8

Click here to load reader

Hakikat Menyimak Berhubungan Dengan Mendengar Dan Mendengarkan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

menyimak

Citation preview

Page 1: Hakikat Menyimak Berhubungan Dengan Mendengar Dan Mendengarkan

Hakikat menyimak berhubungan dengan mendengar dan mendengarkan, Subyantoro dan Hartono (2003:1–2) menyatakan bahwa mendengar adalah peristiwa tertangkapnya rangsangan bunyi oleh panca indera pendengaran yang terjadi pada waktu kita dalam keadaan sadar akan adanya rangsangan tersebut, sedangkan mendengarkan adalah kegiatan mendengar yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian terhadap apa yang didengar, sementara itu menyimak pengertiannya sama dengan mendengarkan tetapi dalam menyimak intensitas perhatian terhadap apa yang disimak lebih ditekankan lagi.

Dari pengertian menyimak yang di kemukakan oleh Subyantoro dan Hartono (2003) terlihat bahwa kegiatan mendengar dan mendengarkan tercakup dalam kegiatan menyimak. Selain itu, menyimak memiliki tingkatan lebih tinggi dari mendengar dan mendengarkan. Beberapa hakikat menyimak dari berbagai pendapat yang ada yaitu :

a. Anderson (dalam Tarigan 1994:28) Menyimak adalah proses besar mendegarkan, mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Menyimak dapat pula bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian serta apresiasi (Russell & Russell; Anderson dalam Tarigan 1994:28).

b. Tarigan (1994:28) menyatakan bahwa Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.

Pengertian lain menyimak menurut Akhadiah (dalam Sutari, dkk. 1998:19) ialah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Kemampuan menyimak dapat diartikan pula sebagai koordinasi komponen–komponen kemampuan baik kemampuan mempersepsi, menganalisis maupun menyintesis (http//www.Ialf.edu/kipbipa /papers/ Iim Rahmina.doc.).

Tarigan (1991:4) menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994:94) disebutkan bahwa menyimak adalah mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang.

Page 2: Hakikat Menyimak Berhubungan Dengan Mendengar Dan Mendengarkan

Tarigan (dalam Sutari, dkk. 1997:117–118) mengemukakan beberapa alasan yang menyebabkan pembelajaran menyimak belum terlaksana dengan baik, yaitu:

Pelajaran menyimak relatif baru dinyatakan dalam kurikulum sekolah.

Teori, prinsip, dan generalisasi mengenai menyimak belum banyak diungkapkan.

Pemahaman terhadap apa dan bagaimana menyimak itu masih minim.

Buku teks dan buku pegangan guru dalam pembelajaran menyimak sangat langka.

Guru-guru bahasa Indonesia kurang berpengalaman dalam melaksanakan pengajaran menyimak.

Bahan pengajaran menyimak sangat kurang.

Guru-guru bahasa Indonesia belum terampil menyusun bahan pengajaran menyimak.

Jumlah murid per kelas terlalu besar.

pengertian membaca menurut beberapa ahli

Pengertian Membaca Menurut Para Ahli

pada kesempatan kali ini saya akan berbagi ilmu tentang definisi membaca menurut beberapa ahli yang di rangkum dari beberapa sumber, semoga bisa bermanfaat. .^_^

kita tahu bahwa membaca merupakan suatu kegiatan yang sangat penting baik untuk sekedar memperoleh pengetahuan dan mencari informasi. nah, saya akan memberikan beberapa pendapat tentang definisi membaca menurut para ahli.

1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan maupun hanya dalam hati).

2. Hodgson (1960: 43-44), membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.

Page 3: Hakikat Menyimak Berhubungan Dengan Mendengar Dan Mendengarkan

3. Finochiaro dan Bonomo (1973: 119), membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahasa tertulis.

4. Lado (1976: 132), membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran tertulisnya.

5. Gorys Keraf (1996: 24), membaca adalah suatu proses yang kompleks meliputi kegiatan yang bersifat fisik dan mental. Membaca juga dapat diartikan sebagai proses pemberian makna simbol-simbol visual.

6. Fredick Mc Donald (dalam Burns, 1996: 8), membaca adalah merupakan rangkaian yang respon yang kompleks, di antaranya mencakup respon kognitif, sikap dan manipulatif. Membaca tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sub keterampilan, yang meliputi sensori, persepsi, sekuensi, pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, afektif, dan konstruktif. Menurutnya, aktivitas membaca dapat terjadi jika beberapa sub keterampilan tersebut dilakukan secara bersam-sama dalam suatu keseluruhan yang terpadu.

7. Kolker (1983: 3), membaca adalah suatu proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan bahasa tulis. Hakikat membaca ini menurutnya ada tiga hal, yakni afektif, kognitif, dan bahasa. Perilaku afektif mengacu pada perasaan, perilaku kognitif mengacu pada pemikiran, dan perilaku bahasa mengacu pada bahasa anak.

8. Tampubalon (1987: 6), mengatakan karena bahasa tulisan mengandung ide-ide atau pikiran-pikiran, maka dalam memahami bahasa tulisan dengan membaca, proses-proses kognitif (penalaran), terutama yang bekerja. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa membaca adalah cara untuk membina daya nalar.

9. Smith (Ginting, 2005), membaca merupakan suatu proses membangun pemahaman sari teks yang tertulis.

10. Juel (Sandjaja, 2005), membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan. Sehingga hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan.

11. Nurhadi (1987: 13-14), membaca adalah proses pengucapan lisan untuk mendapatkan isi yang terkandung di dalamnya. Sedangkan rumit dimaksudkan faktor di atas sering bertautan dan

Page 4: Hakikat Menyimak Berhubungan Dengan Mendengar Dan Mendengarkan

berhubungan, membentuk semacam koordinasi yang rumit untuk menunjang pemahan terhadap bacaan.

12. Soedarso (1996: 4), membaca adalah tidak hanya sekedar membunyikan lambang-lambang bunyi bahasa yang tertulis. Membaca adalah aktivitas yang kompleks yang mengarahkan sejumlah besar tindakan yang berbeda-beda.

13. Syafi'i (1999: 7), membaca adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang disebut proses mekanis,beberapa psikologis yang berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi.

14. Farris (1993: 304), membaca adalah pemrosesan kata-kata, konsep, informasi, dan gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman awal pembaca. Dengan demikian, pemahaman diperoleh bila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki sebelumya dengan apa yang terdapat dalam bacaan.

Dari beberapa pengertian membaca di atas dapat disimpulkan, bahwa membaca adalah suatu proses memahami serta memetik makna dari kata-kata, ide, gagasan, konsep, dan informasi yang dikemukakan oleh pengarang dalam bentuk tulisan

.

Daftar Pustaka :

Tarigan,Henry Guntur.2008.Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa.Bandung: Percetakan

Page 5: Hakikat Menyimak Berhubungan Dengan Mendengar Dan Mendengarkan

Angkasa.

Hatami,chaerul.2011.Pengertian Membaca Menurut Beberapa Ahli.Tersedia [Online].

engertian Membaca Nyaring Menurut Para Ahli

Pengertian membaca nyaring menurut Zainuddin (1992:124) : Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis.

Pengertian membaca nyaring menurut Tarigan (1985:22) : Membaca nyaring adalah suatu kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seseorang pengarang.

Pengertian membaca nyaring menurut Gruber (dalam Rahim, 2008:24) : Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan bersuara dengan memperhatikan struktur kata (akata, kata majemuk, dan frasa) dan kalimat, lafal, intonasi dan jeda.

Pengertian membaca nyaring menurut Ellis, dkk (dalam Rahim, 2008:23) : Membaca nyaring adalah aktivitas atau kegiatan membaca bersuara dengan memperhatikan lafal, intonasi serta ekspresi dengan tujuan menghasilkan siswa yang lancar membaca.

Manfaat dan Tujuan Membaca Nyaring

Menurut Harris dan Sipay (dalam Rahim, 2003), membaca nyaring mengkontribusikan seluruh perkembangan anak melalui cara yang berbeda, di antaranya:

memberikan guru suatu cara yang cepat dan valid untuk mengevaluasi kemajuan kemampuan keterampilan membaca yang utama, khususnya penggalan kata dan kelompok kata,

membaca nyaring memberikan kesempatan berkomunikasi lisan bagi pembaca dan menyimak untuk menigkatkan keterampilan menyimak,

membaca nyaring bisa melatih siswa mendramatisasikan cerita dan memerankan pelaku yang terdapat dalam cerita,

Page 6: Hakikat Menyimak Berhubungan Dengan Mendengar Dan Mendengarkan

membaca nyaring menyediakan suatu media, dengan bimbingan yang bijaksana dari guru, bisa menigkatkan kemampuan penyesuaian diri dengan orang lain.

Rothlein dan Meinbach (dalam Farida Rahim, 2003) menemukan bahwa membaca nyaring untuk anak-anak merupakan kegiatan yang berharga yang bisa menigkatkan ketetampilan menyimak, menulis dan membantu perkembangan anak mencintai buku sepanjang hidup mereka. Sedangkan menurut Cox, (1999) membaca nyaring yang dilakukan guru setiap hari merupakan sesuatu yang penting untuk mengajar mereka menyimak, berbicara dan menulis.

Sumber tulisan:

Zainuddin, 1992, Materi Pokok Bahasa dan Sastra, Jakarta:Rineka cipta.

Tarigan, H.G., 1985, Membaca Sebagai suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa.

Rahim, Farida., 2003, Pengajaran Membaca di Kelas IV SD 08 Padang, Jurnal Bahasa, Sastra, Seni dan Pengajarannya, No. 2 Vol. 32 Agustus-2005, Malang: FS-UM.

Rahim, Farida., 2008, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta: Bumi Aksara

Itulah tadi posting tentang Definisi Membaca Nyaring Menurut Para Ahli. Terimakasih atas kunjungannya di blog Kumpulan Contoh PTK, n jangan lupa berbagi di Twitter atau Facebook sobat ya.. biar blog ini selain bermanfaat juga lebih terkenal lagi he he he. wassalam.