16
GAGASAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERBATASAN DARAT DI BIDANG PENGELOLAAN POTENSI (UPAYA MEWUJUDKAN BLUE PRINT) Oleh : Tim Penyusun PUSPERTRANTAS FAKULTAS GEOGRAFI UGM

Gagasan Pembangunan Kawasan Perbatasan

Embed Size (px)

Citation preview

GAGASAN PEMBANGUNANKAWASAN PERBATASAN DARAT DI BIDANG

PENGELOLAAN POTENSI(UPAYA MEWUJUDKAN BLUE PRINT)

Oleh : Tim PenyusunPUSPERTRANTASFAKULTAS GEOGRAFI UGM

SUBSTANSI GAGASAN1. PENDAHULUAN

2. PERMASALAHANDAN ISU STRATEGIS PERBATASAN DARAT

3. PENDEKATAN PENGELOLAAN PERBATASAN DARAT NEGARA

4. STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN DARAT BERBASIS POTENSI

5. PETA PANDUAN (ROAD MAP) DAN RENCANA AKSI

PERMASALAHAN PENGELOLAAN KAWASAN PERBATASAN DARAT

PERMASALAHAN KAWASAN PERBATASAN

DARAT

PERMASALAHAN PENGELOLAAN

MANAGER PERBATASAN

MANAJEMEN DAN KELEMBAGAAN

MASALAH INTRA KAWASAN1. Keterisolasian geografis2. Potensi sumberdaya manusia

yang lemah (Jumlah), 3. Kemiskinan struktural, 4. Kualitas sumberdaya manusia

yang masih lemah, 5. Langkanya infrastruktur dan

prasarana dasar untuk pengembangan kapasitas.

6. Langkanya faktor produksi,7. Lemahnya manajemen produksi8. Langkanya

investasi/penanaman modal9. Kejahatan di kawasan

perbatasan

MASALAH INTER KAWASANRelasi antar Wilayah (dalam negeri)

International Relation (politic, social, economic relation)Diplomasi (luar negeri)

MASALAH KELEMBAGAAN DAN MANAJERIAL1. Posisi kelembagaan pengelola

perbatasan yang masih lemah2. Belum adanya sistem, kebijakan dan

instrumen pengelolaan perbatasannegara yang terintegrasi.

3. Belum tersedianya system perencanaan komprehensif baik yang bersifat sektoral maupun spasial.

4. Parsialitas, dimana kebijakanpengelolaan kawasan perbatasanbanyak tersebar di Kementrian danLembaga (K/L),

5. Lemahnya koordinasi, integrasi, sinergitas, dan sinkronisasi (KISS)

6. Masih banyaknya Kementrian danLembaga sektoral teknis yang belumterlibat secara langsung

7. Unit pengembangan (LOKPRI)

Cetak Biru PengelolaanKawasan Perbatasan

Darat

LOKASI 10 KAWASAN PERBATASAN DAN SEBARAN 26 KOTA PUSAT KEGIATAN STRATEGIS NASIONAL DI PERBATASAN

4Sumber: Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008

KONSEPSI GAGASAN

KOMITMEN DAN KONSISTENSI (KEBERLANJUTAN)

BerbasisLOKPRI

Perlu ditangani secaraterpadu oleh Lembaga/Instansi yang memilikitupoksi koordinatif.

BLUE PRINT SEBAGAI MEDIA PERENCANAAN TERPADU

Multidimensional

MELALUI

Multifungsional

Multisektor

“DIPERLUKAN KISS”

Multiregion

KISS=Koordinasi, integrasi, sinkronisasi, sinergis

Multidisiplin

PONDASI PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN

Mewujudkan MasyarakatIndonesia yang Mandiri, Maju,

Adil dan Makmur

REGIONAL

PENANGANAN BATAS PEMBANGUNAN KAWASAN

PENGAMANAN BATAS

PENGEMBANGANEKONOMI

KOMODITAS UNGGULAN

PENGEMBANGANMASYARAKAT

PENGEMBANGANKAWASAN

BERBASIS PUSATPERTUMBUHAN

Terwujudnya kawasan perbatasan negara yang aman, tertib, maju, dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang menjamin kesejahteraan

rakyat dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

VISIINDONESIA

2025

VISIKAWASAN

PERBATASAN

PENDEKATANSTRATEGI

PRINSIPDASAR

MASYARAKATSEKTORAL

TIGA PILAR DASAR PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN DARAT BERBASIS POTENSI

TRILOGI+ STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN DARAT

1. PENGEMBANGAN EKONOMI BERBASIS

KOMODITAS UNGGULAN

2. PENGEMBANGAN KAWASAN

BERBASISPUSAT PERTUMBUHAN

3. PEOPLECENTERED

(PENGEMBANGAN MASYARAKAT)

+ KELEMBAGAANStrong ConectivityStrong Integrity- Fisik (Infrastruktur)- Ekonomi- Sosial-kultural- Administrasi- Teknologi- Financial

LOKASI PRIORITAS

STRATEGI PENGEMBANGAN MASYARAKAT1. Penataan Distribusi Penduduk Berbasis

Pengembangan Transmigrasi dan TenagaKerja

2. Penataan Distribusi Penduduk BerbasisPengembangan Pertahanan dan keamanan

3. Peningkatan Kualitas penduduk kawasanperbatasan berbasis peningkatan kualitaskesehatan

4. Peningkatan Kualitas penduduk kawasanperbatasan berbasis peningkatan kualitaspendidikan dan ketrampilan

5. Penguatan identitas dan hak-hakmasyarakat perbatasan berbasispengembangan budaya dan identitas lokal

6. Pelibatan Masyarakat dan penguatankelembagaan lokal dalam prosespembangunan

7. Pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal8. Penguasan modal sosial di dalam

komunitas maupun antar komunitas9. Pengembangan jejaring kerjasama atau

kemitraan dengan swasta atau pelakuekonomi lainnya

10. Penguatan wawasan kebangsaan

STRATEGI PENGEMBANGAN EKONOMI BERBASIS POTENSI KOMIDITAS UNGGULAN1. Pemilihan dan Pemantapan potensi komoditas

unggulan2. Perbaikan iklim investasi dan kerjasama khusus

pengembangan ekonomi perbatasan3. Peningkatan Nilai tambah komoditas unggulan berbasis

sumberdaya manusia dan teknologi4. Pengembangan sistem Industri pengolahan hasil

komoditas unggulan dengan penguatan keterkaitanekonomi antar unit ekonomi produksi dan antarwilayah

5. Pengembangan sistem perdagangan komoditasunggulan local, regional dan global (kerjasama denganNegara tetangga dalam bentuk kesepakatanperdagangan “trade agreement”), sepertipengembangan Kerjasama Ekonomi Sub Regional (KESR) atau Subregional economic zone.

6. Perluasan pasar komoditas unggulan baik dalam skalalocal, regional maupun global.

7. Pengembangan sitem Permodalan dengan skemakhusus baik untuk pengusaha maupun masyarakat

8. Pengembangan sumberdaya manusia dan rekayasasosial

9. Strategi Promosi pemasaran kawasan perbatasan(regional marketing) dan bussines networking

10. Dukungan pemerintah khususnya pengembanganinfrastruktur ekonomi dan kelembagaan (organisasidan perundang-undangan) yang mantap

STRATEGI PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN

1. Pembuatan Rencana Tata Ruang Wilayah Perbatasan pada berbagai macam skala(Regional sampai Detil)

2. Alokasi ruang pemanfaatan budidaya yang telahmemiliki kepastian hukum

3. Pengembangan sistem pusat pertumbuhanberbasis agropolitan

4. Penataan sistem permukiman baik skalaregional maupun local, khusus keterkaitandesa-kota dan PKSN.

5. Pembangunan dan pengembangan infrastukturtransportasi dan sistem angkutan dan logistik

6. Pengembangan sarana dan prasarana energidan produksi

7. Pengadaan kawasan sentra industri atau sentrapengolahan komoditas unggulan.

8. Pengembangan pusatpusat ekonomi danperdagangan

9. Pengembangan sistem sarana dan prasaranadasar permukiman (air bersih, sanitasilingkungan, dan sebagainya)

10. Penyediaan infrastruktur pelayanan public yang memadai (perkantoran)’

STRATEGI PENGUATAN KELEMBAGAAN1. Perencanaan Terpadu Kawasan

Perbatasan Darat berbasis Potensi(Blue Print)

2. Penguatan Lembaga PengelolaKawasan Perbatasan (BNPP, BPPD, Kementrian Lembaga terkait)

3. Pengembangan Kawasan PerbatasanBerbasis Partisipasi masyarakat(Kelembagaan Lokal)

4. Kerjasama dengan Pihak Swasta(Investor)

5. Kerjasama Antar daerah6. Kerjasama Antar Negara (inter-

region)7. Regional Marketing (Pemasaran

Kawasan Perbatasan) – optimalisasiperan BNPP dan BPPD sebagaipemasar

DAYA SAING(KOMPETITIF)

KEUNGGULANKAWASAN

DAYA TAHAN(KOMPARATIF)

TAHAP ITAHAP II

TAHAP III

5 TAHUN 5 TAHUN 5 TAHUN

TAHAP PENGUATAN 2013-2017

TAHAP PENGEMBANGAN 2018-2022

TAHAP KEMANDIRIAN 2023-2027

Dirinci Kegiatan Tahunan Di Masing-masing LokasiPrioritas (Rencana Aksi)

KONSTELASI GLOBAL

KONSTELASI REGIONALKONSTELASI LOKAL

NoINDIKATOR

PERKEMBANGAN

Tahapan Pembangunan Kawasan Perbatasan DaratTAHAP PENGUATAN TAHAP

PENGEMBANGANTAHAP

KEMANDIRIAN2013-2017 2018-2022 2023-2027

1. Basis ekonomi ekonomi berbasissumberdaya alamlokal

Pengembangan nilaitambah komoditas

Pengembangan pasar

2 Pengembangan sektor Pertanian Industry (agroindustri)

Industri dan perdagangan

3 Pengendali ekonomi wilayah

Resources driven Industrial Driven Market Driven

4 Perkembangan wilayah Desa Kota Kecil (Agropolitan)

Kota menengah

5 Skala Pengaruh Lokal (kabupaten) Regional (Propinsi) Nasional dan Global

6 Interaksi dan Konektivitas Terbatas dan bersifat lokal

Terbangun dalam jejaring regional

Jejaring terintegrasidalam skala nasionaldaN global

7 Orientasi pergerakan Menjadi hinterland Mejadi pusat kecil dan orientasi pergerakan lokal

Menjadi pusatpertumbuhan dantujuan pegerakan

8 Kemampuan Kawasan Daya tahan Daya Tarik Daya Saing9 Basis Keunggulan Keunggulan

KomparatifKeunggulan kompetitif awal

KeunggulanKompetitif

10 Peran pemerintah Sangat Besar Besar Menengah

LOKASI PRIORITAS

(111 LOKPRI)

Kebijakan Perencanaan Program Proyek

PENGEMBANGAN KAWASAN PERBATASAN DARAT

Road Map Pengembangan Kawasan Perbatasan darat

Rencana Aksi

POSISI BLUE PRINT KAWASAN PERBATASAN DARAT DAN TINGKAT TAHAPAN PENGAMBIL KEPUTUSAN.

BNPP SEKTORAL/PELAKSANA TEKNIS

Monev

LOKASI PRIORITAS

(111 LOKPRI)

DINAS PROVINSI

DINAS KABUPATEN

KEMENTRIAN /LEMBAGA

LEMBAGA LAIN

(SWASTA/MASYARAKAT/LSM/PT,DL

L)

KEDUDUKAN BLUE PRINT DALAM PERENCANAAN

CETAK BIRU PENGEMBANGAN KAWASAN

PERBATASAN DARAT

RENJA K/LRKP

INVESTASIPARTISIPASI

RKPDRENJA SKPD

RKPDRENJA SKPD

sinergi

1. Pengembangan kawasan perbatasan darat memiliki kendala yang berat dankomplek, memerlukan pendekatan yang sifatnya terpadu

2. Perencanaan Terpadu Kawasan Perbatasan Berbasis Pada Lokasi Prioritas(LOKPRI)

3. Blueprint (cetak Biru) Pengembangan Kawasan perbatasan darat dapatberfungsi sebagai media perencanaan terpadu dan upaya percepatanpembangunan yang lebih terfokus

4. Blue Print (cetak Biru) Pengembangan Kawasan perbatasan Darat berfungsiuntuk memperkuat Koordinasi, Intregrasi, Sinkronisasi dan Sinergi, baikyang bersifat horisontal (kementrian dan lembaga) maupun vertikal(pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

5. Dimensi Keterpaduan, meliputi Keterpaduan Spasial : LOKPRI danKeterpaduan Sektoral : BLUE PRINT

6. Bentuk Kelompok Kerja yang Kuat untuk mengawal LOKPRI dan BLUE PRINT

7. Perlu backup perangkat hukum untuk menguatkan BLUEPRINT- Cetak Biru Pengelolaan kawasan Perbatasan Darat Berbasis Potensi

(Peraturan BNPP), sebagai embrio tersusunnya ….- Cetak Biru Percepatan Pembangunan Kawasan Perbatasan Republik

Indonesia (Peraturan Presiden)

KESIMPULAN

16

SUMATERAKALIMANTAN

JAVA

IRIAN JAYA