28
Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi di Rumah Sakit UKRIDA Oleh: Susi Sugiarti 10.2007.046

Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi di Rumah Sakit UKRIDA

Oleh:

Susi Sugiarti

10.2007.046

Universitas Kristen Krida Wacana

2014

Daftar Isi

Page 2: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

Daftar Isi................................................................................................................ (i)

Kata Pengantar....................................................................................................... (ii)

Abstrak................................................................................................................... (iii)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1

1.2 Permasalahan ...................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................. 2

1.4 Manfaat penulisan................................................................................ 2

BAB II

KAJIAN PUSTAKA............................................................................................. 3

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1pengumpulan Data ............................................................................... 7

3.2 Tempat dan Waktu Pengumpulan Data............................................... 7

3.3 Variabel................................................................................................ 7

3.4 Populasi dan Sampel ........................................................................... 8

3.5 Desain penelitian ................................................................................ 8

3.6 Analisa Data ........................................................................................ 8

BAB IV

HASIL PENELITIAN........................................................................................... 9

BAB V

PEMBAHASAN.................................................................................................... 15

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan.......................................................................................... 16

6.2 Saran.................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 3: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan

izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ’’

Hubungan Faktor Usia, Hipertensi, Rokok, Dan Pendidikan Terhadap BBLR Periode Juli 2014

Di Rumah Sakit Umum UKRIDA” tepat pada waktunya. Tugas ini ditujukan untuk memenuhi

tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian. Dan juga kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr Djap Hadi Susanto selaku dosen pembimbing mata kuliah metodelogi peneliatian.

2. Orangtua saya yang selalu ada di hati, terima kasih atas kesetiaan serta nasihat dan motivasi

yang telah diberikan.

3. Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran

dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam

isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan

kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan

makalah ini. Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat,

khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Page 4: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

Abstrak

Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu penyebab utama

kematian bayi di dunia, terutama dinegara berkembang. Di Indonesia diperkirakan sekitar 400.000-

900.000 bayi dilahirkan dengan BBLR setiap tahunnya. BBLR sangat berhubungan dengan morbiditas

dan mortalitas neonatus. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kejadian BBLR diantaranya

karakteristik ibu seperti umur, paritas, jarak kelahiran, antenatal care, dan riwayat penyakit ibu. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik ibu hamil dengan kejadian BBLR yang

dilakukan secara deskriptif analitik observasional dengan pendekatan crossectional terhadap 300 ibu yang

melahirkan bayi BBLR dan yang melahirkan bayi dengan berat lahir normal di Rumah Sakit UKRIDA

periode 2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara karakteristik ibu hamil

berdasarkan umur, hipertensi, aktivitas merokok, dan pendidikan dengan kejadian bayi BBLR.

Kata kunci: BBLR, karakteristik ibu hamil

Abstract

Low birth weight is one of the causes of the death of babies around the world. In Indonesia, it

is estimated that around 400,00-900,000 low birth weight babies are delivered every year. Low birth

weight babies are highly related to foetal and neonatal mortality and morbidity. There are several

influencing factors in the prevalence of low birth weight babies, one of them is the characteristics of the

pregnant mothers, including the maternal age, parity, inter-pregnancy interval, antenatal care, and the

mothers’ medical history.

This study aims to determine the relationship between the characteristics of pregnant women with LBW

conducted a descriptive cross-sectional observational analytic approach to the 300 mothers who gave

birth to LBW babies and give birth to babies with normal birth weight in Hospital UKRIDA period of

2014. Results of this study indicate that there are the relationship between maternal characteristics by

age, hypertension, smoking activity, and education with incidence of LBW infants.

Keywords: low birth weight babies, characteristics of pregnant mothers

Page 5: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun mental yang baik sejak awal kehidupan di

masa bayi sangat penting artinya dalam tahap tumbuh kembangnya hingga mencapai masa

kedewasaannya. Secara Internasional, Bayi Berat Lahir Rendah masih dipandang sebagai

masalah kesehatan yang cukup menonjol karena mempunyai risiko yang cukup tinggu untuk

mengalami kematian pada masa neonatal sebesar 40 kali dibandingkan bayi lahir dengan

berat normal. Disamping itu dalam pendapat lain, kemungkinan bayi BBLR meninggal dunia

sebelum usia 1 tahun, 17 kali lebih besar daripada bayi lahir normal. Pada masa perinatal

kemungkinan terjadinya kematian pada bayi berat lahir rendah adalah 5-13 kali lebih besar

dibandingkan bayi yang lahir dengan berat normal.

Beberapa peneliti menyimpulkan bahwa untuk menerima ide yang baru oleh masyarakat

sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan. Tingginya pendidikan masyarakat menjadi

penunjang dalam mempermudah untuk mencerna informasi yang diterima untuk dapat

dimengerti termasuk untuk menyebar luaskan program penurunan angka kematian bayi

dengan menekan angka kejadian BBLR.

Faktor ibu lainnya yakni usia ibu, paritas pertama dan terlalu sering melahirkan memberi

kontribusi penting untuk terjadinya BBLR.

Asumsi yang paling berarti bahwa mengkaji beberapa faktor yang diduga turut

berperanan terhadap kelahiran BBLR, akan menjadi informasi penting untuk menjadi dasar

bagi semua pihak dalam memecahkan berbagai permasalahan BBLR tersebut, karena itulah

menjadi alasan yang paling mendasar bagi penulis untuk melakukan penelitian tentang

hubungan beberapa faktor maternal dengan kejadian BBLR.

Page 6: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

1.2 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, adapun masalah yang dirumuskan penulis adalah:

1. Apakah ada hubungan kejadian BBLR dengan faktor umur ibu ?

2. Apakah ada hubungan kejadian BBLR dengan faktor penyakit hipertensi pada ibu?

3. Apakah ada hubungan kejadian BBLR dengan faktor kebiasaan merokok pada ibu ?

4. Apakah ada hubungan kejadian BBLR dengan faktor tingkat pendidikan ibu?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh faktor maternal

terhadap kejadian berat bayi lahir rendah di RS UKRIDA tahun 2014, khususnya faktor umur

ibu, penyakit hipertensi, kebiasaan merokok dan tingkat pendidikan pada ibu.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukan bagi RS UKRIDA dan instansi terkait yang berhubungan dengan

peningkatan kualitas pelayanan terutama ibu hamil.

2. Sebagai bahan untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan berat

badan lahir rendah.

3. Sebagai sarana bagi penulis menambah wawasan tentang pengaruh karakteristik ibu

dengan berat badan lahir rendah.

Page 7: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Faktor Usia Ibu terhadap BBLR

Wanita yang berusia kurang dari 20 tahun lebih besar kemungkinannya untuk melahirkan

bayi dengan berat badan kurang dari normal dan meninggal sebelum usia satu tahun dari

pada bayi yang dilahirkan oleh ibu berusia 20-35 tahun, demikian pula umur ibu diatas 35

tahun cenderung melahirkan bayi dengan risiko BBLR sebesar 4-5 kali.

Umur ideal untuk kehamilan yang risikonya rendah adalah pada kelompok umur 20-35

tahun. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, perempuan yang

mengalami kehamilan pada usia berisiko tinggi (35 tahun ke atas) 4,6% tidak pernah

memeriksakan kehamilan, dan yang berusia <20 tahun 5,1% memeriksakan kehamilan pada

dukun.

Kehamilan pada remaja putri sangat berisiko terhadap dirinya karena pertumbuhan linier

(tinggi badan) pada umumnya baru selasai pada usia 16-18 tahun, dan dilanjutkan dengan

pematangan rongga panggul beberapa tahun setelah pertumbuhan linier selesai.

2.2 Kajian Pengaruh Penyakit Hipertensi pada Ibu terhadap BBLR

Berdasarkan hasil penelitian tinggi rendahnya tekanan darah sistolik dan diastolik dalam

kehamilan mempunyai pengaruh terhadap berat badan lahir. Faktor tekanan darah dalam

kehamilan mempunyai pengaruh terhadap berat badan lahir. Rendahnya tekanan darah ibu

hamil berkaitan dengan gangguan vaskular yang dapat mengakibatkan rendahnya asupan

nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan oleh janin. Hal ini tentunya dapat mengakibatkan

gangguan terhadap proses tumbuh kembang janin normal.

Tekanan darah ibu hamil yang tinggi (>140/90mmHg) juga dapat mengakibatkan

gangguan pertumbuhan janin intrauterin yang tentunya akan berdampak pada berat badan

lahir. Hal ini disebabkan oleh menurunnya perfusi uteroplasenta, vasospasme, dan kerusakan

sel endotel pembuluh darah plasenta. Sedangkan pada ibu yang tekanan darah normal, tidak

Page 8: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

ditemukan kelainan-kelainan tersebut sehingga perfusi nutrisi dan oksigen untuk

pertumbuhan janin lebih adekuat.

Secara global hipertensi pada kehamilan juga merupakan salah satu dari tiga penyebab

tertinggi mortalitas dan morbiditas dari ibu bersalin. Mortalitas dan morbiditas akibat

hipertensi dalam kehamilan juga masih tinggi di Indonesia. Hal ini tentu memberikan

sumbangan besar terhadap angka kematian ibu bersalin, maupun angka kematian bayi.

2.3 Kajian Pengaruh Kebiasaan Merokok pada Ibu terhadap BBLR

Penelitian yang ditulis dalam European Heart Journal menemukan bahwa bayi yang

lahir dari seorang ibu yang merokok pada masa kehamilan, memiliki tingkat kolesterol

“baik” (HDL)  yang berdampak pada serangan jantung dan stroke di kemudian hari. Asap

rokok mengandung 2500 bahan kimia individu yang berbahaya bagi kehidupan janin.

Penelitian menunjukkan bahwa merokok saat hamil dapat memiliki dampak yang

menghancurkan dan bahkan mengancam perkembangan janin. Merokok melebihi 20 batang

sehari dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kehamilan karena dapat menimbulkan

gangguan sirkulasi intervilous plasenta sehingga mengganggu pertukaran O2 dan CO2 serta

menyebabkan darah terlalu banyak mengandung CO sehingga kapasitas pengangkutan O2 dan

CO2 makin berkurang. Dapat dipastikan bahwa tumbuh kembang janin dalam uterus akan

mengalami gangguan dalam bentuk abortus, persalinan prematur, berat badan lahir rendah

dengan perkiraan akan berkurang beratnya sekitar 200-300 gram dibandingkan dengan ibu

bukan perokok. Keuntunganya, pengaruh rokok ini tidak berlangsung lama. Oleh karena itu,

menghentikan kebiasaan merokok selama hamil cukup membantu mengurangi kemungkinan

pengaruh buruk rokok terhadap janin.

2.4 Kajian Faktor Tingkat Pendidikan Ibu dalam Kehamilan

Pendidikan mempunyai peran penting bagi suatu bangsa karena pendidikan memiliki

andil yang besar terhadap kemajuan bangsa, baik secara ekonomi maupun sosial. Kualitas

pendidikan sangat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia karena pendidikan

merupakan salah satu sarana meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Investasi

dengan meningkatkan pendidikan dan keterampilan sumber daya manusia keuntungannya

Page 9: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

tidak hanya dinikmati oleh orang yang meningkatkan pendidikan tersebut (private rate to

retum) melainkan juga dinikmati oleh masyarakat luas (social rate retum).

Tingkat pendidikan ibu sangat berpengaruh terhadap minat ibu untuk memelihara untuk

memelihara kehamilannya. Semakin tinggi pendidikan, secara tidak langsung berpengaruh

terhadap peningkatan status sosialnya. Sebaliknya pendidikan yang rendah menyebabkan

kurangnya pengetahun tentang kehamilan dan sering menjadi penyebab kurang gizi pada

bayi. Selama masa intrauteruin, asupan nutrisi yang adekuat pada ibu tidak hanya berdampak

pada kesehatan ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan janin. Dengan asupan nutrisi yang adekuat

dari hari ke hari kehamilan ibu bertambah besar dan sejalan dengan itu, janin tumbuh dan

berkembang sampai pada usia kehamilan yang matang maka janin siap dilahirkan dengan

berat badan, panjang badan, dan pertumbuhan organ fisik lainnya yang normal. Sebaliknya,

apabila ibu tidak mendapat asupan gizi yang adekuat, bayi dapat lahir dengan berat rendah

Pengetahuan maupun faktor sosial budaya serta ekonomi memang menjadi faktor sosial

budaya serta ekonomi memang menjadi faktor utama seorang ibu melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah (BBLR). Survei demografi di 40 negara (Engendering Development,

Bank Dunia, 2001) yang memperlihatkan bahwa makin tinggi tingkat pendidikan ibu, makin

rendah angka kematian bayi. Bahkan, seorang ibu yang menyelesaikan pendidikan dasar

enam tahun akan menurunkan angka kematian bayi secara signifikan dibandingkan dengan

para ibu yang tidak tamat sekolah dasar. Angka kematian bayi ini bahkan semakin rendah

bila para ibu menyelesaikan pendidikan menegah tingkat pertama.Menurut Undang-Undang

No.2 tahun 1999, pengukuran tingkat pendidikan formal digolongkan menjadi:

1. Tingkat pendidikan tinggi: yaitu minimum pernah menempuh pendidikan tinggi,

SLTA/sederajat

2. Tingkat pendidikan sedang: yaitu pendidikan SMP/sederajat

3. Tingkat pendidikan rendah: yaitu pendidikan SD/sederajat

Pekerjaan yang dijalani seseorang memiliki pengaruh terhadap akses informasi yang

lebih baik dibandingkan dengan individu yang tidak bekerja (Depkes RI, 2004). Dilihat dari

segi sosial ekonomi bagi sebagian anggota masyarakat yang mengalami krisis ekonomi atau

dengan upah dan pendapatan yang kurang untuk pemeriksaan kehamilan merupakan beban

berat, akibatnya mereka memilih untuk tidak memeriksakan kehamilannya sehingga ibu

hamil tidak memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, asupan gizi

Page 10: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

pun tidak diperhatikan. Kehidupan manusia dimulai sejak masa perjuangan hidup yang salah

satunya menghadapi kemungkinan kurangnya zat gizi yang diterima dari ibu yang

mengandungnya. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin tersebut

akan mengalami kurang gizi dan lahir dengan berat badan rendah yang mempunyai

konsekuensi kurang menguntungkan dalam kehidupan berikutnya.

Page 11: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Adapun penelitian ini adalah bersifat analitik dengan desain/pendekatan cross sectional,

dimana pengumpulan data dan pengukuran variabel penelitian dilakukan pada saat yang

sama.

3.2 Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di rumah sakit Ukrida pada bulan Juli 2014.

3.3 Pengumpulan data

Cara pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara

menggunakan kuesioner untuk data primer dan untuk sekunder di peroleh dari buku

registerasi di Rumah Sakit Ukrida tahun 2014 bulan Januari samapai Juni.

3.4 Analisa Data

a. Analisa univariat

Dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi pada tiap variabel dalam penelitian.

b. Analisa bivariat

Dilakukan untuk mengetahui hubungan antara ibu hamil yang merokok dengan kejadian

BBLR menggunakan uji statistik Chi–Square( X2). Analisa dilakukan pada tingkat

kemaknaan 95% (α=0,05) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang bermakna secara

statistik menggunakan uji SPSS versi.

3.5 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan bayi di ruang bersalin RS Ukrida

bulan Januari samapai maret yaitu sebanyak 101 orang.

Page 12: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

2. Sampel

Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode random sampling,

dengan jumlah sampel 101 ibu yang telah melahirkan

3.6 Variabel Penelitian

Dalam Penelitian ini terdapat beberapa variabel yang diteliti, yaitu sebagai berikut:

• Berat badan bayi pada waktu di lahirkan kurang dari 2500 gram dan yang lebih atau sama dengan

dari 2500gram. Variabel ini akan diukur dengan wawancara menggunakan checklist. Hasil ukur

dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu: (1) BBLR jika < 2499 gram dan (2) Normal jika >= 2500

gram. Hasil ukur tersebut berskala ordinal.

• Ibu merokok : Ibu hamil yang telah bersalin dan merokok sebelum dan atau selama hamil.

Variabel ini akan diukur dengan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil ukur dikategorikan

dalam 2 kategori, yaitu: (1) merokok (2) tidak merokok Hasil ukur tersebut berskala nominal.

• Hipertensi : Ibu hamil yang tekanan darah sistolenya >140 dan diastole >90. Variabel ini akan

diukur dengan data yang didapat dari RS Ukrida pada bulan januari sampai maret. Hasil ukur

dikategorikan dalam 2 kategori, yaitu: (1) Hipertensi (2) tidak hipertensi. Hasil ukur tersebut

berskala nomnal

• Usia ibu: Hasil pengurangan dari tanggal bulan dan tahun ibu ketika hamil dengan tanggal bulan

dan tahun kelahiran ibu. Variabel ini diukur melalui KTP ibu. Hasil ukur tersebut berskala rasio

• Pendidikan : Hasil pembelajaran, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh sekelompok ibu

melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian. Variabel ini diukur dengan wawancara dengan

menggunakan kuesioner. Hasilnya di kategorikan dalam 3 kategori, yaitu: (1) rendah, (2) sedang,

(3) tinggi. Hail ukur tersebut berskala ordinal

Page 13: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

BAB IV

HASIL PENELITIAN

1. Hubungan Umur Ibu dengan BBL

Tabel 1. Statistics

umur ibu

N Valid 140

Missing 0

Mean 23.3571

Median 22.5000

Mode 22.00

Std. Deviation 5.55039

Variance 30.807

Range 31.00

Minimum 14.00

Maximum 45.00

Tabel 2. umur ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 14 3 2.1 2.1 2.1

15 2 1.4 1.4 3.6

16 4 2.9 2.9 6.4

17 11 7.9 7.9 14.3

18 8 5.7 5.7 20.0

19 11 7.9 7.9 27.9

20 11 7.9 7.9 35.7

21 8 5.7 5.7 41.4

22 12 8.6 8.6 50.0

23 10 7.1 7.1 57.1

24 10 7.1 7.1 64.3

25 10 7.1 7.1 71.4

Page 14: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

26 4 2.9 2.9 74.3

27 1 .7 .7 75.0

28 6 4.3 4.3 79.3

29 6 4.3 4.3 83.6

30 7 5.0 5.0 88.6

31 3 2.1 2.1 90.7

32 5 3.6 3.6 94.3

33 3 2.1 2.1 96.4

35 2 1.4 1.4 97.9

36 2 1.4 1.4 99.3

45 1 .7 .7 100.0

Total 140 100.0 100.0

Dari tabel diatas rata-rata ibu yang melahirkan pada usia 23 tahun

Dari tabel diatas didapatkan hasil sel yang bernilai nol, ekspected celnya kurang dari lima, kurang

dari 20% maka digunakan penilaian korelasi pearson, didapatkan hasil 0,023 , (Asymp. Sig. 2-sided))

sehingga Ho ditolak yang artinya antara variabel umur ibu dan berat badan lahir bayi memiliki hubungan.

Adapun Proporsi dari umur ibu dengan berat badan bayi sebagai berikut:

Tabel 3. Chi-Square Tests

Value Df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 5.152a 1 .023

Continuity Correctionb 4.247 1 .039

Likelihood Ratio 5.440 1 .020

Fisher's Exact Test .035 .018

Linear-by-Linear

Association5.115 1 .024

N of Valid Casesb 140

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.43.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 15: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

Tabel 4. pendidikan ibu * bbl Crosstabulation

Bbl

Total>=2500 <2500

pendidikan ibu Sedang Count 59 23 82

Expected Count 64.4 17.6 82.0

Rendah Count 51 7 58

Expected Count 45.6 12.4 58.0

Total Count 110 30 140

Expected Count 110.0 30.0 140.0

Pada tabel ini diperlihatkan ibu yang memiliki pendidikan sedang 17,6% ( 23 orang ) memiliki

bayi dengan berat badan <2500 gr, dan 64,4% (59 orang) memiliki berat badan ≥2500 gr. Pada ibu

yang memiliki pendidikan rendah sebanyak 12,4% (7 orang) memiliki berat badan <2500 gr, dan

45,6% (51 orang) memiliki anak dengan berat badan ≥2500 gr.

2. Hubungan Penyakit Hipertensi dengan BBL

Tabel 5. Hipertensi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak 131 93.6 93.6 93.6

ya 9 6.4 6.4 100.0

Total 140 100.0 100.0

Dalam penelitian ini digunakan sampel sebanyak 140 orang ibu setelah melahirkan di dapatkan

ibu yang tidak hipertensi sebanyak 131 orang (93,6%). Sedangkan ibu dengan hipertensi sebanyak 9

orang (6,4%). Dari analisis data dengan metode analitik didapatkan data hubungan korelasi antara

berat badan lahir dengan hipertensi ibu sebagai berikut:

Page 16: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

Tabel 6. Group Statistics

hiperten

si N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

berat badan lahir tidak 131 3.1361E3 647.73399 56.59278

ya 9 2.9096E3 709.49015 236.49672

T-test hubungan antara berat badan lahir dengan hipertensi di dapatkan rata-rata ibu hamil tidak

hipertensi mempunyai bayi berat badan lahir 3,136 gram dan ibu hamil dengan hipertensi mempunyai

bayi berat badan lahir 2,909 gram maka terdapat selisih 226 gram. Sign 2 tailed 0,315 dengan α= 5%

maka ada perbedaan berat badan lahir dengan hipertensi (Lamiran 1)

3. Pengaruh Merokok pada Ibu terhadap BBL

Tabel 7. Rokok

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak 87 62.1 62.1 62.1

Merokok 53 37.9 37.9 100.0

Total 140 100.0 100.0

Dalam penelitian ini digunakan sampel sebanyak 140 orang ibu yang tidak merokok sebanyak 87

orang (62,1%) sedangkan ibu yang merokok sebanyak 53 orang (37,9%). Dari analisis data dengan

metode analitik didapatkan data hubungan korelasi antara berat badan lahir dengan ibu merokok

sebagai berikut:

Tabel 8. Group Statistics

Rokok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

berat badan lahir Tidak 87 3.2620E3 661.06364 70.87346

merokok 53 2.8910E3 569.83901 78.27341

T-test hubungan antara berat badan lahir dengan merokok di dapatkan rata-rata ibu hamil tidak

merokok mempunyai bayi berat badan lahir 3,262 gram dan ibu hamil dengan merokok mempunyai

bayi berat badan lahir 2,891 gram maka terdapat selisih 371 gram. Sign 2 tailed 0,001 dengan α= 5%

Page 17: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

hipotesisnya 0 tidak ada hubungannya antara berat badan lahir dengan rokok maka ada perbedaan

berat badan lahir dengan merokok (Lamiran 2)

4. Pengaruh Tingkat Pendidikan Ibu terhadap BBL

Tabel 9. pendidikan ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sedang 82 58.6 58.6 58.6

Rendah 58 41.4 41.4 100.0

Total 140 100.0 100.0

Dalam penelitian ini digunakan sampel sebanyak 140 orang ibu yang memiliki pendidikan sedang

sebanyak 82 orang (58,6%) sedangkan ibu yang memiliki pendidikan rendah sebanyak 58 orang

(41,4%). Dari analisis data dengan metode analitik didapatkan data hubungan korelasi antara berat

badan lahir dengan pendidikani ibu sebagai berikut:

Tabel 10. pendidikan ibu * bbl Crosstabulation

bbl

Total0 1

pendidikan ibu Sedang Count 59 23 82

Expected Count 64.4 17.6 82.0

Rendah Count 51 7 58

Expected Count 45.6 12.4 58.0

Total Count 110 30 140

Expected Count 110.0 30.0 140.0

Pada tabel ini diperlihatkan ibu yang memiliki tingkat pendidikan sedang sebanyak 17,6% ( 23

orang ) memiliki bayi dengan berat badan <2500 gr, dan 64,4 % (59 orang) memiliki berat badan

≥2500 gr. Pada tingkat pendidikan rendah sebanyak 12,4% (7 orang) memiliki berat badan <2500 gr,

dan 45,6% (51 orang) memiliki anak dengan berat badan ≥2500 gr.

Page 18: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

BAB V

PEMBAHASAN

Kelahiran bayi dengan BBLR merupakan indikator untuk menilai sejauh mana tumbuh kembang

seorang anak serta kesiapan sumber daya dimasa yang akan datang. Data dari hasil penelitian ini yang

melibatkan ibu dari bayi baru lahir sebesar 140 orang yang ditolong di Rumah Sakit UKRIDA hingga

bulan Juli 2014, dan secara keseluruhan dijadikan sampel. Untuk mengungkap ada tidaknya hubungan

antara faktor yang menjadi variabel dalam penelitian ini, berikut akan dilakukan pembahasan sejauh mana

kontribusi berbagai faktor maternal yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini antara lain.

1. Umur Ibu

Wanita yang berusia kurang dari 20 tahun lebih besar kemungkinannya untuk melahirkan bayi

dengan berat badan kurang dari normal dan meninggal sebelum usia satu tahun dari pada bayi yang

dilahirkan oleh ibu berusia 20-35 tahun, demikian pula umur ibu diatas 35 tahun cenderung

melahirkan bayi dengan risiko BBLR sebesar 4-5 kali. Dari penelitian yang dilakukan didapatkan

rata-rata usia ibu 23 tahun. Faktor resiko BBLR pada usia tersebut jauh lebih rendah dibanding ibu

berusia 14 tahun dan 45 tahun. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara usia

ibu dengan BBLR, dimana hipotesis kita diterima.

2. Penyakit Hipertensi

Dari data yang diperoleh dimana faktor tekanan darah dalam kehamilan mempunyai pengaruh

terhadap berat badan lahir. Rendahnya tekanan darah ibu hamil berkaitan dengan gangguan vaskular

yang dapat mengakibatkan rendahnya asupan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan oleh janin. Hal ini

tentunya dapat mengakibatkan gangguan terhadap proses tumbuh kembang janin normal. Namun dari

hasil penelitian korelasi yang didapatkan negatif dimana justru semakin tinggi tekanan darah yang

mempengaruhi BBLR.

3. Kebiasaan merokok

Dari data mengenai kebiasaan merokok diperoleh bahwa tumbuh kembang janin dalam uterus

akan mengalami gangguan dalam bentuk abortus, persalinan prematur, berat badan lahir rendah

dengan perkiraan akan berkurang beratnya sekitar 200-300 gram dibandingkan dengan ibu bukan

perokok. Hasil penelitian menyatakan ada korelasi negatif artinya semakin sering merokok maka

semakin rendah pula berat badan bayi yang dilahirkan. Namun hubungan korelasinya tidak terlalu

erat. Dan dari penilaian hipotesis yang diterima meyatakan tidak ada hubungan antara merokok dan

BBLR.

Page 19: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

4. Pendidikan Ibu

Penelitian Pengaruh Tingkat Pendidikan Ibu terhadap Berat Badan Lahir Bayi ini dilakukan di

Rumah Sakit Ukrida pada tanggal 31 Desember 2014, dengan menggunakan sampel sebanyak 140

ibu melahirkan dengan metode ramdom samping. Data yang dikumpulkan kemudian diolah dengan

menggunakan program statistik SPSS (Statistical Product and Service Solutions) dengan desain cross

sectional. Di dapatkan usia ibu saat menjalani kehamilan mulai dari usia 14 sampai 45 tahun yang

menggambarkan jenjang pendidikan ibu yang ditempuh bervariasi mulai dari rendah sampai sedang,

ini berakibat terhadap perawatan bayinya selama dan setelah hamil yang akan mempengaruhi berat

badan lahir.

Page 20: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh disimpulkan bahwa tingkat pendidikan

merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR di RS UKRIDA, sedangkan umur ibu,

kebiasaan merokok, dan adanya penyakit hipertensi tidak berhubungan dengan kejadian BBLR.

6.2 Saran

Mengingat masih tingginya kejadian BBLR dan penelitian ini merupakan penelitian dengan

faktor maternal saja, karena itu disarankan perlunya penyuluhan yang berkesinambungan tentang

pemeliharaan kesehatan selama hamil serta risiko BBLR baik melalui penyuluhan langsung pada

sarana kesehatan yang ada khususnya di RS UKRIDA, baik pada saat kunjungan ANC masa

kehamilan, maupun melalui peran serta kader, tanpa membedakan latar belakang pendidikan ibu.

Page 21: Hubungan Faktor Maternal Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di Rumah Sakit UKRIDA

DAFTAR PUSTAKA

1. Effndy N. Dasar-dasar keperawatan kesehatan masyarakat. Jakarta: Erlangga; 2002.h. 45_53.

2. Sinclair C. Buku saku kebidanan. Jakarta: EGC; 2010.h. 384_90.

3. Jumiarni, Mulyani S, Nurlina. Asuhan keperawatan perinatal. Jakarta: EGC; 2003. H.18-22

4. Pickett G, Hanlon. Kesehatan masyarakat administrasi dan praktik. Edisi ke-9. Jakarta: EGC;

2009.h. 418_23.

5. Budiarto E. Metodologi penelitian kedokteran. Jakarta: EGC; 2004. h.63_7

6. Stolte KM. Diagnosa keperawatan sejahtera. Jakarta: EGC; 2004. h. 65_9

7. Manuaba I.B.G, Manuaba I.A.C, Manuaba I.B.G.F. Pengantar kuliah obstetri Jakarta: EGC;

2007.h. 200_8.

8. Manuaba IBG. Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb. Jakarta: EGC;

2003.h. 69-73.