12
POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18 - 4:1 Ermina Halawa Sekolah Tinggi Injili Arastamar ( SETIA ) Jakarta ABSTRAK Membangun hubungan dalam keluarga sering bermasalah. Sesama anggota keluarga saling membenci, bahkan bisa saling membunuh. Oleh karena itu diperlukam panduan dalam perspektif Kristen. Oleh karena itu penelitian ini fokus pada : pertama, bagaimana pola hidup keluarga Kristen menurut Kolose 3:18 - 4:1. Kedua,bagaimana latar belakang Kolose 3:18 - 4:1. Ketiga, menjelaskan aplikasinya bagi keluarga Kristen masa kini. Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut: pertama, menjelaskan latar belakang pola hidup keluarga Kristen. Kedua, menjelaskan latar belakang Kolose 3:18 - 4:1. Ketiga, menjelaskan aplikasinya bagi keluarga Kristen masa kini. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan dan penyusunan skripsi ini adalah penelitian kualitatif literatur (murni). Berdasarkan hasil yang diperoleh atau yang ditemukan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: bab II, kota Kolose terletak sekitar seratus mil dari Efesus, di lembah sungai Lykus, dekat suatu tempat di mana sungai itu menghubungkan meander, pernah berdiri tiga kota penting, yaitu : Laodikia, Hierapolis, dan Kolose. Letak geografisnya Kolose adalah sebuah kota di provinsi Frigia di daerah yang sekarang dikenal sebagai Asia kecil. Bab III, keluarga Kristen yang sejati adalah keluarga yang saling mengasihi antara suami, istri, anak dan budak sebagaimana Yesus Kristus mengasihi jemaat. Kepala dari laki-laki adalah Kristus dan kepala dari perempuan adalah laki-laki. Anak harus menaati orangtuanya, dan budak melakukan tugas dan tanggung jawab yang diberikan orang tuanya. Bab IV, keluarga harmonis merupakan keluarga yang penuh dengan ketenangan, ketentraman, kasih sayang, keturunan, dan kelangsungan generasi masyarakat, belas-kasihan dan pengorbanan, saling melengkapi dan menyempurnakan serta saling membantu dan bekerja sama serta saling menghormati, saling menerima, saling mempercayai dan saling mencintai. Adapun hipotesis penelitian adalah “ jika keluarga Kristen mengerti makna pola yang dibuat oleh Kristus.” Dan hasil penelitiannya adalah keluarga Kristen hendaknya menyadari betapa pentingnya menciptakan hubungan yang harmonis di antara anggota keluarga (suami, istri, orang tua, anak, hamba dan tuan) dengan selalu menjadikan karya Kristus sebagai fokus dan kompas dalam menjalani kehidupan ini dan khususnya dalam membangun kelurga Kristen. Moses Wibowo, M.Th, Yeremia, M.Th.

ABSTRAKrepo.sttsetia.ac.id/110/1/Ermina halawa Teo 2018 OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18 - 4:1 Ermina Halawa Sekolah Tinggi Injili Arastamar

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ABSTRAKrepo.sttsetia.ac.id/110/1/Ermina halawa Teo 2018 OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18 - 4:1 Ermina Halawa Sekolah Tinggi Injili Arastamar

POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18 - 4:1

Ermina Halawa

Sekolah Tinggi Injili Arastamar ( SETIA ) Jakarta

ABSTRAK

Membangun hubungan dalam keluarga sering bermasalah. Sesama anggota

keluarga saling membenci, bahkan bisa saling membunuh. Oleh karena itu diperlukam

panduan dalam perspektif Kristen. Oleh karena itu penelitian ini fokus pada : pertama,

bagaimana pola hidup keluarga Kristen menurut Kolose 3:18 - 4:1. Kedua,bagaimana

latar belakang Kolose 3:18 - 4:1. Ketiga, menjelaskan aplikasinya bagi keluarga Kristen

masa kini. Penelitian ini dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut:

pertama, menjelaskan latar belakang pola hidup keluarga Kristen. Kedua, menjelaskan

latar belakang Kolose 3:18 - 4:1. Ketiga, menjelaskan aplikasinya bagi keluarga Kristen

masa kini. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan dan penyusunan

skripsi ini adalah penelitian kualitatif literatur (murni). Berdasarkan hasil yang

diperoleh atau yang ditemukan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan hal-hal sebagai

berikut: bab II, kota Kolose terletak sekitar seratus mil dari Efesus, di lembah sungai

Lykus, dekat suatu tempat di mana sungai itu menghubungkan meander, pernah

berdiri tiga kota penting, yaitu : Laodikia, Hierapolis, dan Kolose. Letak geografisnya

Kolose adalah sebuah kota di provinsi Frigia di daerah yang sekarang dikenal sebagai

Asia kecil. Bab III, keluarga Kristen yang sejati adalah keluarga yang saling mengasihi

antara suami, istri, anak dan budak sebagaimana Yesus Kristus mengasihi jemaat.

Kepala dari laki-laki adalah Kristus dan kepala dari perempuan adalah laki-laki. Anak

harus menaati orangtuanya, dan budak melakukan tugas dan tanggung jawab yang

diberikan orang tuanya. Bab IV, keluarga harmonis merupakan keluarga yang penuh

dengan ketenangan, ketentraman, kasih sayang, keturunan, dan kelangsungan generasi

masyarakat, belas-kasihan dan pengorbanan, saling melengkapi dan menyempurnakan

serta saling membantu dan bekerja sama serta saling menghormati, saling menerima,

saling mempercayai dan saling mencintai. Adapun hipotesis penelitian adalah “ jika

keluarga Kristen mengerti makna pola yang dibuat oleh Kristus.” Dan hasil

penelitiannya adalah keluarga Kristen hendaknya menyadari betapa pentingnya

menciptakan hubungan yang harmonis di antara anggota keluarga (suami, istri, orang

tua, anak, hamba dan tuan) dengan selalu menjadikan karya Kristus sebagai fokus dan

kompas dalam menjalani kehidupan ini dan khususnya dalam membangun kelurga

Kristen.

Moses Wibowo, M.Th,

Yeremia, M.Th.

Page 2: ABSTRAKrepo.sttsetia.ac.id/110/1/Ermina halawa Teo 2018 OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18 - 4:1 Ermina Halawa Sekolah Tinggi Injili Arastamar

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... I

HALAMAN PENGESAHAN LEMBAGA PENDIDIKAN ...................................... II

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ............................................................ III

HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING ............................................ IV

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................................... V

ABSTRAKSI .................................................................................................................. VII

KATA PENGANTAR ................................................................................................... VIII

DAFTAR ISI` ................................................................................................................. X

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG MASALAH ............................................................... 1

B. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN ................................................ 6

C. PEMBATASAN MASALAH PENELITIAN ............................................... 7

D. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN ...................................................... 7

E. TUJUAN PENELITIAN ................................................................................ 7

F. HIPOTESIS .................................................................................................... 7

G. MANFAAT PENELITIAN ........................................................................... 8

H. METODE ....................................................................................................... 8

I. SISTEMATIKA PENULISAN ...................................................................... 9

BAB II LATAR BELAKANG SURAT KOLOSE ....................................................... 10

A. GAMBARAN UMUM KOTA KOLOSE ...................................................... 13

B. PENULIS DAN PENERIMA ........................................................................ 13

1. Penulis ...................................................................................................... 13

2. Penerima .................................................................................................. 15

C. TEMPAT DAN TAHUN PENULISAN PENULISAN ............................... 16

1. Tempat ..................................................................................................... 16

2. Tahun penulisan ...................................................................................... 17

D. TUJUAN ........................................................................................................ 17

E. GENRE ........................................................................................................... 19

F. FUNGSI KOLOSE 3:18 - 4:1 ......................................................................... 20

G. GARIS BESAR ............................................................................................... 20

H. KONTRIBUSI ................................................................................................ 22

I. KESIMPULAN .............................................................................................. 24

BAB III. POLA HIDUP ANGGOTA KELUARGA KRISTEN MENURUT

KOLOSE 3:18 - 4:1 .......................................................................................... 25

A. ANALISIS TEKS KOLOSE 3:18 - 4:1 ........................................................... 25

1. Teks Yunani ............................................................................................. 25

2. Problem teks ............................................................................................ 26

Page 3: ABSTRAKrepo.sttsetia.ac.id/110/1/Ermina halawa Teo 2018 OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18 - 4:1 Ermina Halawa Sekolah Tinggi Injili Arastamar

3. Terjemahan .............................................................................................. 28

4. Perbandingan terjemahan ...................................................................... 28

5. Struktur .................................................................................................... 31

B. ANALISIS KONTEKS................................................................................... 32

1. Konteks dekat/kesatuan Teks Terkecil .................................................. 32

2. Konteks Jauh ............................................................................................ 33

C. INTERPRETASI KOLOSE 3:18 - 4:1 ............................................................ 34

D. KONKLUSI .................................................................................................... 36

BAB IV. APLIKASI BAGI KELURAGA KRISTEN MASA KINI........................... 48

A. TEOLOGIS ................................................................................................... 48

1. Tuhan adalah model yang harus diteladani (ay.18)............................. 48

2. Tuhan berkenan kepada orang yang taat

Firman (Kol. 3:18-19) ............................................................................... 50

3. Kehormatan tertinggi hanya bagi Tuhan (Kol. 3:22) ............................ 51

4. Tuhanlah sang pemberi upah sejati (24) ............................................... 51

5. Tuhan itu adil .......................................................................................... 52

B. PRAKTIS ...................................................................................................... 52

1. Suami dan istri harus saling mengasihi dan

menghormati (Kol. 3:18-19) .................................................................... 52

2. Anak harus taat kepada orangtua (Kol. 3:20) ....................................... 53

3. Orangtua mengasihi anak-anaknya (21) ............................................... 54

4. Hamba bekerja seperti untuk Tuhan (22-23) ........................................ 55

5. Tuan harus berlaku adil kepada hambanya (Kol. 4:1) ......................... 55

BAB V. PENUTUP ......................................................................................................... 56

A. KESIMPULAN .............................................................................................. 56

B. SARAN .......................................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 62

BIODATA ...................................................................................................................... 67

Page 4: ABSTRAKrepo.sttsetia.ac.id/110/1/Ermina halawa Teo 2018 OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18 - 4:1 Ermina Halawa Sekolah Tinggi Injili Arastamar

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Keluarga Kristen merupakan salah satu lembaga yang dibentuk oleh Allah di

dunia ini untuk mencerminkan kemuliaan-Nya (Kejadian 2:15-25). Allah menghendaki

keluarga Kristen sebagai wahana dalam menyatukan kasih sayang secara timbal balik,

untuk saling menghibur dan bahu membahu dalam menghadapi baik suka maupun

duka. Suami istri harus saling memberi dukungan, saling menopang, sebab keluarga

Kristen adalah tempat untuk menghilangkan segala bilur semasa kanak-kanak yang

sudah lalu, oleh kasih sayang yang sudah kita berikan dan kita terima dapat menjadi

perangsang dalam pertumbuhan iman kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Menurut

(KBBI), ”keluarga” ibu dan bapak beserta anak-anaknya.1

Kolose 3:18-4:1, berbicara tentang hubungan antara anggota-anggota rumah

tangga. Untuk menjaga (memelihara dan melindungi) hubungan di dalam keluarga

suami, istri dan anak saling mengasihi, saling tunduk, saling mencintai, menghormati,

dan memperlengkapi antara yang satu dengan yang lain sehingga situasi dalam rumah

tangga menciptakan keharmonisan. Sebagai istri tunduk kepada suaminya yang

menunjukkan ketaatannya kepada suami karena dia kepala yang menyerahkan

hidupnya bagi sang istri. “hai istri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Yesus

(Efesus 5:22). “suami harus tunduk kepada istrinya dengan mengasihinya seperti

Kristus mengasihi jemaat dengan menyerahkan hidupnya bagi sang istri. Stephen tong

dalam bukunya yang berjudul “keluarga bahagia” berpendapat bahwa dia

menciptakan manusia menurut peta dan teladannya, baik pria dan wanita. Oleh karena

itu pria harus menghormati wanita, wanita harus menghormati pria. Sebagai satu-

satunya ciptaan Allah yang berpeta dan teladan Allah. 2 Anak-anak tunduk kepada

orangtuanya dengan mentaatinya. Para ayah tunduk kepada anak-anaknya dengan

membesarkan mereka untuk mengenal Tuhan sama hamba-hamba mentaati tuannya

yang berperan aktif dalam melakukan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh

tuannya dan tuan juga memperhatikan kebutuhan serta berlaku adil terhadap

hambanya.

Pola hidup keluarga sebagai suatu gambaran dalam rumah tangga yang memiliki

hubungan yang baik atau harmonis antara suami istri dan anak-anak. Hubungan antara

anggota keluarga, anak harus menaati dan menghormati orangtuanya dan orangtua

jangan menyakiti hati anaknya agar mereka tidak tawar hati terhadap orangtuanya.

Permasalahannya adalah ketika keluarga Kristen diperhadapkan dengan polemik-

1 Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: KBBI)

2 Sthepen tong, keluarga bahagia (Jakarta:lembaga reformed injili Indonesia,2009), 14

Page 5: ABSTRAKrepo.sttsetia.ac.id/110/1/Ermina halawa Teo 2018 OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18 - 4:1 Ermina Halawa Sekolah Tinggi Injili Arastamar

polemik dunia, kesulitan finansial/ekonomi, yang memporak-poranda keharmonisan

keluarga Kristen dan tawaran-tawaran dunia yang menggiurkan yang pada akhirnya

suami-istri saling tidak percaya, menjauh dari hidup persekutuan dengan Allah,

hubungan suami-istri menjadi tidak baik, hubungan orangtua dengan anak menjadi

tidak baik yang pada akhirnya berujung pada kehancuran keluarga. Kenyataannya

dalam sebuah keluarga atau cinta kasih dalam keluarga. Di berbagai media sosial

dalam rumah tangga terjadi di mana-mana. Dapat kita lihat keadaan yang terjadi di

berbagai media sosial, suami melakukan kekerasan kepada istri dan anak dan istri juga

memukul suami, anak melawan orangtua.

Tyndale House Publisher, Wheaton, Illinois dalam bukunya yang berjudul , “pola

hidup Kristen” berpendapat bahwa : “tindakkan paling menyakitkan yang dapat

dilakukan seorang istri kepada suami adalah dengan tidak memberikan tanggapan

tidak mengerti betapa sang suami benar-benar perlu didengarkan, dihormati,dan

dihargai”.3 Anak membunuh orang tua, orangtua memperlakukan anak secara tidak

adil.

Broken home dalam rumah tangga terjadi oleh berbagai bagai faktor yang dapat

mempengaruhi keburukan hubungan dalam rumah tangga yaitu kurangnya

komunikasi suami istri, kurangnya pengetahuan dalam membina anak, masalah

perekonomian, kurangnya tanggung jawab orangtua dalam membina anak, peranan

kasih dalam kelurga yang sangat kurang.

Dari pernyataan di atas, bahwa banyak keluarga Kristen lagi yang tidak

menjadikan Kristus sebagai Kepala dalam rumah tangga, tetapi justru sebaliknya

mempraktikkan kasih justru sebaliknya keluarga Kristen melakukan KDRT.

3 Tindale house, wheaton,illionois,pola hidup Kristen (jakarta: yayasan kalam hidup,1989),418

Page 6: ABSTRAKrepo.sttsetia.ac.id/110/1/Ermina halawa Teo 2018 OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18 - 4:1 Ermina Halawa Sekolah Tinggi Injili Arastamar

BAB II

ANALISIS LATAR BELAKANG SURAT KOLOSE 3:18-4

Gambaran Umum Kota Kolose

Kota Kolose adalah sebuah kota dalam Perjanjian Baru. Menurut William Barcclay

mengatakan, “sekitar seratus mil dari Efesus, di lembah sungai Lykus, dekat suatu

tempat di mana tempat itu menghubungkan Maeander, pernah berdiri kota penting,

yaitu: Laodikia, Hierapolis, dan Kolose.”4 Menurut Marshall mengatakan,”aslinya kota

Kolose adalah bagian dari kerajaan Pergamus dalam Frigia pada tahun 133 SM kota ini

diberikan kepada senat Roma.”5 Letak geografisnya menurut William Mac Donald,

“Kolose sebuah kota di propinsi Frigia di daerah yang sekarang dikenal sebagai Asia

kecil.”6 Kolose terletak 10 mil (16 km) sebelah timur Laodikia dan 13 mil (21 km)

sebelah tenggara dari Hierapolis (Kol. 4:13).

Kota Kolose pada pertama merupakan sebuah kota yang maju dan terkenal

sebagai pusat perdagangan. Menurut Duyverman mengatakan, “mula-mula ia

merupakan suatu kota yang cukup penting akan tetapi pada zaman Paulus sudah

merosot”.7 Pada mulanya kota Kolose mengalami kejayaan dalam bidang perdagangan.

Tetapi setelah itu kejayaan berlalu, kota Kolose mengalami kamuflase yang sangat

mendalam. Charles F. Pfeiffer, Everret F. Harrison mengatakan,”Kolose abad pertama

merupakan sebuah pusat dagang kuno yang makin memudar kejayaannya, terletak

sekitar seratus mil ke timur dari Efesus, terletak pada jalur kafilah di lembah Likhus

dekat kota Laodikia dan Hierapolis (bdg. 4:13).”8

Alasan yang paling kuat mengapa Paulus menulis surat Kolose adalah

sehubungan dengan bahwa Paulus telah menerima laporan tentang munculnya ajaran-

ajaran palsu yang menyesatkan jemaat-jemaat di Kolose. Dalam pendapat Andrew D.

Clarke dan Bruce W. Winter mengatakan dalam buku yang berjudul “satu Allah satu

Tuhan” bahwa,” surat Kolose dialamatkan kepada yang terdiri dari orang-orang yang

bertobat dari agama kafir. Penerima surat Kolose merupakan sutu jemaat bukan Yahudi

yang diancam oleh semacam sinkretisme keagamaan yang mengimpor unsur-unsur

pemujaan dari lingkungan pluralisnya.

Surat Kolose ditulis di dalam penjara di Roma berdasarkan data-data atau

informasi yang didengar oleh Paulus dan Epafras. Dan berdasarkan itu pula ia menulis

suratnya dan dari suratnya tersebut ada sesutau yang diharapkan terjadi di jemaat di

Kolose. Dengan tujuan penulisan untuk mengingatkan jemaat di Kolose supaya

4 William Barclay, pemahaman alkitab setiap hari (Jakarta:Bpk.gunung mulia,2006),141 5 Marshall, “Paulus terbelenggu,injil tak terbelenggu: surat-surat dari penjara (kolose,efesus,dan filemon dan

kemudia filipi),”online;http//www.freebilblecometary.org(diakses 10 juni 2018) 6 William mac Donald.”believers commentary,”http//www_sastra_hidup.net(diakses 10 juni20018)

7Duyverman, pembimbing dalam perjanjian bar,(Jakarta: gunung mulia,1996),135j.

8Charles f.pfeiffer,Everett f.harrison,the Wycliffe commentary,1993),153

Page 7: ABSTRAKrepo.sttsetia.ac.id/110/1/Ermina halawa Teo 2018 OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18 - 4:1 Ermina Halawa Sekolah Tinggi Injili Arastamar

waspada terhadap bahaya ajaran sesat yang dapat mengakibatkan jemaat ragu akan

kuasa Injil Yesus Kristus yang telah disampaikan oleh Epafras.9

Kontribusi terhadap pengertian ini tentang guru-guru palsu yaitu meletakkan

penghalang antara Allah dan umat-Nya. Kebanyakan dari mereka memikirkan tentang

roh-roh dunia yang menghadang dan hanya mengijinkan asketisisme sebagai jalan

kepada Allah. Dalam menghadapi klaim-klaim seperti itu, maka Paulus menekankan

keutamaan Kristus, yang adalah “gambar Allah, yang tidak kelihatan,” Pribadi yang

mengadakan ciptaan dan menyatukannya, berkuasa atas ciptaan, yang utama dari

segala sesuatu. Dia adalah “Kepala Tubuh”, yaitu jemaat,” Pribadi yang

memperdamaikan dengan menumpahkan darah-Nya di atas kayu salib (1:15-20).

9 Tom yakob,Paulus hidup karya dan teologinya(Yogyakarta: karnius,1990),314

Page 8: ABSTRAKrepo.sttsetia.ac.id/110/1/Ermina halawa Teo 2018 OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18 - 4:1 Ermina Halawa Sekolah Tinggi Injili Arastamar

BAB III

POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18-4:1

A. ANALISIS TEKS KOLOSE 3:18-4:1

1. Analisa Gramatika Kolose 3:18-4:1

Dalam analisa gramatika ini hanya akan fokus pada kata kerja dan yang memiliki

relevansi dengan pokok pembahasan. Kata kerja tersebut adalah kata kunci untuk

memahami pola hidup keluarga Kristen.

2. Struktur :

Untuk lebih memahami tentang alur pemikiran teks Kolose 3:18-4:1 maka

diperlukan memahami tentang struktur teks, yaitu:

a. Nasehat bagi hubungan suami istri

Nasehat untuk istri: hai para istri tunduklah kepada suamimu, Perintah Tuhan:

sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan

Nasehat untuk suami: hai para suami kasihilah para istrimu dan jangan

berlaku kasar tehadap mereka

b. Hubungan bagi anak dan orang tua

Nasehat bagi anak: hai para anak taatilah orangtuamu dalam segala hal

Alasan : Karena itulah yang menyenangkan bagi Tuhan

Nasehat bagi orang tua: hai para bapak janganlah menyakiti hati para

anakmu

Alasan : supaya mereka jangan menjadi tawar hati.

c. Hubungan hamba dan Tuhan

Nasehat bagi hamba: hai para hamba taatlah dalam segala hal sesuai ukuran

yang diberikan oleh para tuan, jangan dengan bekerja di depan mata untuk

menyenangkan orang,

Alasan: tetapi karena tulus hati dan takut akan Tuhan. Seperti untuk Tuhan

dan bukan untuk manusia.

Alasan: sebab mengetahui bahwa dari Tuhan kamu menerima balasan Apa

yang ditentukan bagi para anak Allah kepada Tuhan Yesus Kristus dalam

pengabdianmu.

Alasan: siapapun yang membuat kesalahan pasti menerima balasan sesuai

dengan kesalahan yang dia buat dan Tuhan tidak memandang muka.

d. Hubungan tuan dan hamba

Nasehat bagi tuan: Hai para tuan haruslah berlaku adil kepada para

hambamu

Alasan: Karena tahu bahwa kamu juga mempunyai seorang tuan di surga.

Page 9: ABSTRAKrepo.sttsetia.ac.id/110/1/Ermina halawa Teo 2018 OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18 - 4:1 Ermina Halawa Sekolah Tinggi Injili Arastamar

BAB IV

APLIKASI BAGI KELUARGA KRISTEN MASA KINI

Teologis

Dalam bagian ini akan menjelaskan bagaimana pola hidup keluarga Kristen dalam

menjadikan Tuhan sebagai pusat atau kompas kehidupan bagi keluarga Kristen

berelasi satu dengan yang lainnya.

Tuhan adalah model yang harus diteladani (ay. 18)

Yesus memberikan teladan bagi seluruh umat-Nya yang percaya kepada-Nya,

yaitu ketika Yesus menjadi terang dan teladan bagi semua orang, ini merupakan model

untuk diikuti teladan-Nya.

Tuhan berkenan kepada orang yang taat Firman (Kol. 3:20)

Ketaatan merupakan sebuah bukti bahwa kita benar-benar mengasihi Dia. Dalam

Yohanes 14:1,15, “jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-

Ku. Barang siapa memegang perintah-Ku dan melakukan-Nya dialah yang mengasihi

Aku, dan barang siapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun

mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya.”

Kehormatan tertinggi hanya bagi Tuhan (Kol. 3:22)

Ketaatan hamba kepada tuan baik di bumi maupun Tuan di sorga itu

menunjukkan sebuah kehormatan tertinggi bagi hanya bagi Tuhan. Dalam ayat ini, hai

hamba-hamba, taatilah dalam segala hal, suatu kalimat yang bertujuan untuk

mengingatkan ketaatan kepada para hamba.

Tuhanlah Sang Pemberi upah sejati (24)

Tuhan sebagai Sang Pemberi upah sejati kepada semua hamba-Nya yang bekerja

untuk Dia, memberikan bagi hamba yang dikasihi-Nya, upah yang terbaik bukanlah

upah dari tuan secara duniawi semata, tetapi lebih dari itu adalah Tuan di atas segala

tuan.

Tuhan itu adil

Page 10: ABSTRAKrepo.sttsetia.ac.id/110/1/Ermina halawa Teo 2018 OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18 - 4:1 Ermina Halawa Sekolah Tinggi Injili Arastamar

Tuhan itu adil dan memberi kefasikan (Ibr. 1:9), tidak memandang bulu, dengan

siapakah Ia berkenan kepadanya. Tuhan mengasihi manusia tanpa pilih kasih dan

Tuhan juga mengadili (Mzm. 116:5).

BAB V

KESIMPULAN

Keluarga adalah cerminan Krsitus, setiap orang akan memandang keluarga yang

memberikan dampak bagi keluarga dan orang lain yang melihat, kerukunan,

keharmonisan, keutuhan keluarga, memiliki kebersamaan, kebaktian bersama,

memiliki waktu saat teduh dan hidup mencerminkan karakter Kristus, agar menjadi

terang dan garam bagi dunia. Keluarga merupakan tempat untuk bertumbuh,

menyangkut tubuh, akal budi, hubungan sosial, kasih dan rohani. Manusia diciptakan

menurut gambar Allah sehingga mempunyai potensi untuk bertumbuh. Keluarga

merupakan tempat untuk memberi energi, perhatian, komitmen, kasih dan lingkungan

yang kondusif untuk bertumbuh dalam segala hal ke arah Kristus Yesus.

Pola hidup Kristen adalah sangat penting dalam keluarga, agar setiap orang tua

mengerti bagaimana memperlakukan dan cara pendampingan kepada setiap anggota

keluarga melalui teladan Yesus yang telah menjadi kepala atas jemaat contoh yang baik

kepada setiap keluarga. Orang tua yang baik memiliki waktu kepada anggota keluarga,

untuk mengetahui apa yang menjadi permasalahan keluarga, komunikasi sangat

penting dalam keluarga, saling mengampuni bila ada kesalahan menjadi hal yang

utama, agar tidak menimbulkan dendam apabila ada kesalahan, keluarga harus

menjadi tempat perlindungan anak-anak, keluarga yang mencerminkan kasih Allah

ketika setiap anggota menghargai dan menghormati orangtua, orangtua mendidik anak

dengan penuh hikmat yang bertujuan untuk memuliakan Tuhan, keluarga yang takut

akan Tuhan adalah keluarga berkenan kepada Allah.

Setiap keluarga Kristen perlu memperhatikan pola hidup dan hubungan-

hubungan dalam rumah tangga. Hubungan dalam keluarga yaitu, ketundukan istri

kepada suami, suami mengasihi istri, anak-anak mentaati orang tua, sebagai hamba taat

kepada Tuhan. Teks Kolose 3:18-41 merupakan pengajaran Firman Tuhan melalui Rasul

Paulus kepada jemaat Kolose. Pengajaran tersebut juga dapat diterapkan dalam

kehidupan orang-orang percaya di sepanjang zaman dan di mana pun. Pengajaran

tersebut bertujuan agar orang-orang percaya mampu membangun keluarganya menuju

keluarga yang ideal yaitu keluarga yang harmonis. Teks ini terdapat dalam bagian

Page 11: ABSTRAKrepo.sttsetia.ac.id/110/1/Ermina halawa Teo 2018 OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18 - 4:1 Ermina Halawa Sekolah Tinggi Injili Arastamar

pengajaran Rasul Paulus mengenai bagaimana orang-orang pilihan Allah perlu

memiliki sikap hidup yang benar. Surat Kolose ditulis Paulus pada saat dia berada

dalam penjara di kota Roma tahun 60-an, pada masa kaisar Nero. Surat ini ditulis untuk

jemaat di Kolose yang terdiri atas orang-orang Frigia (penduduk asli), Yahudi, dan

Yunani. Inti pengajaran Surat Kolose adalah tentang “keutamaan dan kepenuhan

Kristus.”

Dalam Kolose 3:18; 4:1 terungkap bahwa membangun keluarga yang harmonis

tidaklah semudah yang dikira. Harus ada kesediaan hati dalam setiap anggota keluarga

untuk menjalankan kewajiban yang telah ditetapkan baginya. Kesediaan hati tersebut

hanya karena takut akan Tuhan. Kewajiban-kewajiban tersebut tidak mudah untuk

dijalankan. Memang tampaknya hanya perkara tunduk, mengasihi, taat, jangan

menyakiti hati, tetapi pada kenyataannya keempat hal itu tidak dapat dijalankan

dengan sempurna oleh banyak keluarga Kristen. Ini terbukti masih adanya kasus

perceraian, istri yang menguasai suami, suami yang memperlakukan istri dengan

semena-mena, orang tua yang otoriter, dan anak yang memberontak kepada orang tua.

Pola hidup Keluarga Kristen dalam hal ini, perlu diperhatikan bagaimana hubungan-

hubungan dalam keluarga (Kolose 3:18; 4:1) adalah memberikan pengajaran tersebut

kepada setiap anggota keluarga bagaimana hubungan Yesus kepada jemaat, supaya

mengetahui kewajibannya dalam berkeluarga, sehingga kewajiban itu dijalankannya

dengan sukacita. Dengan demikian gereja merupakan kumpulan dari keluarga-

keluarga yang harmonis.

Perlu disadari bahwa untuk membangun keluarga yang harmonis, tidak dapat

lepas dari campur tangan Tuhan. Sebab Tuhanlah yang memprakarsai adanya

keluarga. Bentuk-bentuk kewajiban yang perlu dilaksanakan oleh isteri, suami, anak

dan bapa-bapa/orangtua, selalu berputar kepada Tuhan.

Jadi, pada intinya setiap anggota keluarga mempunyai pertanggungjawaban

kepada Tuhan dan sesamanya. Maksudnya adalah suami bertanggungjawab kepada

Tuhan dan kepada keluarga (isteri, anak-anak), isteri bertanggungjawab kepada Tuhan,

suami, serta anak-anaknya, anak-anak bertanggungjawab kepada Tuhan dan

orangtuanya.

Anak-anak diperintahkan untuk menaati perintah orang tuanya dengan dasar taat

terhadap Firman. Ketaatan terhadap orangtua adalah atasan anak, oleh karena itu anak

wajib menaati orang tua. Perintah terhadap anak-anak mungkin tidak bermasalah bagi

keluarga yang benar-benar sudah lahir baru. Fenomena sekarang ini adalah bahwa

banyak keluarga mengaku Kristen tetapi belum mengalami lahir baru. Dalam kondisi

seperti ini, terlalu berbahaya untuk menerapkan perintah yang terdapat dalam ayat 20.

Perlu diketahui bahwa ketaatan yang dimaksud di sini bukanlah ketaatan yang

“membabi buta”. Hanya perintah-perintah orangtua yang seturut kehendak Tuhan

yang harus diikuti setiap anak. Ada yang berpendapat bahwa, “anak harus menaati

Page 12: ABSTRAKrepo.sttsetia.ac.id/110/1/Ermina halawa Teo 2018 OKKK.pdf · 2020. 7. 17. · POLA HIDUP KELUARGA KRISTEN MENURUT KOLOSE 3:18 - 4:1 Ermina Halawa Sekolah Tinggi Injili Arastamar

orangtuanya, tetapi dia terbebas dari peraturan tersebut bila perintah orangtuanya

tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.

Dalam tuntutan yang diberikan kepada orangtua adalah jangan menyakiti hati

anak-anaknya supaya tidak tawar hati. “Hai bapa-bapa jangan sakiti anakmu supaya

jangan tawar hati.” Tuntutan ini tidak menunjukkan bahwa anak boleh dimanja.

Mendidik anak dengan memanjakannya merupakan kesalahan besar yang dilakukan

orangtua. Dia hanya akan menanamkan mentalitas anak yang lemah, sehingga pada

saat anak dewasa, dia tidak punya kemandirian. Anak akan selalu bergantung pada

orangtuanya.

Orang tua yang memiliki hati yang mengasihi kepada setiap anaknya adalah

orang tua yang hidup di dalam Tuhan karena orangtua adalah wakil Tuhan di bumi.

Dia yang diberi wewenang untuk mendidik anak-anaknya ke jalan yang benar sesuai

dengan apa yang telah diperintah oleh Allah. Dalam setiap pendidikan yang diberikan

kepada anak-anak bukan dari pikiran dan kepintaran sebagai orang tua atau dengan

sendiri melainkan oleh amanat Tuhan yang telah diberikan Tuhan kepadanya.

Hamba adalah hamba diperintahkan untuk taat kepada tuannya dan menjalankan

tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan tuannya. Dalam melakukan tugas dan

tanggung jawab seperti melayani di ladang Tuhan. Ketaatan hamba adalah

mendengarkan tuannya dengan sikap tunduk yang sungguh-sungguh, segala sesuatu

yang dikerjakan oleh hamba, dikerjakan seperti untuk Tuhan dan bukan untuk

manusia, tetapi untuk kemuliaan Tuhan (1Kor. 10:31). Tuhan yang menetapkan setiap

anggota rumah tangga dan mempunyai tanggungjawab masing-masing serta kewajiban

yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus kepada setiap anggota rumah tangga.