Gunung Rinjani

Embed Size (px)

Citation preview

Gunung Rinjani Dinyatakan sebagai taman nasional oleh Menteri Kehutanan tahun 1990 dengan luas plusmn; 41.330 ha. Secara administratif pemerintahan berada pada 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Lombok Barat, kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Dati I Nusa Tenggara Barat. Cara mencapai lokasi : Mataram - Selong - sambelia - Sembalun Lawang, plusmn; 140 km (4,5 jam) Mataram - Bayan - Senaru, plusmn; 82 km (2,5 jam) Mataram - Bayan torean, 85 km (2,5 jam) Mataram - Masbagik - Kutaraja - Tetebatu, 60 km (1,7 jam) Potensi kawasan : Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan daerah yang bergununggunung dengan ketinggian antara 550 m s/d 3.000 m dpl. Puncak ketinggian terdapat di Gunung Rinjani (3.726 m dpl) yang merupakan gunung tertinggi ketiga di Indonesia. Mempunyai iklim tropis dengan rata-rata curah hujan sekitar 2.066 mm per tahun di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Tengah. Di lembah sebelah Barat G. Rinjani terdapat Danau Segara Anak (2.008 m dpl) yang airnya berbau belerang dengan suhu yang berbeda yaitu mulai dari dingin, hangat sampai panas. Beberapa tipe vegetasi yang ada di Taman Nasional yaitu hutan hujan tropis dataran rendah, hutan hujan tropis pegunungan, hutan sekunder dan hutan-hutan sepanjang aliran sungai. Beberapa flora yang ada di Taman Nasional Rinjani antara lain Bayur (Pterospermun javanicum), Mahoni (Swietenia macrophilla), Beringin (Ficus superba), Suren (Toona sureni), bunnga abadi Eidelweis, anggrek (Vanda sp.), Lumut jenggot (Usnea sp.) dan lain-lain. Sedangkan fauna yang ada di Taman Nasional Rinjani antara lain Rusa (Cervus timorensis), Kijang (Muntiacus muntjak), Landak (Hystrix javanica), Lutung (Presbytis sp.), Burung koakiau (Philemon buceroides), Kakatua putih (Cacatua sp.) dan lain-lain. Terdapat satwa yang tidak terdapat di tempat lain yaitu Burung penghisap madu (Lichmera lombokia). Kegiatan yang ditawarkan : Rekreasi dan pariwisata alam antara lain hiking, berkemah, mandi air panas, air terjun, panorama alam dan pegunungan. Penelitian Upacara ritual di sekitar G. Rinjani Fasilitas yang tersedia : Pondok kerja, pondok jaga, shelter, pintu gerbang, kolam mandi/MCK, jalan setapak dan lain-lain. Informasi lainnya : Taman Nasional Rinjani merupakan Sub Region Wallacea dengan Pulau Lombok sebagai perbatasannya Pendakian G. Rinjani harus melapor kepada petugas, karena banyak daerah-daerah yang berbahaya untuk pendakian Belum ada pengusahaan pariwisata alam KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

Kelompok hutan, Gunung Rinjani seluas 125.200 ha., mempunyai fungsi sebagai hutan lindung 51.500 ha, hutan produksi terbatas 9.935 ha, hutan produksi biasa 22.975 ha serta suaka margasatwa 41.330 ha yang telah menjadi Taman Nasional Gunung Rinjani sesuai dengan pernyataan Menteri Kehutanan No. 448/Menhut-VI/90 tanggal 6 Mei 1990, pada acara puncak Pekan Konservasi Alam Nasional III di Mataram, Nusa Tenggara Barat bulan Maret 1990. Taman Nasional Gunung Rinjani menyuguhkan tantangan kepada para pengunjung untuk menikmati kekayaan dan keindahan alamnya yang khas dan unik. Iklim tropis P. Lombok dipengaruhi oleh angin Muson Tenggara (Angin Timur) yang sifatnya kering pada bulan April s/d September dan angin Muson Barat Laut yang sifatnya basah yang terjadi pada bulan Oktober s/d April. Curah hujan di sekitar Taman Nasional Gunung Rinjani berkisar antara 2000-4000 mm/tahun di bagian Selatan dan Tengah, sedangkan di kawasan bagian Timur lebih kering dengan rata-rata curah hujan 1.200 mm/tahun. Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan pegunungan tinggi dengan beberapa gunung yang masih aktif, memanjang dari Timur ke Barat 65 km dari Utara ke Selatan. Ketinggian puncak Gn. Rinjani adalah 3.726 m dpl. merupakan gunung tertinggi ke 3 di Indonesia. Di ujung Barat Gn. Rinjani terdapat kaldera selebar 6 km dengan dinding yang tinggi dan curam, yang di lembahnya terdapat sebuah danau yang luas dan dangkal. Danau ini terletak pada ketinggian 2.008 m dpl. Dari dalam danau muncul sebuah gunung yang masih aktif yaitu Gunung Baru (2.376 m dpl). KEKAYAAN SUMBER DAYA ALAM Berbagai jenis kekayaan sumber daya alam terkandung di dalam kawasan Taman Nasional Gn. Rinjani, baik flora, fauna maupun gejala keunikan dan keindahan alam. Tipe vegetasi utama yang menyusun kawasannya adalah vegetasi hutan pegunungan. Pada ketinggian 1.000-2.000 m antara lain ditumbuhi pohon beringin (Ficus superba), Garu (Dysoxylum sp), Bayur (Pterospermum javanicun) dan lain-lain. Sedangkan pada ketinggian 2.000-3.000 m terdapat Cemara Gunung (Casuarina junghunniana), Malaka (Phyllanthus emblica) dan lain-lain. Di atas ketinggian 3.000 m hanya terdapat rumputrumputan dan batuan. Satwa yang menghuni Taman Nasional Gn. Rinjani antara lain Rusa (Cervus timorensis), Kijang (Muntiacus muncak), Kera Hitam (Presbytis cristata), Landak (Hystrix javanica) dan lain-lain. Jenis burung antara lain Koakiau (Philemon buceroides), Belibus (Caerina aculata), Elang, Kakatua putih kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea occidentalis), Pering (Loriculus vernalis) dan lain-lain.

Di samping potensi kekayaan alam yang berupa flora dan fauna yang beraneka ragam jenisnya. Taman Nasional Gn. Rinjani juga memiliki kekayaan alam lain yang tidak kalah menariknya yaitu kekayaan berupa keunikan dan keindahan alam. Gabungan semua kekayaan inilah yang membuat Taman Nasional Gn. Rinjani mempunyai potensi pariwisata yang cukup tinggi. TEMPAT-TEMPAT YANG PATUT DICATAT DAN DIKUNJUNGI Danau Segara Anak seluas plusmn; 156 ha yang dikelilingi oleh gunung-gunung yang merupakan dinding kaldera berwarna-warni dan sangat menarik para pengunjung, begitu pula dengan air danau yang berwarna-warni pada ketinggian 2.008 m dpl. serta pemandangan yang sangat menakjubkan. Dari puncak Gn. Rinjani dapat dinikmati pemandangan yang menakjubkan ke arah danau dan keseluruhan komplek pegunungan serta dalam keadaan cuaca baik dapat melihat pemandangan P. Lombok dan P. Sumbawa. Adanya sumber air panas (air belerang) di sekitar Danau Segara Anak (di hulu Kali Putih) yang merupakan tempat berobat bagi para pengunjung yang berpenyakit kulit dan sumber air panas Sebau terdapat di antara jalan Pesugulan dan Sembalun. Adanya air terjun Diotak Kokok Gading dan Sendang Gile banyak dikunjungi para pengunjung terutama pada hari-hari besar/libur. ROUTE PERJALANAN KE TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI Melalui Sembalun : Mataram-Aikmel-Sembalun (4-5 jam kendaraan umum) Sembalun Lawang-Puncak Gn. Rinjani (7 jam) Puncak Gn. Rinjani-D. Sehara Anak (4 jam) Sembalun Lawang-D. Segara Anak (8-10 jam) B. Melalui Bayan/Senaru : Mataram-Bayan (3-4 jam kendaraan umum) Bayan-Pelawangan (7-10 jam jalan kaki) Pelawangan- D. Segara Anak (2-3 jam) D. Segara Anak-Pelawangan Sembalun (4-5 jam) Pelawangan-Sembalun-Puncak Gn. Rinjani (2 jam) HAL-HAL YANG PERLU DIKETAHUI OLEH PENGUNJUNG Pengunjung yang hendak memasuki kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani perlu memperhatikan antara lain Pengunjung dengan tujuan penelitian harus mendapat izin dari Dirjen PHPA Pusat, sedangkan untuk tujuan rekreasi harus mendapat ijin dari Kantor Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat. Alamat : Jl. Majapahit No. 54 B, Mataram. Pendaki disarankan membawa penunjuk jalan (guide) yang sudah berpengalaman. Pendaki disarankan melalui Bayan dan Sembalun. Para pengunjung diharapkan untuk menjaga kebersihan kawasan dengan tidak mencoret-coret dan atau memahat pohon, batuan, bangunan dan lain sebagainya. Mendirikan tenda terbatas pada tempat-tempat yang telah ditentukan. Penggunaan api dibatasi pada tempat-tempat yang telah ditentukan. Penggunaan api dibatasi pada tempat-tempat tertentu untuk mencegah kebakaran. Menjaga tata tertib, disiplin dan menataati peraturan-peraturan lainnya selama berada dalam kawasan. Setelah selesai melakukan pendakian/berkemah, agar melapor

kembali ke Kantor Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Barat atau Pos KSDA terdekat.

Taman Nasional Gunung RinjaniTaman Nasional Gunung Rinjani Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan pegunungan rendah hingga pegunungan tinggi dan savana di Nusa Tenggara. Potensi tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional Gunung Rinjani antara lain jelutung (Laportea stimulans), dedurenan (Aglaia argentea), bayur (Pterospermum javanicum), beringin (Ficus benjamina), jambu-jambuan (Syzygium sp.), keruing (Dipterocarpus hasseltii), rerau (D. imbricatus), eidelweis (Anaphalis javanica), dan 2 jenis anggrek endemik yaitu Perisstylus rintjaniensis dan P. lombokensis. Selain terdapat satu jenis mamalia endemik yaitu musang rinjani (Paradoxurus hemaproditus rinjanicus), juga terdapat kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), lutung budeng (Trachypithecus auratus kohlbruggei), trenggiling (Manis javanica), burung cikukua tanduk (Philemon buceroides neglectus), dawah hutan (Ducula lacernulata sasakensis), kepudang kuduk hitam (Oriolus chinensis broderipii), dan beberapa jenis reptilia. Pada lembah di sebelah barat Gunung Rinjani terdapat Danau Segara Anak (2.008 m. dpl) yang airnya berbau belerang, suhunya berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Luas danau tersebut sekitar 1.100 hektar, kedalaman antara 160 230 meter. Di tengah-tengah danau ini muncul gunung baru vulkanik yang masih aktif dan terus berkembang. Gunung Rinjani yang merupakan gunung tertinggi ketiga di Indonesia (3.720 m. dpl), menyimpan berbagai misteri salah satu diantaranya yaitu tentang keberadaan Dewi Enjeni. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, Dewi Enjeni adalah Ratu jin penguasa Gunung Rinjani. Mereka meyakini bahwa Dewi Enjeni lahir dari perkawinan manusia Sasak dengan jin, berparas cantik dan masih keturunan Raja Selaparang. Untuk menghormati Dewi Enjeni, masyarakat sering mengadakan upacara religius di Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak, dengan melepaskan ikan-ikan kecil yang terbuat dari emas tipis ke Danau Segara Anak.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi: Tempat yang dapat di kunjungi Cara pencapaian lokasi: Mataram Selong Sambelia Sembalun Lawang (140 km) sekitar 4,5 jam dengan mobil. Bila berjalan kaki ke danau memerlukan waktu selama 9 jam (25 km). Mataram Bayan Senaru (82 km) sekitar 2,5 jam, jalan kaki ke danau selama 9 jam (25 km). Mataram Bayan Torean (85 km) sekitar 2,5 jam, jalan kaki ke danau selama 7,5 jam. Mataram Masbagik Kutaraja Tetebatu (60 km) sekitar 1,5 jam, jalan kaki ke Otakkokoq selama 30 menit. Berbagai jenis kekayaan sumber daya alam terkandung di dalam kawasan Taman Nasional Gn. Rinjani, baik flora, fauna maupun gejala keunikan dan keindahan alam. Tipe vegetasi utama yang menyusun kawasannya adalah vegetasi hutan pegunungan. Pada ketinggian 1.000-2.000 m antara lain ditumbuhi pohon beringin (Ficus superba), Garu (Dysoxylum sp), Bayur (Pterospermum javanicun) dan lain-lain. Sedangkan pada ketinggian 2.000-3.000 m terdapat Cemara Gunung (Casuarina junghunniana), Malaka (Phyllanthus emblica) dan lain-lain. Di atas ketinggian 3.000 m hanya terdapat rumputrumputan dan batuan. Satwa yang menghuni Taman Nasional Gn. Rinjani antara lain Rusa (Cervus timorensis), Kijang (Muntiacus muncak), Kera Hitam (Presbytis cristata), Landak (Hystrix javanica) dan lain-lain. Jenis burung antara lain Koakiau (Philemon buceroides), Belibus (Caerina aculata), Elang, Kakatua putih kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea occidentalis), Pering (Loriculus vernalis) dan lain-lain. Di samping potensi kekayaan alam yang berupa flora dan fauna yang beraneka ragam jenisnya. Taman Nasional Gn. Rinjani juga memiliki kekayaan alam lain yang tidak kalah menariknya yaitu kekayaan berupa keunikan dan keindahan alam. Gabungan semua kekayaan inilah yang membuat Taman Nasional Gn. Rinjani mempunyai potensi pariwisata yang cukup tinggi.

Dinyatakan sebagai taman nasional oleh Menteri Kehutanan tahun 1990 dengan luas 41.330 ha. Secara administratif pemerintahan berada pada 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Lombok Barat, kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur, Propinsi Dati I Nusa Tenggara Barat. Potensi kawasan : Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan daerah yang bergunung-gunung dengan ketinggian antara 550 m s/d 3.000 m dpl. Puncak ketinggian terdapat di Gunung Rinjani (3.726 m dpl) yang merupakan gunung tertinggi ketiga di Indonesia. Mempunyai iklim tropis dengan rata-rata curah hujan sekitar 2.066 mm per tahun di Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Tengah. Di lembah sebelah Barat G. Rinjani terdapat Danau Segara Anak (2.008 m dpl) yang airnya berbau belerang dengan suhu yang berbeda yaitu mulai dari dingin, hangat sampai panas. Beberapa tipe vegetasi yang ada di Taman Nasional yaitu hutan hujan tropis dataran rendah, hutan hujan tropis pegunungan, hutan sekunder dan hutan-hutan sepanjang aliran sungai. Beberapa flora yang ada di Taman Nasional Rinjani antara lain Bayur (Pterospermun javanicum), Mahoni (Swietenia macrophilla), Beringin (Ficus superba), Suren (Toona sureni), bunnga abadi Eidelweis, anggrek (Vanda sp.), Lumut jenggot (Usnea sp.) dan lain-lain. Sedangkan fauna yang ada di Taman Nasional Rinjani antara lain Rusa (Cervus timorensis), Kijang (Muntiacus muntjak), Landak (Hystrix javanica), Lutung (Presbytis sp.), Burung koakiau (Philemon buceroides), Kakatua putih (Cacatua sp.) dan lain-lain. Terdapat satwa yang tidak terdapat di tempat lain yaitu Burung penghisap madu (Lichmera lombokia).

Objek Wisata Lombok-TerkenalTerseru....TAMAN NASIONAL GUNUNG RINJANI

Fungsi dan Peranan

Gunung Rinjani merupakan sebuah simbol kesakralan dan mistis di Pulau Lombok baik bagi suku asli Sasak yang mayoritas beragama Islam dan bagi Suku Bali yang beragama Hindu. Mitos dan legenda, pantangan dan larangan yang berkembang menjadi kepercayaan turun temurun membuat Gunung Rinjani menjadi semakin menarik untuk dieksplorasi, terutama bagi anda pecinta alam, baik alam nyata maupun alam gaib. Sejak dahulu kala, Gunung Rinjani menjadi sumber inspirasi, kekuatan dan kehidupan bagi masyarakat Lombok dan Bali (terutama yang menetap di Lombok) dalam arti yang seluas luasnya. Rinjani menjadi tempat ibadah, tempat melakukan pemujaan, tempat bertapa tempat menyucikan senjata pusaka bagi kedua kelompok masyarakat tersebut. Selain itu, Gunung Rinjani memberikan kehidupan bagi seluruh kawasan pertanian yang ada di Pulau Lombok karena dari kawasan hutan lindung yang ada di Gunung Rinjani, air mengalir terus sampai ke segala penjuru Pulau Lombok. Ini terjadi karena keberadaan Danau Segara Anak di kawasan Gunung Rinjani yang terletak pada ketinggian sekitar 2000 m di atas permukaan laut yang tidak saja menakjubkan secara keindahan namun juga berkedudukan penting karena berfungsi sebagai penampumng air yang tak kunjung kering sepanjang tahun yang selanjutnya teralirkan ke kawasan pertanian di seluruh Pulau Lombok. Menyadari fungsi Gunung Rinjani yang begitu starategis bagi kehidupan masayarakat Lombok dan bangsa Indonesia pada umumnya, pemerintah akhirnya menetapkan Gunung Rinjani sebagai Taman Nasional dan ditetepakan secara resmi sebagai Kawasan Suaka Margasatwa oleh Menteri Kehutanan pada tahun 1997 berdasarkan SK No. 280/KptsV/1997 tanggal 23 Mei 1997. Luas dari kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani

mencapai 41.330 ha hutan yang secara geografis terletak di antara koordinat 116021'30" 116034'01" Bujur Timur (BT) dan 8018'18" - 8032'19" Lintang Selatan (LS). Selanjutnya, secara wilayah administratif, Taman Nasional Gunung Rinjani termasuk ke dalam 3 kabupaten; Kabupaten Lombok Utara, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Taman Nasional Gunung Rinjani rupanya tidak hanya penting bagi masyarakat yang tinggal di Pulau Lombok, tapi ternyata juga penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan bangsa. Ini ditunjang oleh keanekaragaman hayati baik flora fauna dan vegetasi yang variatif yang merupakan tipe flora dan fauna dari hutan dataran tinggi. Keunikan keragaman hayati di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani terjadi karena Lombok dipercaya merupakan titik peralihan Zona flora dan fauna Asia dan Australia yang lebih dikenal dengan The Wallacea Line. Selain sebagai "laboratorium" yang penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan, Taman Nasional Gunung Rinjani juga menjadi gunung yang sangat menantang dan menarik bagi para pecinta alam atau penggemar petualangan mendaki gunung. Keindahan alam di kawasan Gunung Rinjani seolah dapat menyihir para pendaki sehingga rasa letih mereka terasa hilang begitu menapakkan kaki di Gunung Rinjani. Banyak di antara para pendaki baik nusantara maupun mancanegara yang kembali dan mendaki Gunung Rinjani berulang-ulang karena keindahan dan tantangan yang ada di sepanjang rute pendakian. Untuk melakuakan pendakian ke kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, para pendaki dapat melakukannya melalui dua jalur pendakian yang paling disarankan oleh Pengelola Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani yaitu rute Senaru dan rute Sembalun. Perkiraan waktu tempuh dari Bandara atau Senggigi ke Senaru adalah kurang lebih 3 - 4 jam dengn kendaraan umum atau 2 jam dengan kendaraan pribadi dan ke Sembalun kira-kira 4 - 5 jam dengan kendaraan umum atau 3 jam dengan kendaran pribadi. Selama dalam perjalanan pendakian di Gunung Rinjani, para pendaki ditawarkan pengalaman yang menakjubkan; tantangannya, keindahannya dan misteri di balik legendanya merupakan hal yang tak kan terlupakan. Sebagian dari tempat-tempat menarik dan hal unik yang akan dilalui dan dijumpai sepanjang perjalanan adalah Bunut Ngengkang, Montong Satas, Sanggah Basong (Muntiacus Muntjak), Gua, Aiq Kalak, Danau Segara Anak, Kalimantong (Strawberry Lokal), Edelweiss atau Sandar Nyawa (Anaphalis Javanica), Puncak Rinjani, dan Gunung Baru dll. Gunung Rinjani yang sangat disakralkan dan dihormati oleh masyarakat Bali dan Sasak Lombok ternyata memiliki lusinan pantangan dan larangan bagi setiap orang yang berziarah (mendaki) Gunung Rinjani. Beberapa diantara pantangan dan larangan bagi penziarah (pendaki) yang sedang berada di Gunung Rinjani adalah laranagn untuk berkata-kata kotor, berkata-kata yang menunjukkan kekhawatiran atau keluh kesah. Konon apabila penziarah berkeluh kesah atau mengungkapkan kata-kata yang menunjukkan kekhawatiran maka hal yang dikhawatirkan tersebut akan serta merta menjadi kenyataan. Misalnya, bila mengatakan, "akan turun hujan", makan serta merta hujan akan turn. Selain itu, suami istri juga dilarang melakukan hubungin intim ketika berada di sana.

Gunung Rinjani adalah tempat suci bagi umat Hindu Bali karena dianggap sebagai tempat bersemayamnya para Dewa dan juga tempat suci bagi Suku Sasak karena dipercaya sebagai tempat tinggal para wali dan tokoh abadi Dewi Anjani. Hailait Selama dalam perjalanan, para pendaki dapt menjumpai beberapa flora dan fauna menarik atau menugunjungi tempat-tempat unik seperti di bawah ini: Gua Selain pemandangan yang menakjubkan di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, para pendaki juga dapat mengeksplorasi keunikan dan legenda yang terdapat di dalam tiga gua di sekitar Danau Segara Anak yaitu Gua Susu, Gua Payung, dan Gua Manik. Yang paling ternama dan unik dari ketiga gua itu adalah Gua Susu karena mitos yang berkembang di antara para pendaki tradisonal. Di dalam gua ini air menetes dari ujungujung bebatuan yang menyerupai puting susu dan itulah sebabnya gua ini disebut Gua Susu. Uniknya, rasa air yang menetes dari setiap "puting" tersebut berbeda beda. Suhu di dalam Gua Susu terasa cukup panas dan mengeluarkan uap sperti pada sauna. Mulut Gua Susu yang sempit dipercaya akan menjadi lebih lebar jika yang memasukinya adalah orang baik sehingga dia akan lebih mudah untuk masuk. Sebaliknya, jika yang masuk adalah orang jahat maka mulut gua akan menjadi semakin sempit dan menyulitkan orang tersebut untuk masuk. Gua ini sering digunakan sebagai tempat bermeditasi atau bertapa oleh mereka yang sedang mencari kekuatan gaib. Aiq Kalak Dalam Bahasa Sasak aiq berarti air dan kalak berarti panas. Air panas yang keluar dari perut Gunung Rinjani dan teralir ke kolam-kolam kecil yang bertingkat (terraced) di sekitar Danau Segara Anak. Karena itulah, suhu air pada satu kolam dan kolam lainnya berbeda-beda sehingga para pendaki dapat memilih suhu yang sesuai. Aiq Kalak menjadi solusi yang efektif untuk menghilangkan letih akibat rute pendaakian yg cukup menantang. Selain itu, kandungan sulfurnnya yang tinggi dapat pula mengobti penyakit kulit ringan dll. Salah satu dari kolam air panas adalah Pengkereman Jambangan. Kolam air panas ini dipercaya oleh pendaki tradisional memiliki tuah. Oleh karena itu, banyak di anatara para pendaki merendam atau mencelupkan senjata pusaka mereka seperti keris, tombak, dan kelewang dengan maksud menguji kekuatannya. Bila benda pusaka tersebut tidak memiliki kekuatan supranatural yang cukup maka benda pusaka tersebut akan serta merta rusak atau bengkok. Selain itu, Pengkereman Jambangan juga dipakai untuk menguji minyak obat bertuah yang terbuat dari minyak kelapa. Bilamana minyak yang biasanya disebut Siu Satus Tunggal (seribu hajat) itu direndam dan berubah menjadi semakin jernih maka ini berarti bahwa minyak tersebut punya kekuatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit dan bahkan dapat memberikan efek kebal senjata tajam bila diminum.

Danau Segara Anak Dananu Segara Anak adalah danau di kawah Gunung Rinjani yang terletak di atas ketinggian sekitar 2000 m di atas permukaan laut. Dari rim, Danau Segara Anak tampak sangat luas seperti miniatur lautan. Oleh karena itulah danau ini disebut Segara Anak karena dalam Bahasa Sasak segara artinya laut dan anak artinya mini atau miniatur. Konon Danau Segara Anak selain eksotis juga dipercaya sebagai tempat bermukimnya makhluk gaib yang ada di Gunung Rinjani dan sebagian besar dari makhluk gaib tersebut dipercaya beragama Islam. Dalam masyarakat Sasak Lombok berkembang mitos bahwa apabila seseorang melihat Danau Segara Anak dalam keadaan luas maka ini menandakan bahwa umur orang yang melihat tersebut masih panjang. Sebaliknya jika Danau Segara Anak baginya tampak sempit, ini menandakan bahwa umur orang tersebut sudah pendek. Menariknya, selain dipercaya sebagai tempat tinggal makhluk gaib, Segara Anak juga dipercaya oleh masyarakat Sasak Lombok yang beragama Islam sebagai tempat tinggalnya para wali yang telah, dalam pandangan manusia, meninggal. Jadi Masyarakat Sasak Lombok percaya bahwa para wali yang mereka anggap keramat tidaklah meninggal melainkan pindah dan menetap di Gunung Rinjani. Sejalan dengan itu, Masyarakat Sasak Lombok juga percaya bahwa di sekitar Danau Segara Anak atau kawasan Gunung Rinjani terdapat sebuah masjid besar yang dibangun oleh para gaib yang tinggal di sana. Selain sebagai tempat ibadah rutin, masjid tersebut juga konon dipercaya sebagai tempat diadakannya pertemuan rutin dan istimewa bagi para wali baik yang sudah tinggal di sana (meninggal) maupun para wali yang masih hidup namun memiliki kekeramatan dan mampu menembus alam gaib. Lagi-lagi, masyarkat Sasak Lombok percaya bahwa para wali inilah yang selalu berusaha dengan keras untuk menjaga Gunung Rinjani agar tidak meletus dan menyengsarakan penduduk Lombok. Gunung Baru adalah sebutan untuk gunung yang muncul dari aktifitas gunung berapi Rinjani yang muncul di tengah Danau Segara Anak. Gunung Baru ini sesekali terlihat mengeluarkan asap gunung berapi. Menurut kepercayaan masyarakat Gunung Baru merupakan pusar Gunung Rinjani. Gunung Baru meletus terakhir pada tahun 1994 namun tidak terlalu dahsyat sehingga tidak berakibat buruk bagi masyarakat Lombok. Sebagian masyarakat Lombok justru mempercayai bahwa Gunung Baru meletus karena bangsa jin yang bermukim di sana ssedang membangun sesuatu. Hal ini tampak dari bebatuan yang tersusun rapi dan indah di sekitar kaki Gunung Baru. Puncak Rinjani Puncak Gunung Rinjani memiliki ketinggian 3.726 m di atas permukaan laut. Bagi para pendaki, menaklukkan puncak Gunung Rinjani adalah kebanggaan yang luar biasa karena rute pendakian untuk menuju ke puncak sangat menantang. Terlebih lagi bagi para pendaki tradisional Sasak Lombok, mereka menganggap bahwa menaklukkan puncak Gunung Rinjani adalah suatu pencapain yang fantastis karena selain medan yang sulit juga karena mereka percaya bahwa di puncak Gunung Rinjani bersemayam tokoh abadi penguasa Gunung Rinjani yaitu Dewi Anjani. Dewi Anjani adalah sebenarnya seorang

manusia, puteri dari seorang raja yang tidak diizinkan oleh ayahnya menikah dengan kekasih pilihnnya. Karena kecewa, pada suatu tempat mata air bernama Mandala sang puteri menghilang dan berpindah tempat dari alam nyata menuju ke alam gaib di Puncak Gunung Rinjani. Bahkan, masyarakat Sasak Lombok percaya bahwasanya puncak Gunung Rinjani sesungguhnya tak terdaki karena ini merupakan istana Sang Dewi Anjani dan yang terlihat dan terdaki tersebut adalah puncak semunya karena puncak yang sejatinya dilindungi agar tak tersentuh makhluk lain. Pemandangan dari puncak Gunung Rinjani tentu saja sangat menakjubkan terutama ketika matahari terbit. Seluruh Pulau Lombok, sebagian Pula Sumbawa dan Pulau Bali dapat terlihat dari Puncak Gunung Rinjani. Kemudian di bagian tenggara terdapat sebuah danau debu yang disebut Danau Segara Muncar. Pada saat-saat tertentu, sebagian orang dapat melihat istana Dewi Anjani yang ada di sekitarnya. Flora dan Fauna Bunut Ngengkang Dalam Bahasa Sasak bunut berarti beringin dan ngengkang berarti berdiri dengan kaki terbuka lebar. Bunut Ngengkang adalah sebuah pohon beringin besar dan tinggi yang sangat rindang dan batang pohonnya terlihat seperti sepasang kaki yang sedang terbuka lebar. Bunut Ngengkang biasanya dijadikan sebagai tempat peristirahatan oleh para pendaki sambil memandangi pohon beringin raksasa tersebut. Tempat ini juga merupakan titik persimpangan antara jalan dari Senaru dan Semokan. Montong Satas Di tempat ini terdapat sebuah batu besar yang juga sering dipakai oleh para pendaki untuk melepaskan lelah sambil meneguk bekal air minum yang dibawa. Batu yang terdapat di Montong Satas ini dijuluki Batu Penyesalan karena biasanya pada titik ini muncul kebimbangan dan penyesalan dalam hati para pendaki antara melanjutkan perjalanan atau kembali. Kebimbangan muncul karena jarak yang tersisa masih cukup jauh padahal badan telah letih sementara untuk kembali ke Senaru juga tak kalah jauhnya. Dalam keadaan normal dan kondisi fit, Montong Satas dapat ditempuh dalam waktu dua jam dari Bunut Ngengkang. Sanggah Basong (Muntiacus Muntjak) Sanggah dalam Bahasa Sasak berarti rusa dan basong berarti anjing. Jadi sanggah basong berarti jenis rusa yang punya kemiripan dengan anjing dalam hal ini adalah jumlah puting susunya yang terdiri dari lima puting sementara rusa atau sanggah biasa memiliki empat punting susu. Rusa jenis ini memang satwa asli yang dapat dijumpai di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. Tanduknya agak melengkung ke belakang dan baunya mirip dengan anjing.

Kalimantong (Strawberry Lokal) Tanaman ini banyak tumbuh di sepanjang jalan menuju kawasan Gunung Rinjani. Pohonnya berduri bagaikan pohon mawar. Buahnya merah seperti Strawberry. Buah Kalimantong (Strawberry) ini dapat dimakan dan rasanya manis sedikit kecut. Buah ini dapat menjadi pelepas dahaga dan lapar. Edelweiss atau Sandar Nyawa (Anaphalis Javanica) Jenis tanaman ini menurut kepercayaan tidak boleh dipetik karena tanaman ini dipercaya merupakan tanaman di dalam Taman Sari di kerajaan Jin di alam gaib. Untuk memperoleh bunga ini, masyarakat pada zaman dahulu harus berani mempertaruhkan nyawanya. Itulah sebabnya bunga ini disebut dengan bunga Sandar Nyawa. Bunga ini tidak pernah layu. Usianya sama dengan usia mahluk gaib. Narasumber : De Tours Lombok (google)