Upload
sablak
View
1.090
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
Geguritan Saka Pedesan
Angine angin sore
Ngaras panandhang lan alang-alang
Crita lawas, yo gene isah tumendhas
During rampung nggonmu ngitung dawane lurung
Apa bocah angon uga nate kandha
Jembare ara-ara
Ora bakal tepus dipecaki raja kaya
Ing pedesan, daktunggu saiba indahe tembang saka paran
Amarga aku wis ora ndarbeni kidhung
Amarga wis aking kuninge kembang tanjung
Sawise kapangmu, apa dina-dina isih lumaku
Nilapake sepine tanah ngare
Nilapake srengenge keturon ing gunung kulon
Ah, kaya isih dakranggeh wewayanganku ing kaca panggilon
Temedhas : Terasa
Lurung : Sungai Tempat Pembuangan
Angon: Menggembala
Ara-ara: Padang Ilalang, Gurun
Raja Kaya: Sapi
Paran: Arah atau Tujuan
Kidung: Lagu
Kapang: Rindu
Lumaku: Berlaku
Ranggeh: Rangkul
Wewayangan: Bayangan
Arti Perlarik : Sajak dari pedesaan
Semilir angin, angin sore
Memandang jauh dan rumput ilalang
Cerita silam masih membekas
Belum selesai tempatmu menghitung panjangnya sungai
Apakah anak penggembala pernah berkata:
Luasnya padang ilalang
Tidak bisa habis menyimpan kekayaan alam
Aku menunggu di pedesaan, betapa indahnya lagu dari berbagai arah
Karena aku sudah tidak memiliki lagu
Karena aku sudah tidak layu seperti bunga tanjung
Setelah kerinduan ini apakah hari-hariku masih berlalu
Menyembunyikan sepinya tanah kelahiran
Menyembunyian matahari yang mulai terbenam
Ah, sepertinya aku masih bisa meraih bayanganku di cermin
Artinya:
Paragraf 1
Sajak Dari Pedesaan ini berisi tentang seseorang yang sudah tua. Dalam
masa tua itu, ia mengenang masa-masa lalu yang ada dalam hidupnya. Ia kagum
akan kebenaran Tuhan yang tidak pernah habis melimpah ruahlan semua
kekayaan alam. Kekayaan alam yang dianugerahkan untuk seluruh umuat
manusia.
Paragraf 2
Pedesaan merupakan tempat yang sangat tenang. Tempat yang tidak ramai
dengan huru-hara seperti yang ada di kota. Tempat yang membuat kita untuk
menjadi diri sendiri yang tidak bergantung dengan perkembangan zaman.
Ia sadar bahwa hidupnya tinggal beberapa saat lagi, ia sudah tidak ada
waktu untuk mengurus-urusan orang lain. Ia harus lebih banyak berkaca pada diri
sendiri, untuk introspeksi diri bukan malah mencari-cari kesalahan dari diri orang
lain.