28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diperkirakan di dunia setiap menit perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1400 perempuan meninggal setiap harinya atau lebih kurang 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan (Sarjito, 2009). Salah satu penyebab morbiditas dan mortilitas ibu dan janin adalah preeklampsia (PE) yang menurut WHO angka kejadiannya berkisar antara 0,51%-38,4% (Amelda, 2006). Preeklampsia merupakan kondisi khusus dalam kehamilan, ditandai dengan peningkatan tekanan darah (TD) dan proteinuria. Bisa berhubungan dengan dengan kejang (eklampsia) dan gagal organ ganda pada ibu, sementara komplikasi pada janin meliputi restriksi pertumbuhan dan abrupsio plasenta (Vickey, 2006). 1

Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tanda-tanda ibu hamil dengan adanya preeklampsia .

Citation preview

Page 1: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diperkirakan di dunia setiap menit perempuan meninggal karena

komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain

1400 perempuan meninggal setiap harinya atau lebih kurang 500.000

perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan (Sarjito,

2009).

Salah satu penyebab morbiditas dan mortilitas ibu dan janin adalah

preeklampsia (PE) yang menurut WHO angka kejadiannya berkisar antara

0,51%-38,4% (Amelda, 2006).

Preeklampsia merupakan kondisi khusus dalam kehamilan, ditandai

dengan peningkatan tekanan darah (TD) dan proteinuria. Bisa berhubungan

dengan dengan kejang (eklampsia) dan gagal organ ganda pada ibu,

sementara komplikasi pada janin meliputi restriksi pertumbuhan dan abrupsio

plasenta (Vickey, 2006).

Preeklampsia ataupun hipertensi yang sering terjadi pada kehamilan

beresiko terhadap kematian janin dan ibu. Deteksi dini untuk hipertensi pada

ibu hamil diperlukan agar tidak menimbulkan kelainan serius dan

mengganggu kehidupan serta kesehatan janin di dalam rahim, kelainan

hipertensi dalam kehamilan dibagi menjadi 4 kategori, yakni : Hipertensi

1

Page 2: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

Kronis, Preeklampsia dan Eklampsia, Preeklampsia Imposed Hipertensi

Kronis dan Gestational Hypertension. Kenaikan tekanan darah (TD) secara

tiba-tiba setelah kehamilan 2 minggu inilah yang disebut dengan

preeklampsia. Preeklampsia terjadi kira-kira 5% dari seluruh kehamilan, dan

10% pada kehamilan pertama kali (Novia, 2009).

Di negara maju angka kejadian preeklampsia berkisar 6-7% dan

eklampsia 0,1-0,7%, sedangkan angka kematian ibu ynag diakibatkan

preeklampsia dan eklampsia di negara berkembang masih tinggi.

Preeklampsia salah satu sindrom yang dijumpai pada ibu hamil di atas 20

minggu terdiri dari hipertensi dan proteinuria dengan atau tanpa edema

(Amelda, 2009).

Kematian ibu di Indonesia merupakan peringkat tertinggi di negara

ASEAN, yang mana diperkirakan sedikitnya 18.000 ibu meninggal setiap

tahun, karena kehamilan atau persalinan. Hal ini berarti setiap setengah jam

seorang perempuan meninggal karena kehamilan atau persalinan, yang

mengakibatkan setiap tahun 36.000 balita menjadi anak yatim. Survei

Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menyebutkan angka

kematian ibu di Indonesia 396 per 100.000 kelahiran hidup. Departemen

Kesehatan menargetkan tahun 2010 angka kematian ibu turun menjadi 125

per 100.000 kelahiran hidup. Dari jumlah kematian ibu prevalensi paling

besar adalah preeklampsia dan eklampsia sebesar 12,9% dari keseluruhan

kematian ibu (Siswono, 2003).

2

Page 3: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

Di Sumatera Utara dilaporkan bahwa kasus preeklampsia terdapat 30

kasus khususnya di RSUP. H. Adam Malik Medan, Medan di Tahun 2005-

2006 sementara di RSU. dr. Pirngadi Medan dilaporkan angka kematian ibu

penderita preeklampsia di tahun 1985-1989 adalah 3,45% dan pada tahun

1989-1999 adalah 2,1% dan di tahun 1999-1997 adalah 4,65% (Rossa,

2006).

Setelah peneliti melakukan survei di tempat penelitian yaitu RSU. Dr.

F.L. Tobing Sibolga didapatkan penderita eklampsia sebesar 34 orang dari

tahun 2007-2008.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melaksanakan

penelitian dengan judul “Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan

Preeklampsia di RSU. Dr. F.L. Tobing Sibolga Tahun 2009”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi

permasalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Gambaran

Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia di RSU. Dr. F.L. Tobing Sibolga

Tahun 2009?”.

3

Page 4: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

C. Tujuan Penelitian

C.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan

Preeklampsia di RSU. dr. Fl. Tobing Sibolga Tahun 2009.

C.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil dengan preeklampsia

di RSU. dr. Fl. Tobing Sibolga Tahun 2009 berdasarkan umur.

2. Untuk mengetahui karakteristik ibu hamil dengan preeklampsia

di RSU. dr. Fl. Tobing Sibolga Tahun 2009 berdasarkan paritas.

D. Manfaat Penelitian

D.1. Bagi Institusi Kebidanan

Sebagai penambah informasi untuk mahasiswi jurusan kebidanan

dalam melakukan penelitian kebidanan selanjutnya yang berkaitan

dengan preeklampsia.

D.2. Bagi Tempat Penelitian

Sebagai sumber informasi dalam memberikan penyuluhan pada ibu

hamil tentang preeklampsia.

D.3. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengalaman dalam mengaplikasikan mata

kuliah metode penelitian.

4

Page 5: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

D.4. Bagi Ibu Hamil

Sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan ibu hamil

tentang preeklampsia.

5

Page 6: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Preeklampsia

A.1. Pengertian Preeklampsia.

Preeklampisa adalah penyakit dengan tanda-tanda hipetensi, edema,

dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi

dalam triwulan. Ke-3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya

pada mola hidatidosa. Pre-eklampsia dibagi dalam golongan ringan dan

berat. Penyakit digolongkan berat bila satu atau lebih tanda / gejala di bawah

ini di temukan:

1. Tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih, atau tekanan diatas 110 mmHg

atau lebih

2. Proteinuria 5 gr atau lebih dalam 24 jam : 3 atau 4 pada pemeriksaan

kualitatif

3. Oliguria, air kencing 400 ml atau kurang dalam 24 jam

4. Keluhan serebral, gangguan penglihatan atau nyeri daerah epigastrium

5. Edema paru-paru atau sianosis

(Abdul, dkk, 2006)

A.2. Etiologi

Dalam teori dewasa ini banyak dikemukakan sebagai sebab

peeklampsia ialah iskemia plasenta. Akan tetapi, dengan teori ini tidak dapat

6

Page 7: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

diterangkan semua hal yang berkaitan dengan penyakit itu. Ada banyak

faktor yang menyebabkan pre-eklampsia dan eklampsia. Diantara faktor-

faktor yang ditemukan seringkali sudah ditentukan mana yang sebab dan

mana yang akibat. Dan sampai saat ini, apa yang menjadi penyebab pre-

eklampsia dan eklampsia belum diketahui. Telah banyak teori yang mencoba

menerangkan sebab-musabab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang

dapat memberi jawaban yang memuaskan (Vicky, 2006).

A.3. Patologi

Pre-eklampsia berhubungan dengan implantasi abnormal plasenta dan

invasi dangkal trombloblastih yang diakibatkannya (Pijnenborg, 2008)

mengakibatkan berkurangnya berfungsi plasenta. Arteria spiralis maternal

(juga disalah-artikan sebagai arteria uterina) gagal mengalami Vasodilatasi

fisiologis normalnya, aliran darah kemudian mengalami hambatan akibat

pengobatan aterotik yang menyebabkan obstruksi di dalam pembuluh darah.

Patologi peningkatan tahanan dalam sirkulasi utero. Plasenta dengan

gangguan aliran darah intervilosa, dan berakibat iskamia dan hipoksia yang

bermanifestasi selama paruh kedua kehamilan (Ggraham et al, 2000)

A.4. Pembaruan Klinik

Biasanya tanda-tanda Pre-eklampsia timbul dalam urutan :

pertambahan berat badan yang berkelebihan, diikuti edema, Hipertensi, dan

akhirnya proteinuria. Pada preeklampsia ringan tidak ditemukan gejala-gejala

subjektif. Pada pre-eklampsia berat didapatkan sedikit kepala di daerah

7

Page 8: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

frontal, skotoma diplopia, penglihatan kabur, nyeri di bawah epigastrium,

mual atau muntah-muntah. Gejala-gejala ini sering ini sering ditemukan pada

Pre-eklapsia yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa preeklampsia

menjadi lebih umum dan proteinuria bertambah banyak (Abdul, ddk, 2006).

A.5. Diagnosis

Pada umumnya diagnosis Pre-eklampsia didasarkan atas adanya 2

dari trias tanda utama: Hipertensi, edema dan proteinuria. Hal ini berguna

untuk kepentingan statistik, akan tetapi dapat merugikan penderita karena

tiap tanda dapat merupakan bahaya kendatipun dikemukakan tersendiri.

Adanya sesuatu tanda harus menimbulkan kewaspadaan, apalagi oleh

karena cepat tidaknya penyakit meningkat tidak dapat diramalkan, dan bila

eklampsia terjadi, maka prognosis bagi ibu maupun janin menjadi jauh lebih

buruk. Tiap kasus Pre-eklampsia oleh sebab itu harus ditangani dengan

sungguh-sungguh.

A.6. Penatalaksanaan

Untuk penderita Pre-eklampsia diperlukan analgetika dan sedativa

lebih banyak dalam persalinan. Pada kala II, pada penderita dengan

hipertensi. Bahaya pendarahan dalam otak lebih besar, sehingga syarat-

syarat telah dipenuhi, hendaknya persalinan diakhiri dengan cunam atau

ekstraktor vakum dengan memberikan narkosis umum untuk menghindarkan

rangsangan pada susunan saraf pusat. Anastesi lokal dapat diberikan bila

8

Page 9: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

tekanan darah tidak terlalu tinggi dan penderita masih somnolur karena

pengaruh obat.

Ergometrin menyebabkan kontriksi pembuluh darah dan dapat

meningkatkan tekanan darah. Oleh karena itu, pemberian Ergometrin secara

rutin pada kala III tidak dianjurkan kecuali jika ada pendarahan post partum

karena atonia uteri. Pemberian obat penenang diteruskan sampai 48 jam

post partum, karena ada kemungkinan setelah persalinan berakhir, tekanan

darah naik dan eklampsia timbul. Selanjutnya obat tersebut dikurangi secara

bertahap dalam 3-4 hari (Taber, 2004).

B. Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

Secara umum karakteristik ibu hamil dengan preeklampsia adalah

umur dan paritas.

1. Umur Ibu

Tinggi rendahnya umur seseorang mempengaruhi terjadinya

preeklampsia (Sarwono, 2006).

2. Paritas

Pada primigravida frekuensi preeklampsia lebih tinggi bila dibandingkan

dengan multigravida, terutama primigravida muda (Sarwono, 2006)

9

Page 10: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian preeklampsia di RSU. Dr. F.L.

Tobing Sibolga Tahun 2009.

Variabel Independen Variabel Dependen

B. Defenisi Operasional

B.1. Umur

Umur adalah lamanya hidup seseorang sejak dilahirkan sampai

sekarang yang dapat dilihat melalui medical record, dengan kategori :

a. ≤ 20 tahun

b. 20 – 35 tahun

c. ≥ 35 tahun

Skala : Interval

10

Karakteristik Ibu :- Umur Ibu- Paritas

Preeklampsia

Page 11: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

B.2. Paritas

Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan ibu baik lahir hidup

atau lahir mati dengan kategori :

a. Primigravida

b. Skundigravida

c. Multigravida

d. Grendenmultipara

Skala : Ordinal

C. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskritif yaitu untuk mengetahui karakteristik ibu

hamil dengan preeklampsia di RSU. Dr. F.L. Tobing Sibolga Tahun

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

D.1. Lokasi Penelitian

Penelitian yang dilakukan di RSU. Dr. F.L. Tobing Sibolga Tahun

2009, dengan alasan lokasi penelitian dekat dengan tempat tinggal peneliti

dan terdapat kasus preeklampsia sebanyak 456.

11

Page 12: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

D.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan mulai bulan April sampai Juli 2009

KegiatanWaktu Penelitian

April Mei Juni Juli1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengajuan judulPenyiapan izin lokasiPenyusunan proposalPersiapan ujianUjian proposalPengumpulan dataAnalisa dataKonsultasi laporan penelitianSeminar hasil penelitianPenggandaan hasil penelitian

E. Populasi dan Sampel

E.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang mengalami

preeklampsia di RSU. Dr. F.L. Tobing Sibolga bulan Januari 2007 – Mei 2009

sebanyak 456 orang.

E.2. Sampel

Untuk menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 10%

dari total populasi 10% x 456 orang= 46 Orang. Teknik Pengambilan

sampelnya dengan cara sistematik (systematic random sampling). dilakukan

dengan mengurutkan nama-nama responden mulai No 1-456, kemudian

12

Page 13: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

diambil sampel setiap kelipatan 10 (456:46=9,91 dibulatkan menjadi 10)

(Arikunto 2002). Sampai jumlah sampel terpenuhi yaitu sebanyak 46 orang.

F. Metode Pengumpulan Data

Penelitian diperoleh dari Medical Record atau catatan medik di RSU.

Dr. F.L. Tobing Sibolga tentang kasus preeklampsia pada ibu hamil Juni 2007

– Mei 2009.

G. Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data

G.1. Teknik Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Editing

Dilakukan pengecekan akan kelengkapan data pada format

kuesioner terkumpul, bila terdapat kesalahan atau kekurangan

dalam pengumpulan, bila terdapat kesalahan atau kekurangan

dalam pengumpulan data, maka dilakukan pendataan ulang.

2. Coding

Pemberian kode atau tanda pada setiap data yang telah terkumpul

untuk mempermudah memasukkan data ke dalam tabel.

3. Tabulating

13

Page 14: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

Untuk mempermudah analisa data, pengolahan data, serta

pengambilan kesimpulan kemudian data dimasukkan ke dalam

distribusi frekuensi.

G.2. Analisa Data

Analisa data dilakukan secara deskriptif dengan melihat presentase

data yang telah terkumpul dan disajikan dalam tabel distribusi frekuensi,

kemudian dilakukan pembahasan dengan menggunakan kepustakaan yang

ada.

14

Page 15: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini berjudul “Karekteristik ibu hamil dengan preeklamsia di

RSU. Dr. F.L Tobing Sibolga periode Januari 2007 - Mei 2009 dan hasilnya

disajikan pada dibawah ini :

Tabel A.1. Distribusi Frekuensi Preeklampsia Berdasarkan Umur di RSU Dr. F.L. Tobing Sibolga Periode Januari 2007-Mei 2009

No. Umur Jumlah Persentase 1 ≤ 20 tahun - -2 20-35 tahun 14 30,43 ≥ 35 tahun 32 69,4

Jumlah 46 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa preeklampisia paling banyak

dijumpai pada ibu hamil yang berusia ≥ 35 tahun yaitu berjumlah 32 kasus

(69,6), dan yang paling sedikit ≤ 20-35 tahun berjumlah 14 kasus (30,4)

Tabel A.2. Distribusi Frekuensi Preeklampsia Berdasarkan Paritas Di RSU. Dr. F.L. Tobing Sibolga Periode Januari 2007- Mei 2009

No. Paritas Jumlah Persentase 1 Primigravida 6 132 Skundigravida 10 21,73 Multigravida 29 63,14 Grandemultigravida 1 2,2

Jumlah 46 100

15

Page 16: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa preeklampisia mayoritas

dijumpai pada multigravida berjumlah 29 kasus (63,1%), dan minoritas pada

grandemultigravida berjumlah 1 kasus (2,2%).

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui data

sampling tentang ibu hamil preklamsia, maka pembahasan dari hasil

penelitian adalah sebagai berikut :

B.1. Kasus Ibu Hamil dengan Preeklampsia Berdasarkan Umur

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada 46 kasus ibu

hamil dengan preeklampsia dapat dilihat bahwa preeklampsia mayoritas

terdapat pada umur ≥35 tahun yaitu 32 kasus (69,6%).

Di Sumatera dilaporkan bahwa kasus preeklampsia terdapat 30 kasus

khususnya di RSU. H. Adam malik Medan Tahun 2005-2006, sementara di

RSU. Dr. Pirngadi Medan dilaporkan angka kematian ibu penderita

preeklampsia di tahun 1985 – 1989 adalah 8,45% dan pada tahun 1989 –

1999 adalah 2,1% dan di tahun 1997 – 1990 adalah 4,65%.

Sarwono (2002), bahwa usia ibu yang mengalami preeklampsi paling

banyak >35 tahun.

Menurut asumsi peneliti bahwa adanya kesesuaian teori dengan hasil

yang diteliti. Semakin tua usia ibu, maka faktor resiko terjadinya preeklampsi

semakin tampak.

16

Page 17: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

B.2. Kasus Preklampsia Berdasarkan Paritas

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh preklampsia

berdasarkan paritas dapat dilihat bahwa kasus preklampsia mayoritas banyak

terdapat pada multigaravida yaitu sebanyak 29 kasus (63%) hasil penelitian

sesuai dengan pengalaman di RSU. Dr. F.L. Tobing Sibolga yang

menunjukkan bahwa kejadian preklampsia lebih meningkat dengan

meningkatnya paritas ibu.

17

Page 18: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa

penderita preklampsia di RSU. F.L. Tobing Sibolga Periode Januari 2007 -

Mei 2009 adalah sebagai berikut :

1. Jumlah penderita preklampsia tertinggi di RSU. F.L. Tobing Sibolga

mayoritas terjadi pada umur ≥ 35 tahun sebanyak 32 kasus (69,6%) dan

minoritas pada umur ≤ 20-35 tahun berjumlah 14 kasus (30,4%).

2. Berdasarkan paritas mayoritas penderita multigravida sebanyak 29 orang

(63,1%), dan minoritas pada grandemultigravida 1 kasus (2,2%)

B. Saran

1. Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk

merupakan penelitian lebih dalam kasusnya tentang preklampsia

2. Bagi Institusi Pendidikan Winda Nauli Husada

Diharapkan dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi mahasiswa/

mahasiswi, dan menjadi tambahan bacaan mahasiswa/kepustakaan

D-III kebidanan Nauli Husada Sibolga mengenai ibu hamil dengan

preklampsia.

18

Page 19: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

3. Bagi Pihak RSU. Dr. F.L. Tobing Sibolga

Diharapkan meningkat pendidikan dan pelayanan kesehatan terutama

mengenai ibu hamil dengan preklampsia.

19

Page 20: Gambaran Karakteristik Ibu Hamil Dengan Preeklampsia

DAFTAR PUSTAKA

Abdul, dkk, 2006, Penanganan Preeklampsi, Arcan : Jakarta

Chapman, 2006, Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran, EGC : Jakarta

Hacker & Moore, 1996, Esensial Obstetri dan Ginekologi, Hipokrates : Jakarta

Manuaba, 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, EGC : Jakarta

Mochtar Rustam, 1998, Sinopsis Obstetri, EGC : Jakarta

Prawirohardjo Sarwono, 2002, Ilmu Kebidanan, Tridasa Printer : Jakarta

Rachman, 2000, Penatalaksanaan Kegawatdaruratan Obstetri, EGC : Jakarta

Saifuddin, 2002, Buku Obstetri, Widya Medika : Jakarta

Supriyadio Teddy, 1994, Kegawatdaruratan Obstetri dan Ginekologi, EGC : Jakarta

Wiknjosastro, 2006, Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo : Jakarta

20