4
Salah satu goa eksotis yang berada di Jawa tengah adalah Goa Jomblang. Goa Jomblang merupakan kombinasi antara goa vertikal dan dilanjutkan dengan goa horizontal. Goa ini terletak di Pedukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul. Terletak kurang lebih 50 km tenggara pusat kota Jogjakarta, Goa Jomblang terdapat di tengah bukit dan hutan jati. Gua ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah hutan yang membawa tumbuhan dan pepohonan yang ada di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu. Runtuhan ini membentuk sinkhole atau sumuran. Karena itu gua yang memiliki luas mulut gua sekitar 50 meter ini sering disebut dengan Luweng Jomblang Karena itu untuk mencapai goa ini diperlukan kemampuan single rope technique yaitu menuruni tali sepanjang kurang lebih 40 meter untuk sampai dasar goa. Ketika sampai di dasar gua anda akan dibuat takjub dan terpana dengan pemandangan luar biasa di depan anda, sebuah hutan purba dalam perut bumi dan dikelilingi dinding batu kapur. Aneka lumut, paku-pakuan, semak, hingga pohon-pohon besar tumbuh dengan rapat. Hanya saja, kita harus berhati-hati karena jalan setapak dari bebatuan ini agak licin karena batu-batuannya mengalami erosi dari tetesan air yang jatuh dari atas gua ketika hujan turun. Setelah puas menikmati keindahan hutan yang tersembunyi tersebut, dilanjutkan dengan menyusuri lorong goa sepanjang 500 m yang menghubungkan antara Goa Jomblang dengan Goa Grubug, dengan memasuki sebuah mulut gua yang berukuran 5 meter. Aneka ornamen di dinding gua turut menghiasi gua kapur ini, dinding kapur yang ditumbuhi tanaman perdu, batu kristal, stalaktit, serta stalagmit yang indah. Menelusuri jalan berupa tanah liat Devina X6/22 Menyusuri Keindahan Goa Jomblang dan Goa Grubug Gunung Kidul

Gunung Jomblang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

k

Citation preview

Page 1: Gunung Jomblang

Salah satu goa eksotis yang berada di Jawa tengah

adalah Goa Jomblang. Goa Jomblang merupakan kombinasi

antara goa vertikal dan dilanjutkan dengan goa horizontal.

Goa ini terletak di Pedukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo,

Kecamatan Semanu, Gunungkidul. Terletak kurang lebih 50

km tenggara pusat kota Jogjakarta, Goa Jomblang terdapat di tengah bukit dan hutan jati. Gua

ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah hutan yang membawa tumbuhan dan

pepohonan yang ada di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu. Runtuhan ini

membentuk sinkhole atau sumuran. Karena itu gua yang memiliki luas mulut gua sekitar 50

meter ini sering disebut dengan Luweng Jomblang

Karena itu untuk mencapai goa ini diperlukan kemampuan single rope technique yaitu

menuruni tali sepanjang kurang lebih 40 meter untuk sampai dasar goa.

Ketika sampai di dasar gua anda akan dibuat takjub dan terpana dengan pemandangan luar biasa

di depan anda, sebuah hutan purba dalam perut bumi dan dikelilingi dinding batu kapur. Aneka

lumut, paku-pakuan, semak, hingga pohon-pohon besar tumbuh dengan rapat. Hanya saja, kita

harus berhati-hati karena jalan setapak dari bebatuan ini agak licin karena batu-batuannya

mengalami erosi dari tetesan air yang jatuh dari atas gua ketika hujan turun.

Setelah puas menikmati keindahan hutan yang tersembunyi tersebut, dilanjutkan dengan

menyusuri lorong goa sepanjang 500 m yang menghubungkan antara Goa Jomblang dengan Goa

Grubug, dengan memasuki sebuah mulut gua yang berukuran 5 meter. Aneka ornamen di

dinding gua turut menghiasi gua kapur ini, dinding kapur yang ditumbuhi tanaman perdu, batu

kristal, stalaktit, serta stalagmit yang indah. Menelusuri jalan berupa tanah liat berlumpur dan

batu cadas, dinding goa yang masih berupa karst berurat-urat dan lorong kelelawar yang dihiasi

stalaktit goa semakin memperindah goa itu. Tak berapa lama berjalan terdengar suara gemuruh

aliran sungai dan seberkas cahaya terang di tengah kegelapan.

Sampai di ujung lorong, pemandangan luar biasa terlihat didepan mata. Seberkas sinar

matahari menerobos masuk ke dalam kegelapan goa ini. Sinar-sinar itu memantul ke beberapa

stalagmit dan stalagtit yang menimbulkan bias cahaya yang luar biasa indah yang menyinari

flowstone yang indah. Pemandangan cahaya yang indah tersebut hanya bisa dilihat antara pukul

10.00 -13.00WIB

Sebongkah batu gamping yang dijadikan ikon Gua Grubug akan terlihat diakhir lorong

gua. Batu tersebut berwarna putih susu. Diatas batu kokoh tersebut terlihat air abadi yang

mengandung karbonat dan terus keluar dari celah-celah stalagtit gua, air itu menetes terus

bagaikan gerimis hujan. Di sisi lain goa terdapat aliran air sungai yang berasal dari KaliSuci.

Arus sungai ini menghubungkan dasar Gua Grubug dengan beberapa gua lainnya di sekitar

pegunungan karst tersebut. Air yang menetes turun turut mempercantik pemandangan keindahan

Goa Jomblang yang tidak tertandingi.

Devina X6/22

Menyusuri Keindahan Goa Jomblang dan Goa Grubug Gunung Kidul

Page 2: Gunung Jomblang

Keindahan alam goa Jomblang ini membawa makna

yang dapat dihubungkan dengan kehidupan kita sehari-hari.

Perjalanan yang panjang untuk sampai ke dasar gunung

serta menantang nyali karena membutuhkan keberanian

untuk turun menggunakan tali ke dasar gua

menggambarkan bahwa untuk mencapai sesuatu diperlukan

keberanian, pengorbanan, serta tekad yang kuat. Semua itu akan terbayar dengan keindahan

dasar goa yang akan kita lihat ketika sampai di dasar goa yaitu keindahan hutan purba, stalgtit,

dan stalagmit, dan dinding-dinding gua kapur. Perjalanan yang membutuhkan pengorbanan

sebanding dengan usaha kita untuk mencapai dasar gua

Ketika sampai didasar goa, pemandangan yang jauh lebih indah masih menunggu untuk

ditelusuri, cahaya matahari yang masuk dari mulut gua menerangi dua stalagtit dan stalagmit

besar di dasar gua, serta keindahan dan kesejukan sungai di dasar goa. Untuk mencapai tempat

tersebut kita harus menempuh perjalanan yang cukup jauh. Hal ini mengajarkan kita agar tidak

cepat merasa puas karena karena suatu hal karena masih banyak keberhasilan yang dapat kita

raih di depan mata jika kita mau menjalaninya.

Perjalanan yang cukup panjang menelusuri gua Jomblang dan Gua Grubug pastinya

melelahkan namun semua terbayar dengan keindahan alam gua yang dipenuhi dengan hutan

purba serta keindahan gua kapur dipinggir-pinggirnya. Jalan berkelok-kelok untuk mencapai

mulut gua yang licin karena tetesan air dari stalagtit gua ini menunjukan bahwa banyak masalah

silih berganti yang kita alami dalam hidup, masalah kecil dan masalah besar namun kalau kita

mempunyai tekad yang kuat kita pasti dapat melalui semuanya dan mencapai tujuan kita.

Setelah menempuh perjalan yang cukup melelahkan menembus perut bumi menyusuri

lorong-lorong goa, akhirnya kita melihat seberkas sinar yang menyinari kegelapan goa itu,

peristiwa ini menunjukan adanya secercah harapan dan setiap masalah pasti ada jalan keluarnya.

Keindahan yang terdapat di mulut gua ini menunjukan keindahan alam yang diberikan Tuhan

pada kita untuk senantiasa dipelihara dan selalu bersyukur atas kekayaan alam yang diberikan

Tuhan kepada kita.

Waktu yang tepat untuk menikmati sinar tersebut adalah siang hari pukul 10.00-13.00

karena diluar jam itu sinar yang masuk akan terlihat lebih hal ini menunjukan bahwa peristiwa

gembira biasanya cepat berakhir dan berlangsung cepat dibandingkan masalah yang kita hadapi.

Tidak jauh dari cahaya tersebut, kita dapat menikmati kesegaran air sungai didasar goa.

Hal ini melambangkan penyegaran dan kepuasan yang kita terima setelah berhasil mencapai

sesuatu. Keindahan Goa Jomblang dan Grubug ini menyadarkan kita akan keindahan alam

Indonesia dan nilai-nilai berharga yang dapat kita ambil darinya.

Sumber:http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/sport-and-

adventure/gua-jomblang/

Page 3: Gunung Jomblang