13
Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru Oleh: Nintin Nurlela 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Budaya Organisasi dan Kepuasan kerja dengan Kinerja Guru di Kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan pendekatan korelasional yang terdiri atas dua variabel bebas, yaitu Budaya Organisasi dan Kepuasan kerja serta Kinerja Guru sebagai variabel terikat. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor pada tahun 2016. Jumlah sampel penelitian sebanyak 157 orang Guru PNS Sekolah Dasar yang diambil secara proportional random sampling dari populasi sebanyak 256 Guru. Teknik analisis data penelitian menggunakan teknik analisis statistik korelasi dan regresi sederhana serta korelasi ganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan taraf signifikansi 0,05. Penelitian ini menghasilkan tiga kesimpulan, yaitu: Pertama, terdapat hubungan positif dan sangat signifikan antara Budaya Organisasi dengan Kinerja Guru yang ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi r y.1 = 0,549 dan nilai koefisien determinasi r y.1 2 = 0,302. Kedua, terdapat hubungan positif dan sangat signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja guru. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien korelasi r y.2 = 0,480 dan nilai koefisien determinasi r y.2 2 = 0,230. Ketiga, terdapat hubungan positif dan sangat signifikan antara budaya Organisasi dan kepuasan kerja secara bersama-sama dengan kinerja Guru yang ditunjukkan nilai koefisien korelasi r y.12 = 0,643 dan nilai koefisien determinasi r 2 y.12 = 0,413. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Guru dapat ditingkatkan melalui budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja. Kata Kunci: Kinerja, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja. ABSTRACT This research aims to study the Correlation between Organizational Culture and Job Satisfaction to the Employee Performance of Kecamatan Tanah Sareal Bogor. This research is a correlational study consist of two independent variables, they are Organizational Culture and Job Satisfaction, and the Teacher Performance as a dependent variable. This research was performed in Kecamatan Tanah Sareal in 2016. The responden of sample of this research are One Hundred- Fifty Seven Teacher which are selected by proportional random sampling. The technique of the data analysis used are the analysis technique of Correlation Statistic and Linear Regression and Statistic Test. The hyphothesis test is done at significance level of α 0,05. The conclusion of this research as the following: First, there is a positive and highly significant correlation between Organizational Culture and the Teacher Performance which is shown with correlation coefficient value r y.1 = 0.549 and coefficient of determination r y.1 2 = 0.302. Second, there is a positive and highly significant correlation between Job Satisfaction and the Teacher Performance which is shown with correlation coefficient value r y.2 = 0.480 and coefficient of determination r y.2 2 = 0.230. Third, there is positive and a highly significant correlation between Organizational Culture and Job Satisfaction to the Teacher Performance which is shown with correlation coefficient value r y.12 = 0.643 and coefficient of determination r 2 y.12 = 0.413. According to the result of this research, the Teacher Performance can be improved by Organizational Culture and Job Satisfaction. Keywords: Teacher Performance, Organizational Culture and Job Satisfaction. 1 Staf pengajar pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Pakuan Bogor, email: [email protected]

Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... · Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... Komunikasi, yang dijadikan ... menyatakan adanya pengaruh budaya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... · Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... Komunikasi, yang dijadikan ... menyatakan adanya pengaruh budaya

Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja

dengan Kinerja Guru

Oleh:

Nintin Nurlela1

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Budaya Organisasi dan

Kepuasan kerja dengan Kinerja Guru di Kota Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian survei

dengan pendekatan korelasional yang terdiri atas dua variabel bebas, yaitu Budaya Organisasi dan

Kepuasan kerja serta Kinerja Guru sebagai variabel terikat.

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor pada tahun 2016.

Jumlah sampel penelitian sebanyak 157 orang Guru PNS Sekolah Dasar yang diambil secara

proportional random sampling dari populasi sebanyak 256 Guru.

Teknik analisis data penelitian menggunakan teknik analisis statistik korelasi dan regresi

sederhana serta korelasi ganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan taraf signifikansi 0,05.

Penelitian ini menghasilkan tiga kesimpulan, yaitu: Pertama, terdapat hubungan positif dan sangat

signifikan antara Budaya Organisasi dengan Kinerja Guru yang ditunjukkan dengan nilai koefisien

korelasi ry.1 = 0,549 dan nilai koefisien determinasi ry.12 = 0,302. Kedua, terdapat hubungan positif

dan sangat signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja guru. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

koefisien korelasi ry.2 = 0,480 dan nilai koefisien determinasi ry.22 = 0,230. Ketiga, terdapat

hubungan positif dan sangat signifikan antara budaya Organisasi dan kepuasan kerja secara

bersama-sama dengan kinerja Guru yang ditunjukkan nilai koefisien korelasi ry.12 = 0,643 dan nilai

koefisien determinasi r2y.12 = 0,413. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Guru dapat

ditingkatkan melalui budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja.

Kata Kunci: Kinerja, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja.

ABSTRACT

This research aims to study the Correlation between Organizational Culture and Job

Satisfaction to the Employee Performance of Kecamatan Tanah Sareal Bogor. This research is a

correlational study consist of two independent variables, they are Organizational Culture and Job

Satisfaction, and the Teacher Performance as a dependent variable. This research was performed

in Kecamatan Tanah Sareal in 2016. The responden of sample of this research are One Hundred-

Fifty Seven Teacher which are selected by proportional random sampling.

The technique of the data analysis used are the analysis technique of Correlation Statistic

and Linear Regression and Statistic Test. The hyphothesis test is done at significance level of α

0,05. The conclusion of this research as the following: First, there is a positive and highly

significant correlation between Organizational Culture and the Teacher Performance which is

shown with correlation coefficient value ry.1 = 0.549 and coefficient of determination ry.12 = 0.302.

Second, there is a positive and highly significant correlation between Job Satisfaction and the

Teacher Performance which is shown with correlation coefficient value ry.2 = 0.480 and coefficient

of determination ry.22 = 0.230. Third, there is positive and a highly significant correlation between

Organizational Culture and Job Satisfaction to the Teacher Performance which is shown with

correlation coefficient value ry.12 = 0.643 and coefficient of determination r2y.12 = 0.413. According

to the result of this research, the Teacher Performance can be improved by Organizational

Culture and Job Satisfaction.

Keywords: Teacher Performance, Organizational Culture and Job Satisfaction.

1 Staf pengajar pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP Universitas Pakuan

Bogor, email: [email protected]

Page 2: Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... · Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... Komunikasi, yang dijadikan ... menyatakan adanya pengaruh budaya

2 PENDAHULUAN

Dalam rangka meningkatkan kinerja

Guru, Sekolah sebagai sebuah

organisasi perlu memberi perhatian

pada kepentingan dan keinginan dari

Guru. Seorang Guru yang profesional

tidak dapat melepaskan diri dari

kenyataan bahwa mereka adalah

individu yang juga memiliki

kebutuhan, keinginan, dan harapan dari

tempatnya bekerja. Keinginan untuk

memenuhi kebutuhan inilah yang akan

mempengaruhi kinerja yang ada pada

setiap individu untuk melakukan segala

sesuatu yang lebih baik dari lainnya di

dalam melakukan kegiatan untuk

mencapai tujuan.

Secara garis besar kinerja Guru

dapat dipengaruhi faktor internal dan

eksternal. Faktor internal berkaitan

dengan kondisi psikologi dari Guru itu

sendiri, seperti motivasi kerja,

komitmen organisasi, tanggung jawab,

disiplin kerja, kompetensi, dan

kepribadiannya. Faktor eksternal

lainnya berkaitan dengan kondisi

budaya organisasi, seperti supervisi,

kepemimpinan kepala sekolah, insentif

dan promosi. Faktor ini juga berlaku

pada Sekolah Dasar di Kecamatan

Tanah Sareal.

Berdasarkan hasil survey yang

dilakukan pada tanggal 9-11 April

2016 diketahui bahwa masih adanya

indikasi rendahnya kinerja guru dan

belum memuaskan semua pihak

(stakeholder), baik orang tua maupun

instansi terkait terjadi di kecamatan

Tanah Sareal Kota Bogor, diantaranya

adalah 50% guru mempersiapkan

administrasi pembelajaran dengan

menggunakan metode secara variatif,

47% guru yang memberikan layanan

kepada siswa yang membutuhkan

perhatian khusus dalam pengembangan

potensi, 53% inisiatif Guru untuk

menerapkan metoda yang tepat sesuai

dengan bahan ajar, dan 47% guru

belum dapat memenuhi standar hasil

yang diharapkan dalam pecapaian

tujuan pembelajaran.

Kinerja (job performance)

menurut Yaslis Ilyas (2002:65) adalah

penampilan hasil kerja personil baik

kualitas maupun kuantitas. Menurut

T.R. Mitchell dalam Sedarmayanti

(2001:51) menyatakan bahwa kinerja

meliputi beberapa aspek yaitu: a.

Kualitas kerja (Quality of work), b.

Ketangkasan (Promptness), c.Initiative,

d. Kemampuan (Capability), dan e.

Komunikasi, yang dijadikan ukuran

dalam mengadakan pengkajian tingkat

kinerja seseorang.

Dengan demikian kinerja

merupakan Hasil kerja yang dicapai

seorang guru dalam melaksanakan

tugas-tugasnya sebagai ukuran

kesuksesan dalam pencapaian tujuan

yang telah ditetapkan atau

direncanakan sebelumnya. Kinerja

seorang guru diukur secara kuantitatif

dan kualitatif dalam bentuk pencapaian

keberhasilan kerja dan kontribusi

individu terhadap Organisasi. Indikator

kinerja Guru dalam penelitian ini

adalah: a) efisiensi, b) efektivitas, c)

kontribusi, d) target pekerjaan, e)

standar hasil.

Penelitian sebelumnya yang

dilakukan Darti Suharti (2013:87)

menyatakan adanya hubungan positif

yang signifikan antara budaya

organisasi dengan kinerja dengan

kontribusi budaya Organisasi sebesar

11,8%. Hasil penelitian lainnya

dilakukan Syarifah Assegaf (2014),

menyatakan adanya pengaruh budaya

Organisasi dan kepuasan kerja terhadap

kinerja karyawan PT. Bank Tabungan

Negara (Persero) TBK Cabang

Makasar.

Berdasarkan latar belakang di atas,

perlu adanya kajian lanjut hubungan

Budaya Organisasi dengan penerapan

Page 3: Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... · Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... Komunikasi, yang dijadikan ... menyatakan adanya pengaruh budaya

3 ketentuan internal dan eksternal seperti

penerapan pola perilaku nyata,

hubungan antar anggota organisasi,

menciptakan kepuasan kerja, dan

bagaimana dampaknya terhadap kinerja

Guru SD di kecamatan Tanah Sareal

Kota Bogor.

Rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah: a. Apakah terdapat

hubungan positif antara Budaya

Organisasi dengan Kinerja Guru? b.

Apakah terdapat hubungan positif

antara Kepuasan Kerja dengan Kinerja

Guru? c. Apakah terdapat terdapat

hubungan positif antara Budaya

Organisasi dan Kepuasan Kerja secara

bersama–sama dengan Kinerja Guru.

Penelitian ini diharapkan dapat

memiliki beberapa manfaat, antara lain:

secara teoritis bagi pengembangan

keilmuan yang berkenaan dengan

kinerja guru dan peningkatan kinerja

guru yang terus berkembang secara

dinamis, sedangkan secara praktis

menjadi sumber pengetahuan bagi

upaya untuk lebih memahami peran

dan fungsinya sebagai seorang guru

profesional dalam rangka

meningkatkan kinerja profesinya.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan

adalah metode survei dengan

pendekatan korelasional, yaitu salah

satu penelitian dirancang untuk

mendapatkan informasi tentang

hubungan antara variabel-variabel

yang berbeda dalam suatu populasi.

Subjek penelitian memiliki

karakteristik sampel yaitu guru PNS

Sekolah Dasar di Kecamatan Tanah

Sareal Kota Bogor Jumlah responden

yang dilibatkan dalam penelitian ini

hanya sebanyak 157 orang, dimana 30

responden diluar sampel untuk uji

kalibrasi instrumen. Teknik sampling

yang digunakan dalam penelitian ini

adalah simple random sampling.

Pada penelitian ini, uji reliabilitas

yang digunakan untuk mengetahui

konsistensi alat ukur adalah

menggunakan uji reliabilitas sekali

ukur (one shot) dengan menggunakan

Teknik Alpha Cronbach.

Teknik pengolahan data

menggunakan aplikasi program

Microsoft Excel 2013 dan SPSS versi

20.0. Data hasil penelitian diuji

menggunakan uji normalitas untuk

melihat data tersebut berdistribusi

normal atau tidak pada taraf

signifikansi 0,05. Hasil uji Normalitas

Galat Baku Taksiran dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Galat Baku Taksiran

No. Galat Lhitung Ltabel (α = 0,05) Kesimpulan

1. Y – Ŷ1 0,035 0,071 Berdistribusi normal

2. Y – Ŷ2 0,069 0,071 Berdistribusi normal

Persyaratan distribusi normal: Lhitung maksimum < Ltabel Liliefors (α = 0,05)

Pengujian homogenitas varians

dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett. Persyaratan data homogen

adalah bila nilai χ2hitung lebih kecil dari

nilai χ2tabel, pada taraf signifikansi α =

0,05. Rangkuman hasil Uji Homogenitas Varians dapat dilihat

pada Tabel 2.

Page 4: Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... · Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... Komunikasi, yang dijadikan ... menyatakan adanya pengaruh budaya

4

Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas

No. Pengelompokan χ2hitung χ2

tabel (α = 0,05) Kesimpulan

1. Y atas dasar X1 54,606 68,669 Populasi homogen

2. Y atas dasar X2 50,454 62,830 Populasi homogen

Persyaratan populasi homogen: χ2hitung < χ2

tabel

HASIL PENELITIAN

DESKRIPSI DATA

Deskripsi data penelitian

dimaksudkan untuk memberikan

gambaran umum penyebaran atau

distribusi data disertai histogram

ketiga variabel penelitian. Hasil

penelitian disajikan dalam tabel dan

grafik berikut ini.

Tabel 3. Deskripsi Statistik Data Variabel Penelitian

No. Deskripsi Data Kinerja

Guru

Budaya

Organisasi

Kepuasan

Kerja

1. Skor total 21402 21720 21785

2. Skor terendah 104 79 109

3. Skor tertinggi 167 174 164

4. Skor rata-rata 136,32 138,34 138,76

5. Simpangan baku 13,98 16,02 10,52

6. Modus 135 138 136

7. Median 135 127 138

8. Rentang 63 95 55

9. Varians 195,39 256,66 110,59

Gambar 1. Histogram Kinerja Guru

Gambar 2. Histogram Budaya Organisasi

Gambar 3. Histogram Kepuasan Kerja

Page 5: Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... · Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... Komunikasi, yang dijadikan ... menyatakan adanya pengaruh budaya

Analisis Hubungan antara Budaya

Organisasi (X1) dengan Kinerja

Guru (Y)

Analisis regresi linier sederhana

antara Budaya Organisasi dengan

Kinerja Guru menghasilkan

persamaan garis Ŷ = 69,98 + 0,48X1.

Uji signifikansi dan linieritas terhadap

persamaan regresi dilakukan dengan

menggunakan uji F.

Hubungan ini dinyatakan

signifikan apabila nilai Fhitung lebih

besar dari nilai Ftabel, pada taraf

signifikansi α = 0,05 sedangkan

persamaan regresi dikatakan linier

apabila nilai Fhitung lebih kecil dari

nilai Ftabel. Berdasarkan uji dengan

menggunakan analisis varians

(ANAVA) diperoleh pada Tabel 4.

Tabel 4. ANAVA untuk Uji Signifikansi dan Regresi Linier Sederhana

Variabel Budaya Organisasi dan Kinerja Guru.

Sumber

Varian dk JK RJK Fhitung

Ftabel

Kesimpulan α=

0,01

α =

0,05

Total (T) 157 2947968 18776,87

Regresi (a) 1 2917488 2917488

Regresi (b|a) 1 9207,94 9207,94 67,09** 6,80 3,90

Sangat

Signifikan Sisa (S) 155 21272,14 137,24

Tuna Cocok 50 8692,82 173,86 1,45ns 1,73 1,47 Linier

Galat (G) 105 12579,32 119,80

Berdasarkan hasil uji

signifikansi di atas, ditemukan bahwa

harga Fhitung sebesar 67,09 sedangkan

Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk

penyebut = 155 pada taraf

signifikansi α = 0,01 adalah 6,80 dan

pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah

3,90. Dengan demikian harga Fhitung >

Ftabel, hal ini menunjukkan bahwa

persamaan Ŷ = 69,98 + 0,48X1 dapat

dipergunakan sebagai acuan untuk

memprediksi Kinerja Guru melalui

Budaya Organisasi.

Persamaan regresi tersebut

menunjukkan bahwa setiap kenaikan

satu skor Budaya Organisasi akan

menyebabkan kenaikan 0,48 skor

Kinerja Guru pada konstanta 69,98

seperti pada grafik berikut:

Gambar 4. Diagram Pencar Hubungan

antara Budaya Organisasi dengan

Kinerja Guru

Kekuatan hubungan antara

variabel Budaya Organisasi dengan

Kinerja Guru ditunjukkan oleh

koefisien korelasi ry.1 = 0,549 dengan

koefisien determinasi ry.12 = 0,302.

Hal ini berarti bahwa Budaya

Organisasi memberi kontribusi

sebesar 30,2% terhadap Kinerja Guru,

sedangkan 69,8% Kinerja Guru

dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk

menguji signifikansi hubungan positif

antara Budaya Organisasi dengan

Kinerja Guru diperlukan uji

Page 6: Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... · Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... Komunikasi, yang dijadikan ... menyatakan adanya pengaruh budaya

6 signifikansi koefisien korelasi, yaitu

uji t. Jika thitung > ttabel, maka koefisien

korelasi dinyatakan signifikan.

Berdasarkan hasil perhitungan

diperoleh thitung = 8,19 sedangkan ttabel

= 1,97 pada taraf signifikansi α = 0,05

dengan dk = 155. Karena thitung >

ttabel, maka koefisien korelasi antara

Budaya Organisasi dengan Kinerja

Guru dinyatakan sangat signifikan.

Hasil uji signifikansi korelasi Budaya

Organisasi dengan Kinerja Guru

disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji Signifikansi

Korelasi Budaya Organisasi dengan

Kinerja Guru

Koefisien

Korelasi

ry.1 N thitung

ttabel

Kesimpulan α =

0,01

α =

0,05

0,549 157 8,19 2,61 1,97 Sangat

Signifikan

Persyaratan uji taraf signifikansi: thitung > ttabel

Analisis Hubungan Antara

Kepuasan Kerja (X2) dengan

Kinerja Guru (Y)

Analisis regresi linier sederhana

antara variabel Kepuasan Kerja dan

Kepuasan Kerja menghasilkan

persamaan garis Ŷ=47,86 + 0,64X2.

Uji signifikansi dan linieritas

terhadap persamaan regresi dilakukan

dengan menggunakan uji F.

Berdasarkan uji dengan menggunakan

analisis varians (ANAVA) diperoleh

hasil pada Tabel 6.

Tabel 6. ANAVA untuk Uji Signifikansi dan Regresi Linier Sederhana

Variabel Kepuasan Kerja dan Kinerja Guru.

Sumber

Varian dk JK RJK Fhitung

Ftabel

Kesimpulan α =

0,01

α =

0,05 Total (T) 157 2947968 18776,87

Regresi (a) 1 2917488 2917488

Regresi (b|a) 1 7012,04 7012,04 46,31** 6,80 3,90

Sangat

signifikan Sisa (S) 155 23468,04 151,41

Tuna Cocok 45 7176,61 159,48 1,08ns 1,74 1,48 Linier

Galat (G) 110 16291,43 148,10

Berdasarkan hasil uji

signifikansi, ditemukan bahwa harga

Fhitung sebesar 46,31 sedangkan Ftabel

dengan dk pembilang = 1 dan dk

penyebut = 155 pada taraf

signifikansi α = 0,01 adalah 6,80 dan

pada taraf signifikansi α = 0,05 adalah

3,90. Dengan demikian harga Fhitung >

Ftabel, hal ini menunjukkan bahwa Ŷ =

47,86 + 0,64X2 dapat dipergunakan

sebagai acuan untuk memprediksi

Kinerja Guru melalui Kepuasan

Kerja .

Pengujian linieritas regresi

mendapatkan hasil Fhitung = 1,08 yang

lebih kecil dari Ftabel(0,05)(45,110) = 1,48.

Dengan demikian, dapat dikatakan

bahwa persamaan regresi Ŷ = 47,86 +

0,64X2 adalah linier. Persamaan

regresi tersebut menunjukkan bahwa

setiap kenaikan satu unit skor

Kepuasan Kerja akan menyebabkan

kenaikan 0,64 unit skor Kinerja Guru

pada konstanta 47,64 seperti pada

grafik berikut.

Page 7: Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... · Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... Komunikasi, yang dijadikan ... menyatakan adanya pengaruh budaya

7

Gambar 5. Diagram Pencar

Hubungan antara Kinerja Guru

dengan Kepuasan Kerja

Kekuatan hubungan antara

variabel Kepuasan Kerja dengan

Kinerja Guru ditunjukkan oleh

koefisien korelasi ry.2 = 0,480 dengan

koefisien determinasi r2y.2 = 0,230.

Hal ini berarti bahwa Kepuasan Kerja

memberi kontribusi sebesar 23,0%

terhadap Kinerja Guru, sedangkan

77,0% Kinerja Guru dipengaruhi

oleh faktor lain.

Berdasarkan hasil perhitungan

diperoleh thitung = 6,80 sedangkan ttabel

= 1,97 pada taraf α = 0,05. Karena

thitung > ttabel, maka koefisien korelasi

antara Kepuasan Kerja dan Kinerja

Guru sangat signifikan.

Hasil Uji Signifikansi Korelasi

Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru

dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Perhitungan Uji

Signifikansi Korelasi Variabel

Kepuasan Kerja dan Kinerja Guru

Koefisien

Korelasi

ry.2 N thitung

ttabel

Kesimpulan α =

0,01

α =

0,05

0,480 157 6,80 2,61 1,97 Sangat

Signifikan

Persyaratan uji taraf signifikansi: thitung > ttabel

Analisis Hubungan Antara Budaya

Organisasi (X1) dan Kepuasan

Kerja (X2) secara bersama-sama

dengan Kinerja Guru (Y)

Analisis regresi linier ganda

antara Budaya Organisasi dan

Kepuasan Kerja secara bersama-sama

terhadap Kinerja Guru menghasilkan

persamaan Ŷ=18,08+0,39X1+0,46 X2.

Uji signifikansi terhadap persamaan

regresi dilakukan dengan

menggunakan uji F. Berdasarkan uji

dengan analisis varians (ANAVA)

diperoleh hasil pada Tabel 8.

Tabel 8.ANAVA untuk Uji Signifikansi Regresi Ganda Budaya Organisasi

dan Kepuasan Kerja Secara Bersama-sama dengan Kinerja Guru

Sumber

Varian dk JK RJK Fhitung

Ftabel

Kesimpulan α =

0,01

α =

0,05

Total 157 30480,08

Regresi 2 12586,75 6293,38 54,16** 6,80 3,90

Sangat

Signifikan Sisa 155 17893,32 116,19

Berdasarkan hasil uji signifikansi

di atas, ditemukan bahwa harga Fhitung

sebesar 54,16 sedangkan Ftabel dengan

dk pembilang = 2 dan dk penyebut =

155 pada taraf signifikansi α = 0,1

adalah 6,80 dan taraf signifikansi α =

0,05 adalah 3,90. Dengan demikian

harga Fhitung > Ftabel, hal ini

menunjukkan bahwa Ŷ = 18,08 +

0,39X1 + 0,46X2 dapat dipergunakan

sebagai acuan untuk memprediksi

Kinerja Guru melalui Budaya

Organisasi dan Kepuasan Kerja.

Kekuatan hubungan antara

variabel Budaya Organisasi dan

Kepuasan Kerja dengan variabel

Page 8: Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... · Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... Komunikasi, yang dijadikan ... menyatakan adanya pengaruh budaya

8 Kinerja Guru ditunjukkan oleh

koefisien korelasi ry.12 = 0,643 dengan

koefisien determinasi r2y.12 = 0,413.

Hal ini berarti bahwa Budaya

Organisasi dan Kepuasan Kerja

secara bersama-sama memberi

kontribusi sebesar 41,3% terhadap

Kinerja Guru, sedangkan 58,7%

Kinerja Guru dipengaruhi oleh faktor

lain. Untuk menguji signifikansi

hubungan positif antara Budaya

Organisasi dan Kepuasan Kerja

dengan Kinerja Guru diperlukan uji

signifikansi koefisien korelasi ganda,

yaitu uji F. Jika Fhitung > Ftabel, maka

koefisien korelasi ganda dinyatakan

signifikan.

Berdasarkan hasil perhitungan

diperoleh Fhitung = 54,16 sedangkan

Ftabel(0,05)(2,155) = 3,90. Karena Fhitung

> Ftabel, maka koefisien korelasi

antara Budaya Organisasi dan

Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru

adalah sangat signifikan.

Tabel 9. Hasil Perhitungan Uji Signifikansi

Korelasi Budaya Organisasi dan Kepuasan

Kerja Secara Bersama-sama dengan

Kinerja Guru.

Koef.

ry.12 dk 1 dk 2 Fh

Ftabel

Kesimpulan α =

0,01

α =

0,05

0,643 2 155 54,16 6,80 3,90 Sangat

Signifikan

Persyaratan uji taraf signifikansi: Fhitung > Ftabel

Uji Korelasi Parsial Analisis korelasi parsial ini

dilakukan untuk melihat hubungan

salah satu variabel bebas dengan

variabel terikat dalam kondisi

variabel bebas lainnya dikontrol

(tetap). Berdasarkan hasil

perhitungan, diperoleh nilai korelasi

parsial antara Budaya Organisasi

dengan Kinerja Guru, jika Kepuasan

Kerja dikendalikan sebesar ry1.2 =

0,487.

Untuk menguji signifikansi

koefisien korelasi parsial dengan

variabel Kepuasan Kerja sebagai

kontrol didapat nilai thitung sebesar

6,93 sedangkan nilai ttabel = 1,97.

Nilai thitung yang lebih besar dari

ttabel menunjukkan bahwa hubungan

antara Budaya Organisasi dengan

Kinerja Guru, dimana nilai Kepuasan

Kerja dikontrol adalah signifikan. Ini

berarti hubungan antara Budaya

Organisasi dengan Kinerja Guru tidak

dipengaruhi secara signifikan oleh

variabel Kepuasan Kerja.

Perhitungan korelasi parsial

antara Kepuasan Kerja dengan

Kinerja Guru jika Budaya Organisasi

dikendalikan menghasilkan nilai ry2.1

= 0,399. Perhitungan nilai thitung

yang lebih besar dari ttabel

menunjukkan bahwa hubungan antara

Kepuasan Kerja dengan Kinerja

Guru, dimana nilai Budaya Organisasi

dikontrol signifikan, berarti variabel

Kepuasan Kerja dan variabel Kinerja

Guru tidak dipengaruhi secara

signifikan oleh variabel Budaya

Organisasi. Hasil perhitungan uji

signifikansi korelasi parsial dapat

dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Hasil Perhitungan Uji

Signifikansi Korelasi Parsial

Variabel

control rparsial thitung

ttabel

Kesimpulan α =

0,01

α =

0,05

X2 0,487 6,93 2,61 1,97 Sangat

signifikan

X1 0,399 5,39 2,61 1,97 Sangat

signifikan

Persyaratan uji taraf signifikansi: thitung > ttabel

Berdasar tabel di atas, terlihat

bahwa kekuatan hubungan Budaya

Organisasi dengan Kinerja Guru lebih

tinggi dibanding hubungan antara

Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru.

Page 9: Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... · Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... Komunikasi, yang dijadikan ... menyatakan adanya pengaruh budaya

9

Dengan demikian, pada

penelitian ini Budaya Organisasi

merupakan variabel utama yang

memberikan kontribusi terbesar

terhadap Kinerja Guru, sedangkan

Kepuasan Kerja hanya memberikan

sedikit kontribusi terhadap Kinerja

Guru.

PEMBAHASAN

Hubungan antara Budaya

Organisasi (X1) dengan Kinerja

Guru (Y)

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat hubungan positif

antara Budaya Organisasi dengan

Kinerja Guru. Hal ini ditunjukkan

oleh koefisien korelasi (ry.1) sebesar

0,549 yang dinyatakan sangat

signifikan. Kontribusi Budaya

Organisasi terhadap Kinerja Guru

sebesar 30,2% yang dinyatakan

dengan nilai koefisien determinasi

(r2y.1) sebesar 0,302. Koefisien

korelasi parsial Budaya Organisasi

(dengan variabel Kepuasan Kerja

dikendalikan) adalah sebesar 0,487

yang dinyatakan sangat signifikan.

Berdasarkan persamaan regresi

linier sederhana Ŷ = 69,98 + 0,48X1,

diprediksi bahwa setiap kenaikan satu

unit skor Budaya Organisasi akan

menyebabkan kenaikan 0,48 skor

Kinerja Guru pada konstanta 69,98.

Hasil penelitian ini menyimpulkan

bahwa Budaya Organisasi yang

dimiliki memberikan kontribusi

positif yang berpengaruh nyata

terhadap Kepuasan Kerja.

Pada hakikatnya budaya

Organisasi adalah pola asumsi dasar

dan sistem makna bersama yang

mendasari pemahaman dari sistem

nilai, norma dan keyakinan bersama.

Budaya Organisasi dalam penelitian ini Indikator–indikator system dari

budaya Organisasi adalah a) pola

perilaku nyata, b) norma norma c)

nilai-nilai, d) identitas, e) keyakinan

bersama, f) hubungan antar anggota.

Indikator ini menjadi tolak ukur

tinggi rendahnya Budaya Organisasi

dalam meningkatkan Kinerja Guru.

Luthans (2011:72), menyatakan

budaya Organisasi adalah pemahaman

terhadap nilai-nilai dan norma-norma

yang penting dalam Organisasi, yang

mengarahkan perilaku anggota

Organisasi. Budaya Organisasi

memiliki sejumlah karakteristik

penting diantaranya adalah:

a. Aturan perilaku yang diamati,

ketika anggota Organisasi

berinteraksi satu sama lain, mereka

menggunakan bahasa, istilah, dan

ritual umum yang berkaitan

dengan rasa hormat dan cara

berperilaku.

b. Norma, adalah standar perilaku,

mencakup pedoman mengenai

kuantitas pekerjaan yang

dilakukan.

c. Nilai dominan, Organisasi

mendukung dan berharap peserta

membagikan nilai-nilai utama.

Contohnya adalah kualitas produk

tinggi, sedikit absen, dan efisiensi

tinggi.

d. Filosofi, terdapat kebijakan yang

membentuk kepercayaan

Organisasi mengenai bagaimana

Guru dan atau pelanggan

diperlakukan.

e. Aturan, terdapat pedoman ketat

berkaitan dengan pencapaian perusahaan. Pendatang baru harus

mempelajari teknik dan prosedur

yang ada agar diterima sebagai

anggota kelompok yang

berkembang.

Page 10: Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... · Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... Komunikasi, yang dijadikan ... menyatakan adanya pengaruh budaya

10 f. Iklim Organisasi, merupakan

keseluruhan”perasaan” yang

disampaikan dengan pengaturan

baru yang bersifat fisik, cara

berinteraksi, dan cara anggota

Organisasi berhubungan dengan

pelanggan dan individu dari luar.

Dengan demikian temuan fakta

dan data dalam analisis penelitian ini

semakin mendukung temuan-temuan

terdahulu mengenai adanya hubungan

yang kuat antara Budaya Organisasi

terhadap Kinerja Guru baik secara

langsung ataupun tidak langsung.

Berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan diatas, maka dapat

diindikasikan bahwa salah satu upaya

untuk meningkatkan Kinerja Guru

adalah dengan meningkatkan Budaya

Organisasinya.

Hubungan Antara Kepuasan Kerja

(X2) dengan Kinerja Guru (Y)

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat hubungan positif

antara Kepuasan Kerja dengan

Kinerja Guru. Hal ini ditunjukkan

oleh koefisien korelasi (ry.2) sebesar

0,480 yang dinyatakan signifikan.

Kontribusi Kepuasan Kerja terhadap

Kinerja Guru sebesar 23,0% pada

taraf α= 0,05. Pola hubungan antara variabel

Kepuasan Kerja dengan variabel

Kinerja Guru dinyatakan dengan

persamaan regresi linier sederhana

Ŷ= 47,86+ 0,64X2, diprediksi bahwa

setiap kenaikan satu skor Kepuasan

Kerja akan menyebabkan kenaikan

0,64 skor Kinerja Guru pada

konstanta 47,86. Terdapatnya

hubungan yang positif antara

Kepuasan Kerja dengan Kinerja Guru

menunjukkan bahwa peran Kepuasan

Kerja akan sangat membantu

tercapainya Kinerja Guru.

Kepuasan kerja adalah kondisi

emosional Guru yang meliputi, sikap,

perasaan dan persepsi Guru puas atau

tidak puas terhadap lingkungan

pekerjaan. Dengan indikator: a)

imbalan, b) atasan, c) rekan sekerja,

d) pekerjaan yang dihadapi, e)

lingkungan kerja.

Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Syarifah Wahidah Assegaf

(2014) berkaitan dengan pengaruh

budaya Organisasi dan kepuasan kerja

terhadap kinerja karyawan PT. Bank

Tabungan Negara (Persero) TBK

Cabang Makasar menyatakan adanya

hubungan positif antara budaya

Organisasi dan kepuasan kerja

terhadap kinerja Karyawan. Dari

penelitian ini diperoleh nilai R Square

sebesar 0,463, yang artinya bahwa

46,3% variasi program kepuasan kerja

dijelaskan oleh variasi dalam variabel

budaya organsasi dan kepuasan kerja,

sisanya sebesar 53,7% dipengaruhi

oleh variabel lain di luar penelitian

ini.

Dengan demikian temuan fakta

dan data dalam analisis penelitian ini

semakin mendukung temuan-temuan

terdahulu mengenai adanya hubungan

yang kuat antara Kepuasan Kerja

terhadap Kinerja Guru baik secara

langsung ataupun tidak langsung.

Hubungan Antara Budaya

Organisasi (X1) dan Kepuasan

Kerja (X2) secara Bersama-sama

dengan Kinerja Guru (Y)

Model hubungan antara Budaya

Organisasi dan Kepuasan Kerja

secara bersama-sama dengan Kinerja

Guru dapat dinyatakan dalam

persamaan regresi linier ganda Ŷ =

18,08 + 0,39X1 + 0,46X2, artinya

apabila Budaya Organisasi (X1) dan

nilai Kepuasan Kerja (X2) meningkat

sebesar 1 skor, maka nilai Kinerja

Guru (Y) akan meningkat sebesar

Page 11: Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... · Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... Komunikasi, yang dijadikan ... menyatakan adanya pengaruh budaya

11 0,39 skor dan 0,46 skor pada arah

yang sama dengan konstanta 18,08.

Persamaan linier regresi ganda Ŷ =

18,08 + 0,39X1 + 0,46 X2 dapat

digunakan untuk memprediksi skor

Kinerja Guru apabila skor Budaya

Organisasi dan skor Kepuasan Kerja

diketahui. Hal ini ditunjukkan oleh

koefisien korelasi (ry.12) sebesar 0,643

yang dinyatakan sangat signifikan

setelah diuji dengan uji F. kontribusi

Budaya Organisasi dan Kepuasan

Kerja secara bersama-sama terhadap

Kinerja Guru sebesar 41,3% yang

dinyatakan dengan nilai koefisien

determinasi (r2y.12) sebesar 0,413.

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa terdapat hubungan positif

antara Budaya Organisasi dan

Kepuasan Kerja secara bersama-

sama dengan Kinerja Guru, artinya

makin efektif Budaya Organisasi dan

makin kuat Kepuasan Kerja secara

bersama-sama, maka makin tinggi

Kinerja Guru.

Hasil Penelitian yang dilakukan

oleh Dwi Eka Novianty (2014:92)

berkaitan Pengaruh budaya

Organisasi dan kepuasan kerja

terhadap kinerja Guru Dinas

Pendapatan Daerah Kota Palembang.

Hasil penelitian Kinerja Guru secara

simultan dipengaruhi oleh budaya

Organisasi dan kepuasan kerja

sebesar 85,20% dan sisanya 14,80%

dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak diteliti.

Dengan demikian temuan fakta

dan data dalam analisis penelitian ini

semakin mendukung temuan-temuan

terdahulu bahwa Budaya Organisasi

dan Kepuasan Kerja memberikan

kontribusi positif yang berpengaruh

nyata terhadap Kinerja Guru.

SIMPULAN

Berdasarkan data empirik

mengenai hubungan antara budaya

Organisasi dan kepuasan kerja dengan

kinerja guru SD di Kecamatan Tanah

Sareal Kota Bogor, diperoleh

kesimpulan sebagai berikut: (1)

Terdapat hubungan positif dan sangat

signifikan antara Budaya Organisasi

dan kinerja guru SD, dengan

koefesien korelasi (ry.1) sebesar 0,549

pada tingkat hubungan sedang, dan

didukung dengan persamaan regresi

linear sederhana Ŷ= 69,98 + 0,48X1.

Nilai koefesien determinasi (r2y.1)

sebesar 0,302 menunjukan kontribusi

budaya Organisasi terhadap kinerja

guru SD di Kecamatan Tanah Sareal

sebesar 30,2%. (2) Terdapat

hubungan positif yang sangat

signifikan antara kepuasan kerja dan

kinerja guru SD di Kecamatan Tanah

Sareal, dengan koefesien korelasi

(ry.2) sebesar 0,480 pada tingkat

hubungan sedang, dan didukung

dengan persamaan regresi linear

sederhana Ŷ= 47,86 + 0,64X2. Nilai

koefisien determinasi (r2y.2) sebesar

0,230 menunjukan kontribusi atau

sumbangan kepuasan kerja terhadap

kinerja guru SD di Kecamatan Tanah

Sareal sebesar 23,0%. (3) Terdapat

hubungan positif yang signifikan

antara budaya Organisasi dan

kepuasan kerja secara bersama-sama

dengan kinerja guru SD di Kecamatan

Tanah Sareal, dengan koefesien

korelasi (ry.12) sebesar 0,643 pada

tingkat hubungan sedang, dan

didukung dengan persamaan regresi

linear sederhana Ŷ= 18,08 + 0,39X1 +

0,46X2. Nilai koefesien determinasi

(r2y.12) sebesar 0,413 menunjukan

kontribusi atau sumbangan budaya

Organisasi dan kepuasan kerja secara

bersama-sama terhadap kinerja guru

di Kecamatan Tanah Sareal sebesar

41,3 %.

Page 12: Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... · Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... Komunikasi, yang dijadikan ... menyatakan adanya pengaruh budaya

12

Berdasarkan hasil penelitian ini,

dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan positif antara budaya

Organisasi dan kepuasan kerja dengan

kinerja guru SD di Kecamatan Tanah

Sareal Kota Bogor.

SARAN

Untuk Peningkatan Kinerja

guru SD di Kecamatan Tanah Sareal

disarankan untuk: a). Mengevaluasi

pelaksanaan program yang telah

disusun dan mengkoordinasikan tugas

dan tanggung jawabnya, b)

Meningkatkan kontribusi/peranserta

guru dengan menciptakan kegiatan-

kegiatan yang mengedepankan

integritas dan kebersamaan diantara

guru. Kegiatan ini dapat berbentuk

pertemuan secara berkala dengan

semua warga sekolah atau pengajian

bersama, c). Memberi keleluasaan

dan kepercayaan kepada guru dalam

peningkatan kompetensinya dengan

mengikuti lomba guru berprestasi

atau lomba lainnya, d). Menerapkan

pengembangan pembelajaran berbasis

iptek untuk memudahkan pemberian

informasi kepada peserta didik, e)

Meningkatkan standar hasil, setiap

anggota diberikan standar hasil yang

diharapkan dari pekerjaan yang

diberikan, apabila belum untuk

diberikan perbaikan sehingga dapat

memenuhi sesuai standar kurikulum

yang berlaku, f). Memberikan

motivasi kepada guru dengan reward

dan kesejahteraan dalam rangka

pencapaian mutu pendidikan, serta

rasa aman dan nyaman terhadap

aktivitas kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Colquitt Jason A., Jeffery A. Lepine dan

Michael J. Wesson, Organizational

Behavior: Improving Performance and

Commitment In The Workplace, New

York, McGraw-Hill/Irwin, 2009

-----------------------.Organizational Behavior.

New York: McGraw-Hill, 2011

Darti Suharti, Hubungan Antara Budaya

Organisasi dan Kepemimpinan Dengan

Kinerja Guru Dinas Kelautan dan

Perikanan Ka. Pandeglang, Bogor:

Thesis Program Pascasarjana

Universitas Pakuan, 2013

Dwi Eka Novianty “Pengaruh budaya

Organisasi dan kepuasan kerja terhadap

kinerja karyawan Dinas Pendapatan

Daerah Kota Palembang” Karya Ilmiah

Dosen UNIVERSITAS IBA.FAK.

EKONOMI, 2014.

Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya

Manusia, Kencana, Jakarta, 2010

Gibson, J.L., J.M. Ivancevich, J.H. Donnelly,

Jr., and R. Konopaske. Organization:

Behavior, Structure and Processes. New

York: McGraw-Hill, 2006, pp. 108-109

Handoko, T. Hani, Manajemen Personalia

dan sumberdaya Manusia, Yogyakarta,

BPFE, 2001.

Hollenbeck, John R. and John A. Wagner III

Organizational Behavior, New York,

Routledge, 2005

Ivancevich, John M., Robert Konopaske,

Micheal T. Matteson, Organisasi

Behavior and Management eighth

Edition, Singapore, McGrawHill, 2008

Luthans, Fred, Organizational Behavior, An

Evidence-Based Approach, Twelfth

Edition, The McGraw Hill, New York,

2011

Page 13: Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... · Hubungan antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja ... Komunikasi, yang dijadikan ... menyatakan adanya pengaruh budaya

13 Mangkunegara, Anwar Prabu, Evaluasi

Kinerja SDM, Rafika Aditama,

Bandung, 2012

------------------------------------, Perilaku dan

Budaya Organisasi, Bandung: Rafika

Aditama, 2005

Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen

Sumber Daya Manusia, Grasindo,

Jakarta, 2009

M. Iqbal Hasan. Pokok-Pokok Materi

Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara, 2010

Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi,

Kepemimpinan dan Perilaku

Organisasi, Jakarta, Raja Grafindo

Persada, 2009

Sabine Sonnentag and Michael Frese.

“Performance Concepts and

Performance Theory”. In S. Sonnentag

(Ed.). Psychological Management of

Individual Performance.

Sambas Ali Muhidin dan Maman

Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi

dan Jalur dalam penelitian. (Bandung:

Pustaka Setia, 2007) p.227

Schermerhorn, Management, Eighth Edition,

New York: McGraw-Hill, 2005

Sedarmayanti, Manajemen Sumberdaya

Manusia, reformasi Birokrasi dan

Manajemen Guru Negeri Sipil

(Bandung: Refika Aditama, 2013)

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian.

Bandung: Alfabeta, 2011.

Syarifah Wahidah Assegaf” Pengaruh

Budaya Organisasi dan Kepuasan Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.

Bank Tabungan Negara Persero (Tbk)

Cabang Makassar http://repository.

unhas.ac.id/handle/123456789/8581,

2014.

Wibowo, Manajemen Kinerja, Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 2008

Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya

Manusia, Teori, Aplikasi dan

Penelitian. Jakarta: Salemba Empat,

2009

Yaslis Ilyas, Kinerja Teori, Penilaian dan

Penelitian, Depok: Pusat Kajian

Ekonomi Kesehatan FKMUI, 2002.