminimum
mungkin, demikian pula beban yang ditanggung Wajib Pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
5. Sistem Pemungutan Pajak
Menurut Mardiasmo (2013: 7) sistem pemungutan pajak dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu:
a. Official Assesment System
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada
pemerintah (fiskus) untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh
Wajib Pajak.
Ciri-cirinya:
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada
fiskus.
2) Wajib Pajak bersifat pasif.
3) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh
fiskus.
b. Self Assesment System
Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarnya pajak yang
terutang. Ciri-cirinya, yaitu:
1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada Wajib
Pajak sendiri.
2) Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung, menyetor dan melaporkan
sendiri pajak yang terutang.
3) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
c. With Holding System
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada
pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan)
untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
Ciri-cirinya: wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada
pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib Pajak.
B. Pengertian Wajib Pajak
Menurut Pasal 1 angka 2, UU No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan disebutkan bahwa, “Wajib Pajak adalah Orang
Pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut
pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
C. Surat Pemberitahuan (SPT)
1. Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT)
Menurut KUP Pasal 1 menyebutkan, Surat Pemberitahuan adalah surat
yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau
pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta
dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Surat Pemberitahuan (SPT) merupakan dokumen yang menjadi alat
kerja sama antara Wajib Pajak dan administrasi pajak, yang memuat data-data
yang diperlukan untuk menetapkan secara tepat jumlah pajak yang terutang
(Rahayu 2010: 171).
2. Fungsi Surat Pemberitahuan (SPT) bagi Wajib Pajak adalah:
a. Memberikan data dan angka yang relevan dengan perhitungan kena pajak.
b. Menentukan besarnya pajak yang harus dibayar.
c. Melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan
sendiri dan/atau melalui pemotongan, pemungutan pihak lain dalam satu
tahun pajak, atau bagian tahun pajak (Wajib Pajak Penghasilan).
d. Melaporkan pembayaran dari kegiatan pemotongan atau pemungutan
pajak Orang Pribadi atau badan lain (Wajib Pajak Penghasilan).
e. Melaporkan pembayaran pajak yang dipungut dalam hal ini adalah Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak atas Penjualan Barang Mewah (PPN dan
PPnBM), bagi Pengusaha Kena Pajak.
3. Jenis dan Bentuk Surat Pemberitahuan
Jenis SPT sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Nomor
181/PMK 03/2007 meliputi:
a. SPT Tahunan Pajak Penghasilan, yaitu SPT untuk suatu Tahun Pajak atau
Bagian Tahun Pajak.
b. SPT Masa, yaitu SPT untuk suatu Masa Pajak yang terdiri dari:
1) SPT Masa Pajak Penghasilan;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2) SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai; dan
3) SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi Pemungutan Pajak
Pertambahan Nilai.
Dari jenis SPT baik SPT Tahunan maupun SPT Masa berbentuk:
a) Formulir kertas (hardcopy); atau
b) E-SPT yaitu data SPT Wajib Pajak dalam bentuk elektronik yang
dibuat oleh Wajib Pajak dengan menggunakan aplikasi e-SPT yang
disediakan Direktorat Jenderal Pajak.
D. Technology Acceptance Model (TAM)
Model Penerimaan Teknologi atau yang sering disebut dengan Technology
Acceptance Model (TAM) digunakan untuk memprediksi penerimaan pengguna
terhadap penggunaan teknologi baru. Model yang dikenalkan oleh Davis (1989)
ini merupakan model yang paling banyak dipergunakan dalam penelitian sistem
informasi, karena menghasilkan validitas yang baik (Cokro, 2010). TAM
merupakan adaptasi dari teori yang dikembangkan oleh Fishbein, yaitu Theory of
Reasoned Action (TRA) yang merupakan teori tindakan yang berlandaskan
dengan satu asumsi bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal
akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Menurut Gefen (2002) dalam
Ainurrofiq (2007), sampai saat ini TAM merupakan model yang paling banyak
digunakan dalam memprediksi penerimaan teknologi informasi. Tujuan model ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pemakai Teknologi
Informasi (TI) terhadap penerimaan penggunaan TI itu sendiri. Model TAM
secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan TI dengan dimensi-dimensi
tertentu yang dapat mempengaruhi dengan mudah diterimanya TI oleh pemakai.
Menurut Jogiyanto (2008), TAM menambahkan dua konstruk utama ke
dalam model TRA. Dua konstruk utama ini adalah perceived usefulness dan
perceived ease of use. TAM beragumentasi bahwa penerimaan individual
terhadap sistem teknologi informasi ditentukan oleh dua konstruk tersebut. TAM
menekankan pada persepsi pemakai tentang “bagaimana kegunaan sistem untuk
saya” dan “semudah apakah sistem ini digunakan” adalah dua faktor kuat yang
mempengaruhi penerimaan atas teknologi dan merupakan determinan
fundamental dalam penerimaan pemakai. Model ini menempatkan faktor sikap
dan tiap-tiap perilaku pemakai dengan dua variabel yaitu kemanfaatan
(usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use), dengan kedua faktor ini
maka diperoleh kepuasan yang diperoleh oleh pengguna dalam menggunakan
suatu sistem informasi. Setelah kedua faktor utama ini, terdapat pula faktor lain
yang juga digunakan dalam penelitian yang merupakan faktor eksternal dari
model TAM antara lain kerumitan dan risiko. Davis (1989) dan Igbaria et al.
(1996) dalam Jogiyanto (2007) mengukur kerumitan ini dalam bentuk waktu yang
dihabiskan untuk melakukan tugas-tugas, integrasi dari hasil komputer kedalam
pekerjaan yang sedang dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
E. Sistem e-Filing
1. Pengertian e-Filing
Wajib Pajak dapat menyampaikan SPT dan Pemberitahuan
Perpanjangan SPT Tahunan secara elektronik (e-Filing) melalui satu atau
beberapa Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Pajak.
Noviandini (2012) menjelaskan, e-Filing adalah suatu cara
penyampaian Surat Pemberitahuan secara online dan realtime.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep-88/PJ/2004
tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik dalam Pasal
1, Direktur Jenderal Pajak memutuskan bahwa “Wajib Pajak dapat
menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik melalui perusahaan
Penyedia Jasa Aplikasi (Apllication Service Provider) yang ditunjuk oleh
Direktur Jenderal Pajak.
2. Penerapan Sistem e-Filing
Pengertian penerapan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah proses, cara, perbuatan menerapkan, pemasangan dan pemanfaatan.
e-Filing merupakan bagian dari sistem dalam administrasi pajak yang
digunakan untuk menyampaikan SPT secara online dan realtime kepada
kantor pajak. Jadi, penerapan sistem e-Filing adalah suatu proses atau cara
memanfaatkan sistem yang digunakan untuk menyampaikan SPT secara
online dan realtime yang diterapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Penerapan sistem e-Filing memiliki beberapa keuntungan bagi Wajib
Pajak melalui situs DJP yaitu:
a. Penyampaian SPT lebih cepat karena dapat dilakukan dimana saja dan
kapan saja yaitu 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu karena
memanfaatkan jaringan internet.
b. Biaya pelaporan SPT lebih murah karena untuk mengakses situs DJP
tidak dipungut biaya.
c. Penghitungan dilakukan secara cepat karena menggunakan sistem
komputer.
d. Lebih mudah karena pingisian SPT dalam bentuk wizard.
e. Data yang disampaikan Wajib Pajak selalu lengkap karena terdapat
validasi pengisian SPT.
f. Lebih ramah lingkungan karena meminimalisir penggunaan kertas.
g. Dokumen pelengkap (fotokopi Formulir 1721 A1/A atau bukti potong
PPh, SSP Lembar ke-3 PPh Pasal 29, Surat Kuasa Khusus,
perhitungan PPh terutang bagi Wajib Pajak Kawin Pisah Harta
dan/atau mempunyai NPWP sendiri, fotokopi Bukti Pembayaran
Zakat) tidak perlu dikirim lagi kecuali diminta oleh KPP melalui
Account Representative.
Tata Cara penyampaian SPT bagi Wajib Pajak Orang Pribadi
(WPOP) melalui website DJP (www.pajak.go.id) diatur dalam Peraturan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-39/PJ/2011. Adapun tata cara dalam
penyampaian SPT melalui website DJP adalah sebagai berikut:
1) Wajib Pajak harus memiliki e-FIN. e-FIN diterbitkan oleh Kantor
Pelayanan Pajak berdasarkan permohonan Wajib Pajak.
2) Melakukan pendaftaran melalui website Direktorat Jenderal Pajak
(www.pajak.go.id) dengan mencantumkan:
a) alamat surat elektronik (e-mail address); dan
b) nomor telepon genggam (handphone).
3) Wajib Pajak yang telah terdaftar sebagai Wajib Pajak e-Filing melalui
website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) dapat
menyampaikan SPT Tahunan dengan cara mengisi e-SPT dengan
benar, lengkap dan jelas.
4) Wajib Pajak yang telah mengisi e-SPT meminta kode verifikasi pada
website Direktorat Jenderal Pajak.
5) SPT Tahunan yang telah diisi kemudian dibubuhi tanda tangan
elektronik atau tanda tangan digital dengan cara memasukkan kode
verifikasi yang didapat dari Direktorat Jenderal Pajak.
Sementara itu tata cara menggunakan e-Filing melalui Penyedia
Jasa Aplikasi (ASP) dijelaskan dalam Peraturan Direktorat Jenderal Pajak
Nomor 47/PJ/2008 jo PER 36/PJ/2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Saat menyampaikan Surat Pemberitahuan secara elektronik (e-
Filing) Wajib Pajak dapat menggunakan jasa dari Perusahaan Penyedia
Jasa Aplikasi (Aplication Service Provider) yang ditunjuk oleh Direktorat
Jenderal Pajak. Syarat-syarat perusahaan penyedia jasa aplikasi yang dapat
ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pajak, yaitu:
a) Berbentuk Badan.
b) Memiliki izin usaha Penyedia Jasa Aplikasi (ASP).
c) Mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak dan telah dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak.
d) Menandatangani perjanjian dengan Direktorat Jenderal Pajak.
Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang memenuhi syarat-syarat di atas,
dapat mengajukan permohonan kepada Direktorat Jenderal Pajak agar
ditunjuk sebagai pengusaha Penyedia Jasa Aplikasi yang dapat
menyalurkan Surat Pemberitahuan secara online (e-Filing).
Terdapat 4 perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi yang ditunjuk oleh
Direktorat Jenderal Pajak, antara lain:
1) PT. Garuda Mitra Utama (www.laporpajak.com)
2) PT. Mitra Pajakku (www.pajakku.com)
3) PT. Travelgare (www.layananpajak.com)
4) PT. Sarana Prima (www.SPT.co.id)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
F. Persepsi
Persepsi didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995)
sebagai tanggapan atau penerimaan langsung dari suatu atau proses seseorang
mengetahui beberapa hal melalui panca indera. Persepsi bersifat sangat
subjektif dan situasional karena bergantung pada suatu kerangka ruang dan
waktu. Persepsi ditentukan faktor personal (sikap, motivasi, kepercayaan,
pengalaman, dan pengharapan) dan faktor situasional (waktu, keadaan sosial
dan tempat kerja).
Persepsi adalah pandangan orang tentang kenyataan yang telah terjadi.
Persepsi merupakan proses yang kompleks yang dilakukan orang untuk
memilih, mengatur dan memberikan makna pada kenyataan yang dijumpai
disekelilingnya. Persepsi dipengaruhi oleh pengalaman, pendidikan, dan
kebudayaan.
Berdasarkan definisi yang telah dijelaskan, dapat dikatakan bahwa
persepsi merupakan suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan
kesan, penilaian dan pendapat terhadap suatu objek berdasarkan informasi
yang diterima. Pada penelitian ini persepsi yang dimaksudkan adalah suatu
proses penilaian Wajib Pajak terhadap sistem e-Filing.
1. Persepsi Kebermanfaatan
Menurut Davis (1989) dalam Prabowo (2015: 13), Persepsi
kebermanfaatan adalah tingkatan sejauh mana seseorang yakin bahwa
menggunakan sebuah sistem akan meningkatkan kinerjanya. Persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
kebermanfaatan sistem bagi penggunanya berkaitan dengan produktivitas
dan efektivitas sistem tersebut dari kegunaan dalam tugas secara
menyeluruh.
Persepsi kebermanfaatan dalam konteks e-Filing pada penelitian ini
diartikan sebagai seberapa besar manfaat sistem e-Filing Bagai Wajib
pajak dalam penyampaian Surat Pemberitahuan. Oleh karena itu, besarnya
manfaat yang diperoleh mempengaruhi perilaku Wajib Pajak dalam
menggunakan sistem tersebut. Sehingga pada penelitian ini indikator yang
digunakan meliputi:
a. Mengembangkan kinerja.
b. Manfaat sistem.
c. Menambah produktivitas.
d. Mempertinggi efektivitas.
2. Persepsi Kemudahan
Persepsi kemudahan didefinsikan sebagai “the degree to which a
person believe that using a particular system would be free of effort” yaitu
tingkat kepercayaan seseorang bahwa sistem teknologi tertentu dapat
digunakan dengan mudah (tanpa usaha). Perceived ease of use
didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan
suatu teknologi akan bebas dari usaha (Davis et al, 1989). Maksudnya
adalah bahwa jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi
mudah digunakan, maka dia akan menggunakannya. Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
sebelumnya menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan
terhadap kegunaan persepsian, sikap, minat dan penggunaan
sesungguhnya.
Beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur persepsi
pengguna terhadap kemudahan penggunaan yaitu:
a. Menggunakan teknologi tidaklah menyulitkan pengguna.
b. Pengguna merasa yakin bahwa mudah untuk mengerjakan apa yang
diperlukan dengan teknologi yang tersedia.
c. Pengguna merasa yakin bahwa belajar menggunakan teknologi
tidaklah memerlukan usaha yang keras.
3. Persepsi Kepuasan
Menurut Seddon dan Kiew (1994), kepuasan pengguna adalah
keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna dalam menggunakan
sistem informasi dan dampak potensial dari sistem informasi. User
satisfaction dapat dihubungkan dengan persepsi manfaat (usefulness) dan
sikap pengguna terhadap sistem informasi yang dipengaruhi oleh
karakteristik personal. Kepuasan pengguna akan mempengaruhi niat untuk
menggunakan sistem informasi dan penggunaan aktual.
Kepuasan pengguna ini berhubungan dengan kesuksesan kualitas
sistem informasi dan kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi. Keduanya diasumsikan dapat mempengaruhi kepuasan
pengguna sistem informasi. Semakin baik kualitas sistem dan kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
informasi yang dihasilkan maka kepuasan pengguna atas sistem informasi
tersebut juga akan semakin meningkat. Indikator-indikator yang
digunakan dalam variabel kepuasan pengguna adalah sebagai berikut:
a. Efficiency (efisiensi), dimana kepuasan pengguna dapat tercapai jika
sistem informasi membantu pekerjaan pengguna secara efisien.
b. Effectiveness (keefektifan), dimana keefektivan sistem informasi
dalam memenuhi kebutuhan pengguna dapat meningkatkan kepuasan
pengguna terhadap sistem informasi tersebut.
c. Satisfaction (kepuasan), dimana kepuasan pengguna dapat diukur
melalui rasa puas yang dirasakan pengguna dalam menggunakan
sistem e-Filing.
d. Proudness (kebanggaan menggunakan sistem), dimana kepuasan
pengguna dalam sistem informasi dapat ditunjukkan dengan perilaku
pengguna yang merasa bangga menggunakan sistem informasi.
4. Persepsi Kerumitan (kompleksitas)
Kerumitan (complexity) didefinisikan oleh Rogers dan Shoemaker
(1971) dalam Jogiyanto (2007: 240) sebagai seberapa jauh suatu inovasi
dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif susah untuk dipahami dan
digunakan. Tortnatsky dan Klein (1982) dalam Jogiyanto (2007: 240)
menemukan bahwa semakin rumit suatu inovasi, semakin rendah tingkat
dari adopsi. Dapat dipahami bahwa semakin sulit suatu sistem untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
diaplikasikan, maka semakin rendah pula keinginan pengguna untuk
menggunakan sistem tersebut.
Sebagaimana sebelumnya dijelaskan dalam Jogiyanto (2007) bahwa
dimensi complexity mirip dengan perceived easy of use dalam teori
Technology Acceptance Model. Kerumitan merupakan kebalikan dari
persepsi kemudahan penggunaan (perceived easy of use).
5. Persepsi Risiko
Menurut Dowling (1986) dalam farizi dan syaefulah (2013),
persepsi terhadap risiko (perceived risk) adalah persepsi negatif konsumen
atas sejumlah akitivitas yang didasarkan pada hasil yang negatif dan
memungkinkan bahwa hasil tersebut menjadi nyata. Persepsi risiko sangat
mempengaruhi tingkat kepercayaan. Semakin kecil persepsi risiko dari
suatu individu maka semakin besar tingkatan kepercayaannya, begitu juga
sebaliknya.
Pengertian lain mengenai persepsi risiko adalah persepsi atas
ketidakpastian dan konsekuensi yang akan dihadapi setelah melakukan
aktivitas tertentu. Risiko persepsian merupakan suatu persepsi-persepsi
tentang ketidakpastian dan konsekuensi-konsekuensi tidak diinginkan
dalam melakukan suatu kegiatan (Hsu dan Chiu 2004: 362). Persepsi
risiko digunakan sebagai suatu pengganti risiko karena sukar untuk
menangkap risiko sebagai suatu sasaran yang pasti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Noviandini (2012) dengan judul “ Pengaruh
Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Kepuasan
Wajib Pajak Terhadap Penggunaan e-Filing Bagi Wajib Pajak Di
Yogyakarta”, menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara persepsi
kebermanfaatan, persepsi penggunaan e-Filing dan kepuasan Wajib Pajak
baik secara sendiri-sendiri dan bersama-sama. Selain itu penelitian yang
dilakukan oleh Titisari (2014) dengan judul “Analisis Faktor Periliaku dan
Tingkat Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Niat Menggunakan e-Filing (Studi
Empiris pada Wajib Pajak Badan)”, menyimpulkan bahwa faktor perilaku dan
tingkat kesadaran wajib pajak (Wajib Pajak Badan) memiliki pengaruh yang
cukup signifikan, meskipun terdapat dua variabel yang tidak signifikan. Hasil
penelitian ini menunjukkan ekspektasi kinerja, ekspektasi upaya, pengaruh
sosial, keyakinan-sendiri atas web, dan kesadaran Wajib Pajak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap niat menggunakan e-Filing sedangkan
variabel kepercayaan pada Application Service Provider (ASP) dan kontrol
keamanan persepsian tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap niat
menggunakan sistem e-Filing.
Penelitian lain yang terkait juga dilakukan oleh Prabowo (2015) dengan
judul “Analisis Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi Terhadap Penggunaan e-
Filing Sebagai Sarana Pelaporan Pajak (Studi Kasus Di Fakultas Ekonomi
Universitas Negersi Yogyakarta), meyimpulkan bahwa persepsi wajib pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
berpengaruh terhadap penggunaan e-Filing. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel persepsi kebermanfaatan, variabel persepsi kemudahan
penggunaan dan variabel persepsi kepuasan Wajib Pajak secara bersama-sama
mempengaruhi variabel penggunaan e-Filing dalam proses penyampaian
pajak.
Penelitian terkait juga dilakukan oleh Susanto (2011), hasil pengujian
yang dilakukan menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
penerimaan Wajib Pajak terhadap e-Filing adalah persepsi kegunaan, persepsi
kemudahaan penggunaan, sikap terhadap penggunaan, kesukarelaan
menggunakan dan norma subyektif. Faktor-faktor lain seperti persepsi
kemampuan mengontrol, persepsi risiko, pengalaman menggunakan dan jenis
kelamin tidak berpengaruh terhadap niat perilaku untuk menggunakan e-
Filing.
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir merupakan alur berfikir yang digunakan dalam sebuah
penelitian yang digambarkan secara keseluruhan dan sistematis. Kerangka
pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari teori yang telah
dipaparkan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan untuk meneliti bagaimana
hubungan persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
persepsi kerumitan dan persepsi risiko yang masing-masing dilihat hubungannya
dengan penggunaan e-Filing, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran
Dari gambar 2.1 di atas, dapat dilihat alur hubungan antar variabel, yaitu:
1. Hubungan persepsi kebermanfaatan dengan penggunaan e-Filing.
2. Hubungan persepsi kemudahan dengan penggunaan e-Filing.
3. Hubungan persepsi kepuasan dengan penggunaan e-Filing.
4. Hubungan persepsi kerumitan dengan penggunaan e-Filing.
5. Hubungan persepsi risiko dengan penggunaan e-Filing.
Persepsi Kemudahan
Persepsi Kepuasan
Persepsi Kerumitan
(kompleksitas)
Penggunaan e-Filling
Persepsi Risiko
Persepsi
Kebermanfaatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
I. Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan e-Filing
1. Persepsi Kebermanfaatan dengan Penggunaan e-Filing
Persepsi kebermanfaatan adalah tingkatan sejauh mana seseorang
yakin bahwa menggunakan sebuah sistem akan meningkatkan kinerjanya
(Davis, 1989). Persepsi kebermanfaatan (kegunaan) menjadi penentu suatu
sistem dapat diterima atau tidak. Wajib Pajak yang beranggapan bahwa e-
Filing akan berguna bagi mereka dalam menyampaikan SPT
menyebabkan mereka tertarik menggunakannya (Wahyuni, 2015).
Semakin besar ketertarikan Wajib Pajak menggunakan e-Filing maka
semakin besar juga intensitas dalam menggunakan sistem informasi
tersebut.
Menurut Noviandini (2012), dengan adanya sistem e-Filing, para
Wajib Pajak akan lebih mudah menunaikan kewajibannya tanpa harus
mengantri di Kantor Pelayanan Pajak sehingga dirasa lebih efektif dan
efisien. Selain itu, pengiriman data Surat Pemberitahuan (SPT) dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja baik di dalam maupun di luar
negeri, tidak tergantung pada jam kantor dan dapat pula dilakukan di hari
libur dan tanpa kehadiran Petugas Pajak (24 jam dalam 7 hari), di mana
data akan dikirim langsung ke data base Direktorat Jenderal Pajak dengan
fasilitas internet yang disalurkan melalui satu atau beberapa Perusahaan
Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Dengan demikian Wajib Pajak dapat
merasakan manfaat dari adanya sistem e-Filing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Persepsi Kemudahan dengan Penggunaan e-Filing
Suatu sistem informasi dapat dikatakan berkualitas jika sistem
tersebut memberikan manfaat dan mudah untuk diaplikasikan oleh
penggunanya. Davis (1989) mendefenisikan persepsi kemudahan
penggunaan ((perceived ease of Use) merupakan tingkatan dimana
seseorang percaya bahwa teknologi mudah untuk dipahami (Davis, 1989).
Venkatesh dan Davis (2000) membagi dimensi persepsi kemudahan
penggunaan menjadi berikut ini:
a. Interaksi individu dengan sistem jelas dan mudah dimengerti/
dipahami.
b. Tidak dibutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi dengan sistem
tersebut.
c. Sistem mudah digunakan.
d. Mudah mengoperasikan sistem sesuai dengan apa yang ingin individu
kerjakan (fleksibel).
Kemudahan bermakna tanpa kesulitan atau terbebaskan dari
kesulitan atau tidak perlu berusaha keras. Dengan demikian, persepsi
kemudahan penggunaan ini merujuk pada keyakinan bahwa sistem tidak
merepotkan atau tidak membutuhkan usaha yang besar pada saat
digunakan. Persepsi kemudahan penggunaan atas e-Filing berarti bahwa
Wajib Pajak tidak membutuhkan usaha yang keras untuk dapat memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
bagaimana cara melakukan penyampaian SPT melalui e-Filing karena
layanan tersebut mudah untuk dipahami dan digunakan.
Menurut Wahyuni (2015), kemudahan pengguna akan
mempengaruhi penggunaan sistem e-Filing. Jika pengguna
menginterpretasikan bahwa sistem e-Filing mudah digunakan maka
penggunaan sistem akan tercapai. Jika penggunaan sistem memiliki
kemampuan untuk mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) maka
penggunaan sistem berpotensi akan dilakukan secara terus menerus
sehingga minat perilaku Wajib Pajak menggunakan e-Filing.
3. Persepsi Kepuasan dengan Penggunaan e-Filing
Menurut Noviandini (2012), kepuasan pengguna (user satisfaction)
memiliki hubungan yang signifikan terhadap intensitas penggunaan (use).
Kepuasan pengguna akan mempengaruhi penggunaan sistem e-Filing. Jika
pengguna merasa puas atas sistem e-Filing maka penggunaan sistem oleh
user akan tercapai. Jika penggunaan sistem tersebut memiliki kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan pengguna maka penggunaan sistem
berpotensi akan dilakukan secara terus-menerus sehingga intensitas
penggunaan (use) sistem e-Filing tersebut dapat meningkat.
4. Persepsi Kerumitan dengan Penggunaan e-Filing
Apabila individu merasa puas (perasaan suka) menggunakan
teknologi, individu dapat menyelesaikan tugas-tugas pekerjaannya yang
dapat meningkatkan kinerja individunya. Salah satu penilaian kepuasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
adalah easy of use atau disebut juga perceived easy of use yang mirip
dengan dimensi complexity.
Achmad (2004) menemukan bahwa peningkatan inovasi teknologi
memiliki negatif berdampak pada penggunaan TI, sehingga kinerja
individual menurun. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Siregar &
Suryanawa (2008) menemukan faktor kerumitan (complexity) memiliki
hubungan positif dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Individu yang merasakan complexity atau kerumitan dalam
pemanfaatan sistem informasi akan mengakibatkan hubungan
berkurangnya perasaan suka atau malas memanfaatkan sistem informasi
sehingga mempengaruhi kinerja individual dalam menyelesaikan tugas-
tugas pekerjaan individual yang telah diberikan organisasi untuk
diselesaikan dengan menggunakan sistem informasi yang disediakan.
5. Persepsi Risiko dengan Penggunaan e-Filing
Persepsi risiko adalah suatu persepsi-persepsi pelanggan tentang
ketidakpastian dan konsekuensi-konsekuensi tidak diinginkan dalam
melakukan suatu kegiatan (Jogiyanto, 2007). Persepsi risiko mencakup
evaluasi kemungkinan atas konsekuensi dari akibat yang negatif. Persepsi
risiko mengarah pada keyakinan mengenai kemungkinan keuntungan
ataupun kerugian yang diterima atas penerimaan seseorang akan teknologi
yang digunakan seperti halnya e-Filing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Persepsi risiko sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan. Semakin
kecil persepsi risiko dari seseorang maka semakin besar tingkat
kepercayaannya, begitupun sebaliknya. Menurut Dowling dan Staelin
(2001) dalam Farizi dan Syaefullah (2013), mengatakan bahwa risiko itu
meningkat dari sekedar informasi sampai pada keputusan pembelian
produk (transaksi), risiko diasosiasikan dengan kepercayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian secara rinci dan
mendalam terhadap objek tertentu secara langsung. Sebagai penelitian studi
kasus maka hasil penelitian ini hanya berlaku pada objek yang diteliti dan
tidak dapat digeneralisasi.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Adapun subjek dari penelitian ini adalah pegawai Kantor Cabang
BRI Cik Ditiro Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Adapun objek dari penelitian ini adalah variabel persepsi
kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan, persepsi
kerumitan, persepsi risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan
e-Filing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari hingga Maret 2016.
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2012: 61) populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian diambil kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
Wajib Pajak Orang Pribadi yang menggunakan e-Filing yang ada di
Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2012: 62) sampel merupakan bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi. Sampel dalam
penelitian ini adalah Wajib Pajak yang termasuk dalam populasi yakni
Wajib Pajak Pengguna e-Filing di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
E. Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna e-Filing yang
terdapat di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta sebanyak 65 orang.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonprobability sampling dengan metode convenience sampling. Convenience
sampling adalah teknik pengambilan sampel secara nyaman yang dilakukan
dengan memilih sampel bebas sekehendak perisetnya (Jogiyanto 2013: 98).
Untuk menentuan ukuran sampel digunakan rumus Slovin sebagai
berikut:
s =N
1+N.e2
s =65
1+65 (0,05)2 = 55,91 (dibulatkan 56)
Keterangan:
n = Besaran sampel
N = Besaran Populasi
e = Tingkat kesalahan yang ditolerir dalam pengambilan sampel (5%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
F. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri dari variabel persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi yaitu persepsi
kebermanfaatan (X1), persepsi kemudahan (X2), persepsi kepuasan (X3),
persepsi kerumitan/kompleksitas (X4) dan persepsi risiko (X5), sedangkan
variabel penggunaan e-Filing (Y).
1. Persepsi Kebermanfaatan (X1)
Persepsi kebermanfaatan yang dimaksudkan dalam penelitian ini
adalah persepsi tentang sejauh mana sistem e-Filing mampu memberikan
manfaat bagi Wajib Pajak (Noviandini, 2012). Variabel persepsi
kebermanfaatan menggunakan tiga pertanyaan untuk mengetahui manfaat
dari e-Filing yang memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Penggunaan e-Filing dapat meningkatkan produktivitas penyampaian
pelaporan pajak
b. Penggunaan e-Filing dapat meningkatkan efektivitas penyampaian
pelaporan pajak
c. Penggunaan e-Filing dapat menyederhanakan proses pelaporan pajak
2. Persepsi Kemudahan (X2)
Persepsi kemudahan dalam penelitian ini merupakan tingkat sejauh
mana seseorang percaya bahwa dalam menggunakan sistem e-Filing
pengguna dapat menggunakan e-Filing dengan mudah tanpa adanya
hambatan dan usaha yang keras (Noviandini, 2012). Untuk melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
persepsi Wajib Pajak tentang kemudahan dalam menggunakan e-Filing,
digunakan lima pertanyaan yang memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Mudah untuk mempelajari penggunaan e-Filing
b. Mudah untuk menggunakan e-Filing
c. Interaksi dengan e-Filing jelas dan mudah dimengerti/difahami
d. Mudah untuk terampil dalam menggunakan e-Filing
e. Secara umum e-Filing mudah untuk digunakan
3. Persepsi Kepuasan (X3)
Persepsi kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari
pengalaman pengguna dalam menggunakan e-Filing dan dampak potensial
dari penggunaan e-Filing tersebut. Melalui persepsi kepuasan dapat dilihat
pengalaman Wajib Pajak dalam menggunakan e-Filing (Noviandini,
2012). Untuk mengetahui persepsi Wajib Pajak atas kepuasan
menggunakan e-Filing, maka digunakan empat pertanyaan terkait hal-hal
berikut:
a. e-Filing memiliki tingkat efisiensi yang tinggi
b. e-Filing memiliki tingkat keefektifan yang tinggi
c. Merasa puas dengan adanya sistem e-Filing
d. Merasa bangga bisa menggunakan sistem e-Filing
4. Persepsi Kerumitan (X4)
Persepsi kerumitan (kompleksitas) yang dimaksud dalam penelitian
ini merupakan akibat dari inovasi sistem e-Filing yang dianggap relatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
mungkin sulit untuk dipahami dan digunakan (Susanto, 2011). Untuk
variabel persepsi kerumitan digunakan dua pertanyaan yang memuat hal
sebagai berikut:
a. Menggunakan e-Filing dapat menyita banyak waktu ketika
mengerjakan banyak tugas
b. Hasil penggunaan e-Filing sulit untuk dipadukan dengan pekerjaan
5. Persepsi Risiko (X5)
Persepsi risiko merupakan pemikiran yang timbul dan berpengaruh
atas kemungkinan adanya risiko yang ditanggung oleh Wajib Pajak jika
menggunakan sistem e-Filing dalam penyampaian Surat Pemberitahuan
(Susanto, 2011). Untuk variabel persepsi risiko digunakan tiga pertanyaan
sebagai berikut:
a. Penggunaan sistem e-Filing dapat menyebabkan informasi pajak
penghasilan pribadi dicuri/bocor
b. Secara psikologis merasa tidak nyaman jika menggunakan sistem e-
Filing
c. Menggunakan sistem e-Filing tidak aman karena masalah privasi dan
keamanan
6. Penggunaan e-Filing (Y)
Menurut Noviandini (2012), penggunaan e-Filing merupakan
ukuran kekuatan dari minat seseorang untuk menunjukkan perilaku
terhadap adanya sistem penyampaian SPT secara online (e-Filing).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Variabel penggunaan e-Filing dioperasikan dengan tiga pertanyaan terkait
hal berikut:
a. Menggunakan e-Filing setiap kali melaporkan pajak
b. Menggunakan e-Filing di masa depan
c. Menggunakan e-Filing karena mempunyai fitur yang membantu
pekerjaan pengguna
G. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan metode
penskalaan yaitu skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2012). Pengukuran digunakan untuk mengukur jawaban
responden atas pertanyaan pada setiap variabel, jawaban tersebut berisi
pernyataan sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S),
dan sangat setuju (SS), yang dikaitkan dengan skor dari angka satu sampai
lima sebagai berikut:
1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
H. Data dan Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang
diperoleh secara langsung dari sumber asli. Data dalam penelitian ini
diperoleh dengan cara mendistribusikan kuesioner kepada responden yang
merupakan Wajib Pajak pengguna e-Filing yang ada di Kantor Cabang
BRI Cik Ditiro Yogyakarta.
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012).
Kuesioner yang disebarkan berupa daftar pertanyaan mengenai masalah
yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Kuesioner dalam penelitian ini
terdiri atas identitas responden dan pernyataan terkait variabel penelitian.
I. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi Data
a. Deskripsi Responden
Deskripsi responden digunakan untuk menjelaskan tentang
responden yang memberikan jawaban atas kuesioner yang disebarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Dari deskripsi responden dapat diketahui data terkait data demografi
responden.
b. Deskripsi Variabel
Deskripsi variabel digunakan untuk menjelaskan tentang
variabel penelitian terkait frekuensi jawaban responden pada masing-
masing pernyataan.
2. Pengujian Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk mengetahui seberapa cermat suatu
instrument atau item-item dalam mengukur apa yang ingin diukur.
Validitas item dilakukan untuk mengetahui seberapa cermat suatu item
dalam mengukur objeknya. Item merupakan pertanyaan-pertanyaan
yang ditujukan kepada responden dalam bentuk kuesioner yang
memiliki tujuan untuk mengungkapkan sesuatu (Priyatno, 2012). Uji
Validitas dilakukan pada setiap item pernyataan dengan
membandingkan nilai r hitung dengan r tabel, dimana r tabel
diperoleh melalui degree of freedom (df) = n-2 (n adalah jumlah
sampel) dengan signifikansi 0,05 (5%). Metode pengambilan
keputusan untuk uji validitas berdasarkan nilai korelasi adalah sebagai
berkut:
- Jika nilai r hitung < tabel, maka item dinyatakan tidak valid
- Jika nilai r hitung > r tabel, maka item dinyatakan valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
b. Uji Reliabilitas
Menurut Priyatno (2012: 105) Uji reliabilitas digunakan untuk
menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap konsisten atau
tidak jika pengukuran diulang. Instrumen kuesioner yang tidak tidak
reliabel maka tidak konsisten untuk pengukuran sehingga hasil
pengukuran tidak dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang digunakan
pada penelitian ini yaitu menggunakan Cronbanch`s Alpha. Batasan
Cronbanch`s Alpha adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Batasan Skor Reliabilitas Crobanch`s Alpha
Skor Reliabilitas
< 0,50 Rendah
0,60-0,70 Cukup
0,70-0,80 Tinggi
Sumber: Jogiyanto (2008)
3. Analisis Korelasi Spearman ( Korelasi Rank Spearman)
Analisis korelasi spearman digunakan untuk mengukur hubungan
antara dua variabel berdasarkan peringkat-peringkat (Priyatno 2012: 150).
Pengukuran Spearman merupakan pengukuran non-Parametrik dengan
koefisien korelasi r (rho). Pengukuran dengan menggunakan koefisien
korelasi Spearman dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur
kekuatan hubungan antar variabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Untuk mempermudah melakukan interpretasi mengenai kekuatan
hubungan antara dua variabel, dapat menggunakan kriteria sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Kekuatan Hubungan antara Dua Variabel
Rentang Nilai Korelasi Keputusan
0 Tidak ada korelasi antara dua variable
> 0 – 0,25 Korelasi sangat lemah
> 0,25 – 0,5 Korelasi cukup
> 0,5 – 0,75 Korelasi kuat
> 0,75 – 0,99 Korelasi sangat kuat
1 Korelasi sempurna
Sumber: Sarwono (2006)
Korelasi mempunyai karakteristik-karakteristik diantaranya:
Kisaran korelasi: Kisaran (range) korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1.
Korelasi dapat positif dan dapat pula negatif.
Korelasi sama dengan nol: Korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak
ada hubungan antara dua variabel.
Korelasi sama dengan satu: Korelasi sama dengan + 1 artinya kedua
variabel mempunyai hubungan linear sempurna (membentuk garis lurus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
positif). Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X
naik, maka Y juga naik.
Korelasi sama dengan minus satu: artinya kedua variabel mempunyai
hubungan linear sempurna (membentuk garis lurus) negatif. Korelasi
sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y turun
dan berlaku sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah
yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan
di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De
Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan
dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang
melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut
berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari
kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah
pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan
kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara
waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949
dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu
melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan
(BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan
Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
(Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia
dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965
tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam
ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks
BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,
sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor
(Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang
Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-
undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia
sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan
Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat
Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-
undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai
bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun
1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi
perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah
Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk
menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi perusahaan publik dengan nama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., yang masih digunakan sampai
dengan saat ini.
B. Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia
1. Visi BRI
Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan
nasabah.
2. Misi BRI
a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang
peningkatan ekonomi masyarakat.
b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang
tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional
dan teknologi informasi yang handal dengan melaksanakan manajemen
risiko serta praktek Good Corporate Governance (GCG) yang sangat baik.
c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak
yang berkepentingan (stakeholders).
C. Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta
Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta terletak di daerah yang strategis
yang dekat dengan pusat kota Yogyakarta. Berada dekat dengan Rumah Sakit
Panti Rapih, Rumah Sakit Mata DR. YAP dan sekolah serta beberapa kampus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
diantaranya Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Gajah Mada (UGM)
dan Universitas Negeri Yogyakarta, membuat banyak orang yang menjadi
nasabah di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro tersebut karena letaknya yang mudah
dijangkau. Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta juga memiliki lokasi yang
sama dengan kantor wilayah Bank BRI Yogyakarta, sehingga Kantor Cabang Cik
Ditiro merupakan kantor cabang BRI yang terbesar di wilayah Yogyakarta.
D. Struktur Organisasi Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta
Struktur organisasi merupakan sarana yang sangat penting dalam suatu
manajemen dan harus selalu ada dalam satu kegiatan suatu perusahaan, termasuk
dalam usaha perbankan karena dapat memberikan gambaran kedudukan setiap
personil sehingga memudahkan karyawan untuk mengetahui batasan, wewenang
dan tanggung jawab pekerjaan yang diberikan kepadanya sesuai dengan
kemampuan dan kecakapan masing-masing.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Cik Ditiro Yogyakarta
percaya bahwa kunci kesuksesan perseroan dalam mewujudkan visi dan misinya
adalah sumber daya manusia yang berkompetensi dan memiliki integritas yang
tinggi. Untuk mencapai hal tersebut, maka perusahaan perlu melakukan langkah
yang kongkrit dalam pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang ada, langkah
kongkrit disini dapat diimplementasikan melalui pola struktur organisasi dan
uraian proses kinerja yang optimal. Hasil kesepakatan struktur organisasi dan
uraian proses kinerja perusahaan dijadikan suatu pedoman dalam pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
tugas seluruh organisasi di kantor cabang dan kantor cabang pembantu, tujuannya
adalah untuk mewujudkan keseragaman, kesatuan bahasa, kesamaan pandangan,
dan kesatuan gerak langkah operasional.
Struktur tersebut digambarkan dengan suatu bagan organisasi. Dari struktur
organisasi akan terlihat jelas alur kerja dan prosedur serta tugas dan fungsi yang
ada dalam PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Cik Ditiro
Yogyakarta. Berikut Struktur Organisasi Kantor Cabang BRI Cik Ditiro
Yogyakarta:
Gambar 4.1: Struktur Organisasi Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta.
Sumber: Dokumentasi Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
E. Uraian Tugas Pada Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta
Uraian tugas dan tanggung jawab jabatan yang ada pada struktur organisasi
Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1. Pemimpin Cabang
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Selaku pimpinan tertinggi di kantor cabang, pimpinan cabang
mengkoordinir seluruh kegiatan agar terarah dan dapat mencapai target
yang telah ditetapkan.
b. Sebagai wakil direktur kantor pusat untuk aktivitas bisnis PT. BRI
(Persero), Tbk di wilayah kerjanya dan bertanggung jawab terhadap
terlaksananya prinsip-prinsip dan prosedur bisnis kerja.
2. Pejabat Internal Control (PIC)
Merupakan pejabat yang bertugas mengontrol pekerjaan karyawan PT.
BRI (Persero), Tbk setiap harinya.
3. Manajer Pemasaran
Merupakan pejabat yang berada setingkat di bawah pimpinan cabang,
bertugas untuk merecanakan, mengorganisisr dan mengelola serta
melaksanakan pemberian kredit kepada setiap nasabah.
4. AO (Account Officer) Commercial
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Membuat Rencana Pemasaran Tahunan (RPT) pengkreditan atas sektor
yang dikelolanya guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Mengelola account yang sesuai batas-batas yang ditetapkan untuk
mencapai pendapatan yang optimal bagi kantor cabang.
c. Menyampaikan masalah-masalah yang timbul pada atasannya dalam
pelayanan debitur untuk diselesaikan dengan unit kerja terkait.
5. AO (Account Officer) Consumer
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Membuat RPT Kredit Pegawai Tetap (Kretap) atau Kredit Pensiunan
(Kresun) dan bertanggung jawab atas tecapainya dalam mencapai RKA
yang telah dicapai.
b. Melakukan analisis terhadap debitur potensial secara kolektif untuk
mengukur tingkat resiko kredit secara intensional guna menciptakan
portofolio kredit yang menguntungkan.
c. Bertindak sebagai pejabat pemrakarsa kredit.
6. AO (Account Officer) Program
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Membuat program akuntansi yang baik yang akan dioperasikan oleh
pegawai PT. BRI (Persero), Tbk.
b. Menjaga kebaikan dan kelayakan program akuntansi yang digunakan.
7. Funding Officer
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menyusun rencana pemasaran tahunan berdasarkan target yang telah
ditetapkan dan rencana kerja bulanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
b. Membuat rencana kunjungan mingguan.
8. Manajer Operasional
Merupakan pejabat yang berada setingkat si bawah pimpinan cabang
bertugas untuk mengelola semua kegiatan operasional bank.
9. AMPB (Asisten Manajer Penunjang Bisnis)
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Membantu manajer bisnis dalam pembuatan RKA PT. BRI (Persero), Tbk
unit sewilayah kerjanya.
b. Ikut bertanggung jawab atas pengembangan bisnis PT. BRI (Persero), Tbk
unit di wilayah kerjanya.
10. Supervisior Administrasi Kredit (Supervisior ADK)
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mengelola proses dan prosedur administrasi kredit di kantor cabang.
b. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Putusan Kredit Ritel (PTK)
terutama mengenai pemenuhan persyaratan kredit dan dokumentasi kredit.
c. Menginformasikan kredit-kredit yang akan jatuh tempo 3 bulan yang akan
datang.
d. Mengadministrasikan PDWK pejabat kredit lini di kantor cabang.
11. ADK Commercial
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menerima, meneliti dan mencatat setiap permohonan kredit sesuai dengan
pasar sasaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
b. Menyiapkan dan mengisi formulir pengawasan ADK atas setiap
permohonan kredit dalam rangka monitoring penyelesaian pemberian
kredit oleh pejabat kredit ini.
c. Menyiapkan perjanjian kredit di bawah tangan guna mengamankan
kepentingan PT. BRI (Persero), Tbk.
12. ADK Consumer
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menyiapkan daftar penagihan dan melakukan kegiatan administrasi
lainnya yang berkaitan dengan kredit guna menjamin pendapatan kantor
cabang.
b. Memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen kredit yang telah
dicairkan.
c. Memelihara dan mengerjakan berkas satu pinjaman dengan tertib/aman
dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mengamankan
kepentingan PT. BRI (Persero), Tbk.
d. Menyiapkan perjanjian kredit guna mengamankan kepentingan PT. BRI
(Persero), Tbk.
13. Supervisor Pelayanan Intern
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menjamin pemenuhan seluruh kebutuhan pelayanan untern di kantor
cabang dan pengelolaan dan kebutuhan logistik kantor cabang PT. BRI
(Persero), Tbk Unit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
b. Menjamin dan memelihara kas kecil (petty cash).
c. Memeriksa bahwa seluruh kas teller telah dihitung pada akhir hari.
14. Sekertariat SDM
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mengagendakan surat keluar dan surat masuk dengan tertib sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
b. Mengatur lalu lintas komunikasi (telepon, faksimili, internet) dalam
rangka menjaga efektivitas komunikasi kantor cabang.
15. Logistik
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Memenuhi kebutuhan logistik kepada pekerja sesuai kebutuhan untuk
kelancaran pelayanan kantor cabang.
b. Mengadministrasikan semua aktiva tetap kantor cabang dengan tertib dan
benar untuk mengamankan arsip bank serta melakukan penyusutan aktiva.
c. Menyiapkan laporan di bidang logistik sesuai permintaan kantor wilayah
guna informasi bagi manajemen.
16. Lapangan, Arsip, IT dan Maintenance
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menyiapkan laporan yang diperlukan baik oleh intern maupun ekstern PT.
BRI (Persero), Tbk.
b. Mengirimkan laporan-laporan kepada pihak-pihak yang membutuhkan
secara tepat waktu untuk memberikan nformasi bagi manajemen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
c. Menjaga kebersihan dan suhu ruangan hardware, serta keamanan ruang
hardware dalam rangka menjaga asset bank.
17. Asisten Manajer Operasional (AMO)
Bertugas membantu manajer operasional dalam menjalankan semua
kegiatan operasional bank.
18. Supervisor Pelayanan Kas
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menyiapkan kuitansi tambahan kas Supervisor dan ATM serta menerima
uang dari Operation Officer (OO).
b. Menyetujui tambahan kas awal Teller/TKK (Tim Kurir Kas), membuku
dan mendistribusikan uangnya kepada Teller/TKK.
c. Menerima kuitansi tambahan kas atau setoran kas beserta uangnya dari
BRI Unit yang diterima di Kanca.
19. Teller
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Membuat aplikasi tambahan kas awal dan menerima uang dari Supervisor.
b. Menerima uang setoran dari nasabah dan mencocokkan dengan tanda
setorannya.
c. Membayar uang kepada nasabah yang berhak.
20. Tim Kurir Kas (TKK)
Bertanggung jawab kepada AMO tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan kas dan surat-surat atau nota-nota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
21. Kliring
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai beriku:
a. Menerima dan meneliti kesahan tanda setoran dan warkat kliring
penyerahan dari nasabah/UPN (Unit Pelayanan Nasabah).
b. Membukukan tanda setoran kliring dan nota kredit/nota debet.
c. Menerima dan membukukan warkat kliring penyerahan yang ditolak oleh
Bank lain.
22. Payment Point
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Menerima setoran uang.
b. Memeriksa kebenaran dan kesahan bukti setoran dan dokumen
pendukungnya.
c. Melakukan penyetoran uang ke Teller atau Supervisor (dalam bertindak
sebagai Teller).
23. Costumer Service
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Melayani aplikasi pembukaan rekening simpanan, giro dan meneliti
persyaratan pembukaan rekening.
b. Mengisi data statis nasabah pada PC.
c. Melayani permintaan cek, bilyet giro dan salinan rekening Koran.
d. Menerima keluhan dari nasabah dan menindak lanjuti atau meneruskan
kepada pejabat yang berwenang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
e. Memberikan informasi saldo simpanan, transfer maupun pinjaman bagi
nasabah yang memerlukan.
24. Unit Pelayanan Nasabah (UPN)
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Memberikan informasi kepada nasabah/calon nasabah mengenai produk
PT. BRI (Persero), Tbk serta memberikan informasi saldo simpanan,
transfer maupun pinjam bagi nasabah yang memerlukan guna memberikan
pelayanan yang memuaskan kepada nasabah.
b. Melayani permintaan salinan rekening koran bagi nasabah yang
memerlukan dan memberikan pelayanan khusus kepada nasabah inti yang
memerlukan agar memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
nasabah.
c. Membantu nasabah yang memerlukan pengisian aplikasi dana maupun
jasa PT. BRI (Persero), Tbk guna memberikan pelayanan yang
memuaskan kepada nasabah.
25. Administrasi Dana dan Jasa (Adm. DJS)
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Melayani aplikasi pembukuan rekening simpanan.
b. Mengisi customer information file (CIF) pada sistem.
c. Memeliharakerjakan arsip berkas nasabah.
d. Menindaklanjuti laporan kehilangan Cepebri, bilyet wesel dll.
e. Memeliharakerjakan register ONH dan membantu pengisian ONH.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
26. Manajer Bisnis Mikro (MBM)
Membuat Rencana Kerja Anggaran (RKA) PT. BRI (Persero), Tbk unit
sewilayah kerjanya untuk mencapai target bisnis yang telah ditetapkan serta
menetapkan strategi bisnis.
27. Asisten Manajer Bisnis Mikro (AMBM)
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Membuat RKA PT. BRI (Persero), Tbk unit sewilayah kerjanya untuk
mencapai target bisnis yang telah ditetapkan.
b. Pengembangan bisnis untuk mencapai laba yang meksimal dan
mengevaluasi/memonitor bisnis serta untuk mengetahui positioning PT.
BRI (Persero), Tbk unit dibandingkan bank pesaing.
c. Melakukan cross selling untuk mendukung sinergi bisnis PT. BRI
(Persero), Tbk.
d. Mengusulkan dan merekomendasi reward dan punishment dengan
mengacu pada sistem penghargaan yang telah ditetapkan.
28. Supervisior Administrasi Unit
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Merupakan petugas yang berhubungan dengan administrasi di 8 unit dan
kemudian melaporkan ke cabang.
b. Melakukan pengecekan terhadap administrasi di unit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
29. Petugas Administrasi Unit (PAU)
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Membuat dan mengadministrasikan laporan-laporan untuk menjaga
ketertiban keakuratan laporan yang akan digunakan manajemen.
b. Membuat konsep surat berdasarkan perintah/disposisi Manajer Bisnis
Mikro (MBM)/Pimpinan Cabang (Pinca).
c. Mengagenda surat masuk dan surat keluar dari bank PT. BRI (Persero),
Tbk unit.
30. Petugas Rekonsiliasi Unit (PRU)
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Mengelola register nota hubungan kantor cabang dan PT. BRI (Persero),
Tbk unit Non SIBS untuk menjaga ketertiban administrasi lalu lintas nota.
b. Mengentry nota UD-1A dan UD-1B ke PC hubungan Kanca dan PT. BRI
(Persero), Tbk.
c. Mengarsipkan nota-nota hubungan kantor cabang dan PT. BRI (Persero),
Tbk unit Non SIBS untuk ketertiban administrasi.
d. Mencocokkan point a di atas dengan saldo rekening hubungan kantor
cabang PT. BRI (Persero), Tbk unit Non SIBS yang berdasarkan dari
sistem pembukuan sentral.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
31. Pegawai Cadangan
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Pegawai cadangan bertanggung jawab langsung kepada supervisior
administrasi unit atau AMBM/MBM/Pinca apabila tidak ada supervisior
PT. BRI (Persero), Tbk unit.
b. Berfungsi sebagai PAU atau PRU pada saat tidak menggantikan petugas
PT. BRI (Persero), Tbk unit.
c. Melakukan tugas lain sesuai dengan intruksi atasannya.
32. Penilik
Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Melaksanakan waskat sidur dan operasional PT. BRI (Persero), Tbk unit.
b. Monitoring pelaksanaan rencana tindak lanjut atas temuan pemilik
sebelumnya dalam kanins oleh kepala unit dan AMBM.
c. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait baik intern maupun ekstern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden
Penelitian ini dilakukan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Cik Ditiro
Yogyakarta. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner
yang ditujukan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi pengguna e-Filing yang
bekerja di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta sebagai responden. Rincian
kuesioner yang kembali adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1 Rincian Kuesioner
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Kuesioner yang disebarkan 65 100%
2
Kuesioner yang kembali
Kuesioner yang tidak kembali
Kuesioner yang tidak digunakan
60 92,31%
5 7,69%
3 4,62%
3 Kuesioner yang digunakan 57 87,69%
Sumber: Data Diolah
Kuesioner yang disebarkan untuk memperoleh data yakni sebanyak 65
kuesioner, yang disesuaikan dengan jumlah pengguna e-Filing yang ada di Kantor
Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta. Sebanyak 65 kuesioner yang di sebar,
kembali sebanyak 60 kuesioner (92,31%) dan 5 kuesioner (7,69%) tidak kembali.
Dari kuesioner yang kembali, terdapat 3 (4,62%) yang tidak dapat digunakan
karena tidak terisi lengkap, sehingga kuesioner yang digunakan dalam penelitian
ini berjumlah 57 kuesioner (87,69%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Untuk memastikan bahwa Wajib Pajak merupakan Wajib Pajak pengguna
e-Filing yang melaporkan Surat Pemberitahuan di wilayah Yogyakarta, maka
kuesioner dilengkapi dengan data demografi responden seperti alamat, pertanyaan
pengguna e-Filing, lama penggunaan dan jenis Surat Pemberitahuan. Di bawah
ini akan ditampilkan tabel karakteristik responden yang diperoleh berdasarkan
kuesioner:
Tabel 5.2 Rekapitulasi Data Demografi Responden
No Alamat Pengguna e-Filing Lama Penggunaan Jenis SPT
1 Sleman YA > 2 tahun 1770 SS
2 Sleman YA > 2 tahun 1770 S
3 Sleman YA 1-2 tahun 1770 S
4 Depok YA 1-2 tahun 1770 S
5 Maguoharjo YA 1-2 tahun 1770 S
6 Sleman YA 1-2 tahun 1770 SS
7 Depok YA 1-2 tahun 1770 SS
8 Kota Baru YA < 1 tahun 1770 SS
9 Depok YA 1-2 tahun 1770 S
10 Sleman YA < 1 tahun 1770 S
11 Kaliurang YA 1-2 tahun 1770 S
12 Sleman YA 1-2 tahun 1770 SS
13 Condong catur YA > 2 tahun 1770 S
14 Sleman YA 1-2 tahun 1770 SS
15 Depok YA < 1 tahun 1770 S
16 Depok YA 1-2 tahun 1770 S
17 Condong Catur YA > 2 tahun 1770 S
18 Depok YA 1-2 tahun 1770 S
19 Sleman YA 1-2 tahun 1770 SS
20 Depok YA < 1 tahun 1770 S
21 Sleman YA 1-2 tahun 1770 SS
22 Sleman YA 1-2 tahun 1770 SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 5.2 Rekapitulasi Data Demografi Responden (lanjutan)
23 Sleman YA > 2 tahun 1770 S
24 Babarsari YA < 1 tahun 1770 S
25 Depok YA 1-2 tahun 1770 SS
26 Kota Baru YA > 2 tahun 1770 S
27 Sleman YA 1-2 tahun 1770 S
28 Sleman YA 1-2 tahun 1770 S
29 Gejayan YA < 1 tahun 1770 S
30 Sleman YA 1-2 tahun 1770 SS
31 Sleman YA > 2 tahun 1770 SS
32 Sleman YA 1-2 tahun 1770 S
33 Sleman YA 1-2 tahun 1770 S
34 Sleman YA < 1 tahun 1770 SS
35 Sleman YA 1-2 tahun 1770 S
36 Depok YA 1-2 tahun 1770 S
37 Sleman YA < 1 tahun 1770 SS
38 Gejayan YA > 2 tahun 1770 SS
39 Gejayan YA 1-2 tahun 1770 S
40 Sleman YA 1-2 tahun 1770 S
41 Mrican YA 1-2 tahun 1770 S
42 Sleman YA > 2 tahun 1770 SS
43 Sleman YA > 2 tahun 1770 SS
44 Sleman YA 1-2 tahun 1770 S
45 Gejayan YA 1-2 tahun 1770 S
46 Sleman YA 1-2 tahun 1770 S
47 Depok YA 1-2 tahun 1770 SS
48 Sleman YA > 2 tahun 1770 S
49 Sleman YA < 1 tahun 1770 S
50 Depok YA 1-2 tahun 1770 SS
51 Mrican YA 1-2 tahun 1770 S
52 Sleman YA 1-2 tahun 1770 S
53 Sleman YA < 1 tahun 1770 S
54 Gejayan YA 1-2 tahun 1770 SS
55 Sleman YA 1-2 tahun 1770 S
56 Sleman YA > 2 tahun 1770 SS
57 Depok YA 1-2 tahun 1770 S
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dari tabel data demografi responden di atas dapat dilihat bahwa 100%
responden berasal dari wilayah Yogyakarta, hal ini berarti semua responden
melaporkan laporan pajaknya di KPP wilayah Yogyakarta. Kemudian dari kolom
pengguna semua (100%) responden telah dan masih menggunakan e-Filing. Dari
lama penggunaan 10 (17,54%) responden telah menggunakan e-Filing kurang
dari satu tahun, sebanyak 35 (61,41%) responden telah menggunakan e-Filing
selama satu sampai dua tahun dan sisanya sebanyak 12 (21,05%) responden telah
menggunakan e-Filing lebih dari dua tahun. Kemudian dari jenis Surat
Pemberitahuan dapat diketahui sebanyak 36 responden (63,16%) menggunakan
SPT 1770 S dan 21 responden (36,84%) menggunakan SPT 1770 SS untuk
melaporkan pajaknya, ini artinya sebagian besar responden memiliki penghasilan
dari satu pemberi kerja. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari sampai
Maret 2016.
B. Deskripsi Variabel
Kuesioner yang disebar terdiri dari 20 pertanyaan. 3 pertanyaan mengenai
penggunaan e-Filing dan 17 pertanyaan mengenai persepsi wajib pajak atas
penggunaan e-Filing yakni persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan,
persepsi kepuasan, persepsi kerumitan dan persepsi risiko. Peneliti menggunakan
program Ms. Excel untuk mengolah data kuesioner yang diperoleh. Data
kuesioner diolah untuk mengetahui frekuensi jawaban responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Rekapitulasi frekuensi jawaban responden tersebut dibuat rinci, seperti
pada tabel berikut ini:
Tabel 5.3 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Variabel Persepsi Wajib Pajak Orang
Pribadi
No Varibel Persepsi Wajib Pajak
Orang Pribadi
Frekuensi Jawaban Total
5 4 3 2 1
1 Persepsi kebermanfaatan 29 119 10 9 4 171
2 Persepsi kemudahan 29 130 29 58 39 285
3 Persepsi kepuasan 23 133 25 36 11 228
4 Persepsi kerumitan (kompleksitas) 7 32 16 43 16 114
5 Persepsi risiko 9 36 12 73 41 171
Jumlah 97 450 92 219 111 969
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan data di atas, 17 item pertanyaan variabel persepsi wajib pajak
terdiri dari 3 item pertanyaan persepsi untuk variabel persepsi kebermanfaatan, 5
pertanyaan untuk variabel persepsi kemudahan, 4 pertanyaan untuk persepsi
kepuasan, 2 pertanyaan untuk variabel persepsi kerumitan (kompleksitas), dan 3
pertanyaan untuk variabel persepsi risiko. 17 pertanyaan tersebut dijawab oleh 57
responden sehingga diperoleh 969 butir jawaban seperti yang dipaparkan di atas.
Pada variabel penggunaan e-Filing peneliti mengajukan 3 pertanyaan, 3
pertanyaan tersebut dijawab oleh 57 responden, sehingga terhimpun 171 butir
jawaban sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 5.4 Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Variabel Penggunaan e-Filing
No Varibel Penggunaan
e-Filing
Frekuensi Jawaban Total
5 4 3 2 1
1 Penggunaan e-Filing setiap kali
melaporkan pajak 2 48 0 7 0 57
2 Kehendak menggunakan e-Filing di
masa depan 16 28 9 1 3 57
3 Menggunakan e-Filing karena
memiliki fitur yang membantu
pekerjaan
4 35 3 12 3 57
Jumlah 22 111 12 20 6 171
Sumber: Data Diolah
C. Pengujian Instrumen Penelitian (Validitas dan Reliabilitas)
Pengujian instrumen dilakukan pada data yang diperoleh melalui kuesioner
yang telah disebarkan. Sebelum dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh,
terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validititas dan
reliabilitas dilakukan untuk memastikan bahwa instrumen dari kuesioner valid
dan reliabel sehingga hasil pengolahan data dalam penelitian dapat
dipertanggungjawabkan. Untuk uji validitas nilai r tabel diperoleh dari degree of
freedom (df) = n-2, dimana sampel yang diperoleh sebanyak 57 maka df = 57-2
dengan signifikansi 0,05 sehingga diperoleh r tabel 0,2609.
Uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi
20. Berikut analisis untuk uji validitas dan reliabilitas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
1. Variabel Persepsi Kebermanfaatan (X1)
a. Uji Validitas
Hasil dari uji validitas untuk item kuesioner yang berkaitan dengan
persepsi kebermanfaatan, ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Persepsi Kebermanfaatan
Urutan Pernyataan r hitung r table Keterangan
X11 0,786 0,2609 Valid
X12 0,861 0,2609 Valid
X13 0,787 0,2609 Valid
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 5.6 di atas, diketahui terdapat 3 item pertanyaan
yang mewakili persepsi kebermanfaatan. Masing-masing item memiliki r
hitung yang lebih besar daripada r tabel (r hitung > r tabel), maka dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga item kuesioner tersebut valid.
b. Uji Reliabilitas
Tabel 5.6 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kebermanfaatan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.721 3
Sumber: Data Diolah
Dari hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Crobanch`s Alpha sebesar
0,721. Nilai Crobanch`s Alpha tersebut menurut Jogiyanto (2008),
termasuk dalam kriteria tingkat reliabilitas yang tinggi, maka item-item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
pertanyaan untuk persepsi kebermanfaatan dianggap dapat mengukur
secara konsisten.
2. Variabel Persepsi Kemudahan (X2)
a. Uji Validitas
Hasil dari uji validitas untuk item kuesioner yang berkaitan dengan
persepsi kemudahan, ditunjukkan pada tabel di berikut ini:
Tabel 5.7 Hasil Uji Validitas Persepsi Kemudahan
Urutan Pernyataan r hitung r table Keterangan
X21 0,739 0,2609 Valid
X22 0,914 0,2609 Valid
X23 0,895 0,2609 Valid
X24 0,901 0,2609 Valid
X25 0,716 0,2609 Valid
Sumber: Data Diolah
Dari tabel 5.8 dapat diketahui nilai r hitung lebih besar daripada r
tabel (r hitung > r tabel), sehingga item pertanyaan yang ada pada
kuesioner untuk persepsi kemudahan dapat dinyatakan valid dan dapat
digunakan untuk analisis lebih dalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
b. Uji Reliabilitas
Tabel 5.8 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kemudahan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.884 5
Sumber: Data Diolah
Dari hasil pengujian atas item kuesioner untuk persepsi kemudahan,
diperoleh nilai Crobanch`s Alpha sebesar 0,884. Berdasarkan besarnya
nilai Crobanch`s Alpha tersebut, dapat disimpulkan item-item pertanyaan
untuk persepsi kemudahan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.
3. Variabel Persepsi Kepuasan (X3)
a. Uji Validitas
Hasil dari uji validitas untuk item kuesioner yang berkaitan dengan
persepsi kepuasan, ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Persepsi Kepuasan
Urutan Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
X31 0,696 0,2609 Valid
X32 0,843 0,2609 Valid
X33 0,907 0,2609 Valid
X34 0,822 0,2609 Valid
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Berdasarkan hasil perhitungan untuk validitas varibel persepsi
kepuasan diperoleh r hitung untuk masing-masing pertanyaan lebih besar
daripada r tabel (r hitung > r tabel). Dapat disimpulkan bahwa seluruh
item pertanyaan untuk persepsi kepuasan dapat dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kepuasan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.821 4
Sumber: Data Diolah
Setelah melakukan pengujian untuk mengetahui tingkat reliabilitas
dari variabel persepsi kepuasan, diperoleh hasil Crobanch`s Alpha sebesar
0,821. Menurut jogiyanto (2008) nilai Crobanch`s Alpa antara 0,70 – 0,80
(reliabilitas tinggi), sehingga dapat dinyatakan bahwa item pertanyaan
pada persepsi kepuasan memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.
4. Variabel Persepsi Kerumitan/ Kompleksitas (X4)
a. Uji Validitas
Hasil dari uji validitas untuk item kuesioner yang berkaitan dengan
persepsi kerumitan, ditunjukkan pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Persepsi Kerumitan
Urutan Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
X41 0,899 0,2609 Valid
X42 0,940 0,2609 Valid
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 5.12 di atas, dapat diketahui bahwa nilai r hitung
lebih besar daripada r tabel (r hitung > r tabel). Dapat dinyatakan bahwa
kedua item pertanyaan pada persepsi kerumitan (kompleksitas) adalah
valid.
b. Uji Reliabilitas
Tabel 5.12 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Kerumitan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.806 2
Sumber: Data Diolah
Setelah melakukan uji reliabilitas, diperoleh crobanch`s Alpha hasil
untuk Crobanch`s Alpha sebesar 0,806. Menurut Jogiyanto (2008), nilai
tersebut berada dalam kriteria tingkat reliabilitas tinggi, sehingga item-
item pertanyaan untuk persepsi kerumitan (kompleksitas) diartikan dapat
mengukur secara konsisten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
5. Variabel Persepsi Risiko (X5)
a. Uji Validitas
Hasil dari uji validitas untuk item kuesioner yang berkaitan dengan
persepsi risiko, ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.13 Hasil Uji Validitas Persepsi Risiko
Urutan Pernyataan r hitung r table Keterangan
X51 0,871 0,2609 Valid
X52 0,898 0,2609 Valid
X53 0,882 0,2609 Valid
Sumber: Data Diolah
Dari hasil pengujian seperti yang tertera pada tabel 5.14, dapat
diketahui masing-masing item pertanyaan memiliki nilai r hitung yang
lebih besar daripada r tabel (r hitung > r tabel). Berdasarkan hal tersebut,
item-item kuesioner untuk persepsi risiko dapat dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Tabel 5.14 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Risiko
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.860 3
Sumber: Data Diolah
Melalui pengujian reliabilitas untuk persepsi risiko, maka
diperoleh nilai Crobanch`s Alpha sebesar 0,860. Berdasarkan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
tersebut, ketiga item kuesioner untuk persepsi risiko dapat dikategorikan
memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi dan dapat mengukur secara
konsisten.
6. Variabel Penggunaan e-Filing (Y)
a. Uji Validitas
Hasil dari uji validitas untuk item kuesioner yang berkaitan dengan
penggunaan e-Filing, ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.15 Hasil Uji Validitas Penggunaan e-Filing
Urutan Pernyataan r hitung r table Keterangan
Y1 0,749 0,2609 Valid
Y2 0,888 0,2609 Valid
Y3 0,884 0,2609 Valid
Sumber: Data Diolah
Setelah melakukan pengujian untuk variabel penggunaan e-Filing,
diperoleh hasil untuk masing-masing item yang menunjukkan nilai r
hitung lebih besar daripada r tabel (r hitung > r tabel). Berdasarkan nilai r
tersebut dapat disimpulkan bahwa item-item pertanyaan untuk
penggunaan e-Filing adalah valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
b. Uji Reliabilitas
Tabel 5.16 Hasil Uji Reliabilitas Penggunaan e-Filing
Sumber: Data Diolah
Dari hasil uji reliabilitas diperoleh nilai Crobanch`s Alpha sebesar
0,791. Menurut Jogiyanto (2008) nilai Crobanch`s Alpha antara 0,70 –
0,80 memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi, sehingga item-item pada
variabel penggunaan e-Filing dapat dinyatakan reliabel dan dapat
mengukur secara konsisten.
D. Analisis Korelasi (Hubungan)
1. Analisis Hubungan Persepsi Kebermanfaatan Wajib Pajak Orang
Pribadi dengan Penggunaan e-Filing
Analisis untuk melihat hubungan persepsi kebermanfaatan Wajib Pajak
Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing menggunakan korelasi Rank
Spearman dan diproses dengan sistem SPSS versi 20, sehingga diperoleh nilai
koefisien korelasi seperti yang tertera pada tabel berikut ini:
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.791 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 5.17 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kebermanfaatan
Correlations
Kebermanfaata
n
Penggunaan e-
Filing
Spearman'
s rho
Kebermanfaatan
Correlation Coefficient 1.000 .335
Sig. (2-tailed) . .011
N 57 57
Penggunaan e-Filing
Correlation Coefficient .335 1.000
Sig. (2-tailed) .011 .
N 57 57
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 5.17, dapat diketahui nilai koefisien korelasi 0,335,
hal ini berarti terdapat hubungan yang cukup kuat dan positif persepsi
kebermanfaatan dengan penggunaan e-Filing. Jika dilihat dari besarnya
koefisien korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi kebermanfaatan
dengan penggunaan e-Filing memiliki kriteria kekuatan hubungan yang cukup
kuat karena nilai koefisien berada pada rentang > 0,25 – 0,5. Angka korelasi
yang positif, menunjukkan adanya hubungan yang positif atau searah persepsi
kebermanfaatan dengan penggunaan e-Filing. Hubungan yang positif atau
searah persepsi kebermanfaatan dengan penggunaan e-Filing menunjukkan
bahwa jika persepsi kebermanfaatan meningkat maka penggunaan e-Filing
oleh Wajib Pajak juga meningkat dan jika persepsi kebermanfaatan menurun
maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak juga akan menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2. Analisis Hubungan Persepsi Kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi
dengan Penggunaan e-Filing
Analisis untuk melihat hubungan persepsi kemudahan Wajib Pajak
Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing menggunakan korelasi Rank
Spearman dan diproses dengan sistem SPSS versi 20, sehingga diperoleh nilai
koefisien korelasi seperti yang tertera pada tabel berikut ini:
Tabel 5.18 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kemudahan
Correlations
Kemudahan Penggunaan e-
Filing
Spearman'
s rho
Kemudahan
Correlation Coefficient 1.000 .604
Sig. (2-tailed) . .000
N 57 57
Penggunaan e-Filing
Correlation Coefficient .604 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 57 57
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 5.18, dapat diketahui nilai koefisien korelasi 0,604,
hal ini berarti terdapat hubungan yang kuat dan positif variabel persepsi
kemudahan dengan penggunaan e-Filing. Jika dilihat dari besarnya koefisien
korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi kemudahan dengan penggunaan
e-Filing memiliki kriteria kekuatan hubungan yang kuat karena nilai koefisien
berada pada rentang > 0,5 – 0,75. Angka korelasi yang positif, menunjukkan
adanya hubungan yang positif atau searah persepsi kemudahan dengan
penggunaan e-Filing. Hubungan yang positif atau searah persepsi kemudahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dengan penggunaan e-Filing menunjukkan bahwa jika persepsi kemudahan
meningkat maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak juga meningkat dan
jika persepsi kemudahan menurun maka penggunaan e-Filing oleh Wajib
Pajak juga akan menurun.
3. Analisis Hubungan Persepsi Kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi
dengan Penggunaan e-Filing
Analisis untuk melihat hubungan persepsi kepuasan Wajib Pajak Orang
Pribadi dengan penggunaan e-Filing menggunakan korelasi Rank Spearman
dan diproses dengan sistem SPSS versi 20, sehingga diperoleh nilai koefisien
korelasi seperti yang tertera pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.19 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kepuasan
Correlations
Kepuasan Penggunaan e-
Filing
Spearman'
s rho
Kepuasan
Correlation Coefficient 1.000 .751
Sig. (2-tailed) . .000
N 57 57
Penggunaan e-Filing
Correlation Coefficient .751 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 57 57
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 5.19, dapat diketahui nilai koefisien korelasi 0,751,
hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat kuat dan positif variabel
persepsi kepuasan dengan penggunaan e-Filing. Jika dilihat dari besarnya
koefisien korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi kepuasan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
penggunaan e-Filing memiliki kriteria kekuatan hubungan yang sangat kuat
kuat karena nilai koefisien berada pada rentang > 0,75 – 0,99. Angka korelasi
yang positif, menunjukkan adanya hubungan yang positif atau searah persepsi
kepuasan dengan penggunaan e-Filing. Hubungan yang positif atau searah
persepsi kepuasan dengan penggunaan e-Filing menunjukkan bahwa jika
persepsi kepuasan meningkat maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak
juga meningkat dan jika persepsi kepuasan menurun maka penggunaan e-
Filing oleh Wajib Pajak juga akan menurun.
4. Analisis Hubungan Persepsi Kerumitan Wajib Pajak Orang Pribadi
dengan Penggunaan e-Filing
Analisis untuk melihat hubungan persepsi kerumitan Wajib Pajak
Orang Pribadi dengan penggunaan e-Filing menggunakan korelasi Rank
Spearman dan diproses menggunakan sistem SPSS versi 20, sehingga
diperoleh nilai koefisien korelasi seperti pada tabel berikut:
Tabel 5.20 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Kerumitan
Correlations
Kerumitan Penggunaan e-
Filing
Spearma
n's rho
Kerumitan
Correlation Coefficient 1.000 -.271
Sig. (2-tailed) . .041
N 57 57
Penggunaan e-Filing
Correlation Coefficient -.271 1.000
Sig. (2-tailed) .041 .
N 57 57
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Berdasarkan tabel 5.20, dapat diketahui nilai koefisien korelasi -0,271,
hal ini berarti terdapat hubungan yang cukup kuat dan negatif persepsi
kerumitan (kompleksitas) dengan penggunaan e-Filing. Jika dilihat dari
besarnya koefisien korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi kerumitan
dengan penggunaan e-Filing memiliki kriteria kekuatan hubungan yang cukup
kuat karena nilai koefisien berada pada rentang > 0,25 – 0,5. Angka korelasi
yang negatif, menunjukkan adanya hubungan yang negatif atau tidak searah
persepsi kerumitan (kompleksitas) dengan penggunaan e-Filing. Hubungan
yang negatif atau tidak searah antara persepsi kerumitan (kompleksitas)
dengan penggunaan e-Filing menunjukkan bahwa jika persepsi kerumitan
(kompleksitas) meningkat maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak akan
menurun dan jika persepsi kerumitan menurun maka penggunaan e-Filing
oleh Wajib Pajak akan meningkat.
5. Analisis Hubungan Persepsi Risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan
Penggunaan e-Filing
Analisis untuk melihat hubungan persepsi risiko Wajib Pajak Orang
Pribadi dengan penggunaan e-Filing menggunakan korelasi Rank Spearman
dan diproses menggunkan sistem SPSS versi 20, sehingga diperoleh nilai
koefisien korelasi seperti pada tabel 5.21 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 5.21 Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Persepsi Risiko
Correlations
Risiko Penggunaan e-
Filing
Spearman'
s rho
Risiko
Correlation Coefficient 1.000 -.116
Sig. (2-tailed) . .388
N 57 57
Penggunaan e-Filing
Correlation Coefficient -.116 1.000
Sig. (2-tailed) .388 .
N 57 57
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan tabel 5.21, dapat diketahui nilai koefisien korelasi -0,116,
hal ini berarti terdapat hubungan yang sangat lemah dan negatif persepsi
risiko dengan penggunaan e-Filing. Jika dilihat dari besarnya koefisien
korelasi maka dapat diketahui bahwa persepsi risiko dengan penggunaan e-
Filing memiliki kriteria kekuatan hubungan yang sangat lemah karena nilai
koefisien berada pada rentang > 0 – 0,25. Angka korelasi yang negatif,
menunjukkan adanya hubungan yang negatif atau tidak searah antara persepsi
risiko dengan penggunaan e-Filing. Hubungan yang negatif atau tidak searah
antara persepsi risiko dengan penggunaan e-Filing menunjukkan bahwa jika
persepsi risiko meningkat maka penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak akan
menurun dan jika persepsi risiko menurun maka penggunaan e-Filing oleh
Wajib Pajak akan meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
E. Pembahasan
1. Pembahasan Hubungan Persepsi Kebermanfaatan Wajib Pajak Orang
Pribadi dengan Penggunaan e-Filing
Berdasarkan hasil uji korelasi yang telah dilakukan menunjukkan
kekuatan hubungan persepsi kebermanfaatan dengan penggunaan e-Filing
memiliki hubungan yang cukup kuat dan positif, artinya semakin tinggi
persepsi kebermanfaatan maka semakin tinggi pula penggunaan e-Filing oleh
Wajib Pajak. Dari data yang diperoleh atas frekuensi jawaban responden
untuk persepsi kebermanfaatan juga menunjukkan keselarasan dengan
besarnya nilai koefisien korelasi yang di dominasi oleh pilihan jawaban
positif, yang artinya sebagian besar dari Wajib Pajak yang menggunakan e-
Filing merasa bahwa menggunakan e-Filing dalam menyampaikan SPT
memberikan manfaat. Kebermanfaatan yang dimaksud adalah tingkat sejauh
mana Wajib Pajak yakin bahwa menggunakan e-Filing akan meningkatkan
kinerjanya.
Hal ini menunjukkan bahwa Wajib Pajak percaya dan merasakan
manfaat dalam menggunakan e-Filing pada saat penyampaian SPT secara
online. Manfaat yang diperoleh tersebut membuat Wajib Pajak berkeinginan
untuk menggunakan e-Filing di masa depan atau periode tahun pajak
selanjutnya. Salah satu yang membuat penggunaan e-Filling bermanfaat bagi
Wajib Pajak yang bekerja di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta
adalah di tempat kerja Wajib Pajak dapat menggunakan waktu luangnya saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
bekerja untuk menyampaikan SPT dengan menggunakan e-Filing. Hal ini
dapat dilakukan karena di tempat kerja tersedia fasilitas yang dapat
mendukung penyampaian SPT dengan e-Filing. Teori yang mendukung hasil
ini adalah teori yang dikemukakan oleh Jogiyanto (2008) yang menyatakan
bahwa perceived usefulness didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang
percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja
pekerjaannya (“as the extent to wich a person believes that using a technology
will enhance her or his performance”). Jadi, apabila seseorang merasa
percaya bahwa sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya.
Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Noviandini (2012)
yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
persepsi kebermanfaatan terhadap penggunaan e-Filing. Artinya,
kebermanfaatan sangat menentukan minat Wajib Pajak untuk menggunakan e-
Filing dalam proses penyampaian sptnya.
2. Pembahasan Hubungan Persepsi Kemudahan Wajib Pajak Orang
Pribadi dengan Penggunaan e-Filing
Dari hasil analisis korelasi yang telah dilakukan menunjukkan adanya
hubungan yang kuat dan positif variabel persepsi kemudahan dengan
penggunaan e-Filing, artinya semakin tinggi tingkat kemudahan maka
semakin tinggi pula tingkat penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak. Angka
korelasi yang positif sejalan dengan frekuensi jawaban responden terhadap
persepsi kemudahan yang sebagian besar ada pada pilihan jawaban 4 dan 5,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
sehingga dapat dikatakan hasil analisis korelasi menggambarkan pilihan
jawaban responden. Hal ini menunjukkan bahwa menurut Wajib Pajak
(pengguna e-Filing), e-Filing mudah digunakan dalam menyampaikan Surat
Pemberitahuan secara online dan real time. Kemudahan yang dimaksud
adalah bahwa Wajib Pajak tidak merasa sulit dalam menggunakan e-Filing
pada saat penyampaian SPT. Kemudahan yang dirasakan Wajib Pajak yang
bekerja di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro dalam menggunakan e-Filling,
dikarenakan Wajib Pajak sudah terbiasa menggunakan sistem informasi dan
teknologi saat bekerja dan hal tersebut menjadi salah satu faktor pendukung
penerapan e-Filing.
Kemudahan dalam menggunakan e-Filing berhubungan erat dengan
kemauan Wajib Pajak untuk menggunakan e-Filing. Dari hal tersebut,
diketahui bahwa konstruk kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease
of use) ini juga merupakan suatu kepercayaan (belief) tentang proses
pengambilan keputusan (Jogiyanto, 2008).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Prabowo (2015) yang menyatakan bahwa kemudahan penggunaan
berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan e-Filing. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan menjadi salah satu alasan Wajib
Pajak mau menggunakan e-Filing secara berkesinambungan.
3. Pembahasan Hubungan Persepsi Kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi
dengan Penggunaan e-Filing
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan menunjukkan kekuatan
hubungan persepsi kepuasan dengan penggunaan e-Filing termasuk dalam
kategori korelasi yang sangat kuat dan positif (searah), artinya semakin tinggi
kepuasan Wajib Pajak maka semakin tinggi pula tingkat penggunaan e-Filing
oleh Wajib Pajak. Hasil ini sejalan dengan frekuensi jawaban responden
terkait persepsi kepuasan yang di dominasi oleh pilihan jawaban positif.
Selain itu, dari lama penggunaan dapat diketahui bahwa sebagian besar dari
responden (Wajib Pajak) telah menggunakan e-Filing satu sampai dua tahun
sebanyak 61,41% dan lebih dari dua tahun sebanyak 21,05%, artinya Wajib
Pajak sudah pernah menggunakan e-Filing setidaknya satu kali. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar Wajib Pajak merasa puas
menggunakan e-Filling. Selain itu, kepuasan juga dipengaruhi oleh manfaat
yang diperoleh dan kemudahan dalam menggunakan sistem e-Filing saat
penyampaian SPT.
Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa jika Wajib Pajak merasa puas
atas penggunaan e-Filing dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak
maka Wajib Pajak akan semakin sering pula menggunakan e-Filing.
Kepuasan tersebut timbul karena Wajib Pajak merasakan ada manfaat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
menggunakan e-Filing, sehingga dapat dikatakan bahwa manfaat dapat
menimbulkan kepuasan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Noviandini (2012) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara variabel kepuasan pengguna dengan variabel penggunaan e-
Filing. Artinya, kepuasan yang dirasakan Wajib Pajak berpengaruh terhadap
penggunaan e-Filing, sehingga dapat disimpulkan jika Wajib Pajak merasa
puas menggunakan e-Filing maka Wajib Pajak akan terdorong untuk
menggunakannya kembali.
4. Pembahasan Hubungan Persepsi Kerumitan Wajib Pajak Orang Pribadi
dengan Penggunaan e-Filing
Berdasarkan hasil uji korelasi yang telah dilakukan diperoleh angka
korelasi yang menunjukkan hubungan persepsi kerumitan dengan penggunaan
e-Filing termasuk dalam kriteria korelasi yang cukup kuat dan negatif. Angka
korelasi negatif menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah atau
terbalik, artinya semakin tinggi tingkat kerumitan (kompleksitas) maka
semakin rendah tingkat penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak dan
sebaliknya. Dari data yang diperoleh atas frekuensi jawaban responden untuk
persepsi kerumitan menunjukkan keselarasan dengan besarnya nilai koefisien
korelasi yang di dominasi oleh pilihan jawaban negatif, yang artinya sebagian
besar dari Wajib Pajak yang menggunakan e-Filing merasa bahwa
menggunakan e-Filing tidak rumit. Hasil ini juga konsisten dengan persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
kemudahan, dimana Wajib Pajak merasa bahwa e-Filing mudah digunakan,
artinya e-Filing tidak rumit.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kerumitan e-Filing merupakan
salah satu yang menentukan keinginan Wajib Pajak untuk menggunakan e-
Filing sebagai sarana penyampaian Surat Pemberitahuan. Konsep kerumitan
(complexity) ini mirip dengan konsep kemudahan persepsian (perceived ease
of use) yang dikembangkan oleh Davis et al. (1989) dalam model penerimaan
teknologi (technology acceptance model) dalam Jogiyanto (2008). Menurut
Thompson et al. (1991), “kerumitan (complexity) adalah kebalikan dari
kemudahan digunakan persepsian (perceived ease of use). Dari penjelasan
tersebut dapat dinyatakan bahwa jika kerumitan suatu sistem kecil yang dalam
penelitian ini e-Filing, maka kemudahan penggunaan semakin besar serta
keinginan pengguna untuk menggunakan e-Filing akan semakin besar.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Susanto (2011) yang menyimpulkan bahwa persepsi kerumitan (kompleksitas)
penggunaan memiliki pengaruh yang negatif terhadap persepsi kegunaan.
5. Pembahasan Hubungan Persepsi Risiko Wajib Pajak Orang Pribadi
dengan penggunaan e-Filing
Berdasarkan hasil uji korelasi yang telah dilakukan diperoleh angka
korelasi yang menunjukkan hubungan persepsi risiko dengan penggunaan e-
Filing termasuk dalam kriteria korelasi yang sangat lemah dan negatif. Angka
korelasi negatif menunjukkan adanya hubungan yang tidak searah atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
terbalik, artinya semakin tinggi tingkat risiko yang dirasakan oleh Wajib
Pajak maka semakin rendah tingkat penggunaan e-Filing oleh Wajib Pajak
dan sebaliknya. Hubungan yang sangat lemah dan negatif antara persepsi
risiko dan penggunaan e-Filing sejalan dengan frekuensi jawaban responden
yang lebih banyak memilih jawaban negatif. Sebagian besar Wajib Pajak
memiliki persepsi bahwa e-Filing tidak berisiko.
Persepsi risiko mencakup evaluasi kemungkinan atas konsekuensi dari
akibat yang negatif yang mungkin diterima oleh Wajib Pajak jika
menggunakan e-Filing dalam menyampaikan Surat Pemberitahuannya.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Susanto (2011) yang menyimpulkan bahwa faktor persepsi risiko tidak
berpengaruh signifikan terhadap niat Wajib Pajak untuk menggunakan e-
Filing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Hubungan persepsi kebermanfaatan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan
penggunaan e-Filing memiliki hubungan yang cukup kuat dan positif.
b. Hubungan persepsi kemudahan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan
penggunaan e-Filing memiliki hubungan yang kuat dan positif.
c. Hubungan persepsi kepuasan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan
penggunaan e-Filing memiliki hubungan yang sangat kuat dan positif.
d. Hubungan persepsi kerumitan Wajib Pajak Orang Pribadi dengan
penggunaan e-Filing memiliki hubungan yang cukup kuat dan negatif.
e. Hubungan persepsi risiko Wajib Pajak Orang Pribadi dengan penggunaan
e-Filing memiliki hubungan yang sangat lemah dan negatif.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah terkait informasi yang diperoleh
tentang penggunaan e-Filing yang belum dapat memastikan bahwa responden
benar-benar menggunakan sendiri e-Filing dalam penyampaian SPTnya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
sehingga ada kemungkinan bahwa responden tidak melakukan penyampaian
SPTnya sendiri dengan e-Filing dan mempengaruhi jawaban yang diperoleh.
C. Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian, maka terdapat saran yang
diberikan bagi peneliti selanjutnya yaitu peneliti selanjutnya diharapkan dapat
memberikan pertanyaan yang dapat mengkonfirmasi bahwa pengguna e-
Filing benar-benar menggunakan sendiri e-Filing, sehingga jawaban yang
diperoleh memang mewakili persepsi pengguna yang menggunakan sendiri e-
Filing dalam penyampaian SPTnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Suhaili. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Manajerial: Studi
Kasus Pada Perusahaan Manufaktur di Kalimantan Selatan”. Tesis.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Annurrofiq. (2007). Pengaruh Dimensi Kepercayaan (Trust) Terhadap Partisipasi
Pelanggan E-Commerce (Studi Pada Pelanggan E-Commerce Di Indonesia).
Tesis. Universitas Brawijaya, Malang.
Cokro, Hanung K. 2010. “Analisis Penerimaan Mobile Banking (M-Banking) dengan
Kerumitan (Complexity) Sebagai Variabel Eksternal dengan Menggunakan
Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Skripsi. Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Davis, F. D., 1989, Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User
Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly. VOl. 13, No. 3, pp.
319-340.
Depdikbud. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka, Jakarta.
Direktur Jenderal Pajak, Keputusan Nomor: KEP-88/PJ/2004 tentang Penyampaian
Surat Pemberitahuan Secara Elektronik.
Direktur Jenderal Pajak, Peraturan Nomor: PER-39/PJ/2011 tentang Tata Cara
Penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan Bagi Wajib Pajak Orang Pribadi
yang Menggunakan Formulir 1770S dan 1770SS Secara E-Filing Melalui
Website Direktorat Jenderal Pajak.
Direktur Jenderal Pajak, Peraturan Nomor: PER-36/PJ/2013 tentang Tata Cara
Penyampaian Surat Pemberitahuan dan Penyampaian Pemberitahuan
Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan Secara Elektronik (e-Filing)
Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP).
Farizi, Hadyan dan Syaefullah. 2013. Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi
Kemudahan, Persepsi Risiko dan Kepercayaan terhadap Minat Menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Internet Banking. Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas
Brawijaya, Malang.
Hapsara, Radityo F. 2015. “Pengaruh Kegunaan, Kemudahan, Resiko dan
Kepercayaan terhadap Penggunaan Mobile Banking. Naskah Publikasi Ilmiah.
Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Harjo, Dwikora. 2013. Perpajakan Indonesia: sebagai Materi Perkuliahan di
Perguruan Tinggi. Mitra Wacana Media, Jakarta.
HM, Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keperilakuan. Andi, Yogyakarta.
, Jogiyanto. 2008. Pedoman Survei Kuisioner: Mengembangkan Kuisioner,
Mengatasi Bias dan Meningkatkan Respon. Penerbit BPFE, Yogyakarta.
, Jogiyanto. 2008. Sistem Informasi Keperilakuan (Edisi Revisi). Andi,
Yogyakarta.
, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman. BPFE, Yogyakarta.
Hsu, Meng-Chiang dan Chiu, Chao-Ming. 2004. Predicting Electronic Service
Continuance with A Decomposed Theory of Planned Behaviour. Behaviour &
Information Technology. ELSEVIER. September-Oktober 2004, Vol. 23, No.
5: Hal. 359-373
Mardiasmo. 2013. Perpajakan Edisi Revisi. Andi, Yogyakarta.
M, Andi Iswan. 2015.”Pengaruh Kerumitan, Kesesuaian Pekerjaan, dan Pemanfaatan
Sistem Informasi terhadap Kinerja Individu”. Tesis. Universitas Hasanuddin,
Makasar.
Noviandini, Nurul Citra. 2012. “Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi
Kemudahan Penggunaan, dan Kepuasan Wajib Pajak Tehadap Penggunaan E-
Filing Bagi Wajib Pajak Di Yogyakarta”. Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Universitas Negeri, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Nurhidayah, Sari. 2015.“Pengaruh Penerapan Sistem E-Filing Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak Dengan Pemahaman Internet Sebagai Variabel Pemoderasi Pada
KPP Pratama Klaten”. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
Penerimaan SPT Tahunan PPH Orang Pribadi Tahun Pajak 2014 hingga 2015
http:/www.pajak.go.id/content/article/sambut-baik-e-filing-kepatuhan-
penyampaian-spt-tahunan-pph-orang-pribadi-kepatuhan. Diakses Tanggal 02
Januari 2016
Prabowo, Yohanes Rilo. 2015. “Analisis Persepsi Wajib Pajak Orang Pribadi
Terhadap Penggunaan E-Filing Sebagai Sarana Pelaporan Pajak (Studi Kasus
Di Universitas Negeri Yogyakarta)”. Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Priyatno, Duwi. 2012. Belajar Praktis Analisis Parametrik Dan Non Parametrik
dengan SPSS. Gava Media, Yogyakarta.
Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal.
Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.
Santoso, Singgih. 2014. Statistik NonParametrik Edisi Revisi. 2014. PT Gramedia,
Jakarta.
Sarwono, Jonathan. 2012. Mengenal SPSS Statistics 20: Aplikasi untuk Riset
Eksperimental. PT Gramedia, Jakarta.
Seddon, P., B. dan Kiew, Min-Yen. (1994). Partial Test and Development ot delone
and McLean`s Model of Information Success. AJIS Journal. Vol. 4, No. 1:
Hal. 09-109.
Siregar, Astuti H dan Suryanawa, I K. 2008. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Individual Pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Denpasar Barat. Jurnal Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana,
Bali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Sri Maharsi dan Yuliani Mulyadi. 2007, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Nasabah Menggunakan Internet Banking dengan Menggunakan Kerangka
Technology Acceptance Model (TAM). Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. ALFABETA, Bandung.
Susanto, Nugroho A. 2011.” Analisis Perilaku Wajib Pajak Terhadap Penerapan
Sistem E-Filing Direktorat Jenderal Pajak”. Tesis. Universitas Indonesia,
Jakarta.
Titisari, Aprilia. 2014. “Analisis Faktor Perilaku Dan Kesadaran Wajib Pajak
Terhadap Niat Menggunakan E-Filing”. Skripsi Tidak Dipublikasikan.
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009, tentang “Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Vankatesh, V. Morris et. al. (2003). User Acceptance of Information Technology:
Toward a Unified View. MIS Quartely. Vol. 27 No. 3: Hal. 425-478.
Wahyuni, Resky. 2015. Pengaruh Persepsi Kegunaan, Kemudahan, Keamanan dan
Kerahasiaan, dan Kecepatan terhadap Intensitas Perilaku dalam Penggunaan
E-Filing (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Pekanbaru Senapelan). Jurnal FEKON. Vol. 2 (Oktober). No. 2: 5-7
Waluyo. 2002. Perpajakan Indonesia: Pembahasan Sesuai dengan Ketentuan
Pelaksanaan Perundang-undangan Terbaru. PT Salemba Emban Patria,
Jakarta.
Yunastiti. 2013.”Hubungan Penerapan e-SPT dan Efisiensi Pelaporan SPT Menurut
Persepsi Wajib Pajak”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
A. Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
B. Tabel Jawaban Kuesioner
1. Tabulasi jawaban responden variabel persepsi kebermanfaatan
Responden X11 X12 X13 Total
1 4 4 4 12
2 5 5 5 15
3 4 4 4 12
4 4 5 4 13
5 4 4 4 12
6 4 4 5 13
7 5 4 4 13
8 4 4 4 12
9 4 4 4 12
10 4 4 4 12
11 4 4 4 12
12 4 4 4 12
13 4 4 4 12
14 3 3 3 9
15 4 4 4 12
16 4 4 4 12
17 5 4 4 13
18 1 2 1 4
19 4 5 4 13
20 4 3 2 9
21 5 4 3 12
22 4 4 4 12
23 5 4 2 11
24 5 4 2 11
25 2 3 4 9
26 4 4 4 12
27 4 5 4 13
28 4 4 4 12
29 4 3 5 12
30 4 5 4 13
31 4 4 5 13
32 4 4 5 13
33 4 4 4 12
34 5 4 4 13
35 1 2 1 4
36 4 5 4 13
37 4 4 4 12
38 4 4 4 12
39 4 4 4 12
40 4 4 4 12
41 4 5 4 13
42 4 4 4 12
43 4 4 4 12
44 5 4 4 13
45 4 4 4 12
46 4 5 4 13
47 4 4 4 12
48 4 4 5 13
49 4 4 4 12
50 5 5 5 15
51 4 3 2 9
52 5 4 3 12
53 4 5 4 13
54 4 4 4 12
55 5 4 2 11
56 2 3 4 9
57 4 5 4 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
2. Tabulasi jawaban responden variabel persepsi kemudahan
Responden X21 X22 X23 X24 X25 Total
1 4 4 4 4 4 20
2 4 5 5 4 4 22
3 4 4 4 4 4 20
4 4 4 3 4 4 19
5 4 4 5 4 4 21
6 4 4 4 4 4 20
7 4 5 4 5 5 23
8 4 4 4 4 4 20
9 4 4 4 4 4 20
10 4 4 4 4 4 20
11 4 4 4 4 4 20
12 4 4 4 4 4 20
13 1 2 1 1 2 7
14 1 2 1 2 1 7
15 4 4 4 2 1 15
16 4 4 4 4 4 20
17 2 2 2 2 2 10
18 4 3 2 1 1 11
19 2 4 4 5 5 20
20 4 3 4 3 2 16
21 1 2 3 4 5 15
22 2 2 1 3 3 11
23 5 4 5 4 2 20
24 5 4 5 4 5 23
25 1 2 3 3 2 11
26 1 2 3 4 5 15
27 2 1 2 1 1 7
28 2 2 1 2 4 11
29 4 3 4 4 4 19
30 3 4 4 3 5 19
31 4 3 4 3 3 17
32 2 2 3 2 3 12
33 4 4 4 4 4 20
34 2 2 2 2 2 10
35 4 3 2 1 1 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lanjutan…
Tabulasi jawaban responden variabel persepsi kemudahan
36 4 4 3 4 4 19
37 4 4 5 4 4 21
38 4 4 4 4 4 20
39 1 2 1 1 2 7
40 1 2 3 4 5 15
41 2 1 2 1 1 7
42 2 2 1 2 4 11
43 4 4 4 4 4 20
44 4 5 4 5 5 23
45 1 2 1 1 2 7
46 2 4 4 5 5 20
47 1 2 3 4 5 15
48 2 2 3 2 3 12
49 4 4 4 4 4 20
50 4 5 5 4 4 22
51 4 3 4 3 2 16
52 1 2 3 4 5 15
53 2 1 2 1 1 7
54 4 4 4 4 4 20
55 5 4 5 4 2 20
56 1 2 3 3 2 11
57 2 1 2 1 1 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
3. Tabulasi jawaban responden variabel persepsi kepuasan
Responden X31 X32 X33 X34 Total
1 4 4 4 4 16
2 4 4 4 4 16
3 4 4 4 4 16
4 4 4 4 3 15
5 4 5 5 4 18
6 4 5 4 4 17
7 4 4 4 5 17
8 4 4 4 4 16
9 4 4 4 4 16
10 4 4 4 4 16
11 4 4 4 4 16
12 4 4 4 4 16
13 2 4 3 2 11
14 3 3 3 3 12
15 4 5 4 4 17
16 4 4 4 4 16
17 2 4 3 2 11
18 1 2 3 4 10
19 2 4 5 4 15
20 4 3 2 1 10
21 4 5 4 3 16
22 4 4 4 4 16
23 5 4 5 4 18
24 5 4 4 5 18
25 4 3 2 3 12
26 4 2 2 1 9
27 1 2 2 2 7
28 4 4 4 4 16
29 4 4 5 4 17
30 3 5 4 4 16
31 3 4 4 5 16
32 3 4 4 5 16
33 4 4 4 4 16
34 2 4 3 2 11
35 1 2 3 4 10
36 4 4 4 3 15
37 4 5 5 4 18
38 4 4 4 4 16
39 2 4 3 2 11
40 4 2 2 1 9
41 1 2 2 2 7
42 4 4 4 4 16
43 4 4 4 4 16
44 4 4 4 5 17
45 2 4 3 2 11
46 2 4 5 4 15
47 4 2 2 1 9
48 3 4 4 5 16
49 4 4 4 4 16
50 4 4 4 4 16
51 4 3 2 1 10
52 4 5 4 3 16
53 1 2 2 2 7
54 4 4 4 4 16
55 5 4 5 4 18
56 4 3 2 3 12
57 1 2 2 2 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
4. Tabulasi jawaban responden variabel persepsi kerumitan
Responden X41 X42 total
1 2 2 4
2 3 3 6
3 2 2 4
4 2 3 5
5 3 1 4
6 2 1 3
7 2 1 3
8 1 2 3
9 1 1 2
10 2 2 4
11 2 2 4
12 2 2 4
13 4 4 8
14 4 3 7
15 2 1 3
16 4 4 8
17 4 3 7
18 4 3 7
19 4 5 9
20 4 5 9
21 4 5 9
22 4 4 8
23 2 1 3
24 5 4 9
25 4 2 6
26 2 3 5
27 2 2 4
28 2 4 6
29 2 1 3
30 2 1 3
31 2 1 3
32 2 1 3
33 4 4 8
34 4 3 7
35 4 3 7
36 2 3 5
37 3 1 4
38 2 2 4
39 4 4 8
40 2 3 5
41 2 2 4
42 2 4 6
43 4 4 8
44 2 1 3
45 4 4 8
46 4 5 9
47 2 3 5
48 2 1 3
49 2 2 4
50 3 3 6
51 4 5 9
52 4 5 9
53 2 2 4
54 4 4 8
55 2 1 3
56 4 2 6
57 2 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
5. Tabulasi jawaban responden variabel persepsi risiko
Responden X51 X52 X53 Total
1 2 2 2 6
2 2 2 1 5
3 2 3 2 7
4 2 1 1 4
5 2 1 2 5
6 2 1 2 5
7 1 1 2 4
8 2 1 2 5
9 1 2 1 4
10 2 2 2 6
11 2 2 2 6
12 2 2 2 6
13 2 3 2 7
14 4 3 2 9
15 2 2 1 5
16 4 4 4 12
17 2 2 3 7
18 1 2 3 6
19 4 5 4 13
20 4 5 4 13
21 4 1 2 7
22 4 4 4 12
23 5 4 5 14
24 5 4 4 13
25 2 4 4 10
26 4 3 2 9
27 5 4 4 13
28 4 2 5 11
29 1 2 2 5
30 2 1 2 5
31 2 2 1 5
32 2 1 3 6
33 4 4 4 12
34 2 2 1 5
35 1 2 3 6
36 2 1 1 4
37 2 1 2 5
38 2 2 2 6
39 2 2 2 7
40 4 3 2 9
41 1 1 1 3
42 3 2 1 6
43 4 4 4 12
44 1 1 2 4
45 2 1 2 5
46 2 1 1 4
47 4 3 2 9
48 2 1 3 6
49 2 2 2 6
50 2 2 1 5
51 1 2 2 5
52 4 1 2 7
53 1 1 1 3
54 4 4 4 12
55 5 4 5 14
56 2 4 4 10
57 1 1 1 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
6. Tabulasi jawaban responden variabel penggunaan e-Filing
Responden Y1 Y2 Y3 Total
1 4 4 4 12
2 4 5 5 14
3 4 4 4 12
4 4 5 3 12
5 4 5 4 13
6 4 4 4 12
7 4 5 4 13
8 4 4 4 12
9 4 4 4 12
10 4 4 4 12
11 4 4 4 12
12 4 4 4 12
13 2 1 2 5
14 2 2 2 6
15 4 4 4 12
16 4 4 4 12
17 4 5 4 13
18 4 3 2 9
19 4 4 4 12
20 4 3 2 9
21 4 5 4 13
22 4 4 4 12
23 5 4 4 13
24 4 5 4 13
25 4 3 2 9
26 2 4 2 8
27 4 3 1 8
28 4 4 4 12
29 4 4 5 13
30 4 4 5 13
31 4 5 4 13
32 4 5 4 13
33 4 4 4 12
34 4 5 4 13
35 4 3 2 9
36 4 5 3 12
37 4 5 4 13
38 4 4 4 12
39 2 1 2 5
40 2 4 2 8
41 4 3 1 8
42 4 4 4 12
43 4 4 4 12
44 4 5 4 13
45 2 1 2 5
46 4 4 4 12
47 2 4 2 8
48 4 5 4 13
49 4 4 4 12
50 4 5 5 14
51 4 3 2 9
52 4 5 4 13
53 4 3 1 8
54 4 4 4 12
55 5 4 4 13
56 4 3 3 9
57 4 4 4 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
7. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Variabel Persepsi Kebermanfaatan
No Variabel Persepsi Kebermanfaatan Frekuensi Jawaban
Total 5 4 3 2 1
1 Penggunaan e-Filing dapat
meningkatkan produktifitas
penyampaian pelaporan pajak saya
11 41 1 2 2 57
2 Penggunaan e-Filing dapat
meningkatkan efektivitas
penyampaian pelaporan pajak saya
11 38 6 2 0 57
3 Penggunaan e-Filing dapat
menyederhanakan proses pelaporan
pajak saya
7 40 3 5 2 57
8. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Variabel Persepsi Kemudahan
No Variabel Persepsi Kemudahan Frekuensi Jawaban
Total 5 4 3 2 1
1 Mudah bagi saya untuk mempelajari
penggunaan e-Filing
3 29 1 13 11 57
2 Mudah bagi saya untuk menggunakan
e-Filing
4 25 6 18 4 57
3 Interaksi saya dengan e-Filing adalah
jelas dan mudah dimengerti/
difahami.
7 24 11 8 7 57
4 Mudah bagi saya untuk menjadi
terampil dalam menggunakan e-Filing
4 29 7 8 9 57
5 Secara umum e-Filing adalah mudah 11 23 4 11 8 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
9. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Variabel Persepsi Kepuasan
No Variabel Persepsi Kepuasan Frekuensi Jawaban
Total 5 4 3 2 1
1 Sistem e-Filing memiliki tingkat
efisiensi yang tinggi
3 36 5 7 6 57
2 Sistem e-Filing memiliki tingkat
keefektifan yang tinggi
7 36 5 9 0 57
3 Saya merasa puas dengan adanya
sistem e-Filing
7 31 8 11 0 57
4 Saya merasa bangga bisa
menggunakan sistem e-Filing dalam
menyampaikan SPT saya
6 30 7 9 5 57
10. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Variabel Persepsi Kerumitan
(Kompleksitas)
No Variabel Persepsi Kerumitan
(Kompleksitas)
Frekuensi Jawaban Total
5 4 3 2 1
1 Menggunakan e-Filing dapat
menyita banyak waktu saya ketika
mengerjakan banyak tugas
1 21 4 29 2 57
2 Hasil penggunaan e-Filing sulit
untuk dipadukan dengan pekerjaan
saya
6 11 12 14 14 57
11. Rekapitulasi Jawaban Responden untuk Variabel Persepsi Risiko
No Variabel Persepsi Risiko Frekuensi Jawaban
Total 5 4 3 2 1
1 Penggunaan sistem e-Filing dapat
menyebabkan informasi pajak
penghasilan pribadi saya
dicuri/bocor
4 14 1 28 10 57
2 Secara psikologis saya merasa tidak
nyaman jika menggunakan sistem e-
Filing
2 11 6 20 18 57
Menurut saya menggunakan sistem
e-Filing tidak aman karena masalah
privasi dan keamanan
3 11 5 25 13 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
12. Rekapitulasi Frekuensi Jawaban Variabel Penggunaan e-Filing
No Varibel Penggunaan
e-Filing
Frekuensi Jawaban Total
5 4 3 2 1
1 Penggunaan e-Filing setiap kali
melaporkan pajak 2 48 0 7 0 57
2 Kehendak menggunakan e-Filing di
masa depan 16 28 9 1 3 57
3 Menggunakan e-Filing karena
memiliki fitur yang membantu
pekerjaan
4 35 3 12 3 57
Jumlah 22 111 12 20 6 171
C. Tabel Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kebermanfaatan (X1)
Correlations
X11 X12 X13 Total
X11
Pearson Correlation 1 .617** .313* .786**
Sig. (2-tailed) .000 .018 .000
N 57 57 57 57
X12
Pearson Correlation .617** 1 .540** .861**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 57 57 57 57
X13
Pearson Correlation .313* .540** 1 .787**
Sig. (2-tailed) .018 .000 .000
N 57 57 57 57
Total
Pearson Correlation .786** .861** .787** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 57 57 57 57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
2. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kemudahan (X2)
Correlations
X21 X22 X23 X24 X25 Total
X21
Pearson Correlation 1 .798** .719** .434** .148 .739**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .271 .000
N 57 57 57 57 57 57
X22
Pearson Correlation .798** 1 .788** .731** .509** .914**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 57 57 57 57 57 57
X23
Pearson Correlation .719** .788** 1 .762** .471** .895**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 57 57 57 57 57 57
X24
Pearson Correlation .434** .731** .762** 1 .814** .901**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000
N 57 57 57 57 57 57
X25
Pearson Correlation .148 .509** .471** .814** 1 .716**
Sig. (2-tailed) .271 .000 .000 .000 .000
N 57 57 57 57 57 57
Total
Pearson Correlation .739** .914** .895** .901** .716** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
N 57 57 57 57 57 57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan (X3)
Correlations
X31 X32 X33 X34 Total
X31
Pearson Correlation 1 .480** .429** .317* .696**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .016 .000
N 57 57 57 57 57
X32
Pearson Correlation .480** 1 .786** .555** .843**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 57 57 57 57 57
X33 Pearson Correlation .429** .786** 1 .781** .907**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
N 57 57 57 57 57
X34
Pearson Correlation .317* .555** .781** 1 .822**
Sig. (2-tailed) .016 .000 .000 .000
N 57 57 57 57 57
Total
Pearson Correlation .696** .843** .907** .822** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 57 57 57 57 57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
4. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Kerumitan (X4)
Correlations
X41 X42 Total
X41
Pearson Correlation 1 .696** .899**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 57 57 57
X42
Pearson Correlation .696** 1 .940**
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 57 57 57
Total
Pearson Correlation .899** .940** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000
N 57 57 57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
5. Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Resiko (X5)
Correlations
X51 X52 X53 Total
X51
Pearson Correlation 1 .672** .633** .871**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 57 57 57 57
X52
Pearson Correlation .672** 1 .714** .898**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 57 57 57 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
X53
Pearson Correlation .633** .714** 1 .882**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 57 57 57 57
Total
Pearson Correlation .871** .898** .882** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 57 57 57 57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
6. Hasil Uji Validitas Variabel Penggunaan e-Filing
Correlations
Y1 Y2 Y3 Total
Y1
Pearson Correlation 1 .541** .507** .749**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 57 57 57 57
Y2
Pearson Correlation .541** 1 .666** .888**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 57 57 57 57
Y3
Pearson Correlation .507** .666** 1 .884**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 57 57 57 57
Total
Pearson Correlation .749** .888** .884** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 57 57 57 57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
7. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kebermanfaatan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 57 100.0
Excludeda 0 .0
Total 57 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
8. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kemudahan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 57 100.0
Excludeda 0 .0
Total 57 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.721 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X11 4.00 .824 57
X12 4.02 .668 57
X13 3.79 .901 57
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.884 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X21 3.00 1.323 57
X22 3.12 1.151 57
X23 3.28 1.221 57
X24 3.19 1.246 57
X25 3.32 1.365 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
9. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kepuasan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 57 100.0
Excludeda 0 .0
Total 57 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
10. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Kerumitan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 57 100.0
Excludeda 0 .0
Total 57 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.821 4
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X31 3.40 1.116 57
X32 3.72 .881 57
X33 3.60 .942 57
X34 3.40 1.147 57
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.806 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X41 2.82 1.037 57
X42 2.67 1.327 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
11. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Risiko
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 57 100.0
Excludeda 0 .0
Total 57 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
12. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penggunaan e-Filing
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 57 100.0
Excludeda 0 .0
Total 57 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.860 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
X51 2.54 1.240 57
X52 2.28 1.206 57
X53 2.40 1.193 57
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.791 3
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Y1 3.79 .700 57
Y2 3.93 .997 57
Y3 3.44 1.069 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
D. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Spearman
1. Antara variabel X1 dan Y
Correlations
Kebermanfaatan Penggunaan e-
Filing
Spearman's rho
Kebermanfaatan
Correlation Coefficient 1.000 .335*
Sig. (2-tailed) . .011
N 57 57
Penggunaan e-Filing
Correlation Coefficient .335* 1.000
Sig. (2-tailed) .011 .
N 57 57
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2. Antara variabel X2 dan Y
Correlations
Kemudahan Penggunaan e-
Filing
Spearman's rho
Kemudahan
Correlation Coefficient 1.000 .604**
Sig. (2-tailed) . .000
N 57 57
Penggunaan e-Filing
Correlation Coefficient .604** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 57 57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
3. Antara variabel X3 dan Y
Correlations
Kepuasan Penggunaan e-
Filing
Spearman's rho
Kepuasan
Correlation Coefficient 1.000 .751**
Sig. (2-tailed) . .000
N 57 57
Penggunaan e-Filing
Correlation Coefficient .751** 1.000
Sig. (2-tailed) .000 .
N 57 57
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Antara variabel X4 dan Y
Correlations
Kerumitan Penggunaan e-
Filing
Spearman's rho
Kerumitan
Correlation Coefficient 1.000 -.271*
Sig. (2-tailed) . .041
N 57 57
Penggunaan e-Filing
Correlation Coefficient -.271* 1.000
Sig. (2-tailed) .041 .
N 57 57
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
5. Antara variabel X5 dan Y
Correlations
Risiko Penggunaan e-
Filing
Spearman's rho
Risiko
Correlation Coefficient 1.000 -.116
Sig. (2-tailed) . .388
N 57 57
Penggunaan e-Filing
Correlation Coefficient -.116 1.000
Sig. (2-tailed) .388 .
N 57 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
E. Lampiran Kuesioner
Kepada Bapak/Ibu Responden
Dengan Hormat,
Saya, Romartha Situmorang adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Prodi Akuntansi yang sedang melakukan penelitian untuk memenuhi mata kuliah
skripsi. Topik yang saya ambil adalah tentang “ Hubungan antara Persepsi Wajib
Pajak Orang Pribadi dengan Penggunaan E-Filing Sebagai Sarana
Penyampaian Surat Pemberitahuan.
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa beberapa tahun belakangan ini
pemerintah tengah giat dalam melakukan modernisasi pada administrasi perpajakan,
salah satunya yaitu sistem e-Filing. Tetapi hingga saat ini realisasi dari penggunaan e-
Filing oleh Wajib Pajak, di rasa masih sangat rendah. Oleh karena itu, melalui
penelitian ini saya ingin mengetahui bagaimana persepsi Wajib Pajak terhadap niat
menggunakan e-Filing sebagai sarana penyampaian Surat Pemberitahun?. Manfaat
dari penelitian ini nantinya dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan alat untuk
membantu KPP dalam pensosialisasian e-Filing bagi Wajib Pajak, sehingga
penggunaan e-Filing dapat lebih efektif dan efisien.
Melalui surat ini, saya mohon kepada Bapak/Ibu untuk meluangkan waktunya
menjadi responden dengan mengisi kuesioner yang terlampir. Kuesioner ini ditujukan
kepada Wajib Pajak pengguna e-Filing. Sesuai dengan etika penelitian, data yang
saya peroleh akan dijaga kerahasiannya dan digunakan semata-mata untuk penelitian
ini.
Dengan demikian pengantar ini saya buat, sebelumnya saya ucapkan terima
kasih.
Yogyakarta, 15 Februari 2016
Romartha Situmorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
KUESIONER
DATA DEMOGRAFI RESPONDEN
Petunjuk : isilah data berikut sesuai dengan data pribadi Bapak/Ibu. Berilah tanda
silang (X) pada kotak yang jawaban yang benar.
1. Nama Wajib Pajak (boleh tidak diisi) :
2. Alamat Wajib Pajak (wajib diisi) : Maguoharjo
3. Apakah Bapak/ Ibu menggunakan sistem e-Filing dalam menyampaikan
Surat Pemberitahuan?
Ya Tidak
4. Berapa lama Bapak/Ibu telah menggunakan e-Filing?
< 1 Tahun 1-2 Tahun > 2 Tahun
5. Jenis SPT pajak apa saja yang Bapak/Ibu laporkan melalui e-Filing?
1770 S
1770 SS
1770
1771
PETUNJUK PENGISIAN:
Berilah tanda silang (X) pada kotak yang tersedia untuk masing-masing jawaban
pertanyaan kuesioner yang menurut Bapak/Ibu merupakan jawaban yang tepat. Tiap
pertanyaan hanya boleh ada satu jawaban. Pilihan jawaban yang tersedia adalah:
1 2 3 4 5
Sangat Tidak
Setuju (STS)
Tidak Setuju
(TS)
Netral
(N)
Setuju
(S)
Sangat Setuju
(SS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
A. PENGGUNAAN E-FILING
PERNYATAAN
JAWABAN
1 2 3 4 5
STS TS N S SS
Saya selalu menggunakan e-Filing setiap kali
melaporkan pajak
Saya berkehendak untuk melanjutkan
menggunakan e-Filing di masa depan
Saya akan selalu menggunakan e-Filing untuk
melaporkan pajak karena mempunyai fitur yang
membantu pekerjaan saya
B. PERSEPSI KEBERMANFAATAN E-FILING
PERNYATAAN
JAWABAN
1 2 3 4 5
STS TS N S SS
Penggunaan e-Filing dapat meningkatkan
produktifitas penyampaian pelaporan pajak saya
Penggunaan e-Filing dapat meningkatkan
efektivitas penyampaian pelaporan pajak saya
Penggunaan e-Filing dapat menyederhanakan
proses pelaporan pajak saya
C. PERSEPSI KEMUDAHAN ATAS E-FILING
PERNYATAAN
JAWABAN
1 2 3 4 5
STS TS N S SS
Mudah bagi saya untuk mempelajari penggunaan
e-Filing
Mudah bagi saya untuk menggunakan e-Filing
Interaksi saya dengan e-Filing adalah jelas dan
mudah dimengerti/ difahami.
Mudah bagi saya untuk menjadi terampil dalam menggunakan e-Filing
Secara umum e-Filing adalah mudah untuk
digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
D. PERSEPSI KEPUASAN ATAS E-FILING
PERNYATAAN
JAWABAN
1 2 3 4 5
STS TS N S SS
Sistem e-Filing memiliki tingkat efisiensi yang
tinggi
Sistem e-Filing memiliki tingkat keefektifan
yang tinggi
Saya merasa puas dengan adanya sistem e-Filing
Saya merasa bangga bisa menggunakan sistem e-
Filing dalam menyampaikan SPT saya
E. PERSEPSI KOMPLEKSITAS (KERUMITAN) PENGGUNAAN
PERNYATAAN
JAWABAN
1 2 3 4 5
STS TS N S SS
Menggunakan e-Filing dapat menyita banyak
waktu saya ketika mengerjakan banyak tugas
Hasil penggunaan e-Filing sulit untuk dipadukan
dengan pekerjaan saya
F. PERSEPSI RISIKO
PERNYATAAN
JAWABAN
1 2 3 4 5
STS TS N S SS
Penggunaan sistem e-Filing dapat menyebabkan
informasi pajak penghasilan pribadi saya
dicuri/bocor
Secara psikologis saya merasa tidak nyaman jika
menggunakan sistem e-Filing
Menurut saya menggunakan sistem e-Filing
tidak aman karena masalah privasi dan
keamanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI