Upload
elviana-dewi
View
114
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hepatitis
Citation preview
HEPATITIS
PENDAHULUAN
Back to home
Hepatitis adalah istilah umum yang berarti
radang hati.
Istilah hepatitis biasanya dipakai untuk semua
jenis penyakit peradangan atau pembengkakan
hati (liver).
Penyakit hepatitis bisa menyerang semua
orang, bahkan pada orang yang memiliki
kekebalan tubuh yang baik.
Penyakit hepatitis ini yang kronis dapat
mengakibatkan sirosis, kanker hati serta
kegagalan fungsi hati yang bisa berakibat fatal.
HAV, HBV, dan HCV menyerang sel hati yang menjadi tempat yang
baik bagi virus untuk berkembang biak. Sebagai reaksi terhadap infeksi,
sistem kekebalan tubuh memberikan perlawanan dan menyebabkan
peradangan hati (hepatitis). Bila hepatitisnya akut (yang dapat terjadi
dengan HAV dan HBV) atau menjadi kronis (yang dapat terjadi dengan
HBV dan HCV) maka dapat bekembang menjadi jaringan parut di hati,
sebuah kondisi yang disebut fibrosis. Lambat laun, semakin banyak
jaringan hati diganti dengan jaringan parut seperti bekas luka, yang
dapat menghalangi aliran darah yang normal melalui hati dan sangat
mempengaruhi bentuk dan kemampuannya untuk berfungsi semestinya.
Ini disebut sebagai sirosis. Bila hati rusak berat, mengakibatkan
bendungan di limpa dan kerongkongan bagian bawah akibat tekanan di
organ yang tinggi. Dampak dari kondisi ini – yang disebut sebagai
hipertensi portal – termasuk pendarahan saluran cerna atas dan cairan
dalam perut (asites).
Cara MenginfeksiSerta Dampak yang Ditimbulkan
Kerusakan pada hati juga dapat mengurangi pembuatan cairan
empedu yang dibutuhkan untuk pencernaan yang baik dan
mengurangi kemampuan hati untuk menyimpan dan menguraikan
bahan nutrisi yang dibutuhkan untuk hidup.
Dampak lain dari hati yang rusak temasuk ketidakmampuan untuk
menyaring racun dari aliran darah, yang pada akhirnya dapat
menyebabkan penurunan kesadaran dan bahkan koma. Ada lima
virus yang diketahui mempengaruhi hati dan menyebabkan hepatitis:
HAV, HBV, HCV, virus hepatitis delta (HDV, yang hanya menyebabkan
masalah pada orang yang terinfeksi HBV), dan virus hepatitis E
(HEV). Tidak ada virus hepatitis F. Virus hepatitis G (HGV) pada awal
diperkirakan dapat menyebabkan kerusakan pada hati, tetapi
ternyata diketahui sebagai virus yang tidak menyebabkan masalah
kesehatan, dan virus ini sekarang diberi nama baru sebagai virus GB-
C (GBV-C).
JENIS - JENIS HEPATITIS
AHEPATITIS
CHEPATITIS
BHEPATITIS
HEPATITIS LAIN (NON A,B, C)
Penyakit Hepatitis A disebabkan oleh virus
yang disebarkan oleh kotoran/tinja penderita
biasanya melalui makanan (fecal - oral),
bukan melalui aktivitas seksual atau melalui
darah. Hepatitis A paling ringan dibanding
hepatitis jenis lain (B dan C). Sementara
hepatitis B dan C disebarkan melalui media
darah dan aktivitas seksual dan lebih
berbahaya dibanding Hepatitis A.
HEPATITIS A
VIRUS HEPATITIS A
HEPATITIS APenularan virus Hepatitis A atau Hepatitis Virus tipe A (HVA) melalui
fecal oral, yaitu virus ditemukan pada tinja. Virus ini juga mudah menular
melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi, juga
terkadang melalui hubungan seks dengan penderita.
Hepatitis A sangat terkait dengan pola hidup bersih. Dalam banyak
kasus, infeksi Hepatitis A tidak pernah berkembang hingga separah
Hepatitis B atau C sehingga tidak akan menyebabkan kanker hati. Meski
demikian, Hepatitis A tetap harus diobati dengan baik karena mengurangi
produktivitas bagi yang harus dirawat di rumah sakit.
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual, nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali setelah 6-12 minggu. Penderita hepatitis A akan menjadi kebal terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak akan berlanjut menjadi kronik.
Masa inkubasi 15–50 hari, (rata-rata 30 hari).
HEPATITIS A
Hepatitis A dapat dibagi menjadi 3 stadium:
• Pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam,
kehilangan selera makan dan mual;
• Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik); dan
• Stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning tidak selalu
ditemukan. Untuk memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan
enzim hati, SGPT, SGOT. Karena pada hepatitis A juga bisa terjadi
radang saluran empedu, maka pemeriksaan gama-GT dan alkali
fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.
HEPATITIS APENCEGAHAN dan PENGOBATAN
Kasus-kasus ringan Hepatitis A biasanya tidak memerlukan pengobatan dan
kebanyakan orang yang terinfeksi sembuh sepenuhnya tanpa kerusakan hati permanen.
Perilaku hidup bersih seperti mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah
dari toilet adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri terhadap virus Hepatitis
A. Orang yang dekat dengan penderita mungkin memerlukan terapi imunoglobulin.
Imunisasi hepatitis A bisa dilakukan dalam bentuk sendiri (Havrix) atau bentuk kombinasi
dengan vaksin hepatitis B (Twinrix). Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu
vaksinasi dasar dan booster yang dilakukan 6-12 bulan kemudian, sementara imunisasi
hepatitis B dilakukan tiga kali, yaitu dasar, satu bulan dan 6 bulan kemudian. Imunisasi
hepatitis A dianjurkan bagi orang yang potensial terinfeksi seperti penghuni asrama dan
mereka yang sering jajan di luar rumah.
13
HEPATITIS BHEPATITIS B
Dibandingkan virus HIV, virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih ganas (infectious), dan
sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan. Kebanyakan gejala Hepatitis B tidak nyata.
Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). HBV adalah virus nonsitopatik, yang
berarti virus tersebut tidak menyebabkan kerusakan langsung pada sel hati. Cara penularan
HBV sangat mirip dengan HIV. HBV terdapat dalam darah, air mani, dan cairan vagina, dan
menular melalui hubungan seks, penggunaan alat suntik narkoba (termasuk jarum, kompor,
turniket) bergantian. Perempuan hamil dengan hepatitis B juga dapat menularkan virusnya
pada bayi, kemungkinan besar saat melahirkan. Jumlah virus (viral load) hepatitis B dalam
darah jauh lebih tinggi daripada HIV atauvirus hepatitis C, jadi HBV jauh lebih mudah menular
dalam keadaan tertentu (misalnya dari ibu-ke-bayi saat melahirkan).
14
• Gejala hepatitis B adalah lemah, lesu, sakit otot, mual dan muntah, dan kadang-kadang timbul gejala flu, faringitis, batuk, fotofobia, kurang nafsu makan, mata dan kulit kuning yang didahului dengan urin berwarna gelap. Gatal-gatal di kulit, biasanya ringan dan sementara. Jarang ditemukan demam.
15
PENGOBATANPENGOBATANHepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel hati mengalami kerusakan
sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada umumnya, sel-sel hati dapat tumbuh
kembali dengan sisa sedikit kerusakan, tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan
dengan diet dan istirahat yang baik.
Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B kronik dan dapat berlanjut
menjadi sirosis hati atau kanker hati. Perawatannya tersedia dalam bentuk antiviral.
Selain itu, ada juga pengobatan tradisional yang dapat dilakukan. Tumbuhan obat atau herbal
yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan Hepatitis diantaranya
mempunyai efek sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat
merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi
empedu oleh hati.
VIRUS HEPATITIS B
HEPATITIS CHepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Virus ini dapat mengakibatkan infeksi seumur
hidup, sirosis hati, kanker hati, kegagalan hati, dan kematian. Belum ada vaksin yang dapat melindungi
terhadap HCV, dan diperkirakan 3 persen masyarakat umum di Indonesia terinfeksi virus ini. HCV dapat
menyebar dari darah orang yang terinfeksi yang masuk ke darah orang lain melalui cara yang berikut:
memakai alat suntik (jarum suntik, semprit, dapur, kapas, air) secara bergantian, kecelakaan ketusuk
jarum, luka terbuka atau selaput mukosa (misalnya di dalam mulut,vagina, atau dubur), dan produk
darah atau transfusi darah yang tidak diskrining.
HEPATITIS CBanyak orang dengan hepatitis C kronis juga tidak mengalami
gejala penyakit hati.Artinya, mereka tidak merasa atau kelihatan
sakit. Bila terjadi,gejala biasanya ringan, tidak sangat khusus,
cenderung bersifat sementara, dan mirip dengan gejala yang
dialami dengan hepatitis C akut. Bila infeksi HCV menyebabkan
kerusakan yang parah pada hati dan/atau sirosis, gejala bisa
terjadi atau memburuk. Selain kelelahan, gejala ini dapat
termasuk hilang nafsu makan, mual,sakit kepala, demam,
muntah, sakit kuning, kehilangan bera tbadan, gatal, depresi,
suasana hati berubah-ubah, bingung, sakit pada otot dan sendi,
sakit perut, dan pembengkakan pada pergelangan kaki dan
perut membuncit.
HEPATITIS CHingga tahun 2011, belum ada vaksin untuk hepatitis C. Vaksin sedang dikembangkan
dan sebagian menunjukkan hasil yang menjanjikan. Kombinasi strategi pencegahan, seperti
program pertukaran jarum suntik dan pengobatan untuk penyalahgunaan zat terlarang,
menurunkan risiko hepatitis C hingga 75% pada pengguna narkoba suntik.
Penapisan pada pendonor darah penting dilakukan pada tingkat nasional, sesuai
dengan universal precautions (pencegahan universal) di fasilitas layanan kesehatan. Di
negara-negara yang tidak memiliki pasokan spuit steril yang cukup, penyedia layanan
kesehatan sebaiknya memberikan obat oral dibandingkan dengan obat suntik.
VIRUS HEPATITIS C
HEPATITIS CBerikut ini tiga senyawa yang dapat digunakan dalam pengobatan hepatitis C :
1. Interferon Alfa, merupakan suatu protein yang dibuat secara alami oleh tubuh manusia
untuk meningkatkan sistem daya tahan tubuh/imunitas dan mengatur fungsi sel lainnya.
2. Pegylated Interferon Alfa, interferon ini dibuat dengan menggabungkan molekul
polyethylene glycol (PEG) dengan molekul interferon alfa. Hasil penelitian menunjukkan
interferon ini lebih efektif dalam membuat respon bertahan terhadap virus pada pasien.
3. Ribavirin, merupakan obat anti virus yang digunakan bersama interferon alfa. Apabila
ribavirin digunakan tunggal, senyawa ini kurang efektif melawan virus Hepatitis C.
Namun, dengan kombinasi interferon alfa akan lebih efektif daripada interferon alfa
sendiri.
1. Hepatitis D
Jenis hepatitis ini umumnya menyerang pecandu obat-obatan. Virus Hepatitis D (HDV ) atau virus delta
adalah virus yang unik, yakni virus RNA yang tidak lengkap, memerlukan keberadaan virus
hepatitis B untuk ekspresi dan patogenisitasnya, tetapi tidak untuk replikasinya. Penularan
melalui hubungan seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D
bervariasi, dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau sangat progresif.
2. Hepatitis E
Gejalanya mirip dengan hepatitis A, demam, pegal linu, hilangnya nafsu makan dan sakit perut.
Penyakit ini akan sembuh sendiri (self-limited), kecuali bila terjadi pada kehamilan, khususnya
trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan hepatitis E melalui air yang terkontaminasi feces.
3. Hepatitis G
Gejala serupa Hepatitis C, seingkali infeksi bersamaan dengan Hepatitis B dan/atau C. Tidak
menyebabkan hepatitis fulminan atau hepatitis kronik. Penularan melalui transfusi darah dan
jarum suntik.
HEPATITIS JENIS LAIN