Handout Askeb 4 Tugib

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jjjjjj

Citation preview

HAND OUT

MATA KULIAH: Asuhan Kebidanan IV TOPIK: Neonatus risiko tinggi dan penatalaksanaanyaWAKTU: 120 menitDOSEN: Dewiyanti , Amd.Keb

OBYEKTIF PERILAKU SISWA Setelah mengikuti pelajaran ini mahasiswa dapat menjelaskan asuhan kebidanan pada neonatus risiko tinggi secara baik dan benar sesuai dengan penjelasan yang diberikan. Mahasiswa mampu mengidentifikasi neonatus risiko tinggi dengan benar tanpa melihat catatan Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan neonatus risiko tinggi dengan baik dan benar.REFERENSI:1. Nurhayati,maryunani anik. 2009, Asuhan kegawatdaruratan dan penyulit pada neonatus, Jakarta: Trans Info Media, Hal 22. Muslihatun, nur wafi.2010, asuhan neonatus, bayi dan balita. Yogyakarta: Fitramaya, hal. 17

MATERI

Neonatus resiko tinggi dan penatalaksanaannya

1. Bayi dengan berat lahir rendah ( BBLR )

Bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) masih merupakan masalah karena merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa bayi baru lahir . apabila ditanyakan kepada bidan atau perawat, apakah bayi prematur dengan bayi yang dengan berat lahir rendah itu sama ? jawabannya adalah bahwa terdapat ( sedikit ) perbedaan antara istilah bayi prematur dengan bayi berat lahir rendah ,karena tidak semua bayi berat lahit rendah adalah lahir prematur ( kurang bulan ) atau lahir lebih awal dari waktunya/ kehamilan kurang 37 minggu. Berikut ini adalah beberapa definisi /pengertian mengenai bayi dengan berat lahir rendah yang perlu diketahui oleh bidan dan perawat : Neonatus atau bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah ( BBLR) adalah bayi dengan berat lahirnya kurang dari 2500 gram ( adele pilliteri, 1986) Istilah prematuritas telah diganti dengan berat badan lahir rendah (BBLR) karena terdapat dua bentuk penyebab kelahiran bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram , yaitu karena usia kehamilan kurang dari 37 minggu, berat badan lebih rendah dari semestinya, sekalipun umur cukup, atau karena kombinasi keduanya ( Manuaba 1998) Pengeluaran lengkap dari hasil produk kehamilan ibu setelah pelepasan ,bernafas, dan menunjukan tanda-tanda kehidupan, seperti detak jantung, denyut tali pusat, atau pergerakan dari otot sadar, apakah tali pusat telah dipotong atau hanya diikat ( world healt assembly, 1950)

2. Klasifikasi Neonatus /bayi yang termasuk dalam BBLR merupakan salah satu dari keadaan berikut ini :1) NKB SMK ( Neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan ) adalah bayi prematur dengan berat lahir yang sesuai dengan masa kehamilan.2) NKB KMK ( neonatus kurang bulan kecil masa kehamilan ) adalah bayi prematur dengan berat badan lahir kurang dari normal menurut usia kehamilan.3) NCB KMK ( neonatus cukup bulan kecil untuk masa kehamilan) adalah bayi yang lahir cukup bulan dengan berat badan lahir kurang dari normal.Selain itu,BBLR dibagi lagi menurut berat badan lahir,yaitu :1) Bayi dengan berat lahir sangat rebdah ( BBLR) atau very low birth weight (VLBW) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir antara 1000 sampai 1500 gram2) Bayi dengan berat lahir amat sangat rendah (BBLASR) atau extreme low birth weight (ELBW) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir kurang dari 1000 gram

3. Etiologi Penyebab bayi dengan berat badan lahir rendah yang lahir kurang bulan (NKB_KMK) antara lain disebabkan oleh :1) Berat badan ibu yang rendah2) Ibu hamil yang masih remaja3) Kehamilan kembar4) Ibu pernah melahirkan bayi prematur/berat badan rendah sebelumnya5) Ibu dengan inkompeten serviks ( mulut rahim yang lemah sehingga tidak mampu menahan berat bayi dalam rahim )6) Ibu hamil yang sedang sakit7) Tidak diketahui penyebabnya

Penyeybab bayi yang lahir cukup bulan tetapi memiliki berat badan kurang ( NCB-KMK ) anatara lain :1) Ibu hamil dengan gizi buruk /kekurangan nutrisi2) Ibu dengan penyakit hipertensi, preeklamsia, anemia, 3) Ibu menderita penyakit kronis (penyakit jantung sianosis)4) Ibu hamil yang merokok dan penyalahgunaan obat4. Tanda dan gejala1) Berat badan kuramg dari 2500 gram2) Letak kuping menurun3) Pembesaran dari satu atau dua ginjal4) Ukuran kepala kecil5) Masalah dalam pemberian makan ( refleks menelan dan menghisap kurang )6) Suhu tidak stabil ( kulit tipis dan transparan )5. Masalah pada BBLRMasalah yang terjadi pada bayi dengan berat lahir rendah ( BBLR) terutama pada prematur terjadi karena ketidak matangan sistem organ pada bayi tersebut,masalah pada BBLR yang sering terjadi adalah gangguan pada sistem pernafasan, susunan saraf pusat, kardiovaskuler, hamatologi,ginjal,termoregulasi, gastrointestinal. Sistem pernafasan Bayi dengan BBLR umumnnya mengalami kesulitan bernafas segeara setelah lahir oleh karena jumlah alveoli yang berfungsi masih sedkit, kekurangan surfaktan ( zat didalam paru yang diproduksi dalam paru serta melapisi bagian dalam alveoli, sehingga alveoli tidak kolaps saat ekspirasi. Sistem neurologi ( susuanan saraf pusat )Bayi dengan BBLR umumnya mudah sekali terjadi trauma susunan saraf pusat.Hal ini disebabkan antara lain trauma lahir, hipoksia dan hipoglekimia, sementara itu asfiksia berat yang terjadi pada BBLR juga sangat berpengaruh pada system saraf pusat (SPP) yang diakibatkan karena kekurangan oksigen. Sistem kardiovaskukerBayi dengan BBLRpaling sering mengalami gangguan kelainan janin, yaiu patent ductus arteritus, yang merupakan akibat dari gangguan adaptasi dan kehidupan intrauterine berupa keterlambatan penutupan ductus arteriosus.terdapat beberapa faktor yang mrmperlambat penutupan arteriosus antara lain : rendahnya kadar oksigen darah oksigen darah pada bayi BBLR. Sistem gastrointestinalBayi dengan BBLR terutama yang kurang bulan umumnya saluran pencernaannnya belum berfungsi seperti pada bayi yang cukup bulan,hal ini disebabkan karena tidak adanya koordinasi menghisap dan menelan sampai usia gestasi 33-34 minggu, kurangnnya cadangan beberapa nutrisi seperti kurang dapat menyerap lemak dan mencerna protein , jumlah enzim yang belum mencukupi , waktu pengosongan lambung yang lambat, Sistem termoregulasiBayi dengan BBLR sering mengalami temperatus yang tidak stabil , yang disebabbkan antara lain :a. Kehilangan panas karena perbandingan luas permukaan kulit dengan berat badan lebih besar (permukaan tubuh bayi yang relatif luas )b. Kurangnya lemak subkutan/ lemak coklatc. Jaringan lemak dibawah kulit lebih sedikitd. Kekurangan oksigen yang dapat berpengaruh pada penggunaan kalorie. Tidak memadainya aktivitas ototf. Ketidakmatangan pusat pengaturan suhu di otakg. Tidak adanya refleks kontrol dari pembuluh darah kapiler ke kulit Sistem hematologiBayi dengan BBLR lebih cenderung mengalami masalah hematologi bila dibandingkat dengan bayi yang cukup bulan ,penyebabnya antara lain karena bayi BBLR terutama yang kurang bulan :a. Usia darah sel merahnya lebihn pendekb. Pembentukan sel darah merah yang lambatc. Pembuluh darah kapilernya mudah rapuhd. Deposit vitamin E yang rendah Sistem imunologiBayi dengan BBLR mempunyai sistem kekebalan tubuh yang terbatas,seringkali memungkinkan bayi tersebut lebih rentan terhadap infeksi daripada bayi cukup bulan.

6. Terdapat berbagai permasalahan pada bayi dengan BBLR atau prematur yang dapat menyebabkan resiko antara lain : Jangka pendeka. Hipotermia ( suhu bayi kurang dari 36,5 c, dapat menyebabkan bayi kehilangan energi,pernafasan terganggu,bayi menjadi sakit bahkan meninggal).sedangkan hipertemia ( suhu bayi lebih 37,5 c dapat meningkatkan meetabolisme dan menyebabkan dehidrasi.b. Hipoglikemia ( kadar gula darah kurang dari normal)c. Paru belum berkembangd. Gangguan pencernaan ( mudah kembung karena fungsi usus belum cukup baik)e. Mudah terkena infeksi ( sistem imunitas bayi belim matang )f. Anemia ( bayi kelihatan pucat oleh karena kadar hemoglobin rendah )g. Perdarahan otak h. Mudah ikterik Jangka panjang a. Gangguan pertumbuhanb. Gangguan perkembanganc. Gangguan penglihatand. Gangguan pendengarane. Penyakit patu kronik

7. Penatalaksanaan pada BBLR Pemberian ASI Pemberian ASI merupakan hal yang paling penting karena ASI mempunyai keuntungan yaitu kadar protein tinggi, laktalalbumin, zat kekebalan tubuh, lipase, dan asam lemak esensial, dan laktosa, dari segi psikologis pemberian ASI dapat meningkatkan ikatan sayang antara ibu dan bayi. Pengaturan suhu badan Bayi dengan berat lahir rendah ( BBLR) terutama yang kurang bulan membutuhkan suatu termoregulasi yaitu suatu pengontrolan suhu badan secara: Fisiologis mengatur pembentukan atau pendistribusian panas Pengaturan terhadap suhu keliling dengan mengontrol kehilangan da pertambahan panas.Terlebih dahulu akan dibahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pada bayi secara umum seperti beberapa cara kehilahgan panas, faktor predisposisi, efek klinis hipotermi.1) Kehilangan panas,kehilangan panas pada bayi dengan berat lahir rendah dapat disampaikan melalui empat cara : Konduksi yaitu panas tubuh akan hilang bila bayi ditidurkan diatas permukaan yang dingin : seperti menidurkan bayi ditimbangan,tangan perawat/bidan yang dingin atau stetoskop yang dingin. Konveksi yaitu panas tubuh akan hilang bila ada udara dingin bertiup disekitar bayi,perhatikan bila bayi tidak kehilangannya suhunya, bayi tidak diberikan oksigen yang dingin. Evaporasi yaitu panas tubuh akan hilang dengan adanya penguapan cairan yang ada dipermukaan tubuh bayi. Radiasi yaitu panas tubuh akan hilang bila dekat dengan benda-benda yang dingin,sehingga panas tubuh akan memancar kebenda-benda dingin disekitarnya

2) Faktor predisposisiBeberapa hal berikut ini merupakan faktor predisposisi kehilangan panas pada bayi , yaitu : Luas permukaan tubuh yang besar dibanding dengan berat badan Lemak subcutan yang lebih tipis ,suhu inti ketubuh lebih cepat ditransfer kepermukaan.

3) Bayi yang beresiko, berikut ini adalah bayi yang beresiko kehilangan panas ( termasuk bayi dengan berat lahir rendah , yaitu : Bayi yang dosedasi, bayi yang ibunya diberikan anastesi atau mendapat analgesik Bayi asfiksia, lebih cepat timbul dingin karena tidak terjadi vasokontriksi segera setelah lahir Bayi IUGR ( intrauterin growth retardation/ pertumbuhan janin terhambat) Bayi prematur/BBLR4) Pencegahan kehilangan panas Segera setelah lahir,bayi dikeringkan dab dibedong dengan popok hangat Pemeriksaan dikamar bersalin dilakukan dibawah radiant warmer (box bayi hangat) Topi dipakaikan untuk mencegah kehilangan panas melalui kulit kepala Bila suhu bayi stabil bayi dapat dirawat dibox terbuka dan diselimuti.Sementara itu, pada bayi berat lahir rendah yang sakit, cara untuk mencegah kehilangan panas ,antara lain : Segera setelah lahir , bayi harus dikeringkan Untuk menstransportasi bayi ,digunakan transport inkubator yang sudah hangat Tindakan terhadap bayi dilakukan dibawah radiant warmer Metode kanguru Definisi Metode kanguru merupakan salah satu metode perawatan bayi berat lahir rendah untuk mencegah hiportemi pada bayi baru lahir,yang diperkenalkan pertama kali oleh rey dan martinez dari colombia pada tahun 1979.Rey dan martinez melaporkan skin to skin contact dapat meningkatkan kelangsungan hidup bayi terutama yang mengalami BBLR atau prematur.mengapa disebut metode kaguru ? karena cara ini meniru binatang kanguru yang biasanya melahirkan bayi imatur dan menyimpan bayinya dikantung ibunya untuk mecegah kedinginsn.prinsip dasr dari metode ini adalah mengganti perawatan bayi berat lahir rendah (BBLR) dalam inkubator dengan metode kanguru, hal ini disebabkan karena kurangnya fasilitas terutama inkubatir dan tenaga kesehatan dalam perawatan BBLRMetode kanguru merupakan cara yang sederhana untuk merawat bayi baru lahir yang menggunakan suhu tubuh ibu untuk menghangatkan bayinya.

Tujuan metode kanguruTujuan penerapan metode kanguru untuk bayi berat lahir rendah adalah menurunkan angka morbiditas dan mortalitas BBLR serta menurunkan rujukan BBLR kerumah sakit.

Manfaat metode kanguruMetode kanguru dapat memberikan manfaat bagi bayi, ibu dan rumah sakit/klinik . Bayi bayi ,metode kanguru bermanfaat karena mengurangi pemakaian kalori bayi,memperlama waktu tidur,bayi, meningkatkan hubungan kedekatan bayi dan ibu,mengurangi kejafian infeksi,menstabilkan suhu bayi,menstabilkan denyut jantung dan pernafasan bayi,menurunkan stress pada bayidan dapat menaikan berat badan bayi Bagi ibu metode kanguru bermanfaat untuk mempermudah pemberian ASI dan pelaksanaan IMD (Inisiasi menyudu dini ),meningkatkan produksi ASI,meningkatkan rasa percaya diri ibu, meningkatkan rasa percaya diri ibu,meningkatkan hubungan kedekatan dan kasih sayang ibu dengan bayi dan memberikan pengaruh psikologis berupa ketenangan pada ibu dan keluarga. Bagi rumah sakit/klinik ,metode kanguru memberikan efisiensi tenaga karena ibu dapat merawat bayinya sendiri dan efisiensi anggaran karena penggunaan fasilitas,misalnya inkubator berkurang. Kriteria bayi yang diberikan metode kanguru Bayi dengan berat badan lahir kurang dari 1800 gram atau antara 1500-2500 gram Bayi prematur Bayi yang tidak terdapay kegawatdaruratan pernafasan, bayi mampu bernafas sendiri,nayi yang tidak terdapat kelainan bawaan yang berat , Suhu tubuh bayi stabil ( 36,5 c 37,5 c ) Hal-hal yang harus diperhatikan dalam metode kanguru Posisi kanguru : posisi bayi diantara payudara, tegak, dada bayi menempel ke dada ibu, posisi bayi kemudian diamankan dengan kain panjang atau baju kanguru ( dalam hal ini bayi diletakan dalam dekapan ibu dengan kulit menyentuh kulit, posisi bayi tegak, kepala miring ke kiri atau ke kanan) Nutrisi : waktu yang optimal untuk memulai menyusu ASI tergantung pada masa kehamilannya Dukungan terutama diberikan kepada ibu berupa fisik, emosional dan edukasi, yang sewaktu hamil sebaiknnya telah diberikan informasi tendefinisi tang pentingnya metode kanguru bagi bayi. Harus ada conseling dan informed consent terlebih dahulu.

3. Neonatus dengan asfiksia neonatorum Definisi Asfiksia neonatorium merupakan kegawatdaruratan bayi baru lahir, beberapa definisi atau pengertian dari asfiksia neonatus, yaitu : kata asfiksia berarti hipoksia yang progresif, penimbunan CO2,bila proses ini berlangsung terlalu jauhdapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia neonatorium adalah keadaan dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir ( depkes RI,1995 Asfiksia di definisikan kegagalan bernafas secara spontan dan teratur sesaat sesudah lahir. ( WHO, 1997 )

KlasifikasiBeberapa literatur mengaplikasikan atau menggilongkan asfiksia neonatorum sebagai berikut : vigorous baby ,nilai apgar 7-10,dalam hal ini bayi dianggap sehat dan tidak memerlukan tindakan istimewa mild moderate asphyxia ( asfiksia sedang ) nilai apgar 4-6 , frekuensi lebih dari 100 kali/permenit,tonus otot kurang baik, atau baik,sianosis asfiksia berat , nilai apgar 0-3 , pada pemeriksaan fisik tonus otot buruk ,sianosis berat dan kadang-kadang pucat,refleks rangsang tidak ada. Etiologi Pengembangan paru bayi baru lahir terjadi pada menit pertama kelahiran dan kemudian diikuti dengan pernafasan teratur, asfiksia janin atau neonatus akan terjadi jika terdapat gangguan pertukaran gas atau pengangkutan transport oksigen dari ibu ke janin.penggolongan penyebab kegagalan pernafasan pada bayi/asfiksia dapat terjadi karena beberapa faktor berikut : Faktor ibu terjadi karena pemberian obat analgetik atau anathesia,gangguan kontrasi uterus,hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan, hipertensi (eklamsia), primitua,diabetes melitus,riwayat lahir mati,ketuban pecah dini,infeksi,renjatan penyakit jantung Faktor plasenta : pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta,asfiksia janin akan terjadi bila terdapat gangguan mendadak pada plasenta, misalnya solusio plasente, perdarahan plasenta, renjatan penyakit jantung. Faktor fetus : kompresi umbilicus akan mengakibatkan terganggunya aliran darah dalam pembukuh darah umbilicus dan menghambat pertukaran gas antara ibu dan janin,gangguan tersebut diantaranya tali pusat membumbung, tali pusat melilit leher.

Faktor resiko Faktor resiko terjadinya asfiksia terkait beberapa kondisi yang berhubungan dengan kehamilan ,proses persalinan,dan melahirkan adalah : Penyakit ibu seperti diabetes ,hipertensi dalam kehamilan,penyakit hati,dan ginjal serta penyakit kolagen, dan pembuluh darah Faktor janin sperti prematurus,pertumbuhan janin terhambat/IUGR dan cacat bawaan Proses persalinan dan melahirkan seperti gawat janin dngan atau tanpa mekonium dalam cairan ketuban ,serta penggunaan anastesi dan analgetik golongan narkotika. Tanda- tanda klinis pada janin atau bayi berikut ini : Djj lebih dari 100 x/menit atau kurang dari 100 x/menit tidak teratur Mekonium dalam air ketuban pada janin letak kepala Tonus otot buruk Karena kekurangan oksigen pada otak,otot dan organ lain. Penegakan dianosis AnamnesaDalam wawancara dengan ibu ( pasien ), bidan menanyakan :adanya riwayat usia kehamilan yang kurang bulan ,adanya riwayat ketuban bercampur mekonium,adanya lahir tidak bernafas/menangis, adanya riwayat gangguann atau kesulitan waktu lahir ( lilitan tali pusat ,sungsang, ekstrasi vakum, ekstrasu forcep) Pemeriksaan fisikBayi tidak bernafas atau menangis, denyut jantung kurang dari 100 kali / menit, tonus otot menurun.

Penatalaksanaan Penatalaksanaa asfiksia neonatorium adalah resusitasi neonatus atau bayi.semua bayi dengan depresi pernafasan harus mendapat resusitasi yang adekuat,bila bayi kemudian terdiagnosa sebagai asfiksia neonatorium, maka tindakan media lanjutan yang komprehensif, tindakan resusitasi neonatorium akan dipastikan sendiri , pada intinya penatalaksanaan terhadap asfiksia neonatorium adalah : Bersihkan jalan nafas, kepala bayi diletakan lebih rendah agar lender mudah mengalir, Rangsang refleks pernafasan:dilakukan setelah 20 detak bayi tidak memperlihatkan bernafas dengan cara memukul kedua telapak kaki menekan. Mempertahankan suhu tubuh

Resusitasi neonatus Resusitasi neonatus adalah suatu prosedur yang diterapkan untuk bayi baru lahir (neonatus) yang gagal bernafas secara spontan yang adekuat.sebelum lahir mengetahui risiko asfiksia ( jika ada diskusikan dengan keluarga), saat proses persalinan tanpa faktor resiko pun bayi dapat mengalami asfiksia ( siap melakukan resusitasi bayi setiap menolong persalinan).1) Persiapan untuk resusitasi Persiapan keluarga : penjelasan, siap siaga pada persalinan,komunikasi dengan ibu dan suami tentang kemungkinan kemungkinan yang terjadi pada ibu dan bayi Persiapan ruang : syarat hangat ( ruang yang hangat,alas yang kering,hangat dan datr, alat/sumber pemancar panas adalah 60 100 watt Persiapan alat : alat resusitasi ( selain alat pertolongan persalinan, Kain 1 : mengeringkan bayi Kain 2 : menyelimuti bayi ( bersih,kering, hangat, menyerap cairan ) Kain 3 : ganjal bahu bayi ( digulung setinggi 3 cm ) Alat penghisap lendir Alat ventilasi Kotak alat resusitsi Sarumg tangan Jam/pencatat waktu Tabung O2 Persiapan diri : pencegahan infeksi2) Langkah awal resusitasi Penilaian ( dalam beberapa detik ) Cukup bulan, warna cairan ketuban, bernafas atau menangis ,tonus otot baik atau tidak Bernafas atau menangis ( perhatikan dada bayi ) Tonus otot : bergerak aktif atau tidak Langkah awal 30 detik jaga kehangatan bayi, atur posisi bayi ekstensi, isap lendir ( mulut dulu baru hidung), keringkan dan rangsang taktil, atur kembali posisi bayi. ( JAIKA ) Penilaian 3 tanda Pernafasan spontan dan teratur Frekuensi jantung > 100 kali permenit ( hitung dalsm 6 detik, kalikan 10 ) Warna kulit kemerahan Atur posisi kembali/reposisis, nilai nafas Bayi bernafas normal : asuhan pasca resusitasi Bayi tidak bernafas / megap-megap : ventilasi tekanan positif ( VTP ) Ventilasi tekanan positifMemasukan sejumlah volume udara kedalam paru dengan tekanan positif untuk membuka alveoli paru agar bayi dapat bernafas spontan dan teratur. Ventilasi tepat , ventilasi pertama membuka alveoli ( ventilasi 2x, tekanan 30 cm H20, evaluasi ), ventilasi lanjutan ( memasukan udara , ventilasi 20-30 x permenit, tekanan 20 cm H20, evaluasi ). Kecepatan melakukan ventilasi ( 20 x / 30 detik ) Yang perlu diperhatikan : sungkup, sumber oksigen,tekanan pada ventilasi, kecepatan dan irama ventilasi, pengembangan dada. Empat tanda perbaikan Peningkatan frekuensi jantung Perbaikan warna kulit Adanya nafas spontan Perbaikan tonus otot Cara menghentikan VTP Kecepatan dan tekanan VTP bertahap Beri O2 aliran bebas Rangsang taktil Observasi adanya nafas spontan3) Asuhan pasca resusitasi Ajari ibu dan keluarga memantau tanda bahaya bayi Memantau dan perawatan tali pusat Lanjutkan boundingatachment Pencegahan hipotermia Pemeriksaan fisik Pemberian vit KI Pencegahan infeksi Pencatatan dan pelaporanJika resusitasi tidak berhasil Dukungan moral Asuhan ibu Pencatatan dan pelaporan

4. Hipotermi

Definisi Hipotermi adalah penurunan suhu dibawah 36,5 C Tanda-tanda Kaki teraba dingin Kemampuan mengisap lemah Tangisan lemah\ Tanda-tanda stadium lanjut akibat hipotermi Muka ,ujung kaki dan tangan bayi berwarna merah terang ( bright- red ) Bagian tubuh lainnyab pucat Mungkin terjadi sklerema yaitu kulit mengeras menjadi merah Cedera timbul terutama pada punggung dan ekstermitas ( dapat juga mengenai seluruh tubuh) Faktor-faktor yang dianggap resiko untuk terjadinya hipotermi adalah Perawatan yang kurang tepat setelah bayi lahir Bayi dipisahkan dari ibunya segera setelah lahir Berat lahir bayi yang kurangf dan kehamilan prematur Tempat melahirkan yang dingin Umur bayi belum cukup untuk dipindahkan Suhu badan tidak terjaga selama perjalanan rujukan Pencegahan hipotermiaHipotermia dapat di cegah dengan mengeringkan bayi segera setelah lahir,menempatkan bayi pada dada ibu ( kontak langsung kulit ) dan menutupi dan bayi dengan selimut ,apabila bayi tidak mungkin diletakan di atas dada ibu ( misalnya karena keadaan ibu lemah, syok< dsb ) maka dilakukan usaha seperti : Mengeringkan tubuh bayi Membungkus bayi dengan baik Meletakan bayi dekat ibunya Meletakan bayi terbaring di ruangan dan cukup hangat

5. Hipertemi

Definisi Hipertemi adalah peningkatan suhu tubuh bayi lebih dari 37,5 C Etiologi hipertemi Perubahan mekanisme pengaturan panas sentral yang berhubungan dengan trauma lahir Infeksi oleh bakteri, virus,atau protozoa Kerusakan jaringan Latihan/gerakan yang berlebihan Gejala hipertemia Suhu tubuh bayi > 37,5 C Frekuensi nafas bayi > 60 x/menit Tanfda-tanda dehidrasi yaitu berat badan menurun Penangan hipertemi Bayi dipindahkan ke ruangan yang sejuk dengan suhu kamar 26 C- 28 C Tubuh bayi diseka dengan kain basah sampai suhu bayi normal ( jangan menggunakan air es atau alkohol) Berikan antibiotik apabila ada infeksi

Latihan siswa

1. Sebutkan kata kunci dari NKB SMK ?a. Neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilanb. Neonatus kurang besar sesuai masa kehamilan c. Neonatus kurang bulan seperti masa kehamiland. Neonatus khamilan besar sesuai masa kehamilan

2. Sebutkan tanda tanda dan gejala hipotermi ?a. Demam, suhu 38 C, mengigiglb. Kaki teraba dingin, Kemampuan mengisap lemah,Tangisan lemahc. Kulit kemerahan, menangis kuatd. Tonus otot baik,frekuensi pernafasan < 60 x / menit