119
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA DENGAN PARTISIPASI IBU DALAM PROGRAM BINA KELUARGA BALITA DI LINGKUGAN V DAN VI KELURAHAN PULAU SIMARDAN KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2018 SKRIPSI OLEH : DELIANA 1602022003 PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT INSTITUT KESEHATAN HELVETIA MEDAN 2018

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

i

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU

TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA

DENGAN PARTISIPASI IBU DALAM PROGRAM BINA

KELUARGA BALITA DI LINGKUGAN V DAN VI

KELURAHAN PULAU SIMARDAN

KOTA TANJUNGBALAI

TAHUN 2018

SKRIPSI

OLEH :

DELIANA

1602022003

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2018

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

2

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU

TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA

DENGAN PARTISIPASI IBU DALAM PROGRAM BINA

KELUARGA BALITA DI LINGKUGAN V DAN VI

KELURAHAN PULAU SIMARDAN

KOTA TANJUNGBALAI

TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan

Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat dan Memeroleh

Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

(S.K.M)

Oleh :

DELIANA

1602022003

PROGRAM STUDI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2018

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

3

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

4

Telah Diuji pada Tanggal : 1 Desember 2017

Panitia Penguji Skripsi

Ketua : Dian Maya Sari Siregar, S.K.M., M.Kes

Anggota : 1. Wahyuni, S.Psi., M.Kes

2. Tengku Moriza, S.E., M.M

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

5

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

i

ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG

PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA DENGAN PARTISIPASI

IBU DALAM PROGRAM BINA KELUARGA BALITA DI LINGKUGAN V DAN VI KELURAHAN PULAU SIMARDAN

KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2018

DELINANA

1602022003

Program Bina Keluarga Balita merupakan kegiatan pendidikan yang

melibatkan orang tua dan anaknya, orang tua sebagai sasaran utama karena yang

akan merawat dan mengasuh anaknya sehingga pertumbuhan dan perkembangan

anak akan bergantung pada kemampuan orang tua. Berdasarkan survei awal yang

dilakukan peneliti kepada 10 orang ibu di Kampung KB Kelurahan Pulau

Simardan Kota Tanjungbalai menunjukkan bahwa 4 orang ibu mengikuti BKB,

sedangkan 6 orang ibu tidak berpartisipasi dalam program BKB. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan

perilaku lansia hipertensi dalam upaya pencegahan kekambuhan di Puskesmas

Semula Jadi Kota Tanjungbalai tahun 2018.

Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Populasi dalam

penelitian ini sebanyak 60 ibu dengan jumlah sampel adalah semua populasi.

Metode pengumpulan data yaitu data primer dan data sekunder. Analisis data yang

digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-

square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki

pengetahuan kurang sebanyak 37 responden (61,7%), sikap negatif sebanyak 33

responden (55,0%), persepsi negatif sebanyak 32 responden (53,3%) dan sebagian

besar tidak ikut berpartisipasi dalam BKB sebanyak 34 responden (6,7%). Hasil uji

chi-square menunjukkan ada hubungan pengetahuan (p = 0,000), sikap (p =

0,012) dan persepsi (p = 0,001) dengan partisipasi ibu dalam Program Bina

Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018.

Disarankan bagi tempat penelitian agar dapat menjadi acuan bagi kader-

kader di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan agar lebih memahami

pentingnya mencari kader program bina keluarga balita agar menciptakan

keluarga yang harmonis dan sejahtera.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Persepsi, Program BKB

Daftar Pustaka : 18 Buku dan 4 Jurnal (2010-2014)

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

ii

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

iii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena Berkat dan Rahmat dan Karunia Nya maka penulis dapat menyelesaikan

Proposal ini dengan judul “Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Persepsi ibu

tentang Peran Kader Bina Keluarga Balita dengan Partisipasi Ibu dalam Program

Bina Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai tahun 2018”.

Dalam penyusunan Proposal ini penulis menyadari masih banyak kesalahan

dan kekurangannya, namun harapan penulis, Pembaca dapat memperoleh manfaat

dan memberi masukan untuk penelitian selanjutnya dengan harapan penelitian ini

dapat berkembang dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang

telah membantu dalam menyelesaikan Proposal ini, terutama :

1. dr. Hj. Razia B. Suroyo, M.Sc., M.Kes selaku Pembina Yayasan Helvetia.

2. Iman Muhammad, SE., S.Kom., MM., M.Kes, selaku Ketua Yayasan Helvetia.

3. Drs. H. Ismail Efendy, M.Si selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia Medan.

4. Dr. dr. Arifah Devi Fitriani, M.Kes., selaku Wakil Rektor Bidang

Akademik, SDM dan Kemahasiswaan Helvetia.

5. Teguh Suharto, SE., M.Kes., selaku Wakil Bidang Administrasi dan

Keuangan Institut Kesehatan Helvetia.

6. Dr. Ayi Darmana, M.Si selaku Dekan Program S1 Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.

7. Nuraini, S.Pd., M.Kes selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia, sekaligus penguji

Proposal penelitian ini.

8. Khairatunnisa, SKM., M.Kes selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia.

9. Dian Maya Sari Siregar, SKM, M.Kes., selaku Ketua Prodi Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Helvetia,

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

iv

sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

dukungan dan masukkan dalam penyusunan Proposal Penelitian ini.

10. Wahyuni, S.Psi., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, dukungan dan masukkan dalam penyusunan

Proposal Penelitian ini.

11. Tengku Moriza, S.E., M.M, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

bimbingan, masukkan dan arahan dalam penyusunan Proposal Penelitian ini.

12. Kepada Dosen dan Staf Dosen Institut Kesehatan Helvetia yang telah

membantu saya dalam menyelesaikan Proposal ini.

13. dr. Ronal Saragih, selaku Kepala Dinas Kesehatan Pematang Siantar yang

telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

14. Kepada ayah, Ibu, Suami dan keluarga yang telah banyak memberikan

dukungan baik moral, material dan doa sehingga penulis dapat

menyelesaikan Proposal ini.

Kemudian kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu. Dalam kesempatan ini penulis mengharapkan kritik ataupun saran yang

bermanfaat dan Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan Karunia dan

Hidayah Nya kepada kita semua hingga Proposal ini bermanfaat bagi para

pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan, 01 Desember 2018

Penulis

Deliana

Nim : 1602022003

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

v

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN

LEMBAR PANITIA PENGUJI

LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN

ABSTRAK ...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ................................................................. 7

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 8

1.4. Manfaat Penelitian ................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 8

2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu ................................................. 8

2.2. Program Bina Keluarga Balita (BKB) ..................................... 12

2.2.1. Definisi Bina Keluarga Balita (BKB) .......................... 12

2.2.2. Ciri Khusus Program Bina Keluarga Balita (BKB) ..... 13

2.2.3. Tujuan Program Bina Keluarga Balita (BKB) ............. 13

2.2.4. Sasaran Program Bina Keluarga Balita (BKB) ............ 14

2.2.5. Kegiatan Pogram Bina Keluarga Balita (BKB) .......... 15

2.2.6. Peran Kader Bina Keluarga Balita ............................... 18

2.2.7. Syarat-Sayarat Kader Bina Keluarga Balita ................. 19

2.2.8. Tugas Kader Bina Keluarga Balita .............................. 20

2.2.9. Peran Kader Bina Keluarga Balita ............................... 20

2.3. Partisipasi ................................................................................. 21

2.3.1. Definisi Partisipasi ....................................................... 21

2.3.2. Faktor-faktor Mempengaruhi Pasrtisipasi .................... 22

2.3.3. Bentuk-Bentuk Partisipasi ............................................ 25

2.4. Pengetahuan ............................................................................. 27

2.4.1. Definisi Pengetahuan ................................................... 27

2.4.2. Pembagian Pengetahuan............................................... 27

2.4.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ........ 32

2.5. Sikap (Sikap) ............................................................................ 33

2.5.1. Definisi Sikap ............................................................... 33

2.6. Persepsi .................................................................................... 35

2.7. Hipotesis Penelitian .................................................................. 36

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 37

3.1. Desain Penelitian ..................................................................... 37

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

vi

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 37

3.2.1. Lokasi Penelitian .......................................................... 37

3.2.2. Waktu Penelitian ........................................................... 37

3.3. Populasi dan Sampel ................................................................ 37

3.3.1. Populasi ........................................................................ 37

3.3.2. Sampel .......................................................................... 37

3.4. Kerangka Konsep ..................................................................... 38

3.5. Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran .......................... 38

3.5.1. Definisi Operasional ..................................................... 38

3.5.2. Aspek Pengukuran ........................................................ 39

3.6. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 39

3.6.1. Jenis Data ...................................................................... 39

3.6.2. Teknik Pengumpulan Data ........................................... 40

3.6.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................ 40

3.7. Teknik Pengolahan Data ......................................................... 43

3.8. Analisis Data ............................................................................ 44

3.8.1. Analisis Univariat ......................................................... 44

3.8.2. Analisis Bivariat ........................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 46

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................ 46

4.2. Hasil Penelitian ........................................................................ 47

4.2.1. Karakteristik Responden ............................................... 47

4.2.2. Analisis Univariat ......................................................... 48

4.2.3. Analisis Bivariat ........................................................... 56

4.3. Pembahasan .............................................................................. 59

4.3.1. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Peran Kader Bina

Keluarga Balita dengan Partisipasi Ibu dalam Program

Bina Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan

Pulau Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018 .............. 59

4.3.2. Hubungan Sikap Ibu tentang Peran Kader Bina Keluarga

Balita dengan Partisipasi Ibu dalam Program Bina

Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan

Pulau Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018 .............. 62

4.3.3. Hubungan Persepsi Ibu tentang Peran Kader Bina

Keluarga Balita dengan Partisipasi Ibu dalam Program

Bina Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI

Kelurahan Pulau Simardan Kota Tanjungbalai Tahun

2018 ............................................................................... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 68

5.1. Kesimpulan .............................................................................. 68

5.2. Saran ........................................................................................ 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Aspek Pengukuran......................................................................... 39

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan .................................. 41

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Kuesioner Sikap .............................................. 41

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Kuesioner Persepsi .......................................... 42

Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................... 43

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018 ............................................................... 47

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pengetahuan

Ibu di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018 ............................................................... 48

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018 ............................................................... 50

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Sikap Ibu di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018 ............................................................... 50

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Ibu di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018 ............................................................... 53

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Persepsi Ibu

di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018 ............................................................... 53

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Persepsi Ibu di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018 ............................................................... 55

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Partisipasi Ibu

dalam Program Bina Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI

Kelurahan Pulau Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018 ............ 56

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

viii

Tabel 4.9. Tabulasi Silang antara Pengetahuan Ibu tentang Peran Kader Bina

Keluarga Balita dengan Partisipasi Ibu dalam Program Bina

Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau

Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018 ....................................... 56

Tabel 4.10. Tabulasi Silang antara Sikap Ibu tentang Peran Kader Bina

Keluarga Balita dengan Partisipasi Ibu dalam Program Bina

Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau

Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018 ....................................... 57

Tabel 4.11. Tabulasi Silang antara Persepsi Ibu tentang Peran Kader Bina

Keluarga Balita dengan Partisipasi Ibu dalam Program Bina

Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau

Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018 ....................................... 58

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Kerangka Konsep ........................................................................ 38

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Master Data Uji Validitas

Lampiran 3 : Master Tabel Penelitian

Lampiran 4 : Output Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5 : Output Hasil SPSS

Lampiran 6 : Lembar Persetujuan Perbaikan Skripsi (Revisi)

Lampiran 7 : Surat Izin Survei Awal dari Institut Kesehatan Helvetia Medan

Lampiran 8 : Surat Izin Uji Validitas dari Institut Kesehatan Helvetia Medan

Lampiran 9 : Surat Izin Penelitian dari Institut Kesehatan Helvetia Medan

Lampiran 10 : Surat Balasan Izin Survei Awal

Lampiran 11 : Surat Balasan Uji Validitas

Lampiran 12 : Surat Balasan Izin Penelitian

Lampiran 13 : Lembar Bimbingan Skripsi Pembimbing 1

Lampiran 14 : Lembar Bimbingan Skripsi Pembimbing 2

Lampiran 15 : Dokumentasi

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kesejahteraan keluarga adalah terciptanya suatu keadaan yang harmonis

dan terpenuhinya kebutuhan jasmani serta sosial bagi anggota keluarga, tanpa

mengalami hambatan-hambatan yang serius di dalam lingkungan keluarga, dan

dalam menghadapi masalah–masalah keluarga akan mudah untuk di atasi secara

bersama oleh anggota keluarga, sehingga standar kehidupan keluarga dapat

terwujud. Konsepsi tersebut mengandung arti bahwa, kesejahteraan keluarga

adalah suatu kondisi yang harus diciptakan oleh keluarga dalam membentuk

keluarga yang sejahtera.

Proses pembangunan kualitas sumber daya manusia diperlukan satu upaya

yang terarah pada siklus kehidupan manusia melalui pembinaan dan pembentukan

karakter sejak dini, bahkan sejak anak dalam kandungan. Program Bina Keluarga

Balita merupakan program yang diperuntukan bagi keluarga yang memiliki balita.

Program Bina Keluarga Balita bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan dan

keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh

kembang balita melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan emosional, dan

prilaku sosial, juga merupakan salah satu upaya untuk dapat mengembangkan

fungsi pendidikan, sosialisasi, dan kasih sayang dalam keluarga. (1)

Salah satu kepedulian pemerintah terhadap pendidikan anak ini dilakukan

dengan Program Bina Keluarga Balita (BKB). Program ini lahir dari prakarsa

Menteri Negara Urusan Peranan Wanita tahun 1984 yang merupakan bagian

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

2

integral dari upaya nasional dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia

seutuhnya. Konsep kualitas manusia Indonesia seutuhnya ini tentu tidak sebatas

pada pendidikan saja, tetapi dengan memberi penekanan pada pendidikan bagi

penduduknya, kualitas sumber daya manusia ini akan mampu mengatasi masalah-

masalah sosial lainnya yang bersumber dari persoalan kependudukan itu sendiri. (1)

Layanan Bina Keluarga Balita ini diperuntukkan bagi ibu yang memiliki

balita. Para ibu yang memiliki balita mendapatkan penyuluhan sehingga

pengetahuan dan ketrampilan ibu dalam mengasuh anak akan meningkat. Layanan

ini telah dikembangkan di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Pendekatan

Bina Keluarga Balita adalah melalui pendidikan oranngtua khusunya ibu dan

anggota keluarga lainnya. (2)

Program Bina Keluarga Balita merupakan kegiatan pendidikan yang

melibatkan orang tua dan anaknya, orang tua sebagai sasaran utama karena yang

akan merawat dan mengasuh anaknya sehingga pertumbuhan dan perkembangan

anak akan bergantung pada kemampuan orang tua. Bina Keluarga Balita

merupakan suatu kegiatan yang bertujuan memberikan pengetahuan dan

ketrampilan kepada orang tua dan anggota keluarga lainnya mengenai bagaimana

mendidik, mengasuh, dan memantau pertumbuhan dan perkembangan anak balita.

Layanan kegiatan Bina Keluarga Balita pada dasarnya merupakan pembinaan

tumbuh kembang balita yang terdiri dari tiga aspek, yakni : kesehatan, gizi, dan

psikososial. (2)

Tujuan diadakan Bina Keluarga Balita (BKB) ini yaitu untuk

meningkatkan peran ibu dan anggota keluarga lainnya dalam mengusahakan

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

3

sedini mungkin tumbuh kembang anak yang menyeluruh dan terpadu baik

intelektual atau pun spiritual, emosional dan sosial yang berarti pula menjadikan

anak Indonesia menjadi anak yang berkualitas. Tujuan ini jelas menekankan pada

upaya membangun kesadaran pengetahuan orang tua dan anggota keluarga

lainnya dalam proses pendidikan anak. Program ini sendiri dari sisi waktu telah

cukup lama yakni sekitar 29 tahun. Dalam masa tersebut, program ini berjalan

secara fluktuatif dan mengalami pasang surut. Program ini sendiri tidak

sepenuhnya steril dari perubahan politik yang terjadi, seperti pergantian

departemen, alokasi dana yang disediakan, sumber daya yang ada, dan faktor-

faktor lain. Meskipun demikian, program dan kegiatannya di beberapa tempat di

Indonesia masih berjalan dan masih bernaung di bawah koordinasi BKKBN. (1)

Secara teknis program ini ditangani oleh kader atau pelatih yang berasal

dari daerah masing-masing. Kader dipilih berdasarkan penilaian masyarakat

setempat. Kader BKB adalah anggota masyarakat yang bekerja secara sukarela

dalam membina dan memberikan penyuluhan kepada orang tua tentang

bagaimana cara merawat dan mengasuh anak dengan baik dan benar. Tugas kader

BKB yaitu memberikan penyuluhan kepada orang tua serta bertanggung jawab

atas jalannya penyuluhan dan memberikan pelayanan pengasuhan terhadap anak

balita yang ikut orang tuanya ke tempat penyuluhan. (3)

Implementasi atau pelaksanaan adalah aktivitas-aktivitas atau usaha-usaha

yang dilakukan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijakan yang telah

dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan atau alat-alat

yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana melaksanakannya, kapan

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

4

waktu berakhirnya dan bagaimana cara yang harus dilakukan. Implementasi

Program Bina Keluarga Balita (BKB) ini dilakukan secara hirarkis. Pada tingkat

Kabupaten, program ini langsung dibawah tanggung jawab Bupati/Walikota.

Penanggung jawab operasional adalah Kepala Badan Koordinasi Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN) Daerah Tingkat II (Pemerintah Kabupaten). Pada

tingkat II (Pemerintah Kabupaten) ini dibentuk Kelompok Kerja (Pokja) dalam

mengkoordinasikan pelaksanaan Program Bina Keluarga Balita (BKB).

Sedangkan pada tingkat kecamatan, camat sebagai penanggung jawab. (3)

Sementara Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) sebagai

penanggung jawab operasional. Untuk membantu camat dalam pelaksanaan

program, di tingkat kecamatan dibentuk tim operasional Bina Keluarga Balita

(BKB). Tingkat desa atau kelurahan, Kepala Desa atau Lurah sebagai penanggung

jawab umum program Bina Keluarga Balita (BKB). Sedangkan Petugas Lapangan

Keluarga Berencana (PLKB) sebagai penanggung jawab opersional. Untuk

membantu pelaksanaan program Bina Keluarga Balita (BKB) ditingkat desa

dibentuk Kelompok Pelaksana (Poklak) Program Bina Keluarga Balita (BKB). Di

samping itu Program Bina Keluarga Balita (BKB) dalam implementasinya juga

dibantu oleh Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di semua tingkatan,

yang secara operasional masuk ke dalam PokJa II PKK. (1)

Pelaksanaan Bina Keluarga Balita (BKB) di tingkat desa atau kelurahan

dilakukan dengan membentuk beberapa kelompok berdasarkan letak

geografisnya. Pelaksanaan ini secara operatif dapat dilakukan pada tingkat dusun

(Kadus), Rukum Warga (RW) atau pun Rukun Tetangga (RT). Dalam struktur

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

5

budaya dan adat tertentu, program ini dapat dilakukan mengkikuti struktur adat

yang ada. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam kelompok-kelompok. Dalam

setiap kelompok itu dibagi beberapa kelas. Sementara dari sisi waktu pelaksanaan,

program ini kegiatannya ada yang dilakukan sebulan sekali, dua minggu sekali

atau seminggu sekali. Semua tergantung dengan situasi dan kondisi daerah

masing-masing. (2)

Kegiatan tersebut, seseorang yang bertanggung jawab memberikan materi

penyuluhan disebut sebagai kader. Sebagaimana disebutkan sendiri dalam

Petunjuk Pelaksanaan dan Teknis di dalam materi program tersebut, definisi kader

diartikan sebagai relawan yang bertugas memberikan penyuluhan terhadap

masyarakat. Pada kenyataannya, para kader ini kebanyakan ibu-ibu atau remaja

putri yang telah dilatih oleh petugas Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN) untuk memberikan materi Bina Keluarga Balita (BKB)

kepada keluarga balita. (1)

Keluarga dalam hal ini orangtua merupakan wadah lingkungan universal

yang utama dan pertama bagi setiap individu untuk belajar makan, berjalan,

berbicara, dan mengenal identitas dan berbagai perilaku. Pada kondisi tertentu,

orang lain dapat mengganti peran orangtua sebagai pengasuh anak untuk

sementara yang bertugas menjaga anak seperti kakek, nenek, paman, bibi,

pembantu rumah tangga, dan lain-lain. Dengan kata lain, orang tua mempunyai

peran yang sangat penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan

perkembangan anak. Oleh karena itu, kemampuan orang tua dalam memenuhi

kebutuhan akan asah, asih dan asuh melalui komunikasi yang baik dan benar,

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

6

akan mempengaruhi mutu kepribadian anak menuju manusia dewasa di kemudian

hari. (4)

Menurut Tunnisa, Keluarga Balita merupakan Kegiatan yang dilakukan

oleh keluarga yang memiliki anak dan balita untuk meningkatkan pengetahuan,

ketrampilan orangtua, anggota keluarga dalam mengasuh dan membina tumbuh

kembang anak secara optimal melalui interaksi orangtua dan anak. Pengetahuan

mengenai perkembangan balita yang baik dan peran serta orangtua yang aktif

terutama seorang ibu dalam mengikuti BKB, sangat penting dibutuhkan guna

mewujudkan perkembangan anak yang berkualitas. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu balita dengan

keteraturan ibu balita dalam mengikuti BKB. (5)

Persoalan ini cukup menjadi dilema mengingat Program Bina Keluarga

Balita (BKB), seharusnya banyak diminati oleh ibu-ibu ataupun remaja sebagai

kader. Namun kondisi ini justru menjadi tanda tanya mengingat cukup banyaknya

warga atau kepala keluarga yang mempunyai balita umur 0-5 tahun di

Lingkungan 5 dan 6 Kampung KB Kelurahan Pulau Simardan yaitu berjumlah 60

Kepala Keluarga (KK). Keluarga yang sudah mengikuti BKB di Lingkungan 5

dan 6 Kampung yaitu sebanyak 22 orang dan yang tidak mengikuti BKB yaitu

sebanyak 38 orang. Berdasarkan data terdapat 60 jiwa ibu-ibu yang seharusnya

berperan aktif sebagai kader dalam menyukseskan Program BKB namun yang

ikut mensukseskan Program Bina Keluarga hanya 7 orang kader, terlebih lagi

kegiatan dari program ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan

pendidikan.

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

7

Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti kepada 10 orang ibu di

Kampung KB Kelurahan Pulau Simardan Kota Tanjungbalai menunjukkan bahwa

4 orang ibu mengikuti BKB yaitu dikarenakan mereka memiliki persepsi atau

reaksi yang baik tentang peran kader Bina Keluarga Balita seperti ibu sudah

memiliki wawasan tentang manfaat dari mengikuti BKB bagi balita, ibu merasa

BKB sangat penting dan harus selalu ikut berpartisipasi dan ibu ingin berperan

aktif untuk sebagai kader guna membina, menjaga serta merawat dan mengasuh

anaknya agar tumbuh kembang anak dapat terpantau dengan baik.

Sedangkan 6 orang ibu tidak berpartisipasi dalam program BKB

dikarenakan ibu masih memiliki perilaku yang acuh terhadap anak contohnya

adalah ketika si anak ingin membeli mainan namun ibu melarangnya sehingga

anak menangis, namun pada saat anak menangis ibu bukannya memeluk atau

menggendong anak dengan kasih sayang yang terjadi adalah ibu menarik lengan

anak lalu membentak anak agar tidak menangis. Selain itu ibu juga tidak memiliki

wawasan yang baik seperti ibu tidak mengetahui tentang manfaat dan tujuan dari

BKB, ibu juga memiliki sikap yang negatif ketika menanggapi promosi atau

penyuluhan yang dilakukan tenaga kesehatan karena ibu merasa sudah

mengetahui dan bahkan informasi tentang BKB dianggap tidak penting yang

mengakibatkan tindakan ibu menjadi tidak baik dalam mengasuh dan merawat

anaknya sehinggah pertumbuhan dan perkembangan anak menjadi tidak terpantau

dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti lebih lanjut

tentang Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Persepsi Ibu tentang Peran Kader Bina

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

8

Keluarga Balita dengan Partisipasi Ibu dalam Program Bina Keluarga Balita di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut: “Apakah ada hubungan pengetahuan, sikap dan persepsi ibu

tentang peran kader bina keluarga balita dengan partisipasi ibu dalam Program

Bina Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai tahun 2018”.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui distribusi frekuensi pengetahuan ibu tentang peran kader

bina keluarga balita di Kampung KB Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai tahun 2018.

2. Untuk mengetahui distribusi frekuensi sikap ibu tentang peran kader bina

keluarga balita di Kampung KB Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai tahun 2018.

3. Untuk mengetahui distribusi frekuensi persepsi ibu tentang peran kader bina

keluarga balita di Kampung KB Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai tahun 2018.

4. Untuk mengetahui distribusi frekuensi partisipasi ibu dalam program bina

keluarga balita di Kampung KB Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai tahun 2018.

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

9

5. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang peran kader bina

keluarga balita dengan partisipasi ibu dalam Program Bina Keluarga Balita di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota Tanjungbalai Tahun

2018.

6. Untuk mengetahui hubungan sikap ibu tentang peran kader bina keluarga

balita dengan partisipasi ibu dalam Program Bina Keluarga Balita di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota Tanjungbalai Tahun

2018.

7. Untuk mengetahui hubungan persepsi ibu tentang peran kader bina keluarga

balita dengan partisipasi ibu dalam Program Bina Keluarga Balita di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota Tanjungbalai Tahun

2018.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Responden

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong ibu balita agar lebih aktif

lagi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan berpartisipasi mengikuti

program Bina Keluarga Balita.

1.4.2. Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi kader-kader di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan agar lebih memahami

pentingnya mencari kader program bina keluarga balita agar menciptakan

keluarga yang harmonis dan sejahtera.

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

10

1.4.3. Bagi Institut Kesehatan Helvetia

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk

menambah wawasan bagi mahasiswa tentang program Bina Keluarga

Balita.

1.4.4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengaplikasikan teori penelitian

yang telah didapatkan tentang penyusunan penelitian sehingga dapat di

jadikan acuan dan mendapat informasi yang lengkap untuk dikembangkan

mengenai persepsi ibu tentang peran kader bina keluarga balita dengan

partisipasi ibu dalam program bina keluarga balita.

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Tunnisa tentang Hubungan Pengetahuan

Ibu Balita Mengenai Bina Keluarga Balita (BKB) dengan Keteraturan Ibu Balita

Dalam Mengikuti BKB di Kelurahan Panjang Wetan Kecamatan Pekalongan

Utara Kota Pekalongan Tahun 2014, menunjukkan hasil bahwa diperoleh p-value

= 0,000 (< 0,05) berarti ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu

balita dengan keteraturan ibu balita dalam mengikuti BKB di Kelurahan Panjang

Wetan Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan. (5)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ariesta, yang berjudul

Hubungan Sikap ibu dengan Peran Kader Bina Keluarga Balita dalam Upaya

Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Melalui Layanan Bina Keluarga Balita di

Desa Kupang Semarang Tahun 2011, menunjukkan hasil bahwa terdapat ada

hubungan sikap ibu dengan peran kader bina keluarga balita dalam upaya

pembinaan kesejahteraan keluarga melalui layanan bina keluarga balita dengan p-

value = 0,004 (< 0,05). (6)

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Fauziah, dengan judul

Hubungan Persepsi Ibu dengan Efektifitas Program Bina Keluarga Balita

Kecamatan Batujajar Tahun 2011, menunjukkan bahwa keluarga yang memiliki

ketahanan dapat mendukung pengasuhan anak. Hasil uji chi-square menunjukkan

11

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

12

hasil nilai sig-p 0,004 (< 0,05) yang berarti ada hubungan persepsi ibu dengan

efektifitas Program Bina Keluarga Balita. (7)

2.2. Program Bina Keluarga Balita (BKB)

2.2.1. Definisi Bina Keluarga Balita (BKB)

Program Bina Keluarga Balita merupakan program yang diperuntukan

bagi keluarga yang memiliki balita (Keluarga Mandiri, 2009). Program Bina

Keluarga Balita bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan dan keterampilan

orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang balita

melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan emosional, dan prilaku social, juga

merupakan salah satu upaya untuk dapat mengembangkan fungsi pendidikan,

sosialisasi, dan kasih sayang dalam keluarga. (8)

Menurut BKKBN, pengertian mengenai Bina Keluarga Balita (BKB) yaitu

suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan

orangtua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang balita

melalui rangsangan fisik, motorik kecerdasan, emosional dan sosial ekonomi

dengan sebaik-sebaiknya merupakn salah satu upaya untuk dapat mengembangkan

fungsi-fungsi pendidikan, sosialisasi dan kasih sayang dalam keluarga. Dengan

bekal pengetahuan dan ketrampilan tersebut

diharapkan orangtua mampu

mendidik dan mengasuh anak balitanya sejak dini agar anak tersebut dapat

tumbuh dan berkembang menjadi manusia indonesia berkualitas”. (9)

Jadi bina keluarga balita adalah suatu program yang bertujuan untuk

meningkatkan pengelolaan dan keterampilan keluarga dalam membina tumbuh

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

13

kembang balita dimana kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk dapat

mengembangkan fungsi pendidikan, sosialisasi, dan kasih sayang dalam keluarga.

2.2.2. Ciri Khusus Program Bina Keluarga Balita (BKB)

Program Bina Keluarga Balita (BKB) memiliki beberapa ciri utama

diantaranya sebagai berikut :

1. Menitikberatkan pada pembinaan ibu dan anggota keluarga lainnya yang

memiliki balita.

2. Membina tumbuh kembang anak.

3. Menggunakan alat bantu seperti Alat Permainan Edukatif (APE), dongeng,

nyanyian sebagai perangsang tumbuh kembang anak.

4. Menekankan pada pembangunan manusia pada usia dini, baik fisik maupun

mental.

5. Tidak langsung ditujukan kepada balita.

6. Meningkatkan keterampilan ibu dan anggota keluarga lainnya agar dapat

mendidik balitanya. (9)

2.2.3. Tujuan Program Bina Keluarga Balita (BKB)

Program Bina Keluarga Balita (BKB) dilaksanakan dengan tujuan sebagai

berikut :

1. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu dan anggota keluarga lainnya

tentang pentingnya :

a. Proses tumbuh kembang balita dalam aspek fisik, mental dan sosial.

b. Pelayanan yang tepat dan terpadu yang tersedia bagi anak, misalnya di

Posyandu.

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

14

2. Meningkatkan keterampilan ibu dan anggota keluarga lainnya dalam

mengusahakan tumbuh kembang anak secara optimal, antara lain dengan

stimulus mental dengan menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) dan

memanfaatkan pelayanan yang tersedia.

Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap orang tua serta anggota keluarga untuk mempersiapkan

pendidikan anak usia nol (0) sampai dengan usia dibawah lima tahun (5) dalam

mengasuh dan mendidik anak balitanya. Bina Keluarga Balita (BKB) merupakan

upaya untuk mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera. (9)

2.2.4. Sasaran Program Bina Keluarga Balita (BKB)

Program Bina Keluarga Balita (BKB) ditujukan pada keluarga atau orang

tua yang memiliki anak balita usia 0-5 tahun. Perkembangan anak dimulai sejak

dalam kandungan dan dilanjutkan pada usia dini. Oleh karena itu, penting bagi

para ibu yang memiliki anak usia dini mendapatkan intervensi (parent

intervention), seperti pemberian wawasan tentang kehamilan, gizi, dan cara

merawat dan mendidik anak (usia dini (0-8 tahun) sering dikenal dengan istilah

golden age atau tahun emas, disinilah anak sedang dalam tahap pertumbuhan baik

fisik maupun mental yang paling pesat. Usia dini dianggap penting karena dimasa

ini mudah untuk menanamkan dasar-dasar kepribadian yang baik bagi anak-anak.

Sasaran dari Program Bina Keluarga Balita (BKB) ini adalah Ibu dan atau anggota

keluarga lainnya yang mempunyai anak balita. (10)

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

15

2.2.5. Kegiatan Program Bina Keluarga Balita (BKB)

Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dilakukan satu kali dalam sebulan.

Penanggung jawab umum gerakan Bina Keluarga Balita (BKB) adalah Lurah atau

Kepala Desa. Bina Keluarga Balita (BKB) direncanakan dan dikembangkan oleh

kader, LPMK dan PKK serta Tim Pembina Keluarga Berencana tingkat

kecamatan. Penyelenggaraannya dilakukan oleh kader terlatih berasal dari anggota

masyarakat yang bersedia secara sukarela bertugas memberikan penyuluhan

kepada sasaran gerakan Bina Keluarga Balita (BKB). Bina Keluarga Balita (BKB)

dilaksanakan untuk membina ibu kelompok sasaran yang mempunyai anak balita.

Ibu sasaran ini, dibagi menjadi 5 kelompok menurut umur anaknya, yaitu :

1. Kelompok ibu dengan anak umur 0-1 tahun

2. Kelompok ibu dengan anak umur 1-2 tahun

3. Kelompok ibu dengan anak umur 2-3 tahun

4. Kelompok ibu dengan anak umur 3-4 tahun

5. Kelompok ibu dengan anak umur 4-5 tahun

Pembagian kelompok umur ini sesuai dengan tugas perkembangan anak,

dimana tiap-tiap kelompok umur tersebut mempunyai tugas perkembangan anak.

Bina Keluarga Balita (BKB) sebaiknya berada pada tempat yang mudah didatangi

oleh masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat sendiri. Dengan demikian

kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dapat dilaksanakan di pos pelayanan yang

telah ada, rumah penduduk, balai desa, tempat pertemuan RT (Rumah Tangga)

atau di tempat khusus yang dibangun oleh masayarakat. (11)

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

16

Adapun kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) dilakukan oleh kader yang

terlatih dengan 3 kegiatan :

1. Penyuluhan Bina Keluarga Balita (BKB)

Pertemuan penyuluhan Bina Keluarga Balita (BKB) adalah forum pertemuan

yang diselenggarakan oleh kader dan ibu peserta sebagai wadah penyampaian

pesan dari kader kepada ibu peserta. (1)

a. Materi Penyuluhan Bina Keluarga Balita (BKB)

Isi materi pada kegiatan penyuluhan Bina Keluarga Balita (BKB) berbeda

pada setiap kelompok umur balita. Hal ini sesuai dengan tugas

perkembangan anak yang berbeda masing-masing kelompok umur,

sehingga cara stimulasi maupun media yang diperlukan untuk interaksi

antara ibu dan anak pun berbeda. Pada Program Bina Keluarga Balita

(BKB), secara garis besarnya materi penyuluhan diantaranya :

1) Materi I : Integrasi KB dengan BKB

2) Materi II : Konsep diri ibu dan peran ibu dalam pendidikan balita

3) Materi III : Proses tumbuh kembang anak

4) Materi IV : Gerakan kasar

5) Materi V : Gerakan halus

6) Materi VI : Komunikasi Pasif

7) Materi VII : Komunikasi Aktif

8) Materi VIII : Kecerdasan

9) Materi IX : Menolong Diri Sendiri

10) Materi X : Tingkah laku sosial. (9)

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

17

2. Bermain APE (Alat Permainan Edukatif)

APE (Alat Permainan Edukatif) adalah alat permainan yang dapat

mengoptimalkan perkembangan anak disesuaikan dengan usianya dan tingkat

perkembangannya, serta berguna untuk :

a. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat

menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak.

b. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat

yang benar.

c. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran,

bentuk, warna, dan lain-lain.

d. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan

interaksi antara ibu dan anak, keluarga dan masyarakat. (11)

3. Pencatatan hasil perkembangan ke dalam Kartu Kembang Anak (KKA)

Kartu Kembang Anak (KKA) dapat berfungsi ganda yaitu sebagai alat

penanda dan sekaligus sebagai alat komunikasi dalam membahas perkembangan

anak, dari dan untuk ibu dan keluarga dalam masyarakat. Namun yang paling

utama adalah untuk memfasilitasi interaksi antara ibu (beserta keluarga

seluruhnya) dengan anak. Kartu tersebut dapat dipergunakan dalam setiap

kesempatan interaksi ibu dan anak. Juga dalam keluarga dan pertemuan ibu-ibu,

sebagai wahana belajar bersama. Sehingga penggunaan Kartu Kembang Anak

(KKA) di kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) bersama di Posyandu, dan dapat

untuk memantau tumbuh kembang anak. (11)

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

18

Kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) adalah kegiatan pelayanan yang

dilakukan satu hari dalam sebulan. Untuk melaksanakan fungsinya dengan baik,

sesuai dengan pedoman yang berlaku, maka jumlah kader setiap BKB minimal 10

orang yang dibagi dalam 5 kelompok umur. Setiap kelompok umur dibina kader

inti yang memberikan penyuluhan, kader piket yang mengasuh anak balita dan

kader bantu yang membantu dan dapat menggantikan tugas kader inti atau kader

piket demi kelancaran tugas. (9)

2.2.6. Peran Kader Bina Keluarga Balita

Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia

menjalankan suatu peranan. Peranan mencakup tiga hal, yaitu meliputi :

1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat

seseorang dalam masyarakat. Peran dalam arti ini merupakan rangkaian

peraturan-peratuaran yang membimbing seseorang dalam kehidupan

bermasyarakat.

2. Peran dalam suatu konsep perihal apa yang bisa dilakukan individu dalam

masyarakat sebagai organisasi.

3. Peran juga dapat dikatakan sebagai perikelakuan individu yang penting bagi

struktur sosial masyarakat. (12)

Kader Bina Keluarga Balita merupakan anggota masyarakat yang bekerja

secara sukarela dalam membina dan memberikan penyuluhan kepada orang tua

tentang bagaimana cara merawat dan mengasuh anak dengan baik dan benar.

Dalam satu kelompok Bina Keluarga Balita yang dibagi dalam kelompok umur,

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

19

maka masing-masing kelompok umur idealnya mempunyai 2-3 kader. Dari 2-3

kader tersebut dipilih : satu orang sebagai kader inti, satu orang sebagai kader

piket dan satu orang sebagai kader bantu dengan tugas sebagai berikut :

1. Kader inti bertugas sebagai penyuluh yang menyampaikan materi kepada

orang tua dan bertanggung jawab atas jalannya penyuluhan.

2. Kader piket bertugas mengasuh anak balita yang ikut orang tuanya.

3. Kader bantu bertugas membantu tugas kader inti dan atau kader piket demi

kelancaran tugas mereka, dan dapat menggantikan tugas apabila kader inti/

piket berhalangan hadir. (13)

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Peran

Kader Bina Keluarga Balita (BKB) adalah kedudukan atau perilaku yang

diharapkan dari seseorang dalam masyarakat dengan sukarela yang memberikan

pembinaan dan penyuluhan terhadap keluarga balita dalam upaya membina

tumbung kembang anak secara optimal.

2.2.7. Syarat-syarat Kader Bina Keluarga Balita

Menurut Pedoman Kelompok Kerja (Pokja) Bina Keluarga Balita (BKB)

Prov. Jateng, menyebutkan bahwa prasyarat keder BKB adalah :

1. Diutamakan wanita berumur 20-24 tahun dan telah mengikuti KB.

2. Sehat jasmani dan Rohani.

3. Bertempat tinggal di lokasi kegiatan.

4. Dapat membaca dan menulis serta menguasai bahasa Indonesia dan bahasa

daerah setempat.

5. Sebaiknya mempunyai pengalaman sebagai kader.

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

20

6. Bersedia mengikuti latihan BKB sesuai dengan petunjuk yang ada/diterapkan.

7. Bersedia menjalankan tugas-tugas kader BKB dengan penuh tanggung jawab. (13)

2.2.8. Tugas Kader Bina Keluarga Balita

Tugas-tugas kader BKB, sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pertemuan pemyuluhan dan alat bantu yaitu Alat

Permainan Edukatif (APE).

2. Melakukan kegiatan pengamatan perkembangan badan ibu dan anak.

3. Mengadakan kunjungan rumah.

4. Membantu ibu dalam memecahkan masalah dalam mengasuh dan merawat

anak.

5. Membuat catatan dan laporan kegiatan. (13)

2.2.9. Peran Kader Bina Keluarga Balita

Berdasarkan buku Panduan Kader Bina Keluarga Balita peran yang sangat

menentukan dalam kegiatan BKB, yaitu :

1. Menyusun jadwal kegiatan Jadwal kegiatan disepakati bersama anggota

kelompok BKB dan pengelola menyangkut : waktu, tempat dan materi

pertemuan.

2. Menyelenggarakan pertemuan Sesuai jadwal kegiatan yang telah disepakati,

maka kader menyelenggarakan pertemuan dengan orang tua yang mempunyai

anak balita. Untuk kelancaran penyelenggaraan pertemuan tersebut langkah-

langkah yang perlu dilakukan adalah :

a. Melakukan koordinasi dengan petugas lapangan dan kader lainnya.

b. Mempersiapkan tempat pertemuan dan undangan.

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

21

3. Menjadi fasilitator dalam pertemuan dan diluar pertemuan Di dalam

pertemuan, selain sebagai fasilitator (orang yang memberikan penyuluhan),

kader dapat pula bertindak sebagai penghubung tokoh masyarakat, tokoh

agama, petugas/tenaga profesional dari sektor terkait yang akan menjadi

pembicara atau narasumber Diluar pertemuan kader melakukan kunjungan

rumah untuk mengetahui permasalahan yang mungkin ada dalam keluarga

tentang pertumbuhan dan perkembangan anak balita, untuk dicarikan upaya

pemecahan masalah atau mengunjungi keluarga yang mempunyai anak balita

yang tidak hadir dalam pertemuan BKB, selanjutnya dimotivasi untuk hadir

dalam pertemuan.

4. Melakukan rujukan Kader membantu keluarga yang mempunyai

permasalahan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak balita di tempat

rujukan seperti pusat pelayanan kesehatan atau para ahli dibidang

perkembangan anak.

5. Pencatatan dan pelaporan.

a. Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan kader mengikuti pencatatan

pelaporan yang ada.

b. Selanjutnya hasil pencatatan tersebut dilaporkan kepada petugas yang

membina kelompok BKB. (14)

2.3. Partisipasi

2.3.1. Definisi Partisipasi

Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat secara sukarela dalam

perubahan yang ditentukan sendiri oleh masyarakat. Selain itu, partisipasi juga

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

22

diartikan Mikkelsen sebagai keterlibatan masyarakat dalam upaya pembangunan

lingkungan, kehidupan, dan diri mereka sendiri. Kemudian Adi menjelaskan lebih

jauh mengenai partisipasi bahwa masyarakat terlibat dalam program

pemberdayaan dimulai dari proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang

ada di dalam masyarakat, pemilihan dan pengembalian keputusan tentang alternatif

solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan

keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi. (15)

Melihat sisi lain dari partisipasi yaitu adanya kesediaan masyarakat untuk

membantu berhasilnya setiap program yang dijalankan sesuai dengan kemampuan

setiap orang tanpa mengorbankan kepentingan sendiri sebagai suatu hal yang

penting untuk diperhatikan. Partisipasi harus berasal dari masyarakat dan dikelola

oleh masyarakat itu sendiri karena ini adalah tujuan dari proses demokrasi. (15)

2.3.2. Faktor-faktor Mempengaruhi Partisipasi

Terkait dengan partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat dalam

menjalankan program-program pemberdayaan, terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi keterlibatan mereka, baik yang mendukung maupun yang

menghambat. Dari faktor tersebut masih dapat dibagi lagi ke dalam dua bidang,

faktor internal dan faktor eksternal. Yang termasuk faktor internal adalah segala

sesuatu yang berasal dari pribdi seseorang. Sedangkan yang termasuk faktor

internal adalah segala sesuatu yang berasal dari luar pribadi seseorang. Faktor

internal maupun eksternal dapat dipakai sebagai faktor pendukung maupun faktor

penghambat. Faktor-faktor yang mempengaruhi pastisipasi antara lain :

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

23

1. Jenis kelamin

Jenis kelamin mempengaruhi seseorang dalam berpartisipasi. Partisipasi

yang dilakukan oleh seseorang laki-laki akan berbeda dengan partisipasi yang

dilakukan oleh perempuan. Hal ini disebabakan karena adanya sistem pelapisan

sosial yangterbentuk dalam masyarakat yang membedakan kedudukan dan derajat

laki-laki dan perempuan, sehinggga menimbulkan perbedaan-perbedaan hak dan

kewajiban. Pada umumnya, kaum laki-laki akan lebih berpartisipasi dibandingkan

dengan perempuan.

2. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan mempengaruhi dalam berpartisipasi karena dengan

latar belakang pendidikan yang diperoleh, seseorang akan lebih mudah

berkomunikasi dengan orang luar dan cepat tanggap duntuk berinovasi dan

mempunyai pikiran yang kreatif. Hal ini juga berkaitan dengan seberapa besar

pengetahuan yang dimiliki seseorang dari latar belakang pendidikan yang

dimilikinya.

3. Tingkat penghasilan

Tingkat penghasilan seseorang di dalam masyarakat biasanya akan

mempengaruhi dirinya dalam berpartisipasi. Jika penghasilan seseorang dalam

masyarakat itu besar, maka kemungkinan orang tersebut akan turut aktif

berpartisipasi akan semakin besar pula. Tingkat pendapatan ini mempengaruhi

kemampuan untuk melakukan investasi, sehingga bila pengahasilan seseorang

dalam masyarakat tersebut rendah maka akan turut mempengaruhi peran sertanya

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

24

dalam suatu kegiatan, atau dengan kata lain tingkat partisipasinya akan cenderung

kecil.

4. Mata pencaharian/pekerjaan

Tingkat pengahasilan seseorang tentunya berkaitan erat dengan jenis

dengan pekerjaan orang tersebut. Jenis pekerjaan seseorang akan berpengaruh

terhadap banyaknya waktu luang yang dimilikinya dalam turut serta dalam

berbagai kegiatan di dalam masyarakat.

5. Usia

Usia juga mempengaruhi seseorang dalam berpartisipasi, hal ini terkait

dengan perbedaan kedudukan dan derajat atas dasar senioritas dalam masyarakat,

sehingga memunculkan golongan tua dan golongan muda yang berbeda-beda

dalam hal tertentu, misalnya menyaluran pendapat dan mengambil keputusan.

Kecenderungan golongan usia yang lebih tua lebih banyak berpartisipasi

dibandingkan dengan golonan usia yang lebih muda.

6. Lama tinggal

Faktor lama tinggal juga dianggap mempengaruhi seseorang dalam

berpartisipasi, dimana seseorang yang lebih lama tinggal dalam suatu masyarakat

akan memiliki perasaan yang lebih besar daripada yang tinggal untuk sementara

waktu saja dalam lingkungan masyarakat tersebut. (16)

Ife, juga mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi patisipasi,

antara lain :

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

25

1. Pengahargaan

Berbagai bentuk pastisipasi harus diakui serta dihargai. Ini akan semakin

membuat masyarakat untuk terdorong dalam berpartisipasi.

2. Dukungan struktur masyarakat

Dalam proses pastisipasi, sruktur masyarakat di lingkungan tersebut tidak

mengucilkan setiap orang yang turut berpartisipasi. Lingkungan masyarakat

tertentu harus mendukung kelemahan yang mungkin ada di dalam diri setiap

warganya, seperti ketidakpercayaan diri, lemah dalam berpikir atau berkata-kata.

3. Dukungan sarana

Seseorang dalam berpartisipasi harus juga didukung dalam partisipasinya,

seperti adanya sarana transportasi. Kemudian kemudahan untuk mengakses lokasi

atau tempat kegiatan harus diperhitungkan, begitu pula dengan waktu pelaksana

kegiatannya.

4. Kebutuhan masyarakat

Orang-orang akan berpartisipasi dalam merasakan isu atau aktivitas-

aktivitas yang dilakukan merupakan hal yang penting. Masyarakat akan meras isu

tersebut penting ketika sesuai dengan kebutuhan yang dirasakannya.

2.3.3. Bentuk-Bentuk Partisipasi

Terkait dengan partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat terhadap

program pemberdayaan, terdapat bentuk-bentuk partisipasi yang biasa diberikan

membedakan bentuk partisipasi dalam lima bentuk yaitu partisipasi buah pikiran,

tenaga, keterampilan, materi dan harta benda dan partipasi sosial. (18)

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

26

1. Partisipasi buah pikiran

Partisipasi ini diwujudkan untuk memberikan pengalaman dan

pengetahuan guna mengembangkan kegiatan yang di ikutinya. Sumbangan

pemikiran diarahkan kepada panataan cara pelayanan dari lembaga atau badan

yang ada, sehigga dapat berfungsi sosial secara aktif dalam pemenuhan kebutuhan

anggota masyarakat.

2. Partisipasi tenaga

Partisipasi jenis ini diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan

usaha-usaha yang dapat menunjang keberhasilan dari suatu kegiatan.

3. Partisipasi keterampilan

Jenis keterampilan ini adalah memberikan dorongan melalui keterampilan

yang dimilikinya kepada anggota masyarakat yang lain yang membutuhkan nya.

Kegiatan ini biasanya diadakan dalam bentuk latihan bagi anggota masyarakat.

Partisipasi ini pada umumnya bersifat membina masyarakat agar dapat memiliki

kemampuan memenuhi kebutuhannya.

4. Partisipasi uang (materi) dan harta benda

Partispasi ini adalah memperlancar usaha-usaha bagi pencapaian

kebutuhan masyarakat yang memerlukan bantuan. Selain uang, partisipan juga

memeberikan alat-alat kerja yang berguna bagi kelangsungan program/kegiatan.

5. Partisipasi Sosial

Partisipasi ini biasanya dilakukan sebagai tanda perkumpulan atau

peguyuban warga desa , seperti kegiatan arisan, menghadiri upacara kematian, dan

lain-lain. (18)

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

27

2.4. Pengetahuan

2.4.1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga.

Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tidakan seseorang (Overt Behaviour). Apabila seseorang

menerima perilaku baru atau adopsi perilaku berdasarkan pengetahuan, kesadaran,

dan sikap yang positif, maka perilaku akan berlangsung lama. Sebaliknya apabila

perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan

berlangsung lama. (19)

2.4.2. Pembagian Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalam ranah kognitif yang telah direvisi adalah

sebagai berikut :

a. Mengingat (Remember)

Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan dari

memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan maupun

yang sudah lama didapatkan. Mengingat merupakan dimensi yang berperan

penting dalam proses pembelajaran yang bermakna (meaningful learning) dan

pemecahan masalah (problem solving). Kemampuan ini dimanfaatkan untuk

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

28

menyelesaikan berbagai permasalahan yang jauh lebih kompleks. Mengingat

meliputi mengenali (recognition) dan memanggil kembali (recalling).

b. Memahami/Mengerti (Understand)

Memahami/mengerti berkaitan dengan membangun sebuah pengertian dari

berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi. Memahami/mengerti

berkaitan dengan aktivitas mengklasifikasikan (classification) dan

membandingkan (comparing). Mengklasifikasikan akan muncul ketika seorang

siswa berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari kategori

pengetahuan tertentu. Mengklasifikasikan berawal dari suatu contoh atau

informasi yang spesifik kemudian ditemukan konsep dan prinsip umumnya.

Membandingkan merujuk pada identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua

atau lebih obyek, kejadian, ide, permasalahan, atau situasi. Membandingkan

berkaitan dengan proses kognitif menemukan satu persatu ciri-ciri dari obyek

yang diperbandingkan.

c. Menerapkan (Apply)

Menerapkan menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau

mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau

menyelesaikan permasalahan. Menerapkan berkaitan dengan dimensi pengetahuan

prosedural (procedural knowledge). Menerapkan meliputi kegiatan menjalankan

prosedur (executing) dan mengimplementasikan (implementing). Menjalankan

prosedur merupakan proses kognitif siswa dalam menyelesaikan masalah dan

melaksanakan percobaan di mana siswa sudah mengetahui informasi tersebut dan

mampu menetapkan dengan pasti prosedur apa saja yang harus dilakukan. Jika

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

29

siswa tidak mengetahui prosedur yang harus dilaksanakan dalam menyelesaikan

permasalahan maka siswa diperbolehkan melakukan modifikasi dari prosedur

baku yang sudah ditetapkan.

d. Menganalisis (Analyze)

Menganalisis merupakan memecahkan suatu permasalahan dengan

memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari tiap-

tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut dapat

menimbulkan permasalahan. Kemampuan menganalisis merupakan jenis

kemampuan yang banyak dituntut dari kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah.

Berbagai mata pelajaran menuntut siswa memiliki kemampuan menganalisis

dengan baik. Tuntutan terhadap siswa untuk memiliki kemampuan menganalisis

sering kali cenderung lebih penting daripada dimensi proses kognitif yang lain

seperti mengevaluasi dan menciptakan. Kegiatan pembelajaran sebagian besar

mengarahkan siswa untuk mampu membedakan fakta dan pendapat,

menghasilkan kesimpulan dari suatu informasi pendukung.

Menganalisis berkaitan dengan proses kognitif memberi atribut

(attributeing) dan mengorganisasikan (organizing). Memberi atribut akan muncul

apabila siswa menemukan permasalahan dan kemudian memerlukan kegiatan

membangun ulang hal yang menjadi permasalahan. Kegiatan mengarahkan siswa

pada informasi-informasi asal mula dan alasan suatu hal ditemukan dan

diciptakan. Mengorganisasikan menunjukkan identifikasi unsur-unsur hasil

komunikasi atau situasi dan mencoba mengenali bagaimana unsur-unsur ini dapat

menghasilkan hubungan yang baik. Mengorganisasikan memungkinkan siswa

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

30

membangun hubungan yang sistematis dan koheren dari potongan-potongan

informasi yang diberikan. Hal pertama yang harus dilakukan oleh siswa adalah

mengidentifikasi unsur yang paling penting dan relevan dengan permasalahan,

kemudian melanjutkan dengan membangun hubungan yang sesuai dari informasi

yang telah diberikan.

e. Mengevaluasi (Evaluate)

Evaluasi berkaitan dengan proses kognitif memberikan penilaian

berdasarkan kriteria dan standar yang sudah ada. Kriteria yang biasanya

digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria atau

standar ini dapat pula ditentukan sendiri oleh siswa. Standar ini dapat berupa

kuantitatif maupun kualitatif serta dapat ditentukan sendiri oleh siswa. Perlu

diketahui bahwa tidak semua kegiatan penilaian merupakan dimensi

mengevaluasi, namun hampir semua dimensi proses kognitif memerlukan

penilaian. Perbedaan antara penilaian yang dilakukan siswa dengan penilaian yang

merupakan evaluasi adalah pada standar dan kriteria yang dibuat oleh siswa. Jika

standar atau kriteria yang dibuat mengarah pada keefektifan hasil yang didapatkan

dibandingkan dengan perencanaan dan keefektifan prosedur yang digunakan maka

apa yang dilakukan siswa merupakan kegiatan evaluasi.

Evaluasi meliputi mengecek (checking) dan mengkritisi (critiquing).

Mengecek mengarah pada kegiatan pengujian hal-hal yang tidak konsisten atau

kegagalan dari suatu operasi atau produk. Jika dikaitkan dengan proses berpikir

merencanakan dan mengimplementasikan maka mengecek akan mengarah pada

penetapan sejauh mana suatu rencana berjalan dengan baik. Mengkritisi mengarah

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

31

pada penilaian suatu produk atau operasi berdasarkan pada kriteria dan standar

eksternal. Mengkritisi berkaitan erat dengan berpikir kritis. Siswa melakukan

penilaian dengan melihat sisi negatif dan positif dari suatu hal, kemudian

melakukan penilaian menggunakan standar ini.

f. Menciptakan (Create)

Menciptakan mengarah pada proses kognitif meletakkan unsur-unsur

secara bersama-sama untuk membentuk kesatuan yang koheren dan mengarahkan

siswa untuk menghasilkan suatu produk baru dengan mengorganisasikan beberapa

unsur menjadi bentuk atau pola yang berbeda dari sebelumnya. Menciptakan

sangat berkaitan erat dengan pengalaman belajar siswa pada pertemuan

sebelumnya. Meskipun menciptakan mengarah pada proses berpikir kreatif,

namun tidak secara total berpengaruh pada kemampuan siswa untuk menciptakan.

Menciptakan di sini mengarahkan siswa untuk dapat melaksanakan dan

menghasilkan karya yang dapat dibuat oleh semua siswa. Perbedaan menciptakan

ini dengan dimensi berpikir kognitif lainnya adalah pada dimensi yang lain seperti

mengerti, menerapkan, dan menganalisis siswa bekerja dengan informasi yang

sudah dikenal sebelumnya, sedangkan pada menciptakan siswa bekerja dan

menghasilkan sesuatu yang baru.

Menciptakan meliputi menggeneralisasikan (generating) dan

memproduksi (producing). Menggeneralisasikan merupakan kegiatan

merepresentasikan permasalahan dan penemuan alternatif hipotesis yang

diperlukan. Menggeneralisasikan ini berkaitan dengan berpikir divergen yang

merupakan inti dari berpikir kreatif. Memproduksi mengarah pada perencanaan

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

32

untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Memproduksi berkaitan erat

dengan dimensi pengetahuan yang lain yaitu pengetahuan faktual, pengetahuan

konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognisi. (19)

2.4.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

1. Faktor Internal

1) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang

menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk

mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk

mendapatkan informasi misalnya hal-hal yang menunjukan kesehatan

sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat

mempengaruhi seseorang termasuk dalam memotivasi untuk sikap

berperan serta dalm pembangunan, pada umumnya makin tinggi

pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.

2) Pekerjaan

Menurut Thomas yang dikutip oleh Wawan, Pekerjaan adalah keburukan

yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan

kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih

banyak merupakan cara mencari nafkah yang membosankan, berulang dan

banyak tantangan. Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang

menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap

kehidupan keluarga. (19)

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

33

3) Usia

Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai

berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan berkerja. Dari segi

kepercayaan masyrakat seseorang yang lebih dewasa dipercayai dari orang

yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman

dan kematangan jiwa. (19)

2. Faktor Eksternal

a. Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan

pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang

atau kelompok.

b. Sosial budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari

sikap dalam menerima informasi. (19)

2.5. Sikap (Attitude)

2.5.1. Definisi Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup

terhadap seseuatu situmulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung

dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.

Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap

stimulus tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat

emosional terhadap situmulus sosial. Newcomb salah seorang psikolog sosial

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

34

menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan untuk bertindak, dan bukan

merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum meupakan suatu tindakan atau

aktivitas, akan tetapi merupakan ‘predisposisi’ tindakan atau perilaku. Sikap itu

masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka. (19)

Pengertian lain sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu

obyek dengan cara tertentu serta merupakan respon evaluatif terhadap pengalaman

kognitif, reaksi afeksi, kehendak dan perilaku masa lalu. Sikap akan

mempengaruhi proses berfikir, respon afeksi, kehendak dan perilaku berikutnya.

Jadi sikap merupakan respon evaluatif didasarkan pada proses evaluasi diri, yang

disimpulkan berupa penilaian positif atau negatif yang kemudian mengkristal

sebagai reaksi terhadap obyek.

Tiga komponem pokok sikap, yakni:

1. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

3. Kecenderungan untuk bertindak (trend to believe).

Ketiga komponen ini membentuk sikap yang utuh (total attitude). Dalam

penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berfikir, keyakinan dan emosi

memegang peranan penting.

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai

tingkatan, yakni : (19)

1. Menerima (Receiving)

Menerima diartikan mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan

(objek).

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

35

2. Merespons (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas

yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Karena dengan suatu usaha

untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas

pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut.

3. Menghargai

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang

lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4. Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala

resiko adalah sikap yang paling tinggi. (19)

2.6. Persepsi

Persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau

proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia.

Persepsi merupakan suatu proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap

stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga menjadi sesuatu

yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. (20)

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah sebagai

berikut :

1. Faktor internal: perasaan, sikap dan kepribadian individu, prasangka,

keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik,

gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat, dan motivasi.

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

36

2. Faktor eksternal: latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh,

pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan,

pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau ketidak asingan suatu

objek. (21)

Syarat-syarat terjadinya persepsi adalah sebagai berikut :

1. Adanya objek yang dipersepsi

2. Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan

dalam mengadakan persepsi.

3. Adanya alat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima stimulus.

4. Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak, yang

kemudian sebagai alat untuk mengadakan respon. (21)

2.7. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah yaitu hipotesa yang dirumuskan untuk

menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori yang ada hubungannya

(relevan) dengan masalah penelitian dan belum berdasarkan fakta serta dukungan

data yang nyata di lapangan. (22)

Hipotesis dalam penelitian ini ada hubungan pengetahuan, sikap dan

persepsi ibu tentang peran kader bina keluarga balita dengan partisipasi ibu dalam

program bina keluarga balita di Kampung KB Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai tahun 2018.

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

37

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik. Survei analitik

adalah penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu

terjadi. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, yaitu suatu

rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran pada saat bersamaan. (22)

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi pada penelitian ini adalah di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau

Simardan Kecamatan Datuk Bandar.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Juli – September 2018.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan gejala/satuan yang ingin diteliti atau

keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. (21) Populasi pada

penelitian ini adalah seluruh ibu yang memiliki balita yaitu sebanyak 60 ibu.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diteliti dan dianggap mampu mewakili

seluruh populasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total

sampling yaitu seluruh populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 60 ibu.

37

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

38

3.4. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dari penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan,

Sikap dan Persepsi Ibu Tentang Peran Kader Bina Keluarga Balita dengan Partisipasi

Ibu Dalam Program Bina Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau

Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018” yaitu :

Variabel Independen Variabel Dependen

`

Gambar 3.1. Kerangka Konsep

3.5. Defenisi Operasional dan Aspek Pengukuran

3.5.1. Definisi Operasional

1. Pengetahuan ibu adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu tentang

program BKB.

2. Sikap ibu adalah reaksi yang dilakukan ibu untuk ikut serta dalam program

BKB.

3. Persepsi ibu adalah kemampuan ibu dalam menerjemahkan atau menafsirkan

tentang peran kader Bina Keluarga Balita.

4. Partisipasi ibu adalah keterlibatan ibu secara sukarela dalam mengikuti

Program Bina Keluarga Balita.

Partisipasi Ibu Dalam Program

Bina Keluarga Balita

1. Pengetahuan

2. Sikap

3. Persepsi

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

39

3.5.2. Aspek Pengukuran

Tabel 3.1. Aspek Pengukuran

No. Nama

Variabel

Jumlah

Pertanyaan

Cara dan Alat

Ukur

Skala

Pengukuran Value

Skala

Ukur

Variabel X

1 Pengetahuan 10

Pertanyaan

Menghitung skor

(skor max 10)

1 : Benar

0 : Salah

1. Skor

6-10

2. Skor

0-5

3. Baik

(2)

4. Kura

ng Baik (1)

Ordinal

2 Sikap 10

Pernyataan

Menghitung skor

(skor max 40)

4 : SS

3 : S

2 : TS

1 : STS

5. Skor

25-40

6. Skor

10-24

7. Positi

f (2)

8. Nega

tif (1)

Ordinal

3 Persepsi Ibu

tentang

Peran Kader

Bina

Keluarga

8

Pernyataan

Menghitung skor

(skor max 32)

4 : SS

3 : S

2 : TS

1 : STS

9. Skor

20-32

10. Skor

8-19

11. Positi

f (2)

12. Nega

tif (1)

Ordinal

Variabel Y

1 Partisipasi

Ibu Dalam

Program Bina

Keluarga

Balita

1

Pernyataan

Kuesioner 13. Apab

ila

menjawab

Ya

14. Apab

ila

menjawab

Tidak

15. Ikut

(2)

16. Tidak

Ikut (1)

Ordinal

3.6. Metode Pengumpulan Data

3.6.1. Jenis Data

1. Data primer merupakan data karakteristik responden, motivasi kerja responden

dan kualitas pelayanan keperawatan.

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

40

2. Data sekunder meliputi deskriptif di lokasi penelitian, misalnya: fasilitas

pelayanan kesehatan, jumlah tenaga dan pelaksanaan pelayanan serta data lain

yang mendukung analisis terhadap data primer.

3. Data tertier diperoleh dari berbagai referensi yang sangat valid, seperti: jurnal,

text book, sumber elektronik (tidak boleh sumber anonim).

3.6.2. Teknik Pengumpulan Data

1. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui survei dengan menggunakan

kuesioner yang telah dipersiapkan dan dibagikan kepada responden.

2. Data Sekunder dalam penelitian ini yaitu data dari Kelurahan Pulau Simardan

Kota Tanjungbalai.

3. Data Tertier dalam penelitian ini yaitu BKBBN.

3.6.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun

tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu di uji dengan uji

korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) sengan skor total kuesioner

tersebut. Bila semua pertanyaan itu mempunyai korelasi yang bermakna (construct

validity). Apabila kuesioner tersebut telah memiliki validitas konstruk, berarti

semua item (pertanyaan) yang ada di dalam kuesioner itu mengukur konsep yang

kita ukur. Pengujian validitas konstruk dengan SPSS adalah menggunakan korelasi,

instrumen valid apabila nilai korelasi (pearson correlation) adalah positif dan nilai

probabilitas korelasi (sig 2-tailed) < taraf signifikan (α) sebesar 0,05. (22) Uji

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

41

validitas ini dilakukan di Kelurahan Selat Lancang Kota Tanjungbalai kepada 10

responden.

Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pengetahuan

Variabel No. Soal r-hitung r-tabel Keterangan

Pengetahuan 1 0,974 0,632 Valid

2 0,974 0,632 Valid

3 0,240 0,632 Tidak Valid

4 0,887 0,632 Valid

5 0,241 0,632 Tidak Valid

6 0,974 0,632 Valid

7 0,750 0,632 Valid

8 0,676 0,632 Valid

9 0,450 0,632 Tidak Valid

10 -0,037 0,632 Tidak Valid

11 0,750 0,632 Valid

12 0,974 0,632 Valid

13 0,974 0,632 Valid

14 0,838 0,632 Valid

15 0,378 0,632 Tidak Valid

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari 15 item soal variabel

pengetahuan menunjukkan bahwa 10 item soal dinyatakan valid karena memiliki

nilai rhitung > rtabel, sedangkan 5 item soal lainnya dinyatakan tidak valid karena

memiliki rhitung < rtabel.

Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Kuesioner Sikap

Variabel No. Soal r-hitung r-tabel Keterangan

Sikap 1 0,655 0,632 Valid

2 0,696 0,632 Valid

3 0,458 0,632 Tidak Valid

4 0,866 0,632 Valid

5 0,680 0,632 Valid

6 0,551 0,632 Tidak Valid

7 0,804 0,632 Valid

8 0,309 0,632 Tidak Valid

9 0,866 0,632 Valid

10 0,802 0,632 Valid

11 0,696 0,632 Valid

12 0,699 0,632 Valid

13 0,031 0,632 Tidak Valid

Page 57: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

42

14 0,161 0,632 Tidak Valid

15 0,676 0,632 Valid

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari 15 item soal variabel sikap

menunjukkan bahwa 10 item soal dinyatakan valid karena memiliki nilai rhitung >

rtabel, sedangkan 5 item soal lainnya dinyatakan tidak valid karena memiliki rhitung

< rtabel.

Tabel 3.4. Hasil Uji Validitas Kuesioner Persepsi

Variabel No. Soal r-hitung r-tabel Keterangan

Persepsi 1 0,753 0,632 Valid

2 0,483 0,632 Tidak Valid

3 0,778 0,632 Valid

4 0,928 0,632 Valid

5 0,903 0,632 Valid

6 0,897 0,632 Valid

7 0,951 0,632 Valid

8 0,309 0,632 Tidak Valid

9 0,862 0,632 Valid

10 0,897 0,632 Valid

Hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari 10 item soal variabel persepsi

menunjukkan bahwa 8 item soal dinyatakan valid karena memiliki nilai rhitung >

rtabel, sedangkan 2 item soal lainnya dinyatakan tidak valid karena memiliki rhitung

< rtabel.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan

sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila dilakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan

alat ukur yang sama.

Page 58: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

43

Demikian juga kuesioner sebagai alat ukur untuk gejala-gejala social (non

fisik) harus mempunyai reliabilitas yang tinggi. Untuk itu sebelum digunakan,

untuk penelitian harus dites (diuji coba) sekurang-kurangnya dua kali. Uji coba

tersebut kemudian diuji dengan tes menggunakan rumus korelasi pearson

(pearson correlation), seperti tersebut di atas. Perlu dicatat bahwa perhitungan

reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah

memiliki validitas. Dengan demikian harus menghitung validitas terlebih dahulu

sebelum menghitung reliabilitas. (22)

Tabel 3.5. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel r-hitung r-tabel Keterangan

Pengetahuan 0,761 0,632 Reliabel

Sikap 0,753 0,632 Reliabel

Persepsi 0,779 0,632 Reliabel

Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen diperoleh hasil bahwa nilai uji

reliabilitas diperoleh rhitung dari variabel pengetahuan sebesar 0,761, sikap sebesar

0,753 dan persepsi 0,779 yang menunjukkan bahwa hasil rhitung pada kedua

variabel lebih besar dari nilai rtabel 0,632, sehingga instrumen penelitian

dinyatakan reliabel (handal).

3.7. Teknik Pengolahan Data

Data yang terkumpul selanjutnya diolah dengan cara komputerisasi dengan

langkah – langkah sebagai berikut :

1. Collecting

Mengumpulkan data yang berasal dari kuisioner, angket maupun observasi.

Page 59: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

44

2. Checking

Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner atau lembar

observasi dengan tujuan agar data di olah secara benar sehingga pengolahan data

memberikan hasil yang valid dan reliabel dan terhindar dari bias.

3. Coding

Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada variabel-

variabel yang di teliti, misalnya nama responden di rubah menjadi nomor 1,2,3

dan seterusnya.

4. Entering

Data entri, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang

masih dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) di masukkan ke dalam program

komputer yang di gunakan peneliti yaitu SPSS.

5. Data processing

Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi komputer akan di olah

sesuai dengan kebutuhan dari peneliti. (22)

3.8. Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, data diolah dengan menggunakan program

statistik dengan tahap sebagai berikut :

3.8.1. Analisis Univariat

Analisis data secara univariat dilakukan untuk menggambarkan

karakteristik masing-masing variabel independen dan variabel dependen. Data

yang telah terkumpul disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Page 60: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

45

3.8.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk membuktikan ada tidak hubungan yang

signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan

analisis Chi-square pada batas kemaknaan perhitungan statistik p value (0,05).

Apabila hasil perhitungan menunjukkan nilai p < p value (0,05) maka dikatakan

H0 ditolak Ha diterima, artinya kedua variabel secara statistik mempunyai

hubungan yang signifikasi. (22)

Page 61: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian

Wilayah Kecamatan Datuk Bandar Timur merupakan bagian dari wilayah

Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1987 tanggal 14 September 1987 tentang

perubahan batas wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Tanjung Balai dan

Kabupaten Daerah Tingkat II Asahan. Instruksi menteri dalam negeri nomor 22

tahun 1987. Sebagian wilayah Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Daerah

Tingkat II Asahan diserahkan menjadi Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II

Tanjung Balai. Penyerahan tersebut dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 1988

melalui Bupati Kepala Daerah Tingkat II Asahan ( Kol. Drs. H. Zulfirman Siregar

dan Walikota Madya Kepala Daerah Tingkat II Tanjung Balai (Ir.Marshal

Hutagalung) di lapangan Stadion Asahan Sakti Kota Tanjung Balai.

Kelurahan Pulau Simardan merupakan Kelurahan yang ada di Kecamatan

Datuk Bandar Timur dengan luas wilayah ±11,9 Hektar. Batas-batas wilayah

Kelurahan Pulau Simardan antara lain :

1. Sebelah barat berbatasan dgn Kelurahan Pantai Johor.

2. Sebelah timur berbatasan dgn Kec. Tanjungbalai Selatan.

3. Sebelah selatan berbatasan dgn Kel. Gading.

4. Sebelah Utara berbatasan dgn Kec. Sei Tualang Raso.

46

Page 62: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

47

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian dan penjelasan tentang karakteristik responden dapat

dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018

No. Karakteristik Jumlah

Frekuensi (f) Persentase (%)

1. Umur

18-22 Tahun

18

30,0

2. 23-27 Tahun 23 38,3

3. 28-32 Tahun 19 31,7

Jumlah 60 100,0

1. Pendidikan

DIII/S1

5

8,3

2. SMA 36 60,0

3. SMP 18 30,0

4. SD 1 1,7

Jumlah 60 100,0

Berdasarkan Tabel 4.1. dapat dilihat bahwa karakteristik responden

berdasarkan umur sebanyak 18 responden (30,0%) memiliki umur 18-22 tahun,

sebanyak 23 responden (38,3%) berumur 23-27 tahun dan sebanyak 19 responden

(31,7%) memiliki umur 28-32 tahun. Selanjutnya berdasarkan karakteristik

pendidikan dapat dilihat bahwa sebanyak 5 responden (8,3%) memiliki

pendidikan DIII/S1, pendidikan SMA sebanyak 36 responden (60,0%), SMP

sebanyak 18 responden (30,0%) dan SD sebanyak 1 responden (1,7%).

Page 63: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

48

4.2.2. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan data yang dilakukan

pada tiap variabel dari hasil penelitian. Data yang terkumpul disajikan dalam

bentuk tabel distribusi frekuensi.

1. Pengetahuan

Distribusi frekuensi jawaban responden tentang pengetahuan dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Pengetahuan

Ibu di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018

No. Pengetahuan

Jawaban Total

Benar Salah

f % f % f %

1. Program Bina Keluarga Balita (BKB)

merupakan program yang diperuntukkan

bagi keluarga yang memiliki balita

37 61,7 23 38,3 60 100,0

2. Meningkatkan pengelolaan dan

keterampilan orang tua dalam membina

tumbuh kembang balita merupakan tujuan

dari BKB

44 73,3 16 26,7 60 100,0

3. Melakukan pembinaan terhadap ibu yang

memiliki balita merupakan cirri khusus

program BKB

38 63,3 22 36,7 60 100,0

4. Sasaran yang paling utama dari program

BKB adalah orang tua dan keluarga yang

memiliki anak balita usia 0-5 tahun

39 65,0 21 35,0 60 100,0

5. Kegiatan program BKB dilakukan

sebanyak 1 x sebulan

42 70,0 18 30,0 60 100,0

6. Penanggung jawab umum dari program

BKB adalah lurah dan kepala desa

43 71,7 17 28,3 60 100,0

7. Peran kader merupakan salah satu upaya

untuk mensukseskan program BKB

36 60,0 24 40,0 60 100,0

8. Menekankan pembangunan manusia pada

usia dini baik fisik maupun mental

merupakan ciri khusus dari program BKB

37 61,7 23 38,3 60 100,0

9. Usia dini dianggap penting karena dimasa

ini mudah untuk menanamkan dasar-

dasar kepribadian yang baik bagi anak-

anak

41 68,3 19 31,7 60 100,0

Page 64: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

49

Tabel 4.2. Lanjutan

No. Pengetahuan

Jawaban Total

Benar Salah

f % f % f %

10. Ibu mampu mengasuh dan mendidik anak

balitanya dengan baik merupakan tujuan

dari program bina keluarga

32 53,3 28 46,7 60 100,0

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat distribusi frekuensi jawaban

responden tentang pengetahuan menunjukkan bahwa pada pertanyaan No. 1

sebagian besar responden menjawab “Benar” yaitu sebanyak 37 responden

(61,7%). Pada pertanyaan No. 2 sebagian besar responden menjawab “Benar”

yaitu sebanyak 44 responden (73,3%). Pertanyaan No. 3 sebagian besar responden

menjawab “Benar” yaitu sebanyak 38 responden (63,3%). Pertanyaan No. 4

sebagian besar responden menjawab “Benar” yaitu sebanyak 39 responden

(65,0%). Pertanyaan No. 5 sebagian besar responden menjawab “Benar” yaitu

sebanyak 42 responden (70,0%). Pertanyaan No. 6 sebagian besar responden

menjawab “Benar” yaitu sebanyak 43 responden (71,1%). Pertanyaan No. 7

sebagian besar responden menjawab “Benar” yaitu sebanyak 36 responden

(60,0%). Pertanyaan No. 8 sebagian besar responden menjawab Benar yaitu

sebanyak 37 responden (61,7%). Selanjutnya pada pertanyaan No. 9 sebagian

besar responden menjawab Benar yaitu sebanyak 41 responden (68,3%) dan pada

pertanyaan No. 10 sebagian besar responden menjawab Benar yaitu sebanyak 32

responden (53,3%).

Berdasarkan distribusi jabawan responden maka pengetahuan responden

dapat dikategorikan sebagai berikut :

Page 65: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

50

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018

No. Pengetahuan Jumlah

f %

1. Baik 23 38,3

2. Kurang Baik 37 61,7

Jumlah 60 100,0

Berdasarkan tabel 4.3. dapat dilihat bahwa dari 60 responden, sebanyak 23

responden (38,3%) memiliki pengetahuan yang baik dan 37 responden (61,7%)

memiliki pengetahuan kurang baik.

2. Sikap

Distribusi frekuensi jawaban responden tentang sikap dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Sikap Ibu di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018

No. Sikap

Jawaban Total

SS S TS STS

f % f % f % f % f %

1. Penyuluhan tentang

program BKB harus

dilakukan untuk

menambah wawasan

bagi orang tua balita

secara jelas

12 20,0 22 36,7 20 33,3 6 10,0 60 100,0

2. BKB sangat perlu

ditingkatkan bagi

kader-kader agar

balita dapat selalu

dapat dipantau

tumbuh kembangnya

17 28,3 8 13,3 11 18,3 24 40,0 60 100,0

3. Para orang tua

terutama ibu harus

selalu ikut serta demi

mengasuh balitanya

dengan baik

25 41,7 16 26,7 3 5,0 16 26,7 60 100,0

Page 66: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

51

Tabel 4.4. Lanjutan

No. Sikap

Jawaban Total

SS S TS STS

f % f % f % f % f %

4. Pembinaan kader

BKB harus lebih

ditingkatkan guna

mewujudkan orang

tua untuk ikut

berpartisipasi dalam

program BKB

11 18,3 10 16,7 21 35,0 18 30,0 60 100,0

5. Selain peran kader,

peran ibu juga harus

lebih diperhatikan

dalam mengusahakan

sedini mungkin

tumbuh kembang

anak balita

16 26,7 15 25,0 16 26,7 13 21,7 60 100,0

6. Program BKB harus

dibuat dengan

perencanaan dan

kebijakan yang efektif

21 35.0 17 28,3 21 35,0 1 1,7 60 100,0

7. Fasilitas atau

peralatan-peralatan

yang dibutuhkan

dalam

menyelenggarakan

program BKB harus

lengkap

15 25,0 17 28,3 17 28,3 11 18,3 60 100,0

8. Pemilihan kader harus

dilakukan dengan

seleksi berdasarkan

kemampuan

mengelola program

BKB

19 31,7 13 21,7 25 41,7 3 5,0 60 100,0

9. Kader BKB harus

memiliki kemampuan

komunikasi yang

baik dalam

menjelaskan kepada

masyarakat

26 43,3 8 13,3 17 28,3 9 15,0 60 100,0

10. Selain kader,

petugas kesehatan

juga harus sangat

berperan dalam

membantu

melaksanakan

program BKB

22 36,7 10 16,7 14 23,3 14 23,3 60 100,0

Page 67: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

52

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat distribusi frekuensi jawaban

responden tentang daya tanggap menunjukkan bahwa pada pernyataan No. 1

sebagian besar responden menjawab Setuju (S) yaitu sebanyak 22 responden

(36,7%). Pada pernyataan No. 2 tentang sebagian besar responden menjawab

Sangat Tidak Setuju (STS) yaitu sebanyak 24 responden (40,0%). Pernyataan No.

3 tentang sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju (SS) yaitu sebanyak

25 responden (41,7%). Pernyataan No. 4 tentang sebagian besar responden

menjawab Tidak Setuju (TS) yaitu sebanyak 21 responden (35,0%). Pernyataan

No. 5 tentang sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju (SS) yaitu

sebanyak 16 responden (26,7%).

Selanjutnya pada pernyataan No. 6 tentang sebagian besar responden

menjawab Sangat Setuju (SS) yaitu sebanyak 21 responden (35,0%). Pernyataan

No. 7 tentang sebagian besar responden menjawab Setuju (S) yaitu sebanyak 17

responden (28,3%). Begitu juga dengan pernyataan No. 8 tentang sebagian besar

responden menjawab Tidak Setuju (TS) yaitu sebanyak 25 responden (41,7%).

Pernyataan No. 9 tentang sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju (SS)

yaitu sebanyak 26 responden (43,3%). Selanjutnya pernyataan No. 10 tentang

sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju (SS) yaitu sebanyak 22

responden (36,7%).

Berdasarkan distribusi frekuensi jawaban responden, maka dapat dibuat

kategori variabel sikap sebagai berikut :

Page 68: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

53

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Ibu di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018

No. Sikap Jumlah

f %

1. Positif 27 45,0

2. Negatif 33 55,0

Jumlah 60 100,0

Berdasarkan tabel 4.5. dapat dilihat bahwa dari 60 responden, sebanyak 27

responden (45,0%) memiliki sikap positif dan 33 responden (55,0%) memiliki sikap

negatif.

3. Persepsi

Distribusi frekuensi jawaban responden tentang persepsi dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Persepsi Ibu

di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018

No. Persepsi

Jawaban Total

SS S TS STS

f % f % f % f % f %

1. Kader BKB sudah

melakukan

pelayanan dengan

baik

19 31,7 17 28,3 12 20,0 12 20,0 60 100,0

2. Kegiatan yang

dilakukan kader

BKB sangat

membantu orang tua

untuk memantau

tumbuh kembang

balita

22 36,7 11 18,3 19 31,7 8 13,3 60 100,0

3. Program BKB yang

dilakukan kader

bukan saja

bermanfaat bagi

balita namun juga

sangat bermanfaat

bagi orang tua dan

keluarga

16 26,7 10 16,7 17 28,3 17 28,3 60 100,0

Page 69: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

54

Tabel 4.6. Lanjutan

No. Persepsi

Jawaban Total

SS S TS STS

f % f % f % f % f %

4. Penyuluhan yang

dilakukan oleh

kader sangat mudah

dipahami oleh

masyarakat

22 36,7 13 21,7 9 15,0 16 26,7 60 100,0

5. Banyak para ibu

yang ingin ikut serta

menjadi kader

program BKB

19 31,7 10 16,7 20 33,3 11 18,3 60 100,0

6. Dengan adanya

peran kader BKB

para orang tua

terutama ibu

menjadi lebih

terampil dalam

membina tumbuh

kembang balita

22 36,7 16 26,7 15 25,0 7 11,7 60 100,0

7. Lurah dan Kepala

Desa sangat

berperan dalam

mensukseskan

pemilihan kader-

kader BKB

17 28,3 18 30,0 21 35,0 4 6,7 60 100,0

8. Selain pendidikan

dan tumbuh kembag

dapat dibina dengan

baik, peran kader

BKB juga sangat

membantu dalam

memberikan

informasi tentang

asupan gizi yang

baik bagi balita

21 35,0 11 18,3 13 21,7 15 25,0 60 100,0

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat distribusi frekuensi jawaban

responden tentang daya tanggap menunjukkan bahwa pada pernyataan No. 1

sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju (S) yaitu sebanyak 19

responden (31,7). Pada pernyataan No. 2 tentang sebagian besar responden

menjawab Sangat Setuju (SS) yaitu sebanyak 22 responden (36,7%). Pernyataan

Page 70: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

55

No. 3 tentang sebagian besar responden menjawab Tidak Setuju (TS) yaitu

sebanyak 17 responden (28,3%). Pernyataan No. 4 tentang sebagian besar

responden menjawab Sangat Setuju (TS) yaitu sebanyak 22 responden (36,7%).

Pernyataan No. 5 tentang sebagian besar responden menjawab Tidak

Setuju (TS) yaitu sebanyak 20 responden (33,3%). Selanjutnya pada pernyataan

No. 6 tentang sebagian besar responden menjawab Sangat Setuju (SS) yaitu

sebanyak 22 responden (36,7%). Pernyataan No. 7 tentang sebagian besar

responden menjawab Tidak Setuju (TS) yaitu sebanyak 21 responden (35,0%).

Begitu juga dengan pernyataan No. 8 tentang sebagian besar responden menjawab

Sangat Setuju (SS) yaitu sebanyak 21 responden (35,0%).

Berdasarkan distribusi frekuensi responden, maka dapat dibuat kategori

variabel persepsi sebagai berikut :

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Persepsi Ibu di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018

No. Persepsi Jumlah

f %

1. Positif 28 46,7

2. Negatif 32 53,3

Jumlah 60 100,0

Berdasarkan tabel 4.7. dapat dilihat bahwa dari 60 responden, sebanyak 28

responden (46,7%) memiliki persepsi positif dan 32 responden (53,3%) memiliki

persepsi negatif.

4. Partisipasi

Berdasarkan distribusi frekuensi responden, maka dapat dibuat kategori

variabel partisipasi sebagai berikut :

Page 71: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

56

Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Partisipasi Ibu

dalam Program Bina Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI

Kelurahan Pulau Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018

No. Partisipasi Jumlah

f %

1. Ikut 26 43,3

2. Tidak Ikut 34 56,7

Jumlah 60 100,0

Berdasarkan tabel 4.8. dapat dilihat bahwa dari 60 responden, sebanyak 26

responden (43,3%) ikut berpartisipasi dan 34 responden (6,7%) yang tidak ikut

berpartisipasi.

4.2.3. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan (korelasi) antara

variabel independen dengan variabel dependen. Untuk membuktikan adanya

hubungan yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen

di gunakan uji chi-square.

1. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Peran Kader Bina Keluarga Balita

dengan Partisipasi Ibu dalam Program Bina Keluarga Balita

Hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan dengan partisipasi dapat

dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9. Tabulasi Silang antara Pengetahuan Ibu tentang Peran Kader Bina

Keluarga Balita dengan Partisipasi Ibu dalam Program Bina

Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau

Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018

No. Pengetahuan

Partisipasi Total p-

value Ikut Tidak Ikut

f % f % f %

1 Baik 21 35,0 2 3,3 23 38,3 0,000

2 Kurang Baik 5 8,3 32 53,3 37 61,7

Total 26 43,3 34 56,7 60 100,0

Page 72: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

57

Berdasarkan Tabel 4.9. tabulasi silang antara pengetahuan dengan

partisipasi, diketahui bahwa sebanyak dari 23 responden (38,3%) yang memiliki

pengetahuan baik, sebanyak 21 responden (35,0%) ikut berpartisipasi dan

sebanyak 2 responden (3,3%) tidak ikut berpartisipasi. Selanjutnya sebanyak 37

responden (51,5%) yang menyatakan sikap dalam kategori kurang baik, 5

responden (8,3%) ikut berpartisipasi dan 32 responden (53,3%) tidak ikut

berpartisipasi.

Berdasarkan hasil uji chi-square memperlihatkan bahwa nilai signifikan

probabilitas pengetahuan adalah p-value = 0,000 atau < nilai-α = 0,05. Hal ini

membuktikan pengetahuan memiliki hubungan dengan partisipasi ibu dalam

Program Bina Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan

Kota Tanjungbalai Tahun 2018.

2. Hubungan Sikap Ibu tentang Peran Kader Bina Keluarga Balita dengan

Partisipasi Ibu dalam Program Bina Keluarga Balita

Hasil penelitian tentang hubungan sikap dengan partisipasi dapat dilihat

pada tabel 4.10.

Tabel 4.10. Tabulasi Silang antara Sikap Ibu tentang Peran Kader Bina

Keluarga Balita dengan Partisipasi Ibu dalam Program Bina

Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau

Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018

No. Sikap

Partisipasi Total p-

value Ikut Tidak Ikut

f % f % f %

1 Positif 17 28,3 10 16,7 27 45,0 0,012

2 Negatif 9 15,0 24 40,0 33 55,0

Total 26 43,3 34 56,7 60 100,0

Berdasarkan Tabel 4.10. tabulasi silang antara sikap dengan partisipasi,

diketahui bahwa sebanyak dari 27 responden (45,0%) yang memiliki sikap positif,

Page 73: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

58

sebanyak 17 responden (28,3%) ikut berpartisipasi dan sebanyak 10 responden

(16,7%) tidak ikut berpartisipasi. Selanjutnya sebanyak 33 responden (55,0%)

memiliki sikap negatif, 9 responden (15,0%) ikut berpartisipasi dan 24 responden

(40,0%) tidak ikut berpartisipasi.

Berdasarkan hasil uji chi-square memperlihatkan bahwa nilai signifikan

probabilitas sikap adalah p-value = 0,012 atau < nilai-α = 0,05. Hal ini

membuktikan sikap memiliki hubungan dengan partisipasi ibu dalam Program Bina

Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018.

3. Hubungan Persepsi Ibu tentang Peran Kader Bina Keluarga Balita dengan

Partisipasi Ibu dalam Program Bina Keluarga Balita

Hasil penelitian tentang hubungan persepsi dengan partisipasi dapat dilihat

pada tabel 4.11.

Tabel 4.11. Tabulasi Silang antara Persepsi Ibu tentang Peran Kader Bina

Keluarga Balita dengan Partisipasi Ibu dalam Program Bina

Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau

Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018

No. Persepsi

Partisipasi Total p-

value Ikut Tidak Ikut

f % f % f %

1 Positif 19 31,7 9 15,0 28 46,7 0,001

2 Negatif 7 11,7 25 41,7 32 53,3

Total 26 43,3 34 56,7 60 100,0

Berdasarkan Tabel 4.11. tabulasi silang antara persepsi dengan partisipasi,

diketahui bahwa sebanyak dari 28 responden (46,7%) yang memiliki persepsi

positif, sebanyak 19 responden (31,7%) ikut berpartisipasi dan sebanyak 9

responden (15,0%) tidak ikut berpartisipasi. Selanjutnya sebanyak 32 responden

Page 74: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

59

(53,3%) memiliki sikap negatif, 7 responden (11,7%) ikut berpartisipasi dan 25

responden (41,7%) tidak ikut berpartisipasi.

Berdasarkan hasil uji chi-square memperlihatkan bahwa nilai signifikan

probabilitas persepsi adalah p-value = 0,001 atau < nilai-α = 0,05. Hal ini

membuktikan persepsi memiliki hubungan dengan partisipasi ibu dalam Program

Bina Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018.

4.3. Pembahasan Penelitian

4.3.1. Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Peran Kader Bina Keluarga Balita

dengan Partisipasi Ibu dalam Program Bina Keluarga Balita di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota Tanjungbalai

Tahun 2018

Berdasarkan hasil uji chi-square memperlihatkan bahwa nilai signifikan

probabilitas pengetahuan adalah p-value = 0,000 atau < nilai-α = 0,05. Hal ini

membuktikan pengetahuan memiliki hubungan dengan partisipasi ibu dalam

Program Bina Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan

Kota Tanjungbalai Tahun 2018.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tunnisa

tentang Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Mengenai Bina Keluarga Balita (BKB)

dengan Keteraturan Ibu Balita Dalam Mengikuti BKB di Kelurahan Panjang

Wetan Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan Tahun 2014, menunjukkan

hasil bahwa diperoleh p-value = 0,000 (< 0,05) berarti ada hubungan yang

signifikan antara pengetahuan ibu balita dengan keteraturan ibu balita dalam

Page 75: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

60

mengikuti BKB di Kelurahan Panjang Wetan Kecamatan Pekalongan Utara Kota

Pekalongan. (5)

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga. (19)

Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tidakan seseorang (Overt Behaviour). Apabila seseorang

menerima perilaku baru atau adopsi perilaku berdasarkan pengetahuan, kesadaran,

dan sikap yang positif, maka perilaku akan berlangsung lama. Sebaliknya apabila

perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan

berlangsung lama. (19)

Secara teknis program ini ditangani oleh kader atau pelatih yang berasal

dari daerah masing-masing. Kader dipilih berdasarkan penilaian masyarakat

setempat. Kader BKB adalah anggota masyarakat yang bekerja secara sukarela

dalam membina dan memberikan penyuluhan kepada orang tua tentang

bagaimana cara merawat dan mengasuh anak dengan baik dan benar. Tugas kader

BKB yaitu memberikan penyuluhan kepada orang tua serta bertanggung jawab

atas jalannya penyuluhan dan memberikan pelayanan pengasuhan terhadap anak

balita yang ikut orang tuanya ke tempat penyuluhan. (3)

Implementasi atau pelaksanaan adalah aktivitas-aktivitas atau usaha-usaha

yang dilakukan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijakan yang telah

Page 76: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

61

dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan atau alat-alat

yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana melaksanakannya, kapan

waktu berakhirnya dan bagaimana cara yang harus dilakukan. Implementasi

Program Bina Keluarga Balita (BKB) ini dilakukan secara hirarkis. Pada tingkat

Kabupaten, program ini langsung dibawah tanggung jawab Bupati/Walikota.

Penanggung jawab operasional adalah Kepala Badan Koordinasi Keluarga

Berencana Nasional (BKKBN) Daerah Tingkat II (Pemerintah Kabupaten). Pada

tingkat II (Pemerintah Kabupaten) ini dibentuk Kelompok Kerja (Pokja) dalam

mengkoordinasikan pelaksanaan Program Bina Keluarga Balita (BKB).

Sedangkan pada tingkat kecamatan, camat sebagai penanggung jawab. (3)

Menurut peneliti pengetahuan ibu memiliki hubungan dengan partisipasi

ibu dalam program bina keluarga balita. Pengetahuan ibu yang baik akan

meningkatkan wawasan ibu, rasa keingintahuan ibu serta dapat menambah

kemampuan pemikiran ibu dalam upaya untuk ikut serta dalam program bina

keluarga balita, semakin baik pengetahuan ibu maka wawasan tentang partsipasi

dalam bina keluarga balita juga akan baik, begiti juga sebaliknya, apabila

pengetahuan kurang baik maka ibu tidak akan mau untuk ikut serta dalam

program bina keluarga balita. Beberapa masalah yang terjadi diantaranya banyak

ibu yang tidak mengetahui apa itu program BKB sehingga ibu tidak mau untuk

berperan aktif dalam program bina keluarga balita.

Page 77: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

62

4.3.2. Hubungan Sikap Ibu tentang Peran Kader Bina Keluarga Balita dengan

Partisipasi Ibu dalam Program Bina Keluarga Balita di Lingkungan V

dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018

Berdasarkan hasil uji chi-square memperlihatkan bahwa nilai signifikan

probabilitas sikap adalah p-value = 0,012 atau < nilai-α = 0,05. Hal ini

membuktikan sikap memiliki hubungan dengan partisipasi ibu dalam Program Bina

Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ariesta, yang berjudul

Hubungan Sikap ibu dengan Peran Kader Bina Keluarga Balita dalam Upaya

Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Melalui Layanan Bina Keluarga Balita di

Desa Kupang Semarang Tahun 2011, menunjukkan hasil bahwa terdapat ada

hubungan sikap ibu dengan peran kader bina keluarga balita dalam upaya

pembinaan kesejahteraan keluarga melalui layanan bina keluarga balita dengan p-

value = 0,004 (< 0,05). (6)

Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup

terhadap seseuatu situmulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung

dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup.

Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap

stimulus tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat

emosional terhadap situmulus sosial. Newcomb salah seorang psikolog sosial

menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan untuk bertindak, dan bukan

merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum meupakan suatu tindakan atau

Page 78: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

63

aktivitas, akan tetapi merupakan ‘predisposisi’ tindakan atau perilaku. Sikap itu

masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka. (19)

Pengertian lain sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu

obyek dengan cara tertentu serta merupakan respon evaluatif terhadap pengalaman

kognitif, reaksi afeksi, kehendak dan perilaku masa lalu. Sikap akan

mempengaruhi proses berfikir, respon afeksi, kehendak dan perilaku berikutnya.

Jadi sikap merupakan respon evaluatif didasarkan pada proses evaluasi diri, yang

disimpulkan berupa penilaian positif atau negatif yang kemudian mengkristal

sebagai reaksi terhadap obyek. (19)

Proses pembangunan kualitas sumber daya manusia diperlukan satu upaya

yang terarah pada siklus kehidupan manusia melalui pembinaan dan pembentukan

karakter sejak dini, bahkan sejak anak dalam kandungan. Program Bina Keluarga

Balita merupakan program yang diperuntukan bagi keluarga yang memiliki balita.

Program Bina Keluarga Balita bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan dan

keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh

kembang balita melalui rangsangan fisik, motorik, kecerdasan emosional, dan

prilaku sosial, juga merupakan salah satu upaya untuk dapat mengembangkan

fungsi pendidikan, sosialisasi, dan kasih sayang dalam keluarga. (1)

Salah satu kepedulian pemerintah terhadap pendidikan anak ini dilakukan

dengan Program Bina Keluarga Balita (BKB). Program ini lahir dari prakarsa

Menteri Negara Urusan Peranan Wanita tahun 1984 yang merupakan bagian

integral dari upaya nasional dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia

seutuhnya. Konsep kualitas manusia Indonesia seutuhnya ini tentu tidak sebatas

Page 79: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

64

pada pendidikan saja, tetapi dengan memberi penekanan pada pendidikan bagi

penduduknya, kualitas sumber daya manusia ini akan mampu mengatasi masalah-

masalah sosial lainnya yang bersumber dari persoalan kependudukan itu sendiri. (1)

Layanan Bina Keluarga Balita ini diperuntukkan bagi ibu yang memiliki

balita. Para ibu yang memiliki balita mendapatkan penyuluhan sehingga

pengetahuan dan ketrampilan ibu dalam mengasuh anak akan meningkat. Layanan

ini telah dikembangkan di beberapa negara, termasuk di Indonesia. Pendekatan

Bina Keluarga Balita adalah melalui pendidikan oranngtua khusunya ibu dan

anggota keluarga lainnya. (2)

Menurut asumsi peneliti menunjukkan bahwa sikap ibu memiliki

hubungan dengan parstisipasi dalam program bina keluarga balita. Hal ini

dikarenakan sikap yang positif dapat meningkatkan rasa ingin tahu ibu dalam

mengikuti program bina keluarga balita secara aktif, sedangkan reaksi yang

negatif maka akan menurunkan kemauan ibu. Hasil ini sejalan dengan penelitian

dimana sebagian besar ibu memiliki sikap yang negatif, sehingga kebanyak ibu

tidak mau ikut berperan aktif dalam program bina keluarga balita.

4.3.3. Hubungan Persepsi Ibu tentang Peran Kader Bina Keluarga Balita

dengan Partisipasi Ibu dalam Program Bina Keluarga Balita di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota Tanjungbalai

Tahun 2018

Berdasarkan hasil uji chi-square memperlihatkan bahwa nilai signifikan

probabilitas persepsi adalah p-value = 0,001 atau < nilai-α = 0,05. Hal ini

membuktikan persepsi memiliki hubungan dengan partisipasi ibu dalam Program

Bina Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan Kota

Tanjungbalai Tahun 2018.

Page 80: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

65

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Fauziah, dengan judul

Hubungan Persepsi Ibu dengan Efektifitas Program Bina Keluarga Balita

Kecamatan Batujajar Tahun 2011, menunjukkan bahwa keluarga yang memiliki

ketahanan dapat mendukung pengasuhan anak. Hasil uji chi-square menunjukkan

hasil nilai sig-p 0,004 (< 0,05) yang berarti ada hubungan persepsi ibu dengan

efektifitas Program Bina Keluarga Balita. (7)

Persepsi adalah kemampuan otak dalam menerjemahkan stimulus atau

proses untuk menerjemahkan stimulus yang masuk ke dalam alat indera manusia.

Persepsi merupakan suatu proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap

stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga menjadi sesuatu

yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. (20)

Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah sebagai

berikut : faktor internal: perasaan, sikap dan kepribadian individu, prasangka,

keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses belajar, keadaan fisik, gangguan

kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat, dan motivasi. Faktor eksternal: latar

belakang keluarga, informasi yang diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar,

intensitas, ukuran, keberlawanan, pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar

atau ketidak asingan suatu objek. (21)

Syarat-syarat terjadinya persepsi adalah adanya objek yang dipersepsi,

adanya perhatian yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam

mengadakan persepsi, adanya alat indera/reseptor yaitu alat untuk menerima

stimulus dan Saraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus ke otak, yang

kemudian sebagai alat untuk mengadakan respon. (21)

Page 81: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

66

Pelaksanaan Bina Keluarga Balita (BKB) di tingkat desa atau kelurahan

dilakukan dengan membentuk beberapa kelompok berdasarkan letak

geografisnya. Pelaksanaan ini secara operatif dapat dilakukan pada tingkat dusun

(Kadus), Rukum Warga (RW) atau pun Rukun Tetangga (RT). Dalam struktur

budaya dan adat tertentu, program ini dapat dilakukan mengkikuti struktur adat

yang ada. Kegiatan ini biasanya dilakukan dalam kelompok-kelompok. Dalam

setiap kelompok itu dibagi beberapa kelas. Sementara dari sisi waktu pelaksanaan,

program ini kegiatannya ada yang dilakukan sebulan sekali, dua minggu sekali

atau seminggu sekali. Semua tergantung dengan situasi dan kondisi daerah

masing-masing. (2)

Kegiatan tersebut, seseorang yang bertanggung jawab memberikan materi

penyuluhan disebut sebagai kader. Sebagaimana disebutkan sendiri dalam

Petunjuk Pelaksanaan dan Teknis di dalam materi program tersebut, definisi kader

diartikan sebagai relawan yang bertugas memberikan penyuluhan terhadap

masyarakat. Pada kenyataannya, para kader ini kebanyakan ibu-ibu atau remaja

putri yang telah dilatih oleh petugas Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Nasional (BKKBN) untuk memberikan materi Bina Keluarga Balita (BKB)

kepada keluarga balita. (1)

Menurut peneliti persepsi merupakan salah satu faktor yang berhubungan

dengan partisipasi ibu dalam program bina keluarga balita. Hal ini dikarenakan

persepsi yang positif akan membuat ibu akan mau ikut serta dalam mengikuti

program bina keluarga balita. Untuk itu pengetahuan, sikap dan persepsi harus

Page 82: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

67

sejalan dimiliki bersama secara baik, sehingga ibu akan mau untuk ikut dalam

program bina keluarga balita.

Page 83: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Sebagian besar responden memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 37

responden (61,7%).

2. Sebagian besar responden memiliki sikap negatif sebanyak 33 responden

(55,0%).

3. Sebagian besar responden memiliki persepsi negatif sebanyak 32 responden

(53,3%).

4. Ada hubungan pengetahuan (p-value = 0,000 < nilai-α = 0,05) dengan

partisipasi ibu dalam Program Bina Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI

Kelurahan Pulau Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018.

5. Ada hubungan sikap (p-value = 0,012 < nilai-α = 0,05) dengan partisipasi ibu

dalam Program Bina Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau

Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018.

6. Ada hubungan persepsi (p-value = 0,001 < nilai-α = 0,05) dengan partisipasi

ibu dalam Program Bina Keluarga Balita di Lingkungan V dan VI Kelurahan

Pulau Simardan Kota Tanjungbalai Tahun 2018.

5.2. Saran

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong ibu balita agar lebih aktif

lagi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan berpartisipasi mengikuti

program Bina Keluarga Balita.

68

Page 84: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

69

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi kader-kader di

Lingkungan V dan VI Kelurahan Pulau Simardan agar lebih memahami

pentingnya mencari kader program bina keluarga balita agar menciptakan

keluarga yang harmonis dan sejahtera.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk

menambah wawasan bagi mahasiswa tentang program Bina Keluarga Balita

4. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat mengaplikasikan teori penelitian yang

telah didapatkan tentang penyusunan penelitian sehingga dapat di jadikan

acuan dan mendapat informasi yang lengkap untuk dikembangkan mengenai

persepsi ibu tentang peran kader bina keluarga balita dengan partisipasi ibu

dalam program bina keluarga balita.

Page 85: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

70

DAFTAR PUSTAKA

1. BKKBN. Strategi Nasional Program Bina Keluarga Balita 2014-2025. Jakarta

: BKKBN ; 2014.

2. Isjoni. Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung : Alfabeta ; 2011.

3. Apriastuti DA. Analisis tingkat pendidikan dan pola asuh orangtua dengan

perkembangan anak usia 48-60 bulan. Bidan Prada: Jurnal Ilmiah Kebidanan,

4(1): 1-14. 2013.

4. Puspitawati H. Gender dan Keluarga : Konsep dan Realita di Indonesia.

Bogor : IPB Press ; 2012.

5. Tunnisa, A. Hubungan Pengetahuan Ibu Balita Mengenai Bina Keluarga

Balita (BKB) dengan Keteraturan Ibu Balita Dalam Mengikuti BKB di

Kelurahan Panjang Wetan Kecamatan Pekalongan Utara Kota Pekalongan

Tahun 2014. Jurnal. 2016. [Diakses 18 Juli 2018]. http://www.e-

skripsi.stikesmuh-pkj.ac.id/e-skripsi/index.php?p=show_detail&id=788.

6. Hubungan Sikap ibu dengan Peran Kader Bina Keluarga Balita dalam Upaya

Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Melalui Layanan Bina Keluarga Balita di

Desa Kupang Semarang Tahun 2011. [Diakses 18 Juli 2018].

http://lib.unnes.ac.id/7390/1/10350.pdf.

7. Fauziah. Hubungan Persepsi Ibu dengan Efektifitas Program Bina Keluarga

Balita Kecamatan Batujajar Tahun 2011. Jurnal. [Diakses 18 Juli 2018].

http://jurnal.unpad.ac.id/share/article/view/13059.

8. Keluarga Mandiri. BKB Membentuk Generasi Unggul. Jakarta ; 2010.

9. BKKBN. Pembentukan Karakter Sejak Dini melalui Bina Keluarga Balita.

Jakarta : BKKBN ; 2010.

10. Suyanto. Konsep Dasar Anak Usia Dini. Jakarta : Departemen Pendidikan

Nasional ; 2010.

11. Soetjiningsih. Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam Buku Ajar I

Ilmu Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta : Sagungseto ; 2012.

12. Soekanto, S. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : CV. Rajawali Pers ; 2012.

13. BKKBN. Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak. Provinsi

Jawa Tengah ; 2013.

14. BKKBN. Buku Panduan Kader BKB. Bandung ; 2012.

15. Mikkelsen, B. Metode Penelitian Partisipatoris dan Upaya Pemberdayaan.

Jakarta : Yayasan Obor Indonesia ; 2003.

16. Slamet, Y. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta :

Sebelas Maret University Press ; 2010.

17. Ife. J & Frank. T. Community Development : Alternatif Pengembangan

Masyarakat di Era Globalisasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar ; 2010.

18. Sastropoetro, S. Partisipasi Komunikasi Persuasi dan Disiplin dalam

Pembangunan Nasional. Bandung : Penerbit Alumni ; 2011.

19. Notoadmojo, S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta ; 2014.

20. Thoha, M. Kepemimpinan dalam manajemen. Jakarta : Rajawali Pers ; 2013.

21. Sunaryo. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta : EGC ; 2010.

70

Page 86: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

71

22. Iman. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bidang Kesehatan

Menggunakan Metode Ilmiah Bandung : Cita Pustaka Media Perintis ; 2015.

Page 87: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

72

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG

PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA DENGAN PARTISIPASI

IBU DALAM PROGRAM BINA KELUARGA BALITA DI LINGKUGAN V DAN VI KELURAHAN PULAU

SIMARDAN KOTA TANJUNGBALAI

TAHUN 2018

No. Responden :

Identitas Responden :

Umur :

Pendidikan :

A. Pengetahuan

Pilih dan beri tanda (√) sesuai dengan jawaban atau pilihan yang menurut

anda benar

No. Pertanyaan Benar Salah

1 Program Bina Keluarga Balita (BKB) merupakan

program yang diperuntukkan bagi keluarga yang

memiliki balita

2 Meningkatkan pengelolaan dan keterampilan orang tua

dalam membina tumbuh kembang balita merupakan

tujuan dari BKB

3 Melakukan pembinaan terhadap ibu yang memiliki balita

merupakan cirri khusus program BKB

4 Sasaran yang paling utama dari program BKB adalah

orang tua dan keluarga yang memiliki anak balita usia

0-5 tahun

5 Kegiatan program BKB dilakukan sebanyak 1 x sebulan

6 Penanggung jawab umum dari program BKB adalah

lurah dan kepala desa

7 Peran kader merupakan salah satu upaya untuk

mensukseskan program BKB

8 Menekankan pembangunan manusia pada usia dini baik

fisik maupun mental merupakan ciri khusus dari

program BKB

9 Usia dini dianggap penting karena dimasa ini mudah

untuk menanamkan dasar-dasar kepribadian yang baik

bagi anak-anak

10 Ibu mampu mengasuh dan mendidik anak balitanya

dengan baik merupakan tujuan dari program bina keluarga

Page 88: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

73

B. Sikap

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Pilih dan beri tanda (√) sesuai dengan jawaban atau pilihan yang menurut

anda benar

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Penyuluhan tentang program BKB harus dilakukan untuk

menambah wawasan bagi orang tua balita secara jelas

2 BKB sangat perlu ditingkatkan bagi kader-kader agar

balita dapat selalu dapat dipantau tumbuh kembangnya

3 Para orang tua terutama ibu harus selalu ikut serta demi

mengasuh balitanya dengan baik

4 Pembinaan kader BKB harus lebih ditingkatkan guna

mewujudkan orang tua untuk ikut berpartisipasi dalam

program BKB

5 Selain peran kader, peran ibu juga harus lebih

diperhatikan dalam mengusahakan sedini mungkin

tumbuh kembang anak balita

6 Program BKB harus dibuat dengan perencanaan dan

kebijakan yang efektif

7 Fasilitas atau peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam

menyelenggarakan program BKB harus lengkap

8 Pemilihan kader harus dilakukan dengan seleksi

berdasarkan kemampuan mengelola program BKB

9 Kader BKB harus memiliki kemampuan komunikasi yang

baik dalam menjelaskan kepada masyarakat

10 Selain kader, petugas kesehatan juga harus sangat

berperan dalam membantu melaksanakan program BKB

Page 89: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

74

C. Persepsi

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Pilih dan beri tanda (√) sesuai dengan jawaban atau pilihan yang menurut

anda benar

No. Pernyataan SS S TS STS

1 Kader BKB sudah melakukan pelayanan dengan baik

2 Kegiatan yang dilakukan kader BKB sangat membantu

orang tua untuk memantau tumbuh kembang balita

3 Program BKB yang dilakukan kader bukan saja bermanfaat

bagi balita namun juga sangat bermanfaat bagi orang tua dan

keluarga

4 Penyuluhan yang dilakukan oleh kader sangat mudah

dipahami oleh masyarakat

5 Banyak para ibu yang ingin ikut serta menjadi kader

program BKB

6 Dengan adanya peran kader BKB para orang tua terutama

ibu menjadi lebih terampil dalam membina tumbuh

kembang balita

7 Lurah dan Kepala Desa sangat berperan dalam

mensukseskan pemilihan kader-kader BKB

8 Selain pendidikan dan tumbuh kembag dapat dibina

dengan baik, peran kader BKB juga sangat membantu

dalam memberikan informasi tentang asupan gizi yang

baik bagi balita

D. Partisipasi Ibu

Pilih dan beri tanda (x) sesuai dengan jawaban atau pilihan yang menurut

anda benar

1. Apakah ibu terlibat langsung atau mengikuti Program Bina Keluaga Balita

(BKB) yang diadakan dilingkungan tempat tinggal ibu ?

a. Ya

b. Tidak

Page 90: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

75

Lampiran 2 : Master Data Uji Validitas

MASTER TABEL

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENGETAHUAN

No. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Jumlah

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15

2 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 3

3 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 5

4 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13

5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 13

6 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 11

7 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 3

8 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13

9 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 4

10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

Keterangan :

1 : Benar

0 : Salah

Page 91: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

76

MASTER TABEL

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS SIKAP

No. S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 Jumlah

1 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 56

2 1 1 4 1 4 4 1 4 1 2 1 1 4 4 1 34

3 1 2 2 1 1 2 1 3 1 1 2 2 3 3 1 26

4 2 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 4 4 2 25

5 1 4 4 1 4 4 1 4 1 1 4 4 4 3 1 41

6 3 4 1 1 1 1 3 1 1 3 4 3 1 1 3 31

7 2 1 4 1 2 4 1 4 1 1 1 1 4 4 1 32

8 1 4 4 4 4 3 2 2 4 2 4 4 2 2 1 43

9 1 1 4 1 1 4 1 4 1 1 1 1 4 4 1 30

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60

Keterangan :

4 : Sangat Setuju

3 : Setuju

2 : Tidak Setuju

1 : Sangat Tidak Setuju

Page 92: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

77

MASTER TABEL

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS PERSEPSI

No. S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 Jumlah

1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 38

2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 13

3 2 2 1 1 1 1 1 4 1 1 15

4 1 4 2 1 2 2 1 1 2 2 18

5 4 3 1 2 1 1 1 1 1 1 16

6 4 4 3 1 1 3 1 2 1 3 23

7 1 1 1 1 1 1 1 4 2 1 14

8 4 4 1 4 4 2 4 4 4 2 33

9 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 13

10 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38

Keterangan :

4 : Sangat Setuju

3 : Setuju

2 : Tidak Setuju

1 : Sangat Tidak Setuju

Page 93: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

78

MASTER TABEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA DENGAN PARTISIPASI

IBU DALAM PROGRAM BINA KELUARGA BALITA DI LINGKUGAN V DAN VI KELURAHAN PULAU SIMARDAN KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2018

No Pengetahuan

Jumlah Kategori Sikap

Jumlah Kategori Persepsi

Jumlah Kategori Partisipasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 2 1 4 2 1 2 1 1 3 15 1 2

2 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 2 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 36 2 4 4 4 3 4 3 4 2 28 2 2

3 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4 1 2 1 1 2 3 3 3 4 2 2 23 1 2 1 2 3 2 4 3 2 19 1 1

4 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 4 1 1 2 4 1 1 2 2 3 1 3 20 1 1 2 1 1 3 1 4 1 14 1 1

5 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 5 1 3 1 3 2 2 2 1 2 4 1 21 1 2 4 4 4 1 2 3 4 24 2 1

6 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 2 1 2 3 1 1 1 2 1 12 1 1

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 4 4 4 1 4 4 2 4 4 3 34 2 3 1 2 3 1 1 2 3 16 1 1

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 1 1 3 1 2 3 2 3 1 19 1 2 4 1 1 2 4 2 1 17 1 2

9 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 4 1 3 4 3 1 3 4 3 2 4 4 31 2 4 4 4 4 4 2 4 3 29 2 1

10 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 4 1 2 1 4 2 2 3 2 4 2 2 24 1 3 2 1 1 2 3 2 3 17 1 1

11 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 4 1 1 2 2 1 1 2 1 3 1 3 17 1 4 2 2 3 1 4 2 1 19 1 2

12 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 5 1 3 1 2 2 2 4 1 2 4 1 22 1 2 1 1 1 2 3 1 1 12 1 1

13 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 2 4 3 4 1 4 3 2 4 4 3 32 2 1 2 1 1 1 2 3 3 14 1 2

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 1 1 3 1 4 3 2 3 1 21 1 4 4 4 4 3 4 2 4 29 2 2

15 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 5 1 3 4 4 2 3 3 4 2 4 4 33 2 3 3 2 4 4 3 2 2 23 2 1

16 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 5 1 2 1 1 2 2 2 3 4 2 2 21 1 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 1

17 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 5 1 1 2 4 1 1 2 2 3 1 3 20 1 4 2 3 3 2 1 3 1 19 1 1

18 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 5 1 3 1 3 2 2 2 1 2 2 1 19 1 1 2 1 1 3 4 2 2 16 1 1

19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 37 2 2 3 3 3 2 3 4 2 22 2 2

20 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 5 1 2 1 3 4 1 4 2 1 1 2 21 1 1 3 2 2 1 2 3 1 15 1 1

21 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 5 1 3 3 4 3 2 4 4 2 3 4 32 2 2 1 1 2 3 2 3 4 18 1 2

22 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 5 1 2 1 1 2 4 2 3 2 2 1 20 1 3 4 4 4 4 2 3 4 28 2 1

23 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 7 2 3 2 4 1 3 2 3 3 4 4 29 2 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 2

24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 1 3 2 2 3 2 4 2 2 23 1 3 2 2 2 2 3 4 1 19 1 2

25 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 5 1 3 4 3 4 1 4 4 2 4 4 33 2 3 3 3 4 4 4 3 4 28 2 1

Page 94: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

79

26 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 4 1 2 1 1 2 3 2 3 4 2 2 22 1 4 4 3 4 3 4 2 2 26 2 1

27 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 5 1 1 2 4 1 2 2 2 3 1 3 21 1 2 1 1 1 3 2 2 4 16 1 1

28 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 4 1 3 1 3 2 4 2 1 2 4 1 23 1 1 4 3 3 3 3 2 4 23 2 1

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 4 3 4 1 3 4 2 4 4 3 32 2 3 4 4 4 4 2 3 4 28 2 2

30 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 4 1 2 3 1 3 1 2 1 2 3 1 19 1 2 1 1 2 1 2 3 4 16 1 1

31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 3 4 3 1 3 2 3 2 4 4 29 2 3 4 1 4 4 2 3 4 25 2 2

32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 1 1 2 4 3 2 1 2 2 20 1 4 4 4 4 2 4 4 4 30 2 2

33 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 4 1 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 34 2 3 2 2 2 2 3 2 1 17 1 1

34 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 5 1 2 1 3 4 1 1 2 3 1 2 20 1 1 2 1 2 1 2 3 3 15 1 1

35 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 7 2 3 3 4 3 2 4 3 2 3 4 31 2 4 4 2 4 3 4 2 4 27 2 2

36 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 2 2 2 1 2 4 2 3 2 2 2 22 1 3 3 2 3 4 3 2 2 22 2 2

37 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 4 1 3 2 4 1 3 2 4 3 4 4 30 2 2 2 1 1 2 4 2 1 15 1 1

38 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 3 1 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 36 2 4 3 4 4 4 2 4 3 28 2 2

39 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 5 1 2 1 1 4 2 2 3 1 2 2 20 1 3 2 1 1 2 3 2 3 17 1 1

40 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 5 1 1 2 1 1 4 2 2 3 2 3 21 1 4 1 2 3 1 4 1 2 18 1 1

41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4 35 2 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 2

42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 36 2 3 2 2 2 2 3 4 1 19 1 2

43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 2 1 1 2 3 3 3 4 2 2 23 1 3 3 3 4 4 4 3 4 28 2 2

44 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 5 1 3 4 3 1 3 4 3 2 4 4 31 2 4 2 3 3 2 1 3 1 19 1 1

45 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 4 1 2 1 4 2 2 3 2 4 2 2 24 1 1 2 1 1 3 4 2 2 16 1 1

46 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 5 1 3 1 3 1 2 3 1 2 1 1 18 1 2 3 3 3 2 3 4 2 22 2 2

47 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 4 1 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 35 2 1 3 2 2 1 2 3 1 15 1 1

48 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 4 1 3 1 3 2 2 3 1 2 4 1 22 1 1 2 1 1 1 2 3 3 14 1 1

49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 2 4 4 4 4 3 4 2 4 29 2 2

50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 4 4 4 1 4 4 2 4 3 3 33 2 3 3 2 4 4 3 2 2 23 2 2

51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 1 2 2 1 1 2 1 3 1 1 15 1 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 2

52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 3 1 1 2 2 4 1 2 4 1 21 1 1 4 2 1 2 1 1 3 15 1 1

53 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 5 1 4 3 4 1 4 3 2 4 2 3 30 2 4 4 4 3 4 3 4 2 28 2 2

54 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 5 1 2 3 1 3 1 4 3 2 3 1 23 1 2 1 2 3 2 4 3 2 19 1 1

55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 3 2 4 1 3 2 2 3 4 4 28 2 4 4 4 4 4 4 4 4 32 2 2

56 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 5 1 2 1 3 2 2 3 1 4 2 2 22 1 3 2 2 2 2 3 4 1 19 1 1

57 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 2 3 4 3 4 1 4 4 2 1 4 30 2 3 3 3 4 4 4 3 4 28 2 2

58 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 5 1 2 1 1 2 3 2 3 4 2 2 22 1 2 2 1 1 2 4 2 1 15 1 1

Page 95: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

80

59 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 5 1 2 1 1 3 1 4 3 2 3 1 21 1 4 4 4 4 4 2 4 4 30 2 1

60 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 5 1 3 4 4 2 3 3 4 2 4 4 33 2 3 2 1 1 2 3 2 3 17 1 1

Keterangan :

Pengetahuan Sikap Persepsi Partisipasi

2 : Baik 2 : Positif 2 : Positif 2 : Ikut

1 : Kurang Baik 1 : Negatif 1 : Negatif 1 : Tidak Ikut

Page 96: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

81

Lampiran 4 : Ouput Hasil Uji Validitas

HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS PENGETAHUAN P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Jumlah

P1 Pearson Correlation 1 1.000** .356 .816

** .167 1.000

** .667

* .612 .408 -.089 .667

* 1.000

** 1.000

** .802

** .356 .974

**

Sig. (2-tailed) .000 .312 .004 .645 .000 .035 .060 .242 .807 .035 .000 .000 .005 .312 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P2 Pearson Correlation 1.000** 1 .356 .816

** .167 1.000

** .667

* .612 .408 -.089 .667

* 1.000

** 1.000

** .802

** .356 .974

**

Sig. (2-tailed) .000 .312 .004 .645 .000 .035 .060 .242 .807 .035 .000 .000 .005 .312 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P3 Pearson Correlation .356 .356 1 .218 -.535 .356 .089 -.327 -.218 -.429 .089 .356 .356 .048 .524 .240

Sig. (2-tailed) .312 .312 .545 .111 .312 .807 .356 .545 .217 .807 .312 .312 .896 .120 .505

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P4 Pearson Correlation .816** .816

** .218 1 .000 .816

** .816

** .500 .333 -.218 .816

** .816

** .816

** .655

* .655

* .887

**

Sig. (2-tailed) .004 .004 .545 1.000 .004 .004 .141 .347 .545 .004 .004 .004 .040 .040 .001

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P5 Pearson Correlation .167 .167 -.535 .000 1 .167 -.167 .612 .408 .802** -.167 .167 .167 .356 -.535 .241

Sig. (2-tailed) .645 .645 .111 1.000 .645 .645 .060 .242 .005 .645 .645 .645 .312 .111 .502

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P6 Pearson Correlation 1.000** 1.000

** .356 .816

** .167 1 .667

* .612 .408 -.089 .667

* 1.000

** 1.000

** .802

** .356 .974

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .312 .004 .645 .035 .060 .242 .807 .035 .000 .000 .005 .312 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P7 Pearson Correlation .667* .667

* .089 .816

** -.167 .667

* 1 .408 .272 -.356 1.000

** .667

* .667

* .535 .535 .750

*

Sig. (2-tailed) .035 .035 .807 .004 .645 .035 .242 .447 .312 .000 .035 .035 .111 .111 .013

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P8 Pearson Correlation .612 .612 -.327 .500 .612 .612 .408 1 .667* .218 .408 .612 .612 .764

* -.327 .676

*

Sig. (2-tailed) .060 .060 .356 .141 .060 .060 .242 .035 .545 .242 .060 .060 .010 .356 .032

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P9 Pearson Correlation .408 .408 -.218 .333 .408 .408 .272 .667* 1 -.218 .272 .408 .408 .509 -.218 .450

Sig. (2-tailed) .242 .242 .545 .347 .242 .242 .447 .035 .545 .447 .242 .242 .133 .545 .192

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P10 Pearson Correlation -.089 -.089 -.429 -.218 .802** -.089 -.356 .218 -.218 1 -.356 -.089 -.089 .048 -.429 -.037

Sig. (2-tailed) .807 .807 .217 .545 .005 .807 .312 .545 .545 .312 .807 .807 .896 .217 .919

Page 97: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

82

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P11 Pearson Correlation .667* .667

* .089 .816

** -.167 .667

* 1.000

** .408 .272 -.356 1 .667

* .667

* .535 .535 .750

*

Sig. (2-tailed) .035 .035 .807 .004 .645 .035 .000 .242 .447 .312 .035 .035 .111 .111 .013

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P12 Pearson Correlation 1.000** 1.000

** .356 .816

** .167 1.000

** .667

* .612 .408 -.089 .667

* 1 1.000

** .802

** .356 .974

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .312 .004 .645 .000 .035 .060 .242 .807 .035 .000 .005 .312 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P13 Pearson Correlation 1.000** 1.000

** .356 .816

** .167 1.000

** .667

* .612 .408 -.089 .667

* 1.000

** 1 .802

** .356 .974

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .312 .004 .645 .000 .035 .060 .242 .807 .035 .000 .005 .312 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P14 Pearson Correlation .802** .802

** .048 .655

* .356 .802

** .535 .764

* .509 .048 .535 .802

** .802

** 1 .048 .838

**

Sig. (2-tailed) .005 .005 .896 .040 .312 .005 .111 .010 .133 .896 .111 .005 .005 .896 .002

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

P15 Pearson Correlation .356 .356 .524 .655* -.535 .356 .535 -.327 -.218 -.429 .535 .356 .356 .048 1 .378

Sig. (2-tailed) .312 .312 .120 .040 .111 .312 .111 .356 .545 .217 .111 .312 .312 .896 .282

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Jumlah

Pearson Correlation .974** .974

** .240 .887

** .241 .974

** .750

* .676

* .450 -.037 .750

* .974

** .974

** .838

** .378 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .505 .001 .502 .000 .013 .032 .192 .919 .013 .000 .000 .002 .282

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.761 16

Page 98: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

83

HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS SIKAP

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S10 S11 S12 S13 S14 S15 Jumlah

S1 Pearson Correlation 1 .473 -.208 .553 .191 .000 .900** -.143 .553 .857

** .473 .330 -.168 .084 .969

** .655

*

Sig. (2-tailed) .167 .565 .097 .597 1.000 .000 .694 .097 .002 .167 .352 .642 .817 .000 .040

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S2 Pearson Correlation .473 1 .023 .642* .380 .023 .723

* -.178 .642

* .651

* 1.000

** .962

** -.543 -.543 .551 .696

*

Sig. (2-tailed) .167 .950 .045 .279 .950 .018 .624 .045 .042 .000 .000 .104 .104 .099 .025

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S3 Pearson Correlation -.208 .023 1 .304 .445 .933** -.060 .831

** .304 .000 .023 .166 .465 .383 -.262 .458

Sig. (2-tailed) .565 .950 .393 .198 .000 .868 .003 .393 1.000 .950 .646 .176 .274 .465 .183

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S4 Pearson Correlation .553 .642* .304 1 .592 .304 .769

** .000 1.000

** .738

* .642

* .648

* -.195 .022 .590 .866

**

Sig. (2-tailed) .097 .045 .393 .071 .393 .009 1.000 .000 .015 .045 .043 .588 .953 .073 .001

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S5 Pearson Correlation .191 .380 .445 .592 1 .445 .296 .191 .592 .382 .380 .459 .270 .270 .235 .680*

Sig. (2-tailed) .597 .279 .198 .071 .198 .406 .597 .071 .276 .279 .182 .451 .451 .514 .031

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S6 Pearson Correlation .000 .023 .933** .304 .445 1 .074 .900

** .304 .138 .023 .102 .546 .546 -.060 .551

Sig. (2-tailed) 1.000 .950 .000 .393 .198 .839 .000 .393 .703 .950 .778 .102 .102 .868 .099

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S7 Pearson Correlation .900** .723

* -.060 .769

** .296 .074 1 -.138 .769

** .969

** .723

* .601 -.383 -.139 .933

** .804

**

Sig. (2-tailed) .000 .018 .868 .009 .406 .839 .703 .009 .000 .018 .066 .274 .703 .000 .005

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S8 Pearson Correlation -.143 -.178 .831** .000 .191 .900

** -.138 1 .000 -.071 -.178 -.066 .673

* .589 -.208 .309

Sig. (2-tailed) .694 .624 .003 1.000 .597 .000 .703 1.000 .845 .624 .856 .033 .073 .565 .385

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S9 Pearson Correlation .553 .642* .304 1.000

** .592 .304 .769

** .000 1 .738

* .642

* .648

* -.195 .022 .590 .866

**

Sig. (2-tailed) .097 .045 .393 .000 .071 .393 .009 1.000 .015 .045 .043 .588 .953 .073 .001

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S10 Pearson Correlation .857** .651

* .000 .738

* .382 .138 .969

** -.071 .738

* 1 .651

* .528 -.336 -.084 .900

** .802

**

Sig. (2-tailed) .002 .042 1.000 .015 .276 .703 .000 .845 .015 .042 .117 .342 .817 .000 .005

Page 99: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

84

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S11 Pearson Correlation .473 1.000** .023 .642

* .380 .023 .723

* -.178 .642

* .651

* 1 .962

** -.543 -.543 .551 .696

*

Sig. (2-tailed) .167 .000 .950 .045 .279 .950 .018 .624 .045 .042 .000 .104 .104 .099 .025

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S12 Pearson Correlation .330 .962** .166 .648

* .459 .102 .601 -.066 .648

* .528 .962

** 1 -.404 -.482 .409 .699

*

Sig. (2-tailed) .352 .000 .646 .043 .182 .778 .066 .856 .043 .117 .000 .247 .159 .240 .025

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S13 Pearson Correlation -.168 -.543 .465 -.195 .270 .546 -.383 .673* -.195 -.336 -.543 -.404 1 .901

** -.220 .031

Sig. (2-tailed) .642 .104 .176 .588 .451 .102 .274 .033 .588 .342 .104 .247 .000 .541 .932

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S14 Pearson Correlation .084 -.543 .383 .022 .270 .546 -.139 .589 .022 -.084 -.543 -.482 .901** 1 .024 .161

Sig. (2-tailed) .817 .104 .274 .953 .451 .102 .703 .073 .953 .817 .104 .159 .000 .947 .657

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

S15 Pearson Correlation .969** .551 -.262 .590 .235 -.060 .933

** -.208 .590 .900

** .551 .409 -.220 .024 1 .676

*

Sig. (2-tailed) .000 .099 .465 .073 .514 .868 .000 .565 .073 .000 .099 .240 .541 .947 .032

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Jumlah Pearson Correlation .655* .696

* .458 .866

** .680

* .551 .804

** .309 .866

** .802

** .696

* .699

* .031 .161 .676

* 1

Sig. (2-tailed) .040 .025 .183 .001 .031 .099 .005 .385 .001 .005 .025 .025 .932 .657 .032

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.753 16

Page 100: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

85

HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS PERSEPSI

Correlations

PS1 PS2 PS3 PS4 PS5 PS6 PS7 PS8 PS9 PS10 Jumlah

PS1 Pearson Correlation 1 .473 .551 .731* .551 .651

* .642

* .063 .473 .651

* .753

*

Sig. (2-tailed) .167 .099 .016 .099 .042 .045 .862 .167 .042 .012

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PS2 Pearson Correlation .473 1 .415 .378 .415 .500 .369 -.510 .286 .500 .483

Sig. (2-tailed) .167 .233 .282 .233 .141 .294 .132 .424 .141 .158

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PS3 Pearson Correlation .551 .415 1 .550 .530 .969** .590 .049 .485 .969

** .778

**

Sig. (2-tailed) .099 .233 .100 .115 .000 .073 .892 .156 .000 .008

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PS4 Pearson Correlation .731* .378 .550 1 .916

** .693

* .976

** .337 .882

** .693

* .928

**

Sig. (2-tailed) .016 .282 .100 .000 .026 .000 .341 .001 .026 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PS5 Pearson Correlation .551 .415 .530 .916** 1 .692

* .947

** .296 .969

** .692

* .903

**

Sig. (2-tailed) .099 .233 .115 .000 .026 .000 .406 .000 .026 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PS6 Pearson Correlation .651* .500 .969

** .693

* .692

* 1 .738

* .127 .643

* 1.000

** .897

**

Sig. (2-tailed) .042 .141 .000 .026 .026 .015 .726 .045 .000 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PS7 Pearson Correlation .642* .369 .590 .976

** .947

** .738

* 1 .428 .922

** .738

* .951

**

Sig. (2-tailed) .045 .294 .073 .000 .000 .015 .218 .000 .015 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PS8 Pearson Correlation .063 -.510 .049 .337 .296 .127 .428 1 .382 .127 .309

Sig. (2-tailed) .862 .132 .892 .341 .406 .726 .218 .276 .726 .385

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

PS9 Pearson Correlation .473 .286 .485 .882** .969

** .643

* .922

** .382 1 .643

* .862

**

Sig. (2-tailed) .167 .424 .156 .001 .000 .045 .000 .276 .045 .001

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Page 101: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

86

PS10 Pearson Correlation .651* .500 .969

** .693

* .692

* 1.000

** .738

* .127 .643

* 1 .897

**

Sig. (2-tailed) .042 .141 .000 .026 .026 .000 .015 .726 .045 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Jumlah Pearson Correlation .753* .483 .778

** .928

** .903

** .897

** .951

** .309 .862

** .897

** 1

Sig. (2-tailed) .012 .158 .008 .000 .000 .000 .000 .385 .001 .000

N 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.779 11

Page 102: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

87

Lampiran 5 : Output Hasil Penelitian

Frequencies

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 28-32 Tahun 19 31.7 31.7 31.7

23-27 Tahun 23 38.3 38.3 70.0

18-22 Tahun 18 30.0 30.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD 1 1.7 1.7 1.7

SMP 18 30.0 30.0 31.7

SMA 36 60.0 60.0 91.7

DIII/SI 5 8.3 8.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

Pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Baik 37 61.7 61.7 61.7

Baik 23 38.3 38.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

Sikap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Negatif 33 55.0 55.0 55.0

Positif 27 45.0 45.0 100.0

Total 60 100.0 100.0

Page 103: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

88

Persepsi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Negatif 32 53.3 53.3 53.3

Positif 28 46.7 46.7 100.0

Total 60 100.0 100.0

Partisipasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Tidak Ikut 34 56.7 56.7 56.7

Ikut 26 43.3 43.3 100.0

Total 60 100.0 100.0

Page 104: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

89

Crosstabs

Pengetahuan * Partisipasi

Crosstab

Partisipasi

Total Tidak Ikut Ikut

Pengetahuan Kurang Baik Count 32 5 37

Expected Count 21.0 16.0 37.0

% within Pengetahuan 86.5% 13.5% 100.0%

% within Partisipasi 94.1% 19.2% 61.7%

% of Total 53.3% 8.3% 61.7%

Baik Count 2 21 23

Expected Count 13.0 10.0 23.0

% within Pengetahuan 8.7% 91.3% 100.0%

% within Partisipasi 5.9% 80.8% 38.3%

% of Total 3.3% 35.0% 38.3%

Total Count 34 26 60

Expected Count 34.0 26.0 60.0

% within Pengetahuan 56.7% 43.3% 100.0%

% within Partisipasi 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 56.7% 43.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 34.953a 1 .000

Continuity Correctionb 31.857 1 .000

Likelihood Ratio 39.211 1 .000

Fisher's Exact Test .000 .000

Linear-by-Linear Association 34.371 1 .000

N of Valid Casesb 60

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,97.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 105: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

90

Sikap * Partisipasi

Crosstab

Partisipasi

Total Tidak Ikut Ikut

Sikap Negatif Count 24 9 33

Expected Count 18.7 14.3 33.0

% within Sikap 72.7% 27.3% 100.0%

% within Partisipasi 70.6% 34.6% 55.0%

% of Total 40.0% 15.0% 55.0%

Positif Count 10 17 27

Expected Count 15.3 11.7 27.0

% within Sikap 37.0% 63.0% 100.0%

% within Partisipasi 29.4% 65.4% 45.0%

% of Total 16.7% 28.3% 45.0%

Total Count 34 26 60

Expected Count 34.0 26.0 60.0

% within Sikap 56.7% 43.3% 100.0%

% within Partisipasi 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 56.7% 43.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 7.703a 1 .006

Continuity Correctionb 6.318 1 .012

Likelihood Ratio 7.841 1 .005

Fisher's Exact Test .009 .006

Linear-by-Linear Association 7.575 1 .006

N of Valid Casesb 60

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,70.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 106: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

91

Persepsi * Partisipasi

Crosstab

Partisipasi

Total Tidak Ikut Ikut

Persepsi Negatif Count 25 7 32

Expected Count 18.1 13.9 32.0

% within Persepsi 78.1% 21.9% 100.0%

% within Partisipasi 73.5% 26.9% 53.3%

% of Total 41.7% 11.7% 53.3%

Positif Count 9 19 28

Expected Count 15.9 12.1 28.0

% within Persepsi 32.1% 67.9% 100.0%

% within Partisipasi 26.5% 73.1% 46.7%

% of Total 15.0% 31.7% 46.7%

Total Count 34 26 60

Expected Count 34.0 26.0 60.0

% within Persepsi 56.7% 43.3% 100.0%

% within Partisipasi 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 56.7% 43.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 12.858a 1 .000

Continuity Correctionb 11.054 1 .001

Likelihood Ratio 13.323 1 .000

Fisher's Exact Test .001 .000

Linear-by-Linear Association 12.644 1 .000

N of Valid Casesb 60

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12,13.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 107: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

92

Lampiran 1

Page 108: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

93

Lampiran 2

Page 109: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

94

Page 110: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

95

Lampiran 3

Page 111: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

96

Lampiran 4

Page 112: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

97

Lampiran 5

Page 113: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

98

Lampiran 6

Page 114: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

99

Lampiran 7

Page 115: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

100

Lampiran 8

Page 116: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

101

Lampiran 9

Page 117: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

102

Lampiran 10

Page 118: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

103

Lampiran 11

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Pembagian Kuesioner Gambar 2. Program Bina Keluarga Balita

Gambar 3. Program Bina Keluarga Balita Gambar 4. Pembagian Kuesioner

Page 119: HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERSEPSI IBU TENTANG …repository.helvetia.ac.id/1622/2/Skripsi Deliana... · 2019. 7. 8. · TENTANG PERAN KADER BINA KELUARGA BALITA ... dilakukan

104

Gambar 5. Program Bina Keluarga Balita

Gambar 6. Pembagian Kuesioner