12
GANGGUAN PADA PARU-PARU DAN KULIT PADA PARU-PARU 1. Pneumonia (radang paru-paru) Peradangan dari gelembung udara mikroskopik paru-paru yaitu alveolus dan saluran udara terkecil yaitu bronkiolus atau disebut pneumonia. Pneumonia dapat timbul di berbagai daerah di paru-paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah lobus atau potongan besar paru-paru. Pneumonia lobar adalah bentuk pneumonia yang mempengaruhi area yang luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru. Selain itu, ada juga yang disebut bronkopneumonia yang menyerang seberkas jaringan di salah satu paru-paru atau keduanya. Penyebab: Penyebab utama infeksi bakteri, sering kali dari jenis Streptococcus pneumoniae. Pneumonia dapat dipicu menjadi permasalahan sekunder oleh infeksi virus di saluran pernapasan atas, seperti flu. Penyebab lain meliputi berbagai jenis bakteri juga virus seperti influenza dan cacar air dan lebih jarang mikroorganisme seperti protozoa dan jamur. Gejala: Gejala utama adalah batuk dengan dengan dahak berdarah, sesak napas, nyeri dada, dan demam tinggi dengan kesadaran menurun. Pengobatan: Jika penyebabnya bakteri, pengobatan dilakukan dengan antibiotik. 2. Penyakit Legionnaries Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia. Penyebab: Bakteri legionella yang menyebabkan penyakit ini merupakan bakteri berbentuk batang yang ditemukan di sebagian besar sumber 1

Gangguan Pada Paru

  • Upload
    chacha

  • View
    15

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kesehatan

Citation preview

Page 1: Gangguan Pada Paru

GANGGUAN PADA PARU-PARU DAN KULIT

PADA PARU-PARU

1. Pneumonia (radang paru-paru)

Peradangan dari gelembung udara mikroskopik paru-paru yaitu alveolus dan saluran udara terkecil yaitu bronkiolus atau disebut pneumonia.

Pneumonia dapat timbul di berbagai daerah di paru-paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah lobus atau potongan besar paru-paru. Pneumonia lobar adalah bentuk pneumonia yang mempengaruhi area yang luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru.

Selain itu, ada juga yang disebut bronkopneumonia yang menyerang seberkas jaringan di salah satu paru-paru atau keduanya.

Penyebab:Penyebab utama infeksi bakteri, sering kali dari jenis Streptococcus pneumoniae. Pneumonia dapat dipicu menjadi permasalahan sekunder oleh infeksi virus di saluran pernapasan atas, seperti flu.

Penyebab lain meliputi berbagai jenis bakteri juga virus seperti influenza dan cacar air dan lebih jarang mikroorganisme seperti protozoa dan jamur.

Gejala:Gejala utama adalah batuk dengan dengan dahak berdarah, sesak napas, nyeri dada, dan demam tinggi dengan kesadaran menurun.

Pengobatan:Jika penyebabnya bakteri, pengobatan dilakukan dengan antibiotik.

2. Penyakit Legionnaries

Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.

Penyebab:Bakteri legionella yang menyebabkan penyakit ini merupakan bakteri berbentuk batang yang ditemukan di sebagian besar sumber air. Mereka berlipat ganda sangat cepat. Mereka terdapat di sistem pipa ledeng atau di mana pun yang air bisa menggenang.

Penyakit Legionnaire pertama kali dijelaskan pada 1976 setelah terjadi wabah penyakit yang mirip penumonia berat pada veteran perang di sebuah konvensi American legion. Penyakit ini lebih banyak menyerang laki-laki.

Gejala:Gejalanya mirip pneumoni atau radang paru-paru lain, khususnya gangguan saluran napas, tapi selain itu penderita juga terserang diare, nyeri perut, atau ikterus.

Penyakit ini terjadi sering kali pada orang berusia menengah atau lebih tua dan dapat menjadi serius atau bahkan menyebabkan kematian pada orang pada yang memiliki sistem

1

Page 2: Gangguan Pada Paru

kekebalan tubuh yang lemah.

3. Efusi pleura

Cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru disebut efusi pleura. Dua lapis membran yang melapisi paru-paru atau pleura dilumasi oleh sedikit cairan yang memungkinkan paru-paru mengembang dan berkontraksi dengan halus dalam dinding dada. Infeksi seperti pneumonia dan tuberkulosis, gagal jantung, dan beberapa kanker dapat menimbulkan pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa mencapai tiga liter yang menekan paru-paru.

Gejala:Efusi pleura menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.

Penanganan:Perawatan awal berupa pembuangan cairan dengan jarum berlubang atau memasukkan pipa (saluran cairan dada) melalui dinding dada.

4. Tuberkulosis (TB)

Tuberkulosis atau disingkat TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi yang menyerang jaringan paru-paru.

Penyebab:Penyebab seseorang mengidap TB adalah bakteri mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar orang memiliki mikroba TB di dalam tubuhnya, tapi mikroba ini hanya menyebabkan penyakit di beberapa orang saja, biasanya jika imunitas atau kekebalan tubuh orang itu menurun.

Gejala:Gejalanya meliputi demam dan batuk terus-menerus, nafsu makan menurun, dan tubuh yang melemah.

Pengobatan:Antibiotik yang diminum telah dapat menyembuhkan TB, tapi jumlah penderita penyakit ini terus meningkat sejak 1980-an. Hal ini sebagian disebabkan oleh timbulnya jenis bakteri baru yang kebal terhadap antibiotik dan sebagian juga akibat penyebaran HIV/AIDS yang menurunkan kekebalan seseorang.

5. Pneumotoraks

Pneumotoraks adalah penyakit yang terdapat di selaput paru atau yang disebut pleura.

Penyebab:Pneumotoraks terjadi jika satu atau kedua membran pleura tertembus dan udara masuk ke dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru mengempis. Membran pleura dipisahkan oleh lapisan cairan pleura sangat tipis yang melumasi gerakan mereka. Keseimbangan tekanan antara dinding dada, lapisan pleura, dan jaringan paru-paru memungkinkan paru-paru "terisap" ke dalam dinding dada.

Pada pneumotoraks, udara masuk ke dalam rongga pleura. Keseimbangan tekanan pun berubah dan paru-paru mengempis. Jika lebih banyak udara yang masuk ke dalam rongga tapi tidak dapat keluar, tekanan di sekitar paru-paru semakin tinggi yang dapat mengancam jiwa.

2

Page 3: Gangguan Pada Paru

Pneumotoraks spontan dapat terjadi akibat pecahnya alveolus yang membesar secara abnormal di permukaan paru-paru atau akibat kondisi paru-paru, seperti asma. Penyebab lain adalah patah tulang rusuk dan luka dada.

Gejala:Terjadinya penumotoraks memicu dada sesak, nyeri, dan sesak napas.

6. Sesak Nafas (Asma)

Asma adalah penyakit radang paru-paru yang menimbulkan serangan sesak napas dan mengi yang berulang. Asma merupakan salah satu kelainan paru-paru paling banyak dan bervariasi, menyerang satu dari empat anak di beberapa daerah.

Otot dinding saluran udara berkontraksi seperti kejang, menyebabkan saluran udara menyempit, sehingga terjadi serangan sesak napas. Penyempitan diperburuk oleh sekresi lendir yang berlebihan.

Sebagian besar kasus terjadi di masa kanak-kanak dan biasanya berkaitan dengan penyakit yang didasari oleh alergi seperti eksema dan keduanya mempunyai faktor penyakit turunan. Penyebab:Asma disebabkan penyempitan saluran udara di dalam paru-paru. Pada sebagian besar anak, pemicu serangan adalah reaksi alergi terhadap benda asing, atau alergen, yang dapat berupa partikel kecil terhirup, seperti polen, jamur dari kotoran tungau debu rumah, dan partikel-partikel dari rambut atau bulu hewan. Kasus lain disebabkan oleh alergi makanan atau minuman, obat tertentu, stres, infeksi saluran napas, dan aktivitas berat dalam cuaca dingin.

Gejala:Serangan asma pada setiap orang berbeda-beda kondisinya. Beberapa orang mengalami serangan ringan yang jarang, ada yang cenderung menderita sesak napas berat yang mengancam jiwa dan beberapa penderita lain mendapat serangan yang bervariasi dan tak terduga setiap hari.

7. Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronis

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) mempunyai karakteristik keterbatasan jalan napas yang tidak sepenuhnya reversibel. PPOK adalah kelainan jangka panjang di mana terjadi kerusakan jaringan paru-paru secara progresif dengan sesak napas yang semakin berat. PPOK terutama meliputi bronkitis kronis dan emfisema, dua kelainan yang biasanya terjadi bersamaan.

Gejala:Gejala utama sesak napas, batuk, dan produksi sputum (riak). Sputum adalah bahan yang dikeluarkan dari paru, bronchus, dan trachea melalui mulut. Biasanya juga disebut dengan expectoratorian.

Penyebab:Udara masuk dan keluar dari paru-paru terhambat dan kemampuan paru-paru untuk mengambil oksigen untuk memenuhi kebutuhan normal tubuh berkurang. Sejauh ini faktor penyumbang terbesar risiko PPOK adalah merokok.

3

Page 4: Gangguan Pada Paru

8. Bronkitis Kronis

Penyebab:Peradangan kronis saluran udara paru-paru biasanya disebabkan oleh rokok. Jarang sekali, infeksi akut yang berulang menimbulkan bronkitis kronis.

Pada bronkitis kronis, bronkus, saluran udara utama menuju paru-paru, meradang, membengkak, dan menyempit akibat iritasi oleh asap tembakau, infeksi berulang, atau paparan lama terhadap zat polutan. Saluran udara yang meradang mulai menghasilkan dahak berlebihan, awalnya menyebabkan batuk mengganggu di waktu lembap dan dingin, lalu berlanjut sepanjang tahun.

Gejala:Gejala seperti suara serak, mengi, dan sesak napas juga timbul. Akhirnya si penderita merasa sesak napas bahkan di saat sedang istirahat. Jika terjadi infeksi saluran napas sekunder, dahak dapat berubah warna dari bening atau putih menjadi kuning atau hijau.

9. Emfisema

Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Penyebab paling umum adalah merokok.

Penyebab:Pada emfisema, gelembung udara (alveolus) menjadi teregang berlebihan. Mereka juga meluruh dan menyatu sehingga luas permukaan penyerap oksigen jadi berkurang. Alveolus tidak hanya kehilangan daerah pertukaran udaranya, tapi udara juga terjebak di dalam akibat penurunan elatisitas dinding alveolus. Akibatnya, paru-paru mengembang berlebihan, volume udara yang masuk dan keluar paru-paru berkurang, dan lebih sedikit oksigen yang dapat diserap ke dalam aliran darah.

Sebagian besar penderita emfisema adalah para perokok berat dalam waktu lama, walaupun kelainan bawaan langka yang disebut defisiensi alfa1-antitripsin juga dapat menyebabkan emfisema. Meskipun kerusakan akibat emfisema biasanya ireversibel (tak bisa kembali), berhenti merokok kadang dapat memperlambat perkembangan penyakit dan memungkinkan silia untuk pulih kembali. Silia sendiri adalah rambut-rambut kecil di permukaan lapisan saluran udara paru-paru.

Gejala:Sesak napas, mengi, sesak dada, mengurangi kapasitas untuk kegiatan fisik, batuk kronis, kehilangan nafsu makan dan berat, serta kelelahan.

Pengobatan:Jika Anda perokok, berhenti merokok adalah cara pencegahan terbaik. Bagi yang sudah terkena, berhenti merokok dapat mengurangi penyebaran penyakit.

10. Penyakit Paru Akibat Kerja

Asbestosis, silikosis, dan pneumokoniosis disebabkan oleh menghirup partikel yang mengiritasi dan membuat peradangan jaringan paru-paru, mengarah ke timbulnya fibrosis. Orang yang berisiko tinggi menderita penyakit paru-paru akibat pekerjaan, adalah para

4

Page 5: Gangguan Pada Paru

pekerja yang terpapar partikel beracun selama bertahun-tahun, misalnya para pekerja tambang.

Pada penyakit paru-paru akibat kerja, terdapat penebalan perlahan (fibrosis) jaringan paru-paru, yang akhirnya menimbulkan pembentukan jaringan parut ireversibel.

Gejala:Gejala seperti sesak napas dan batuk dapat timbul perlahan, tapi kemudian memburuk bertahun-tahun setelah paparan hilang. Di negara maju, penyakit ini semakin jarang terjadi karena sebagian besar pekerja menggunakan pakaian pelindung dan masker di lingkungan berbahaya, tapi di negara berkembang peraturan ini sering tidak dipatuhi.

11. Silikosis

Silikosis adalah salah satu penyakit paru akibat lingkungan kerja. Penyakit ini merupakan suatu pneumokoniosis yang disebabkan oleh inhalasi partikel-partikel kristal silika bebas.

Silika adalah sejenis bahan yang banyak digunakan dalam bangunan dan perusahaan konstruksi. Silika dalam bentuk padat tidak berbahaya, tetapi bentuk butiran debu sangat tidak baik untuk paru-paru. Yang termasuk silika bebas adalah kuarsa, tridimit, dan kristobalit.

12. Kanker paru-paru

Keberadaan tumor ganas di paru-paru disebut kanker paru-paru. Kanker paru-paru adalah kanker paling umum di dunia dan lebih dari satu juta kasus baru ditemukan setiap tahun.

Penyebab:Penyebab paling sering kanker paru-paru yang ditemukan hampir 90 persen dari seluruh kasus adalah rokok. Banyaknya zat iritan yang terhirup saat bernapas memicu pertumbuhan sel abnormal di dalam paru-paru, tapi rokok mengandung ribuan zat karsinogen (penyebab kanker).

Dalam kasus yang sangat jarang, kanker paru-paru disebabkan oleh asbes, zat kimia beracun, atau gas radioaktif radon. Seperti penyakit kanker lainnya, kanker paru-paru pun dapat dipicu oleh keberadaan faktor genetik dan penerapan gaya hidup yang tidak sehat, yang umumnya seperti merokok dan terlalu banyak minum-minuman alkohol, serta kurangnya berolahraga.

Gejala:Gejala awal kanker paru-paru tidak spesifik. Namun, umumnya batuk yang terus-menerus biasanya gejala paling awal. Karena kebanyakan orang yang menderita kanker paru-paru adalah perokok, maka biasa disebut "batuk perokok". Gejala lain berupa batuk berdarah, mengi, berat badan turun, suara serak yang terus menerus, dan nyeri dada.

Pengobatan:Jika uji laboratorium memastikan adanya kanker paru-paru, lobektomi atau pengangkatan sebuah lobus paru-paru, atau pnenomektomi yang merupakan pengangkatan sebuah paru secara keseluruhan dapat dilakukan. Ini biasanya disarankan hanya jika tumor berukuran kecil dan belum menyebar. Kemoterapi dan radioterapi dapat diberikan untuk meredakan gejala, bukan bertujuan untuk menyembuhkan penyakit.

Penyebaran kanker paru-paru:

5

Page 6: Gangguan Pada Paru

Kanker paru-paru dapat menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lain. Metastasis ke tulang dapat menimbulkan rasa nyeri dan patah tulang. Dalam otak menyebabkan sakit kepala dan penurunan kesadaran, serta dalam hati menyebabkan penurunan berat badan dan ikterus di mana kulit menjadi berwarna kekuningan. ·        

PADA KULIT

1)     SkabiesPenyebab :

Kudis (scabies) adalah penyakit kulit yang menular, penyakit ini memiliki gejala gatal, dan rasa gatal tersebut akan lebih para pada malam hari. Sering muncul di tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan terkang di celang jari tangan atau kaki.

Pencegahan :

1. mencuci sperai tempat tidur, handuk dan pakaian yan dipakai dalam 2 hari belakangan dengan air hangat dan deterjen.2. Menjaga kebersihan kulit.

Pengobatan :

Untuk pengobatan luar, cukup ambil daun, kulit, batang, atau akar salam seperlunya. Cuci bersih, lalu giling halus sampai menjad adonan seperti bubur. Balurkan ke tempat yang gatal, kemudian dibalut.

2)      Kurap

Penyebab :

Penyakit Kurap merupakan suatu penyakit kulit menular yang disebabkan oleh fungsi. Gejala kurap mulai dapat dikenali ketika terdapat baian kecil yang kasar pada kulit dan dikelilingi lingkaran merah muda.

Pencegahan :

1. Mencuci tangan yang sempurna.2. Menjaga kebersihan tubuh.3. Mengindari  kontak dengan penderita.

Pengobatan :

Dapat diobati dengan anti jamur yang mengandung mikonazol dan kloritomazol dengan benar dapat menghilangkan infeksi.

6

Page 7: Gangguan Pada Paru

3)     Panu

Penyebab :

Panu adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panau ditandai dengan bercak yang terdapat pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat. Bercak-bercak ini bisa berwarna putih, coklat atau merah tergantung warna kulit si penderita.Panu paling banyak dijumpai pada remaja usia belasan. Meskipun begitu panau juga bisa ditemukan pada penderita berumur tua.

Pencegahan :

1. Menjaga kebersihan badan.2. Usahakan agar kulit dalam keadaan kering dan tidak lembab.3. Pakaian dan handuk mandi jangan sampai lembab, karena pakaian yang lembab memicu tumbuhnya jamur.4. Jangan menggunakan pakaian atau peralatan mandi dengan penderita panu.

Pengobatan :

Panu dapat diobati dengan obat-obatan tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioles pada kulit yang terserang Panu. Atau juga dapat digunakan obat-obat yang di jual di pasaran seperti Pandas dan Kalpanax.

4)     Biduran

Penyebab :

Biduran disebabkan oleh udara dingin, alergi makanan dan alergi bahan kimia. Biduran ditandai dengan timbulnya bentol-bentol yang tidak beraturan dan terasa gatal. Biduran dapat berlangsung beberapa jam dan dapat juga berlangsung berhari-hari.

Pencegahan : Bagi penderita biduran, pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari faktor-faktor penyebab timbulnya bidur. Seperti udara dingin, makanan dan bahan kimia.

Pengobatan  : Pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan resep obat yang diberikan oleh dokter.

5)     Ringworm

Penyebab : Ringworm adalah sejenis jamur yang menginfeksi kulit. Infeksi ini ditandai dengan timbulnya bercak lingkaran di kulit.

Pencegahan : Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan menjaga agar kulit tetap kering dan tidak lembab.

Pengobatan : Pengobatannya dilakukan dengan mengkonsumsi obat anti jamur.

6)     Psosiaris

Penyebab  :

Penyebab pasti dari penyakit ini belum bisa ditentukan, tetapi hasil dari banyak penelitian penyakit ini disebabkan adanya gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Ada dua tipe sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh kita, yaitu sel limfosit T dan limfosit B. Pada psoriaris terjadi aktivasi limfosit T yang tidak normal di kulit. Ini menyebabkan kulit menjadi meradang secara berlebihan. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.

7

Page 8: Gangguan Pada Paru

Pengobatan :

Psoriasis belum dapat disembuhkan secara total, tetapi pengobatan teratur dapat menekan gejala menjadi tidak nampak. Gejala yang ditimbulkannya adalah kulit kemerahan yang dapat terjadi di kulit kepala, sikut, punggung, dan lutut.

7)     Kanker kulit

Penyebab :

Penyakit kanker kulit disebabkan oleh penerimaan sinar matahari yang berlebihan. Penyakit ini lebih sering menyerang orang yang berkulit putih atau terang, karena warna kulit tersebut lebih sensitif terhadap sinar matahari.

Pencegahan :

Pencegahan dapat dilakukan dengan tabir surya atau menghindari kontak dengan sinar matahari yang terlalu banyak.

8

Page 9: Gangguan Pada Paru

DAFTAR PUSTAKA

http://www.gen22.net/2013/04/macam-macam-penyakit-pada-paru-paru.html

http://makalahproposal.blogspot.com/2014/05/makalah.html

http://amaliaakusuma.blogspot.com/2012/08/kelainan-pada-sistem-ekskresi-manusia_6125.html

9