23
HEPATITIS

Hepatitis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hepatitis

Citation preview

Page 1: Hepatitis

HEPATITIS

Page 2: Hepatitis

PENDAHULUAN

Back to home

Hepatitis adalah istilah umum yang berarti

radang hati.

Istilah hepatitis biasanya dipakai untuk semua

jenis penyakit peradangan atau pembengkakan

hati (liver).

Penyakit hepatitis bisa menyerang semua

orang, bahkan pada orang yang memiliki

kekebalan tubuh yang baik.

Penyakit hepatitis ini yang kronis dapat

mengakibatkan sirosis, kanker hati serta

kegagalan fungsi hati yang bisa berakibat fatal.

Page 3: Hepatitis

HAV, HBV, dan HCV menyerang sel hati yang menjadi tempat yang

baik bagi virus untuk berkembang biak. Sebagai reaksi terhadap infeksi,

sistem kekebalan tubuh memberikan perlawanan dan menyebabkan

peradangan hati (hepatitis). Bila hepatitisnya akut (yang dapat terjadi

dengan HAV dan HBV) atau menjadi kronis (yang dapat terjadi dengan

HBV dan HCV) maka dapat bekembang menjadi jaringan parut di hati,

sebuah kondisi yang disebut fibrosis. Lambat laun, semakin banyak

jaringan hati diganti dengan jaringan parut seperti bekas luka, yang

dapat menghalangi aliran darah yang normal melalui hati dan sangat

mempengaruhi bentuk dan kemampuannya untuk berfungsi semestinya.

Ini disebut sebagai sirosis. Bila hati rusak berat, mengakibatkan

bendungan di limpa dan kerongkongan bagian bawah akibat tekanan di

organ yang tinggi. Dampak dari kondisi ini – yang disebut sebagai

hipertensi portal – termasuk pendarahan saluran cerna atas dan cairan

dalam perut (asites).

Cara MenginfeksiSerta Dampak yang Ditimbulkan

Page 4: Hepatitis
Page 5: Hepatitis

Kerusakan pada hati juga dapat mengurangi pembuatan cairan

empedu yang dibutuhkan untuk pencernaan yang baik dan

mengurangi kemampuan hati untuk menyimpan dan menguraikan

bahan nutrisi yang dibutuhkan untuk hidup.

Dampak lain dari hati yang rusak temasuk ketidakmampuan untuk

menyaring racun dari aliran darah, yang pada akhirnya dapat

menyebabkan penurunan kesadaran dan bahkan koma. Ada lima

virus yang diketahui mempengaruhi hati dan menyebabkan hepatitis:

HAV, HBV, HCV, virus hepatitis delta (HDV, yang hanya menyebabkan

masalah pada orang yang terinfeksi HBV), dan virus hepatitis E

(HEV). Tidak ada virus hepatitis F. Virus hepatitis G (HGV) pada awal

diperkirakan dapat menyebabkan kerusakan pada hati, tetapi

ternyata diketahui sebagai virus yang tidak menyebabkan masalah

kesehatan, dan virus ini sekarang diberi nama baru sebagai virus GB-

C (GBV-C).

Page 6: Hepatitis

JENIS - JENIS HEPATITIS

AHEPATITIS

CHEPATITIS

BHEPATITIS

HEPATITIS LAIN (NON A,B, C)

Page 7: Hepatitis

Penyakit Hepatitis A disebabkan oleh virus

yang disebarkan oleh kotoran/tinja penderita

biasanya melalui makanan (fecal - oral),

bukan melalui aktivitas seksual atau melalui

darah. Hepatitis A paling ringan dibanding

hepatitis jenis lain (B dan C). Sementara

hepatitis B dan C disebarkan melalui media

darah dan aktivitas seksual dan lebih

berbahaya dibanding Hepatitis A.

HEPATITIS A

Page 8: Hepatitis

VIRUS HEPATITIS A

Page 9: Hepatitis

HEPATITIS APenularan virus Hepatitis A atau Hepatitis Virus tipe A (HVA) melalui

fecal oral, yaitu virus ditemukan pada tinja. Virus ini juga mudah menular

melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi, juga

terkadang melalui hubungan seks dengan penderita.

Hepatitis A sangat terkait dengan pola hidup bersih. Dalam banyak

kasus, infeksi Hepatitis A tidak pernah berkembang hingga separah

Hepatitis B atau C sehingga tidak akan menyebabkan kanker hati. Meski

demikian, Hepatitis A tetap harus diobati dengan baik karena mengurangi

produktivitas bagi yang harus dirawat di rumah sakit.

Page 10: Hepatitis

Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Penderita hepatitis A akan menjadi kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak akan berlanjut menjadi kronik.

Masa inkubasi 15–50 hari, (rata-rata 30 hari).

Page 11: Hepatitis

HEPATITIS A

Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium:

• Pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam,

kehilangan selera makan dan mual;

• Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik); dan

• Stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning tidak selalu

ditemukan. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan

enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi

radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali

fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.

Page 12: Hepatitis

HEPATITIS APENCEGAHAN dan PENGOBATAN

Kasus-kasus ringan Hepatitis A biasanya tidak memerlukan pengobatan dan

kebanyakan orang yang terinfeksi sembuh sepenuhnya tanpa kerusakan hati permanen.

Perilaku hidup bersih seperti mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah

dari toilet adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri terhadap virus Hepatitis

A. Orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin.

Imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dalam bentuk sendiri (Havrix) atau bentuk kombinasi

dengan vaksin hepatitis B (Twinrix). Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu

vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian, sementara imunisasi

hepatitis B dilakukan tiga kali, yaitu dasar, satu bulan dan 6 bulan kemudian. Imunisasi

hepatitis A dianjurkan bagi orang yang potensial terinfeksi seperti penghuni asrama dan

mereka yang sering jajan di luar rumah.

Page 13: Hepatitis

13

HEPATITIS BHEPATITIS B

Dibandingkan virus HIV, virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih ganas (infectious), dan

sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan. Kebanyakan gejala Hepatitis B tidak nyata.

Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). HBV adalah virus nonsitopatik, yang

berarti virus tersebut tidak menyebabkan kerusakan langsung pada sel hati. Cara penularan

HBV sangat mirip dengan HIV. HBV terdapat dalam darah, air mani, dan cairan vagina, dan

menular melalui hubungan seks, penggunaan alat suntik narkoba (termasuk jarum, kompor,

turniket) bergantian. Perempuan hamil dengan hepatitis B juga dapat menularkan virusnya

pada bayi, kemungkinan besar saat melahirkan. Jumlah virus (viral load) hepatitis B dalam

darah jauh lebih tinggi daripada HIV atauvirus hepatitis C, jadi HBV jauh lebih mudah menular

dalam keadaan tertentu (misalnya dari ibu-ke-bayi saat melahirkan).

Page 14: Hepatitis

14

• Gejala hepatitis B adalah lemah, lesu, sakit otot, mual dan muntah, dan kadang-kadang timbul gejala flu, faringitis, batuk, fotofobia, kurang nafsu makan, mata dan kulit kuning yang didahului dengan urin berwarna gelap. Gatal-gatal di kulit, biasanya ringan dan sementara. Jarang ditemukan demam.

Page 15: Hepatitis

15

PENGOBATANPENGOBATANHepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan

sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada umumnya, sel-sel hati dapat tumbuh

kembali dengan sisa sedikit kerusakan, tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan

dengan diet dan istirahat yang baik.

Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B kronik dan dapat berlanjut

menjadi sirosis hati atau kanker hati. Perawatannya tersedia dalam bentuk antiviral.

Selain itu, ada juga pengobatan tradisional yang dapat dilakukan. Tumbuhan obat atau herbal

yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan Hepatitis diantaranya

mempunyai efek sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat

merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi

empedu oleh hati.

Page 16: Hepatitis

VIRUS HEPATITIS B

Page 17: Hepatitis

HEPATITIS CHepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Virus ini dapat mengakibatkan infeksi seumur

hidup, sirosis hati, kanker hati, kegagalan hati, dan kematian. Belum ada vaksin yang dapat melindungi

terhadap HCV, dan diperkirakan 3 persen masyarakat umum di Indonesia terinfeksi virus ini. HCV dapat

menyebar dari darah orang yang terinfeksi yang masuk ke darah orang lain melalui cara yang berikut:

memakai alat suntik (jarum suntik, semprit, dapur, kapas, air) secara bergantian, kecelakaan ketusuk

jarum, luka terbuka atau selaput mukosa (misalnya di dalam mulut,vagina, atau dubur), dan produk

darah atau transfusi darah yang tidak diskrining.

Page 18: Hepatitis

HEPATITIS CBanyak orang dengan hepatitis C kronis juga tidak mengalami

gejala penyakit hati.Artinya, mereka tidak merasa atau kelihatan

sakit. Bila terjadi,gejala biasanya ringan, tidak sangat khusus,

cenderung bersifat sementara, dan mirip dengan gejala yang

dialami dengan hepatitis C akut. Bila infeksi HCV menyebabkan

kerusakan yang parah pada hati dan/atau sirosis, gejala bisa

terjadi atau memburuk. Selain kelelahan, gejala ini dapat

termasuk hilang nafsu makan, mual,sakit kepala, demam,

muntah, sakit kuning, kehilangan bera tbadan, gatal, depresi,

suasana hati berubah-ubah, bingung, sakit pada otot dan sendi,

sakit perut, dan pembengkakan pada pergelangan kaki dan

perut membuncit.

Page 19: Hepatitis

HEPATITIS CHingga tahun 2011, belum ada vaksin untuk hepatitis C. Vaksin sedang dikembangkan

dan sebagian menunjukkan hasil yang menjanjikan. Kombinasi strategi pencegahan, seperti

program pertukaran jarum suntik dan pengobatan untuk penyalahgunaan zat terlarang,

menurunkan risiko hepatitis C hingga 75% pada pengguna narkoba suntik.

Penapisan pada pendonor darah penting dilakukan pada tingkat nasional, sesuai

dengan universal precautions (pencegahan universal) di fasilitas layanan kesehatan. Di

negara-negara yang tidak memiliki pasokan spuit steril yang cukup, penyedia layanan

kesehatan sebaiknya memberikan obat oral dibandingkan dengan obat suntik.

Page 20: Hepatitis

VIRUS HEPATITIS C

Page 21: Hepatitis

HEPATITIS CBerikut ini tiga senyawa yang dapat digunakan dalam pengobatan hepatitis C :

1. Interferon Alfa, merupakan suatu protein yang dibuat secara alami oleh tubuh manusia

untuk meningkatkan sistem daya tahan tubuh/imunitas dan mengatur fungsi sel lainnya.

2. Pegylated Interferon Alfa, interferon ini dibuat dengan menggabungkan molekul

polyethylene glycol (PEG) dengan molekul interferon alfa. Hasil penelitian menunjukkan

interferon ini lebih efektif dalam membuat respon bertahan terhadap virus pada pasien.

3. Ribavirin, merupakan obat anti virus yang digunakan bersama interferon alfa. Apabila

ribavirin digunakan tunggal, senyawa ini kurang efektif melawan virus Hepatitis C.

Namun, dengan kombinasi interferon alfa akan lebih efektif daripada interferon alfa

sendiri.

Page 22: Hepatitis

1. Hepatitis D

Jenis hepatitis ini umumnya menyerang pecandu obat-obatan. Virus Hepatitis D (HDV ) atau virus delta

adalah virus yang unik, yakni virus RNA yang tidak lengkap, memerlukan keberadaan virus

hepatitis B untuk ekspresi dan patogenisitasnya, tetapi tidak untuk replikasinya. Penularan

melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D

bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau sangat progresif.

2. Hepatitis E

Gejalanya mirip dengan hepatitis A, demam, pegal linu, hilangnya nafsu makan dan sakit perut.

Penyakit ini akan sembuh sendiri (self-limited), kecuali bila terjadi pada kehamilan, khususnya

trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan hepatitis E melalui air yang terkontaminasi feces.

3. Hepatitis G

Gejala serupa Hepatitis C, seingkali infeksi bersamaan dengan Hepatitis B dan/atau C. Tidak

menyebabkan hepatitis fulminan atau hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah dan

jarum suntik.

HEPATITIS JENIS LAIN

Page 23: Hepatitis