Upload
dokhue
View
224
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
i
HUBUNGAN ANTARA KEADILAN DISTRIBUTIF DAN
DIMENSI PERILAKU KERJA KONTRAPRODUKTIF
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Rima Octavia Tambunan
NIM : 099114112
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Philippians 4 : 13”
I can do all things things thorough Christ who strengthens me
Keberhasilan adalah kemampuan untuk
melewati dan mengatasi dari satu kegagalan
kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat
(Winston Chuchill)
Dedicated for..
My Faher Jesus
My parents (Bapak & Mama)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
HUBUNGAN ANTARA KEADILAN DISTRIBUTIF DAN
DIMENSI PERILAKU KERJA KONTRAPRODUKTIF
Rima Octavia Tambunan
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengenai hubungan antara keadilan distributif dan dimensi
perilaku kerja kontraproduktif. Subjek penelitian ini berjumlah 220 karyawan yang terdiri dari 171
laki-laki dan 49 perempuan dengan masa kerja minimal 1 tahun. Instrumen penelitian ini
menggunakan skala keadilan distributif yang terdiri dari 4 aitem dengan reliabilitas α = 0,790 dan
skala perilaku kerja kontraproduktif terdiri dari 64 aitem, dengan reliabilitas penyimpangan
properti α = 0,694, Penyimpangan Produksi α = 0,743, Agresi Individu α = 0,670 Penyimpangan
Politik α = 0,833. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik korelasi sprearman Rho
karena sebaran data tidak normal. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif
dan cukup kuat antara keadilan distributif (M = 16,65; SD = 2,01) dengan 4 dimensi perilaku kerja
kontraproduksi yaitu penyimpangan properti (M= 14,00; SD = 3.279) r = -0,379, penyimpangan
produksi (M = 16,66; SD =3,811) r = -0,438, agresi individu (M = 12,30; SD = 3,151) r = -0, 420,
dan penyimpangan politik (M = 24,60; SD = 5,463) r = -0,452. Artinya semakin tinggi keadilan
distributif, semakin rendah dimensi perilaku kerja kontraproduktif. Sebaliknya, semakin rendah
keadilan distributif, semakin tinggi dimensi perilaku kerja kontraproduktif.
Kata kunci : keadilan distributif, perilaku kerja kontraproduktif, dimensi perilaku kerja
kontraproduktif, penyimpangan properti, penyimpangan produksi, agresi individu, dan
penyimpangan politik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
THE CORRELATION BETWEEN DISTRIBUTIVE JUSTICEAND
DIMENSIONS OF COUNTERPRODUCTIVE WORK BEHAVIOR
Rima Octavia Tambunan
ABSTRACT
This research was aims to understand the relationship between distributive justice with
the dimension counterproductive work behavior. This research has 220 employee consisting of
171 men and 49 woman who have worked at least 1 years. the instruments that used in this
research were distributive justice scale which consist of 4 items whit reliability α = 0,790 and
counter productive work behavior scale which consist of 64 items whit reliability of property
deviance was α = 0,694, Production deviance was α = 0,743, personal agression was α = 0,670,
and political deviance was α = 0,833. Analytical data in this research used Spearman correlation
because the abnormal on data distribution. the result showed that there were negative and quite
strong correlation between distributive justice (M = 16,65; SD = 2,01) whit four dimensions of
counter productive work behavior named property deviance was (M = 14,00; SD = 3.279) r = -
0,379, Production deviance was (M = 16,66; SD =3,811) r = -0,438, personal agression was (M =
12,30; SD = 3,151) r = -0, 420, and political deviance(M = 24,60; SD = 5,463 r = -0,452). Which
mean higher distributive justice will have the lower dimensions of counterproductive work
behavior. On the contrary, the lower distributive justice will have the high dimensions of
counterproductive work behavior.
Key words: distributive justice, counterproductive work behavior, dimensions of
counterproductive work behavior, property deviance, production deviance, personal agression
and political deviance.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena penyertaan dan
tuntunanNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya yang berjudul
“Hubungan Antara Keadilan Distributif Dan Dimensi Perilaku Kerja
Kontraproduktif”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Saya juga memohon maaf apabila dalam pengerjaan skripsi ini masih
terdapat kesalahan yang tidak semestinya dilakukan. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan saran, masukan dan koreksi yang bersifat membangun kearah yang
lebih baik demi kesempurnaan ilmuu yang telah diperoleh di Fakultas Psikologi.
Tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat dukungan dan bantuan banyak
pihak. Maka dari pada itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. T. Priyo widiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma
2. Bapak P.Eddy Suhartanto, M.Si selaku Kepala Program Studi Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma
3. Bapak TM. Raditya Hernawa, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah banyak membantu dan membimbing dalam proses pengerjaan skripsi
ini. Terima kasih untuk bimbingan, nasehat, dan kesabaran bapak selama saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
menjadi mahasiswa di Fakultas Psikologi. Terimakasih untuk waktu, tenaga
dan berbagai pemikiran yang membantu dalam pengerjaan skripsi ini.
4. Mbak Etta dan Pak Eddy selaku dosen penguji skripsi, sehingga ujian skripsi
saya tidak menyeramkan seperti yang saya bayangkan.
5. Bapak Siswa Widiatmoko, M.Psi selaku dosen pembimbing akademik
Terimakasih atas kesediaan bapak dalam mendampingi saya khususnya untuk
masalah akademik dan membantu dalam administrasi akedemik.
6. Dosen-dosen fakultas Psikologi yang telah banyak memberikan ilmu selama
saya menempuh bangku kuliah.
7. Segenap karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma : Mas
Muji, Mas Doni, Mas Gandung, dan Bu Nanik yang telah berkenan
membantu saya dan memfasilitasi dalam mencari informasi permasalahan di
Fakultas Psikologi.
8. Seluruh karyawan PT Sago Prima Pratama Nunukan Kalimantan Utara yang
telah membantu saya dalam penelitian
9. Terima kasih yang tak terhingga untuk Bapak dan Mama yang selalu
mendoakan, mendukung dan memberikan semangat kepada saya dalam
proses pengerjaan skripsi ini. Terima kasih untuk kesabarannya untuk mau
menunggu saya menyelesaikan skripsi hingga selesai.
10. Terima kasih kepada abang dan kakak Elno untuk doa dan dukungannya
selama saya mengerjakan skripsi ini.
11. Terima kasih kepada Bapak, Ibu, Mbak Eko, Mas Dodot dan Daffa yang
sudah mengarahkan dan membimbing selama saya menyelesaikan skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
12. Terima kasih kepada Tante dan Uda Cervin yang setia mendukung,
menyemangati, mengingatkan dan mendoakan hingga skripsi ini bisa selesai.
13. Terimakasih kepada kak Narwastu, Tity, adek Cervin dan adek Silvi untuk
seluruh perhatian, semangat dan dukungannya.
14. Teman-teman saya Rani, Chisty, Laksmi, Karlina, Rio, Richard, Eka, dan
Engger. Terimakasih sudah membantu saya.
15. Temen-temen satu bimbingan skripsi Pak Tius dimana kita saling berbagi
informasi untuk bimbingan dan mensupport satu sama lain.
16. Teman-teman Psikologi angkatan 2009 yang tidak bisa saya sebutkan satu-
persatu.
17. Terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dan mendoakan
untuk kesuksesan dalam menyelesaikan tugas sebagai mahasiswa yang tidak
bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca maupun
penulis sendiri untuk bahan studi selanjutnya.
Penulis,
Rima Octavia Tambunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
ABSTRACT ..................................................................................................... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .............................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR BAGAN ........................................................................................ xvi
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 7
BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 9
A. Keadilan Distributif .................................................................. 9
1. Definisi Keadilan Distributif ............................................. 9
2. Dampak Keadilan Distributif ............................................. 10
3. Pengukuran Keadilan Distributif ....................................... 12
B. Perilaku Kerja Kontraproduktif ................................................ 13
1. Definisi Perilaku Kerja Kontraproduktif ........................... 13
2. Dimensi Perilaku Kerja Kontraproduktif ........................... 14
3. Kategori Perilaku Kerja Kontraproduktif .......................... 18
4. Faktor Penyebab Perilaku Kerja Kontraproduktif ............. 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Dinamika Hubungan Keadilan Dsitributif dan Perilaku
Kerja Kontraproduktif ............................................................... 20
D. Kerangka Penelitian .................................................................. 24
E. Hipotesis ................................................................................... 28
BAB III. METODE PENELITIAN................................................................ 29
A. Jenis Penelitian ......................................................................... 29
B. Variabel Penelitian .................................................................... 29
C. Definisi Operasional ................................................................. 30
1. Keadilan Distributif ........................................................... 30
2. Perilaku Kerja Kontraproduktif ......................................... 31
D. Subjek Penelitian ...................................................................... 32
E. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 33
1. Skala Keadilan Distributif ................................................. 33
2. Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif ............................... 35
F. Validitas dan Reliabilitas .......................................................... 36
1. Validitas ............................................................................. 36
2. Seleksi Aitem ..................................................................... 37
a. Skala Keadilan Distributif .......................................... 39
b. Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif ........................ 40
3. Reliabilitas ......................................................................... 41
G. Metode Analisis Data ................................................................ 42
1. Uji Asumsi ......................................................................... 42
a. Uji Normalitas ............................................................ 42
b. Uji Linearitas .............................................................. 43
2. Uji Hipotesis ...................................................................... 43
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 45
A. Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 45
B. Deskripsi Subjek Penelitian ...................................................... 45
C. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................... 46
D. Hasil Penelitian ......................................................................... 50
1. Uji Asumsi ......................................................................... 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
a. Uji Normalitas ............................................................ 50
b. Uji Linearitas .............................................................. 54
1) Uji Linearitas Penyimpangan Properti dengan
Keadilan Distributif ............................................. 55
2) Linearitas Penyimpangan Produksi dengan
Keadilan Distributif ............................................. 55
3) Uji Linearitas Agresi Individu dengan Keadilan
Distributif............................................................. 56
4) Linearitas Penyimpangan Politik dengan
Keadilan Distributif ............................................. 56
2. Uji Hipotesis ...................................................................... 57
E. Pembahasan .............................................................................. 61
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 68
A. Kesimpulan ............................................................................... 68
B. Saran ......................................................................................... 68
1. Bagi Subjek Penelitian ....................................................... 69
2. Bagi Perusahaan ................................................................. 69
3. Bagi Peneliti Selanjutnya ................................................... 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Blue Print Skala Keadilan Distributif .............................................. 34
Tabel 2. Penskoran Skala Keadilan Distributif .............................................. 34
Tabel 3. Blue Print Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif ............................ 36
Tabel 4. Penskoran Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif ............................ 36
Tabel 5. Sebaran Aitem Skala Keadilan Distributif ....................................... 39
Tabel 6. Skala Keadilan Distributif ................................................................ 39
Tabel 7. Sebaran Aitem Perilaku Kerja Kontraproduktif............................... 40
Tabel 8. Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif.............................................. 40
Tabel 9. Kriteria Korelasi ............................................................................... 44
Tabel 10. Data Demografi Subjek Penelitian ................................................. 46
Tabel 11. Deskripsi Data Penelitian ............................................................... 47
Tabel 12. Hasil Uji T Mean Skala Penyimpangan Properti ........................... 48
Tabel 13. Hasil Uji T Mean Skala Penyimpangan Produksi .......................... 48
Tabel 14. Hasil Uji T Mean Skala Agresi Individu ....................................... 49
Tabel 15. Hasil Uji T Mean Skala Penyimpangan Politik ............................. 49
Tabel 16. Hasil Uji T Mean Skala Keadilan Distributif................................. 50
Tabel 17. Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 51
Tabel 18. Hasil Uji Linearitas 1 ..................................................................... 55
Tabel 19. Hasil Uji Linearitas 2 ..................................................................... 55
Tabel 20. Hasil Uji Linearitas 3 ..................................................................... 56
Tabel 21. Hasil Uji Linearitas 4 ..................................................................... 56
Tabel 22. Uji Korelasi Skala Keadilan Distributif dengan Penyimpangan
Properti .......................................................................................... 58
Tabel 23. Uji Korelasi Skala Keadilan Distributif dengan Penyimpangan
Produksi ......................................................................................... 59
Tabel 24. Uji Korelasi Skala Keadilan Distributif dengan Agresi Individu .. 60
Tabel 25. Uji Korelasi Skala Keadilan Distributif dengan Penyimpangan
Politik ............................................................................................ 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. Tipologi Perilaku Kerja Menyimpang ............................................ 16
Bagan 2. Hubungan Keadilan Distributif dengan Penyimpangan Properti.... 24
Bagan 3. Hubungan Keadilan Distributif dengan Penyimpangan Produksi .. 25
Bagan 4. Hubungan Keadilan Distributif dengan Agresi Individu ................ 26
Bagan 5. Hubungan Keadilan Distributif dengan Penyimpangan Politik ...... 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GRAFIK
Gravik 1. Kurva Penyimpangan Properti ....................................................... 52
Gravik 2. Kurva Penyimpangan Produksi ...................................................... 52
Gravik 3. Kurva Agresi Individu ................................................................... 53
Gravik 4. Kurva Penyimpangan Politik ......................................................... 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Skala Penelitian ......................................................................... 75
Lampiran 2. Uji Reliabilitas ........................................................................... 88
Lampiran 3. Deskripsi Data Penelitian .......................................................... 99
Lampiran 4. Uji Normalitas .......................................................................... 102
Lampiran 5. Uji Linearitas ............................................................................ 103
Lampiran 6. Uji Hipotesis .............................................................................. 105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku kerja kontraproduktif adalah perilaku yang dilakukan secara sengaja
yang bisa merugikan kepentingan organisasi baik secara langsung maupun tidak
langsung yang akhirnya mengurangi efektivitas mereka (McShane & Glinow
dalam Bibi, Karim & Din 2013). Sedangkan menurut Sackett (dalam Firdousiya
& Jayan, 2013) mengungkapkan bahwa perilaku kerja kontraproduktif
merupakan perilaku yang dilakukan secara sengaja oleh anggota organisasi
perilaku tersebut dilihat oleh organisasi sebagai perilaku yang bertentangan
dengan kepentingan organisasi.
Heyde, Miebach dan Kluger (2014) menyatakan bahwa beberapa tahun
terakhir perilaku kerja kontraproduktif menjadi topik penting dalam bidang
Psikologi Organisasi atau human factors research. Perilaku kerja kontraproduktif
menjadi sesuatu hal yang penting karena hal itu merupakan perilaku yang
melanggar norma-norma organisasi, merugikan organisasi dan menghambat
tujuan organisasi (Mount, Ilies & Jhonson, 2006). Beberapa perilaku kerja
kontraproduktif yang biasa terjadi dalam organisasi: menggunakan internet tidak
berkaitan dengan pekerjaan, membuang sampah sembarangan (Mount, Ilies &
Jhonson, 2006), pelecehan seksual, kekerasan, menyebarkan gosip, mencuri
(Avey dkk., dalam Roxana, 2013), atau perilaku menyimpang secara organisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
seperti lambat dalam bekerja, sabotase properti perusahaan dan berbagi informasi
rahasia perusahaan (Robinson, Avey dkk dalam Roxana, 2013).
Sampai saat ini cukup banyak karyawan yang terlibat dalam perilaku kerja
kontraproduktif. Thomas (2012) menyatakan bahwa lebih dari 40% karyawan di
Selandia Baru melakukan bullying di tempat kerja. Selain bullying, masalah lain
yang terjadi di tempat kerja adalah pelecehan seksual. Sebuah artikel berisi data
menyebutkan bahwa di Jakarta terdapat sekitar 80.000 orang buruh. Sebanyak
90% dari angka tersebut merupakan buruh wanita dan 75% buruh wanita yang
ada di Jakarta pernah mengalami kekerasan seksual
(http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/19/16235648/75.Persen.Tenaga).
Selain itu, artikel tersebut juga menyebutkan bahwa pada tahun 2012 sebanyak
2.521 kasus kekerasan seksual terjadi pada buruh wanita. Kasus pelecehan
seksual yang diterima oleh para buruh wanita sering kali diterima di dalam
pabrik.
Perilaku kerja kontraproduktif dibagi menjadi dua tipe yaitu : Perilaku kerja
kontraproduktif interpersonal dan perilaku kerja kontraproduktif yang ditujukan
kepada organisasi. Perilaku kerja kontraproduktif interpersonal merupakan
perilaku kerja kontraproduktif yang ditujukan kepada individu, sedangkan
perilaku kerja kontraproduktif organisasi merupakan perilaku kerja
kontraproduktif yang ditujukan kepada organisasi (Klotz & Buckley, 2013).
Robbinson dan Baneett (dalam Anderson, Ones, Sinangis, & Viswesvaran, 2001)
membagi perilaku kerja kontraproduktif ke dalam empat dimensi, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Penyimpangan Properti (Property Deviance), Penyimpangan Produksi
(Production Deviance), Agresi Individu (Personal Agression) dan Penyimpangan
Politik (Politic Deviance).
Perilaku kerja kontraproduktif menjadi perhatian penting bagi organisasi
karena dampaknya terhadap organisasi dan karyawan. Beberapa penelitian
mencatat bahwa perilaku kerja kontraproduktif memiliki efek keuangan
(Fagbohungbe dalam Kanten & Ulker, 2013). Murphy (dalam Hafidz, 2012)
menyatakan bahwa penyimpangan dan kecurangan yang dilakukan oleh
karyawan merugikan organisasi antara $ 6 Miliar hingga $ 200 miliar setiap
tahunnya. Sebuah artikel menyebutkan tiga karyawan Alfamart melakukan
pencurian di tempat kerja mereka. Akibat kejadian itu, kerugian diperkirakan
mencapai Rp 100.000.000 (http://kabar-banten.com/news/detail/20578). Selain
berpengaruh terhadap keuangan perilaku kerja kontraproduktif menimbulkan
peningkatan biaya organisasi, mengurangi komitmen dan produktivitas dan
turnover (Brooks dalam Kanten & Ulker, 2013). Berdasarkan penelitian-
penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa perilaku kerja kontraproduktif
penting untuk diperhatikan karena dampaknya yang merugikan bagi organisasi
maupun anggota organisasi.
Menurut Vardi dan Wiener (1996), perilaku kerja kontraproduktif dapat
terjadi di seluruh sektor organisasi. Hal ini didukung oleh pernyataan Nurfianti
dan Handoyo (2013) karyawan dengan profesi apapun memiliki potensi untuk
terlibat dengan perilaku kerja kontraproduktif. Vardi dkk (dalam Kanten &
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Ulker, 2013) perilaku kerja kontraproduktif dapat disebabkan dua faktor yaitu:
terkait faktor individu (individual-related factors) dan terkait faktor organisasi
(organizational-related factors). Faktor individu yakni kesadaran, efektivitas
negatif, keramahan, filsafat moral, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
senioritas, status perkawinan, dan kecerdasan emosi. Faktor organisasi yakni:
keadilan organisasi, dukungan organisasi yang dirasakan, tekanan sosial untuk
menyesuaikan diri, sikap negatif dan untrusting dari manajer / rekan kerja,
perselisihan dengan tujuan organisasi dan harapan, ambiguitas tentang pekerjaan,
gaya manajemen, iklim etika organisasi, iklim organisasi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku kerja kontraproduktif adalah
keadilan organisasi. Menurut Harder dalam Afianto (2012) keadilan organisasi
merupakan hal yang penting karena keadilan merupakan penentu yang kuat dari
perilaku seseorang dalam organisasi. Keadilan organisasi adalah Jenis keadilan
yang terdiri dari prosedur organisasi, hasil, dan interaksi antar pribadi (Landy &
Conte 2010). Menurut Cropanzano dan Greenberg (dalam Muhammad &
Fajrianthi 2013) keadilan organisasi adalah persepsi keadilan menurut karyawan
tentang perlakuan yang diterima dari organisasi. Keadilan organisasi
mencerminkan bagaimana masing-masing individu merasa bahwa mereka
diperlakukan secara adil di tempat kerja (Kreitner & Kinicki, 2014). Karyawan
yang merasa diperlakukan secara adil, motivasi kerja mereka akan terpelihara,
kinerja mereka menjadi stabil. Sebaliknya karyawan yang merasa diperlakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
secara tidak adil, mereka berusaha meminimalkan ketidakadilan tersebut dengan
berbagai cara yang beresiko menurunkan kinerjanya (Riggio, 2008).
Colquitt (2001) membagi keadilan organisasi menjadi tiga yaitu: keadilan
distributif (distributive justice), keadilan prosedural (procedural justice) dan
keadilan interaksional (interpersonal justice). Keadilan distributif adalah adalah
seberapa jauh keluaran yang diperoleh individu sesuai dengan apa yang sudah
dilakukan. Keadilan prosedural adalah suatu keadilan prosedur yang digunakan
untuk membuat keputusan. Keadilan interaksional melibatkan kualitas perlakuan
pengalaman interpersonal karyawan ketika prosedur dilaksanakan.
Mulyati (2002) Karyawan sering membandingkan imbalan yang didapat
dengan pengorbanan yang telah diberikan kepada kelompok maupun kepada
perusahaan. Selain itu karyawan juga berharap agar imbalan yang ia terima
sebanding dengan imbalan yang didapat oleh karyawan lain. Menurut Adam
(dalam Mulyati, 2002). Karyawan yang merasa imbalan yang didapat diberikan
secara adil maka karyawan akan merasa puas terhadap pemberian imbalan
tersebut. Kepuasan karyawan tersebut akan mampu memotivasi karyawan untuk
meningkatkan kinerjanya. Hal ini didukung oleh pernyataan Madura (2007) yang
menyatakan bahwa imbalan dapat memotivasi karyawan dalam bekerja. Menurut
Greenberg (dalam Colquitt, 2001) Riset-riset terkait dengan imbalan merujuk
pada konsep yang kita kenal sekarang sebagai keadilan distributif .
Skarlicki dan Folger (dalam Pareke, 2002) menemukan bahwa ketika
karyawan merasa ada keadilan distributif maka para karyawan cenderung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
memberikan reaksi-reaksi positif seperti kepuasan dan komitmen. Sebaliknya
ketidakadilan dalam pendistribusian hasil-hasil organisasi akan mendorong
karyawan untuk melakukan tindakan-tindakan balas dendam (retaliatory
behavior), seperti tindakan merusak peralatan atau proses kerja, mengambil
perlengkapan tanpa izin dan lain sebagainya.
Grace (2011) melakukan penelitian yang berjudul “Perilaku Kepemimpinan,
Keadilan Distributif, Keadilan Prosedural dan Perilaku kerja Kontraproduktif di
Kepolisian Uganda : Studi Kasus Kampala”. Salah satu hasil penelitiannya yaitu:
hubungan keadilan distributif dengan perilaku kerja kontraproduktif memiliki
koefisien r = -0.021, P < 0.05. hal ini berarti kedua variabel tidak berpengaruh
satu sama lain. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nurfianti dan Handoyo
(2013) yang berjudul “Hubungan Antara Keadilan Distributif dan Perilaku
Kerja Kontraproduktif dengan Mengontrol Leader Member Exchange (LMX)”
menyatakan ada hubungan negatif antara keadilan distributi dan perilaku kerja
kontraprodukti. Keadilan distributif memiliki nilai koefisien r = -0.373. Pada
penelitian tersebut jumlah subjek sebanyak 43 sales. Nurfianti dan Handoyo
(2013) memberikan saran untuk penelitian selanjutnya yaitu peneliti selanjutnya
diharapkan menggunakan lebih banyak subjek agar hasil penelitian dapat
digeneralisasikan pada karakteristik subjek yang lebih luas dan tidak hanya untuk
sales. Menurut Azwar (2009) semakin banyak subjek yang dipakai dalam sebuah
penelitian itu semakin baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Berdasarkan keterbatasan tersebut maka peneliti ingin melihat secara lebih
luas dan lebih banyak sampel berharap penelitian ini mampu memperbaiki
kelemahan sebelumnya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji kembali
hubungan antara keadilan distributif dan kecenderungan perilaku kerja
kontraproduktif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah ada hubungan keadilan distributif dan dimensi
perilaku kerja kontraproduktif?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara keadilan
distributif dan dimensi perilaku kerja kontraproduktif
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberikan sumbangan kepada
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya psikologi industri mengenai
topik keadilan distributif dan dimensi perilaku kerja kontraproduktif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Subjek
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi subjek dalam
memahami keadilan distributif dan dimensi perilaku kerja yang terjadi pada
diri sendiri. Selain itu juga, subjek dapat mempunyai pemahaman dan
mampu melihat keadilan distributif yang dimilikinya.
b. Bagi Organisasi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih untuk membantu
organisasi dalam memahami keadilan distributif dan dimensi perilaku kerja
kontraproduktif
c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bahkan untuk penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan keadilan distributif dan dimensi
perilaku kerja kontraproduktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Keadilan Organisasi
Menurut Cropanzano dan Greenberg (dalam Muhammad & Fajrianthi 2013)
keadilan organisasi adalah persepsi keadilan menurut karyawan tentang
perlakuan yang diterima dari organisasi. Keadilan organisasi mencerminkan
bagaimana masing-masing individu merasa bahwa mereka diperlakukan secara
adil di tempat kerja (Kreitner & Kinicki, 2014). Keadilan organisasi adalah Jenis
keadilan yang terdiri dari prosedur organisasi, hasil, dan interaksi antar pribadi
(Landy & Conte 2010).
Colquitt (2001) membagi keadilan organisasi menjadi tiga yaitu: keadilan
distributif (distributive justice), keadilan prosedural (procedural justice) dan
keadilan interaksional (interpersonal justice). Keadilan distributif adalah adalah
seberapa jauh keluaran yang diperoleh individu sesuai dengan apa yang sudah
dilakukan. Keadilan prosedural adalah suatu keadilan prosedur yang digunakan
untuk membuat keputusan. Keadilan interaksional melibatkan kualitas perlakuan
pengalaman interpersonal karyawan ketika prosedur dilaksanakan.
1. Definisi Keadilan Distributif
Sejarah keadilan organisasional berawal dari teori keadilan (Adams
dalam colquitt dkk, 2001). Keadilan distributif adalah seberapa jauh keluaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
yang diperoleh individu sesuai dengan apa yang sudah dilakukan (Colqitt,
2001). Colquit dkk (2001) menyatakan bahwa keadilan distributif mengacu
kepada persepsi keadilan yang berhubungan dengan pembagian hasil yang
diterima.
Landy & Conte (2010) mendefinisikan keadilan distributif sebagai
keadilan yang dirasakan dari alokasi hasil atau imbalan kepada anggota
organisasi. Menurut Handi dan Suhariandi (dalam Febriani & Nurtjahjanti,
2006) keadilan distributif adalah keadilan yang diterima seseorang sebagai
hasil akhir dari proses alokasi, misalnya yaitu standar gaji, ganjaran atau
keuntungan.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
keadilan distributif adalah keadilan yang dirasakan dari pemberian hasil yang
diterima oleh karyawan.
2. Dampak Keadilan Distributif
Keadilan distributif mempunyai beberapa pengaruh terhadap anggota
organisasi. Menurut Raza, Rana, Qadir dan Rana, (2013) keadilan distributif
memiliki hubungan dengan komitmen organisasi. Penelitian tersebut
menyebutkan bahwa setiap kali merasa keadilan distributif maka karyawan
akan lebih berkomitmen.
Hasmarini dan Yuniawan (2008) menyatakan bahwa keadilan distributif
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Hal ini berarti semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
karyawan merasa keadilan atas pengalokasian imbalan di perusahaan kepada
para karyawannya maka akan semakin puas mereka atas pekerjaan mereka,
begitu sebaliknya. Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang
dilakukan Rifai (2005), Begley dkk (2002), dan Pillai dkk (2001) yang
menyatakan bahwa keadilan distributif berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja. Selain itu menurut Hasmarini dan Yuniawan (2008)
keadilan distributif berpengaruh terhadap komitmen afektif. Hal ini berarti
bahwa jika karyawan merasa adil terhadap pengalokasian imbalan pada
perusahaan, maka mereka akan cenderung setia pada perusahaan karena telah
memiliki keterkaitan emosional dengan perusahaan dan merasa bahwa
perusahaan tersebut sesuai dengan nilai dan tujuan mereka. Hasil ini konsisten
dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ramamoorthy, Flood dan
Pareke yang menyatakan bahwa keadilan distributif berpengaruh positif dan
signifikan terhadap komitmen afektif.
Skarlicki dan Folger (dalam Pareke, 2002) menemukan bahwa
ketidakadilan dalam pendistribusian hasil-hasil organisasi akan mendorong
karyawan untuk melakukan tindakan-tindakan balas dendam (retaliatory
behavior), seperti tindakan merusak peralatan atau proses kerja, mengambil
perlengkapan tanpa izin dan lain sebagainya. Sebaliknya, apabila karyawan
mempersepsikan bahwa kontribusi mereka terhadap organisasi seimbang
dengan imbalan yang mereka terima, maka para karyawan cenderung
memberikan reaksi-reaksi positif seperti kepuasan dan komitmen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berdasarkan penjelasan dari beberapa pendapat tersebut, peneliti
menyimpulkan bahwa dampak adanya keadilan distributif maka karyawan
akan memiliki komitmen organisasi dan kepuasan kerja. Sebaliknya
ketidakadilan dalam pendistribusian hasil-hasil organisasi akan mendorong
karyawan untuk melakukan tindakan-tindakan balas dendam (retaliatory
behavior), seperti tindakan merusak peralatan atau proses kerja, mengambil
perlengkapan tanpa izin dan lain sebagainya.
3. Pengukuran Keadilan Distributif
Didalam keadilan distributif terdapat 3 aturan alokasi, yaitu : ekuitas atau
equity (adam, dalam Colquitt 2001), persamaan atau equality dan kebutuhan
atau need (Leeventhal, 2001). Ekuitas adalah imbalan dan sumber daya yang
pendistribusiannya sesuai dengan kontribusi penerima (Leventhal dalam
Colquit, 2001). Persamaan adalah pemberian imbalan yang sama rata tanpa
menghitung tingkat kontribusi yang diberikan (Leventhal dalam Colquitt,
2001). Need adalah pengalokasian berdasarkan kebutuhan (Adams dalam
Colquitt dkk, 2001).
Aitem keadilan distributif (Leventhat dalam Colquitt, 2001) yaitu :
1) Imbalan yang saya terima mencerminkan usaha yang saya berikan dalam
pekerjaan
2) Imbalan yang saya terima sesuai dengan pekerjaan yang saya selesaikan
3) Imbalan yang saya terima mencerminkan kontribusi kepada perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4) Imbalan yang saya terima sesuai dengan kinerja yang saya hasilkan
B. Perilaku Kerja Kontraproduktif
1. Definisi Perilaku Kerja Kontraproduktif
Menurut Spector & Fox (2002) dalam Penney & Spector (2005)
pengertian perilaku kerja kontraproduktif mengacu pada perilaku kerja
menyimpang karyawan yang merugikan organisasi maupun anggota
organisasi. Spector & Fox (2005) dalam Spector dkk (2006) mengemukakan
kembali definisi ini menjadi perilaku dalam organisasi yang sengaja dilakukan
oleh karyawan untuk mengurangi efektifitas & merugikan kepentingan
organisasi maupun anggota organisasi lainnya.
Perilaku kerja kontraproduktif didefinisikan sebagai tindakan sukarela
yang berniat untuk menyakiti atau mempengaruhi organisasi atau orang-orang
dalam organisasi (Spector & fox dalam Roxana, 2013). Menurut Fox, Spector
& Miles, 2001 Perilaku kerja kontraproduktif adalah perilaku yang
dimaksudkan untuk memiliki efek yang merugikan organisasi dan
anggotanya.
Perilaku kerja kontraproduktif pada dasarnya adalah perilaku yang
dilakukan secara sengaja yang bisa merugikan kepentingan organisasi baik
secara langsung maupun tidak langsung dengan menyakiti karyawan yang
akhirnya mengurangi efektivitas mereka (McShane & Glinow dalam Bibi,
Karim & Din 2013). Perilaku kerja kontraproduktif juga diartikan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
perilaku yang dilakukan secara sengaja oleh anggota organisasi dimana
perilaku tersebut dilihat oleh organisasi sebagai perilaku yang bertentangan
dengan kepentingan organisasi (Sackett dalam firdousiya & Jayan, 2013).
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa
perilaku kerja kontraproduktif adalah perilaku yang dilakukan secara sengaja
oleh karyawan dimana perilaku tersebut bertentangan dengan kepentingan
organisasi yang berdampak merugikan organisasi dan anggota organisasi.
2. Dimensi Perilaku Kerja Kontraproduktif
Bennett dan Robinson (dalam Mount, Ilies & Johnson 2006)
membedakan dimensi perilaku kerja kontraproduktif ke dalam dua arah
dimensi berdasarkan pada target atau sasaran yang dituju. Kedua arah dimensi
tersebut adalah : perilaku kerja kontraproduktif individu (Interpersonal
counterproductive behaviors) dan perilaku kerja kontraproduktif organisasi
(Organizational counterproductive behavior). Perilaku kerja kontraproduktif
individu ditujukan karyawan kepada individu lain atau karyawan lain
sedangkan perilaku kerja kontraproduktif organisasi ditujukan karyawan
kepada organisasi.
Berdasarkan hal tersebut maka Robbinson dan Baneett (dalam Anderson,
Ones, Sinangis, & Viswesvaran, 2001) membagi perilaku kerja kontraprodutif
kedalam empat dimensi, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
a. Dimensi Penyimpangan Properti (Property Deviance)
Target dari penyimpangan properti adalah organisasi. Perilaku
penyimpangan properti seperti sabotase peralatan (wikis, 2014), memakai
barang-barang miliki perusahaan untuk kepentingan pribadi dan mencuri
properti perusahaan (Robbinson & Benet dalam Keloway, Francis, Prosser,
& Cameron, 2010)
b. Dimensi Penyimpangan Produksi (Production Deviance)
Target dari perilaku penyimpangan produksi ialah organisai. Robbins dan
Banett (dalam Keloway, Francis, Prosser, & Cameron, 2010) menyatakan
bahwa perilaku yang termasuk dalam penyimpangan produksi misalnya,
datang terlambat atau mengambil terlalu banyak waktu untuk beristirahat.
Selain itu menurut wiki (2014) yang termasuk dalam penyimpangan
produksi adalah meninggalkan pekerjaan sebelum jam bekerja selesai dan
sengaja bekerja secara lambat.
c. Dimensi Agresi Individu (Personal Agression)
Target dalam agresi individu adalah individunya atau rekan kerja. Perilaku
yang ternasuk dalam agresi individu seperti pelecehan seksual, agresi non
verbal dan agresi verbal.
d. Dimensi Penyimpangan Politik (Politic Deviance)
Menurut Robbinson dan Banett (dalam Anderson, Ones, Sinangil, &
Viswesvaran, 2011) yang menjadi target dari penyimpangan politik adalah
interpersonal. Perilaku yang termasuk dalam penyimpangan politik adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
tindakan memilih kasih antara karyawan, bergosip, dan menyalahkan atau
menuduh seseorang atas suatu perbuatan yang tidak dilakukannya.
Robbinson dan Bennet (dalam Novrianti, 2014) menggambarkan
dengan lebih sederhana mengenai pengelompokan masing-masing jenis
perilaku kerja kontraproduktif berdasarkan dimensi sifat dari target dan
tingkat keseriusan perilaku kerja kontraproduktif melalui bagan di bawah ini:
Bagan 1Tipologi Perilaku Kerja Menyimpang
Organisasi
Penyimpangan Produksi Penyimpangan Properti- Pulang lebih awal - Sabotase- Mengambil waktu lebih banyak - Menerima suap
untuk istirahat - Berbohong tentang- Sengaja bekerja lambat jam kerja- membagikan informasi - Mencuri dari perusahaan
Ringan Berat
Penyimpangan Politik Agresi Individu- Pilih kasih - Pelecehan seksual- Bergosip tentang rekan kerja - Kekerasan verbal- Menyalahkan rekan kerja - Mencuri rekan kerja- berkompetisi untuk hal-hal - Membahayakan rekan
yang tidak menguntungkan Kerja
Interpersonal
Adapun penjelasan dari bagan perilaku kerja kontraproduktif tersebut
adalah sebagai berikut : kuadrat pertama adalah penyimpangan produksi atau
production deviance, yaitu mengandung pengertian penyimpangan perilaku
kerja karyawan yang tidak begitu membahayakan organisasi, namun cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
merugikan organisasi karena karyawan melanggar norma-norma yang secara
formal dilarang menggambarkan kualitas minimal dan kualias pekerjaan yang
harus diselesaikan sehingga dapat berdampak pada produktivitas organisasi.
Contoh penyimpangan kerja karyawan dalam hal ini adalah meninggalkan
pekerjaan lebih awal, menyalahgunakan waktu istirahat.
Berikutnya, kuadrat kedua adalah penyimpangan properti atau
property deviance, yaitu mengandung pengertian penyimpangan perilaku
kerja karyawan yang dinilai serius dan dapat membahayakan organisasi
karena karyawan memperoleh barang-barang milik organisasi tanpa izin, serta
melakukan tindakan yang bersifat merusak peralatan dan perlengkapan milik
organisasi. Contoh penyimpangan perilaku kerja karyawan dalam hal ini
adalah melakukan sabotase peralatan kantor, menerima suap, berbohong
mengenai jam kerja, mencuri sesuatu dari organisasi, dan lain sebagainya.
Selanjutnya, kuadrat ketiga adalah penyimpanga politik atau political
deviance, yaitu mengandung pengertian penyimpangan perilaku kerja
karyawan yang dapat merugikan individu lainnya dalam organisasi, namun
tidak sampai membahayakan pribadi individu tersebut, dan juga dapat
didefinisikan sebagai bentuk perilaku yang terlibat dalam interaksi sosial yang
menempatkan individu lain dalam situasi pribadi atau politik yang tidak
menguntungkan. Contoh penyimpangan perilaku kerja karywan dalam hal ini
adalah menunjukan sikap pilih kasih. Menggosipkan atasan atau rekan kerja,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
mengkambinghiamkan kesalahan pada atasan atau rekan kerja, berkompetisi
untuk hal-hal yang tidak menguntungkan, dan lain sebagainya.
Terakhir, kuadran keempat adalah agresi pribadi atau personal
aggression, yaitu mengandung pengertian penyimpangan perilaku kerja
karyawan yang dinilai serius karena dapat membahayakan pribadi individu
lainnya dalam organisasi, dan juga dapat didefinisikan sebagai bentuk perilaku
dalam cara yang agresif atau menciptakan permusuhan terhadap anggota
organisasi lainnya. Contoh penyimpangan perilaku kerja karyawan dalam hal
ini adalah melakukan pelecehan seksual, pelecehan verbal, mencuri barang-
barang milik atasan atau rekan kerja, mengancam atasan atau rekan kerja, dan
lain sebagainya.
3. Kategori Perilaku Kerja Kontraproduktif
Gruys (dalam Anderson, Ones, Sinangil, & Viswesvaran, 2001)
mengemukakan 11 kategori dari perilaku kerja kontraproduktif. 11 kategori
perilaku kerja kontraproduktif ini merupakan gambaran dari perilaku yang
masuk ke dalam perilaku kerja kontraproduktif:
a. Pencurian dan perilaku yang terkait (theft and related behavior) yaitu
pencurian uang tunai atau barang milik perusahaan/organisasi,
memberikan pelayanan atau barang tanpa seijin organisasi/perusahaanm
dan penyalahgunaan diskon karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b. Merusak barang (destruction of property) yaitu merusak atau
mengahancurkan barang-barang milik perusahaan/organisasi serta
sabotase produksi dari organisasi/perusahaan.
c. Menyalahgunakan informasi (misuse of information) yaitu
mengungkapkan atau menyebarkan rahasia organisasi/perusahaan serta
memalsukan informasi mengenai organisasi/perusahaan.
d. Menyalahgunakan waktu dan sumber daya (misuse of time and resources)
yaitu membuang-buang waktu, memalsukan jam kerja, dan melakukan
pekerjaan pribadi di waktu bekerja.
e. Perilaku tidak aman yang membahayakan organisasi/perusahaan (unsafe
behavior) seperti gagal mengikuti atau gagal mempelajari prosedur yang
benar.
f. Tingkat kehadiran yang rendah (pool attendance) seperti absen atau
datang terlambat tanpa alasan yang jelas serta menyalahgunakan ijin
sakit.
g. Rendahnya kualitas kerja (poor quality work) seperti dengan sengaja
bekerja secara lambat atau melakukan suatu pekerjaan dengan tidak rapi.
h. Penggunaan alkohol (alcohol use) seperti meminum alkohol pada saat
bekerja atau darang ke kantor dalam keadaan mabuk akibat penggunaan
alkohol.
i. Penggunaan obat-obat terlarang (drug use) seperti memiliki,
menggunakan, dan menjual obat-obatan di tempat kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
j. Berbicara kasar (inappropriate verbal actions) seperti berdebat dengan
pelanggan atau secara lisan melecehkan teman kerja.
k. Kekerasan fisik (inapprovite physical actions) seperti menyerang sesama
teman kerja dan melakukan pelecehan seksual kepada sesama pekerja.
4. Faktor Penyebab Perilaku Kerja Kontraproduktif
Vardi dkk (dalam Kanten & Ulker 2013) mengemukakan ada dua
faktor penyebab perilaku kontraproduktif yaitu faktor individu dan faktor
organisasi. Faktor individu yakni kesadaran, efektivitas negatif, keramahan,
filsafat moral, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, senioritas, status
perkawinan, dan kecerdasan emosi. Faktor organisasi yakni : keadilan
organisasi, dukungan organisasi yang dirasakan, tekanan sosial untuk
menyesuaikan diri, sikap negatif dan untrusting dari manajer / rekan kerja,
perselisihan dengan tujuan organisasi dan harapan, ambiguitas tentang
pekerjaan, gaya manajemen, iklim etika organisasi, iklim organisasi.
C. Dinamika Hubungan Antara Keadilan Distributif dan Perilaku Kerja
Kontraproduktif
Landy dan Conte (2010) menyatakan bahwa keadilan distributif didefinisikan
sebagai keadilan yang dirasakan dari alokasi hasil atau imbalan kepada anggota
organisasi. Menurut Greenberg dan Colquitt (dalam Nurfianti & Handoyo, 2013)
ketika outcome dialokasikan, individu sering membuat penilaian apakah hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
yang diterima adil atau tidak. Penilaian ini disebut sebagai penilaian keadilan
distributif, karena hal ini merupakan sebuah assesment tentang bagaimana
sumber daya didistribusikan atau dialokasikan kepada individu. Cropanzo,
Bowen dan Gililand (dalam Usmani & Jamal, 2013) membagi keadilan distributif
kedalam tiga komponen, yaitu : kewajaran (equity), persamaan (equality), dan
kebutuhan (need). Kewajaran yaitu menghargai karyawan berdasarkan
kontribusinya, persamaan yaitu memberikan kompensasi kepada setiap karyawan
yang secara garis besar sama, dan kebutuhan yaitu menyediakan benefit
berdasarkan pada kebutuhan personal seseorang.
Keadilan distributif berfokus pada persepsi seseorang tentang adil atau
tidaknya outcome atau hasil yang mereka terima (Handi & Suhariandi dalam
Febriani & Nurtjahjanti, 2006). Menurut Cowherd dan Levine (dalam Pareke,
Bachri & Astuti, 2003) pada saat individu mempersepsikan bahwa rasio
masukan-masukan yang mereka berikan terhadap imbalan yang mereka terima
adalah seimbang, maka mereka akan merasakan adanya kewajaran (equity). Pada
saat individu mempersepsikan bahwa rasio masukan-masukan yang mereka
berikan terhadap imbalan yang mereka terima tidak seimbang, maka mereka akan
merasakan adanya ketidakwajaran.
Keadilan distributif mempunyai pengaruh terhadap anggota organisasi.
Menurut Raza, Rana, Qadir dan Rana, (2013) keadilan distributif memiliki
dampak terhadap komitmen organisasi. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
setiap kali ada penggunaan adil keadilan distributif maka karyawan akan lebih
berkomitmen untuk organisasi.
Menurut Rifai, Begley, dan Pillai dalam (Hasmarini & Yuniawan, 2008) yang
menyatakan bahwa keadilan distributif berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan
Hasmarini dan Yuniawan (2008) menyatakan bahwa keadilan distributif
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Hal ini berarti semakin karyawan
merasa keadilan atas pengalokasian imbalan di perusahaan kepada para
karyawannya maka akan semakin puas mereka atas pekerjaan mereka, begitu
sebaliknya.
Penelitian yang dilakukan oleh Ramamoorthy, Flood dan Pareke yang
menyatakan bahwa keadilan distributif berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen afektif (dalam Hasmarini & Yuniawan 2008). Penelitian
serupa juga dilakukan oleh Hasmarini dan Yuniawan (2008) dimana hasil
tersebut menyatakan bahwa keadilan distributif berpengaruh terhadap komitmen
afektif. Hal ini berarti bahwa jika karyawan merasa adil terhadap pengalokasian
imbalan pada perusahaan, maka mereka akan cenderung setia pada perusahaan
karena telah memiliki keterkaitan emosional dengan perusahaan dan merasa
bahwa perusahaan tersebut sesuai dengan nilai dan tujuan mereka.
Skarlicki dan Folger (dalam Pareke, 2002) menemukan bahwa ketidakadilan
dalam pendistribusian hasil-hasil organisasi akan mendorong karyawan untuk
melakukan tindakan-tindakan balas dendam (retaliatory behavior), seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
tindakan merusak peralatan atau proses kerja, mengambil perlengkapan tanpa
izin dan lain sebagainya. Sebaliknya, apabila karyawan mempersepsikan bahwa
kontribusi mereka terhadap organisasi seimbang dengan imbalan yang mereka
terima, maka para karyawan cenderung memberikan reaksi-reaksi positif seperti
kepuasan dan komitmen.
Perilaku merusak peralatan, mengambil perlengkapan organisasi miliki sendiri
merupakan perilaku yang termasuk dalam perilaku kerja kontraproduktif.
Beberapa perilaku kerja kontraproduktif yaitu : memakai barang-barang
perusahaan untuk kepentingan pribadi, mencuri properti perusahaan, datang
terlambat, mengambil terlalu banyak waktu untuk beristirahat, agresi verbal dan
non verbal, pelecehan seksual, dan bergosip (Robbinson & Benet dalam
Keloway, Francis, Prosser, & Cameron, 2010).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
D. Kerangka Penelitian
Bagan 2Hubungan Keadilan Distributif dengan Penyimpangan Properti
Bagan 3
Adil (saat individumempersepsikan bahwa rasio
masukan-masukan yangmereka berikan terhadap
imbalan yang mereka terimaseimbang)
Tidak adil (saat individumempersepsikan bahwa rasio
masukan-masukan yangmereka berikan terhadap
imbalan yang mereka terimatidak seimbang)
- Meminta izin ketikamenggunakan properti
- Mengunakan dan merawatperalatan perusahaan
- Mengambil perlengkapantanpa izin
- Merusak peralatanperusahaan
Keadilan Distributif
Penyimpanganproperti rendah
Penyimpanganproperti tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Hubungan Keadilan Distributif dengan Penyimpangan Produksi
Adil (saat individumempersepsikan bahwa rasio
masukan-masukan yangmereka berikan terhadap
imbalan yang mereka terimaseimbang)
Tidak adil (saat individumempersepsikan bahwa rasio
masukan-masukan yangmereka berikan terhadap
imbalan yang mereka terimatidak seimbang)
Penyimpangan produksirendah
Penyimpangan produksitinggi
Keadilan Distributif
- Datang tepat waktu- Memakai waktu istirahat
sesuai waktunya
- Datang terlambat- Mengambil terlalu banyak
waktu untuk istirahat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Bagan 4Hubungan Keadilan Distributif dengan Agresi Individu
Adil (saat individumempersepsikan bahwa rasio
masukan-masukan yangmereka berikan terhadap
imbalan yang mereka terimaseimbang)
Tidak adil (saat individumempersepsikan bahwa rasio
masukan-masukan yangmereka berikan terhadap
imbalan yang mereka terimatidak seimbang)
Agresi individu rendah Agresi individu tinggi
Keadilan Distributif
Berbicara sopan padakaryawan lain
Berbicara kasar padakaryawan lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Bagan 5Hubungan Keadilan Distributif dengan Penyimpangan Politik
Adil (saat individumempersepsikan bahwa rasio
masukan-masukan yangmereka berikan terhadap
imbalan yang mereka terimaseimbang)
Tidak adil (saat individumempersepsikan bahwa rasio
masukan-masukan yangmereka berikan terhadap
imbalan yang mereka terimatidak seimbang)
k Adil
Penyimpangan politik rendah Penyimpangan politik tinggi
Keadilan Distributif
Bertanggung jawab ataskesalahan yang dilakukan
Menyalahkan seseorang atassuatu perbuatan yang tidak
dilakukannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
E. Hipotesis
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan, maka hipotesis
dalam penelititan ini, yaitu:
1. Terdapat hubungan negatif antara keadilan distributif dengan
penyimpangan properti. Semakin rendah keadilan distributif maka
semakin tinggi penyimpangan properti, sebaliknya semakin tinggi
keadilan distributif maka semakin rendah penyimpangan properti.
2. Terdapat hubungan negatif antara keadilan distributif dengan
penyimpangan produksi. Semakin rendah keadilan distributif maka
semakin tinggi penyimpangan produksi, sebaliknya semakin tinggi
keadilan distributif maka semakin rendah penyimpangan produksi.
3. Terdapat hubungan negatif antara keadilan distributif dengan agresi
individu. Semakin rendah keadilan distributif maka semakin tinggi agresi
individu, sebaliknya semakin tinggi keadilan distributif maka semakin
rendah agresi individu.
4. Terdapat hubungan negatif antara keadilan distributif dengan
penyimpangan politik. Semakin rendah keadilan distributif maka semakin
tinggi penyimpangan politik, sebaliknya semakin tinggi keadilan
distributif maka semakin rendah penyimpangan politik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode korelasional.
Penelitian korelasional bertujuan menyelidiki sejauh mana variasi pada suatu
variabel berkaitan dengan variasi dari variabel lainnya yang dilihat berdasarkan
koefisien korelasi (azwar, 2012). Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat
hubungan antara dua variabel, yaitu variabel keadilan distributif dan perilaku
kerja kontraproduktif
B. Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki dua variabel yang dapat diidentifikasikan sebagai
berikut:
1. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas merupakan variabel yang yang menjadi sebab perubahan
atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas merupakan sebab yang
diperkirakan dari beberapa perubahan dalam variabel terikat (Robbins, dalam
Noor, 2011). Berdasarkan uraian tersebut maka variabel bebas dalam
penelitian ini adalah keadilan distributif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui
besarnya efek atau pengaruh variabel lain (Azwar, 2012). Variabel terikat
merupakan fakor utama yang ingin dijelaskan atau diprediksi dan dipengaruhi
oleh beberapa faktor lain (Robbins, dalam Noor, 2011). Berdasarkan uraian
tersebut, maka variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku kerja
kontraproduktif.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang
dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel yang dapat diamati
(Azwar, 2012). Menurut Sekaran (2006) definisi operasional merupakan bagian
yang mendefinisikan sebuah konsep / variabel agar dapat diukur, dengan cara
melihat pada dimensi atau indikator dari suatu konsep / variabel. Berdasarkan
uraian tersebut, maka definisi operasional variabel-variabel sebagai berikut :
1. Keadilan Distributif
Keadilan distributif adalah keadilan yang dirasakan dari pemberian hasil
yang diterima oleh karyawan dimana didalam pendistribusian terdapat 3
aturan yaitu: ekuitas atau equity, persamaan atau equality dan kebutuhan atau
need. Keadilan distributif dapat diukur dengan menggunakan skala keadilan
distributif. Semakin tinggi skor total keadilan distributif berarti semakin
baik/positif dampak dari keadilan distributif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Perilaku Kerja Kontraproduktif
Perilaku kerja kontraproduktif adalah perilaku yang dilakukan secara
sengaja oleh karyawan, perilaku tersebut bertentangan dengan kepentingan
organisasi yang berdampak merugikan organisasi dan anggota organisasi.
Perilaku kerja konraproduktif dapat diukur dengan menggunakan skala
perilaku kerja kontraproduktif. Semakin tinggi skor total pada perilaku kerja
kontraproduktif berarti semakin tinggi perilaku kerja kontraproduktif yang
ada di dalam organisasi tersebut.
Skala ini terdiri dari bebrapa dimensi, yaitu :
a. Dimensi Penyimpangan Properti (Property Deviance)
Target dari penyimpangan properti adalah organisasi. Perilaku
penyimpangan properti seperti sabotase peralatan (wikis, 2014), memakai
barang-barang miliki perusahaan untuk kepentingan pribadi dan mencuri
properti perusahaan (Robbinson & Benet dalam Keloway, Francis,
Prosser, & Cameron, 2010)
b. Dimensi Penyimpangan Produksi (Production Deviance)
Target dari perilaku penyimpangan produksi ialah organisai. Robbins dan
Banett (dalam Keloway, Francis, Prosser, & Cameron, 2010) menyatakan
bahwa perilaku yang termasuk dalam penyimpangan prosuksi misalnya,
datang terlambat atau mengambil terlalu banyak waktu untuk beristirahat.
Selain itu menurut Wiki (2014) yang termasuk dalam penyimpangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
produksi adalah meninggalkan pekerjaan sebelum jam bekerja selesai dan
sengaja bekerja secara lambat.
c. Dimensi Agresi Individu (Personal Agression)
Target dalam agresi individu adalah individunya atau rekan kerja. Perilaku
yang ternasuk dalam agresi individu seperti pelecehan seksual, agresi non
verbal dan agresi verbal.
d. Dimensi Penyimpangan Politik (Politic Deviance)
Menurut Robbinson dan Banett (dalam Anderson, Ones, Sinangil, &
Viswesvaran, 2011) yang menjadi target dari penyimpangan politik adalah
interpersonal. Perilaku yang termasuk dalam penyimpangan politik adalah
tindakan memilih kasih antara karywan, bergosip, dan menyalahkan atau
menuduh seseorang atas suatu perbuatan yang tidak dilakukannya.
D. Subjek penelitian
Pada penelitan ini populasi subjek adalah karyawan perusahaan. Pada
pengambilan sampel terdapat beberapa kriteria yang digunakan. Kriteria subjek
yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja
dengan minimal masa kerja 1 tahun
Pengambilan subjek dalam penelitan ini menggunakan teknik Accidental /
Conviniece sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan/
diberikan kepada subjek yang sesuai dalam kebutuhan penelitian dan
ketersediaaan untuk terlibat didalamnya (supratiknya, 2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan
penyebaran angket (questionnair) karena questionnair lebih fleksibel dan mudah
digunakan (Azwar, 2009). Pada penelitian ini peneliti menggunakan dua skala.
Skala tersebut adalah skala yang mengukur keadilan distributif dan skala yang
mengukur perilaku kerja kontraproduktif.
1. Skala Keadilan Distributif
Jenis skala yang digunakan dalam pengumpulan data keadilan
distributif yaitu dengan skala Likert. Skala keadilan distributif ini diukur
dengan menggunakan skala yang sudah diadaptasikan oleh Kristanto
(2012). Nilai koefisien reliabilitas skala keadilan distributif pada penelitian
Kristanto yaitu α = 0,8424. Skala ini awalnya merupakan skala yang
dikembangkan oleh Colquitt (2001).
Pada skala ini terdapat 4 butir soal. Selain itu, penyataan dalam skala
ini hanya ada pernyataan favorable. Pernyataan favorable adalah
pernyataan-pernyataan yang bila disetujui atau diiyakan menunjukkan
sikap positif atau menyukai objek yang menjadi sasaran perhatian
(Anderson, dalam Supratiknya, 2014). Pada skala Likert ini, subjek
diminta untuk menyatakan kesetujuan-ketidaksetujuannya dalam sebuah
kontinum yang terdiri dari 5 respon: Sangat Tidak Setuju (1), Tidak Setuju
(2), Netral (3), Setuju (4), Sangat Setuju (5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Penilaian pada jawab favorable Sangat Tidak Setuju (1) adalah 1,
Tidak Setuju (2) adalah 2, Netral (3) adalah 3, Setuju (4) adalah 4, Sangat
Setuju (5) adalah 5. Pada pernyataan favorable skor tinggi mengindikasi
bahwa subjek mempunyai tanggapan yang positif atau baik terhadap
keadilan distributif sedangkan skor rendah mengindikasi bahwa subjek
cenderung mempunyai tanggapan yang negatif atau buruk terhadap
keadilan distributif.
Distribusi atau penyebaran aitem pada skala tersebut dapat dilihat pada
tabel 1 berikut ini:
Tabel 1Blue Print Skala Keadilan Distributif
No Indikator Komponen Item Total PersentaseFavorable
1. Distributive Justice 1 1 1 25 %2. Distributive Justice 2 2 1 25 %3. Distributive Justice 3 3 1 25 %4. Distributive Justice 4 4 1 25 %
Total 4 100 %
Tabel 2Penskoran Skala Keadilan Distributif
Alternatif Jawaban SkorSangat Tidak Setuju (1) 1
Tidak Setuju (2) 2Netral (3) 3Setuju (4) 4
Sangat Setuju (5) 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2. Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif
Jenis skala yang digunakan dalam pengumpulan data perilaku kerja
kontraproduktif yaitu dengan skala Likert, yang dibuat berdasarkan empat
dimensi yaitu: penyimpangan properti, penyimpangan produksi, agresi
individu, dan penyimpangan politik.
Pada skala Likert ini, subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan-
ketidaksetujuannya dalam sebuah kontinum yang terdiri dari 5 respon:
Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (K), Jarang (J), Tidak Pernah
(TP). Selain itu, penyataan dalam skala ini terbagi menjadi dua, yaitu
pernyataan favorabe dan penyataan unfavorable.
Penilaian pada jawab favorable Selalu (SL) adalah 5, Sering (SR)
adalah 4, Kadang-kadang (K) adalah 3, Jarang (J) adalah 2, TP (Tidak
Pernah) adalah 1. Pada pernyataan favorable skor tinggi mengindikasi
bahwa subjek memiliki kecenderungan perilaku kerja kontraproduktif
yang tinggi sedangkan skor rendah mengindikasi bahwa subjek memiliki
kecenderungan perilaku kerja kontraproduktif yang rendah.
Penilaian pada jawaban unfavorable, yaitu Selalu (SL) adalah 1,
Sering (SR) adalah 2, Kadang-kadang (K) adalah 3, Jarang (J) adalah 4,
TP (Tidak Pernah) adalah 5. Pada pernyataan unfavorable skor tinggi
mengindikasi bahwa subjek memiliki kecenderungan perilaku kerja
kontraproduktif yang rendah sedangkan skor rendah mengindikasi bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
subjek memiliki kecenderungan perilaku kerja kontraproduktif yang
tinggi.
Tabel 3Blue Print Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif
No Aspek Komponen Aitem Total PersentaseFavorable Unfavorable
1. PenyimpanganProperti
6, 11, 24, 32,36, 46, 51,62
10, 16, 31,35, 48, 54,58, 59
16 25 %
2. PenyimpanganProduksi
5, 7, 13, 21,30, 38, 39,53
3, 19, 20,33, 47, 50,60, 63
16 25 %
3. Agresi Individu 8, 15, 17, 22,29, 41, 42,52
2, 14, 27,34, 37, 44,45, 57
16 25 %
4. PenyimpanganPolitik
1, 4, 23, 26,28, 40, 49,64
9, 12, 18,25, 43, 55,56,61
16 25 %
Total 32 32 100 %
Tabel 4Penskoran Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif
Alternatif Jawaban Favorable UnfavorableTP (Tidak Pernah) 1 5
J (Jarang) 2 4K (Kadang-kadang) 3 3
SR (Sering) 4 2SL (Selalu) 5 1
F. Validitas dan Realibilitas
1. Validitas
Validitas merupakan sejauhmana tes mampu mengukur atribut yang
seharusnya diukur (Azwar, 2011). Suatu tes dikatatakan valid jika alat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
tersebut menjalankan fungsi ukurnya dan memberikan hasil ukur sesuai
dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 2008).
Pada penelitian ini pengukuran validitas alat tes yang digunakan
menggunakan validitas isi. Validitas isi adalah kesesuaian antara isi tes dan
konstruk yang diukurnya. Evidensi terkait isi ini berupa penilaian pakar atau
ahli (professional judgment) yaitu dosen pembimbing skripsi terhadap
kesesuaian antara bagian-bagian tes dan konstruk yang diukur (Supratiknya,
2014).
2. Seleksi Aitem
Seleksi aitem dilakukan dengan memilih aitem-aitem yang akan
membentuk sebuah skala yang homogen dan berdaya diskriminasi tinggi
(Azwar, 2012). Daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu
membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan
tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2012). Perhitungan daya
diskriminasi aitem dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor aitem
dengan skor aitem total sehingga didapatkan koefisien korelasi aitem total
(rix). Aitem dipandang memiliki daya diskriminasi koefisien yang baik
apabila aitem tersebut memiliki koefisien korelasi aitem total minimal 0,3
(Azwar, 2009).
Berdasarkan koefisien korelasi aitem-aitem bergerak dari 0 sampai
dengan 1,00 dengan tanda positif atau negatif. Jika daya diskriminasi
aitemnya baik maka koegisien korelasinya akan semakin menfekati 1,00.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Namun jika daya diskriminasi aitem tidak baik maka koefisien korelasinya
akan mendekati angka 0 (Azwar, 2009).
Pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total, biasanya digunakan
batasan rix ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal
0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Sedangkan aitem yang mempunyai
daya beda kurang dari 0.30 dianggap mempunyai daya diskriminasi yang
rendah. Jika jumlah aitem yang lolos masih tidak mencukupi jumlah yang
diinginkan maka kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit
batasan kriteria 0,30 menjadi 0,25 sehingga jumlah aitem yang diinginkan
dapat tercapai (Azwar, 2009)
Penelitian ini menggunakan nilai rix 0,30 dan taraf signifikasi 0,05. Hal
ini menandakan bahwa aiem yang digunakan mempunyai korelasi aitem total
≥ 0,30. Penggujian menggunakan SPSS versi 16. Data penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data try out terpakai. Try out terpakai
merupakan istilah yang digunakan untuk proses penelitian yang
menggunakan sampel yang sama denan sampel dalam uji validitas dan
reliabilitasnya (Setiadi, Matindas, & Chairy, 1998). Peneliti menggunakan
try out terpakai dikarenakan keterbatasan waktu.
Pada skala keadilan distributif, terdapat 4 item, keempat aitem tersebut
merupakan aitem favorable. Aitem yang memiliki rix ≥ 0,30 dianggap sebagai
aitem baik sedangkan aitem yang mempunyai rix ≤ 0,30 dianggap sebagai
aitem yang kurang baik sehingga akan digugurkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
a. Skala Keadilan Distributif
Tabel 5Sebaran Aitem Skala Keadilan Distributif
No Keadilan Distributif Nomor Aitem JumlahFavorable
1 Distributive Justice 1 1 12 Distributive Justice 2 2 13 Distributive Justice 3 3 14 Distributive Justice 4 4 1
Total 4 4
Berdasarkan seleksi aitem, keempat aitem pada skala keadilan
distributif memiliki korelasi aitem total > 0.30. Berdasarkan empat
dimensi yang terdapat pada skala keadilan distributif tidak ada aitem yang
gugur dan tidak ada yang hilang.
Tabel 6Skala Keadilan Distributif
No Keadilan Distributif Nomor Aitem JumlahFavorable
1 Distributive Justice 1 1 12 Distributive Justice 2 2 13 Distributive Justice 3 3 14 Distributive Justice 4 4 1
Total 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
b. Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif
Tabel 7Sebaran Aitem Perilaku Kerja Kontraproduktif
No Aspek Komponen Aitem JumlahFavorable Unfavorable
1. PenyimpanganProperti
6*, 11*, 24, 32,36*, 46*, 51, 62
10, 16, 31*, 35,48, 54, 58*, 59*
16
2. PenyimpanganProduksi
5, 7*, 13*, 21,30, 38*, 39, 53
3, 19*, 20*, 33,47, 50, 60, 63*
16
3. Agresi Individu 8, 15, 17, 22, 29,41, 42, 52*
2*, 14*, 27, 34*,37*, 44, 45*, 57*
16
4. PenyimpanganPolitik
1, 4, 23, 26, 28,40, 49*, 64*
9, 12, 18, 25, 43,55, 56, 61
16
Total 32 32*adalah aitem yang gugur
Berdasarkan seleksi aitem, maka didapatkan 32 aitem yang gugur dan
32 aitem yang memiliki korelasi aitem total > 0.30 pada skala perilaku
kerja kontraproduktif. Berdasarkan empat dimensi yang terdapat pada
skala perilaku kerja kontraproduktif, tidak ada yang hilang. Berikut adalah
tabel hasil akhit Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif:
Tabel 8Skala Perilaku Kerja Kontraproduktif
No Aspek Komponen Aitem JumlahFavorable Unfavorable
1. PenyimpanganProperti
24, 32, 51, 62 10, 16, 35, 48, 54, 9
2. PenyimpanganProduksi
5, 21, 30, 39, 53 3, 33, 47, 50, 60, 10
3. Agresi Individu 8, 15, 17, 22, 29,41, 42,
27, 44 9
4. PenyimpanganPolitik
1, 4, 23, 26, 28,40,
9, 12, 18, 25, 43,55, 56, 61
14
Total 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketepatan pengukuran tanpa menghiraukan atribut apa
yang diukur (Nunnally dalam Supraktiknya, 2014). Pemeriksaan reliabilitas
pada penelitian ini menggunakan program SPSS versi 16, dengan cara
melihat nilai Cronbach Alpha (α) untuk mengukur konsistensi internal antar
item dalam tes (Azwar, 2007). Reliabel dalam hal ini berarti tingginya
konsistensi di antara komponen-komponen yang membentuk tes secara
keseluruhan.
Tinggi-rendahnya reliabilitas ditunjukan oleh suatu angka yang disebut
koefisien reliabilitas (rxx’). Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas
(rxx’) yang angkanya berada dari rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin
tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi
reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0
berarti semakin rendah reliabilitasnya. Guilford (dalam Supratiknya, 2014)
koefisien minimum yang dipandang memuaskan untuk reliabilitas tes adalah
0,7. Di bawa angka tersebut sebuah tes menjadi kurang memadai untuk
digunakan. Sehingga semakin tinggi angka koefisien reliabilitas
menunjukkan reliabilitas yang tinggi sebaliknya semakin rendah angka
realibilitas menunjukkan semakin rendah pula reliabilitasnya.
Pada penelitian ini pengukuran koefisien reliabilitas α pada skala
keadilan distributif yaitu α = 0,790 sedangkan koefisien reliabilitas pada skala
perilaku kerja kontraproduktif dibagi menjadi beberapa dimensi yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Penyimpangan Properti α = 0,733, Penyimpangan Produksi α = 0,743, Agresi
Individu α = 0,744 Penyimpangan Politik α = 0,837. Maka dapat dikatakan
keadua alat ukur tersebut dapat dikatakan reliabel.
G. Metode Analisa Data
Pada penelitian ini peneliti ingin melihat apakah ada hubungan antara
keadilan distributif dengan perilaku kerja kontraproduktif. Sebelumnya, peneliti
akan menguji normalitas dan linearitas dengan menggunakan SPSS versi 16.
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengecek apakah data penelitian
berasal dari populasi yang sebaran datanya normal (Santosa, 2010). Data
dengan nilai p lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa data tersebut
memiliki perbedaan yang signifikan dengan data yang normal. Hal ini
berarti bahwa sebaran datanya tidak normal. Sebaliknya, apabila data
memiliki nilai p yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa data
tersebut tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan data normal.
Hal ini berarti bahwa sebaran datanya normal (Santoso, 2010). Untuk
menguji normalitas dilakukan dengan program SPSS, yaitu menggunakan
analisis Kolmogorov-Smirnov.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
b. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk melihat apakah kedua variabel bersifat
linear atau tidak, atau untuk mengetahui apakah hubungan antara skor
keadilan distributif dan perilaku kerja kontraproduktif merupakan garis
lurus atau tidak. Uji linearitas dilakukan dengan program SPSS. Uji
linearitas tersebut dapat dilihat dari grafik scatter plot, jika ditarik garis
lurus dari kiri bawah menuju kanan atas dan titik-titik yang ada memiliki
jarak yang relatif dekat dengan garis lurus tersebut maka dapat dikatakan
hubungan kedua variabel liner.
Data tergolong linear apabila memenuhi syarat p < 0.05. Menurut
Santoso (2010) jika p < 0,05 maka terdapat hubungan yang linear antara
variabelnya sebaliknya, apabila nilai p > 0,05 maka terdapat hubungan
yang tidak linear atau hubungan antar variabel tersebut lemah.
2. Uji Hipotesis
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi
product moment Person (r) yang akan dilakukan dengan program SPSS.
Penggunaan product moment Person (r) diasumsikan bahwa data yang akan
diambil adalah data yang normal dan merupakan jenis data interval. Jika data
penelitian memiliki sebaran dan linearitas yang tidak normal maka uji
hipotesis menggunakan teknik analisi koefisien Spearman (rs). Analisis data
ini dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian yang sudah ditentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
sebelumnya, yaitu : ada hubungan negatif antara keadilan distributif dengan
penyimpangan properti, ada hubungan negatif antara keadilan distributif
dengan penyimpangan produksi, ada hubungan negatif antara keadilan
distributif dengan agresi individu, dan ada hubungan negatif antara keadilan
distributif dengan penyimpangan politik.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
korelasi maka untuk menguji hipotesis yang sifatnya hubungan bisa
menggunakan nilai kofisien menurut Sarwono (2006) berikut ini :
Tabel 9Kriteria Korelasi
Koefisien korelasi Kategori0 Tidak ada korelasi antar dua variabel
0 – 0,25 Korelasi sangat lemah0,25 – 0,50 Korelasi cukup kuat0,51 – 0,75 Korelasi kuat0,79 – 0,99 Korelasi sangat kuat
1 Korelasi sempurna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Pengumpulan data penelitian dilakukan mulai tanggal 21 Desember sampai
28 Januari 2016. Penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan di Kalimantan
Utara. Subjek yang diberikan skala merupakan karyawan yang sudah melalui
masa kerja minimal 1 Tahun. Peneliti menyebarkan skala sebanyak 260 buah.
Dari keseluruhan skala yang disebarkan hanya 220 skala yang dapat diolah
datanya dikarenakan banyak subjek yang tidak mengisi identitas diri dan
jawaban secara lengkap, serta terdapat beberapa subjek yang tidak masuk dalam
kriteria namun tetap mengisi skala.
B. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 220 orang dengan minimal masa kerja
1 tahun. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari laki-laki dan perempuan, berada
pada rentang usia 19 - 46 tahun. Subjek penelitian juga memiliki lama masa
kerja yang bervariasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Deskripsi subjek penelitian dapat dilihat pada rincian tabel berikut :
Tabel 10Data Demografi Subjek PenelitianKeterangan Jumlah Persentase
Umur Remaja (17 – 21 tahun) 11 5Dewasa Awal (22 – 40 tahun) 196 89.09Dewasa Madya (40 – 60 tahun) 13 5.91
Jenis kelamin Laki-laki 171 77.73Perempuan 49 22.27
Masa kerja 1-2 Tahun 135 61.363-4 Tahun 85 38.63
Posisi/Jabatan Engineering 26 11.81Mining 67 30.45Operartor 20 9.09EHS 10 4.54SCM 13 5.91Prosess plant 37 16.82HRGA 20 9.09Maintenance 19 8.64Finance 8 3.64
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Peneliti melakukan analisis deskripsi terhadap hasil penelitian untuk
mengetahui tinggi rendahnya keadilan distributif dan tiap dimensi perilaku kerja
kontraproduktif yang dimiliki subjek. Hasil deskripsi data penelitian
membandingkan antara pengukuran teoritis dan pengukuran empiris. Berikut
adalah tabel rincian yang berisi data empiris dan data teoritis:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 11Deskripsi Data Penelitian
Variabel Mean Teoritik Mean EmpirikXmin Xmaks Mean Xmin Xmaks Mean SD
PenyimpanganProperti
9 45 27 9 23 14.00 3.279
PenyimpanganProduksi
10 50 30 10 30 16.66 3.811
AgresiIndividu
9 45 27 9 25 12.30 3.151
PenyimpanganPolitik
14 87 50.5 14 40 24.60 5.463
KeadilanDistributif
4 20 12 8 20 16.65 2.01
Berdasarkan hasil pengukuran deskriptif, mean empiris variabel keadilan
distributif lebih besar daripada mean teoretis. Hal ini berarti bahwa keadilan
distributif yang dirasakan subjek cenderung tinggi. Disisi lain, mean empiris
dimensi penyimpangan properti, dimensi penyimpangan produksi, dimensi
agresi individu dan dimensi penyimpan politik lebih besar dibandingkan dengan
nilai mean teoritiknya. Hal ini menunjukkan bahwa subjek penelitian memiliki
kecenderungan perilaku kerja kontraproduktif yang rendah. Hasil ini juga
didukung dengan hasil uji t yang dilakukan peneliti untuk membandingkan mean
empiris dan mean teoritis pada seluruh variabel.
Hasil Uji t sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 12Hasil Uji t Mean Skala Penyimpangan Properti
One-Sample TestTest Value = 27
Sig. (2- Mean
95% ConfidenceInterval of the
DifferenceT df tailed) Difference Lower Upper
PenyimpanganProperti
-58.813 219 .000 -13.00000 -13.4356 -12.5644
Berdasarkan data yang ada, hasil uji t menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan antara mean empiris dan mean teoritis. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansi yang kurang dari 0,05 (p < 0,05) yaitu sebesar 0,000 (Santosa,
2010). Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara signifikan subjek memiliki
kecenderungan penyimpangan properti yang rendah.
Tabel 13
Hasil Uji t Mean Skala Penyimpangan ProduksiOne-Sample Test
Test Value = 30
Sig. (2- Mean
95% ConfidenceInterval of the
DifferenceT df tailed) Difference Lower Upper
PenyimpanganProduksi
-51.902 219 .000 -13.33636 -13.8428 -12.8299
Berdasarkan hasil uji t menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara
mean empiris dan mean teoritis. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang
kurang dari 0,05 menunjukkan bahwa secara signifikan subjek memiliki
kecenderungan penyimpangan produksi yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 14Hasil Uji t Mean Skala Agresi Individu
One-Sample TestTest Value = 27
Sig. (2- Mean
95% ConfidenceInterval of the
Differencet df tailed) Difference Lower Upper
AgresiIndividu
-69.227 219 .000 -14.70455 -15.1232 -14.2859
Berdasarkan hasil uji t pada tabel di atas menunjukkan adanya perbedaan
yang signifikan antara mean empiris dan mean teoritis. Secara signifikan subjek
memiliki kecenderungan agresi individu yang rendah, hal ini ditunjukan oleh
nilai signifikansi yang kurang dari 0,05.
Tabel 15Hasil Uji t Mean Skala Penyimpangan Politik
One-Sample TestTest Value = 50.5
Sig.(2- Mean
Difference
95% ConfidenceInterval of the
Difference
T df tailed) Lower UpperPenyimpanganPolitik
-70.304 219 .000 -25.89545 -26.6214
-25.1695
Hasil uji t menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara mean
empiris dan mean teoritis. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi yang
kurang dari 0,05 (p < 0,05) yaitu sebesar 0,000 (Santosa, 2010). Hasil tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
menunjukkan bahwa secara signifikan subjek memiliki kecenderungan
penyimpangan politik yang rendah.
Tabel 16Hasil Uji t Mean Skala Keadilan Distributif
One-Sample TestTest Value = 12
Sig. (2- Mean
95% ConfidenceInterval of the
Differencet df tailed) Difference Lower Upper
KeadilanDistributif
34.406 219 .000 4.65455 4.3879 4.9212
Berdasarkan data yang ada, hasil uji t menunjukkan adanya perbedaan yang
signifikan antara mean empiris dan mean teoritis. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansi yang kurang dari 0,05 (p < 0,05) yaitu sebesar 0,000 (Santosa,
2010). Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara signifikan subjek memiliki
tingkat keadilan distributif yang tinggi.
D. Hasil Penelitian
1. Uji asumsi
a. Uji Normalitas
Uji Normaliras dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data
penelitian bersifat normal atau tidak. Uji normalitas dibutuhkan sebagai
syarat untuk menentukan uji hipotesis pada tahap selanjutnya. Uji
normalitas dilakukan dengan teknik Kolmogorov-Smirnov melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
program SPSS. Data tergolong normal apabila memenuhi syarat p > 0.05
(Santosa, 2010)
Tabel 17Hasil Uji Normalitas
Test of Normality
Variabel Kolmogorov-Smirnov Shapiro-WilkStatistic df Sig. Statistic df Sig.
PenyimpanganProperti
.102 220 .000 .951 220 0.000
PenyimpanganProduksi
.067 220 .017 .975 220 0.001
AgresiIndividu
.174 220 .000 .840 220 0.000
PenyimpanganPolitik
.101 220 .000 .978 220 0.002
KeadilanDistributif
.232 220 .000 .840 220 0.000
Berdasarkan hasil uji normalitas, variabel Penyimpangan Produksi
memperoleh nilai p = 0.067, variabel Penyimpangan Politik memperoleh
nilai p = 0.101, Penyimpangan Properti memperoleh nilai p = 0.102, dan
Agresi Individuv memperoleh nilai p = 0.174. Hasil p < 0.05 ini
menunjukkan bahwa keseluruhan variabel memiliki distribusi data yang
tidak normal. Data yang tidak normal ini menggambarkan bahwa data
berasal dari populasi yang tidak normal. Hasil data yang tidak normal
kemungkinan dipengaruhi dipengaruhi oleh keberadaan nilai ekstrim atau
outliers. Terdapat 2 macam nilai ekstrim, yaitu nilai ekstrim atas dan
bawah. Hal ini dapat dilihat berdasar sebaran data yang ada pada kurva
dan membentuk kurva tidak normal, sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Grafik 1
Kurva Penyimpangan Properti
Kurva penyimpangan properti menggambarkan sebaran data pada
dimensi penyimpangan properti. Pada kurva tersebut dapat dilihat bahwa
data tidak normal karena banyak data yang berada pada skor 9.
Grafik 2
Kurva Penyimpangan Produksi
Kurva penyimpangan produksi menggambarkan sebaran data pada
dimensi penyimpangan produksi. Pada kurva tersebut dapat dilihat bahwa
data tidak normal karena banyak data yang berada pada skor 17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Grafik 3
Kurva Agresi Individu
Kurva agresi individu menggambarkan sebaran data pada dimensi
agresi individu. Pada kurva tersebut dapat dilihat bahwa data tidak normal
karena banyak data yang berada pada skor 10.
Grafik 4
Kurva Penyimpangan Politik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Kurva penyimpangan politik menggambarkan sebaran data pada dimensi
penyimpangan politik. Pada kurva tersebut dapat dilihat bahwa data tidak
normal karena banyak data yang berada pada skor 26.
Grafik 5
Kurva Keadilan Distributif
Kurva penyimpangan politik menggambarkan sebaran data pada
dimensi penyimpangan politik. Pada kurva tersebut dapat dilihat bahwa
data tidak normal karena banyak data yang berada pada skor 16.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar kedua
variabel bersifat linear atau tidak. Hasil uji yang bersifat linear berarti
kedua variabel mengikuti garis lurus, sehingga peningkatan atau
penurunan kuantitas di suatu variabel, akan diikuti secara linear oleh
peningkatan atau penurunan kuantitas di variabel lainnya. Uji linearitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
juga akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Data tergolong
linear apabila memenuhi syarat p < 0,05. Berikut adalah hasil uji linearitas
pada dimensi penyimpangan properti dengan keadilan distributif:
1) Uji Linearias Penyimpangan Properti dengan Keadilan Distributif
Tabel 18Hasil Uji Linearitas 1
F Sig.PenyimpanganProperti*KeadilanDistributif
Between Groups(Combined)
10.756 0,000
Linearity 50.585 0,000Deviation FromLinearity
5.777 0,000
Berdasarkan uji linearitas, dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi data pada penelitian ini adalah 0,000. Hasil tersebut dapat
menunjukkan bahwa data dari variabel penyimpangan properti dengan
keadilan distributif dalam penelitian ini adalah linear sebab
signifikansi yang diperoleh dari hasil uji linearitas penelitian ini <
0,05.
2) Uji Linearitas Penyimpangan Produksi dengan Keadilan Distributif
Tabel 19Hasil Uji Linearitas 2
F Sig.PenyimpanganProduksi*KeadilanDistributif
Between Groups(Combined)
8.294 0,000
Linearity 56.713 0,000Deviation FromLinearity
2.242 0,026
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berdasarkan uji linearitas penyimpangan produksi dengan
keadilan distributif, hasil nilai F sebesar 56.713 dengan signifikansi
0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa penyimpangan produksi
dengan keadilan distributif memiliki hubungan yang linear karena
memenhi syarat p < 0,05.
3) Uji Linearitas Agresi Individu dengan Keadilan Distributif
Tabel 20Hasil Uji Linearitas 3
F Sig.AgresiIndividu*KeadilanDistributif
Between Groups(Combined)
6.241 0,000
Linearity 32.603 0,000Deviation FromLinearity
2.945 0,004
Berdasarkan uji linearitas agresi individu dengan keadilan
distributif, hasil nilai F sebesar 32.603dengan signifikansi 0,000.
Hasil ini menunjukkan bahwa agresi individu dengan keadilan
distributif memiliki hubungan yang linear karena memenhi syarat p
< 0,05.
4) Uji Linearitas Penyimpangan Politik dengan Keadilan Distribut
Tabel 21Hasil Uji Linearitas 4
F Sig.PenyimpanganPolitik*KeadilanDistributif
Between Groups(Combined)
9.789 0,000
Linearity 59.888 0,000Deviation FromLinearity
3.527 0,001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Berdasarkan uji linearitas penyimpangan politik dengan
keadilan distributif, hasil nilai F sebesar 56.713 dengan signifikansi
0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa penyimpangan politik dengan
keadilan distributif memiliki hubungan yang linear karena
memenhi syarat p < 0,05.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis korelasi untuk
mengetahui hubungan antara perilaku kerja kontraproduktif dengan keadilan
distributif. Uji hipotesis dapat dilakukan setelah uji asumsi terpenuhi. Pada uji
asumsi, hasil uji linearitas menunjukkan bahwa hubungan antara perilaku
kerja kontraproduktif dan keadilan distributif bersifat linear. Sementara itu,
hasil uji normalitas menunjukkan bahwa terdapat hasil sebaran tidak normal.
Hal ini mengharuskan uji hipotesis menggunakan tes non parametrik, yaitu
teknik korelasi Spearman dengan taraf signifikansi 0,01 menggunakan
program SPSS
Hasil uji hipotesi dengan menggunakan analis korelasi korelasi
Spearman adalah sebagai berikut :
a. Hubungan antara Keadilan Distributif dengan Penyimpangan Properti
Hasil analisi korelasi yang digunakan untuk menguji hubungan antara
keadilan distributif dengan penyimpangan properti adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 22Uji Korelasi Skala Keadilan Distributif dengan Penyimpangan
PropertiPenyimpangan
PropertiKeadilanDistributif
Spearman’sRho
PenyimpanganProperti
CorrelatiomCoeficient
1 -.379**
Sig. (1-tailed)
.000
N 220 220KeadilanDistributif
CorrelatiomCoeficient
-.379** 1
Sig. (1-tailed)
.000
N 220 220**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Hasil uji korelasi diperoleh nilai r sebesar -.379 dengan nilai
probabilitas (p) sebesar 0,000. Karena nilai probabilitas < 0,05 maka
dapat disimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara keadilan
distributif dengan penyimpangan properti. Berdasarkan perhitungan
tersebut, terdapat hubungan yang negatif, cukup dan signifikan antara
keadilan distributif dengan penyimpangan properti artinya semakin tinggi
keadilan distributifnya semakin rendah penyimpangan properti.
b. Hubungan antara Keadilan Distributif dengan Penyimpangan Produksi
Hasil analisi korelasi yang digunakan untuk menguji hubungan antara
keadilan distributif dengan penyimpangan produksi adalah sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 23Uji Korelasi Skala Keadilan Distributif dengan Penyimpangan
ProduksiPenyimpanganProduksi
KeadilanDistributif
Spearman’sRho
PenyimpanganProduksi
CorrelatiomCoeficient
1 -.438**
Sig. (1-tailed)
.000
N 220 220KeadilanDistributif
CorrelatiomCoeficient
-.438** 1
Sig. (1-tailed)
.000
N 220 220**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Hasil uji korelasi diperoleh nilai r sebesar -.438 dengan nilai
probabilitas (p) sebesar 0,000. Karena nilai probabilitas < 0,05 maka
dapat disimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara keadilan
distributif dengan penyimpangan produksi. Berdasarkan perhitungan
tersebut, terdapat hubungan yang negatif, cukup dan signifikan antara
keadilan distributif dengan penyimpangan produksi artinya semakin
tinggi keadilan distributifnya semakin rendah penyimpangan produksi.
c. Hubungan antara Keadilan Distributif dengan Agresi Individu
Hasil analisi korelasi yang digunakan untuk menguji hubungan antara
keadilan distributif dengan agresi individu adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 24Uji Korelasi Skala Keadilan Distributif dengan Agresi Individu
AgresiIndividu
KeadilanDistributif
Spearman’srho
AgresiIndividu
CorrelatiomCoeficient
1 -.420**
Sig. (1-tailed)
.000
N 220 220KeadilanDistributif
CorrelatiomCoeficient
-.420** 1
Sig. (1-tailed)
.000
N 220 220**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Hasil uji korelasi diperoleh nilai r sebesar -.420 dengan nilai
probabilitas (p) sebesar 0,000. Karena nilai probabilitas < 0,05 maka
dapat disimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara agresi
individu dengan keadilan distributif. Berdasarkan perhitungan tersebut,
terdapat hubungan yang negatif, cukup dan signifikan antara keadilan
distributif dengan agresi individu artinya semakin tinggi keadilan
distributif semakin rendah agresi individu.
d. Hubungan antara Keadilan Distributif dengan Penyimpangan Politik
Hasil analisi korelasi yang digunakan untuk menguji hubungan antara
keadilan distributif dengan penyimpangan politik adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 25Uji Korelasi Skala Keadilan Distributif dengan Penyimpangan
PolitikPenyimpanganPolitik
KeadilanDistributif
Spearman’srho
PenyimpanganPolitik
CorrelatiomCoeficient
1 -.452**
Sig. (1-tailed)
.000
N 220 220KeadilanDistributif
CorrelatiomCoeficient
-.452** 1
Sig. (1-tailed)
.000
N 220 220**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Hasil uji korelasi diperoleh nilai r sebesar -.452 dengan nilai
probabilitas (p) sebesar 0,000. Karena nilai probabilitas < 0,05 maka
dapat disimpulkan adanya hubungan yang signifikan antara keadilan
distributif dengan penyimpangan politik. Berdasarkan perhitungan
tersebut, terdapat hubungan yang negatif, cukup dan signifikan antara
keadilan distributif dengan penyimpangan politik artinya semakin tinggi
keadilan distributifnya semakin rendah penyimpangan politik.
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara keadilan distributif
sebagai variabel bebas dengan dimensi perilaku kerja kontraproduktif sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
variabel tergantung. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik
Spearman karena data penelitian ini tidak normal tetapi linear. Hasil Uji
hipotesis antara keadilan distributif dan dimensi penyimpangan properti
memiliki koefisien korelasi -.379 dengan signifikansi 0,000. Hasil menunjukkan
ada hubungan negatif yang cukup kuat antara keadilan distributif dengan
penyimpangan properti. Dengan demikian, hipotesis pertama bahwa terdapat
hubungan negatif antara keadilan distributif dengan penyimpangan properti
diterima.
Hubungan negatif antara keadilan distributif dan penyimpangan properti
berarti semakin tinggi keadilan distributif yang dirasakan karyawan maka
semakin rendah penyimpangan properti. Begitupula sebaliknya, semakin rendah
keadilan distributif yang dirasakan karyawan maka semakin tinggi
penyimpangan properti. Skarlicki dan Folger (dalam Pareke, 2002) menemukan
bahwa ketidakadilan dalam pendistribusian hasil-hasil organisasi akan
mendorong karyawan untuk melakukan tindakan-tindakan balas dendam
(retaliatory behavior), seperti mengambil perlengkapan tanpa izin dan merusak
peralatan kantor.
Perilaku penyimpangan properti seperti sabotase peralatan (wikis, 2014),
memakai barang-barang miliki perusahaan untuk kepentingan pribadi dan
mencuri properti perusahaan (Robbinson dan Benet dalam Keloway, Francis,
Prosser, & Cameron, 2010). Perhitungan mean empiris yang lebih kecil dari
mean teoritis berarti subjek memiliki penyimpangan properti yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Selain itu, berdasarkan wawancara kepada beberapa subjek, mereka menyatakan
bahwa mereka selalu berusaha menggunakan barang-barang milik perusahaan
untuk pekerjaan. Meskipun mereka juga mengakui bahwa terkadang
menggunakan barang-barang perusahaan seperti komputer namun selalu
berusaha untuk menggunakan barang-barang perusahaan untuk pekerjaan saja.
Hasil Uji hipotesis antara keadilan distributif dan dimensi penyimpangan
produksi memiliki koefisien korelasi -.438 dengan signifikansi 0,000. Hasil
menunjukkan ada hubungan negatif yang cukup kuat antara keadilan distributif
dengan penyimpangan produksi. Dengan demikian, hipotesis kedua bahwa
terdapat hubungan negatif antara keadilan distributif dengan penyimpangan
produksi diterima.
Sementara itu, hubungan negatif antara keadilan distributif dan
penyimpangan produksi berarti semakin tinggi keadilan distributif yang
dirasakan karyawan semakin rendah penyimpangan produksi. Begitupun
sebaliknya, semakin rendah keadilan distributif semakin tinggi penyimpangan
produksi. Skarlicki dan Folger (dalam Pareke, 2002) menemukan bahwa
ketidakadilan dalam pendistribusian hasil-hasil organisasi akan mendorong
karyawan untuk melakukan tindakan-tindakan balas dendam (retaliatory
behavior), seperti datang terlambat dan mengambil terlalu banyak untuk
istirahat.
Robbins dan Banett (dalam Keloway, Francis, Prosser, & Cameron, 2010)
menyatakan bahwa perilaku yang termasuk dalam penyimpangan produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
misalnya, datang terlambat atau mengambil terlalu banyak waktu untuk
beristirahat. Selain itu menurut wiki (2014) yang termasuk dalam penyimpangan
produksi adalah meninggalkan pekerjaan sebelum jam bekerja selesai dan
sengaja bekerja secara lambat. Perhitungan mean empiris yang lebih kecil dari
mean teoritis berarti subjek memiliki penyimpangan produksi yang rendah.
Selain itu, berdasarkan wawancara kepada beberapa subjek, mereka menyatakan
bahwa mereka selalu berusaha datang tepat waktu dan menyelesaikan tugasnya
secara cepat dan tepat waktu.
Hasil Uji hipotesis antara keadilan distributif dengan agresi individu sebesar -
.420 dengan signifikansi 0,000. Hasil menunjukkan ada hubungan negatif yang
cukup kuat antara keadilan distributif dengan agresi individu. Dengan demikian,
hipotesis ketiga bahwa terdapat hubungan negatif antara keadilan distributif
dengan agresi individu diterima.
Sementara itu, hubungan negatif antara keadilan distributif dan agresi
individu berarti semakin tinggi keadilan distributif yang dirasakan karyawan
semakin rendah agresi individu. Begitupun sebaliknya, semakin rendah keadilan
distributif semakin tinggi agresi individu. Skarlicki dan Folger (dalam Pareke,
2002) menemukan bahwa ketidakadilan dalam pendistribusian hasil-hasil
organisasi akan mendorong karyawan untuk melakukan tindakan-tindakan balas
dendam (retaliatory behavior), seperti berbicara kasar pada karyawan lain.
Menurut Robinson dan Bennett (dalam Fagbohungbe, Akinbode dan Ayodeji,
2012) Perilaku yang ternasuk dalam agresi individu seperti pelecehan seksual,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
agresi non verbal dan agresi verbal. Perhitungan mean empiris yang lebih kecil
dari mean teoritis berarti subjek memiliki agresi individu yang rendah. Selain
itu, berdasarkan wawancara kepada beberapa subjek, mereka menyatakan bahwa
mereka selalu berusaha untuk mengendalikan dirinya sebaik mungkin agar
berperilaku sopan kepada rekan-rekan kerja lainnya baik dari kata-kata maupun
perbuatan. Meskipun demikian subjek juga mengakui bahwa terkadang
menemukan rekan kerja yang berprilaku tidak sopan seperti menggoda dengan
cara menyiuli rekan kerja yang lain.
Pada dimensi penyimpangan politik, koefisien korelasi antara keadilan
distributif dengan penyimpangan politik memiliki koefisien korelasi -.452
dengan signifikansi 0,000. Hasil menunjukkan ada hubungan negatif yang cukup
kuat antara keadilan distributif dengan penyimpangan politik. Dengan demikian,
hipotesis keempat bahwa terdapat hubungan negatif antara keadilan distributif
dengan penyimpangan politik diterima.
Selain itu, hubungan negatif antara keadilan distributif dan penyimpangan
politik berarti semakin tinggi keadilan distributif yang dirasakan karyawan
semakin rendah penyimpangan politik. Begitupun sebaliknya, semakin rendah
keadilan distributif semakin tinggi penyimpangan politik. Skarlicki dan Folger
(dalam Pareke, 2002) menemukan bahwa ketidakadilan dalam pendistribusian
hasil-hasil organisasi akan mendorong karyawan untuk melakukan tindakan-
tindakan balas dendam (retaliatory behavior), seperti menyalahkan seseorang
atas suatu perbuatan yang tidak dilakukannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Menurut Robbinson dan Banett (dalam Anderson, Ones, Sinangil, &
Viswesvaran, 2011) perilaku yang termasuk dalam penyimpangan politik adalah
tindakan memilih kasih antara karyawan, bergosip, dan menyalahkan atau
menuduh seseorang atas suatu perbuatan yang tidak dilakukannya. Perhitungan
mean empiris yang lebih kecil dari mean teoritis berarti subjek memiliki
penyimpangan politik yang rendah. Selain itu, berdasarkan wawancara kepada
beberapa subjek, mereka menyatakan bahwa mereka cenderung bertanggung
jawab ketika melakukan kesalahan. Namun terkadang ada juga karyawan yang
membicarakan hal-hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan ketika jam kerja.
Perhitungan mean empiris keadilan distributif (16.65) sedangkan mean
teoritis keadilan distributif (12). Pada perhitungan mean empiris dimensi
penyimpangan properti (14) sedangkan mean teoritisnya (27). Mean empiris
dimensi penyimpangan produksi (16.66) sedangkan mean teoritisnya (30). Mean
empiris dimensi agresi individu (12.30) sedangkan mean teoritisnya (27). Mean
empiris dimensi penyimpangan politik (24.60) sedangkan mean teoritisnya
(50.5).
Mean empiris variabel keadilan distributif lebih besar daripada mean teoretis,
hal ini berarti bahwa keadilan distributif yang dirasakan subjek cenderung tinggi.
Disisi lain, mean empiris dimensi penyimpangan properti, dimensi
penyimpangan produksi, dimensi agresi individu dan dimensi penyimpan politik
lebih besar dibandingkan dengan nilai mean teoritiknya. Hal ini menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
bahwa subjek penelitian memiliki kecenderungan perilaku kerja kontraproduktif
yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi Spearman
Rho, karena data tidak normal. Hasil uji hipotesis antara keadilan distributif (M
= 16,65; SD = 2,01) dan dimensi penyimpangan properti (M = 14,00; SD =
3.279 ) memiliki koefisien r = -0,379, p = 0.102. Uji korelasi keadilan distributif
dengan penyimpangan produksi (M = 16,66 ; SD =3,811) memiliki koefisien r =
-0,438, p = 0.067. Uji korelasi keadilan distributif dengan agresi individu (M =
12,30; SD = 3,151) memiliki koefisien r = -0, 420, p = 0.174. Uji korelasi
keadilan distributif dengan penyimpangan politik (M = 24,60; SD = 5,463)
memiliki koefisien r = -0,452, p = 0.101. Hasil menunjukkan bahwa keadilan
distributif memiliki korelasi negatif yang cukup kuat dengan dimensi perilaku
kerja kontraproduktif. Hasil ini berarti semakin tinggi keadilan distributif
semakin rendah dimensi perilaku kerja kontraproduktif. Sebaliknya, semakin
rendah keadilan distributif, semakin tinggi dimensi perilaku kerja
kontraproduktif.
B. Saran
Berdasarkan proses penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan oleh
peneliti, beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
1. Bagi Subjek
Subjek diharapkan untuk mempertahankan persepsi keadian distributif supaya
memiliki perilaku positif ditempat kerja.
2. Bagi Perusahaan
Melalui hasil penelitian ini diharapkan perusahaan dapat mempertahankan
pendistribusian yang adil kepada para karyawan. Hal ini juga untuk mencegah
dan meminimalisirkan penyimpangan properti, penyimpangan produksi,
agresi individu dan penyimpangan properti yang ada dalam diri karyawan
ketika bekerja.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, peneliti berharap agar peneliti lain mencermati dan
memahami keterbatasan dalam penelitian, seperti item yang relevan dengan
konteks subjek seperti jenis pekerjaan (karyawan lapangan atau karyawan
kantor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
DAFTAR PUSTAKA
Afianto, M. R. (2012). Hubungan antara Keadilan Organisasi dengan Kinerja padaPramugari Toko. Skripsi. FakultasPsikologi, Universitas Sanata Dharma.
Aftab dan Javeed. (2012). The Impact of Job Stress on The Counter Productive WorkBehavior (CWB) a Case Study From The Financial Sector of Pakistan.Interdisciplinary journal of contemporary research in business, vol. 4, no 7,590-604
Anderson, N., Ones, D., Sinangil, H., & Viswesvaran, C. (Eds.). (2001). Handbookof Industrial, wok, and organizationa; psychology (Vol. 2). Thosand Oaks,CA: Sage Publication.
Anjun, M.A., dan Parvez, A. (2013). Counterproductive Behavior at Work: AComparison of Blue Collar and White Collar Workers. Pakistan Journal ofCommerce and Social Sciences, Vol. 7, 417-434
Azwar. 2009. Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Azwar. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Azwar. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Azwar, S. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Azwar, S. 2012. Penyusuna Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Azwar, S. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Bibi, Z., Karim, J dan Din, S. (2013). Workplace Incivility and CounterproductiveWork Behavior: Moderating Role of Emotional Intelligence. PakistanJournal of Psychological Research, Vol. 28, No. 2, 317-334
Blaug, kenyon, dan lekhi. (2007). Stress at work.http://www.theworkfoundation.com/downloadpublication/report/69_69_stress_at_work.pdf
Budiarto, Y. dan Wardani, R.P. (2005). Peran Keadilan Distributif, KeadilanProsedural dan Keadilan Interaksional Perusahaan Terhadap KomitmenKaryawan pada Perusahaan (Studi Pada Perusahaan X). Jurnal Psikologi Vol.3 No. 2, hal 109-126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Colquitt, J. A., Conlon, D. E., Wesson, M. J., Porter, C. O., & Ng, K. Y. (2001).Justice at the millennium: A meta-analytic review of 25 years oforganizational justice research. Journal of Applied Psychology
Colquitt, J. A. (2001). On the Dimensionality of Organizational Justice: A ConstructValidation of a Measure. Journal of Applied Psychology
Fagbohungbe, B.O., Akinbode, G.A., dan Ayodeji, F. (2012). OrganizationalDeterminants of Workplace Deviant Behaviours : An Empirical Analysis inNigeria. International Journal of Business and Management. Vol. 7, No. 5,207-221.
Faturochman. (2002). Keterkaitan antara Anteseden, Penilaian Keadilan Prosedural,Penilaian Keadilan Distributif, dan Dampaknya. Disertasi. Yogyakarta :Universitas Gadjah Mada.
Febriani, R. dan Nurtjahjanti, H. (2006). Hubungan Keadilan Organisasi dalam MeritPay dengan Semangat Kerja Karyawan PT (PERSERO) Angkasa Pura IKantor Cabang Bandara Ahmad Yani Semarang. Sukma, 3 (1), 43-53.
Firdousiya dan Jayan. (2013). Relationship Between of Work Life, RelationshipQuotient and Counterproductive Work Behavior. Internationa; Journal ofSocial Science & Interdisciplinary Research, Vol. 2 (5)
Fox, S., Spector, P.E., dan Miles, D. (2001). Counterproductivve Work Behavior(CWB) in Response to Job Stresors and Organizational Justice : SomeMediator and Moderator Test for Autonomy and Emotions. Journal ofVocational Behavior 59, 291-309.
Grace, A. (2011). Leadership Behavior, Distributive Justice, Procedural Justice andCounterprodutive Work Place Behavior in The Uganda Police Force: a CaseStudy of Kampala Extra Region. Disertasi. Mekerere University
Hafidz, S. W. (2012). Individual Differences as Antecedents of CounterproductiveWor Behavior. Asian Social Science; Vol. 8, No. 13, 220-228.
Haryanti dan Hidayah, S. (2013). Pengaruh Keadilan Distributif dan KeadilanProsedural terhadap Kinerja Karyawan BMT Hudatama Semarang. JurnalEkonomi- Manajemen- Akuntansi No.35. ISSN:0853-8778
Hasmarini, D.P. & Yuniawan, A. (2008). Pengaruh Keadilan Prosedural danDistributif Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Afektif. Jurnal BisnisStrategi 17 (1), 99-118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Heyde, A.V.D., Miebach, J., dan Kluge, A. (2014). Counterproductive WorkBehavior in a Slimulated Production Context: An Exploratory Study withPersonality Traits As Predictors of Safety-Related Rule Violations. JournalErgonomics Vol 4. 1-9
Kanten, P and Ulker, F.U. (2013). The Effect of Organizational Climate on CounterproductiveBehaviors: An Empirical Study on the Employees of Manufacturing Enterprises. TheMacrotheme review a Multidisciplinary journal of global macro trends. 144-160
Klotz, A.C. and Buckley, M.R. (2013). A historical perspective of counterproductivework behavior targeting the organization, Journal of Management History,19(1): 114 – 132.
Keloway, E.K., Francis, L., Prosser, M., dan Cameron, J.E. (2010).Counterproductive work behavior as protest. Journal Human ResourceManagement Review. 18-25.
Kreitner, R.& Kinicki, A. 2014. Perilaku organisasi (Edisi 9/Buku 1) =Organizational behavior (9th Edition). Jakarta: Salemba Empat
Kristanro, Sentot. (2013). Pengaruh Keadilan Organisasi terhadap Kepuasan Kerjadan Dampaknya Terhadap Komitmen dan Intensi Keluar Di PT IndonesiaPower UBP Bali. Tesis. Universitas Udayana Denpasar
Landy, Frank J. dan Conte, Jeffrey M. 2004. Work in the 21st century : anintroduction to industrial and Organizational psychology. Boston : McGraw-Hill
Landy, Frank J. dan Conte, Jeffrey M. 2010. Work in the 21st century: anintroduction to industrial and organizational psychology (3rd. Edition).Hoboken : John Wiley
Madura, Jeff. (2007). Pengantar Bisnis Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Muhammad, M dan Fajrianthi. (2013). Pengaruh Keadilan Organisasi TerhadapIntensi Turnover Pada Karyawan Arsitek dan Konstruktor di Surabaya.Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi Vol. 2 No. 2, 83-89
Muljani, Ninuk. (2002). Kompensasi Sebagai Motivator Untuk MeningkatkanKinerja Karyawan. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol 4. No 2, 108-122.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Mount, M., Ilies, R., dan Jhonson, E. (2006). Relationship of Personality Traits andCounterproductive Work Behaviors: The Mediating Effects of JobSatisfaction. Personnel Psychology, 591-622
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Desertasi, dan KaryaIlmiah. Jakarta. Prenada Media Group.
Novrianti, D.P. (2014). Pengaruh Keadilan Organisasional pada Perilaku KerjaKontraproduktif dengan Kepemimpinan Transformasional sebagai VariabelPemoderasi. Tesis. Universitas Gajah Mada.
Nurfianti, A dan Handoyo, S. (2013). Hubungan Antara Keadilan Distributif danPerilaku Kerja Kontraproduktif dengan Mengontrol Leader MemberExchange (LMX). Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi vol. 02, No. 03.183-190
Pareke, F. Js. (2002). Persepsi Keadilan Organisasi dalam Penilaian Kinerja: SebuahPenilaian Empiris. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 9 (2): 183-199
Penny, L. M., & Spector, P. E. (2005). Job stress, incivility, and counterproductivework behavior (CWB): The moderating role of negative affectivity. Journalof Organizational Behavior, 26, 777-796.
Purwanto, Erwan Agus & Sulistyastuti, Dyah Ratih. 2007. Metode PenelitianKuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah-masalah Sosial.Yogyakarta. Penerbit Gava Media
Raza, K., Rana, N.A., Qadir, M., dan Rana, A.M. (2013). Relationship BeweemDistributive, Procuderal Justice and Organizational Commitment: AnEmpirical Analysis on Public Sector of Pakistan. Middle-East Journal ofScientific Research, 6, 878-883
Riggio, R. E. (2008). Introduction to industrial/ Organizational Psychology (5th Ed).New Jersey : Prentice Hall
Roxana (2013). Antecedents and Mediators of Employees Counterproductive WorkBehavior and Intentions to Quit. Social and Behavioral Sciences 84, 219-224
Salami. (2010). Job Stress and Counter Productive Work Behavior : NegativeAffectivity as a Moderator. The Social Sciences, Vol. 5, No. 6, 486-492
Santosa. 2010. Statistik untuk psikologi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Sarwono, J. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakata: GrahaIlmu.
Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitan untuk Bisnis. Jilid 1. Edisi 4. Jakarta :Salemba Empat
Smet,B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta : Gramedia Widiasarana IndonesiaSpector, P.E., Fox, S., Penney, L.M., Bruursema, L., Goh, A., dan Kessler, S. (2005).
The dimensionality of counterproductivity: Are All CounterproductiveBehaviors Created Equal?. Journal of vocational Behavior 68, 446-460
Supratiknya, A. (2014). Pengukuran Psikologi. Yogyakarta : Universitas SanataDharma
Spector, dkk. (2006). The Dimensionality of counterproductivity: Are allcounterproductive behaviors created equal?. Journal of Vocational Behavior.446-460
Subarino, Ali, A.J., Ngang, T.K.. (2012) Penetapan Tujuan dan Keadilan OrganisasiSerta dampaknya Terhadap Efektivitas Sekolah : Sebuah Kajian Eksplorasi.Jurnal Manajemen Pendidikan, No. 01/ Th VII, 52-66
Tiarapuspa. (2015). Pengingkaran Kontrak Psikologis dan Pengaruhnya terhadapPerilaku Kerja Kontraproduktif. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis,Universitas Gajah Mada.
Thomas, J. (2012). Counterproductive work behavior. White paper.
Usmani, S., & Jamal, S. (2013). Impact of Distributive Justice, Procuderal Justice,Interactional Justice, Temporal Justice, Spatial Justice onJob Satisfaction ofBanking Employees. Integrative Business & Economics
Vardi, Y. & Wiener, Y. (1996). Misbehavior in organizations: A motivationalframework. Organization Science, 7, 151-165.
Wikis, Anoiko’s. (2014). Industrial and Organizational Psychology.http://oiko.files.wordpress.com
(http://megapolitan.kompas.com/read/2013/04/19/16235648/75.Persen.Tenaga).
(http://kabar-banten.com/news/detail/20578)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Lampiran 1
SKALA PENELITIAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun oleh :
Rima Octavia Tambunan099114112
FAKULTAS PSIKOLOGIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Yth. Bapak/ Ibu/ Saudara/i
Dengan Hormat, saya
Nama : Rima Octavia Tambunan
NIM : 099114112
Memohon izin bantuan serta partisipasi Bapak/ Ibu/ Saudara/i untuk merelakan
waktu dalam rangka mengisi pernyataan dalam skala ini sehubungan dengan
penulisan tugas akhir saya di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta. Bantuan Bapak/ Ibu/ Saudara/i dalam penelitian ini sangat saya
butuhkan guna penyusunan tugas akhir saya.
Skala ini terdiri dari beberapa pernyataan yang dikelompokkan menjadi 2
bagian. Dalam merespon pernyataan, saya mohon kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/i
untuk membaca dan mengisinya sebenar-benarnya, apa adanya, dan sejujur-
jujurnya sesuai dengan keadaan Bapak/ Ibu/ Saudara/i saat ini tanpa terpengaruh
oleh siapapun. Tidak ada penilaian benar atau salah dalam pengisian skala ini dan
tanggapan yang Bapak/ Ibu/ Saudara/i berikan sangat terjaga kerahasiaannya.
Saya juga mohon Bapak/ Ibu/ Saudara/i untuk selalu memperhatikan petunjuk
pengerjaan dan instruksi yang diberikan dalam mengisi skala ini. Atas partisipasi dan
kerjasama Bapak/ Ibu/ Saudara/i, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Rima Octavia Tambunan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Inisial :
Jenis Kelamin :
Usia :
Pendidikan Terakhir :
Bagian / Devisi :
Lama Bekerja :
Status Karyawan :
Dengan ini saya menyatakan kesediaan saya untuk mengisi skala ini tanpa
adanya paksaan atau tekanan dari pihak manapun. Saya dengan sukarela mengisi
skala ini demi membantu terlaksananya penelitian ilmiah yang disusun.
Semua respon yang saya berikan mewakili apa yang saya alami dan yang
saya pikirkan. Respon yang saya berikan bukan atas pandangan masyarakat pada
umumnya. Saya juga memberikan ijin agar jawaban saya dapat digunakan sebagai
data untuk penelitian ilmiah meskipun tanpa mencantumkan identitas pribadi saya.
, Desember 2015
(Inisial & Tanda Tangan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1
Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan apa yang
Anda rasakan dan Anda alami ketika sedang bekerja di perusahaan tempat Anda
bekerja sekarang.
Anda diminta untuk berpendapat mengenai keadaan tersebut dengan cara
melingkari angka pada kolom jawaban yang paling mewakili keadaan atau kondisi
yang Anda alami.
Pilihlah jawaban yang paling sesuai untuk mewakili persetujuan Anda
terhadap setiap pernyataan yang ada dengan cara melingkari interval jawaban pada
pilihan jawaban yang tersedia. Tidak ada jawaban yang salah dalam menjawab setiap
pernyataan.
Berikut contoh menjawab pernyataan :
1. saya merasa senang bekerja diperusahaan ini.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 Sangat Setuju
Penggantian jawaban dapat dilakukan dengan cara mencoret jawaban pertama
kemudian beralih dengan melingkari jawaban pada kolom jawaban yang di pilih
Contoh penggantian jawaban :
1. saya merasa senang bekerja diperusahaan ini.
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 5 Sangat Setuju
Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda sesuai dengan keadaan dirinya.
Diharapkan untuk memeriksa kembali semua jawaban anda.
5
54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PETUNJUK PENGISIAN SKALA 2
Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan apa yang
Anda rasakan dan Anda alami ketika sedang bekerja di perusahaan tempat Anda
bekerja sekarang.
Anda diminta untuk berpendapat mengenai keadaan keadaan tersebut dengan
cara memberikan tanda centang ( ) pada kolom jawaban yang paling mewakili
keadaan atau kondisi yang Anda alami. Terdapat lima pilihan jawaban yang tersedia,
antara lain sebagai berikut :
SL : Selalu
SR : Sering
K : Kadang-kadang
J : Jarang
TP : Tidak Pernah
Pilihlah jawaban yang paling sesuai untuk mewakili persetujuan Anda
terhadap setiap pernyataan yang ada dengan cara memberikan centang ( ) pada
pilihan jawaban yang ada. Tidak ada jawaban yang salah dalam menjawab setiap
pernyataan.
Berikut contoh menjawab pernyataan :
Contoh penggantian jawaban :
No PERNYATAAN SL SR N J TP
1 Saya merasa senang bekerja
diperusahaan ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Penggantian jawaban dapat dilakukan dengan cara memberikan tanda sama
dengan(=) pada jawaban pertama kemudian beralih tanda centang ( ) pada jawaban
yang di pilih
Contoh penggantian jawaban :
No PERNYATAAN SR SL N J TP
1 Saya merasa senang bekerja
diperusahaan ini.
Setiap orang memiliki jawaban yang berbeda-beda sesuai dengan keadaan dirinya.
Diharapkan untuk memeriksa kembali semua jawaban anda.
SELAMAT MENGERJALAN
&
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
SKALA 1
1. Imbalan yang saya terima mencerminkan usaha yang saya berikan dalampekerjaan
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 Sangat Setuju
2. Imbalan yang saya terima sesuai dengan pekerjaan yang saya selesaikan
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 Sangat Setuju
3. Imbalan yang saya terima mencerminkan kontribusi kepada perusahaan
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 Sangat Setuju
4. Imbalan yang saya terima sesuai dengan kinerja yang saya hasilkan
Sangat Tidak Setuju 1 2 3 4 5 Sangat Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
SKALA 2
No Pernyataan SL SR K J TP
1 Ketika ada rekan kerja yang tidak saya sukaimenghadapi masalah, maka saya engganuntuk menolongnya.
2 Ketika rekan kerja yang membuat kesalahansaya menegur secara halus
3 Saya datang tepat waktu ketika bekerja
4 Saya mengabaikan opini rekan kerja yangtidak saya sukai
5 Saya datang terlambat ketika bekerja
6 Saya menggunakan kendaraan kantor untukkepentingan pribadi
7 Saya pulang lebih cepat dari jam pulangkerja ketika tidak ada atasan yangmengawasi
8 Saya membentak rekan kerja ketika iamelakukan kesalahan
9 Saya menolong setiap rekan kerja saya yangsedang menghadapi masalah
10 Kendaraan kantor hanya saya gunakan untukkeperluan kerja saja
11 Saya menggunakan telefon milik perusahaanuntuk kepentingan pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
No Pernyataan SR SL K J TP
12 Saya mendengarkan semua opini ataupendapat yang diberikan
13 Jika pekerjaan saya telah selesai saya pulanglebih dulu meskipun jam kantor belumselesai
14 Saya berusaha berkomunikasi baik denganrekan kerja saya
15 Saya berbicara kasar kepada rekan kerja saya
16 Telefon kantor hanya saya gunakan untukkepentingan kantor
17 Saya mencela hasil pekerjaan rekan kerjayang menurut saya buruk
18 Saya menyapa semua rekan kerja tanpaterkecuali
19 Saya bekerja sampai jam pulang kantormeskipun tidak ada atasan yang mengawasi
20 Saya akan tetap dikantor sampai jam kerjaberakhir meskipun pekerjaan sudah sayaselesaikan.
21 Saya sering terlambat dalam menyelesaikantugas saya
22 Saya mengkritik hasil kerja teman saya didepan umum
23 Saya sengaja tidak menyapa rekan kerja yangtidak saya sukai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
No Pernyataan SR SL K J TP
24 Saya menggunakan komputer di tempat kerjauntuk urusan pribadi
25 Saya merasa kasihan jika ada rekan kerjayang dikucilkan
26 Saya cuek ketika ada rekan kerja yang sayabenci dikucilkan
27 Saya berhati-hati dalam berperilaku demimenjaga perasaan rekan kerja
28 Saya begosip dengan rekan-rekan kerja sayaketika jam kerja berlangsung
29 Saya ikut mengolok-olok teman yangdipermalukan di depan umum
30 Saya sengaja lambat dalam mengerjakanpekerjaan yang diberikan atasan
31 Komputer hanya saya gunakan untukkepentingan kantor
32 Saya menggunakan printer di tempat kerjauntuk urusan pribadi
33 Tugas yang diberikan oleh atasan sayaselesaikan tepat waktu
34 Saya memberikan masukan kepada rekankerja secara pesonal
35 Printer hanya saya gunakan untukkepentingan kantor
36 Saya sengaja merusak peralatan / propertimilik perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
No Pernyataan SR SL K J TP
37 Saya sangat ingin menolong jika ada rekankerja yang dipermalukan di depan umum
38 Saya sengaja melakukan kesalahan dalambekerja
39 Saya menggunakan jam istirahat melebihiwaktu yang ditetapkan perusahaan
40 Saya membicarakan hasil pekerjaan rekankerja yang menurut saya jelek
41 Saya mengkritik pekerjaan rekan kerja sayadengan kata-kata kasar
42 Saya pernah memukul rekan kerja saya
43 Saya hanya berbicara mengenai pekerjaanketika jam kerja
44 Saya mengkritik hasil pekerjaan rekan kerjadengan kata-kata yang sopan
45 Saya dapat menahan diri untuk memukulrekan kerja saya
46 Saya sengaja membuang sampahsembarangan
47 Saya mengerjakan tugas yang diberikanatasan secara cepat
48 Saya menjaga dengan baik semua fasilitasyang saya gunakan
49 Saya membicarakan keburukan atasanbersama rekan kerja yang lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
No Pernyataan SR SL K J TP
50 Saya mengerjakan tugas yang diberikanatasan dengan benar
51 Saya mengambil peralatan kantor tanpamemberitahu kepada rekan kerja yang lain
52 Saya bersiul menggoda ketika melihatseseorang yang lewat dihadapan saya
53 Saya membuka jejaring sosial sepertifacebook atau twitter ketika jam kerja masihberlangsung.
54 Saya menjaga kebersihan lingkungan kerja
55 Saya menghargai setiap hasil kerja dari rekankerja saya
56 Saya menolak membicarakan kesalahanatasan saya
57 Saya enggan menyiuli sesorang yang lewatdihadapan saya
58 Saya meminta izin ketika membawaperalatan kantor
59 Saya tidak membawa pulang peralatankantor untuk kepentingan pribadi
60 Saya mengambil waktu istirahat sesuaidengan yang telah ditetapkan perusahaan
61 Saya bertanggung jawab jika melakukankesalahan
62 Saya membawa pulang peralatan kantoruntuk kepentingan pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
No Pernyataan SR SL K J TP
63 Ketika jam kerja saya mengunakan internethanya untuk kepentingan pekerjaan
64 Saya menyalahkan orang lain ketika adakesalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
LAMPIRAN 2
UJI RELIABILITAS
A. Keadilan Distributif
1. Aitem Awal
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 220 100.0
Excludeda 0 .0
Total 220 100.0a. Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.790 4
Item-Total Statistics
Scale Meanif ItemDeleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
VAR00001 12.4273 2.529 .636 .723VAR00002 12.4364 2.366 .673 .701VAR00003 12.4864 2.351 .662 .705VAR00004 12.6136 2.448 .458 .820
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
2. Seleksi Item
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.790 4
Item-Total Statistics
Scale Meanif ItemDeleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
VAR00001 12.4273 2.529 .636 .723VAR00002 12.4364 2.366 .673 .701VAR00003 12.4864 2.351 .662 .705VAR00004 12.6136 2.448 .458 .820
B. Penyimpangan Properti
1. Aitem Awal
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 220 100.0
Excludeda 0 .0
Total 220 100.0a. Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.716 16
Item-Total Statistics
Scale Meanif ItemDeleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
VAR00006 22.3273 18.650 .217 .714VAR00010 22.0273 18.474 .247 .710VAR00011 22.4864 19.256 .182 .715VAR00016 22.0455 17.706 .364 .697VAR00024 22.1000 17.689 .484 .686VAR00031 21.9773 17.931 .258 .712VAR00032 22.1636 18.402 .309 .703VAR00035 22.0000 16.968 .457 .684VAR00036 22.5591 19.773 .218 .712VAR00046 22.4409 19.727 .102 .721VAR00048 21.9864 17.886 .501 .686VAR00051 22.0045 17.694 .456 .688VAR00054 21.9955 17.776 .478 .687VAR00058 21.7500 17.951 .254 .712VAR00059 22.1682 18.880 .256 .708VAR00062 22.2409 18.869 .278 .706
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
2. Seleksi Item
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 220 100.0
Excludeda 0 .0
Total 220 100.0a. Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.733 9
Item-Total Statistics
Scale Meanif ItemDeleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
VAR00010 12.4091 8.791 .343 .721VAR00016 12.4273 8.584 .379 .715VAR00024 12.4818 8.607 .506 .693VAR00032 12.5455 9.062 .335 .721VAR00035 12.3818 8.675 .322 .728VAR00048 12.3682 8.745 .529 .692VAR00051 12.3864 8.503 .506 .692VAR00054 12.3773 8.665 .502 .694VAR00062 12.6227 9.359 .325 .722
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
C. Penyimpangan Produksi
1. Aitem Awal
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 220 100.0
Excludeda 0 .0
Total 220 100.0a. Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.744 16
Item-Total Statistics
Scale Meanif ItemDeleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
VAR00003 23.6000 21.565 .383 .727VAR00005 23.4773 20.945 .411 .724VAR00007 23.7682 22.234 .329 .733VAR00013 23.8136 23.002 .225 .740VAR00019 23.6318 22.033 .252 .739VAR00020 23.5591 22.659 .188 .744VAR00021 22.9500 20.851 .332 .733VAR00030 23.4455 20.897 .399 .725VAR00033 23.0773 21.149 .415 .724VAR00038 23.6182 22.073 .316 .733
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
VAR00039 23.5136 20.826 .449 .720VAR00047 23.0136 21.612 .366 .729VAR00050 23.2455 20.752 .582 .712VAR00053 23.2136 20.963 .382 .727VAR00060 23.3909 20.970 .376 .727VAR00063 23.0682 22.082 .126 .761
2. Seleksi Item
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 220 100.0
Excludeda 0 .0
Total 220 100.0a. Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.743 10
Item-Total Statistics
Scale Meanif ItemDeleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
VAR00003 15.3045 12.724 .331 .732VAR00005 15.1818 12.122 .388 .725VAR00021 14.6545 11.844 .343 .735VAR00030 15.1500 11.854 .425 .719
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
VAR00033 14.7818 12.162 .420 .720VAR00039 15.2182 12.098 .412 .721VAR00047 14.7182 12.432 .394 .724VAR00050 14.9500 11.938 .575 .702VAR00053 14.9182 11.820 .425 .719VAR00060 15.0955 12.023 .376 .727
D. Agresi Individu
1. Aitem Awal
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 220 100.0
Excludeda 0 .0
Total 220 100.0a. Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.711 16
Item-Total Statistics
Scale Meanif ItemDeleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
VAR00002 22.3591 19.647 .162 .715VAR00008 22.8636 18.812 .272 .702
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
VAR00014 22.8136 19.696 .271 .701VAR00015 22.9227 18.985 .385 .690VAR00017 22.8818 18.196 .449 .681VAR00022 23.0773 19.396 .317 .697VAR00027 22.8955 18.779 .431 .686VAR00029 22.9864 19.073 .325 .695VAR00034 22.2909 19.842 .160 .713VAR00037 22.4273 18.712 .366 .691VAR00041 23.0682 18.840 .409 .688VAR00042 23.2273 19.985 .365 .698VAR00044 22.5227 17.913 .530 .673VAR00045 22.9591 19.638 .294 .699VAR00052 22.7955 19.405 .204 .710VAR00057 22.4773 17.986 .231 .718
2. Seleksi Item
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 220 100.0
Excludeda 0 .0
Total 220 100.0a. Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.744 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Item-Total Statistics
Scale Meanif ItemDeleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
VAR00008 10.8545 7.559 .408 .727VAR00015 10.9136 8.189 .421 .721VAR00017 10.8727 7.198 .619 .683VAR00022 11.0682 8.173 .450 .717VAR00027 10.8864 8.001 .487 .710VAR00029 10.9773 8.196 .367 .730VAR00041 11.0591 8.165 .421 .721VAR00042 11.2182 9.103 .325 .737VAR00044 10.5136 8.260 .330 .737
E. Penyimpangan Politik
1. Aitem Awal
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 220 100.0
Excludeda 0 .0
Total 220 100.0a. Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.838 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Item-Total Statistics
Scale Meanif ItemDeleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
VAR00001 25.4636 30.122 .460 .828VAR00004 25.3045 30.359 .408 .832VAR00009 25.4409 32.001 .497 .828VAR00012 25.4909 30.014 .642 .818VAR00018 25.5773 31.286 .443 .829VAR00023 25.6136 30.485 .546 .823VAR00025 25.4409 30.439 .626 .820VAR00026 25.4818 30.351 .564 .822VAR00028 25.2091 30.404 .452 .829VAR00040 25.6182 31.433 .385 .832VAR00043 25.1409 31.163 .393 .832VAR00049 25.8591 32.067 .302 .837VAR00055 25.6045 32.304 .421 .831VAR00056 25.2500 29.640 .487 .827VAR00061 25.7500 32.024 .425 .830VAR00064 25.9591 32.514 .294 .836
2. Seleksi Item
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 220 100.0
Excludeda 0 .0
Total 220 100.0a. Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha N of Items
.837 14
Item-Total Statistics
Scale Meanif ItemDeleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
VAR00001 22.8545 25.285 .472 .827VAR00004 22.6955 25.555 .412 .833VAR00009 22.8318 27.109 .501 .827VAR00012 22.8818 25.274 .645 .816VAR00018 22.9682 26.314 .465 .827VAR00023 23.0045 25.767 .539 .823VAR00025 22.8318 25.675 .628 .818VAR00026 22.8727 25.582 .567 .821VAR00028 22.6000 25.593 .458 .828VAR00040 23.0091 26.749 .361 .834VAR00043 22.5318 26.268 .402 .832VAR00055 22.9955 27.420 .418 .831VAR00056 22.6409 25.090 .467 .828VAR00061 23.1409 27.135 .427 .830
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN 3
DESKRIPTIF DATA PENELITIAN
Descriptif Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PenyimpanganPropertiPenyimpanganProduksiAgresIndividuPenyimpanganPolitikKeadilanDistributif
220
220
220
220
220
9
10
9
14
8
23
30
25
40
20
16.66
12.30
24.60
16.65
14.00
3.279
3.811
3.151
5.463
2.01
Hasil Uji T Mean Skala Penyimpangan Properti
One-Sample TestTest Value = 27
Sig. (2- Mean
95% ConfidenceInterval of the
Differencet df tailed) Difference Lower Upper
PenyimpanganProperti
-58.813 219 .000 -13.00000 -13.4356 -12.5644
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Hasil Uji T Mean Skala Penyimpangan Produksi
One-Sample TestTest Value = 30
Sig. (2- Mean
95% ConfidenceInterval of the
Differencet df tailed) Difference Lower Upper
PenyimpanganProduksi
-51.902 219 .000 -13.33636 -13.8428 -12.8299
Hasil Uji T Mean Skala Agresi Individu
One-Sample TestTest Value = 27
Sig. (2- Mean
95% ConfidenceInterval of the
Differencet df tailed) Difference Lower Upper
AgresiIndividu
-69.227 219 .000 -14.70455 -15.1232 -14.2859
Hasil Uji T Mean Skala Penyimpangan Politik
One-Sample TestTest Value = 50.5
Sig. (2-Mean
Difference
95% ConfidenceInterval of the
Differencet df tailed) Lower Upper
PenyimpanganPolitik
-70.304 219 .000 -25.89545 -26.6214 -25.1695
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Hasil Uji T Mean Skala Keadilan Distributif
One-Sample TestTest Value = 12
Sig. (2- Mean
95% ConfidenceInterval of the
Differencet df tailed) Difference Lower Upper
KeadilanDistributif
34.406 219 .000 4.65455 4.3879 4.9212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
LAMPIRAN 4
UJI NORMALITAS
Test of Normality
Variabel Kolmogorov-Smirnov Shapiro-WilkStatistic df Sig. Statistic df Sig.
PenyimpanganProperti
.102 220 .000 .951 220 0.000
PenyimpanganProduksi
.067 220 .017 .975 220 0.001
AgresiIndividu
.174 220 .000 .840 220 0.000
PenyimpanganPolitik
.101 220 .000 .978 220 0.002
KeadilanDistributif
.232 220 .000 .840 220 0.000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
LAMPIRAN 5
UJI LINEARITAS
HASIL UJI LINEARITAS 1
ANOVA Table
Sum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
PenyimpanganProperti *KeadilanDistributif
BetweenGroups
(Combined) 742.731 9 82.526 10.756 .000
Linearity 388.122 1 388.122 50.585 .000
DeviationfromLinearity
354.609 8 44.326 5.777 .000
Within Groups 1611.269 210 7.673
Total 2354.000 219
HASIL UJI LINEARITAS 2ANOVA Table
Sum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
PenyimpanganProduksi *KeadilanDistributif
BetweenGroups
(Combined) 834.245 9 92.694 8.294 .000
Linearity 633.801 1 633.801 56.713 .000
DeviationfromLinearity
200.443 8 25.055 2.242 .026
Within Groups 2346.865 210 11.176
Total 3181.109 219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
HASIL UJI LINEARITAS 3ANOVA Table
Sum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
AgresiIndividu*KeadilanDistributif
BetweenGroups
(Combined) 458.703 9 50.967 6.241 .000
Linearity 266.272 1 266.272 32.603 .000
DeviationfromLinearity
192.431 8 24.054 2.945 .004
Within Groups 1715.093 210 8.167
Total 2173.795 219
HASIL UJI LINEARITAS 4ANOVA Table
Sum ofSquares df
MeanSquare F Sig.
PenyimpanganPolitik *KeadilanDistributif
BetweenGroups
(Combined)
1931.885 9 214.654 9.789 .000
Linearity1313.183 1
1313.183
59.888 .000
DeviationfromLinearity
618.702 8 77.338 3.527 .001
Within Groups 4604.711 210 21.927
Total 6536.595 219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
LAMPIRAN 6
UJI HIPOTESIS
Hasil Uji Korelasi Keadilan Distributif dengan Penyimpangan Properti
CorrelationsPenyimpangan
PropertiKeadilanDistributif
Spearman’srho
PenyimpanganProperti
CorrelatiomCoeficient
1 -.379**
Sig. (1-tailed) .000N 220 220
KeadilanDistributif
CorrelatiomCoeficient
-.379** 1
Sig. (1-tailed) .000N 220 220
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Hasil Uji Korelasi Keadilan Distributif dengan Penyimpangan Produksi
CorrelationsPenyimpanganProduksi
KeadilanDistributif
Spearman’srho
PenyimpanganProduksi
CorrelatiomCoeficient
1 -.438**
Sig. (1-tailed) .000N 220 220
KeadilanDistributif
CorrelatiomCoeficient
-.438** 1
Sig. (1-tailed) .000N 220 220
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Hasil Uji Korelasi Keadilan Distributif dengan Agresi Individu
CorrelationsAgresiIndividu
KeadilanDistributif
Spearman’srho
AgresiIndividu
CorrelatiomCoeficient
1 -.420**
Sig. (1-tailed) .000N 220 220
KeadilanDistributif
CorrelatiomCoeficient
-.420** 1
Sig. (1-tailed) .000N 220 220
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
Hasil Uji Korelasi Keadilan Distributif dengan Agresi Individu
CorrelationsPenyimpanganPolitik
Keadilan Distributif
Spearman’srho
PenyimpanganPolitik
CorrelatiomCoeficient
1 -.452**
Sig. (1-tailed)
.000
N 220 220KeadilanDistributif
CorrelatiomCoeficient
-.452** 1
Sig. (1-tailed)
.000
N 220 220**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI