HEPATOPROTEKTOR

Embed Size (px)

Citation preview

HEPATOPROTEKTOR

I.

Tujuan Percobaan 1. Menentukan aktivitas hepatoproteksi silimarin dan propolis terhadap tikus yang telah diinduksi hepatotoksik dengan parasetamol atau CCl4 2. Membandingkan aktivitas hepatoproteksi propolis dan silimarin

II.

Prinsip Percobaan Kerusakan hati dapat disebabkan oleh obat, berbagai senyawa kimia lain, virus seperti virus hepatitis B dan C. Perlindungan terhadap hepatotoksisitas oleh suatu zat atau bahan uji dinilai berdasarkan kemampuannya untuk mempengaruhi berbagai parameter, misalnya menekan peningkatan aktivitas enzim-enzim aminotransferase dan sorbitol dehidrogenase serum, dan mencegah pengausan glutation hati. Selain itu, dapat dilakukan pula evaluasi terhadap gambaran histopatologi hati. Parameter yang paling sering dievaluasi pada penapisan tahap awal, yaitu aminotransferase serum.

III.

Alat dan Bahan Alat: Mikropipet Tabung eppendorf Sentrifuga Spektrofotometri UV-Vis Sonde oral Alat suntik 1 mL Bahan: Parasetamol CCl4 Propolis CMC-Na SGPT kit test

IV.

Metodelogi Tikus dikelompokkan secara acak menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif, dan 2 kelompok uji (silimarin dan propolis). Kelompok kontrol positif dan kelompok obat uji diinduksi hepatotoksik dengan parasetamol atau CCl4 kemudian diberikan obat uji silimarin dan propolis sedangkan kontrol negatif hanya diberikan pembawanya. Setelah enam jam tikus dikorbankan, diamati hatinya dan dilakukan pengambilan darah. Darah kemudian disentrifuga pada 3000 rpm selama 10 menit dan serumnya dipisahkan untuk penentuan SGOT dan SGPT.

V.

Data Pengamatan dan Pengolahan Data

VI.

Pembahasan

Hati adalah suatu organ penting terletak di kuadran kanan atas abdomen Hati merupakan organ yang paling banyak bekerja keras dalam tubuh. Peran hati bagi tubuh diantaranya, yaitu detoksifikasi racun hati menyediakan berbagai zat yang diperlukan tubuh, termasuk glukosa (yang

dibentuk dari glikogen), vitamin A (suplai pada saat usia 1-2 tahun), vitamin D (suplai pada saat usia 1-4 bulan), vitamin B12, besi, dan tembaga hati bertanggung jawab terhadap efek imunologikal dan sistem

retikuloendotelial hati yang mengandung banyak sel aktif secara imunologi, dan bekerja seperti penyaring antigen yang dibawa melalui sistem portal hati memproduksi albumin, komponen osmolar utama dari serum darah hati mensintesis angiotensinogen, merupakan hormon yang bertanggung jawab

dalam meningkatkan tekanan darah ketika diaktivasi oleh renin, enzim ginjal yang dilepaskan ketika apparatus juxtaglomerular merasakan tekanan darah rendah sintesis asam amino metabolisme karbohidrat, meliputi glukogenesis (sintesis glukosa dari asam

amino, laktat atau gliserol), glikogenolisis (penguraian glikogen menjadi glukosa), dan glikogenesis (pembentukan glikogen dari glukosa) metabolisme protein, baik sintesis juga degradasi protein metabolisme lipid, meliputi sintesis kolesterol dan lipogenesis (produksi

trigliserida) hati memproduksi faktor I koagulasi (fibrinogen), II (protombin), V, VII, IX,

X, dan XI, serta protein C, protein S, dan antitrombin

-

hati memproduksi dan mengeksresikan empedu yang berfungsi sebagai

pengemulsi lemak produksi insulin-like growth factor (IGF-I), merupakan hormon protein

polipeptida yang memainkan peranan penting pada pertumbuhan anak dan berlanjut menjadi efek anabolik pada dewasa tempat produksi trombopoietin utama penguraian insulin dan hormon lain penguraian hemoglobin, membentuk metabolit bilirubin dan biliverdin mengurai atau memodifikasi toksin (misalnya, metilasi) dan kebanyakan

produk obat dalam proses yang disebut metabolisme obat. Terkadang proses ini juga menghasilkan toksik, ketika metabolit menjadi lebih toksis daripada prekursor. Umumnya toksin akan terkonjugasi sehingga dapat dieksresi melalui atau empedu hati mengubah amonia menjadi urea

Fungsi hati tersebut dapat terganggu diantaranya oleh obat, berbagai senyawa kimia lain, virus seperti virus hepatitis B dan C. Salah satu obat yang dapat menyebabkan kerusakan hati adalah Parasetamol.

Parasetamol merupakan obat yang berfungsi sebagai analgesik dan antipiretik. Parasetamol disebut juga asetaminofen yang berasal dari kata para-acetylaminophenol dan para-acetylaminophenol. Parasetamol terdiri dari cincin benzena yang disubsititusi oleh gugus hidroksil dan atom nitrogen pada gugus amida di posisi para. Adanya dua gugus pengaktivasi membuat cincin benzena menjadi sangat reaktif dan mengarah pada substitusi elektrofilik aromatik. Proses metabolisme utama parasetamol terjadi di hati, melalui tiga jalur: glukoronidasi (40%) sulfasi atau konjugasi dengan gugus sulfat (20-40%)

metabolisme parasetamol jalur glukoronid dan sulfasi N-hidroksilasi dan pengaturan ulang, lalu konjugasi GSH (