27
Hubungan Merokok Dengan Tekanan Darah Abstrak Menurut riset 51,1 persen rakyat Indonesia adalah perokok aktif, tertinggi di ASEAN. Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema. Salah satu penyakit kardiovaskular adalah hipertensi. Hipertensi pada saat ini merupakan masalah utama dalam kesehatan dunia. Salah satu factor meningkatnya tekanan darah adalah obat-obatan. Obat yang dapat meningkatkan tekanan darah diantaranya adalah nikotin, yang terdapat dalam rokok. Beberapa penelitian menemukan bahwa merokok memiliki hubungan dengan hipertensi. Perokok berat lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan yang tidak merokok. Merokok meningkatkan curah jantung dan juga tekanan darah. Peningkatan tekanan darah tidak hanya terlihat pada perokok, tetapi juga pada orang-orang disekitarnya yang menghisap asap rokok secara tidak langsung. Kata kunci: rokok, tekanan darah, hipertensi Relation between Smoking and Blood Pressure Abstract According to research, 51.1% of Indonesian are active smokers, the highest in ASEAN. Many research have shown that smoking is addictive and leads to many types of cancer, cardiovascular diseases, lung diseases, digestion diseases, troubles in pregnancy, and emphysema. One of the cardiovascular diseases is hypertension. Currently, hypertension is one of the major health problem in the world. Hypertension have a few risk factors, one of them is drugs. Drugs which can increase blood pressure include nicotine, which can be found in cigarettes. Many research have found that smoking correlates to hypertension. More heavy smokers tend to have hypertension, than non-smokers. Smoking increases heart output and blood pressure. The increase is not only detected on smokers, but also on non-smokers that breathes the smoke indirectly (second hand smoke). 1

Hubungan Merokok Dengan Tekanan Darah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Physiology, Smoking

Citation preview

Hubungan Merokok Dengan Tekanan Darah

Abstrak

Menurut riset 51,1 persen rakyat Indonesia adalah perokok aktif, tertinggi di ASEAN. Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema. Salah satu penyakit kardiovaskular adalah hipertensi. Hipertensi pada saat ini merupakan masalah utama dalam kesehatan dunia. Salah satu factor meningkatnya tekanan darah adalah obat-obatan. Obat yang dapat meningkatkan tekanan darah diantaranya adalah nikotin, yang terdapat dalam rokok. Beberapa penelitian menemukan bahwa merokok memiliki hubungan dengan hipertensi. Perokok berat lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan yang tidak merokok. Merokok meningkatkan curah jantung dan juga tekanan darah. Peningkatan tekanan darah tidak hanya terlihat pada perokok, tetapi juga pada orang-orang disekitarnya yang menghisap asap rokok secara tidak langsung.

Kata kunci: rokok, tekanan darah, hipertensi

Relation between Smoking and Blood Pressure

Abstract

According to research, 51.1% of Indonesian are active smokers, the highest in ASEAN. Many research have shown that smoking is addictive and leads to many types of cancer, cardiovascular diseases, lung diseases, digestion diseases, troubles in pregnancy, and emphysema. One of the cardiovascular diseases is hypertension. Currently, hypertension is one of the major health problem in the world. Hypertension have a few risk factors, one of them is drugs. Drugs which can increase blood pressure include nicotine, which can be found in cigarettes. Many research have found that smoking correlates to hypertension. More heavy smokers tend to have hypertension, than non-smokers. Smoking increases heart output and blood pressure. The increase is not only detected on smokers, but also on non-smokers that breathes the smoke indirectly (second hand smoke).

Keywords: smoking, blood pressure, hypertension

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut riset 51,1 persen rakyat Indonesia adalah perokok aktif, tertinggi di

ASEAN dan sangat jauh bedanya dengan negara-negara tetangga, misalnya:

Brunei Darusallam 0,06% dan Kamboja 1,15%. Pada tahun 2013, 43,8% perokok

berasal dari golongan lemah; 37,7% perokok hanya memiliki ijazah SD; petani,

nelayan dan buruh mencakup 44,5% perokok aktif. 33,4% perokok aktif berusia di

antara 30 hingga 34 tahun. Bagusnya hanya 1,1% perempuan Indonesia adalah

perokok aktif, walaupun tentunya perokok pasif akan lebih banyak.

Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan

ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung,

penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan

emfisema.

Pada tahun 2008, World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah

kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular di dunia berkembang

sebanyak 15,3 juta. Salah satu penyakit kardiovaskular adalah hipertensi.

Hipertensi pada saat ini merupakan masalah utama dalam kesehatan dunia. Data

dari WHO menunjukkan bahwa sejak tahun 2000 sampai sekarang jumlah

penderita hipertensi semakin meningkat, masyarakat dunia yang memiliki tekanan

darah tinggi (hipertensi) sebanyak 639 juta jiwa (26,4%). Sepertiga dari penderita

hipertensi tersebut berasal dari negara maju, dan dua pertiganya berasal dari

negara berkembang. WHO memprediksikan 80% penderita hipertensi akan

mengalami kenaikan pada tahun 2025, terutama yang berasal dari negara

berkembang, sehingga pada tahun 2025 kasus hipertensi di dunia akan bertambah

menjadi 1,15 milyar.perkiraan ini telah dihitung berdasarkan pada jumlah kasus

hipertensi dan pertambahan penduduk pada waktu sekarang. Selain di dunia, di

Indonesia pun hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan. Hasil Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) mengungkapkan bahwa pada tahun 2007, hipertensi

menempati urutan ke tiga penyebab kematian. (Azlina Ridzuan., 2008)

2

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana merokok dapat mempengaruhi tekanan darah?

1.3. Tujuan

Mempelajari relasi merokok dengan tekanan darah

1.4. Manfaat

Mengetahui relasi merokok dengan tekanan darah

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rokok

2.1.1. Pengertian umum

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120

mm (bervariasi tergantung jenis) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi

daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya

dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung

lainnya. (Cigarette Smoking Among Adults—United States, 2007, 2009)

2.1.2. Komposisi

Rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia, termasuk 43 bahan yang

diketahui menyebabkan kanker (karsinogen) dan 400 bahan beracun lainnya.

Beberapa diantaranya adalah nikotin, tar, karbon monoksida, formaldehida,

ammonia, hydrogen sianida, arsenic, dan DDT. (Cigarette Smoking Among

Adults—United States, 2007, 2009)

Tabel 1. Daftar bahan-bahan dan zat-zat aditif pada rokok

Additive or Ingredient Max % (w)a

A. Sweeteners

Sugars 4.68

Honey 2.91

Sorbitol 2.00

Prune juice and concentrate 1.08

Molasses extract 0.56

Apricot extract 0.35

Fig juice concentrate 0.35

Raisin juice and extract 0.25

Plum juice and extract 0.24

Chocolate 0.21

Potassium sorbate 0.05

Caramel/caramel colour 0.025

4

Maltodextrin 0.01

Maltol 0.01

Apple juice concentrate 0.001

Fennel sweet oil 0.001

Malt and malt extract 0.001

Maple syrup and concentrate 0.0001

B. Other flavourings

Cocoa, cocoa shells, extract, distillate, and butter 3.02

Licorice root, fluid or powder 1.29

Menthol 0.71

Rum 0.15

Carob bean extract 0.12

Tamarind-seed gum 0.10

Fenugreek extract 0.06

Nutmeg powder 0.05

Chicory 0.03

Vanillin 0.03

Angelica root extract oil 0.01

Balsam peru and oil 0.01

Cassia bark oil 0.01

Chamomile flower oil 0.01

Cinnamaldehyde 0.01

Clary oil, sage 0.01

Coffee, extract, concentrate 0.01

Ethyl vanillin 0.01

Lovage oil 0.01

Mandarin oil 0.01

Orange peel and extract 0.01

Peppermint oil 0.01

Rosemary oil and extract 0.01

Sage, oil and oleoresin 0.01

5

Styrax extract, gum and oil 0.01

Tolu balsam, gum and extract 0.01

Vanilla extract and oleoresin 0.001

Wine and serry liqueurs 0.001

Bergamot oil 0.001

Caraway seed oil 0.001

Cinnamon leaf oil 0.001

Cinnamyl acetate 0.001

Ginger, ginger oil and oleoresin 0.001

Immortelle absolute and extract 0.001

Isoamyl alcohol 0.001

Kola nut extract 0.001

Lime oil 0.001

Mate leaf extract and oil 0.0001

Anise, anise star and oils 0.0001

Bay leaf oil 0.0001

Cardamom oleoresin, oil, extract, seed powder 0.0001

Carrot oil 0.0001

Celery seed extract, solid, oil, and oleoresin 0.0001

Cinnamyl cinnamate 0.0001

Citronella oil 0.0001

Clove stem oil, leaf oil, bud oil 0.0001

Cognac white and green oil 0.0001

Coriander extract and oil 0.0001

Dill herb oil 0.0001

Geranium rose oil and geranium oil 0.0001

Jasmine absolute, concentrate, oil 0.0001

Lemon oil 0.0001

Mace powder, oil, and extract 0.0001

Myrrh oil, absolute and resinoid 0.0001

Parsley seed oil 0.0001

Patchouli oil and absolute (Pogostemon spp.) 0.0001

6

Pepper oil, black and white 0.0001

Petitgrain oil and absolute 0.0001

Pine needle oil 0.0001

Pine oil, Scotch 0.0001

Rose absolute and oil 0.0001

Tarragon oil 0.0001

Thyme oil, white and red 0.0001

Violet oil and absolute 0.0001

C. Dyes and Pigments

Beta carotene 0.0001

D. Solvents

Ethyl alcohol 0.96

Benzyl alcohol 0.08

1-Butanol 0.01

Ethyl acetate 0.01

Ethyl hexanoate 0.01

Ethyl butyrate 0.001

Ethyl propionate 0.001

E. Solid state components

Cellulose fibers 1.31

Diatomaceous earth 0.05

Titanium dioxide

Beeswax 0.0001

F. Chemicals added that influence or buffer pH

Ammonium phosphate dibasic 0.96

Ammonium hydroxide 0.48

Citric acid 0.70

Ammonium hydroxide 0.48

Citric acid 0.70

Triethyl citrate 0.01

Acetic acid 0.001

L-Aspartic acid 0.001

7

Hexanoic acid 0.001

Lactic acid 0.001

Phosphoric acid 0.001

Pyruvic acid 0.001

Butyric acid 0.0001

Heptanoic acid 0.0001

Propionic acid 0.0001

Sorbic acid 0.0001

G. Other chemicals (function unknown)

Urea 0.33

Carboxymethyl cellulose 0.05

Dihydrocoumarin (3,4-) 0.01

Hydroxyphenyl-2-butanone (4-para) 0.01

Methoxybenzaldehyde (para-) 0.01

Methylacetophenone 0.01

Methylcyclopentenolone 0.01

Trimethylcyclohex-2-ene 1,4-dione 0.01

L-Valine 0.01

Acetanisole 0.001

Benzaldehyde 0.001

Benzoin resin and absolute 0.001

Caryophyllene (beta-) 0.001

Castoreum extract 0.001

Decalactone (delta-) 0.001

Dimethyl-1,2-cyclopentadione 3,4-) 0.001

Dimethyl-5,9-undecadien-2-one (6,10-) 0.001

Ethyl phenyl acetate 0.001

Ethyl heptanoate 0.001

Ethyl maltol 0.001

Ethyl-3-methyl pyrazine (2-) 0.001

Ethyl octadecanoate 0.001

Heptalactone (gamma-) 0.001

8

Hexen-1-yl acetate 0.001

Hydroxy-2,5-dimethyl-3(2H)-furanone (4-) 0.001

Isoamyl octanoate 0.001

Isoamyl phenylacetate 0.001

Isobutyl alcohol 0.001

Isobutyraldehyde 0.001

Isopropyl (2E,4E)-11-methoxy-3,7,11-trimethyl-2,4-dodecadienoate

0.001

Leucine (L-) 0.001

Linalool dimethyl-1,6-octadiene-3-ol(3,7-) 0.001

Methyl butyraldehyde (3-) 0.001

Methyl-2-pyrrolyl-ketone 0.001

Oak moss and oak moss absolute 0.001

Octalactone 0.001

Orris root concrete, oil and extract 0.001

Palmarosa Oil 0.001

Phenethyl acetate 0.001

Phenethyl alcohol 0.001

Phenylacetic acid 0.001

Pipsissewa leaf extract (Chimaphila spp.) 0.001

Proline (L-) 0.001

Tetramethyl pyrazine (2,3,5,6-) 0.001

Trimethylcyclohex-1-enyl)but-2-en-4-one(4-(2,6,6-)

0.001

Cedarwood oil terpenes 0.0001

Acetophenone 0.0001

Acetyl pyrazine 0.0001

Acetyl pyridine (2-) 0.0001

Acetyl pyridine (3-) 0.0001

Acetyl thiazole (2-) 0.0001

Alanine (L-) 0.0001

Alfalfa extract and powder 0.0001

Amyl formate 0.0001

9

Amrys oil 0.0001

Anisyl acetate 0.0001

Anisyl alcohol 0.0001

Benzophenone 0.0001

Benzyl benzoate 0.0001

Benzyl butyrate 0.0001

Benzyl cinnamate 0.0001

Bois de rose oil (Aniba spp.) 0.0001

Bornyl acetate 0.0001

Butanedione(2,3-)diacetyl 0.0001

Butyl acetate 0.0001

Butyl butyrate 0.0001

Butylidenephthalide(3-) 0.0001

Camphene 0.0001

Canaga oil 0.0001

Carvomenthenol(4-) 0.0001

Caryonphyllene oxide (beta-) 0.0001

Cassie absolute and oil (Acacia spp) 0.0001

Cedar leaf oil (Thuja spp) 0.0001

Cedarwood oil alcohols 0.0001

Cinnamyl alcohol 0.0001

Cinnamyl isovalerate 0.0001

Citral 0.0001

Citronella oil 0.0001

Citronellol (DL-) 0.0001

Costus root oil (Saussurea spp.) 0.0001

Cymene (para-) 0.0001

Cysteine(L-) 0.0001

Davana oil (Artemisia spp.) 0.0001

Decadienal (2-trans, 4-trans) 0.0001

Decalactone (gamma-) 0.0001

Decanal 0.0001

10

Decanoic acid 0.0001

Diethyl malonate 0.0001

Diethylpyrazine 0.0001

Dimethoxyphenol (2,6-) 0.0001

Dimethylpyrazine (2,3-) 0.0001

Dimethylpyrazine (2,5-) 0.0001

Dimethylpyrazine (2,6-) 0.0001

Dimethyl-1,3,4-octatriene(3,7-) 0.0001

Dimethyl-6-octenoic acid(3,7-) 0.0001

Dodecalactone (delta-) 0.0001

Dodecalactone (gamma-) 0.0001

Estragole 0.0001

Ethylbenzaldehyde(4-) 0.0001

Ethylbenzoate 0.0001

Ethylcinnamate 0.0001

Ethyldecanoate 0.0001

Ethylhexanol(2-) 0.0001

Ethylisovalerate 0.0001

Ethyllactate 0.0001

Ethyl laurate 0.0001

Ethyl levulinate 0.0001

Ethyl myristate 0.0001

Ethyl nonanoate 0.0001

Ethyl palmitate 0.0001

Ethyl phenol (para-) 0.0001

Ethyl-2-methyl butyrate 0.0001

Ethyl-3(5 or 6)-dimethyl pyrazine 0.0001

Ethyl-3-hydroxy-4-methyl-2-(5H)-furanone 0.0001

Ethylguaiacol(4-) 0.0001

Farnesol 0.0001

Furfuryl mercaptan 0.0001

Galbanum oil and extract 0.0001

11

Geraniol 0.0001

Geranyl acetate 0.0001

Geranyl butyrate 0.0001

Geranyl formate 0.0001

Glutamic acid (L-) 0.0001

Guaiac wood oil 0.0001

Guaiacol 0.0001

Heptadienal (2,4-) 0.0001

Heptanone (2-) 0.0001

Hepten-2-one (3-) 0.0001

Heptyl acetate 0.0001

Hexalactone (gamma-) 0.0001

Hexanal 0.0001

Hexen-1-ol (3-) 0.0001

Hexenal (2-) 0.0001

Hexyl alcohol 0.0001

Hydrolyzed soy protein 0.0001

Hydroxy-3,5,5-trimethyl-2-cyclohexen-1-one (2-)

0.0001

Hydroxybutanoic acid lactone (4-)butyrolactone (gamma-)

0.0001

Hydroxycitronellal 0.0001

Hydroxydihydrotheaspirane (6-) 0.0001

Ionone (alpha-) 0.0001

Ionone (beta-) 0.0001

Isoamyl acetate 0.0001

Isoamyl butyrate 0.0001

Isoamyl formate 0.0001

Isoamyl isovalerate 0.0001

Isobutyl acetate 0.0001

Isobutyl cinnamate 0.0001

Isobutyl phenylacetate 0.0001

Isobutyl-3-methoxypyrazine (2-) 0.0001

12

Isobutyric acid 0.0001

Isoeugenyl methyl ether 0.0001

Isovaleric acid 0.0001

Linalool oxide 0.0001

Lysine (L-) 0.0001

Menthyl acetate 0.0001

Methoxy-4-methylphenol (2-) 0.0001

Methoxy-3-methyl pyrazine (2- or (5-or 6-) 0.0001

Methoxyphenyl-2-propanone (1-para) 0.0001

Methyl anisate 0.0001

Methyl anisole 0.0001

Methyl anthranilate 0.0001

Methyl benzoate 0.0001

Methyl butyraldehyde (2-) 0.0001

Methyl butyric acid (2-) 0.0001

Methyl cinnamate 0.0001

Methyl ester of rosin, partially hydrogenated 0.0001

Methyl heptanoic acid (2-) 0.0001

Methyl hexanoic acid (2-) 0.0001

Methyl linoleate and methyl linolenate mixed 0.0001

Methyl phenylacetate 0.0001

Methyl pyrazine (2-) 0.0001

Methyl quinoxaline (5-) 0.0001

Methyl salicylate 0.0001

Methyl-2-furoate 0.0001

Methyl-3,5-heptadien-2-one (6-) 0.0001

Methyl-5-thiazole ethanol (4-) 0.0001

Methylthiomethylpyrazine 0.0001

Methylthiopropionaldehyde (3-) 0.0001

Mimosa absolute and extract 0.0001

Myristic acid 0.0001

Nonalactone (gamma-) 0.0001

13

Nonanal 0.0001

Nonanoic acid 0.0001

Nonanone (2-) 0.0001

Octadecadienoic acid (9,12-) (48%) andoctadecatrienoic acid (9,12,15-) (52%)

0.0001

Octalactone (delta-) 0.0001

Octanoic acid 0.0001

Octen-3-ol (1-) 0.0001

Octenal (2-) 0.0001

Oleic acid 0.0001

Olibanum oil (Boswellia spp.) 0.0001

Opoponax oil and gum 0.0001

Pentadecalactone (omega) 0.0001

Pentanedione (2,3-) 0.0001

Phellandrene (alpha-) 0.0001

Phenethyl butyrate 0.0001

Phenethyl cinnamate 0.0001

Phenethyl isobutyrate 0.0001

Phenyl phenylacetate 0.0001

Phenyl-1-propanol (3-) 0.0001

Phenylacetaldehyde 0.0001

Phenylalanine (L-) 0.0001

Phenylpropionaldehyde 0.0001

Phenylpropionic acid 0.0001

Phenyl propyl acetate (3-) 0.0001

Pinene (alpha-) 0.0001

Pinene (beta-) 0.0001

Propenyl guaethol 0.0001

Propylidene phthalide (3-) 0.0001

Pyridine 0.0001

Rhodinol 0.0001

Rum ether 0.0001

Salicylaldehyde 0.0001

14

Sodium benzoate 0.0001

Sodium citrate 0.0001

Terpineol (alpha-) 0.0001

Terpinolene 0.0001

Tetramethyl-13-oxatricyclo(8,3,0,0[4,9])-tridecane(1,5,5,9-)

0.0001

Thymol 0.0001

Tolualdehydes (o-, m-, p-) 0.0001

Tolyl acetate (para-) 0.0001

Trimethyl pyrazine (2,3,5-) 0.0001

Trimethyl-1-hexanol (3,5,5-) 0.0001

Undecalactone (delta-) 0.0001

Undecalactone (gamma-) 0.0001

Undecanone (2-) 0.0001

Valeraldehyde 0.0001

Veratraldehyde 0.0001

Valerolactone (gamma-) 0.0001

Vetiver oil (Vetiveria spp.) 0.0001

Violet oil 0.0001

Daftar bahan-bahan yang terdapat dalam rokok di New Zealand pada tahun 1998. Sumber: Fowles, J. and Bates, M. (2000). The Chemical Constituents in Cigarettes and Cigarette Smoke: Priorities for Harm Reduction. Porirua: Epidemiology and Toxicology Group ESR: Kenepuru Science Centre, pp.49-65.

2.1.3. Dampak Merokok Pada Kesehatan

Nikotin, bahan kimia psychoactive utama pada rokok, adalah bahan yang

sangat adiktif. Konsumsi tobacco adalah penyebab terbesar kematian yang dapat

dicegah diseluruh dunia. Merokok umumnya berujung pada penyakit-penyakit

yang mempengaruhi jantun, hati, dan paru-paru. Menjadi risk factor utama untuk

serangan jantung, stroke, chronic obstructive pulmonary disease, dan kanker.

Merokok juga menyebabakan peripheral vascular disease dan hipertensi (Britton,

2015).

15

Pada resting conditions, konsumsi rokok pertama menyebabkan

peningkatan yang cepat dan jelas pada tekanan darah dan frekuensi denyut

jantung, dan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung tertinggi yang dicapai

dalam 3 rokok berikutnya hamper sama. Efek hemodinamis yang ditimbulkan

sangat lama hingga selama kegiatan merokok, tekanan darah dan denyut jantung

selalu lebih tinggi dibandingkan saat tidak merokok. Deviasi standar dari tekanan

darah sistolik dan diastolic dan denyut jantung juga lebih tinggi selama merokok,

menunjukkan adanya peningkatan variability tekanan darah dan denyut jantung

(Groppelli et al., 1992).

Beberapa penelitian menemukan bahwa merokok memiliki hubungan dengan

hipertensi. Sebuah penelitian di Pontianak menemukan bahwa pria berumur ≥ 35

tahun yang merokok lebih banyak yang menderita hipertensi dibanding yang tidak

merokok (Arundina and Armyanti, 2013). Penelitian lain di Colorado juga

menemukan hasil yang sama, bahwa perokok lebih banyak menderita hipertensi

(Groppelli et al., 1992).

2.2. Tekanan Darah

2.2.1. Pengertian umum

Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.

Tekanan puncakterjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik.

Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat.

Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap

tekanan diastolik dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai

140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80. Tekanan darah timbul

ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah

berperan penting dalam proses ini dimana jantung sebagai pompa yang menyuplai

tekanan untuk menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding

yang elastis dan ketahanan yang kuat. Tekanan darah diukur dalam satuan

millimeter air raksa (mmHg) (Farrell et al., 2001).

2.2.2. Mekanisme Pengaturan Tekanan Darah

16

Tekanan darah dikontrol oleh otak, sistem saraf otonom, ginjal, beberapa

kelenjar endokrin, arteri dan jantung. Otak adalah pusat pengontrol tekanan darah

di dalam tubuh. Serabut saraf adalah bagian dari saraf otonom yang membawa

isyarat dari semua bagian tubuh untuk menginformasikan kepada otak perihal

tekanan darah, volume darah dan kebutuhan khusus semua organ. Semua

informasi ini diproses oleh otak dan keputusan dikirim melalui saraf menuju

organ-organ tubuh termasuk pembuluh darah, isyaratnya ditandai dengan

mengempis atau mengembangnya pembuluh darah. Saraf-saraf ini dapat berfungsi

secara otomatis (Silverthorn, 2001).

Ginjal adalah organ yang berfungsi mengatur fluida (campuran cairan dan

gas) di dalam tubuh. Ginjal juga memproduksi hormon yang disebut renin. Renin

dari ginjal merangsang pembentukan angiotensin yang menyebabkan pembuluh

darah kontriksi sehingga tekanan darah meningkat. Sedangkan sekresi dari

beberapa organ juga dapat mempengaruhi pembuluh darah seperti kelenjar adrenal

pada ginjal yang mensekresikan beberapa hormon seperti adrenalin dan aldosteron

juga ovari yang mensekresikan estrogen yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Kelenjar tiroid atau hormon tiroksin, yang juga berperan penting dalam

pengontrolan tekanan darah (Silverthorn, 2001).

Pada akhirnya tekanan darah dikontrol oleh berbagai proses fisiologis

yang bekerja bersamaan. Serangkaian mekanisme inilah yang memastikan darah

mengalir di sirkulasi dan memungkinkan jaringan mendapatkan nutrisi agar dapat

berfungsi dengan baik. Jika salah satu mekanisme mengalami gangguan, maka

dapat terjadi tekanan darah tingggi (Silverthorn, 2001).

2.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah

Menurut Berman dan Kozier (2011), ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi

tekanan darah, diantaranya adalah:

1. Umur

Bayi yang baru lahir memiliki tekanan sistolik rata-rata 73 mmHg. Tekanan

sistolik dan diastolik meningkat secara bertahap sesuai usia hingga dewasa.

Pada orang lanjut usia, arterinya lebih keras dan kurang fleksibel terhadap

17

darah. Hal ini mengakibatkan peningkatan tekanan sistolik. Tekanan diastolik

juga meningkat karena dinding pembuluh darah tidak lagi retraksi secara

fleksibel pada penurunan tekanan darah.

2. Jenis Kelamin

Berdasarkan Journal of Clinical Hypertension, Oparil menyatakan bahwa

perubahan hormonal yang sering terjadi pada wanita menyebabkan wanita

lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini juga menyebabkan

risiko wanita untuk terkena penyakit jantung menjadi lebih tinggi.

3. Olahraga

Aktivitas fisik meningkatkan tekanan darah.

4. Obat-obatan

Banyak obat-obatan yang dapat meningkatkan atau menurunkan tekanan

darah.

5. Ras

Pria Amerika Afrika berusia di atas 35 tahun memiliki tekanan darah yang

lebih tinggi daripada pria Amerika Eropa dengan usia yang sama.

6. Obesitas

Obesitas, baik pada masa anak-anak maupun dewasa merupakan faktor

predisposisi hipertensi.

BAB III

PEMBAHASAN

Merokok dapat menimbulkan beberapa pengaruh dalam kesehatan

manusia. Salah satu pengaruh dari merokok adalah peningkatan pada tekanan

18

darah. Efek ini dihubungkan dengan nikotin yang terdapat dalam rokok,

sedangkan komponen lainnya tidak berpengaruh besar. Peningkatan tekanan darah

disebabkan peningkatan cardiac output dan resisten vaskuler perifer total.

Peningkatan yang terjadi muncul dengan segera. Hasil penelitian-penelitian yang

telah dilakukan juga mendukung teori bahwa merokok meningkatkan tekanan

darah. Peningkatan yang terjadi dapat dengan jelas terlihat pada saat orang sedang

merokok.

Tekanan darah juga dapat meningkat setelah perokok berhenti merokok.

Tekanan darah pada perokok berat tetap tinggi meskipun tidak sedang merokok.

Ini karena perokok berat biasanya merokok lebih dari 1 batang rokok dalam

jangka waktu yang relatif cepat. Hal ini menyebabkan efek pada kegiatan

merokok sebelumnya masih belum hilang dan efek rokok ini terus berkelanjutan.

Hal ini menyebabkan perokok berat sangat rentan memiliki hipertensi.

Orang-orang yang tidak merokok, tetapi sering berada didekat orang-orang

yang merokok juga dapat terkena efek yang sama dengan merokok. Efek merokok

ditimbulkan karena asap yang dikeluarkan dari rokok. Orang yang tidak merokok,

tetapi menghisap asap yang dikeluarkan oleh perokok juga akan mengalami

peningkatan tekanan darah dan efek-efek lainnya.

BAB IV

KESIMPULAN

Merokok meningkatkan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah paling

jelas dapat terlihat pada saat kegiatan merokok sedang berlangsung. Peningkatan

19

ini tetap berlanjut tidak langsung turun setelah kegiatan merokok berhenti.

Peningkatan tekanan darah tidak hanya terlihat pada perokok saja, namun juga

pada orang-orang disekitar perokok yang menghirup asap yang dikeluarkan oleh

perokok secara tidak langsung.

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T. (2001). Masalah merokok dan penanggulangannya. [Jakarta]: Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia (YP-IDI) bekerjasama dengan

20

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3).

Arundina, A. and Armyanti, I. (2013). Hubungan Antara Merokok dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pria Di Wilayah Kerja Puskesmas Siantan Hulu Kecamatan Pontianak Utara.

Azlina Ridzuan., (2008). Merokok. Selangor: Kota Ilmiah.

Berman, A. and Kozier, B. (2011). Kozier & Erb's fundamentals of nursing, ninth edition. Upper Saddle River, N.J.: Prentice Hall.

Britton, J. (2015). Progress with the global tobacco epidemic. The Lancet, 385(9972), pp.924-926.

Cigarette Smoking Among Adults—United States, 2007. (2009). JAMA, 301(4), p.373.

Farrell, M., Dempsey, J., Smeltzer, S. and Bare, B. (2001). Smeltzer and Bare's textbook of medical-surgical nursing.

Fowles, J. and Bates, M. (2000). The Chemical Constituents in Cigarettes and Cigarette Smoke: Priorities for Harm Reduction. Porirua: Epidemiology and Toxicology Group ESR: Kenepuru Science Centre, pp.49-65.

Groppelli, A., Giorgi, D., Omboni, S., Parati, G. and Mancia, G. (1992). Persistent blood pressure increase induced by heavy smoking. Journal of Hypertension, 10(5), pp.495-499.

Groppelli, A., Giorgi, D., Omboni, S., Parati, G. and Mancia, G. (1992). Persistent blood pressure increase induced by heavy smoking. Journal of Hypertension, 10(5), pp.495-499.

Najem, B., Houssiere, A., Pathak, A., Janssen, C., Lemogoum, D., Xhaet, O., Cuylits, N. and van de Borne, P. (2006). Acute Cardiovascular and Sympathetic Effects of Nicotine Replacement Therapy. Hypertension, 47(6), pp.1162-1167.

Silverthorn, D. (2001). Human physiology. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.

21