Upload
smk-baitul-makmur
View
75
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fgra
Citation preview
RESUMETEKNIK INSTRUMENTASI
ERNIOTOMY HERNIORAPHY (HTHR)PADA PX DENGAN DIAGNOSA HIL D
DI OK 13 (DIGESTIVE)
Oleh : Dian Susanto
INSTALASI BEDAH SENTRALRSSA MALANG
Tahun 2016
`RESUME TEHNIK INSTRUMENTASI HTHR
Di OK 13 (Digestive) RS dr. Saiful Anwar Malang
Pada Px Dengan Diagnosa HIL D/S
A. DEFINISI
Hernia adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dan tempatnya yang normal
melalui sebuah defek konsenital atau yang didapat. (Long, 1996:246).
Hernioraphy adalah operasi hernia yang terdiri dari operasi herniotomi dan hernioplasty.
Herniotomi adalah tindakan membuka kantong hernia, memasukkan kembali isi kantong hernia
ke rongga abdoment, serta mengikat dan memotong kantong hernia. Sedangkan hernioplasty
adalah tindakan memperkuat daerah defek, misalnya pada hernia inguinalis, tindakannya
memperkuat cincin inguinalis internal dan memperkuat didnding posterior kanal inguinalis.
B. INDIKASI
Hernia inguinalis lateralis/ medialis/ inkarserata
Hernia skrontalis
Hernia umbilikalis
Hernia pada anak-anak
Hernia femoralis/ inkarserata
C. TUJUAN
1. Mengatur alat secara sistermatis di meja instrumen
2. Memperlancar handling instrumen
3. Mempertahankan kesterilan alat instrumen
D. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
2. Kondisi lokasi operasi
3. Kondisi fisik & psikis
4. Kelengkapan instrumen
E. PERSIAPAN PASIEN
1. Persetujuan operasi
2. Alat-alat dan obat-obatan
3. Puasa
4. Lavement (k/p)
5. Skerent
F. PERSIAPAN TEMPAT DAN ALAT
A. Persiapan kamar operasi:
- Meja operasi - Mesin couter dan handle diatermi
- Lampu operasi - Mesin suction
- Mesin anestesi - Standart infus
- Screen anestesi (buh) - Arm board
- Meja instrumen - Tempat sampah
- Meja mayo
B. Persiapan alat steril di meja mayo:
Hand vat mess no.3 : 1 buah
Towel /Doek klem : 5 buah
Desinfeksi klem/ sponge holding forcep : 1 buah
Pinset anatomis : 2 buah
Pinset chirurgis : 2 buah
Surgical schissors (gunting mayo) : 1 buah
Gunting Metzembaum : 1 buah
Gunting benang (suture schissor) : 1 buah
Mosquito : 1 buah
Pean bengkok : 4 buah
Pean Manis : 1 buah
Kocher : 4 buah
Nald foeder : 2 buah
Langenback : 2 buah
Canule suction : 1 buah
Chruk sonde : 1 buah
C. Alat di meja instrument :
Duk besar : 2 buah
Duk sedang : 2 buah
Duk kecil : 4 buah
Gown (baju operasi) : 5 buah
Towel/ handuk : 5 buah
Bengkok / kidney trays : 2 buah
Cucing betadine kecil : 1 buah
Cucing sedang untuk NS : 1 buah
Round bowls (kom besar) : 2 buah
Selang suction : 1 buah
Kabel couter monopolar cutting/coagulation : 1/1 buah
G. BAHAN HABIS PAKAI
Handscoen sesuai ukuran : sesuai kebutuhan
Paragon mess no.10 dan 22 : 1/1 buah
NS 0,9% : 500 cc
Povidone iodine 10% : 100 cc
Kassa / still deppers : 2 bendel
Plain no. 2-0 : 1 buah
Vicryl no. 2-0 : 1 buah
Premelene no. 3-0 : 1 buah
Monosyn no.3-0 : 1 buah
Sufratule : 1 buah
Polipropelene mesh : 1 buah
Kateter no.16 : 1 buah
Urobag : 1 buah
Underpad steril/on : 1/1 buah
Hipavix 15 x 20 cm : 1 buah
H. PROCEDUR
1. Pasien datang ke. OK dan dilakukan sign in yang meliputi :
Identitas pasien
Apakah pasien sudah tahu dengan tindakan yang akan dilakukan
Persetujuan tindakan
Penandaan area operasi
Riwayat alergi
Pada perawat anestesi ditanyakan tentang :
Persiapan mesin dan obat anastesi
Fungsi pulse oksimetri
Faktor penyulit
Resiko pendarahan dan penanganannya
2. Perawat mengatur posisi pasien supinasi setelah di lakukan anestesi SAB. Pasang underpad on,
diatermi di bawah kaki pasien.
3. Pasang cateter no 16.
4. Instrument melakukan surgical scrubing, gowning dan gloving
5. Memakaikan gown dan glove pada operator dan asisten
6. Perawat sirkuler (onloop) melakukan surgical srubbing dgn hibiscrub pada area operasi, lalu
instrumen nurse memberikan duk kecil steril di atas untuk mengeringkan.
7. Berikan asisten desinfeksi klem, cucing berisi deppers dan povidone iodine 10% untuk
mendesinfeksi area operasi lalu duk kecil d bawah skrotum pasien.
8. Lakukan drapping dengan menberikan:
Duk besar (2) untuk bagian atas-bawah
Duk panjang (2) untuk kanan-kiri dan fiksasi dengan towel/duk klem (4)
Tambahkan duk kecil di bagian bawah
9. Dekatkan meja mayo, instrument, 2 kom. Lalu pasang kabel couter dan selang suction fiksasi
dengan kassa dan duk klem (1).
10. Time out briefing
11. Berikan kassa basah lalu kering untuk membersihkan area dari sisa povidone iodine. Lalu
berikan pinset chirurrrgis untuk marking
12. Memberikan handvadmess no.3 + mess no 10 dengan pinset chirurgis untuk insisi pada operator
dan mosquito (1) dan kassa kering pada asisten. Perdalam dengan couter fat hingga vacia.
13. Untuk memperjelas lapang pandang operasi berikan langen beck, setelah terlihat facia berikan
hand vat mess no.3 kemudian di pegang dengan kocher lurus (2) pada dua sisi insisi dan
diperdalam dengan couter
14. Setelah fasia diperlebar ditemukan muklus kemudian di split dengan still depers basah yg di
fiksasi pada koker lurus (1) dan double langenback untuk memperlebar area operasi.
15. Berikan pinset anatomis (2) untuk mencari vesikuli/ kantung hernia dan preperitonial fat
16. Setelah kantong ditemukan dipisahkan antara kantong proksimal dan distal, dengan memberikan
beberapa kocher dan metzembaum shissors untuk membuka kantung hernia.
17. Berikan pinset anatomi untuk memisahkan kantung proksimal sampai tampak preperitoneal.
18. Operator melakukan pengangkatan kocker- pean serta melakukan penjahitan. Berikan nald voder
dengan vicryl 2.0 untuk melakukan tegle pada kantung proksimal. Lalu potong sisa kantung
dengan couter
19. Ujung kantong distal dilakukan koagulasi dengan couter (marsupialisasi)
20. Operator mengidentifikasi funiculus spermatikus. Setelah ditemukan berikan kassa basah untuk
teugel dan fiksasi dengan koker bengkok (1)
21. Beri polipropelene mesh yang telah digunting hingga ke tengah dan ditempatkan dibawah
funikulus spermatikus. Ujung mesh disilangkan ke atas funikulus, kemudian jahit dengan vicryl
2.0 . sepanjang tepi bawah mesh dijahit mulai dari tuberkulum pubikum, ligamentum lakunare,
ligamentum inguinalis. Tepi medial mesh dijahit ke sarung rektus. Tepi superior dijahit ke
muskulus obliqus internus dengan jahitan satu satu.
22. Kassa dilepas kemudian masukkan lagi funiculus spermatikus
23. Inventarisasi alat dan kassa
24. Sign out.
25. Setelah itu kembalikan otot kembali seperti semula dan lakukan penjahitan pada vacia dengan
dobel kocker untuk menjepit facia. Bantu perlebar lapang pandang operator dengan langenback,
kemudia hecting set (pincet chirugis, nald voder, vicryl 2.0). kemudia fat
26. Jahit kulit secara subcutis dengan monosyn 3.0. Luka operasi dibersihkan dengan kasa basah dan
dikeringkan dengan kasa kering lalu lakukan wound dressing dengan supratule dan ditutup
dengan kasa dan hipafix
27. Operasi selesai, rapikan pasien dan alat instrument
28. Inventarisasi alat dan bahan habis pakai pada lembar depo kemudian mencuci dan menata alat
pada instrument set untuk di sterilkan.
Mengetahui
Pembimbing OK 13
( _________________ )
DAFTAR PUSTAKA
— Budi.2010. Asuhan Keperawatan pada Penyakit Hernia .Disitasi dari
http://www.mediakeperawatan.com/?id=budixtbn.
— Holdstok, G. 1991. Atlas Bantu Gastroenterologi dan Penyakit Hati. Jakarta: Hipokrates