Upload
daniel-cfilorvyls-hadinata
View
23
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Physiology, Smoking
Citation preview
Hubungan Merokok Dengan Tekanan Darah
Abstrak
Menurut riset 51,1 persen rakyat Indonesia adalah perokok aktif, tertinggi di ASEAN. Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan emfisema. Salah satu penyakit kardiovaskular adalah hipertensi. Hipertensi pada saat ini merupakan masalah utama dalam kesehatan dunia. Salah satu factor meningkatnya tekanan darah adalah obat-obatan. Obat yang dapat meningkatkan tekanan darah diantaranya adalah nikotin, yang terdapat dalam rokok. Beberapa penelitian menemukan bahwa merokok memiliki hubungan dengan hipertensi. Perokok berat lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan yang tidak merokok. Merokok meningkatkan curah jantung dan juga tekanan darah. Peningkatan tekanan darah tidak hanya terlihat pada perokok, tetapi juga pada orang-orang disekitarnya yang menghisap asap rokok secara tidak langsung.
Kata kunci: rokok, tekanan darah, hipertensi
Relation between Smoking and Blood Pressure
Abstract
According to research, 51.1% of Indonesian are active smokers, the highest in ASEAN. Many research have shown that smoking is addictive and leads to many types of cancer, cardiovascular diseases, lung diseases, digestion diseases, troubles in pregnancy, and emphysema. One of the cardiovascular diseases is hypertension. Currently, hypertension is one of the major health problem in the world. Hypertension have a few risk factors, one of them is drugs. Drugs which can increase blood pressure include nicotine, which can be found in cigarettes. Many research have found that smoking correlates to hypertension. More heavy smokers tend to have hypertension, than non-smokers. Smoking increases heart output and blood pressure. The increase is not only detected on smokers, but also on non-smokers that breathes the smoke indirectly (second hand smoke).
Keywords: smoking, blood pressure, hypertension
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut riset 51,1 persen rakyat Indonesia adalah perokok aktif, tertinggi di
ASEAN dan sangat jauh bedanya dengan negara-negara tetangga, misalnya:
Brunei Darusallam 0,06% dan Kamboja 1,15%. Pada tahun 2013, 43,8% perokok
berasal dari golongan lemah; 37,7% perokok hanya memiliki ijazah SD; petani,
nelayan dan buruh mencakup 44,5% perokok aktif. 33,4% perokok aktif berusia di
antara 30 hingga 34 tahun. Bagusnya hanya 1,1% perempuan Indonesia adalah
perokok aktif, walaupun tentunya perokok pasif akan lebih banyak.
Telah banyak riset yang membuktikan bahwa rokok sangat menyebabkan
ketergantungan, di samping menyebabkan banyak tipe kanker, penyakit jantung,
penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kelahiran, dan
emfisema.
Pada tahun 2008, World Health Organization (WHO) memperkirakan jumlah
kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular di dunia berkembang
sebanyak 15,3 juta. Salah satu penyakit kardiovaskular adalah hipertensi.
Hipertensi pada saat ini merupakan masalah utama dalam kesehatan dunia. Data
dari WHO menunjukkan bahwa sejak tahun 2000 sampai sekarang jumlah
penderita hipertensi semakin meningkat, masyarakat dunia yang memiliki tekanan
darah tinggi (hipertensi) sebanyak 639 juta jiwa (26,4%). Sepertiga dari penderita
hipertensi tersebut berasal dari negara maju, dan dua pertiganya berasal dari
negara berkembang. WHO memprediksikan 80% penderita hipertensi akan
mengalami kenaikan pada tahun 2025, terutama yang berasal dari negara
berkembang, sehingga pada tahun 2025 kasus hipertensi di dunia akan bertambah
menjadi 1,15 milyar.perkiraan ini telah dihitung berdasarkan pada jumlah kasus
hipertensi dan pertambahan penduduk pada waktu sekarang. Selain di dunia, di
Indonesia pun hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) mengungkapkan bahwa pada tahun 2007, hipertensi
menempati urutan ke tiga penyebab kematian. (Azlina Ridzuan., 2008)
2
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana merokok dapat mempengaruhi tekanan darah?
1.3. Tujuan
Mempelajari relasi merokok dengan tekanan darah
1.4. Manfaat
Mengetahui relasi merokok dengan tekanan darah
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Rokok
2.1.1. Pengertian umum
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120
mm (bervariasi tergantung jenis) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya
dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung
lainnya. (Cigarette Smoking Among Adults—United States, 2007, 2009)
2.1.2. Komposisi
Rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia, termasuk 43 bahan yang
diketahui menyebabkan kanker (karsinogen) dan 400 bahan beracun lainnya.
Beberapa diantaranya adalah nikotin, tar, karbon monoksida, formaldehida,
ammonia, hydrogen sianida, arsenic, dan DDT. (Cigarette Smoking Among
Adults—United States, 2007, 2009)
Tabel 1. Daftar bahan-bahan dan zat-zat aditif pada rokok
Additive or Ingredient Max % (w)a
A. Sweeteners
Sugars 4.68
Honey 2.91
Sorbitol 2.00
Prune juice and concentrate 1.08
Molasses extract 0.56
Apricot extract 0.35
Fig juice concentrate 0.35
Raisin juice and extract 0.25
Plum juice and extract 0.24
Chocolate 0.21
Potassium sorbate 0.05
Caramel/caramel colour 0.025
4
Maltodextrin 0.01
Maltol 0.01
Apple juice concentrate 0.001
Fennel sweet oil 0.001
Malt and malt extract 0.001
Maple syrup and concentrate 0.0001
B. Other flavourings
Cocoa, cocoa shells, extract, distillate, and butter 3.02
Licorice root, fluid or powder 1.29
Menthol 0.71
Rum 0.15
Carob bean extract 0.12
Tamarind-seed gum 0.10
Fenugreek extract 0.06
Nutmeg powder 0.05
Chicory 0.03
Vanillin 0.03
Angelica root extract oil 0.01
Balsam peru and oil 0.01
Cassia bark oil 0.01
Chamomile flower oil 0.01
Cinnamaldehyde 0.01
Clary oil, sage 0.01
Coffee, extract, concentrate 0.01
Ethyl vanillin 0.01
Lovage oil 0.01
Mandarin oil 0.01
Orange peel and extract 0.01
Peppermint oil 0.01
Rosemary oil and extract 0.01
Sage, oil and oleoresin 0.01
5
Styrax extract, gum and oil 0.01
Tolu balsam, gum and extract 0.01
Vanilla extract and oleoresin 0.001
Wine and serry liqueurs 0.001
Bergamot oil 0.001
Caraway seed oil 0.001
Cinnamon leaf oil 0.001
Cinnamyl acetate 0.001
Ginger, ginger oil and oleoresin 0.001
Immortelle absolute and extract 0.001
Isoamyl alcohol 0.001
Kola nut extract 0.001
Lime oil 0.001
Mate leaf extract and oil 0.0001
Anise, anise star and oils 0.0001
Bay leaf oil 0.0001
Cardamom oleoresin, oil, extract, seed powder 0.0001
Carrot oil 0.0001
Celery seed extract, solid, oil, and oleoresin 0.0001
Cinnamyl cinnamate 0.0001
Citronella oil 0.0001
Clove stem oil, leaf oil, bud oil 0.0001
Cognac white and green oil 0.0001
Coriander extract and oil 0.0001
Dill herb oil 0.0001
Geranium rose oil and geranium oil 0.0001
Jasmine absolute, concentrate, oil 0.0001
Lemon oil 0.0001
Mace powder, oil, and extract 0.0001
Myrrh oil, absolute and resinoid 0.0001
Parsley seed oil 0.0001
Patchouli oil and absolute (Pogostemon spp.) 0.0001
6
Pepper oil, black and white 0.0001
Petitgrain oil and absolute 0.0001
Pine needle oil 0.0001
Pine oil, Scotch 0.0001
Rose absolute and oil 0.0001
Tarragon oil 0.0001
Thyme oil, white and red 0.0001
Violet oil and absolute 0.0001
C. Dyes and Pigments
Beta carotene 0.0001
D. Solvents
Ethyl alcohol 0.96
Benzyl alcohol 0.08
1-Butanol 0.01
Ethyl acetate 0.01
Ethyl hexanoate 0.01
Ethyl butyrate 0.001
Ethyl propionate 0.001
E. Solid state components
Cellulose fibers 1.31
Diatomaceous earth 0.05
Titanium dioxide
Beeswax 0.0001
F. Chemicals added that influence or buffer pH
Ammonium phosphate dibasic 0.96
Ammonium hydroxide 0.48
Citric acid 0.70
Ammonium hydroxide 0.48
Citric acid 0.70
Triethyl citrate 0.01
Acetic acid 0.001
L-Aspartic acid 0.001
7
Hexanoic acid 0.001
Lactic acid 0.001
Phosphoric acid 0.001
Pyruvic acid 0.001
Butyric acid 0.0001
Heptanoic acid 0.0001
Propionic acid 0.0001
Sorbic acid 0.0001
G. Other chemicals (function unknown)
Urea 0.33
Carboxymethyl cellulose 0.05
Dihydrocoumarin (3,4-) 0.01
Hydroxyphenyl-2-butanone (4-para) 0.01
Methoxybenzaldehyde (para-) 0.01
Methylacetophenone 0.01
Methylcyclopentenolone 0.01
Trimethylcyclohex-2-ene 1,4-dione 0.01
L-Valine 0.01
Acetanisole 0.001
Benzaldehyde 0.001
Benzoin resin and absolute 0.001
Caryophyllene (beta-) 0.001
Castoreum extract 0.001
Decalactone (delta-) 0.001
Dimethyl-1,2-cyclopentadione 3,4-) 0.001
Dimethyl-5,9-undecadien-2-one (6,10-) 0.001
Ethyl phenyl acetate 0.001
Ethyl heptanoate 0.001
Ethyl maltol 0.001
Ethyl-3-methyl pyrazine (2-) 0.001
Ethyl octadecanoate 0.001
Heptalactone (gamma-) 0.001
8
Hexen-1-yl acetate 0.001
Hydroxy-2,5-dimethyl-3(2H)-furanone (4-) 0.001
Isoamyl octanoate 0.001
Isoamyl phenylacetate 0.001
Isobutyl alcohol 0.001
Isobutyraldehyde 0.001
Isopropyl (2E,4E)-11-methoxy-3,7,11-trimethyl-2,4-dodecadienoate
0.001
Leucine (L-) 0.001
Linalool dimethyl-1,6-octadiene-3-ol(3,7-) 0.001
Methyl butyraldehyde (3-) 0.001
Methyl-2-pyrrolyl-ketone 0.001
Oak moss and oak moss absolute 0.001
Octalactone 0.001
Orris root concrete, oil and extract 0.001
Palmarosa Oil 0.001
Phenethyl acetate 0.001
Phenethyl alcohol 0.001
Phenylacetic acid 0.001
Pipsissewa leaf extract (Chimaphila spp.) 0.001
Proline (L-) 0.001
Tetramethyl pyrazine (2,3,5,6-) 0.001
Trimethylcyclohex-1-enyl)but-2-en-4-one(4-(2,6,6-)
0.001
Cedarwood oil terpenes 0.0001
Acetophenone 0.0001
Acetyl pyrazine 0.0001
Acetyl pyridine (2-) 0.0001
Acetyl pyridine (3-) 0.0001
Acetyl thiazole (2-) 0.0001
Alanine (L-) 0.0001
Alfalfa extract and powder 0.0001
Amyl formate 0.0001
9
Amrys oil 0.0001
Anisyl acetate 0.0001
Anisyl alcohol 0.0001
Benzophenone 0.0001
Benzyl benzoate 0.0001
Benzyl butyrate 0.0001
Benzyl cinnamate 0.0001
Bois de rose oil (Aniba spp.) 0.0001
Bornyl acetate 0.0001
Butanedione(2,3-)diacetyl 0.0001
Butyl acetate 0.0001
Butyl butyrate 0.0001
Butylidenephthalide(3-) 0.0001
Camphene 0.0001
Canaga oil 0.0001
Carvomenthenol(4-) 0.0001
Caryonphyllene oxide (beta-) 0.0001
Cassie absolute and oil (Acacia spp) 0.0001
Cedar leaf oil (Thuja spp) 0.0001
Cedarwood oil alcohols 0.0001
Cinnamyl alcohol 0.0001
Cinnamyl isovalerate 0.0001
Citral 0.0001
Citronella oil 0.0001
Citronellol (DL-) 0.0001
Costus root oil (Saussurea spp.) 0.0001
Cymene (para-) 0.0001
Cysteine(L-) 0.0001
Davana oil (Artemisia spp.) 0.0001
Decadienal (2-trans, 4-trans) 0.0001
Decalactone (gamma-) 0.0001
Decanal 0.0001
10
Decanoic acid 0.0001
Diethyl malonate 0.0001
Diethylpyrazine 0.0001
Dimethoxyphenol (2,6-) 0.0001
Dimethylpyrazine (2,3-) 0.0001
Dimethylpyrazine (2,5-) 0.0001
Dimethylpyrazine (2,6-) 0.0001
Dimethyl-1,3,4-octatriene(3,7-) 0.0001
Dimethyl-6-octenoic acid(3,7-) 0.0001
Dodecalactone (delta-) 0.0001
Dodecalactone (gamma-) 0.0001
Estragole 0.0001
Ethylbenzaldehyde(4-) 0.0001
Ethylbenzoate 0.0001
Ethylcinnamate 0.0001
Ethyldecanoate 0.0001
Ethylhexanol(2-) 0.0001
Ethylisovalerate 0.0001
Ethyllactate 0.0001
Ethyl laurate 0.0001
Ethyl levulinate 0.0001
Ethyl myristate 0.0001
Ethyl nonanoate 0.0001
Ethyl palmitate 0.0001
Ethyl phenol (para-) 0.0001
Ethyl-2-methyl butyrate 0.0001
Ethyl-3(5 or 6)-dimethyl pyrazine 0.0001
Ethyl-3-hydroxy-4-methyl-2-(5H)-furanone 0.0001
Ethylguaiacol(4-) 0.0001
Farnesol 0.0001
Furfuryl mercaptan 0.0001
Galbanum oil and extract 0.0001
11
Geraniol 0.0001
Geranyl acetate 0.0001
Geranyl butyrate 0.0001
Geranyl formate 0.0001
Glutamic acid (L-) 0.0001
Guaiac wood oil 0.0001
Guaiacol 0.0001
Heptadienal (2,4-) 0.0001
Heptanone (2-) 0.0001
Hepten-2-one (3-) 0.0001
Heptyl acetate 0.0001
Hexalactone (gamma-) 0.0001
Hexanal 0.0001
Hexen-1-ol (3-) 0.0001
Hexenal (2-) 0.0001
Hexyl alcohol 0.0001
Hydrolyzed soy protein 0.0001
Hydroxy-3,5,5-trimethyl-2-cyclohexen-1-one (2-)
0.0001
Hydroxybutanoic acid lactone (4-)butyrolactone (gamma-)
0.0001
Hydroxycitronellal 0.0001
Hydroxydihydrotheaspirane (6-) 0.0001
Ionone (alpha-) 0.0001
Ionone (beta-) 0.0001
Isoamyl acetate 0.0001
Isoamyl butyrate 0.0001
Isoamyl formate 0.0001
Isoamyl isovalerate 0.0001
Isobutyl acetate 0.0001
Isobutyl cinnamate 0.0001
Isobutyl phenylacetate 0.0001
Isobutyl-3-methoxypyrazine (2-) 0.0001
12
Isobutyric acid 0.0001
Isoeugenyl methyl ether 0.0001
Isovaleric acid 0.0001
Linalool oxide 0.0001
Lysine (L-) 0.0001
Menthyl acetate 0.0001
Methoxy-4-methylphenol (2-) 0.0001
Methoxy-3-methyl pyrazine (2- or (5-or 6-) 0.0001
Methoxyphenyl-2-propanone (1-para) 0.0001
Methyl anisate 0.0001
Methyl anisole 0.0001
Methyl anthranilate 0.0001
Methyl benzoate 0.0001
Methyl butyraldehyde (2-) 0.0001
Methyl butyric acid (2-) 0.0001
Methyl cinnamate 0.0001
Methyl ester of rosin, partially hydrogenated 0.0001
Methyl heptanoic acid (2-) 0.0001
Methyl hexanoic acid (2-) 0.0001
Methyl linoleate and methyl linolenate mixed 0.0001
Methyl phenylacetate 0.0001
Methyl pyrazine (2-) 0.0001
Methyl quinoxaline (5-) 0.0001
Methyl salicylate 0.0001
Methyl-2-furoate 0.0001
Methyl-3,5-heptadien-2-one (6-) 0.0001
Methyl-5-thiazole ethanol (4-) 0.0001
Methylthiomethylpyrazine 0.0001
Methylthiopropionaldehyde (3-) 0.0001
Mimosa absolute and extract 0.0001
Myristic acid 0.0001
Nonalactone (gamma-) 0.0001
13
Nonanal 0.0001
Nonanoic acid 0.0001
Nonanone (2-) 0.0001
Octadecadienoic acid (9,12-) (48%) andoctadecatrienoic acid (9,12,15-) (52%)
0.0001
Octalactone (delta-) 0.0001
Octanoic acid 0.0001
Octen-3-ol (1-) 0.0001
Octenal (2-) 0.0001
Oleic acid 0.0001
Olibanum oil (Boswellia spp.) 0.0001
Opoponax oil and gum 0.0001
Pentadecalactone (omega) 0.0001
Pentanedione (2,3-) 0.0001
Phellandrene (alpha-) 0.0001
Phenethyl butyrate 0.0001
Phenethyl cinnamate 0.0001
Phenethyl isobutyrate 0.0001
Phenyl phenylacetate 0.0001
Phenyl-1-propanol (3-) 0.0001
Phenylacetaldehyde 0.0001
Phenylalanine (L-) 0.0001
Phenylpropionaldehyde 0.0001
Phenylpropionic acid 0.0001
Phenyl propyl acetate (3-) 0.0001
Pinene (alpha-) 0.0001
Pinene (beta-) 0.0001
Propenyl guaethol 0.0001
Propylidene phthalide (3-) 0.0001
Pyridine 0.0001
Rhodinol 0.0001
Rum ether 0.0001
Salicylaldehyde 0.0001
14
Sodium benzoate 0.0001
Sodium citrate 0.0001
Terpineol (alpha-) 0.0001
Terpinolene 0.0001
Tetramethyl-13-oxatricyclo(8,3,0,0[4,9])-tridecane(1,5,5,9-)
0.0001
Thymol 0.0001
Tolualdehydes (o-, m-, p-) 0.0001
Tolyl acetate (para-) 0.0001
Trimethyl pyrazine (2,3,5-) 0.0001
Trimethyl-1-hexanol (3,5,5-) 0.0001
Undecalactone (delta-) 0.0001
Undecalactone (gamma-) 0.0001
Undecanone (2-) 0.0001
Valeraldehyde 0.0001
Veratraldehyde 0.0001
Valerolactone (gamma-) 0.0001
Vetiver oil (Vetiveria spp.) 0.0001
Violet oil 0.0001
Daftar bahan-bahan yang terdapat dalam rokok di New Zealand pada tahun 1998. Sumber: Fowles, J. and Bates, M. (2000). The Chemical Constituents in Cigarettes and Cigarette Smoke: Priorities for Harm Reduction. Porirua: Epidemiology and Toxicology Group ESR: Kenepuru Science Centre, pp.49-65.
2.1.3. Dampak Merokok Pada Kesehatan
Nikotin, bahan kimia psychoactive utama pada rokok, adalah bahan yang
sangat adiktif. Konsumsi tobacco adalah penyebab terbesar kematian yang dapat
dicegah diseluruh dunia. Merokok umumnya berujung pada penyakit-penyakit
yang mempengaruhi jantun, hati, dan paru-paru. Menjadi risk factor utama untuk
serangan jantung, stroke, chronic obstructive pulmonary disease, dan kanker.
Merokok juga menyebabakan peripheral vascular disease dan hipertensi (Britton,
2015).
15
Pada resting conditions, konsumsi rokok pertama menyebabkan
peningkatan yang cepat dan jelas pada tekanan darah dan frekuensi denyut
jantung, dan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung tertinggi yang dicapai
dalam 3 rokok berikutnya hamper sama. Efek hemodinamis yang ditimbulkan
sangat lama hingga selama kegiatan merokok, tekanan darah dan denyut jantung
selalu lebih tinggi dibandingkan saat tidak merokok. Deviasi standar dari tekanan
darah sistolik dan diastolic dan denyut jantung juga lebih tinggi selama merokok,
menunjukkan adanya peningkatan variability tekanan darah dan denyut jantung
(Groppelli et al., 1992).
Beberapa penelitian menemukan bahwa merokok memiliki hubungan dengan
hipertensi. Sebuah penelitian di Pontianak menemukan bahwa pria berumur ≥ 35
tahun yang merokok lebih banyak yang menderita hipertensi dibanding yang tidak
merokok (Arundina and Armyanti, 2013). Penelitian lain di Colorado juga
menemukan hasil yang sama, bahwa perokok lebih banyak menderita hipertensi
(Groppelli et al., 1992).
2.2. Tekanan Darah
2.2.1. Pengertian umum
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri.
Tekanan puncakterjadi saat ventrikel berkontraksi dan disebut tekanan sistolik.
Tekanan diastolik adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat.
Tekanan darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap
tekanan diastolik dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 sampai
140/90. Rata-rata tekanan darah normal biasanya 120/80. Tekanan darah timbul
ketika bersikulasi di dalam pembuluh darah. Organ jantung dan pembuluh darah
berperan penting dalam proses ini dimana jantung sebagai pompa yang menyuplai
tekanan untuk menggerakkan darah, dan pembuluh darah yang memiliki dinding
yang elastis dan ketahanan yang kuat. Tekanan darah diukur dalam satuan
millimeter air raksa (mmHg) (Farrell et al., 2001).
2.2.2. Mekanisme Pengaturan Tekanan Darah
16
Tekanan darah dikontrol oleh otak, sistem saraf otonom, ginjal, beberapa
kelenjar endokrin, arteri dan jantung. Otak adalah pusat pengontrol tekanan darah
di dalam tubuh. Serabut saraf adalah bagian dari saraf otonom yang membawa
isyarat dari semua bagian tubuh untuk menginformasikan kepada otak perihal
tekanan darah, volume darah dan kebutuhan khusus semua organ. Semua
informasi ini diproses oleh otak dan keputusan dikirim melalui saraf menuju
organ-organ tubuh termasuk pembuluh darah, isyaratnya ditandai dengan
mengempis atau mengembangnya pembuluh darah. Saraf-saraf ini dapat berfungsi
secara otomatis (Silverthorn, 2001).
Ginjal adalah organ yang berfungsi mengatur fluida (campuran cairan dan
gas) di dalam tubuh. Ginjal juga memproduksi hormon yang disebut renin. Renin
dari ginjal merangsang pembentukan angiotensin yang menyebabkan pembuluh
darah kontriksi sehingga tekanan darah meningkat. Sedangkan sekresi dari
beberapa organ juga dapat mempengaruhi pembuluh darah seperti kelenjar adrenal
pada ginjal yang mensekresikan beberapa hormon seperti adrenalin dan aldosteron
juga ovari yang mensekresikan estrogen yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Kelenjar tiroid atau hormon tiroksin, yang juga berperan penting dalam
pengontrolan tekanan darah (Silverthorn, 2001).
Pada akhirnya tekanan darah dikontrol oleh berbagai proses fisiologis
yang bekerja bersamaan. Serangkaian mekanisme inilah yang memastikan darah
mengalir di sirkulasi dan memungkinkan jaringan mendapatkan nutrisi agar dapat
berfungsi dengan baik. Jika salah satu mekanisme mengalami gangguan, maka
dapat terjadi tekanan darah tingggi (Silverthorn, 2001).
2.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah
Menurut Berman dan Kozier (2011), ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi
tekanan darah, diantaranya adalah:
1. Umur
Bayi yang baru lahir memiliki tekanan sistolik rata-rata 73 mmHg. Tekanan
sistolik dan diastolik meningkat secara bertahap sesuai usia hingga dewasa.
Pada orang lanjut usia, arterinya lebih keras dan kurang fleksibel terhadap
17
darah. Hal ini mengakibatkan peningkatan tekanan sistolik. Tekanan diastolik
juga meningkat karena dinding pembuluh darah tidak lagi retraksi secara
fleksibel pada penurunan tekanan darah.
2. Jenis Kelamin
Berdasarkan Journal of Clinical Hypertension, Oparil menyatakan bahwa
perubahan hormonal yang sering terjadi pada wanita menyebabkan wanita
lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi. Hal ini juga menyebabkan
risiko wanita untuk terkena penyakit jantung menjadi lebih tinggi.
3. Olahraga
Aktivitas fisik meningkatkan tekanan darah.
4. Obat-obatan
Banyak obat-obatan yang dapat meningkatkan atau menurunkan tekanan
darah.
5. Ras
Pria Amerika Afrika berusia di atas 35 tahun memiliki tekanan darah yang
lebih tinggi daripada pria Amerika Eropa dengan usia yang sama.
6. Obesitas
Obesitas, baik pada masa anak-anak maupun dewasa merupakan faktor
predisposisi hipertensi.
BAB III
PEMBAHASAN
Merokok dapat menimbulkan beberapa pengaruh dalam kesehatan
manusia. Salah satu pengaruh dari merokok adalah peningkatan pada tekanan
18
darah. Efek ini dihubungkan dengan nikotin yang terdapat dalam rokok,
sedangkan komponen lainnya tidak berpengaruh besar. Peningkatan tekanan darah
disebabkan peningkatan cardiac output dan resisten vaskuler perifer total.
Peningkatan yang terjadi muncul dengan segera. Hasil penelitian-penelitian yang
telah dilakukan juga mendukung teori bahwa merokok meningkatkan tekanan
darah. Peningkatan yang terjadi dapat dengan jelas terlihat pada saat orang sedang
merokok.
Tekanan darah juga dapat meningkat setelah perokok berhenti merokok.
Tekanan darah pada perokok berat tetap tinggi meskipun tidak sedang merokok.
Ini karena perokok berat biasanya merokok lebih dari 1 batang rokok dalam
jangka waktu yang relatif cepat. Hal ini menyebabkan efek pada kegiatan
merokok sebelumnya masih belum hilang dan efek rokok ini terus berkelanjutan.
Hal ini menyebabkan perokok berat sangat rentan memiliki hipertensi.
Orang-orang yang tidak merokok, tetapi sering berada didekat orang-orang
yang merokok juga dapat terkena efek yang sama dengan merokok. Efek merokok
ditimbulkan karena asap yang dikeluarkan dari rokok. Orang yang tidak merokok,
tetapi menghisap asap yang dikeluarkan oleh perokok juga akan mengalami
peningkatan tekanan darah dan efek-efek lainnya.
BAB IV
KESIMPULAN
Merokok meningkatkan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah paling
jelas dapat terlihat pada saat kegiatan merokok sedang berlangsung. Peningkatan
19
ini tetap berlanjut tidak langsung turun setelah kegiatan merokok berhenti.
Peningkatan tekanan darah tidak hanya terlihat pada perokok saja, namun juga
pada orang-orang disekitar perokok yang menghirup asap yang dikeluarkan oleh
perokok secara tidak langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T. (2001). Masalah merokok dan penanggulangannya. [Jakarta]: Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia (YP-IDI) bekerjasama dengan
20
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Lembaga Menanggulangi Masalah Merokok (LM3).
Arundina, A. and Armyanti, I. (2013). Hubungan Antara Merokok dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pria Di Wilayah Kerja Puskesmas Siantan Hulu Kecamatan Pontianak Utara.
Azlina Ridzuan., (2008). Merokok. Selangor: Kota Ilmiah.
Berman, A. and Kozier, B. (2011). Kozier & Erb's fundamentals of nursing, ninth edition. Upper Saddle River, N.J.: Prentice Hall.
Britton, J. (2015). Progress with the global tobacco epidemic. The Lancet, 385(9972), pp.924-926.
Cigarette Smoking Among Adults—United States, 2007. (2009). JAMA, 301(4), p.373.
Farrell, M., Dempsey, J., Smeltzer, S. and Bare, B. (2001). Smeltzer and Bare's textbook of medical-surgical nursing.
Fowles, J. and Bates, M. (2000). The Chemical Constituents in Cigarettes and Cigarette Smoke: Priorities for Harm Reduction. Porirua: Epidemiology and Toxicology Group ESR: Kenepuru Science Centre, pp.49-65.
Groppelli, A., Giorgi, D., Omboni, S., Parati, G. and Mancia, G. (1992). Persistent blood pressure increase induced by heavy smoking. Journal of Hypertension, 10(5), pp.495-499.
Groppelli, A., Giorgi, D., Omboni, S., Parati, G. and Mancia, G. (1992). Persistent blood pressure increase induced by heavy smoking. Journal of Hypertension, 10(5), pp.495-499.
Najem, B., Houssiere, A., Pathak, A., Janssen, C., Lemogoum, D., Xhaet, O., Cuylits, N. and van de Borne, P. (2006). Acute Cardiovascular and Sympathetic Effects of Nicotine Replacement Therapy. Hypertension, 47(6), pp.1162-1167.
Silverthorn, D. (2001). Human physiology. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
21