Upload
truongnhan
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN BIMBINGAN BELAJAR SWASTA
DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI
DI SMA NEGERI 1 PEMALANG
skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
oleh
Atika Ristanti
4401408067
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul
”Hubungan Bimbingan Belajar Swasta dengan Hasil Belajar Biologi di SMA
Negeri 1 Pemalang” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan
dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari
karya yang telah diterbitkan telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk
memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, Maret 2013
Atika Ristanti
4401408067
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul :
Hubungan Bimbingan Belajar Swasta dengan Hasil Belajar Biologi di
SMA Negeri 1 Pemalang.
disusun oleh
nama : Atika Ristanti
NIM : 4401408067
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA UNNES pada
tanggal 22 Februari 2013
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Prof. Dr.Wiyanto, M.Si. Andin Irsadi, S.Pd., M.Si.
NIP. 19631012 198803 1 001 NIP.19740310 200003 1 001
Penguji Utama
Dr. Niken Subekti, S.Si., M.Si.
NIP. 19730214 199903 2 001
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Sri Sukaesih, S.Pd., M.Pd. Dr. Ir. Dyah Rini Indriyanti, M.P.
NIP. 19790829 200501 2 002 NIP. 19630407 199003 2 001
iv
ABSTRAK
Ristanti, Atika. 2013. Hubungan Bimbingan Belajar Swasta dengan Hasil
Belajar Biologi di SMA Negeri 1 Pemalang. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Negeri Semarang. Sri Sukaesih, S.Pd., M.Pd. dan Dr. Ir. Dyah
Rini Indriyanti, M.P.
SMA Negeri 1 Pemalang merupakan sekolah RSBI di Kabupaten Pemalang. Hasil
observasi pada 80 siswa kelas XII IPA diketahui bahwa 78 siswa menyatakan
berat dengan nilai KKM biologi yang ditentukan sekolah, diketahui pula terdapat
42 siswa mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah serta terdapat 38
siswa hanya mengikuti bimbingan belajar di sekolah. Alasan siswa mengikuti
bimbingan belajar dari berbagai lembaga bimbingan belajar swasta selain sekolah,
diantaranya agar bisa berprestasi lebih baik di sekolah dan sebagai tuntutan
akademis sehingga dapat mencapai KKM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan hubungan kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi
belajar dengan hasil belajar biologi.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pemalang tahun ajaran 2012/2013. Sampel
ditentukan menggunakan teknik purposive sample, yaitu siswa kelas XII IPA 1
sampai XII IPA 5 yang berjumlah 195 siswa. Data penelitian meliputi data
kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar yang diperoleh dari skala
motivasi belajar siswa, data motivasi siswa mengikuti bimbingan belajar swasta
diperoleh dari hasil wawancara serta hasil belajar dari guru. Data dianalisis secara
deskriptif kuantitatif dengan SPSS 16.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti bimbingan belajar
swasta selain sekolah lebih banyak (60.5%) daripada siswa yang hanya mengikuti
bimbingan belajar di sekolah (39.5%). Ada hubungan antara kegiatan bimbingan
belajar swasta dan hasil belajar siswa (r=0.148) dengan kriteria sangat rendah.
Peranan kegiatan bimbingan belajar swasta terhadap hasil belajar sebesar 2%.
Terdapat hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar siswa (r=0.249)
dengan kriteria rendah. Motivasi belajar memberikan peranan terhadap hasil
belajar sebesar 6%. Kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar
menunjukkan adanya hubungan terhadap hasil belajar siswa (r=0.284) dengan
kriteria rendah. Kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar
memberikan peranan sebesar 8.1% terhadap hasil belajar.
Ada hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar
terhadap hasil belajar di SMA Negeri 1 Pemalang. Proses bimbingan belajar dari
sekolah cukup untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa.
Kata kunci: bimbingan belajar; hasil belajar; motivasi belajar
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan Bimbingan Belajar Swasta dengan Hasil Belajar Biologi di SMA
Negeri 1 Pemalang”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk menyelesaikan studi di UNNES.
2. Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang yang telah memberi ijin untuk
melaksanakan penelitian.
3. Ketua Jurusan Biologi FMIPA UNNES yang telah memberikan kemudahan
dan kelancaran dalam penyusunan skripsi.
4. Ibu Sri Sukaesih, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang penuh
kesabaran dalam membimbing, memberi arahan dan motivasi kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat selesai.
5. Ibu Dr. Ir. Dyah Rini Indriyanti, M.P., selaku dosen pembimbing II yang
penuh kesabaran dalam membimbing, memberi arahan dan motivasi kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.
6. Ibu Dr. Niken Subekti, S.Si., M.Si., selaku dosen penguji yang telah
memberikan saran dan masukan yang sangat berguna untuk penyempurnaan
skripsi ini.
7. Bapak/Ibu dosen dan tenaga kependidikan FMIPA, khususnya jurusan Biologi
atas segala bantuan yang diberikan.
8. Kepala SMA Negeri 1 Pemalang yang telah memberikan kesempatan dan
kemudahan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
9. Bapak Drs. Supalal, Ibu Hernawati Salfitri, S.Pd., Ibu Siti Harwani, S.Pd., dan
Bapak Azzam Failasif, S.Pd., selaku guru Biologi SMA Negeri 1 Pemalang
vi
yang telah berkenan membantu dan bekerjasama dengan penulis dalam
melaksanakan penelitian.
10. Siswa kelas XII IPA 1 sampai XII IPA 5 Tahun Ajaran 2012/2013 atas
kesediaannya menjadi sampel dalam penelitian ini.
11. Bapak/ibu guru dan tenaga kependidikan SMA Negeri 1 Pemalang atas segala
bantuan yang diberikan.
Terimakasih yang setulusnya penulis berikan kepada kedua orang tua
tercinta Bapak Ratoyo dan Ibu Sunarti atas doa yang senantiasa mengalir, kasih
sayang serta perhatiannya. Terimakasih karena tidak pernah lelah dan bosan untuk
selalu mengingatkan, mendengar keluh kesah dan selalu setia menemani saat jatuh
maupun sakit. Skripsi ini penulis persembahkan khusus untuk beliau sebagai bukti
cinta dan pengabdian. Terimakasih untuk Kurnia Ramadhan dan Yanuar Reza W
yang selalu dapat memberi keceriaan, semangat dan motivasinya. Teman-teman
Biologi FMIPA UNNES khususnya angkatan 2008 terimakasih atas dukungan
dan semangatnya. Saudari-saudariku di Kost “Almubarokah”, “Puri Puspita”,
“Setanjung Indah” dan “Wisma Arvi” terimakasih atas dukungannya. Penulis
ucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan skripsi.
Kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangatlah
penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait pada
umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Semarang, Maret 2013
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................. ii
PENGESAHAN .................................................................................................. iii
ABSTRAK .......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Penegasan Istilah ................................................................................... 2
D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 3
E. Manfaat Penelitian................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 4
B. Kerangka Berpikir ................................................................................ 9
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 10
B. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 10
C. Variabel Penelitian ............................................................................... 11
D. Rancangan Penelitian ........................................................................... 11
E. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................ 12
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 13
viii
G. Teknik Analisis Data ........................................................................... 14
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 20
B. Pembahasan .......................................................................................... 34
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................... 43
B. Saran ..................................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 44
LAMPIRAN ........................................................................................................ 48
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Siswa Kelas XII Negeri 1 Pemalang ............................................... 10
2. Distribusi Sampel Kelas XII IPA 1 sampai XII IPA 5 ................................ 11
3. Tahap Persiapan Penelitian .......................................................................... 12
4. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data Penelitian ..................................... 12
5. Distribusi Penskoran dan Kriteria Motivasi Belajar Siswa ......................... 15
6. Distribusi Penskoran dan Kriteria Dimensi Kebutuhan Pencapaian
(Need for Achievement) ................................................................................ 15
7. Distribusi Penskoran dan Kriteria Dimensi Kebutuhan Hubungan
(Need for Affiliaton) ..................................................................................... 16
8. Distribusi Penskoran dan Kriteria Dimensi Kebutuhan Kekuatan
(Need for Power) .......................................................................................... 16
9. Uji Normalitas Hasil Belajar dan Motivasi Belajar dengan One
Sample Kolmogorov Smirnov Test ............................................................... 17
10. Interpretasi Tingkat Koefisien Korelasi ..................................................... 19
11. Hasil Wawancara Motivasi Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar
Swasta selain Sekolah ................................................................................. 21
12. Motivasi Belajar Biologi Kelas XII IPA di SMA Negeri 1
Pemalang ..................................................................................................... 24
13. Persentase Setiap Dimensi Motivasi Belajar .............................................. 25
14. Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang................. 28
15. Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Skor Motivasi
Belajar dan Hasil Belajarnya ........................................................................ 30
16. Siswa Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Skor
Motivasi Belajar Tinggi dan Hasil Belajarnya ............................................. 30
17. Siswa Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan
Motivasi Belajar Sangat Tinggi dan Hasil Belajarnya ................................. 31
18. Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Motivasi
Belajar Sangat Tinggi dan Hasil Belajarnya ................................................ 33
19. Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Motivasi
Belajar Sangat Rendah dan Hasil Belajarnya .............................................. 33
x
20. Rekapitulasi Hasil Uji Regresi, Korelasi dan Determinasi antara
Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta, Motivasi Belajar terhadap
Hasil Belajar ................................................................................................. 34
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 9
2. Hubungan Variabel Independen (X) dengan Variabel Dependen
(Y) ................................................................................................................. 11
3. Persentase Keikutsertaan Bimbingan Belajar Biologi Siswa Kelas
XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang ............................................................. 20
4. Lembaga Bimbingan Belajar Swasta yang Diikuti Siswa Kelas XII
IPA di SMA Negeri 1 Pemalang ................................................................... 20
5. Frekuensi Dimensi Kebutuhan Pencapaian Siswa Kelas XII IPA di
SMA Negeri 1 Pemalang ............................................................................... 26
6. Frekuensi Dimensi Kebutuhan Hubungan Siswa Kelas XII IPA di
SMA Negeri 1 Pemalang .............................................................................. 26
7. Frekuensi Dimensi Kebutuhan Pencapaian Siswa Kelas XII IPA di
SMA Negeri 1 Pemalang .............................................................................. 27
8. Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang .................. 28
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Rekapitulasi Skala Motivasi Belajar dan Hasil Belajar ............................. 48
2. Kisi-Kisi Skala Motivasi Belajar Siswa .................................................... 55
3. Hasil Skala Motivasi Belajar Siswa ........................................................... 56
4. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa ...................................................... 59
5. Hasil Wawancara Motivasi Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar
Swasta selain Sekolah ............................................................................... 60
6. Uji Normalitas Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Siswa ....................... 62
7. Analisis Korelasi Parsial antara Kegiatan Bimbingan Belajar
Swasta dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi ...................... 63
8. Analisis Korelasi Ganda Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta dan
Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi ......................................... 64
9. Analisis Regresi Parsial antara Kegiatan Bimbingan Belajar
Swasta dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Biologi ......... 65
10. Analisis Regresi Ganda antara Kegiatan Bimbingan Belajar
Swasta dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Biologi ......... 67
11. Dokumentasi Penelitian ............................................................................. 68
12. Surat Ijin Penelitian ................................................................................... 70
13. Surat Keterangan Penelitian ...................................................................... 71
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan belajar siswa tidak selalu berjalan lancar dan memberikan
hasil yang diharapkan. Kesulitan atau hambatan dapat terjadi dalam proses
pembelajaran. Pemerintah memberikan solusi bagi siswa yang ingin melakukan
bimbingan belajar untuk membantu mengatasi kesulitan belajar dan mendukung
prestasi belajar siswa yaitu adanya pendidikan nonformal sesuai dengan UU
Sisdiknas No. 20 tahun 2003. Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang
teratur dengan sadar dilakukan tetapi tidak terlalu mengikuti peraturan-peraturan
yang tetap dan ketat. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga
masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai
pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat (Depdiknas 2009).
Hasil observasi, SMA Negeri 1 Pemalang merupakan sekolah RSBI di
Kabupaten Pemalang. Calon siswa baru SMA Negeri 1 Pemalang harus melewati
proses seleksi yang ketat agar bisa diterima. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran biologi adalah ≥ 80. Berdasarkan
hasil observasi pada 80 siswa kelas XII IPA diketahui bahwa 78 siswa
menyatakan berat dengan nilai KKM yang ditentukan oleh sekolah. Terdapat 42
siswa mengikuti bimbingan belajar swasta dari lembaga bimbingan. Ada beberapa
alasan siswa mengikuti bimbingan belajar dari berbagai lembaga bimbingan
belajar swasta selain sekolah, diantaranya agar bisa berprestasi lebih baik di
sekolah dan sebagai tuntutan akademis sehingga bisa mencapai KKM.
Observasi yang dilakukan pada empat orang tua yang mengikutsertakan
anaknya pada lembaga bimbingan belajar swasta beralasan agar belajarnya lebih
terprogram, meningkatkan kemampuan belajar dan pengetahuan serta beberapa
diantaranya hanya mengikuti kemauan anaknya. Saat ini di Kabupaten Pemalang
memiliki dua lembaga bimbingan nonformal kelompok belajar yang tercatat di
2
Dinas Pendidikan Kabupaten Pemalang dan mempunyai Nomor Induk Lembaga
Khusus yaitu LKP Sahid College dan LKP Cakra Math (DPKP 2012).
Tingginya biaya bimbingan belajar di lembaga bimbingan belajar swasta
membuat sebagian siswa tidak dapat mengikuti bimbingan belajar di lembaga
bimbingan belajar swasta. Selama ini belum ada penelitian yang mendeskripsikan
hubungan bimbingan belajar swasta dengan hasil belajar di SMA Negeri 1
Pemalang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mendeskripsikan
hubungan bimbingan belajar swasta dengan hasil belajar biologi di SMA Negeri 1
Pemalang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Adakah hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dengan hasil
belajar siswa?
2. Adakah hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa?
3. Adakah hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi
belajar dengan hasil belajar siswa?
C. Penegasan Istilah
Istilah-istilah yang perlu ditegaskan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Bimbingan Belajar Swasta
Bimbingan belajar swasta diartikan sebagai upaya meniru bimbingan
belajar di sekolah untuk mengurangi kekurangan dalam pembelajaran di sekolah
(Bray & Kwok 2003). Bimbingan belajar swasta yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah bimbingan belajar swasta mata pelajaran biologi yang diperoleh siswa
kelas XII SMA dari tentor lembaga bimbingan swasta selain sekolah.
3
2. Motivasi belajar
Motivasi belajar dapat diartikan sebagai usaha-usaha siswa untuk
menyediakan segala daya (kondisi-kondisi) untuk belajar, sehingga siswa mau
atau ingin melakukan proses pembelajaran (Sardiman 2007). Motivasi belajar
yang akan teliti adalah kemauan dan usaha siswa untuk belajar biologi.
3. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,
keterampilan dan nilai sikap yang bersifat sangat relatif dan berbekas dari suatu
aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan (Winkel 2009). Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah hasil belajar aspek kognitif, yang diperoleh dari nilai ujian tengah semester
1 dan nilai ujian akhir semester 1 mata pelajaran biologi dari guru.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dengan
hasil belajar siswa.
2. Mendeskripsikan hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar
siswa.
3. Mendeskripsikan hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan
motivasi belajar dengan hasil belajar siswa.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat agar diperoleh informasi hubungan antara
kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
biologi di SMA Negeri 1 Pemalang.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Kajian Lembaga Bimbingan sebagai Alternatif Belajar Siswa
Bimbingan atau membimbing memiliki dua makna yaitu bimbingan
secara umum yang mempunyai arti sama dengan mendidik atau menanamkan
nilai-nilai, membina moral, mengarahkan siswa supaya menjadi orang baik.
Makna bimbingan secara khusus yaitu sebagai suatu upaya atau program
membantu mengoptimalkan perkembangan siswa. Bimbingan ini diberikan
melalui bantuan pemecahan masalah yang dihadapi, serta dorongan bagi
pengembangan potensi-potensi yang dimiliki siswa (Sukmadinata 2005).
Bimbingan dapat diartikan sebagai upaya pemberian bantuan kepada siswa dalam
rangka mencapai perkembangannya yang lebih optimal (Yusuf & Nurihsan 2005).
Faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar menurut Syah (2010)
terdiri atas dua macam, yakni:
a. Faktor intern siswa, yaitu hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari
dalam diri siswa sendiri, yang meliputi gangguan atau kekurangmampuan
psiko-fisik siswa, yakni: kognitif (ranah cipta), afektif (ranah rasa) dan
psikomotor (ranah karsa).
b. Faktor ekstern siswa, yaitu hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari
luar diri siswa, yang meliputi semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar
yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi:
lingkungan keluarga, perkampungan/masyarakat dan sekolah.
Depdiknas (2009) menyatakan bahwa jalur pendidikan terdiri atas
pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan
memperkaya. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan
menengah, dan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan mencakup pendidikan umum,
kejurusan, akademik, profesi, vokasi, keagamaan dan khusus. Pendidikan
nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan
pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap
5
pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang masa. Satuan
pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok
belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan
pendidikan sejenis. Kegiatan pendidikan informal dilakukan oleh keluarga dan
lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Lembaga bimbingan belajar nonformal merupakan salah satu wujud
partisipasi masyarakat yang turut bertanggungjawab terhadap pendidikan di
Indonesia. Lembaga bimbingan belajar memberikan layanan jasa pendidikan
berupa bimbingan belajar yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi akademik
siswa. Bimbingan belajar dilakukan dengan meniru bimbingan belajar di sekolah
untuk mengurangi kekurangan dalam pembelajaran di sekolah (Bray & Kwok
2003). Namun demikian, lembaga bimbingan memiliki metode dan trik khusus
baik dalam pemberian materi maupun persiapan ujian. Siswa beranggapan bahwa
bimbingan belajar dapat menjadi alternatif yang berguna bagi masa depan mereka
(Chandra et al. 2009).
Lembaga bimbingan belajar yang berkualitas menurut Bray & Kwok
(2003) merupakan lembaga bimbingan yang memiliki visi dan misi yang jelas,
fasilitas memadai dan mendukung pelaksanaan bimbingan belajar, tenaga
pengajar berkualitas tinggi, keteraturan jadwal dan siswa-siswanya lulus ujian
nasional dengan nilai tinggi serta banyak yang lolos ke perguruan tinggi papan
atas. Namun demikian, tidak semua lembaga bimbingan belajar dapat terbukti
efektif. Keefektifan lembaga bimbingan belajar banyak tergantung pada sifat dari
bimbingan, motivasi dan kemampuan tenaga pengajar, struktur serta konteks dari
sistem pendidikan (Bray 2006).
Kwartolo (2005) menyatakan bahwa seorang tenaga pengajar dinyatakan
berkualitas jika memiliki kompetensi personal, kompetensi sosial dan kompetensi
profesional. Kompetensi personal lebih menunjukkan pada kematangan pribadi.
Kompetensi sosial lebih menunjukkan kemampuan tenaga pengajar berinteraksi,
tenaga pengajar memperlihatkan pergaulan yang luwes dengan siswa dan sesama
tenaga pengajar. Kompetensi profesional lebih menunjukkan kepada kemampuan
yang dimiliki tenaga pengajar sebagai pengajar yang baik. Kompetensi
6
profesional tenaga pengajar yang utama adalah menguasai bahan pelajaran, dapat
mengajarkannya dengan jelas dan menarik.
Ketersediaan fasilitas belajar ikut menentukan kemampuan siswa secara
maksimal dan profesional. Fasilitas belajar yang memadai sangat diperlukan
untuk menunjang terciptanya kegiatan belajar mengajar yang aman, lancar dan
suasana yang kondusif (Suratman 2010).
Proses pembelajaran yang baik dipengaruhi oleh penggunaan media
pembelajaran. Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat
merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar
untuk mencapai tujuan belajar (Santyasa 2007). Dengan demikian, untuk
memusatkan perhatian siswa pada topik yang dipelajari dapat menggunakan
bantuan media pembelajaran sehingga minat dan motivasinya dapat ditingkatkan,
konsentrasinya tidak mudah terganggu, dan diharapkan proses pembelajaran
menjadi lebih baik sehingga pada akhirnya prestasi siswa dapat ditingkatkan
(Arrijani 2005).
Selain media pembelajaran, metode pembelajaran yang digunakan oleh
tenaga pengajar mempengaruhi proses belajar siswa. Metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan
untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran biologi, diantaranya ceramah,
tanya jawab, diskusi, demonstrasi, kooperatif, karyawisata/widyawisata,
penugasan, eksperimen dan bermain peran (Rustaman et al. 2003).
7
2. Kajian Keterkaitan Bimbingan Belajar dengan Motivasi
Motivasi menurut Sardiman (2008) yaitu serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu. Bila seseorang tidak suka maka dia akan berusaha untuk
meniadakan atau tidak menghiraukan perasaan tidak suka. Menurut Hamalik
(2003) motivasi memiliki fungsi sebagai berikut: mendorong timbulnya kelakuan
atau suatu perbuatan, sebagai pengarah, dan sebagai penggerak. Motivasi
memiliki dua tipe, yaitu:
a. Motivasi instrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri
tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri.
b. Motivasi ekstrinsik
Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu,
apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain sehingga
dengan kondisi yang demikian akhirnya dia mampu melakukan sesuatu atau
belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar menurut Dimyati &
Mudjiono (2009) meliputi: a) cita-cita atau aspirasi siswa, b) kemampuan siswa,
c) kondisi siswa, d) kondisi lingkungan, e) unsur-unsur dinamis dalam belajar dan
pembelajaran dan f) upaya guru dalam membelajarkan siswa. Berdasarkan
penelitian Müller et al. (2006) diketahui bahwa lingkungan belajar memberikan
pengaruh pada motivasi belajar siswa. Penelitian yang dilakukan Tella (2007)
diketahui bahwa ada hubungan antara motivasi dengan pencapaian akademik
secara signifikan. Penelitian yang dilakukan Aritonang (2008) diketahui bahwa
ada hubungan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Hasil belajar
IPA yang tergolong rendah dalam pengambilan data lewat angket menunjukkan
bahwa motivasi belajar IPA juga tergolong rendah. Selain itu, berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Hamdu & Lisa (2011) juga menunjukkan
hubungan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Hubungan motivasi
belajar dengan prestasi belajar IPA pada siswa memiliki pengaruh yang
signifikan.
8
Tingkat motivasi seseorang dapat diketahui dengan beberapa dimensi
yang dikemukakan oleh beberapa pakar. Mc. Clelland dalam Robbins & Judge
(2008) mengemukakan dalam teorinya bahwa terdapat tiga dorongan yang
menyebabkan seseorang memiliki motivasi yang tinggi, teori ini dikenal dengan
teori kebutuhan. Tiga kebutuhan yang dikemukakan oleh Mc. Clelland, antara
lain: a) Kebutuhan pencapaian (Need for Achievement), b) Kebutuhan hubungan
(Need for Affiliaton), dan c) Kebutuhan kekuatan (Need for Power).
3. Kajian tentang Hasil Belajar
Menurut Winkel (2009), hasil belajar merupakan perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat sangat relatif
dan berbekas dari suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam
interaksi aktif dengan lingkungan. Hasil belajar merupakan perubahan dalam
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik yang merupakan pencapaian
tujuan pembelajaran (Purwanto 2010).
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu
faktor dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor
lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang
dimilikinya. Faktor kemampuan siswa berpengaruh besar terhadap hasil belajar
yang dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh Clark dalam Sudjana (2007) bahwa
hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30%
dipengaruhi oleh lingkungan.
Faktor-faktor yang terkait dalam proses belajar mengajar menurut Harish
(2011) antara lain: a) siswa yang sedang diajarkan, b) situasi dan lingkungan
belajar, c) kepribadian dan sifat guru, d) metode dan teknik yang digunakan, e)
tujuan pembelajaran dan f) sarana dan prasarana. Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar menurut Dimyati & Mudjiono (2009)
adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu: sikap
terhadap belajar dimana dapat menerima atau menolak kesempatan belajar,
motivasi belajar siswa, konsentrasi belajar siswa, mengolah bahan belajar yang
bermakna bagi siswa, kemampuan dalam menyimpan perolehan belajar, rasa
9
percaya diri, intelegensi dan keberhasilan belajar. Faktor eksternal diantaranya
yaitu: guru sebagai pembina siswa belajar, sarana prasarana, kebijaksanaan
penilaian, lingkungan sosial di sekolah dan keberhasilan pembelajaran.
B. Kerangka Berpikir
Penelitian ini dapat digambarkan melalui kerangka berpikir berikut:
Gambar 1. Kerangka Berpikir
SMA Negeri 1 Pemalang : Hasil observasi menunjukkan bahwa 97.5%
siswa menyatakan berat dengan nilai KKM yang ditentukan dan 47.6%
siswa mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah
Bimbingan belajar swasta selain sekolah dibutuhkan siswa sebagai
pendidikan tambahan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
Terdapat hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi
belajar dengan hasil belajar siswa
Penelitian yang relevan sebagai berikut :
1. Bray & Kwok (2003), faktor permintaan bimbingan belajar adalah
budaya kelembagaan, tekanan teman sebaya dan kemudahan dari
sistem bimbingan.
2. Bray (2006), bimbingan belajar didorong oleh iklim kompetitif dan
keyakinan yang kuat dalam nilai pendidikan bagi kemajuan sosial dan
ekonomi.
3. Müller et al. (2006) diketahui bahwa lingkungan belajar memberikan
pengaruh pada motivasi belajar seseorang.
4. Tella (2007), ada hubungan antara motivasi dengan pencapaian
akademik secara signifikan.
5. Aritonang (2008), ada hubungan motivasi belajar siswa terhadap hasil
belajar siswa.
6. Hamdu & Lisa (2011) menunjukkan hubungan motivasi belajar siswa
terhadap hasil belajar siswa dengan pengaruh yang signifikan.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pemalang yang terletak di
Jalan Jendral Gatot Subroto Pemalang 52319, Provinsi Jawa Tengah. Penelitian
ini dilaksanakan pada Februari sampai Desember 2012.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 1
Pemalang tahun ajaran 2012/2013. Berdasarkan data dari sekolah, jumlah siswa
kelas XII adalah 320 siswa. Adapun daftar populasi penelitian ini disajikan pada
Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Pemalang
No Kelas Jumlah siswa
1 XII IPA 1 40
2 XII IPA 2 38
3 XII IPA 3 40
4 XII IPA 4 37
5 XII IPA 5 40
6 XII IPS 1 34
7 XII IPS 2 34
8 XII IPS 3 36
9 XII BAHASA 21
Total 320
(Sumber : Daftar siswa kelas XII SMA Negeri 1 Pemalang Tahun Ajaran
2012/2013)
Sampel dalam penelitian ini ditentukan menggunakan teknik purposive
sample. Pengambilan sampel dilakukan dengan ketentuan bahwa kelas yang
diambil mendapatkan mata pelajaran biologi dengan penjurusan IPA, tingkatan
kelas yang sama, siswa yang mengikuti dan siswa yang tidak mengikuti
bimbingan belajar biologi dari lembaga bimbingan belajar swasta. Penelitian ini
diambil lima kelas untuk sampel penelitian, yaitu kelas XII IPA 1 sampai XII
IPA 5 seperti disajikan pada Tabel 2.
11
Tabel 2. Distribusi Sampel Kelas XII IPA 1 sampai XII IPA 5
No Kelas Jumlah
1 XI IPA 1 40
2 XI IPA 2 38
3 XI IPA 3 40
4 XI IPA 4 37
5 XI IPA 5 40
Total 195
(Sumber: Daftar siswa kelas XII IPA SMA Negeri 1 Pemalang Tahun Ajaran
2012/2013)
C. Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah kegiatan bimbingan belajar
swasta dan motivasi belajar siswa.
2. Variabel dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil belajar
terdiri dari aspek kognitif berupa nilai ujian tengah semester 1 dan nilai ujian
akhir semester 1 mata pelajaran biologi dari guru.
D. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang
merupakan jenis penelitian korelasional (Sugiyono 2007). Penelitian korelasional
ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu kegiatan
bimbingan belajar swasta (X1) dan motivasi belajar (X2) sebagai variabel
independen dengan hasil belajar siswa (Y) sebagai variabel dependen, seperti
disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2. Hubungan Variabel Independen (X) dengan Variabel Dependen (Y)
Kegiatan bimbingan
belajar swasta (X1)
Motivasi belajar (X2)
Hasil belajar (Y)
12
E. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data terdiri atas dua tahap yaitu tahap persiapan
dan tahap pelaksanaan seperti disajikan pada Tabel 3 dan Tabel 4.
Tabel 3. Tahap Persiapan Penelitian
Kegiatan
pengumpulan data
Instrumen Teknik
pengumpulan data
Analisis data Waktu
Observasi awal di SMA
Negeri 1 Pemalang
Lembar
wawancara
Wawancara - Februari
2012
Data lembaga
bimbingan belajar
se-Kabupaten Pemalang
- Dokumentasi - Februari
2012
Penyusunan dan uji
kualitas instrumen
penelitian
Lembar
skala
psikologi
Skala psikologi
Face validity Oktober
2012
Tabel 4. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data Penelitian
Kegiatan
pengumpulan data
Instrumen Teknik
pengumpulan data
Analisis data Waktu
Hasil ujian tengah
semester dan ujian akhir
semester biologi dari
guru
- Dokumentasi Regresi
Korelasi
Determinasi
Oktober
Desember
2012
Pengisian skala
psikologi motivasi
belajar oleh seluruh
siswa kelas XII IPA
Lembar
skala
psikologi
Skala psikologi Regresi
Korelasi
Determinasi
November
2012
Wawancara motivasi
siswa yang mengikuti
bimbingan belajar
swasta selain sekolah
Pedoman
wawancara
Wawancara Deskriptif Desember
2012
13
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data hubungan bimbingan
belajar swasta dengan hasil belajar biologi di SMA Negeri 1 Pemalang adalah
sebagai berikut:
1. Skala psikologi
Skala psikologi dalam penelitian ini adalah skala motivasi belajar siswa
(Azwar 2012). Skala motivasi belajar siswa diisi oleh seluruh siswa kelas XII
IPA. Dimensi yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa sesuai
dengan teori kebutuhan, antara lain: a) Kebutuhan pencapaian (Need for
Achievement), b) Kebutuhan hubungan (Need for Affiliaton), dan c)
Kebutuhan kekuatan (Need for Power).
2. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip
dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada di luar
sekolah yang ada hubungannya dengan penelitian. Dokumentasi dalam
penelitian ini yaitu data nilai ujian tengah semester 1 dan ujian akhir semester
1 mata pelajaran biologi kelas XII semester gasal tahun ajaran 2012/2013
dari guru biologi serta laporan kegiatan penerimaan siswa baru R-SMA-BI
Negeri 1 Pemalang tahun ajaran 2010/2011 dari Wakil Kepala Sekolah
bagian kesiswaan. Hasil belajar yang diperoleh selanjutnya dianalisis dan
digunakan dalam penelitian.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan pada siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta
selain sekolah. Pelaksanaannya wawancara dilakukan secara terbuka, bebas
tetapi masih berpedoman pada pedoman wawancara yang sudah disiapkan.
Dimensi yang digunakan untuk mengetahui motivasi siswa mengikuti
bimbingan belajar swasta selain sekolah, antara lain: a) pola permintaan, b)
pendidikan orang tua, c) tujuan siswa, d) sifat dari les, dan e) kemampuan
tentor.
14
G. Teknik Analisis Data
Skala psikologi yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif
untuk mendeskripsikan hubungan bimbingan belajar swasta dengan hasil belajar
biologi di SMA Negeri 1 Pemalang. Adapun analisis data pada penelitian ini
meliputi enam hal yaitu:
1. Menganalisis kualitas instrumen nontes
a. Skala motivasi belajar siswa kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang
divalidasi menggunakan teknik face validity oleh validator.
b. Pedoman wawancara motivasi siswa kelas XII IPA di SMA Negeri 1
Pemalang mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah divalidasi
menggunakan teknik face validity oleh validator.
2. Menganalisis data hasil skala psikologi siswa
Penentuan skor untuk skala motivasi belajar siswa adalah sebagai
berikut:
Skor 4 jika jawaban SS (Sangat Setuju)
Skor 3 jika jawaban S (Setuju)
Skor 2 jika jawaban KS (Kurang Setuju)
Skor 1 jika jawaban TS (Tidak Setuju)
Penilaian deskriptif presentase dilakukan dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan:
n = jumlah skor jawaban responden
N = jumlah seluruh skor
Pembuatan tabel distribusi penskoran didasarkan atas skala psikologi yang
digunakan dalam penelitian. Skala motivasi belajar siswa yang digunakan
berjumlah 24 butir pernyataan yang terbagi atas tiga dimensi, yaitu dimensi
kebutuhan pencapaian berjumlah 11 butir pernyataan, dimensi kebutuhan
hubungan berjumlah empat butir pernyataan, dan dimensi kebutuhan kekuatan
berjumlah sembilan butir pernyataan.
15
Cara menyusun Tabel distribusi penskoran dan kriteria skala motivasi
belajar adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan data tertinggi = 4 x 24 = 96
b. Menetapkan data terendah = 1 x 24 = 24
c. Menetapkan rentangan = 96 – 24 = 72
d. Menetapkan kelas interval = 4
e. Panjang kelas interval = 72 : 4 = 18
Tabel 5. Distribusi Penskoran dan Kriteria Motivasi Belajar Siswa*
Skor Kriteria
78-96 Sangat Tinggi
60-77 Tinggi
42-59 Rendah
24-41 Sangat Rendah
*dimodifikasi dari Ali (1993)
Cara menyusun Tabel distribusi penskoran dan kriteria dimensi
kebutuhan pencapaian (Need for Achievement) adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan tertinggi = 4 x 11 = 44
b. Menetapkan terendah = 1 x 11 = 11
c. Menetapkan rentangan = 44 – 11 = 33
d. Menetapkan kelas interval = 4
e. Panjang kelas interval = 33 : 4 = 8.25
Tabel 6. Distribusi Penskoran dan Kriteria Dimensi Kebutuhan Pencapaian (Need
for Achievement)*
Skor Kriteria
35.75 - 44 Sangat Tinggi
27.5 – 35.74 Tinggi
19.25 – 27.4 Rendah
11 – 19.24 Sangat Rendah
*dimodifikasi dari Ali (1993)
16
Cara menyusun Tabel distribusi penskoran dan kriteria dimensi kebutuhan
hubungan (Need for Affiliaton) adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan tertinggi = 4 x 4 = 16
b. Menetapkan terendah = 1 x 4 = 4
c. Menetapkan rentangan = 16 – 4 = 12
d. Menetapkan kelas interval = 4
e. Panjang kelas interval = 12 : 4 = 3
Tabel 7. Distribusi Penskoran dan Kriteria Dimensi Kebutuhan Hubungan (Need
for Affiliaton)*
Skor Kriteria
13 - 16 Sangat Tinggi
10 - 12 Tinggi
7 - 9 Rendah
4 - 6 Sangat Rendah
*dimodifikasi dari Ali (1993)
Cara menyusun Tabel distribusi penskoran dan kriteria dimensi kebutuhan
kekuatan (Need for Power) adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan tertinggi = 4 x 9 = 36
b. Menetapkan terendah = 1 x 9 = 9
c. Menetapkan rentangan = 36 – 9 = 27
d. Menetapkan kelas interval = 4
e. Panjang kelas interval = 27 : 4 = 6.75
Tabel 8. Distribusi Penskoran dan Kriteria Dimensi Kebutuhan Kekuatan (Need
for Power)*
Skor Kriteria
29.25 - 36 Sangat Tinggi
22.5 – 29.24 Tinggi
15.75 – 22.4 Rendah
9 – 15.74 Sangat Rendah
*dimodifikasi dari Ali (1993)
17
3. Uji normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya data yang
akan dianalisis. Pengujian yang digunakan adalah dengan One Sample
Kolmogorov Smirnov Test (Ghozali 2006). Hasil analisis uji normalitas data siswa
dengan menggunakan SPSS 16 disajikan pada Tabel 9.
Tabel 9. Uji Normalitas Hasil Belajar dan Motivasi Belajar dengan One Sample
Kolmogorov Smirnov Test
Hasil Belajar Motivasi Belajar
N 195 195
Normal Parametersa Mean 80.9060 67.4733
Std. Deviation 6.14643 8.88304
Most Extreme
Differences
Absolute .095 .059
Positive .063 .059
Negative -.095 -.052
Kolmogorov-Smirnov Z 1.323 .819
Asymp. Sig. (2-tailed) .060 .513
Keterangan:
Normal apabila Sig. > 0.05
Tidak normal apabila Sig. < 0.05
Berdasarkan uji normalitas dengan One Sample Kolmogorov Smirnov
Test diperoleh hasil bahwa nilai Sig. hasil belajar 0.060 > 0.05 sehingga data hasil
belajar berdistribusi normal. Nilai Sig. motivasi belajar 0.513 > 0.05 sehingga
data motivasi belajar berdistribusi normal.
4. Memprediksi ada/tidaknya hubungan antara dua variabel
Uji regresi antara dua variabel dilakukan untuk memprediksi ada
tidaknya hubungan suatu variabel independen berdasarkan variabel dependen.
Penelitian ini akan dilihat ada/tidaknya hubungan kegiatan bimbingan belajar
swasta dan hasil belajar biologi, memprediksi ada/tidaknya hubungan motivasi
belajar dan hasil belajar biologi, serta memprediksi ada tidaknya hubungan
kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar dengan hasil belajar
biologi.
18
Program SPSS 16 dengan uji linearitas regresi digunakan untuk
mengetahui kelinearan data (Sukestiyarno 2010). Hasil uji linearitas dapat
diperoleh data apakah persamaan regresinya berbentuk linear, kuadrat atau kubik.
Jika persamaan yang dihasilkan tidak berbentuk linear maka analisis regresi tidak
bisa dilanjutkan (Sugiyono 2007). Selanjutnya memprediksi keberartian
persamaan regresi dengan melihat nilai Sig., jika nilai Sig.< 0.05 maka
persamaan regresi yang terbentuk berarti. Jika nilai Sig.> 0.05 maka persamaan
regresi yang terbentuk tidak berarti.
5. Memprediksi tingkat dan arah hubungan antara dua variabel
Penelitian korelasi dengan analisis SPSS 16 menggunakan data yang
diperoleh dari hasil skala motivasi belajar siswa dan hasil belajar dari guru tanpa
melakukan adanya intervensi/perlakuan terhadap objek penelitian. Korelasi parsial
dilakukan untuk mengetahui tingkat dan arah hubungan kegiatan bimbingan
belajar swasta (X1) dengan hasil belajar biologi (Y). Analisis korelasi parsial juga
dilakukan untuk mengetahui tingkat dan arah hubungan motivasi belajar (X2)
dengan hasil belajar biologi (Y).
Hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta (X1) dan motivasi
belajar (X2) dengan hasil belajar biologi (Y) dapat diketahui dengan menggunakan
korelasi ganda. Korelasi ganda dalam SPSS 16 dapat diketahui dari menu regresi
untuk mencari r dan R square (Sukestiyarno 2010). Jika nilai Sig.< 0.05 maka
diketahui bahwa koefisien korelasi yang diuji adalah signifikan/berarti. Nilai
Sig.> 0.05 maka diketahui bahwa koefisien korelasi yang diuji adalah tidak
signifikan/tidak berarti (Ghozali 2006).
Penafsiran tingkat hubungan terhadap koefisien korelasi yang ditemukan
tersebut tinggi atau rendah, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang
disajikan pada Tabel 10 (Sugiyono 2007).
19
Tabel 10. Interpretasi Tingkat Koefisien Korelasi
Besarnya nilai r Interpretasi
0.80 – 1.00 Tinggi
0.60 – 1.79 Cukup
0.40 – 1.59 Agak rendah
0.20 – 1.39 Rendah
0.00 – 1.19 Sangat rendah (tidak berkorelasi)
Arah hubungan dapat dilihat dari tanda koefisien korelasi yang muncul.
Apabila tanda (-) berarti semakin tinggi variabel X maka variabel Y akan semakin
rendah, sebaliknya jika tanda (+) berarti semakin tinggi variabel X maka variabel
Y juga akan semakin tinggi.
6. Memprediksi pengaruh antara dua variabel
Koefisien determinasi (R2) merupakan nilai yang dapat dipergunakan
untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen. Bila koefisien determinasi R2= 0, berarti variabel independen tidak
mempunyai pengaruh sama sekali (0%) terhadap variabel dependen. Sebaliknya,
bila koefisien determinasi R2= 1, berarti variabel dependen 100% dipengaruhi
oleh variabel independen. Secara aljabar dinyatakan = 0≤ R2≤1. Nilai R
2 yang
menjauhi satu berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai R2 yang mendekati satu
berarti kemampuan variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali 2006).
Uji Anova perlu dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan regresi
yang terbentuk dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Apabila nilai Sig.< 0.05 maka nilai R2
dapat digunakan untuk memprediksi besar pengaruh variabel independen terhadap
variebel dependen. Apabila nilai Sig.> 0.05 maka nilai R2
tidak dapat digunakan
untuk memprediksi besar pengaruh variabel independen terhadap variebel
dependen.
20
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Bimbingan Belajar Swasta
Persentase keikutsertaan bimbingan belajar swasta diperoleh dari hasil
skala psikologi motivasi belajar yang diisi oleh siswa kelas XII IPA yang
berjumlah 195 siswa. Gambaran keikutsertaan bimbingan belajar biologi kelas XII
IPA di SMA Negeri 1 Pemalang disajikan pada Gambar 3.
Gambar 3. Persentase Keikutsertaan Bimbingan Belajar Biologi Siswa
Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang
Berdasarkan Gambar 3 dapat diketahui bahwa persentase siswa yang
mengikuti bimbingan belajar di sekolah dan lembaga bimbingan swasta lebih
banyak dibandingkan persentase siswa yang hanya mengikuti bimbingan belajar
di sekolah.
Lembaga bimbingan belajar swasta yang diikuti siswa disajikan pada
Gambar 4.
Gambar 4. Lembaga Bimbingan Belajar Swasta yang Diikuti Siswa Kelas XII IPA
di SMA Negeri 1 Pemalang
Siswa yang mengikuti bimbingan
belajar di sekolah dan lembaga
bimbingan belajar swasta
Siswa yang hanya mengikuti
bimbingan belajar di sekolah
60.5%
0
20
40
60
1 2 3
55 52
11
39.5%
Lembaga bimbingan belajar swasta
Jum
lah s
isw
a k
elas
XII
IP
A
Keterangan:
1. Ganesa
Operation
2. Neutron
3. Primagama
Keterangan :
21
Berdasarkan Gambar 4 dapat diketahui bahwa jumlah siswa paling
banyak mengikuti bimbingan belajar swasta dari lembaga bimbingan belajar
Ganesa Operation sedangkan jumlah siswa paling sedikit mengikuti bimbingan
belajar swasta dari lembaga bimbingan belajar Primagama.
2. Motivasi Siswa Mengikuti Lembaga Bimbingan Belajar Swasta selain
Sekolah
Daftar wawancara siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta selain
sekolah disusun untuk mengetahui motivasi siswa mengikuti bimbingan belajar
swasta. Motivasi mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah dapat dilihat
dari lima dimensi yaitu: pola permintaan, pendidikan orang tua, tujuan siswa, sifat
dari les, dan kemampuan tentor. Wawancara dilakukan terhadap 30 siswa yang
mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah. Hasil wawancara siswa
disajikan pada Tabel 11.
Tabel 11. Hasil Wawancara Motivasi Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta
selain Sekolah
No Aspek Jawaban
1. Alasan siswa mengikuti bimbingan
belajar swasta selain sekolah.
Hasil belajar dapat melebihi KKM dan
persaingan prestasi (30 siswa)
Kurang mampu jika belajar sendiri (28
siswa)
Mengisi waktu luang (24 siswa)
Materi biologi sangat banyak (4 siswa)
Ikut-ikutan (3 siswa)
2. Pendidikan terakhir orang tua
siswa.
Ayah : - S1 (28 siswa)
- STM (1 siswa)
- SMA (1 siswa)
Ibu : - S1 (24 siswa)
- D3 (1 siswa)
- SMA (2 siswa)
- SD (1siswa)
- Tidak tahu (2 siswa)
3. Tujuan siswa mengikuti bimbingan
belajar swasta selain sekolah.
Persiapan UN dan SNMPTN (30 siswa)
Memberi petunjuk mengerjakan PR (30
siswa)
Memperdalam materi biologi (30
siswa)
22
No Aspek Jawaban
Materi dari sekolah tidak dimengerti
(28 siswa)
Jika ada tugas sekolah, orangtua atau
saudara tidak bisa membantu (26 siswa)
Memenuhi kemauan orang tua (3 siswa)
Mencari teman baru (1 siswa)
4. Materi pembelajaran biologi di
lembaga bimbingan belajar swasta
yang diikuti siswa.
Materi dari lembaga bimbingan belajar
Ganesa Operation dan Neutron sejalan
dengan materi yang disampaikan di
sekolah. Materi di lembaga Primagama
lebih awal karena mengutamakan persiapan
UN dan SNMPTN dengan mengerjakan
soal-soal UN dan SNMPTN dari sejak awal
kelas XII.
5. Pengetahuan siswa yang mengikuti
bimbingan belajar swasta selain
sekolah dibandingkan dengan siswa
yang tidak mengikuti bimbingan
belajar swasta.
Terdapat 22 siswa merasa pengetahuannya
lebih luas karena dengan mengikuti
bimbingan belajar siswa mendapatkan
materi yang lebih luas dan mendalam,
sedangkan jika tidak mengikuti bimbingan
belajar maka siswa belajar sendiri tanpa
didampingi tentor sehingga belum
mendapatkan kejelasan. Delapan siswa
merasa sama saja dengan siswa yang tidak
mengikuti bimbingan belajar.
6. Aktivitas siswa yang mengikuti
bimbingan belajar swasta dalam
pembelajaran di sekolah.
Terdapat 18 siswa merasa lebih aktif
karena di lembaga bimbingan sudah
membahas materi tersebut sehingga siswa
tahu lebih awal dan percaya diri daripada
teman-temannya. Ada 12 siswa merasa
tidak terlalu aktif.
7. Minat belajar siswa yang mengikuti
bimbingan belajar swasta.
Terdapat 26 siswa belajar biologi ketika
ada jadwal bimbingan, tugas dan sebelum
pelajaran di sekolah. Empat siswa merasa
bertambah rajin belajar karena memiliki
minat belajar biologi yang tinggi dan akan
melanjutkan ke jenjang selanjutnya di
bidang biologi.
8. Hasil belajar biologi siswa setelah
mengikuti bimbingan belajar
swasta.
Terdapat 28 siswa menyatakan ada sedikit
peningkatan tapi belum merasa puas. Dua
responden menyatakan hasil belajarnya
biasa saja dan tidak terlihat adanya
peningkatan.
23
No Aspek Jawaban
9. Pendidikan terakhir tentor biologi.
Ganesa Operation: S1 Prodi
pendidikan biologi
Neutron: S1 Prodi pendidikan biologi
Primagama: S1 Prodi biologi
10. Pekerjaan tentor biologi selain
mengajar di lembaga bimbingan
belajar swasta.
Tentor biologi Ganesa Operation, Neutron
dan Primagama hanya bekerja di lembaga
bimbingan belajar swasta sebagai tentor.
11. Sikap tentor biologi. Terdapat 30 siswa menyatakan tentor
mereka baik, lebih friendly, ramah, dan
terbuka dalam membantu kesulitan siswa.
12. Sikap tentor ketika ada siswa yang
bandel.
Tentor ketiga lembaga bimbingan biasanya
meninggikan nada suaranya ketika
menjelaskan, menyindir dan memberikan
pengertian. Lembaga bimbingan Ganesa
Operation terdapat break time yang bisa
digunakan untuk bercanda atau motivasi
dari tentor.
13. Sikap tentor dalam proses
pembelajaran di kelas.
Tentor ketiga lembaga bimbingan ketika
selesai menyampaikan materi, kemudian
menanyakan apakah sudah paham atau
belum. Jika ada yang belum paham maka
dijelaskan sampai paham. Bila waktu
bimbingan belajar habis, bisa dilanjutkan di
ruang tentor. Lembaga GO dan Neutron
menyediakan jadwal tambahan jam di luar
jadwal bimbingan.
14. Kemudahan siswa memahami
materi yang disampaikan oleh guru
sekolah dan tentor biologi dari
lembaga bimbingan belajar swasta.
Terdapat 28 siswa menyatakan bahwa
kemudahan memahami materi tergantung
dari materi yang sedang diajarkan, tetapi
seringnya lebih mudah memahami materi
yang disampaikan oleh tentor karena ada
cara cepatnya sehingga mudah dihapal.
Tentor yang masih muda dan sifatnya yang
friendly membuat siswa mudah memahami
materi dan leluasa untuk bertanya ketika
ada yang masih belum paham. Pengajaran
dari guru terlalu lama dan mengikuti alur,
siswa merasa ada batasan dengan guru di
sekolah sehingga membuat siswa tidak
leluasa dalam proses pembelajaran. Ada
dua siswa menyatakan bahwa materi yang
disampaikan oleh guru maupun tentor
sama-sama mudah dipahami dan saling
melengkapi.
24
No Aspek Jawaban
15. Motivasi yang disampaikan oleh
tentor biologi.
Lembaga Ganesa Operation terdapat break
time untuk memberi motivasi terhadap
siswa. Lembaga Neutron dan Primagama
juga memberikan motivasi oleh tentor
ketika proses bimbingan. Akan tetapi lebih
sering motivasi yang diperoleh siswa dari
guru di sekolah.
16. Sikap tentor ketika ada siswa yang
berprestasi kurang baik di sekolah.
Tentor GO dan Neutron menanyakan
alasan nilai ujian yang kurang bagus dan
materi yang masih belum dipahami,
kemudian mengatur jadwal tambahan di
luar jadwal bimbingan belajar untuk
dijelaskan kembali. Siswa lembaga
Primagama harus lebih aktif karena
biasanya tentor tidak menanyakan hasil
belajar di sekolah. Ketika ada kesulitan,
maka tentor akan menjelaskan ketika di
luar jadwal bimbingan.
Wawancara dilakukan pada 30 siswa yang mengikuti bimbingan belajar
swasta dengan 16 aspek pertanyaan. Hasil wawancara tersebut menunjukkan
bahwa siswa mempunyai tujuan yang positif untuk meningkatkan pemahamannya
sehingga tujuan belajar dapat tercapai. Selain itu, siswa memberikan tanggapan
yang positif terhadap bimbingan belajar swasta yang diikuti.
3. Motivasi Belajar Biologi
Motivasi belajar biologi diperoleh dari hasil skala psikologi motivasi
belajar yang diisi oleh siswa kelas XII IPA yang berjumlah 195 siswa. Hasil
analisis motivasi belajar biologi siswa kelas XII IPA SMA Negeri 1 Pemalang
disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12. Motivasi Belajar Biologi Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang
Interval Skor Kriteria Frekuensi Persentase
78-96 Sangat Tinggi 12 6.2%
60-77 Tinggi 133 68.2%
42-59 Rendah 48 24.6%
24-41 Sangat Rendah 2 1%
25
Berdasarkan Tabel 12 terlihat bahwa persentase tertinggi dari siswa yang
memiliki kriteria bermotivasi tinggi sedangkan persentase terendah dari siswa
yang memiliki motivasi belajar sangat rendah. Tinggi rendahnya motivasi belajar
dapat dilihat dari tiga dimensi, yaitu: kebutuhan pencapaian (Need for
Achievement), kebutuhan hubungan (Need for Affiliaton), dan kebutuhan kekuatan
(Need for Power). Hasil analisis persentase setiap dimensi motivasi belajar
disajikan pada Tabel 13.
Tabel 13. Persentase Setiap Dimensi Motivasi Belajar
Dimensi Skor Frekuensi % Kriteria
Kebutuhan
pencapaian
(Need for
Achievement)
35.75 - 44 40 20.51 ST
27.5 – 35.74 115 58.97 T
19.25 – 27.4 39 20 R
11 – 19.24 1 0.513 SR
Kebutuhan
hubungan
(Need for
Affiliaton)
13 - 16 14 7.179 ST
10 - 12 72 36.92 T
7 - 9 76 38.97 R
4 - 6 33 16.92 SR
Kebutuhan
kekuatan
(Need for
Power)
29.25 - 36 20 10.26 ST
22.5 – 29.24 118 60.51 T
15.75 – 22.4 57 29.23 R
9 – 15.74 0 0 SR
Keterangan:
ST : Sangat Tinggi
T : Tinggi
R : Rendah
SR : Sangat Rendah
Berdasarkan Tabel 13 terlihat bahwa persentasi tertinggi dari kriteria
bermotivasi sangat tinggi adalah dimensi kebutuhan pencapaian, sementara itu
persentase terendah kriteria bermotivasi sangat rendah adalah dimensi kebutuhan
kekuatan.
26
a. Dimensi Kebutuhan Pencapaian (Need for Achievement)
Motivasi sangat tinggi dimensi kebutuhan pencapaian dalam tiap
indikator disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5. Frekuensi Dimensi Kebutuhan Pencapaian Siswa Kelas XII IPA di
SMA Negeri 1 Pemalang
Berdasarkan Gambar 5 diketahui bahwa jumlah siswa paling banyak
untuk kriteria motivasi sangat tinggi adalah indikator no. 5 yaitu berusaha mencari
solusi dari masalah yang ditemui walaupun menghadapi tantangan paling tinggi
dibandingkan dengan indikator yang lainnya.
b. Dimensi Kebutuhan Hubungan (Need for Affiliaton)
Motivasi sangat tinggi dimensi kebutuhan hubungan dalam tiap indikator
disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6. Frekuensi Dimensi Kebutuhan Hubungan Siswa Kelas XII IPA di
SMA Negeri 1 Pemalang
0
20
40
60
80
100
1 2 3 4 5
47 45
24
49
84
0
10
20
30
1 2
8
26
Indikator dimensi kebutuhan pencapaian
Jum
lah s
isw
a kel
as X
II I
PA
Indikator dimensi kebutuhan hubungan
Keterangan :
1. Mempunyai rencana
kegiatan
2. Mempunyai tujuan dalam
belajar
3. Tidak mudah putus asa
4. Persaingan pencapaian
prestasi
5. Berusaha mencari solusi
dari masalah yang ditemui
walaupun menghadapi
tantangan
Keterangan:
1. Mengutamakan pergaulan
dengan siswa yang pandai
2. Suka belajar bersama dengan
siswa yang pandai
27
Berdasarkan Gambar 6 diketahui bahwa jumlah siswa paling banyak
untuk kriteria motivasi sangat tinggi adalah indikator siswa suka belajar bersama
dengan siswa yang pandai lebih tinggi daripada indikator mengutamakan
pergaulan dengan siswa yang pandai.
c. Dimensi Kebutuhan Kekuatan (Need for Power)
Motivasi sangat tinggi dimensi kebutuhan kekuatan dalam tiap indikator
disajikan pada Gambar 7.
Gambar 7. Frekuensi Dimensi Kebutuhan Pencapaian Siswa Kelas XII IPA di
SMA Negeri 1 Pemalang
Berdasarkan Gambar 7 diketahui bahwa jumlah siswa paling banyak
untuk kriteria motivasi sangat tinggi adalah indikator no. 3 yaitu aktif dalam
kegiatan belajar paling tinggi dibandingkan dengan indikator yang lainnya.
4. Hasil Belajar Biologi
Hasil belajar biologi diperoleh dari nilai ujian tengah semester 1 dan nilai
ujian akhir semester 1 siswa kelas XII IPA yang berjumlah 195 siswa. Selanjutnya
hasil belajar tersebut dianalisis dan digunakan dalam penelitian dengan
memberikan bobot satu untuk nilai ujian tengah semester 1 dan bobot dua untuk
nilai ujian akhir semester 1 kemudian dibagi tiga. Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran biologi adalah ≥ 80.
0
10
20
30
40
50
12
34
32
24
47
22
Indikator dimensi kebutuhan pencapaian
Jum
lah s
isw
a kel
as X
II I
PA
Keterangan:
1. Minat belajar
2. Tekun belajar
3. Aktif dalam kegiatan belajar
4. Berkeinginan untuk bekerja
dan berusaha sendiri dengan
menemukan penyelesaian
masalahnya
28
Tabel 14. Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang
No Variasi Kelas XII Rata-
Rata IPA 1 IPA 2 IPA 3 IPA 4 IPA 5
1 Jumlah Siswa 40 38 40 37 40 39
2 Nilai Tertinggi 91 89 91 91 96 92
3 Nilai Terendah 53 78 59 63 74 65
4 Rata-Rata nilai 79 84 79 81 83 81
5 Tingkat Ketuntasan (%) 50% 92.1% 47.5% 70.3% 65% 58%
Berdasarkan Tabel 14 diketahui bahwa persentase siswa yang sudah
memenuhi ketuntasan minimal lebih banyak dibandingkan persentase siswa yang
belum memenuhi ketuntasan minimal.
Berikut siswa yang mencapai KKM dan tidak mencapai KKM antara
siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta dan siswa yang tidak mengikuti
bimbingan belajar swasta disajikan pada Gambar 8.
Gambar 8. Hasil Belajar Siswa Kelas XII IPA di SMA Negeri 1 Pemalang
Berdasarkan Gambar 8 diketahui bahwa siswa yang mencapai ketuntasan
belajar biologi lebih banyak pada siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta
daripada siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar swasta.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Tuntas Belum tuntas
85
33
41
36 Mengikuti bimbingan
belajar swasta
Tidak mengikuti
bimbingan belajar swasta
Keterangan :
Hasil belajar siswa
Jum
lah s
isw
a kel
as X
II I
PA
29
5. Hubungan Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta dan Hasil Belajar
Uji regresi digunakan untuk memprediksi ada/tidaknya hubungan
kegiatan bimbingan belajar swasta terhadap hasil belajar. Hasil uji regresi
diperoleh persamaan regresi Y=79.831+1.776X, artinya jika siswa tidak
mengikuti bimbingan belajar swasta maka siswa sudah mempunyai kemampuan
hasil belajar sebesar 79.831. Koefisien regresi sebesar 1.776 menunjukkan jika
siswa mengikuti bimbingan belajar swasta akan meningkatkan kemampuan hasil
belajar sebesar 1.776. Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa terdapat
kelinearan antara kegiatan bimbingan belajar swasta terhadap hasil belajar.
Uji korelasi parsial digunakan untuk memprediksi tingkat dan arah
hubungan kegiatan bimbingan belajar swasta terhadap hasil belajar. Berdasarkan
uji korelasi partial diperoleh nilai Sig. 0.040 < 0.05 maka terdapat hubungan yang
signifikan antara kegiatan bimbingan belajar swasta terhadap hasil belajar. Nilai
koefisien korelasi sebesar 0.148 menunjukkan bahwa tingkat hubungan antara
kegiatan bimbingan belajar swasta dengan hasil belajar sangat rendah. Koefisien
korelasi menunjukkan tanda (+) yang berarti terdapat hubungan positif antara
kegiatan bimbingan belajar swasta dengan hasil belajar. Nilai koefisien
determinasi R square sebesar 0.02 menunjukkan bahwa 2% hasil belajar dapat
dipengaruhi oleh kegiatan bimbingan belajar swasta, sedangkan 98% dipengaruhi
oleh faktor lain (Lampiran 9). Berdasarkan uji regresi nilai Sig. 0.048 < 0.05
maka terdapat signifikansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa persamaan regresi
yang terbentuk dan nilai determinasi kegiatan bimbingan belajar swasta dapat
digunakan untuk menentukan hasil belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan bimbingan belajar swasta
berhubungan positif terhadap hasil belajar siswa, namun tidak sepenuhnya siswa
yang mengikuti bimbingan belajar swasta mendapat hasil belajar tinggi, seperti
disajikan pada Tabel 15.
30
Tabel 15. Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Skor Motivasi
Belajar dan Hasil Belajarnya
Siswa Bimbingan
belajar swasta
Skor motivasi
belajar
Kriteria Nilai
biologi
Kriteria
R-17 Neutron 66 Motivasi
tinggi
53 Belum
tuntas
R-102 GO 54 Motivasi
sangat rendah
67 Belum
tuntas
R-104 Primagama 76 Motivasi
tinggi
62 Belum
tuntas
Berdasarkan Tabel 15 diketahui bahwa siswa yang mengikuti bimbingan
belajar swasta tidak selalu mendapatkan hasil belajar yang tinggi.
Siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar swasta bukan berarti
mendapatkan hasil belajar yang rendah, seperti yang disajikan pada Tabel 16.
Tabel 16. Siswa Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Skor
Motivasi Belajar Tinggi dan Hasil Belajarnya
Siswa Skor motivasi
belajar
Kriteria Nilai biologi Kriteria
R-35 70 Motivasi tinggi 90 Tuntas
R-108 71 Motivasi tinggi 91 Tuntas
R-176 69 Motivasi tinggi 96 Tuntas
R-180 78 Motivasi tinggi 90 Tuntas
Berdasarkan Tabel 16 diketahui bahwa siswa yang tidak mengikuti
bimbingan belajar swasta tidak selalu mendapatkan hasil belajar yang rendah.
6. Hubungan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar
Uji regresi digunakan untuk memprediksi ada/tidaknya hubungan
motivasi belajar terhadap hasil belajar. Hasil uji regresi diperoleh persamaan
regresi Y=69.445+0.170X, artinya jika siswa tidak memiliki motivasi belajar
maka siswa sudah memiliki kemampuan hasil belajar sebesar 69.445. Koefisien
regresi sebesar 0.170 menunjukkan bahwa penambahan satu skor dari motivasi
belajar biologi akan meningkatkan kemampuan hasil belajar sebesar 0.170.
Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa terdapat kelinearan antara
motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi.
31
Uji korelasi partial digunakan untuk memprediksi tingkat dan arah
hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi. Berdasarkan uji korelasi
partial diperoleh nilai Sig. 0.00 < 0.05 maka terdapat hubungan yang signifikan
antara motivasi belajar terhadap hasil belajar. Nilai koefisien korelasi sebesar
0.249 menunjukkan bahwa tingkat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil
belajar rendah. Koefisien korelasi menunjukkan tanda (+) yang berarti ada
hubungan positif antara motivasi belajar dengan hasil belajar. Nilai koefisien
determinasi R square sebesar 0.060 menunjukkan bahwa 6% hasil belajar dapat
dipengaruhi oleh motivasi belajar, sedangkan 94% dipengaruhi oleh faktor lain
(Lampiran 9). Berdasarkan uji regresi nilai Sig. 0.001 < 0.05 maka terdapat
signifikansi. Hal tersebut menunjukkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk
dan nilai determinasi motivasi belajar dapat digunakan untuk menentukan hasil
belajar siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar berhubungan
positif terhadap hasil belajar siswa, seperti disajikan pada Tabel 17.
Tabel 17. Siswa Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Motivasi
Belajar Sangat Tinggi dan Hasil Belajarnya
Siswa Skor motivasi
belajar
Kriteria Nilai
biologi
Kriteria
R-8 82 Sangat tinggi 80 Tuntas
R-194 84 Sangat tinggi 88 Tuntas
Berdasarkan Tabel 17 diketahui meskipun siswa tersebut tidak mengikuti
bimbingan belajar swasta tetapi motivasi belajar biologi sangat tinggi sehingga
hasil belajarnya tinggi. Namun siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi tidak
sepenuhnya mendapat hasil belajar tinggi. Diketahui bahwa siswa R-187 tidak
mengikuti bimbingan belajar swasta tetapi memiliki motivasi belajar yang sangat
tinggi, namun hasil belajar yang diperoleh masih rendah.
32
7. Hubungan Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta dan Motivasi Belajar
terhadap Hasil Belajar
Uji regresi dilakukan untuk memprediksi ada/tidaknya hubungan
kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap hasil belajar
biologi. Hasil uji regresi diperoleh persamaan regresi Y= 68.314 + 1.797X1 +
0.171X2, artinya jika siswa tidak mengikuti bimbingan belajar swasta dan tidak
memiliki motivasi belajar maka siswa sudah mempunyai kemampuan hasil belajar
sebesar 68.314. Koefisien regresi sebesar 1.797 menunjukkan jika siswa
mengikuti bimbingan belajar swasta akan meningkatkan kemampuan hasil belajar
sebesar 1.797. Koefisien regresi sebesar 0.171 menunjukkan bahwa penambahan
satu skor dari motivasi belajar biologi akan meningkatkan kemampuan hasil
belajar sebesar 0.171. Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa terdapat
kelinearan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap
hasil belajar.
Uji korelasi ganda digunakan untuk mengetahui tingkat dan arah
hubungan kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap hasil
belajar biologi. Diperoleh nilai Sig. 0.00 < 0.05 maka terdapat hubungan yang
signifikan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap
hasil belajar. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.284 menunjukkan bahwa tingkat
hubungan antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap
hasil belajar biologi rendah. Koefisien korelasi ganda menunjukkan tanda (+)
yang berarti ada hubungan positif antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan
motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi. Nilai koefisien determinasi R
square sebesar 0.081 menunjukkan bahwa 8.1% hasil belajar dipengaruhi secara
bersama-sama oleh kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar,
sedangkan 91.9% dipengaruhi oleh faktor lain (Lampiran 10). Berdasarkan uji
regresi nilai Sig. 0.00 < 0.05 maka terdapat signifikansi. Hal tersebut
menunjukkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk dan nilai determinasi
kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar dapat digunakan untuk
menentukan hasil belajar siswa.
33
Jika input yang baik dengan didukung kegiatan bimbingan belajar swasta
yang diikuti dan motivasi yang sangat tinggi maka akan mendapatkan hasil belajar
yang tinggi, seperti yang disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18. Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Motivasi Belajar
Sangat Tinggi dan Hasil Belajarnya
Siswa Bimbingan
belajar swasta
Skor motivasi
belajar
Kriteria Nilai
biologi
Kriteria
R-1 Neutron 99 Sangat
tinggi
91 Tuntas
R-52 Neutron 89 Sangat
tinggi
87 Tuntas
R-156 GO 88 Sangat
tinggi
87 Tuntas
R-171 Primagama 86 Sangat
tinggi
90 Tuntas
Berdasarkan Tabel 18 diketahui bahwa kemampuan siswa didukung
dengan kegiatan bimbingan belajar swasta yang diikuti serta motivasi yang sangat
tinggi dapat meningkatkan hasil belajar menjadi semakin tinggi. Namun
demikian, terdapat beberapa siswa yang mengikuti kegiatan bimbingan belajar
swasta tetapi memiliki motivasi belajar yang sangat rendah sehingga hasil
belajarnya menjadi rendah, seperti yang disajikan pada Tabel 19.
Tabel 19. Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar Swasta dengan Motivasi Belajar
Sangat Rendah dan Hasil Belajarnya
Siswa Bimbingan
belajar swasta
Skor motivasi
belajar
Kriteria Nilai
biologi
Kriteria
R-147 Neutron 43 Sangat
rendah
79 Belum
tuntas
R-188 Neutron 40 Sangat
rendah
77 Belum
tuntas
Berdasarkan Tabel 19 diketahui bahwa tidak semua siswa yang
mengikuti bimbingan belajar swasta memiliki motivasi belajar biologi yang tinggi
sehingga berdampak pada hasil belajar yang diperoleh.
Berdasarkan data penelitian yang diperoleh, dilakukan analisis
ada/tidaknya hubungan, seberapa besar tingkat hubungan dan seberapa besar
pengaruh antara kegiatan bimbingan belajar swasta, motivasi belajar dan hasil
belajar. Pengujian hubungan tersebut dilakukan dengan uji regresi, uji korelasi
34
dan determinasi. Hasil uji regresi, uji korelasi dan determinasi pada kegiatan
bimbingan belajar swasta, motivasi belajar terhadap hasil belajar disajikan pada
Tabel 20.
Tabel 20. Rekapitulasi Hasil Uji Regresi, Korelasi dan Determinasi antara
Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta, Motivasi Belajar terhadap Hasil
Belajar
Variasi Persamaan Regresi Koefisien
korelasi
Sig.
korelasi
R2 (%) Sig.
regresi
Kegiatan bimbingan
belajar swasta
Y=79.831+1.776X 0.148 0.040 2 0.048
Motivasi belajar Y=69.630+0.168X 0.249 0.000 6 0.01
Kegiatan bimbingan
belajar swasta dan
motivasi belajar
Y=68.314+1.797X1+
0.171X2
0.284 0.000 8.1 0.000
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis frekuensi keikutsertaan bimbingan belajar
siswa kelas XII IPA diketahui bahwa siswa yang mengikuti bimbingan belajar
swasta selain sekolah lebih banyak (60.5%) daripada siswa yang hanya mengikuti
bimbingan belajar di sekolah (39.5%). Lembaga bimbingan yang diikuti siswa
yaitu lembaga bimbingan belajar Ganesa Operation, Neutron dan Primagama.
Paling banyak siswa mengikuti bimbingan belajar di lembaga bimbingan belajar
Ganesa Operation. Alasan siswa mengikuti bimbingan belajar swasta dari
lembaga bimbingan Ganesa Operation karena siswa tertarik dengan promosi yang
menyatakan bahwa siswanya banyak diterima di PTN Indonesia, lingkungan
belajar yang nyaman dengan fasilitas seperti musik klasik dalam proses
pembelajaran, ruangan ber-AC serta mushola yang bersih dan memadai.
Motivasi utama siswa mengikuti bimbingan belajar swasta yaitu untuk
meningkatkan hasil belajar sehingga dapat mencapai nilai KKM. Siswa merasa
berat dan tertekan dengan tuntutan akademis nilai KKM biologi sebesar ≥80 yang
telah ditetapkan oleh sekolah. Oleh karena itu, siswa mencari alternatif tambahan
jam belajar dari lembaga bimbingan belajar swasta agar dapat semakin menambah
rasa percaya diri dengan pengetahuan yang diperoleh dan diharapkan dapat
membantu siswa mendapatkan hasil belajar melebihi KKM. Sesuai penelitian
35
yang dilakukan oleh Chandra et al. (2009) bahwa siswa beranggapan dengan
mengikuti bimbingan belajar swasta dapat menjadi alternatif belajar yang dapat
mendukung pemahaman dan pengetahuan siswa.
Pendidikan orang tua siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta
86,67% berpendidikan S1. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Bray & Kwok (2003) bahwa orang tua siswa yang berpendidikan tinggi akan
mengikutkan anaknya ke bimbingan belajar swasta selain sekolah agar anaknya
dapat berprestasi lebih baik di sekolah dan menjadi siswa yang terbaik.
Tujuan siswa mengikuti bimbingan belajar swasta dapat dilihat dari sifat
bimbingan belajar swasta yang dilakukan yaitu bertujuan penguatan dan
pengayaan materi. Tujuan tersebut diketahui dari materi yang disampaikan dari
lembaga bimbingan belajar Ganesa Operasion dan Neutron sejalan dengan materi
yang disampaikan di sekolah, sedangkan lembaga bimbingan belajar Primagama
lebih awal dari materi sekolah. Lembaga primagama lebih mengutamakan pada
persiapan UN dan SNMPTN sehingga lebih banyak membahas soal. Ketiganya
dapat meningkatkan kinerja siswa di sekolah karena siswa mendapatkan informasi
lebih banyak dan membangun konsep lebih awal dari proses interaksi di lembaga
bimbingan belajar swasta. Hal tersebut sesuai dengan teori konstruktivisme yang
dipaparkan oleh Piaget dalam Dahar (1996) bahwa pengetahuan yang dimiliki
siswa merupakan pengetahuan yang dibangun berdasarkan pemahaman siswa
sendiri. Pengetahuan siswa dapat dibangun dari proses interaksi dengan
lingkungan belajarnya termasuk dari lembaga bimbingan belajar swasta melalui
tentor maupun teman sebaya. Semakin luas interaksi yang terjadi maka siswa akan
semakin banyak memperoleh informasi untuk mendukung pengetahuannya.
Proses konstruksi pengetahuan dari lingkungan belajarnya dapat menjadikan
belajar lebih bermakna sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Hasil wawancara diketahui bahwa 90% siswa mengikuti bimbingan
belajar swasta berdasarkan kemauan sendiri dan 10% siswa mengikuti bimbingan
belajar swasta untuk memenuhi kemauan orang tua. Orang tua bukan berarti tidak
percaya dengan proses pendidikan yang diperoleh anaknya di sekolah, tetapi
mengharapkan agar dengan mengikutkan anaknya di lembaga bimbingan belajar
36
swasta dapat membantu menjadikan belajar lebih terprogram. Selain itu, harapan
orang tua agar bimbingan belajar swasta dapat membantu meningkatkan
kemampuan dan menambah pengetahuan anaknya. Sesuai penelitian yang
dilakukan oleh Watson (2008) bahwa orang tua mengikutkan anaknya untuk
mendapatkan pendidikan tambahan dari lembaga bimbingan belajar swasta
dengan tujuan pengayaan dan perbaikan akademis.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui terdapat 70% siswa menyatakan
setelah mengikuti bimbingan belajar dari lembaga bimbingan swasta menjadi
lebih aktif dalam proses pembelajaran di sekolah. Siswa merasa aktivitasnya
meningkat karena percaya diri dengan pengetahuan yang dimiliki. Kepercayaan
dirinya meningkat karena intensitas belajarnya bertambah dengan didampingi oleh
tentor yang selalu membantu kesulitan belajar siswa. Siswa yang memiliki tingkat
kepercayaan diri yang tinggi menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran di
sekolah sehingga hasil belajarnya menjadi lebih baik. Salirawati (2012)
menyatakan bahwa percaya diri merupakan salah satu karakter penting yang harus
dimiliki siswa. Percaya diri merupakan sikap yakin akan kemampuan diri sendiri
terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapan siswa. Nilai
karakter percaya diri sangat penting untuk siswa karena tanpa percaya diri siswa
akan sulit mencapai prestasi belajar yang optimal.
Kegiatan bimbingan belajar dari lembaga bimbingan swasta merupakan
salah satu praktik pelayanan pendidikan tambahan dari satuan pendidikan
nonformal. Mutu pelayanannya dapat diukur dari penampilan praktik pelayanan
dari pengajar terhadap siswanya. Seorang pendidik diwajibkan menguasai ilmu
pendidikan sebagai dasar dari keseluruhan kinerja profesionalnya dalam bidang
pendidikan (Prayitno 2010). Penguasaan pendidik dapat diperoleh dari studi pada
program bidang kependidikan tingkat sarjana S1. Praktiknya tentor biologi tidak
hanya berasal dari prodi pendidikan biologi, tetapi juga prodi biologi. Hal tersebut
menunjukkan bahwa secara akademis tentor tersebut mampu, akan tetapi dalam
hal mendidik/mengajar belum tentu dapat menguasai kaidah-kaidah profesi
pendidik.
37
Berdasarkan wawancara pada siswa diketahui bahwa tentor dapat
menciptakan suasana yang positif dalam proses pembelajaran di lembaga
bimbingan belajar swasta, seperti damai dan nyaman, menantang tetapi
menyenangkan, hangat serta akrab. Hal tersebut sesuai dengan prinsip
pembelajaran biologi karena tentor dapat menciptakan kondisi yang
memungkinkan siswa belajar secara menyenangkan dan tidak tertekan, sehingga
siswa dapat memaksimalkan segala kemampuan dan kreatifitas yang dimiliki.
Hubungan siswa dengan tentor yang dapat menciptakan suasana emosional yang
berpengaruh terhadap kondisi mental siswa. Kondisi mental yang baik dapat
menunjang proses kegiatan dan keberhasilan kegiatan belajar (Prayitno 2010).
Waktu pembelajaran di sekolah pada setiap mata pelajaran sangat
terbatas untuk mencapai SK dan KD yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, guru
memberikan tugas sekolah agar siswa tetap belajar di luar sekolah seperti belajar
mandiri atau belajar kelompok maupun mengikuti bimbingan belajar swasta selain
sekolah sehingga SK dan KD dapat tercapai. Banyak manfaat yang dapat
diperoleh siswa dengan mengikuti bimbingan belajar swasta. Siswa mengikuti
bimbingan belajar swasta selain sekolah agar dapat bertanya dan berdiskusi
tentang segala sesuatu yang dirasa masih membingungkan. Siswa mendapatkan
jawaban-jawaban yang praktis dengan teknik menjawab yang cepat dari lembaga
bimbingan belajar swasta. Praktis disini maksudnya adalah cara sederhana yang
lebih menyingkat waktu untuk menjawab soal.
Hasil analisis motivasi belajar menunjukkan bahwa rata-rata siswa
memiliki motivasi belajar yang tinggi. Tingkat motivasi dapat diketahui dari tiga
dimensi, yaitu dimensi kebutuhan pencapaian, kebutuhan hubungan dan
kebutuhan kekuatan. Siswa meskipun mempunyai rata-rata motivasi yang tinggi,
tetapi terdapat motivasi siswa yang sangat rendah dalam dimensi kebutuhan
hubungan. Masih banyaknya siswa yang mempunyai dimensi kebutuhan
hubungan sangat rendah diduga karena siswa merasa minder, malu atau gengsi
jika harus berteman dan belajar dengan siswa yang lebih pandai. Sesuai dengan
pendapat Nasution (2010) bahwa siswa yang pasif diduga terkait dengan gaya
belajar masing-masing siswa. Ada siswa yang lebih memilih belajar sendiri dan
38
ada pula yang senang belajar bersama. Hasrul (2009) menyatakan bahwa gaya
belajar merupakan kunci untuk mengembangkan aktivitas dalam pembelajaran di
sekolah. Seyogyanya gaya belajar dapat membantu siswa lebih cepat dan lebih
mudah dalam belajar.
Berusaha mencari solusi dari masalah yang ditemui walaupun
menghadapi tantangan merupakan persentase tertinggi motivasi sangat tinggi dari
dimensi kebutuhan pencapaian. Pada umumnya motivasi belajar berdasarkan
dimensi kebutuhan pencapaian yang dimiliki siswa tinggi, akan tetapi perlu
ditingkatkan motivasi pada indikator tidak mudah putus asa karena pada indikator
tersebut masih rendah. Padahal menurut Sardiman (2008) sikap tidak mudah putus
asa merupakan salah satu ciri penting motivasi dalam kegiatan belajar mengajar.
Kegiatan belajar mengajar akan berhasil baik jika siswanya memiliki sikap yang
ulet dan tidak mudah putus asa.
Persentase terendah pada dimensi kebutuhan kekuatan adalah keinginan
untuk bekerja dan berusaha sendiri dengan menemukan penyelesaian masalahnya.
Hal tersebut menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang kurang percaya diri
dengan kemampuan yang dimiliki sehingga siswa tersebut masih bergantung
dengan kemampuan siswa yang lainnya. Siswa yang penuh percaya diri akan
memiliki sifat yang tidak bergantung dengan siswa lain dan mampu menghargai
diri dan usahanya sendiri. Menurut Adywibowo (2010) kepercayaan diri bukan
merupakan bakat (bawaan), melainkan kualitas mental atau pencapaian yang
dihasilkan dari proses pendidikan. Kepercayaan diri dapat dilatih atau dibiasakan.
Faktor lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap rasa percaya diri siswa yaitu
orang tua dan guru.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan antara
kegiatan bimbingan belajar swasta dan hasil belajar dengan memberikan pengaruh
sebesar 2%. Tingkat hubungan yang rendah dari kegiatan bimbingan belajar
swasta dan hasil belajar menunjukkan bahwa proses bimbingan belajar di sekolah
sudah cukup untuk meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa. Motivasi
belajar dan hasil belajar menunjukkan adanya hubungan dengan memberikan
pengaruh sebesar 6%. Ada pula hubungan kegiatan bimbingan belajar swasta dan
39
motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi dengan pengaruh sebesar 8.1%.
Diketahui bahwa motivasi belajar memberikan pengaruh yang lebih besar
daripada kegiatan bimbingan belajar swasta yang diikuti siswa terhadap hasil
belajar. Pengaruh lebih besar pada hasil belajar diberikan ketika kegiatan
bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar diperoleh siswa secara bersama-
sama. Pengaruh 8.1% diperoleh siswa dari pengulangan dan penguatan kembali
materi yang disampaikan dari sekolah, pengayaan materi dari tentor, kesempatan
membangun pengetahuan yang diperoleh dari proses interaksi dengan tentor
maupun teman sebaya, serta motivasi yang diberikan dari tentor dan motivator
yang didatangkan oleh lembaga bimbingan belajar swasta Ganesa Operation dan
Neutron.
Faktor selain kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar
yang dapat mempengaruhi hasil belajar sebesar 91.9% yaitu faktor input yang
baik karena siswa yang diterima di sekolah tersebut merupakan siswa pilihan di
Kabupaten Pemalang dan sekitarnya melalui proses seleksi yang ketat. Hal
tersebut diketahui dari laporan kegiatan penerimaan siswa baru R-SMA-BI Negeri
1 Pemalang tahun ajaran 2010/2011 bahwa nilai rata-rata siswa yang diterima
adalah 77,02 dengan 324 siswa dari 587 peserta. Nilai tersebut diperoleh dari nilai
raport, tes potensi akademik, nilai psikotes, tes kemampuan lisan berbahasa
inggris, tes praktik ICT, nilai ijasah dan piagam (PPSB 2010). Selain itu, faktor
lainnya berdasarkan proses belajar dan motivasi yang diperoleh siswa dari guru di
sekolah, belajar mandiri dan minat belajar siswa serta daya dukung sekolah.
Hasil belajar siswa kelas XII IPA diketahui bahwa persentase ketuntasan
belajar siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta selain sekolah lebih tinggi
daripada persentase ketuntasan siswa yang hanya mengikuti bimbingan belajar
dari sekolah. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Salim (1998) terdapat
perbedaan prestasi belajar siswa yang berkesulitan belajar antara sebelum dan
sesudah pelaksanaan kontrak bimbingan belajar swasta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif
antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan hasil belajar siswa, namun tidak
sepenuhnya siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta mendapat hasil
40
belajar tinggi. Siswa R-102 mengikuti bimbingan belajar swasta tetapi hasil
belajarnya rendah. Hasil wawancara siswa R-102 diketahui bahwa kondisi fisik
siswa R-102 yang kelelahan ketika mengikuti bimbingan belajar swasta
menyebabkan kurang maksimal dalam memahami dan mengolah informasi yang
diperoleh. Siswa R-102 merasa kesulitan untuk berkonsentrasi pada materi yang
disampaikan oleh tentor sehingga menjadi sulit memahami materi dengan baik.
Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi belajar dapat berpengaruh terhadap
kemampuan pemahaman siswa sehingga hasil belajarnya kurang maksimal.
Sesuai dengan pernyataan dari Dimyati & Mudjiono (2009) bahwa hasil belajar
dipengaruhi oleh faktor internal yang salah satunya adalah konsentrasi belajar
siswa.
Siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar swasta bukan berarti
mendapatkan hasil belajar yang rendah. Siswa R-176 tidak mengikuti bimbingan
belajar swasta tetapi hasil belajarnya tinggi. Hasil wawancara siswa R-176
diketahui bahwa siswa R-176 merasa cukup dengan belajar di sekolah dan belajar
sendiri. Banyaknya siswa yang mengikuti bimbingan belajar swasta menyebabkan
siswa R-176 semakin termotivasi untuk giat belajar. Siswa yang selalu
memotivasi diri untuk berusaha belajar lebih giat akan membentuk suatu
kemandirian belajar dalam dirinya sehingga hasil belajar akan meningkat.
Kemandirian belajar akan menumbuhkan sikap-sikap positif yang akan membantu
keberhasilan belajar, antara lain menumbuhkan rasa percaya diri, tidak tergantung
pada orang lain dan memiliki sikap kreatif dalam belajar. Semakin tinggi
kemandirian belajar siswa maka semakin tinggi prestasi belajar siswa. Sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Tahar & Enceng (2006) bahwa
kemandirian belajar memberi pengaruh sebesar 63.91% terhadap hasil belajar.
Kemandirian belajar ditunjukkan dengan otonomi dalam merencanakan,
mengorganisasi dan evaluasi kegiatan belajarnya.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan positif antara
motivasi belajar siswa dan hasil belajar dengan memberikan pengaruh sebesar
6%. Contohnya siswa R-8 tidak mengikuti bimbingan belajar swasta tetapi
memiliki motivasi belajar sangat tinggi sehingga hasil belajarnya tinggi. Siswa R-
41
8 ingin menunjukkan bahwa meskipun tidak ada kesempatan untuk mengikuti
bimbingan belajar swasta, tetapi dapat berprestasi baik di sekolah. Motivasi
belajar siswa merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
pembelajaran karena dengan adanya motivasi belajar maka dapat menumbuhkan
semangat dan kekuatan dalam belajar. Namun motivasi belajar tidak hanya
memberikan semangat dan kekuatan pada daya upaya siswa untuk belajar, tetapi
dapat memberikan kejelasan arah dan tujuan belajar siswa. Sesuai penelitian yang
dilakukan oleh Tella (2007) bahwa ada hubungan antara motivasi dengan
pencapaian akademik secara signifikan. Selain itu, berdasarkan penelitian oleh
Hamdu & Lisa (2011) juga menunjukkan hubungan yang signifikan antara
motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa.
Siswa yang memiliki motivasi tinggi tidak sepenuhnya mendapatkan
hasil belajar yang tinggi pula. Diketahui bahwa siswa R-187 tidak mengikuti
bimbingan belajar swasta tetapi memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi,
namun hasil belajar yang diperoleh masih rendah. Hasil wawancara diketahui
bahwa siswa R-187 mempunyai keinginan mengikuti bimbingan belajar swasta,
tetapi ada kendala biaya. Siswa R-187 selalu giat belajar dan mempersiapkan
pembelajaran dengan maksimal, tetapi merasa kesulitan untuk memahami materi
mata pelajaran biologi. Dimungkinkan kemampuan berpikir siswa R-187 yang
rendah menyebabkan siswa R-187 kesulitan memahami materi pada hampir
semua mata pelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa faktor intelegensi yang kurang
dapat menyebabkan hasil belajarnya kurang meskipun sudah mempunyai
kemandirian belajar yang tinggi. Berdasarkan kenyataan tersebut dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar yang rendah dapat disebabkan karena tingkat
intelegensi yang kurang. Sesuai dengan pernyataan dari Syah (2010) bahwa hasil
belajar dipengaruhi oleh faktor internal yang salah satunya adalah faktor
psikologis meliputi intelegensi siswa. Dalam situasi yang sama, siswa dengan
tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih banyak berhasil dibandingkan dengan
siswa yang tingkat intelegensinya rendah.
Hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat hubungan positif antara
bimbingan belajar swasta dan motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi
42
dengan pengaruh sebesar 8.1%. Bagi sebagian siswa yang mengikuti bimbingan
belajar swasta dan memiliki motivasi belajar yang sangat tinggi akan mempunyai
kecenderungan hasil belajar yang baik. Begitu juga sebaliknya sebagian siswa
yang tidak mengikuti bimbingan belajar swasta dan kurang memiliki motivasi
belajar akan mempunyai kecenderungan hasil belajar yang kurang baik. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi
belajar merupakan hal yang mendukung untuk meningkatkan hasil belajar biologi.
Berdasarkan data yang diperoleh terdapat data yang tidak menunjukkan
adanya hubungan yang positif antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan
motivasi belajar biologi terhadap hasil belajar biologi, sebagai contoh siswa R-
188. Hasil wawancara pada siswa R-188 diketahui bahwa siswa R-188 mengikuti
bimbingan belajar swasta tetapi hasil belajarnya masih rendah disebabkan karena
kurangnya minat dan motivasi belajar biologi. Siswa R-188 mengikuti bimbingan
belajar swasta bukan atas keinginan sendiri, tetapi karena mata pelajaran biologi
sudah termasuk dalam mata pelajaran yang dibimbingkan dari lembaga bimbingan
swasta. Kurangnya minat dan motivasi belajar biologi menyebabkan hasil belajar
rendah. Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Aritonang (2008) bahwa
terdapat hubungan antara minat dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa siswa yang mendapatkan hasil belajar
yang rendah memiliki minat dan motivasi belajar yang rendah pula.
Keterbatasan pada penelitian ini adalah lokasi penelitian yang hanya
diambil dari satu sekolah untuk mengetahui hubungan kegiatan bimbingan belajar
swasta dan motivasi belajar terhadap hasil belajar biologi. Hal tersebut
menyebabkan simpulan yang diperoleh belum dapat digeneralisasikan pada
seluruh tingkat pendidikan. Selain itu, terbatasnya informasi yang diperoleh dari
lembaga bimbingan belajar swasta terkait proses pembelajaran yang dilakukan
pada siswa.
43
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil simpulan
bahwa tingkat hubungan kegiatan bimbingan belajar swasta dengan hasil belajar
siswa sangat rendah. Proses bimbingan belajar dari sekolah sudah cukup untuk
meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa. Motivasi belajar memberikan
hubungan yang rendah dengan hasil belajar siswa. Sementara itu, terdapat
hubungan yang rendah antara kegiatan bimbingan belajar swasta dan motivasi
belajar terhadap hasil belajar siswa. Faktor lain yang dapat menentukan hasil
belajar siswa adalah faktor input yang baik, proses belajar dan motivasi yang
diperoleh siswa dari guru di sekolah, belajar mandiri dan minat belajar siswa serta
daya dukung sekolah.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka perlu dilakukan penelitian serupa
dibeberapa sekolah dengan standar sekolah yang merata sehingga hasil penelitian
yang diperoleh dapat digeneralisasikan pada seluruh tingkat pendidikan.
44
DAFTAR PUSTAKA
Adywibowo, I.P. 2010. Memperkuat Kepercayaan Diri Anak melalui Percakapan
Referensial. Jurnal Pendidikan Penabur 15(9):37-49.
Ali, M. 1993. Penelitian Kependidikan Prosedur & Strategi. Bandung: Angkasa.
Arrijani. 2005. Penggunaan Media Herbarium, Kartu Botani, dan Ilustrasi
Tumbuhan dalam Penguasaan Materi Perkuliahan. Jurnal Pendidikan
6(2):133-143.
Aritonang, K.T. 2008. Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur 7(10):11-21.
Azwar, S. 2012. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bray, M. 2006. Private Supplementary Tutoring: Comparative Perspectives on
Patterns and Implication. UNESCO International Institute for
Educational Planning 36(4):515-530.
Bray, M. & P. Kwok. 2003. Demand for Private Supplementary Tutoring:
Conceptual Consisderations, and Socio-economic Patterns in Hong
Kong. Economics of Education 22(2003):611-620.
Chandra, A.A., Pratiwi & M. Sharly. 2009. Kehidupan Siswa yang Belajar di
Bimbingan Belajar Alternatif. Jurnal Pendidikan Penabur 8(12)21-30.
Dahar, R.W. 1996. Teori-Teori Belajar. Bandung: PT. Gelora Aksara Pratama.
[Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 52 Tahun 2008 tentang Kriteria dan
Perangkat Akreditasi Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta:
Novindo Pustaka Mandiri.
Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
[DPKP] Dinas Pendidikan Kabupaten Pemalang. 2012. Data Lembaga Kursus di
Kabupaten Pemalang. Pemalang: Dinas Pendidikan Kabupaten
Pemalang.
Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
45
Hamdu, G. & A. Lisa. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi
Belajar IPA di Sekolah Dasar (Studi Kasus terhadap Siswa Kelas IV
SDN Tarumanagara Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya). Jurnal
Penelitian Pendidikan 12(1):1-15.
Harish, B. 2011. Challenges of Higher Education in 21st
Century. Journal of
Education and Practice 2(6):90-96.
Hasrul. 2009. Pemahaman tentang Gaya Belajar. Jurnal MEDTEK 1(2):1-9.
Kwartolo, Y. 2005. Menyiapkan Guru yang Berkualitas dengan Pendekatan Micro
Teaching. Jurnal Pendidikan Penabur 4(4):98-105.
Müller, F.H., P. Marko, B. Matthias, & W. Sebastian. 2006. Personality, motives
and learning environment as predictors of self-determined learning
motivation. Jurnal Review of Psychology 13(2):75-86.
Nasution, S. 2010. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara.
[PPSB] Panitia PSB. 2010. Laporan Kegiatan Penerimaan Siswa Baru R-SMA-BI
Negeri 1 PemalangTahun Ajaran 2010/2011 Tanggal 5 April 2010 s.d.
15 Mei 2010. Pemalang: SMA Negeri 1 Pemalang.
Prayitno. 2010. Dasar Teori dan Praktis Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia.
Purwanto, N. 2010. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Robbins, S.P., & T.A. Judge. 2008. Organizational Behavior. New Jersey:
Pearson Education.
Rustaman, N.Y., S. Dirdjosoemarto, S.A. Yudianto, Y. Achmad, R. Subekti, D.
Rochintaniawati, & M. Nurjhani. 2003. Strategi Belajar Mengajar
Biologi. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Salim, A. 1998. Pengaruh Kontrak Bimbingan Belajar terhadap Motivasi,
Kebiasaan dan Prestasi Belajar Peserta Didik Berkesulitan Belajar.
Jurnal Rehabilitasi & Remidiasi 84(20):48-60.
Salirawati, D. 2012. Percaya Diri, Keingintahuan, dan Berjiwa Wirausaha: Tiga
Karakter Penting Bagi Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Karakter
2(2):213-224.
46
Santyasa, I.W. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. Makalah
disampaikan pada Work Shop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru
SMAN Banjarangkan Klungkung. Departemen Pendidikan Nasional.
Banjarangkan 10 januari 2010.
Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
Sudjana. 2007. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sukestiyarno. 2010. Olah Data Penelitian Berbantuan SPSS. Semarang: UNNES.
Sukmadinata, N.S. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Suratman, B. 2010. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah, Ketersediaan Sarana
Prasarana, Kapabilitas Mengajar Guru, dan dukungan Orang Tua,
Kaitannya dengan Prestasi Belajar Siswa SMP Negeri di Koata Surabaya.
Jurnal Pendidikan & Pembelajaran 17(1):89-97.
Syah, M. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Tahar, I. & Enceng. 2006. Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar pada
Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
7(2):91-101.
Tella, A. 2007. The impact of Motivation on Student’s Academic Achievement
and learning Outcomes in Mathematics among Secondary School
Students in Nigeria. Eurasia journal of Mathematics, Science, &
Technologi Education 3(2):149–156.
Watson, L. 2008. Private Expectations and Public Schooling: the Growth of
Private Tutoring in Australia. Peer Refereed Conference Paper Presented
to the Australian Association for Research in Education (AARE) National
Conference, 30 November–4 Desember 2008.
Winkel, W.S. 2009. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Yusuf, S. & J. Nurihsan. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
LAMPIRAN
48
Lampiran 1. Rekapitulasi Kuesioner Motivasi Belajar dan Hasil Belajar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Σ % skor Krit 12 13 14 15 Σ % skor Krit 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Σ % skor Krit Σ % skor Krit 25 Coding UTS UAS Nilai Krit
1 R-001 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 100 ST 4 4 4 4 16 100 ST 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35 97 ST 95 99 ST NEUTRON 1 95 89 91 T
2 R-002 2 2 2 2 2 2 3 3 4 3 3 28 64 T 2 2 3 3 10 63 R 3 2 2 2 2 2 4 3 3 23 64 T 61 64 T NEUTRON 1 82 73 76 BT
3 R-003 3 2 1 3 1 3 2 3 4 4 3 29 66 T 1 1 2 1 5 31 SR 4 2 4 4 3 3 4 4 3 31 86 ST 65 68 T NEUTRON 1 90 79 83 T
4 R-004 3 2 3 4 3 2 2 2 3 4 4 32 73 T 2 2 4 2 10 63 R 4 3 4 4 3 3 4 3 3 31 86 ST 73 76 T 0 82 80 81 T
5 R-005 4 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 30 68 T 2 1 3 2 8 50 R 3 2 4 3 2 3 3 3 3 26 72 T 64 67 T 0 75 81 79 BT
6 R-006 2 1 1 3 2 1 3 2 2 4 3 24 55 R 1 2 3 2 8 50 R 3 3 3 2 2 2 2 3 2 22 61 R 54 56 R 0 80 81 81 T
7 R-007 3 3 3 4 3 2 4 2 3 3 3 33 75 T 2 2 4 2 10 63 R 3 3 3 3 2 2 3 3 2 24 67 T 67 70 T GO 1 95 83 87 T
8 R-008 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 39 89 ST 2 2 3 3 10 63 R 4 3 4 4 4 2 4 3 2 30 83 ST 79 82 ST 0 80 80 80 T
9 R-009 4 3 2 4 2 3 4 3 3 4 4 36 82 ST 3 2 3 2 10 63 R 2 3 2 4 4 4 3 3 2 27 75 T 73 76 T 0 80 70 73 BT
10 R-010 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 39 89 ST 3 2 3 3 11 69 T 3 3 3 3 2 2 3 3 2 24 67 T 74 77 T 0 60 77 71 BT
11 R-011 3 3 3 3 3 1 2 3 3 4 4 32 73 T 2 1 2 1 6 38 SR 3 1 3 4 3 3 3 3 3 26 72 T 64 67 T NEUTRON 1 87 79 82 T
12 R-012 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 36 82 ST 2 1 3 3 9 56 R 3 3 3 3 3 3 4 3 3 28 78 T 73 76 T 0 75 73 74 BT
13 R-013 4 3 1 4 2 4 4 3 3 4 4 36 82 ST 2 2 3 2 9 56 R 4 3 4 3 3 3 4 3 2 29 81 T 74 77 T 0 85 79 81 T
14 R-014 3 4 2 4 2 3 4 4 3 4 3 36 82 ST 1 2 3 2 8 50 R 4 3 3 3 2 2 4 3 2 26 72 T 70 73 T 0 90 81 84 T
15 R-015 4 2 2 3 2 1 4 2 3 4 4 31 70 T 3 3 4 3 13 81 T 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26 72 T 70 73 T 0 75 79 78 BT
16 R-016 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 36 82 ST 3 3 3 3 12 75 T 3 2 2 3 3 3 4 4 2 26 72 T 74 77 T 0 87 77 80 T
17 R-017 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 29 66 T 2 1 2 2 7 44 SR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 75 T 63 66 T NEUTRON 1 60 50 53 BT
18 R-018 3 2 1 3 1 2 3 3 2 3 3 26 59 R 2 2 3 3 10 63 R 3 2 3 3 2 3 4 2 2 24 67 T 60 63 R 0 82 71 75 BT
19 R-019 3 3 2 4 2 2 3 2 3 4 4 32 73 T 3 2 3 3 11 69 T 3 2 3 3 2 3 3 2 2 23 64 T 66 69 T 0 82 79 80 T
20 R-020 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 32 73 T 2 2 3 3 10 63 R 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 75 T 69 72 T GO 1 82 71 75 BT
21 R-021 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 30 68 T 1 1 3 1 6 38 SR 3 3 3 3 2 3 3 3 2 25 69 T 61 64 T 0 85 81 82 T
22 R-022 3 2 2 3 2 3 4 4 3 3 3 32 73 T 4 4 4 3 15 94 ST 3 3 2 3 3 3 3 3 3 26 72 T 73 76 T 0 87 79 82 T
23 R-023 2 1 1 1 1 2 1 2 3 3 3 20 45 R 2 2 3 2 9 56 R 2 2 2 2 3 3 3 3 2 22 61 R 51 53 R 0 82 67 72 BT
24 R-024 3 2 4 3 4 2 3 3 3 3 4 34 77 T 2 2 4 4 12 75 T 3 3 2 4 2 2 3 3 3 25 69 T 71 74 T PRIMAGAMA 1 82 73 76 BT
25 R-025 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 31 70 T 2 2 3 2 9 56 R 3 2 3 3 2 2 3 3 2 23 64 T 63 66 T GO 1 87 69 75 BT
Hasil Belajar
Rekapitulasi Kuesioner Motivasi Belajar dan Hasil Belajar
Kebutuhan Pencapaian Kebutuhan HubunganNo
Kebutuhan Kekuatan Motivasi BimbelKode
49
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Σ % skor Krit 12 13 14 15 Σ % skor Krit 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Σ % skor Krit Σ % skor Krit 25 Coding UTS UAS Nilai Krit
26 R-026 4 2 1 4 1 3 3 2 3 3 4 30 68 T 2 3 3 3 11 69 T 3 2 3 2 2 3 3 3 3 24 67 T 65 68 T NEUTRON 1 75 66 69 BT
27 R-027 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 39 89 ST 3 4 3 2 12 75 T 3 3 4 4 3 4 4 3 2 30 83 ST 81 84 ST NEUTRON 1 90 84 86 T
28 R-028 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 26 59 R 2 1 2 2 7 44 SR 3 1 3 3 1 1 3 3 2 20 56 R 53 55 R 0 85 71 76 BT
29 R-029 3 3 1 3 1 2 3 2 3 4 3 28 64 T 1 2 3 2 8 50 R 3 2 3 3 2 2 3 3 2 23 64 T 59 61 R 0 80 73 75 BT
30 R-030 2 3 1 3 1 3 3 3 3 4 4 30 68 T 1 1 3 2 7 44 SR 3 4 3 2 3 2 4 3 2 26 72 T 63 66 T 0 82 83 83 T
31 R-031 3 3 2 4 2 3 3 4 3 4 4 35 80 T 3 2 3 3 11 69 T 3 2 3 2 2 3 3 4 3 25 69 T 71 74 T 0 82 74 77 BT
32 R-032 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 38 86 ST 1 2 3 2 8 50 R 4 3 3 4 3 3 4 4 2 30 83 ST 76 79 T GO 1 80 76 77 BT
33 R-033 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 38 86 ST 2 1 1 1 5 31 SR 4 3 3 3 2 2 4 3 3 27 75 T 70 73 T 0 92 83 86 T
34 R-034 3 2 1 4 2 2 2 3 4 4 4 31 70 T 2 1 3 3 9 56 R 2 2 2 3 2 2 3 3 3 22 61 R 62 65 T 0 90 72 78 BT
35 R-035 3 2 2 3 2 3 4 3 3 4 4 33 75 T 2 1 3 3 9 56 R 3 3 3 3 2 3 3 3 2 25 69 T 67 70 T 0 92 89 90 T
36 R-036 4 3 2 4 2 2 3 3 2 3 3 31 70 T 3 2 3 2 10 63 R 4 2 3 3 3 2 3 2 2 24 67 T 65 68 T NEUTRON 1 82 79 80 T
37 R-037 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 36 82 ST 1 1 3 1 6 38 SR 3 2 3 3 2 3 4 3 2 25 69 T 67 70 T 0 82 77 79 BT
38 R-038 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 28 64 T 2 1 3 3 9 56 R 3 2 3 3 2 2 3 3 3 24 67 T 61 64 T GO 1 87 86 86 T
39 R-039 3 2 3 2 2 2 3 2 3 4 3 29 66 T 3 3 3 3 12 75 T 2 2 3 3 2 2 3 3 3 23 64 T 64 67 T 0 85 83 84 T
40 R-040 3 2 4 4 3 3 4 3 2 3 3 34 77 T 1 1 3 1 6 38 SR 2 3 2 3 2 3 3 4 2 24 67 T 64 67 T PRIMAGAMA 1 77 70 72 BT
41 R-041 3 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 31 70 T 3 2 3 3 11 69 T 3 3 3 3 3 3 3 4 2 27 75 T 69 72 T 0 92 86 88 T
42 R-042 4 3 3 4 2 2 2 3 2 2 4 31 70 T 4 1 1 3 9 56 R 3 3 2 2 2 3 3 3 2 23 64 T 63 66 T NEUTRON 1 80 89 86 T
43 R-043 1 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 27 61 R 1 1 2 2 6 38 SR 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26 72 T 59 61 R 0 85 86 86 T
44 R-044 4 4 2 4 1 3 4 4 4 4 4 38 86 ST 1 1 2 3 7 44 SR 3 3 3 3 3 3 4 3 3 28 78 T 73 76 T 0 75 79 78 BT
45 R-045 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 37 84 ST 2 1 3 2 8 50 R 3 3 4 3 3 4 4 3 3 30 83 ST 75 78 T 0 82 84 83 T
46 R-046 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 2 38 86 ST 1 1 3 1 6 38 SR 4 4 3 2 2 2 4 4 3 28 78 T 72 75 T 0 85 79 81 T
47 R-047 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 36 82 ST 3 2 4 3 12 75 T 3 3 4 3 3 3 4 4 3 30 83 ST 78 81 T NEUTRON 1 92 81 85 T
48 R-048 2 2 3 4 3 3 3 2 2 4 4 32 73 T 2 2 4 4 12 75 T 3 3 3 4 3 3 4 4 2 29 81 T 73 76 T NEUTRON 1 85 86 86 T
49 R-049 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 39 89 ST 2 2 4 3 11 69 T 4 3 3 3 3 4 4 4 3 31 86 ST 81 84 ST PRIMAGAMA 1 72 86 81 T
50 R-050 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 31 70 T 3 2 3 3 11 69 T 3 2 3 3 3 3 3 4 3 27 75 T 69 72 T 0 85 87 86 T
51 R-051 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 37 84 ST 3 2 3 3 11 69 T 4 3 3 3 3 3 4 3 3 29 81 T 77 80 T 0 87 86 86 T
52 R-052 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 42 95 ST 3 2 3 3 11 69 T 4 3 4 4 3 4 3 3 4 32 89 ST 85 89 ST NEUTRON 1 87 87 87 T
53 R-053 4 2 4 2 4 2 3 3 2 4 4 34 77 T 1 1 4 2 8 50 R 4 3 2 3 2 2 2 2 3 23 64 T 65 68 T NEUTRON 1 87 87 87 T
54 R-054 3 3 4 1 1 2 3 3 2 4 4 30 68 T 3 1 3 2 9 56 R 3 1 1 3 3 2 3 2 2 20 56 R 59 61 R NEUTRON 1 77 84 82 T
No KodeKebutuhan Pencapaian Kebutuhan Hubungan Kebutuhan Kekuatan Motivasi Bimbel Hasil Belajar
50
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Σ % skor Krit 12 13 14 15 Σ % skor Krit 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Σ % skor Krit Σ % skor Krit 25 Coding UTS UAS Nilai Krit
55 R-055 3 2 1 4 1 3 3 3 3 4 4 31 70 T 1 1 3 2 7 44 SR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 75 T 65 68 T NEUTRON 1 75 84 81 T
56 R-056 3 2 1 2 1 3 3 2 2 3 4 26 59 R 1 1 2 2 6 38 SR 3 3 3 3 3 2 3 3 2 25 69 T 57 59 R 0 77 87 84 T
57 R-057 3 3 1 4 1 2 3 3 2 3 3 28 64 T 1 1 1 1 4 25 SR 3 1 2 2 2 2 2 2 2 18 50 R 50 52 R NEUTRON 1 80 87 85 T
58 R-058 4 4 1 3 1 2 3 2 2 3 3 28 64 T 3 4 3 4 14 88 ST 2 2 3 2 2 2 3 2 2 20 56 R 62 65 T 0 87 87 87 T
59 R-059 3 2 2 4 2 3 3 3 3 4 4 33 75 T 2 1 2 3 8 50 R 3 2 3 3 2 3 3 3 1 23 64 T 64 67 T GO 1 90 86 87 T
60 R-060 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 32 73 T 1 1 2 2 6 38 SR 3 3 3 3 3 3 4 3 2 27 75 T 65 68 T 0 82 84 83 T
61 R-061 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 29 66 T 2 2 2 2 8 50 R 3 2 2 2 2 2 3 3 2 21 58 R 58 60 R 0 82 79 80 T
62 R-062 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 29 66 T 3 3 3 3 12 75 T 3 3 3 2 2 3 3 2 2 23 64 T 64 67 T 0 90 81 84 T
63 R-063 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 31 70 T 2 2 3 3 10 63 R 3 3 3 3 4 3 3 3 2 27 75 T 68 71 T 0 92 81 85 T
64 R-064 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 75 T 3 2 3 2 10 63 R 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26 72 T 69 72 T NEUTRON 1 92 73 79 BT
65 R-065 4 4 3 1 3 3 3 4 4 4 4 37 84 ST 1 1 2 1 5 31 SR 3 3 3 3 2 2 3 4 4 27 75 T 69 72 T 0 95 77 83 T
66 R-066 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 31 70 T 2 2 3 3 10 63 R 4 2 3 3 2 3 4 3 3 27 75 T 68 71 T NEUTRON 1 95 84 88 T
67 R-067 3 3 4 4 4 2 2 3 2 3 3 33 75 T 1 1 2 1 5 31 SR 3 1 2 2 2 2 2 3 2 19 53 R 57 59 R NEUTRON 1 95 83 87 T
68 R-068 3 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 22 50 R 3 2 3 3 11 69 T 4 1 2 4 1 2 3 2 2 21 58 R 54 56 R GO 1 90 76 81 T
69 R-069 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 4 36 82 ST 2 2 3 3 10 63 R 4 3 3 4 3 3 4 4 3 31 86 ST 77 80 T GO 1 95 79 84 T
70 R-070 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 37 84 ST 2 1 3 2 8 50 R 4 3 3 3 4 3 4 4 3 31 86 ST 76 79 T 0 100 81 87 T
71 R-071 3 1 2 2 1 1 3 3 4 3 4 27 61 R 3 3 3 2 11 69 T 3 2 2 3 3 3 3 3 2 24 67 T 62 65 T NEUTRON 1 92 76 81 T
72 R-072 4 3 3 3 1 3 4 3 3 4 3 34 77 T 2 2 3 1 8 50 R 3 3 4 3 3 3 4 4 2 29 81 T 71 74 T NEUTRON 1 92 71 78 BT
73 R-073 3 3 3 4 2 4 1 3 3 3 4 33 75 T 1 2 3 2 8 50 R 4 3 3 3 2 2 4 4 2 27 75 T 68 71 T GO 1 92 77 82 T
74 R-074 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 32 73 T 2 1 3 2 8 50 R 4 3 4 3 3 3 4 3 3 30 83 ST 70 73 T GO 1 90 87 88 T
75 R-075 3 4 4 4 1 3 3 4 3 3 3 35 80 T 2 1 2 2 7 44 SR 3 2 3 3 3 3 3 3 2 25 69 T 67 70 T GO 1 95 74 81 T
76 R-076 4 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 33 75 T 1 1 1 1 4 25 SR 3 3 3 3 2 4 3 3 3 27 75 T 64 67 T 0 95 86 89 T
77 R-077 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 38 86 ST 2 2 3 2 9 56 R 4 4 3 4 4 4 4 3 3 33 92 ST 80 83 ST NEUTRON 1 87 84 85 T
78 R-078 3 3 1 4 1 3 3 2 3 3 3 29 66 T 4 3 3 3 13 81 T 3 2 3 3 2 3 3 3 2 24 67 T 66 69 T NEUTRON 1 92 79 83 T
79 R-079 3 3 4 2 4 2 4 4 2 3 4 35 80 T 1 2 3 2 8 50 R 3 3 2 3 2 4 3 3 2 25 69 T 68 71 T NEUTRON 1 85 90 88 T
80 R-080 3 3 1 3 1 2 3 3 2 3 3 27 61 R 1 1 3 2 7 44 SR 2 3 3 3 3 3 2 3 2 24 67 T 58 60 R 0 75 51 59 BT
81 R-081 3 2 1 4 1 2 4 3 3 4 4 31 70 T 2 1 3 3 9 56 R 2 3 3 3 3 3 4 2 3 26 72 T 66 69 T 0 85 72 76 BT
82 R-082 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 35 80 T 1 2 3 3 9 56 R 3 2 3 4 3 2 4 3 3 27 75 T 71 74 T PRIMAGAMA 1 90 84 86 T
Motivasi Bimbel Hasil BelajarNo Kode
Kebutuhan Pencapaian Kebutuhan Hubungan Kebutuhan Kekuatan
51
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Σ % skor Krit 12 13 14 15 Σ % skor Krit 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Σ % skor Krit Σ % skor Krit 25 Coding UTS UAS Nilai Krit
83 R-083 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 3 31 70 T 2 1 3 2 8 50 R 2 2 2 3 2 2 2 3 2 20 56 R 59 61 R GO 1 90 70 77 BT
84 R-084 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 29 66 T 3 2 3 3 11 69 T 2 3 2 3 2 2 3 2 2 21 58 R 61 64 T GO 1 90 81 84 T
85 R-085 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 34 77 T 2 2 3 3 10 63 R 3 3 3 3 3 3 3 4 2 27 75 T 71 74 T PRIMAGAMA 1 90 83 85 T
86 R-086 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 33 75 T 2 2 2 2 8 50 R 3 2 2 2 2 2 3 3 2 21 58 R 62 65 T PRIMAGAMA 1 85 74 78 BT
87 R-087 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 4 35 80 T 2 2 2 2 8 50 R 3 4 4 4 4 3 4 4 4 34 94 ST 77 80 T 0 90 83 85 T
88 R-088 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 4 29 66 T 2 2 2 2 8 50 R 2 3 3 3 4 3 3 3 2 26 72 T 63 66 T GO 1 75 73 74 BT
89 R-089 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 30 68 T 1 2 4 1 8 50 R 3 2 3 1 3 4 1 4 2 23 64 T 61 64 T GO 1 90 76 81 T
90 R-090 4 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 36 82 ST 2 2 4 4 12 75 T 2 2 3 3 2 2 3 3 1 21 58 R 69 72 T PRIMAGAMA 1 90 84 86 T
91 R-091 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 28 64 T 2 2 3 2 9 56 R 2 2 3 2 2 3 2 2 2 20 56 R 57 59 R 0 90 79 83 T
92 R-092 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 38 86 ST 2 2 3 2 9 56 R 2 2 3 3 3 3 4 2 2 24 67 T 71 74 T GO 1 90 74 79 BT
93 R-093 3 1 3 3 2 2 2 4 4 3 3 30 68 T 1 1 4 4 10 63 R 3 1 2 3 1 4 1 4 1 20 56 R 60 63 R GO 1 90 60 70 BT
94 R-094 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 40 91 ST 2 2 2 2 8 50 R 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26 72 T 74 77 T GO 1 90 80 83 T
95 R-095 2 4 1 3 2 3 3 3 2 3 3 29 66 T 2 1 3 3 9 56 R 2 2 2 3 2 2 2 3 2 20 56 R 58 60 R 0 80 77 78 BT
96 R-096 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 35 80 T 2 2 4 3 11 69 T 3 3 3 3 3 2 3 3 3 26 72 T 72 75 T 0 90 76 81 T
97 R-097 3 2 2 4 2 2 3 3 4 4 3 32 73 T 2 1 4 2 9 56 R 2 2 2 3 2 3 3 3 3 23 64 T 64 67 T GO 1 90 69 76 BT
98 R-098 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 30 68 T 1 1 2 1 5 31 SR 3 2 2 2 2 2 2 3 2 20 56 R 55 57 R PRIMAGAMA 1 90 90 90 T
99 R-099 2 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 35 80 T 1 1 2 2 6 38 SR 3 3 4 3 3 2 3 4 3 28 78 T 69 72 T NEUTRON 1 85 91 89 T
100 R-100 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 32 73 T 1 2 2 2 7 44 SR 3 2 3 3 2 2 3 3 2 23 64 T 62 65 T NEUTRON 1 90 84 86 T
101 R-101 3 2 1 4 1 2 3 3 3 3 3 28 64 T 1 1 2 2 6 38 SR 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 75 T 61 64 T 0 90 66 74 BT
102 R-102 3 3 3 1 3 2 3 3 2 2 3 28 64 T 1 1 2 1 5 31 SR 3 2 2 2 2 2 2 2 2 19 53 R 52 54 R GO 1 90 56 67 BT
103 R-103 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 33 75 T 2 1 3 1 7 44 SR 3 2 3 2 2 2 3 3 3 23 64 T 63 66 T 0 75 74 74 BT
104 R-104 3 2 1 4 2 3 3 3 4 4 4 33 75 T 2 2 4 2 10 63 R 4 3 3 3 2 4 4 4 3 30 83 ST 73 76 T PRIMAGAMA 1 75 56 62 BT
105 R-105 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 27 61 R 1 1 2 1 5 31 SR 3 3 2 3 2 2 3 3 2 23 64 T 55 57 R GO 1 85 83 84 T
106 R-106 3 3 2 3 1 1 2 3 2 3 2 25 57 R 2 2 3 3 10 63 R 2 2 2 4 2 3 2 2 1 20 56 R 55 57 R GO 1 90 77 81 T
107 R-107 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 36 82 ST 3 2 3 2 10 63 R 3 3 3 3 3 3 4 3 2 27 75 T 73 76 T GO 1 90 83 85 T
108 R-108 4 2 1 4 1 3 3 4 4 4 4 34 77 T 3 2 3 3 11 69 T 2 3 2 4 2 2 3 3 2 23 64 T 68 71 T 0 90 91 91 T
109 R-109 4 2 1 2 1 2 2 3 4 3 3 27 61 R 1 1 2 4 8 50 R 1 3 2 2 1 2 3 4 4 22 61 R 57 59 R 0 90 71 77 BT
110 R-110 3 2 1 4 2 2 3 2 2 3 3 27 61 R 2 2 3 2 9 56 R 2 2 2 3 2 2 2 2 2 19 53 R 55 57 R 0 85 59 68 BT
Motivasi Bimbel Hasil BelajarNo Kode
Kebutuhan Pencapaian Kebutuhan Hubungan Kebutuhan Kekuatan
52
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Σ % skor Krit 12 13 14 15 Σ % skor Krit 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Σ % skor Krit Σ % skor Krit 25 Coding UTS UAS Nilai Krit
111 R-111 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 37 84 ST 2 2 3 2 9 56 R 3 3 3 3 3 4 3 4 3 29 81 T 75 78 T GO 1 90 80 83 T
112 R-112 3 3 2 4 2 3 3 3 4 4 4 35 80 T 1 1 2 2 6 38 SR 2 3 3 3 3 3 2 3 2 24 67 T 65 68 T NEUTRON 1 90 71 77 BT
113 R-113 3 2 2 3 1 1 2 2 4 4 2 26 59 R 2 2 2 2 8 50 R 2 2 2 3 3 2 3 3 3 23 64 T 57 59 R 0 75 74 74 BT
114 R-114 3 2 1 4 2 3 3 2 3 3 3 29 66 T 1 1 3 2 7 44 SR 2 2 2 3 2 2 3 3 2 21 58 R 57 59 R GO 1 75 73 74 BT
115 R-115 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 32 73 T 2 1 3 2 8 50 R 2 3 2 3 2 3 3 3 2 23 64 T 63 66 T GO 1 80 62 68 BT
116 R-116 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 30 68 T 2 2 3 2 9 56 R 3 3 3 2 2 2 2 3 2 22 61 R 61 64 T GO 1 90 77 81 T
117 R-117 3 3 3 4 1 2 3 3 3 3 3 31 70 T 2 1 3 3 9 56 R 3 3 3 3 3 3 3 4 2 27 75 T 67 70 T PRIMAGAMA 1 90 71 77 BT
118 R-118 4 3 2 4 1 2 3 3 3 1 3 29 66 T 1 1 2 1 5 31 SR 3 2 2 3 2 2 3 3 2 22 61 R 56 58 R GO 1 90 74 79 BT
119 R-119 3 2 1 4 1 1 3 2 2 3 2 24 55 R 2 4 3 3 12 75 T 1 2 2 3 2 3 4 3 2 22 61 R 58 60 R 0 80 81 81 T
120 R-120 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 31 70 T 2 1 3 3 9 56 R 3 3 2 3 3 2 3 3 2 24 67 T 64 67 T 0 90 86 87 T
121 R-121 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 31 70 T 2 2 3 3 10 63 R 2 2 2 2 3 3 2 3 2 21 58 R 62 65 T NEUTRON 1 85 79 81 T
122 R-122 1 1 3 3 1 1 4 3 2 4 3 26 59 R 1 1 3 1 6 38 SR 1 3 1 1 2 3 3 3 1 18 50 R 50 52 R 0 85 76 79 BT
123 R-123 2 2 1 3 2 1 2 2 2 3 3 23 52 R 2 2 3 3 10 63 R 2 1 3 2 2 3 2 3 2 20 56 R 53 55 R GO 1 90 83 85 T
124 R-124 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 32 73 T 2 1 3 2 8 50 R 2 3 2 3 3 2 3 3 2 23 64 T 63 66 T 0 90 63 72 BT
125 R-125 3 3 4 4 4 2 2 3 2 4 1 32 73 T 1 1 4 4 10 63 R 2 2 3 3 3 2 3 3 2 23 64 T 65 68 T GO 1 90 84 86 T
126 R-126 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 33 75 T 1 1 2 2 6 38 SR 3 2 3 3 3 3 4 3 2 26 72 T 65 68 T NEUTRON 1 90 76 81 T
127 R-127 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 32 73 T 2 1 3 2 8 50 R 2 3 2 3 2 2 4 3 2 23 64 T 63 66 T GO 1 90 79 83 T
128 R-128 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 27 61 R 2 2 3 3 10 63 R 2 3 2 2 3 3 2 3 2 22 61 R 59 61 R GO 1 90 77 81 T
129 R-129 2 2 3 4 3 2 2 2 2 2 3 27 61 R 3 2 4 3 12 75 T 2 2 3 3 2 3 2 3 2 22 61 R 61 64 T NEUTRON 1 90 76 81 T
130 R-130 2 2 1 4 1 2 3 2 3 2 2 24 55 R 3 2 2 3 10 63 R 2 2 3 2 2 3 2 3 2 21 58 R 55 57 R 0 90 81 84 T
131 R-131 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 40 91 ST 2 2 4 2 10 63 R 4 3 3 3 3 3 3 3 2 27 75 T 77 80 T GO 1 90 77 81 T
132 R-132 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 31 70 T 2 2 3 2 9 56 R 2 2 3 2 2 2 2 2 2 19 53 R 59 61 R NEUTRON 1 90 81 84 T
133 R-133 2 2 1 4 1 1 3 1 2 2 2 21 48 R 3 3 3 3 12 75 T 2 2 2 3 2 2 2 2 1 18 50 R 51 53 R GO 1 90 77 81 T
134 R-134 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 29 66 T 2 2 3 3 10 63 R 2 3 3 2 3 3 2 2 2 22 61 R 61 64 T NEUTRON 1 90 81 84 T
135 R-135 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 28 64 T 2 2 3 2 9 56 R 3 3 3 3 3 3 3 3 2 26 72 T 63 66 T GO 1 90 83 85 T
136 R-136 4 1 1 4 1 3 3 3 3 4 4 31 70 T 4 2 4 4 14 88 ST 3 3 3 3 2 2 4 3 1 24 67 T 69 72 T 0 90 84 86 T
137 R-137 1 1 1 3 1 2 3 1 4 3 3 23 52 R 2 2 3 2 9 56 R 2 2 2 3 2 2 2 3 3 21 58 R 53 55 R 0 75 57 63 BT
138 R-138 3 2 4 4 4 2 2 3 1 3 2 30 68 T 2 2 4 4 12 75 T 3 1 2 3 2 4 3 3 1 22 61 R 64 67 T GO 1 90 79 83 T
No KodeKebutuhan Pencapaian Kebutuhan Hubungan Kebutuhan Kekuatan Motivasi Bimbel Hasil Belajar
53
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Σ % skor Krit 12 13 14 15 Σ % skor Krit 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Σ % skor Krit Σ % skor Krit 25 Coding UTS UAS Nilai Krit
139 R-139 3 2 1 4 2 2 3 2 2 3 3 27 61 R 1 1 3 1 6 38 SR 3 2 2 3 2 2 2 2 2 20 56 R 53 55 R GO 1 90 69 76 BT
140 R-140 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 32 73 T 2 2 3 3 10 63 R 2 2 2 2 3 3 4 3 2 23 64 T 65 68 T 0 90 80 83 T
141 R-141 2 2 1 4 1 2 2 1 2 4 4 25 57 R 2 1 3 2 8 50 R 1 1 3 2 2 2 2 3 2 18 50 R 51 53 R NEUTRON 1 80 83 82 T
142 R-142 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 40 91 ST 1 1 3 2 7 44 SR 3 3 3 3 2 2 3 3 2 24 67 T 71 74 T GO 1 90 91 91 T
143 R-143 3 2 1 3 1 3 2 2 2 3 3 25 57 R 2 2 3 3 10 63 R 2 3 3 3 2 3 3 2 2 23 64 T 58 60 R 0 75 79 78 BT
144 R-144 4 3 2 4 2 3 3 4 3 4 4 36 82 ST 3 2 4 3 12 75 T 2 2 3 3 3 3 2 3 2 23 64 T 71 74 T GO 1 90 84 86 T
145 R-145 2 2 2 4 2 2 4 3 2 3 3 29 66 T 2 3 4 4 13 81 T 4 3 3 3 2 4 4 3 3 29 81 T 71 74 T 0 75 67 70 BT
146 R-146 4 2 1 4 1 2 3 4 2 3 2 28 64 T 4 2 4 3 13 81 T 2 1 4 3 2 3 2 3 1 21 58 R 62 65 T 0 90 80 83 T
147 R-147 1 1 2 4 2 2 1 1 3 2 1 20 45 R 1 1 2 1 5 31 SR 2 2 2 2 1 2 2 2 1 16 44 R 41 43 SR NEUTRON 1 90 74 79 BT
148 R-148 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 31 70 T 2 2 3 2 9 56 R 3 2 3 3 3 3 4 2 2 25 69 T 65 68 T 0 85 69 74 BT
149 R-149 3 1 1 3 1 1 3 3 2 4 4 26 59 R 2 2 2 3 9 56 R 2 3 2 3 2 2 3 2 2 21 58 R 56 58 R GO 1 90 74 79 BT
150 R-150 4 2 2 4 2 2 3 4 4 3 3 33 75 T 4 2 3 3 12 75 T 2 2 3 3 2 3 3 2 1 21 58 R 66 69 T NEUTRON 1 75 73 74 BT
151 R-151 4 1 2 4 2 2 3 3 2 4 4 31 70 T 1 1 3 1 6 38 SR 2 3 2 3 3 4 4 4 4 29 81 T 66 69 T 0 85 61 69 BT
152 R-152 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 31 70 T 2 2 3 3 10 63 R 2 2 2 2 3 3 4 3 2 23 64 T 64 67 T GO 1 90 81 84 T
153 R-153 3 1 1 4 1 2 2 1 1 2 3 21 48 R 4 4 4 4 16 100 ST 2 1 2 2 2 3 4 2 1 19 53 R 56 58 R GO 1 90 77 81 T
154 R-154 3 3 3 2 2 1 2 3 2 4 3 28 64 T 2 1 3 2 8 50 R 1 2 2 3 2 1 1 1 1 14 39 SR 50 52 R GO 1 90 76 81 T
155 R-155 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 38 86 ST 2 2 2 3 9 56 R 3 3 3 3 3 3 4 4 3 29 81 T 76 79 T NEUTRON 1 85 83 84 T
156 R-156 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 40 91 ST 3 3 3 3 12 75 T 3 3 4 4 4 3 3 4 4 32 89 ST 84 88 ST GO 1 90 86 87 T
157 R-157 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 30 68 T 2 2 3 3 10 63 R 2 3 2 3 2 3 2 3 2 22 61 R 62 65 T NEUTRON 1 90 66 74 BT
158 R-158 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 20 45 R 2 2 2 2 8 50 R 3 2 2 3 2 3 2 2 2 21 58 R 49 51 R NEUTRON 1 90 86 87 T
159 R-159 4 3 4 4 2 2 2 3 3 4 3 34 77 T 2 2 3 3 10 63 R 2 2 3 3 2 3 3 3 2 23 64 T 67 70 T GO 1 90 86 87 T
160 R-160 3 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3 26 59 R 2 2 3 2 9 56 R 2 3 3 3 2 3 3 3 3 25 69 T 60 63 R GO 1 85 80 82 T
161 R-161 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 35 80 T 2 2 3 3 10 63 R 3 3 3 3 2 2 3 3 2 24 67 T 69 72 T 0 75 73 74 BT
162 R-162 3 2 4 3 2 3 3 3 3 4 4 34 77 T 2 2 4 2 10 63 R 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29 81 T 73 76 T NEUTRON 1 90 87 88 T
163 R-163 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 31 70 T 1 2 3 3 9 56 R 2 2 3 2 2 2 3 3 2 21 58 R 61 64 T NEUTRON 1 80 81 81 T
164 R-164 2 2 2 4 2 2 2 3 3 3 2 27 61 R 1 1 1 1 4 25 SR 3 3 2 4 1 2 2 2 2 21 58 R 52 54 R NEUTRON 1 85 83 84 T
165 R-165 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 32 73 T 2 2 3 3 10 63 R 3 2 3 3 2 3 3 2 3 24 67 T 66 69 T NEUTRON 1 90 86 87 T
166 R-166 3 2 1 3 1 3 3 3 2 3 3 27 61 R 2 2 3 3 10 63 R 2 3 2 3 2 3 3 2 3 23 64 T 60 63 R GO 1 85 76 79 BT
Motivasi Bimbel Hasil BelajarNo Kode
Kebutuhan Pencapaian Kebutuhan Hubungan Kebutuhan Kekuatan
54
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Σ % skor Krit 12 13 14 15 Σ % skor Krit 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Σ % skor Krit Σ % skor Krit 25 Coding UTS UAS Nilai Krit
167 R-167 3 2 1 4 1 2 2 2 3 3 2 25 57 R 1 1 2 2 6 38 SR 2 3 3 2 1 3 2 3 2 21 58 R 52 54 R 0 85 76 79 BT
168 R-168 3 3 4 4 2 2 3 2 3 2 3 31 70 T 1 1 3 1 6 38 SR 2 2 4 4 2 3 3 3 2 25 69 T 62 65 T NEUTRON 1 80 80 80 T
169 R-169 3 2 4 4 3 2 2 4 3 4 4 35 80 T 2 1 3 1 7 44 SR 3 3 1 2 1 2 2 1 2 17 47 R 59 61 R 0 80 77 78 BT
170 R-170 3 3 1 4 2 3 3 4 3 3 2 31 70 T 4 1 4 3 12 75 T 4 2 1 2 3 4 3 2 2 23 64 T 66 69 T NEUTRON 1 85 89 88 T
171 R-171 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 39 89 ST 3 1 4 3 11 69 T 4 3 4 4 4 3 4 4 3 33 92 ST 83 86 ST PRIMAGAMA 1 90 90 90 T
172 R-172 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43 98 ST 1 1 4 1 7 44 SR 4 4 1 4 4 2 4 4 4 31 86 ST 81 84 ST NEUTRON 1 90 84 86 T
173 R-173 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 24 55 R 2 2 3 2 9 56 R 2 3 3 3 2 3 3 3 3 25 69 T 58 60 R NEUTRON 1 90 80 83 T
174 R-174 3 2 1 4 1 1 1 2 1 4 4 24 55 R 2 2 4 3 11 69 T 1 1 2 3 1 1 2 1 1 13 36 SR 48 50 R 0 90 70 77 BT
175 R-175 3 3 1 4 1 2 3 3 2 4 3 29 66 T 2 3 4 4 13 81 T 2 2 3 3 2 3 3 2 1 21 58 R 63 66 T NEUTRON 1 85 89 88 T
176 R-176 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 30 68 T 3 2 3 2 10 63 R 3 2 3 3 4 3 3 3 2 26 72 T 66 69 T 0 90 99 96 T
177 R-177 3 1 1 2 1 1 2 2 3 3 3 22 50 R 2 1 3 3 9 56 R 2 3 3 3 3 3 3 2 2 24 67 T 55 57 R GO 1 75 93 87 T
178 R-178 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 31 70 T 3 2 3 2 10 63 R 3 2 3 3 2 2 3 3 2 23 64 T 64 67 T NEUTRON 1 75 87 83 T
179 R-179 2 3 2 3 1 2 3 2 2 3 2 25 57 R 3 4 3 3 13 81 T 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18 50 R 56 58 R NEUTRON 1 80 74 76 BT
180 R-180 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 38 86 ST 3 4 2 3 12 75 T 2 3 3 3 2 4 2 3 3 25 69 T 75 78 T 0 85 93 90 T
181 R-181 1 1 1 3 1 2 2 2 3 3 2 21 48 R 1 1 3 2 7 44 SR 3 3 2 2 2 2 2 2 18 56 R 46 48 R 0 85 69 74 BT
182 R-182 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 35 80 T 4 2 4 4 14 88 ST 3 3 3 3 3 3 3 2 1 24 67 T 73 76 T NEUTRON 1 85 79 81 T
183 R-183 3 4 2 4 1 3 3 3 3 3 3 32 73 T 1 1 2 2 6 38 SR 3 3 3 3 3 3 2 3 2 25 69 T 63 66 T NEUTRON 1 90 83 85 T
184 R-184 3 4 1 4 2 2 3 3 3 3 3 31 70 T 1 1 1 2 5 31 SR 2 3 2 3 2 2 2 2 3 21 58 R 57 59 R GO 1 90 89 89 T
185 R-185 4 4 4 4 1 3 2 3 3 4 4 36 82 ST 2 2 3 2 9 56 R 2 3 2 3 2 4 4 3 2 25 69 T 70 73 T NEUTRON 1 85 81 82 T
186 R-186 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 40 91 ST 4 1 4 4 13 81 T 3 3 3 3 3 3 2 3 1 24 67 T 77 80 T GO 1 75 76 76 BT
187 R-187 4 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 38 86 ST 2 1 3 3 9 56 R 4 3 4 4 3 3 4 4 4 33 92 ST 80 83 ST 0 85 76 79 BT
188 R-188 3 2 1 2 1 1 1 1 2 3 2 19 43 SR 1 1 2 2 6 38 SR 1 1 2 2 1 2 1 2 1 13 36 SR 38 40 SR NEUTRON 1 85 73 77 BT
189 R-189 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 32 73 T 3 3 3 3 12 75 T 2 2 3 2 2 3 3 3 3 23 64 T 67 70 T NEUTRON 1 85 67 73 BT
190 R-190 3 3 3 4 3 2 2 3 3 4 3 33 75 T 3 2 3 3 11 69 T 3 3 3 3 2 3 3 3 2 25 69 T 69 72 T NEUTRON 1 85 86 86 T
191 R-191 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 31 70 T 3 2 3 2 10 63 R 3 2 2 3 3 3 3 3 2 24 67 T 65 68 T 0 75 74 74 BT
192 R-192 3 2 1 4 2 1 2 3 3 3 2 26 59 R 3 3 3 3 12 75 T 2 2 3 2 3 3 3 2 3 23 64 T 61 64 T GO 1 90 83 85 T
193 R-193 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 33 75 T 2 2 3 2 9 56 R 4 3 3 3 3 3 3 3 2 27 75 T 69 72 T GO 1 75 83 80 T
194 R-194 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 39 89 ST 3 3 4 3 13 81 T 4 3 3 4 3 3 3 3 3 29 81 T 81 84 ST 0 85 89 88 T
195 R-195 4 2 2 1 2 3 4 2 4 3 4 31 70 T 1 1 2 2 6 38 SR 2 3 3 3 2 3 3 3 3 25 69 T 62 65 T 0 85 76 79 BT
No KodeKebutuhan Pencapaian Kebutuhan Hubungan Kebutuhan Kekuatan Motivasi Bimbel Hasil Belajar
55
Lampiran 2. Kisi-Kisi Skala Motivasi Belajar Siswa
KISI-KISI SKALA MOTIVASI BELAJAR SISWA
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, pengukuran adalah proses atau
cara. Mc.Clelland mengemukakan dalam teorinya bahwa terdapat tiga dorongan
yang menyebabkan orang memiliki motivasi yang tinggi, teori ini dikenal dengan
teori kebutuhan. Tiga kebutuhan tersebut yang dijelaskan dalam Robbins & Judge
(2008) yaitu sebagai berikut: 1) Kebutuhan Pencapaian (Need for Achievement),
2) Kebutuhan Hubungan (Need for Affiliaton), dan 3) Kebutuhan Kekuatan (Need
for Power).
Variabel Dimensi Indikator Item ∑ Item
Motivasi
belajar
siswa
Kebutuhan
Pencapaian
(Need for
Achievement)
Mempunyai rencana
kegiatan
1, 2, 3 3
Mempunyai tujuan
dalam belajar
4, 5 2
Tidak mudah putus
asa
6, 7 2
Persaingan
pencapaian prestasi
8, 9 2
Berusaha mencari
solusi dari kesuliatan
belajar walaupun
menghadapi
tantangan
10, 11 2
Kebutuhan
Hubungan
(Need for
Affiliaton)
Pergaulan dengan
siswa yang pandai
12, 13 2
Belajar bersama siswa
yang pandai
14, 15 2
Kebutuhan
Kekuatan
(Need for
Power)
minat belajar 16, 17, 18 3
Tekun belajar 19, 20 2
Aktif dalam
pembelajaran
21, 22 2
Berusaha sendiri
dengan menemukan
penyelesaian
masalahnya sendiri
23, 24 2
Total 24
56
Lampiran 3. Hasil Skala Motivasi Belajar Siswa
Skala Motivasi Belajar Siswa
57
58
59
Lampiran 4. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Siswa
KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA MOTIVASI SISWA MENGIKUTI
BIMBINGAN BELAJAR SWASTA SELAIN SEKOLAH
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi adalah dorongan yang
timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak untuk melakukan sesuatu
tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut Bray & Kwok (2003), permintaan
bimbingan belajar dapat dilihat dari pola permintaan les (motivasi), pendidikan
orang tua dan tujuan siswa. Menurut Bray (2006), tidak semua les dapat
dibuktikan efektif, tergantung dari sifat dari les (tujuan dan efektifitas), motivasi
keikutsertaan dan kemampuan tutor.
Variabel Dimensi Indikator Item ∑
Item
Motivasi
siswa
mengikuti
bimbingan
belajar swasta
selain sekolah
Pola
permintaan
Alasan keikutsertaan
bimbingan belajar swasta
selain sekolah
1 1
Pendidikan
orang tua
Pendidikan terakhir bapak
dan ibu
2 1
Tujuan siswa Tujuan mengikuti bimbingan
belajar swasta
3 1
Sifat dari les Tujuan penguatan dan
pengayaan
4, 5 2
Meningkatkan kinerja,
motivasi dan prestasi
akademik
6,7, 8, 3
Kemampuan
tentor
Profesi tentor 9 1
Kemampuan keguruan 10, 11, 12,
13, 14, 15
6
Total 15
60
Lampiran 5. Hasil Wawancara Motivasi Siswa Mengikuti Bimbingan Belajar
Swasta selain Sekolah
PEDOMAN WAWANCARA MOTIVASI SISWA MENGIKUTI
BIMBINGAN BELAJAR SWASTA SELAIN SEKOLAH
Hari/Tanggal : Kamis, 6 Desember 2012
Nama : IKH
Kelas : XII IPA 4
Waktu wawancara : 08:47
No Pertanyaan Jawaban
1. Apa alasan Anda mengikuti
bimbingan belajar swasta selain
sekolah?
Mengisi waktu luang, persaingan
prestasi, mencapai nilai KKM
2. Apa pendidikan terakhir orang
tua Anda?
Ayah S1, ibu S1
3. Apa tujuan Anda mengikuti
bimbingan belajar swasta selain
sekolah?
Persiapan UN, memberi petunjuk
mengerjakan PR, memperdalam materi
biologi, kalau ada tugas orangtua tidak
bisa membantu, persiapan masuk ke
kedokteran/kebidanan
4. Bagaimana materi pembelajaran
biologi di lembaga bimbingan
belajar swasta yang Anda ikuti?
Materi di lembaga bimbingan
mengikuti materi yang di sekolah
5. Apakah pengetahuan Anda lebih
luas daripada teman Anda yang
tidak ikut lembaga bimbingan
belajar swasta?
Merasa pengetahuannya lebih luas
karena kalau ikut les materinya lebih
luas dan mendalam, sedangkan kalau
tidak ikut les belajar sendiri jadi belum
jelas
6. Apakah Anda menjadi lebih
berperan aktif dalam
pembelajaran di sekolah?
Iya, karena kadang di lembaga
bimbingan sudah dibahas jadi saya
lebih tahu dahulu daripada teman-
teman
7. Apakah Anda semakin rajin
belajar biologi?
Iya, karena pelajaran biologi saya suka.
Jadi saya selain disekolah dan bimbel
tetap belajar.
8. Bagaimana hasil belajar yang
Anda peroleh setelah mengikuti
bimbingan belajar swasta selain
sekolah?
Menurut saya nilainya tambah bagus,
pemahamannya juga tambah luas.
Ketika ada pre test mendadak juga saya
bisa menjawab walaupun belum ada
persiapan
61
9. Apakah pendidikan terakhir
tentor biologi Anda?
Setahu saya S1
10. Apakah pekerjaan tentor biologi
Anda selain mengajar di
lembaga bimbingan belajar
swasta selain sekolah?
Tidak ada, semuanya hanya bekerja di
lembaga bimbingan belajar.
11. Bagaimana sikap tentor Anda?
Baik, lebih friendly, bisa bercanda
karena umurnya tidak terlalu jauh.
12. Bagaimana sikap tentor Anda
ketika ada siswa yang bendel?
Biasanya meninggikan nada suaranya
ketika menjelaskan, tapi kelas saya
selalu kondusif karena di bimbel ada
break time bisa digunakan untuk
bercanda atau motivasi dari tentor
13. Apakah tentor Anda
memperhatikan kesulitan siswa
setiap individu?
Ketika sudah selesai menyampaikan
materi, menanyakan apakah sudah
paham atau belum. Ketika ada yang
belum paham maka dijelaskan sampai
paham
14. Apakah Anda mudah memahami
materi yang disampaikan oleh
tentor biologi atau oleh guru
sekolah?
Tergantung materi yang diajarkan.
Seringnya lebih enak dari tentor karena
ada cara cepatnya dan enak untuk
dihapal. Kalau dari guru terlalu lama
dan mengikuti alur.
15. Apakah tentor Anda memberi
motivasi pada siswa untuk
berprestasi lebih baik di
sekolah?
Ya, biasanya ketika break time diisi
untuk motivasi. Di bimbel juga setiap 2
minggu atau 1 bulan sekali ada
kunjungan dari motivator. Tetapi lebih
seringnya motivasi dari guru.
16. Apa yang tentor Anda lakukan
ketika ada siswa yang
berprestasi kurang baik di
sekolah?
Kurang tahu. Paling tahunya kalo hasil
try out dari lembaga. Kalau ada yang
nilainya jelek ditanya alasannya kenapa
kemudian jika diperlukan mengatur jam
tambahan untuk memperdalam materi
yang belum jelas.
62
Lampiran 6. Uji Normalitas Hasil Belajar dan Motivasi Belajar Siswa
UJI NORMALITAS HASIL BELAJAR DAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA
Hasil Belajar Motivasi Belajar
N 195 195
Normal Parametersa Mean 80.9060 67.4733
Std. Deviation 6.14643 8.88304
Most Extreme
Differences
Absolute .095 .059
Positive .063 .059
Negative -.095 -.052
Kolmogorov-Smirnov Z 1.323 .819
Asymp. Sig. (2-tailed) .060 .513
63
Lampiran 7. Analisis Korelasi Parsial antara Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta
dan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi
ANALISIS KORELASI KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR SWASTA
DENGAN HASIL BELAJAR
Control Variables hasil_
belajar
bimbingan
_belajar_
swasta
Motivasi
_belajar
Hasil_belajar Correlation 1.000 .148
Significance (2-tailed) . .040
df 0 192
Bimbingan
_belajar_swasta
Correlation .148 1.000
Significance (2-tailed) .040 .
df 192 0
ANALISIS KORELASI MOTIVASI BELAJAR
DENGAN HASIL BELAJAR
Control Variables hasil_
belajar
motivasi_
belajar
bimbingan_
belajar_
swasta
hasil_belajar Correlation 1.000 .249
Significance (2-tailed) . .000
df 0 192
motivasi_belajar Correlation .249 1.000
Significance (2-tailed) .000 .
df 192 0
.
64
Lampiran 8. Analisis Korelasi Ganda Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta dan
Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar Biologi
ANALISIS KORELASI GANDA KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR
SWASTA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 motivasi_belajar,
bimbingan_belajar_swastaa
. Enter
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .284a .081 .071 5.9235541347E0
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 592.063 2 296.032 8.437 .000a
Residual 6736.991 192 35.088
Total 7329.054 194
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 68.314 3.304 20.678 .000
Bimbingan
_belajar_
swasta
1.797 .868 .143 2.070 .040 1.000 1.000
Motivasi
_belajar .171 .048 .246 3.561 .000 1.000 1.000
65
Lampiran 9. Analisis Regresi Parsial antara Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta
dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Biologi
ANALISIS REGRESI KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR SWASTA
TERHADAP HASIL BELAJAR
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 bimbingan_belajar_swastaa . Enter
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .142a .020 .015 6.1002236463E0
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 146.998 1 146.998 3.950 .048a
Residual 7182.057 193 37.213
Total 7329.054 194
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 79.831 .695 114.834 .000
Bimbingan
_belajar_
swasta
1.776 .894 .142 1.988 .048 1.000 1.000
66
ANALISIS REGRESI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP
HASIL BELAJAR
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 motivasi_belajara . Enter
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .245a .060 .055 5.9737735364E0
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 441.662 1 441.662 12.376 .001a
Residual 6887.392 193 35.686
Total 7329.054 194
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 69.445 3.286 21.135 .000
Motivasi
_belajar .170 .048 .245 3.518 .001 1.000 1.000
67
Lampiran 10. Analisis Regresi Ganda antara Kegiatan Bimbingan Belajar Swasta
dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Biologi
ANALISIS REGRESI GANDA KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR
SWASTA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 motivasi_belajar,
bimbingan_belajar_swastaa
. Enter
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .284a .081 .071 5.9235541347E0
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 592.063 2 296.032 8.437 .000a
Residual 6736.991 192 35.088
Total 7329.054 194
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 68.314 3.304 20.678 .000
Bimbingan
_belajar_
swasta
1.797 .868 .143 2.070 .040 1.000 1.000
Motivasi
_belajar .171 .048 .246 3.561 .000 1.000 1.000
68
Lampiran 11. Dokumentasi Penelitian
Siswa kelas XII IPA 1
mengisi kuesioner
Siswa kelas XII IPA 2
mengisi kuesioner
Siswa kelas XII IPA 3
mengisi kuesioner
Siswa kelas XII IPA 4
mengisi kuesioner
Siswa kelas XII IPA 5
mengisi kuesioner
Wawancara siswa
69
Responden memberikan
jawaban
Responden menandatangani
hasil wawancara
Papan jadwal
bimbingan belajar swasta
Ganesa Operation tahun 2012/2013
Papan jadwal
bimbingan belajar swasta
Neutron tahun 2012/2013
70
Lampiran 12. Surat Ijin Penelitian
71
Lampiran 13. Surat Keterangan Penelitian