54
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn. “A” DENGAN KURANGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF RT 02 / RW 01 DUSUN LOWOKSARI DESA NGENEP KEC. KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG 19 FEBRUARI- 21 MARET 2012 OLEH: AKNES DWI ANGGRAINI (09.2.062) POLITEKNIK KESEHATAN RS. dr. SOEPRAOEN

ASKEB - Q.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jgugugyufyufyufuyd56e46w5e7t98y

Citation preview

Page 1: ASKEB - Q.docx

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA PADA KELUARGA Tn. “A” DENGAN

KURANGNYA PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF

RT 02 / RW 01 DUSUN LOWOKSARI DESA NGENEP

KEC. KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG

19 FEBRUARI- 21 MARET 2012

OLEH:AKNES DWI ANGGRAINI

(09.2.062)

POLITEKNIK KESEHATAN RS. dr. SOEPRAOEN

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

MALANG

2012

Page 2: ASKEB - Q.docx

LEMBAR PENGESAHANLaporan hasil praktek kebidanan komunitas ini

telah diperiksa dan disetujui oleh :

Hari : Rabu

Tanggal : 22 februari 2012

Mahasiswa

AKNES DWI ANim: 09.2.062

Mengetahui ;

Pembimbing Institusi Pembimbing Lapangan

RENY RETNANINGSIH, S.ST SUBAIDAH, Amd. Keb

Page 3: ASKEB - Q.docx

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya serta segala kemudahan yang telah diberikan kepada penulis, sehingga

dapat menyelesaikan asuhan kebidanan keluarga yang berjudul “Asuhan Kebidanan

Pada Keluarga Tn. “A” tentang Asi Eksklusif dengan Usia 24 tahun dengan Jumlah

anak 1 di Rt 02 Rw 01 Dusun Lowoksari Desa Ngenep – Karangploso Kabupaten

Malang.”

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Kepala Puskesmas Karangploso beserta staff

2. Ibu Nukiana, Amd. Keb selaku Bidan Desa Kepuharjo

3. Letkol CKM dr. Nirawan Putranto, Sp.M selaku direktur Poltekes

dr. Soepraoen Malang

4. Mayor CKM dr. Zaenal Alim, Sp.OG selaku Ka Prodi kebidanan

Poltekkes dr. Soepraoen Malang

5. Ibu Naima, SKM, M.Kes selaku Pembimbing Akademi

6. Ibu-ibu kader yang telah membantu dalam pengumpulan data

7. Kedua orang tua yang telah memberikan doa dan semangat

8. Teman-teman yang telah memberi dorongan dan semangat

dalam penyelesaian asuhan kebidanan keluarga ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Asuhan Kebidanan ini jauh dari sempurna,

maka penulis sangat mengharap kritik dan saran yang membangun guna perbaikan

selanjutnya. Penulis juga mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat dan

dapat digunakan oleh penulis dan pembaca untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Malang, Februari 2012

Penulis

Page 4: ASKEB - Q.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian

kegiatan masyarakat dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam

memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan dan

bidan lain yang berkaitan agar mampu mencapai sehat sejahtera. (Effendi: 1998)

Mengenai asuhan kebidanan keluarga ini disesuaikan dengan jangkauan

kemampuan penyusun agar dalam pelaksanaannya dapat memberikan bantuan

terutama dibahas pada laporan ini adalah tentang kesehatan ibu dan anak (KIA).

KIA ini meliputi kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu meneteki,

imunisasi dan KB. Dalam hal ini mahasiswa terjun ke masyarakat membantu

masyarakat yang memiliki masalah kesehatan khususnya dalam keluarga,

membantu mengatasi masalah tersebut bersama-sama masyarakat (keluarga)

desa tersebut. Masalah kesehatan yang akan muncul dalam masa hamil,

bersalin, nifas, serta masa bayi dan balita.

Dalam laporan ini penyusunan akan memberikan asuhan kebidanan pada

keluarga Tn. “A” yang mengalami masalah kesehatan mengenai ASI Eksklusif.

B. Tujuan

2.1.1 Tujuan Umum

Mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan

asuhan kebidanan keluarga dan juga agar mahasiswa dapat secara nyata

dalam memberikan asuhan kebidanan keluarga.

2.1.2 Tujuan khusus

a. Dapat melakukan pengkajian untuk menentukan

adanya masalah kesehatan

b. Mampu menganalisis data atau keluarga untuk

menentukan masalah kesehatan

Page 5: ASKEB - Q.docx

c. Dapat menyusun skala prioritas masalah

kesehatan

d. Mampu menyusun rencana asuhan kebidanan

yang dilakukan

e. Mampu melaksanakan rencana asuhan

kebidanan kebidanan keluarga

f. Mampu mengevaluasi keberhasilan tindakan kebidanan

yang telah dilakukan dengan menggunakan catatan

perkembangan.

2.1.3

Page 6: ASKEB - Q.docx

C. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Keluarga

B. Konsep Teori ASI Eksklusif

BAB III ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN

A. Pengkajian

B. Menentukan Diagnosa / Masalah Kebidanan

C. Menentukan Kebutuhan Segera

D. Perencanaan

E. Pelaksanaan

F. Evaluasi

G. Catatan Perkembangan

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Page 7: ASKEB - Q.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Keluarga

2.1.1 Pengertian

Keluarga dalam unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat

dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan

(Depkes. RI. 1998).

Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergantung

karena hubungan darah. Hubungan perkawinan atau pengangkatan dan

mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan

diadakan perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan

kebudayaan.

(Salvician & Ara Ceilis, 1989)

2.1.2 Struktur Keluarga

Struktur keluarga ada bermacam-macam diantaranya adalah :

2.2.1 Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah

dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur

garis ayah.

2.2.2 Matrilineal

Adalah keluarga sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan

itu disusun melalui jalur garis ibu

2.2.3 Matrilokal

Sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri

2.2.4 Patrilokal

Page 8: ASKEB - Q.docx

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah

suami.

2.2.5 Keluarga kawinan

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga

dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena

adanya hubungan dengan suami atau istri

2.1.3 Tipe / Bentuk Keluarga

1. Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,

dan anak-anak

2. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah sepupu,

paman, bibi dan sebagainya.

3. Keluarga berantai (serial Family), adalah keluarga yang terdiri dari wanita

dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga

inti.

4. Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena

perceraian atau kematian.

5. Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang perkawinannya

berpoligami dan hidup secara bersama.

6. Keluarga kabitas (Cahabitation) adalah 2 orang menjadi satu tanpa

pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga

2.1.4 Ciri-ciri Struktur Keluarga

1. Terorganisasi

Yaitu saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga

2. Ada Keterbatasan

Yaitu setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai

keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing

3. Ada Perbedaan dan kekhususan

Yaitu setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-

masing.

Page 9: ASKEB - Q.docx

2.1.5 Pemegang kekuasaan Dalam Keluarga

1. Patriakal, yang dominant dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah

di pihak ayah.

2. Matriakal, yang dominant dan memegang kekuasaan dalam keluarga

adalah di pihak ibu

3. Equalitarian, yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan

ibu.

2.1.6 Ciri-ciri Keluarga

1. Diikat dalam suatu tali perkawinan

2. Ada hubungan darah

3. Ada ikatan batin

4. Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya

5. Ada pengambilan keputusan

6. Kerjasama diantara anggota keluarga

7. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga

8. Tinggal dalam suatu rumah

2.1.7 Peranan Keluarga

1. Peranan Ayah

Sebagai suami dan ayah dari anak-anak berperan sebagai pencari

nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala

keluarga , sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai

anggota masyarakat dari lingkungannya

2. Peranan Ibu

Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk

mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,

pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari lingkungannya, di

samping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan

dalam keluarganya.

3. Peranan anak

Page 10: ASKEB - Q.docx

Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat

perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

2.1.8 Fungsi Keluarga

1. Fungsi biologis

a. Untuk meneruskan keturunan

b. Memelihara dan membesarkan anak

c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

d. Memelihara dan merawat anggota keluarga

2. Fungsi psikologis

a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman

b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga

c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

d. Memberikan identitas keluarga

3. Fungsi sosialisasi

a. Membina sosialisasi pada anak

b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat

perkembangan anak

c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

4. Fungsi ekonomi

a. Mencari sumber-sumber penghasilan keluarga untuk memenuhi

kebutuhan keluarga.

b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi

kebutuhan keluarga

c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa

yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak jaminan hari tua dan

sebagainya.

5. Fungsi pendidikan

a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan

dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang

dimilikinya.

Page 11: ASKEB - Q.docx

b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang

dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.

c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

2.2 Konsep ASI Eksklusif

2.2.1 Pengertian

ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan pada bayi sejak lahir sampai

umur 6 bulan dengan kriteria yang segera yaitu segera setelah dilahirkan,

tidak dapat menggunakan makanan pengganti ASI pada awal penyusunan dan

hanya minum ASI sampai bayi berusia 6 bulan tanpa makanan tambahan

(susu formula, air teh, madu, air putih) atau tanpa makanan padat seperti

pisang, nasi yang dilembutkan, biscuit, bubur nasi tim, dan sebagainya.

Bayi umur 0 sampai 6 bulan hanya diberikan ASI saja karena

kemampuan usus atau pencernaan bayi masih terbatas. Akibatnya makanan

atau minuman selain ASI belum dapat dicerna dengan baik. Dan makanan

selain ASI dapat menyebabkan diare dan alergi (tidak tahan).

ASI Eksklusif yang keluar pada hari-hari pertama (1-5 hari) disebut

Colostrum. Cairan yang lebih kental dan berwarna kekuning-kuningan ini

mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut :

a. Mengandung banyak zat antibodi yang melindungi bayi dari infeksi

b. Mengandung banyak protein yang sebagian besar berupa globulin,

mineral, dan vitamin

c. Kandungan lemak dan gulanya rendah sehingga mudah diserap oleh usus

bayi

d. Memperlancarkan keluarnya mekonium bayi yang berwarna hitam petat

2.2.2 Peran ASI dalam perhubungan bayi

a. ASI adalah makanan bayi alamiah dan sangat sesuai dengan kebutuhan

tubuh bayi

Page 12: ASKEB - Q.docx

b. ASI adalah makanan tunggal mengandung cukup zat gizi yang

dibutuhkan bagi pertumbuhan dan kesehatan bayi baru lahir sampai umur

6 bulan.

c. ASI mengandung unsur penting bagi otak bayi karena itu pemberian ASI

eksklusif berperan utama dalam perkembangan tingkat kecerdasan bayi

dikemudian hari.

d. ASI sebagai perlindungan terhadap penyakit infeksi

e. ASI segar, hangat dan bebas dari bakteri

2.2.3 Keuntungan Pemberian ASI

a. Bagi Bayi

1. Nilai gizi ASI bermutu tinggi, sebab mengandung zat-zat makanan

yang lengkap dan susunannya sesaui dengan kebutuahnnya bayi

2. Kebersihan ASI terjamin sebab langsung diminum bayi dalam keadaan

segera dan suhunya sesuai dengan suhu bayi.

3. ASI mudah dicerna dan diserap oleh alat pencernaan

4. ASI bebas dari kuman-kuman yang membahayakan kesehatan bayi

bahkan mengandung zat-zat kekebalan terhadap penyakit saluran

pencernaan dan penyakit infeksi

5. Bayi memperoleh rasa aman, puas dan bahagia sebab saat menyusu

bayi didekap ibunya dan disinilah terjalin rasa kasih sayang antara

ibu dan anak yang akan menumbuhjan perkembangan mental dan

kepribadian anak.

6. ASI mengandung zat-zat yang ikut dalam prosentase pembuatan sel

saraf otak sehingga dapat mencerdaskan bayi

b. Bagi Ibu

1. Membantu mempecepat pengembalian rahim ke bentuk semula dan

mengurangi perdarahan setelah persalinan. Ini karena isapan bayi

pada payudara yang dilanjutkan melalui saraf kekelenjar hipofisis di

otak yang mengeluarkan hormon oksitosin

Page 13: ASKEB - Q.docx

2. Pemberian ASI mudah karena tersedia dalam keadaan segar dengan

suhu yang sesuai sehingga bisa langsung diberikan dan selalu siap jika

diperlukan pada malam hari.

3. Mengurangi biaya pengeluaran karena ASI tidak perlu biaya

4. Mengurangi biaya perawatan sakit karena bayi yang minum ASI tidak

mudah terkena infeksi

5. Memberikan rasa puas dan banga pada ibu yang berhenti menyusu

akan menggelitik perasaan ibu dalam memperkuat ikatan batin antara

ibu dan bayi

6. Pemberian ASI yang cukup lama dapat memperkecil kejadian

keganasan kanker atau carsinoma payudara dan ovarium atau kandung

telur.

7. Pemberian ASI secara eksklusif dapat berfungsi sebagai kontrasepsi

sampai 4 bulan setelah kelahiran karena isapan bayi merangsang

hormon prolaktin yang menghambat terjadinya ovulasi atau

pematangan telur sehingga menunda kesuburan

c. Bagi Ayah

ASI siap sedia diperoleh pada saat kapan saja dan tidak memerlukan

ongkos apapun.

d. Bagi keluarga

ASI dapat menghemat pengeluaran uang sehingga keluarga dapat

bermanfaat untuk keperluan penting lainnya.

2.2.4 Waktu yang tepat untuk pemberian ASI

a. Segera setelah lahir (dalam waktu 30 menit pertama)

b. Pada waktu umur 0-4 atau 0-6 bulan berikan ASI saja sesering mungkin

dan apabila bayi menginginkannya termasuk malam hari

c. Waktu yang diperlukan tiap kali menyusu rata-rata 10-15 menit sampai

payudara kosong

Page 14: ASKEB - Q.docx

2.2.5 Cara Pemberian ASI yang baik dan yang benar

a. Cara menghisap, mulut sebaiknya masuk sampai ke daerah puting atau

areola agar lebih aktif dan puting tidak lecet.

b. Posisi ibu harus menyenangkan baik berbaring maupun duduk.

c. Keadaan ibu waktu menyusui santai dan rileks agar ASI keluar banyak.

d. Berikan ASI segera setelah lahir reflek hisap bayi, paling kuat ½ jam

setelah lahir.

e. Jangan memberikan makanan apapun sebelum ASI keluar, misalnya

madu, air kelapa, air tajin, usahakan bayi segera disusukan untuk

merangsang produksi ASI.

f. Berikan colostrum yaitu ASI yang kental dengan warna kekuning-

kuningan yang keluar pada hari-hari pertama, colostrum mengandung zat

gizi kekebalan yang tinggal selain itu colostrum mempercepat

pengeluaran mekonium yaitu isi usus sewaktu bayi mau lahir yang akan

keluar sebagai berak hitam.

g. Berikan hanya ASI saja sudah cukup untuk kebutuhan dan perkembangan

bayi.

h. Pada usian 0-6 bulan berikan ASI sesering mungkin termasuk malam hari.

i. Gunakan payudara kiri dan kanan secara bergantian pada setiap kali

menyusui.

2.2.6 Nilai gizi yang terkandung dalam ASI

a. Lemak

Lemak merupakan sumber kalori (energi) utama dalam ASI dengan kadar

yang cukup tinggi yaitu sebesar 50 %. Lemak ASI juga merupakan

komponen zat gizi yang sangat bervariasi, tetapi mudah diserap oleh

tubuh bayi karena sudah berbentuk emulsi lemak ASI yang terdiri dari

trigliserida (98-99 %) enzim lipase yang terdapat dalam sistem

pencernaan bayi dari ASI akan mengurangi trigliserida menjadi gliserol

dan asam lemak . Salah satu keunggulan lemak ASI adalah kandungan

asam lemak esensial, yaitu decosahexaenic Acid (DNA) dan arachidnoid

acid (AA). Asam lemak Essensial sebenarnya adalah kelompok Omega 3

Page 15: ASKEB - Q.docx

yang dapat diubah menjadi AA.Kelebihan ASI adalah selain mengandung

omega 3 dan omega 6 ASI juga mengandung AA dan DHA. Kadar

kolesterol dalam ASI juga lebih tinggi karena dibutuhkan untuk

merangsang enzim protektif yang membuat metabolisme kolesterol

menjadi efisien.

b. Karbohidrat

Karbohidrat utam (kadarnya paling tinggi) dalam ASI adalah Laktosa

yang mempertinggi penyerapan kalsium yang dibutuhkan bayi. Laktosa

mudah menjadi glukosa dan Galaktosa oleh enzim yang terdapat dalam

mukosa (selaput lendir) bayi sejak lahir.

c. Protein

Rata-rata kandungan protein ASI diterima 1,15 gram/100 ml. Kadar

protein ASI ini lebih cukup untuk pertumbuhan optimal bayi dan

menghasilkan larutan bermuatan rendah yaitu sesuai dengan ginjal bayi

yang masih belum matang dibanding dengan susu formula yang dominan

dengan kasein, urea dalam darah dan kadar Amnionnya meningkat, jadi

muatan larutan bagi ginjal menjadi lebih tinggi.

d. Garam dan mineral

ASI merupakan susu dalam kadar mineral yang rendah sehingga tidak

merusak fungsi ginjal pada bayi.

e. Zat Besi

Jumlah zat besi dalam ASI termasuk sedikit, tetapi mudah diserap, bayi

dilahirkan dengan persediaan zat besi, selain itu ditambah juga dengan zat

besi yang berasal dari pemecahan sel darah merah yang dapat digunakan

kembali. Persediaan besi ini jika ditambah dengan zat besi dalam ASI

akan mencukupi kebutuhan bayi saat usia 6 bulan dengan menyusu ASI

bayi akan kekurangan zat besi

f. Zeng

Seng diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan imunitas selain

itu juga diperlukan untuk mencegah penyakit Dermatitis Enfuro patika,

Page 16: ASKEB - Q.docx

yaitu penyakit kulit dan pencernaan yang fatal bagi seseorang. Bayi yang

mendapat ASI tidak menderita penyakit ini, pada bayi yang mendapat

ASI dari ibu yang sehat sampai umur 6 bulan tidak mendapat gejala

defisiensi lain sehingga dapat dikatakan dalam ASI cukup terdapat

elemen oleh pertumbuhan.

g. Vitamin

ASI yang berasal dari ibu dengan pola makan yang memadai cukup

mengandung vitamin yang diperlukan bayi, kandungan vitamin E dalam

ASI terutama dalam kolostrum tergolong tinggi.

2.2.7 Faktor-faktor anti bakteri, anti virus dan anti parasit yang terkandung

dalam ASI

A. Faktor anti bakterial

- Ig A Sekreton

- Ig M, Ig E

- Ig D

- Faktor pertumbuhan (Befido Bacterium Bifidum)

- Faktor pengikat protein (Zeng, vitamin B12, Asam folat)

- Laktoferin

- Lakto peroktidase

- Licosin

- Hidrat arang

- Lemak

B. Faktor Anti Virus

- Ig A

- Ig M, Ig G

- Lemak (Asam tak jenuh dan mono Gliserida)

- Makromolekul non Imunoglobulin

- Alfa 2 makroglobulin

- Ribuno klease

- Inhibitor hemaglutinin

Page 17: ASKEB - Q.docx

- Sel-sel ASI

C. Faktor Anti Paradin

- Ig A Sekreton

- Lemak (bebas)

2.2.8 Cara Pemberian ASI yang baik dan benar

a. Posisi ibu harus menyenangkan berbaring/duduk

b. Keadaan ibu waktu menyusui santai dan rileks agar ASI keluar banyak.

c. Mulut bayi masuk sampai ke arah areola dan puting agar lebih efektif dan

puting tidak lecet

d. Berikan Asi segera setelah lahir

e. Berikan kolostrum

f. Berikan hanya ASI saja selama 0-6 bulan

g. Gunakan payudara kiri dan kanan secara bergantian.

2.2.9 Cara Penyimpanan ASI

a. Di luar (di Udara) bertahan 6 jam

b. Bila disimpan di dalam kulkas/ lemari es ASI dapat bertahan selama 12

jam.

c. ASI disimpan dengan memakai botol kaca, tidak boleh memakai botol

plastik, karena molekul dari susu dapat tertinggal di dalam botol sehingga

akan mengurangi komposisi ASI

Page 18: ASKEB - Q.docx

2128 26 1216181930

5047

2528

4745 thn

1 bln

BAB III

ASUHAN KELUARGA DENGAN MASALAH KEBIDANAN

A. PENGKAJIAN

1. Struktur dan Sifat Keluarga

a. Kepala keluarga

Nama : Tn. “A”

Jenis kelamin : laki-laki

Umur : 28 tahun

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta/karyawan pabrik

b. Data anggota keluarga

No Nama Umur P/L Agama Hub. Pend Pekerjaan

1. Asmuni 28 th L Islam Menantu SMA Pekerja

Pabrik

2. Ningsih 25 th P Islam Anak SMA Pekerja

Pabrik

3. Aulia 1 bln P Islam Cucu Blum Sekolh Bayi

c. Genogram / Silsilah Keluarga

Page 19: ASKEB - Q.docx

Keterangan:

= laki – laki

= perempuan

= tinggal 1 rumah

= klien

c. Pengambilan keputusan

Dalam keluarga yang menonjolkan dalam memutuskan permasalahan

adalah kepala keluarga yang sebelumnya dimusyawarahkan dengan istri,

dan anggota keluarga lainya

d. Hubungan dalam keluarga

Huungan antara anggota kelaurga cukup baik, meskipun kadang terjadi

percecokan antara anggota keluarga hal tersebut tidak pernah berlarut-

larut lama. Dalam hal mengasuh anak lebih banyak dilakukan oleh istri,

namun suami pun ikut serta dalam mengasuh anak.

e. Kebutuhan dalam sehari-hari

1) Kebutuhan nutrisi

Pengadaan makanan dalam kelaurga sehari-hari dengan memasak

sendiri. Mengenai kompisisnya sayur mayur, nasi, tahu, tempe, ikan

dan krupuk.

Setiap anggota keluarga mempunyai frekuensi makan tidak sama. Ibu

dan bapak bisa makan 3x sehari. Sedangkan Aulia yang berusia 1

bulan diberikan ASI sesuka hatinya. Namun bayi sering diberi susu

formula dengan menggunakan dot

2) Kebutuhan eliminasi

Pola BAB masing-masing anggota kelaurga sama yaitu 1-2 x

sehari, kecauli pada Bayi “A” yang usianya 1 bulan BAB 2-3 x sehari,

warna kuning konsistensi lembek. BAK anak 10-12 x sehari

sedangkan anggota kelaurga yang lain BAK 6 - 7 x sehari

Page 20: ASKEB - Q.docx

3) Kebutuhan olahraga

Ibu mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak ada waktu untuk

olahraga karena setiap pagi sudah menyiapkan diri untuk bekerja.

4) Kebersihan diri

Dalam sehari kelaurga mandi 2x sehari mengunakan sabun mandi,

gosok gigi 2 x sehari dengan menggunakan pasta ketika mandi

dilakukan dikamar mandi rumahnya. Sumber air bersih dari sumur

yang dibantu alat seperti Sanyo.

5) Istirahat

Kebiasaan tidur Tn. “A” serta Ibu, malam hari dari pukul 22.00

WIB s/d jam 04.00 pagi, sedangkan tidur siang bapak dan ibu

hampir tidak pernah.

Anak “A” yang berusia 1 bulan tidur sepanjang hari, terbangun

jika lapar, haus, BAB atau BAK.

6) Rekreasi

Kebiasaan rekreasi ke tempat hiburan jarang dilakukan minimal 1 kali

selama setahun, biasanya ke taman Sengkaling. Bila ada waktu

senggang digunakan untuk menonton televisi atau mendengarkan

radio.

f. Kebiasaan berobat

Bapak, ibu dan keluarga mempunyai kebiasaan berobat di Puskesmas.

2. Faktor Sosial Budaya

1) Penghasilan dan pengeluaran

- Anggota keluarga yang mencari nafkah adalah suami dan istri dengan

bekerja di pabrik.

- Penghasilan suami Rp. 800.000 / bulan dengan bekerja mulai 07.00 –

15.00 WIB begitu halnya dengan penghasilan istri Rp 700.000,-/bulan.

Page 21: ASKEB - Q.docx

- Pengeluaran rata-rata untuk makan Rp. 5.000 – 10.000 sehari. Bayar

listrik Rp. 30.000 / bulan. Belanja keperluan anaknya Rp. 100.000 /

bulan.

2) Sistem nilai

Keluarga adalah suku jawa. Dalam keluarga tidak ada nilai tertentu yang

bertentangan dengan ras.

3) Hubungan dengan masyarakat

Semua anggota keluarga memiliki hubugan yang baik dengan tetangga

sekitarnya. Ibu mengikuti organisasi dalam masyarakat yaitu tahlil setiap

hari sabtu dan PKK setiap hari.

4) Spiritual

Semua anggota keluarga memiliki keyakinan dalam menganut agama

Islam. Ibu dan Bapak manjalankan Ibadah sholat 5 waktu setiap harinya

serta melakukan ibadah lainnya sesuai dengan agama dan keyakinannya.

5) KB (Keluarga Berencana)

Dalam keluarga setelah melahirkan anak pertamanya ini, ibu belum

menggunakan KB

3. Faktor lingkungan

1) Perumahan

Rumah yang ditempati Tn. “A” ini adalah milik sendiri yang ditempatinya

bersama istri dan anak

Page 22: ASKEB - Q.docx

S

T

U

B

Ruang TV danRuang Keluarga Kamar

Tidur II

KamarTidur III Kamar

mandi

KamarTidur I

Ruang Tamu

Denah rumah

Keterangan

Luas banguna 90 m2

Ukuran ruangan

Ruang tamu : 3 x 4 m (1 jendela tertutup, 2 jendela terbuka, 3

ventilasi)

Kamar tidur I : 3 x 4 m (1 jendela terbuka, 1 ventilasi)

Kamar Tidur II : 5 x 4 m (1 jendela tertutup, 2 jendela terbuka, 3

ventilasi)

Kamar Tidur III : 3 x 4 m (1 jendela terbuka, 1 ventilasi)

Ruang Keluarga : 5 x 4 m (1 jendela tertutup, 2 jendela terbuka, 2

ventilasi)

Dapur : 4 x 1,5 m (1 jendela tertutup, 1 ventilasi)

Kamar Mandi : 1,5 x 2 m (2 jendela tertutup, 1 ventilasi)

Page 23: ASKEB - Q.docx

2) Jenis bangunan

Lantai rumah dari tegel, dinding tembok, 13 buah ventilitasi, 9 buah

jendela terbuka, 5 buah jendela tertutup, penerangan dari listrik, cahaya

matahari yang masuk baik (setiap pagi sinar matahari dapat masuk ke

seluruh penjuru ruangan dalam rumah).

3) Kebersihan

Halaman rumah cukup bersih, lantai rumah dari tegel cukup bersih, tidak

berdebu dan tidak terlalu lembab. Pada pekarangan terdapat tanaman

produktif seperti bunga mawar, anggrek dan melati.

4) Sarana Informasi

Untuk mendapatkan informasi keluarga menggunakan Televisi, radio

serta pesawat telepon. Bapak tidak berlangganan media cetak seperti

koran, hanya sesekali saja beli eceran.

5) Pemakaian air

Sumber air berasal dari sumur pompa dengan kedalaman 9 meter, dengan

kondisi air berwarna jernih dan bila hujan kondisi air tetap jernih dan

tidak keruh.

6) Jamban keluarga dan kamar mandi

Jamban keluarga adalah latrin dengan jarak dengan sumber air lebih dari

10 meter. Jamban terletak di dalam kamar mandi dan kamar mandi

terletak di dalam rumah. Kondisi jamban dan kamar mandi bersih.

7) Pembuangan air limbah

Pembuangan air limbah rumah tangga adalah melalui selokan yang

mengalir dan bermuara di sungai.

8) Pembuangan sampah

Sampah rumah tangga biasanya langsung dibuang ke bak sampah tanpa

harus dibungkus terlebih dahulu. Dan sampah diambil oleh petugas

kebersihan setiap hari Rabu dan Sabtu

Page 24: ASKEB - Q.docx

4. Psikologis

1) Situasi emosional

Suami dan istri suka bergaurau dan bercengkerama, suasana rumah sangat

harmonis.

2) Konsep diri

a. Harga diri

Ibu mengatakan baik suami maupun istri sama-sama bekerja, sehingga

suami istri saling menghargai tidak ada yang berkuasa penuh pada

sebuah keluarga suami dan istri menganggap Ny.”N” seperti

keluarganya sendiri, bukan pembantu.

b. Identitas diri

Tidak ada gangguan mengenai identitas diri dalam keluarga karena

setiap anggota keluarga saling menghargai dan menjalankan

fungsinya masing-masing. Istri sangat menghormati dan menghargai

Tn. “A” sebagai kepala keluarga.

3) Pola Interaksi

Hubungan keluarga dengan masyarakat tidak ada masalah, keluarga

sangat baik dengan tetangga sekitar rumah. Keluarga juga aktif dalam

mengikuti kegiatan-kegiatan masyarakat.

5. Data Neurologik

Pertumbuhan bayi “A” usia 1 bulan.

- Berat badan : 3,8 kg

- Tinggi badan : 53 cm

Perkembangan bayi bayi “A” usia 1 bulan

- Motorik

Adanya reflek menggenggam bila telapak tangannya disentuh jari kita.

Menggerakkan kepala ke kiri dan ke kanan

- Penglihatan dan pendengaran

Pandangan mata belum terarah dengan baik

Page 25: ASKEB - Q.docx

Dapat mengikuti benda-benda yang digerakkan di depan mata

- Berbicara dan berbahasa

Melihat ke arah pembicara.

(Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak. EGC, 1995)

A. Status Kesehatan Keluarga

No Nama Px Fisik Keterangan

1 Tn. “A” BB : 55 kgTB : 157cmTD : 120/80N : 88 x / mntK/U : baik Kesadaran composmentis

Kadang badannya pegal-pegal. Biasanya Tn. “A” mengkonsumsi jamu pegal linu atau dipijat oleh dukun pijat. Bila sakitnya belum juga sembuh Tn. “A” pergi ke Puskesmas untuk disuntik dan diberi obat.

2 Ny. “N” BB : 60 kgTB : 162 cmTD : 110/80N : 90 x / mntK/U : baik Kesadaran composmentis

Kadang batuk atau linu-linu. Jika badan linu Ny. “N” minum jamu pegel linu. Bila batuk Ny. Mimin pergi ke puskesmas untuk diperiksa

3 Bayi “A” BB : 3,8 kgTB : 53 cmK/U : baik composmentis

Lahir tanggal 06-02-2011ditolong oleh dokter di Rumah Bersalin. BBL 3300 gr, PB 50 cm. Lahir secara operasi seksio caesarea. Bayi diberi ASI sesuka hati, namun bati lebih sering diberi susu formula dengan dot. Imunisasi yang didapat Hepatitis B saat setelah lahir

B. Menentukan Diagnosa / Masalah Kebidanan

No Data Masalah Kesehatan

1 Ds : Ibu mengatakan memberikan ASI sesuka hatinya . Namun sering kali bayi diberi susu formula dengan menggunakan dot

Do: Bayi tampak tidak mau minum ASI, feces bayi berwarna kuning kehitaman. Bayi BAB 2-3 x / hari BB bayi menurut KMS sesuai dengan BB normal

Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI EKSKLUSIF.

Page 26: ASKEB - Q.docx

No Data Masalah Kesehatan

2 Ds : Ibu mengatakan memberikan ASI sesuka hatinya . Namun bayi lebih sering diberi susu formula dengan menggunakan dot

Do: Ibu memberikan ASI sesuka hatinya dan lebih sering memberikan susu formula dengan menggunakan dotBB : 3,8 kgTB : 53 cmN : 133 x / menitK/U : baik Kesadaran : composmentis

Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif

C. Prioritas Masalah

Kurangnya pengetahuan ibu tentang eksklusif

No Kriteria Perhitungan Skore Pembenaran

1 Sifat Masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan

2 Kemungkinan masalah dapat diubah

1/2 x 2 1 Keluarga dapat mengatasi dengan datang ke Puskesmas

3 Potensi Pencegahan 2/3 x 1 2/3 Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dan PMT dapat diatasi dengan pemberian penyuluhan

4 Menonjolnya masalah 0/2 x 2 0 Keluarga tidak menyadari bahwa kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif merupakan masalah kesehatan yang serius

Total 4

Berdasarkan prioritas masalah kebidanan pada keluarga, dapat

dirumuskan masalah kesehatan keluarga sebagai berikut :

kurangnya pengetahuan Ibu tentang ASI Eksklusif

Kriteria :

Adanya umpan balik dari ibu

Page 27: ASKEB - Q.docx

D. Perencanaan

1) Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif dan pemberian

makanan tambahan

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan keperawatan ibu dapat :

1. Mengerti pengertian ASI eksklusif dan mampu

menjelaskannya

2. Menghentikan pemberian makanan yang sebelum waktunya

sampai usia bayi 6 bulan

3. Mengerti kelebihan pemberian ASI eksklusif

4. Mengerti kandungan ASI

5. Mengerti kerugian bila tidak diberikan ASI eksklusif

Kriteria :

1. Adanya respon verbal

2. Umpan balik secara lisan

Standart :

1. Ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI eksklusif

2. Ibu mampu menjelaskan kandungan dan pengertian ASI

eksklusif

3. Ibu bersedia menghentikan pemberian PMT sebelum

waktunya.

Intervensi :

1. Berikan penyuluhan mengenai pentingnya ASI eksklusif bayi

R/ Untuk meningkatkan pengetahuan tentang ASI pada Ibu

2. Jelaskan keuntungan memberikan ASI bagi bayinya

R/ Ibu semakin termotivasi untuk memberikan ASI

EKSKLUSIF pada bayi.

3. Jelaskan waktunya pemberian ASI eksklusif

Page 28: ASKEB - Q.docx

R/ Ibu mengerti waktu pemberian ASI dengan tepat dan benar

4. Jelaskan kandungan ASI

R/ Ibu tahu akan kandungan apasaja yang terdapat dalam

ASI,sehingga ibu bersemangat untuk memberikan ASI pada

bayinya secara eksklusif

5. Berikan penyuluhan mengenai keunggulan dan keuntungan

memberikan ASI eksklusif

R/ Ibu mengerti dan mengetahui keuntungan tentang

ASI,sehingga dapat meningkatkan pengetahuan ibu

6. Berikan penyuluhan mengenai kerugian bila tidak memberikan

ASI eksklusif.

R/ Ibu termotivasi untuk memberikan ASI eksklusif.

E. Implementasi

Tanggal Masalah Kesehatan Implementasi

19-02-2012pukul 19.00

Kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif

Kunjungan Rumah I- Memperkenalkan diri dengan keluarga - Menjelaskan tujuan kunjungan,

membuat janji untuk melakukan kunjungan ulang

- Mengkaji status keluarga dan lingkungan wawancara dan pengamatan

20-02-2012pukul 19.00

Kunjungan Rumah II dan III Menjelaskan bahwa ASI adalah satu-

satunya makanan terbaik untuk bayi. 0-6 bulan karena mengandung cukup zat gizi untuk tumbuh kembang bayi serta pertahanan tubuh bayi.

Menjelaskan bahwa ASI memiliki banyak keuntungan yaitu :

- Mempunyai kandungan yang paling banyak sesuai dengan bayi

- Mengandung zat kekebalan / zat produktif

- Tidak menimbulkan alergi atau gigi

Page 29: ASKEB - Q.docx

Tanggal Masalah Kesehatan Implementasi

keropos - Membentuk ikatan batin dengan Ibu - Membantu pembentukan rahang - Mengembalikan bentuk rahim - Menjarangkan kehamilan - Mengurangi terjadinya kanker

payudara - Tidak mendapatkan dan hemat

Menjelaskan bahwa sebaiknya bai pada usia 0 – 6 bulan hanya diberi ASI saja, disusukan minimal 30 menit, setelah lahir, bergantian 15 menit payudara kiri, 15 menit payudara kanan.

Menjelaskan bahwa ASI pertama yang berwarna kekuningan mengandung zat gizi bermutu tinggi dan kekebalan tubuh

Menganjurkan ibu tidak memberikan susu formula atau makanan tambahan lain sebelum usia anak 6 bulan.

Menjelaskan bahwa pencernaan bayi belum kuat mencerna makanan lain selain ASI sehingga dapat menderita diare, selain itu juga dapat menurunkan produksi ASI.

Menjelaskan cara menyimpan ASI jika ibu sedang bekerja yaitu dengan cara :

- ASI diperas dimasukkan dalam botol - Jika disimpan di tempat terbuka

dapat bertahan selama 6-8 jam.- Jika dimasukkan kulkas, ASI tahan

24 jam s/d 48 jam.- Jika dimasukkan ke dalam freezer,

ASI tahan 1 bulan. Menjelaskan pula cara memberikan

ASI yang telah disimpan dalam kulkasCaranya :ASI dimasukkan ke dalam mangkok berisi air panas biarkan hingga suhu ASI sama dengan sebelumnya.

21-02-2012pukul 19.00

Kunjungan Rumah IV- Mengevaluasi apakah ibu sudah

melaksanakan pemberian ASI eksklusif sesuai dengan penyuluhan yang diberikan

F. Evaluasi

Page 30: ASKEB - Q.docx

Tanggal / Jam Implementasi Evaluasi

19-02-2006

pukul 19.30

Kunjungan

Rumah

I

S : - Ibu mengatakan memberikan ASI

sesuka hatinya namun lebih sering

memberikan susu formula dengan

menggunakan dot.Ibu mengatakan

anaknya BAB 2-3 kali/hari,

konsistensi keras kuning

kehitaman.

O : - Bayi tampak kurus

- perut sedikit buncit

- feces bayi berwarna kuning

kehitaman.

BB : 3,8 kg

TB : 503cm

N : 133 x/menit

KU : baik

Kesadaran : composmentis

A : Masalah belum teratasi

P : - Lakukan kunjungan ulang

- Berikan penyuluhan tentang ASI

eksklusif

20-02-2006

pukul 19.30

Kunjungan

Rumah II dan III

S : - Ibu mengatakan telah diberi

penyuluhan tentang ASI

eksklusif

- Ibu merespon penyuluhan

dengan antusias

- Ibu bertanya tentang ASI

eksklusif

O : - Ibu mampu menyebutkan berbagai

keuntungan ASI yang dilakukan

Page 31: ASKEB - Q.docx

Tanggal / Jam Implementasi Evaluasi

dengan cara membuat Quessioner

misalnya ibu diberi pertanyaan :

Apa saja keuntungan dari ASI.

Jawab : ASI dapat meningkatkan

kekebalan tubuh pada bayi.

- Ibu mengatakan tidak sering

memberikan susu formula

A : Ibu telah mengerti tentang ASI

eksklusif

P : - Hentikan penyuluhan

- Berikan leaf fleat agar ibu tidak

lupa mengenai penyuluhan

yang telah diberikan

21-02-2012

pukul 19.30

Kunjungan

Rumah IV

S : Ibu mengatakan sudah membaca leaf

fleat yang diberikan

O : - Ibu mampu menjelaskan manfaat

ASI eksklusif

- Ibu tetap menyusukan bayinya

supaya ASInya keluar lagi

A : Masalah teratasi sebagian

P : - Anjurkan ibu untuk jangan sering -

sering memberikan susu formula

pada bayinya

- Anjurkan ibu sering membaca leaf

fleat

F. Catatan Perkembangan

Page 32: ASKEB - Q.docx

Tanggal Masalah kesehatan Tindakan Evaluasi

19-02-2012 Kurangnya pangetahuan Ibu

tentang ASI Eksklusif

menjelaskan tentang ASI

eksklusif

menjelaskan keuntungan

ASI eksklusif

menjelaskan pentingnya

colostrums

menjelaskan cara

menyimpan ASI jika ibu

sedang bekerja

S : - Ibu mengatakan telah

diberi penyuluhan

tentang ASI eksklusif

- Ibu merespon

penyuluhan dengan

antusias

- Ibu bertanya tentang

ASI eksklusif

O : - Ibu mampu

menyebutkan berbagai

keuntungan ASI yang

dilakukan dengan cara

membuat Quessioner

misalnya dengan

memberi pertanyaan

pada ibu : Apa saja

keuntungan dari ASI ?

Jawab : meningkatkan

kekebalan tubuh bagi

bayi.

- Ibu mengatakan tidak

akan memberikan

pisang kerik setiap pagi

A : Ibu telah mengerti

tentang ASI eksklusif

P : - Hentikan penyuluhan

- Berikan leaflet agar ibu

tidak lupa mengenai

penyuluhan yang telah

diberikan

20-02-2006 melakukan evaluasi S : Ibu mengatakan telah

Page 33: ASKEB - Q.docx

Tanggal Masalah kesehatan Tindakan Evaluasi

apakah ibu sudah

melaksanakan

pemberian ASI

Eksklusif

membaca leaflet yang

telah diberikan

O : - Ibu mampu

menjelaskan manfaat

ASI Eksklusis

- Ibu tetap menyusukan

bayinya supaya ASInya

keluar lagi

A : Masalah Teratasi

P : - Ingatkan ibu untuk

memberikan ASI saja

pada bayinya

BAB IV

Page 34: ASKEB - Q.docx

PEMBAHASAN

Setelah malaksanakan Asuhan Kebidanan pada keluarga Tn. “A” masalah

ketidaktahuan ibu tentang ASI EKSKLUSIF di RT 02 RW 01 Dsn. Lowoksari Ds.

Ngenep Kec. Karangploso Kab. Malang sesuai dengan langkah manajemen

kebidanan, penulis menemui adanya kesenjangan teori dan praktek yaitu mengenai

pemberian ASI Eksklusif. Pada teori bayi baru lahir harus diberi ASi saja dari usia 0-

6 bulan. Namun di lahan praktek hamper 100 % penduduk balita tidak mengalami

pemberian ASI Eksklusif. Hal ini disebabkan karena jumlah ibu yang bekerja

meningkat.

Namun setelah mendapatkan Asuhan Kebidanan, maka keluarga Tn.”A” dapat

mengatasi masalah kesehatan dalam keluarganya. Hal itu tampak pada evaluasi yaitu

ibu tidak akan memberikan lagi susu formula pada bayinya dan ibu juga sudah

memiliki pengetahuan mengenai ASI Eksklusif.

Masalah yang muncul dalam suatu keluarga sangatlah unik, tidak sama antara

satu keluarga dengan keluarga lain. Hal itu, karena keluarga terdiri dari beberapa

anggota keluarga yang setiap orang memiliki sifat yang unik secara biopsikososial

dan spiritual.

BAB V

Page 35: ASKEB - Q.docx

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi, maka dapat

disimpulkan :

1. Keluarga Tn.”A” termasuk keluarga sejahtera karena rumah yang ditempati

adalah milik sendiri dan penghasilannya cukup untuk menghidupi

keluarganya.

2. Masalah yang ditemukan dalam keluarga Tn.”A” yaitu ketidaktahuan ibu

tentang ASI eksklusif dan pemberian makanan tambahan.

3. Setelah dilakukan intervensi dari masalah yang ada, keluarga Tn.”A” dapat

mengatasi masalah kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif

4. Pada dasarnya keluarga Tn.”A” sudah memiliki sikap sadar kesehatan,

terbukti pada status kesehatan keluarga Tn.”A” sudah tampak, berusaha

mengatasi masalah kesehatan dengan pergi ke polindes

B. Saran

Petugas Kesehatan

1. Untuk menentukan suatu masalah kesehatan sebaiknya diperlukan

pengkajian sedalam-dalamnya sehingga masalah tersebut benar-benar

dapat ditangani

2. Pemberian penyuluhan/pendidikan kesehatan secara berkala kepada

masyarakat pada umumnya dan keluarga pada khususnya, baik secara

kelompok maupun pendekatan kekeluargaan sangat dibutuhkan guna

menambah informasi atau mengingat kembali kesehatan yang lebih

mengena pada masyarakat dengan dibantu pihak-pihak lain yang

bersangkutan.

Masyarakat

1. Lebih meningkatakan pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak

2. Lebih aktif dalam kegiatan masyarakat yang menunjang peningkatan

kesehatan ibu dan anak.

Mahasiswa

Page 36: ASKEB - Q.docx

1. Lebih meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak dengan

cara banyak membaca serta melihat secara langsung bagaimana keadaan

masyarakat secara nyata.

DAFTAR PUSTAKA

Page 37: ASKEB - Q.docx

Effendi. 1998. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC.

DepKes RI. 1998. Keluarga Dalam Masyarakat. Jakarta : Depkes RI

Saluician Ceilis. 1989. Keluarga dan Komponennya. Jakarta : Pustaka Ilmu.

Notoadmojo. 1999. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Pustaka Ilmu

5.3 Lampiran

Saat Memberikan Penyuluhan

Page 38: ASKEB - Q.docx

Saat Klien melakukan Tanda Tangan

Foto Bersama

Page 39: ASKEB - Q.docx