13
BAB I JARINGAN DASAR Semua mahluk hidup terdiri atas unit yang disebut “sel”. Jelasnya sel merupakan unit struktural terkecil yang melaksanakan proses yang berkaitan dengan kehidupan, misalnya mampu mengambil nutrisi, tumbuh dan berkembangbiak, bereaksi terhadap rangsangan, dan sebagainya. Awal kehidupan mammalia bertitik tolak dari “embrio” berbentuk sel telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa yang disebut zigot. Zigot segera berkembang melalui serangkaian pembelahan pola mitosis, sesuai dengan tahap perkembangan embrio yang disebut „embriogenesis‟. Selanjutnya embrio menumbuhkan kelompok sel khusus yang berbeda satu dengan lain. Kelompok sel khusus embrio, dalam proses membentuk jaringan, terlepas satu dari yang lain dengan terbentuknya bahan antar sel. Proses pembentukan jarinan dalam embriologi disebut „histogenesis‟ yang mendasari pembentukan oragn-organ tubuh (organogenesis). Jadi jaringan adalah kumpulan dari sel-sel tubuh dengan bahan antar sel yang dihasikannya. Sel-sel tubuh tersebut tidak harus sama, sedangkan bahan antar sel yang dihasilkan berupa bahan dasar (matriks) dan serabut. Jaringan dasar adalah jaringan yang mendasari terbentuknya organ tubuh yang fungsional. Histologi

Histologi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah histologi

Citation preview

Page 1: Histologi

BAB I

JARINGAN DASAR

Semua mahluk hidup terdiri atas unit yang disebut “sel”. Jelasnya sel

merupakan unit struktural terkecil yang melaksanakan proses yang berkaitan

dengan kehidupan, misalnya mampu mengambil nutrisi, tumbuh dan

berkembangbiak, bereaksi terhadap rangsangan, dan sebagainya. Awal kehidupan

mammalia bertitik tolak dari “embrio” berbentuk sel telur yang telah dibuahi oleh

spermatozoa yang disebut zigot. Zigot segera berkembang melalui serangkaian

pembelahan pola mitosis, sesuai dengan tahap perkembangan embrio yang disebut

„embriogenesis‟.

Selanjutnya embrio menumbuhkan kelompok sel khusus yang berbeda

satu dengan lain. Kelompok sel khusus embrio, dalam proses membentuk

jaringan, terlepas satu dari yang lain dengan terbentuknya bahan antar sel. Proses

pembentukan jarinan dalam embriologi disebut „histogenesis‟ yang mendasari

pembentukan oragn-organ tubuh (organogenesis). Jadi jaringan adalah kumpulan

dari sel-sel tubuh dengan bahan antar sel yang dihasikannya. Sel-sel tubuh

tersebut tidak harus sama, sedangkan bahan antar sel yang dihasilkan berupa

bahan dasar (matriks) dan serabut.

Jaringan dasar adalah jaringan yang mendasari terbentuknya organ tubuh

yang fungsional. Histologi (histos = jaringan; logos = ilmu) mempelajari struktur

jaringan tubuh hewan. Pengertian jaringan dalam hal ini mencakup sel-sel serta

bahan antar sel yang dihasilkannya, maka pengetahuan tentang struktur serta

aktivitas sel merupakan dasar dari histologi. Dalam mempelajari histologi dikenal

empat jaringan dasar yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan

jaringan saraf.

1.1 Jaringan Epitel

Jaringan epitel terdiri dari susunan sel-sel yang letaknya berdekatan dan

disatukan oleh bahan antar sel (intercelular substance). Epitel di satu sisi

mempunyai permukaan bebas dan di sisi lain berbatasan dengan jaringan lain

Page 2: Histologi

di bawahnya. Jaringan epitel merupakan suatu lapisan yang sangat rapat

susunan sel-selnya dan biasanya membatasi tubuh dengan lingkungannya

baik sebelah luar maupun sebelah dalam seperti dinding usus, pembuluh

darah, dan lain-lain.

Ciri-ciri jaringan epitel :

1. Sel-selnya terletak berdekatan dengan susunan tertentu, memiliki daerah

pertautan yang jelas dan kuat.

2. Memiliki permukaan bebas dan sel-selnya dapat membentuk penjuluran

sitoplasma dengan tujuan tertentu.

3. Lazimnya berdiri pada membran basal (lamina basalis, membrana

proporia).

4. Jarang sekali terdapat pembuluh darah di dalamnya.

Perkembangan embrionik dari berbagai sistem organ berasal dari lapisan

lembaga ektoderm, endoderm, dan mesoderm.

A. Ektoderm

1. Kulit: epidermis, kelenjar-kelenjar kulit, rambut, bulu, kuku cakar, teracak,

tanduk cula, sisik dermal, penutup insang luar.

2. Lapisan pada mulut: email gigi, kelenjar-kelenjar pada mulut, lapisan luar

lidah, bibir, hipofisis bagian depan dan tengah

3. Sistem saraf: otak dan sistem saraf spinal, sistem saraf kranial, sistem saraf

otonom bagian medula, bagian infundibulum, dan posterior dari hipofisis.

4. Lain-lain : lensa mata, otot mata intrinsik, neuroglia, pineal, dan

parapineal, lapisan luar anus, dan kloaka (sebagian), epitel dari kelenjar

keringat, kelenjar air susu, kelenjar ludah, kelenjar air mata.

B. Endoderm

1. Saluran pencernaan makanan: faring, esofagus, lambung, usus, hati,

pankreas, lapisan sebagian besar kloaka.

2. Derivat faring: laring, trakea, paru-paru, insang dalam, telinga tengah,

saluran eustachius, tonsil, tiroid, paratiroid, timus

C. Mesoderm

1. Otot: otot lurik, otot polos, otot jantung

2. Rangka: tulang sejati, tulang rawan, jaringan ikat

Page 3: Histologi

3. Organ ekskresi: ginjal dan saluran-salurannya

4. Organ reproduksi: gonad dan saluran-salurannya, serta organ asesoris

5. Sistem sirkulasi: jantung, pembuluh darah, darah, limfa, pembuluh limf,

jaringan pembuluh darah

6. Lain-lain: dentin gigi, dermis kulit, kelenjar adrenal bagian korteks,

lapisan rongga tubuh, mesenterium dan omenta, bagian dari mata

D. Fungsi Jaringan Epitel

Beberapa fungsi jaringan epitel yaitu sebagaia berikut :

1. Sebagai alat proteksi, baik terhadap pengaruh fisis mekanis maupun kimia,

contohnya adalah kulit

2. Sebagai alat ekskresi untuk membuang sisa-sisa hasil metabolisme (air,

garam, amoniak, CO2, dan lain-lain), contohnya adalah kulit, tubulus

ginjal, alveoli.

3. Sebagai alat osmoregulasi (pengaturan tekanan osmosis cairan tubuh), dan

thermoregulasi (pengaturan suhu tubuh), contohnya adalah kulit, tubulus

ginjal.

4. Sebagai alat sekresi untuk menghasilkan enzim, atau hasil lainnya,

contohnya kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin: kelenjar keringat,

kelenjar minyak dan lain-lainnya.

5. Sebagai alat respirasi, contohnya kulit, alveoli

6. Sebagai alat absorpsi sari makanan, contohnya usus.

E. Klasifikasi Jaringan Epitel

Jaringan epitel dipelajari menurut morfologi, susunan sel serta fungsi.

A). Berdasarkan morfologi sel-sel epitel dikenal bentuk dasar yaitu :

1. Epitel pipih : sumbu selnya sejajar terhadap membran basal

2. Epitel kubus : sel-selnya berbentuk kubus, intinya bulat di tengah

3. Epitel silindris : sel-selnya berbentuk silinder, sumbu inti tegak lurus

terhadap membran basal. Intinya lonjong dan posisinya tergantung pada

fungsi serta aktivitasnya.

Page 4: Histologi

B) Berdasarkan susunan sel yang membentuk epitel dibedakan atas :

1. Epitel berlapis tunggal : dibangun oleh satu lapis sel (simplex epithelium)

2. Epitel berlapis banyak : dibangun oleh banyak lapis sel (stratified

epithelium)

Gambar 1. Macam-Macam Epitel Berdasar Bentuk Dan Susunan Selnya

1.1 EPITEL BERLAPIS TUNGGAL/SELAPIS

a) Epitel berlapis tunggal pipih (squamous simple epithelium)

Struktur : dibentuk oleh sel-sel yang berbentuk pipih. Inti pipih

lonjong dan letaknya di tengah, tepi sel bergerigi/ ada yang halus, pada

permukaan tampak hexagonal. Melapisi: alveoli, kapsula Bowman, lapisan

dalam labirin dan selaput tympanum. Disebut endotelium jika melapisi

jantung, pembuluh darah, pembuluh limfa, dan membentuk kapiler.

Disebut mesotelium jika melapisi rongga tubuh dan visera sebagai bagian

dari membran serosa. Mempunyai peran sebagai: absorpsi, pertukaran dan

sekresi.

Page 5: Histologi

Gambar 2. Epitel Berlapis Tunggal Pipih

b). Epitel berlapis tunggal kubus (cuboid simple epithelium)

Struktur : Satu lapis, bentuk kubus, inti letaknya ditengah

Melapisi : permukaan ovarium, permukaan depan kantung lensa

mata, membentuk lapisan berpigmen pada retina, membentuk

tubulus-tubulus pada ginjal (nefron dan lainnya) dan membentuk

saluran-saluran berbagai kelenjar. Mempunyai fungsi dalam

sekresi dan absorpsi

Gambar 3. Epitel Berlapis Tunggal Kubus

Page 6: Histologi

c). Epitel berlapis tunggal silindris (sylindris/collumnar epitheli-um)

Struktur: dibangun oleh sel-sel prisma tinggi, penampang

vertikal berbentuk empat persegi panjang, dipermukaan

tampak hexagonal, inti lonjong terletak di dasar/basal sel. Sel-

sel silindris tampak membatasi lumen. Melapisi : permukaan

dalam saluran pencernaan, saluran ekskresi dari berbagai

kelenjar, dan kantung empedu. Mempunyai fungsi untuk

proteksi, lubrikasi/pelumasan, sekresi dan absorpsi.

Gambar 4. Epitel Berlapis Tunggal Silindris

1.2 EPITEL BERLAPIS BANYAK

a). Epitel berlapis banyak pipih (stratified squamous epithelium)

Struktur : lapisan permukaannya dapat mengalami penandukan atau

tidak menanduk. Secara umum tersusun atas beberapa lapis sel; lapisan

paling basal/dasar yaitu stratum silindricum, stratum spinosum, stratum

granulosum, stratum lucidum (seperti pada oesophagus). Sedangkan

untuk epidermis kulit selain lapisan-lapisan tersebut, bagian paling

permukaan dijumpai lapisan menanduk, stratum corneum. Sel-sel basal

dapat membelah mengganti sel-sel permukaan yang hilang. Melapisi

permukaan-permukaan yang sering mendapatkan pengaruh mekanik atau

Page 7: Histologi

kimiawi seperti permukaan rongga mulut, lidah, vagina. Berfungsi

sebagai pelindung.

Gambar 5. Epitel Berlapis Banyak Pipih

b). Epitel berlapis banyak kubus (stratified cuboidal epithelium)

Struktur : Dua lapis atau lebih sel bentuk kubus. Terdapat pada

saluran kelenjar keringat dewasa, saluran uretra jantan, faring dan

epiglottis. Berfungsi sebagai pelindung.

Gambar 6. Epitel Berlapis Banyak Kubus

c). Epitel berlapis banyak silindris (stratified sylindris/collumnar

epithelium)

Page 8: Histologi

Struktur : beberapa lapis sel, sel-sel kolumnar hanya pada lapisan

permukaan.

Melapisi sebagian uretra jantan, saluran ekskretoris, beberapa

kelenjar, sebagian kecil selaput mukosa anus. Mempunyai fungsi

sebagai pelindung dan sekresi.

Gambar 7. Epitel Berlapis Banyak Silindris

d). Epitel peralihan (trantitional epithelium)

Bentuk mirip epitel gepeng berlapis nonkeratin (tidak berlapis

tanduk), tapi sel-sel permukaan besar dan permukaan sel yang bebas

bentuknya cembung. Melapisi kantung kemih bagian dalam,

sebagian dari ureter dan uretra. Sel-selnya bisa bersifat elastis.

e). Epitel berlapis banyak palsu bersilia (pseudostratified)

Struktur : disebut pseudostratified karena tampaknya tersusun

atas beberapa lapisan sel, sebenarnya epitel ini dibangun oleh satu

lapisan sel saja. Hal tersebut disebabkan oleh sel-sel yang

membangun epitel tidak sama tinggi, demikian letak intinya. Tetapi

semua jenis sel pembangun, masing-masing melekat langsung pada

membran basalnya. Epitel ini dibangun oleh tiga macam sel yaitu sel

basal, sel silindris, sel gada (sel goblet) yang menghasilkan

mukus/lendir.

Melapisi saluran banyak kelenjar besar, epididimis, uretra jantan

dan saluran eustachius; bercampur dengan sel goblet pada saluran

Page 9: Histologi

pernafasan atas, saluran reproduksi jantan (sebagian). Mempunyai

fungsi untuk menggerakan lendir dan sel-sel sperma.

Gambar 8. Epitel Peralihan/Transisional

Gambar 9. Epitel Berlapis Banyak Palsu Bersilia