37
Lampiran 1 DATA HASIL PENELITIAN Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan HDL Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Nama : Kiki Adi Prasetiyo NIM : 1513353017 Jurusan : Analis Kesehatan No Kode Sampel Diagnosis Umur Jenis Kelamin Kadar Glukosa Kadar LDL Kadar HDL 1 MYD DM tipe 2 46 L 111 133 44 2 SKH DM tipe 2 50 P 156 153 37 3 SGM DM tipe 2 56 P 163 160 30 4 MFK DM tipe 2 58 P 128 144 41 5 HY DM tipe 2 46 L 140 155 37 6 SFH DM tipe 2 60 P 129 132 42 7 NYT DM tipe 2 50 P 146 159 39 8 FD DM tipe 2 55 L 117 140 44 9 SWY DM tipe 2 54 P 135 150 39 10 STN DM tipe 2 55 P 132 147 38 11 RMY DM tipe 2 46 P 125 140 42 12 RDA DM tipe 2 46 P 122 134 43 13 SKR DM tipe 2 47 L 115 132 42 14 CSN DM tipe 2 50 P 130 141 41 15 RN DM tipe 2 51 P 122 138 33 16 ER DM tipe 2 62 P 192 160 24 17 EMW DM tipe 2 49 P 133 146 38 18 SH DM tipe 2 58 P 130 143 40 19 HLH DM tipe 2 51 P 128 138 39 20 AR DM tipe 2 60 L 119 133 44 21 ATK DM tipe 2 47 P 132 142 40 22 PA DM tipe 2 55 L 135 144 40 23 RT DM tipe 2 59 P 122 140 42 24 AMH DM tipe 2 58 P 152 158 28 25 NL DM tipe 2 58 P 139 147 37 26 ADN DM tipe 2 60 L 111 131 43 27 VR DM tipe 2 60 L 129 139 40

Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Lampiran 1

DATA HASIL PENELITIAN

Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan HDL Penderita

Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek

Nama : Kiki Adi Prasetiyo

NIM : 1513353017

Jurusan : Analis Kesehatan

No Kode

Sampel Diagnosis Umur

Jenis

Kelamin

Kadar

Glukosa

Kadar

LDL

Kadar

HDL

1 MYD DM tipe 2 46 L 111 133 44

2 SKH DM tipe 2 50 P 156 153 37

3 SGM DM tipe 2 56 P 163 160 30

4 MFK DM tipe 2 58 P 128 144 41

5 HY DM tipe 2 46 L 140 155 37

6 SFH DM tipe 2 60 P 129 132 42

7 NYT DM tipe 2 50 P 146 159 39

8 FD DM tipe 2 55 L 117 140 44

9 SWY DM tipe 2 54 P 135 150 39

10 STN DM tipe 2 55 P 132 147 38

11 RMY DM tipe 2 46 P 125 140 42

12 RDA DM tipe 2 46 P 122 134 43

13 SKR DM tipe 2 47 L 115 132 42

14 CSN DM tipe 2 50 P 130 141 41

15 RN DM tipe 2 51 P 122 138 33

16 ER DM tipe 2 62 P 192 160 24

17 EMW DM tipe 2 49 P 133 146 38

18 SH DM tipe 2 58 P 130 143 40

19 HLH DM tipe 2 51 P 128 138 39

20 AR DM tipe 2 60 L 119 133 44

21 ATK DM tipe 2 47 P 132 142 40

22 PA DM tipe 2 55 L 135 144 40

23 RT DM tipe 2 59 P 122 140 42

24 AMH DM tipe 2 58 P 152 158 28

25 NL DM tipe 2 58 P 139 147 37

26 ADN DM tipe 2 60 L 111 131 43

27 VR DM tipe 2 60 L 129 139 40

Page 2: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 3: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Lampiran 2

Frequencies

Statistics

Kadar Glukosa

Darah responden

Kadar LDL

responden

Kadar HDL

responden

N Valid 34 34 34

Missing 0 0 0

Mean 136.50 145.74 38.00

Median 132.00 144.00 40.00

Mode 122 140 40

Std. Deviation 19.599 9.551 5.135

Variance 384.136 91.231 26.364

Range 81 30 20

Minimum 111 131 24

Maximum 192 161 44

Sum 4641 4955 1292

Percentiles 25 122.00 138.75 36.00

50 132.00 144.00 40.00

75 147.00 155.00 42.00

persentaseLDL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid borderrline 33 97.1 97.1 97.1

tinggi 1 2.9 2.9 100.0

Total 34 100.0 100.0

persentaseHDL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid normal 28 82.4 82.4 82.4

rendah 6 17.6 17.6 100.0

Total 34 100.0 100.0

NPar Tests

Page 4: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

kadar glukosa darah responden 34 136.50 19.599 111 192

kadar LDL responden 34 145.74 9.551 131 161

kadar HDL responden 34 38.00 5.135 24 44

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kadar glukosa darah

responden

kadar LDL

responden

kadar HDL

responden

N 34 34 34

Normal Parametersa Mean 136.50 145.74 38.00

Std. Deviation 19.599 9.551 5.135

Most Extreme Differences Absolute .178 .108 .195

Positive .178 .108 .121

Negative -.097 -.101 -.195

Kolmogorov-Smirnov Z 1.035 .631 1.136

Asymp. Sig. (2-tailed) .234 .820 .151

Correlations

Correlations

kadar glukosa darah

responden

kadar LDL

responden

kadar HDL

responden

kadar glukosa darah

responden

Pearson Correlation 1 .861** -.830

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 34 34 34

kadar LDL responden Pearson Correlation .861** 1 -.725

**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 34 34 34

kadar HDL responden Pearson Correlation -.830** -.725

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 34 34 34

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 5: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Lampiran 3

INFORMED CONSENT

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

AssalamualaikumWr.Wb.

Perkenalkan nama saya, Kiki Adi Prasetiyo mahasiswa DIV Jurusan

Analis Kesehatan Poltekkes Tanjung karang. Saya bermaksud akan melakukan

penelitian mengenai “Hubungan Kadar Glukosa Darah Dengan Kolesterol LDL

dan HDL Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek ”.

Penelitian ini dilakukan sebagai tahap akhir dalam penyelesaian studi di

Politeknik Kesehatan Tanjungkarang. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan

April-Juni 2019. Saya harap Bapak/Ibu/Saudara/Saudari bersedia untuk ikut serta

dalam penelitian saya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar

glukosa darah dengan kolesterol LDL dan HDL pada penderita diabetes mellitus

tipe 2 Di RSUD. Dr. H. Abdoel Moeloek, sehingga hasil penelitian ini dapat

memberi keuntungan berupa informasi kepada Bapak/ Ibu/Saudara/Saudari

tentang mengetahui hubungan kadar glukosa darah dengan kadar kolesterol LDL

dan HDL pada penderita diabetes mellitus tipe 2 Di RSUD. Dr. H. Abdoel

Moeloek. Dalam penelitian ini saya akan mengambil darah vena dari pergelangan

siku Bapak/Ibu/Saudara/Saudari sebanyak 2 mL. Pengambilan darah ini hanya

dilakukan satu kali dan menyebabkan sedikit rasa sakit dalam penusukan jarum

dan pelepasan jarum saat melakukan pengambilan darah. Darah ini akan diperiksa

untuk mengetahui kadar kolesterol LDL dan HDL.

Ada resiko terjadinya hematoma atau terjadi memar kebiruan berkaitan

dengan pengambilan darah vena. Tetapi Bapak/Ibu/Saudara/Saudari tidak perlu

khawatir karena terjadinya hematoma wajar terjadi dalam proses pengambilan

darah dan dapat diatasi dengan cara-cara sederhana seperti istirahat, mengompres

bagian di sekitar yang bengkak atau kebiruan, dan meninggikan bagian yang

terluka atau juga dapat diobati dengan salep khusus hematoma (salep

Thrombopop) yang akan disediakan oleh peneliti. Jika keadaan bagian bekas

Page 6: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

pengambilan darah semakin memburuk, maka responden dapat menghubungi

peneliti melalui nomor peneliti, yaitu 089691717289.

Seandainya Bapak/Ibu/Saudara/Saudari tidak menyetujui cara ini,

Bapak/Ibu/Saudara/Saudari boleh tidak berpartisipasi dalam penelitian ini. Untuk

itu Bapak/Ibu/Saudara/Saudari tidak akan dikenakan sanksi apapun. Indentitas

Bapak serta hasil pemeriksaan dari penelitian ini akan saya jaga kerahasiannya.

Setelah Bapak membaca maksud dan tujuan penelitian di atas, maka saya

berharap Bapak/Ibu/Saudara/Saudari bersedia menjadi responden saya, dan dapat

mengisi lembar persetujuan menjadi responden penelitian. Atas perhatian dan

kerjasama dari pihak responden dan wali responden, saya ucapan terimakasih.

WassalamualaikumWr.Wb.

Page 7: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Lampiran 4

Page 8: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Lampiran 5

Page 9: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Lampiran 6

DOKUMENTASI PENELITIAN

Melakukan penelusuran

rekam medik pasien

Menanyakan Informed

consent kepada keluarga

pasien

Melakukan

pengambilan sampel

penelitian

Melakukan pemeriksaan

LDL dan HDL dengan alat

ILAB 650

Melakukan pencatatan

hasil

Page 10: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Lampiran 7

Page 11: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 12: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 13: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 14: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 15: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Lampiran 8

Page 16: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Lampiran 9

Page 17: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 18: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Lampiran 10

Page 19: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 20: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 21: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 22: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Lampiran 11

Page 23: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 24: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Lampiran 12

Page 25: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 26: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 27: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 28: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 29: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 30: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 31: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …
Page 32: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Lampiran 13

HUBUNGAN KADAR GLUKOSA DARAH DENGAN

KOLESTEROL LDL DAN HDL PENDERITA DIABETES

MELLITUS TIPE 2 DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK

Kiki Adi Prasetiyo

1, Sri Ujiani

1, Nurminha

1

1Program Studi D IV Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Abstrak

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik

hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.

Meningkatnya prevalensi DM di negara berkembang termasuk Indonesia menyebabkan penyakit

degeneratif seperti penyakit jantung koroner (PJK), hipertensi, dan hiperlipidemia.

Hiperlipidemia/dislipidemia akan menimbulkan gangguan metabolisme lipoprotein yang sering

disebut sebagai trias lipid meliputi peningkatan kadar trigliserida, LDL dan penurunan kadar

HDL.Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar glukosa darah dengan kadar

kolesterol LDL dan HDL pada penderita DM tipe 2 di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. Jenis

penelitian adalah analitik dengan desaign cross sectional dengan uji korelasi Pearson. Penelitian

ini dilakukan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, pada bulan April sampai Juni 2019. Sampel yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 34 sampel. Hasil penelitian ini didapakan p Value 0,000

(p < 0,05), sehingga dapat disimpulkan ada hubungan bermakna antara kadar glukosa darah

dengan kadar kolesterol LDL pada penderita DM tipe 2 dan p Value 0,000 (p < 0,05), sehingga

dapat disimpulkan ada hubungan bermakna antara kadar glukosa darah dan kadar kolesterol HDL

pada penderita DM tipe 2.

Kata Kunci : Glukosa, LDL, HDL dan DM Tipe 2

RELATIONSHIP OF BLOOD GLUCOSE LEVELS WITH

CHOLESTEROL LDL AND HDL PATIENTS DIABETES

MELLITUS TYPE 2 IN RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a group of metabolic diseases characterized by hyperglycemia that

occurs due to abnormal insulin secretion, insulin action or both. The increasing prevalence of DM

in developing countries including Indonesia causes degenerative diseases such as coronary heart

disease (CHD), hypertension, and hyperlipidemia. Hyperlipidemia / dyslipidemia will cause

lipoprotein metabolism disorders which are often referred to as triac lipids include increased levels

of triglycerides, LDL and decreased levels of HDL. H. Abdul Moeloek. This type of research is

analytic with cross sectional design with Pearson correlation test. This research was conducted at

Dr. H. Abdul Moeloek, from April to June 2019. Samples used in this study were 34 samples. The

results of this study were obtained p Value 0,000 (p <0.05), so it can be concluded that there is a

significant relationship between blood glucose levels with LDL cholesterol levels in patients with

type 2 DM and p Value 0,000 (p <0.05), so it can be concluded Significant relationship between

blood glucose levels and HDL cholesterol levels in people with type 2 diabetes.

Key Words : Glucose, LDL, HDL, Type 2 DM

Page 33: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Pendahuluan

Glukosa termasuk karbohidrat jenis

monosakarida yang merupakan karbohidrat

paling sederhana. Karbohidrat dalam makanan

diserap ke dalam aliran darah sebagai glukosa

dan gula lain diubah menjadi glukosa di hati.

Glukosa merupakan prekursor untuk sintesis

semua karbohidrat lain di tubuh seperti glikogen

untuk penyimpanan, ribosa dan deoksiribosa

dalam asam nukleat, galaktosa dalam laktosa

susu, kombinasi dengan lipid dalam glikolipid,

dan kombinasi dengan protein dalam

glikoprotein dan proteoglikan (Murray, 2012).

Pada individu yang normal, kadar

glukosa dalam keadaan puasa berkisar 60-80

mg/dl dan setelah makan (post prandial) berkisar

antara 120-160 mg/dl (Pranadji, 2006). Nilai

normal kadar glukosa darah sewaktu berkisar

antara 140-200 mg/dl (Shadine, 2010).

Peningkatan kadar glukosa darah (hipergligemia)

terjadi akibat dari pankreas yang tidak

memproduksi insulin yang cukup atau tidak

dapat mengunakan insulin yang diproduksi

secara efektif disebut diabetes mellitus

(Kemenkes RI, 2014).

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu

kelompok penyakit metabolik dengan

karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena

kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-

duanya. Hiperglikemia pada DM berhubungan

dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau

kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata,

ginjal, syaraf, jantung dan pembuluh darah

(Pusnamasari, 2009).

Diabetes mellitus adalah penyebab utama

kematian dan kecacatan di seluruh dunia.

Prevalensi globalnya sekitar 8% pada tahun 2011

dan diperkirakan akan meningkat menjadi 10%

pada tahun 2030. Hampir 80% penderita diabetes

tinggal di negara berpenghasilan rendah dan

menengah (WHO, 2014). Indonesia menempati

peringkat ke tujuh di dunia dan prevalensi orang

dengan DM di Indonesia meningkat dari 5,7%

(2007) menjadi 6,9% (2013). Diabetes dengan

komplikasi merupakan kematian tertinggi ke tiga

di Indonesia (WHO, 2016).

Data Riskesdas tahun 2018, menyatakan

prevalensi DM berdasarkan diagnosis dokter

pada penduduk semua umur di Indonesia dengan

jumlah total 1.017.290 kasus. Lampung menurut

data Riskesdas 2018 diperoleh data DM yang

telah didiagnosa dokter yaitu 1,0% dengan

jumlah 32.148 individu (Riskesdas, 2018).

Meningkatnya prevalensi DM di negara

berkembang termasuk Indonesia akibat

kemakmuran, pendapatan perkapita, dan

perubahan pola hidup terutama di kota-kota besar

menyebabkan penyakit degeneratif seperti

penyakit jantung koroner (PJK), hipertensi,

hiperlipidemia dan lain-lain (Suyono, 2013).

Hiperlipidemia / dislipidemia akan

menimbulkan gangguan metabolisme lipoprotein

yang sering disebut sebagai trias lipid meliputi

peningkatan kadar trigliserida, Low Density

Lipoprotein (LDL) dan penurunan kadar High

Density Lipoprotein (HDL) (Arisman, 2013).

Metabolisme lipoprotein pada keadaan

resistensi insulin sedikit berbeda dengan keadaan

normal. Dalam keadaan normal tubuh

menggunakan glukosa sebagai sumber energi.

Pada keadaan resistensi insulin lipolisis

trigliserida meningkat sehingga menghasilkan

asam lemak bebas berlebihan. Asam lemak bebas

akan memasuki peredaran darah, sebagian akan

digunakan sebagai sumber energi dan sebagaian

akan dibawa ke hati. Di hati asam lemak bebas

akan kembali menjadi trigliserid dan bagian dari

VLDL. VLDL pada resistensi insulin akan kaya

dengan trigliserida, sehingga trigliserida yang

banyak di VLDL akan bertukar dengan

kolesterol ester dari kolesterol LDL dan HDL.

Hal ini akan menghasilkan LDL dan HDL yang

kaya dengan trigliserida tetapi kurang kolesterol

ester. Oleh karena itu pada resistensi insulin

terjadi kelainan lipid yang khas atau disebut lipid

triad (Adam, 2009).

Hasil penelitian yang dilakukan Rosidah

( 2017) di Klinik As Assyifa Pucuk Lamongan

didapatkan 30 kasus penderita diabetes mellitus

dan terdapat hubungan yang sangat signifikan

antara kadar glukosa darah dengan kenaikan

kadar trigliserida pada penderita diabetes

mellitus (Rosidah, 2017).

RSUD. Dr. H. Abdoel Moeloek

merupakan Rumah Sakit tipe B di Provinsi

Lampung yang menerima rujukan dari beberapa

Rumah Sakit tipe C di Provinsi Lampung.

Jumlah pasien DM yang melakukan pemeriksaan

di Rumah Sakit cukup banyak setiap bulannya

dan menempati urutan ke 3 dari 10 penyakit

terbanyak. Berdasarkan data yang diperoleh pada

tahun 2010 berjumlah 6279 kunjungan, tahun

2011 sebanyak 5744 kunjungan, tahun 2012

terdapat 4248 kunjungan, tahun 2013 terdapat

6972 kunjungan dan pada tahun 2014 pada bulan

Januari sampai Agustus terdapat 581 kunjungan

(Rohmah, 2017 ).

Berdasarkan uraian di atas hingga peneliti

melakukan penelitian tentang hubungan

kadar glukosa darah dengan kolesterol LDL

dan HDL penderita diabetes mellitus tipe 2

di RSUD. Dr. H. Abdoel Moeloek.

Page 34: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

distribusi frekuensi kadar glukosa darah

puasa, kolesterol LDL dan HDL penderita

diabetes mellitus tipe 2, persentase penderita

diabetes mellitus tipe 2 berdasarkan kadar

kolesterol LDL, persentase penderita

diabetes mellitus tipe 2 berdasarkan kadar

kolesterol HDL dan mengetahui hubungan

kadar glukosa darah dengan kadar kolesterol

LDL dan HDL penderita diabetes mellitus

tipe 2 di RSUD. Dr. H. Abdoel Moeloek

Metode

Jenis penelitian adalah analitik dengan

desaign cross sectional. Variabel terikat adalah

kadar kolesterol LDL dan HDL. Variabel bebas

adalah kadar glukosa darah. Populasi penelitian

ini adalah 92 penderita diabetes melitus tipe 2 di

RSUD. Dr. H. Abdoel Moeloek. Sampel

penelitian ini sebanyak 34 pasien yang sesuai

dengan kriteria inklusi sebagai responden

penelitian. Pada penelitian ini kadar glukosa

darah yang diteliti adalah kadar glukosa darah

puasa. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan

April sampai Juni 2019 Di RSUD. Dr. H. Abdoel

Moeloek. Analisa data yang digunakan pada

penelitian ini adalah analisa bivariat dengan uji

korelasi Pearson.

Hasil

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan

hasil sebagai berikut :

Tabel 1. Distribusi frekuensi kadar glukosa

darah puasa, kolesterol LDL dan

HDL

Data pada Tabel 1. menunjukkan kadar

glukosa darah puasa rata-rata penderita DM tipe

2 adalah 136,50 mg/dL. Kadar glukosa darah

puasa terendah adalah 111 mg/dL dan yang

tertinggi adalah 192 mg/dL. Kadar kolesterol

LDL rata-rata penderita DM tipe 2 adalah

145,74 mg/dL dengan nilai kolesterol LDL

terendah penderita DM tipe 2 yang menjadi

responden penelitian adalah 131 mg/dL dan

tertinggi adalah 161 mg/dL. Kadar kolesterol

HDL rata-rata penderita DM tipe 2 adalah 38,00

mg/dL dengan nilai kolesterol HDL terendah

penderita DM tipe 2 yang menjadi responden

penelitian adalah 24 mg/dL dan tertinggi adalah

44 mg/dL.

Gambar 1. menunjukkan bahwa

persentase penderita DM tipe 2 terhadap kadar

kolesterol LDL didapatkan 33 responden berada

dilevel borderline (97,1%) dan 1 responden

memiliki kadar tinggi (2,9%).

Gambar 2. menunjukkan bahwa

persentase penderita DM tipe 2 terhadap kadar

kolesterol HDL didapatkan 28 responden

memiliki kadar kolesterol HDL yang normal

(82,4%) dan 6 responden memeliki kadar

kolesterol HDL yang rendah (17,6%).

Tabel 2. Uji Normalitas Data Npar Test pada

Penderita DM tipe 2

Data pada Tabel 2. menunjukkan bahwa

kedua data tersebut memiliki nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) menghasilkan nilai >0,05, artinya

kedua data dinyatakan terdistribusi normal. Data

dapat dilanjutkan ke uji korelasi pearson

dikarenakan data terdistribusi normal.

Tabel 3. Hasil Uji Korelasi Pearson Kadar

Glukosa Darah dengan Kadar

Variabel Rata-rata Terendah Tertinggi

Glukosa

Darah

(mg/dL)

136,50 111 192

Kolestero

l LDL

(mg/dL)

145,74 131 161

Kolestero

l HDL

(mg/dL)

38,00 24 44

Variabel Asymp. Sig. (2-tailed)

Glukosa Darah 0,234

LDL 0,820

HDL 0,151

Borderline (97,1%)

Tinggi (2,9%)

Normal (82,4%)

Rendah (17,6%)

Page 35: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Kolesterol LDL pada Penderita DM

tipe 2

Variabel Jumlah r p Value

Glukosa Darah

dengan LDL 34 0,861 0,000

Data pada Tabel 3. menunjukkan bahwa

korelasi antara kadar glukosa darah dengan kadar

kolesterol LDL terbentuk pola positif, artinya

semakin tinggi kadar glukosa darah, maka kadar

kolesterol LDL pasien DM tipe 2 semakin tinggi.

Hubungan tersebut masuk kedalam hubungan

kuat dengan Pearson’s correlation (r) sebesar

0,861. Hasil uji statistik menunjukkan p Value

0,000 yang berarti p < 0,05, sehingga dapat

disimpulkan ada hubungan bermakna antara

kadar glukosa darah dengan kadar kolesterol

LDL pada penderita DM tipe 2.

Tabel 4. Hasil Uji Korelasi Pearson Kadar

Glukosa Darah dengan Kadar

Kolesterol HDL pada Penderita DM

tipe 2

Variabel Jumlah R p Value

Glukosa Darah

dengan HDL 34 -0,830 0,000

Data pada Tabel 4. menunjukkan bahwa

korelasi antara kadar glukosa darah dengan kadar

kolesterol HDL terbentuk pola negatif, artinya

semakin tinggi kadar glukosa darah, maka kadar

kolesterol HDL pasien DM tipe 2 semakin

rendah. Hubungan tersebut masuk kedalam

hubungan kuat dengan Pearson’s correlation (r)

sebesar -0,830. Hasil uji statistik menunjukkan p

Value 0,000 yang berarti p < 0,05, sehingga

dapat disimpulkan ada hubungan bermakna

antara kadar glukosa darah dan kadar kolesterol

HDL pada penderita DM tipe 2.

Pembahasan

Hasil penelitian kadar glukosa darah

pada penderita DM Tipe 2 terhadap 34

responden memiliki nilai rata rata adalah 136,50

mg/dL dengan nilai terendah 111 mg/dl dan nilai

tertingi adalah 192 mg/dl. Peningkatan kadar

glukosa darah (hiperglikemia) pada penderita

DM terjadi akibat dari pankreas yang tidak

memproduksi insulin yang cukup atau tidak

dapat mengunakan insulin yang diproduksi

secara efektif (Kemenkes RI, 2014). Peningkatan

kadar glukosa darah menyebabkan penyakit

degeneratif seperti penyakit jantung koroner

(PJK), hipertensi, hyperlipidemia (Suyono,

2013).

Berdasarkan penelitian rata-rata kadar

kolesterol LDL pada penderita DM tipe 2 adalah

145,74 mg/dl dengan nilai terendah adalah 131

mg/dl dan nilai tertinggi adalah 161 mg/dl.

Sebanyak 33 responden (97,1%) mengalami

tingkat kenaikan kadar kolesterol LDL yang

berada di level borderline dan terdapat 1

responden (2,9%) yang memiliki kadar kolesterol

LDL tinggi. Pada penderita DM tipe 2 tidak

dapat menggunakan glukosa sebagai sumber

energi. hormone sensitive lipase di jaringan

adiposa menjadi aktif sehingga lipolisis

trigliserida di jaringan adiposa akan meningkat

dan mengakibatkan asam lemak bebas yang

berlebihan. Asam lemak bebas akan memasuki

aliran darah dan sebagian digunakan sebagai

sumber energi dan sebagian lagi dibawa ke hati,

dimana di hati digunakan sebagai bahan

pembuatan trigliserida. Di hati asam lemak bebas

diubah menjadi trigliserida dan juga menjadi

bagian dari VLDL. VLDL pada keadaan

resistensi insulin ini akan kaya trigliserida

(Adam, 2009). Trigliserida yang banyak terdapat

di VLDL dalam sirkulasi akan bertukar dengan

kolesterol ester dari kolesterol LDL, sehingga

menghasilkan LDL yang kaya akan trigliserida

tapi kurang kolesterol ester. Trigliserida dalam

LDL tersebut dihidrolisis oleh enzime hepatic

lipase yang biasanya tinggi pada resistensi

insulin, sehingga menghasilakan LDL kecil

tetapi padat (small dense LDL). Small dense

LDL ini mudah teroksidasi sehingga mudah

menerobos endotel masuk kedalam pembuluh

darah.

Berdasarkan penelitian kadar kolesterol

HDL pada penderita DM tipe 2 menunjukan 28

responden (82,4%) memiliki kadar kolesterol

HDL normal dan 6 responden (17,6%) memiliki

kadar HDL yang rendah. didapatkan rerata kadar

kolesterol HDL adalah 38,00 mg/dL. Pada

penderita DM tipe 2 asam lemak akan meningkat

dan akan memasuki aliran darah dan sebagian

digunakan sebagai sumber energi dan sebagian

lagi dibawa ke hati, dimana di hati digunakan

sebagai bahan pembuatan trigliserida. Di hati

asam lemak bebas diubah menjadi trigliserida

dan juga menjadi bagian dari VLDL. Trigliserida

VLDL besar juga dipertukarkan dengan

kolesterol ester dari HDL yang akan

menghasilkan HDL dengan sedikit kolesterol

Page 36: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

ester tapi kaya trigliserida. HDL seperti demikian

mudah dikatabolisme oleh ginjal sehingga

jumlah HDL serum akan menurun (Adam,2009).

Penurunan kolesterol HDL disebabkan

peningkatan trigliserida sehingga terjadi transfer

trigliserida ke HDL (Adam, 2009).

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa

korelasi antara kadar glukosa darah dengan kadar

kolesterol LDL terbentuk pola positif, artinya

semakin tinggi kadar glukosa darah, maka kadar

kolesterol LDL pasien DM tipe 2 semakin tinggi.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa

korelasi antara kadar glukosa darah dengan kadar

kolesterol HDL terbentuk pola negatif, artinya

semakin tinggi kadar glukosa darah, maka kadar

kolesterol HDL pasien DM tipe 2 semakin

rendah.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori

bahwa dislipidemia pada DM tipe 2 ditandai

dengan peningkatan kolesterol LDL dan

penurunan kolesterol HDL. Peningkatan kadar

LDL dan Penurunan kadar kolesterol HDL dalam

darah akan meningkatkan risiko aterosklerosis

(Sherwood, 2001).

Atherosklerosis terjadi karena adanya

kerusakan dan mengakibatkan perubahan

permeabilitas endotel pembuluh darah.

Kerusakan endotel dalam kasus adanya

dislipidemia karena terjadinya cedera toksik pada

endotel. Dengan adanya kerusakan endotel,

faktor pertumbuhan (Growth factor) akan

dilepaskan dan akan merangsang masuknya

monosit dan lipid beserta komponen nya masuk

kedalam endotel pembuluh darah. Monosit yang

terangsang tadi akan menyusup diantara sel

endotel dan mengambil posisi di dalam sub

endotel. Di subendotel monosit akan berubah

menjadi makrofag yang disebabkan adanya

Macrofag Colony Stimulating Factor yang

dicetuslan adanya oksidasi komponen lipid.

Makrofag sendiri berfungsi untuk memakan dan

membersihkan lipid dan komponennya yang

sudah teroksidasi melalui scavenger receptor.

Scavenger receptor inilah yang akan

menyebabkan terjadinya pembentukan sel busa

(foam cell) dan sebagai cikal bakal terbentuknya

fatty streak (Price, 2005).

Fatty streak merupakan penumpukan

lipid di subintima pembuluh darah yang

merupakan lesi awal dari atherosklerosis dan

menjadi plak fibrosa. Plak yang matang akan

mengalmi ruptur dan merusak pembuluh darah.

Rupturnya plak fibrosa akan merangsang adhesi,

aktivitas dan agregasi trombosit. Proses agregasi

trombosit akan meningkatkan terjadinya

koagulasi darah dan menyebabkan timbulnya

pembentukan trombus. Trombus yang terbentuk

akan menyumbat percabangan pembuluh darah

di serebral. Jika pembentukan trombus terjadi

diluar pembuluh darah serebral (ekstranial) dan

terlepas yang dinamakan emboli akan

menyumbat pembuluh darah di serebral.

Penyumbatan pembuluh darah darah di serebral

menyebabkan suplai oksigen ke serebral akan

meningkatkan sistem kolateral

mengkompensasinya. Jika kompensasi tersebut

tidak dapat terlaksana akan menyebabkan

penyakit serebral yang mendadadk atau stroke

(Corwin, 2008).

Pengontrolan kadar glukosa darah pada

penderita DM tipe 2 dapat dilakukan dengan

mengatur gaya hidup dengan cara yaitu pola

makan dengan frekuensi 2 kali sehari, makan

tidak sampai kenyang dan mengurangi makanan

yang manis. Sedangkan dalam melakukan

aktifitas fisik penderita DM tipe 2 juga harus

rutin melakukan jalan pagi, olahraga dan

melakukan aktifitas yang mengeluarkan keringat

(Juwita, 2018).

Saran, diharapkan penderita DM tipe 2

dapat mengontrol kadar glukosa darah dengan

cara mengatur pola makan dan pola hidupnya

dengan membatasi makanan yang mengandung

lemak dan gula dibarengi dengan melakukan

olahraga yang teratur agar tidak terjadi

komplikasi akibat dari peningkatan kadar

kolesterol LDL dan penurunan kadar kolesterol

HDL.

Bagi penderita DM tipe 2 sebaiknya

melakukan pemeriksaan profil lipid agar dapat

dilakukan penanganan secara dini akibat dari

peningkatan kadar kolesterol LDL dan

penurunan kadar kolesterol.

Daftar Pustaka

Arisman, 2014, Obesitas, Diabetes Mellitus, &

Displidemia, EGC, Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Kementerian Kesehatan RI 2018, Riset

Kesehatan Dasar 2018, Jakarta.

Champe, Pamela C; Harvey, Richard A; Ferrier,

Denise R, 2011. Biokimia: Ulasan

Gambar, Jakarta: EGC.

Corwin, E. J. Buku Saku Patofisiologi, ed 3 (ed

Egi Komara Yuda et al). Jakarta.

EGC. 2008

Juwita; Febrina., 2018. Model Pengendalian

Kadar Glukosa Darah Penderita Diabetes

Mellitus. Jurnal Endurance

Page 37: Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan Kolesterol LDL dan …

Kementerian Kesehatan RI 2014, Pusat Data

dan Informasi, Jakarta Selatan.

Murray, Robert K; Granner, Daryl K; Rodwell,

Victor W, 2012. Biokimia Harper,

Jakarta: EGC.

Purnamasari, Dyah, 2009, Diagnosis dan

Klasifikasi Diabetes Melitus Buku Ajar

Ilmu Penyakit Dalam. edisi 5. Pusat

Penerbit FK UI. Jakarta

Rosidah; Mahmudah, Maghfirotul., 2017.

Hubungan Kadar Glukosa Darah dengan

Kenaikan Kadar Trigliserida pada

Penderita Diabetes Mellitus Di Klinik As

Syifa Puncuk Lamongan. Jurnal Sains,

Vol.7 No.13.

Shadine, Mahannad, 2010. Mengenal Penyakit

Hipertensi, Sroke, dan Serangan Jantung

Pencegahan dan Pengobatan Alternatif.

Keenbooks.

Suyono, Selamet, 2013, Penatalaksanaan

Diabetes Melitus Terpadu, FKUI,

Jakarta.

World Health Organization 2016, Diabetes Fakta

dan Angka, Available at:

http://www.8-whd2016-diabetes-facts-

and-numbers-indonesian.pdf [Diakses

November 14, 2018].