HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    1/68

    HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

    ANC DENGAN KETEPATAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS

    GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

    KARYA TULIS ILMIAH

    Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Akhir

    Program Pendidikan Diploma III Kebidanan

    Oleh :

    RIAN ANGGA PUSPITA

    B.2010.0096

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

    PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2013

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    2/68

    ii

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    3/68

    iii

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    4/68

    iv

    Angga, Rian. 2013; Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

    ANC Dengan Ketepatan Kunjungan ANC Di Puskesmas Gatak Kabupaten KTI D

    III Kebidanan Stikes PKU Muhammadiyah Surakarta. Pembimbing I MunayyaFitriyya, SE, SST, M.Kes, Pembimbing II Nur Hidayah, SST.

    Kata Kunci  : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang ANC, Ketepatan

    Kunjungan ANC 

    ABSTRAK

    Latar Belakang  : Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia 228 per 100.000

    kelahiran hidup. AKI mencerminkan resiko yang dihadapi ibu-ibu selama

    kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi, keadaan social

    ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, tersedianya

    dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan

    obstetric, serta kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan yang dikarenakan

    tidak tepat dalam melakukan pemeriksaan kehamilan. Berdasarkan study

     pendahuluan di Puskesmas Gatak cakupan K1 pada tahun 2012 sudah mencapai

    99,49% sedangkan cakupan K4 sebesar 95,25%.

    Tujuan  : Menganalisa hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

    ANC dengan ketepatan kunjungan ANC di Puskesmas Gatak KabupatenSukoharjo.

    Metode Penelitian : Penelitian bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan

    cross sectional. Sempel menggunakan Accidental sampling dengan jumlah

    responden sebanyak 38 responden. Analisis data menggunakan Chi Kuadrat.

    Hasil  : ada hubungan signifikan antara antara pengetahuan tentang ANC dengan

    ketepatan kunjungan ANC pada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke

    Pukesmas Gatak (X2hitung (6,609) > X2

    tabel (5,591) atau p (0,037) < 0,05).

    Kesimpulan  : ada hubungan signifikan antara antara pengetahuan tentang ANC

    dengan ketepatan kunjungan ANC pada ibu hamil yang memeriksakan

    kehamilannya ke Pukesmas Gatak

    13 i + 59 hal + 7 gambar + 8 tabel + 13 Lamp

    Pustaka : 18 pustaka (2009 s/d 2012)

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    5/68

    v

    MOTTO

      Belajarlah selagi yang lain sedang tidur, bekerjalah selagi yang lain

    sedang bermalas-malasan, bersiap-siaplah selagi yang lain sedang

    bermain, dan bermimpilah selagi yang lain sedang berharap. (William

     Arthur Ward)

      Tak selalu orang terpintar yang mendapatkan yang terbaik; orang yang

    mempunyai kegigihan membaca dan tak pernah menyerahlah yangmencapai sukses. (W.E Corey)

     

    Genggamlah bumi sebelum bumi menggengam anda, Pijaklah bumi

    sebelum bumi memijak anda, maka perjuangkanlah hidup ini, sebelum

    anda memasuki perut bumi.

     

    Kebahagianmu tidak ditentukan oleh orang lain, tapi oleh dirimu seniri. Apa yang kamu lakukan hari ini, tentukan bahagia masa depanm u.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    6/68

    vi

    PERSEMBAHAN

    Karya Tulis Ilmiah ini ku persembahkan untuk :

       ALLAH SWT, Subhanallah…kuasamu tak hentinya memberikan anugrah yang

    sering kali tak kusadari, maaf jika hambamu seringkali merasa kurang mensyukuri

    rahmatMu, namun segala pujian dan senandung keagungan takkan pernah lupa

    kulantunkan untukMu.

      Ibu dan Bapak, yang tiada kata lelah selalu mendukung, memotivasi serta

    memberikan doa yang tulus untukku dan memberikan apa yang terbaik yang mereka

     punya hanya untuk kesuksesan anakny. Jerih payah dan setetes keringatmu adalah

    seribu semangat yang telah mengantarkan anakmu sampai pada akhirnya berada

    dititik ini.

     

     Adik-adikqu tersayang, Kadang dengan mempeributkan hal kecil, kita bisa

    menyadari hal yang lebih besar,, Terima kasih atas segala support sehingga aku bisa

    menyusun puzzle kehidupanku dengan lebih baik.

      Ibu Munaaya Fitriyya, SE., SST., M.Kes dan ibu Nur Hidayah, SST yang selalu ada

    waktu kapanpun untuk diskusi dan tidak pernah bosan memberikan bimbingan,

    nasehat, serta motivasinya (maaf yaa bu, Rian sering ngerepotin ibu…  ).

      Semua dosen yang telah rela dan ikhlas memberikan bimbingan serta bekal ilmu

     pengetahuan selama 3 tahun terakhir.

      Teman teman seperjuangan, tak terasa 3 tahun sudah kita bersama. Trimakasih atas

    canda, tawa serta tangis yang kita lalui selama ini.

      Semua pihak yang telah membantuku yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

     

     Almamater tercinta.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    7/68

    vii

    KATA PENGANTAR

     Assalamu’alaikum Wr. Wb 

     Al hamdulillahirobil’alamin, dengan memanjatkan puji syukur kehadirat

    Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

    menyusun dan menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan judul “Hubungan

    Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ANC dengan Ketepatan

    Kunjungan ANC Di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo”. Karya Tulis Ilmiahini penulis susun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir di Sekolah

    Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) PKU Muhammadiyah Surakarta Program Studi

    DIII Kebidanan.

    Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini mengalami

     banyak kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan, arahan, dorongan serta

     bimbingan dari berbagai pihak, maka kesulitan maupun hambatan tersebut dapat

    teratasi. Untuk itu dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati, penulis

    menyampaikan terima kasih kepada :

    1.  Weni Hastuti, S.Kep., M.Kes, selaku ketua STIKES PKU Muhammadiyah

    Surakarta.

    2.  Sri Mintarsih, S.Kep., Ns., M.Kes., sebagai Pembantu Ketua I STIKES PKU

    Muhammadiyah

    3. 

    Tria Puspita Sari, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

    STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.

    4. 

    Munaaya Fitriyya, SE., SST., M.Kes, selaku dosen pembimbing I, dengan

    sabar dan bijaksana membantu dan menyumbangkan ide-idenya dalam

    mengoreksi, merevisi serta melengkapi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

    ini.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    8/68

    viii

    5. 

     Nur Hidayah, SST, selaku dosen pembimbing II, dengan sabar dan bijaksana

    membantu dan menyumbangkan ide-idenya dalam mengoreksi, merevisi serta

    melengkapi dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

    6.  Seluruh Staf Dosen dan Karyawan STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta.

    7. 

    drg. Tri Prasetyo Nugroho, MM selaku Kepala Puskesmas Gatak yang telah

    memberikan izin penelitian.

    8.  Seluruh ibu hamil di Puskesmas Gatak bersedia menjadi responden.

    9. 

    Ibuku dan ayah tercinta serta adik-adikku yang telah memberi dukungan

    kepada penulis baik secara moril atau materiil untuk menyelesaikan karya tulis

    ini.

    10. Teman-teman mahasiswa Program Studi DIII Kebidanan STIKES PKU

    Muhammadiyah Surakarta angkatan 2010, terima kasih atas semangat dan

    kekompakannya selama ini, baik dalam suka maupun duka.

    11. 

    Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini

    yang tidak bias disebutkan satu persatu.

    Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada Karya Tulis

    Ilmiah ini, untuk itu peneliti mengharapkan kritik yang membangun dan saran dari

     pembaca. Peneliti berharap semoga ada manfaat yang diperoleh setelah membaca

    Karya Tulis Ilmiah ini.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb. 

    Surakarta, Juni 2013

    Penulis

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    9/68

    ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

    LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ ii

    LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ iii

    ABSTRAK……… ........................................................................................... iv

    MOTTO ........................................................................................................... v

    PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

    DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

    BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

    A.  Latar Belakang .......................................................................... 1

    B. 

    Perumusan Masalah .................................................................. 5

    C.  Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

    1. 

    Tujuan umum ................................................................... 6

    2.  Tujuan Khusus .................................................................. 6

    D.  Manfaat Penelitian .................................................................... 6

    E. 

    Keaslian Penelitian ................................................................... 7

    BAB II TINJAUAN TEORI ........................................................................ 9

    A. 

    Tinjauan Teori .......................................................................... 9

    B.  Kerangka Teori ......................................................................... 22

    C.  Kerangka Konsep Penelitian .................................................... 23

    D.  Hipotesis ................................................................................... 24

    BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 25

    A.  Desain Penelitian ...................................................................... 25

    B.  Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................. 25

    C. 

    Populasi, Sampel Penelitian Dan Teknik Semplin .................... 26

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    10/68

    x

    D. 

    Variabel Penelitian ................................................................... 27

    E.  Definisi Operasional ................................................................. 28

    F.  Instrument penelitian ................................................................ 28

    G. 

    Metode Pengumpulan Data Dan Aanalisa Data ....................... 30

    H.  Alur Penelitian .......................................................................... 38

    I.  Jadwal penelitian ...................................................................... 39

    J. 

    Etika Penelitian ......................................................................... 39

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 42

    A.  Profil Lokasi Penelitian ............................................................. 42

    B. 

    Hasil Penelitian .......................................................................... 43

    C.  Pembahasan ............................................................................... 50

    D.  Keterbatasan .............................................................................. 55

    BAB V PENUTUP ........................................................................................... 56

    A.  Simpulan .................................................................................... 56

    B.  Saran .......................................................................................... 56

    DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 58

    LAMPIRAN

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    11/68

    xi

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 22

    Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian ..................................................... 23

    Gambar 4.1 Diagram Pembagian Responden Menurut Umur ........................ 44

    Gambar 4.2 Diagram Pembagian Responden Menurut Pendidikan ............... 45

    Gamber 4.3 Diagram Pembagian Responden Menurut Pekerjaan ................. 46

    Gambar 4.4 Diagram Pembagian Responden Menurut Pengetahuan

    tentang ANC ............................................................................... 47

    Gambar 4.5 Diagram Pembagian Responden Menurut Ketepatan

    Kunjungan ANC ......................................................................... 48

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    12/68

    xii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................... 28

    Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan ibu hamil tentang ANC dan

    Ketepatan kunjungan ANC ......................................................... 29

    Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Umur ......................................... 44

    Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Pendidikan ................................ 45

    Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan ................................. 46

    Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Pengetahuan tentang ANC ........ 47

    Tabel 4.5 Distribusi Responden Menurut Ketepatan Kunjungan ANC ...... 48

    Tabel 4.6 Distribusi Silang dan Hasil Uji Chi Square  Hubungan

    Pengetahuan tentang ANC dengan Ketepatan Kunjungan

    ANC ............................................................................................. 49

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    13/68

    xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Jadwal Penelitian

    Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

    Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan dari Bapeda

    Lampiran 4. Surat Permohonan Menjadi Responden

    Lampiran 5. Informed Consent  

    Lampiran 6. Kuesioner

    A.  Kuesioner sebelum uji valid

    B. 

    Kuesioner setelah dilakukan uji valid

    Lampiran 7. Data Hasil Uji Validitas

    A.  Tabulasi Data Hasil Uji Coba Kuesioner Pengetahuan tentang ANC

    B. 

    Tabulasi Data Hasil Uji Coba Kuesioner Ketepatan Kunjungan ANC

    C.  Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner Pengetahuan tentang ANC

    D.  Hasil Perhitungan Validitas Kuesioner Ketepatan Kunjungan ANC

    E.  Hasil Perhitungan Reliabilitas Kuesioner Pengetahuan tentang ANC

    F. 

    Hasil Perhitungan Reliabilitas Ketepatan Kunjungan ANC

    G.  Rangkuman Hasil Kuesioner Pengetahuan tentang ANC

    H. 

    Rangkuman Hasil Ketepatan Kunjungan ANC

    I.  Tabel Product moment

    Lampiran 8. Data Penelitian

    A. 

    Rekap Data Hasil Penelitian

    B.  Tabulasi Data Skor Pengetahuan tentang ANC

    Lampiran 9. AnalisaData Penelitian

    A.  Hasil Perhitungan Analisis Univariat

    B.  Hasil Perhitungan Analisis Bivariat

    C.  Tabel Chi Square 

    Lampiran 10. Surat Ijin Penelitian

    Lampiran 11. Surat Keterangan Penyelesaian penelitian

    Lampiran 12. Lembar Konsultasi

    Lampiran 13. Curriculum Vitae

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    14/68

     

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A.  Latar Belakang

    Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

    indikator yang dapat digunakan. Indikator tersebut pada umumnya tercermin

    dalam kondisi angka kematian, angka kesakitan dan status gizi. Angka

    kematian dari waktu ke waktu menggambarkan status kesehatan masyarakat

    secara kasar, kondisi atau tingkat permasalahan kesehatan, kondisi lingkungan

    fisik dan biologik secara tidak langsung. Angka tersebut dapat digunakan

    sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan

     program pembangunan kesehatan (Dinkes Jateng, 2011; h.10).

    Derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh banyak faktor.

    Faktor faktor tersebut tidak hanya berasal dari sektor kesehatan seperti

     pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan,

    melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial,

    keturunan dan faktor lainnya (Dinkes Jateng, 2011; h.10).

    Pencapaian derajat kesehatan masyarakat ditandai dengan menurunnya

    angka kematian bayi (AKB), menurunnya Angka Kematian Ibu (AKI) dan

    menurunnya prevalensi gizi kurang dan gizi buruk, serta meningkatnya Umur

    Harapan Hidup (UHH). Di Indonesia, data menyatakan (SDKI, 2007) AKB

    telah menurun dari 35 per 1.000 kelahiran hidup (2004) menjadi 34 per 1.000

    kelahiran hidup (2007). Sementara AKI menurun dari 307 per 100.000

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    15/68

    2

    kelahiran hidup (2004) menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup (2007).

    Sementara target yang harus dicapai sesuai kesepakatan Millenium

    Development Goals (MDGs) pada tahun 2015, yaitu AKB adalah 24 per 1000

    kelahiran, dan AKI adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup (Pusat

    Komunikasi Publik, Sekretaris Kesehatan RI, 2012)

    Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-

    11 bulan) per 1000 kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun. AKB

    menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan

    dengan faktor penyebab kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi

    ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi

    lingkungan dan sosial ekonomi. Apabila AKB di suatu wilayah tinggi, berarti

    status kesehatan di wilayah tersebut rendah. AKB di Provinsi Jawa Tengah

    tahun 2011 sebesar 10,34/1.000 kelahiran hidup, menurun bila dibandingkan

    dengan tahun 2010 sebesar 10,62/1.000 kelahiran hidup. Dibandingkan

    dengan target Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015

    sebesar 17/1.000 kelahiran hidup maka AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun

    2011 sudah cukup baik karena telah melampaui target. Sedangkan angka

    kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 berdasarkan laporan dari

    kabupaten/kota sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup, mengalami

     peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2010 sebesar

    104,97/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Jateng, 2011; h.10-13).

    Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-

    ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    16/68

    3

    keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

    kehamilan, tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan

    termasuk pelayanan prenatal dan obstetri, serta kejadian berbagai komplikasi

     pada kehamilan yang dikarenakan tidak tepat dalam melakukan pemeriksaan

    kehamilan (Dinkes Jateng, 2011; h.13). Komplikasi kehamilan tersebut

    meliputi: abortus, hiperemisis gravidarum, perdarahan pervaginam, hipertensi

    dalam kehamilan (preeklamsi dan eklamsi), kehamilan lewat waktu dan

    ketuban pecah dini. Jumlah ibu hamil dengan komplikasi di Provinsi Jawa

    tengah pada tahun 2011 sebanyak 126.644 ibu hamil. Cakupan komplikasi

    kebidanan yang ditangani tahun 2011 sebesar 75,16% lebih rendah dibanding

    tahun 2010 (78,10%). Pencapaian cakupan tersebut masih dibawah target

    SPM tahun 2015 (80%), tetapi diharapkan target tersebut bisa tercapai

    sebelum tahun 2015 ( SPM Bidang Kesehatan Kab/kota Provinsi Jawa tengah,

    2011; h.17).

    Kematian ibu biasanya terjadi karena tidak mempunyai akses ke

     pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, terutama pelayanan

    kegawatdaruratan tepat waktu yang dilatarbelakangi oleh terlambat mengenal

    tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas

    kesehatan, serta terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan.

    Selain itu penyebab kematian maternal juga tidak terlepas dari kondisi ibu itu

    sendiri dan merupakan salah satu dari kriteria 4 “terlalu”, yaitu terlalu tua pada

    saat melahirkan (>35 tahun), terlalu muda pada saat melahirkan (

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    17/68

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    18/68

    5

    Kabupaten Blora, Kabupaten Jepara, Kabupaten Demak, Kabupaten

    Kendal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Brebes, Kota Magelang, Kota

    Surakarta dan Kota Semarang. Cakupan terendah Kabupaten Rembang

    92,98%. Cakupan pelayanan lengkap ibu hamil (K4) di Jawa Tengah pada

    tahun 2011 sebesar 93,71% meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2010

    (92,04%) tetapi masih dibawah target SPM 2015 (95%). Cakupan tertinggi

    (101,81 %) di Kabupaten Pekalongan dan terendah (83,36%) di Kabupaten

    Klaten (Dinkes Jateng, 2011; h.46). Berdasarkan study pendahuluan di

     puskesmas Gatak cakupan KI pada tahun 2012 sudah mencapai 99,49%

    sedangkan cakupan K4 sebesar 95,25 %.

    Melihat latar belakang permasalahan diatas maka peneliti tertarik

    untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan

    Ibu Hamil Tentang ANC dengan Ketepatan Kunjungan ANC” di wilayah

    kerja Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo tahun 2013.

    B.  Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka peneliti merumuskan

    masalah sebagai  berikut : “Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan ibu

    hamil tentang ANC dengan ketepatan kunjungan ANC di Puskesmas Gatak ?”. 

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    19/68

    6

    C.  Tujuan

    1. 

    Tujuan Umum:

    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tingkat

     pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan ketepatan kunjungan ANC di

    Puskesmas Gatak.

    2.  Tujuan Khusus :

    a.  Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC.

     b. 

    Untuk mengetahui ketepatan kunjungan ANC pada ibu hamil.

    c. 

    Untuk menganalisa hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil

    tentang ANC dengan ketepatan kunjungan ANC.

    D.  Manfaat Penelitian

    1. 

    Manfaat Aplikatif

    a.  Bagi Responden.

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para

    responden untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin.

     b.  Bagi Profesi Bidan.

    Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih mensosialisasikan

     program ANC dan dapat menambah informasi kepada bidan sebagai

    tenaga kesehatan tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC

    dengan ketepatan kunjungan ANC dalam memberikan informasi

    sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan antenatal

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    20/68

    7

    dalam usaha menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun

     perinatal.

    c.  Bagi Peneliti

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta

     pemahaman yang lebih memadai mengenai tingkat pengetahuan ibu

    hamil tentang ANC dengan keteraturan kunjungan ANC.

    2.  Manfaat Teoritis

    Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan pedoman dalam

    meningkatkan pelaksanaan asuhan kebidanan dan sebagai bahan masukan

     penelitian berikutnya yang berhubungan dengan antenatal care.

    E.  Keaslian Penelitian.

    Penelitian yang dilakukan oleh Nanda Putriana Dewi (2012) dengan judul

    “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ANC dengan

    Pencapaian Standar Minimal Kunjungan ANC di BPS Sri Wahyuni Surabaya”

    dengan faktor yang diteliti adalah tingkat pengetahuan dan standar minimal

    kunjungan ANC. Desain penelitian analitik-cross sectional. Populasi adalah

    seluruh ibu hamil di BPS Sri Wahyuni Surabaya sebesar 36 responden, sampel

    ibu hamil sebanyak 15 responden, dengan tekhnik simple random sampling.

    Instrumen menggunakan kuesioner dan buku KIA. Hasil dianalisis

    menggunakan uji statistik rank spearman dengan nilai kemaknaan α (0,05).

    Perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Nanda Putriana Dewi

    dengan penelitian ini adalah bahwa penelitian ini menggunakan judul

    “Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ANC dengan

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    21/68

    8

    Ketepatan Kunjungan ANC”. Dengan perbedaan terletak pada  tempat

     penelitian pada penelitian ini dilakukan di Puskesmas Gatak dengan populasi

    60 orang dengan penentuan sempel menggunakan teknik Accidental Sampling  

    dan uji statistik yang digunakan adalah Chi Kuadrat. Variabel independen

    adalah tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC, dan variabel dependen

    adalah ketepatan kunjungan ANC.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    22/68

     

    9

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    A.  Tinjauan Teori

    1.  Pengetahuan

    a.  Pengertian

    Menurut Notoatmodjo (2010; h.27) pengetahuan adalah hasil

     pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui

    indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).

    Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga menghasilkan

     pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan

     persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang

    diperoleh melalui indra pendengaran (telinga) dan indra penglihatan

    (mata).

    Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan

    formal. Pengetahuan sangat erat hubunganya dengan pendidikan,

    dimana diharapkan dengan pendidikan yang tinggi maka orang

    tersebut akan semakin luas pula pengetahuanya. Pengetahuan tidak

    mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja, akan tetapi dapat

    diperoleh melalui pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang

    tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan

    aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang,

    semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    23/68

    10

    menimbulkan sikap yang makin positif terhadap objek tertentu. salah

    satu bentuk objek kesehatan dapat dijabarkan oleh pengetahuan yang

    diperoleh dari pengalaman sendiri. (Wawan dan Dewi, 2011; h.11-12)

    Pengetahuan dalam penelitian ini yang dimaksud adalah

     pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan ( antenatal

    care ), yang bisa diperoleh ibu melalui berbagai sumber seperti : media

    masa, media elektronik maupun media cetak.

     b. 

    Tingkat Pengetahuan

    Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

     penting untuk terbentuknya tindakan seseorang ( behavior ). Dari

     pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh

     pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari

    oleh pengetahuan. Pengetahuan yang cukup didalam domain kognitif

    mempunyai 6 tingkat yaitu (Wawan dan Dewi, 2011; h.12-13) :

    1.  Tahu ( Know)

    Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

    dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini

    adalah mengingat kembali (recall ) terhadap suatu yang spesifik

    dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

    diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah merupakan tingkat

     pengetahuan yang paling rendah.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    24/68

    11

    2. 

    Memahami (Comprehention)

    Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

    secara benar tentang objek yang diketahui dan dimana dapat

    menginterpretasikan secara benar.

    3.  Aplikasi ( Aplication)

    Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

    yang telah dipelajari pada situasi ataupun kondisi riil (sebenarnya).

    4. 

    Analisis ( Analysis)

    Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau

    suatu objek kedalam komponen-komponen tetapi masih di dalam

    struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya dalam konteks

    atau situasi yang lain.

    5. 

    Sintesis (Syntesis)

    Sintesis yang dimaksud menunjukan pada suatu kemampuan untuk

    melaksanakan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu

    keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu

    kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang

    ada.

    6.  Evaluasi ( Evaluation)

    Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan

     justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    25/68

    12

    c. 

    Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan

    Menurut Wawan dan Dewi (2011; h.16-18) faktor-faktor yang

    mempengaruhi pengetahuan meliputi :

    1)  Faktor Internal

    a)  Umur

    Usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat

    dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur,

    tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

    dalam berfikir dan bekerja.

     b) 

    Pendidikan

    Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

    terhadap perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita

    tertentu yang menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi

    kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan.

    Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi misalnya

    hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat

    meningkatkan kualitas hidup. Pada umumnya semakin tinggi

     pendidikan seseorang makin mudah menerima informasi.

    c)  Pekerjaan

    Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan

    terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan

    keluarganya. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi

    lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    26/68

    13

    membosankan, berulang dan banyak tantangan. Sedangkan

     bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu.

    Bekerja bagi ibu-ibu mempunyai pengaruh terhadap kehidupan

    keluarga. Status pekerjaan dapat berpengaruh terhadap

     pengetahuan karena adanya pengaruh lingkungan pekerjaan

    yang mendorong seseorang ikut berkembang.

    2)  Faktor Eksternal

    a) 

    Faktor lingkungan

    Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada

    disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi

     perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

     b)  Sosial budaya

    Sistem sosisl budaya yang ada pada masyarakat dapat

    mempengaruhi diri dan sikap dalam menerima informasi.

    d.  Kriteria Tingkat Pengetahuan

    Menurut Arikunto (2006) yang dikutip oleh Wawan dan Dewi

    (2011; h.18) pengetahuan seseorang dapat diketahui dan

    diinterprestasikan dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :

    1)  Baik : Hasil presentase 76 % - 100 %

    2)  Cukup : Hasil presentase 56 % - 75 %

    3)  Kurang: Hasil presentase < 56 %

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    27/68

    14

    2. 

    Kehamilan

    Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan

    dan terdiri dari : ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi dan

     pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta,

    dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 2010; h.75).

    Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahir janin. Lamanya hamil

    normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari

     pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan yaitu

    triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai minggu ke-12, triwulan

    kedua dari minggu ke-13 sampai minggu ke-28, triwulan ketiga dari

    minggu ke-28 sampai minggu ke-40 (Esti Nugraheny, 2010; h.1).

    3.  Antenatal care

    Perawatan Antenatal adalah asuhan yang diberikan oleh bidan atau

    tenaga medis mulai dari konsepsi sampai persalinan. Asuhan diberikan

     berdasarkan keadaan fisik, emosional, kebutuhan sosial dari ibu, janin,

     pasangan, anggota keluarga. Asuhan perawatan pada ibu hamil sangat

    diperlukan untuk menjamin kesehatan ibu dan janin (Serri Hutahaean,

    2009; h.37). Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan kehamilan untuk

    mengoptimalisasikan kesehatan maternal dan fisik ibu hamil, sehingga

    mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan memberikan ASI

    dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2010;

    h.111). Sehingga dapat di simpulkan bahwa asuhan antenatal adalah

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    28/68

    15

    asuhan yang dilakukan atau diberikan kepada seorang ibu hamil sampai

     persalinan (Siswosudarmo dan Emilia, 2010; h.56).

    a.  Tujuan Asuhan Antenatal

    1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu

    dan tumbuh kembang ibu dan tumbuh kembang bayinya.

    2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan

    sosial ibu dan bayi.

    3) 

    Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang

    mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara

    umum, kebidanan, dan pembedahan.

    4) Mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan

    selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

    5) 

    Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian asi

    eksklusif.

    6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran

     bayi agar bayi dapat tumbuh kembang secara optimal (Yeyeh dkk,

    2009; h.3).

    Dalam menggali beberapa aspek kehamilannya dilakukan

    anamnesis, pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan khusus obstetri,

     pemeriksaan laboratorium, dan pemeriksaan laboratorium khusus yaitu

     pemeriksaan reaksi serologis, pemeriksaan faktor rhesus, hepatitis, dan

    AIDS. Pada kehamilan muda dilakukan pemeriksaan dalam untuk

    menentukan besarnya rahim dan pemeriksaan spekulum untuk menilai

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    29/68

    16

    keadaan serviks, vagina dan sekitarnya, dan pemeriksaan sitologi.

    Setelah pemeriksaan dilakukan, dapat ditetapkan kehamilan yang

    dihadapi, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan ibu. Suami-

    istri dapat dinasehati untuk hidup sehat dan harmonis, tentang makanan

    yang diperlukan bagi kehamilan, dan jadwal kunjungan untuk

    melakukan pemeriksaan ulang (Manuaba, 2010; h.113).

     b.  Standar Asuhan Kehamilan.

    Menurut Yuni kusmiyati (dkk, 2009; h.4) ada beberapa standar

    asuhan kehamilan yang berfokus pada antenatal care, diantaranya :

    1) 

    Standar 3 : Identifikasi ibu hamil.

    Melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan masyarakat

    secara berkala untuk penyuluhan dan motivasi untuk pemeriksaan

    dini dan teratur.

    2)  Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauan antenatal.

    Sedikitnya 4x pelayanan kehamilan. Pemeriksaan meliputi:

    anamnesis dan pemantauan ibu dan janin, mengenal kehamilan

    resiko tinggi, imunisasi, nasehat dan penyuluhan, mencatat data

    yang tepat setiap kunjungan, tindakan tepat untuk merujuk.

    c.  Kebijakan Program dalam ANC.

    Cakupan pelayanan antenatal dipantau melalui pelayanan

    kunjungan baru ibu hamil ( K1 ) untuk melihat akses dan pelayanan

    kesehatan ibu hamil yang sesuai standar yaitu minimal berkunjung 4

    kali selama masa kehamilan (K4).kunjungan selama masa kehamilan

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    30/68

    17

    ini dengan distribusi sekali pada triwulan pertama dan kedua dan dua

    kali pada triwulan ketiga (Dinkes Jateng, 2011; h.46).

    Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali

    selama kehamilan yaitu dengan :

    1)  Satu kali pada trimester pertama pada umur kehamilan 0  –   12

    minggu.

    2)  Satu kali pada trimester kedua pada umur kehamilan 13  –   28

    minggu.

    3) 

    Dua kali pada trimester ketiga pada umur kehamilan 29  –   36

    minggu dan diatas 36 minggu (Prawirohardjo, 2009; h.90).

    Pada setiap kunjungan ulang mempunyai tujuan sebagai berikut :

    a)  Kunjungan I (> 16 minggu) dilakukan untuk :

    (1) 

    Penapisan dan pengobatan anemia.

    (2) Perencanaan persalinan.

    (3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan

     pengobatannya.

     b)  Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (32 minggu)

    dilakukan untuk :

    (1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan

     pengobatannya.

    (2) Penapisan preeklamsia, gemeli, infeksi alat reproduksi dan

    saluran perkemihan.

    (3) Mengulangi perencanaan persalinan.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    31/68

    18

    c) 

    Kunjungan III (>36 minggu) sampai akhir :

    (1) 

    Sama seperti kegiatan kunjungan II dan III.

    (2) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi.

    (3) Memantapkan rencana persalinan.

    (4) Mengenali tanda-tanda persalinan

    (Prawirohardjo, 2009; h.98).

    Keuntungan pengawasan antenatal adalah diketahuinya secara

    dini keadaan resiko tinggi ibu dan janin, sehingga dapat melakukan

     pengawasan yang lebih intensif, memberikan pengobatan sehingga

    resikonya dapat dikendalikan, melakukan rujukan untuk mendapatkan

    tindakan adekuat, segera dilakukan terminasi kehamilan. (Manuaba,

    2010; h.241).

    d. 

    Standar Minimal pelayanan ANC

    1)  Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan.

    Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang normal

    adalah sebesar 11,5 -16 kg. Adapun tinggi badan menentukan

    ukuran panggul ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk

    ibu hamil antara lain yaitu >145 cm.

    2)  Ukur tekanan darah.

    Tekanan darah perlu diukur untuk mengetahui perbandingan nilai

    dasar selama kehamilan, tekanan darah yang adekuat perlu untuk

    mempertahankan fungsi plasenta tetapi tekanan darah sistolik 140

    mmHg atau diastolik 90 mmHg mengindikasi potensi hipertensi.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    32/68

    19

    3) 

    Ukur tinggi fundus uteri.

    Apabila usia kehamilan dibawah 24 minggu pengukuran dilakukan

    dengan jari, tetapi apabila kehamilan diatas 24 minggu memakai

     pengukuran mc donald   yaitu dengan cara mengukur fundus

    memakai cm dari atas simfisis ke fundus uteri kemudian

    ditentukan sesuai rumusnya.

    4)  Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid (TT) lengkap.

    Pemberian imunisasi tetanus toxid pada kehamilan umumnya

    diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia

    kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu

    kemudian.

    5)  Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan.

    Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah

    defisiasi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikan kadar

    hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap zat besi rata-rata 60

    mg/hari, kebutuhan meningkat secara signifikan pada trimester II

    karena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan satu tablet sehari

    sesegera mungkin setelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90

    tablet semasa kehamilan. Tablet Fe sebaiknya tidak diminum

     bersamaan teh atau kopi karena akan menggangu penyerapan.

    Untuk memastikan apakah ibu terkena anemia maka dilakukan

     pemeriksaan hemoglobin untuk mengetahui kadar Hb yang

    dilakukan 2 kali selama masa kehamilan yaitu pada saat

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    33/68

    20

    kunjungan awal dan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih

    sering jika ada tanda-tanda anemia.

    6)  Tes terhadap penyakit menular seksual.

    Menganjurkan untuk pemeriksaan Infeksi Menular seksual (IMS)

    lain pada kecurigaan adanya resiko IMS.

    7)  Temu wicara (konseling dan pemecahan masalah).

    Anamnesa meliputi biodata, riwayat menstruasi, riwayat

    kesehatan, riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas,

     biopsikososial dan pengetahuan klien (Yeyeh, 2010; h.6)

    8) 

    Pemeriksaan Hb.

    Di sebut anemia bila kadar Hb kurang dari 10 gr/dl, disebut anemia

    sedang jika Hb 7-8 gr/dl, di sebut anemia berat, atau bila kurang

    dar 6 gr/dl di sebut anemia gravis. Wanita tidak hamil mempunyai

    nilai normal 12-15 gr/dl dan hematokrit 35-54 %. Sebaiknya

     pemeriksaannya dilakukan setiap 3 bulan atau 2 kali pada trimester

    I dan I kali pada trimester II ( Esti Nugraheny, 2010; h.29).

    9)  Perawatan payudara, senam payudara dan pijat tekan payudara.

    10) 

    Pemeliharaan tingkat kebugaran atau senam hamil.

    11)  Pemeriksaan Protein Urine atas indikasi.

    Digunakan untuk memeriksa kandungan protein dalam urin dan

    untuk mengetahui adanya gejala preeklamsi.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    34/68

    21

    12) 

    Pemeriksaan Reduksi Urine atas indikasi.

    Digunakan untuk mengetahui kadar gula dalam urine sehingga

    dapat diketahui apakah seseorang tersebut terkena DM.

    e.  Ketepatan kunjungan ANC.

    Ketepatan kunjungan ANC adalah ketepatan kunjungan yang

    dilakukan ibu hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan.

    Menurut Manuaba (2010; h.111-113) disebutkan bahwa jadwal

    melakukan pemeriksaan antenatal care sebanyak 12 sampai 13 kali

    selama hamil. Dengan jadwal pemeriksaan sebagai berikut:

    1) 

    Pemeriksaan pertama.

    Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat

    haid.

    2) 

    Pemeriksaan ulang.

    a) Setiap bulan sampai usia kehamilan 6 sampai 7 bulan.

     b) Setiap 2 minggu sampai usia kehamilan 8 bulan.

    c) Setiap 1 minggu sejak usia kehamilan 8 bulan sampai terjadi

     persalinan.

    3) 

    Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan tertentu.

    Sedangkan menurut Serri Hutahaean (2009; h.47) jadwal

    kunjungan pada kehamilan 0-28 minggu dilakukan tiap 4 minggu,

     pada usia kehamilan 28-36 minggu dilakukan tiap 2 minggu, dan

    setelah usia kehamilan 36 minggu dilakukan tiap minggu sampai

     bayi lahir. Setiap kunjungan dilakukan pengukuran berat badan

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    35/68

    22

    ibu, tekanan darah, tinggi fundus uteri, pemeriksaan leopold, dan

    mendengarkan denyut jantung janin. Hasil harus dibandingkan

    dengan pemeriksaan sebelumnya.

    B. Kerangka Teori

    F

    Gambar 2.1 : Sumber : Wawan dan Dewi (2010; h.16-18)

    Faktor Internal

    Pengetahuan :

    1. 

    Umur

    2.  Pendidikan

    3.  Pekerjaan

    ANTENATAL CARE:

    1. 

    Pengertian kehamilan.

    2. 

    Pengertian ANC.

    3.  Tujuan ANC.

    4. 

    Standar Asuhan

    Kehamilan.

    5.  Kebijakan program dalam

    ANC.

    6.  Keuntungan ANC.

    7.  Standar Minimal

    Pelayanan ANC.

    8.  Ketepatan Kunjungan

    ANC.

    a. Setiap bulan sampai

    UK 6 sampai 7 bulan. b. Setiap 2 minggu

    sampai UK 8 bulan.

    c. Setiap 1 minggu sejak

    UK 8 bulan sampai

    terjadinya persalinan.

    Faktor Eksternal

    Pengetahuan :

    1. 

    Faktor

    Lingkungan.

    2.  Sosial

    Budaya.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    36/68

    23

    C. Kerangka Konsep Penelitian

    Variabel Bebas Variabel Terikat

    Keterangan : Diteliti

    Tidak diteliti

    Gambar 2.2 : Sumber : Manuaba, 2010; h.111-113, Wawan dan Dewi

    (2010; h.18)

    Ibu Hamil

    KETEPATAN

    KUNJUNGAN ANC :

    a) 

    Setiap bulan sampai

    UK 6 sampai 7 bulan.

     b) 

    Setiap 2 minggu

    sampai UK 8 bulan.

    c)  Setiap 1 minggu sejak

    UK 8 bulan sampai

    terjadinya persalinan.

    TINGKAT

    PENGETAHUAN

    TENTANG

    ANTENATAL CARE:

    1. 

    Pengertian

    kehamilan.

    2. 

    Pengertian

    ANC.

    3.  Tujuan Anc.

    4.  Kebijakan

     program dalam

    ANC.

    5.  Keuntungan

    ANC.

    6. 

    Standar Minimal

    Pelayanan ANC.

    PARAMETER:

    Baik : 76-100%

    Cukup : 56-75 %

    Kurang: < 56%

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    37/68

    24

    D. Hipotesis

    Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan tingkat

     pengetahuan ibu hamil tentang ANC dengan ketepatan kunjungan ANC di

    Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo tahun 2013. Dimana:

    Ho : Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

    ANC dengan ketepatan kunjungan ANC.

    Ha : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ANC

    dengan ketepatan kunjungan ANC.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    38/68

     

    25

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Desain Penelitian

    Penelitian ini bersifat analitik. Penelitian analitik merupakan suatu

     penelitian yang mencoba mengetahui mengapa masalah kesehatan tersebut bisa

    terjadi, kemudian melakukan analisis hubungan antara faktor resiko (faktor

    yang mempengaruhi efek) dan faktor efek (faktor yang dipengaruhi oleh

    resiko). Dengan analisis hubungan (korelasi) dapat diketahui seberapa jauh

    kontribusi faktor resiko tersebut terhadap efek atau suatu kejadian masalah

    kesehatan (Agus Riyanto, 2011; h.28).

    Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang

    merupakan suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara faktor resiko

    (independen) dengan faktor efek (dependen), dimana melakukan observasi atau

     pengukuran variabel sekali dan sekaligus pada waktu yang sama. Artinya dari

    “suatu saat” bukan berarti semua responden diukur atau diamati pada saat yang

     bersamaan, tetapi artinya dalam penelitian cross sectional setiap responden

    hanya diobservasi satu kali saja dan pengukuran variabel responden dilakukan

     pada saat pemeriksaan tersebut, kemudian peneliti tidak melakukan tindak

    lanjut (Agus Riyanto, 2011; h.28).

    B. Tempat dan Waktu Penelitian

    1.  Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Gatak Kabupaten Sukoharjo.

    2. 

    Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan April –  Juni 2013.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    39/68

    26

    C. Populasi, Sampel dan Teknik Sempling.

    1. 

    Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek

    yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

     peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Ari

    Setiawan, 2011; h.88). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu

    hamil yang memeriksakan kehamilannya ke Pukesmas Gatak dengan

     jumlah populasi 60 orang pada bulan Maret 2013.

    2. 

    Sampel

    Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari

    karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Aziz Alimul, 2009; h.34).

    Menurut Nursalam (2003) yang dikutip oleh Ari Setiawan (2011; h.99)

     besarnya sample dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus Solvin

    sebagai berikut :

     N

    n =

    1 + (N . e2)

    Dimana : n : jumlah sample

     N : jumlah populasi

    e : standar error (10%)

    60

    n =

    1 + (60 x 0,12)

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    40/68

    27

    60

    n =

    1,6

    n = 37,5

    Dari perhitungan rumus diatas didapatkan hasil akhir 38 orang responden.

    3.  Teknik Sempling

    Teknik sampel yang digunakan adalah  Accidental Sampling   yaitu teknik

     penentuan sempel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja secara kebetulan

     bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang

    orang tersebut cocok sebagai sumber data. (Ari Setiawan, 2011; h.96)

    D.  Variabel Penelitian

    Menurut Notoatmodjo (2005) yang dikutip oleh Ari Setiawan (2011;

    h.103) variabel penelitian adalah suatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, dan

    ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu

    konsep pengertian tertentu. Penelitian ini terdiri dari :

    1. 

    Variabel independen (variabel tidak terikat / bebas)

    Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care.

    2.  Variabel dependen (variabel yang terikat / yang dipengaruhi )

    Ketepatan kunjungan ANC.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    41/68

    28

    E.  Definisi Operasional

    Definisi operasional dibuat untuk mempermudah pengumpulan data

    dan menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup

    variabel (Ari Setiawan, 2011; h.104).

    Tabel 3.1 Definisi Operasional

     No Variabel DefinisiOperasional

    Parameter dan kategori Alat ukur Skala

     pengukuran1. Tingkat

     pengetahuanibu hamiltentang ANC

    Adalah

     pengetahuan ibuhamil tentangasuhan yang

    diberikan oleh bidan atau tenaga

    medis mulai darikonsepsi sampai persalinan.

    Baik : 76-100%,

    Cukup :56-75 %,Kurang : < 56 %

    Kuesioner Ordinal

    2. Ketepatankunjungan

    ANC

    Adalah ketepatankunjungan yang

    dilakukan ibuhamil dalam

    melakukan pemeriksaankehamilan.

    Tepat :Apabila jawaban pertanyaan

    nomer 5, 6 dan 7 benarsemua.

    Tidak Tepat :Apabila jawaban pertanyaannomer 5, 6 dan 7 ada yangsalah.

    Kuesioner Nominal

    F.  Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    mengunakan Kuesioner. Kuesioner dapat diartikan sebagai daftar pertanyaan

    yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana reponden (dalam hal

    angket) dan interviewer  (dalam hal wawancara) tinggal memberikan jawaban

    atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu. Pentingnya kuesioner sebagai

    alat pengumpulan data adalah untuk memperoleh suatu data yang sesuai

    dengan tujuan penelitian tersebut. Oleh karena itu isi kuesioner adalah sesuai

    dengan hipotesis penelitian tersebut (Notoadmodjo, 2010; h.152).

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    42/68

    29

    Pengukuran pengetahuan ibu hamil tentang antenatal care

    menggunakan skala Ghuttman. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas

    dan konsisten dengan memberikan jawaban benar atau salah. Skala Guttman

     pada umumnya dibuat seperti checklist dengan interpretasi penilaian, apabila

    skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0 (Aziz Alimul, 2011; h.103).

    Pengkatagorian pengetahuan :

    1. 

    Baik : hasil presentase 76-100%

    2. 

    Cukup : hasil presentase 56-75%

    3. Kurang: hasil presentase < 56%

    Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan ibu hamil tentang ANC

     No Materi Pertanyaan Nomer Pertanyaan Jumlah item

    A. Pengetahuan ibu hamil tentang ANC

    1. Pengertian kehamilan 1, 2, 3 3

    2. Pengertian ANC 4, 5, 6 3

    3. Tujuan ANC 7, 8, 9, 10, 11 5

    4. Kebijakan program ANC 12, 13, 14, 15 4

    5. Keuntungan ANC 16, 17 2

    6. Standar minimal ANC 18, 19, 20, 21, 22 5

    B. Ketepatan Kunjungan ANC

    1. Ketepatan Kunjungan ANC. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 8

    Total Keseluruhan 30

    Sedangkan untuk ketepatan kunjungan ANC diukur menggunakan

    kuesioner menggunakan skala nominal yaitu tepat dan tidak tepat. Dikatakan

    tepat apabila jawaban pertanyaan nomer 5, 6 dan 7 benar semua dan tidak

    tepat apabila jawaban pertanyaan nomer 5, 6 dan 7 ada yang salah. Kemudian

    hasilnya dilihat pada buku KIA. Tepat berarti melakukan kunjungan ANC

    dengan frekuensi dan waktu yang tepat yaitu setiap bulan sampai umur

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    43/68

    30

    kehamilan 6 sampai 7 bulan, setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 8 bulan

    dan setiap minggu sejak usia 8 bulan sampai terjadinya persalinan. Sedangkan

    tidak tepat berarti melakukan kunjungan ANC tidak tepat frekuensi dan

    waktu serta tidak sesuai dengan standar.

    G.  Metode Pengumpulan Data dan Analisis Data

    1.  Metode pengumpulan data.

    Merupakan cara peneliti untuk mengumpulkan data yang akan dilakukan

    dalam penelitian. Sebelum melakukan pengumpulan data, perlu dilihat alat

    ukur pengumpulan data agar dapat memperkuat hasil penelitian. Alat ukur

     pengumpulan data tersebut berupa (Aziz Alimul, 2011; h.8-10):

    a.  Angket (questionaire).

    Angket (questionaire) merupakan alat ukur berupa angket atau

    kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila

    responden jumlahnya besar dan dapat membaca dengan baik yang

    dapat mengungkapkan hal-hal yang bersifat rahasia.

     b.  Observasi (pengamatan).

    Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan

     pengamatan secara langsung kepada responden penelitian untuk

    mencari perubahan atau hal-hal yang akan diteliti.

    c.  Wawancara.

    Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara

    mewawancarai langsung responden yang diteliti, metode ini

    memberikan hasil secara langsung. Metode dapat dilakukan apabila

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    44/68

    31

     peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden secara mendalam

    serta jumlah responden sedikit.

    d.  Tes.

    Tes ini merupakan metode pengumpulan data dengan memberikan

     beberapa soal ujian atau tes. Ada beberapa instrumen yang digunakan

    dalam melakukan tes diantaranya: tes kepribadian untuk mengetahui

    kepribadian seseorang, tes bakat untuk mengukur bakat seseorang, tes

     prestasi untuk mengukur pencapaian atau prestasi seseorang, tes

    intelegensi, dan tes sikap untuk mengukur sikap seseorang.

    e. 

    Dokumentasi.

    Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara

    mengambil data yang berasal dari dokumen asli. Dokumen asli

    tersebut dapat berupa gambar, tabel atau daftar periksa, dan film

    dokumenter.

    2.  Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :

    Data Primer adalah data yang didapat secara langsung dari subyek

     penelitian atau sampel, meliputi : kuisioner yang dibagikan pada ibu

    hamil.

    Data sekunder adalah data yang didapatkan tidak secara langsung dari

    subjek penelitian, data ibu hamil didapat dari laporan PWS-KIA, buku

    KIA serta buku reverensi.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    45/68

    32

    3. 

    Uji validitas dan reliabilitas.

    a) 

    Uji validitas.

    Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu

     benar-benar mengukur apa yang diukur. Ciri validitas : ketepatan

    ukuran; mengukur apa yang akan diukur (sensitivitas) dan tidak

    terukur hal lain selain yang akan diukur (spesifitas). Validitas

     pengukuran mencakup : alat ukur, metode ukur dan pengukur atau

     peneliti (Ari Setiawan, 2011; h.111). Dapat menggunakan rumus

     Pearson Product Moment , lalu baru dilihat penafsiran dari indeks

    korelasinya (Aziz Alimul, 2011; h.105).

    Rumus Pearson Product Moment  :

    n (∑ XY) –  (∑ X) . (∑ Y) 

    r hitung =

    √ [n . ∑ X2 –  (∑ X)2 ] . [n . ∑ Y2  –  (∑ Y)2 ]

    Keterangan :

    r hitung  : Koefisien korelasi

    ∑ Xi  : Jumlah skor item

    ∑ Yi  : Jumlah skor total (item).

    n : Jumlah responden

    Jika nilai r hitung > r tabel berarti pertanyaan tersebut valid demikian

    sebaliknya, jika nilai r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak

    valid.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    46/68

    33

    Setelah dilakukan uji validitas di Puskesmas Gondang

    Kabupaten Sragen pada bulan April dengan jumlah responden

    sebanyak 20 responden, didapatkan hasil uji validitas dari kuesioner

    tentang pengetahuan tentang ANC yang berjumlah 25 pertanyaan .

    Pertanyaan tersebut dikatakan valid bila mempunyai r hitung (0,455 –  

    0,643) > r tabel (0,444) dan dikatakan tidak valid bila r hitung (-0,228

    - 0,240) < r tabel (0,444). Dari 25 pertanyaan tersebut terdapat 22

    item soal yang valid dan 3 item soal yang tidak valid yaitu nomer 1,

    11 dan 25. Item soal yang tidak valid kemudian dihapus. Sedangkan

    untuk soal ketepatan ANC yang berjumlah 10. Pertanyaan tersebut

    dikatakan valid bila r hitung (0,490  –   0,649) > r tabel (0,444) dan

    dikatakan tidak valid bila r hitung (-0,156  –  0,156) < r tabel (0,444).

    Dari pertanyaan tersebut terdapat 8 item soal yang valid dan 2 item

    soal yang tidak valid yaitu nomer 4 dan 9. Item soal yang tidak valid

    kemudian dihapus.

     b) 

    Uji reliabilitas

    Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu

     pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas

    harus didahului validitas (Ari Setiawan, 2011; h.111). Dalam

    mengukur reliabilitas peneliti memilih mengunakan rumus Spearman

     Brown (Aziz Alimul, 2011; h.113).

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    47/68

    34

    Rumus Spearman Brown :

    2 . r  b

    r 11 =

    1 + r  b 

    Keterangan :

    r 11  : Koefisien reliabilitas internal seluruh item.

    r  b : Korelasi Product Moment  antara belahan.

    Dalam penggunaan metode ini sebaiknya banyaknya pertanyaan

    adalah berjumlah genap sehingga memudahkan dibelah.

    Setelah memperoleh angka reliabilitas maka langkah selanjutnya

    adalah membandingkan harga tersebut dengan r tabel produk moment,

    apabila angka  spearman brown > r tabel berarti reliabel, dan apabila

    angka spearman brown < r tabel berarti tidak reliabel. Pada kuesioner

     pengetahuan tentang ANC angka  spearman brown  (0,956) setelah

    dibandingkan dengan r tabel dengan taraf signifikan 5% dan N= 20

    dengan dk= n-2 diperoleh r tabel (0,468) yang berarti alat ukur

    tersebut reliabel karena angka  spearman brown  (0,956) > r tabel

    (0,468). Sedangkan untuk kuesioner ketepatan kunjungan ANC di

     peroleh hasil 0,803. Setelah dibandingkan dengan r tabel dengan taraf

    signifikan 5% dan N= 20 dengan dk= n-2 diperoleh r tabel (0,468).

    Sehingga nilai  spearman brown  (0,804) > r tabel (0,468) berarti alat

    ukur tersebut reliabel.

    Pada uji validitas dan uji reliabilitas bila ada soal yang tidak valid,

    maka akan dibuang oleh peneliti.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    48/68

    35

    4. 

    Pengelolaan data.

    Dalam melakukan analisis data terlebih dahulu data harus diolah

    dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik,

    informasi yang diperoleh dipergunakan untuk proses pengambilan

    keputusan, terutama dalam pengujian hipotesis (Aziz Alimul, 2011;

    h.121). Menurut Notoatmojo (2010; h.174-176) dalam proses pengolahan

    data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh diantaranya :

    a. 

    Editing.

    Hasil wawancara yang diperoleh atau dikumpulkan melalui kuesioner

     perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada data

    atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan

    wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (droup out).

     b. 

    Coding.

    Memberikan kode jawaban dengan angka atau kode lain yaitu untuk

    nilai kalimat positif ( favoureable) untuk jawaban benar diberi nilai 1

    dan untuk jawaban salah diberi nilai 0. Sedangkan kalimat negatif

    (unfafoureable) untuk jawaban benar diberi nilai 0 dan untuk jawaban

    salah diberi nilai 1.

    c.  Data Entry.

    Mengisi kolom-kolom atau kontak atau kotak-kotak lembar kode atau

    kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    49/68

    36

    d. 

    Tabulasi.

    Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau

    yang diinginkan oleh peneliti.

    5.  Analisis Data.

    Analisis data penelitian merupakan media untuk menarik kesimpulan dari

    seperangkat data hasil pengumpulan. Analisis data dalam penelitian ini

    menggunakan analisa data univariat dan analisa bivariat. Analisa univariat,

    data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data disajikan dalam bentuk

    tabel distribusi frekuensi, ukuran tendensi sentral atau grafik. Analisa data

     bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dua variabel, baik

     berupa komparatif, asosiatif, maupun korelatif (Ari Setiawan, 2011; h.123-

    124).

    Data primer (tes pengetahuan ibu hamil) dianalisis dengan menggunakan

    teknis deskriptif kuantitatif dengan perhitungan presentas menggunakan

    rumus:

    Jumlah jawaban benar

    X 100%

    Jumlah item

    Kemudian hasil perhitungan presentasi ini akan dikategorikan menurut

    skala ukur ordinal menjadi 3 kategori yaitu :

    a.  Baik ( 76-100% )

     b.  Cukup baik ( 56-75 % )

    c.  Kurang ( < 56% )

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    50/68

    37

    Teknik analisa data setelah dikumpulkan akan dianalisa dengan

    statistik non parametrik dengan menggunakan uji chi kuadrat (X2

    ). Chi

    kuadrat dapat digunakan untuk mengestimasi atau mengevaluasi frekuensi

    yang diselidiki atau menganalisis hasil observasi untuk mengetahui apakah

    terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan pada penelitian yang

    tidak menggunakan data nominal (Aziz Alimul, 2011; h.123). Cara

     pengujian uji ini adalah sebagai berikut :

    1) 

    Mencari frekuensi harapan (fe) pada tiap sel dengan rumus :

    (∑fk x ∑fb) 

    fe =

    ∑T 

    Keterangan :

    fe : frekuensi yang diharapkan.

    ∑fk   : jumlah frekuensi pada kolom.

    ∑fb  : jumlah frekuensi pada baris.

    ∑T  : jumlah keseluruhan baris dan kolom.

    2) 

    Mencari nilai Chi Kuadrat hitung dengan rumus :

    (fo x fe)

    2

     

    X2 = ∑

    Fe

    Dimana fo adalah frekuensi observasi.

    3)  Mencari nilai X2 tabel dengan rumus :

    Dk = (k –  1).(b –  1)

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    51/68

    38

    Keterangan :

    k : banyaknya kolom.

     b : banyaknya baris.

    4)  Membandingkan X2 hitung dengan X2 tabel :

    Jika X2 hitung ≥ X2 tabel maka Ho ditolak artinya signifikan.

    Jika X2 hitung ≤ X2 tabel maka Ho diterima artinya tidak signifikan.

    Dimana :

    Ho : Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil

    tentang ANC dengan ketepatan kunjungan ANC.

    Ha : Ada hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang

    ANC dengan ketepatan kunjungan ANC.

    H. 

    Alur Penelitian

    Tahap pelaksanaan penelitian dari persiapan hingga akhir penelitian

    adalah:

    1.  Tahap persiapan

    a. 

    Menggurus surat ijin penelitian setelah judul di acc oleh pembimbing I

    maupun II.

     b.  Mengirim surat ijin penelitian ke Bappeda Kabupaten Sukoharjo.

    c.  Setelah mendapatkan surat ijin yang diterbitkan oleh Bapeda

    kemudian melakukan observasi ke lokasi penelitian yaitu Puskesmas

    Gatak.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    52/68

    39

    2. 

    Tahap Pelaksanaan.

    a. 

    Melakukan pengambilan data di Puskesmas Gatak meliputi : jumlah ibu

    hamil, jumlah cakupan K1 dan K4, target cakupan K1 maupun K4

    untuk membuat studi pendahuluan. Setelah diperoleh data ibu hamil,

    kemudian diambil sampel secara kebetulan, yaitu siapa saja secara

    kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila

    dipandang cocok sebagai sumber data.

     b. 

    Melakukan olah data dan mengurus laporan penelitian di bawah arahan

     pembimbing.

    3. 

    Tahap Pelaporan

    Mempertanggung jawabkan hasil penelitian di depan Dewan Penguji

    setelah memperoleh persetujuan dari pembimbing.

    I.  Jadwal Penelitian (terlampir).

    J.  Etika Penelitian

    Dalam melaksanakan penelitian khususnya yang menjadi subjek

     penelitian adalah manusia maka peneliti harus memahami hak dasar manusia.

    Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya sehingga penelitian

    yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia.

    Prinsip yang dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia dengan

    menghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak menjaga privasi

    manusia, dan tidak berpihak dalam perlakuan terhadap manusia. Selain itu

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    53/68

    40

    masalah etika penelitian kebidanan merupakan masalah yang sangat penting

    dalam penelitian mengingat penelitian kebidanan berhubungan langsung

    dengan manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika

    yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut (Aziz Alimul, 2011;

    h.32-33) :

    1.  Informed Consent.

    Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

    responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informend

    consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

    memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan

    informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan

     penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka mereka

    harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,

    maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang

    harus ada dalam informed consent tersebut antara lain: partisipasi pasien,

    tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen,

     prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat,

    kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi, dan lain-lain.

    2.  Anonimity (tanpa nama).

    Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan

    dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

    mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    54/68

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    55/68

     

    42

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    A.  Profil Lokasi Penelitian

    Puskesmas Gatak terletak desa Blimbing tepatnya di jalan raya Kranon

    Blimbing, Gatak, Sukoharjo. Luas total Wilayah binaan Puskesmas Gatak

    adalah 194,72 km2  yang terdiri dari 14 desa yang seluruhnya merupakan

    wilayah kerja Puskesmas Gatak. Dimana seluruh desa merupakan dataran

    rendah dan mudah dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

    Adapun batas-batas wilayah Puskesmas Gatak diantaranya : sebelah utara

     berbatasan dengan Kecamatan Kartasura Sukoharjo, selatan berbatasan

    dengan Kecamatan Wonosari Klaten, barat berbatasan dengan Kecamatan

    Sawit kabupaten Boyolali, dan timur berbatasan dengan desa Duwet

    Kecamatan Baki Sukoharjo.

    Puskesmas mempunyai 17 program pokok dengan masalah kesehatan

    dan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda. Program ini

    diharapkan dapat menanggulangi masalah kesehatan yang dilakukan secara

    menyeluruh dan terpadu. Adapun program pokok tersebut antara lain

    kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan pemberantasan

     penyakit menular, usaha peningkatan gizi, pengobatan, usaha kesehatan

    lingkungan, usaha kesehatan sekolah, kesehatan jiwa, perawatan kesehatan

    masyarakat, kesehatan olahraga, kesehatan gizi dan mulut, kesehatan mata,

    kesehatan lanjut usia, upaya kesehatan kerja, laboratorium sederhana, dan

     pembinaan pengobatan tradisional.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    56/68

    43

    Puskesmas Gatak merupakan Puskesmas Induk dan mempunyai satu

    unit pelayanan Gatak yang terletak di Desa Sraten serta mempunyai 12

     pukesmas pembantu atau pukesmas keliling. Fasilitas penunjang yang terdapat

    di puskesmas Gatak antara lain laboratorium, rontgen, fisioterapi, EKG dan

    akupuntur. Pada puskesmas Gatak juga mempunyai rawat inap yang terdiri

    dari 21 tempat tidur. Sarana transportasi yang dimiliki adalah 3 ambulan.

    Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Puskesmas Gatak seluruhnya

     berjumlah 79 orang, yang terdiri dari 6 dokter umum, 3 dokter gigi, 38 bidan,

    1 sarjana perawat, 17 perawat, 3 orang D III farmasi dan asisten apoteker, 1

    sarjana kesehatan masyarakat, 3 orang tenaga sanitasi, 2 analis laboratorium, 2

    orang petugas rontgen dan 2 fisioterapis.

    B. 

    Hasil Penelitian

    Obyek penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan

    kehamilannya ke Pukesmas Gatak, sampel yang diambil adalah sebanyak 38

    ibu hamil. Didapatkan hasil penelitian sebagai berikut:

    1. 

    Analisis Univariat

    Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan masing-

    masing variabel. Oleh karena semua variabel dinyatakan secara kategorik

    maka hasil perhitungan berupa distribusi frekuensi atau pembagian

    responden menurut kategori tiap-tiap variabel.

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    57/68

    44

    a. 

    Umur

    Tabel 4.1 Distribusi Responden menurut Umur

    Umur Frekuensi Prosentase

    < 20 tahun

    20 –  29 tahun30 –  39 tahun 40 tahun

    3

    21

    13

    1

    7,9%

    55,3%

    34,2%

    2,6%

    Total 38 100,0%

    Tabel 4.1 memperlihatkan distribusi responden menurut umur.

    Dapat dilihat bahwa 3 responden (7,9%) berumur kurang dari 20 tahun,

    21 responden (55,3%) berumur 20  –  29 tahun, 13 responden (34,2%)

     berumur 30 –  39 tahun, 1 responden (2,6%) berumur 40 tahun ke atas.

    Dengan demikian secara deskriptif disimpulkan bahwa sebagian besar

    ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke Pukesmas Gatak

     berumur 20  –   29 tahun. Pembagian responden tersebut dapat

    digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut.

    Gambar 4.1 Diagram Pembagian Responden menurut Umur

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    58/68

    45

     b. 

    Pendidikan

    Tabel 4.2 Distribusi Responden menurut Pendidikan

    Pendidikan Frekuensi Prosentase

    Tidak Sekolah

    SD

    SMP

    SMA

    DIII

    S1

    1

    4

    14

    15

    2

    2

    2,6%

    10,5%

    36,8%

    39,5%

    5,3%

    5,3%

    Total 38 100,0%

    Tabel 4.2 memperlihatkan distribusi responden menurut

     pendidikan. Dapat dilihat bahwa 1 responden (2,6%) tidak sekolah, 4

    responden (10,5%) lulus SD, 14 responden (36,8%) lulus SMP, 15

    responden (39,5%) lulus SMA, 2 responden (5,3%) lulus DIII dan 2

    responden (5,3%) S1. Dengan demikian secara deskriptif disimpulkan

     bahwa sebagian besar ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke

    Pukesmas Gatak pernah menempuh pendidikan formal hingga lulus

    SMA. Pembagian responden tersebut dapat digambarkan dalam bentuk

    diagram sebagai berikut.

    Gambar 4.2 Diagram Pembagian Responden menurut Pendidikan

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    59/68

    46

    c. 

    Pekerjaan

    Tabel 4.3 Distribusi Responden menurut Pekerjaan

    Pekerjaan Frekuensi Prosentase

    Swasta

    IRT

    Buruh

    Wiraswasta

    11

    23

    2

    2

    28,9%

    60,5%

    5,3%

    5,3%

    Total 38 100,0%

    Tabel 4.3 memperlihatkan distribusi responden menurut pekerjaan.

    Dapat dilihat bahwa 11 responden (28,9%) sebagai pegawai swasta, 23

    responden (60,5%) sebagai ibu rumah tangga, 2 responden (5,3%)

    sebagai buruh, dan 2 responden (5,3%) sebagai wiraswasta. Dengan

    demikian disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil yang

    memeriksakan kehamilannya ke Pukesmas Gatak bekerja sebagai ibu

    rumah tangga. Pembagian responden tersebut dapat digambarkan

    dalam bentuk diagram sebagai berikut

    Gambar 4.3 Diagram Pembagian Responden menurut Pekerjaan

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    60/68

    47

    d. 

    Pengetahuan tentang ANC

    Tabel 4.4 Distribusi Responden menurut Pengetahuan tentang ANC

    Pengetahuan ANC Frekuensi Prosentase

    Baik

    Cukup

    Kurang

    23

    9

    6

    60,5%

    23,7%

    15,8%

    Total 38 100,0%

    Tabel 4.5 memperlihatkan distribusi responden menurut

     pengetahuan tentang ANC. Dapat dilihat bahwa ada 23 responden

    (60,5%) yang memiliki pengetahuan baik, 9 responden (23,7%) yang

    memiliki pengetahuan cukup, 6 responden (15,8%) yang memiliki

     pengetahuan kurang. Dengan demikian secara deskriptif disimpulkan

     bahwa sebagian besar ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke

    Pukesmas Gatak memiliki pengetahuan yang baik tentang ANC.

    Pembagian responden tersebut dapat digambarkan dalam bentuk

    diagram sebagai berikut.

    Gambar 4.4 Diagram Pembagian Responden menurut Pengetahuan

    tentang ANC

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    61/68

    48

    e. 

    Ketepatan Kunjungan ANC

    Tabel 4.5 Distribusi Responden menurut Ketepatan Kunjungan ANC

    Kunjungan ANC Frekuensi Prosentase

    Tepat

    Tidak Tepat

    16

    22

    42,1%

    57,9%

    Total 38 100,0%

    Tabel 4.5 memperlihatkan distribusi responden menurut

    ketepatan kunjungan ANC. Dapat dilihat bahwa 16 responden (42,1%)

    yang kunjungan ANC nya dikategorikan tepat dan 22 responden

    (57,9%) yang kunjungan ANC nya dikategorikan tidak tepat. Dengan

    demikian secara deskriptif disimpulkan bahwa kunjungan ANC

    sebagian besar ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke

    Pukesmas Gatak dikategorikan tidak tepat. Pembagian responden

    tersebut dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut.

    Gambar 4.6 Diagram Pembagian Responden menurut Ketepatan

    Kunjungan ANC

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    62/68

    49

    2. 

    Analisis Bivariat

    Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

    hubungan antara pengetahuan tentang ANC dengan ketepatan kunjungan

    ANC. Distribusi silang responden menurut kedua variabel digunakan

    untuk mengetahui bentuk hubungan secara deskriptif. Uji chi square 

    digunakan untuk menguji hipotesis ada tidaknya hubungan yang signifikan

    antara kedua variabel.

    Tabel 4.7 Distribusi Silang dan Hasil Uji Chi Square  Hubungan

    Pengetahuan tentang ANC dengan Ketepatan Kunjungan ANC

    Pengetahuan

    ANC

    Ketepatan Kunjungan

    Total

    Uji Chi Square

    TepatTidak

    TepatX2 P

    Baik13

    (34,2%)

    10

    (26,3%)

    23

    (60,5%)

    6,609 0,037Cukup

    3

    (7,9%)

    6

    (15,8%)

    9

    (23,7%)

    Kurang0

    (0,0%)

    6

    (15,8%)

    6

    (15,8%)

    Total16

    (42,1%)

    22

    (57,9%)

    38

    (100,0%)

    Tabel 4.7 memperlihatkan distribusi silang dan hasil uji chi square 

    hubungan pengetahuan tentang ANC dengan ketepatan kunjungan ANC.

    Dari distribusi silang dapat dilihat bahwa dari 23 reponden yang memiliki

     pengetahuan baik, 13 responden (34,2%) kunjungan ANCnya

    dikategorikan tepat dan 10 responden (26,3%) kunjungan ANCnya

    dikategorikan tidak tepat. Dari 9 ibu yang memiliki pengetahuan cukup, 3

    ibu (7,9%) kunjungan ANC nya dikategorikan tepat dan 6 ibu (15,8%)

    kunjungan ANCnya dikategorikan tidak tepat. Dari 6 ibu yang memiliki

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    63/68

    50

     pengetahuan kurang kunjungan ANC semuanya dikategorikan tidak tepat.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan signifikan

    antara tingkat pengetahuan tentang ANC dengan ketepatan kunjungan

    ANC pada ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya ke Pukesmas

    Gatak.

    C.  Pembahasan

    1. 

    Umur

    Dari tabel 4.1 diperoleh hasil bahwa umur responden mayoritas

    adalah 21 responden berumur 20  –   29 tahun (55,3%). Hal ini sesuai

    dengan teori Wawan dan Dewi (2010) , usia adalah umur individu yang

    terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup

    umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

    dalam berfikir dan bekerja. Ini berarti semakin cukup umur semakin

    tinggi pula pengetahuannya dan ketepatan kunjungan yang dilakukan ibu

    hamil dalam melakukan pemeriksaan kehamilan semakin tinggi sehingga

    kemajuan kehamilan dapat dipantau dan dapat mengenali secara dini

    terjadinya komplikasi pada ibu hamil.

    2.  Pendidikan

    Dari tabel 4.2 diperoleh hasil bahwa mayoritas tingkat pendidikan

    responden paling banyak adalah SMA 15 responden (39,5%). Dengan

    dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil yang memeriksakan

    kehamilannya ke Puskesmas Gatak sebagian besar pernah menempuh

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    64/68

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    65/68

    52

    yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Gatak dapat dikatakan

    termasuk tinggi. Tingkat pengetahuan disini sampai pada “tahu” yang

    diartikan sebagai mengingat kembali suatu yang spesifik dari seluruh

     bahan yang dipelajari atau dirangsang yang telah diterima (Notoatmodjo,

    2010). Pengetahuan secara umum dipengaruhi oleh tingkat pendidikan..

    Ibu hamil mengetahui berbagai hal seputar ANC berdasarkan informasi

    yang diberikan oleh tenaga kesehatan atau yang dicari sendiri (misalnya

    dari media massa) selama masa kehamilan. Pemberian informasi oleh

    tenaga kesehatan atau dari media massa dapat dikategorikan sebagai

     pendidikan non formal maka di sini dapat dikatakan bahwa pengetahuan

    tentang ANC lebih dipengaruhi oleh pendidikan non formal. Hal ini

    sesuai dengan teori yang dikemukakan Wawan dan Dewi (2011) bahwa

     pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari pendidikan formal saja, akan

    tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal. Pengetahuan sangat

    erat hubungannya dengan pendidikan, di mana diharapkan dengan

     pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula

     pengetahuannya.

    5. 

    Ketepatan Kunjungan ANC

    Dari tabel 4.5 diperoleh hasil bahwa 16 responden (42,1%) tepat

    dalam melakukan kunjungan ANC dan 22 responden (57,9%) tidak tepat

    dalam melakukan kunjungan ANC. Dengan demikian ketepatan

    kunjungan ANC yang tepat pada para ibu hamil yang memeriksakan

    kehamilannya di Pukesmas Gatak masih termasuk rendah. Ketepatan

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    66/68

    53

    kunjungan ANC dipengaruhi oleh umur, pendidikan maupun pekerjaan.

    Pendidikan Pendidikan disini tidak hanya pendidikan formal namun juga

     pendidikan non formal.

    Praktek kunjungan ANC sebagian besar ibu hamil yang masih tidak

    tepat perlu mendapat perhatian serius terkait dengan kebijakan

     pemerintah Indonesia yang terus giat berupaya meningkatkan kesehatan

    maternal yaitu sesuai dengan tujuan MDGs yang ke 5 dalam

    meningkatkan kesehatan ibu. Kegiatan ANC merupakan salah satu cara

    untuk mengurangi resiko morbiditas maupun mortalitas ibu hamil.

    Manuaba (2010) mengemukakan bahwa keuntungan pengawasan

    antenatal adalah diketahuinya secara dini keadaan resiko tinggi ibu dan

     janin, sehingga dapat melakukan pengawasan yang lebih intensif,

    memberikan pengobatan sehingga resikonya dapat dikendalikan,

    melakukan rujukan untuk mendapatkan tindakan adekuat, segera

    dilakukan terminasi kehamilan.

    6.  Hubungan antara pengetahuan ANC dengan ketepatan kunjungan ANC.

    Uji chi square  menghasilkan nilai uji statistik (X2hitung) sebesar

    6,609 dengan signifikansi (p) sebesar 0,037. Pengujian dilakukan dengan

    derajat kebebasan (df) sebesar 2 dan pada taraf signifikansi 5% sehingga

    diperoleh nilai kritis distribusi chi square  (X2tabel) sebesar 5,591. Apabila

    dibandingkan dapat dilihat bahwa X2hitung  (6,609) > X2

    tabel  (5,591) atau p

    (0,037) < 0,05 sehingga diputuskan untuk menolak H0 yang berarti bahwa

    hubungan signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    67/68

    54

    hubungan signifikan antara antara pengetahuan tentang ANC dengan

    ketepatan kunjungan ANC pada ibu hamil yang memeriksakan

    kehamilannya ke Pukesmas Gatak (X2hitung (6,609) > X2

    tabel (5,591) atau p

    (0,037) < 0,05. Semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang ANC maka

    semakin besar kemungkinannya untuk melakukan kunjungan ANC secara

    tepat. Dengan kata lain pengetahuan tentang ANC merupakan faktor

     positif yang mendorong ketepatan kunjungan ANC. Tetapi dalam

     penelitian ini pengetahuan yang tinggi belum tentu memeriksakan

    kehamilannya secara tepat. Hal ini sesuai dengan teori Wawan dan Dewi

    (2011) yaitu bahwa pengetahuan seseorang tentang suatu objek

    mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek

    ini yang akan menentukan sikap seseorang, semakin banyak aspek positif

    dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap yang makin

     positif terhadap objek tertentu. Pengetahuan positif disini misalnya

    seseorang yang diberikan pengetahuan tentang ANC maka reaksinya ia

    akan melakukan kunjungan ANC, sedangkan aspek negatif misalnya

    seseorang yang diberikan pengetahuan tentang ANC namun ia tidak

    melakukan kunjungan ANC.

    Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

    untuk terbentuknya tindakan seseorang yaitu melakukan kunjungan ANC.

    Pengetahuan yang baik tentang manfaat dan tujuan (arti penting) ANC

    akan memunculkan motivasi pada diri ibu hamil untuk mewujudkan

     perilaku tersebut yaitu melakukan kunjungan ANC. Selanjutnya dengan

  • 8/18/2019 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG anc.pdf

    68/68

    55

    mengetahui tentang berbagai aspek ANC secara lebih rinci khususnya

    mengenai jadwal kunjungan dan kriteria kunjungan ANC yang

    dikategorikan tepat maka ibu hamil tentu akan berupaya untuk memenuhi

    kriteria tersebut sehingga pada akhirnya aktivitas kunjungan ANC nya

    dapat berjalan secara tepat dan berdampak positif terhadap dirinya,

    kehamilannya, dan bayinya.

    D.  Keterbatasan

    Dalam penelitian ini tidak mengontrol variabel lain yang memungkinkan

    mempengaruhi ketepatan kunjungan ANC, seperti faktor sosial, ekonomi,

     budaya, maupun pengalaman seseorang.