87
Gatot Mudjiono

Gatot Mudjiono - balaisurabaya.ditjenbun.pertanian.go.idbalaisurabaya.ditjenbun.pertanian.go.id/uploads/download/1582788665.pdf · PENGELOLAAN TANAMAN PENAUNG ›Pengelolaan tanaman

  • Upload
    others

  • View
    25

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Gatot Mudjiono

PHT DI INDONESIA

PHT lahir akibat mismanajemen penggunaan

pestisida, yang mestinya dapat menekan OPT,

tetapi justru dapat menimbulkan ledakan kembali

populasi OPT target akibat resistensi dan

resurjensi

Selain itu juga akibat mismanajemen dalam

penggunaan varietas unggul tahan wereng yg

mestinya dapat menekan hama, tetapi justru

menimbulkan ledakan hama akibat terbentuknya

biotipe baru.

KELAHIRAN PHT DI INDONESIA

INSEKTISIDA VUTW

MISMANAJEMEN

PENGGUNAAN

WBCWBC

RESISTENBIOTIPE

BARU

TIMBUL DAMPAK NEGATIF SANGAT

TERGANTUNG VAR UNGGUL

REVOLUSI HIJAU

SANGAT TERGANTUNG

PUPUK ANORGANIK

SANGAT TERGANTUNG

PESTISIDA

PETANI BUKAN

MANAJER

PERHATIAN PHT

KESELURUHAN/SEBAGIAN BESAR POPULASI

OPT BUKAN LOKAL.

TUJUAN UTAMA PHT

MERENDAHKAN PADAT RATA-RATA

POPULASI, SHG NAIK TURUNNYA

POPULASI DARI WAKTU KE WAKTU DAN

DARI SUATU TEMPAT KE TEMPAT LAIN

DAPAT DIELIMINIR

KOMBINASI CARA YG DIPILIH

(1) YG MENUNJANG PENGENDALIAN

SCR ALAMI DAN

(2) DIRANCANG UNTUK MENGHASILKAN

PERLINDUNGAN MAKSIMUM JANGKA

PANJANG, DG BIAYA RENDAH, DAN

PENGARUHNYA THD EKOSISTEM

SERENDAH-RENDAHNYA

lanjutan

LANJUTAN

FILOSOFI PHT

MENGELOLA POPULASI OPT DAN

BUKAN MEMBASMINYA

PROGRAM PHT

PADA DASARNYA MERUPAKAN

PROGRAM

PENGELOLAAN AGROEKOSISTEM

LANJUTAN

PHT : MERUPAKAN FILOSOFI

PERLINDUNGAN TANAMAN

YG LEBIH MENEKANKAN STRATEGI

DARIPADA TEKNOLOGI, DAN

MESKIPUN DIDASARKAN PADA ILMU,

JUGA DPT DIPANDANG SEBAGAI SENI

MENERIMA PHT JUGA MENERIMA

PARADIGMA BARU PERLINTAN:YAITU

LANJUTAN

PERLINDUNGAN TANAMAN

ADALAH BAGIAN INTEGRAL DARI

SISTEM PERTANIAN SECARA

KESELURUHAN

PENGELOLAAN

TANAH

TERPADU

(PTNHT)

PENGELOLAAN

HAMA

PENYAKIT

TERPADU

(PHT)

PENGELOLAAN

TANAMAN

TERPADU

(PTT)

PARADIGMA LAMA PERLINTAN

PARADIGMA BARU PERLINTAN

PTnhT PHT

PTT

PERTANIAN

BERKELANJUTAN

LANJUTAN

MAKSUD PARADIGMA BARU TSB….

Setiap cara pengendalian setelah

dievaluasi kelebihan dan

keterbatasannya kemudian

diintegrasikan ke dalam setiap

tahapan budidaya, yaitu dimulai dari

pratanam, olah tanah, tanam,

pemeliharaan hingga panen

TANAMAN TAHUNAN

MENGHASILKAN

AGROEKOSISTEM LEBIH STABIL

PANEN PANEN

MEMPERBAIKI

SUKSESI

MEMPERBAIKI

SUKSESI

SUKSESI

TERGANGGUSUKSESI

TERGANGGU

TANAMAN MUSIMAN

AGROEKOSISTEM KURANG STABIL

SUKSESI DIBANGUN TERUS

MENERUS

PANEN

PRA-TANAM

ON FARM

PHT merupakan filosofi perlindungan

tanaman, yang seharusnya lebih

menekankan strategi daripada teknologi,

Tetapi kenyataannya petani lebih

menekankan teknologi

Petani Go Digital

Pandangan sempit yg berkembang di

masyarakat petani yaitu: penyebab yang

berpengaruh thd produktivitas adalah

(i) spesifik atau tertentu

(krn OPT/ PUPUK/ PESTISIDA) dan

(ii) untuk mengatasi faktor pembatas

tersebut, maka harus melalui teknologi

baru

LANJUTAN

Program PHT justru menyimpang, menjadi

skema “pengelolaan pestisida yg cerdas”

dan program PHT gagal dalam meletakkan

PHT berbasis teori ekologi dalam praktek

Penekanan lebih pada taktik untuk

MENEKAN OPT dan

MENGURANGI KERUSAKAN TANAMAN

KALAU HAL ITU BENAR, MENGAPA POPULASI

OPT DAN SERANGAN KEMBALI MENINGKAT ?

FENOMENA GUNUNG ES

Fenomena gunung es (iceberg phenomenon)

merujuk pada kondisi penampakan puncak

gunung es di atas permukaan air yang

sebenarnya merupakan bagian kecil dari

bongkahan gunung es di bawah permukaan air

yang tidak tampak dan jauh lebih besar

FENOMENA GUNUNG ES: MENGURAI

KASUS PERLINDUNGAN TANAMAN DI

INDONESIA

KISAH TENGGELAMNYA KAPAL PESIAR TITANIC

14 April 1912

PENYEBAB

TITANIC

TENGGELAM

TENGGELAMNYA KAPAL TITANIC

PUNCAK

GUNUNG ES

PUNCAK GUNUNG ES MASALAH PERLINDUNGAN

TANAMAN YANG TAMPAK DARI LUAR ADALAH

SERANGAN

MENINGKATPOPULASI

MENINGKAT

VMASALAHPENYEBAB

AKIBAT

FENOMENA GUNUNG ES

MASALAH PERLINDUNGAN

TANAMAN

PUNCAK GUNUNG ES MASALAH PERLINDUNGAN

TANAMAN YANG TAMPAK DARI LUAR ADALAH

BAHAN ORGANIK

TANAH RENDAH

DAMPAK

PERUBAHAN IKLIM

MASALAH SOSIAL

EKONOMI

PETANI

pH

TANAH

ASAM

BUDIDAYA

MONOKULTUR

SKALA LUASPENGGUNAAN

VARIETAS

PEKA

OPT KEBAL

PESTISIDA

KERUSAKAN

TERASIRING

APLIKASI

PUPUK KIMIA

BERLEBIHAN

TANAH DIBIARKAN

TERBUKA

PENGELOLAAN

NAUNGAN

KEKURANGAN

HARA

SERANGAN

MENINGKAT

POPULASI

MENINGKATAKIBAT

PENYEBAB

BAGAIMANA

KALAU OPTNYA

MELEDAK????

SEMPROT PESTISI-

DA

KALAU TDK

MEMPAN ?

TINGKATKAN

KONSENTRASI,DOSISDAN

FREKUEN-SI

APLIKASI

KALAU MASIH

TDK MEMPAN ?

CARI PESTISIDA BARU YG

LEBIHJOSSS,

DIOPLOSPESTISIDA, SOLAR, OLIE DLL

MASALAHOPT TDK TERSELESAIKAN, BAHKAN TIMBUL

MASALAH BARU

CARA BERPIKIR ALA PETANI

KONVENSIONAL

KARENA KEANEKA RAGAMAN

HAYATI AGROEKOS

ISTEM RENDAH

MENGAPA RENDAH ?

KARENA AGROEKO

SISTEM TIDAK

SEIMBANG

MENGAPA TIDAK

SEIMBANG ?

KARENA ADA

SERANGAN HAMA

MENGAPA HAMA

MELEDAK ?

MENGAPA KITA

BUTUH PESTISIDA

???

KARENA MENANAM MONOKUL

TUR SKALA LUAS

BAGAIMA-NA AGAR PRODUKSI MENING-

KAT?TANAMAN

HARUS DIPUPUK

KALAU PRODUK-SI BELUM MENING

KAT ?

DOSIS DI TINGKAT-KAN LAGI

KALAU MASIH TDK

MENING-KAT ?

TINGKAT-KAN LAGI DAN CARI TEKNOLO-GI BARU

PRODUKSI

JUSTRUSEMA-

KINMENU RUN

PETANI KONVENSIONAL

MENGA-PA TDK

NORMAL ?

KARENABIODIVERSITAS

dlmTANAH

RENDAH

MENGAPABELUM

CUKUP ?

KARENA PABRIK

PUPUK ALAMI DI DLM TANAH

PRODUKSI-NYA TDK NORMAL

MENGAPA TANAH PERLU

DIPUPUK ?

KARENA

TANAH BELUM CUKUP

MEMBERI MAKAN

TANAMAN

MENGAPA BIODIVER-SITASNYA RENDAH

??

KARENATANAH-

NYA SAKIT

PETANI AHLI STRATEGI

ADA ANGGAPAN PHT

BERMACAM-MACAM

PHT DASAR

PHT TINDAK LANJUT

PHT SKALA LUAS

PHT TEKNOLOGI

PHT EKOLOGI

PHT BIOINTENSIF

PHT MERANCANG ULANG

AGROEKOSISTEM

PHT RAMAH LINGKUNGAN

PHT MTS

PHT DEM AREA

BAGAIMANA PRAKTEK

PENERAPAN PHT YANG

SEBENARNYA

”PARADIGMA BARU PERLINTAN”

PERLINDUNGAN TANAMAN ADALAH

BAGIAN INTEGRAL DARI SISTEM

PERTANIAN SECARA KESELURUHAN

LANJUTAN

MAKSUDNYA….

Setiap cara pengendalian setelah

dievaluasi kelebihan dan

keterbatasannya kemudian

diintegrasikan / dititipkan ke dalam

setiap tahapan budidaya

CONTOH KASUS PADA

TANAMAN KAKAO

INTEGRASI CARA PENGENDALIAN

KE DALAM SETIAP TAHAPAN

BUDIDAYA KAKAO

A. TINDAKAN PREEMTIF

1. Pengelolaan Pembibitan

Seleksi buah, masak fisiologis.

Berat dan volume buah tertentu.

Memecahkan dormansi dg PGPR

Rendam 1 jam ke dalam larutan Trichoderma

LANJUTAN

Perkecambahan

Siram media pasir dengan larutan Trichoderma

Siram karung dengan larutan Trichoderma

sampai jenuh.

Setelah selesai tutup karung goni yang telah

disterilkan dengan larutan Trichoderma

LANJUTAN

Polybag media semai berupa pupuk organik yg

berasal dari pupuk kandang yang difermentasi

dengan dekomposer Trichoderma.

Masukkan 1 sendok teh mikoriza

Siram dengan larutan PGPR sesuai kebutuhan

Setelah bibit berumur 1 bulan setelah pindah

tanam, semprot dg larutan PGPR setiap 2

minggu sekali selama 4 bulan

lanjutan

Sebelum dipindah ke lahan, bibit diaklimatisasi dengan

melakukan penjarangan atap secara bertahap dari

yang tadinya teduh menjadi terbuka penuh seperti

kondisi lahan yang akan ditanam.

Bibit disiram dengan larutan Trichoderma

PERSIAPAN LAHAN

Penggunaan penanung beberapa jenis, biodiversitas

Pohon naungan yang ideal adalah klon dr Leucaena

spp (lamtoro), jenis tanaman lain mudah ditanam

sebagai tanaman penaung adalah Gliricidia sepium

(gamal), Albizzia falcata (sengon laut) dan Aassia

spectabilis (akasia).

lanjutan

LUBANG TANAM

Lubang tanam sebaiknya dibuat 3-6 bulan sebelum

tanam dengan membiarkan tanah galiannya di

sekitar lubang untuk mengubah tanah reductive

menjadi tanah oksidative agar unsur yang

beracun menjadi tidak beracun (non toxic).

Paling lambat 1 bulan sebelum tanam tanah

diurukkan kembali pada lubang tanam agar kondisi

tanah berada dalam kondisi keseimbangan dengan

lingkungan sekitarnya.

lanjutan

PENANAMAN

Masukkan 1 sendok makan mikoriza ke dalam

lubang tanam

Semprotkan larutan PF, BS, dan Trichoderma

untuk mencegah jamur akar putih

Bila musim kering siram dengan MOL

lanjutan

Beberapa saran:

Jangan memangkas cabang yang berdiameter

lebih dari 2.5 cm karena berresiko kematian

cabang, bila terpaksa bekas potongan olesi

Trichoderma

Jangan biarkan cabang dan tajuk terlalu terbuka,

dapat menimbulkan keretakan pada kulit batang

dan bantalan bunga akan mengering sehingga

tidak keluar bunga atau buah.

lanjutan

Jangan melakukan pemangkasan pada saat pohon

sedang berbunga banyak atau sebagian besar

buah masih berukuran kecil.

Jangan merusak bantalan bunga, karena

kerusakan permanen akan menjadikan bantalan

bunga tidak akan mengeluarkan bunga atau buah

selamanya.

TAHAPAN BUDIDAYA

pengelolaan tanaman penaung,

teknik mengatasi erosi pada lahan miring,

penerapan polatanam,

penambahan bahan organik,

penggunaan tanaman penutup tanah,

dan

penggunaan pupuk hayati.

PENGELOLAAN TANAMAN PENAUNG

› Pengelolaan tanaman penaung di satu sisi

dapat menekan OPT, di sisi lain dapat

mengamankan produksi.

› Hasil riset menunjukkan, peningkatan

keanekaragaman hayati tanaman

penaung dapat meningkatkan keaneka-

ragaman hayati musuh alami sehingga

dapat menekan hama Helopeltis dan

penggerek buah kakao.

› Budidaya wana tani (agroforestri)

menjaga keanekaragaman hayati tetap

tinggi , misalnya dg tanaman jeruk dan

alpukat.

› Petani lebih siap mengadopsi agroforestri

jika mereka ingin mendapatkan insentif

ekonomi; misalnya, harga premium untuk

sertifikasi lingkungan, pembayaran untuk

penyediaan jasa lingkungan di tingkat

lokal (air, keindahan pemandangan) dan

di tingkat global (penyerapan karbon,

mitigasi iklim, dan konservasi

keanekaragaman hayati).

PENGELOLAAN TERASIRING

› Salah satu teknik untuk mengatasi erosi

akibat kemiringan lahan adalah

pembuatan teras. Terasiring adalah salah

satu kegiatan konservasi tanah dan air

yang dibuat untuk mengendalikan atau

mencegah erosi.

› Penanaman tanaman sela dapat menekan

erosi. Penanaman kacang tanah efektif

mengurangi erosi lahan kakao. Tanaman

sela jagung efektif mengurangi kehilangan

nutrisi (organik-C, N tot, P dan K) pada

lahan kakao

Vegetasi Curah

hujan

(mm)

Run-off

(mm)

Run-off (%

dari hujan)

Kehilangan

tanah (t /

ha/ tahun)

Tanah

gundul

1854 236 15 79

Legume 1854 70 5 11

Penutup

alami

1854 61 3 10

Pengaruh Vegetasi Permukaan Tanah

terhadap run-of dan Kehilangan Tanah

Riset di Munchong.

Vegetas

i

Penutup Tanah

0 – 30 % 90 – 100 %

Rainfall

(mm)

Run-off

(mm)

Soil loss (t

ha-1 yr-1)

Rainfal

l (mm)

Run-

off(mm)

Soil loss (t

ha-1 yr-1)

Tanah

gundul

269 57 13.5 287 64 11.3

Legume 269 47 9.0 287 3 0.1

Effect of percent ground coverage by

vegetation on run-off and soil loss on

Munchong series soil

Jenis pupuk organik lain yang dewasa ini

menjadi perhatian dalam bidang penelitian

dan manfaatnya cukup tinggi adalah

kotoran cacing tanah (bekas cacing =

kascing). Kascing mengandung lebih banyak

mikroorganisme, bahan organik, dan juga

bahan anorganik dalam bentuk yang

tersedia bagi tanaman dibandingkan tanah

itu sendiri.

Selain itu, kascing mengandung enzim

protease, amilase, lipase, selulase, dan

chitinase, yang secara terus menerus

mempengaruhi perombakan bahan organik

sekalipun telah dikeluarkan dari tubuh

cacing .

PENGGUNAAN TANAMAN PENUTUP TANAH,

Salah satu cara konservasi lahan kakao yang

paling populer adalah penggunaan tanaman

penutup tanah (cover crops).

Peranan tanaman penutup tanah (i) dapat

menekan laju erosi, (ii) efektif dalam

memperbaiki sifat fisik tanah, terutama struktur

tanah, (iii) cukup besar pula sumbangannya

dalam memperkaya bahan-bahan organik

tanah serta memperbesar porositas tanah.

Kendala penggunaan tanaman penutup

tanah pada kebun kakao (i) sifat rambatan

tanaman penutup tanah dpt menghambat

pertumbuhan tanaman kakao, (ii) timbulnya

kompetisi antara tanaman kakao dengan

tanaman penutup tanah.

Salah satu pilihan tanaman penutup tanah

adalah pemanfaatan tanaman Arachis pintoi,

yakni tanaman sejenis kacang-kacangan

menjalar. Tanaman ini hanya menjalar di

permukaan tanah dan tidak merambati

tanaman utama, selain itu juga mampu

bertahan di bawah naungan.

PENGGUNAAN PUPUK HAYATI.

Mikroba indigenous sebagai agen

penyedia unsur hara berperan penting

dalam bidang pertanian modern seiring

dengan tuntuan sistem produksi ramah

lingkungan.

Mikroba bermanfaat yg sudah digunakan

antara lain Rhizobium, mikoriza asbukular

(MA) dan PGPR. Selain mikroba yang telah

dikemukakan di atas, dikenal juga mikroba

pelarut fosfat .

Dari apa yg kita makan seharusnya kita

berterima kasih kepada penyerbuk.

Keanekaragaman hayati menjaga udara yg kita

hirup dan air yg kita minum.

Dg memberikan kelembaban melalui daun dan

memberi keteduhan, tanaman membantu

membuat kita dan hewan tetap dingin.

lanjutan

Komunitas tumbuhan, terutama hutan dan lahan

basah, membantu mengendalikan banjir.

Unsur dan senyawa yg menopang kita bersiklus

tanpa henti melalui makhluk hidup dan

lingkungan.

Ekosistem alami menyediakan habitat bagi

spesies dunia (hutan, lahan basah, muara,

danau, dan sungai - pembibitan dunia).

lanjutan

Semua makanan kita berasal dari organisme

lain.

Predator alami mengendalikan hama dan

organisme pembawa penyakit di dunia.

Organisme hidup memberi kita banyak jamu dan

obat-obatan.

Manfaat Mikoriza

Meningkatkan penyerapan unsur hara. Akar tanaman

yang bermikoriza dapat menyerap unsur hara dalam

bentuk terikat dan tidak tersedi auntuk tanaman.

Tahan terhadap serangan pathogen. Mekanisme

perlindungan ini bisa diterangkan sebagai berikut:

adanya lapisan hifa(mantel) dapat berfungsi sebagai

pelindung fisik untuk masuknya pathogen

mikoriza menggunakan hampir semua kelebihan

karbohidrat dan eksudat akar lainnya, sehingga tidak

cocok bagi patogen.

fungi mikoriza dapat melepaskan antibiotik yang

dapat menghambat perkembangan patogen

lanjutan

Berperan dalam konservasi tanah.

Mikoriza dpt memproduksi hormon dan ZPT

Isolat-isolat tsb dpt dikemas dlm bentuk inokulum dan

sbg sumber material pembuat pupuk biologis yg dpt

beradaptasi pada kondisi daerah setempat.

Sinergis dg mikroorganisme lain

Mempertahankan keanekaragaman tumbuhan. Fungi

mikoriza berperan dlm mempertahankan stabilitas

keanekaragaman tumbuhan dg cara transfer nutrisi

dari satu akar tumbuhan ke akar tumbuhan lainnya yg

berdekatan melalui struktur yg disebut Bridge Hypae.

TANAMAN KOMFRE

RUMEN BAHAN PEMBUATAN

MOL

AKAR BAMBU BAHAN

PEMBUATAN MOL

TEH KOMPOS

HASIL KARYA PAK CIPTO LAREN

KABUPATEN LAMONGAN

CARA PEMBUATAN TEH

KOMPOS

SEDIAKAN POMPA UDARA DAN SEGELAS TETES

LANJUTAN

MASUKKAN SLANG POMPA

KE DALAM WADAH

SIAPKAN KANTONG DARI

BAHAN KAIN TAHU, ISI

DENGAN KOMPOS

LANJUTAN

MASUKKAN SEKANTONG KOMPOS KE DALAM

WADAH YANG TELAH DISEDIAKAN

LANJUTAN

HIDUPKAN POMPA UDARA, KEMUDIAN

TUTUP, SETELAH 3 HARI TEH KOMPOS SIAP

DIGUNAKAN

1. Wadah

2. Pompa udara

3. Slang

4. Kantong

berlubang-lubang

5. Kompos

PGPR

Di antara bakteri PGPR strain genus tertentu, yaitu

Pseudomonas, Azospirillum, Burkholderia, Bacillus,

Enterobacter, Rhizobium, Erwinia, Serratia,

Alcaligenes, Arthrobacter, Acinetobacter dan

Flavobacterium berperan sebagai bakteri pelarut fosfat.

Beberapa spesies penting bakteri pelarut fosfat

1. Pseudomonas putida dan Pseudomonas fluorescens

2. Bacillus megaterium, Azotobacter chroococcum, dan

Azospirillum spp

3. Bacillus amyloliquefaciens dan Bacillus polymyxa

4. Pseudomonas striata, Bacillus megaterium

Aspergillus niger

A. awamori

Penicillium degitatum

P. bilaji

Fusarium

Sclerotium

Mikoriza

Hidup bersimbiosis:Rhizobium, Bradyrhizobium, Mesorhizobium, Photorhizobium dan Sinorhizobium

Hidup bebas Azotobacte (Azotobacterchoococum), Beijerinckia, Klebsiella (beberapa) dan Cyanobacteria(beberapa)

Bacillus mucilaginous

Enterobacter hormaechei.

Bacillus extroquens

Aspergillus niger

Clostridium pasteurianum

B. mucilaginosus sub spp. Siliceus

PATOGEN SERANGGA

1. Jamur Beauveria bassiana

2. Jamur Metarhizium anisopliae

3. Jamur Lecanicillium lecanii

4. Virus Nuklear Polyhedrosis Virus (NPV

5. Nematoda patogen serangga yaitu Steinerma

spp. dan Heterorhabditis spp.

6. Bakteri Serratia entomophila

7. Bakteri Bacillus thuringiensis

BERBAGAI STRATEGI UNTUK

MENGEMBALIKAN BIODIVERSITAS PERTANIAN

DLM RUANG DAN WAKTU

Rotasi tanaman. Keragaman temporal

digabungkan ke dlm sistem pertanaman,

memberikan nutrisi tanaman dan memutus siklus

hidup dari beberapa serangga hama, penyakit, dan

siklus hidup gulma

Polikultures. Sistem pertanaman yg kompleks di

mana dua atau lbh spesies tanaman yg ditanam

dlm jarak ruang yg cukup untuk menghasilkan

kompetisi atau komplementasi, shg meningkatkan

produktivitas

lanjutan

Sistem agroforestri. Suatu sistem pertanian di

mana tanaman pepohonan yg ditanam bersama

tanaman tahunan dan / atau hewan, yg

menghasilkan peningkatan hubungan

komplementer antara komponen shg

meningkatkan multi guna dari agroekosistem

Tanaman Penutup. Penggunaan tegakan murni

atau campuran kacang-kacangan atau jenis

tanaman tahunan di bawah pohon buah-buahan

dg tujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah,

meningkatkan pengendalian hama scr hayati,

dan mengubah iklim mikro kebun

lanjutan

Tanaman / Ternak Campuran. Integrasi Hewan

di dlm agroekosistem membantu dlm mencapai

output biomasa yg tinggi dan daur ulang yg

optimal (Pearson dan Ison 1987).

TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT