GLUKAGON

Glukagon adalah hormone yang dihasilkan oleh sel-sel A pulau-pulau langerhans yang berfungsi untuk menguraikan glikogen. Efek glucagon berlawanan dengan insulin dimana glucagon menyediakan enrgi untuk jaringan jika tidak tersedia makanan untuk diabsorbsi sedangkan insulin untuk penyimpanan energy di berbagai jaringankamus kedokteran

Biosintesis Glukagonendokrinologi greenspan

Nucleus sel A pulau langerhans

Transkripsi di Retikulum Endoplasma Kasar

Proglukagon dengan 160 asam amino

Apparatus golgi, disini proglukagon dipecah menjadi glucagon dan glisentin yang disimpan dalam sitoplasma dalam bentuk granula

Metabolisme Glukagon fisiologi ganong

Glucagon mempunyai waktu paruh di dalam sirkulasi 5-10 menit yang dapat dipecahkan oleh banyak jaringan, tetapi khususnya oleh hati. Karena glucagon disekresi ke dalam vena porta dan mencapai hati sebelum mencapai sirkulasi tepi, kadar darah tepi relative rendah. Peningkatan dalam glucagon darah tepi yang ditimbulkan rangsangan eksitasi bberlebihan dalam pasien sianosis, mungkin karena penurunan degradasi hormone ini oleh hati.

Regulasi Sekresi Glukagonfisiologi ganong

Sekresi ditingkatkan oleh rangsangan saraf simppatis ke pancreas serta efek simpatis ini diperantarai oleh reseptor β-adrenergik dan AMP siklik. Tampak bahwa sel A seperti sel B, karena rangsangan reseptor β-adrenergik meningkatkan sekresi dan rangsangan reseptor α-adrenergik menghambat sekresi. Tetapi respon pancreas terhadap rangsangan simpatis tanpa obat penghambat dapat meningkatkan sekresi glucagon, sehingga efek reseptor β mendominasi dalam sel pensekresi glucagon.

Adapun factor-faktor yang mempengaruhi sekresi glucagon:

perangsang penghambatAsam amino (terutama asam amino glukogenik:alanin, serin, glisin, sistein dan treoninCCK, gastrinKortisolGerak badanInfeksiTeofilinPerangsang β-adrenergik Asetilkolin

GlukosaSomatostatinSekretinFFAKetonInsulinFenitoinGABA

Kerja dari glucagon dapat memberikan efek makronutrien didalam tubuh kitafisiologo ganong

1. Efek pada karbohidratEfek pada metabolism karbohidrat timbul akibat peningkatan pembentukan dan pengeluaran glukosa oleh hati sehiingga terjadi peningkatan kadar glukosa darah. Glucagon menimbulkan efek hiperglikemik dengan menurunkan sinteis glucagon, meningkatkan glikogenolisis dan glukoneogenesis karena glucagon dapat mengaktivasi fosforilase

2. Efek pada lemakGlucagon mendorong penguraian lemak dan menghambat sintesis trigliserida. Glucagon meningkatkan pembentukan keton (ketogenesis) di hati dengan mendorong perubahan asam lemak menjadi badan keton

3. Efek pada proteinGlucagon menghambat sintesis protein dan meningkatkan penguraian protein di hati walaupun meningkatkan katabolisme protein di hati glucagon tidak memiliki efek yang bermakna pada kadar asam amino darah karena hormone ini tidak mempengaruhi protein otot, simpanan protein utama di otot.

SOMATOSTATIN endokrinologi greenspan

Gen untuk somatostatin terletak pada lengan panjang dari kromosom 3. Gen ini menyandikan suatu peptide denagn 116 asam amino yang disebut preprosomatostatin. Somatostatin dijimpai dalam sel D yaitu di bagian perifer dari pulau-pulau Langerhans, selain itu hormone ii ditemukan di hipotalamus yang dapat menghambat pelepasan hormone pertumbuhan (somatotropin hipofisis) , saluran cerna.

Terdapat 2 somatostatin:

Somatostatin 14. Dominan pada system saraf pusat dan pancreas. Jumlahanya sekitar 25-30 dari kadar hormone somatostatin

Somatostatin 28. Jumlahnya sekitar 70-75 dari hormone somatostatin

Kedunya berperan dalam menghambat sekresi insulin, glucagon dan polipeptida pancreas. Insulin dari sel B pancreas yang diketahui dapat merangsang pelepasan somatostatin dari sel D. fungsi somatostatin dalam sirkulasi tidak jelas karena peranan utamanya dari peptide ini hanya sebagai pengatur parakrin dari pulau-pulau Langerhans.

Somatostatin pancreas menimbulkan berbagai efek inhibisi yang keseluruhannya menghambat pencernaan nutrient dan mengurangi penyerapan nutrient. Somatostatin dikeluarkan oleh sel-sel D pancreas sebagai respon langsung terhadap peningkatan glukosa dan asam amino darah selama penyerapan makanan dengan manimbulkan efek inhibisi, somatostatin pancreas bekerja secara umpan balik negative untuk mengerem kecepatan pencernaan dan penyerapan makanan sehingga tidak terjadi peningkatan berlebihan kadar nutrient didalam plasma