10
BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi dan Ciri-Ciri Tumbuhan 1. Klasifikasi Tumbuhan Kingdom : Plantae (tumbuhan) Subk ingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh ) Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga) Kelas : Liliopsida (berkeping satu/ monokotil) Sub kelas : Commelinidae Ordo : Zingiberales Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean) Genus : Alpinia Spesies : Alpinia galanga (Linn.) 2. Ciri-Ciri Lengkuas sering dipakai oleh kaum wanita sebagai penyedap makanan. Perawaan terna menahun berbatang semu, tumbuh tegak, tinggi mulai dari 1 m sampai 3 m, batang mudah tumbuh dari tunas diantara ruas rimpang yang sudah tua, rimpang berserat kuat, jika diiris berwarna putih kemerahan. Daun tunggal, letak daun berseling, pelepah daun berkumpul membentuk batang semu, ujung pelepah daun berbulu halus, panjang tangkai daun 1-1,5 cm. Helaian daun berbentuk lonjong 1

Herbal Lengkuas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Lengkuas

Citation preview

Page 1: Herbal Lengkuas

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi dan Ciri-Ciri Tumbuhan

1. Klasifikasi Tumbuhan

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu/ monokotil)

Sub kelas : Commelinidae

Ordo  : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae (suku jahe-jahean)

Genus : Alpinia

Spesies : Alpinia galanga (Linn.)

2. Ciri-Ciri

Lengkuas sering dipakai oleh kaum wanita sebagai penyedap

makanan. Perawaan terna menahun berbatang semu, tumbuh tegak, tinggi

mulai dari 1 m sampai 3 m, batang mudah tumbuh dari tunas diantara ruas

rimpang yang sudah tua, rimpang berserat kuat, jika diiris berwarna putih

kemerahan. Daun tunggal, letak daun berseling, pelepah daun berkumpul

membentuk batang semu, ujung pelepah daun berbulu halus, panjang

tangkai daun 1-1,5 cm. Helaian daun berbentuk lonjong sampai lanset,

panjang 25-47 cm dan lebar 3,5-11,5 cm, ujung runcing tidak simetris

sampai meruncing pendek, berbulu halus atau tidak berbulu, tepi helaian

rata berwarna putih transparan, permukaan atas hijau tua (buram), bagian

permukaan bawah hijau muda, pertulangan daun menyirip. Perbungaan

berupa bunga majemuk berbentuk piramida memanjang, ibu tangkai bunga

panjang dan ramping, jumlah bunga setiap cabang bawah 3-6 bunga,

cabang atas 1-2 bunga. Kelopak bunga berbentuk lonceng atau corong,

agak lebar, panjang sampai 12 mm, terdapat daun pelindung tambahan,

1

Page 2: Herbal Lengkuas

2

berbentuk lanset, tajam, tipis hampir tidak berbulu, daun pelindung

semakin keatas semakin sempit. Mahkota bunga yang masih kuncup

bagian ujungnya berwarna putih, panjang sampai 2 cm. Benang sari

berjumlah 6 buah, 5 benang sari berubah menjadi lembaran yang berwarna

dan menarik, berbentuk jorong, panjang 2,5 cm bergerigi tidak beraturan

sepanjang pinggiran, tidak berambut, di bagian bawah berwarna hijau dan

di bagian atas putih bergaris merah, 1 benang sari bersifat fertil,

membesar, kepala putik berbentuk piramida terbalik, bakal buah lonjong,

berambut halus, panjang 2-3 mm. Buah berbentuk elips ditutupi oleh

kelopak yang tidak gugur, berwarna merah anggur, berisi 4-5 biji, pipih,

panjang 5-6 mm. Rimpang umbi lengkuas selain berserat kasar juga

mempunyai aroma yang khas (Anonim, 2010).

Ada 2 jenis tumbuhan lengkuas yang dikenal yaitu varitas dengan

rimpang umbi (akar) berwarna putih dan varitas berimpang umbi merah

lengkuas berimpang umbi putih inilah yang dipakai sebagai penyedap

masakan, sedangkan lengkuas berimpang umbi merah digunakan sebagai

obat (Rukmini dan Dina E, 2011).

B. Nama Latin

1. Nama Latin

Alpinia galanga (Linn.)

2. Sinonim

Alpinia pyramidata Bl., Alpinia galanga (L.) Swartz., Alpinia galanga (L.)

Willd., Alpinia officinarum Hance, Languas galanga (L.) Merr., Languas

galanga (L.) Stunz., Languas vulgare Koenig, Maranta galanga L.,

Amomum galanga (L.) Lour, dan Amomum medium Lour.

3. Nama Asing

Chewing john (Amerika), Java galangal (Inggris), Grote galanga

(Belanda), Galanga de inde (Perancis), Puar (Malaysia), Palia (Filipina),

Padagoji (Burma), Kom deng/ Pras (Kamboja), Kha (Laos, Thailand),

Hong dou ku (Cina), Grosser galgant (Jerman) (Anonim, 2010).

Page 3: Herbal Lengkuas

3

C. Nama Daerah

Lengkueueh (Aceh), Lengkueus (Gayo), Kelawas/halawas (Batak), Lakuwe

(Nias), Lengkuas (Melayu), Lengkuweh (Minang), Lawas (Lampung), Laos

(Madura), Langkuas (Banjar), Kalawasan/ Laja/ Lahwas/ Isem (Bali),

Langkuwas (Roti), Laja/ Langkuwasa (Makasar), Aliku (Bugis), Lingkuwas

(Manado), Lingkui (Gorontalo), Lawase (Seram), Kourola (Amahai), Laawasi/

Lawasi (Alfuru), Galiasa (Halmahera), Lauwasel (Saparua), Galiasa (Ternate),

Logoase (Buru) (Anonim, 2010).

D.Lokasi dan Musim Tumbuh

Tumbuhan lengkuas berasal dari Asia tropika. Tapi sekarang tumbuhan

lengkuas tersebar luas di berbagai daerah di Asia tropis, antara lain Indonesia,

Malaysia, Filipina, Cina bagian selatan, Hongkong, India, Bangladesh, dan

Suriname. Lengkuas dapat hidup di daerah dataran rendah sampai datran tinggi,

lebih kurang 1200 meter diatas permukaan laut, curah hujan 2500-4000 mm/

tahun, suhu udara 25-29o C, kelembaban sedang, dan penyinaran tinggi. Jenis

tanah yang cocok dengan tanaman ini adalah tanah dengan tekstur lempung

berliat, lempung berpasir, lempung merah. Lengkuas tumbuh di seluruh

Indonesia, Asia Tenggara, dibawah kaki pegunungan Himalaya sebelah Timur

hingga laut Cina dan India barat daya diantara Chats dan Lautan Indonesia. Di

Jawa, lengkuas tubuh liar di hutan, semak belukar, umumnya ditanam di tempat

yang terbuka sampai tempat yang agak terlindung (Anonim, 2010).

Tanaman lengkuas biasanya hidup dengan baik pada awal musim hujan sekitar

bulan September dan Oktober. Tanaman adas umumnya tidak tahan terhadap

keadaan tanah yang banyak mengandung air atau tergenang.

E. Manfaat

1. Minyak esensial dari rimpang segar dan kering lengkuas memiliki efek

dalam kegiatan antimikroba terhadap bakteri, jamur, ragi dan parasit. telah

dilaporkan thatterpinen-4-ol, salah satu monoterpen dalam minyak atsiri

rimpang lengkuas segar, mengandung aktivitas antimikroba terhadap

Trichophyton mentagrophytes (Chandur, et al., 2010).

Page 4: Herbal Lengkuas

4

2. Hasil uji antirematik menunjukkan bahwa petroleum eter, kloroform dan

ekstrak aplikasi alkohol cukup berpengaruh pada antirematik yang

signifikan dengan menghambat pembentukan edema Pengaruh lengkuas

pada tikus yang terinduksi arthritis menunjukkan bahwa secara efektif

menghambat fase polyarthritis yang diukur dengan pembengkakan pada

tungkai kaki (Chandur, et al., 2010).

3. Lengkuas menunjukkan efek antiinflamasi, antialergi, aktivitas

antimikroba dan antikanker (Chandur, et al., 2010).

4. Sediaan topikal yang mengandung ekstrak metanol dari rimpang lengkuas

telah menunjukkan efek analgesik yang signifikan dalam test formalin dan

bermanfaat secara signifikan dalam mengurangi gejala OA (osteoarthritis)

(Chudiwal, et al., 2010).

5. Kandungan asetat acetoxychavicol (ACA) pada lengkuas bertindak untuk

mengobati gangguan imun dan inflamasi akibat gangguan yang disebabkan

oleh aktivitas berlebihan (Chudiwal, et al., 2010).

6. Pemberian bubuk rimpang pada kelinci normal, dengan dosis 4/kg

menghasilkan penurunan kadar glukosa darah yang signifikan. Namun,

bubuk rimpang tidak bisa menghasilkan efek hipoglikemik pada kelinci

yang diinduksi diabetes (Chudiwal, et al., 2010).

7. lengkuas ditemukan efektif dalam pengobatan alergi (Chudiwal, et al.,

2010).

8. Ekstrak metanol lengkuas menunjukkan aktivitas penghambatan yang

ampuh melawan virus human immunodeficiency tipe-1(HIV-1) dan

cytomegalovirus manusia (HCMV) (Chudiwal, et al., 2010).

9. Minyak esensial dari rimpang lengkuas berperan penting pada aktivitas

antibakteri. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan

metode dilusi, ekstrak etanol lengkuas menunjukkan efek penghambatan

kuat terhadap Staphylococcus aureus. Minyak atsiri pada lengkuas telah

menunjukkan aktivitas yang signifikan terhadap S. aureus, Streptococcus

suis, Erysipelothrix rhusiopathiac, P. aeruginosa, Escherichiacolicoli,

Pasteurellamultocida dan Arcanobacterium pyogenes (Chudiwal, et al.,

2010).

Page 5: Herbal Lengkuas

5

10. Lengkuas telah menunjukkan reaksi penghambatan terhadap berbagai

patogen jamur pada manusia dan menunjukkan konsentrasi penghambatan

pertumbuhan dermatofit zoonosis dan ragi seperti (Chudiwal, et al., 2010).

11. Bermanfaat sebagai antiamoeba. Ekstrak Kloroform lengkuas pada

konsentrasi 1000μg/ml telah menunjukkan inhibisi yang baik terhadap

Entamoeba histolytica (Chudiwal, et al., 2010).

12. Acetoxychavicol asetat dan acetoxyeugenol asetat, yang diisolasi dari biji

telah terbukti dapat menghambat lesi mukosa pada induksi etanol lambung

pada tikus, dan telah menunjukkan aktivitas antiulcer/ antiluka pada tikus

(Chudiwal, et al., 2010).

13. Lengkuas bertindak sebagai sumber potensial platelet-activating factor

(PAF) antagonis. Dalam trombosit kelinci, ekstrak metanol menunjukkan

efek penghambatan yang signifikan pada PAF dengan IC50 5,5 μg/ml

(Chudiwal, et al., 2010).

14. Minyak atsiri dari lengkuas memiliki efek signifikan terhadap aktivitas

antioksidan yang kuat (Chudiwal, et al., 2010).

15. Lengkuas menunjukkan efek pada aktivitas sitotoksik. Acetoxychavicol

asetat pada lengkuas telah dilaporkan sebagai antiulcer dan agen antitumor

serta inhibitor kimia yang diinduksi kanker (Chudiwal, et al., 2010).

16. Ekstrak polisakarida pada rimpang Lengkuas memiliki efek merangsang

sistem retikulo-endotel (RES) dan meningkatkan jumlah sel eksudat

peritoneal dan sel-sel limpa mencit (Chudiwal, et al., 2010).

17. Ekstrak etanol dari Lengkuas diteliti memiliki aktivitas hipolipidemik pada

tikus dengan konsentrasi ekstrak 20mg/hari untuk periode 4 minggu.

Penurunan ini disebabkan tingkat serum dan jaringan total kolesterol,

trigliserida, dan fosfolipid secara signifikan meningkatkan kadar serum

HDL pada tikus (Chudiwal, et al., 2010).

F. Kandungan Kimia

Minyak atsiri lebih kurang 1%, metil-sinamat 48%, sineol 20%-30%,

eugenol, kamfer 1%, seskuiterpen, α-pinen, galangin, resin, kaemferida,

heksabidrokadalen hidrat, kuersetin, amilum, trans-p-kumari diasetat,

Page 6: Herbal Lengkuas

6

transkoniferil diasetat, asetoksi chavikol asetat, asetoksi eugenol setat, 4-

hidroksi benzaldehida, diarilheptanoid, kariofilen oksida, kario-filenol dan 7-

hidroksi-3,5-dimetoksiflavon. Rimpang lengkuas mengandung krbohidrat,

lemak, sedikit protein, mineral, dan komponen minyak atsiri. Lengkuas juga

mengandung oleoresin yang terdiri dari komponen damar dn minyak atsiri.

Oleh karena itu, lengkuas termasuk dalam tanaman penghasil minyak atsiri

(Rukmini dan Dina E, 2011).

G. Gambar Tanaman

Skema Lengkuas Pohon Lengkuas Bunga lengkuas

Rimpang lengkuas putih Rimpang lengkuas merah