87
HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN TINDAKAN KETIDAKJUJURAN AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG (Skripsi) Oleh SHARLENE SABRINA AZZAHRA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

  • Upload
    others

  • View
    78

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

1

HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN TINDAKAN KETIDAKJUJURAN AKADEMIK PADA MAHASISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

SHARLENE SABRINA AZZAHRA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2019

Page 2: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

2

HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN TINDAKAN KETIDAKJUJURAN AKADEMIK PADA MAHASISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Oleh

SHARLENE SABRINA AZZAHRA

1658011025

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA KEDOKTERAN

Pada

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2019

Page 3: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP OF ACADEMIC PROCRASTINATION AND ACADEMIC DISHONESTY ACTIVITIES IN STUDENTS OF MEDICAL

EDUCATION STUDY PROGRAM FACULTY OF MEDICINE LAMPUNG UNIVERSITY

By

SHARLENE SABRINA AZZAHRA

Background: The act of academic dishonesty is a dishonest act taken by students in completing assignments and examinations which include several attempts such as cheating and plagiarism. Studies show that 20% of students begin cheating behavior from the first year of college. One of the patterns of behavior related to academic dishonesty is procrastination. Academic procrastination is a form of behavior when someone delays starting a job or completing it. Some preliminary studies show that there is a relationship between academic procrastination and academic dishonesty. Purpose: Knowing the picture of academic procrastination, academic dishonesty, and the relationship between the habit of procrastination and academic dishonesty among students of the Medical Education Study Program at the Faculty of Medicine Lampung University. Method: Observational analytic method with cross sectional approach with 120 students of the Medical Education Study Program at the Faculty of Medicine Lampung University as respondents, which were taken using the proportionate stratified random sampling method. The study was conducted by interviewing the Procrastination Assessment Scale-Students questionnaire and the Academic Practices Survey at the Faculty of Medicine Lampung University. The results of this study were processed using statistic software with Gamma Test method. Result: The results of the analysis with 95% confidence level showed correlation coefficient (r) 0.464 with p value 0.428 (p > 0.05) Conclusion: There is no relationship between the habit of academic procrastination with academic dishonesty in students of the Faculty of Medicine Lampung University Keywords: academic procrastination, academic dishonesty

Page 4: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

ABSTRAK

HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN TINDAKAN KETIDAKJUJURAN AKADEMIK PADA MAHASISWA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Oleh

SHARLENE SABRINA AZZAHRA

Latar Belakang: Tindakan ketidakjujuran akademik merupakan tindakan tidak jujur yang dilakukan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas dan pengerjaan ujian dengan beberapa upaya seperti mencontek dan plagiarisme. Studi menunjukkan bahwa 20% dari mahasiswa mulai melakukan perilaku menyontek dari tingkat pertama. Salah satu pola perilaku yang terkait dengan tindakan ketidakjujuran akademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang menunda memulai pekerjaan atau menyelesaikannya. Beberapa studi pendahulu menunjukkan bahwa adanya hubungan antara kebiasaan prokrastinasi akademik dengan tindakan ketidakjujuran akademik. Tujuan: Mengetahui gambaran prokrastinasi akademik, ketidakjujuran akademik, dan hubungan kebiasaan prokrastinasi dengan ketidakjujuran akademik mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Metode: Metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dengan 120 mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung sebagai respondennya, yang diambil dengan metode proportionate stratified random sampling. Penelitian dilakukan dengan wawancara kuesioner Procrastination Assessment Scale-Students dan Academic Practices Survey di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Hasil dari penelitian ini diolah menggunakan perangkat lunak statistik dengan metode uji Gamma. Hasil: Hasil analisis dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan koefisien korelasi (r) 0,464 dengan nilai p 0,428 (p > 0,05). Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kebiasaan prokrastinasi akademik dengan tindakan ketidakjujuran akademik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Kata Kunci: prokrastinasi akademik, tindakan ketidakjujuran akademik

Page 5: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang
Page 6: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang
Page 7: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang
Page 8: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 9 Februari 2000,

merupakan anak pertama dari dua bersaudara yang dilahirkan dari pasangan bapak

Heru Kurniawan dan ibu Eka Zulfianti.

Jenjang Pendidikan penulis diawali dari Taman Kanak-kanak (TK) Rumahku pada

tahun 2004, Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung pada

tahun 2005 – 2011, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 2 Bandar

Lampung yang kemudian pindah ke SMP Negeri 1 Kota Bogor pada tahun 2011 –

2014 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 6 Kota Bogor dan

mengikuti program Akselerasi pada tahun 2014 - 2016.

Pada tahun 2016, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan

Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Selama masa studi, penulis juga

termasuk aktif dalam Lembaga Kemahasiswaan, seperti menjadi Executive

Apparantice di BEM FK Unila, menjadi Ketua Komisi C DPM FK Unila dan aktif

dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh pihak Fakultas. Selain itu, Penulis

juga pernah aktif di sebuah organisasi luar fakultas yaitu AIESEC Universitas

Lampung.

Page 9: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

“Success depends on your attitude;

Happiness depends on your gratitude.”

-Debasish Mridha

Page 10: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

SANWACANA

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang maha pengasih lagi maha

penyayang atas berkat rahmat dan karunia-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.

Salawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad

SAW dengan mengharap syafaatnya di yaumil akhir kelak.

Skripsi dengan judul “HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI

AKADEMIK DENGAN TINDAKAN KETIDAKJUJURAN AKADEMIK PADA

MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG” adalah salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana kedokteran di Universitas Lampung. Dalam kesempatan

ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Karomani, M.Si., selaku Rektor Universitas Lampung,

2. Ibu Dr. Dyah Wulan Sumekar RW, S.KM., M.Kes., selaku Dekan Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung,

3. dr. Mukhlis Imanto, S.Ked., Sp.THT-KL., selaku Pembimbing Akademik

saya selama di dunia perkuliahan,

4. dr. Dwita Oktaria, S.Ked., M.Pd.Ked., selaku Pembimbing Utama Skripsi

saya, yang selalu bersedia untuk meluangkan waktu, tenaga, pikiran,

Page 11: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

2

memberi dukungan selama pengerjaan skripsi, dan bersedia mendengarkan

keluh kesah saya selama penelitian,

5. dr. Dian Isti Angraini, S.Ked., MPH., selaku Pembimbing Kedua Skripsi

saya, yang selalu bersedia untuk meluangkan waktu, tenaga, pikiran,

memberi dukungan selama pengerjaan skripsi, dan bersedia mendengarkan

keluh kesah saya selama penelitian,

6. dr. Oktafany, S.Ked., M.Pd.Ked., selaku Pembahas Skripsi saya yang

senantiasa selalu memberi saran dan masukan, serta bersedia meluangkan

waktu untuk membina saya selama pengerjaan skripsi,

7. dr. Agustyas Tjiptaningrum, S.Ked., Sp.PK., dr. Putu Ristyaning Ayu

Sangging, S.Ked., M.Kes., Sp.PK., dr. Intanri Kurniati, S.Ked., Sp.PK., dan

dr. Risti Graharti, S.Ked., selaku dosen-dosen pembina saya selama menjadi

asisten dosen mata kuliah Patologi Klinik, yang selalu bersedia membina

saya,

8. Seluruh Staf Dosen dan seluruh Staf karyawan Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung,

9. Kedua orangtua saya, Bapak dan Ibu yang sangat saya cintai dan saya

sayangi, Bapak Heru Kurniawan, S.E., M.M., dan Ibu Eka Zulfianti, S.T.,

yang telah melahirkan, membesarkan, selalu mendoakan yang terbaik untuk

saya, yang selalu bersedia mendengarkan tangisan, keluh kesah selama

perjalanan saya di perkuliahan, telah rela banting tulang mencari nafkah

untuk menghidupi saya dan adik saya, terima kasih karena selalu

memberikan yang terbaik, mohon maaf saya belum dapat membalas segala

bentuk kebaikan yang telah dikerahkan. Teteh sayang Bapak dan Ibu!

Page 12: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

10. Adik saya, Muhammad Sachio Ramiro, yang sedang menempuh Pendidikan

di bangku SMA, terima kasih karena sudah sabar memiliki saya sebagai

kakaknya. Terima kasih sudah menjaga Bapak dan Ibu dirumah sementara

saya kuliah di Lampung,

11. Kakek Almarhum Sofyan Yusuf, yang telah menemani saya sejak saya

kecil, mengantar jemput saya selama saya masih di bangku SD, hingga

SMP, bahkan sampai saat kuliah pun Almarhum masih bersedia menemani

saya,

12. Seluruh keluarga besar lainnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,

terima kasih telah memberi dukungan dan semangat untuk saya dapat

menyelesaikan pendidikan sarjana.

13. Kepada sahabat-sahabat saya, sejak SMP, Leony Puspita Wijaya dan Faza

Siti Sabira Prakoso, terima kasih telah menjadi sumber tawa disaat-saat saya

terpuruk, atas saran dan dukungan yang kalian berikan selama ini.

14. Kepada sahabat-sahabat saya, sejak SMA, Maura Marda Mayangsari, yang

sudah mendahului saya menerima gelar S.Ked., dan Andrea Tiara Putri,

yang sudah meraih gelar diploma, terima kasih telah berjuang bersama saya!

15. Kepada sahabat-sahabat saya selama masa perkuliahan, Vira Katya Aurelia,

Ashilah Mumtaz Hakim, Caesaria Sinta Zuya, Jihan Audini Karim, RA

Putry Kemala Ayu, dan Kinanti Rahmadhita, terima kasih telah rela

berteman dengan saya, menemani saya selama di masa perkuliahan through

ups and downs. Sukses bersama!

Page 13: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

16. Kepada sahabat, dan partner bermusik saya, Iqbal Lambara Putra, yang

selalu saya butuhkan, yang selalu rela saya repotkan, yang selalu

mendengarkan saat saya bercerita, yang selalu ngeselin. Terima kasih atas

semuanya!

17. Kepada twinny saya dalam semua hal, Neema Putri Prameswari, dan yang

menjadikan saya sebagai asistennya, Bagus Pratama, dan juga teman baik

semester awal yang kembali berteman dekat pada semester akhir, Nadhila

Nur Shafitha, terima kasih!

18. Kepada teman-teman dengan topik skripsi Pendidikan Kedokteran, yang

selalu bersedia membantu dalam proses penelitian, terima kasih telah

berbagi pengalaman.

19. Kepada teman-teman Asisten Dosen Patologi Klinik Periode 2018/2019,

terima kasih atas pengalamannya selama ini!

20. Kepada teman-teman pengurus DPM FK UNILA Periode 2018/2019,

terima kasih atas pengalaman dan kerjasamanya selama ini!

21. Kepada teman-teman seluruh angkatan TR16EMINUS, teman-teman yang

pernah menjadi teman satu kelompok tutorial/CSL dengan saya, terima

kasih atas pengalaman dan kerjasamanya selama ini!

22. Kepada Jason Mikail Amper, dan adik-adik DPA 3, terima kasih banyak

sudah sabar menghadapi saya sebagai kakak tingkat dan kakak binaan,

sukses selalu Renal!

23. Seluruh responden penelitian saya, terima kasih atas bantuan, kerjasama dan

kesediaannya menjadi responden penelitian saya.

24. Kepada sahabat virtual saya yang menjadi my bestest of friends, Nadya

Page 14: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

Hanifa dan Sheren Harlim, terima kasih atas dukungan, semangat, motivasi

yang telah diberikan selama saya berkeluh kesah kepada kalian. I love you

guys.

25. Kepada orang-orang yang datang dan pergi, ke dan dari kehidupan saya,

terima kasih karena kalian telah mengajarkan saya cara untuk ikhlas.

26. Seluruh pihak yang berperan penting dalam kehidupan saya saat studi

berlangsung, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari

kesempurnaan, akan tetapi penulis berharap skripsi ini bermanfaat dan memberikan

pengetahuan baru kepada setiap orang yang membacanya, maupun bagi penulis

sendiri.

Bandarlampung, Desember 2019

Penulis,

Sharlene Sabrina Azzahra

Page 15: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4 1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

1.3.1. Tujuan Umum ....................................................................................... 5 1.3.2. Tujuan Khusus ...................................................................................... 5

1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 7

2.1 Prokrastinasi ................................................................................................ 7 2.1.1 Definisi ................................................................................................... 7 2.1.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi ................................ 9 2.1.3. Jenis Prokrastinasi Akademik ............................................................. 17 2.1.4. Area atau Ruang Lingkup Prokrastinasi Akademik ............................ 18 2.1.5. Aspek-aspek Prokrastinasi Akademik ................................................. 19 2.1.6. Dampak Prokrastinasi Akademik ........................................................ 21 2.1.7. Teori Perkembangan Prokrastinasi Akademik .................................... 22 2.1.8. Alat Ukur Prokrastinasi Akademik ..................................................... 23

2.2. Ketidakjujuran Akademik ...................................................................... 26 2.2.1. Definisi ................................................................................................ 26 2.2.2. Bentuk-bentuk Perilaku Ketidakjujuran Akademik ............................ 28 2.2.3. Tindakan Mencontek (Cheating) ........................................................ 32 2.2.4. Plagiasi/Plagiarisme ............................................................................ 34 2.2.5. Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakjujuran Akademik ..................... 36 2.2.4. Alat Ukur Ketidakjujuran Akademik .................................................. 41

2.3. Hubungan Prokrastinasi Akademik Dengan Tindakan Ketidakjujuran Akademik ......................................................................................................... 43

Page 16: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

ii

2.4. Kerangka Teori ........................................................................................ 46 2.5. Kerangka Konsep ..................................................................................... 47 2.6. Hipotesis .................................................................................................... 47

2.6.1. Hipotesis Null (H0) ............................................................................ 47 2.6.2. Hipotesis Alternatif (Ha) ..................................................................... 47

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 48

3.1. Jenis Penelitian .................................................................................... 48 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 48

3.2.1. Tempat Penelitian .............................................................................. 48 3.2.2. Waktu Penelitian ............................................................................... 48

3.3. Populasi dan Sampel ........................................................................... 48 3.3.1. Populasi ............................................................................................. 48 3.3.2. Sampel ............................................................................................... 49

3.4. Identifikasi Variabel Penelitian ......................................................... 51 3.5. Definisi Operasional Variabel Penelitian .......................................... 51 3.6. Prosedur Penelitian ............................................................................. 51

3.6.1. Instrumen Penelitian .......................................................................... 51 3.6.2. Kategorisasi ....................................................................................... 52 3.6.3. Uji Instrumen Penelitian ................................................................... 53 3.6.4. Alur Penelitian .................................................................................. 57

3.7. Pengumpulan Data .............................................................................. 58 3.8. Pengolahan dan Analisis Data ............................................................ 58

3.8.1. Pengolahan Data ................................................................................ 58 3.8.2. Analisis Data ..................................................................................... 59

3.9. Etika Penelitian ................................................................................... 59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 60

4.1. Hasil Uji Penelitian ............................................................................. 60 4.1.1. Karakteristik Subyek Penelitian ........................................................ 60 4.1.2. Analisis Univariat .............................................................................. 61 4.1.3. Analisis Bivariat ................................................................................ 70

4.2. Pembahasan ......................................................................................... 71 BAB V KESIMPULAN & SARAN ................................................................... 78

5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 78 5.2. Saran .......................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 81

Page 17: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Sampel Penelitian ....................................................................... 50 Tabel 2. Definisi Operasional ............................................................................... 51 Tabel 3. Kategorisasi ............................................................................................. 52 Tabel 4. Tabel rtabel ................................................................................................ 56 Tabel 5. Sebaran Angkatan ................................................................................... 60 Tabel 6. Jenis Kelamin Responden ....................................................................... 61 Tabel 7. Gambaran Tingkat Prokrastinasi Akademik ........................................... 61 Tabel 8. Analisis Kuesioner PASS ........................................................................ 61 Tabel 9. Gambaran Tingkat Frekuensi Tindakan Ketidakjujuran Akademik ....... 65 Tabel 10. Analisis Kuesioner APS (Bagian Plagiarisme) ..................................... 66 Tabel 12. Analisis Kuesioner APS (Bagian Cheating) ......................................... 69 Tabel 13. Analisis Bivariat Variabel Prokrastinasi dan Ketidakjujuran Akademik ............................................................................................................................... 70

Page 18: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Teori .................................................................................... 46 Gambar 2. Kerangka Konsep Hubungan Prokrastinasi Dengan Ketidakjujuran Akademik .............................................................................................................. 47 Gambar 3. Alur Penelitian ..................................................................................... 57

Page 19: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Persetujuan Etik Penelitian Lampiran 2. Lembar Informed Consent Lampiran 3. Lembar Persetujuan Responden Lampiran 4. Kuesioner Skala Prokrastinasi Akademik Lampiran 5. Kuesioner Skala Ketidakjujuran Akademik Lampiran 6. Hasil Uji Validasi Kuesioner PASS Lampiran 7. Hasil Validasi Kuesioner APS Lampiran 8. Hasil Analisis Reliabilitas Kuesioner PASS Lampiran 9. Hasil Analisis Reliabilitas Kuesioner APS Lampiran 10. Hasil Analisis Univariat Variabel Prokrastinasi Akademik Lampiran 11. Hasil Analisis Univariat Variabel Ketidakjujuran Akademik Lampiran 12. Analisis Bivariat Variabel Prokrastinasi Akademik dan Ketidakjujuran Akademik Lampiran 13. Kuesioner Hasil Penelitian Lampiran 14. Dokumentasi Pengambilan Data

Page 20: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sikap profesional perlu diterapkan oleh perguruan tinggi sebagai lembaga

pendidikan tertinggi yang akan menghasilkan pemuda-pemudi penerus bangsa

Indonesia. Bagi perguruan tinggi seperti Fakultas Kedokteran Universitas Lampung,

sikap profesional dengan 3 kompetensi utama yaitu, knowledge, skill, dan attitude,

merupakan salah satu hal krusial yang harus diterapkan, sehingga pembinaan sikap

tersebut sudah diterapkan kepada para mahasiswa sejak tahun pertama. Pembinaan

tersebut tidak hanya memperkenalkan mahasiswa kepada hal-hal yang berkaitan

dengan sikap profesional, namun mahasiswa juga dikenalkan beberapa faktor yang

dapat merusak sikap profesional, diantaranya adalah dengan melakukan tindakan

ketidakjujuran akademik (academic dishonesty) (Harding, dkk., 2004).

Ketidakjujuran akademik merupakan tindakan yang ilegal, tindakan tidak jujur

yang sengaja dilakukan oleh para mahasiswa dalam menyelesaikan tugas, evaluasi

pembelajaran ataupun ujian, yang meliputi beberapa upaya, seperti: mencontek,

plagiarisme, mencuri atau memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan

akademik, kerjasama di saat yang tidak tepat, dan beberapa upaya lainnya yang

menyalahi aturan dalam sistem akademik (Lovett-Hooper, dkk., 2007). Menurut

Kaufman (2008), ketidakjujuran akademik adalah tindakan menyontek dan plagiasi.

Page 21: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

2

Berdasarkan penelitian yang dilakukan olehnya, menyontek di perguruan tinggi

sedang berkembang dalam dekade terakhir. Hal tersebut dianggap sebuah masalah

dikarenakan frekuensi dan mahasiswa mengorbankan pendidikannya untuk apa

yang mereka anggap sebagai sebuah indikator keberhasilan. Umumnya, masyarakat

menghimbau para mahasiswa untuk mendapatkan nilai IPK yang tinggi, demi

mendapatkan pekerjaan yang layak, meraih masa depan atau alasan pribadi lainnya,

dan biasanya, mahasiswa ikut berpatok pada stigma tersebut, dimana jika mereka

ingin mendapatkan gaji yang besar, IPK yang mereka dapat harus tinggi. Nilai

menjadi ukuran penting dalam masyarakat, sehingga meraih IPK yang tinggi

memicu timbulnya plagiarisme dan perilaku menyontek (Witherspoon, dkk., 2010)

Di Amerika Serikat, studi menunjukkan bahwa 20% dari mahasiswa mulai

melakukan perilaku menyontek dari tingkat pertama. Penelitian di Jerman

membuktikan 75% mahasiswa di perguruan tinggi melakukan ketidakjujuran

akademik paling sedikit satu dari tujuh jenis ketidakjujuran akademik seperti

plagiasi. Mahasiswa yang melakukan ketidakjujuran akademik ataupun melanggar

etika kerja dan profesi, dapat meningkatkan kecenderungan pengulangan

melakukan tindakan ketidakjujuran akademik maupun non-akademik. Selain itu, di

masa depan nanti perilaku ketidakjujuran tersebut dapat meningkatkan

kecenderungan mahasiswa untuk terlibat dalam perilaku yang tidak etis dalam

kehidupan sosial seperti melanggar norma-norma sosial. Beberapa faktor yang

sangat terkait dengan tindakan ketidakjujuran akademik adalah keyakinan, persepsi,

dan pola perilaku. Salah satu pola perilaku yang terkait dengan tindakan

ketidakjujuran akademik adalah prokrastinasi (Rujoiu, 2014).

Page 22: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

3

Prokrastinasi adalah sebuah bentuk perilaku seseorang yang belum memulai

pembuatan tugas/proses pembelajaran mandiri dan/atau menunda menyelesaikan

tugas yang menyebabkan tugas tidak selesai tepat waktu dan penyelesaiannya

sering terlambat. Mahasiswa akan mempertimbangkan melakukan tindakan

ketidakjujuran akademik dikarenakan adanya kebiasaan menunda pekerjaan.

Kebiasaan penundaan terhadap pengerjaan tugas dan proses pembelajaran mandiri

ini mengakibatkan kinerja mahasiswa menjadi terhambat, tidak pernah

menyelesaikan tugas tepat pada waktunya, serta sering terlambat dalam menghadiri

kuliah atau pertemuan-pertemuan lainnya. Prokrastinasi yang dilakukan mahasiswa

banyak berakibat negatif dan merupakan masalah penting yang perlu mendapatkan

perhatian karena berpengaruh bagi mahasiswa itu sendiri dan bagi orang lain, juga

bagi lingkungan, berupa hasil akhir yang kurang maksimal. Prokrastinasi dapat

dipandang dari rendahnya kebiasaan belajar, ataupun cara mahasiswa tersebut

memanajemen waktu yang dimiliki. Terdapat enam area prokrastinasi akademik,

yaitu tugas membuat laporan, tugas belajar, tugas membaca mingguan, tugas

administratif, tugas menghadiri pertemuan dan tugas akademik secara umum

(Solomon & Rothblum, 1984).

Sudah dilakukan beberapa penelitian mengenai hubungan prokrastinasi

akademik dengan tindakan ketidakjujuran akademik. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Roig dan Lauren DeTomasso pada tahun 1995, didapatkan hasil

bahwa terdapat kemungkinan besar mahasiswa yang membiasakan kebiasaan

prokrastinasi akademik akan memilih untuk melakukan tindakan tidak jujur. Selain

itu, pernah dilakukan penelitian di Jerman yang mendapatkan hasil bahwa

prokrastinasi akademik merupakan salah satu faktor yang berperan besar dibalik

Page 23: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

4

tindakan ketidakjujuran akademik (Patrzek, dkk., 2015). Di Indonesia juga

penelitian tentang hubungan prokrastinasi akademik dengan ketidakjujuran

akademik telah dilakukan. Ditemukan adanya hubungan yang signifikan diantara

keduanya dengan nilai p = 0,00 (p < 0,05) (Rizki, 2009; Indah and Shofiah, 2012).

Semakin tinggi derajat prokrastinasi mahasiswa berkorelasi positif terhadap

semakin tingginya praktek ketidakjujuran akademiknya. Namun, adapula

penelitian yang mengemukakan adanya hubungan yang tidak terlalu signifikan

antara prokrastinasi akademik dan perilaku menyontek yang merupakan bagian dari

ketidakjujuran akademik. Menurut Warsiyah (2013), kebiasaan prokrastinasi

akademik memiliki suatu pengaruh tidak langsung kepada mahasiswa melalui

tindakan ketidakjujuran akademik yang dilakukan mahasiswa tersebut (seperti

contohnya, sanksi etik, sanksi akademik). Dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa

terdapat kesenjangan antara hasil penelitian satu dan lainnya, dan hal tersebut

menarik perhatian peneliti untuk meneliti lebih lanjut mengenai hubungan antara

prokrastinasi akademik dengan tindakan ketidakjujuran akademik.

Peneliti tertarik untuk meneliti topik tersebut karena berdasarkan penelitian

dasar yang telah dilakukan oleh peneliti melalui observasi lingkungan sekitar dan

kegiatan sehari-hari, fenomena ini juga kerap terjadi di lingkungan Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ditulis oleh peneliti, dapat dirumuskan masalah

berupa apakah terdapat hubungan antara kebiasaan prokrastinasi akademik dengan

tindakan ketidakjujuran akademik?

Page 24: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

5

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan kebiasaan prokrastinasi akademik dengan tindakan

ketidakjujuran akademik.

1.3.2. Tujuan Khusus

a) Mengetahui gambaran prokrastinasi akademik mahasiswa Program

Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

b) Mengetahui gambaran ketidakjujuran akademik mahasiswa Program

Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

c) Mengetahui hubungan prokrastinasi dengan ketidakjujuran akademik

mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung.

1.4. Manfaat Penelitian

a) Manfaat bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menghindari perilaku

prokrastinasi terhadap tugas-tugas akademik, sehingga mencegah terjadinya

kecenderungan untuk melakukan tindakan ketidakjujuran akademik, dan

mempermudah untuk meminimalisir kasus penyimpangan atau

ketidakjujuran akademik.

b) Manfaat bagi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung

Dengan diketahuinya ada/tidaknya hubungan prokrastinasi akademik

dengan ketidakjujuran akademik diharapkan mahasiswa dapat

Page 25: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

6

menyesuaikan kebiasaan sehari-hari dan mencegah kecenderungan

terjadinya ketidakjujuran akademik.

c) Manfaat bagi Institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung mengenai kebiasaan

prokrastinasi akademik, tindakan ketidakjujuran akademik, sehingga dapat

membantu pencegahan meningkatnya prevalensi pelaku tindakan-tindakan

tersebut.

Page 26: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Prokrastinasi

2.1.1 Definisi

Kata prokrastinasi berasal dari bahasa Latin procrastinatinare. Kata “pro”

memiliki arti bergerak maju atau mendorong maju dan “crastinus” memiliki arti

keputusan hari esok. Jadi prokrastinasi memiliki arti menunda sampai hari

berikutnya (Ferrari, Jhonson, & McCown, 1995).

Ellis dan Knaus (2002) berpendapat bahwa penundaan pekerjaan yang telah

menjadi respon tetap atau kebiasaan dapat dipandang sebagai prokrastinasi.

Penundaan yang dikategorikan sebagai prokrastinasi adalah apabila penundaan

tersebut sudah merupakan kebiasaan atau pola yang menetap, hal yang selalu

dilakukan oleh seseorang saat menghadapi suatu pekerjaan.

Bangsa Mesir kuno mengartikan prokrastinasi dengan dua arti. Pertama,

prokrastinasi berarti menunjukkan suatu kebiasaan yang berguna untuk

menghindari kerja yang penting dan usaha yang impulsif. Kedua, prokrastinasi

juga memiliki arti sebagai kebiasaan yang berbahaya akibat kemalasan dalam

menyelesaikan tugas yang penting untuk menafkahi hidup (Ghufron, 2003).

Menurut Balkis dan Duru (2009) prokrastinasi merupakan perilaku

meninggalkan kegiatan penting yang bisa dilakukan dan telah direncanakan

Page 27: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

8

sebelumnya tanpa alasan yang masuk akal. Seseorang dapat melakukan

prokrastinasi pada semua hal atau hanya pada hal-hal tertentu seperti menunda

dalam pembuatan keputusan, tugas-tugas rumah tangga, aktivitas akademik, dan

lain-lain.

Milgram (1991) mengatakan bahwa prokrastinasi adalah suatu perilaku

spesifik yang meliputi:

a. Perilaku yang melibatkan unsur penundaan, baik untuk memulai maupun

menyelesaikan suatu tugas, pekerjaan atau aktivitas.

b. Perilaku yang menghasilkan akibat-akibat lain yang lebih jauh, misalnya

keterlambatan menyelesaikan pekerjaan.

c. Perilaku yang melibatkan suatu tugas yang dipersepsikan oleh pelaku

prokrastinasi sebagai suatu tugas yang penting untuk dikerjakan, contohnya

pekerjaan perkantoran, tugas perkuliahan, maupun tugas rumah tangga.

d. Perilaku yang menghasilkan keadaan emosional yang tidak menyenangkan,

contohnya perasaan cemas, perasaan bersalah, amarah, kepanikan, dan

sebagainya.

Prokrastinasi akademik merupakan penundaan pada jenis tugas formal yang

berhubungan dengan akademik (Ferrari, Jhonson, & McCown, 1995).

Prokrastinasi akademik juga diartikan sebagai suatu penundaan terhadap tugas

akademik yang dianggap penting seperti persiapan ujian, dan hal-hal terkait

administrasi dan kehadiran (Solomon & Rothblum, 1984).

Berdasarkan beberapa pengertian yang tokoh dan peneliti sebelumnya

jelaskan di atas, maka dapat peneliti simpulkan bahwa perilaku prokrastinasi

akademik merupakan perilaku atau kebiasaan menunda untuk memulai maupun

Page 28: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

9

menyelesaikan pekerjaan, tugas atau aktivitas yang dilakukan secara sengaja

sehingga dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif kepada si pelaku.

2.1.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prokrastinasi

Ghufron dan Risnawita (2014) mengemukakan bahwa terdapat dua faktor

yang dapat mempengaruhi prokrastinasi akademik yaitu faktor internal dan

eksternal.

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor-faktor yang ada pada diri individu yang

dapat mempengaruhi prokrastinasi. Faktor internal terdiri dari:

a. Kondisi Fisik Individu

Kondisi fisik dapat menjadi faktor munculnya prokrastinasi, misalnya

kelelahan. Seseorang yang mengalami kelelahan akan lebih cenderung

melakukan prokrastinasi. Kondisi kesehatan yang menurun juga dapat

meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami prokrastinasi.

b. Kondisi Psikologis Individu

Rendahnya kontrol diri merupakan salah satu aspek pada diri individu

yang membuat seseorang mempunyai kecenderungan untuk melakukan

prokrastinasi. Aspek-aspek lain seperti tingkat kecemasan dalam

berhubungan sosial, regulasi diri, dan motivasi juga dapat

mempengaruhi tingkat kecenderungan seseorang melakukan

prokrastinasi.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan faktor di luar diri individu yang dapat

mempengaruhi prokrastinasi. Faktor-faktor ini yaitu:

Page 29: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

10

a. Gaya Pengasuhan Orangtua

Kecenderungan perilaku prokrastinasi yang kronis pada anak dapat

disebabkan oleh tingkat pengasuhan otoriter ayah. Sedangkan ayah

dengan tingkat pengasuhan demokratis menghasilkan anak yang bukan

prokrastinator. Anak dengan avoidance procrastination cenderung

dimiliki oleh anak dengan ibu yang melakukan avoidance

procrastination pula.

b. Kondisi lingkungan

Lingkungan yang rendah dalam pengawasan lebih cenderung

menyebabkan kondisi lingkungan yang rentan akan kebiasaan

prokrastinasi akademik. Sedangkan lokasi sekolah di desa atau di kota

tidak memiliki pengaruh terhadap kecenderungan terjadinya perilaku

prokrastinasi.

Solomon dan Rothblum (1984) juga mengemukakan bahwa prokrastinasi

tidak hanya terjadi dikarenakan oleh manajemen waktu yang buruk dan

kebiasaan belajar yang salah saja, namun berkaitan juga dengan interaksi antara

perilaku, kognitif dan afeksi seseorang. Maka, mereka membagi faktor-faktor

penyebab prokrastinasi menjadi:

1. Fear Of Failure (Takut Akan Kegagalan)

Rasa takut muncul karena terlalu khawatir apabila gagal dalam mengerjakan

tugasnya dengan baik. Kekhawatiran yang berlebih dapat disebabkan oleh

rasa kurang percaya akan kemampuan diri.

Page 30: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

11

2. Anxiety (Kecemasan)

Rasa cemas dapat disebabkan oleh rasa khawatir atau takut yang berlebihan.

Kecemasan yang berlebihan dapat memunculkan berbagai gangguan fisik

yang mengakibatkan hilangnya fokus dalam mengerjakan tugas.

Kecemasan dapat timbul karena respon terhadap situasi yang kelihatannya

tidak menakutkan atau dapat juga dikatakan sebagai hasil dari dugaan atau

prasangka pribadi.

3. Perfectionism (Perfeksionisme)

Pemikiran ini cenderung membuat seseorang mematok suatu standar terlalu

tinggi dengan ambisi yang berlebihan. Apabila seorang mahasiswa adalah

seorang perfeksionis, ia akan selalu merasa kurang puas terhadap hasil yang

telah dikerjakannya dan selalu menggali data dan informasi lain untuk

melengkapi tugas tersebut. Secara tidak langsung, mereka termasuk

mengulur waktu sampai tenggat waktu pengumpulan tugas.

4. Low Self-Confidence (Kurang Percaya Diri)

Seseorang dengan tingkat kepercayaan diri yang rendah berarti ia tidak

sepenuhnya yakin terhadap kemampuan yang dimiliki. Hal tersebut dapat

dipengaruhi oleh pikiran-pikiran atau sugesti yang irasional. Seseorang

tersebut akan merasa bahwa ia tidak dapat menyelesaikan suatu tugas karena

tidak yakin dengan hasil pekerjaannya. Waktu pun bisa terbuang percuma

untuk memikirkan hal-hal seperti itu.

5. Perceive Aversiveness of the Task

Sifat menganggap tugas merupakan suatu hal yang tidak menyenangkan

merupakan hasil pemikiran irrasional yang dapat menjadikan mahasiswa

Page 31: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

12

tidak sungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas dan akan cenderung

menyepelekan dan menunda-nunda mengerjakannya.

Sedangkan Steel (2007, 2010) mengemukakan hasil penelitiannya dimana

ditemukan empat faktor utama yang mendukung perilaku prokrastinasi. Faktor-

faktor tersebut adalah:

1. Fenomenologi Prokrastinasi

Orang yang melakukan penundaan dalam pengerjaan tugasnya sebenarnya

tidak bermaksud untuk menunda, mereka melakukan penundaan tersebut

untuk menghindari rasa cemas dan berharap esok harinya ia memiliki

kinerja yang lebih baik lagi. Namun, tanpa mereka sadari justru mereka akan

merasa lebih cemas apabila masa tenggat waktu semakin dekat.

2. Karakteristik Tugas

Karakteristik yang dimaksud dapat dilihat dari pemberian reward dan

punishment. Ketika mahasiswa mengumpulkan tugasnya terlambat dan

dosennya tidak memberikan punishment (hukuman), maka mahasiswa

tersebut cenderung akan mengulangi perilakunya lagi. Ketika hal itu terjadi

terus-menerus, prokrastinasi dapat terbentuk sebagai suatu kebiasaan.

Selain itu, karakteristik tugas yang dapat dilihat adalah jenis tugas, apakah

tugas tersebut merupakan tugas yang disukai atau tidak. Jika seseorang

mendapat tugas yang kurang/tidak disukai, mungkin akan terjadi

penghindaran untuk mengerjakan tugas tersebut. Hal ini disebut juga

dengan task aversiveness.

Page 32: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

13

3. Perbedaan Individu

Dalam penelitiannya, Steel menemukan bahwa tipe kepribadian juga

berpengaruh terhadap perilaku prokrastinasi. Ia meneliti lima tipe

kepribadian, yaitu (1) neuroticism, (2) extraversion, (3) agreeableness, (4)

openness to experience, dan (5) conscientiousness. Namun hanya tipe

kepribadian extraversion yang dipercaya memiliki peran dalam perilaku

prokrastinasi. Sedangkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Catrunada dan Puspitawati (2008) ditemukan adanya perbedaan

kecenderungan prokrastinasi tugas yang signifikan berdasarkan tipe

kepribadian introvert dan extrovert pada mahasiswa. Mahasiswa introvert

memiliki kecenderungan yang lebih besar dalam melakukan prokrastinasi

tugas dibandingkan mahasiswa extrovert. Hal ini disebabkan oleh

performansi masing-masing individu pada aktivitas motorik.

4. Demografi

Munculnya perilaku prokrastinasi juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

Rizki (2009) menyampaikan beberapa faktor yang juga mempengaruhi

prokrastinasi akademik dapat dikategorikan menjadi tiga macam. Faktor-faktor

tersebut adalah:

1. Karakteristik tugas

Karakteristik tugas yang membosankan pada umumnya membuat

mahasiswa melakukan penundaan terhadap suatu tugas.

2. Faktor kepribadian

Individu yang memiliki kepercayaan diri yang rendah akan lebih memiliki

kecenderungan untuk melakukan prokrastinasi.

Page 33: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

14

3. Pengaruh faktor situasional, gangguan atau distraksi lingkungan

Menurut Catrunada dan Puspitawati (2008), terdapat sepuluh wilayah

yang menjadi faktor-faktor dilakukannya prokrastinasi:

1. Anxiety (Kecemasan)

Tingkat kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan seseorang cenderung

menunda pengerjaan tugas yang seharusnya dapat diselesaikan.

2. Self-Depreciation (Pencelaan Diri Sendiri)

Seseorang dengan penghargaan yang rendah atas dirinya sendiri, selalu

menyalahkan diri sendiri dan merasa tidak percaya diri dengan

kemampuannya sendiri dapat meningkatkan kecenderungan penundaan

pengerjaan tugas.

3. Low Discomfort Tolerance (Rendahnya Toleransi Terhadap

Ketidaknyamanan)

Adanya kesulitan yang ditemui seseorang dapat membuat seseorang

tersebut mengalami kesulitan sehingga perasaan frustasi dan cemas tidak

dapat ditoleransi, mengakibatkan mereka memilih untuk mengalihkan diri

sendiri dari kesulitan yang dihadapi.

4. Pleasure-Seeking (Mencari Kesenangan)

Seseorang yang tidak mau lepas dari zona nyaman atau zona kesenangan

memiliki kecenderungan yang tinggi dalam mencari situasi yang

membuatnya merasa nyaman, sehingga orang tersebut akan memiliki hasrat

kuat untuk bersenang-senang dan memiliki impulse control yang rendah.

Page 34: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

15

5. Time Disorganization (Tidak Dapat Mengatur Waktu)

Lemahnya kemampuan untuk mengatur waktu dapat membuat seseorang

menjadi sulit untuk membedakan pekerjaan penting dan kurang penting

untuk dikerjakan terlebih dahulu, sehingga akan muncul rasa kesulitan

untuk menentukan apa yang seharusnya dikerjakan terlebih dahulu.

6. Environmental Disorganization (Ketidakteraturan Lingkungan)

Tidak teraturnya lingkungan dapat terjadi sebagai bentuk interupsi dari

orang lain, kurangnya privasi, dan berbagai faktor internal seperti kebiasaan

untuk tidak membereskan lingkungan kerja. Adanya begitu banyak

gangguan di sekitar lingkungan kerja dapat membuat seseorang untuk tidak

berkonsentrasi sehingga pekerjaan tersebut tidak dapat diselesaikan tepat

pada waktunya.

7. Poor Task Approach (Lemahnya Pendekatan Terhadap Pekerjaan)

Jika seseorang merasa tidak siap untuk bekerja, ia berkemungkinan besar

untuk melempar/melewatkan pekerjaan tersebut karena tidak tahu apa yang

harus dilakukan dan dari mana harus memulai.

8. Lack of Assertion (Kurangnya Penegasan)

Seseorang yang kesulitan untuk berkata tidak terhadap berbagai permintaan

yang ditujukan kepadanya, sedangkan masih banyak pekerjaan lain yang

harus diselesaikan olehnya. Hal tersebut dapat menimbulkan pekerjaan yang

dimiliki menjadi tercecer dan tidak terselesaikan dengan baik.

Page 35: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

16

9. Hostility With Others (Permusuhan dengan Orang Lain)

Kemarahan terus menerus dapat menimbulkan dendam, sikap permusuhan

sehingga dapat memperlihatkan sikap menolak atau menentang apapun

mengenai hal tersebut.

10. Stress and Fatigue (Rasa Tertekan dan Kelelahan)

Stres merupakan hasil dari sejumlah intensitas tuntutan negatif dalam hidup.

Semakin banyak tuntutan dan semakin lemah seseorang menyikapi tuntutan

tersebut, maka semakin tinggi pula tingkat stres seseorang.

Selain berbagai faktor yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh dan peneliti

sebelumnya, ada satu faktor yang berperan besar dalam perilaku prokrastinasi,

yaitu kurangnya kemampuan untuk memanajemen waktu dengan baik. Menurut

Santrock (2007), manajemen waktu akan membantu seseorang untuk menjadi

lebih produktif dan dapat menyeimbangkan kegiatan-kegiatan yang dimiliki.

Menurutnya, untuk dapat melakukan manajemen waktu yang baik harus

mempertimbangkan beberapa aspek seperti:

1. Merencanakan dan Mengatur Prioritas Kegiatan

Terdapat suatu matriks waktu yang dibagi menjadi empat kuadran

berdasarkan tingkat kedesakan rencana yang dijadwalkan, yaitu urgent, not

urgent, important dan not important. Kegiatan yang utama atau penting

(important) merupakan kegiatan yang berkaitan dengan tujuan yang

dimiliki. Lain halnya dengan aktivitas mendesak (urgent) adalah aktivitas

yang membutuhkan perhatian atau perlakuan sesegera mungkin.

Page 36: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

17

2. Mengaplikasikan dan Mengevaluasi Hasil

Untuk memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik, seseorang harus

dapat menentukan aktivitas yang palin gpenting dan juga mengalokasikan

waktu yang memadai untuk mengerjakan aktivitas tersebut. Untuk itu,

pembuatan catatan kecil berisi daftar kegiatan adalah sesuatu yang penting.

Daftar kegiatan tersebut dapat dijadikan acuan evaluasi diri mengenai

manajemen waktu.

2.1.3. Jenis Prokrastinasi Akademik

Ferrari, Jhonson dan McCown (1995) membagi prokrastinasi menjadi dua

jenis prokrastinasi berdasarkan manfaat dan tujuannya, yaitu:

a. Functional Procrastination

Penundaan pengerjaan tugas yang bertujuan untuk memperoleh informasi

yang lebih lengkap dan akurat. Prokrastinasi jenis ini biasanya dilakukan

untuk mengumpulkan data-data penting, referensi atau informasi lain yang

terkait dengan tugas penting. Untuk mengumpulkan data memang

diperlukan waktu yang tidak pasti; sesuai dengan jenis informasi yang dicari.

Prokrastinasi jenis ini sering terjadi pada tugas-tugas yang berhubungan

dengan penelitian.

b. Dysfunctional Procrastination

Penundaan pengerjaan tugas yang tidak memiliki tujuan dan memiliki

akibat buruk dan cenderung untuk menimbulkan masalah. Prokrastinasi

jenis ini dapat dibagi lagi menjadi dua berdasarkan tujuan dilakukannya

penundaan, yaitu:

Page 37: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

18

1) Decisional Procrastination

Penundaan pengerjaan tugas yang terkait dengan pengambilan

keputusan. Jenis prokrastinasi ini merupakan sebuah anteseden kognitif

dalam menunda untuk memulai melakukan suatu kerja dalam

menghadapi situasi yang dianggap penuh dengan tekanan. Prokrastinasi

dapat dilakukan sebagai suatu bentuk coping atau bentuk penyesuaian

diri pada situasi penuh tekanan. Jenis prokrastinasi ini biasa terjadi

sebagai akibat dari kegagalan dalam mengidentifikasi pekerjaan, yang

kemudian dapat menimbulkan konflik dalam diri seseorang, sehingga

akhirnya seseorang tersebut memilih untuk menunda pemutusan

masalah. Jenis prokrastinasi ini berhubungan dengan kelupaan,

kegagalan proses kognitif, namun tidak ada kaitannya dengan tingkat

intelegensi seseorang.

2) Avoidance Procrastination atau Behavioral Procrastination

Penundaan pengerjaan tugas yang dilakukan sebagai suatu cara untuk

menghindari tugas yang dirasa tidak menyenangkan dan sulit untuk

dilakukan. Jenis prokrastinasi ini dilakukan dengan tujuan menghindari

kegagalan dalam menyelesaikan pekerjaan yang nantinya akan

mendatangkan nilai negatif pada dirinya atau mengancam kepercayaan

dirinya. Jenis prokrastinasi ini berhubungan dengan keinginan untuk

menjauhkan diri dari tugas yang menantang.

2.1.4. Area atau Ruang Lingkup Prokrastinasi Akademik

Menurut Solomon dan Rothblum (1984), area-area dari perilaku

prokrastinasi akademik adalah sebagai berikut:

Page 38: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

19

1. Tugas mengarang

Meliputi penundaan melaksanakan tugas-tugas menulis seperti tugas

makalah, laporan, atau tugas mengarang lainnya.

2. Tugas belajar menghadapi ujian

Mencakup penundaan belajar untuk menghadapi ujian seperti ujian tengah

semester, ujian akhir semester, dan ulangan harian/mingguan.

3. Tugas membaca

Meliputi penundaan untuk membaca buku atau referensi yang berkaitan

dengan tugas akademik yang diwajibkan.

4. Tugas administratif

Meliputi penundaan untuk kegiatan administratif seperti menulis catatan,

mendaftarkan diri dalam presensi kehadiran, atau mengembalikan buku

perpustakaan.

5. Menghadiri pertemuan

Penundaan maupun keterlambatan dalam menghadiri pertemuan/kelas.

6. Penundaan kinerja akademik secara keseluruhan

Penundaan dalam pengerjaan atau penyelesaian tugas-tugas akademik

secara keseluruhan.

2.1.5. Aspek-aspek Prokrastinasi Akademik

Ferrari, Jhonson & McCown (1995) dan Steel (2007) mengatakan bahwa

prokrastinasi akademik memiliki 4 aspek tertentu yang dapat diukur dan diamati,

berupa:

Page 39: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

20

1. Perceived Time

Seseorang yang cenderung melakukan perilaku prokrastinasi adalah orang

yang sulit/gagal dalam menepati tenggat waktu. Mereka memilih untuk

berorientasi pada masa sekarang tanpa mempertimbangkan masa depan.

Pelaku prokrastinasi tahu bahwa tugas/pekerjaan yang dihadapinya harus

segera diselesaikan, namun ia menunda-nunda untuk

mengerjakan/menyelesaikan tugas tersebut. Hal ini dapat mengakibatkan

individu tersebut gagal memperkirakan waktu yang ia butuhkan untuk

mengerjakan tugas/pekerjaan tersebut.

2. Intention-action

Perbedaan antara keinginan dengan tindakan terwujud pada kegagalan

seseorang dalam mengerjakan tugas/pekerjaan walaupun seseorang tersebut

memiliki keinginan untuk mengerjakan dan menyelesaikannya. Hal tersebut

berkaitan juga dengan kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja yang

sesungguhnya.

3. Emotional Distress

Perilaku prokrastinasi dapat membawa perasaan tidak nyaman pada

pelakunya, konsekuensi negatif yang ditimbulkan memicu rasa cemas pada

diri pelaku prokrastinasi. Pada mulanya mungkin pelaku merasa tenang

karena merasa waktu yang tersedia masih banyak, namun tanpa terasa waktu

sudah hampir habis dan timbulah rasa cemas karena belum menyelesaikan

tugas.

Page 40: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

21

4. Perceived Ability

Keraguan terhadap kemampuan diri sendiri dapat menyebabkan seseorang

melakukan prokrastinasi, ditambah dengan rasa takut dan gagal yang

mengakibatkan seseorang menyalahkan dirinya. Untuk menghindari

munculnya perasaan tersebut maka seseorang memilih untuk menghindari

tugas-tugas karena takut akan kegagalan.

2.1.6. Dampak Prokrastinasi Akademik

Menurut Ursia, Siaputra & Susanto (2013), prokrastinasi akademik dapat

memberikan berbagai dampak negatif bagi seseorang dengan banyaknya waktu

yang terbuang tanpa menghasilkan sesuatu yang berguna. Tice & Baumsteir

(1997) juga mengatakan bahwa perilaku prokrastinasi akademik dapat

menyebabkan stres dan memberikan pengaruh pada disfungsi psikologis

seseorang. Seseorang dengan kebiasaan prokrastinasi akan menghadapi tenggat

waktu dan hal tersebut dapat menjadi tekanan yang nantinya menimbulkan stres.

Menurut Mancini (2003), dampak dari perilaku prokrastinasi dapat di bagi

menjadi dampak internal dan dampak eksternal.

1) Dampak Internal

Jika seorang pelaku prokrastinasi selalu memiliki perasaan takut gagal, dan

selalu melakukan prokrastinasi besar-besaran akan suatu hal, maka

seseorang tersebut akan selalu merasa gagal akan diri sendiri dan tidak

memiliki kepercayaan akan diri sendiri, dan menyesal akan tindakan yang

telah dilakukan.

Page 41: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

22

2) Dampak Eksternal

Penundaan dalam pengerjaan tugas dapat mengakibatkan seseorang tidak

dapat mengerjakan tugas dengan baik dan membuat seseorang tersebut

mendapat suatu sanksi berupa sanksi akademik.

Menurut Solomon dan Rothblum (1984), beberapa kerugian yang

diakibatkan oleh perilaku prokrastinasi akademik adalah tugas yang tidak

terselesaikan, tugas yang terselesaikan namun hasilnya tidak memuaskan yang

disebabkan oleh karena individu yang terburu-buru dalam menyelesaikan tugas

tersebut untuk mengejar tenggat waktu, menimbulkan kecemasan sepanjang

waktu sampai munculnya depresi, tingkat kesalahan yang tinggi karena individu

merasa tertekan dengan tenggat waktu yang semakin sempit disertai dengan

peningkatan rasa cemas sehingga individu tersebut sulit untuk berkonsentrasi

secara maksimal, waktu yang terbuang lebih banyak, dan dapat merusak kinerja

akademik seperti kebiasaan buruk dalam belajar, motivasi belajar yang rendah

serta rasa percaya diri yang rendah.

2.1.7. Teori Perkembangan Prokrastinasi Akademik

Terdapat beberapa teori perkembangan yang berpengaruh kepada

prokrastinasi akademik, yaitu teori psikodinamik, teori behavioristik, teori

kognitif dan behavioral-kognitif.

1. Teori Psikodinamik

Berdasarkan teori ini, prokrastinasi akademik dianggap sebagai dampak

trauma dari masa lalu. Menurut Freud (dalam Ghufron dan Risnawita, 2014),

dikatakan bahwa seseorang secara tidak sadar melakukan penundaan, untuk

Page 42: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

23

menghindari penilaian seseorang akan ego dan harga dirinya. Hal tersebut

mengakibatkan seseorang tersebut cenderung menghindari pengerjaan atau

penyelesaian tugas.

2. Teori Behavioristik

Teori ini menganggap bahwa perilaku prokrastinasi akademik muncul

diakibatkan oleh proses pembelajaran yang salah. Selain itu, kondisi

lingkungan juga dapat berpengaruh kepada terjadinya perilaku prokrastinasi

akademik. Sebagai contoh, ketika mahasiswa berada di lingkungan kampus

yang pengawasannya ketat, ia akan terdorong untuk segera menyelesaikan

tugasnya. Namun, ketika dirasanya tidak ada yang mengawasinya, maka

mahasiswa tersebut memilih untuk bersantai dalam menyelesaikan tugas,

karena ia merasa tidak ada tekanan untuk harus segera menyelesaikan tugas

(Ghufron dan Risnawita, 2014).

3. Teori Kognitif dan Behavioral-Kognitif

Ellis dan Knaus (2002) berpendapat bahwa prokrastinasi akademik dapat

terjadi karena adanya keyakinan/pemikiran irrasional yang dimiliki oleh

seseorang. Keyakinan tersebut dapat disebabkan oleh suatu kesalahan dalam

mempersepsikan tugas kuliah, memandang tugas sebagai sesuatu yang berat

dan tidak menyenangkan (aversiveness of the task dan fear of failure)

(Burka & Yuen, 1983).

2.1.8. Alat Ukur Prokrastinasi Akademik

Terdapat beberapa alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur skala

prokrastinasi akademik, seperti:

Page 43: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

24

1. Procrastination Assessment Scale for Student (PASS)

PASS disusun dan dikembangkan oleh Solomon dan Rothblum pada tahun

1984, bersamaan dengan penelitian mereka yang berjudul “Academic

Procrastination: Frequency and Cognitive-behavioral Correlates”. PASS

memiliki 2 bagian, yaitu bagian pertama dengan cakupan 6 area dari fungsi

akademik, yaitu: mengerjakan pekerjaan tertulis, belajar untuk ujian, rutin

membaca bahan pelajaran, melakukan pekerjaan-pekerjaan administratif,

menghadiri pertemuan, dan melakukan pekerjaan akademik secara umum.

Bagian kedua dari PASS menggunakan beragam scenario yang

menggambarkan perilaku prokrastinasi akademik, dan beberapa factor yang

mungkin mempengaruhi kecenderungan dalam melakukan prokrastinasi

akademik, yaitu: kecemasan, perfeksionisme, kesulitan dalam mengambil

keputusan, ketergantungan dan selalu mencari bantuan orang lain,

keengganan dalam bertugas dan toleransi frustasi yang rendah, kurangnya

rasa percaya diri, rasa malas, kurangnya penegasan, takut akan kesuksesan,

tendensi untuk merasa kewalahan dan sulit untuk manajemen waktu,

pemberontakan, pengambilan resiko dan pengarun teman sebaya ,yang

menggunakan 291 mahasiswa sebagai sampel penelitian.

2. Tuckman’s Procrastination Scale (TPS)

TPS disusun dan dikembangkan oleh Tuckman pada tahun 1991 yang

bertujuan untuk meneliti kecenderungan mahasiswa dalam melakukan

prokrastinasi dalam menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan akademik.

Skala ini mengukur prokrastinasi dalam beberapa aspek, yaitu: keyakinan

seseorang dalam menyelesaikan tugas dengan baik, kemampuan dalam

Page 44: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

25

menunda keinginan/kebahagiaan, dan frekuensi menyalahkan factor

eksternal saat gagal menyelesaikan pekerjaan.

3. Aitken’s Procrastination Inventory (API)

API disusun oleh Aitken pada tahun 1982, bertujuan untuk menilai

kecenderungan seseorang melakukan penundaan dalam tugas menulis dan

belajar menjelang ujian.

4. Kuesioner Prokrastinasi Akademik Oleh Dini Ahmaini

Dini Ahmaini menyusun skala prokrastinasi akademik berdasarkan

indikator prokrastinasi akademik yang dikemukakan oleh Schouwenburg

(dalam Ferrari, dkk., 1995), yaitu penundaan dalam memulai atau

menyelesaikan pekerjaan yang dihadapi, kelambanan dalam menyelesaikan

pekerjaan, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual, dan

melakukan aktivitas lain yang dianggap lebih menyenangkan daripada

mengerjakan pekerjaan yang harus dikerjakan pada tahun 2010 untuk

kepentingan penelitiannya yang berjudul “Perbedaan Prokrastinasi

Akademik Antara Mahasiswa yang Aktif dengan yang Tidak Aktif dalam

Organisasi Kemahasiswaan PEMA USU” dengan angket berisikan 35 butir.

5. Kuesioner Prokrastinasi Akademik oleh Laurentius Wisnu

Sama halnya dengan Dini Ahmaini, penelitian milik Laurentius Wisnu pada

tahun yang sama, dengan judul “Kecenderungan Perilaku Prokrastinasi

Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta” dengan angket yang berisikan 36 butir berisikan angket

prokrastinasi akademik yang disusun berdasarkan indikator yang sama

dengan Ahmaini. Penelitian ini didahului dengan beberapa bentuk uji

Page 45: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

26

coba/tryout angket skala prokrastinasi yang ia susun pada 110 responden,

yang pada akhirnya dilakukan penelitian dengan angket tersebut kepada 357

responden.

6. Kuesioner Prokrastinasi Akademik oleh Siti Annisa Rizki

Siti Annisa Rizki juga menggunakan indikator berdasarkan Schouwenburg

untuk menyusun skala prokrastinasi akademik demi kepentingan

penelitiannya yang berjudul “Hubungan Prokrastinasi Akademis dan

Kecurangan Akademis pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Sumatera Utara” pada tahun 2009 yang berisikan 48 butir. Penelitian ini di

ujicobakan kepada 247 orang dan pada akhirnya dilakukan penelitian pada

205 orang.

2.2. Ketidakjujuran Akademik

2.2.1. Definisi

Ketidakjujuran akademik secara luas tidak hanya mencakup perilaku

ketidakjujuran yang dilakukan oleh siswa atau mahasiswa saja, namun juga

termasuk pihak-pihak yang terkait dalam suatu institusi seperti staf pengajar,

guru/dosen, pimpinan dan karyawan-karyawan dalam lingkungan akademik.

Menurut Cizek (2003), ketidakjujuran akademik dapat didefinisikan sebagai

suatu perilaku yang dilakukan oleh mahasiswa dengan sengaja, meliputi: (1)

pelanggaran terhadap peraturan-peraturan dalam menyelesaikan ujian atau tugas,

(2) memberikan keuntungan kepada mahasiswa lain didalam ujian atau tugas

dengan cara yang tidak jujur, (3) pengurangan keakuratan yang diharapkan pada

performansi mahasiswa. Sementara menurut Hendricks (2004), ketidakjujuran

Page 46: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

27

akademik didefinisikan sebagai berbagai bentuk perilaku yang memberi

keuntungan bagi mahasiswa secara tidak jujur yang meliputi kegiatan

mencontek, plagiarisme, mencuri dan memalsukan sesuatu yang berhubungan

dengan akademis. McCabe dan Trevino (2001) menyebutkan bahwa

ketidakjujuran akademik yang paling serius mencakup empat perilaku:

plagiarisme, fabrikasi atau memalsukan daftar pustaka, merubah hasil kerja yang

dilakukan oleh orang lain, dan menyalin beberapa kalimat dari bahan lain tanpa

catatan kaki di sebuah laporan. Menurut pandangan Von Dran, Callahan dan

Taylor (dalam Money, 2008) ketidakjujuran akademik merupakan perilaku tidak

etis yang dilakukan dengan sengaja.

Davis (2009) menyatakan bahwa perilaku ketidakjujuran akademik

didefinisikan sebagai segala bentuk perilaku tidak jujur yang dilakukan oleh

siswa pada pengajar pada lingkungan akademik. Ia menyatakan bahwa perilaku

curang merupakan “deceiving or depriving by trickery, defrauding misleading

or fool another”. Menurutnya, ketika hal tersebut dikenakan pada istilah

ketidakjujuran menjadi suatu perbuatan yang dilakukan oleh murid/mahasiswa

yang menipu, mengaburkan atau mengecoh pengajar hingga pengajar berpikir

bahwa pekerjaan akademik yang dikumpulkan adalah hasil pekerjaan siswa

tersebut.

Berdasarkan pendapat-pendapat ahli yang dicantumkan diatas, dapat

disimpulkan bahwa ketidakjuuran akademik adalah suatu perilaku tidak etis

yang dilakukan dengan sengaja oleh mahasiswa, meliputi pelanggaran terhadap

peraturan-peraturan dalam menyelesaikan ujian, tugas atau apapun yang

berhubungan dengan akademik, memberikan keuntungan kepada mahasiswa

Page 47: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

28

lain dalam pengerjaan ujian atau tugas dengan cara yang tidak jujur,

pengurangan keakuratan yang diharapkan dari performansi mahasiswa dengan

penekanan terhadap tindakan tidak jujur meliputi tindakan mencontek,

plagiarisme, mencuri serta memalsukan sesuatu yang berhubungan dengan

akademik.

2.2.2. Bentuk-bentuk Perilaku Ketidakjujuran Akademik

Menurut beberapa peneliti terdahulu, bentuk-bentuk dari perilaku

ketidakjujuran akademik dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, yaitu:

a. Penggunaan Materi yang Dilarang Untuk Digunakan

Penggunaan materi yang dilarang untuk digunakan menurut Davis (2009)

terjadi ketika seseorang mampu memiliki akses untuk menggunakan materi-

materi yang tidak diperbolehkan oleh penguji dikarenakan akses dan

penggunaan materi tersebut dapat meningkatkan keakuratan mereka

menjawab tes. Penggunaan materi yang dilarang digunakan dapat dilakukan

dalam berbagai macam cara, antara lain:

1. Melihat hasil jawaban orang lain,

2. Menuliskan rumus/materi ujian pada meja ujian,

3. Membawa contekan materi, kunci jawaban, bukku atau catatan

pelajaran lainnya yang seharusnya tidak diperbolehkan untuk

digunakan,

4. Mendapatkan kunci jawaban ujian sebelum pelaksanaan ujian,

5. Menggunakan bantuan alat ataupun perangkat lunak komputer dalam

penyelesaian suatu tugas maupun ujian.

Page 48: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

29

b. Melakukan Kolaborasi yang Dilarang Dilakukan

Davis (2009) menjelaskan bahwa perilaku kolaborasi kreatif yang dilakukan

pada perilaku ketidakjujuran akademik. Perilaku ini dapat dilakukan dengan

cara:

1. Menyebarkan jawaban ujian pada sesama peserta dengan menggunakan

kode,

2. Secara sengaja menjatuhkan lembar jawaban sehingga jawaban ujian

dapat dilihat oleh peserta lain,

3. Menyebarkan lembar jawaban pada rekan lain,

4. Menuliskan jawaban pada kertas lain, alat tulis atau benda lain untuk

disebarkan pada peserta ujian lainnya,

5. Berperan sebagai ataupun memerintahkan seseorang untuk menjadi joki

ujian,

6. Menyebarkan jawaban ujian melalui pesan singkat telepon genggam.

c. Plagiasi

Pavela (1997) menjelaskan plagiasi sebagai “Deliberate adoption or

reproduction of ideas or words or statement of another person as one’s own

without acknowledgement.” Pavela menjelaskan beberapa bentuk plagiasi

yang terjadi dalam kegiatan akademik, antara lain:

1. Mengganti nama pada naskah tugas yang dikerjakan orang lain untuk

dikumpulkan pada penyelesaian tugas yang diakui sebagai hasil

kerjanya,

2. Menyalin sebagian maupun keseluruhan tugas yang dikerjakan orang

lain dan diakui sebagai hasil kerjanya,

Page 49: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

30

3. Tidak menuliskan kutipan dengan layak.

Davis (2009) menyatakan bahwa kemajuan teknologi internet juga dapat

menyebabkan suatu bentuk plagiasi, yaitu plagiasi internet. Sebagai contoh,

mengunduh materi yang tersedia di internet untuk dikumpulkan sebagai

pemenuhan kewajiban akademik.

d. Pemalsuan/Fabrikasi

Menurut Pavela (1997), pemalsuan dalam kegiatan akademik dapat

dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

1. Memalsukan kutipan yang dituliskan dalam karya tulis,

2. Mengubah hasil dalam laporan penelitian dengan mengganti data-data

hasil penelitian yang telah dilakukan agar hasil penelitian sesuai dengan

harapan,

3. Melaporkan hasil penelitian yang sebenarnya tidak dilakukan.

e. Misrepresentasi

Hollinger dan Lance-Kaduce (dalam Whitley, 2002) menyatakan bahwa

misrepresentasi merupakan perilaku seseorang memberikan informasi yang

tidak tepat pada penguji yang berpotensi menguntungkan mereka dalam

kegiatan akademik. Misrepresentasi dalam kegiatan akademik dapat terjadi

dalam berbagai macam cara, yaitu:

1. Memberikan alasan yang tidak tepat dalam pengumpulan tugas

(berbohong sehingga tugas yang terlambat dikumpulkan dapat diterima

oleh penguji),

2. Memberikan alasan yang tidak tepat saat melewatkan ujian sehingga

dapat memperoleh ujian susulan.

Page 50: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

31

f. Sabotase

Dijelaskan oleh Stern dan Havlicek (dalam Whitley, 2002) bahwa sabotase

merupakan suatu aksi yang dilakukan untuk mencegah seseorang

menyelesaikan tugasnya. Sabotase dalam kegiatan akademik tersebut dapat

terjadi dalam berbagai cara, yaitu:

1. Mengganggu penelitian rekan lain,

2. Menghilangkan materi sehingga rekan lain berpotensi mengalami

kegagalan dalam kegiatan yang bersangkutan,

3. Menghilangkan tugas yang telah dikumpulkan oleh peserta lain yang

menyebabkan hilang atau berkurangnya nilai seseorang.

g. Tidak Berkontribusi Secara Layak Pada Tugas Kelompok

Hollinger dan Lance-Kaduce (dalam Whitley, 2002) menyebutkan bahwa

seseorang yang tidak berkontribusi pada tugas kelompok dengan baik dan

benar termasuk dalam bentuk ketidakjujuran akademik. Hal ini dapat

dievaluasi saat seseorang tidak turut membantu dalam tugas kelompok

secara baik dan benar namun ia terdaftar sebagai anggota kelompok yang

mengerjakan suatu tugas.

Pavela (1997) dan Colby (2006) menyebutkan pada umumnya terdapat

empat hal yang termasuk ketidakjujuran akademik, (1) menyontek dengan

menggunakan materi yang tidak sah dalam ujian, (2) menggunakan

informasi, referensi atau data palsu, (3) plagiat, (4) membantu peserta ujian

lain untuk contekan seperti membiarkan peserta ujian lain menyalin

tugasnya, memberikan kumpulan soal-soal yang sudah diujiankan,

mengingat soal ujian kemudian membocorkannya. Anitsal I, Anitsal M.M.,

Page 51: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

32

dan Elmore (2009) menambahkan bahwa terdapat dua kategori

ketidakjujuran akademik, yaitu ketidakjujuran akademik pasif dan aktif.

Tindakan ketidakjujuran akademik pasif meliputi, (1) melihat orang lain

mencontek atau menemukan adanya kecurangan akademik tapi tidak

melaporkannya, (2) memberikan informasi tentang soal ujian kepada orang

yang belum ujian di mata kuliah yang sama. Tindakan ketidakjujuran

akademik aktif meliputi, (1) meminta orang lain untuk mengambil soal ujian,

(2) menyalin jawaban dari orang lain, (3) menggunakan alat komunikasi

seluler untuk meminta atau mengirimkan jawaban.

2.2.3. Tindakan Mencontek (Cheating)

Jones (2011) menyatakan bahwa cheating merupakan sebuah bentuk

perilaku yang dengan curang dilakukan untuk menghindari sesuatu untuk

mendapat manfaat, maupun keuntungan yang tidak wajar atau bertujuan untuk

melindungi seseorang yang melakukannya. Menurut Jones, perilaku mencontek

meliputi:

1. Memberikan atau menerima informasi selama ujian berlangsung, secara

offline maupun online,

2. Menggunakan bahan yang tidak dilegalkan selama ujian berlangsung,

seperti membawa catatan kecil, menuliskan contekan pada bagian tubuh, di

meja atau kursi, di kamar mandi atau tempat lainnya,

3. Mengerjakan ujian maupun menulis makalah untuk orang lain, bertukar

pekerjaan selama ujian,

4. Menyerahkan makalah yang sama atau versi berbeda dari makalah tersebut

yang pada dasarnya isinya sama.

Page 52: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

33

Dirdjosumarto (2016) mengelompokkan metode mencontek menjadi tiga,

yaitu berupa tulisan (pada bagian tubuh, pada pakaian/benda sekitar),

komunikasi secara visual dan lisan (mengkopi jawaban orang lain, menanyakan

jawaban ujian pada orang lain), dan metode lain (menggunakan barang yang

dilarang digunakan pada saat ujian).

Menurut Hetherington dan Feldman (dalam Pratiwi, 2015) bentuk perilaku

mencontek dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk, antara lain:

1. Individual opportunistic, sebuah bentuk perilaku penggantian suatu

jawaban ketika ujian sedang berlangsung dengan menggunakan bahan

belajar atau catatan ketika dosen keluar dari kelas,

2. Independent planned, sebuah bentuk perilaku membawa dan menggunakan

catatan ketika ujian berlangsung, yang dipersiapkan sebelum ujian

berlangsung,

3. Social active, sebuah bentuk perilaku mencontek dimana mahasiswa

menyalin atau melihat atau meminta jawaban dari orang lain,

4. Social passive, sebuah perilaku mengizinkan seseorang untuk melihat atau

menyalin jawabannya.

Kaufman (2008) menyatakan dalam masyarakat saat ini, mencontek

dijadikan sebuah kelaziman dan kezaliman diantara mahasiswa. Sebelum

menjadi mahasiswa, mereka melakukan berbagai cara untuk mencontek di

bangku SMA dan cenderung melanjutkan praktek tidak etis tersebut di bangku

perguruan tinggi. Menurut Rujoiu O, dan Rujoiu V (2014), terdapat hubungan

antara ketidakjujuran akademik dan ketidakjujuran ditempat kerja karena adanya

probabilitas yang tinggi, bahwa orang-orang yang melakukan tindakan tidak

Page 53: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

34

jujur di perguruan tinggi akan cenderung melakukan ketidakjujuran di tempat

kerja. Oleh karena itu, etika perlu disosialisasikan dan diajarkan di perguruan

tinggi.

2.2.4. Plagiasi/Plagiarisme

Permendiknas No. 17 tahun 2010 (dalam Soetanto, 2014) mengartikan

plagiarism/perilaku plagiat sebuah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja

dalam memperoleh atau mencoba memperoleh nilai untuk suatu karya ilmiah,

dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah milik orang

lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat

dan memadai.

Istiana dan Purwoko (2016) menyatakan bahwa terdapat beberapa ruang

lingkup plagiarisme:

1. Mengutip kata-kata atau kalimat orang lain tanpa menggunakan tanda kutip,

dan tanpa menyebutkan identitas sumbernya,

2. Menggunakan gagasan, pandangan atau teori orang lain tanpa menyebutkan

identitas sumbernya,

3. Menggunakan data milik orang lain tanpa menyebutkan identitas

sumbernya,

4. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan diri sendiri,

5. Melakukan parafrase tanpa menyebutkan identitas sumbernya,

6. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan oleh pihak lain seolah

karya tulis hasil diri sendiri.

Soelistyo (2011) mengemukakan beberapa tipe plagiarisme, yaitu (1)

plagiarisme kata demi kata dimana penulis menggunakan kalimat penulis lain

Page 54: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

35

secara persis tanpa menyebutkan sumbernya, (2) plagiarisme atas sumber

dimana penulis menggunakan gagasan atau kemukaan orang lain tanpa

memnyebutkan sumbernya, (3) plagiarisme kepengarangan dimana penulis

mengakui dirinya sendiri sebagai pengarang karya tulis orang lain, dan (4) self

plagiarism dimana penulis mempublikasikan satu artikel pada lebih dari satu

redaksi publikasi, dan mendaur ulang karya tulis, atau dimana penulis

memplagiasi karya tulis milik sendiri.

Clough (2003) menyimpulkan bahwa plagiarisme tidak hanya sebuah

bentuk meminjam, atau meniru hasil karya orang lain, namun juga dapat terjadi

dalam berbagai bentuk, antara lain:

1. Plagiarisme kata per kata, sebuah tindakan menyalin secara langsung

sebagian besar dari sebuah sumber tanpa menyantumkan kutipan, tanpa

perizinan serta tanpa penyantuman darimana sumber tersebut berasal,

2. Plagiarisme parafrase, sebuah tindakan menulis ulang dari sebuah sumber,

dengan menggunakan kata-kata sendiri, namun sumber aslinya masih dapat

dikenali,

3. Plagiarisme sumber sekunder, sebuah tindakan mengutip sumber asli yang

didapat melalui sumber sekunder, dengan menghiraukan sumber asli yang

sebenarnya,

4. Plagiarisme struktur sumber, sebuah tindakan penjiplakan struktur dari

sebuah argument yang didapat dari sebuah sumber,

5. Plagiarisme ide, merupakan tindakan penggunaan ulang suatu gagasan asli

dari sebuah sumber tanpa bergantung pada bentuk teks/dengan parafrase,

Page 55: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

36

6. Plagiarisme authorship, merupakan tindakan penyantuman nama sendiri

pada hasil karya orang lain.

Menurut Istiana dan Purwoko (2016), ada beberapa alasan pemicu

terjadinya tindakan plagiarisme/plagiasi yang terjadi pada mahasiswa, yaitu

terbatasnya waktu untuk menyelesaikan sebuah tugas yang menjadi beban bagi

seseorang yang pada akhirnya terdorong untuk copy-paste karya orang lain,

rendahnya minat baca dan analisis terhadap referensi, kurangnya pemahaman

mengenai kapan dan bagaimana cara melakukan mengutipan, dan kurangnya

perhatian dari dosen terhadap persoalan plagiarisme.

Tindakan plagiarisme seharusnya mendapat sanksi. Dalam Permendiknas

No. 17 tahun 2010 (dalam Soetanto, 2014), sanksi bagi plagiator diatur dalam

pasal 12, yaitu sanksi bagi mahasiswa berupa teguran, peringatan tertulis,

penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa, pemberian nilai satu atau

beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa, pemberhentian dengan hormat

dari status sebagai mahasiswa, pemberhentian tidak dengan hormat dari status

sebagai mahasiswa atau pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari

suatu program.

2.2.5. Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakjujuran Akademik

Jones telah melakukan penelitian mengenai ketidakjujuran akademik pada

tahun 2011, dan didapatkan alasan mahasiswa melakukan tindak ketidakjujuran

akademik bervariasi, seperti: (1) ingin mendapatkan nilai yang lebih baik (92%),

(2) prokrastinasi (83%), (3) tidak ada waktu untuk menyiapkan ujian karena

sibuk akan hal lain, (4) kurang mengerti atau tidak memahami informasi (58%),

Page 56: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

37

(5) tidak tertarik dengan matakuliah atau tugas kuliah yang diberikan, (6) jadwal

kuliah yang sangat padat (33%), (7) berpendapat bahwa semua orang mencontek

(25%), (8) dosen tidak peduli bahwa mahasiswa mencontek (17%), (9) pengaruh

dari teman (17%).

Lewellyn dan Rodriguez (2015) menghubungkan tindakan ketidakjujuran

akademik dengan teori fraud triangle, yang selanjutnya pada penelitiannya

disebut triangle of academic dishonesty yang terdiri dari incentive (takut gagal,

terlalu sibuk, tekanan social, takut kehilangan beasiswa, pengaruh teman),

opportunity (perkembangan teknologi, tidak ada sanksi akademik), dan attitude

(sensitive terhadap etika, sadar akan perilaku mencontek, kualitas pengajaran

yang rendah).

Menurut Hendricks (2004), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

ketidakjujuran akademik, meliputi:

1. Faktor Individual

Terdapat berbagai variabel yang mampu mengidentifikasikan karakteristik

personal yang dapat memprediksi perilaku tidak jujur. Variabel-variabel

tersebut adalah:

a. Usia

Mahasiswa yang berusia lebih muda lebih banyak melakukan

ketidakjujuran akademik daripada mahasiswa yang lebih tua.

b. Jenis Kelamin

Mahasiswa lebih banyak melakukan ketidakjujuran akademik

dibandingkan mahasiswi. Berdasarkan teori sosialisasi peran jenis

Page 57: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

38

kelamin, wanita dalam bersosialisasi lebih mematuhi peraturan

daripada pria.

c. Prestasi Akademik

Hubungan antara ketidakjujuran akademik dan prestasi akademik

tidaklah seperti hubungan ketidakjujuran akademik dengan usia

ataupun jenis kelamin, hubungan antara ketidakjujuran akademik

dengan prestasi akademik bersifat konsisten. Mahasiswa yang memiliki

prestasi akademik rendah lebih banyak melakukan kecurangan

akademik daripada mahasiswa yang memiliki prestasi yang lebih tinggi.

Mahasiswa yang memiliki prestasi akademik yang rendah berusaha

memperoleh prestasi akademik yang lebih tinggi dengan cara

berperilaku tidak jujur dan lebih mau mengambil resiko daripada

mahasiswa yang memiliki prestasi akademik yang tinggi.

d. Pendidikan Orangtua

Mahasiswa dari keluarga yang memiliki latar belakang pendidikan

yang tinggi akan lebih baik dalam mempersiapkan diri dalam

mengerjakan tugas yang diberikan oleh pihak akademik. Selain itu,

mahasiswa tersebut juga akan memiliki komitmen yang tinggi dalam

pendidikan yang dijalaninya.

e. Aktivitas Ekstrakulikuler

Mahasiswa yang tergabung dalam kegiatan ekstrakulikuler memiliki

komitmen yang rendah berkaitan dengan pendidikan. Dua aktivitas

yang telah diteliti secara ekstensif adalah mahasiswa yang tergabung di

dalam perkumpulan mahasiswa dan kegiatan ekstrakulikuler lain.

Page 58: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

39

2. Faktor Kepribadian Mahasiswa

a. Moralitas

Mahasiswa dengan level kejujuran rendah akan memiliki

kecenderungan untuk melakukan perilaku tidak jujur, dan mahasiswa

dengan tingkat religiusitas yang rendah akan memiliki kecenderungan

untuk melakukan tindakan ketidakjujuran akademik.

b. Variabel yang Berkaitan dengan Pencapaian Akademik

Beberapa variabel yang berkaitan dengan pencapaian akademik

seseorang adalah motivasi, pola kepribadian dan harapan akan

kesuksesan.

c. Prokrastinasi, Impulsivitas dan Afektivitas

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hendricks (2004),

didapatkan adanya hubungan antara tindakan ketidakjujuran akademik

dengan impulsivitas dan kekuatan ego seseorang. Impulsivitas yang

memiliki pengertian sebagai kepekaan individu untuk melakukan

sesuatu yang mendatangkan reward tercepat, memiliki peranan besar

dalam menimbulkan kebiasaan prokrastinasi, yang juga akan

mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengatur waktu (Steel

2007). Prokrastinasi sendiri merupakan salah satu faktor dari kejadian

ketidakjujuran akademik. Selain itu, seseorang dengan kecemasan level

tinggi memiliki kecenderungan untuk melakukan perilaku curang.

Variabel prokrastinasi yang terkait dengan penelitian ini masuk dalam

kategori ini.

Page 59: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

40

3. Faktor Konstektual

a. Keanggotaan Perkumpulan Mahasiswa

Mahasiswa yang tergabung dalam sebuah perkumpulan mahasiswa

cenderung lebih sering melakukan perilaku tidak jujur. Pada suatu

perkumpulan, penyediaan catatan ujian lama, tugas-tugas, tugas

laboratorium dan tugas akademik lain akan lebih mudah untuk dicari

dan didapatkan.

b. Perilaku Teman Sebaya

Hubungan antara perilaku teman sebaya dengan tindakan

ketidakjujuran akademik dapat dijelaskan dengan menggunakan teori

pembelajaran social (Social Learning Theory) dari Bandura (1997) dan

teori hubungan perbedaan (Differential Association Theory) dari Edwin

Sutherland (1970). Teori-teori tersebut mengemukakan bahwa perilaku

manusia dipelajari dan didapatkan dengan mencontoh perilaku orang

lain yang memiliki hubungan dekat dengan individu lain yang memiliki

perilaku menyimpang akan berpengaruh terhadap perilaku individu

tersebut.

c. Penolakan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Curang

Penolakan teman sebaya terhadap tindakan tidak jujur merupakan salah

satu faktor penentu yang penting dan memiliki pengaruh besar terhadap

perubahan perilaku pada individu.

Page 60: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

41

4. Faktor Situasional

a. Belajar Terlalu Banyak, Kompetisi dan Ukuran Kelas

Mahasiswa yang terlalu banyak belajar dan menganggap suatu

pembelajaran adalah kompetisi dengan mahasiswa lain memiliki

kecenderungan untuk melakukan tindakan tidak jujur dibandingkan

mahasiswa yang biasa saja. Ukuran kelas juga menentukan

kecenderungan mahasiswa untuk melakukan tindakan tidak jujur

dimana mahasiswa akan lebih melakukan tindakan tersebut jika berada

di dalam ruangan kelas yang besar.

b. Lingkungan Ujian

Mahasiswa yang berpikir bahwa hanya ada sedikit resiko untuk

ketahuan saat melakukan tindakan tidak jujur lebih cenderung untuk

melakukan tindakan tersebut di dalam ruangan ujian.

2.2.4. Alat Ukur Ketidakjujuran Akademik

Terdapat satu bentuk alat ukur ketidakjujuran akademik yang telah disusun

oleh beberapa peneliti sebelumnya, yaitu:

1. Academic Dishonesty Questionnaire

Academic Dishonesty Questinnaire atau Academic Dishonesty Scale

digunakan untuk menilai tingkat kecurangan akademik yang dilakukan pada

individu tingkat mahasiswa, yang diadaptasi dari alat ukur/skala yang di

kembangkan oleh Lin & Wen pada tahun 2007 dalam “Academic

Dishonesty in Higher Education”.

Page 61: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

42

2. Academic Practices Survey

Kuesioner ini di desain untuk menunjang penelitian milik Roig dan

deTommaso pada tahun 1995 yang berjudul “Are College Cheating and

Plagiarism Related to Academic Procrastination?”. Kuesioner ini disusun

berdasarkan adaptasi dari penelitian yang dilakukan oleh Evans dan Craig

dengan judul “Adolescent Cognitions for Academic Cheating as a Function

of Grade Level Achievement Status” pada tahun 1990, dan Greene dengan

judul “Everybody does it: academic cheating” pada tahun 1992. Kuesioner

ini berisikan 16 butir pernyataan mengenai plagiarisme dan 8 butir

mengenai perilaku mencontek.

3. Kuesioner Ketidakjujuran Akademik oleh Anon Kurniawan

Kuesioner ketidakjujuran akademik yang disusun oleh Anon Kurniawan

pada tahun 2011 didasari oleh beberapa indikator ketidakjujuran akademik

menurut Hendricks (2004). Angket ini berisikan 105 butir dengan target 40

responden sebagai responden ujicoba. Setelah dilakukannya ujicoba,

penelitian dilanjutkan dengan angket berisikan 79 butir dengan responden

berjumlah 109 responden.

4. Kuesioner Ketidakjujuran Akademik oleh Siti Annisa Rizki

Seperti kuesioner yang disusun oleh Anon Kurniawan (2011), kuesioner ini

disusun oleh Siti Annisa Rizki pada tahun 2009 berdasarkan indikator

menurut Hendricks (2004) pada penelitiannya yang berjudul “Hubungan

Prokrastinasi Akademis dan Kecurangan Akademis pada Mahasiswa

Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara” pada tahun 2009. Angket

yang disusun berisikan 60 butir, yang kemudian dilakukan ujicoba kepada

Page 62: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

43

247 responden., lalu angket tersebut direvisi menjadi berisikan 48 butir, dan

dilakukan penelitian pada 205 responden.

2.3. Hubungan Prokrastinasi Akademik Dengan Tindakan Ketidakjujuran

Akademik

Beberapa peneliti telah melakukan beberapa penelitian mengenai topik

hubungan prokrastinasi akademik dengan tindakan ketidakjujuran akademik.

Putri dan Vivik (2012) telah melakukan penelitian dengan judul penelitian

“Hubungan Prokrastinasi Akademik Dengan Ketidakjujuran Akademik Pada

Mahasiswa Psikologi UIN Suska Riau” yang berdasarkan penelitian tersebut

didapatkan hasil terdapat hubungan antara prokrastinasi akademik dan

ketidakjujuran akademik. Hasil analisa data yang dilakukan menunjukkan

bahwa prokrastinasi akademik berkontribusi sebesar 49,6% terhadap

ketidakjujuran akademik mahasiswa Psikologi UIN Suska Riau. Lebihnya

sebesar 50,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang juga dapat

mempengaruhi ketidakjujuran akademik yang dimiliki mahasiswa.

Ada pula penelitian yang dilakukan oleh Warsiyah (2013) dengan judul

penelitian “Pengaruh Tingkat Keimanan, Prokrastinasi Akademik dan Sikap

terhadap Menyontek pada Perilaku Menyontek Mahasiswa Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo” yang memberikan hasil prokrastinasi akademik tidak

berpengaruh kepada perilaku mencontek sebagai bagian dari tindakan

ketidakjujuran akademik dengan besar 0,2%.

Selanjutnya terdapat penelitian yang telah dilakukan oleh Khairat, et al.,

(2017) dengan judul penelitian “Pengaruh Prokrastinasi Akademik terhadap

Page 63: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

44

Perilaku Menyontek pada Siswi SMA di Pesantren X” yang memberikan hasil

bahwa didapatkan prokrastinasi akademik memiliki pengaruh positif yang

signifikan terhadap perilaku mencontek sebagai bagian dari tindakan

ketidakjujuran akademik pada siswi SMA di Pesantren X dengan skor

prokrastinasi 56,7% dan skor perilaku mencontek 83,77%.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mafrohim (2015) dengan judul

penelitian “Hubungan Prokrastinasi Akademik dan Kecurangan Akademik pada

Mahasiswa yang Tinggal Di Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah Yogyakarta”

didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan positif antara kecurangan akademik

dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa yang tinggal di Pondok Pesantren

Al-Luqmaniyyah Yogyakarta, yakni semakin tinggi tingkat prokrastinasi

akademik, maka semakin tinggi pula tingkat kecenderungan ketidakjujuran

akademiknya.

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Annisa Rizki (2009) yang berjudul

“Hubungan Prokrastinasi Akademis dan Kecurangan Akademis pada

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatra Utara” membuahkan hasil

penelitian yang menyatakan pada 205 sampel mahasiswa Fakultas Psikologi

USU didapatkan hubungan positif antara prokrastinasi akademik dan

kecurangan akademik dimana semakin tinggi prokrastinasi akademik maka

semakin tinggi pula kecurangan akademiknya, demikian sebaliknya dengan

semakin rendahnya prokrastinasi akademiknya maka semakin rendah pula

kecurangan akademiknya.

Mesovilia Prima Guna pada tahun 2017 melaksanakan penelitian yang

berjudul “Hubungan Prokrastinasi Akademik Dengan Perilaku Plagiarisme di

Page 64: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

45

Kalangan Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya” yang memberikan hasil

terdapatnya hubungan kuat dan signifikan dengan r analisis > r tabel pada α 5%,

yaitu 0,638 > 0,195 yang dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif

yang kuat dan signifikan antara prokrastinasi akademik dengan perilaku

plagiarisme. Penelitian ini juga menemukan hasil prokrastinasi akademik

memberikan kontribusi terhadap plagiarisme mahasiswa sebesar 40,7%.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Heni Maryati pada tahun 2014

dengan judul “Hubungan Prokrastinasi Akademik dengan Perilaku Menyontek

pada Mahasiswa” dengan sampel 301 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Medan Area didapatkan hasil terdapat hubungan positif antara prokrastinasi

akademik dengan perilaku mencontek, dengan koefisien determinasi sebesar

0,255 yang dapat diartikan bahwa variabel prokrastinasi akademik

mempengaruhi perilaku mencontek sebesar 25,5%

Selain penelitian-penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti dari

Indonesia yang telah disebutkan diatas, terdapat pula penelitian yang telah

dilakukan oleh Patrzek, et al., (2014) dengan judul “Investigating The Effect of

Academic Procrastination on The Frequency and Variety of Academic

Misconduct: a Panel Study” yang memberikan hasil prokrastinasi akademik

memiliki berbagai macam efek terhadap frekuensi terjadinya berbagai macam

tindakan ketidakjujuran akademik. Mahasiswa yang melakukan prokrastinasi

akademik cenderung melakukan tindakan ketidakjujuran akademik. Penelitian

tersebut juga mengatakan bahwa mahasiswa tingkat akhir melakukan tindakan

ketidakjujuran akademik dengan prevalensi lebih rendah dibandingkan dengan

mahasiswa tingkat awal.

Page 65: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

46

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Roig dan DeTommaso (1995)

dengan judul “Are College Cheating and Plagiarism Related to Academic

Procrastination?” didapatkan hasil bahwa terdapat kemungkinan besar

mahasiswa yang melakukan prokrastinasi akademik cenderung melakukan

kegiatan plagiarisme sebagai bagian dari tindakan ketidakjujuran akademik.

2.4. Kerangka Teori

Gambar 1. Kerangka Teori (Sumber: Hendricks, 2004)

Faktor Individu

1. Usia 2. Jenis Kelamin 3. Prestasi Akademik 4. Pendidikan Orang Tua 5. Ekstrakulikuler

Faktor Kepribadian 1. Moralitas 2. Pencapaian Akademik 3. Prokrastinasi,

Impulsivitas dan Afektivitas

Faktor Konstektual 1. Keanggotaan

Perkumpulan Mahasiswa 2. Perilaku Teman Sebaya 3. Penolakan Perilaku

Curang

Faktor Situasional

1. Belajar Terlalu Banyak,

Kompetisi dan Ukuran

Kelas

2. Lingkungan Ujian

Tindakan Ketidakjujuran

Akademik

Page 66: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

47

2.5. Kerangka Konsep

Gambar 2. Kerangka Konsep Hubungan Prokrastinasi Dengan Ketidakjujuran

Akademik

2.6. Hipotesis

2.6.1. Hipotesis Null (H0)

Tidak terdapat hubungan antara kebiasaan prokrastinasi akademik pada

mahasiswa terhadap tindakan ketidakjujuran akademik yang dilakukan

oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung.

2.6.2. Hipotesis Alternatif (Ha)

Terdapat hubungan antara kebiasaan prokrastinasi akademik pada

mahasiswa terhadap tindakan ketidakjujuran akademik yang dilakukan

oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung.

Prokrastinasi

Tindakan Ketidakjujuran

Akademik

Page 67: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

48

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

analitik observasional dengan bentuk studi cross sectional. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis ada atau tidaknya hubungan antara prokrastinasi

akademik dengan tindakan ketidakjujuran akademik pada mahasiswa Program

Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1. Tempat Penelitian

Penelitian telah dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian telah dilakukan pada bulan Oktober-November tahun 2019.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah mahasiswa aktif Program Studi

Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung yang

terdiri dari angkatan 2016, 2017, 2018 dan 2019 yang berjumlah 795

orang.

Page 68: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

49

3.3.2. Sampel

Pada penelitian ini, besar sampel penelitian ditentukan secara

propotionated stratified random sampling dengan rumus analitik

korelatif karena peneliti telah mengetahui jumlah populasi.

Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus analitik korelatif

menurut Dahlan (2014), sebagai berikut:

! = ${(Za + Zb)*}

0,5ln(1 + 21 − 2)4*

+ 3

Keterangan :

n : Besar Sampel

a : Kesalahan tipe I adalah 5%, maka Za adalah 1,64

b : Kesalahan tipe II adalah 10%, maka Zb adalah 1,44

r : Koefisien Korelasi adalah 0,705

Maka untuk mengetahui besar sampel penelitian dilakukan perhitungan

sebagai berikut:

! = 6{(1,64 + 1,44)*}

0,5ln(1 + 0,7051 − 0,705):

*

+ 3

= 120 Mahasiswa

Berdasarkan penentuan jumlah sampel menggunakan rumus analitik

numerik-numerik didapatkan hasil 120 mahasiswa. Jadi, besar sampel

Page 69: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

50

yang akan digunakan adalah 120 mahasiswa yang akan dibagi menjadi

4 angkatan, yaitu angkatan 2016, 2017, 2018 dan 2019. Pengambilan

sampel akan dilakukan secara Proportionate Stratified Random

Sampling dan didapatkan jumlah anggota sampel sebagai berikut:

Tabel 1. Jumlah Sampel Penelitian

Angkatan Jumlah Total Jumlah Sampel 2016 238 Mahasiswa ;*<

=>? @238 = 36

2017 220 Mahasiswa ;*<=>? @220 = 33

2018 183 Mahasiswa ;*<=>? @183 = 28

2019 154 Mahasiswa ;*<=>? @154 = 23

Pada penelitian ini terdapat kriteria inklusi dan eksklusi, yaitu:

1. Kriteria Inklusi

a. Seluruh mahasiswa angkatan aktif Program Studi Pendidikan

Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

b. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung yang bersedia menjadi

responden.

2. Kriteria Eksklusi

a. Yang berhalangan hadir saat pengumpulan data responden

berlangsung.

Page 70: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

51

3.4. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang hendak diteliti dalam penelitian adalah:

a. Variabel Independent : Prokrastinasi Akademik

b. Variabel Dependent : Ketidakjujuran Akademik

3.5. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Tabel 2. Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Prokrastinasi Akademik

Penundaan pada jenis tugas yang berhubungan dengan akademik (Ferrari, dkk., 1995)

Kuesioner (Skala Prokrastinasi Akademik)

Pengisian Mandiri

1= Rendah 2 = Tinggi

Ordinal (Kategorik)

Ketidakjujuran Akademik

Tindakan illegal dan tidak jujur yang berupa plagiarisme dan tindakan kecurangan (Kaufman, 2008)

Kuesioner (Skala Ketidakjujuran Akademik)

Pengisian Mandiri

0= Rendah 1= Sedang 2= Tinggi

Ordinal (Kategorik)

3.6. Prosedur Penelitian

3.6.1. Instrumen Penelitian

1. Skala Prokrastinasi Akademik

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Procrastination

Assessment Scale-Students atau PASS yang disusun oleh Solomon dan

Rothblum pada tahun 1984.

Peneliti memilih untuk menggunakan kuesioner ini dikarenakan kuesioner

PASS merupakan salah satu kuesioner primer dan kuesioner pertama yang

Page 71: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

52

disusun untuk mengukur kebiasaan prokrastinasi akademik. Berdasarkan

panduan penggunaan instrumen penelitian tersebut, peneliti diinstruksikan

untuk menggunakan butir yang berada didalam bagian pertama dari

kuesioner yang merupakan bagian “Ruang Lingkup Prokrastinasi” dalam

pengolahan data, dan peneliti juga diinstruksikan untuk mengeluarkan butir

nomor 3, 6, 9, 12, 15 dan 18 dari pengolahan data.

2. Skala Ketidakjujuran Akademik

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Academic Practices

Survey atau APS yang disusun oleh Roig dan deTommaso pada tahun 1995.

Peneliti memilih untuk menggunakan kuesioner ini dikarenakan kuesioner

APS merupakan salah satu kuesioner primer dan kuesioner pertama yang

disusun untuk mengukur frekuensi seseorang melakukan tindakan

ketidakjujuran akademik. Pada kuesioner APS tidak ada instruksi khusus

yang harus peneliti terapkan pada proses pengolahan data, hanya saja

penyusun kuesioner mengatakan bahwa pengolahan data kuesioner APS

dapat digabung antara bagian plagiarisme dan menyontek, ataupun dipisah.

3.6.2. Kategorisasi

Tabel 3. Kategorisasi

Variabel Jenjang Kategorisasi

Mean Standar Deviasi

Rentang Nilai Kategori

Prokrastinasi Akademik

x < (skor rerata x 10)

33,59 4,145 x < 40 Rendah

x ³ (skor rerata x 10)

x ³ 40 Tinggi

Ketidakjujuran Akademik x < (µ- 1.0s) x < 32 Rendah

(µ-1.0s) £x£(µ+1.0s)

41,98 10,031 32 £x£52 Sedang

(µ+1.0s)< x x > 52 Tinggi

Page 72: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

53

Kategorisasi variabel prokrastinasi akademik didasari oleh panduan

penggunaan instrumen penelitian PASS yang disusun oleh Solomon dan

Rothblum pada tahun 1984, dimana apabila rerata skor yang didapatkan

³ 4 dapat dikatakan memiliki kebiasaan prokrastinasi akademik yang

tinggi. Apabila rerata skor yang didapatkan adalah < 4, berarti responden

memiliki kebiasaan prokrastinasi akademik yang rendah.

Sementara itu, pembagian kategorisasi variabel ketidakjujuran akademik

didasari oleh frekuensi responden melakukan tindakan ketidakjujuran

akademik, dikarenakan tidak ada teori yang mendasari pembagian

kategorisasi tindakan ketidakjujuran akademik, peneliti memilih untuk

membagi kategori menjadi frekuensi melakukan tindakan ketidakjujuran

akademik rendah, sedang, dan tinggi.

3.6.3. Uji Instrumen Penelitian

A. Hasil Uji Skala Prokrastinasi Akademik

Procrastination Assessment Scale-Students memiliki nilai

reliabilitas Cronbach Alpha 0,81 dengan koefisien korelasi antara

0,700 yang didapatkan dari uji Pearson Correlation. Peneliti telah

melakukan validasi ulang untuk kepentingan penelitian ini. Pada

instrument ini, peneliti mengadaptasi berdasarkan instrument asli

PASS yang disusun oleh Solomon dan Rothblum yang

berstandarkan Bahasa Inggris, yang kemudian peneliti terjemahkan

ke dalam Bahasa Indonesia secara mandiri, dan telah melalui

proses bimbingan mengenai isi dan konteks dengan pembimbing.

Page 73: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

54

Peneliti melakukan uji validitas pada kuesioner PASS kepada 30

responden, dengan hasil 5 butir kuesioner yang tidak valid.

Dilakukan uji validitas kembali dengan memperbaiki tata bahasa

yang ada pada butir kuesioner kepada 40 responden yang

menghasilkan 5 butir kuesioner yang tidak valid. Dilakukan uji

validitas kembali dengan memperbaiki tata bahasa yang ada pada

butir kuesioner kepada 45 responden mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung, dan mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas lain, dengan hasil akhir rhitung > rtabel,

dengan 5 butir penyataan yang tidak valid dari keseluruhan butir.

Peneliti juga telah melakukan uji reliabilitas pada butir kuesioner

PASS yang valid tersebut dengan hasil nilai Cronbach’s Alpha

0,713. Nilai 0,713 pada uji reliabilitas memiliki arti kuesioner

tersebut memiliki nilai reliabilitas yang tinggi menurut kategori

koefisien reliabilitas.

B. Hasil Uji Skala Ketidakjujuran Akademik

Reliabilitas kuesioner Academic Practices Survey didapatkan

dengan menggunakan perhitungan Cronbach Alpha yang

menghasilkan nilai reliabilitas kuisioner ini adalah 0,870. Uji

validitas dilakukan menggunakan Pearson Correlation dan

didapatkan koefisien korelasi antara 0,700. Peneliti telah

melakukan validasi ulang untuk kepentingan penelitian ini. Pada

instrument ini, peneliti mengadaptasi berdasarkan instrument asli

APS yang disusun oleh Roig dan deTommaso yang berstandarkan

Page 74: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

55

Bahasa Inggris, yang kemudian peneliti terjemahkan ke dalam

Bahasa Indonesia secara mandiri, dan telah melalui proses

bimbingan mengenai isi dan konteks dengan pembimbing.

Peneliti melakukan uji validitas pada kuesioner APS kepada 30

responden, dengan hasil 3 butir kuesioner yang tidak valid.

Dilakukan uji validitas kembali dengan memperbaiki tata bahasa

yang ada pada butir kuesioner kepada 40 responden yang

menghasilkan 3 butir kuesioner yang tidak valid. Dilakukan uji

validitas kembali dengan memperbaiki tata bahasa yang ada pada

butir kuesioner kepada 45 responden mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung dengan hasil akhir rhitung > rtabel,

dengan 2 butir penyataan yang tidak valid dari keseluruhan butir.

Peneliti juga telah melakukan uji reliabilitas pada butir kuesioner

APS yang valid tersebut dengan hasil nilai Cronbach’s Alpha 0,744.

Nilai 0,744 pada uji reliabilitas memiliki arti kuesioner tersebut

memiliki nilai reliabilitas yang tinggi menurut kategori koefisien

reliabilitas. Nilai rtabel dapat dilihat pada Tabel 4. berikut.

Page 75: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

56

Tabel 4. Tabel rtabel

N Taraf Signifikansi N Taraf Signifikansi N Taraf Signifikansi 5% 10% 5% 10% 5% 10%

3 0,997 0,999 27 0,381 0,487 55 0,266 0,345 4 0,950 0,990 28 0,374 0,478 60 0,254 0,330 5 0,878 0,959 29 0,367 0,470 65 0,244 0,317 6 0,811 0,917 30 0,361 0,463 70 0,235 0,306 7 0,754 0,874 31 0,355 0,456 75 0,227 0,296 8 0,707 0,834 32 0,349 0,449 80 0,220 0,286 9 0,666 0,798 33 0,344 0,442 85 0,213 0,278

10 0,632 0,765 34 0,339 0,436 90 0,207 0,270 11 0,602 0,735 35 0,334 0,430 95 0,202 0,263 12 0,576 0,708 36 0,329 0,424 100 0,195 0,256 13 0,553 0,684 37 0,325 0,418 125 0,176 0,230 14 0,532 0,661 38 0,320 0,413 150 0,159 0,210 15 0,514 0,641 39 0,316 0,408 175 0,148 0,194 16 0,497 0,623 40 0,312 0,403 200 0,138 0,181 17 0,482 0,606 41 0,308 0,398 300 0,113 0,148 18 0,468 0,590 42 0,304 0,393 400 0,098 0,128 19 0,456 0,575 43 0,301 0,389 500 0,088 0,115 20 0,444 0,561 44 0,297 0,384 600 0,080 0,105 21 0,433 0,549 45 0,294 0,380 700 0,074 0,097 22 0,423 0,537 46 0,291 0,376 800 0,070 0,091 23 0,413 0,526 47 0,288 0,372 900 0,065 0,086 24 0,404 0,515 48 0,284 0,368 1000 0,062 0,081 25 0,396 0,505 49 0,281 0,364 26 0,388 0,496 50 0,279 0,361

Page 76: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

57

3.6.4. Alur Penelitian

Gambar 3. Alur Penelitian

Penelitian diawali dengan penyusunan proposal penelitian yang dilanjutkan

dengan mengurus izin penelitian di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Setelah mendapatkan izin, penelitian ini meminta persetujuan responden melalui

pengisian lembar informed consent. Kemudian dilanjutkan dengan pengisian

kuesioner. Pengumpulan data dilakukan setelah responden selesai mengisi

kuesioner. Kemudian data tersebut diolah dan dianalisis. Setelah analisis data,

maka dapat dilakukan penarikan kesimpulan penelitian.

Pembuatan proposal penelitian skripsi

Seminar proposal penelitian skripsi

Pengajuan izin etik penelitian skripsi

Pelaksanaan penelitian skripsi

Pengumpulan data

Analisis data

Hasil dan Kesimpulan Penelitian

Page 77: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

58

3.7. Pengumpulan Data

Data primer didapatkan dengan cara membagikan kuesioner kepada mahasiswa

aktif Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

yang memenuhi kriteria inklusi.

3.8. Pengolahan dan Analisis Data

3.8.1. Pengolahan Data

Data yang diperoleh diolah menggunakan aplikasi/program komputer

statistik untuk kebutuhan analisis. Menurut Dahlan (2014), berikut

langkah-langkah proses pengolahan data menggunakan program komputer:

A. Editing

Melakukan pengecekan ulang pada isi kuesioner apakah jawaban

yang diperoleh sudah lengkap, jelas, relevan, dan konsisten.

B. Coding

Menerjemahkan data kedalam simbol yang cocok untuk keperluan

analisis.

C. Data Entry

Memasukkan data ke dalam komputer.

D. Verifying

Verifikasi secara visual data yang telah dimasukkan ke dalam

komputer.

E. Computer Output

Pencetakan hasil analisis oleh program komputer.

Page 78: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

59

3.8.2. Analisis Data

Analisis penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat.

1. Analisis Univariat

Penyajian data berupa jumlah atau frekuensi tiap kategori (n) dan

presentase tiap kategori (%), yang dapat digambarkan dalam bentuk

tabel atau grafik (Dahlan, 2014).

2. Analisis Bivariat

Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Gamma

merupakan uji korelatif dengan syarat kedua variabel bebas dan

variabel terikat berskala kategorik ordinal. Nilai p dianggap bermakna

apabila p<0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga hubungan

bermakna antara variabel independen yang diteliti dengan variabel

dependen. Sedangkan bila p>0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima

sehingga tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel

independen yang diteliti dengan variabel dependen (Besral, 2010).

3.9. Etika Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dan

telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung berdasarkan dengan persetujuan etik (ethical approval) No:

3495/UN26.18/PP.05.02.00/2019. Peneliti telah melakukan informed consent pada

subjek penelitian dengan memberikan lembaran informed consent yang diisi oleh

subjek penelitian.

Page 79: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

78

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan kebiasaan prokrastinasi

akademik dengan tindakan ketidakjujuran akademik pada mahasiswa Program

Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Prevalensi kebiasaan prokrastinasi pada mahasiswa Program Studi

Pendidikan Dokter Universitas Lampung sebagai berikut, rendah yaitu 115

orang (95,83%), dan tinggi terdiri dari 5 orang (4,17%)

2. Prevalensi tindakan ketidakjujuran akademik pada mahasiswa Program

Studi Pendidikan Dokter Universitas Lampung sebagai berikut, rendah

yaitu 7 orang (5,83%), sedang 100 orang (83,33%), dan tinggi 13 orang

(10,84%).

3. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa tidak

terdapat hubungan antara kebiasaaan prokrastinasi akademik dengan

tindakan ketidakjujuran akademik pada mahasiswa Program Studi

Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Page 80: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

79

5.2. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti akan memberikan beberapa

saran yang sekiranya akan berguna bagi peneliti selanjutnya, pihak universitas

maupun fakultas dan juga bagi mahasiswa. Adapun saran-saran tersebut adalah:

1. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya

Bila terdapat peneliti yang ingin meneliti variabel yang sejenis dengan

penelitian ini, maka disarankan agar:

a) Memperhatikan faktor-faktor lain yang diperkirakan mempengaruhi

variabel ketidakjujuran akademik.

b) Mempertimbangkan pemilihan instrumen penelitian yang digunakan,

dan disesuaikan dengan karakteristik responden.

c) Jika peneliti selanjutnya memilih untuk menggunakan instrumen

penelitian yang sama, perlu dipertimbangkan untuk uji validasi

terhadap skala yang lebih besar, dengan perbaikan atau penyesuaian

isi/konteks dari instrumen.

d) Meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tindakan

ketidakjujuran akademik.

2. Saran Untuk Universitas dan/atau Fakultas

Pihak Universitas maupun pihak Fakultas dapat memberikan

pembinaan/kuliah singkat kepada mahasiswa untuk meminimalisir

kebiasaan prokrastinasi akademik, dan juga menggalakkan peraturan

akademik demi meminimalisir angka kejadian tindakan ketidakjujuran

akademik yang terjadi antar mahasiswa.

Page 81: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

80

3. Saran Untuk Para Mahasiswa

Diharapkan untuk pada mahasiswa mengurangi kebiasaan prokrastinasi

akademik yang berpotensi untuk memberikan dampak negatif pada

prestasi maupun pada kepribadian diri, dan diharapkan untuk

menjauhi/mengurangi tindakan ketidakjujuran akademik yang dapat

menjadi kebiasaan yang akan terus menerus dilakukan hingga di dunia

kerja nanti.

Page 82: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

81

DAFTAR PUSTAKA

Ahmaini, D. 2010. Perbedaan Prokrastinasi Akademik Antara Mahasiswa yang Aktif dengan yang Tidak Aktif dalam Organisasi Kemahasiswaan PEMA USU. Skripsi. Diakses tanggal 29 Mei 2012 dari http://www.isjd.pdii/lipi.go.id/admin/jurnal/.pdf

Aitken, M. E. (1982). A personality profile of the college student procastinator. Dissertation Abstracs International, 43, 722-723a.

Al-Adawiyah, R., & Syamsudin, H. 2008. Agar Ngampus Tak Sekadar Status. Surakarta: Indiva Media Kreasi.

Anitsal, I., Anitsal, M.M., & Elmore, R. 2009. Academic dishonesty and intention to cheat: a model on active versus passive academic dishonesty as perceived by business student. Academic of Educational Leadership Journal,13 (2): 17-26.

Arifah, W., Setiyani, R., Arief, S. 2018. Pengaruh prokrastinasi, tekanan akademik, religiusitas, locus of control terhadap perilaku ketidakjujuran akademik mahasiswa Pendidikan akuntansi UNNES. Economic Education Analysis Journal. Fakultas Ekonomi UNNES. Abstrak 7(1)

Aulia, F. 2015. Faktor-faktor yang terkait dengan kecurangan akademik pada mahasiswa. Jurnal RAP UNP Program Studi Psikologi Universitas Negeri Padang. 6(1): 23-32

Azwar, S. 2004. Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Balkis, M.,& Duru, E. 2009. Prevalence of academic procrastination behavior among pre servic teachers and its relationship with demographics and individual preferences. Journal of Theory and Practice in Education. Vol 5, No.1

Bandura, A. 1997. Self Efficacy: The Exercise of Control. New York: W.H. Freeman & Company.

Page 83: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

82

Becker, DJ., Connolly, P., Lentz, Morrison J. 2006. Using the business fraud triangle to predict academic dishonesty among business students. Academy of Educational Leadership Journal. 10(1): 37-54

Besral. 2010. Pengolahan dan analisa data 1 menggunakan SPSS. Jakarta: Departemen biostatistika FKM UI.

Bolin, AU. 2004. Self control, perceived opportunity, and attitudes as predictor of academic dishonesty. The Journal of Psychology Arkansas State University. 138(2): 101-114

Burka, J.B & Yuen, L.M. 1983. Procrastination: Why You Do It and What To Do About It. PA: Addison-Wesley.

Catrunada, L.,& Puspitawati, I. 2008. Procrastination Tasks Differences On Thesis Introvert and Extrovert Personality. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Skripsi

Cizek. 2003. Preventing, Detecting, and Addressing Academic Dishonesty. Handbook of The Teaching of Psychology.

Clough, P. 2003. Old and New Challenges in Automatic Plagiarism Detection. United Kingdom: Department of Information Studies, University of Sheffield.

Colby, B. 2006. Cheating: What Is It. http://clas.asu.edu/files/AI%20Flier.pdf, diakses pada tanggal 2 Desember 2018.

Cresswell, John C. 2015. Penelitian Kualitatif & Desain Riset terj. Ahmad Lintang Lazuardi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dahlan, MS. 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat, Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS Edisi 6. Jakarta: Epidemiologi Indonesia.

Davis, S.F. 2009. Cheating in School : What We Know and What We Can Do. Chicester: Wiley Blackwell.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Ellis,A.,& Knaus, W.J. 2002. Overcoming Procrastination. New York: McGraw-Hill

Evans, E. Craig, D. 1990. Adolescent cognitions for academic cheating as a function of grade level achievement status. Journal of Adolescent Research, 5(3): 325-345

Ferrari, J.R., Jhonson, J.L.,& McCown, W.G., 1995. Procrastination And Task Avoidance : Theory, Research and Treatment. New York: Plenum Press.

Page 84: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

83

Ghufron, M. N., 2003. Hubungan Kontrol Diri dan Persepsi Remaja Terhadap Penerapan Disiplin Orang Tua dengan Prokrastinasi Akademik. Yogyakarta: Pascasarjana UGM. Tesis

Ghufron, M.N.,& Risnawita, R.S. 2014. Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Greene, A., Saxe, L. 1992. Everybody (else) does it: academic cheating. Presented at The Annual Meeting of The Eastern Psychological Association.

Guna, M. 2017. Hubungan Prokrastinasi Akademik dengan Perilaku Plagiarisme di Kalangan Mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya. Surabaya: Universitas Airlangga.

Harding, T., Carpenter, D., Finelli, C., Passow, H. 2004. Does Academic Dishonesty Relate to Unethical Behavior in Professional Practice? An Exploratory Study. Michigan. https://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/55268/2004%20SEE%20WES.pdf?sequence=3&isAllowed=y diakses pada tanggal 2 Desember 2018

Hartaji, Damar A. 2012. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah Dengan Jurusan Pilihan Orangtua. Skripsi strata satu, Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Hendricks, B. 2004. Academic dishonesty: a study in the magnitude of and justification for academic dishonesty among college undergraduate and graduate students. Journal of College Student Development. 35 (March), 212-260.

Indah, P.S dan Shofiah, V., 2012. Hubungan prokrastinasi akademik dengan ketidakjujuran akademik pada mahasiswa psikologi UIN Suska Riau. Jurnal Psikologi, 8 (1) : 29-36.

Istiana, P., Purwoko. 2016. Panduan Anti Plagiarisme. Yogyakarta: Perpustakaan Universitas Gajah Mada.

Jones, C., Hai-Jew, S. 2009. Issues of academic integrity: an online course for students addressing academic dishonesty. Merlot Journal of Online Learning and Teaching, 5(2).

Jones, D. 2011. Academic Dishonesty: Are More Students Cheating. Business Communication Quarterly, 74(2):141-150

Jones, L. 2011. Academic Integrity & Academic Dishonesty: A Handbook About Cheating&Plagiarism. Florida: Florida Institute of Technology.

Kaufman, H.E. 2008. Moral and ethical issues related to academic dishonesty on college campuses. Journal of College&Character, 9(5).

Page 85: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

84

Kurniawan, A. 2011. Perilaku Kecurangan Akademik pada Mahasiswa Psikologi Unnes. Skripsi. Semarang: Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Kusuma, L, W, A. 2010. Kecenderungan Perilaku Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas PSikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Lewellyn, P., Rodriguez, L. 2015. Does academic dishonesty relate to fraud theory? A comparative analysis. American International Journal of Contemporary Research, 5(3):294-305

Lin, C., Wen, L. 2007. Academic dishonesty in higher education. Nationwide Study in Taiwan, 54(1), 85-97

Lovett-Hooper, G., Komarraju, M., Weston, R. 2007. Is plagiarism a forerunner of other deviance? Imagined futures of academically dishonest students. Ethics & Behavior, Volume 17 : 323 36.

Mancini, M. 2003. Time Management. New York: McGraw-Hill.

Maryati, H. 2014. Hubungan Prokrastinasi Akademik Dengan Perilaku Menyontek Pada Mahasiswa. Medan: Fakultas Psikologi, Universitas Medan Area.

Mappakaya, B. A. 2012. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Skripsi. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

McCabe, D. L., Trevino, L. K., & Butterfield, K. D., 2001. Cheating in Academic Institutions: A Decade of Research. Ethics and Behavior, 3(11) : 219-232.

Milgram, N.. 1991. Procrastination. In R. Dulbecco (Ed.), Encyclopedia of Human Biology (Vol. 6, 149-155). New York: Academic Press.

Money, B.S. 2008. Academic Dishonesty in Higher Education: The Impact of a Student Development Approach.

Pambayun, S.E.S. 2014. Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Skripsi. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Patrzek. J., Sattler. S., Veen, F.V., Grunsche, C., Fries, S., 2015. Investigating the effect of academic procrastination on the frequency and variety of academic misconduct: a panel study. Studies in Higher Education, 40(6) : 1014-29.

Pavela, G. 1997. Applying the power of association on campus: a model code of academic integrity. Journal of College and University Law, 24 (1), 1-22.

Page 86: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

85

Poerwadarminta, W.J.S. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Pratiwi, M. 2015. Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Perilaku Menyontek Pada Siswa SMP Ahmad Yani Turen Malang. Malang: Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Prawira, IDMS. 2014. Analisis pengaruh dimensi fraud diamond terhadap perilaku kecurangan akademik mahasiswa. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. 3(2)

Purnamawati, S. 2016. Dinamika Perilaku Kecurangan Akademik Pada Siswa Sekolah Berbasis Agama. Program Magister Psikologi, Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rizki, S. A. 2009. Hubungan Prokastinasi Akademis dan Kecurangan Akademis pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Skripsi. Tidak Diterbitkan.

Roig, M and DeTommaso, L, 1985. Are College Cheating Plagiarism to Academic Procrastination?. Psychological Reports, (II) : 691-98.

Rujoiu, O. and Rujoiu, V., 2014. Academic dishonesty and workplace dishonesty, an overview. Bucharest, s.n : 928-38.

Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Jilid 1 Edisi Kesebelas. Jakarta: PT. Erlangga.

Setiawan, I. B. 2016. Perbedaan Kecurangan Akademik Ditinjau dari Jenis Kelamin dan Bidang Ilmu pada Mahasiswa. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Soelistyo, H. 2011. Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika. Yogyakarta: Penerbit Kanesius.

Soetanto, H. 2014. Bahan Ajar: Plagiarisme Akademik. Malang: Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

Solomon, L.J & Rothblum, E.D. 1984. Academic procrastination: frequency and cognitive-behavioral correlates. Journal of Counseling Psychology. Vol 31 No.4

Steel, P., 2007. The Nature of Procrastination: A Meta-Analytic and Theoretical Review of Quintessential Self-Regulatory Failure. Psychological Bulletin, 133(1) : 65 94.

Steel, P. 2010. Arousal, Avoidant, and Decisional Procrastinators: Do They Exist? Personality and Individual Differences, 48, 926-934.

Page 87: HUBUNGAN KEBIASAAN PROKRASTINASI …digilib.unila.ac.id/60605/3/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfakademik adalah prokrastinasi. Prokrastinasi akademik adalah suatu bentuk perilaku seseorang

86

Sutherland, E. H. 1970. The Sociology of Crime and Delinquency. John Wiley&Sons, Inc. Hal 208

Tice, D.M., & Baumeister, R.F. 1997. Longitudinal Study of Procrastination, Performance, Stress and Health: The Costs and Benefits of Dawdling. Psychological Science, 8(6), 454-458.

Tuckman, B. W. 1991. The Development and Concurrent Validity of The Procrastination Scale. Educational and Psychological Measurement, 51, 473-480

Ursia, N.R., Siaputra, I.B.,& Sutanto, N. 2013. Prokrastinasi Akademik dan Self-Control pada Mahasiswa Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Makara Seri Sosial Humaniora, 17(1): 1-18.

Warsiyah, 2013. Perilaku Menyontek Mahasiswa Muslim (Pengaruh Tingkat Keimanan, Prokrastinasi Akademik dan Sikap terhadap Menyontek pada Perilaku Menyontek Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo). Semarang: IAIN Walisongo. Tesis

Whitley, B. E., & Spiegel, P. 2002. Academic Dishonesty. London: Lawrence Erlbaum Associates.

Witherspoon, M., et al. 2010. Academic Dishonesty of Under Graduater: Methods of Cheating. Denver, Colorado. Paper presented at The Annual Meeting of The American Educational Research Association in May.