Upload
phungnguyet
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Halaman i
Pengembangan pedoman teknis dan prototype SIKLLAJ Angkutan Orang Daftar Isi
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Kata Pengantar
Dengan mengucap Puji Syukur atas Rahmat dan berkahNya, kami telah
menyelesaikan Laporan Akhir Studi Pengembangan Pedoman Teknis Dan
Prototype Sikllaj Angkutan Orang, bersama ini kami memenuhi kewajiban untuk
menyampaikan progress pekerjaan, laporan ini merupakan laporan akhir yang
berisikan final secara keseluruhan ruang lingkup pekerjaan yang diharapkan
dalam pekerjaan ini.
Tim Konsultan menyadari laporan ini tentunya masih memiliki kekurangan, untuk
itu saran dan kritik atas isinya kami sangat hargai sebagai masukan dalam
pengembangan dan implementasi SIK LLAJ Angkutan Orang ini.
Jakarta, Nopember 2011
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Halaman ii
Pengembangan pedoman teknis dan prototype SIKLLAJ Angkutan Orang Daftar Isi
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Daftar Isi
Halaman Kata Pengantar i Daftar Isi ii Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 - 1 1.2 Maksud dan Tujuan 1 - 3 1.3 Lingkup Kegiatan 1 - 3 1.4 System Informasi Yang Diharapan/Output System 1 - 4 1.5 Pelaporan Pelaksanaan Pekerjaan 1 - 6 Bab 2 DASAR TEORI SYSTEM INFORMASI MANAJEMEN 2.1 Pengenalan Sistem Informasi 2 - 1 2.1.1 Data Warehouse/Gudang Data 2 - 2 2.1.2 Pengolahan data Menjadi Informasi 2 - 3 2.1.3 Penyajian Informasi 2 - 3 2.2 Pengertian System Informasi Manajemen 2 - 4 2.3 Karakteristik Sistem Informasi 2 - 5 2.4 Teori Analisis dan Perancangan System 2 - 6 2.5 Teori Struktur Data 2 – 10 2.6 Model-Model Evaluasi System Informasi 2 - 11 Bab 3 METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN 3.1 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan 3 - 1 3.1.1 Inventarisasi Sistem Informasi Angkutan
Orang 3 – 3
3.1.2 Inventarisasi Kebijakan Angkutan Orang 3 – 3 3.1.3 Menyusun Program Aplikasi Sistem
Informasi Angkutan Orang 3 - 4
3.1.4 Merumuskan Konsep Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data
3 - 4
3.1.5 Mengevaluasi Implementasi Sistem Informasi Angkutan Orang
3 – 6
3.1.6 Metode Evaluasi 3 – 9 3.1.7 Pemeliharaan dan Optimasi 3 – 9 3.2 Metodologi Pengembangan Aplikasi 3 – 12 3.2.1 Persiapan Proyek 3 – 13 3.2.2 Desain dan Analisis Kebutuhan 3 – 13 3.2.3 Pengembangan Aplikasi 3 – 15 3.2.4 Implementasi Aplikasi 3 - 18 Bab 4 ANALISA REGULASI DAN GAMBARAN EKSISTING SIKLLAJ
BIDANG ANGKUTAN ORANG
4.1 Analisis regulasi UU, PP 4 - 1 4.1.1 Angkutan Orang 4 – 1 4.1.2 Pengembangan Sistem Informasi dan
Komunikasi 4 - 7
Halaman iii
Pengembangan pedoman teknis dan prototype SIKLLAJ Angkutan Orang Daftar Isi
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4.2 Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan 4 - 9 4.2.1 Gambaran Umum Provinsi Selawesi
Selatan 4 – 9
4.2.2 Dasar Hukum Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 11
4.2.3 Prosedur Sistem Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 11
4.2.4 Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi Kendaraan Angkutan Orang)
4 – 15
4.2.5 Peralatan Pendataan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 15
4.2.6 Petugas Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Struktur Organisasi)
4 – 17
4.2.7 Permasalahan dan Saran 4 – 19 4.3 Dinas Perhubungan Kota Makassar 4 - 19 4.3.1 Dasar Hukum Perizinan Kendaraan
Angkutan Orang 4 – 19
4.3.2 Prosedure Sistem Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 20
4.3.3 Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi Kendaraan Angkutan Orang)
4 – 24
4.3.4 Peralatan Pendataan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 25
4.3.5 Petugas Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Struktur Organisasi)
4 – 29
4.3.6 Permasalahan dan Saran 4 – 29 4.4 Inas Perhubungan Propinsi Kabupaten Dati Ii Gowa 4 - 30 4.4.1 Dasar Hukum Perizinan Kendaraan
Angkutan Orang 4 – 30
4.4.2 Prosedure Sistem Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 30
4.4.3 Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi Kendaraan Angkutan Orang)
4 – 32
4.4.4 Peralatan Pendataan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 32
4.4.5 Petugas Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Struktur Organisasi)
4 – 33
4.4.6 Permasalahan dan Saran 4 – 34 4.5 Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Tengah 4 - 34 4.5.1 Dasar Hukum Perizinan Kendaraan
Angkutan Orang 4 – 34
4.5.2 Prosedur Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 35
4.5.3 Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi Kendaraan Angkutan Orang)
4 – 41
4.5.4 Peralatan Pendataan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 42
4.5.5 Petugas Perizinan Kendaraan Angkutan 4 – 43
Halaman iv
Pengembangan pedoman teknis dan prototype SIKLLAJ Angkutan Orang Daftar Isi
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Orang (Struktur Organisasi) 4.5.6 Permasalahan dan Saran 4 – 44 4.6 Dinas Perhubungan Kota Semarang 4 - 45 4.6.1 Dasar Hukum Perizinan Kendaraan
Angkutan Orang 4 – 45
4.6.2 Prosedur Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 45
4.6.3 Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi Kendaraan Angkutan Orang)
4 – 47
4.6.4 Peralatan Pendataan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 47
4.6.5 Petugas Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Struktur Organisasi)
4 – 48
4.6.6 Permasalahan dan Saran 4 – 49 4.7 Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara 4 - 49 4.7.1 Dasar Hukum Perizinan Kendaraan
Angkutan Orang 4 – 49
4.7.2 Prosedur Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 50
4.7.3 Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi Kendaraan Angkutan Orang)
4 – 52
4.7.4 Peralatan Pendataan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 52
4.7.5 Petugas Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Struktur Organisasi)
4 – 53
4.7.6 Permasalahan dan Saran 4 – 54 4.8 Dinas Perhubungan Kota Medan 4 - 54 4.8.1 Dasar Hukum Perizinan Kendaraan
Angkutan Orang 4 – 54
4.8.2 Prosedur Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 55
4.8.3 Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi Kendaraan Angkutan Orang)
4 – 56
4.8.4 Peralatan Pendataan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 57
4.8.5 Petugas Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Struktur Organisasi)
4 – 57
4.8.6 Permasalahan dan Saran 4 – 58 4.9 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 4.9.1 Dasar Hukum Perizinan Kendaraan
Angkutan Orang 4 – 58
4.9.2 Prosedur Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
4 – 58
4.9.3 Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi Kendaraan Angkutan Orang)
4 – 61
Bab 5 ANALISA KEBUTUHAN SIKLLAJ BIDANG ANGKUTAN
ORANG
Halaman v
Pengembangan pedoman teknis dan prototype SIKLLAJ Angkutan Orang Daftar Isi
PT. Pusparaya Karsa Perdana
5.1 Gambaran Umum Kondisi Eksisting 5 - 1 5.2 Revitalisasi Sistem Perizinan Angkutan Orang 5 - 2 5.3 Kebutuhan SIKLLAJ Bidang Angkutan Orang 5 - 3 5.3.1 Sistem Input Data 5 – 5 5.3.2 Sistem Komunikasi Data 5 – 6 5.3.3 Sistem Basis Data 5 – 6 5.3.4 Sistem Monitoring data 5 – 6 5.3.5 Konfigurasi Perangkat Keras dan Jaringan 5 – 7 5.3.6 Kebutuhan Personil Dalam Pengelolaan
Sistem 5 – 8
5.4 DFD SIKLLAJ Bidang Angkutan Orang 5 - 9 5.5 Struktur Data SIKLLAJ Bidang Angkutan Orang
Pada Sub Sistem Pengumpulan Data 5 - 11
5.6 Relasi Data SIKLLAJ Bidang Angkutan Orang Pada Sub Sistem Pengumpulan Data
5 - 14
5.7 Struktur Data SIKLLAJ Bidang Angkutan Orang Pada Sub Sistem Basis
5 - 15
Bab 6 PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
DAN KOMUNIKASI LLAJ BIDANG ANGKUTAN ORANG
1 Pendahuluan 6 - 1 1.1 Latar Belakang 6 – 1 1.2 Maksut dan Tujuan 6 – 2 1.3 Dasar Hukum 6 – 3 2 Tinjauan Pustaka 6 - 4 2.1 Trayek 6 – 4 2.2 Jaringan Trayek dan Jenis Jaringan
Trayek 6 – 4
2.2.1 Jaringan Trayek 6 – 4 2.2.2 Jenis Jaringan Trayek 6 – 4 2.3 Ketentuan Trayek dan Jaringan Trayek
Angkutan 6 – 5
2.4 Tipologi Trayek 6 – 9 2.5 Pengertian Angkutan Orang dengan
Kendaraan Umum 6 – 10
2.6 Prosedur Sistem Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
6 – 11
2.6.1 Izin Usaha Angkutan 6 – 11 2.6.2 Izin Trayek 6 – 12 2.6.3 Prosedur Izin Trayek 6 – 16 3 Pedoman Perancangan Sistem Informasi dan
Komunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang 6 - 20
3.1 Gambaran Umum 6 – 20 3.2 Perencanaan Sistem Informasi dan
Komunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang Tingkat Input Data (Desktop)
6 – 22
3.3 Perancangan Sistem Informasi dan Kumunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang Tingkat Basis Data (Web Bases)
6 – 47
3.3.1 Struktur Data SIKLLAJ Bidang Angkutan Orang Sub Sistem
6 – 52
Halaman vi
Pengembangan pedoman teknis dan prototype SIKLLAJ Angkutan Orang Daftar Isi
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Pengumpulan Data 3.3.1.1 Struktur Data 6 – 52 3.3.1.2 Relasi Tabel 6 – 56 3.3.2 Struktur Data SIKLLAJ Bidang
Angkutan Orang Sub Sistem Basis Data
6 – 57
3.3.3 Rancangan Input, Output dan Antar Muka pada Sub Sistem Pengumpul Data (Desktop)
6 – 57
3.3.3.1 Rancangan Input 6 – 60 3.3.3.2 Rancangan Output 6 – 66 3.3.3.3 Rancangan Antar Muka SIKLLAJ
Angkutan Orang Sistem Desktop 6 – 75
3.3.4 Rancangan Input, Output dan Antar Muka pada Sub Sistem Basis Data (Web Bases)
6 – 57
3.4 Perancangan Kebutuhan Hardware, Software Pendukung dan Koneksi
6 – 85
3.5 Perancangan Sistem Jaringan 6 - 85 3.6 Struktur Organisasi Pengelolaan Sistem
Informasi 6 - 86
3.7 Implementasi Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang
6 - 89
3.7.1 Menerapkan Rencana Implementasi 6 – 89 3.7.2 Kegiatan Implementasi 6 – 89 3.7.3 Pengetesan Sistem 6 – 90 Bab 7 PROTOTYPE SIKLLAJ ANGKUTAN ORANG 7.1 Gambaran Umum 7 - 1 7.2 Instalasi Aplikasi desktop Perizinan dan Trouble
Shooting
7.3 Sub Sistem Pelayanan Perizinan 7 - 1 7.4 Sub Sistem Basis Data Publik 7 - 25 7.5 Sub Sistem Basis Data Internal 7 - 33 Bab 7 PENUTUP 8.1 Kendala Penerapan Sikllaj Angkutan Orang 8 - 1 8.2 Rekomendasi Penerapan Sikllaj Angkutan Orang 8 - 1
Halaman 1 - 1
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
A. Dasar Hukum
Landasan hukum pengawasan dan pengoperasian jembatan timbang
adalah sebagai berikut :
· UU No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan · UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional · UU No. 14 Tahun 2008 tetang keterbukaan informasi public · PP No 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah · PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.
· KM 31 Tahun 2006 tentang Pedoman Proses Perencanaan di Lingkungan Kementerian Perhubungan
· KM No. 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan umum
· Dirjendat No. SK.674/AJ.003/DRJD/2001 tanggal 27 Juli 2000 tentang Hasil Evaluasi Jumlah Bus AKAP
Kami tidak menjelaskan secara detail bab atau pasal yang mengatur
permasalahan yang sedang dibahas dalam pekerjaan ini.
B. Gambaran Umum
Perkembangan dan pembangunan ekonomi yang meningkat pesat di
Indonesia secara langsung akan meningkatkan kebutuhan transportasi.
Salah satu kebutuhan transportasi yang perlu dikaji dan telah
mendapat perhatian yang serius adalah angkutan orang, sampai-
sampai penanganan ini membutuhkan sistem dan teknologi yang
memadai. Dewasa ini dengan tingkat kemajuan yang telah dicapai
dibidang Teknologi Informasi(TI) telah menjadi bagian tak terpisahkan
dari kehidupan sehari-hari. TI tidak hanya membantu proses otomasi
dan manajemen informasi, tetapi memungkinkan terjadinya aktivitas,
Halaman 1 - 2
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
fasilitas atau cara kerja baru yang tidak mungkin terjadi sebelumnya.
Dengan kata lain, TI telah menjadi enabler dari suatu kegiatan dan
pelayanan suatu organisasi. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi,
elektronik trading dan jasa perbankan adalah beberapa contoh kasus
dari peran teknologi informasi sebagai enabler dari suatu aktivitas
ekonomi.
Namun demikian, kunci keberhasilan penerapan TI di lingkungan
Ditjen Perhubungan Darat tetap terletak pada wawasan dan
kemampuan para pengelola (SDM) baik di tingkat pengambil kebijakan
ataupun di tingkat operasional tentang teknologi informasi dan
manfaatnya untuk mendukung kegiatan pembangunan sektor
perhubungan darat.
Akibat dari berbagai keterbatasan yang ada, Teknologi Sistem
Informasi (TSI) yang digunakan saat ini di lingkungan Ditjen
Perhubungan Darat masih belum dikembangkan secara maksimal.
Namun di saat yang bersamaan perkembangan pemanfaatan teknologi
oleh berbagai pihak yang terlibat di sub sektor transportasi darat
seperti pengusaha dan pengguna sarana transportasi telah mulai
memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam membantu mereka
menjalankan aktivitasnya masing-masing. Kondisi ini menuntut
dilakukannya pembenahan teknologi di lingkungan Perhubungan Darat
agar dapat menjawab berbagai tantangan dan kebutuhan masyarakat
luas.
Seiring dengan semakin kompleksnya tugas dalam membantu
pelaksanaan tugas-tugas di sub sektor perhubungan darat yang
semakin banyak dan kompleks disamping itu adanya otonomi daerah
yang semakin berkembang. Hal-hal tersebut memerlukan alat bantu
yang mampu mengatasi kendala jarak dan waktu yang akan timbul,
dan meminimalkan peluang terjadinya kesalahan dalam koordinasi
Halaman 1 - 3
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
serta memudahkan dalam mendukung pelaksanaan tugas di sub sektor
perhubungan darat.
Sebagaimana telah ditetapkan dalam KM 43 tahun 2005 tentang
struktur organisasi dan Tata Kerja Departemen Perhubungan, Ditjen
Perhubungan Darat mempunyai tugas selaku pembina transportasi
darat dipusat dan di daerah yang dijabarkan di dalam berbagai
kebijakan teknis dan administratif.
Guna mendukung pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan angkutan
orang yang ada saat ini dipandang perlu untuk dikembangkan suatu
pedoman teknis dan prototype SIKLLAJ bidang angkutan orang yang
terintegrasi antara pemerintah daerah dan pusat yang user friendly.
1.2 Maksud dan Tujuan
Pekerjaan ini dimaksudkan sebagai bahan masukan dalam perumusan
kebijakan transportasi darat.
Tujuan dari kegiatan ini adalah :
· Terbangunnya Prototipe Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ
bidang Perlengkapan Orang yang berbasis jaringan dan user
friendly.
· Tersediannya pedoman teknis pengembangan Sistem Informasi dan
Komunikasi LLAJ bidang Angkutan Orang.
1.3 Lingkup Kegiatan
A. Kegiatan yang dilaksanakan
Pekerjaan yang dilaksanakan adalah melakukan penyusunan pedoman
teknis dan prototipe SIK LLAJ angkutan orang.
B. Ruang Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan konsultan adalah :
Halaman 1 - 4
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
· Melakukan survai pengumpulan data dan kajian literatur mengenai
Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ bidang angkutan orang yang
ada saat ini.
· Melakukan survai, identifikasi dan perbandingan dengan sistim
informasi dan komunikasi lain terhadap kebutuhan dan
kemampuan Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ bidang
angkutan orang yang ada di Kab/Kota, Propinsi dan Nasional.
· Menyusun kajian kebutuhan pengembangan Sistem Informasi dan
Komunikasi LLAJ bidang angkutan orang.
· Melakukan identifikasi dan analisis hambatan dalam pelaksanaan
pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ bidang
angkutan orang.
· Membangun Prototipe Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ
bidang angkutan orang yang terdiri atas modul administrasi, dan
modul operasional.
· Melakukan ujicoba, perbaikan dan implementasi Sistem Informasi
dan Komunikasi LLAJ bidang angkutan orang yang terpadu dengan
Sistem Informasi dan Komunikasi lain yang ada di lingkungan
Perhubungan Darat.
· Menyusun paduan/petunjuk teknis pengunaan Sistem Informasi dan
Komunikasi LLAJ bidang angkutan orang.
· Merumuskan kebutuhan pengadaan software, hardware dan
brainware yang sesuai standar bagi Sistem Informasi dan
Komunikasi LLAJ bidang angkutan orang.
· Menyusun pedoman teknis pengembangan Sistem Informasi dan
Komunikasi LLAJ bidang angkutan orang.
1.4 System Informasi Yang Diharapan/Output System
Hasil akhir dari kegiatan ini adalah terbangunnya sebuah sistem
informasi angkutan orang yang handal untuk mendukung TUPOKSI dari
Direktorat LLAJ.
Halaman 1 - 5
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Sistem Informasi Angkutan Orang yang dibangun harus dapat
berfungsi sebagai pengumpul, pengolah dan penyaji informasi
mengenai kondisi semua jenis angkutan orang yang ada,
berkaitan dengan upaya peningkatan, pemeliharaan, pencegahan
dan penanganan permasalahan yang berkaitan dengan kualitas
layanan perijinan dan layanan terhadap konsumen.
Ditinjau dari aspek kegunaan, Sistem Informasi ini harus
memiliki 2 level kegunaan yang tidak dapat dipisahkan, yaitu
policy level dan service level. Pada policy level berada pada
tataran pemegang otoritas kebijakan, dalam hal ini adalah
Direktorat LLAJ. Sedangkan Sistem Informasi pada service level
berada pada tingkatan yang bersentuhan langsung dengan
operator dan pengguna jasa semua jenis angkutan orang. Pada
policy level harus mempunyai 4 komponen fungsi , yaitu :
1. Decision Support System
Yaitu dimana Sistem Informasi ini harus memuat informasi yang
tepat, akurat dan up-to-date. Fungsi ini berkaitan erat dengan
aspek upaya peningkatan dan pemeliharaan layanan perijinan serta
kebijakan transportasi darat lainnya.
2. Early Warning System
Yaitu dimana Sistem Informasi ini harus berkemampuan secara
aktif mendefinisikan dan mengabarkan informasi mengenai
kondisi-kondisi semua jenis angutan orang, seperti status
perijinannya, kondisi fisik, dan lain- lain. Fungsi ini berkaitan erat
dengan aspek pencegahan dan penanganan permasalahan semua
jenis angkutan orang.
3. Executive Information System
Yaitu dimana Sistem Informasi ini harus dapat mengolah dan
menyajikan informasi secara cepat, tepat dan mudah difahami
kepada pemegang otoritas kebijakan.
4. Public Information System
Halaman 1 - 6
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Yang disebut public adalah operator angkutan orang, peneliti/pakar
transportasi, stakeholder, dan lain-lain. Sebagai operator angkutan
orang berhak atas informasi yang berkaitan dengan hal ini terkait
dengan regulasi, prosedur pelayanan perizinan bidang angkutan
orang, dan lain-lain. Public lain dapat memperoleh data-data untuk
kepentingan lain seperti penelitian, pengembangan usaha, dan lain-
lain.
Sementara sistem Informasi pada service level memiliki ciri fungsi
pencatatan data serta sifat datanya yang berbasis individu karena level
ini berada pada unit yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Implementasi Sistem Informasi pada level ini harus ditekankan pada
faktor otomasi load, unload dan pelaporan data sebagai upaya
mempercepat pelayanan.
1.5 Pelaporan Pelaksanaan Pekerjaan
pelaporan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sanantiasa selalu mengacu
pada ruang lingkup seperti dijelaskan pada sub bab 1.3 yang merupakan
penjabaran lingkup pekerjaan, dengan penyampaian pelaporan secara
bertahap sebagaimana berikut ini :
1. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Merupakan laporan pertama yang harus diserahkan sebagai tanggapan
dan pengembangan Kerangka Acuan Kerja (KAK). Laporan ini memuat
antara lain
a. Penjabaran maksud dan tujuan pekerjaan;
b. Rencana Kerja
c. Metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan;
d. Data/informasi awal yang terkait dan akan dibutuhkan;
e. Bahan pengumpulan data/survei/desain questioner;
f. Rencana analisis/metode yang akan digunakan;
g. Jadwal rencana kegiatan.
Laporan Pendahuluan diserahkan paling lambat pada minggu ke 4
(empat) setelah penandatanganan kontrak.
Halaman 1 - 7
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
2. Laporan Antara (Interim Report)
Laporan Antara (Interim Report) berisi antara lain:
a. Hasil Pembahasan dan perbaikan dari laporan Pendahuluan
(Inception Report);
b. Hasil pengumpulan dan pengolahan data baik dari hasil survei
langsung dilapangan maupun data lainnya yang terkait dan
relevan;
c. Telah memuat perubahan yang disarankan dalam evaluasi Laporan
Pendahuluan (Inception Report).
d. Berisikan hasil kompilasi data dan berisi lanjutan bahan diskusi/
konsultasi dan hasil-hasil diskusi dan konsultasi ditambahkan
metode yang digunakan, DCD (Data Context Diagram), DFD (Data
Flow Diagram), Struktur Database, ERD (Entity Relationship
Diagram), serta Flowchart setiap proses dalam SIK LLAJ Bidang
Angkutan Orang.
Laporan Antara Harus diserahkan paling lambat pada minggu ke 4
(empat) bulan ke 3 (tiga) setelah penandatanganan kontrak.
3. Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)
Merupakan konsep laporan akhir yang telah memuat antara lain :
a) Hasil pengembangan prototype SIK LLAJ Bidang Angkutan Orang
serta rekomendasi;
b) Berisi hasil analisis dan sintesis, abstraksi yang memuat
kesimpulan dan rekomendasi serta dilengkapi manual-manual
penggunaan system SIK LLAJ Bidang Angkutan Orang.
c) Hasil analisis menyeluruh yang bersifat sementara (draft/konsep)
disajikan dalam laporan ini;
d) Konsep rekomendasi yang berisi apa yang menjadi tujuan dan
ruang lingkup pekerjaan ini;
e) Telah memuat perubahan apa yang disaran dalam evaluasi Laporan
Antara (Interm Report).
Halaman 1 - 8
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Konsep Laporan Akhir harus diserahkan paling lambat pada minggu ke
4 (empat) bulan ke 6 (enam) setelah penandatanganan kontrak.
4. Laporan Akhir (Final Report)
Laporan ini merupakan perbaikan dan penyempurnaan dari draft
laporan akhir setelah melalui serangkaian pembahasan dan perubahan
dengan Tim Pendamping/Tim Pengarah, dan merupakan perumusan
seluruh hasil kajian. Laporan Akhir harus diserahkan paling lambat
pada minggu ke 4 (empat) bulan ke 7(tujuh) setelah penandatanganan
kontrak.
5. Ringkasan Laporan Akhir (Executive Summary)
Laporan ini merupakan ringkasan dari materi-materi yang ada dalam
Laporan Akhir serta menyerahkan seluruh softcopy seluruh laporan
yang akan disampaikan (Final Report). Ringkasan Laporan Akhir harus
diserahkan paling lambat pada Akhir bulan ke 7 (tujuh) setelah
penandatanganan kontrak.
Halaman 2 - 1
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Bab 2
Dasar Teori Sistem Informasi Manajemen
2.1 Pengenalan Sistem Informasi
Sistem informasi pada saat ini disadari merupakan aset yang sangat
berharga untuk mendukung kinerja suatu organisasi. Sistem informasi yang
baik dan lengkap dapat menjadi faktor keunggulan kompetitif suatu
organisasi. Tidak sedikit pula organisasi yang mengkhususkan diri pada
bidang sistem informasi ini. Perkembangan teknologi sistem informasi
secara digital (komputerisasi) baik secara kecepatan, kemampuan
pengolahan data yang besar, harga yang relatif murah serta kemampuan
interkoneksi antara komputer, jaringan komputer bahkan dalam lingkup
internasional (internet) telah secara signifikan membawa perkembangan
sistem informasi. Informasi sekarang tidak hanya sekedar dapat dikelola
dengan secara lebih mudah dan murah tetapi juga dapat diinformasikan
pada semua pengguna dengan jangkauan di seluruh dunia juga dengan
lebih mudah dan murah. Sistem informasi sekarang sudah menjadi bagian
dari perkembangan teknologi global.
SISTEM INFORMASI
USER (PENGGUNA)
Sistem Database
Penyajian Data dan Informasi
Pengolahanan Data dan Informasi
Gambar 2.1 Gambaran Sistem Informasi
Halaman 2 - 2
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
2.1.1 Data Warehouse/ Gudang Data
Saat ini dalam manajemen sistem informasi dan dengan dukungan
kecanggihan sistem networking menimbulkan suatu pendekatan dimana
data dan informasi yang terpisah-pisah dalam suatu organisasi dapat
digabungkan menjadi suatu gudang data informasi organisasi. Pendekatan
ini dikenal dengan konsep “Data Warehouse”. Pengertian sesungguhnya
dan luas dikenal pada kalangan professional bidang teknologi informasi,
istilah data warehouse tidak hanya terbatas pada penyimpanan atau
gudang data, apalagi jika dibayangkan sebagai penyimpanan secara fisik
(hard disk). Data Warehouse, lebih merupakan konsep menyeluruh yang
meliputi pengumpulan, penyimpanan dan pembuatannya menjadi mudah
diakses, daripada sekedar mekanisme penyimpanan data secara fisik.
Dalam kaitan ini data ware house diasosiasikan sebagai suatu sistem yang
dapat mengumpulkan semua data yang dihasilkan oleh operasional
organisasi, lembaga atau badan, ditambah dengan data eksternal. Dalam
prakteknya, pendekatan atau konsep ini digunakan secara berpasangan
dengan konsep lain yakni data & information repository, dalam kaitan ini
dimanfaatkan sebuah repository tunggal, berbagai data ikelompokkan
sesuai dengan subyeknya (subject oriented). Selanjutnya data tersebut
apat imanfaatkan sesuai dengan kebutuhan organisasi/lembaga/badan.
Implementasi data warehouse pada dasarnya adalah merupakan sebagian
dari tahapan yang harus dan ebaiknya dilakukan agar diperoleh berbagai
keuntungan yang signifikan melalui aktifitas engelolaan sumberdaya
informasi ini.
Terkait dengan kata manajemen dalam judul pekerjaan, maka pada data
warehouse ini terkait dengan pengelolaan informasi itu sendiri, yaitu
bagaimana ia dikumpulkan, diperbaharui (up-dating), bagaimana data
tersebut dikompilasi/distrukturkan, bagaimana data dan informasi
tersebut disimpan, dan bagaimana memberi nilai tambah terhadapnya.
Halaman 2 - 3
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
2.1.2 Pengolahan Data Menjadi Informasi
Hal yang menjadi penting pada bagian data ini adalah bagaimana data
tersebut kemudian diolah menjadi informasi yang dibutuhkan oleh para
para pemakainya. Dengan demikian pengolahan data menjadi informasi
ini bersifat ‘subjektif’ dalam arti informasi disiapkan sesuai dengan siapa
yang akan menggunakan informasi tersebut. Terdapat dua pemahaman
yang berbeda terhadap kata ‘data’ dan ‘informasi’. Data merupakan
suatu rangkaian numerik, tekstual maupun grafis yang belum mempunyai
suatu arti tanpa adanya suatu pengolahan baik itu merupakan rangkaian
keterangan/penjelasan lebih lanjut mengenainya. Sedangkan ‘informasi’
adalah data yang telah diberi pengolahan seperti penambahan
keterangan pada data maupun pengolahan keterkaitan antar data
sehingga menghasilkan suatu informasi baru.
Gambar 2.2 Data dan Informasi
Berdasarkan hal tersebut maka serangkaian kriteria akan dilakukan pada
tahap pengolahan data ini agar tercipta suatu informasi yang dibutuhkan
oleh pengguna. Pemahaman mengenai tugas dan wewenang dari
pengguna akan berkaitan langsung dengan data yang dibutuhkannya.
2.1.3 Penyajian Informasi
Penyajian informasi/output keluaran ini dapat disajikan dalam berbagai
bentuk. Tampilan ini dapat hanya berupa tampilan di layar monitor untuk
kepentingan temporer maupun dalam bentuk suatu laporan/dokumentasi
baik berbentuk media cetakan maupun berbentuk halaman cetakan (web
Halaman 2 - 4
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
base) yang dapat dilihat juga pada monitor komputer. Selain media
penyajian informasi. Seperti yang telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya, format presentasi media penyajian informasi juga menjadi
penting terkait dengan aspek estetis penyajian informasi. Keterkaitan
antara informasi dan teknik penyajian/presentasinya merupakan satu
kesatuan agar informasi yang disampaikan dapat lebih mudah dimengerti.
2.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Pengertian Sistem informasi manajemen yang dikemukakan oleh Davis
(1992:3) adalah :
”Sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem manusia atau mesin yang
terpadu (integrated) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi,
manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.”
Sedangkan menurut Gushing (diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih 1989:11)
sistem informasi manajemen adalah :
”Sistem informasi manajemen sebagai suatu kumpulan manusia dan sumber modal
di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab untuk pengumpulan dan lahan
data untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi tingkat manajemen dalam
perencanaan dan pengendalian aktivitasaktivitas organisasi”
Dari kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
manajemen adalah sistem yang menyajikan informasi untuk pengambilan
keputusan yang dibutuhkan oleh manajemen. Adapun tahapan
pengembangan sebuah sistem informasi manajemen umumnya terdiri atas
:
1. Perencanaan Sistem
2. Desain dan Analisa Sistem
3. Pengembangan Sistem
4. Implementasi Sistem
Halaman 2 - 5
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
AN
ALI
SIS
SIST
EM d
an M
AN
AJE
MEN
PR
OJE
CT
Team PengembanganSistem (Developers)
Implementasi Sistem mengkontruksi sistem operasi baru,installasi, pengujian, dan menempatkanya ke dalamoperasi.
“ Produk dari Pengembangan Sistem Informasi ”
Perencanaan sistem menentukan lingkup, tujuan danoutput dari sistem yang akan dibangun.
Perencanaan aplikasi studi domain masalah pengembangan aplikasi untuk merekomendasikan dan menetukan kriteria dan menspesifikan kebutuhan dan prioritas pengembangan untuk solusi.
Pembangunan Aplikasi mengembangkan cetak biru dan spesifikasi teknis aplikasi yang dibutuhkan untuk membangun basis data, coding program, alur aplikasi (antar muka pengguna) dan jaringan yang dibutuhkan untuk sistem informasi.
Implementasi Sistem mengkontruksi sistem operasi baru, installasi, pengujian, dan menempatkanya ke dalam operasi.
Proses PengembanganSistem
MA
NA
JEMEN
PRO
YEK dan PR
OSES
PEREN
CA
NA
AN
SISTEM
PEREN
CA
NA
AN
APLIK
ASI
SISTEM
PEMB
AN
GU
NA
NA
PLIKA
SIIM
PLEMEN
TASI
SISTEMS
YS
TEM
OW
NE
RS
SY
STE
MU
SE
RS
SY
STE
MD
ES
IGN
ER
SS
YS
TEM
BU
ILD
ER
S
Gambar 2.3 Tahapan Pengembangan Sistem Informasi
2.3 Karakteristik Sistem Informasi
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau ciri-ciri yang tertentu yaitu :
1. Komponen, Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Komponen sistem dapat berupa sub sistem atau bagian-bagian
dari sistem. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih
besar lagi.
2. Batas Sistem, Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem lainnya atau lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu
kesatuan.
3. Lingkungan Luar Sistem, Lingkungan luar sistem adalah apapun di luar
batas sistem yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat
bersifat menguntungkan dan merugikan sistem tersebut. Lingkungan
luar sistemyang menguntungkan merupakan kekuatan dari sistem
dengan harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar
Halaman 2 - 6
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena akan
mengganggu kelangsungan hidup sistem.
4. Penghubung Sistem, Penghubung sistem media penghubung antara satu
sub sistem dengan sub sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini
memungkinkan sumber daya mengalir dari ke sub sistem yang lain,
dengan kata lain melalui penghubung satu dapat berinteraksi dengan sub
sistem lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (Input), Masukan (input) adalah data yang dimasukkan ke
dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan
sinyal. Masukan perawatan adalah sesuatu yang dimasukkan supaya
sistem tersebut dapat beroperasi, sedangkan sinyal adalah data yang
diproses untuk mendapatkan keluaran (Output).
6. Keluaran (output), Keluaran adalah hasil dari data yang diolah dan
diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat berupa
masukan untuk sub sistem yang lain.
7. Sistem (Process), Suatu sistem bisa mempunyai satu bagian pengolah
data yang akan merubah menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem, Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil jika mengenai sasaran atau tujuannya.
2.4 Teori Analisis Dan Perancangan Sistem
Analisis sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian
dari suatu proses informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
setiap permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan
yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan. Tahap analisis ini
dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain
analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena apabila
Halaman 2 - 7
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
terjadi dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap
selanjutnya.
Di dalam tahap analisis sistem terdapat 4 tahap yang umum dilakukan
pada saat menganalisis sistem, yaitu:
1. Survey, Tahap ini menjadi penting peranannya jika sistem yang
dikembangkan akan digunakan sebagai pengganti sistem lama.
2. Analisis Sistem, Tahap ini meliputi pengumpulan data mengenai
kebutuhan para user dan tujuan yang ingin dicapai jika system baru
sudah berjalan.
3. System Requirement, Pada tahap ini ditentukan syarat-syarat yang
harus dipenuhi agar sistem baru dapat berjalan umumnya ditentukan
berdasarkan input yang dibutuhkan dan output yang dikehendaki.
4. Pelaporan Hasil Analisis, Laporan hasil analisis sebaiknya berisi
spesifikasi-spesifikasi yang diinginkan oleh para user dan perancangan
sistem secara global. Untuk dapat melakukan pengembangan sistem
secara terstruktur, maka dibutuhkan alat untuk memudahkan dalam
analisis dan pengembangan sistem tersebut. Alat-alat tersebut
umumnya berupa gambar, diagram atau grafik. Penggunaan gambar
atau diagram ini lebih terarah dan lebih dimengerti, tetapi ada juga
yang tak berupa grafik atau diagram. Alat-alat yang berbentuk diagram
diantaranya adalah :
A. Data Flow Diagram (DFD) atau Data Aliran Diagram (DAD)
Alat ini digunakan untuk memetakan aliran data dan informasi yang
berlaku dalam suatu sistem informasi dengan memperlihatkan
keterlibatan sejumlah entitas baik (External Entity) dan entitas
internal (Internal Entity). Terdapat 3 (tiga) tipe DFD, yaitu :
a) Contex Diagram atau Diagram Konteks
Diagram konteks gunanya untuk memberikan gambaran
mengenai data atau informasi yang keluar dan masuk secara
umum serta menunjukkan sistem dengan entitas external.
b) DFD Fisis (Diagram Aliran Data / DAD Fisis)
Halaman 2 - 8
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
DAD fisis menunjukkan dimana, bagaimana dan oleh siapa
proses-proses dalam system dilakukan, jadi tidak menunjukkan
apa yang dilakukan tetapi keterlibatan entitas internal dalam
sistem. DAD Fisis. menggambarkan infrastruktur yang dimiliki
oleh sebuah sistem.
c) DFD Logis (Diagram Aliran Data / DAD Logis)
DAD Logis menggambarkan representasi grafik dari sebuah
sistem yang menunjukkan proses-proses dalam sistem tersebut,
dan semua aliran data ke dalam dan keluar dari proses-proses.
DAD Logis menunjukkan kegiatan-kegiatan logis yang dilakukan
oleh sistem, jadi tidak menunjukkan dimana, bagaimana dan
oleh siapa proses-proses dalam sebuah sistem.
B. Flow chart
Flow chart adalah suatu bagan yang menggambarkan arus logika dari
data yang akan diproses dalam suatu program dari awal sampai
akhir. Flowchart merupakan alat yang berguna bagi programmer
untuk mempersiapkan program yang rumit. Flowchart terdiri dari
simbolsimbol yang mewakili fungsi-fungsi langkah program dan garis
alir (Flow Lines) menunjukkan urutan dari simbol-simboI yang akan
dikerjakan. Flow Chart terdiri dari :
a) Flowchart Systems
Flowchart system adalah suatu bagan yang menggambarkan arus
pekerjaan system secara keseluruhan, menjelaskan uruturutan
dari prosedur yang ada dalam sistem, menunjukkan apa yang
dikerjakan sistem serta menjelaskan dan menyederhanakan
narasi.
b) Flowchart Dokumen / Flow Map
Disebut juga Process Function Chart atau Diagram Sistem
Prosedur atau PaperWork flowchart atau Flow Map. Flow Map
merupakan diagram alir yang menunjukkan arus dari dokumen,
Halaman 2 - 9
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
aliran data fisik, entitas-entitas system informasi dan kegiatan
operasi yang berhubungan dengan sistem informasi.
c) Flowchart Program
Flowchart Program merupakan diagram yang menjelaskan
secara detil langkah-langkah dari proses program yang terdapat
pada Flowchart Sistem. Simbol yang digunakan antara lain :
Gambar 2.4 Simbol-Simbol Flowchart Sistem
Sedangkan alat yang berbentuk non diagram diantaranya adalah
kamus data (data dictionary) dan Pseudocode. Kamus data
adalah berupa catalog fakta tentang data dan kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data dibuat
berdasarkan arus data yang ada di data flow diagram, karena
arus data di data flow diagram bersifat global maka perlu
penguraian tentang arus data tersebut yang lebih rinci dalam
bentuk kamus data. Kamus data digunakan untuk
mendeskripsikan struktur dari data atau informasi yang mengalir
(ada) dalam sistem. Pseudo code banyak digunakan untuk
Halaman 2 - 10
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
mewakili urut-urutan proses dari program. Pseudo code juga
disebut dengan Structured English, karena merupakan kombinasi
elemen-elemen dasar dari pemrograman terstruktur dengan
menggunakan bahasa Inggris serta dapat ditulis dalam bahasa
Indonesia. Pseudo code banyak yang menyebutnya sebagai
algoritma (Algorithm). Sebenamya yang disebut dengan
algoritma adalah suatu perencanaan langkah-langkah instruksi
tertentu untuk pemecahan suatu masalah. Jadi algoritma tidak
saja harus berbentuk Pseudo code, tetapi dapat juga
diwujudkan dalam bentuk flowchart.
2.5 Teori Struktur Data
Seperti umumnya pada penyusunan data base, maka hal-hal yang perlu
diperhatikan dari data adalah mengenai strukturnya. Struktur data adalah
merupakan suatu proses penggolongan data berdasarkan suatu kriteria
yang mencerminkan kelompok data. Dasar klasifikasi data-data tersebut
tergantung pada kebutuhan pengguna dalam tahap analisis dan kemudian
keluaran informasi yang dihasilkan.
DATA
Kriteria CKriteria BKriteria A
Diagram 2.5 Strukturisasi Data
Halaman 2 - 11
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Penstrukturan data merupakan dasar dari suatu sIstem data base. Sering
diistilahkan jika meskipun tidak khusus dalam suatu sistem informasi
mengenai GIGO (Gerbage In Gerbage Out). Suatu input data yang tidak
tersestruktur dan tidak lengkap akan membawa suatu dampak bagi tidak
akurat (tidak terpakainya) informasi tersebut. Berdasarkan hal tersebut
maka dapat dikatakan bahwa awal dari proses data base sistem informasi
ini adalah penstrukturan data. Struktur data ini harus terumuskan dengan
mantap karena akan membawa dampak bagi berbagai tahapan lanjutan
dari penyusunan sistem informasi.
2.6 Model-Model Evaluasi Sistem Informasi
Ada beberapa model yang biasa dan sering digunakan dalam evaluasi
sistem informasi, di antaranya adalah:
a. Technology Acceptance Model (TAM)
Model ini telah banyak digunakan dalam penelitian sistem informasi
untuk mengetahui reaksi pengguna terhadap sistem informasi. TAM
adalah teori sistem informasi yang membuat model tentang bagaimana
pengguna mau menerima dan menggunakan teknologi. Model ini
mengusulkan bahwa ketika pengguna ditawarkan untuk menggunakan
suatu sistem yang baru, sejumlah faktor mempengaruhi keputusan
mereka tentang bagaimana dan kapan akan menggunakan sistem
tersebut, khususnya dalam hal usefulness (pengguna yakin bahwa
dengan menggunakan sistem ini akan meningkatkan kinerjanya), ease
of use (di mana pengguna yakin bahwa menggunakan sistem ini akan
membebaskannya dari kesulitan, dalam artian bahwa sistem ini mudah
dalam penggunaannya).
Halaman 2 - 12
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Kemampuan Mengoperasikan
Sistem
Pemahaman Terhadap Kemudahan Penggunaan
Hasrat Untuk Menggunakan Pemamfaatan Sistem
Gambar 2.6 Model Evaluasi TAM
TAM yang memiliki elemen yang kuat tentang perilaku (behavioural),
mengasumsikan bahwa ketika seseorang membentuk suatu bagian
untuk bertindak, mereka akan bebas untuk bertindak tanpa batasan
(gambar 1). Beberapa penelitian telah dilakukan untuk memberi bukti
empiris terhadap hubungan yang ada antara usefulness, ease of use
dan system use.
b. End User Computing (EUC) Satisfaction
Pengukuran terhadap kepuasan telah mempunyai sejarah yang panjang
dalam disiplin ilmu sistem informasi. Dalam lingkup end user computing,
sejumlah studi telah dilakukan untuk mengcapture keseluruhan evaluasi
di mana pengguna akhir telah menganggap penggunaan dari suatu
sistem informasi (misalnya kepuasan) dan juga faktor-faktor yang
membentuk kepuasan ini. Evaluasi dengan menggunakan model ini
lebih menekankan kepuasan (satisfaction) pengguna akhir terhadap
aspek teknologi, dengan menilai isi, keakuratan, format, waktu dan
kemudahan penggunaan dari sistem. Model ini telah banyak
diujicobakan oleh peneliti lain untuk menguji reliabilitasnya dan hasilnya
menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna meskipun instrument ini
diterjemahkan dalam berbagai bahasa yang berbeda.
c. Task Technology Fit (TTF) Analysis
Inti dari Model Task Technology Fit adalah sebuah konstruk formal
yang dikenal sebagai Task-Technology Fit (TTF), yang merupakan
kesesuaian dari kapabilitas teknologi untuk kebutuhan tugas dalam
Halaman 2 - 13
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
pekerjaan yaitu kemampuan teknologi informasi untuk memberikan
dukungan terhadap pekerjaan. Model TTF memiliki 4 konstruk kunci
yaitu Task Characteristics, Technology Characteristics, yang bersama-
sama mempengaruhi konstruk ketiga TTF yang balik mempengaruhi
variabel outcome yaitu Performance atau Utilization (Gambar 2.7).
Model TTF menempatkan bahwa teknologi informasi hanya akan
digunakan jika fungsi dan manfaatnya tersedia untuk mendukung
aktivitas pengguna.
Gambar 2.7 Model Evaluasi TTF
Teori ini berpegang bahwa teknologi informasi memiliki dampak positif
terhadap kinerja individu dan dapat digunakan jika kemampuan
teknologi informasi cocok dengan tugas-tugas yang harus dihasilkan
oleh pengguna.
d. Human-Organization-Technology (HOT) Fit Model
Dewasa ini telah berkembang suatu kerangka baru yang dapat
digunakan untuk melakukan evaluasi sistem informasi yang disebut
Human-Organization-Technology (HOT) Fit Model. Model ini
menempatkan komponen penting dalam sistem informasi yakni
Manusia (Human), Organisasi (Organization) dan Teknologi
(Technology). dan kesesuaian hubungan di antaranya. Komponen
Manusia (Human) menilai sistem informasi dari sisi penggunaan sistem
(system use) pada frekwensi dan luasnya fungsi dan penyelidikan
sistem informasi. System use juga berhubungan dengan siapa yang
menggunakan (who use it), tingkat penggunanya (level of user),
Halaman 2 - 14
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
pelatihan, pengetahuan, harapan dan sikap menerima (acceptance)
atau menolak (resistance) sistem.
Komponen ini juga menilai sistem dari aspek kepuasan pengguna (user
satisfaction). Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari
pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan
dampak potensial dari sistem informasi. User satisfaction dapat
dihubungkan dengan persepsi manfaat (usefulness) dan sikap pengguna
terhadap sistem informasi yang dipengaruhi oleh karakteristik
personal. Komponen Organisasi menilai sistem dari aspek struktur
organisasi dan lingkungan organisasi. Struktur organisasi terdiri dari
tipe, kultur, politik, hierarki, perencanaan dan pengendalian sistem,
strategi , manajemen dan komunikasi. Kepemimpinan, dukungan dari
top manajemen dan dukungan staf merupakan bagian yang penting
dalam mengukur keberhasilan sistem.
Sedangkan lingkungan organisasi terdiri dari sumber pembiayaan,
pemerintahan, politik, kompetisi, hubungan interorganisasional dan
komunikasi. Komponen teknologi terdiri dari kualitas sistem (system
quality), kualitas informasi (information quality) dan kualitas layanan
(service quality). Kualitas sistem dalam sistem informasi di institusi
pelayanan perijinan menyangkut keterkaitan fitur dalam sistem
termasuk performa sistem dan user interface. Kemudahan penggunaan
(ease of use), kemudahan untuk dipelajari (ease of learning), response
time, usefulness, ketersediaan, fleksibilitas, dan sekuritas merupakan
variabel atau faktor yang dapat dinilai dari kualitas sistem. Kualitas
informasi berfokus pada informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi termasuk rekam medis pasien, laporan dan peresepan.
Kriteria yang dapat digunakan untukmenilai kualitas informasi antara
lain adalah kelengkapan, keakuratan, ketepatan waktu, ketersediaan,
relevansi, konsistensi, dan data entry. Sedangkan kualitas layanan
berfokus pada keseluruhan dukungan yang diberikan dan diterima oleh
service provider sistem atau teknologi. Service quality dapat dinilai
dengan kecepatan respon, jaminan, empati dan tindak lanjut layanan.
Halaman 3 - 1
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Bab 3
Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
3.1 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Berdasarkan kepentingan untuk terus meningkatkan pelayanan
perijinan dan peningkatan kemampuan teknis dari aparatur pemerintah
secara efektif dan efisien maka diperlukan suatu informasi mengenai
angkutan pariwisata, antar jemput dan taksi yang dapat menjadi
bahan pertimbangan bagi berbagai aspek peningkatan kemampuan
pelayanan, terutama dalam hal perijinan.
Sistem informasi ini yang meliputi pencatatan/pendataaan, penandaan
dan pelaporan yang sangat erat hubungannya dengan informasi
tingkatan kemampunan teknis maupun manajerial yang dimiliki/dikuasai
oleh aparatur daerah dalam ketiga jenis angkutan tersebut. Semua
sumber data dan informasi ini kemudian dikumpulkan maupun diolah
sehingga menjadi bahan keluaran (out put) berbentuk pelaporan dan
informasi (Information Service) yang diperlukan oleh tingkat
manajerial pengambil keputusan dalam ketiga jenis angkutan ini.
Dalam upaya menunjang tugas-tugas tersebut maka diperlukan
perangkat lunak (software) yang mampu merumuskan kebutuhan
perijinan dan kebutuhan para pengambil keputusan pada Direktorat
DLLAJ. Dalam menyusunan sistem informasi tersebut seperti yang
tertuang dalam lingkup kegiatan KAK, maka langkah-langkah yang
dilakukan adalah seperti yang dijelaskan pada Diagram 4.1 yang
kemudian akan dijelaskan pada bagian lebih lanjut pada bagian-bagian
berikut.
Halaman 3 - 2
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
DitjendatSatuan Kerja Pembinaan
Pengembangan Transportasi Darat
• EVALUASI METODE KERJA / METODOLOGI
• REVIEW FORM SURVEI• REVIEW REGULASI
IDENTIFIKASI KEBIJAKAN SISTEM INFORMASI ANGKUTAN ORANG
STUDI LITERATUR :• Studi sebelumnya• Sistem Informasi
• Regulasi
PENYUSUNAN FORM SURVEI
DRAFT PEDOMAN PEMBANGUNAN SIK LLAJ
ANGKUTAN ORANG
KOMPILASI DAN ANALISA DATA
PROTIPE SIK LLAJ ANGKUTAN ORANG
PENGUMPULAN DATA/INFORMASI :• Kebijakan Program dan Materi
Pengembangan Angkutan Orang• Survey Berdasarkan Form yang Telah
Disusun
Kerangka Acuan Kerja
METODOLOGI PELAKSANAAN
PEKERJAAN
DISKUSI
Tdk
DISKUSI
Tdk
DISKUSI
LAPORAN AKHIR
ya
tdk
ya
Ya
Gambar 3.1 Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Halaman 3 - 3
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3.1.1 Inventarisasi Sistem Informasi Angkutan Orang
Merupakan langkah awal yang dilakukan. Berbagai sistem informasi
angkutan transportasi yang ada dikumpulkan untuk kemudian dikaji lebih
lanjut. Adapun kajian-kajian terhadap sistem informasi tersebut
akan menyangkut dua hal, yaitu:
1. Software permograman dari aplikasi sistem informasi
2. Kerangka dasar dari sitem informasi
Kajian mengenai aplikasi dari program adalah untuk
menemukenali kelebihan dan kekurangan dari sistem informasi
angkutan transportasi tersebut serta menjadi dasar pemilihan
software pemrograman. Kajian ini juga berlaku untuk menentukan
platform operating system dari aplikasi sistem informasi tersebut.
Ada banyak software pemrograman data base dengan sistem
operasi yang ditujukan khusus bagi penggunaan data base.
Umumnya bagi perusahaan-perusahan besar dengan volume data
yang juga sangat besar dan kompleks.
Begitu pula halnya dengan kerangka dasar dari sistem informasi
yang diinventarisir akan menggambarkan suatu kerangka umum
baik struktur data maupun bentuk-bentuk keluaran informasi yang
disajikan. Berbagai proses pengolahan data seperti pemasukkan
data, pemutakhiran data (updating), proses pencarian (conditional
searching) dan berbagai operasi dasar dari suatu data base
system akan ditemukenali dalam aplikasi program tersebut.
Inventarisasi mengenai sistem informasi angkutan transportasi
yang telah ada diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan
dan masukan bagi perumusan data base Sistem Informasi Angkutan
Orang.
3.1.2 Inventarisasi Kebijakan Angkutan Orang
Inventarisasi kebijakan tentunya sangat penting untuk
diperhatikan. Berbagai aspek strategis dari program semua jenis
Halaman 3 - 4
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
angkutan orang yang telah dirumuskan akan menjadi pedoman bagi
penyusunan SIKLLAJ Bidang Angkutan Orang ini.
Keterkaitan langsung dari aspek kebijakan ketiga jenis angkutan ini
ini adalah dalam struktur data yang akan disusun. Struktur data
merupakan inti dari data base yang kemudian digunakan bagi tahapan
selanjutnya yaitu analisis untuk kemudian disajikan dalam bentuk-
bentuk informasi yang sesuai bagi pengambil keputusan di bidang
transportasi, khususunya untuk bidang angkutan orang.
3.1.3 Menyusun Program Aplikasi Sistem Informasi Angkutan Orang
Pada saat menyusun program aplikasi beberapa hal yang
dipertimbangkan diantaranya mengenai:
A. Pertimbangan Terhadap Platform Sistem Operasi
Platform sistem operasi menjadi penting dikarenakan pada saat
ini telah berkembang berbagai sistem operasi bagi computer
mikro diantaranya dapat disebutkan adalah Windows dengan
berbagai versi, Linux, maupun peninggalan sistem operasi awal
komputer mikro yaitu DOS. Pertimbangan terhadap sistem operasi
yang umum (dominan) digunakan akan sangat berpengaruh bagi
kemudahan pemakaian perangkat lunak (software) pemrograman
Sistem Informasi Angkutan Pariwisata, Antar Jemput dan Taksi.
B. Pertimbangan Terhadap Networking Sistem Informasi
Dalam kerangka acuan kerja dan penjelasan umum
dinyatakan bahwa sistem informasi ini akan terpasang untuk saling
mengkomunikasi data dan informasi dengan berbagai pemakai lain
(multi users) pada masa sekarang maupun masa datang. Sehingga
memiliki kemampuan untuk melakukan networking sehingga
dapat diakses oleh banyak pengguna (multi users).
3.1.4 Merumuskan Konsep Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Setelah tersusun suatu struktur data base maka dapat dilakukan
Halaman 3 - 5
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
tahapan lebih lanjut pengolahan dan penyajian data. Hal yang
kemudian menjadi umpan balik dari struktur data, in i dapat dibuat
suatu form isian untuk kegiatan pelayanan perijinan atas semua
angkutan jenis angkutan.
1) Formulir Isian
Formulir isian merupakan salah satu output keluaran dari
penilaian sistem informasi terhadap kebutuhan data dan
keluaran informasi. Formulir ini akan menjadi format dasar
pengisian data baik data personal. Data ini kemudian dimasukkan
(entry data) pada computer dan langsung distrukturkan pada masing-
masing kelompok. Formulir isian ini juga dapat menjadi dasar
konversi dari data-data yang telah dilakukan pada tahap sebelum
data base sistem informasi ini disusun meskipun harapannya lebih
pada coverage data base kedepan.
2) Pengolahan Data
Seperti halnya pada penstrukturan data, maka pengolahan data
ini juga akan terkait dengan informasi apa yang dibutuhkan
oleh pemakai (end user). Suatu perintah-perintah (syntax) akan
disusun untuk menghasilkan suatu informasi tertentu yang
diinginkan. Perintah-perintah tersebut kemudian dikoversikan dalam
suatu menu yang ada dalam program aplikasi sistem informasi.
Dengan menggunakan menu yang ada di dalam program aplikasi
tersebut, komputer akan melaksanakan proses ferifikasi, validasi,
diferensiasi dan hasilnya merupakan data yang siap untuk
dijadikan bahan masukan langsung dalam pencetakan laporan dan
siap ditayangkan pada layar monitor sebagai data informasi.
3) Penyajian Data
Penyajian data hasil pengolahan, disampaikan/disajikan
dengan dua cara, antara lain dalam bentuk dokumen (hard copy
document) dan tayangan informasi di layar monitor computer
dalam bentuk layanan informasi (information service) pada
Halaman 3 - 6
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
jaringan intranet/internet. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
Laporan resmi dalam berbentuk hard copy hasil pencetakan
(print out). Laporan resmi tersebut dibuat dan disampaikan sesuai
dengan jadual rutin (laporan berkala) yang telah ditetapkan
menjadi suatu standar pelaporan suatu bagian, instansi, dan
lainnya. Laporan ini juga dapat berupa suatu layanan informasi bagi
berbagai kepentingan dan berbagai pengguna. Laporan dalam
bentuk soft copy data digital yang digunakan oleh
bagian, instansi lainnya yang selanjutnya digunakan sebagai data
atau informasi pendukung bagi yang bersangkutan.
3.1.5 Mengevaluasi Implementasi Sistem Informasi Angkutan Orang
Evaluasi terhadap implementasi Sistem Informasi semua jenis angkutan
orang ditujukan agar semua tujuan dari rencana pembentukan ini
dapat terwujud dengan baik serta agar proses perkembangan Sistem
Informasi Angkutan Orang dapat selalu terarah dan terpantau.
Berdasarkan paparan diatas, maka evaluasi implementasi Sistem
Informasi Angkutan Orang harus dapat menjawab pertanyaan-
pertanyaan berikut :
1) Sejauh mana Sistem Informasi Angkutan Orang dapat mempercepat
proses pelayanan dan manfaatnya terhadap public ?
2) Hal-hal apa sajakah yang mendorong dan menghambat
penerapan Sistem Informasi Angkutan Orang ?
3) Sejauh mana Sistem Informasi Angkutan Orang dapat menjadi
decision support system dengan memberikan informasi yang akurat
dan up-to-date bagi proses pengambilan keputusan?
4) Sejauh mana Sistem Informasi Angkutan Orang dapat berfungsi
sebagai early warning system ?
5) Apakah Sistem Informasi Angkutan Orang yang telah dijalankan
bersifat reliable, flexible dan expandable?
Halaman 3 - 7
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Karena Sistem Informasi Angkutan Orang dibangun mulai dari struktur
pelayanan terkecil sampai struktur tertinggi pemberi kebijakan, maka
sistem terbentuk adalah sistem yang besar. Sistem Informasi Angkutan
orang memuat berbagai jenis data yang sangat bervariasi, serta
Sistem Informasi Angkutan orang dipergunakan oleh berbagai level
pemakai. Berdasarkan hal-hal tersebut maka model evaluasi yang
tepat untuk digunakan adalah Human - Organization - Technology
(HOT) Fit Model.
A. Evaluasi Komponen Manusia Evaluasi terhadap komponen manusia akan berangkat dari pemahaman
evaluator terhadap siapa objek dan subjek dari sistem informasi pada
tiap tingkatan hierarki. Setelah pemahaman ini didapat maka barulah
evaluator dapat menurunkan metode evaluasi terhadap komponen
manusia, yaitu pada sisi penggunaan sistem.
B. Evaluasi Komponen Organisasi
Seperti telah diulas bahwa evaluasi terhadap komponen
organisasi akan menilai sistem dari aspek struktur organisasi dan
lingkungan organisasi. Evaluasi harus dapat menjawab apakah
implementasi Sistem Informasi Angkutan Orang selama ini telah
memberikan kontribusi positif pada proses pengambilan keputusan di
setiap tingkatan hierarki, dan apakah implementasi Sistem Informasi
Angkutan Orang juga berhasil meningkatkan kinerja aparatur
berkaitan dengan aspek pelayanan.
Kontribusi positif bagi pengambilan keputusan pada bidang ketiga
jenis angkutan ini berarti Sistem Informasi Angkutan Orang harus
dapat berfungsi sebagai decision support system dan early warning
system.
Decision support system berarti Sistem Informasi Angkutan Pariwisata,
Antar Jemput dan Taksi harus memuat informasi yang tepat dan akurat
guna membantu proses pengambilan keputusan. Sedangkan Sistem
Informasi Angkutan orang berfungsi early warning system berarti Sistem
Informasi Angkutan Orang harus berkemampuan secara aktif
Halaman 3 - 8
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
mendefinisikan dan mengabarkan informasi mengenai berbagai kondisi.
C. Evaluasi Komponen Teknologi
Komponen Teknologi yang harus dievaluasi adalah kualitas sistem
(system quality), kualitas informasi (information quality) dan kualitas
layanan (service quality).
D. Kualitas Sistem
Kualitas Sistem Informasi Angkutan Orang sebagai suatu sistem yang
baik harus memenuhi 3 persyaratan utama :
• Keandalan yaitu bahwa sistem dapat diandalkan secara fungsi
dan ketahanannya secara teknis.
• Kelenturan yaitu kemampuan sistem untuk diterapkan atau
digabungkan dengan sistem yang lain.
• Keterkembangan yaitu bahwa sistem harus dapat
dikembangkan menyesuaikan dengan perkembangan kebutuhan
subjek atau objek sistem.
E. Sistem Informasi Angkutan Orang ualitas Informasi
Kualitas Sistem Informasi Angkutan Orang dievaluasi berdasarkan
kelengkapan jenis data yang tersedia, seberapa akurat data tersebut,
apakah data-data tersebut konsisten, serta bagaimana data tersebut
dapat diproses menjadi informasi yang berguna dan dapat disajikan
secara cepat dan mudah difahami. Evaluasi terhadap kualitas informasi
dapat dilakukan jika dan hanya jika pihak evaluator memahami
paradigma kebijakan umum angkutan transportasi yang berlaku. Hal
ini perlu ditekankan karena paradigma kebijakan angkutan
transportasi menjadi pondasi bagi perencanaan, penerapan dan
pengembangan Sistem Informasi Angkutan Orang.
F. Kualitas Pelayanan
Yang dimaksud dengan kualitas pelayanan pada komponen teknologi
adalah bagaimana dukungan dapat diberikan dan diterima service
provider sebagai bagian dari proses maintenance dan development
sistem.
Halaman 3 - 9
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3.1.6 Metode Evaluasi
Metode yang dapat dipergunakan untuk mengevaluasi ketiga komponen
diatas adalah dengan metode kualitatif melalui wawancara, observasi
dan studi dokumentasi.
A. Wawancara
Wawancara dapat dilakukan terhadap pengguna baik
pengguna langsung (petugas entri data) ataupun pengguna tidak
langsung misalnya kepala bagian atau bahkan terhadap direktur.
Pertanyaan dapat ditujukan untuk mengetahui manfaat yang
diharapkan untuk perbaikan pelayanan. Pertanyaan yang diajukan
misalnya :
• Apa manfaat yang anda harapkan dari penerapan sistem
komputerisasi ini ?
• Perubahan penting apakah yang telah diakibatkan oleh
sistem komputerisasi ini ?
• Bagaimana komentar anda dengan sistem ini ?
B. Observasi
Observasi dapat dilakukan dengan mengamati secara langsung
pelaksanaan operasional harian dengan sistem komputerisasi,
misalkan dengan mengamati bagaimana proses layanan semua jenis
angkutan orang serta posisi perjinannya dengan menggunakan
fasilitas Sistem Informasi Angkutan orang.
C. Studi Dokumentasi
Evaluasi dapat dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen yang
dihasilkan oleh sistem komputerisasi, apakah lebih tepat, cepat dan
akurat dibandingkan dengan dokumen yang dihasilkan oleh sistem
sebelumnya.
3.1.7 Pemeliharaan dan Optimasi
A. Pemeliharaan dan Optimasi Infrastruktur Perangkat Keras dan
Jaringan Agar keberlangsungan dari sistem yang telah dibangun
dapat dipertahankan dan ditingkatkan, maka perlu diadakan
Halaman 3 - 10
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
kegiatan pemeliharaan dan optimasi terhadap infrastruktur
Sistem Informasi Angkutan Orang tersebut. Kegiatan pemeliharaan
yang dimaksud adalah menjaga kondisi fisik dan teknis
infrastruktur. Sedangkan kegiatan optimasi adalah menggali
potensi-potensi infrastruktur sehingga dapat ditingkatkan
keberdaya gunaannya.
Kegiatan yang akan dilaksanakan berkaitan dengan
pemeliharaan dan optimasi infrastruktur diantaranya adalah :
• Pemeliharaan Server dan penataan environmentnya
• Pemeliharaan tower dan perangkat jaringan lainnya
• Pembangunan jaringan (LAN) di lokasi yang belum
terbangun
• Pengadan komputer workstation tambahan
B. Pemeliharaan dan Optimasi Komputer Server
Komputer Server (selanjutnya akan disbut sebagai Server)
adalah perangkat komputer yang berfungsi sebagai bank data
sekaligus juga pusat pengolahan data. Berdasarkan definisi
diatas, maka server memegang peranan sangat vital dalam
struktur Sistem Informasi Angkutan Orang. Server harus dapat
menampung berbagai jenis data dan mengolahnya menjadi
informasi. Jika server tidak berjalan dengan baik maka semua
proses dalam Sistem Informasi Angkutan Orang akan terganggu,
terlebih lagi jika server tidak dapat dijalankan, maka proses
Sistem Informasi Angkutan Orang secara keseluruhan akan
juga terhenti. Dengan demikian pemeliharaan server haus menjadi
prioritas.
Pemeliharaan server secara fisik artinya bahwa kondisi fisik
server harus terjaga dengan baik. Tidak boleh ada komponen
hardware server yang terganngu kerjanya. Kegiatan yang dapat
dilakukan dalam upaya pemeliharaan fisik server ini dimulai
dengan pemilihan penempatan tempat server.
Halaman 3 - 11
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Tempat server harus dipilih yang bersih dan aman. Aman yang
dimaksud adalah aman dari maling, air, binatang dan benturan, serta
aman dari kemungkinan kehilangan pasokan listrik. Lalu langkah
berikutnya dalam pemeliharaan adalah pengecekan secara berkala
terhadap fungsi-fungsi hardware. Jika ada yang terindikasi rusak
atau berkurang kemampuannya maka harus dilakukan perbaikan.
Optimasi server dimulai dari penataan environment server agar
server siap untuk dikembangkan (expandable) dan di variasikan
(flexible). Optimasi ini penting mengingat bahwa seiring perjalanan
waktu, kondisi teknologi dan aspek sosbudpol, maka
jenis informasi yang dibutuhkan akan juga turut berkembang.
Server harus siap menghadapi berbagai jenis perubahan eksternal
tersebut.
Cakupan environment sistem diantaranya adalah operating system
platform, database platform, networking platform, dll. Kesemua
platform tersebut harus memiliki kriteria kompatibilitas tinggi,
dapat dikembangkan, tingkat sekuritas yang tinggi, ekonomis dan
yang tidak kalah pentingnya adalah mudah dioperasikan.
C. Pemeliharaan dan Optimasi Software Sistem Informasi
Angkutan Orang
Seperti telah diulas pada pembahasan sebelumnya, bahwa
evaluasi terhadap sistem mutlak dilakukan dalam upaya
pembangunan berkelanjutan dari sistem tersebut. Salah satu poin
yang harus dievaluasi adalah features pada software Sistem
Informasi Angkutan Orang. Evaluasi terhadap features Sistem
Informasi Angkutan Orang diharapkan dapat menggali potensi dari
software Sistem Informasi Angkutan Orang sehingga dapat
dilakukan kegiatan optimasi features dalam rangka meningkatkan
keberdaya gunaan Sistem Informasi Angkutan Orang. Optimasi
dalam hal ini berarti penambahan, pengurangan dan modifikasi
features software. Penambahan features dilakukan jika dirasa ada
Halaman 3 - 12
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
features penting yang belum difasilitasi software tersebut.
Sedangkan pengurangan features dilakukan jika dirasa ada features
yang dapat dihilangkan. Penambahan dan pengurangan features
harus melalui berbagai pertimbangan dari berbagai aspek,
seperti aspek teknis, paradigma kebijakan sampai dengan
pertimbangan aspek sumber daya manusia pengguna software.
Sedangkan modifikasi features akan dilakukan dalam kerangka
kemudahan penggunaan dan penyesuaian terhadap hierarki
organisasi pengguna software.
3.2 Metodologi Pengembangan Aplikasi
Adapun pengembangan aplikasi Sistem Informasi Angkutan Orang
menggunakan metode Waterfall dengan rapid prototyping. Metode ini
dipilih karena diyakini dapat mempercepat proses pengembangan aplikasi
serta meminimasi resiko kegagalan pengembangan sistem informasi
akibat kesalahan pendefinisian model bisnis/proses. Secara Umum,
metodologi pengembangan aplikasi yang dilakukan dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Gambar 3.2 Metodologi Pengembangan Sistem
Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan
software yang sistematik dan sekuensial yang melingkupi aktivitas-
aktivitas yang dijelaskan di bawah ini.
Halaman 3 - 13
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3.2.1 Persiapan Proyek
Tahap ini sebenarnya bukan merupakan bagian tahapan dari
SDLC (Software Development Life Cycle), tapi mutlak dibutuhkan
sebagai inisiasi dari pelaksanaan proyek/pekerjaan. Pada tahap ini
maka perlu dilakukan aktivitas yang bersifat eksternal maupun
internal meliputi:
A. Finalisasi Manajemen Proyek dengan Pengguna Jasa
Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini merupakan aktivitas yang
bersifat eksternal, meliputi finalisasi: kontrak kerja, Biaya
pelaksanaan pekerjaan, maksud dan tujuan pekerjaan, definisi
masalah, ruang lingkup pekerjaan, serta output/keluaran yang
diharapkan oleh pengguna jasa, rencana kerja (kerangka kerja dan
perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan)
B. Persiapan Manajemen Proyek Internal
Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini merupakan aktivitas internal
konsultan, meliputi: persiapan SDM, Fasilitas pendukung
pelaksanaan pekerjaan, Sosialisasi: maksud & tujuan pekerjaan,
definisi masalah, ruang lingkup pekerjaan, output yang harus
dicapai, rencana kerja kepada SDM yang terkait dalam pekerjaan ini.
3 .2 .2 Desain dan Analisis Kebutuhan
Tahap ini merupakan tahap awal dari SDLC yang bertujuan untuk
mendefinisikan kebutuhan sistem secara umum dan membuat
desain berdasarkan kebutuhan yang telah didefinisikan. Aktivitas-
aktivitas yang perlu dilakukan dalam tahap ini terdiri atas analisis
kebutuhan dan desain.
A. Analisis Kebutuhan
Untuk memahami karakteristik (scalability) program yang dibangun,
maka perlu dilakukan studi pendahuluan dengan pihak tim
pelaksana pengguna jasa secara intensif dan didokumentasikan
dengan baik. Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan
Halaman 3 - 14
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
dengan cara melakukan survey ke pihak-pihak terkait, mengumpulkan
data,formulir serta aturan terkait serta wawancara secara
langsung dengan calon pengguna dari sistem yang akan digunakan.
Proses analisis kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya
pada: (1) data; (2) SDM (pengguna aplikasi dan role yang terlibat
dalam sistem); (3) Proses; dan (4) teknologi informasi meliputi
aplikasi/software, perangkat keras, jaringan dan telekomunikasi.
Pada tahap ini hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
• Survey ke bagian-bagian terkait dengan sistem untuk
melakukan pengumpulan data, formulir dan aturan yang berlaku.
• Analisis kebutuhan sistem yang terdiri atas proses bisnis, data,
informasi, fungsi, dan pelaku.
• Analisis terhadap existing data sebagai acuan dalam
pengembangan basis data dan kebutuhan informasi serta proses
migrasinya ke dalam sistem yang dibangun.
• Dokumentasi analisis kebutuhan sistem.
B. Desain
Desain software sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus
pada empat atribut sebuah program yang berbeda : struktur data,
arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma)
prosedural. Proses desain menterjemahkan syarat/kebutuhan ke dalam
sebuah representasi software yang dapat diperkirakan demi kualitas
sebelum dimulai pemunculan kode.
Pada tahap ini hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
• Melakukan perancangan arsitektur aplikasi.
• Melakukan perancangan sistem basis data untuk informasi yang
akan dikelola oleh sistem, termasuk di dalamnya (namun tidak
terbatas pada) pembuatan Entity Relationship Diagram, Spesifikasi
masing-masing Database Object (Table & Data Definition, Trigger,
Stored Procedure, Job dll).
Halaman 3 - 15
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
• Melakukan perancangan aliran data untuk fungsi yang akan
dibangun sesuai dengan standar Data Flow Diagram (DFD)
• Perancangan Graphical User Interface (GUI).
• Dokumentasi Desain
3.2.3 Pengembangan Aplikasi
Pada tahap ini hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
• Pengembangan modul dan fungsi sistem aplikasi
• System Testing, yaitu pengujian atas kompatibiliti dengan
lingkungan implementasi dari software yang telah dikembangkan
• Dokumentasi sistem, meliputi: User Guide, Administrator Guide,
dan Technical Reference.
Dalam proses pengembangan modul dan fungsi Sistem Informasi
yang dilakukan mengadaptasi metodologi pengembangan Rapid
Application Development (RAD). Metode ini dikenal juga dengan
istilah prototyping karena dalam praktek pengembangannya akan
dihasilkan beberapa prototip sistem sebelum sistem
diimplementasikan.
Prototipe sendiri merupakan sistem yang dibangun dengan titik berat
pada fungsionalitasnya, sedangkan reliabilitasnya belum diuji dengan
penuh. Tujuan menghasilkan prototipe ini adalah untuk secara cepat
mengidentifikasikan dan menyamakan persepsi pengguna jasa dengan
penyedia jasa mengenai hasil akhir sistem yang akan dibangun dan
dapat dengan segera melakukan perubahan bila dari prototipe tersebut
ada bagian yang tidak sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa. Pada
tahap ini umumnya aktivitas pada setiap tahapan prototyping adalah
sebagai berikut:
1) Analisis
Pada tahap ini adalah melakukan penajaman secara teknis atas
desain yang telah dihasilkan sehingga siap untuk diproduksi kode-
kode program sesuai dengan kebutuhan yang telah berhasil
Halaman 3 - 16
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
diidentifikasikan
2) Revisi Desain
Dari hasil analisis yang dilakukan seringkali mengakibatkan terjadi
perubahan atas desain yang telah dibuat sebelumnya. Karena secara
alami, sangat sulit menghasilkan sebuah desain sistem informasi
yang 100% sempurna dan dapat langsung di-deploy menjadi kode
program dalam waktu yang relatif singkat. Sehingga pada proses
prototyping perlu dilakukan revisi atas desain yang telah dihasilkan
sebelumnya yang sifatnya spesifik terhadap modul atau
fungsionalitas sistem yang akan dikembangkan pada masing-masing
tahap prototyping.
3) Pemrograman
Produksi kode-kode program dengan menggunakan platform yang telah
dipilih. Pemrograman akan dilakukan secara modular sehingga
terjadi hubungan loose coupling (dimana antar modul memiliki
dependensi yang rendah), sehingga memungkinkan pembagian tugas
pembuatan program dengan lebih baik.
Proses pembuatan kode-kode program ini akan difasilitasi dengan
adanya tools kolaborasi antar programmer berupa source control yang
mampu mencatat semua perubahan, penambahan atau
penghapusan kode program yang dilakukan oleh programmer yang
terlibat dalam pekerjaan ini.
4) Testing
Sekali program dibuat, pengujian program dimulai. Dalam proses
pengembangan juga perlu dilakukan pengujian berfokus pada
logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan
sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan
pengujian untuk menemukan kesalahan–kesalahan dan memastikan
bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang
sesuai dengan hasil yang dibutuhkan. Pengujian ini meliputi:
pengujian secara blackbox, yaitu hanya melihat pada fungsionalitas
aplikasi pada tataran user interface, maupun pengujian secara
Halaman 3 - 17
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
whitebox, yaitu melihat pada kode-kode program yang dihasilkan.
Pengujian perlu dilakukan untuk mengukur kualitas aplikasi yang
dihasilkan. Kualitas aplikasi dapat dianalisis berdasarkan beberapa
aspek berikut ini:
• Reliability.
Apakah Aplikasi cukup reliable untuk menangani batasan
yang diberikan (1000 akses/menit). Pengujian ini dilakukan
menggunakan aplikasi bantu Apache JMeter untuk mengetahui
tingkat performansi aplikasi jika diakses banyak pengguna
secara konkuren pada saat aplikasi telah terbangun. Validity.
Apakah aplikasi telah memenuhi semua kebutuhan yang
tertuang pada dokumen analisis kebutuhan. Pengujian ini
dilakukan secara black-box untuk setiap modul.
• Integrity Test.
Apakah aplikasi memiliki integritas yang terjaga. Pengujian ini
dilakukan secara black-box dengan entry dan view data.
• Compatibility.
Apakah aplikasi dapat berjalan dengan baik pada lingkungan
sesungguhnya (operating system, jaringan dan perangkat
keras).
• Correctness.
Apakah aplikasi telah menghasilkan output dari sebuah proses
logika pemrograman yang telah dibuat. Pengujian ini
dilakukan dengan metode white-box yaitu dengan mereview kode
program dan script database untuk menentukan kebenaran
algoritma dan aspek performansinya.
• Unit testing,
yaitu pengujian di setiap unit (basic component) dari sebuah
software akan diuji dan diverifikasi dan divalidasi (berupa class-
class yang terlibat).
• Integration Testing,
Halaman 3 - 18
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
yaitu pengujian atas integrasi dari modul- modul yang telah
dikembangkan sehingga software akan berjalan sebagai
sebuah aplikasi secara utuh.
• Acceptance Testing,
yaitu pengujian secara black box oleh pengguna sistem yang pada
umumnya difokuskan pada fungsionalitas software.
3.2.4 Implementasi Aplikasi
Setelah aplikasi selesai dibuat, maka langkah selanjutnya adalah
mengimplementasikan aplikasi tersebut ke sistem dimana aplikasi
tersebut akan digunakan. Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini
adalah:
1. Penyiapan Lingkungan Implementasi
Penyiapan Lingkungan ini meliputi persiapan aplikasi pendukung di
sisi server dan klien.
2. Instalasi & Integrasi Sistem dengan lingkungan implementasi
Program yang telah dibangun dan diuji dengan baik akan
diinstalasikan pada sistem yang membutuhkan. Beberapa
penyesuaian juga akan dilakukan pada tahap ini untuk
mendapatkan kecocokan antara software dengan subsistem
pendukung sistem lainnya yang telah ada.
3. Inisiasi, Integrasi & Migrasi Data
Sebagai data awal, maka perlu dilakukan: (i) inisiasi data yaitu
melakukan input data yang belum terdigitalisasi; (ii) migrasi data
dari database yang sudah ada ke database yang akan digunakan,
dan (iii) integrasi data ke dalam database yang telah
dikembangkan.
4. Final Acceptance (User Acceptance Test)
Sebelum dilakukan sosialisasi atau pelatihan, maka perlu dilakukan
final user acceptance test untuk menguji seluruh fungsionalitas
aplikasi yang diberikan kepada pengguna jasa, apakah sudah sesuai
Halaman 3 - 19
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
dengan ruang lingkup pekerjaan dan sudah dapat berfungsi sesuai
dengan yang telah disepakati bersama.
5. Sosialisasi & Pelatihan
Program yang telah dibangun dan diuji dengan baik harus
disosialisasikan cara penggunaan, pemeliharaan, serta
pengelolaannya kepada pihak pengguna maupun administrator
yang telah ditunjuk oleh pengguna jasa. Hal ini perlu dilakukan
untuk menjaga service level dari sistem setelah system go live.
Pelatihan yang dilakukan meliputi:
• Pelatihan teknis pemeliharaan database kepada
administrator/staff IT
• Pelatihan operasional kepada staff IT
• Pengenalan struktur database kepada Staff IT
• Pengenalan struktur aplikasi kepada staff IT
• Melakukan pendidikan yang berhubungan dengan development
tools yang digunakan kepada staff IT
6. System GO LIVE
Tahap ini merupakan tahap terakhir dimana aplikasi yang dibangun
dinilai dapat digunakan pada kegiatan sehari-hari pengguna jasa
secara baik sebagaimana maksud dibangunnya aplikasi ini.
Sistem dapat diakses oleh pengguna yang telah diadministrasikan
hak aksesnya terhadap sistem dan dapat menggunakan fungsi-fungsi
yang tersedia untuk mendukung aktivitas harian pengguna sistem
tersebut.
7. Dokumentasi Implementasi Sistem
Proses yang dilakukan pada saat implementasi di dokumentasikan
untuk nantikan akan dikompilasi menjadi laporan akhir.
Halaman 4 - 1
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Bab 4
Analisa Regulasi Dan Gambaran Eksisting Sikllaj Bidang Angkutan Orang
4.1. Analisis Regulasi (UU dan PP)
4.1.1. Angkutan Orang
1. Jaringan Trayek
Berdasarkan, Pedoman Teknis Ditjen HubDar, 1996, Jaringan trayek
adalah kumpulan trayek yang menjadi satu kesatuan pelayanan
angkutan orang. Berdasarkan ciri pelayanannya dan kawasan yang
dihubungkan trayek terbagi atas:
a. Trayek utama melayani angkutan antar kawasan utama, antara
kawasan utama dan kawasan pendukung dengan ciri-ciri melakukan
perjalanan ulang-alik secara tetap dengan pengangkutan yang
bersifat massal.
b. Trayek cabang melayani angkutan antar kawasan pendukung,
antara kawasan pendukung dan kawasan pemukiman
c. Trayek Ranting melayani angkutan dalam kawasan pemukiman
d. Trayek Langsung melayani angkutan antar kawasan secara tetap
yang bersifat massal dan langsung
2. Jenis Jaringan Trayek
Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009, pasal 145-pasal 157
yang mengatur angkutan Orang dengan Kendaraan Umum dalam Trayek
Tetap dan Teratur dan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor
Umum Tidak dalam Trayek. Jenis jaringan trayek pelayanan angkutan
orang dengan kendaraan umum dalam trayek tetap dan teratur
dilakukan dalam jaringan trayek yang terdiri dari:
Halaman 4 - 2
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
a. Trayek antar kota antar propinsi, yaitu trayek yang melalui lebih
dari satu wilayah Propinsi Daerah Tingkat I.
b. Trayek antar kota dalam propinsi, yaitu trayek yang melalui antar
Daerah Tingkat II dalam satu wilayah Propinsi Daerah Tingkat I.
c. Trayek Kota, yaitu trayek yang seluruhnya berada dalam satu
wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II atau trayek dalam Daerah
Khusus Ibukota Jakarta.
d. Trayek lintas batas negara, yaitu trayek yang melalui batas
negara. Jaringan taryek lintas batas antar negara ditetapkan
dengan Keputusan Menteri berdasarkan perjanjian antar negara.
Sedangkan jaringan trayek pelayanan angkutan orang dengan Kendaraan
Bermotor Umum Tidak dalam Trayek terdiri dari :
a. angkutan orang dengan menggunakan taksi;
b. angkutan orang dengan tujuan tertentu;
c. angkutan orang untuk keperluan pariwisata; dan
d. angkutan orang di kawasan tertentu.
3. Ketentuan Trayek dan Jaringan Trayek Angkutan
Ketentuan trayek dan kebutuhan kendaraan bermotor umum ditentukan
berdasarkan Undang-Undang LLAJ RI No. 22 tahun 2009 pasal 145
sampai dengan pasal 149 dan KM No. 38 tahun 2007, PP No. 41 tahun
1993 Pasal 4 dan Pasal 5. Jaringan trayek ditetapkan oleh:
a. Menteri Perhubungan atau pejabat yang ditunjuk, untuk jaringan
trayek lintas batas negara sesuai dengan perjanjian antar negara;
b. Direktur Jenderal, untuk jaringan trayek yang melalui lebih dari
satu daerah propinsi;
Halaman 4 - 3
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
c. Gubernur, untuk jaringan trayek yang melalui antar daerah
Kabupaten/kota dalam satu daerah propinsi;
d. Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, untuk jaringan trayek
yang seluruhnya berada dalam wilayah Daerah Khusus Ibukota
Jakarta.
e. Bupati, untuk jaringan trayek yang seluruhnya berada dalam daerah
kabupaten;
f. Walikota, untuk jaringan trayek yang seluruhnya berada dalam
daerah Kota.
Untuk perizinan angkutan diatur menurut Undang-Undang LLAJ RI No.
22 tahun 2009, pasal 176 dan pasal 179 tentang izin pelenggaraan
angkutan orang, LLAJ RI No. 14 tahun 1992, pasal 41 mengenai Ijin
Usaha Angkutan dan PP RI No. 41 tahun 1993, Pasal 18 sampai dengan
pasal 25. Sedangkan mengenai perijinan pengeluaran trayek diatur oleh
PP No. 41 tahun 1993, Pasal 26 sampai dengan 34, KM No. 35 tahun
2003 penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan
umum. Bagan jaringan trayek dan perizinan operasional kendaraan
angkutan orang dapat dilihat pada bagan berikut :
Halaman 4 - 4
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Gambar : 4.1 Jaringan Trayek Dan Kebutuhan Kendaraan Bermotor Umum
Menteri
Gubernur
Melebihi satu wilayah propinsi atau lintas Negara.
Antarkota antarprovinsi dan perkotaan yang melampaui batas 1 (satu) provinsi
Antarkota dalam provinsi dan perkotaan yang melampaui batas 1 (satu) kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi setelah mendapat persetujuan dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Perkotaan dalam 1 (satu) wilayah kabupaten/kota setelah mendapat persetujuan dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
kawasan perdesaan yang melampaui satu daerah provinsi
Kawasan perdesaan yang melampaui 1 (satu) daerah kabupaten dalam 1 (satu) daerah provinsi
Kawasan perdesaan yang menghubungkan 1 (satu) daerah kabupaten
Bupati/ Wali Kota
Kawasan perkotaan yang melampaui batas wilayah provinsi
Kawasan perkotaan yang melampaui batas wilayah kabupaten/kota dalam satu provinsi
Kawasan perkotaan yang berada dalam wilayah kabupaten/kota
Halaman 4 - 5
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Gambar : 4.2 Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang
Pemerintah / Menteri
Propinsi
Dalam trayek
1. trayek lintas batas negara sesuai dengan perjanjian antarnegara; 2. trayek antarkabupaten/kota yang melampaui wilayah 1 (satu) provinsi
(AKAP); 3. trayek angkutan perkotaan yang melampaui wilayah 1 (satu) provinsi
(AJAP); dan 4. trayek perdesaan yang melewati wilayah 1 (satu) provinsi .
Dalam non trayek
1. angkutan taksi yang wilayah operasinya melampaui 1 (satu) daerah provinsi;
2. angkutan dengan tujuan tertentu; atau angkutan pariwisata
Dalam trayek
1. trayek antarkota yang melampaui wilayah 1 (satu) kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi (AKDP);
2. trayek angkutan perkotaan yang melampaui wilayah 1 (satu) kabupaten/kota dalam satu provinsi (ANGKOT); dan
3. trayek perdesaan yang melampaui wilayah 1 (satu) kabupaten dalam satu provinsi (ANDES).
Dalam non trayek
angkutan taksi yang wilayah operasinya melampaui lebih dari 1 (satu) daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi
Kabupaten Dalam trayek
1. trayek perdesaan yang berada dalam 1 (satu) wilayah kabupaten (ANGKOT); dan
2. trayek perkotaan yang berada dalam 1 (satu) wilayah kabupaten (ANDES)
Dalam non trayek
angkutan taksi yang wilayah operasinya melampaui lebih dari 1 (satu) daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi
DKI Jakarta penyelenggaraan angkutan orang yang melayani trayek yang seluruhnya berada dalam wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Walikota penyelenggaraan angkutan orang yang melayani trayek perkotaan yang berada dalam 1 (satu) wilayah kota
Halaman 4 - 6
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4. Tipologi Trayek
Dari berbagai aturan dan penjelasan tentang tipologi trayek, karakteristik
trayek (fungsi, pelayanan, klasifikasi, jenis) dan jenis moda yang
digunakannya dapat ditabulasikan sebagai berikut :
Jaringan Trayek
Klasifikasi Trayek
Jenis Kawasan yang
Dilayani
Jenis Pelayanan
Moda yang Digunakan
Tipe Terminal yang Disinggahi
AKAP Langsung Melayani angkutan antar kawasan secara tetap yang bersifat massal dan langsung
Cepat, terjadwal
Bus Besar untuk Kota Raya dan Kota Besar dan Bus Sedang untuk kota sedang dan kecil
Tersedianya terminal penumpang tipe A pada awal pemberangkatan, persinggahan, dan terminal tujuan
AKDP Langsung Melayani angkutan antar kawasan secara tetap yang bersifat massal dan langsung
Cepat, terjadwal
Bus besar untuk Kota Raya dan Kota Besar dan Bus Sedang untuk kota sedang dan kecil
Tersedianya terminal penumpang sekurang-kurangnya tipe B pada awal pemberangkatan, persinggahan, dan terminal tujuan
KOTA Utama, cabang, ranting
Melayani angkutan antar kawasan utama, antara kawasan utama dan kawasan pendukung dengan ciri-ciri
Cepat, lambat, berjadwal
Bus besar sampai Mobil penumpang Umum
Tersedianya terminal penumpang sekurang-kurangnya tipe B pada awal pemberangkatan, persinggahan, dan terminal tujuan
Halaman 4 - 7
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
melakukan perjalanan ulang-alik secara tetap dengan pengangkutan yang bersifat massal
Pedesaan Cabang, ranting
Lambat, tidak berjadwal
Bus sedang sampai Mobil Penumpang Umum
Tersedianya terminal penumpang sekurang-kurangnya tipe C pada awal pemberangkatan, dan terminal tujuan
Tabel : 4.1 Tipologi Trayek
4.1.2. Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi
Sama halnya dengan perizinan trayek dan operasional angkutan orang,
pengembangan sistem informasi dan komunikasi perizinan trayek dan
operasional angkutan orang diatur juga dengan Undang-Undang dan
Peraturan-peraturan yang ada. Sesuai dengan Undang-Undang No. 22
tahun 2009 pasal 248 sampai dengan pasal 249 menyatakan bahwa :
1. Sistem tersetruktur, jaringan informasi, jaringan komunikasi dan
pusat data salah satunya dapat merupakan pusat kendali sistem;
2. Pusat kendali sistem informasi dan komunikasi lalu lintas dan
angkutan jalan salah satunya berfungsi sebagai pelayanan
masyarakat;
Halaman 4 - 8
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3. Kegiatan pusat kendali Sistem Informasi dan Komunikasi Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan sekurang-kurangnya meliputi pelayanan
kebutuhan data, informasi, dan komunikasi tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan dan dukungan pengendalaian pergerakan lalu
lintas dan angkutan jalan.
Dari Undang-Undang No. 22 tahun 2009 tersebut bahwa pusat kendali
sistem informasi dan komunikasi berada di bawah kepolisian RI. Untuk
Kementrian Departemen Perhubungan sebagai sub sistem kendalai
sistem informasi dan komunikasi yang salah satunya adalah sistem
kendalai angkutan orang. Kementrian perhubungan dalam kaitannya
dengan sistem informasi dan komunikasi dapat mengendalikan sub
sistem yang berada di bawahnya yaitu sub sistem propinsi, sub sistem
kabupaten dan sub sistem kota serta sub sistem yang berada di Daerah
Khusus Ibukota (DKI Jakarta). Demikian juga sub sistem yang berada di
tingkat propinsi dapat mengendalikan subsistem yang berada di
bawahnya itu ditingkat kabupaten dan kotamadya (kota). Gambaran
kendalai sub sistem informasi dan komunikasi dapat dilihat paga gambar
berikut :
Halaman 4 - 9
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Kepolisian Republik Indonesia(Pusat Kendali)
Kementrian Departemen Perhubungan(sub-sistem kendali) Level - 1
Level - 2
Level - 3
Propinsi
Kabupaten
Kota
Dirtjen Perhubungan
Darat
DKI
Gambaran : 4.3 Kendali sub sistem pada tiap-tiap level
4.2. Dinas Perhubungan Propinsi Sulawesi Selatan
4.2.1. Gambaran Umum Propinsi Sulawesi Selatan
Sulawesi Selatan terletak di jazirah Selatan Pulau Sulawesi. Propinsi
yang Beribukota di Makassar ini, terletak antara 0°12‘ – 8° Lintang
Selatan 116°48‘ – 122°36‘ Bujur Timur. Secara administratif berbatasan :
Sebelah Utara dengan Propinsi Sulawesi Tengah Sebelah Barat dengan
Selat Makassar Sebelah Timur dengan Teluk Bone Sebelah Selatan
dengan Laut Flores Luas wilayahnya, 62.482,54 km2 (42 % dari luas
seluruh pulau Sulawesi dan 4,1 % dari Luas seluruh Indonesia). Posisi
yang strategis di Kawasan Timur Indonesia memungkinkan Sulawesi
Halaman 4 - 10
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Selatan dapat berfungsi sebagai pusat pelayanan, baik bagi Kawasan
Timur Indonesia maupun untuk skala internasional.
Propinsi Sulawesi Selatan terdiri dari 21 Kabupaten dan 3 Kotamadya.
Sarana transportasi angkutan orang, barang dan khusus yang dimiliki
oleh Propinsi Sulawesi Selatan rata-rata per tahun berjumlah 42,423
kendaraan. Untuk mengelolan jumlah angkutan tersebut Dinas Propinsi
Sulawesi Selatan membentuk unit kerja bidang angkutan darat, danau
dan penyebarang.
Di unit kerja bidang angkutan darat melayani perizinan untuk angkutan
orang, angkutan barang, angkutan khusus dan angkutan yang insedentil
(angkutan khusus lebaran, carteran/sewa dan travel). Rata-rata per
bulan unit kerja bidang angkutan darat mengeluarkan kartu pengawasan
dan kartu pengedalaian sebanyak 3,535 kartu. Dan rata-rata dalam satu
tahun sebanyak 42,423 kartu dengan rincian untuk angkutan orang rata-
rata 8,164 kartu/tahun; angkutan barang 25,914 kartu/tahun; angkutan
khusus 6,913 kartu/tahun dan isendentil 1,432 kartu/tahun.
Data rekapitulasi penerbitan kartu pengawasan dan kartu pengendalian
dinas perhubungan propinsi Sulawesi Selatan dari tahun 2006-tahun 2009
dapat dilihat pada table berikut :
No. Jenis Angkutan Tahun Rata-
rata 2006 2007 2008 2009 1 Angkutan Orang 9,589 8,786 7,633 6,647 8,164
• Taksi
930
• Mobil Penumpang 4,162 3,723 3,507 2,092
• Bus Kecil (9-10 tempat duduk) 4,930 4,562 3,708 3,185
• Bus Sedang (20-40 tempat
duduk) 443 445 323 355
• Bus Besar (tempat duduk 41
keatas) 54 56 95 85
2 Angkutan Barang 23,347 23,825 27,841 28,643 25,914
Halaman 4 - 11
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3 Angkutan Khusus 7,892 6,465 6,640 6,655 6,913 4 Insidentil 2,078 1,448 1,738 464 1,432
Total 42,906 40,524 43,852 42,409 42,423 Rata-rata 1 bulan 3,576 3,377 3,654 3,534 3,535
Tabel : 4.2 Data Rekapitulasi Kartu Pengawasan dan Kartu Pengendalian dinas perhubungan propinsi Sulawesi Selatan dari tahun 2006-tahun 2009
4.2.2. Dasar Hukum Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Dasar pelaksanaan perizinan kendaraan angkutan orang di Propinsi
Sulawesi Selatan adalah Perda 2 tahun 2009 tentang Retribusi Izin
Trayek. Bab VI pasal 9 ayat 2 huruf (a) retribusi angkutan penumpang
dengan mobil bus dan mobil penumpang umum antar kota dalam daerah
dikenakan biaya. (b) Retribusi izin insidentil dan huruf (c) Retribusi izin
angkutan khusus. Bab VIII Masa retribusi dan saat terutangnya retribusi.
4.2.3. Prosedur Sistem Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Sistem Pelayanan perizinan kendaraan angkutan orang di propinsi
Sulawesi Selatan telah dilaksanakan dengan sistem komputerisasi.
Dilaksanakan di unit kerja Bidang Angkutan Darat, Danau dan
Penyebarangan.
Unit Kerja bidang angkutan darat ini memberikan pelayanan izin trayek
baru dan perpanjangan. Proses dan syarat-syarat yang diperlukan untuk
memperoleh izin trayek baru adalah sebagai berikut :
1. Pengusaha sudah memiliki izin usaha angkutan dengan kendaraan
bermotor umum dengan kelengkapan dukumen :
a. NPWP
b. KTP Pimpinan
c. Surat Permohonan (sesuai formulir)
d. Bukti Kepemilikan kendaraan
Halaman 4 - 12
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
e. Legalitas Badan Usaha
2. Pengusaha sudah mendapatkan rekomendasi dari Dinas
Perhubungan Propinsi. Rekomendasi ini berisikan tentang masih
terbukanya jalur trayek yang diinginkan oleh pengusaha dan
kelayakan perusahaan dalam penyediaan armada angkutan orang.
Setelah pengusaha mendapatkan dua syarat di atas (izin usaha angkutan
dengan kendaraan bermotor dan rekomendasi dari dinas perhubungan
propinsi) , pengusaha akan membawa kedua syarat tersebut ke kantor
kepolisian untuk mendapatkan plat kuning kendaraan bermotor.
Proses selanjutnya, pengusaha akan akan mengajukan permohonan Izin
Trayek baru dengan melampirkan kelengkapan dokumen :
a. Izin Usaha
b. Buku Uji
c. Permohonan dari PO (sesuai formulir)
d. KTP Pimpinan
Izin trayek ini akan berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang. Unit
kerja bidang angkutan darat juga akan menerbitkan Kartu Pengawas
yang berlaku selama 1 tahun dan dapat diperpanjangan setiap tahunnya.
Kartu pengawas ini adalah merupakan bentuk turunan dari izin trayek.
Untuk meperoleh Kartu pengawas pengusaha harus mengajukan ke Unit
kerja bidang angkutan darat dengan menyertakan :
a. Izin Trayek
b. Buku Uji
c. Permohonan dari PO (sesuai formulir)
d. STNK dan BPKB
e. KTP Pimpinan PO
Halaman 4 - 13
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Untuk pelayanan perpanjangan izin trayek dan kartu pengawas, proses
dan syarat masih sama. Dokumen-dokumen yang harus dilampirkan
adalah sebagai berikut :
1. Perpanjangan izin trayek yang berlaku selama 5 tahun :
a. Izin Trayek Lama
b. Buku Uji
c. Permohonan dari PO (sesuai formulir)
d. KTP Pimpinan PO
2. Kartu Pengawasan berlaku selama satu tahun :
a. Izin Trayek
b. Buku Uji
c. Permohonan dari PO (sesuai formulir)
d. STNK dan BPKB
e. KTP Pimpinan PO
f. KP Lama/sebelumnya
Untuk lebih jelasnya proses izin trayek dan kartu pengawas kendaraan
baru dapat dilihat pada gambar 4.4 dan proses perpanjangan izin trayek
dan kartu pengawas dapat dilihat pada gambar 4.5.
Halaman 4 - 14
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Gambar : 4.4 Proses Izin Trayek Dan Kartu Pengawas Kendaraan Baru
Gambar : 4.5 Proses Perpanjangan Izin Trayek Dan Kartu Pengawas Kendaraan
Halaman 4 - 15
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4.2.4. Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi
Kendaraan Angkutan Orang)
Unit kerja Bidang Angkutan Darat, Danau dan Penyebrangan melayani
perizinan kendaraan angkutan orang dalam trayek dan perizinan
penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek. Tipologi
kendaraan angkutan yang ada dalam unit ini adalah sebagai berikut :
1. AKDP (Angkutan Kota Dalam Propinsi)
Izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek, trayek antarkota
yang melampui wilayah 1 (satu) kabupaten/kota dalam 1 (satu)
provinsi. Jenis angkutan yang masuk dalam kategori AKDP adalah
a) bus kecil dengan penumpang duduk antara 12-19 orang;
b) bus sedang dengan penumpang duduk antara 20-40 orang;
c) bus besar dengan penumpang duduk > 41 orang;
2. Angkot/Andes.
• Izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek trayek
angkutan perkotaan yang melampaui wilayah 1 (satu)
kabupaten/kota dalam satu provinsi; dan
• Izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek trayek
perdesaan yang melampaui wilayah 1 (satu) kabupaten dalam
satu provinsi.
3. Taksi
Izin penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek, angkutan
taksi yang wilayah operasinya melampaui lebih dari 1 (satu) daerah
kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi.
4.2.5. Peralatan Pendataan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
a) Software
Pendataan perizinan kendaraan angkutan orang di unit kerja bidang
angkutan darat propinsi Sulawesi Selatan telah dilaksanakan secara
Halaman 4 - 16
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
komputerisasi. Nama Software pendataan adalah Sistem Administrasi
Perizinan berjalan pada system windows dan multi user.
Software sistem administrasi perizinan berfungsi untuk pendataan
perizinan kendaraan angkutan orang; kendaraan angkutan barang,
kendaraan angkutan khusus dan kendaraan insidentil, dimana pada
pendataan tersebut sekaligus sebagai tempat pengumpulan retribusi
perizinan.
Software ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu program antar muka
yang memungkinkan seorang user memasukkan data untuk kemudian
disimpan, diolah dan diproses untuk menghasilkan suatu laporan.
Bagian kedua berupa file database dengan tipe php dan my SQL.
Contoh pendataan yang dilaksanakan pada unit ini diantaranya :
• Data Kendaraan meliputi :
- Nomor mesin
- No rangka
- Plat nomor
- Tahun
- Jenis
- Daya angkut
• Data pemohon meliputi :
- Perusahaan
- NPWP
- Nama pemohon
- Nomor identitas
- Alamat
Sistem pelaporan yang dijalankan pada unit kerja bidang perizinan
angkutan orang berjalan secara rutin. Karena unit ini sebagian besar
menangani retribusi maka bentuk laporan yang dibuat hanya
Halaman 4 - 17
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
mencatumkan jumlah kendaraan, jumlah retribusi dan denda yang
diterima. Laporan masih dibuat dengan cara manual. Bentuk laporan
terdiri dari laporan harian, laporan mingguan dan laporan tahunan.
Laporan disampaikan ke pada kepala seksi dan dilanjutkan ke pada
kepala bidang perizinan kendaraan angkutan orang. Laporan ini masih
bersifat internal dan bukan untuk kepentingan umum.
b) Hardware
Spesifikasi peralatan perangkat keras yang dimiliki oleh unit ini
adalah PC-Pentium Dual Core .
4.2.6. Petugas Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Struktur Organisasi)
Sesuai dengan Peraturan gubernur Sulawesi Selatan Nomor 15 tahun
2009 tentang tugas pokok, fungsi dan rincian tugas jabatan structural
pada dinas perhubungan, komunikasi dan informatika Provinsi Sulawesi
Selatan Pasal 16 menyebutkan tugas pokok dan rincian kepala seksi yang
terkait dengan perizinan kendaraan angkutan orang tertera pada point :
a. Membuat usulan penyusunan jaringan trayek dan penetapan
kebutuhan kendaraan untuk angkutan yang wilayah pelayanannya
melebihi satu wilayah kabupaten/kota dalam satu propinsi;
b. Melakukan proses pemberian izin trayek angkutan perkotaan yang
wilayah pelayanannya melebihi satu wilayah kabupaten/kota dalam
satu propinsi;
c. Melakukan proses pemberian izin trayek angkutan antar kota dalam
propinsi;
d. Melakukan proses pemberian izin insidentil angkutan orang dan
angkutan barang;
e. Melakukan proses pemberian izin operasi angkutan taksi yang
melayani khusus untuk pelayanan ke dan dari tempat tertentu yang
Halaman 4 - 18
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
memerlukan tingkat pelayanannya tinggi/wilayah operasinya melebihi
wilayah satu kabupaten/kota dalam satu propinsi;
f. Melakukan proses izin operasi angkutan sewa berdasarkan kuota yang
ditetapkan oleh pemerintah dan pemberian izin operasi angkutan peti
kemas;
g. Melakukan proses pemberian rekomendasi izin operasi angkutan
pariwisata dan angkutan kota antar propinsi (AKAP);
h. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas seksi angkutan darat,
sungai dan penyebaran dan meberikan saran pertimbangan kepada
atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.
Bentuk struktur organisasi di Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) lalu
lintas dan angkutan jalan pada dinas perhubungan komunikasi dan
informatikan Propinsi Sulawesi Selatan dapat dilihat pada gambar
berikut :
Gambar : 4.6 Struktur Organisasi UPTD Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Propinsi Sulawesi Selatan
Kepala UPTD
Kelompok Jabatan
Sub Bagian Tata Usaha
Seksi Operasional Seksi Perizinan
Unit Penimbangan Kendaraan Bermotor
(UPPKB)
Halaman 4 - 19
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4.2.7. Permasalahan dan Saran
Permasalah yang dihadapi unit kerja bidang angkutan darat, danau dan
penyebarangan pada umumnya adalah :
1. Sistem yang ada belum terintegrasi dengan sitem kabupaten atau
kotamadya.
2. Sistem laporan masih bersifat manual, walaupun dalam sistem
sudah tersedia beberapa pelaporan automatik.
3. Sistem belum ada fasilitas penghapusan data.
4. Belum dapat mengakomodir data trayek yang berlaku 5 tahun.
5. Sistem jaringan masih belum stabil.
6. Peralatan yang ada belum memadai.
Berapa saran yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber terkait
dengan permasalahan tersebut adalah :
1. Belum lancarnya aliran laporan dari kabupaten dan kotamadya.
2. Perlu pengembangan pelaporan.
3. Perlu pengembangan software.
4. Dinas perhubungan diharapkan memiliki sistem komputerisasi yang
lebih akurat seperti sistem yang ada di samsat dan juga
ditambahkan sistem SMS gatway atau internet mobile.
5. Diharapkan ada bantuan dari pusat semacam pilot project buat
daerah.
6. Kuota jaringan seharusnya sudah ditentuakan oleh pemerintah
pusat.
4.3. Dinas Perhubungan Kota Makasar
4.3.1. Dasar Hukum Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Dasar pelaksanaan perizinan kendaraan Angkutan orang di Kota Makasar
adalah Perda 14 tahun 2002 tentang angkutan jalan dan retribusi
perizinan angkutan dalam wilayah Kota Makasar pada Bab II Angkutan
Halaman 4 - 20
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
orang dengan kendaraan umum dalam trayek tetap dan teratur pada
pasal 4 – pasal 10. Untuk perizinan tercantum pada Bab V perizinan
angkutan bagian pertama izin usaha angkutan pasal 17- pasal 44. Hal
penting yang diatur dalam perizinan dari perda ini adalah sebagai
berikut :
1. Pengaturan angkutan orang dengan kendaraan umum.
2. Angkutan orang dengan kendaraan umum dalam trayek tetap dan
teratur.
3. Angkutan orang dengan kendaraan umum tidak dalam trayek.
4. Izin Usaha Angkutan.
5. Izin usaha angkutan dengan kendaraan umum.
6. Pembekuan izin usaha angkutan.
7. Pencabutan izin usaha angkutan.
8. Penolakan izin usaha angkutan.
9. Pengawasan izin trayek.
10. Permohonan Persetujuan Pengalihan Perusahaan.
11. Izin Operasi angkutan taksi/mobil sewa/mobil belajar.
12. Izin operasi angkutan khusus penumpang.
13. Izin Insedentil Keluar Trayek.
14. Izin Keluar Trayek Tujuan Tetap.
15. Izin Mobil Servis Angkutan Terminal.
16. Izin Trayek Khusus Ojek Motor/Becak Motor.
17. Izin Dispensansi (Masa Dispensasi).
4.3.2. Prosedure Sistem Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Sistem pelayanan perizinan kendaraan angkutan orang di Dinas
Perhubungan Kota Makasar, dilayani dengan sistem komputerisasi.
Mekanis pelayanan perizinan angkutan Kota Makasar dapat disampaikan
sebagai berikut :
Halaman 4 - 21
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
1. Pengusaha mengisi formulir yang telah disediakan dengan
melampirkan persyaratan :
a. Memiliki NPWP
b. KTP Pimpinan
c. Surat Permohonan (sesuai formulir)
d. Bukti Kepemilikan kendaraan
e. Legalitas Badan Usaha
2. Pengusahan mendatangi Loket I untuk :
a. Pendaftaran
b. Pemeriksaaan Fisik Kendaraan
c. Penelitian
3. Pengusaha mendatangi ke Loket II untuk menyerahkan kelengkapan
dokumen perizinan selanjutkan akan pembayaran retribusi dan
pengeluaran surat izin angkutan.
Untuk lebih jelasnya pelayanan perizinan Angkutan Kota Makasar dapat
dilihat pada gambar beri berikut :
Halaman 4 - 22
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Gambar : 4.7 Pelayanan Perizinan Angkutan Kota Kota Makasar
Pengisian Formulir (melampirkan persyaratan)
Loket I Pendaftaran dan Penelitian
A. Pendaftaran Meneliti berkas pendaftaran dokumen administrasi
permohonan pada database
1. Membuat tanda terima berkas 2. Melampirkan lembar disposisi
Berkas Pemohon
B. Pemeriksaan Fisik Kendaraan 1. Menghadirkan kendaraan permohon 2. Melakukan pemeriksaaan kelaikan fisik kendaraan 3. Membuat berita acara pemeriksanaan kendaraan 4. Memberikan paraf pada lembaran disposisi
C. Penelitian 1. Memeriksa kebenaran persyaratan berkas/dokumen pemohon 2. Memberikan paraf pada lembaran disposisi 3. Menetapkan besarnya retribusi melalui surat STRD
D. Penerbitan / Pembayaran 1. Membuat rekomendasi ke kantor pelayanan perizinan 2. Menerima pembayaran sesuai dengan STRD 3. Membuat surat pengantar pengiriman berkas ke kantor pelayanan perizinan 4. Menerima laporan proses perekaman data dalam bentuk : (a) Surat Pendaftaran dan Pendataan Kendaraan
Bermotor (SPPKB); (b) Surat Ketetapan Retribusi Daerah; (c) Surat Tagihan Retribusi Daerah 5. Menetapkan besarnya retribusi melalui surat STRD
Loket II Penyerahan
ya tidak
Halaman 4 - 23
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Adapun syarat-syarat untuk mendapatkan surat izin trayek angkutan
kota adalah sebagai berikut:
a. Izin Usaha
b. Buku Uji
c. Permohonan dari PO (sesuai formulir)
d. KTP Pimpinan
Izin trayek angkutan kota ini akan berlaku selama 5 tahun dan dapat
diperpanjang. Dinas perhubungan kota Makasar juga akan menerbitkan
Kartu Pengawas yang berlaku selama 1 tahun dan dapat diperpanjang
setiap tahunnya. Kartu pengawas ini adalah merupakan bentuk turunan
dari izin trayek. Untuk meperoleh Kartu pengawas pengusaha harus
mengajukan ke Dinas Perhubungan Kota Makasar dengan menyertakan :
a. Izin Trayek
b. Buku Uji
c. Permohonan dari PO (sesuai formulir)
d. STNK dan BPKB
e. KTP Pimpinan PO
Untuk pelayanan perpanjangan izin trayek dan kartu pengawas, proses
dan syarat masih sama. Dokumen-dokumen yang harus dilampirkan
adalah sebagai berikut :
Perpanjangan izin trayek yang berlaku selama 5 tahun :
a. Izin Trayek Lama
b. Buku Uji
c. Permohonan dari PO (sesuai formulir)
d. KTP Pimpinan PO
Kartu Pengawasan berlaku selama satu tahun :
Halaman 4 - 24
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
a. Izin Trayek
b. Buku Uji
c. Permohonan dari PO (sesuai formulir)
d. STNK dan BPKB
e. KTP Pimpinan PO
f. KP Lama/sebelumnya
4.3.3. Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi
Kendaraan Angkutan Orang)
Berdasarkan Perda No. 14 Tahun 2002 tentang angkutan jalan dan
retribusi perizinan angkutan dalam wilayah Kota Makasar yang tertuang
dalam Bab II Angkutan orang dengan kendaraan umum dalam trayek
tetap dan teratur pada pasal 4 – pasal 10. Untuk perizinan tercantum
pada Bab V perizinan angkutan bagian pertama izin usaha angkutan
pasal 17- pasal 44. Maka berdasarkan perda tersebut Dinas Perhubungan
Kota Makasar melayani perizinan kendaraan angkutan orang dalam
trayek dan perizinan penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam
trayek. Tipologi kendaraan angkutan yang ada dalam unit ini adalah
sebagai berikut :
1. Angkutan Orang dengan Kendaraan Umum dalam Trayek Tetap dan
Teratur adalah Angkutan Kota yang terdiri dari :
i. Treyek Utama, yang melayani angkutan antar kawasan utama,
antar kawasan utama dan kawasan pendukung dengan ciri
melakukan perjalanan ulang alik secara tetap dengan
pengangkutan yang bersifat masal.
j. Trayek Cabang, yang melayani angkutan antar kawasan
pendukung, antar kawasan pendukung dan kawasan pemukiman.
k. Trayek Ranting, yang melayani angkutan dalam kawasan
pemukiman.
Halaman 4 - 25
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
l. Trayek Langsung, yang melayani angkutan anatar kawsan secara
tetap yang bersifat masal dan langsung.
m. Trayek Angkutan Pinggiran Kota
n. Trayek Khusus, yang melayani angkutan kawasan yang tidak
dilalui dan atau sebagai pendukung mobilitas penumpang
penumpang angkutan umum pada masing-masing trayek a, b, c,
dan trayek diatas.
2. Angkutan orang dengan kendaraan umum tidak dalam trayek adalah :
a. Angkutan dengan menggunakan taksi.
b. Angkutan dengan cara sewa mobil dan mobil pelajar.
c. Angkutan untuk keperluan pariwisata.
d. Pengangkutan khusus penumpung.
4.3.4 Peralatan Pendataan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
1. Software
Pendataan perizinan trayek kendaraan angkutan orang di Dinas
Perhubungan Kota Makasar telah dilaksanakan secara komputerisasi.
Nama Software pendataan adalah Sistem Administrasi Perizinan,
berjalan pada system windows dan single user.
Software ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu yaitu program antar
muka yang memungkinkan seorang user memasukkan data untuk
kemudian disimpan, diolah dan diproses untuk menghasilkan suatu
laporan. Bagian kedua berupa file database database berupa foxpro.
Halaman 4 - 26
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Menu-menu yang terdapat pada software ini diantaranya :
• Master tabel yang berisikan sub
menu :
o Datakendaraan
o Data Becak
o Perusahaan
o Tipe kendaraan
o Jenis kendaraan
o Merk Kendaraan
o Jenis Pleyanan
o Tarif retribusi
o Trayek
o Lokasi
o Bahan Bakar
o Kepemilikan
o Penggunaan
o Hari Lebur Nasiona
o Login
o Keluar dari Sistem
• Pendaftaran yang berisi sub menu :
o Jenis Palaynan
o Wajib Retribusi
o Objek Retribusi
Halaman 4 - 27
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
• Penetapan
• Penerimaan
• Laporan-laporan berisikan sub menu :
o Permohonan izin Usaha Angkutan
o Izin usaha angkutan dengan kendaraan umum
o Pembekuan izin usaha angkutan
o Pencabutan izin usaha angkutan
o Penolakan izin usaha angkutan
o Permohonan Persetujuan Pengalihan Perusahaan
o Berita Acara Pemeriksaaan Kendaraan
o Izin Operasi angkutan taksi/mobil sewa/mobil belajar
o Izin operasi angkutan khusus penumpang
o Izin Insedentil Keluar Trayek
o Izin Keluar Trayek Tujuan Tetap
o Izin Mobil Servis Angkutan Terminal
o Izin Trayek Khusus Ojek Motor/Becak Motor
o Izin Dispensansi (Masa Dispensasi)
o Rekap Becak
o Rekap Izin Angkutan khusus Penumpang, dll.
Halaman 4 - 28
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
• Utilitas
Walaupun sistem sudah mengakomodir laporan secara komputerisasi,
namum laporan yang berjalan masih menggunakan semi komputer.
Komputerasi laporan hanya berjalan pada pencetakan surat izin
trayek. Sistem pelaporan berjalan secara mingguan untuk
disampaikan ke : kepala bidang, kepala seksi dan untuk kepala dinas
bersifat insidentil. Laporan ini masih bersifat internal dan bukan
untuk kepentingan umum.
2. Hardware
Spesifikasi peralatan perangkat keras yang dimiliki oleh unit ini
adalah PC-Pentium dengan sistem operasi windows.
Halaman 4 - 29
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4.3.5 Petugas Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Struktur Organisasi)
Struktur organisasi perizinan kendaraan angkutan orang di Dinas
Perhubungan Kota Makasar di pimpin oleh kepala Dinas Perhubungan
dengan golongan pembina Tk. I (IV/b) dan bantu oleh kepala seksi
angkutan orang.
Untuk pendataan perizinan kendaraan angkutan orang kepala seksi
dibantu oleh petugas bidang pendataan. Selengkapnya struktur
organisasi dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar : 4.8 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kota Makasar
4.3.6 Permasalahan dan Saran
Permasalah yang dihadapi pada pendataan perijinnan adalah :
1. Peralatan pendataan kurang dan yang ada sudah tidak lagi mampu
menangani
2. Sistem informasi yang ada sudah ketinggalan
Kepala Dinas Perhubungan
Kepala Seksi Angkutan Orang
Bidang Pendataan
Bidang Administrasi
Halaman 4 - 30
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Saran yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber terkait dengan
permasalahan tersebut adalah :
1. Penambahan dan penggantian peralatan komputer
2. Sistem informasi perlu diupgrade
3. Perlu penambahan SDM operator komputer.
4.4 Inas Perhubungan Propinsi Kabupaten Dati Ii Gowa
4.4.1 Dasar Hukum Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Dasar pelaksanaan perizinan kendaraan Angkutan orang di Kabupaten
Daerah Tingkat II Gowa Propinsi Sulawesi Selatan adalah Perda 08 tahun
1998 tentang Retribusi Izin trayek Bupati Kepala Derah Tingkat II Gowa.
Tercantum dalam Bab VII Perizinan Angkutan bagian Pertama Pasal 8 –
Pasal 12 dan Bab VIII Izin Insidentil Pasal 13 – Pasal 16. Hal penting
yang diatur dalam perizinan dari perda ini adalah sebagai berikut :
1. Pemberian persetujuan permohonan izin trayek
2. Penolakan permonohan izin trayek
3. Penerbitan Kartu Pengawas
4. Pemberian perizinan insedentil
4.4.2 Prosedure Sistem Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Sistem Pelayanan perizinan kendaraan angkutan orang di Dinas
Perhubungan Kabupaten Gowa masih dilaksanakan secara manual. Dinas
perhubungan memberikan pelayanan izin trayek baru dan
perpanjangan. Proses dan syarat-syarat yang diperlukan untuk
memperoleh izin trayek baru adalah sebagai berikut :
1. Pengusahan sudah memiliki izin usaha angkutan dengan kendaraan
bermotor umum dengan syarat-syarat sebagai berikut :
a. Memiliki atau mengusai kendaraan bermotor yang laik jalan
yang dibutikan dengan STNK dan Buku Uji
Halaman 4 - 31
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
b. Memiliki fasilitas atau bekerja sama dengan lain dalam
menjaga kondisi kendaraan tetap lain jalan
c. Memiliki fasilitas penyimpanan kendaraan bermotor
2 Mengajukan permohonan Izin Trayek baru dengan melampirkan
kelengkapan dokumen :
a. Izin Usaha
b. Buku Uji
c. Permohonan pemilik
d. KTP Pimpinan
Izin trayek ini akan berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang. Unit
kerja bidang angkutan darat juga akan menerbitkan Kartu Pengawas
yang berlaku selama 1 tahun dan dapat diperpanjang setiap tahunnya.
Kartu pengawas ini adalah merupakan bentuk turunan dari izin trayek.
Untuk meperoleh Kartu pengawas pengusaha harus mengajukan ke Unit
kerja bidang angkutan darat dengan menyertakan :
a. Izin Trayek
b. Buku Uji
c. Permohonan dari PO (sesuai formulir)
d. STNK dan BPKB
e. KTP Pimpinan PO
Untuk pelayanan perpanjangan izin trayek dan kartu pengawas, proses
dan syarat masih sama. Dokumen-dokumen yang harus dilampirkan
adalah sebagai berikut :
1. Perpanjangan izin trayek yang berlaku selama 5 tahun :
a. Izin Trayek Lama
b. Buku Uji
c. Permohonan dari PO (sesuai formulir)
d. KTP Pimpinan PO
Halaman 4 - 32
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
2. Kartu Pengawasan berlaku selama satu tahun :
a. Izin Trayek
b. Buku Uji
c. Permohonan dari PO (sesuai formulir)
d. STNK dan BPKB
e. KTP Pimpinan PO
f. KP Lama/sebelumnya
4.4.3 Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi
Kendaraan Angkutan Orang)
Jenis pelayanan yang diberikan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten
Gowa hanya satu jenis angkutan orang yaitu angkutan perdesaan yang
beroperasi di wilayah Kabupaten Gowa. Jenis angkutan desa yang
berapa di wilayah Kabupaten Gowa meliputi :
a. Mikrolet
b. Bis Kecil (10-15 tempat duduk)
c. Bis sedang (16-26 tempat duduk)
d. Bis besar (lebih dari 27 tempat duduk).
Sedangkan angkutan orang non trayek yang bersifat insidentil ketentuan
sama dengan tinkgat kota maupun propinsi.
4.4.4 Peralatan Pendataan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Pendataan pelayanan perizinan di kabupaten Gowa masih dilaksanakan
secara manual, maka peralatan yang digunakan masih menggunakan
sistem manual yaitu mesin ketik dan penulisan secara manual.
Halaman 4 - 33
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4.4.5 Petugas Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Struktur Organisasi)
Struktur organisasi perizinan kendaraan angkutan orang di Dinas
Perhubungan Kabupaten Gowa dipimpin oleh kepala Dinas Perhubungan
dengan golongan pembina Tk. I (IV/b) dan bantu oleh kepala seksi
angkutan orang.
Untuk pendataan perizinan kendaraan angkutan orang kepala seksi
dibantu oleh petugas bidang pendataan. Selengkapnya struktur
organisasi dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar : 4.9 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa
Sebagai bentuk tanggung jawab Dinas Perhubungan di Bidang perizinan
membuat laporan ke kepala Dinas Perhubungan kabupaten dalam bentuk
laporan dengan rincian jumlah kendaraan yang mengurus izin dan besar
retribusi yang dikumpulkan setiap bulan sekali.
Kepala Dinas Perhubungan
Kepala Seksi Angkutan Orang
Bidang Perizinan
Bidang Administrasi
Halaman 4 - 34
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4.4.6 Permasalahan dan Saran
Permasalah yang dihadapi di Dinas Perhubungan Kabupaten Gowa pada
umumnya adalah :
1. Tidak disetujui untuk pembangunan sistem
2. Proses pembangunan sistem memerlukan biaya yang tinggi
3. Belum tersedianya SDM dalam penanganan TI
Berapa saran yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber terkait
dengan permasalahan tersebut adalah :
1. Belum dilakukan syarat khusus untuk Perusahaan Otobus, saat ini
masih bisa dimiliki pribadi
2. Gowa siap menjadi pilot project SIM
4.5 Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Tengah 4.5.1 Dasar Hukum Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
• UU LLAJ RI No. 14 tahun 1992
• Peraturan Pemerintah PP No. 41 tahun1993
• Kep.Men No. 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan
Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum
• Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan
• Peraturan Gubernur No. 5 Tahun 2007 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penyelenggaraan Angkutan Orang dan Barang dengan
Kendaraan Umum di Jalan
• Keputusan Kepala Dinas Perhubungan No. 551/574/2007 tentang
petunjuk teknis perijinan angkutan orang dengan kendaraan
umum di jalan.
Dari beberapa Dasar Hukum di atas dasar pelaksanaan perizinan
kendaraan angkutan orang di Propinsi Jawa Tengah mengacu 1)
Halaman 4 - 35
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan; 2) Peraturan Gubernur No. 5 Tahun 2007
tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Angkutan Orang dan
Barang dengan Kendaraan Umum di Jalan dan 3) Keputusan Kepala
Dinas Perhubungan No. 551/574/2007 tentang petunjuk teknis perijinan
angkutan orang dengan kendaraan umum di jalan. Pasal-pasal utama
dari ketiga peraturan yang terkait dengan perizinan angkutan orang
adalah sebagai berikut :
1. Angkutan orang dengan kendaraan umum dalam trayek.
2. Angkutan orang dengan kendaraan khusus dalam trayek.
3. Angkutan orang dengan kendaraan umum tidak dalam trayek.
4. Perizinan angkutan orang dengan kendaraan umum.
5. Peremajaan kendaraan.
6. Pencabutan izin trayek dan izin operasi.
7. Perizin insidentil.
4.5.2 Prosedur Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Sistem Pelayanan perizinan kendaraan angkutan orang di Propinsi Jawa
Tengah mengacu pada Perda, Peraturan Gubernur dan Kepala Dinas.
Pelayanan perizinan dilaksanakan di Dinas Perhubungan Propinsi. Jenis
pelayanan perizinan di Dinas Perhubungan Propinsi meliputi :
1. Surat Persetujuan Izain Trayek (SPIT) baru dengan syarat-syarat :
a. Telah memiliki syarat administrasi yaitu :
• Surat izin usaha
• Surat pernyataan
• Memiliki atau mengusai kendaraan dengan melampirkan
STNK dan buku uji
• Menguasai fasilitas penyimpanan / pool kendaraan
• Memiliki atau kerjasama fasilitas pemeliharaan
• Surat keterangan kondisi perusahaan
Halaman 4 - 36
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
• Surat rekomendasi dari kepala dinas perhubungan/kota
b. Telah memiliki syarat teknis yaitu masih tersedianya
penambahan jumlah kendaraan dalam trayek tersebut.
c. Telah mendapat pertimbangan dari kepala dinas/kantor
perhubungan kabupaten/kota.
Apabila permohonan disetujui kepala dinas lalu lintas dan angkutan
jalan Propinsi Jawa Tengah akan menerbitkan :
1) Surat keputusan izin trayek;
2) Surat pelaksanaan izin trayek;
3) Lampiran surat keputusan izin trayek;
4) Kartu Pengawas;
5) Kartu Jam Perjalan.
Izin trayek ini akan berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang.
Kartu Pengawas dan Katu Perjalan berlaku 1 tahun dan dapat
diperpanjang setiap tahunnya.
2. Surat Persetujuan Izin Operasi (SPIO)
a. Surat permohonan;
b. Rekomendasi dari dinas/kantor perhubungan kabupaten/kota;
c. Foto copy STNK, Buku Uji, Izin Usaha, Lunas Jasa Raharja,
Keanggotaan Organda (yg masih berlaku);
d. SPIO Asli;
e. Komitment perusahaan.
Apabila permohonan disetujui kepala dinas lalu lintas dan angkutan
jalan Propinsi Jawa Tengah akan menerbitkan :
1) Surat keputusan izin operasi;
2) Surat pelaksanaan izin operasi;
Halaman 4 - 37
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3) Lampiran surat keputusan izin operasi;
4) Kartu Pengawas.
Izin operasi ini akan berlaku selama 5 tahun dan dapat
diperpanjang.
3. Perizinan Perpanjangan trayek/izin operasi dengan syarat-syarat
sebagai berikut :
a. Rekomendasi dari dinas/kantor perhubungan kabupaten/kota;
b. Surat permohonan;
c. Foto copy KTP, STNK, Buku Uji, Izin Usaha, Lunas Jasa
Raharja.
4. Tukar Kompoiisi Kendaraan (dalam 1 perusahaan) dengan syarat-
syarat :
a. Surat permohonan;
b. Foto copy STNK, Buku Uji, Izin usaha, lunas Jasa raharja;
c. Foto copy surat keputusan izin trayek.
Apabila permohonan disetujui kepala dinas lalu lintas dan angkutan
jalan Propinsi Jawa Tengah akan menerbitkan :
1) Surat keputusan izin trayek;
2) Surat pelaksanaan izin trayek;
3) Lampiran surat keputusan izin trayek;
4) Kartu Pengawas;
5) Kartu Jam Perjalan.
5. Perpanjangan Kartu Pengawas (KP) dan Kartu Jam Perjalanan (KJP)
dengan syarat sebagai berikut :
a. Surat permohonan;
Halaman 4 - 38
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
b. Foto copy STNK, Buku Uji, Izin usaha, lunas Jasa raharja;
c. Foto copy surat keputusan izin trayek/izin operasi;
d. Foto copy Kartu pengawas dan Katu Jam Perjalanan.
6. Rekomendasi/Advice (trayek antar kota antar propinsi dan
Pariwisata) dengan syarat-syarat :
a. Rekomendasi dari dinas/kantor perhubungan kabupaten/kota;
b. Surat permohonan;
c. Foto copy KTP, STNK, Buku Uji, Izin Usaha, Lunas Jasa
Raharja.
7. Permohonan izin insidentil dengan syarat-syarat :
a. Surat permohonan;
b. Foto copy KTP, STNK, Buku Uji, lunas Jasa raharja;
c. Foto copy Kartu pengawas dan Katu Jam Perjalanan.
8. Penggantian dokumen yang hilang dengan syarat-syarat :
a. Surat permohonan;
b. Surat keterangan kehilangan dari kepolisian;
c. Bukti pengumuman kehilangan;
d. Foto copy STNK, Buku Uji, Izin usaha, lunas Jasa raharja;
e. Foto copy surat keputusan izin trayek/izin operasi;
f. Foto copy Kartu pengawas dan Katu Jam Perjalanan.
Untuk lebih jelasnya proses surat persetujuan izin trayek (SPIT) dan
surat persetujuan izin operasi (SPIO) dapat dilihat pada gambar 4.10 dan
dan mekanisme perpanjangan kartu pengawas (KP) dan kartu jam
perjalanan (KJP) dapat dilihat pada gambar 4.11. Untuk mekanisme
pelayanan permohonan izin insidentil dapat dilihat paga gambar 4.12.
Halaman 4 - 39
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
PEMOHON
Rekomengasi Dinas/Kantor Perhubungan Setempat
Persyaratan Lengkap
• SURAT PERSETUJUAN IZIN TRAYEK (SPIT)
• SURAT PERSETUJUAN IZIN OPERASI (SPIO)
Surat Penolakan
Dinas LLAJ Propinsi Jateng(Sub Dinas Angkutan)
Persyaratan Lengkap
tidak
tidak
ya
ya
Gambar : 4.10 Mekanisme Permohonan Penerbitan Izin Trayek/izin Operasi
Halaman 4 - 40
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
PEMOHON
Rekomengasi Dinas/Kantor Perhubungan Setempat
Persyaratan Lengkap
• KARTU PENGAWASAN (KP)
• KARTU JAM PERJALANAN (KJP)
Surat Penolakan
Dinas LLAJ Propinsi Jateng(Sub Dinas Angkutan)
Persyaratan Lengkap
tidak
tidak
ya
ya
Gambar 4.11 Mekanisme Perpanjangan Kartu Pengawas (KP) dan Kartu Jam Perjalan (KJP)
Halaman 4 - 41
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Gambar : 4.12 Mekanisme Pelayanan Permohonan izin Insidentil 4.5.3 Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi
Kendaraan Angkutan Orang)
Dinas Perhubungan Propinsi Jawa Tengah sesuai dengan Peraturan
Daerah No: 9 Tahun 2004 perizinan kendaraan angkutan orang dalam
trayek dan perizinan penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam
trayek. Tipologi kendaraan angkutan orang yang ada dalam Dinas
Perhubungan adalah :
1. Angkutan Dalam Trayek
a. Trayek AKDP (Angkutan Kota Dalam Propinsi)
Izin penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek, trayek
antarkota yang melampui wilayah 1 (satu) kabupaten/kota
dalam 1 (satu) provinsi.
PEMOHON
UP LLAJ WILAYAH SETEMPAT
Berkas Lengkap
PENERBITAN IZIN INSIDENTIL
Surat Penolakan
tidak
ya
Halaman 4 - 42
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
b. Trayek Angkutan Perbatasan
c. Trayek Angkutan Khusus
Yang termasuk dalam trayek angkutan khusus yaitu :
• Angkutan antar jemput (travel);
• Angkutan karyawan;
• Angkutan permukiman;
• Angkutan pemandu moda
2. Angkutan tidak dalam trayek.
Yang termasuk dalam kendaraan umum angkutan orang tidak dalam
trayek yaitu :
a. Angkutan Taksi;
b. Angkutan Sewa;
c. Angkutan Pariwisata;
d. Angkutan Lingkungan.
4.5.4 Peralatan Pendataan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
1. Software
Pendataan perizinan kendaraan angkutan orang di Dinas Perhubungan
Propinsi Jawa Tengah telah dilaksanakan secara komputerisasi. Nama
Software adalah Sistem Perizinan Angkutan Umum, berjalan pada
system windows dan multi user.
Software sistem Perizinan Angkutan Umum berfungsi untuk
pendataan perizinan kendaraan angkutan orang dalam trayek dan
tidak dalam trayek. Sistem Perizinan Angkutan Umum ini sekaligus
sebagai tempat pengumpulan retribusi perizinan.
Software ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu program antar muka
yang memungkinkan seorang user memasukkan data untuk kemudian
Halaman 4 - 43
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
disimpan, diolah dan diproses untuk menghasilkan suatu laporan.
Bagian kedua berupa file database.
Sistem pelaporan yang dijalankan pada unit kerja bidang perizinan
angkutan orang berjalan secara rutin. Karena unit ini sebagian besar
menangani retribusi maka bentuk laporan yang dibuat berisikan
jumlah izin kendaraan, jumlah KP dan KJP; jumlah retribusi dan
denda yang diterima. Laporan masih dibuat dengan cara manual.
Bentuk laporan terdiri dari laporan harian, laporan mingguan dan
laporan tahunan. Laporan disampaikan ke pada kepala seksi dan
dilanjutkan ke pada kepala bidang perizinan kendaraan angkutan
orang.
Laporan ini masih bersifat internal dan bukan untuk kepentingan
umum.
2. Hardware
Spesifikasi peralatan perangkat keras yang dimiliki oleh unit ini
adalah PC-Pentium Dual Core .
4.5.5 Petugas Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Struktur Organisasi)
Bentuk struktur organisasi di Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Perhubungan Propinsi Jawa Tengah dapat dilihat pada gambar berikut :
Halaman 4 - 44
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Gambar : 4.13 Struktur Organisasi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Propinsi Jawa Tengah
4.5.6 Permasalahan dan Saran
Permasalah yang dihadapi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Propinsi
Jawa Tengah pada pendataan perizinan adalah apabila ada kerusakan di
program perizinan tidak dapat berjalan.
Sedangkan untuk saran-saran yang berhasil dihimpun dapat disampaikan
sebagai berikut :
1. Laporan perlu diinformasikan ke publik salah satunya melalui
website resmi;
2. Perlu adanya sistem informasi dari pemerintah pusat ke daerah
secara on line sehingga data-data yang ada di pusat dapat diakses
dari daerah.
Kepala Dinas LLAJ
Pengelolaan Data Bagian Penerimaan Berkas Perijinan,
Verifikasi dan Pemrosesan
Perizinan
Kepala Seksi Perizinan
Halaman 4 - 45
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4.6 Dinas Perhubungan Kota Semarang
4.6.1 Dasar Hukum Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Dalam pelayanan perizinan kendaraan angkutan orang di Kota Semarang
berpedoman pada :
1. KM. 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di
Jalan dengan Kendaraan Umum.
2. Peraturan Daerah No. 4 Tahun 1984 tentang Trayek Kendaraan
Angkutan Penumpang Umum Di Wilayah Kotamadya Daerah
Tingkat II Semarang.
3. Peraturan Daerah No. 3 Tahun 1997 tentang retribusi trayek
kendaraan umum di wilayah Kota Semarang.
4. SK Walikota No. 551.2/53/2001 tentang trayek kendaraan
angkutan penumpang umum di wilayah Kota Semarang.
5. Keputusan Wali Kota Semarang No. 551.2/53/Th. 2001 tentang
trayek kendaraan angkutan penumpang umum dalam kota.
4.6.2 Prosedur Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Untuk mendapatkan izin trayek di wilayah Kota Semarang, pengusaha,
badan hukum atau perorangan dapat mengajukan ke Walikotamadya
kepala daerah melalui Dinas Perhubungan Komunikasi Kota Semarang
dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Sesuai dengan Perda No. 4
tahun 1984, Kota Semarang hanya mengeluarkan satu jenis izin trayek
yaitu bus angkutan kota. Prosedur untuk memperoleh izin trayek bus
umum angkutan orang adalah sebagai berikut :
1. Pengusaha, badan hukum atau perorangan mengisi formulir yang
telah disediakan dengan melampirkan persyaratan :
a. Memiliki NPWP;
b. KTP Pimpinan;
Halaman 4 - 46
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
c. Surat Permohonan (sesuai formulir);
d. Bukti Kepemilikan kendaraan;
e. Legalitas Badan Usaha.
2. Bila seluruh syarat-syarat terpenuhi dan kendaraan dalam trayek
yang diinginkan masih memungkinkan ditambah maka Walikota akan
mengeluarkan izin trayek disertai dengan Kartu Pengawasan.
Izin trayek berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang. Sedangkan
Kartu pengawas berlaku 1 tahun dapat diperpanjang setiap tahunnya.
Prosedur alur perizinan di Kota Semarang dapat dilihat pada gambar
berikut :
PEMOHONDinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Kota Semarang
Persyaratan LengkapSurat Penolakan
WALIKOTA SEMARANG
tidak
ya
SURAT IZIN TRAYEK
Surat Persetujuan
Gambar : 4.14 Alur Permohonan Penerbitan Izin Trayek Kota Semarang
Halaman 4 - 47
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4.6.3 Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi
Kendaraan Angkutan Orang)
Dinas Perhubungan Kota Semarang sesuai dengan Peraturan Daerah No:
4 Tahun 1984 tentang Trayek Kendaraan Angkutan Penumpang Umum Di
Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang. Tipologi kendaraan
angkutan orang yang ada dalam Dinas Perhubungan adalah angkutan
perkotaan yang terbagi menjadi dua jenis angkutan yaitu angkutan
penumpang umum dengan tempat duduk >16 orang dan angkutan
penumpang umum dengan tempat duduk di bawah 16 orang.
4.6.4 Peralatan Pendataan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
1. Software
Pendataan perizinan kendaraan angkutan orang di Dinas Perhubungan
Propinsi Jawa Tengah telah dilaksanakan secara komputerisasi.
Software adalah Sistem Perizinan Angkutan Umum, berjalan pada
system windows single user. Software ini terbagi menjadi dua bagian,
yaitu program antar muka yang memungkinkan seorang user
memasukkan data untuk kemudian disimpan, diolah dan diproses
untuk menghasilkan suatu laporan. Bagian kedua berupa file
database (foxbase).
Sistem pelaporan yang dijalankan pada unit kerja bidang perizinan
angkutan orang berjalan secara rutin mingguan dan bulanan. Karena
unit ini sebagian besar menangani retribusi maka bentuk laporan
yang dibuat berisikan jumlah izin kendaraan, jumlah KP dan KJP;
jumlah retribusi dan denda yang diterima. Laporan masih dibuat
dengan cara manual. Laporan disampaikan ke pemerintah kota , ke
Ditlantas Polda Jateng dan kepala disbub kemeninfo Jawa Tengah.
Laporan ini masih bersifat internal dan bukan untuk kepentingan
umum.
Halaman 4 - 48
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
2. Hardware
Spesifikasi peralatan perangkat keras yang dimiliki unit ini adalah PC-
Pentium 3.
4.6.5 Petugas Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Struktur Organisasi)
Bentuk struktur organisasi di Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas
Perhubungan Kota Semarang dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar : 4.15 Struktur Organisasi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Kota Semarang
Kepala Dinas LLAJ
Kasi Angkutan
Staft Pemeriksaan permohonan
perpanjangan angkutan kota
Kepala Bidang Angkutan Darat
Staft penglolaan Data Staft administrasi
Halaman 4 - 49
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4.6.6 Permasalahan dan Saran
Permasalah yang dihadapi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota
Semarang khusunya di bagian pendataan adalah :
1. Aplikasi single user
2. SDM terbatas baik jumlah dan kemampuan
3. Anggaran terbatas.
Sedangkan untuk saran-saran yang berhasil dihimpun dapat disampaikan
sebagai berikut :
1. Pelayanan sistem informasi yang langsung bisa akses oleh
masyarakat.
2. Pengolah data yang komputerisasi
3. Standar pelayan yang optimal.
4.7 Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara
4.7.1 Dasar Hukum Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
• UU LLAJ RI No. 14 tahun 1992
• Kep.Men No. 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan
Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum
• Peraturan Daerah No. 15 tahun 2007 tentang retribusi izin
penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan
umum.
Dasar hukum yang mengatur perizinan kendaraan angkutan orang
berdasarkan peraturah daerah No. 15 tahun 2007 tertuang dalam pasal
3 dan pasal 4. Dalam pasal mengatur tentang :
a. Perizinan trayek,
b. Perizinan operasi,
Halaman 4 - 50
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
c. Perizinan insidentil dan
d. Perizinan operasi angkutan pariwisata.
4.7.2 Prosedur Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Seluruh perizinan angkutan orang antar kota dalam propinsi yang
beroperasi di jalan dengan kendaraan umum di Propinsi Sumatera Utara
harus harus memiliki izin yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas
Perhubungan atas nama Gubernur.
Jenis pelayanan perizinan di Dinas Perhubungan Propinsi meliputi :
1. Surat Persetujuan Izin Trayek dengan syarat-syarat :
a. Telah memiliki syarat administrasi yaitu :
• Surat izin usaha
• Surat pernyataan
• Memiliki atau mengusai kendaraan dengan melampirkan
STNK dan buku uji
• Menguasai fasilitas penyimpanan / pool kendaraan
• Memiliki atau kerjasama fasilitas pemeliharaan
• Surat keterangan kondisi perusahaan
• Surat rekomendasi dari kepala dinas perhubungan/kota
b. Telah memiliki syarat teknis yaitu masih tersedianya
penambahan jumlah kendaraan dalam trayek tersebut yang
diberikan oleh Dinas Perhubungan Propinsi.
c. Telah mendapat pertimbangan dari kepala dinas/kantor
perhubungan kabupaten/kota.
Apabila permohonan di setujui kepala dinas lalu lintas dan angkutan
jalan Propinsi Sumatera Utara akan menerbitkan :
a. Surat keputusan izin trayek;
b. Surat pelaksanaan izin operasi;
Halaman 4 - 51
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
c. Surat izin insidentil;
d. Surat rekomendasi izin operasi angkutan pariwisata;
e. Kartu Pengawas;
Izin trayek ini akan berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang,
sedangkan kartu Pengawas berlaku 1 tahun dan dapat diperpanjang
setiap tahunnya. Untuk izin insidentil adalah 14 (empat belas) hari
perjalanan tanpa dapat diperpanjang. Prosedure permohonan
perizinan di Dinas Propinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada
gambar berikut :
PEMOHON
Rekomengasi Dinas/Kantor Perhubungan Setempat
Persyaratan Lengkap
• SURAT KEPUTUSAN IZIN TRAYEK• SURAT KEPUTUSAN IZIN OPERASI• SURAT IZIN INSIDENTIL• SURAT REKEMENDASI IZIN OPERASI
ANGKUTAN PARIWISATA• KARTU PENGAWAS
Surat Penolakan
Dinas LLAJ Propinsi Sumatera Utara
Persyaratan Lengkap
tidak
tidak
ya
ya
Gambar : 4.16 Prosedur Permohonan Penerbitan Izin Dinas Perhubungan Sumatera Utara.
Halaman 4 - 52
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4.7.3 Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi
Kendaraan Angkutan Orang)
Dinas Perhubungan Sumatera Utara atas nama gubernur melayani
perizinan kendaraan angkutan orang dalam trayek dan perizinan
penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek. Tipologi
kendaraan angkutan yang ada di Dinas Perhubungan adalah :
1. Angkutan antar kota dalam provinsi;
2. Angkutan antar kota dalam provinsi untuk angkutan antar jemput;
3. Angkutan antar kota dalam provinsi untuk angkutan karyawan;
4. Angkutan antar kota dalam provinsi untuk angkutan pemukiman;
5. Angkutan antar kota dalam provinsi untuk angkutan antarpemadu
moda;
6. Angkutan taksi ke dan dari bandara serta antar kota dalam
provinsi;
7. Angkutan sewa; dan
8. Angkutan pariwisata.
4.7.4 Peralatan Pendataan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
o. Software
Pendataan perizinan kendaraan angkutan orang di Dinas Perhubungan
Propinsi Jawa Tengah telah dilaksanakan secara komputerisasi.
Software sistem Perijinan Angkutan orang berfungsi untuk pendataan
perizinan kendaraan angkutan orang dalam trayek dan tidak dalam
trayek. Sistem Perijinan Angkutan orang ini sekaligus sebagai tempat
pengumpulan retribusi perizinan. Sistem berjalan pada sistem operasi
Windows.
Software ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu program antar muka
yang memungkinkan seorang user memasukkan data untuk kemudian
Halaman 4 - 53
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
disimpan, diolah dan diproses untuk menghasilkan suatu laporan.
Bagian kedua berupa file database dengan field yang tersimpan
berupa :
• Nama perusahaan
• Nomor uji kendaraan • Nomor STNK • Nomor SK Izin Trayek • Masa berlaku izin trayek • Jalur trayek. Sistem pelaporan yang dijalankan pada unit kerja bidang perizinan
angkutan orang berjalan secara rutin. Karena unit ini sebagian besar
menangani retribusi maka bentuk laporan yang dibuat berisikan
jumlah izin kendaraan dan jumlah retribusi serta denda yang
diterima. Laporan dibuat dan disampaikan setiap bulan dan tahunan.
Laporan disampaikan ke pada kepala seksi dan dilanjutkan ke pada
kepala kasi angkutan dan kasudit angkutan darat. Laporan ini masih
bersifat internal dan bukan untuk kepentingan umum.
p. Hardware
Spesifikasi peralatan perangkat keras yang dimiliki oleh unit ini
adalah PC-Pentium Core 2 .
4.7.5 Petugas Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Struktur Organisasi)
Bentuk struktur organisasi di Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara
dapat dilihat pada gambar berikut :
Halaman 4 - 54
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Gambar : 4.17 Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera
Utara
4.7.6 Permasalahan dan Saran
Permasalah yang dihadapi Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara
pada pendataan perizinan adalah peralatan masih belum memadai.
Sedangkan saran yang berhasil dihimpun dapat disampaikan sebagai
berikut :
Khusus untuk angkutan AKAP dan antar jemput antar propinsi, sebaiknya
setiap tahun perkembangan datanya disampaikan kepada propinsi
dengan data asal dan tujuan maupun domisili perusahaanya. Sehingga
propinsi memiliki data konkrit terhadap angkutan orang yang beroperasi
diwilayahnya. Dengan demikian propinsi mudah dalam melakukan
evaluasi kebutuhan angkutan orang yang sebenarnya.
4.8 Dinas Perhubungan Kota Medan
4.8.1 Dasar Hukum Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Dalam pelayanan perizinan kendaraan angkutan orang di Kota Medan
berpedoman pada Perda No. 33 Tahun 2002 tentang retribusi dan izin
bidang perhubungan yang tertuang pada bab III pelayanan dan perizinan
yang berkaitan dengan angkutan orang adalah :
Kepala Dinas Perhubungan
Staff Seksi Angkutan
Kepala Seksi Angkutan
Halaman 4 - 55
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
a. Pelayanan daftar ulang kartu pengawas (KPS);
b. Pelayanan daftar ulang izin usaha angkutan;
c. Izin trayek;
d. Izin operasi;
e. Izin usaha angkutan;
f. Izin tempat insidentil;
g. Izin memasuki inti kota selaian angkutan kota.
4.8.2 Prosedur Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Untuk mendapatkan izin trayek di wilayah Kota Medan, pengusaha,
badan hukum atau perorangan dapat mengajukan ke Walikotamadya
kepala daerah melalui Dinas Perhubungan Komunikasi Kota Medan
dengan syarat-syarat yang telah ditentukan. Prosedur untuk
memperoleh izin angkutan perkotaan dan perdesaan adalah sebagai
berikut :
1. Pengusaha, badan hukum atau perorangan mengisi formulir yang
telah disediakan dengan melampirkan persyaratan :
a. Memiliki NPWP
b. KTP Pimpinan
c. Surat Permohonan (sesuai formulir)
d. Bukti Kepemilikan kendaraan
e. Legalitas Badan Usaha
2. Bila seluruh syarat-syarat terpenuhi dan kendaraan dalam trayek
yang diinginkan masih memungkinkan ditambah maka Walikota akan
mengeluarkan izin trayek, izin operasi disertai dengan Kartu
Pengawasan.
Izin trayek berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang. Sedangkan
Kartu pengawas berlaku 1 tahun dapat diperpanjang setiap tahunnya.
Halaman 4 - 56
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Prosedure alur perizinan di Kota Medan dapat dilihat pada gambar
berikut :
PEMOHON Dinas Perhubungan Kota Medan
Persyaratan LengkapSurat Penolakan
PEMERINTAH KOTA MEDAN
tidak
ya
• SURAT IZIN TRAYEK• SURAT IZIN OPERASI• SURAT IZIN USAHA ANGKUTAN
Surat Persetujuan
Gambar : 4.18 Alur Permohonan Penerbitan Perizinan Kota Medan
4.8.3 Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi
Kendaraan Angkutan Orang)
Dinas Perhubungan Kota Medan sesuai dengan Peraturan Daerah No: 33
tahun 2002 tentang retribusi pelayanan dan izin bidang perhubungan
memberikan pelayanan, pengawasan, pengendalian, pengujian dan
pemberian izin dalam bidang angkutan orang dengan kendaraan umum.
Jenis pelayanan perizinan dibidang angkutan orang dengan kendaraan
umum yang diberikan meliputi :
1. Mobil bus (tempat duduk di atas 26)
2. Mobil bus (16-25 tempat duduk)
3. Mobil bus (10-15 tempat duduk)
4. Mobil penumpang (1-9 tempat duduk)
Halaman 4 - 57
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
5. Taxi
6. Angkutan penumpang khusus/secara sewa
7. Angkutan cara sewa
8. Angkutan Pariwisata
9. Antar Kota dalam Propinsi (AKDP)
4.8.4 Peralatan Pendataan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
1. Software
Pendataan perizinan kendaraan angkutan orang di Dinas Perhubungan
Kota Medan masih manual.
2. Hardware
Mesin ketik dan tulis tangan.
4.8.5 Petugas Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Struktur Organisasi)
Bentuk struktur organisasi di Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Darat Dinas
Perhubungan Kota Medan dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar : 4.19 Struktur Organisasi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Darat
Kota Medan
Kepala Dinas Bidang LLAJ & Angkutan
Darat
Pengelola Data
Seksi Angkutan Darat
Halaman 4 - 58
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4.8.6 Permasalahan dan Saran
Permasalah yang dihadapi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di Kota
Medan khusunya di bagian pendataan adalah :
1. Peralatan pendataan masih manual (komputer belum ada)
2. Terbatasnya SDM yang ada.
3. Anggaran terbatas.
Sedangkan untuk saran-saran yang berhasil dihimpun dapat disampaikan
sebagai berikut :
1. Pembinaan harus terus menerus.
2. Pengembangan kapasitas SDM
3. Perlu pengadaan peralatan pendataan.
4.9 Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
4.9.1 Dasar Hukum Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Untuk perizinan angkutan diatur menurut Undang-Undang LLAJ RI No. 22
tahun 2009, pasal 176 dan pasal 179 tentang izin pelenggaraan angkutan
orang, LLAJ RI No. 14 tahun 1992, pasal 41 mengenai Ijin Usaha
Angkutan dan PP RI No. 41 tahun 1993, Pasal 18 sampai dengan pasal 25.
Sedangkan mengenai perijinan pengeluaran trayek diatur oleh PP No. 41
tahun 1993, Pasal 26 sampai dengan 34. KM No. 35 tahun 2003
penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum.
4.9.2 Prosedur Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Prosedur pelayanan perizinan kendaraan angkutan orang di Direktorat
Jenderal Perhubungan Darat dengan syarat-syarat yang diperlukan untuk
memperoleh izin trayek baru adalah sebagai berikut :
Halaman 4 - 59
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
1. Pengusaha sudah memiliki izin usaha angkutan dengan kendaraan
bermotor umum dengan kelengkapan dukumen :
a. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
b. memiliki akte pendirian perusahaan bagi pemohon yang
berbentuk badan usaha, akte pendirian koperasi bagi pemohon
yang berbentuk koperasi, tanda jati diri bagi pemohon
perorangan;
c. memiliki surat keterangan domisili perusahaan;
d. memiliki surat izin tempat usaha (SITU);
e. pernyataan kesanggupan untuk memiliki atau menguasai 5
(lima) kendaraan bermotor untuk pemohon yang berdomisili di
pulau Jawa, Sumatera dan Bali;
f. pernyataan kesanggupan untuk menyediakan fasilitas
penyimpanan kendaraan.
2. Pengusaha membawa atau memiliki syarat-syarat administrasi
yaitu :
a. memiliki surat izin usaha angkutan;
b. menandatangani Surat Pernyataan Kesanggupan untuk
memenuhi seluruh kewajiban sebagai pemegang izin trayek;
c. memiliki atau menguasai kendaraan bermotor yang laik jalan
yang dibuktikan dengan fotokopi Surat Tanda Nomor
Kendaraan Bermotor sesuai domisili perusahaan dan fotokopi
Buku Uji;
d. menguasai fasilitas penyimpanan / pool kendaraan bermotor
yang dibuktikan dengan gambar lokasi dan bangunan serta
surat keterangan mengenai pemilikan atau penguasaan;
e. memiliki atau bekerjasama dengan pihak lain yang mampu
menyediakan fasilitas pemeliharaan kendaraan bermotor
sehingga dapat merawat kendaraannya untuk tetap dalam
kondisi laik jalan;
Halaman 4 - 60
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
f. surat keterangan kondisi usaha, seperti permodalan dan
sumber daya manusia;
g. surat keterangan komitmen usaha, seperti jenis pelayanan
yang akan dilaksanakan
h. dan standar pelayanan yang diterapkan;
i. surat pertimbangan dari Gubernur atau Bupati/Walikota,
dalam hal ini Dinas Propinsi atau Dinas Kabupaten/Kota yang
membidangi lalu lintas dan angkutan jalan.
2. Pengusaha membawa atau memiliki syarat-syarat teknis berupa :
a. pada trayek yang dimohon masih memungkinkan untuk
penambahan jumlah kendaraan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 tentang hasil penetapan kebutuhan kendaraan;
a. prioritas diberikan bagi perusahaan angkutan yang mampu
memberikan pelayanan angkutan yang terbaik.
Bila seluruhnya persyaratan lengkap maka Direktorat Jenderal
Perhubungan Darat akan mengeluarkan izin trayek yang dapat berupa :
1. Izin bagi pemohon baru (izin trayek baru);
2. Izin pembaharuan masa berlaku izin (perpanjangan);
3. Perubahan izin.
Izin trayek ini akan berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat juga akan menerbitkan Kartu
Pengawas yang berlaku selama 1 tahun dan dapat diperpanjangan setiap
tahunnya. Kartu pengawas ini adalah merupakan bentuk turunan dari
izin trayek.
Untuk lebih jelasnya proses izin trayek baru dapat dilihat pada gambar 4.20.
Halaman 4 - 61
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
PEMOHON
DIRJEN HUBDAT
Advis Gubernur dan Persyaratan Administrasi
DITOLAK
SURAT PERSETUJUAN
SURAT PENOLAKAN
SURAT PERSETUJUAN
(Ijin Prinsip)
SURAT KEPUTUSAN IZIN ANGKUTAN ORANG DENGAN
KENDARAAN UMUM
KAJIAN
PERSYARATAN LENGKAP
tidak
ya
tidak
ya
Gambar : 4.20 Prosedur Proses Perizinan Trayek Direktorat Jenderal Perhubungan Darat
4.9.3 Jenis Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang (Tipologi
Kendaraan Angkutan Orang)
Pelayanan jaringan trayek dan perizinan operasional kendaraan angkutan
yang dilaksanakan di tingkat kementrian perhubungan (Direkturat
Jendaral Perhubungan Darat) adalah :
Halaman 4 - 62
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
1. Trayek antar kota antar propinsi (AKAP), yaitu trayek yang melalui
lebih dari satu wilayah Propinsi Daerah Tingkat I.
2. Trayek lintas batas negara, yaitu trayek yang melalui batas negara.
Jaringan taryek lintas batas antar negara ditetapkan dengan
Keputusan Menteri berdasarkan perjanjian antar negara.
3. Trayek kawasan perkotaan yang melampaui batas wilayah propinsi.
4. Trayek perdesaan yang melampui satu daerah propinsi.
5. Trayek Angkutan Pariwisata atau angkutan dengan tujuan tertentu.
6. Treyek Taxi yang wilayah operasinya melampaui 1 daerah propinsi.
Halaman 5 - 1
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Bab 5
Analisis Kebutuhan SIKLLAJ Bidang Angkutan Orang
5.1 Gambaran Umum Kondisi Eksisting
Sebagaimana informasi awal yang diperoleh kondisi unit-unit kerja yang
berkaitan dengan angkutan orang dalam pemanfaatan sistem informasi
cukup beraneka ragam, secara garis besar dapat dikelompokan sebagai
berikut :
1. Golongan yang memanfaatan sistem informasi yang terkontrol
Untuk kategori ini sistem informasi hanya digunakan untuk pelayanan
dan pengendalian pelayanan perizinan angkutan orang pada satu
wilayah. Output yang dikeluarkan dari sistem ini adalah pelaporan dari
unit kerja kepada Dinas Perhubungan setempat berupa hard copy data
kendaraan yang mengurus perizinan, data kendaraan yang tidak
mengurus perizinan setelah habis masa berlakunya dan data pendapat
restribusi daerah perperiode waktu tertentu.
2. Golongan yang memanfaat sistem informasi semi manual
Untuk kategori ini sistem informasi hanya sebagai alat cetak surat izin
tanpa fitur pengecekan data dan pelaporan data kegiatan perizinan
yang dilakukan oleh instansi tersebut, sehingga memungkinkan
penyimpangan tetap terjadi.
3. Tidak memanfaatkan sistem informasi
Untuk kategori ini sama sekali tidak memanfaatkan sistem informasi
cenderung untuk semua manual, sehingga penyimpangan/kesalahan
peluangnya sangat besar sekali.
Sistem informasi angkutan orang saat ini masih bersifat lokalisir, dimana
masing-masing unit mempunyai model sistem dan flatform data yang
berbeda-beda. Hampir semua unit atau Daerah tidak memiliki sistem
mekanisme pelaporan ke pusat sehingga selama ini data-data terkait
Halaman 5 - 2
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
angkutan orang yang mencover semua daerah di pusat tidak ada bank
datanya.
Dari data hasil survei belum ada mekanisme pelaporan ke Pusat dan
bentuk pengawasan yang dilakukan oleh pusat terhadap unit kerja daerah
yang menangani perizinan angkutan orang. Oleh karena itu unit kerja
tersebut tidak melaporkan data dan kinerjanya pada Pemerintah Pusat.
5.2 Revitalisasi Sistem Perizinan Angkutan Orang
Tujuan pelaksanaan perizinan angkutan orang adalah pengaturan dan
pengawasan penyelenggaraan angkutan orang sehingga bisa memberikan
pelayanan kebutuhan angkutan orang nyaman, aman dan sesuai dengan
kebutuhan. Tentu untuk memenuhi hal tersebut perlu dilakukan
pengaturan dengan sistem yang tepat oleh regulator dan pengawasan
kesesuaian dengan regulasi yang ditetapkan.
1. Sistem perizinan angkutan orang
Dalam hal ini sebagaimana hasil penelaah aturan/regulasi yang telah
ada adalah birokrasi yang menyebabkan ekonomi biaya tinggi.
Panjangnya prosedur dan kompleksnya perizinan angkutan orang
membuat prosesnya menjadi tidak transparan, sehingga dibutuhkan
perubahan aturan yang membuat birokrasi perizinan angkutan orang
menjadi lebih singkat dan transparan serta pembekuan izin angkutan
trayek dan kartu pengawasan. Untuk menjawab hal tersebut SIKLLAJ
Angkutan Orang yang dikembangkan menjawab birokrasi yang tidak
menyebabkan ekonomi biaya tinggi dan menciptakan transparansi.
2. Pengawasan Kesesuaian
Sebagaimana apa yang terjadi dilapangan terkait perizinan angkutan
orang untuk angkutan yang beroperasi adalah :
- Jumlah armada dalam satu trayek tidak sesuai dengan kebutuhan
- Izin sudah mati bertahun-tahun
Halaman 5 - 3
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
- Izin palsu
Permasalahan diatas belum ada metode pengawasan atau kontrol untuk
mencegah hal tersebut. Sehingga cakupan SIKLLAJ Angkutan Orang
sampai pada kontrol keterlambatan dan pemberian sanksi sesuai dengan
regulasi yang ada.
Apabila master data kendaraan sudah baik dan terbangun basis data baik
tingkat regional atau nasional, pengawasan dapat dilakukan lebih mudah
dengan memanfaatkan teknologi informasi. Pengawasan dapat dilakukan
pada jalur trayek atau pada terminal-terminal penumpang yang
terkoneksi dengan basis data kendaraan angkutan orang, sedangkan
untuk memudahkan identifikasi dapat digunakan RFID atau Smart Card.
5.3 Kebutuhan SIKLLAJ Bidang Angkutan Orang
Untuk membangun suatu sistem informasi komunikasi yang baik, maka
sistem tersebut harus terdiri dari beberapa sub sistem yang mempunyai
tugas tertentu dan bersama-sama membentuk suatu sistem yang utuh. Sub
sistem utama yang harus ada dalam sistem informasi komunikasi adalah
sub sistem input data, sub sistem komunikasi data dan sub sistem basis
data.
Untuk memudahkan dalam membangun sistem informasi komunikasi LLAJ
angkutan orang yang baik, maka sistem informasi komunikasi LLAJ
angkutan orang ini akan terdiri dari beberapa sub sistem yaitu :
1. Sistem Input data 2. Sistem komunikasi data 3. Sistem basis data 4. Sistem monitoring data
Masing-masing sub sistem yang akan dibangun memerlukan sistem
perangkat keras dan sistem perangkat lunaknya.
Halaman 5 - 4
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Gambar 5.1 Skema hubungan antar sub sistem dalam
SIK LLAJ angkutan orang
Dalam skema sistem informasi dan komunikasi diatas dapat dilihat bahwa
sistem terdiri dari beberapa sub sistem dimana dari masing-masing sub
sistem tersebut terhubung sehingga menjadi suatu sistem informasi dan
komunikasi yang besar dan utuh.
Sistem informasi dan komunikasi LLAJ angkutan orang ini merupakan
sistem informasi komunikasi yang besar, yang mencakup daerah yang
sangat luas dimana instalasi atau pemasangan sistemnya mencakup lokasi
secara nasional.
Sesuai dengan fungsi dan kegunaannya maka sub sistem – sub sistem dalam
sistem informasi dan komunikasi LLAJ angkutan orang ini diletakan atau di
jalankan pada lokasi yang berbeda. Adapun lokasi penempatan dari sub
sistem sub sistem tersebut adalah sebagai berikut:
Sub Sistem Lokasi Tempat
1. Sistem Input data 2. Sistem komunikasi data 3. Sistem Basis Data
4. Sistem Monitoring Data
Daerah, Pusat Daerah,Pusat Daerah, Pusat
Daerah, Pusat
Kab, Prov dan Pusat Kab, Prov dan Pusat
Dishub Provinsi, Ditjendat
Dishub Provinsi, Ditjendat
Tabel 5.1 Lokasi Penempatan Sub Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ Angkutan Orang
Halaman 5 - 5
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penempatan dari beberapa sub
sistem ini terdapat didaerah yaitu di dinas perijinan daerah (Dishub
Kabupaten/Kota), dinas perizinan provinsi (Dishub Provinsi) dan perizinan
pusat oleh karena itu peran serta daerah dalam membangun sistem
informasi dan komunikasi LLAJ angkutan orang ini menjadi sangat penting
terutama dalam hal penyediaan anggaran untuk pembangunan sistem
informasi dan komunikasi LLAJ angkutan orang ini.
5.3.1 Sistem Input Data
Sistem input data merupakan modul sistem yang berfungsi untuk media
pemasukan data yang disimpan atau dioperasikan pada titik-titik sumber
data, yaitu di setiap bidang perizinan angkutan orang sehingga data yang
dicatat dapat diseragamkan untuk semua bidang perizinan angkutan
orang.
Sub sistem input data akan mencatat data kendaraan yang melakukan
pembuatan atau perpanjangan surat-surat ijinnya, sub sistem ini juga
akan melakukan pengujian terhadap masa berlaku surat-surat ijin
kendaraan tersebut.
Konfigurasi Perangkat Keras :
• Komputer Desktop Multi User
• Server Local
• Hub 16 Port
• Modem GSM/CDMA, modem HDSL, DSL
• IP Kamera (jika perlu monitoring)
Kemampuan Perangkat Lunak:
ü Pendataan data kendaraan
ü Pendataan data PO
ü Pencatatan proses perijinan
ü Pencatatan penerbitan surat ijin
ü Monitoring dan sanksi Aktifitas Perizinan
Halaman 5 - 6
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
ü Pengiriman data ke basis data
ü Laporan sesuai dengan kebutuhan unit/departemen masing-masing
5.3.2 Sistem Komunikasi Data
Sistem komunikasi data merupakan modul sistem yang berfungsi untuk
mengirimkan data-data dalam database sub sistem input data kedalam
database sub sistem basis data.
Perangkat keras menggunakan modem HDSL, DSL kecepatan pengiriman
data sesuai dengan kebutuhan dan lebar bandwith sesuai paket corporate
dari provider yang digunakan. Bentuk data yang dikirim berupa data text
dan gambar (jika diperlukan).
5.3.3 Sistem Basis Data
Sistem pusat data merupakan modul sistem yang berfungsi untuk
menampung data-data transaksi dan master data dari sub sistem input
data dalam satu database yang terpusat. Sub sistem basis data ini dapat
diletakan baik di Dishub Provinsi dan Ditjendat ataupun diletakan hanya
di Ditjendat. Sistem basis data harus didukung dengan infrastruktur yang
sangat memadai baik database dan Hardwarenya.
Dengan mempertimbangkan jumlah record jika semua detail kendaraan
kita tampung pada basis data, disarankan dalam basis data hanya
memuat rekap per trayek, per Po dan per jenis angkutan untuk masing
unit perizinan.
5.3.4 Sistem Monitoring Data
Sistem monitoring data merupakan modul sistem yang berfungsi untuk
menampilkan informasi yang terdapat pada database basis data. Untuk
memudahkan mencari informasi yang terdapat pada database basis data,
maka sub sistem monitoring data ini sebaiknya dibangun dalam platform
aplikasi WEBBASE.
Aplikasi WEBBASE ini berfungsi untuk melakukan monitoring data untuk
internal lingkungan Dishub, internal lingkungan Ditjendat dapat juga
Halaman 5 - 7
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
digunakan untuk media informasi publik. Informasi mengenai jumlah
kendaraan angkutan orang yang beroperasi di suatu daerah, jenis
kendaraan yang beroperasi di suatu daerah dan sebagainya dapat dibuka
menggunakan Web browser dimanapun terdapat koneksi internet.
Aplikasi WEBBASE ini dapat dibuka oleh jumlah pengguna yang besar
tidak hanya dari lingkungan Dishub ataupun Ditjendat tetapi juga dapat
dibuka atau dilihat oleh lapisan masyarakat yang lebih luas, maka dapat
dimasukan informasi untuk kepentingan publik, misalnya Informasi
mengenai prosedure pengurusan perijinan, biaya yang mungkin harus
dikeluarkan, syarat-syarat pengurusan surat ijin, waktu yang dibutuhkan
dalam proses pengurusan perijinan dan sebagainya.
Kemampuan dari aplikasi WEB ini diantaranya sebagai berikut:
1. Fasilitas Publik
• Prosedur pengurusan perijinan
• Syarat-syarat pengurusan perijinan
• Waktu proses pengurusan perijinan
• Jumlah kendaraan angkutan orang
• Biaya pengurusan perijinan
• Informasi tempat pengurusan perijinan
2. Fasilitas Internal
• Master data kendaraan sesuai dengan unit pelayanan perizinan
• Analisa data kendaraan sesuai dengan unit pelayanan perizinan
• Update informsdi publik
• Fitur untuk update atau edit admin webbase ini
5.3.5 Konfigurasi Perangkat Keras dan Jaringan
Konfigurasi perangkat keras dan jaringan dalam sistem informasi
komunikasi LLAJ angkutan orang ini akan mengacu pada skema hubungan
antar sub sistem seperti yang terlihat pada gambar 5.1 diatas.
Halaman 5 - 8
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Kunfigurasi perangkat keras terkait erat dengan pusat pengumpulan data
(pelayanan perizinan), basis data dan masyarakat luas/publik.
Gambar 5.2 Skema perangkat keras SIKLLAJ Angkutan Orang
5.3.6 Kebutuhan Personil Dalam Pengelolaan Sistem
Untuk dapat berjalannya suatu sistem informasi dan komunikasi dengan
baik selain ditentukan oleh infrastruktur perangkat keras dan jaringannya
juga ditentukan oleh kemampuan dari perangkat lunaknya, disamping itu
tidak kalah penting adalah kemampuan dari pelaksananya.
Sistem informasi dan komunikasi LLAJ angkutan orang ini memerlukan
pelaksana harian untuk menjalankannya dimana jumlah dari pelaksana
harian sistem informasi dan komunikasi LLAJ angkutan orang ini
tergantung pada model dari sistem informasi komunikasi LLAJ angkutan
orang yang dipilih.
Agar pelaksana harian dari sistem informasi komunikasi LLAJ angkutan
orang ini dapat bekerja dengan baik sehingga sistem informasi
komunikasi LLAJ angkutan orang ini dapat menyajikan informasi yang
baik, akurat dan up todate maka perlu dibuat struktur organisasi
Halaman 5 - 9
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
pelaksana yang sesuai dengan model sistem informasi komunikasi LLAJ
angkutan orang yang dipilih. Adapun kebutuhan personil pengelola sistem
tersebut adalah sebagai berikut :
Unit Pelayanan Perizinan Pusat data Dishub
Pusat data Ditjendat
1 org operator loket verifikasi 1 org operator loket restribusi
1 org operator loket pencetakan 1 org bagian penyerahan surat
1 org teknisi jaringan
admin database teknisi
jaringan
admin Web teknisi jaringan
Tabel 5.2 Struktur organisasi pelaksana SIK LLAJ angkutan orang
5.4 DFD SIKLLAJ Bidang Angkutan Orang
Sebagaimana penjelasan diatas data flow diagram SIKLLAJ Bidang
Angkutan Orang secara keseluruhan sistem dapat digambarkan seperti
gambar berikut ini :
Dishub ProvinsiData Transaksi
Aplikasi Perijinan
DatabaseDishub Propinsi
Dishub Kota/KabupatenData Transaksi
Aplikasi Perijinan
Data Transaksi
Data Transaksi
1Pengiriman Data
2Pengiriman Data
Data Transaksi
Data Transaksi
DatabaseDitjendat
Data Transaksi
Data Transaksi
Kementerian PerhubunganData Transaksi
Aplikasi PerijinanData Transaksi3
Pengiriman DataData Transaksi
Gambar 5.3 Data Flow Diagram SIK LLAJ angkutan orang
Dari gambar diatas jelas tergambar jelas tergambar database dipusat data
Ditjendat mendapat input data dari tiga kelompok aplikasi yaitu perizinan
disetiap provinsi, setiap kab/kota dan kementerian. Sedang database
Halaman 5 - 10
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Dishub Provinsi mendapat input data dari perizinan tingkat provinsi
tersebut dan perizinan kab/kota dibawah provinsi tersebut.
Sedangkan data flow diagram untuk proses perizinan diketiga komponen
input data adalah sebagai berikut :
PEMOHON
Data Kendaraan
Bundel Persyaratan
1Pendaftaran
No KendData
Kendaraan
Berkas 2Verifikasi
Permohonan Baru
3Verifikasi
Perpanjangan
4Pembayaran
RetribusiNota Pembayaran
PEMOHON
PengembalianBerkas
PengembalianBerkas
Berkas BerkasLengkap
BerkasLengkap
PEMOHON
Pembayaran
Nota
5Pencetakan
Surat Ijin
6Penyerahan
Surat Ijin
PEMOHON
SuratIjin
Data Retribusi
Data Kendaraan
Transaksi
No KendJenis Surat Ijin
Masa Berlaku Ijin
Tgl CetakNo Kend
Jenis Surat IjinMasa Berlaku Ijin
No NotaNo Kend
Jml Retribusi
Gambar 5.4 Data Flow Diagram Proses Penerbitan Perizinan Angkutan Orang
5.5 Struktur Data SIKLLAJ Bidang Angkutan Orang Pada Sub Sistem Pengumpulan Data
Struktur Data Sik Angkutan Orang TBL JENIS_ANGKUTAN
FIELD TIPE PANJANG Id_ang Jns_Ang
Text Text
10 20
Halaman 5 - 11
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
TBL JENIS_LAYANAN FIELD TIPE PANJANG Jns_Ang Jns_Layanan
Text Text
20 20
TBL TRAYEK
Fields Tipe Data Panjang ID_Trayek Trayek Rute
Text Text Memo
20 50
TBL QUOTA
Fields Tipe Data Panjang Id_ang ID_Trayek Qouta
Text Text Number
10 20 4
TBL PO
Fields Tipe Data Panjang ID_PO Nama_PO Alamat Kota Provinsi Tlp Email Pimpinan NPWP
Text Text Text Text Text Text Text Text Text
20 50 100 35 20 20 30 30 25
TBL IZIN_PO
Fields Tipe Data Panjang ID_PO ID_Izin_Tr Id_ang Quota
Text Text Text Number
20 20 10 4
TBL PENDAFTARAN
Fields Tipe Data Panjang Tg_Daftar ID_Daftar Tanda_Kendaraan Kepentingan
Date Text Text Text
8 10 10 20
TBL VERIFIKASI
Fields Tipe Data Panjang ID_Daftar ID_Verifikasi
Text Text
10 10
Halaman 5 - 12
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Status Persyaratan
Text Text
10 10
TBL RETRIBUSI
Fields Tipe Data Panjang ID_Verifikasi ID_Retribusi
Text Text
10 10
TBL BIAYA
Fields Tipe Data Panjang ID_Retribusi Nm_Retribusi Biaya
Text Text Number
10 20 4
TBL BAYAR
Fields Tipe Data Panjang Tgl_Bayar ID_Verifikasi Biaya Pembayaran
Date Text Number Number
8 10 4 4
TBL TRANSAKSI_BARU
Fields Tipe Data Panjang Tgl_Cetak ID_Verifikasi Tanda_Kendaraan No_Mesin No_Rangka No_STNK Nama_STNK STUK Tg_Akhir_STUK Tahun_Pembuatan Daya_Angkut_Org Daya_Angkut_Brg Jns_Layanan ID_Izin_Tr Tg_Akhir_TR ID_Trayek ID_KP_TR Tg_Awal_KP Tg_Akhir_KP
Date Text Number Text Text Text Text Text Date Number Number Number Text Text Date Text Text Date Date
8 10 10 20 20 20 30 10 8 4 4 4 30 20 8 20 20 8 8
TBL TRANSAKSI_PERPANJANG
Fields Tipe Data Panjang Tgl_Cetak ID_Verifikasi Tanda_Kendaraan
Date Text Number
8 10 10
Halaman 5 - 13
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
ID_Izin_Tr Tg_Akhir_TR ID_KP_TR Tg_Awal_KP Tg_Akhir_KP
Text Date Text Date Date
20 8 20 8 8
TBL DATA_KENDARAAN
Fields Tipe Data Panjang Tanda_Kendaraan No_Mesin No_Rangka No_STNK Nama_STNK STUK Tg_Akhir_STUK Tahun _Pembuatan Daya_Angkut_Org Daya_Angkut_Brg Jns_Layanan ID_Izin_Tr Tg_Akhir_TR ID_Trayek ID_KP_TR Tg_Awal_KP Tg_Akhir_KP
Text Text Text Text Text Text Date Number Number Number Text Text Date Text Text Date Date
10 20 20 20 30 10 8 4 4 4 30 20 8 20 20 8 8
Halaman 5 - 14
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
5.6 Relasi Data SIKLLAJ Bidang Angkutan Orang Pada Sub Sistem Pengumpulan Data
RELASI ANTAR TABEL
Tbl Data_Kendaraan
Tanda_KendaraanNo_MesinNo_RangkaNo_STNKNama_STNKSTUKTg_Akhir_STUKDaya_Angkut_OrgDaya_Angkut_BrgJns_LayananID_Izin_TrTg_Akhir_TRID_TrayekID_KP_TRTg_Awal_KPTg_Akhir_KP
Tbl Izin_PO
ID_POID_Izin_TrId_angQuota
Tbl PO
ID_PONama_POAlamatKotaProvinsiTlpEmailPimpinanNPWP
Tbl Trayek
ID_TrayekTrayekRute
Tbl Quota
Id_angID_TrayekQouta
Tbl Jenis_Angkutan
Id_angJns_Ang
Tbl Jenis_Pelayanan
Jns_AngJns_Layanan
Tbl Pendaftaran
Tg_DaftarID_DaftarTanda_KendaraanKepentingan
Tbl Verifikasi
ID_DaftarID_VerifikasiStatusPersyaratan
Tbl Retribusi
ID_VerifikasiID_Retribusi
Tbl Biaya
ID_RetribusiNm_RetribusiBiaya
Tbl Bayar
Tgl_BayarID_VerifikasiBiayaPembayaran
Tbl Transaksi_Baru
Tgl_CetakID_VerifikasiTanda_KendaraanNo_MesinNo_RangkaNo_STNKNama_STNKSTUKTg_Akhir_STUKDaya_Angkut_OrgDaya_Angkut_BrgJns_LayananID_Izin_TrTg_Akhir_TRID_TrayekID_KP_TRTg_Awal_KPTg_Akhir_KP
Tbl Transaksi_Perpanjang
Tgl_CetakID_VerifikasiTanda_KendaraanID_Izin_TrTg_Akhir_TRID_KP_TRTg_Awal_KPTg_Akhir_KP
Halaman 5 - 15
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
5.7 Struktur Data SIKLLAJ Bidang Angkutan Orang Pada Sub Sistem Basis
Struktur data pada sub sistem basis data terdiri dari 3 database sesuai
dengan struktur pemerintah. Secara detail masing-masingnya adalah
sebagai berikut :
1. Sub sistem basis data kementerian, adalah database yang menampung
data khusus dari perizinan angkutan orang ditingkat pusat, terdiri dari
:
- Kabupaten/kota
Field Type id_kota/kab varchar Id_Provinsi varchar nama_kota varchar
- Tabel provinsi
Field Type id_provinsi varchar Nama_Provinsi varchar
- Jenis Angkutan, Quota dan Realisasi
Field Type Id_angkutan varchar Jns_angkutan varchar Quota int Jumlah_armada_realisasi int
- Tabel Po, Quota dan Realisasi
Field Type id_kota/kab varchar id_prov varchar jenis varchar jenis_angkutan varchar Quota int Jumlah_armada_realisasi int
- Tab
- el Trayek, Quota da Realisasi
Field Type id_trayek varchar trayek varchar rute varchar jenis_angkutan varchar
Halaman 5 - 16
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Quota int Realisasi int
2. Sub sistem basis data provinsi, adalah database yang menampung data
khusus dari perizinan angkutan orang ditingkat provinsi, terdiri dari :
- Tabel kab/kota
Field Type id_kota varchar Id_Provinsi varchar nama_kota varchar
- Tabel provinsi
Field Type id_provinsi varchar Nama_Provinsi varchar
- Tabel Po, quota dan realisasi
Field Type id_po varchar nama_po varchar NPWP varchar alamat varchar id_kab varchar id_prov varchar telp varchar email varchar pimpinan varchar jenis_angkutan varchar Quota int Realisasi int
- Tabel jenis angkutan, quota dan realisasi
Field Type id_provinsi varchar Id_angkutan varchar Jns_angkutan varchar Quota int Realisasi int
- Tabel trayek, quota dan realisasi
Field Type id_provinsi varchar
Halaman 5 - 17
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
id_trayek varchar trayek varchar rute varchar jenis_angkutan varchar Quota int Realisasi int
3. Sub sistem basis data kabupaten, adalah database yang menampung
data khusus dari perizinan angkutan orang ditingkat kabupaten, terdiri
dari :
- Tabel kab/kota
Field Type id_kab/kota varchar Id_Provinsi varchar nama_kota varchar
- Tabel provinsi
Field Type id_provinsi varchar Nama_Provinsi varchar
- Tabel Po, quota dan realisasi
Field Type id_po varchar nama_po varchar NPWP varchar alamat varchar id_kab/kota varchar id_prov varchar telp varchar email varchar pimpinan varchar jenis_angkutan varchar Quota int Realisasi int
- Tabel jenis angkutan, quota dan realisasi
Field Type id_provinsi varchar id_kab/kota varchar Id_angkutan varchar Jns_angkutan varchar
Halaman 5 - 18
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Quota int Realisasi int
- Tabel trayek, quota dan realisasi
Field Type id_provinsi varchar id_kab/kota varchar id_trayek varchar trayek varchar rute varchar jenis_angkutan varchar Quota int Realisasi int
Halaman 6 - 1
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Bab 6
Pedoman Teknis Pengembangan Sistem Informasi Dan Komunikasi Llaj Bidang Angkutan Orang
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Teknologi informasi dan komunikasi saat ini sudah merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia modern. Di era globalisasi, teknologi informasi dan
komunikasi memegang peranan penting dalam berbagi aspek kehidupan manusia.
Teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak yang sangat positif dalam
berbagai hal, di antaranya : pendukung pengambilan keputusan; peningkatan efisiensi
dan produktivitas; penunjang aktivitas pekerjaan dan belajar; dan bahkan dapat
meningkatkan mutu hidup manusia. Peranan teknologi informasi dan komunikasi akan
semakin meningkat seiring perkembangan jaman dan hingga akhirnya menjadi elemen
dasar dalam kehidupan mahluk penghuni bumi ini.
Peranan teknologi informasi dan komunikasi di Departemen Perhubungan penting dan
mempunyai peranan yang sangat besar, khususnya dalam bidang perizinan kendaraan
angkutan orang baik yang ditingkat pusat maupun daerah. Departemen Perhubungan
dan Dinas Perhubungan sebagai salah satu institusi penerbitan surat perizinan
angkutan orang sudah selayaknya mampu untuk memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi dalam menunjang berbagai aktivitasnya. Penetrasi dan implementasi
teknologi informasi dan komunikasi di Departemen Perhubungan dan Dinas
Perhubungan diharapkan akan memberikan dampak yang sangat positif serta
memberikan efisiensi dan produktivitas yang tinggi dalam bidang teknis dan
administratif. Selain itu, dengan implementasi dan adaptasi teknologi informasi dan
komunikasi diharapkan juga agar Departemen Perhubungan dan Dinas Perhubungan
mampu terus meningkatkan diri dan mampu memberikan pelayanan yang maksimal
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diembannya.
Halaman 6 - 2
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Namum demikian, implementasi teknologi dan komunikasi disetiap lembaga
pemerintah baik ditingkat pusat sampai daerah semenjak era reformasi memiliki
berbagai jenis sistem informasi yang berjalan sendiri-sendiri atau berbeda dalam
penerapan dan kebijakan. Dalam menyikapi perbedaan tersebut, diperlukan suatu
upaya nyata untuk dalam rangka menuju sistem informasi yang terintegrasi, mulai
dari tingkat pusat sampai pemerintah daerah. Pemerintah pusat sebagai pengendali
atau pengambil kebijakan harus memiliki rencana pengembangan sistem informasi
yang terencana dan terukur.
Rencana-rencana yang dapat diupayakan dalam rangka menyatukan persepsi,
menyamakan kebijakan dan pengitegrasian sistem informasi khususnya Sistem
Informasi dan Komunikasi LLAJ bidang Angkutan Orang menjadi hal yang sangat
penting untuk mencapai tahap pematangan, pemantapan dan pemanfaatan sebagai
langkah lebih lanjut dalam penerapan Sistem Informasi. Strategi pengintegrasian
sistem informasi (Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ bidang Angkutan Orang)
merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas layanan publik sesuai dengan tugas
pokok, fungsi dan kewenangan setiap departemen/dinas perhubungan.
1.2 Maksud dan Tujuan
Pedoman ini disusun dengan maksud sebagai landasan guna menyusun pembangunan
Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ bidang Angkutan Orang di lingkungan
departemen dan dinas perhubungan di tingkat Pusat sampai dengan Daerah Tingkat II.
Dengan adanya pedoman ini diharapkan pembangunan Sistem Informasi dan
Komunikasi LLAJ bidang Angkutan Orang akan mempunyai persamaan dalam hal jenis
pelayanan perizinan, struktur data dan jenis pelaporan.
Harapan lebih jauh dari dikeluarkannya pedoman ini adalah terbambangunnya Sistem
Informasi dan Komunikasi LLAJ bidang Angkutan Orang yang dapat menyediakan dan
mensistimatisasikan informasi yang diperlukan manajemen dalam pengelolaan
kegiatan perizinan, agar informasi yang diperoleh dari sistem tersebut dapat dikelola
dan diolah secara baik dan akurat, sehingga setiap keadaan dan perkembangannya
Halaman 6 - 3
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
selalu tercermin dengan benar, tepat waktu dan terpercaya bagi pengambil keputusan
maupun masyarakat pengguna.
1.3 Dasar Hukum
Buku Pedoman pembangunan Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ bidang Angkutan
Orang didasarkan pada peraturan-peraturan yang diterbitkan di pusat (pemerintah,
kementrian perhubungan) dan pemerintah daerah (propinsi dan
kabupaten/kotamadya). Secara garis besar dasar peraturan yang dipergunakan
sebagai referensi dalam penyusunan pedoman ini adalah :
1. UU No. 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
2. UU No 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
3. UU No. 14 Tahun 2008 tetang keterbukaan informasi public.
4. PP No 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah.
5. PP No 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah,Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota.
6. KM 31 Tahun 2006 tentang Pedoman Proses Perencanaan di Lingkungan
Kementerian Perhubungan.
7. KM No. 35 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan
Kendaraan umum.
8. Dirjendat No. SK.674/AJ.003/DRJD/2001 tanggal 27 Juli 2000 tentang Hasil
Evaluasi Jumlah Bus AKAP.
Halaman 6 - 4
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Trayek
Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan
mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan
jadwal tetap maupun tidak berjadwal;
2.2 Jaringan Trayek dan Jenis Jaringan Trayek
2.2.1 Jaringan Trayek
Jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu kesatuan
jaringan pelayanan angkutan orang. Berdasarkan ciri pelayanannya dan kawasan yang
dihubungkan trayek terbagi atas:
a. Trayek utama melayani angkutan antar kawasan utama, antara kawasan utama
dan kawasan pendukung dengan ciri-ciri melakukan perjalanan ulang-alik secara
tetap dengan pengangkutan yang bersifat massal.
b. Trayek cabang melayani angkutan antar kawasan pendukung, antara kawasan
pendukung dan kawasan pemukiman
c. Trayek Ranting melayani angkutan dalam kawasan pemukiman
d. Trayek Langsung melayani angkutan antar kawasan secara tetap yang bersifat
massal dan langsung.
2.2.2 Jenis Jaringan Trayek
Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009, pasal 145-pasal 157 yang mengatur
angkutan Orang dengan Kendaraan Umum dalam Trayek Tetap dan Teratur dan
Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak dalam Trayek. Jenis
jaringan trayek pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum dalam trayek
tetap dan teratur dilakukan dalam jaringan trayek yang terdiri dari:
a. Trayek lintas batas negara, yaitu trayek yang melalui batas negara. Jaringan
taryek lintas batas antar negara ditetapkan dengan Keputusan Menteri
berdasarkan perjanjian antar negara.
Halaman 6 - 5
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
b. Trayek antar kota antar propinsi, yaitu trayek yang melalui lebih dari satu
wilayah Propinsi Daerah Tingkat I.
c. Trayek antar kota dalam propinsi, yaitu trayek yang melalui antar Daerah
Tingkat II dalam satu wilayah Propinsi Daerah Tingkat I
d. Trayek Kota, yaitu trayek yang seluruhnya berada dalam satu wilayah Kotamadya
Daerah Tingkat II atau trayek dalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
e. Trayek Perdesaan, yaitu trayek yang seluruhnya melayanai kawasan perdesaan.
Sedangkan jaringan trayek pelayanan angkutan orang dengan Kendaraan Bermotor
Umum Tidak dalam Trayek terdiri dari :
a. angkutan orang dengan menggunakan taksi;
b. angkutan orang dengan tujuan tertentu;
c. angkutan orang untuk keperluan pariwisata; dan
d. angkutan orang di kawasan tertentu.
2.3 Ketentuan Trayek dan Jaringan Trayek Angkutan
Ketentuan trayek dan kebutuhan kendaraan bermotor umum ditentukan berdasarkan
Undang-Undang LLAJ RI No. 22 tahun 2009 pasal 145 sampai dengan pasal 149 dan KM
No. 38 tahun 2007, PP No. 41 tahun 1993 Pasal 4 dan Pasal 5. Jaringan trayek
ditetapkan oleh :
1. Menteri Perhubungan atau pejabat yang ditunjuk, untuk jaringan trayek lintas
batas negara sesuai dengan perjanjian antar negara.
2. Direktur Jenderal, untuk jaringan trayek yang melalui lebih dari satu daerah
propinsi.
3. Gubernur, untuk jaringan trayek yang melalui antar daerah Kabupaten/kota dalam
satu daerah propinsi.
4. Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, untuk jaringan trayek yang seluruhnya
berada dalam wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
5. Bupati, untuk jaringan trayek yang seluruhnya berada dalam daerah kabupaten.
6. Walikota, untuk jaringan trayek yang seluruhnya berada dalam daerah Kota.
Halaman 6 - 6
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Untuk perizinan angkutan diatur menurut Undang-Undang LLAJ RI No. 22 tahun 2009,
pasal 176 dan pasal 179 tentang izin pelenggaraan angkutan orang, LLAJ RI No. 14
tahun 1992, pasal 41 mengenai Ijin Usaha Angkutan dan PP RI No. 41 tahun 1993,
Pasal 18 sampai dengan pasal 25. Sedangkan mengenai perijinan pengeluaran trayek
diatur oleh PP No. 41 tahun 1993, Pasal 26 sampai dengan 34, KM No. 35 tahun 2003
penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum. Bagan jaringan
trayek dan perizinan operasional kendaraan angkutan orang dapat dilihat pada bagan
berikut :
Halaman 6 - 7
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Gambar : 1
Jaringan Trayek Dan Kebutuhan Kendaraan Bermotor Umum
Menteri
Gubernur
Melebihi satu wilayah propinsi atau lintas Negara.
Antarkota antarprovinsi dan perkotaan yang melampaui batas 1 (satu) provinsi
Antarkota dalam provinsi dan perkotaan yang melampaui batas 1 (satu) kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi setelah mendapat persetujuan dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Perkotaan dalam 1 (satu) wilayah kabupaten/kota setelah mendapat persetujuan dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
kawasan perdesaan yang melampaui satu daerah provinsi
Kawasan perdesaan yang melampaui 1 (satu) daerah kabupaten dalam 1 (satu) daerah provinsi
Kawasan perdesaan yang menghubungkan 1 (satu) daerah kabupaten
Bupati/ Wali Kota
Kawasan perkotaan yang melampaui batas wilayah provinsi
Kawasan perkotaan yang melampaui batas wilayah kabupaten/kota dalam satu provinsi
Kawasan perkotaan yang berada dalam wilayah kabupaten/kota
Halaman 6 - 8
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Gambar : 2
Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang
Pemerintah / Menteri
Propinsi
Dalam trayek
1. trayek lintas batas negara sesuai dengan perjanjian antarnegara; 2. trayek antarkabupaten/kota yang melampaui wilayah 1 (satu) provinsi
(AKAP); 3. trayek angkutan perkotaan yang melampaui wilayah 1 (satu) provinsi
(AJAP); dan 4. trayek perdesaan yang melewati wilayah 1 (satu) provinsi .
Dalam non trayek
1. angkutan taksi yang wilayah operasinya melampaui 1 (satu) daerah provinsi;
2. angkutan dengan tujuan tertentu; atau angkutan pariwisata
Dalam trayek
1. trayek antarkota yang melampaui wilayah 1 (satu) kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi (AKDP);
2. trayek angkutan perkotaan yang melampaui wilayah 1 (satu) kabupaten/kota dalam satu provinsi (ANGKOT); dan
3. trayek perdesaan yang melampaui wilayah 1 (satu) kabupaten dalam satu provinsi (ANDES).
Dalam non trayek
angkutan taksi yang wilayah operasinya melampaui lebih dari 1 (satu) daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi
Kabupaten Dalam trayek
1. trayek perdesaan yang berada dalam 1 (satu) wilayah kabupaten (ANGKOT); dan
2. trayek perkotaan yang berada dalam 1 (satu) wilayah kabupaten (ANDES)
Dalam non trayek
angkutan taksi yang wilayah operasinya melampaui lebih dari 1 (satu) daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi
DKI Jakarta penyelenggaraan angkutan orang yang melayani trayek yang seluruhnya berada dalam wilayah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Walikota penyelenggaraan angkutan orang yang melayani trayek perkotaan yang berada dalam 1 (satu) wilayah kota
Halaman 6 - 9
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
2.4 Tipologi Trayek
Dari berbagai aturan dan penjelasan tentang tipologi trayek, karakteristik trayek
(fungsi, pelayanan, klasifikasi, jenis) dan jenis moda yang digunakannya dapat
ditabulasikan sebagai berikut :
Tabel : 1
Tipologi Trayek
Jaringan Trayek
Klasifikasi Trayek
Jenis Kawasan yang Dilayani
Jenis Pelayanan Moda yang Digunakan
Tipe Terminal yang Disinggahi
AKAP Langsung Melayani angkutan antar kawasan secara tetap yang bersifat massal dan langsung
Cepat, terjadwal
Bus Besar untuk Kota Raya dan Kota Besar dan Bus Sedang untuk kota sedang dan kecil
Tersedianya terminal penumpang tipe A pada awal pemberangkatan, persinggahan, dan terminal tujuan
AKDP Langsung Melayani angkutan antar kawasan secara tetap yang bersifat massal dan langsung
Cepat, terjadwal
Bus besar untuk Kota Raya dan Kota Besar dan Bus Sedang untuk kota sedang dan kecil
Tersedianya terminal penumpang sekurang-kurangnya tipe B pada awal pemberangkatan, persinggahan, dan terminal tujuan
KOTA Utama, cabang, ranting
Melayani angkutan antar kawasan utama, antara kawasan utama dan kawasan pendukung dengan ciri-ciri melakukan perjalanan ulang-alik secara tetap dengan pengangkutan yang bersifat massal
Cepat, lambat, berjadwal
Bus besar sampai Mobil penumpang Umum
Tersedianya terminal penumpang sekurang-kurangnya tipe B pada awal pemberangkatan, persinggahan, dan terminal tujuan
Pedesaan Cabang, ranting
Lambat, tidak berjadwal
Bus sedang sampai Mobil Penumpang Umum
Tersedianya terminal penumpang sekurang-kurangnya tipe C pada awal pemberangkatan, dan terminal tujuan
Halaman 6 - 10
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
2.5 Pengertian Angkutan Orang dengan Kendaraan Umum
1. Angkutan Antar Kota Antar Propinsi adalah angkutan dari satu kota ke kota lain
yang melalui antar daerah Kabupaten / Kota yang melalui lebih dari satu daerah
Propinsi dengan menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek.
2. Angkutan Antar Kota Dalam Propinsi adalah angkutan dari satu kota ke kota lain
yang melalui antar daerah Kabupaten / Kota dalam satu daerah Propinsi dengan
menggunakan mobil bus umum yang terikat dalam trayek.
3. Angkutan Kota adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu
daerah Kota atau wilayah ibukota Kabupaten atau dalam Daerah Khusus Ibukota
Jakarta dengan menggunakan mobil bus umum atau mobil penumpang umum yang
terikat dalam trayek.
4. Angkutan Perdesaan adalah angkutan dari satu tempat ke tempat lain dalam satu
daerah Kabupaten yang tidak termasuk dalam trayek kota yang berada pada
wilayah ibukota Kabupaten dengan mempergunakan mobil bus umum atau mobil
penumpang umum yang terikat dalam trayek.
5. Angkutan Perbatasan adalah angkutan kota atau angkutan perdesaan yang
memasuki wilayah kecamatan yang berbatasan langsung pada Kabupaten atau
kota lainnya baik yang melalui satu Propinsi maupun lebih dari satu Propinsi.
6. Angkutan Khusus adalah angkutan yang mempunyai asal dan/atau tujuan tetap,
yang melayani antar jemput penumpang umum, antar jemput karyawan,
permukiman, dan simpul yang berbeda.
7. Angkutan Taksi adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum
yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argometer yang melayani
angkutan dari pintu ke pintu dalam wilayah operasi terbatas.
8. Angkutan Sewa adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang umum
yang melayani angkutan dari pintu ke pintu, dengan atau tanpa pengemudi,
dalam wilayah operasi yang tidak terbatas.
9. Angkutan Pariwisata adalah angkutan dengan menggunakan mobil bus umum yang
dilengkapi dengan tanda-tanda khusus untuk keperluan pariwisata atau keperluan
Halaman 6 - 11
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
lain diluar pelayanan angkutan dalam trayek, seperti untuk keperluan keluarga
dan sosial lainnya.
10. Angkutan Lingkungan adalah angkutan dengan menggunakan mobil penumpang
umum yang dioperasikan dalam wilayah operasi terbatas pada kawasan tertentu.
11. Bus Besar, adalah kendaraan bermotor dengan kapasitas lebih dari 28 dengan
ukuran dan jarak antar tempat duduk normal tidak termasuk tempat duduk
pengemudi dengan panjang kendaraan lebih dari 9 meter.
12. Bus Sedang, adalah kendaraan bermotor dengan kapasitas 16 s/d 28 dengan
ukuran dan jarak antar tempat duduk normal tidak termasuk tempat duduk
pengemudi dengan panjang kendaraan lebih dari 6,5 sampai dengan 9 meter.
13. Bus Kecil, adalah kendaraan bermotor dengan kapasitas 9 s/d 16 dengan ukuran
dan jarak antar tempat duduk normal tidak termasuk tempat duduk pengemudi
dengan panjang kendaraan 4 – 6,5 meter.
14. Mobil Penumpang, adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi
sebanyakbanyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk
pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.
2.6 Prosedur Sistem Pelayanan Perizinan Kendaraan Angkutan Orang
Sistem Pelayanan perizinan kendaraan angkutan orang perpedoman pada UU No. 22
Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Peraturan Pemerintah No. 38
Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota dan
Kep.Men.Hub. No. 33 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan
Dengan Kendaraan Umum.
2.6.1 Izin Usaha Angkutan
Berdasarkan peraturan perundangan di atas, penyelenggaraan angkutan orang dengan
kendaraan umum dapat dilakukan oleh :
a. Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah;
b. badan usaha milik swasta nasional;
Halaman 6 - 12
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
c. koperasi;
d. perorangan warga negara Indonesia.
Perizinan dapat dipergunakan dalam penguasaan angkutan orang dalam trayek atau
angkutan orang tidak dalam trayek. Persyaratan untuk memperoleh izin usaha
angkutan adalah :
a. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
b. memiliki akte pendirian perusahaan bagi pemohon yang berbentuk badan usaha,
akte
c. pendirian koperasi bagi pemohon yang berbentuk koperasi, tanda jati diri bagi
d. pemohon perorangan;
e. memiliki surat keterangan domisili perusahaan;
f. memiliki surat izin tempat usaha (SITU);
g. pernyataan kesanggupan untuk memiliki atau menguasai 5 (lima) kendaraan
bermotor
h. untuk pemohon yang berdomisili di pulau Jawa, Sumatera dan Bali;
i. pernyataan kesanggupan untuk menyediakan fasilitas penyimpanan kendaraan.
Izin usaha angkutan orang dikeluarkan oleh :
a. Bupati atau Walikota sesuai domisili perusahaan, baik untuk kantor pusat maupun
kantor cabang;
b. Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk pemohon yang berdomisili di
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
2.6.2 Izin Trayek
Untuk melakukan kegiatan angkutan orang dengan kendaraan umum dalam trayek,
penyelenggara angkutan harus mempunyai :
a. surat keputusan izin trayek, yang sekurang-kurangnya memuat :
1) nomor surat keputusan;
2) nama perusahaan;
Halaman 6 - 13
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3) nomor induk perusahaan;
4) nama pimpinan perusahaan/ penanggung jawab;
5) alamat perusahaan/ penanggung jawab;
6) masa berlaku izin;
b. surat keputusan pelaksanaan izin trayek, yang sekurang-kurangnya memuat :
1) nomor surat keputusan;
2) nama perusahaan;
3) kode trayek yang dilayani;
4) jumlah kendaraan yang diizinkan;
5) jumlah perjalanan per hari;
6) sifat pelayanan;
7) masa berlaku izin;
c. lampiran surat keputusan berupa daftar kendaraan, yang sekurang-kurangnya
memuat :
1) nomor surat keputusan;
2) nama perusahaan;
3) nomor induk kendaraan;
4) tanda nomor kendaraan;
5) nomor uji;
6) merk pabrik;
7) tahun pembuatan;
8) daya angkut orang;
9) kode trayek yang dilayani;
10) kode pelayanan;
d. kartu pengawasan kendaraan, yang sekurang-kurangnya memuat :
1) nomor surat keputusan;
2) nomor induk kendaraan;
Halaman 6 - 14
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3) nama perusahaan;
4) masa berlaku izin;
5) trayek yang dilayani;
6) tanda nomor kendaraan;
7) nomor uji;
8) daya angkut orang;
9) daya angkut bagasi;
10) kode trayek yang dilayani;
11) jenis dan sifat pelayanan;
12) jadwal perjalanan;
e. surat pernyataan kesanggupan untuk mentaati kewajiban sebagai pemegang izin
trayek, yang ditandatangani pemohon dan diketahui pejabat pemberi izin.
Izin trayek dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan kepada pejabat pemberi
izin disertai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis. Persyaratan
administratif izin trayek meliputi :
a. memiliki surat izin usaha angkutan;
b. menandatangani Surat Pernyataan Kesanggupan untuk memenuhi seluruh
kewajiban sebagai pemegang izin trayek;
c. memiliki atau menguasai kendaraan bermotor yang laik jalan yang dibuktikan
dengan fotokopi Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor sesuai domisili
perusahaan dan fotokopi Buku Uji;
d. menguasai fasilitas penyimpanan / pool kendaraan bermotor yang dibuktikan
dengan gambar lokasi dan bangunan serta surat keterangan mengenai pemilikan
atau penguasaan;
e. memiliki atau bekerjasama dengan pihak lain yang mampu menyediakan fasilitas
pemeliharaan kendaraan bermotor sehingga dapat merawat kendaraannya untuk
tetap dalam kondisi laik jalan;
f. surat keterangan kondisi usaha, seperti permodalan dan sumber daya manusia;
Halaman 6 - 15
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
g. surat keterangan komitmen usaha, seperti jenis pelayanan yang akan dilaksanakan
dan standar pelayanan yang diterapkan;
h. surat pertimbangan dari Gubernur atau Bupati/Walikota, dalam hal ini Dinas
Propinsi atau Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi lalu lintas dan angkutan
jalan.
Sedangkan persyaratan teknis meliputi :
a. pada trayek yang dimohon masih memungkinkan untuk penambahan jumlah
kendaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 tentang hasil penetapan
kebutuhan kendaraan;
b. prioritas diberikan bagi perusahaan angkutan yang mampu memberikan pelayanan
angkutan yang terbaik.
Selain persyaratan administrasi dan teknis pemohon izin trayek pemadu moda wajib
melakukan kerjasama dengan otorita / badan pengelola, seperti bandara, stasiun
kereta api, dan pelabuhan, untuk pelayanan angkutan pemadu moda dari dan ke
kawasan yang mempunyai otorita/badan pengelola.
Penyelenggara angkutan dapat mengajukan permohonan izin trayek, dapat berupa :
a. izin bagi pemohon baru;
b. pembaharuan masa berlaku izin;
c. perubahan izin, terdiri dari :
1) penambahan trayek atau penambahan kendaraan atau penambahan frekwensi;
2) pengurangan trayek, atau pengurangan kendaraan, atau pengurangan
frekwensi;
3) perubahan jam perjalanan;
4) perubahan trayek (dalam hal terjadi perubahan rute, perpanjangan rute atau
perpendekan rute);
5) penggantian dokumen perizinan yang hilang atau rusak;
6) pengalihan kepemilikan perusahaan;
Halaman 6 - 16
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
7) penggantian kendaraan meliputi peremajaan kendaraan, perubahan identitas
kendaraan dan tukar lokasi operasi kendaraan.
2.6.3 Prosedur Izin Trayek
Izin trayek dapat diperoleh di departemen perhubungan, gubernur, bupati dan
walikota.
A. Departemen perhubungan di tingkat pusat (Direktorat Jenderal Perhubungan
Darat), izin trayek yang dilayani meliputi :
a. izin Penyelenggaraan Angkutan Orang dalam trayek yang terdiri dari :
§ trayek lintas batas negara sesuai dengan perjanjian antarnegara;
§ trayek antarkabupaten/kota yang melampaui wilayah 1 (satu) provinsi
(AKAP);
§ trayek angkutan perkotaan yang melampaui wilayah 1 (satu) provinsi
(AJAP); dan
§ trayek perdesaan yang melewati wilayah 1 (satu) provinsi
b. izin Penyelenggaraan Angkutan Orang non trayek yang terdiri dari :
§ angkutan taksi yang wilayah operasinya melampaui 1 (satu) daerah provinsi;
§ angkutan dengan tujuan tertentu; atau angkutan pariwisata
Prosedur peroleh izin trayek adalah pemohon mengajukan ke pejabat pemberi izin
dengan membawa persyaratan administrasi dan teknis. Bagan alur prosedur
permohonan izin trayek dapat dilihat pada gambar berikut :
Halaman 6 - 17
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Gambar : 3
Prosedure Permohonan Izin trayek di Departemen Perhubungan
PEMOHON
DIRJEN HUBDAT
Masukan/pertimbangan
Gubernur/Walikota dan Persyaratan
Administrasi
DITOLAK
SURAT PERSETUJUAN
SURAT PENOLAKAN
SURAT PERSETUJUAN
(Ijin Prinsip)
SURAT KEPUTUSAN IZIN
TRAYEK
KAJIAN
PERSYARATAN LENGKAP
tidak
ya
tidak
ya
B. Jenis perizinan di tingkat propinsi (Gubernur), dapat berupa :
a. izin Penyelenggaraan Angkutan Orang dalam trayek yang terdiri dari :
§ trayek antarkota yang melampaui wilayah 1 (satu) kabupaten/kota dalam 1
(satu) provinsi (AKDP);
§ trayek angkutan perkotaan yang melampaui wilayah 1 (satu)
kabupaten/kota dalam satu provinsi (ANGKOT); dan
§ trayek perdesaan yang melampaui wilayah 1 (satu) kabupaten dalam satu
provinsi (ANDES).
b. izin Penyelenggaraan Angkutan Orang non trayek yang terdiri dari :
Halaman 6 - 18
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
§ angkutan taksi yang wilayah operasinya melampaui lebih dari 1 (satu)
daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi.
Prosedur peroleh izin trayek adalah pemohon mengajukan ke pejabat pemberi izin
dengan membawa persyaratan administrasi dan teknis. Bagan alur prosedur
permohonan izin trayek dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar : 4
Prosedur Permohonan Izin trayek di Dinas Perhubungan Propinsi
PEMOHON
DINAS PERHUBUNGAN
PROPINSI
GUBERNUR
DITOLAK
SURAT PERSETUJUAN
SURAT PENOLAKAN
SURAT PERSETUJUAN
(Ijin Prinsip)
SURAT KEPUTUSAN IZIN
TRAYEK
Izin Usaha
KAJIAN
PERSYARATAN LENGKAP
tidak
ya
tidak
ya
PermohonanIzin Usaha
Rekomendasi
C. Jenis perizinan di tingkat Daerah Tingkat II (Bupati/Walikota), dapat berupa :
a. izin Penyelenggaraan Angkutan Orang dalam trayek yang terdiri dari :
Halaman 6 - 19
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
§ trayek perdesaan yang berada dalam 1 (satu) wilayah kabupaten (ANGKOT);
dan
§ trayek perkotaan yang berada dalam 1 (satu) wilayah kabupaten (ANDES).
b. izin Penyelenggaraan Angkutan Orang non trayek yang terdiri dari :
§ angkutan taksi yang wilayah operasinya melampaui lebih dari 1 (satu)
daerah kabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi.
Prosedur peroleh izin trayek adalah pemohon mengajukan ke pejabat pemberi izin
dengan membawa persyaratan administrasi dan teknis. Bagan alur prosedur
permohonan izin trayek dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar : 5
Prosedur Permohonan Izin trayek di Dinas Perhubungan Kabupaten/Walikota
PEMOHON
DINAS PERHUBUNGAN
KABUPATEN/KOTA
BUPATI/WALIKOTA
DITOLAK
SURAT PERSETUJUAN
SURAT PENOLAKAN
SURAT PERSETUJUAN
(Ijin Prinsip)
SURAT KEPUTUSAN IZIN
TRAYEK
Izin Usaha
KAJIAN
PERSYARATAN LENGKAP
tidak
ya
tidak
ya
PermohonanIzin Usaha
Rekomendasi
Halaman 6 - 20
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3. PEDOMAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI LLAJ BIDANG ANGKUTAN ORANG
3.1 Gambaran Umum
Untuk membangun suatu sistem informasi komunikasi yang baik, maka sistem tersebut
harus terdiri dari beberapa sub sistem yang mempunyai tugas tertentu dan bersama-
sama membentuk suatu sistem yang utuh. Sub sistem utama yang harus ada dalam
sistem informasi komunikasi adalah sub sistem input data, sub sistem komunikasi data
dan sub sistem basis data.
Sistem informasi dan Komunikasi LLAJ bidang Angkutan orang terdiri dari beberapa
sub sistem yaitu :
1. Sistem Input data
2. Sistem komunikasi data
3. Sistem basis data
4. Sistem monitoring data
Masing-masing sub sistem yang akan dibangun memerlukan sistem perangkat keras dan
sistem perangkat lunaknya.
Gambar : 6 Skema hubungan antar sub sistem dalam SIK LLAJ angkutan orang
Halaman 6 - 21
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Dalam skema sistem informasi dan komunikasi diatas dapat dilihat bahwa sistem
terdiri dari beberapa sub sistem dimana dari masing-masing sub sistem tersebut
terhubung sehingga menjadi suatu sistem informasi dan komunikasi yang besar
dan utuh.
Sistem informasi dan komunikasi LLAJ angkutan orang ini merupakan sistem
informasi komunikasi yang besar, yang mencakup daerah yang sangat luas
dimana instalasi atau pemasangan sistemnya mencakup lokasi secara nasional.
Sesuai dengan fungsi dan kegunaannya maka sub sistem – sub sistem dalam
sistem informasi dan komunikasi LLAJ angkutan orang ini diletakan atau di
jalankan pada lokasi yang berbeda. Adapun lokasi penempatan dari sub sistem
sub sistem tersebut adalah sebagai berikut:
Sub Sistem Lokasi Tempat
1. Sistem Input data
2. Sistem komunikasi data
3. Sistem Basis Data
4. Sistem Monitoring Data
Daerah, Pusat
Daerah,Pusat
Daerah, Pusat
Daerah, Pusat
Kab, Prov dan Pusat
Kab, Prov dan Pusat
Dishub Provinsi,
Ditjendat
Dishub Provinsi,
Ditjendat
Tabel 2. Lokasi Penempatan Sub Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ Angkutan Orang
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa penempatan dari beberapa sub sistem ini
terdapat didaerah yaitu di dinas perijinan daerah (Dishub Kabupaten/Kota),
dinas perizinan provinsi (Dishub Provinsi) dan perizinan pusat oleh karena itu
peran serta daerah dalam membangun sistem informasi dan komunikasi LLAJ
angkutan orang ini menjadi sangat penting terutama dalam hal penyediaan
anggaran untuk pembangunan sistem informasi dan komunikasi LLAJ angkutan
orang ini.
Halaman 6 - 22
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3.2 Perancangan Sistem Informasi dan Kumunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang
Tingkat Input Data (Desktop)
A. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan diagram paling atas dari sistem informasi yang
menggambarkan aliran-aliran data kedalam dan keluar entitas-entitas eksternal.
Proses-proses dan aliran data yang terjadi dalam Sistem Informasi dan
Kumunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang (SIK LLAJ) digambarkan secara logik
dalam bentuk diagram alir data atau DAD. Konteks diagram adalah suatu diagram
yang menggambarkan hubungan kegiatan yang saling terkait dalam proses
pengolahan data, antara pengolah data, pemberi data, dan pengguna data.
Kegiatan satu dengan lainnya saling berhubungan secara langsung.
Diagram konteks Sistem Informasi dan Kumunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang
dapat dilihat sebagai berikut :
Halaman 6 - 23
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ bidang Angkutan
Orang
Bagian Pendaftaran
Kepala Dinas Perhubungan
Petugas Penanggung Jawab
Perizinan
Petugas Pengelolaan Data
• Data ID (Dishub, Prop, Kab,Kota)• Data Perusahaan Angkutan• Data Kendaraan• Data Trayek• Data jenis angkutan• Data jenis pelayanan• Data biaya perizinan
• Izin Trayek baru • Kartu pengawas kendaraan• Perpanjangan masa berlaku izin• penggantian Izin Trayek (hilang dan
rusak)• penggantian kendaraan (peremajaan)
Data Perizinan
• Laporan Jumlah Retribusi Perizinan• Laporan Izin Trayek Baru• Laporan Kartu Pengawas (Baru)• Laporan perpanjangan izin trayek• Laporan perpanjangan Kartu Pengaas• Laporan perubahan izin trayek
(Penambangah, Pengurangan, Hilang, Rusak, Peremajaan)
• Laporan Penolakan Perizinan
Proses yang terjadian pada Sistem Informasi dan Kumunikasi LLAJ Bidang
Angkutan Orang (diagram konteks diatas) adalah :
a) Pendataan adalah pencatatan data master yang terdiri dari :
1) Data Perusahaan Angkutan
2) Data izin perusahaan
3) Data Kendaraan
4) Data Trayek
5) Data Quota
6) Data jenis angkutan
7) Data jenis pelayanan
Halaman 6 - 24
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
b) Transkasi adalah pencatatan data dari pengelola data dan penanggung jawab
perizinan
c) Pelaporan meliputi laporan yang meliputi :
1) Laporan jumlah retribusi perizinan
2) Laporan izin trayek baru
3) Laporan Kartu Pengawas
4) Laporan perpanjangan izin trayek
5) Laporan perpanjangan kartu pengawas
6) Laporan penambahan izin trayek
7) Laporan pengurangan izin trayek
8) Laporan penggantian kartu hilang
9) Laporan penggantian kartu rusak
10) Laporan peremajaan kendaraan
11) Laporan penolakan perizinan
d) Pengiriman data
B. DFD ( Diagram Flow Data ) Level 0
Data Flow Data (DFD) adalah detail dari Diagram Konteks yang menggambarkan
aliran proses data pada Sistem Informasi dan Kumunikasi LLAJ Bidang Angkutan
Orang.
DFD level 0 pada Sistem Informasi dan Kumunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang
menggambarkan antar muka, antar organisasi atau unit. Untuk lebih jelasnya
DFD Level 0 SIK LLAJ Bidang Angkutan Orang dapat dilihat pada gambar berikut :
Halaman 6 - 25
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Bagian Pendaftaran
Kepala Dinas Perhubungan
Petugas Pengelolaan Data
1
Pendataan
Data Permohon
Tbl Trayek
Tbl Izin_PO
Tbl PO
Tbl Jenis_Angkutan
Tbl Quota
Tbl Jenis_Pelayanan
Tbl Pendaftaran
Penanggung Jawab Perijinan
4
Pencetakan Perizinan
Tbl Transaksi_Baru
Tbl Transaksi_Perpanjangan
Data permohonan izin baru
Data permohonan perpanjangan izin
Data verifikasi
5
Pelaporan
Data penolakan
PEMOHON
Data di tolak
Tbl Data_Kendaraan
3
Pembayaran
Surat Penolakan
Tbl Verifikasi
2
Verifikasi
6
Pengiriman Data
DataRealisasi Perizinan
Ditolak
Tbl Bayar
Tbl Retribusi
Tbl Biaya
Data permohonan
izin baru
Data permohonan
Perpanjangan izin
Data Penolakan
Surat permohonan izi baruSurat permohonan perpanjangan izin
Kwitansi
Data izin baru
Data perpanjangan izin
Data jumlah retribusi
Laporan Rutin
Tbl Transaksi_Perubahan Data permohonan Perubahan izin
Data permohonan
perubahan izin
Surat Perubahan Izin
Data Kwitansi
• Data ID (Kementrian, Prop, Kab/Kota)
• Data Perusahaan Angkutan• Data izin perusahaan• Data Kendaraan• Data Trayek• Data Quota• Data jenis angkutan• Data jenis pelayanan
Tbl Kode_Lokasi
Halaman 6 - 26
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
DFD Level 0 SIK LLAJ Bidang Angkutan Orang pada gambar di atas, terdapat 6
proses yaitu :
1) Proses Pendataan
Proses pendataan dilaksanakna oleh petugas pendataan dengan input master
data dan input data pemohon.
2) Proses Verifikasi
Proses verifikasi adalah proses verifikasi dokumen yang di laksanakan oleh
petugas penangung jawab perizinan berdasarkan data dari petugas pendataan.
Proses verifikasi dapat menghasilkan persetujuan perizinan dan penolakan
perizinan.
3) Proses Pembayaran
Proses perhitungan pembayaran dilaksanakan oleh petugas retribusi
berdasarkan tabel retribusi (data retribusi) yang telah ditetapkan.
4) Proses Percetakan
Proses percetakan Surat keputusan perizinan dan kwitansi pembayaran.
5) Proses Pelaporan
Proses pembuatan laporan perizinan, penolakan dan laporan retribusi.
6) Proses Pengiriman data
Proses pengiriman data dari collecting data ke pusat data.
C. DFD ( Diagram Flow Data ) Level 1
1) DFD (Diagram Flow Data) Level 1 Proses Pendataan
Data Flow Data (DFD) level 1 proses pendataan adalah detail dari DFD level 0
pada proses pendataan. DFD level 1 proses pendataan pada Sistem Informasi dan
Kumunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang terdapat 8 proses. Untuk lebih jelasnya
DFD Level 1 proses pendataan SIK LLAJ Bidang Angkutan Orang dapat dilihat pada
gambar berikut :
Halaman 6 - 27
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Petugas Pengelolaan Data
Data Perusahaan Angkutan
Tbl Izin PO
Tbl Trayek
Tbl Quota
Tbl Jenis_Angkutan
Tbl Jenis Pelayanan
Tbl PendaftaranBagian
Pendaftaran Data Permohon
1.1
InputData Pemohon
1.2
Input Data Perusahaan Angkutan Tbl PO
1.3
Input Data Izin UsahaData izin perusahaan
1.6
Input Data Trayek
1.7
Input Data Quota
1.8
Input Data Jenis Angkutan
1.9
Input Data Jenis Pelayanan
Data Trayek
Data Quota
Data Jenis Angkutan
Data Jenis Pelayanan
Tbl_Data_Kendaraan
1.5
Input Data kendaraan
Data kendaraan
Proses yang terjadi pada DFD Level 1 proses pendataan adalah sebagai
berikut :
1) Rincian proses input data pemohon
Nomor 1.1
Nama Input data pemohon
Halaman 6 - 28
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Input Mengisi data administrasi dan teknis pemohon
Output Data pemohon
Keterangan proses Mengisi data permohon perizinan, dapat berupa
permohonan izinan baru baru, pembaharuan masa
berlaku trazek dan perubahan izin trayek. Data
disimpan di tabel pendaftaran
2) Rincian proses input data Perusahaan Angkutan
Nomor 1.2
Nama input data Perusahaan Angkutan
Input Mengisi Master data Perusahaan Angkutan
Output Master Data Perusahaan Angkutan
Keterangan proses Mengisi master data perusahaan angkutan yang berasal
dari pemohon dan disimpan di tabel PO
3) Rincian proses input data Izin Usaha
Nomor 1.3
Nama input data Izin Usaha
Input Mengisi Master data Izin Usaha
Output Master Data Izin Usaha
Keterangan proses Mengisi master data perusahaan angkutan yang berasal
dari pemohon dan disimpan di tabel izin PO
4) Rincian proses input data kendaraan
Nomor 1.4
Nama input data kendaraan
Input Mengisi Master data kendaraan
Output Master Data kendaraan
Keterangan proses Mengisi master data kendaraan yang berasal dari
Halaman 6 - 29
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
pemohon dan disimpan di tabel trayek
5) Rincian proses input data trayek
Nomor 1.6
Nama input data Quota
Input Mengisi Master Quota
Output Master Data Quota
Keterangan proses Mengisi master data Quota yang berasal dari Dinas
Perhubungan setempat dan disimpan di tabel Quota
6) Rincian proses input data Jenis Angkutan
Nomor 1.7
Nama input data jenis angkutan
Input Mengisi Master data jenis angkutan
Output Master Data jenis angkutan
Keterangan proses Mengisi master data jenis angkutan yang berasal dari
Dinas Perhubungan Setempat dan disimpan di tabel
data jenis angkutan
7) Rincian proses input data jenis pelayanan
Nomor 1.8
Nama input data jenis pelayanan
Input Mengisi Master data jenis pelayanan
Output Master Data jenis pelayanan
Keterangan proses Mengisi master data jenis pelayanan yang berasal dari
Dinas Perhubungan Setempat dan disimpan di tabel
jenis pelayanan
Halaman 6 - 30
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
2) DFD (Diagram Flow Data) Level 1 Proses Verifikasi/Proses Transaksi
Data Flow Data (DFD) level 1 proses verfikasi adalah detail dari DFD level 0 pada
proses verifikasi atau pada tahap proses transaksi. Proses verifikasi dilaksanakan
oleh petugas penangung jawab perizinan. DFD level 1 proses verifikasi pada
Sistem Informasi dan Kumunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang terdapat 10
proses. Untuk lebih jelasnya DFD Level 1 proses verifikasi SIK LLAJ Bidang
Angkutan Orang dapat dilihat pada gambar berikut :
Tbl Transaksi_Baru
tbl Transaksi_ Perpanjangan
tbl Transaksi Perubahan
Tbl Izin_PO
Tbl PO
Tbl_Kendaraan
Tbl Trayek
tbl Jenis_Pelayanan
Tbl Quota
Tbl Jenis_Angkutan
Data Permohonanizin Trayek
Data Perpanjangan
Trayek
Data PenambahanTrayek
Data PerpanjanganKartu Pengawas
Penanggung Jawab
Perizinan
2.3; 2.4; 2.5
Verifikasi PerpanjanganIzin Trayek &
Kartu Pengawas
tbl ditolak
Data Kartu Pengawas
Tbl Verifikasi
Data Verifikasi
Tbl Kendaraan
2.1; 2.2; 2.3
VerifikasiIzin Trayek
Baru
Data ditolak
Data PenguranganTrayek
Data Hilang/RusakTrayekData Peremajaan
2.6; 2.7; 2.8; 2.9, 2.10
Verifikasi Perubahan Izin Trayek
(Penambahan, Pengurangan, Hilang/RusakPeremajaan)
tbl pendaftaran
Data kendaraan
Data kendaraan
Halaman 6 - 31
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Proses yang terjadi pada DFD Level 1 proses verifikasi adalah sebagai berikut :
a. Rincian proses verifikasi izin trayek baru
Nomor 2.1
Nama Verifikasi Izin Trayek Baru
Input Mengisi/verifikasi data permohonan izin trayek baru
Output Data Izin Trayek Baru
Keterangan proses Verifikasi permohon izin trayek baru, dilaksanakan oleh
petugas perizinan. Data berasal dari tbl Quota, tbl
jenis pelayanan, tbl izin_PO, tbl PO, tbl_kendaraan, tbl
trayek, tbl jenis angkutan, tbl kendaraan, tbl
pendaftaran. Hasil verifikasi/transaksi disimpan pada
tbl transaksi_Baru dan tbl_Verifikasi.
b. Rincian proses verifikasi kartu pengawas baru
Nomor 2.2
Nama Verifikasi Kartu Pengawas
Input Mengisi/verifikasi data permohonan Kartu Pengawas
Output Data Kartu Pengawas
Keterangan proses Verifikasi permohon Kartu Pengawas baru yang
dilaksanakan oleh petugas perizinan. Data berasal dari
tbl Quota, tbl jenis pelayanan, tbl izin_PO, tbl PO,
tbl_kendaraan, tbl trayek, tbl jenis angkutan, tbl
kendaraan, tbl pendaftaran. Hasil verifikasi/transaksi
disimpan pada tbl transaksi_Baru dan tbl_Verifikasi.
c. Rincian proses verifikasi penolakan permohonan
Nomor 2.3
Nama Verifikasi Data ditolak
Input Mengisi/verifikasi data permohonan
Halaman 6 - 32
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Output Data Penolakan
Keterangan proses Verifikasi permohon Kartu Pengawas Baru dilaksanakan
oleh petugas perizinan. Data berasal dari tbl
pendaftaran. Hasil verifikasi/transaksi disimpan pada
tbl ditolak.
d. Rincian proses verifikasi Perpanjangan Kartu Pengawas
Nomor 2.4
Nama Verifikasi Perpanjangan Kartu Pengawas
Input Mengisi/verifikasi data permohonan Perpanjangan
Kartu Pengawas
Output Data Perpanjangan Kartu Pengawas
Keterangan proses Verifikasi permohon perpanjangan Kartu Pengawas
dilaksanakan oleh petugas perizinan. Data berasal dari
tbl jenis pelayanan, tbl izin_PO, tbl PO, tbl_kendaraan,
tbl trayek, tbl jenis angkutan, tbl kendaraan, tbl
pendaftaran. Hasil verifikasi/transaksi disimpan pada
tbl transaksi_perpanjangan dan tbl_Verifikasi.
e. Rincian proses verifikasi Perubahan Izin Trayek (Penambahan Trayek)
Nomor 2.5
Nama Verifikasi Penambahan Izin Trayek
Input Mengisi/verifikasi data Penambahan izin trayek
Output Data Penambahan Trayek
Keterangan proses Verifikasi penambahan trayek dilaksanakan oleh
petugas perizinan. Data berasal dari tbl jenis
pelayanan, tbl izin_PO, tbl PO, tbl_kendaraan, tbl
trayek, tbl jenis angkutan, tbl kendaraan, tbl
pendaftaran. Hasil verifikasi/transaksi disimpan pada
tbl transaksi_perpanjangan dan tbl_Verifikasi.
Halaman 6 - 33
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
f. Rincian proses verifikasi Perubahan Izin Trayek (Pengurangan Trayek)
Nomor 2.6
Nama Verifikasi Pengurangan Izin Trayek
Input Mengisi/verifikasi data Pengurangan izin trayek
Output Data Pengurangan Trayek
Keterangan proses Verifikasi pengurangan trayek dilaksanakan oleh
petugas perizinan. Data berasal dari tbl jenis
pelayanan, tbl izin_PO, tbl PO, tbl_kendaraan, tbl
trayek, tbl jenis angkutan, tbl kendaraan, tbl
pendaftaran. Hasil verifikasi/transaksi disimpan pada
tbl transaksi_perubahan dan tbl_Verifikasi.
g. Rincian proses verifikasi Penggantian Izin Trayek Hilang
Nomor 2.7
Nama Verifikasi Penggantian Izin Trayek Hilang
Input Mengisi/verifikasi data Penggantian izin trayek
Output Data Pengganti Karu Hilang
Keterangan proses Verifikasi kartu trayek hilang dilaksanakan oleh petugas
perizinan. Data berasal dari tbl jenis pelayanan, tbl
izin_PO, tbl PO, tbl_kendaraan, tbl trayek, tbl jenis
angkutan, tbl kendaraan, tbl pendaftaran. Hasil
verifikasi/transaksi disimpan pada tbl
transaksi_perubahan dan tbl_Verifikasi.
h. Rincian proses verifikasi Penggantian Izin Trayek Rusak
Nomor 2.7
Nama Verifikasi Penggantian Izin Trayek Rusak
Input Mengisi/verifikasi data Penggantian izin trayek
Output Data Pengganti Kartu Rusak
Halaman 6 - 34
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Keterangan proses Verifikasi penggantian kartu rusak dilaksanakan oleh
petugas perizinan. Data berasal dari tbl jenis
pelayanan, tbl izin_PO, tbl PO, tbl_kendaraan, tbl
trayek, tbl jenis angkutan, tbl kendaraan, tbl
pendaftaran. Hasil verifikasi/transaksi disimpan pada
tbl transaksi_perubahan dan tbl_Verifikasi.
i. Rincian proses verifikasi Perubahan Izin Trayek (Peremajaan Kendaraan)
Nomor 2.8
Nama Verifikasi Peremajaan Kendaraan
Input Mengisi/verifikasi data Kendaraan
Output Data Peremajaan Kendaraan
Keterangan proses Verifikasi penambahan trayek dilaksanakan oleh
petugas perizinan. Data berasal dari tbl jenis
pelayanan, tbl izin_PO, tbl PO, tbl_kendaraan, tbl
trayek, tbl jenis angkutan, tbl kendaraan, tbl
pendaftaran. Hasil verifikasi/transaksi disimpan pada
tbl transaksi_perubahan dan tbl_Verifikasi.
3) DFD (Diagram Flow Data) Level 1 Proses Pembayaran
Data Flow Data (DFD) level 1 proses pembayaran adalah detail dari DFD level 0 pada
Pembayaran. Proses pembayaran dilaksanakan oleh petugas penangung jawab
pengumpulan retribusi (Kasir). DFD level 1 proses pembayaran pada Sistem Informasi
dan Kumunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang terdapat 8 proses. Untuk lebih jelasnya
DFD Level 1 proses pembayaran SIK LLAJ Bidang Angkutan Orang dapat dilihat pada
gambar berikut :
Halaman 6 - 35
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
tbl transaksi_Baru
Tbl Transaksi_ Perpanjangan
Tbl Transaksi Perubahan
3.1 s/d 3.8
Pembayaran
Data izin trayek baru
Data KartuPengawas
Data PenambahanTrayek
Data Pengganti Kartu Hilang /
Rusak
tbl Retribusi
Data Perpanjangan Trayek
Data Kartu Pengawas
Data Peremajaan Kendaraan
Data PenguranganTrayek
tbl biaya
tbl Verifikasi
Data verifikasi
tbl bayarData bayar
Data BesarRetribusi
Data biaya
a. Rincian proses pembayaran biaya pengurusan izin trayek baru
Nomor 3.1
Nama Pembayaran Izin Trayek Baru
Input Mengisi Pembayaran data permohonan izin trayek baru
Output Data bayar
Keterangan proses Pelayanan pembayaran permohon izin trayek baru
dilaksanakan oleh Kasir. Data berasal dari tbl
Halaman 6 - 36
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
transaksi_baru, tbl verifikasi, tbl retribusi, tbl biaya.
Hasil Pembayaran disimpan di tbl bayar.
b. Rincian proses pembayaran biaya pengurusan kartu pengawas
Nomor 3.2
Nama Pembayaran Kartu Pengawas Baru
Input Mengisi Pembayaran data permohonan Kartu Pengawas
Output Data bayar
Keterangan proses Pelayanan pembayaran pengurusan kartu pengawas
dilaksanakan oleh Kasir. Data berasal dari tbl
transaksi_baru, tbl verifikasi, tbl retribusi, tbl biaya.
Hasil Pembayaran disimpan di tbl bayar.
c. Rincian proses pembayaran biaya pengurusan perpanjangan izin trayek
Nomor 3.3
Nama Pembayaran Perpanjangan Izin Trayek
Input Mengisi Pembayaran data permohonan perpanjangan
izin trayek
Output Data bayar
Keterangan proses Pelayanan pembayaran permohon perpanjangan izin
trayek yang dilaksanakan oleh Kasir. Data berasal dari
tbl transaksi_perpanjangan, tbl verifikasi, tbl retribusi,
tbl biaya. Hasil Pembayaran disimpan di tbl bayar.
d. Rincian proses pembayaran biaya pengurusan perpanjangan kartu pengawas
Nomor 3.4
Nama Pembayaran Perpanjangan Kartu Pengawas
Input Mengisi Pembayaran data permohonan Perpanjangan
Kartu Pengawas
Output Data bayar
Halaman 6 - 37
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Keterangan proses Pelayanan pembayaran perpanjangan kartu pengawas
dilaksanakan oleh Kasir. Data berasal dari tbl
transaksi_perpanjangan, tbl verifikasi, tbl retribusi, tbl
biaya. Hasil Pembayaran disimpan di tbl bayar.
e. Rincian proses pembayaran biaya pengurusan perubahan izin trayek
(penambangan trayek)
Nomor 3.5
Nama Pembayaran Penambahan Izin Trayek
Input Mengisi Pembayaran data Penambahan izin trayek
Output Data bayar
Keterangan proses Pelayanan pembayaran penambahan trayek
dilaksanakan oleh Kasir. Data berasal dari tbl
transaksi_perubahan, tbl verifikasi, tbl retribusi, tbl
biaya. Hasil Pembayaran disimpan di tbl bayar.
f. Rincian proses pembayaran biaya pengurusan perubahan izin trayek
(pengurangan trayek)
Nomor 3.6
Nama Pembayaran Pengurangan Izin Trayek
Input Mengisi Pembayaran data Pengurangan izin trayek
Output Data bayar
Keterangan proses Pelayanan pembayaran pengurangan izin trayek
dilaksanakan oleh Kasir . Data berasal dari tbl
transaksi_perubahan, tbl verifikasi, tbl retribusi, tbl
biaya. Hasil Pembayaran disimpan di tbl bayar.
g. Rincian proses pembayaran biaya pengurusan penggantian karu izin trayek
(hilang/rusak)
Nomor 3.7
Halaman 6 - 38
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Nama Pembayaran Penggantian Izin Trayek Hilang atau Rusak
Input Mengisi Pembayaran data Penggantian izin trayek
Output Data bayar
Keterangan proses Pelayanan pembayaran pengurusan izin (kartu
pengawas atau izin trayek) yang hilang atau rusak
dilaksanakan oleh Kasir. Data berasal dari tbl
transaksi_perubahan, tbl verifikasi, tbl retribusi, tbl
biaya. Hasil Pembayaran disimpan di tbl bayar.
h. Rincian proses pembayaran biaya pengurusan peremajaan kendaraan
Nomor 3.8
Nama Pembayaran Peremajaan Kendaraan
Input Mengisi Pembayaran data Kendaraan
Output Data bayar
Keterangan proses Pelayanan pembayaran pengurangan peremajaan
kendaraan dilaksanakan oleh Kasir. Data berasal dari
tbl transaksi_perubahan, tbl verifikasi, tbl retribusi, tbl
biaya. Hasil Pembayaran disimpan di tbl bayar.
Halaman 6 - 39
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4) DFD (Diagram Flow Data) Level 1 Proses Pencetakan
Data Flow Data (DFD) level 1 proses pencetakan adalah detail dari DFD level 0 pada
pencetakan. Proses pencetakan dilaksanakan oleh petugas penangung jawab
pengumpulan retribusi (Kasir). DFD level 1 proses pencetakan pada Sistem Informasi
dan Kumunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang terdapat 11 proses. Untuk lebih jelasnya
DFD Level 1 proses pencetakan SIK LLAJ Bidang Angkutan Orang dapat dilihat pada
gambar berikut :
tbl transaksi_Baru
Tbl Transaksi_ Perpanjangan
Tbl Transaksi Perubahan
4.1 s/d 4.11
Pencetakan
Data izin trayek baru
Data KartuPengawas
Data PenambahanTrayek
Data Pengganti Kartu Hilang /
Rusak
Data Perpanjangan Trayek
Data Kartu Pengawas
Data Peremajaan Kendaraan
Data PenguranganTrayek
tbl ditolakData ditolak
tbl bayarData bayar
PE
MO
HO
N
Kwitansi Pembayaran
Surat Keputusan Izin Trayek Baru
Surat Keputusan Kartu Pengawas
Surat Keputusan Perpanjangan Izin Trayek
Surat Keputusan Perpanjangan Kartu Pengawas
Surat Keputusan Penambahan Izin Trayek
Surat Keputusan Pengurangan Izin Trayek
Surat Keputusan Penggantian Kartu Hilang
Surat Keputusan Penggantian Kartu Rusak
Surat Keputusan Peremajaan
Surat Keputusan Penolakan
Halaman 6 - 40
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
a. Rincian proses pencetakan pengurusan izin trayek baru
Nomor 4.1
Nama Pencetakan Izin Trayek Baru
Input -
Output Surat Keputusan Izin Trayek Baru
Keterangan proses Pelayanan Pencetakan Surat Keputusan izin trayek
baru dilaksanakan oleh Kasir. Data berasal dari tbl
transaksi_baru
b. Rincian proses pencetakan pengurusan perpanjangan izin trayek
Nomor 4.2
Nama Pencetakan Perpanjangan Izin Trayek
Input -
Output Surat Keputusan Perpanjangan Izin Trayek
Keterangan proses Pelayanan Pencetakan Surat perpanjangan izin trayek
dilaksanakan oleh Kasir . Data berasal dari tbl
perpanjangan.
c. Rincian proses pencetakan pengurusan kartu pengawas
Nomor 4.3
Nama Pencetakan Kartu Pengawas Baru
Input -
Output Surat Keputusan Kartu Pengawas
Keterangan proses Pelayanan Pencetakan Surat Keputusan kartu pengawas
dilaksanakan oleh Kasir . Data berasal tbl
transaksi_baru
d. Rincian proses pencetakan pengurusan perpanjangan kartu pengawas
Nomor 4.4
Nama Pencetakan Perpanjangan Kartu Pengawas
Halaman 6 - 41
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Input -
Output Surat Keputusan Perpanjangan Kartu Pengawas
Keterangan proses Pelayanan Pencetakan Surat Keputusan perpanjangan
kartu pengawas dilaksanakan oleh Kasir . Data berasal
tbl transaksi_perpanjangan.
e. Rincian proses pencetakan pengurusan perubahan izin trayek (penambangan
trayek)
Nomor 4.5
Nama Pencetakan Penambahan Izin Trayek
Input -
Output Surat Keputusan Penambahan Izin Trayek
Keterangan proses Pelayanan pencetakan surat keputusan penambahan
trayek dilaksanakan oleh Kasir . Data berasal dari
tabel transaksi pengurusan penambahan trayek.
f. Rincian proses percetakan biaya pengurusan perubahan izin trayek
(pengurangan trayek)
Nomor 4.6
Nama Pencetakan Pengurangan Izin Trayek
Input -
Output Surat Keputusan Pengurangan Izin Trayek
Keterangan proses Pelayanan pencetakan surat keputusan pengurangan
trayek dilaksanakan oleh Kasir . Data berasal dari tbl
transaksi perubahan.
g. Rincian proses pencetakan pengurusan penggantian karu izin trayek hilang
Nomor 4.7
Nama Pencetakan Penggantian Izin Trayek Hilang
Input -
Halaman 6 - 42
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Output Surat Keputusan Penggantian Izin Trayek Hilang
Keterangan proses Pelayanan Percetakan Surat Keputusan Penggantin izin
trayek yang hilang dilaksanakan oleh Kasir. Data
berasal dari tbl transaksi perubahan.
h. Rincian proses pencetakan pengurusan penggantian karu izin trayek rusak
Nomor 4.8
Nama Pencetakan Penggantian Izin Trayek Rusak
Input -
Output Surat Keputusan Penggantian Izin Trayek Rusak
Keterangan proses Pelayanan Percetakan Surat Keputusan Penggantin izin
trayek yang rusak dilaksanakan oleh Kasir . Data
berasal dari tbl transaksi perubahan.
i. Rincian proses Pencetakan pengurusan peremajaan kendaraan
Nomor 4.9
Nama Pencetakan Peremajaan Kendaraan
Input -
Output Surat Keputusan Peremajaan Kendaraan
Keterangan proses Pelayanan Pencetakan surat keputusan peremajaan
kendaraan dilaksanakan oleh Kasir. Data berasal dari
tbl transaksi perubahan.
j. Rincian proses Percetakan surat penolakan
Nomor 4.10
Nama Pencetakan penolakan
Input -
Output Surat Keputusan Penolakan Izin
Keterangan proses Pelayanan Pencetakan surat keputusan penolakan izin
dilaksanakan oleh Kasir . Data berasal dari tbl ditolak.
Halaman 6 - 43
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
k. Rincian proses Percetakan Kwitansi
Nomor 4.11
Nama Pencetakan kwitansi
Input -
Output Bukti pembayaran atau Kwitansi
Keterangan proses Pelayanan Pencetakan bukti pembayara dilaksanakan
oleh Kasir . Data berasal dari tbl bayar.
5) DFD (Diagram Flow Data) Level 1 Proses Pelaporan
Data Flow Data (DFD) level 1 proses pelaporan adalah detail dari DFD level 0 pada
pelaporan. Proses pelaporan dilaksanakan oleh petugas penangung jawab perizinan.
DFD level 1 proses pelaporan pada Sistem Informasi dan Kumunikasi LLAJ Bidang
Angkutan Orang terdapat 4 proses. Untuk lebih jelasnya DFD Level 1 proses pelaporan
SIK LLAJ Bidang Angkutan Orang dapat dilihat pada gambar berikut :
Halaman 6 - 44
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
tbl transaksi_Baru
Tbl Transaksi_ Perpanjangan
Tbl Transaksi Perubahan
5.1 s/d 5.4
Pelaporan
Data izin trayek baru
Data KartuPengawas
Data PenambahanTrayek
Data Pengganti Kartu Hilang /
Rusak
Data Perpanjangan Trayek
Data Kartu Pengawas
Data Peremajaan Kendaraan
Data PenguranganTrayek
tbl ditolakData ditolak
tbl bayarData bayar
Kep
ala
Din
as P
erhu
bung
anLaporan Jenis Angkutan
Laporan Trayek
Laporan Data Per PO
Laporan Detail per Angkutan
a. Rincian proses pelaporan jenis angkutan
Nomor 5.1
Nama Laporan Jenis Angkutan
Input -
Output Laporan Jenis Angkutan
Keterangan proses Laporan Jenis Angkutan dilaksanakan oleh petugas
penanggung jawab perizinan. Data berasal dari tbl
transaksi_baru, tbl transaksi_perpanjangan dan tbl
transaksi perubahan.
b. Rincian proses pelaporan trayek
Nomor 5.2
Nama Laporan trayek
Input -
Halaman 6 - 45
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Output Laporan trayek
Keterangan proses Laporan trayek dilaksanakan oleh petugas penanggung
jawab perizinan. Data berasal dari tbl transaksi_baru,
tbl transaksi_perpanjangan dan tbl transaksi
perubahan.
c. Rincian proses pelaporan pengurusan data per PO
Nomor 5.3
Nama Pelaporan Data per PO
Input -
Output Laporan Data per PO
Keterangan proses Laporan Data per PO dilaksanakan oleh petugas
penanggung jawab perizinan. Data berasal dari tbl PO
dan Quota PO.
d. Rincian proses pelaporan Detail per Angkutan
Nomor 5.4
Nama Pelaporan Detail per Angkutan
Input -
Output Laporan Detail per Angkutan
Keterangan proses Laporan Detail per Angkutan dilaksanakan oleh petugas
penanggung jawab perizinan. Data berasal dari tbl
transaksi_baru, tbl transaksi_perpanjangan dan tbl
transaksi perubahan.
6) DFD (Diagram Flow Data) Level 1 Proses Pengiriman Data
Data Flow Data (DFD) level 1 proses pengiriman data adalah detail dari DFD level 0
pada pengiriman data. Proses pengiriman dilaksanakan oleh petugas penanggung
jawab perizinan atas persetujuan kepala dinas Propinsi (ditingkat Propinsi), kepala
Dinas Perhubungan kabupaten/kota (tingkat kabupaten/kota) atau kementrian
Halaman 6 - 46
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
(pengurusan perizinan ditingkat kementrian). DFD level 1 proses pengiriman data pada
Sistem Informasi dan Kumunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang terdapat 1 proses.
Untuk lebih jelasnya DFD Level 1 proses pengiriman data SIK LLAJ Bidang Angkutan
Orang dapat dilihat pada gambar berikut :
Tbl PO
Tbel Izin PO
Tbl Quota
Data PO
Data Trayek
Data Izin PO
Data Kendaraan
Data Quota
Tbl Jenis_Angkutan Data jenis angkutan
Tbl Trayek
Sistem Basis Data
Rekap Data perizinan
Tbl Kendaraan
Tbl ID_Lokasi Data ID Lokasi
6
Pengiriman Data :- Kementrian- Propinsi- Kabupaten/Kota
Rincian proses pelaporan pengurusan izin trayek baru
Nomor 6
Nama Pengiriman Data / Sinkronisasi
Input -
Output Rekap Data Perizinan
Keterangan proses Pengiriman data/sinkronisasi ini adala proses
pengiriman rekap data perizinan ke sistem basis data
yang berada di serveri kementrian perhubungan.
Dilaksanakan oleh petugas penanggung jawab perizinan
tingkat propinsi atau di tingkat kabupaten/kota atau
ditingkat kementrian perhubungan. Data berasal dari
sebagian field tabel software desktop. Tabel (field)
tersebut adalah tbl jenis_angkutan, tbl PI, tabel izin
PO, tbl kendaraan, tbl quota, tbl trayek dan tbl
Halaman 6 - 47
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
id_lokasi. Field dari tabel tersebut akan disimpan di
sistem basis data (web bases) pada tabel :
• Sub sistem basis data kementrian : pada tabel :
tabel kabupaten/kota, tabel provinsi, tabel jenis
angkutan, tabel PO dan tabel trayek.
• Sub sistem basis data provinsi : pada tabel : tabel
kabupaten/kota, tabel provinsi, tabel jenis
angkutan, tabel PO dan tabel trayek.
• Sub sistem basis data kabupaten/kota : pada tabel :
tabel kabupaten/kota, tabel provinsi, tabel jenis
angkutan, tabel PO dan tabel trayek.
3.3 Perancangan Sistem Informasi dan Kumunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang
Tingkat Basis Data (Web Bases)
Sistem ini dirancang dengan tujuan untuk menampung rekapituasi perizinan dari
tingkat pengumpul data (Desktop) yang berada di tingkat kementrian, tingkat propinsi
dan tingkat kabupaten kota. Disamping harus mampu menampung data rekap, sistem
ini juga mampu menampilkan laporan-laporan data-data perizinan masing-masing
pengumpul data (tingkat kementrian, tingkat propinsi dan tingkat kabupaten kota).
Data Flow Data (DFD) adalah detail dari Diagram Konteks yang menggambarkan aliran
proses data pada Sistem Informasi dan Kumunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang.
DFD level 1 pada Sistem Informasi dan Kumunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang
menggambarkan antar muka, antar organisasi atau unit. Untuk lebih jelasnya DFD
Level 1 SIK LLAJ Bidang Angkutan Orang pada desain web bases dapat dilihat pada
gambar berikut :
Halaman 6 - 48
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Rekap Data Perizinan Tingkat Kobupaten/
Kotamadya
1
Sinkronisasi Data
Tabel Jenis Angkutan
Tabel PO
Tabel Trayek
Data Trayek
Data PO
Data JenisAngkutan
ID Propinsi
ID Kab/Kota
ID Kab/Kota
Tabel Propinsi
Tabel Kabupaten/Kota
Rekap Data Perizinan Tingkat Propinsi
Rekap Data Perizinan Tingkat Kementrian
2
Hapus Data Perizinan
3
Perbaharui Data Perizinan
4
Manipulasi Data Perizinan
5
Laporan Data Perizinan
Data PerizinanKementrian
Data PerizinanPropinsi
Hapus Data Perizinan
Perbaharui Data Perizinan
ID lokasi sub sistem
Hapus Data Perizinan
Data PerizinanKab./Kota
ID Propinsi
Data JenisAngkutan
Data PO
Data Trayek
Perbaharui Data Perizinan
ID lokasi sub sistem
ID lokasi sub sistem
ID lokasi sub sistem
DFD Level 1 SIK LLAJ Bidang Angkutan Orang pada web bases pada gambar di atas,
terdapat 5 proses yaitu :
1) Proses Sinkronisasi Data
Nomor 1
Nama Sinkronisasi Data
Input 1. ID lokasi sub sistem
2. Rekap Data Perizinan dari masing-masing sub sistem
Output 1. ID lokasi sub sistem 2. Hapus Data perizinan masing-masing sub sistem 3. Perbaharui Data perizinan masing-masing sub sistem
Halaman 6 - 49
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Keterangan proses Setelah sistem web bases menerima data dari
kementrian atau propinsi atau kabupaten/kota, sistem
akan mengsinkronisasi data perizinan berdasarkan key
ID lokasi.
Data berasal dari sebagian field tabel software
desktop. Tabel (field) tersebut adalah tbl
jenis_angkutan, tbl PI, tabel izin PO, tbl kendaraan, tbl
quota, tbl trayek dan tbl id_lokasi. Field dari tabel
tersebut akan disimpan di sistem basis data (web
bases) pada tabel :
• Sub sistem basis data kementrian : pada tabel :
tabel kabupaten/kota, tabel provinsi, tabel jenis
angkutan, tabel PO dan tabel trayek.
• Sub sistem basis data provinsi : pada tabel : tabel
kabupaten/kota, tabel provinsi, tabel jenis
angkutan, tabel PO dan tabel trayek.
• Sub sistem basis data kabupaten/kota : pada tabel :
tabel kabupaten/kota, tabel provinsi, tabel jenis
angkutan, tabel PO dan tabel trayek.
2) Proses Hapus Data Perizinan
Nomor 2
Nama Hapus Data Perizinan
Input -
Output 1. ID lokasi sub sistem 2. Data perizinan masing-masing sub sistem yang
kosong Keterangan proses Setelah sistem web bases berhasil mengidentifikasi ID
lokasi masing-masing sub sistem, sistem akan
mengambil data perizinan yang disimpan di :
Halaman 6 - 50
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
• basis data kementrian : pada tabel : tabel
kabupaten/kota, tabel provinsi, tabel jenis
angkutan, tabel PO dan tabel trayek.
• basis data provinsi : pada tabel : tabel
kabupaten/kota, tabel provinsi, tabel jenis
angkutan, tabel PO dan tabel trayek.
• basis data kabupaten/kota : pada tabel : tabel
kabupaten/kota, tabel provinsi, tabel jenis
angkutan, tabel PO dan tabel trayek.
Selanjutkan sistem akan menyimpan field-field
tersebut di tabel temporary (manipulasi data) untuk
dihapus. Field-field yang telah kosong selanjutkan akan
disimpan kembali ke tabel masing-masing basis data.
3) Proses Perbaharui Data Perizinan
Nomor 3
Nama Perbaharui Data Perizinan
Input -
Output 1. ID lokasi sub sistem 2. Data perizinan masing-masing sub sistem
Keterangan proses Setelah sistem web bases berhasil mengidentifikasi ID
lokasi masing-masing sub sistem, sistem akan
menyimpan data perizinan masing-masing sub sistem
pada :
• basis data kementrian : pada tabel : tabel
kabupaten/kota, tabel provinsi, tabel jenis
angkutan, tabel PO dan tabel trayek.
• basis data provinsi : pada tabel : tabel
kabupaten/kota, tabel provinsi, tabel jenis
angkutan, tabel PO dan tabel trayek.
Halaman 6 - 51
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
• basis data kabupaten/kota : pada tabel : tabel
kabupaten/kota, tabel provinsi, tabel jenis
angkutan, tabel PO dan tabel trayek.
4) Proses manipulasi data perizinan
Nomor 4
Nama Manipulasi data perizinan
Input -
Output 1. ID lokasi sub sistem 2. Manipulasi data perizinan masing-masing sub sistem
Keterangan proses Proses manipulasi data adalah proses sistem
menghapus dan menyimpan data hasil dari proses
sistem web bases memalui perantara tabel sementara.
Data yang akan dihapus berasal dari data yang
tersimpan pada web bases. Sedangkan data yang akan
disimpan berasal dari pengiriman data masing-masing
sub sistem.
5) Proses Pelaporan
Nomor 5
Nama Hapus Data Perizinan
Input ID lokasi sub sistem
Output Laporan masing-masing sub sistem perizinan
Keterangan proses Laporan pada web bases ini berdasarkan input dari user
(pemakai). Key yang dipakai pada laporan ini adalah ID
lokasi (kementrian, propinsi, kabupaten/kota). Data
berasal dari tabel :
• basis data kementrian : pada tabel : tabel
kabupaten/kota, tabel provinsi, tabel jenis
angkutan, tabel PO dan tabel trayek.
Halaman 6 - 52
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
• basis data provinsi : pada tabel : tabel
kabupaten/kota, tabel provinsi, tabel jenis
angkutan, tabel PO dan tabel trayek.
• basis data kabupaten/kota : pada tabel : tabel
kabupaten/kota, tabel provinsi, tabel jenis
angkutan, tabel PO dan tabel trayek.
3.3.1 Struktur Data SIKLLAJ Bidang Angkutan Orang Sub sistem pengumpul data
(desktop)
3.3.1.1 Struktur Data
Berdasarkan DAD diatas SIKLLAJ Bidang Angkutan orang minimal tabel database yang
dibutuhkan adalah :
1. TBL JENIS_ANGKUTAN
FIELD TIPE PANJANG Id_ang Jns_Ang
Text Text
10 20
Quota Number
2. TBL JENIS_LAYANAN FIELD TIPE PANJANG
Jns_Ang Jns_Layanan
Text Text
20 20
3. TBL TRAYEK
Fields Tipe Data Panjang ID_Trayek Trayek Rute
Text Text Memo
20 50
4. TBL QUOTA
Fields Tipe Data Panjang Id_ang ID_Trayek Qouta
Text Text
Number
10 20 4
Halaman 6 - 53
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
5. TBL PO Fields Tipe Data Panjang
ID_PO Nama_PO Alamat Kota Provinsi Tlp Email Pimpinan NPWP
Text Text Text Text Text Text Text Text Text
20 50 100 35 20 20 30 30 25
6. TBL IZIN_PO
Fields Tipe Data Panjang ID_PO ID_Izin_Tr Id_ang Quota
Text Text Text
Number
20 20 10 4
7. TBL PENDAFTARAN Fields Tipe Data Panjang
Tg_Daftar ID_Daftar Tanda_Kendaraan Kepentingan
Date Text Text Text
8 10 10 20
8. TBL VERIFIKASI
Fields Tipe Data Panjang ID_Daftar ID_Verifikasi Status Persyaratan
Text Text Text Text
10 10 10 10
9. TBL RETRIBUSI
Fields Tipe Data Panjang ID_Verifikasi ID_Retribusi
Text Text
10 10
10. TBL BIAYA
Fields Tipe Data Panjang ID_Retribusi Text 10
Halaman 6 - 54
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Nm_Retribusi Biaya
Text Number
20 4
11. TBL BAYAR
Fields Tipe Data Panjang Tgl_Bayar ID_Verifikasi Biaya Pembayaran
Date Text
Number Number
8 10 4 4
12. TBL TRANSAKSI_BARU
Fields Tipe Data Panjang Tgl_Cetak ID_Verifikasi Tanda_Kendaraan No_Mesin No_Rangka No_STNK Nama_STNK STUK Tg_Akhir_STUK Tahun_Pembuatan Daya_Angkut_Org Daya_Angkut_Brg Jns_Layanan ID_Izin_Tr Tg_Akhir_TR ID_Trayek ID_KP_TR Tg_Awal_KP Tg_Akhir_KP
Date Text
Number Text Text Text Text Text Date
Number Number Number
Text Text Date Text Text Date Date
8 10 10 20 20 20 30 10 8 4 4 4 30 20 8 20 20 8 8
13. TBL TRANSAKSI_PERPANJANG
Fields Tipe Data Panjang Tgl_Cetak ID_Verifikasi Tanda_Kendaraan ID_Izin_Tr Tg_Akhir_TR ID_KP_TR Tg_Awal_KP Tg_Akhir_KP
Date Text
Number Text Date Text Date Date
8 10 10 20 8 20 8 8
Halaman 6 - 55
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
14. TBL DATA_KENDARAAN Fields Tipe Data Panjang
Tanda_Kendaraan No_Mesin No_Rangka No_STNK Nama_STNK STUK Tg_Akhir_STUK Tahun _Pembuatan Daya_Angkut_Org Daya_Angkut_Brg Jns_Layanan ID_Izin_Tr Tg_Akhir_TR ID_Trayek ID_KP_TR Tg_Awal_KP Tg_Akhir_KP
Text Text Text Text Text Text Date
Number Number Number
Text Text Date Text Text Date Date
10 20 20 20 30 10 8 4 4 4 30 20 8 20 20 8 8
Halaman 6 - 56
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3.3.1.2 Relasi Tabel
RELASI ANTAR TABEL
Tbl Data_Kendaraan
Tanda_KendaraanNo_MesinNo_RangkaNo_STNKNama_STNKSTUKTg_Akhir_STUKDaya_Angkut_OrgDaya_Angkut_BrgJns_LayananID_Izin_TrTg_Akhir_TRID_TrayekID_KP_TRTg_Awal_KPTg_Akhir_KP
Tbl Izin_PO
ID_POID_Izin_TrId_angQuota
Tbl PO
ID_PONama_POAlamatKotaProvinsiTlpEmailPimpinanNPWP
Tbl Trayek
ID_TrayekTrayekRute
Tbl Quota
Id_angID_TrayekQouta
Tbl Jenis_Angkutan
Id_angJns_Ang
Tbl Jenis_Pelayanan
Jns_AngJns_Layanan
Tbl Pendaftaran
Tg_DaftarID_DaftarTanda_KendaraanKepentingan
Tbl Verifikasi
ID_DaftarID_VerifikasiStatusPersyaratan
Tbl Retribusi
ID_VerifikasiID_Retribusi
Tbl Biaya
ID_RetribusiNm_RetribusiBiaya
Tbl Bayar
Tgl_BayarID_VerifikasiBiayaPembayaran
Tbl Transaksi_Baru
Tgl_CetakID_VerifikasiTanda_KendaraanNo_MesinNo_RangkaNo_STNKNama_STNKSTUKTg_Akhir_STUKDaya_Angkut_OrgDaya_Angkut_BrgJns_LayananID_Izin_TrTg_Akhir_TRID_TrayekID_KP_TRTg_Awal_KPTg_Akhir_KP
Tbl Transaksi_Perpanjang
Tgl_CetakID_VerifikasiTanda_KendaraanID_Izin_TrTg_Akhir_TRID_KP_TRTg_Awal_KPTg_Akhir_KP
Halaman 6 - 57
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3.3.2 Struktur Data SIKLLAJ Bidang Angkutan Orang Sub sistem Basis Data
Struktur data pada sub sistem basis data terdiri dari 3 database sesuai dengan struktur
pemerintah. Secara detail masing-masingnya adalah sebagai berikut :
1. Sub sistem basis data kementerian, adalah database yang menampung data khusus
dari perizinan angkutan orang ditingkat pusat, terdiri dari :
- Kabupaten/kota
Field Type id_kota/kab varchar Id_Provinsi varchar nama_kota varchar
- Tabel provinsi
Field Type id_provinsi varchar
Nama_Provinsi varchar
- Tabel Jenis Angkutan, Quota dan Realisasi
Field Type Id_angkutan varchar
Jns_angkutan varchar Quota int
Jumlah_armada_realisasi int
- Tabel Po, Quota dan Realisasi
Field Type id_kota/kab varchar
id_prov varchar ID Jenis PO varchar
jenis_angkutan varchar Quota int
Jumlah_armada_realisasi int
- Tabel Trayek, Quota da Realisasi
Field Type id_trayek varchar
trayek varchar rute varchar
jenis_angkutan varchar Quota int
Halaman 6 - 58
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Realisasi int
2. Sub sistem basis data provinsi, adalah database yang menampung data khusus dari
perizinan angkutan orang ditingkat provinsi, terdiri dari :
- Tabel kab/kota
Field Type id_kota varchar
Id_Provinsi varchar nama_kota varchar
- Tabel provinsi
Field Type id_provinsi varchar
Nama_Provinsi varchar
- Tabel Po, quota dan realisasi
Field Type id_po varchar
nama_po varchar NPWP varchar alamat varchar id_kab varchar id_prov varchar
telp varchar email varchar
pimpinan varchar jenis_angkutan varchar
Quota int Realisasi int
- Tabel jenis angkutan, quota dan realisasi
Field Type id_provinsi varchar
Id_angkutan varchar Jns_angkutan varchar
Quota int Realisasi int
- Tabel trayek, quota dan realisasi
Field Type
Halaman 6 - 59
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
id_provinsi varchar id_trayek varchar
trayek varchar rute varchar
jenis_angkutan varchar Quota int
Realisasi int
3. Sub sistem basis data kabupaten, adalah database yang menampung data khusus
dari perizinan angkutan orang ditingkat kabupaten, terdiri dari :
- Tabel kab/kota
Field Type id_kab/kota varchar Id_Provinsi varchar nama_kota varchar
- Tabel provinsi
Field Type id_provinsi varchar
Nama_Provinsi varchar
- Tabel Po, quota dan realisasi
Field Type id_po varchar
nama_po varchar NPWP varchar alamat varchar
id_kab/kota varchar id_prov varchar
telp varchar email varchar
pimpinan varchar jenis_angkutan varchar
Quota int Realisasi int
- Tabel jenis angkutan, quota dan realisasi
Field Type id_provinsi varchar
Halaman 6 - 60
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
id_kab/kota varchar Id_angkutan varchar
Jns_angkutan varchar Quota int
Realisasi int
- Tabel trayek, quota dan realisasi
Field Type id_provinsi varchar id_kab/kota varchar
id_trayek varchar trayek varchar rute varchar
jenis_angkutan varchar Quota int
Realisasi int
3.3.3 Rancangan input, output dan Antar Muka pada Sub Sistem Pengumpul Data
(Desktop)
3.3.3.1 Rancangan Input
Untuk memasukkan data ke dalam SIK LLAJ Bidang Angkutan Orang, diperlukan alat-
alat input. Alat yang dipakai sebagai alat input data pada Sistem ini adalah Keyboard
dan mouse. Desain input dalam proses input secara langsung yang terdiri dari dua
tahapan utama yaitu : penangkapan data menggunakan dokumen dasar (form) dan
pemasukan data kedalam komputer (antar muka atau interface).
Rancangan input SIK LLAJ Bidang Angkutan Orang minimal berisikan :
Rancangan Input SIK LLAJ Bidang Angkutan Orang
No. Nama Input Format Input
1. Data Izin Trayek Baru Form
2. Data Kartu Pengawas Baru Form
3. Data Perpanjangan izin trayek Form
4. Data Perpanjangan Kartu Hilang Form
Halaman 6 - 61
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
5. Data Perpanjangan Kartu Rusak Form
6. Data Mutasi Izin Trayek Form
7. Data Pengalihan Izin Trayek Form
8. Data Peremajaan Izin Trayek Form
9. Data Perusahaan Angkutan -
10. Data Izin Usaha -
11. Data Kendaraan -
12. Data Trayek -
13. Data Quota -
14. Data Jenis Angkutan -
15. Data Retribusi -
16. Data Biaya -
Flow chart Input SIK LLAJ Bidang Angkutan Orang dapat dilihat sebagai berikut :
Halaman 6 - 62
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
§ Rancangan Input Data Perizinan Baru
ID Izin Usaha
If Quota Trayek dan Id Izin Usaha
Penuh Permohonan di tolak
Disetujui
End
Di tolak
Baru
Di setujui
Tidak ada
ID Layanan
ID trayek
If 1. Surat permohonan
2. Izin trayek3. Buku uji
4. KTP pimpinan5. STNK & BPKB
ada
Di tolak
Tidak ada
Rancangan input pada proses perizinan baru pada flow chart di atas adalah
petugas perizinan akan menginput ID Izin usaha, ID Layanan dan ID Trayek.
Selanjutnya sistem akan memproses izin baru. Pada flow chart ini sistem akan
menerima atau menolak perizinan.
Halaman 6 - 63
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
§ Rancangan Input Data Perpanjangan Perizinan
ID KP
If 1. Surat permohonan
2. Izin trayek3. Kp Lama4. Buku uji
5. KTP pimpinan6. STNK & BPKB
Disetujui
End
Di tolak
Perpanjang
Tidak ada
ada
Rancangan input data pada proses perpanjangan perizinan pada flow chart di
atas adalah petugas perizinan akan menginput ID KP. Selanjutnya sistem akan
memproses perpanjangan izin. Pada flow chart ini sistem akan menerima atau
menolak perpanjangan perizinan.
Halaman 6 - 64
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
§ Rancangan Input Data Perpanjangan Perizinan
ID KP
If 1. Surat permohonan
2. Izin trayek3. Kp Lama4. Buku uji
5. KTP pimpinan6. STNK & BPKB
Disetujui
End
Di tolak
Peremajaan
Tidak ada
ada
Rancangan input data pada proses peremajaan perizinan pada flow chart di
atas, petugas perizinan akan menginput ID KP. Selanjutnya sistem akan
memproses perpanjangan izin. Pada flow chart ini sistem akan menerima atau
menolak peremajaan perizinan.
§ Rancangan Input Data Mutasi/Penghitaman Perizinan
ID KP
If 1. Surat permohonan
2. Izin trayek3. Kp Lama4. Buku uji
5. KTP pimpinan6. STNK & BPKB
Disetujui
End
Di tolak
Mutasi/penghitaman
Tidak ada
ada
Halaman 6 - 65
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Rancangan input data pada proses mutasi/penghitaman perizinan pada flow
chart di atas, adalah petugas perizinan akan menginput ID KP. Selanjutnya
sistem akan memproses mutasi/penghitaman izin trayek. Pada flow chart ini
sistem akan menerima atau menolak mutasi/penghitaman perizinan.
§ Rancangan Input Data Pengalihan Perizinan
ID KP
If 1. Surat permohonan
2. Izin trayek3. Kp Lama4. Buku uji
5. KTP pimpinan6. STNK & BPKB
Disetujui
End
Di tolak
Pengalihan
If Pindah trayek
Pindah layanan
Pindah layanan
If 1. Surat permohonan
2. Izin trayek3. Kp Lama4. Buku uji
5. KTP pimpinan6. STNK & BPKB
7.Trayek Pengganti
Disetujui
End
Di tolak
Pindah trayek
adaada
Tidak adaTidak ada
Rancangan input data pada proses pengalihan perizinan pada flow chart di atas,
adalah petugas perizinan akan menginput ID KP dilanjutkan dengan input jenis
pengalihan. Pengalihan dapat berupa pengalihan pindah trayek atau pindah
layanan. Pada flow chart ini sistem akan menerima atau menolak pengalihan
pindah trayek/pindah layanan perizinan.
Halaman 6 - 66
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3.3.3.2 Rancangan Output
Output dari SIKLLAJ Bidang Angkutan orang terdiri dari 2 output yaitu Output ke
pemohonan dan output yang diperuntukan ke penanggungjawab perizinan (Laporan).
A. Rancangan output ke pemohon
Output ke pemohon adalah surat-surat yang dikeluarkan oleh petugas perizinan
dalam bentuk keputusan dan mempunyai landasan hukum. Surat keputusan ini
dibuat dengan kop surat dinas dan minimal berisikan tujuan surat, nomor dan
perihal surat, isi surat dan penutup surat. Surat ini ditanda tangani oleh
penanggung jawab perizinan. Bentuk surat-surat untuk pemohon terdiri dari :
1) Surat Penolakan pemohon Contoh surat penolakan :
KOP SURAT INSTANSI PERIZINAN TERKAIT
Nomor :……………………………. ………….., ………………………………………. Lampiran :…………………………… Kepada Perihal :…………………………… Yth. ……………………………………….. di- …………………………………..
Menunjuk surat permohonan saudara No…………………. tanggal ………………………. Perihal ………….. Jenis Angkutan : ……………………… Jenis Layanan : …………………….. ID Trayek : ……………………. PO : ………………………… bersama ini disampaikan bahwa kami tidak dapat menyetujui permohonan saudara dengan pertimbangan sebagai berikut :
a) ……………………………………………… b) ……………………………………………… c) ………………………………………………
Demikian informasi ini disampaikan menjadi maklum.
Dikeluarkan di …………………………… Pada tanggal …………………………… An. ………………………………………
Tanda tangan dan stempel Dinas
(………………Nama.....………)
Nip …………………………..
Halaman 6 - 67
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
2) Surat Penetapan Izin Trayek Angkutan Orang Dalam Trayek.
Contoh surat izin trayek untuk dalam trayek :
KOP SURAT INSTANSI PERIZINAN TERKAIT
Surat Izin Trayek Angkutan Orang Dalam Trayek No : ………………………………………………………….
Nama PO : Alamat PO : Tlp : Jenis Angkutan : Jenis Layanan : Trayek : ………………………………………………………. Rute : ………………………………………………………. Merek Kend : ………………………………………………………. No Mesin : ……………………………………………………….. No Uji : ………………………………………………………. Merk : ………………………………………………………. Daya Angkut : …… Org …… Brg Belaku S/D : ………………………………….
Ditetapkan di …………………………… Pada tanggal …………………………… An. ………………………………………
Tanda tangan dan stempel Dinas
(………………Nama.....………) Nip …………………………..
Halaman 6 - 68
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3) Surat Penetapan Izin Trayek Angkutan Orang Diluar Trayek.
Contoh surat izin operasi untuk luar trayek :
KOP SURAT INSTANSI PERIZINAN TERKAIT Surat Izin Operasi Angkutan Orang Luar Trayek No : ………………………………………………………….
Nama PO : Alamat PO : Tlp : Jenis Angkutan : Merek Kend : ………………………………………………………. No Mesin : ……………………………………………………….. No Uji : ………………………………………………………. Merk : ………………………………………………………. Daya Angkut : …… Org …… Brg Belaku S/D : ………………………………….
Ditetapkan di …………………………… Pada tanggal …………………………… An. ………………………………………
(………………Nama.....………) …………………………..
Halaman 6 - 69
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4) Surat Penetapan Kartu PengawasTrayek Angkutan Orang Dalam Trayek.
Contoh Surat Kartu Pengawasan untuk dalam trayek
KOP SURAT INSTANSI PERIZINAN TERKAIT
Kartu Pengawasan Angkutan Orang Dalam Trayek No : ………………………………………………………….
Nama PO : Alamat PO : Tlp : Jenis Angkutan : Jenis Layanan : Trayek : ………………………………………………………. Rute : ………………………………………………………. Merek Kend : ………………………………………………………. No Mesin : ……………………………………………………….. No Uji : ………………………………………………………. Merk : ………………………………………………………. Daya Angkut : …… Org …… Brg Belaku S/D : ………………………………….
Ditetapkan di …………………………… Pada tanggal …………………………… An. ………………………………………
(………………Nama.....………) …………………………..
Halaman 6 - 70
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
5) Surat Penetapan Kartu PengawasTrayek Angkutan Orang Diluar Trayek.
Contoh Surat Kartu Pengawasan untuk luar trayek
KOP SURAT INSTANSI PERIZINAN TERKAIT
Kartu Pengawasan Angkutan Orang Luar Trayek No : ………………………………………………………….
Nama PO : Alamat PO : Tlp : Jenis Angkutan : Merek Kend : ………………………………………………………. No Mesin : ……………………………………………………….. No Uji : ………………………………………………………. Merk : ………………………………………………………. Daya Angkut : …… Org …… Brg Belaku S/D : ………………………………….
Ditetapkan di …………………………… Pada tanggal …………………………… An. ………………………………………
(………………Nama.....………) …………………………..
Halaman 6 - 71
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
6) Surat Penetapan Peremajaan Kendaraan
Contoh surat peremajaan :
KOP SURAT INSTANSI PERIZINAN TERKAIT
Surat Peremajaan Angkutan Orang No : ………………………………………………………….
Peremajaan kendaraan angkutan orang dengan data-data sebagai berikut : Jns Angkutan ID Izin Trayek / Operasi Masa Berlaku ID Kartu Pengawasan Masa Berlaku
Data Kendaraan Lama Data Kendaraan Baru No. Kendaraan No. Kendaraan No. Rangka No. Rangka No. Mesin No. Mesin Merk Merk Tahun Pembuatan Tahun Pembuatan No STNK No STNK Nama STNK Nama STNK STUK STUK Masa Berlaku STUK Masa Berlaku STUK
Ditetap di …………………………… Pada tanggal …………………………… An. ………………………………………
(………………Nama.....………) …………………………..
Catatan : Pada saat peremajaan izin trayek/operasi dan kartu pengawasan juga dicetak sesuai dengan jenis angkutan
Halaman 6 - 72
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
7) Surat Penetapan Pindah Daerah Contoh surat pindah daerah :
KOP SURAT INSTANSI PERIZINAN TERKAIT
Nomor :……………………………. ………….., ………………………………………. Lampiran :…………………………… Kepada Perihal :…………………………… Yth. ……………………………………….. di- …………………………………..
Menunjuk surat permohonan saudara bahwa kami menyetujui pindah ke ………………………………………..dengan data kendaraan sebagai berikut : Jns Angkutan : ID Izin Trayek / Operasi : Masa Berlaku : ID Kartu Pengawasan : Masa Berlaku : No. Kendaraan : No. Rangka : No. Mesin : Merk : Tahun Pembuatan : Demikian informasi ini disampaikan menjadi maklum.
Dikeluarkan di …………………………… Pada tanggal …………………………… An. ………………………………………
(………………Nama.....………) …………………………..
Halaman 6 - 73
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
8) Surat Penetapan Pindah Trayek Contoh surat pindah trayek :
KOP SURAT INSTANSI PERIZINAN TERKAIT
Nomor :……………………………. ………….., ………………………………………. Lampiran :…………………………… Kepada Perihal :…………………………… Yth. ……………………………………….. di- …………………………………..
Menunjuk surat permohonan saudara bahwa kami menyetujui permohonan pindah trayek Dari Trayek Asal :
ID Trayek
Rute Ke Trayek Baru :
ID Trayek
Rute dengan data kendaraan sebagai berikut : Jns Angkutan : No. Kendaraan : ID Izin Trayek / Operasi : Masa Berlaku : ID Kartu Pengawasan : Masa Berlaku : No. Rangka : No. Mesin : Merk : Tahun Pembuatan : Demikian informasi ini disampaikan menjadi maklum.
Dikeluarkan di …………………………… Pada tanggal …………………………… An. ………………………………………
(………………Nama.....………) …………………………..
Catatan : Pada saat pindah trayek dikeluarkan izin trayek dan kartu pengawasan juga dicetak sesuai trayek barunya
Halaman 6 - 74
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
B. Rancangan output laporan
Output laporan adalah berisikan laporan hasil dari kegiatan perizinan. Laporan
dapat dibuat harian, mingguan dan bulanan bahkan tahunan. Output SIK LLAJ
Angkutan Orang dapat terdiri dari :
1) Laporan Jenis Angkutan, berisikan jenis angkutan, quota, realisasi dan
selisih. Layout dari laporan adalah sebagai berikut :
2) Laporan Trayek, berisikan data trayek (asal-tujuan perjalanan), quota,
realisasi dan selisih. Layout dari laporan adalah sebagai berikut :
3) Laporan Data per PO, berisikan data id PO, Nama PO, Jenis Angkutan,
quota, realisasi dan selisih.
4) Laporan Detail per Angkutan berisikan data id kp, akhir kp, plat nomor
kendaraan, nama PO, Alamat dan Tlpn PO. Layout dari laporan adalah
sebagai berikut :
Halaman 6 - 75
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3.3.3.3 Rancangan antar muka SIK LLAJ Angkutan Orang sistem desktop
Rancangan struktur menu SIK LLAJ Angkutan Orang harus dibuat jelas dan mudah
dimengerti oleh pengguna. Fasilitas dan struktur menu terdiri dari :
§ Halaman Utama
Halaman utama merupakan halaman yang tampil pertama kali. Pada halam
utama ini pada header dapat berisi menu diantaranya :
o File
o Data Kendaraan
o Transaksi
o Report
o Penghapusan
o Singkronisasi Data
Gambar Layout rancangan antar muka secara lengkap dapat dilihat pada Bab 7
Prototype SIKLLAJ Angkutan Orang.
§ Menu File
Menu file ini berisikan sub menu : 1) Jenis Angkutan; 2) Jenis Layanan; 3) Biaya
perizinan. Pada menu diperuntukan untuk petugas entri data untuk menginput
data master yang terdiri dari :
o Master jenis angkutan
o Master jenis layanan
o Master biaya perizinan
o Master Kodefikasi
Halaman 6 - 76
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Gambar Layout rancangan antar muka secara lengkap dapat dilihat pada Bab 7
Prototype SIKLLAJ Angkutan Orang.
§ Menu Data Kendaraan
Menu kendaraan adalah menu untuk menginput data kendaraan yang berasal
dari pemohon. Dalam menu kendaraan ini termasuk data master dan terdiri
dari:
o Master data PO (data perusahaan)
o Master data trayek kendaraan
o Master data kendaraan
Gambar Layout rancangan antar muka secara lengkap dapat dilihat pada Bab 7
Prototype SIKLLAJ Angkutan Orang.
§ Menu Transaksi
Menu transaksi dipakai petugas pemberi izin untuk memverifikasi data pemohon
(check kelengkapan data pemohon). Bila data lengkap meka pada menu ini akan
memberi izin untuk diproses lebih lanjut. Bila data tidak lengkap maka akan
memberikan data penolakan perizinan. Dalam menu transaksi terdapat sub
menu yang terdiri dari :
o Menu verifikasi kendaraan
o Menu retribusi
o Pencetakan kartu izin
o Penggantian Dokumen
Gambar Layout rancangan antar muka secara lengkap dapat dilihat pada Bab 7
Prototype SIKLLAJ Angkutan Orang.
§ Menu Report
Menu laporan adalah berisikan laporan hasil dari kegiatan perizinan. Laporan
dapat dibuat harian, mingguan dan bulanan bahkan tahunan. Dalam menu
laporan terdapat sub menu yang terdiri dari :
Halaman 6 - 77
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
o Jenis Angkutan
o Trayek
o Data Per-PO
o Detail per Angkutang
Gambar Layout rancangan antar muka secara lengkap dapat dilihat pada Bab 7
Prototype SIKLLAJ Angkutan Orang.
§ Menu Penghapusan
Menu Penghapusan adalah berisikan menu penghapusan data per trayek dan
penghapusan trayek per tahun bila data-data tersebut tidak dipergunakan lagi.
Dalam menu laporan terdapat sub menu yang terdiri dari :
o Penghapusan per Trayek
o Penghapusan per Tahun
Gambar Layout rancangan antar muka secara lengkap dapat dilihat pada Bab 7
Prototype SIKLLAJ Angkutan Orang.
§ Menu Singkronisasi Data
Suatu menu yang dipakai untuk mengirim data ke basis data di pusat
(Kementrian Perhubungan). Gambar Layout rancangan antar muka secara
lengkap dapat dilihat pada Bab 7 Prototype SIKLLAJ Angkutan Orang.
3.3.4 Rancangan input, output dan Antar Muka pada Sub Sistem Basis Data (Web
Bases)
A. Rancangan Input
Rancangan input pada sub sistem basis data merupakan key (kunci) filter untuk
menyaring tampilan pada output. Key yang dipakai input adalah ID lokasi dari
masing-masing sub sistem (kementrian, propinsi atau kabupaten/kota). Pada
Sub sistem basis data yang dipakai key adalah id propinsi dan id
kabupaten/kota. Untuk lebih jelasnya desain input dapat dilihat pada bagan
berikut :
Halaman 6 - 78
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
ID Lokasi
If ID Lokasi Kementrian
ID Lokasi PropinsiID Lokasi Kabupaten
ID Lokasi Kota
End
Input ID Lokasi
Tidak ada
ada
Display Rekap Data Perizinan
Basis Data Perizinan ;Tingkat KementrianAtai tingkat Propinsi
atauKabupaten/Kota
B. Rancangan Output
Rancangan ouput pada sistem basis data ini adalah menampilkan rekap
perizinan hasil dari data-data dari sub sistem yang berada di tingkat
kementrian, propinsi atau kabupaten/kota. Output minimal dapat menampilkan
jenis angkutan, trayek dan jumlah armada dan data perusahaan angkutan dari
masing-masing sub sistem (desktop).
• Output jenis angkutan minimal berisikan jenis angkutan, quota trayek dan
realisasi trayek.
• Output trayek dan jumlah armada minimal berisikan trayek, rute quota dan
realisasi.
Halaman 6 - 79
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
• Output data perusahaan angkutan minimal berisikan No. PO, Alamat, Tlp,
email, Pimpinan Perusahaan dan Jenis Angkutan.
C. Rangan Antar Muka
Rancangan antar muka pada sistem basis data dibuat semenarik mungkin
dikarenakan basis data (web bases) ini akan di publish untuk umum. Mininal
yang terdapat pada rancangan antar muka adalah :
1) Halaman utama
Pada halaman utama minimal terdapat menu utama yaitu Visi & Misi, Dasar
Hukum, Proses Pelayanan Perizinan, Kabupaten/Kota, Provinsi,
Kementria, Instansi Perizinan, Ang Orang, dan Logi.
2) Menu Kabupaten/Kota
Pada menu ini minimal terdapat 3 sub menu yaitu: Jenis Angkutan, Trayek
dan Armada, Perusahaan Angkutan. Pada menu ini akan menampilkan
data-data jenis angkutan, data trayek dan armada serta data perusahaan
angkutan yang berada di tingkat kabupaten/kota. Data yang telah tampilkan
dapat di konversi (eksport) ke file excel. Layout Menu kabupaten/kota
dapat dilihat pada gambar berikut :
• Jenis Angkutan
Halaman 6 - 80
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
• Trayek dan Armada
• Perusahaan Angkutan
3) Menu Propinsi
Pada menu ini minimal terdapat 3 sub menu yaitu: Jenis Angkutan, Trayek
dan Armada, Perusahaan Angkutan. Pada menu ini akan menampilkan
data-data jenis angkutan, data trayek dan armada serta data perusahaan
Halaman 6 - 81
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
angkutan yang berada ditingkat propinsi. Data yang telah tampilkan dapat
di konversi (eksport) ke file excel. Layout Menu kabupaten/kota dapat
dilihat pada gambar berikut :
• Jenis Angkutan
• Trayek dan Armada
Halaman 6 - 82
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
• Perusahaan Angkutan
4) Menu Kementrian
Pada menu ini minimal terdapat 3 sub menu yaitu: Jenis Angkutan, Trayek
dan Armada, Perusahaan Angkutan. Pada menu ini akan menampilkan
data-data jenis angkutan, data trayek dan armada serta data perusahaan
angkutan yang berada ditingkat kementrian perhubungan. Data yang telah
tampilkan dapat di konversi (eksport) ke file excel. Layout Menu
kabupaten/kota dapat dilihat pada gambar berikut :
• Jenis Angkutan
Halaman 6 - 83
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
• Trayek dan Armada
• Perusahaan Angkutan
5) Instansi Perizinan Angkutan Orang per propinsi
Pada menu ini akan menampung informasi Instansi Perizinan Angkutan
berdasarkan. Data berasal dari pengelola basis data ditingkat pusat. Data
minimal berisikan instansi perizinan angkutan orang, kabupaten/kota dan
penanggung jawab perizinan. Data ditampilkan berdasarkan kunci id
propinsi. Data juga dapat di eksport ke excel.
Halaman 6 - 84
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
6) Login
Untuk menjaga keamanan sistem basis data, sistem dilengkapi dengan login
bagi admin dan password.
Halaman 6 - 85
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3.4 Perancangan Kebutuhan Hardware, Software Pendukung dan Koneksi
Dalam pedoman ini kebutuhan akan hardware dan software pendukung serta
koneksi untuk masing-masing sub sistem adalah sebagai berikut :
No Lokasi Hardware Software Bandwidth 1 Sub Sistem
Perizinan Kementerian
Komputer Server Komputer desktop
Modem ADSL Switch
IP Camera Pengeras Suara
Win Server Win Xp,Win 7
SQL Server, MySQL, Ms Access
>= 1 Mbps share
2 Sub Sistem Perizinan Dinas Perhubungan
Provinsi
Komputer Server Komputer desktop
Modem ADSL Switch
IP Camera
Win Server Win Xp,Win 7
SQL Server, MySQL, Ms Access
>= 1 Mbps share
3 Sub Sistem Perizinan Dinas Kabupaten Kota
Komputer desktop Modem CDMA/GSM
Win Xp,Win 7 MySQL, Ms Access
>= 1 Mbps share
6 Sub Sistem Basis Data Kementerian
Komputer Server Komputer desktop
Router Switch
Win Server Win Xp,Win 7
SQL Server, MySQL, Ms Access
>= 1 Mbps dan IP Publik
3.5 Perancangan Sistem Jaringan
Konfigurasi perangkat keras dan jaringan dalam sistem informasi komunikasi
LLAJ angkutan orang ini akan mengacu pada skema hubungan antar sub sistem
seperti yang terlihat pada gambar 2 diatas.
Kunfigurasi perangkat keras terkait erat dengan pusat pengumpulan data
(pelayanan perizinan), basis data dan masyarakat luas/publik.
Halaman 6 - 86
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Gambar 3 Skema perangkat keras SIKLLAJ Angkutan Orang
3.6 Struktur Organisasi Pengelolaan Sistem Informasi
SIKLLAJ Angkutan orang yang dibangun akan terdiri dari sub sistem di tingkat pusat,
propinsi dan kabupaten/Kota.
1. Struktur Organisasi Pengelola SKLLAJ Angkutan orang (Pusat Data)
Pengelolan sistem di pusat data minimal terdiri dari Kepala Pusat data dan
dibantu oleh tenaga ahli teknik informatik dan teknisi jaringan.
2. Struktur Organisasi Pengelola SKLLAJ Angkutan orang di tingkat Pusat
(Pengumpul data)
Pengelolan sub sistem di tingkat pusat dishubat sebagai sistem pengumpul data,
minimal terdiri dari Kasi Perizinan (Unit Pelayanan Perizinan) dan dibantu oleh
Tenaga Kasir, Tenaga Ahli Teknik Informatikan dan Teknisi Jaringan.
3. Struktur Organisasi Pengelola SKLLAJ Angkutan orang di tingkat Propinsi
(Pengumpul data)
Halaman 6 - 87
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Pengelolan sub sistem di tingkat Dinas Perhubungan Propinsi sebagai sistem
pengumpul data, minimal terdiri dari Kasi Perizinan (Unit Pelayanan Perizinan)
dan dibantu oleh Tenaga Kasir, Tenaga Ahli Teknik Informatikan dan Teknisi
Jaringan.
4. Struktur Organisasi Pengelola SKLLAJ Angkutan orang di tingkat Kabupaten/Kota
(Pengumpul data)
Pengelolan sub sistem di tingkat Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota sebagai
sistem pengumpul data, minimal terdiri dari Kasi Perizinan (Unit Pelayanan
Perizinan) dan dibantu oleh Tenaga Kasir, Tenaga Ahli Teknik Informatikan dan
Teknisi Jaringan.
Struktur Organisasi SIKLLAJ Angkutan orang dapat dilihat pada gambar berikut :
Halaman 6 - 88
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Dinas Perhubungan Propinsi
Kasi Perizinan(Unit Pelayanan Perizinan)
Pendataan Tenaga Ahli Tehnik Informatika
Teknisi
Kasir
Dinas Perhubungan Kabupaten
Kasi Perizinan(Unit Pelayanan Perizinan)
Pendataan Tenaga Ahli Tehnik Informatika
Teknisi
Kasir
Departemen Perhubungan
Dishubdat
Pendataan Tenaga Ahli Tehnik Informatika
Teknisi
Kasir
Kasi Perizinan(Unit Pelayanan Perizinan)
Tenaga Ahli Tehnik Informatika
Teknisi
Garis Komando
Garis Pelaporan
Halaman 6 - 89
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3.7 Implementasi Sistem Informasi dan Komunikasi LLAJ Bidang Angkutan Orang
Tahapan implementasi sistem dapat terdiri dari langkah-langkah berikut ini :
• Menerapkan rencana implementasi
• Melakukan kegiatan implementasi
• Tindak lanjut implementasi
3.7.1 Menerapkan rencana implementasi
Agar sistem dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan maka diperlukan suatu
rencana implementasi yang merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem.
Rencana implementasi dimaksudkan untuk mengatur biaya, waktu dan sumber daya
yang dibutuhkan.
3.7.2 Kegiatan Implementasi
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang sudah direncanakan
dalam rencana implementasi. Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan implementasi
adalah :
• Pemilihan dan pelatihan personil
• Pemilihan tempat dan instalasi perangkat lunak dan perangkat keras.
• Pemrograman dan pengetesan program
• Pengetesan sistem
• Konversi sistem
A. Pemilihan dan pelatihan personil
Personil yang dipilih dapat berasal dari 2 sumber yaitu karyawan yang telah ada
atau calon karyawan yang berasal dari luar. Terdapat beberapa pendekatan
pelatihan yaitu:
• Ceramah/seminar
• Pelatihan prosedural
• Pelatihan tutorial
• Simulasi
Halaman 6 - 90
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
• Latihan langsung di pekerjaan (on-the-job-training)
B. Pemilihan tempat dan instalasi perangkat lunak dan perangkat keras.
Jika peralatan baru akan dimiliki, maka tempat atau ruangan untuk hardware baru
harus juga dipersiapkan. Sistem yang besar membutuhkan tempat dan lingkungan
yang harus diperhitungkan, misalnya dengan pemasangan AC, penerangan,
pendeteksi kebakaran, UPS, telepon dan lain sebagainya. Langkah selanjutnya
adalah menginstall hardware dan softwarenya.
3.7.3 Pengetesan Sistem
A. Filosofi testing
Sangat berbahaya hanya mengetes modul-modul awal tanpa perencanaan testing
secara keseluruhan.
Akan cukup sulit untuk menghasilkan serangkaian urutan kejadian yang
menyebabkan error. Testing harus dilakukan secara sistematis dan hasilnya
didokumentasikan dengan cermat.
B. Kategori testing
1) Stub testing
Tes struktur kendali sebelum semua modul dituliskan.
Halaman 6 - 91
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
2) Unit testing
Tes setiap modul untuk menjamin setiap modul menjalankan fungsinya
dengan baik. Ada 2 metode untuk melakukan unit testing yaitu :
a. Black Box Testing
Terfokus pada apakah unit program memenuhi requirement yang
disebutkan dalam spesifikasi.
b. White-Box Testing
Melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang
ada, dan menganalisa apakah ada kesalahan atau tidak.
C. Integration testing
Tes interaksi dari modul-modul untuk menjamin bahwa mereka bekerja dengan
baik. Integration test terdiri dari serangkaian tes sebagai berikut:
• Ujicoba Antarmuka, ujicoba setiap fungsi dari interface;
• Ujicoba skenario pengguna, memastikan setiap skenario berjalan
dengan baik;
• Ujicoba aliran data, uji setiap proses dalam langkah per-langkah;
• Ujicoba interface sistem, memastikan data mengalir antar proses.
D. System testing
Tes untuk menjamin softare bekerja dengan baik sebagai bagian dari keseluruhan
sistem.
E. Requirements Testing
Pastikan bahwa integrasi sistem tidak menyebabkan kesalahan. Tes ini terdiri dari
serangkaian testing yaitu :
• Usability Testing
Uji bagaimana sistem sudah bebas dari kesalahan dan mudah digunakan
Halaman 6 - 92
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
• Security Testing
Pastikan fungsi-fungsi keamanan berjalan dengan baik
• Performance Testing
Pastikan bahwa sistem bekerja dengan baik pada aktivitas pekerjaan
dengan volume besar
• Documentation Testing
Uji apakah dokumen yang dihasilkan sudah benar dan sesuai dengan yang
dibutuhkan Tes untuk menjamin bahwa sistem telah melayani kebutuhan
Organisasi
F. Acceptance testing
• Alpha Testing
Tes ini dilakukan oleh user untuk menjamin bahwa mereka menerima sistem,
tes dilakukan dengan menggunakan data tes .
• Beta Testing
Pengujian dengan menggunakan data riil, bukan data tes. User sesungguhnya
memonitor kesalahan yang terjadi atau perbaikan yang dibutuhkan.
Halaman 7 - 1
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Bab 7
Prototype SIKLLAJ Angkutan Orang
7.1 Gambaran Umum
Pada bab ini disampaikan prototype aplikasi sub sistem pengumpulan data
dan sub sistem basis data. Modul masing-masing sub sistem akan disajikan
sesuai dengan tupoksi masing-masing sub sistem. Dengan terbangunnya
protipe ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih konkrit
dalam pengembangan sistem informasi angkutan orang, dan sistem yang
dibangun dapat menjadi sistem kontrol terhadap pengaturan dan
pengawasan angkutan orang. Modul-modul aplikasi masing-masing sub
sistem seperti dijelaskan sub bab 7.3 sampai 7.5.
7.2 Instalasi Aplikasi Sub Sistem Pelayanan Perizinan dan Trouble Shooting
Aplikasi Data Pelayanan Perizinan merupakan aplikasi desktop yang dapat
dipasang pada komputer tunggal (single user) maupun pada jaringan lokal
komputer (LAN).
Aplikasi data terminal ini memerlukan aplikasi tambahan untuk dapat
menjalankannya yaitu:
Aplikasi Fungsi
Visual basic 6 MS Access
Crystal Report
Runtime, driver, ocx Database
Running File report
Untuk Instalasi pada komputer tunggal maka setelah instalasi aplikasi
tambahan seperti pada tabel diatas maka baik database, file report
maupun aplikasi dapat di pasang pada komputer tersebut.
Untuk instalasi atau pemasangan aplikasi pada jaringan komputer lokal
(LAN) maka database harus diletakan pada komputer server sedangkan
Halaman 7 - 2
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
aplikasi dan file report dapat diletakan pada masing-masing komputer
klien.
Untuk menhubungkan aplikasi dekstop pada komputer client dengan
database yang terdapat pada komputer server yaitu dengan cara
mensetting path con dengan IP dan directori penyimpanan database pada
server, ini dapat kita lihat pada contoh di bawah ini:
Pada server kita meletakan database pada directori E:\database\ dan IP
server 192.168.1.1 maka pada settingan file path con.txt kita setting
dengan
“Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;DataSource=192.168.1.1\E:\database\
sik.mdb;Jet OLEDB:Database Password=; “ jika pada file path con telah
kita setting maka aplikasi sik angkutan orang siap kita gunakan dan untuk
settingan reportnya hampir sama yaitu kita tinggal membuka file
reportnya dan pada menu Database pilih Set Location pilih Set Location
lagi dan selajutnya pilih databasenya lalu klick Open dan yang terahir
klick tombol Done maka database telah terhubung report, dapat kita lihta
seperti pada gambar di bawah ini:
Halaman 7 - 3
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
7.3 Sub Sistem Pelayanan Perizinan
Aplikasi SIK Angkutan Orang adalah aplikasi yang di peruntukan untuk
mengetahui dan melakukan proses perpanjangan, pembaharuan,
penggantian dokumen, pindah layanan, pindah trayek, dan pembuatan izin
yang baru. Dan adapun cara atau panduan penggunaan software ini dapat
kita lihat seperti yang dibawah ini:
Pengenalan Aplikasi
1. Ini adalah tapilan awal dari software SIK Angkutan Orang yang
mempunyai 6 menu utama yaitu File, Data Kendaraan, Transaksi,
Report, Penghapusan, dan Singkronisasi Data.
2. Dan pada interface juga terdapat 5 buah shorcut yaitu Verifikasi,
Retribusi, Pencetakan Krt Izin, Penggantian Dok, dan Close
3. Pada menu file terdapat 4 Sub menu yaitu Jenis angkutan, Jenis
layanan, Biaya, dan Kodefikasi ini dapat kita lihat pada gambar di
bawah ini:
Halaman 7 - 4
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4. Pada menu data kendaraan terdapat 3 Sub menu yaitu PO, Trayek,
dan Kendaraan seperti pada gambar di bawah ini:
5. Pada menu transaksi terdapat 4 Sub menu yaitu Verifikasi, Retribusi,
Pencetakan Kartu Izin, dan Penggantian Dok ini dapat kita lihat
seperti gambar di bawah ini:
Halaman 7 - 5
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
6. Pada menu report terdapat 5 Sub menu yaitu R Jenis Angkutan, R
Trayek, R Data Per-PO, R Data Per-Angkutan seperti gambar dibawah
ini:
7. Pada menu penghapusan terdapat 2 Sub menu yaitu Penghapusan
Pertrayek dan Penghapusan Pertahun seperti gambar dibawah ini:
8. Pada menu singkronisasi data terdapat Sub menu yaitu Singkronisasi
seperti pada gambar dibawah ini:
Halaman 7 - 6
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Cara Pemakaian Software
1. FILE
Pada menu file terdapat sub menu Jenis angkutan, Jenis layanan,
Biaya, dan Kodefikasi adapun cara pemakaiannya seperti berikut :
Jenis Angkutan
Ini adalah tampilan form jenis angkutan ketika sub menu Jenis
Angkutan kita click, pada form terdapat beberapa tombol yaitu ADD,
EDIT, SAVE, UNDO, dan CLEAR.
Ø Jika kita mau menambah data isilah textbox yang disediakan lalu
click ADD data akan otomatis masuk ke database dan dapat kita
lihat pada table Data Jenis Angkutan seperti yang tampak pada
gambar diatas.
Ø Jika kita mau mengedit atau merbah data yang sudah ada click EDIT
dan pilih data yang mau di rubah pada table Data Jenis Angkutan
jika sudah dirubah click SAVE maka data sudah otomatis terupdet.
Halaman 7 - 7
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Ø Jika anda ingin menghapus data pilihlah data yang ingin di hapus
pada table Data Jenis Angkutan lalu click CLEAR.
Ø Tombol UNDO digunakan untuk membatalkan dan mengosongkan
textbox.
Ø Textbox yang berwarna hijau yang ada diatas table data jenis
angkutan berfungsi untuk mencari jenis angkutan yang anda ingin
kan carabya masukan ID Angkutan yang anda cari lalu tekan enter.
Jenis Layanan
Ø Ini adalah form tampilan jenis layanan dan cara pemakaiannya
hampir sama dengan jenis angkutan yang membedakan hanya pada
textbox jenis angkutan yang menngunakan pilihan artinya data tidak
di ketik tetapi dipilih dengan cara mengclick tanda panah kebawah
lalu pilih data yang anda inginkan seperti pada gambar di bawah ini:
Halaman 7 - 8
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Biaya
Ø Pada form biaya terdapat 3 buah textbox yang akan anda isi dimana
textbox nama retribusi tidak di ketik melainkan kita pilih dengan
cara mengclick tanda panah yang ada di samping textbox lalu pilih
nama retribusi yang akan ada input.
Ø Dan untuk mengedit data yang sudah ada caranya sama dengan
form jenis angkutan yaitu dengan mengclick data yang ingin di
rubah pada table Data Retribusi.
Halaman 7 - 9
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Kodefikasi
Ø Pada form ini akan menunjukan kode Kabupaten/Kota dan kode
Provinsi, untuk mensetup dimana aplikasi ini digunakan.
sebagaimana pada tampilan di bawah ini:
2. DATA KENDARAAN
Pada menu data kendaraan terdapat sub menu PO, Trayek, dan
Kendaraan adapun cara pemakaiannya seperti berikut :
PO
Ø Untuk cara pemakaian form PO tidak ada bedanya dengan form-
form lainnya yang telah kita bahas sebelumnya dimana pada form
ini terdapat ADD, EDIT, SAVE, UNDO, dan CLEAR begitu juga
dengan fungsi-fungsinya sama dengan dengan form lainnya, untuk
tampilan formnya sendiri dapat kita lihat pada gambar di bawah ini:
Halaman 7 - 10
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Trayek
Ø Cara penggunaan form Trayek sama saja dengan form PO yang
berbeda hanya pada textbox Trayek dan Rute yang terdapat pada
form Trayek, dimana pada form ini textbox trayek dan rute mampu
menampung data yang berupa paragrap yang berfunsi untuk
mengimput/editing jenis trayek dan rute kendaraan.
Ø Dan pada textbox Masukan ID Trayek berfungsi untuk mencari data
trayek dan rute kendaraan. Adapun caranya sebagai berikut ketik ID
trayek yang anda inginkan lalu tekan enter maka data akan di
tampilkan di table Data Trayek dan jika data yang dicari tidak ada
maka table Data Trayek akan kosong.
Kendaraan
Ø Untuk pemakaian form Kendaraan sama saja dengan form-form
yang lainnya yang berbeda hanya tidak ada fasilitas ADD untuk
menambahkan data, tetapi secara fungsi tidak ada perbedaan,
adapun tampilan formnya seperti dibawah ini:
Halaman 7 - 11
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
3. TRANSAKSI
Pada menu Transaksi terdapat sub menu Verivikasi, Retribusi,
Pencetakan Kartu Izin, dan Penggantian Dok adapun cara
pemakaiannya seperti berikut :
Verifikasi
Pada form verifikasi terdapat 5 tap yaitu: Perpanjangan, Baru,
Pengalihan, Peremajaan, dan Mutasi/Hitam yang mempunyai fungsi
sesuai dengan nama tap itu sendiri dapat kita lihat seperti pada gambar
di bawah ini:
Halaman 7 - 12
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Adapun cara pemakaiannya sebagai berikut:
Ø Perpanjang :
• Pada tap ini digunakan untuk memperpanjang masa berlaku
kendaraan dengan cara mengisi textbox ID KP lalu tekan enter
maka secara otomatis data kendaraan akan muncul pada textbox
yang sudah disiapkan ini dapat kita pada gambar di bawah ini:
• Jika telah terisi maka berikan tanda ceklist pada data persyaratan
jika semua persaratan telah terpenuhi selanjutnya click tombol Di
Setujui maka data otomatis masuk ke form retribusi, ini dapat kita
lihat pada gambar dibawah ini:
Halaman 7 - 13
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Ø Baru
• Pada tap ini berbeda dengan tap yang pertama, pada tap ini anda
tidak akan mengetik data id melainkan memilih ID Izin Usaha,
Jenis Layanan, ID Trayek jika data itu telah terpilih maka berikan
tanda ceklist pada Data Persyaratan jika data persyaratan
terpenuhi click Di Setujui dan jika tidak click Di Tolak, jika
disetujui maka data secara otomatis masuk ke form Retribusi. Ini
dapat kita lihat pada gambar dibawah ini:
Ø Pengalihan
• Pada tab ini berbeda dengan tap-tap yang lainnya karena pada tap
ini anda harus mengisi textbox ID KP lalu tekan enter untuk
melihat data kendaraan setelah itu pilihlah Satatus yang di
inginkan pemohon ini dapat kita lihat pada gambar di bawah ini:
Halaman 7 - 14
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
• Pada textbox Status terdapat 2 pilihan yaitu : Pindah Layanan
dan Pindah Trayek jika pemohon meminta pindah layanan maka
anda langsung di arahkan untuk mengisi Data Persyaratan jika
data persayaratan terpenuhi maka click Di Setujui jika tidak click
Di Tolak ini dapat kita lihat pada gambar di bawah ini:
• Jika pemohon meminta Pindah Trayek maka anda akan diarahkan
untuk memilih trayek pada frame Cek Trayek jika trayek yang
diminta Penuh maka permohonan akan di tolak tetapi jika quota
trayek masih ADA maka anda akan di arahkan untuk membrikan
tanda ceklist pada data persayaratan jika persyaratan terpenuhi
maka permohonan disetujui lalu click Di Setujui untuk lebih jelas
lihatlah gambar dibawah:
Jika persyaratan tidak terpenuhi makan click DI Tolak.
Halaman 7 - 15
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Ø Peremajaan
• Pada tap Peremajaan Cara pemakaiannya sama dengan tap
Perpanjang jika persyaratan telah terpenuhi maka click Di
Setujui maka data akan secara otomatis dikirim ke form Retribusi,
ini dapat kita lihat pada tampilan di bawah ini:
Ø Mutasi/Hitam
• Pada tab mutasi/hitam tidak jauh berbeda dengan tab peremajaan
yang membedakan hanya textbox Status, pada tap ini anda harus
memilih status yang diinginkan pemohon dimana pada textbox
status terdapat 2 pilih yaitu Mutasi dan Penghitaman. Jika status
telah di pilih ada langsung di arahkan untuk mengisi data
persyaratan jika persaratan telah terpenuhi makan click Di Setujui
jika tidak click Di Tolak ini dapat kita lihat pada gambar di bawah
ini:
Halaman 7 - 16
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Retribusi
Ø Pada form ini akan di tampilkan data-data yang telah di setujuai
pada form verifikasi yang selanjutnya akan di eksekusi untuk
menentukan berapa biaya yang harus pemohon keluarkan untuk
membayar surat izin yang di ajukan. Pada tampilan awal dapat kita
lihat pada tabel di bawah ini dan angka yang dilingkari adalah
jumlah antrian pemohon yang belum di proses.
Ø Untuk mengetahui berapa besar biaya yang harus dibayarkan anda
mengclick PROSES maka textbox retribusi akan otomatis terisi
karena jenis-jenis biaya sudah anda kodefikasikan pada form Biaya,
dengan demikian botten Bayar akan otomatis aktif, selanjutnya
anda tinggal menclick Bayar maka data secara otomatis dikirim
pada table Data Antrian Pencetakan yang terdapat pada form
Pencetakan Surat Izin. Ini dapat kita lihat padagambar diwah ini:
Halaman 7 - 17
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Pencetakan Surat Izin
Ø Pada form ini anda tidak akan melakukan entry atau pilih data
melainkan langsung mengeksekusi atau melakukan pecetakan surat
yang di inginkan sepertiyang kita lihat gambar diatas terdapat
beberapa botten pada form Pencetakan Surat Izin seperti
Mutasi/Hitam, Peremajaan, Penggantian, Perpanjangan, dan
Permohonan Baru. Botten ini akan otomatis sesuai dengan textbox
Kepentingan yang diinginkan ini dapat kita lihat pada gambar
dibawah ini:
Ø Selanjutnya anda tinggal click botten yang aktif dan akan
tampilkan form seperti dibawah ini :
Halaman 7 - 18
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Ø Jika botten yang aktif anda click maka aplikasi akan menampikan
bentuk surat yang akan anda print seperti pada gambar dibawah ini:
1. Surat Izin trayek
2. Kartu Pengawasan
Ø Secara fungsi pencetakan surat Perpanjang, Baru, Mutasi/Hitam,
Pengalihan, dan Peremajaan itu sama saja hanya pada pencetakan
surat untuk pemohon Baru yang aka sedikit ada perbedaan karena
disini anda diminta untuk mengisi textbox data-data kendaraan
pemohon. Dan pada pada pencetakan surat untuk pemohon baru
akan di print dua buah surat yaitu Surat Izin Trayek dan Surat
Pengawasan bentuk surat dapat kita lihat pada gambar diatas.
Halaman 7 - 19
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Untuk bentuk atau gambar form pencetakan surat izin yang baru
dapa kita lihat pada gambar di bawah ini:
Pada gambar diatas anda diminta untuk mengisi textbox yang kosong
dengan data-data kendaraan cika telah terisi maka botten Print
akan otomatis aktiv dan selanjutnya tinggal di click maka surat akan
di cetak.
Penggantian Dok
Ø Pada form ini anda hanya memasukan ID KP lalu tekan enter maka
data secara otomatis akan muncul dan tahap selanjutnya anda
tinggal mengisi ceklist jenis surat yang akan di print/di cetak,
bentuk formnya dapat kita lihat pada gambar dibawah ini:
Halaman 7 - 20
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Ø Adapun bentuk surat yang akan di cetak sama dengan bentuk yang
di cetak pada from Pencetakan Surat Izin, gambarnya dapat kita
lihat pada gambar dibawah ini:
1. Surat Izin trayek
2. Kartu Pengawasan
4. REPORT
Pada menu Report terdapat sub menu R Jenis Angkutan, R Trayek, R
Data Per-PO, dan R Detail Per-Angkutan adapun cara pemakaiannya
seperti berikut :
R Jenis Angkutan
Ø Pada form ini anda tidak akan melakukan proses input anda hanya
tinggal click botten PRINT maka laporan akan di cetak.
Halaman 7 - 21
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Ø Adapun bentuk laporan yang di cetak dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
R Trayek
Ø Form ini sama dengan form R Jenis Angkutan dimana pengguna
hanya tingal mencetak rekap realisasi quota trayek, ini dapat kita
lihat pada gambar dibawah ini:
Halaman 7 - 22
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
R Data Per-PO
Ø Form ini tidak ada bedanya dengan form R Jenis Angkutan dan R
Trayek pengguna hanya tinggal mengclick botten PRINT untuk
mencetak Rekap Data Per-PO adapun bentuk formnya dapat kita
lihat pada gambar dibawah ini:
R Detail Per-Angkutan
Ø Pada form ada sedikit perbedaan yaitu pada form memiliki fasilitas
pencarian Jenis Angkutan yang akan mau di print jika pencarian
telah selesai maka data siap di PRINT, ini dapat kita lihat pada
gambar di bawah ini:
Ø Adapun bentuk Rekap yang akan di seperti di bawah ini:
Halaman 7 - 23
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
5. PENGHAPUSAN
Pada menu Penghapusan terdapat 2 Sub menu yaitu Penghapusan
Pertrayek dan Penghapusan Pertahun adapun cara pemakaiannya
dapat kita lihat pada gambar dibwah ini:
Penghapusan Pertrayek
Ø Cara penggunaan form Penghapusan Trayek yaitu pada tahap awal
pengguna harus mengisi textbox Kode Krayek setelah itu tekan
enter, maka pengguna langsung diarahkan pada textbox Tahun
Perakitan setelah itu click botten Cari maka data yang di inginkan
akan di tampilkan pada table Review Data Kendaraan Pertrayek ini
dapat kita lihat pada gambar di bawah ini:
Ø Jika data telah ditampilkan selanjutnya pengguna hanya tinggal
memilih data yang ingin di hapus dengan cara click row data yang
ingin dihapus maka botten Hapus akan secara otomatis aktiv dan
pengguna hanya tinggal mengclick data botten Hapus untuk
menghapus data tersebut.
Penghapusan Pertahun
Ø Untuk form penghapusan pertahun cara pemakaiannya sama dengan
Penghapusan Pertrayek hanya data yang pencarian yang berbeda ini
dapat kita lihat pada gambar dibawah ini:
Halaman 7 - 24
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
6. Singkronisasi Data
Pada menu Singkronisasi Data hanya terdapat satu sub menu yaitu
Singkronisasi Data adapun cara pemakaiannya:
Singkronisasi Data
Ø Pada form ini diperuntukan untuk mengirim data-data kendaraan ke
web dengan cara mengkonecsikan aplikasi ini ke web server
menlului proses pembacaan IP server
Ø Cara penggunaan form ini sangan sederhana yaitu pengguna hanya
tinggal mengclick botten SAMBUNG maka secara otomatis aplikasi
ini akan mencari posisi database pada server jika posisi di temukan
maka aplikasi akan memberitahukan bahwa koneksi berhasil
demikan juga jika gagal, ini dapat kita lihat pada gambar di bawah
ini:
Gambar info koneksi jika berhasil
Gambar info koneksi jika gagal
Halaman 7 - 25
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Ø Jika koneksi telah berhasil maka anda click botten LANJUTKAN
maka akan tampil detail data kendaraan seperti pada gambar di
bawah ini:
Ø Maka tahap ahir proses ini adalah pengguna hanya tinggal menclick
botten SEND maka data akan secara otomatis akan di kirim ke
server, dan jika pengiriman telah selesai maka akan ada info
seperti dibawah ini, info ini menandakan bahwa pengiriman telah
selesai.
7.4 Sub Sistem Basis Data Publik
Pada tapimpilan public terdapat beberapa bagian yaitu bagian Menu, List
berita dimana pada bagian menu terdapat menu utama yaitu Visi & Misi,
Dasar Hukum, Proses Pelayanan Perizinan, Kabupaten/Kota, Provinsi,
Kementria, Instansi Perizinan, Ang Orang, dan Logi.
Halaman 7 - 26
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
1. Dasar Hukum
Pada menu ini pengunjung dapat mendonwload data Dasar Hukum yang
dinginkan seperti pada gambar di bawah ini:
2. Kabupaten/Kota
Baik kita lansung saja menuju pada menu Kabupaten/Kota diamana
pada menu ini terdapat 3 sub menu yaitu: Jenis Angkutan, Trayek dan
Armada, Perusahaan Angkutan. Pada sub menu Jenis Angkuta anda
Halaman 7 - 27
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
dapat mengetahui data dan quota jenis angkutan pada setiap
kabupaten/kota pada suatu propvinsi dan pada bagian bawah table
terdapa 2 icon yaitu icon print dan convert ke excel, adapun
carapemakaiannya pilih provisi yang anda inginkan dan jika anda mau
mencetak hanya tinggal click icon print pada bawah table.
Ø Trayek dan Armada pada sub menu ini anda dapat mengetagui
trayek dan armada yang ada pada suatu kabupaten/kota pada suatu
provinsi, dengan cara anda pilih provinsi yang anda ingin ketahui
lalu pilih kota yang ada ingin ketahui trayek dan armadanya dan
disini anda juga bisa mencetak atau mengkonvert data.
Halaman 7 - 28
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Ø Perusahaan Angkutan pada sub menu ini anda dapat mengetahui
data atau jumlah pengusahaan yang ada pada disetiap provinsi
dengan cara, anda pilih provinsi yang anda ingin ketahui dan pilih
data pada table maka detail data PO akan anda ketahui dan bisa
anda cetak secara langsung.
3. Provinsi
Pada menu Provinsi terdapat 3 sub menu yaitu Jenis Angkutan,
Trayek dan Armada, dan Perusahaan Angkutan. Baiklah kita lansung
saja menuji pada sub menu yang pertama yaitu Jenis Angkutan dimana
Halaman 7 - 29
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
fungsinya gak jauh berbeda dengan jenis angkutan pada menu
kabupaten\kota, hanya perbedaannya terletak pada data yang di
tampilkan merupakan data-data yang terdapat pada setiap provinsi dan
pada bagian bawah terdapat booten print dan convert to excel.
Ø Trayek dan Armada cara penggunaannya sama saja yaitu dengan
memilih provinsi yang anda ingin ketahu, data yang disajikan adalah
realisasi dan quota jumlah berdasarkan kriteria Jenis Angkutan ini
dapat kita lihat pada gambar di bawah ini:
Halaman 7 - 30
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Ø Perusahaan Angkutan pada sub menu ini sama halnya dengan
perusahaan angkutan yang ada pada menu kabupaten/kota yang
berbeda hanya penyajian data karena pada sub menu ini data yang
ditampilakan adalah data PO perprovinsi disni para pengungjung di
berikan kebebasan untuk mencetak dan menkonvert data ke format
excel dengan cara mengklick botten yang ada di bawah table.
4. Kementrian
Pada menu Kementrian terdapat 3 sub menu Jenis Angkutan, Trayek
dan Armada, dan Perusahaan Angkutan. Dan secara fungsi semua
sebmenu ini sama halnya dengan sub menu yang ada pada menu
provinsi dan kabupaten/kota. Baiklah kita langsung saja masuk pada sub
menu yang pertama yaitu Jenis Angkutan dimana pada sub menu ini
data yang ditampilkan adalah data jenis angkutan dan quota serta
ralisasinya dan disini semua pengunjung mendapat kebebasan untuk
mencetak dan menkonvert data-data yang ada, ini dapat kita lihat pada
gambar di bawah ini:
Halaman 7 - 31
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Ø Trayek dan Armada pada sub menu ini akan menyajikan informasi
Realisasi dan quota jumlah berdasarkan kriteria Trayek dan Armada.
Ø Perusahaan Angkutan dimana pada sub menu ini akan menyajikan
informasi jumlah Perusahaan Angkutan seperti pada gambar di
bawah ini:
Halaman 7 - 32
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Disini semua pengunjung bisa mencetak dan monkonvert data
kedalam exel dengan menggunakan botten yang depat berada pada
di bawah table.
5. Instansi Perizinan Ang Orang
Dimana pada menu ini akan menyajikan informasi Instansi Perizinan
Angkutan berdasarkan seleksi Provinsi tertentu, dengan cara anda pilih
provinsi yang ada ingin ketahui maka data akan secara otomatis di
tampilkan, seperti gambar di bawah ini:
Halaman 7 - 33
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
6. Login
Dimana pada menu ini digunakan untuk jalur akses kita untuk masuk ke
data admin, yaitu dengan cara kita masukan data nama pengguna dan
password kita jika kita berhasil masuk makan akan muncul tampilan
seperti di bawah ini :
Gambar menu login
Gambar menu admin
Halaman 7 - 34
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
7.5 Sub Sistem Basis Data Internal
Pada tampilan admin terdapa beberapa menu utama yaitu Home, Guest
Book, About, Contact, Visi & Misi, Dasar Hukum Terkait, Proses
Pelayanan Perizinan, Instansi Perizinan Ang Orang, Logout. Dimana
secara umum menu-menu diatas mampu melakukan proses editing dan
penambahan data-data sesuai dengan kriteria yang telah disediakan pada
proses input data.
1. Home
Pada menu ini terdapat 3 sub menu yaitu Berita Berjalan, Berita &
Artikel, Link Web, baiklah kita langsung saja masuk pada sub menu
yang pertama yaitu berita berjalan, sub menu ini digunakan membuat
berita berjalan yang ada di bagian publik disini anda dapat membuat
baru atau membahkan berita baru seperti pada gambar di bawah ini:
Halaman 7 - 35
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
2. Berita & Artikel pada sub menu ini kita bisa membuat berita atau
merubah berita yang sudah ada karena pada sub menu ini sudah
disediakan botten untuk edit,hapus, dan buat baru berita/artikel
seperti pada gambar di bawah ini:
3. Link Web pada sub menu ini anda dapat membuat link ke web yang
lainnya dan akan di publis pada template publis disini juga anda bisa
membuat baru atau mengedit yang sudah ada, seperti pada gambar
dibawah ini:
Halaman 7 - 36
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
4. Guest Book merupakan pesan/informasi yang dikirim oleh pengunjung
dan disini anda dapat melihat nama, email, IP, dan pesan yang dikirim
oleh pengunjung seperti pada gambar di bawah ini:
5. About disini anda dapat mengedit/merubah isi dari about seperti pada
gambar dibawah ini :
Halaman 7 - 37
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
6. Contact pada menu ini anda bisa membuat atau merubah data alamat,
no telp sesuai dengan alamat yang sebenarnya.
7. Visi & Misi hampirsama dengan menu contact dan about disini anda bisa
merubah visi dan misi sesuai dengan hasil perubahan yang terjadi,
seperti pada gambar di bawah ini:
8. Dasar Hukum Terkait pada menu ini anda bisa merubah/menanbah
baru data-data yang berhubungan dengan dasar hukum dan juga anda
Halaman 7 - 38
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
bisa mengapload data tersebut agar bisa di donwload oleh pengunjung
seperti pada gambar dibawah ini:
View data dasar hukum
Buat baru
Halaman 7 - 39
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
9. Proses Pelayanan Perizinan disini anda dapat membuat urutan proses
dalam permohonan/pembuatan izin. Seperti pada gambar di bawah ini:
10. Instansi Perizinan Ang Orang disini akan ditampikan data-data tempat
pengurusan perizinan dan anda juga bisa mengedit/mengubah data-
datanya serta anda juga bisa menambahkan jika memang ada
penambahan data seperti pada gambar di bawah ini:
View data alamat tempat perijinan
Halaman 7 - 40
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Buat baru alamat tempat perijinan
11. Logout yaitu digunakan untuk akses keluar dari data Admin.
Halaman 8 - 1
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Bab 8
Penutup
8.1 Kendala Penerapan SIK LLAJ Angkutan Orang
Berdasarkan hasil evaluasi pelayanan bidang perizinan angkutan orang
kendala yang mungkin terjadi ada beberapa hal :
1. Keengganan unit pelayanan perizinan dalam peningkatan pelayanan
dengan menggunakan sistem informasi yang terbuka terhadap publik.
2. Pembiayaan pembangunan sistem dan pemeliharaan secara kontinyu
dari unit pelayanan perizinan yang terkadang tidak memadai.
Dua hal ini penting menjadi perhatian para pemangku kebijakan baik
ditingkat Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah untuk penggunaan
sistem perizinan angkutan orang.
8.2 Rekomendasi Penerapan SIK LLAJ Angkutan Orang
Mengukur kinerja teknologi informasi harus merupakan salah satu
perhatian utama dari para pemimpin teknologi informasi untuk mencapai
efektivitas dan nilai tambah bisnis atas teknologi informasinya. Banyak
metode, alat, dan praktik terbaik yang ada untuk mendukung para
pimpinan dengan tanggung jawab pengelolaan kinerja ini. Metode
pengukuran kinerja yang tradisional seperti Return on Investment (ROI)
mengukur sisi keuangan dari sistem dan proyek teknologi informasi, namun
hanya merefleksikan bagian terukur dari teknologi informasi saja. Metode
yang lebih lengkap, yaitu mengukur faktor terukur (tangible) dan tidak
terukur (intangible), adalah IT balanced scorecard (BSC). IT BSC dapat
bergerak dalam sistem manajemen untuk mempersatukan teknologi
informasi dengan bisnis, dan juga dapat membantu manajemen teknologi
informasi untuk berkomunikasi dan melaporkan pada dewan direksi dan
manajemen eksekutif tentang nilai bisnis dari teknologi informasi.
Halaman 8 - 2
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Investasi pada teknologi informasi semakain meningkat, dan para manajer
bisnis sering kali menkwatirkan bahwa mamfaat teknologi informasi tidak
setinggi yang mereka harapkan. Sering dengan hal tersebut, kekwatiran
akan naiknya total biaya dari departemen teknologi informasipun
meningkat, tanpa bukti yang jelas atas nilai yang di hasilkannya.
Fenomena tersebut dinamakan sebagai ‘IT Black Hole’. Oleh sebab itu,
untuk mendapatkan nilai bisnis dari teknologi informasi dan mengukur
besaran nilainya, merupakan hal penting yang harus dilakukan dalam tata
kelola teknologi informasi.
Ada tanggung jawab atas biaya bisnis dan teknologi informasi, baik biaya
yang terukur maupun yang tidak terukur. Dalam hal ini, manajemen
kinerja teknologi informasi yang baik harus dapat menyatukan bisnis dan
teknologi informasi untuk bersama-sama memahami bagaimana teknologi
informasi memberi kontribusi pada pencapaian tujuan bisnis dimasa
lampau maupun di masa yang akan datang. Atau dengan kata lain,
mengukur dan mengelola kinerja teknologi informasi harus dapat
menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :
• Jika saya mengeluarkan dana tambahan pada teknologi informasi,
apakah saya akan memperoleh dananya kembali ?
• Bagaimana teknologi informasi saya jika dibandingkan dengan para
pesaing?
• Apakah saya akan memperoleh hasil yang dijanjikan oleh teknologi
informasi ?
• Bagaimana saya dapat memahami kinerja masa lalu untuk
mengoptimalkan organisasi saya ?
• Apakah strategi implementasi teknologi informasi sejalan dengan
strategi bisnis ?
Berdasarkan penjelasan diatas pembangunan sistem informasi secara
bisnis harus dapat memberikan manfaat secara ekonomi, karena
mempengaruhi tingkat kinerja suatu unit kerja. Hal ini tentu berbeda
dengan instansi pemerintah keuntungan yang diperoleh bukan secara
Halaman 8 - 3
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
ekonomi tetapi pengambilan kebijakan yang tepat dan sistem pelayanan
untuk menciptakan sistem transportasi khususnya angkutan orang karena
didukung dengan data yang tepat dan kemudahan akses informasi bagi
public.
Jadi sangat diperlukan kebijakan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah dalam hal :
1. Komitmen mewujudkan pelayanan prima, sebagaimana dalam undang-
undang pelayanan publik. Hal ini sangat terkait dengan perbaikan
birokrasi baik secara surat-surat perizinan dan proses pengurusan
perizinan, yang saat ini menyebabkan birokrasi menjadi semakin
panjang. Perizinan kendaraan angkutan penumpang umum secara
prinsif cukup izin trayek/operasi yang diterbit/masa berlakunya lima
tahun dan kartu pengawasan yang diperpanjang setiap tahun.
2. Komitmen pembiayaan dalam pembangunan sistem dan pemeliharaan
sistem. Sering terjadi diinstansi Pemerintah pembangunan sistem
informasi setelah diserahkan ke pihak terkait tidak mampu berjalan
baik karena tidak ada biaya pemeliharaan secara rutin.
3. Komitmen melakukan sistem monitoring terhadap implementasi sistem
dan memberikan reward and punishment terhadap hasil monitoring
baik secara online atau kunjungan ke unit pelayanan perizinan.
Pengawasan sangat penting untuk memberikan tekanan kepada unit
kerja pengguna sistem untuk menggunakan sistem secara konsisten,
karena sebaik apapun sistem jika tidak digunakan secara konsisten
tetap tidak memberikan manfaat yang maksimal. Perlu diketahui
sistem adalah alat bantu untuk mempercepat proses kerja dan
mempermudah kontrol kinerja.
4. Perizinan angkutan orang sudah harus lebih simple, dimana sebaiknya
hanya terdiri dari surat izin operasi/trayek dan kartu pengawasan yang
melekat pada kendaraan bukan pada PO. Surat izin trayek
diperpanjang setiap lima tahun tetapi harus legalisir setiap tahun
bersamaan dengan perpanjangan kartu pengawasan. Dan ditetapkan
Halaman 8 - 4
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
suatu aturan untuk kendaraan yang tidak memperpanjang atau tidak
beroperasi selama dalam kurun waktu tertentu harus dimatikan izinnya
operasi angkutan orang kendaraan tersebut.
5. Perlu dibuat suatu perjanjian/regulasi kerjasama antara daerah dan
kementerian untuk melakukan sinkronisasi data secara periodik,
sehingga bisa dilakukan pengawasan secara nasional dan penggunaan
data secara bersama untuk bahan evaluasi kebijakan transportasi
angkutan orang.
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana
Laporan Akhir Penyusunan Pedoman Teknis dan Prototipe SIK LLAJ Angkutan Orang
PT. Pusparaya Karsa Perdana