Upload
bela
View
22
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
penyakit gagal ginjal kronik
Citation preview
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 1/30
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit ginjal kronis adalah masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia,
dengan mengakibatkan gagalnya fungsi ginjal.1 Bukti saat ini menunjukkan bahwa
penyakit ini dapat dicegah atau tertunda oleh deteksi dini dan pengobatan. Namun
sayangnya, penyakit ginjal kronis lebih sering terlambat diagnosa dan
penatalaksanaannya.2
Banyak penyakit dasar yang dapat menyebabkan gagal ginjal. Seperti
contohnya, sekitar !" nefropati diabetik berkembang ke gagal ginjal. #al ini dilihat
dari hasil mikroalbuminuria dan proteinuria. $leh karena itu, albuminuria adalah
faktor penting resiko pada pasien penyakit ginjal kronis. Semua pasien diabetes pun
harus memiliki penilaian mikroalbuminuria setiap tahunnya. Penyebab yang paling
sering stadium akhir gagal ginjal merupakan kombinasi dari penyakit diabetes,
hipertensi, dan penyakit ginjal kronis.
%ntuk diagnosa penyakit ginjal kronis dikategorikan menurut patologi dan
penyebab penyakitnya. Penyakit ginjal kronis terutama terdeteksi sebagai penurunan&'( dan adanya keluhan klinis dan tanda)tanda kerusakan ginjal. Sedangkan
pemeriksaan penunjang seperti biopsi ginjal*in+asif biasanya digunakan untuk
melakukan pengobatan atau memperkirakan prognosis.
Pengobatan penyakit ginjal kronis ini sendiri bertujuan untuk memperlambat
tahap akhir dari penyakit ginjal. -arena gejala gagal ginjal kronis berkembang secara
perlahan)lahan. %ntuk terapi penyakit ginjal kronis biasanya diarahkan pada kondisi
asimptomatik yang terdeksi dari hasil laboratorium.
1
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 2/30
BAB II
ILUSTRASI KASUS
1.1 Identitas Pasien
No. (ekam /edik 0 !1
Nama 0 3n. S
4enis -elamin 0 5aki)laki
%sia 0 6 tahun
7gama 0 8slam
7lamat 0 4l. 9ipanas 88 No. : rt !!2* rw !
Pendidikan terakhir 0 S1
Pekerjaan 0 Pegawai Swasta
Status Pernikahan 0 /enikah
/asuk (awat 8nap (S' 0 2! 7gustus 2!1
1.2 Anamnesis
;ilakukan autoanamnesis pada tanggal 2! 7gustus 2!1
• Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak napas memberat sejak 1 minggu S/(S.
• Riwayat Penyait Sea!an"
Pasien datang ke 8&; (S%P 'atawati dengan keluhan sesak nafas
yang memberat sejak 1 minggu S/(S. /enurut pasien sesak napas
bertambah berat jika berakti+itas seperti jalan ke kamar mandi. Pasien masih
dapat tidur dengan 1 bantal, terbangun dimalam hari karena sesak disangkal,
keluhan nyeri dada disangkal oleh pasien. Sesak napas tidak disertai suara
tambahan <ngik= saat menghembuskan napas. -eluhan batuk, pilek, demam
disangkal oleh pasien. Selain itu juga terdapat keluhan bengkak pada kedua
2
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 3/30
kaki sejak bulan yang lalu. -eluhan gatal)gatal, mual, muntah, dan nyeri
kepala disangkal oleh pasien. -eluhan B7B tidak ada.
Sejak tahun yang lalu pasien didiagnosis gagal ginjal di (umah Sakit
;epok. Pasien rutin kontrol ke dokter dan mendapatkan obat)obatan oral yaitu
bicnat, 9a9$, 7sam 'olat, >it B12. /enurut pasien ia belum pernah
melakukan cuci darah. B7- bekurang sejak tahun yang lalu. Pasien buang
air kecil 1)2 kali dalam sehari dengan +olume sekitar !!cc*hari, namun B7-
kembali banyak sekitar 1!!!cc*hari bila mengkonsumsi furosemid. bulan
terakhir B7- pasien semakin sedikit dan pasien disarankan melakukan cuci
darah oleh dokter yang memeriksa dan direncanakan melakukan cuci darah
pada tanggal 26 7gustus 2!1. -eluhan buang air kecil berpasir, nyeri saat
B7-, urin berwarna merah disangkal oleh pasien. /enurut pasien urin
tampak berbuih. /enurut pasien konsumsi cairan dibatasi :!!cc*hari. Namun
dalam beberapa minggu terakhir pasien sering konsumsi cairan melebihi batas
yang ditentukan karena merasa cuaca panas.
Sejak 2 tahun yang lalu pasien menderita darah tinggi. Pasien rutin
kontrol dan minum obat amlodipin 1?mg, ramipril 2?mg. Pasien lupa
tekanan darah tertinggi yang pernah dialami.
Pasien menderita kencing manis sejak 1 tahun yang lalu. Saat itu
menurut pasien terdapat keluhan mudah lapar, mudah haus, sering B7- pada
malam hari sekitar sampai 1! kali. Pasien mulai rutin kontrol sekitar tahun
yang lalu dan saat ini mengkonsumsi obat oral trajenta mg. /enurut pasien
gula darah tertinggi yaitu !! mg*dl dan saat itu pasien menggunakan insulin.
Setelah gula darah kembali normal pasien kembali menggunakan obat oral.
Penglihatan baik, keluhan luka susah sembuh pada kaki, baal pada tangan dan
kaki disangkal. Pasien juga konsumsi obat ator+astatin 1?2!mg.
3
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 4/30
• Riwayat Penyait Dahulu
Pasien memiliki riwayat 3B paru pada tahun 2!! dan mengonsumsi obat 3B
selama : bulan dan sudah dinyatakan sembuh oleh dokter. (iwayat sakit
jantung, stroke, batu saluran kemih, kadar asam urat yang tinggi dan sakit
kuning* li+er disangkal oleh pasien.
• Riwayat Penyait Kelua!"a
(iwayat sakit ginjal tidak ada. 3idak ada penyakit darah tinggi, kencing
manis, batu saluran kemih pada keluarga pasien.
• Riwayat Penyait Ke#iasaan dan S$sial
Pasien tidak merokok. -ebiasaan minum obat anti nyeri, konsumsi jamu)
jamuan disangkal oleh pasien. Pasien makan kali sehari dengan porsi yang
sudah ditakar sesuai dengan porsi pasien kencing manis. Pasien mengaku
jarang olahraga.
1.3. Peme!isaan %isi
A. Keadaan Umum
-eadaan %mum 0 3ampak sakit sedang
-esadaran 0 9ompos /entis
BB 0 kg
3B 0 1: cm
B/8 0 2.
-eadaan &i@i 0 $besitas 1
B. Tanda &ital
3ekanan ;arah 0 12!*! mm#g
Nadi 0 6 kali*menit, reguler, isi cukup
Pernapasan 0 2 kali*menit, regular, cepat dalam
Suhu 0 :, A9
4
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 5/30
'. Ke(ala dan Lehe!
Bentuk kepala 0 Normocephali
/ata 0 -onjungti+a anemis *, sklera ikterik )*), pupil bulat
isokor diameter mm*mm, refleks cahaya langsung *
, refleks cahaya tidak langsung *
3elinga 0 3idak ditemukan kelainan pada telinga
#idung 0 3idak ditemukan kelainan pada hidung
/ulut 0 /ukosa bibir tidak pucat, oral hygiene cukup baik.
5eher 0 3idak ada pembesaran -&B, 4>P 2 cm#2$,
penggunaan otot bantu napas C)D
D. Th$!a)
Paru
8nspeksi 0 Pergerakan dada simetris statis dan dinamis, retraksi
intercostal C)D, barrel chest C)D
Palpasi 0 >okal fremitus sama keras pada bagian apeks kanan
dan kiri. >okal fremitus melemah pada bagian basal
paru kanan dan kiri.
Perkusi 0 Sonor pada kedua lapang paru. Batas paru)hepar 89S
linea midcla+ikula de?tra dengan peranjakan 2 jari
pemeriksa. Batas paru)lambung 89S linea a?ilaris
anterior sinistra.
7uskultasi 0 Suara napas +esikuler pada kedua lapang paru, (honki
* basah kasar pada basal paru, Ehee@ing )*)
E. *antun"
8nspeksi 08ctus cordis tidak terlihat
Palpasi 08ktus cordis teraba pada 89S > 1 jari lateral garis
midcla+icularis kiri
Perkusi 0Batas jantung kanan setinggi 89S linea parasternalis
kanan, Batas jantung kiri setinggi 89S > 1 jari medial
5
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 6/30
linea midcla+icularis sinistra. Batas pinggang jantung
pada 89S 888 linea parastrenalis sinistra.
7uskultasi 0 B4 8 dan 88 regular, murmur C)D, gallop C)D
%. A#d$men
8nspeksi 0 3idak membuncit, massa C)D +enaektasi C)D, caput
medusa C)D, uremia frost C)D
7uskultasi 0 Bising usus CD normal.
Palpasi 0 Supel, buncit, nyeri tekan pada epigastrium C)D. hepar
dan lien tidak teraba.
Perkusi 0 Shifting dullness C)D
+. Kulit 0 3ampak kering, dekubitus C)D, turgor cukup
H. +enitalia 0 3idak dilakukan pemeriksaan
I. Est!emitas 0 7kral hangat, capilary refil time F2
detik C)*)D, pitting edema * minimal.
1.,. Peme!isaan Penun-an"
5aboratorium
Pemeriksaan Nilai (ujukan #asil
Da!ah Rutin
#emoglobin 1,2)1, , g*d5
#ematokrit ) 2: "
5eukosit .!!)1!.!!! 2!! *u5
3rombosit 1!.!!!)!.!!! 2.!!!
Gritrosit
6
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 7/30
/9> !,! ) 1!!,! ,!
/9# 2:,! ) ,! 2,
/9#9 2,! ) :,! 2,6
%un"si Hati
S&$3 !) 2 %*l
S&P3 !)! 1 %*l
%un"si +in-al
%reum 2!)! 2, m"/dl
-reatinin !,:)1, 0 m"/dl
&;S !)1! m"/dl
Elete!$lit Da!ah
Natrium 1)1 12 mmol*l
-alium ,1!),1! ,! mmol*l
-lorida 6)1! 1!1 mmol*l
Analisa +as Da!ah
P# ,!),! ,2:
P9$2 ,!),! 211 mmH"
P$2 ,!)1!,! 133 mmH"
#9$ 21,!)2,! 140 mm$l/L
7
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 8/30
$2 saturasi 6 ) 1!! 66,1"
BG CBase G?cessD )2, ) 2, 54 mm$l/L
3otal 9$2 1,2 mm$l/L
#Bs7g negatif negatif
7nti #9> negatif negatif
&olongan ;arah 7B*(h CD
G-& C6**2!1D
Sinus rythm
Normo a?is
H(S 6!? * menit
P Ea+e normal
H(S !,!:
S3 Segmen change C)D
3 in+erted 8, 88, a+', a+5, >)>:
1.3. RESU6E
3n. S, 6 tahun dengan keluhan dispneu yang memberat sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit. -eluhan dispneu on effort CD, ortopneu C)D, paroximal
nocturnal dispneu C)D. 3erdapat keluhan edema tungkai bilateral sejak bulan yang
lalu.
Pasien menderita ;iabetes /elitus tipe 2 sejak 1 tahun yang lalu. Saat itu
terdapat keluhan polifagia, poliuria, polidipsia. Sejak tahun yang lalu pasien
8
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 9/30
didiagnosis gagal ginjal kronis, pasien belum pernah hemodilisa. Sejak saat itu
$ligouri CI!!cc*hariD. (estriksi cairan :!!cc*hari, namun melebihi batas asupan
cairan dalam 2 minggu terakhir. /ual C)D, muntah C)D, pruritus* uremic frost C)D. Sejak
2 tahun yang lalu pasien didagnosis hipertensi.
Pasien tampak sakit sedang, lemah, dan pucat. -esadaran composmentis.
Status gi@i obesitas 8 C8/3 2,D. Pada pemeriksaan fisik didapatkan hiper+entilasi,
konjungti+a anemis, 4>P 2 cm#2$, perkusi redup dibasal paru, +ocal fremitus
melemah dibasal paru, ronkhi basah kasar pada basal kedua lapang paru, shifting
dullness CD, pitting edema minimal *.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan anemia hipokrom mikrositik,
uremia C2mg*d5D, peningkatan kreatininC:,mg*d5D dengan &'(
12,:m5*min*1,m2, dan asidosis metabolik. -alium ,mmol*5.
1.0. DA%TAR 6ASALAH DAN PEN+KA*IAN
1. &agal &injal -ronik
7tas dasar 0 ;ispneu memberat 1 minggu S/(S, terdiagnosis
gagal ginjal kronik sejak tahun yang lalu, B7-
F!!cc*hari, retriksi cairan namun 2 minggu terakhir
melebihi batas, sesak apabila beraktifitas, PN; C)D,
orthopnoe C)D, mual C)D, muntah C)D, pruritus C)D
Pasien terlihat lemah dan pucat, hiper+entilasi,
kesadaran composmentis, conjungti+a anemis *,
4>P 2 cm#2$, perkusi redup dibasal paru, +ocal
fremitus melemah dibasal paru, ronkhi basah kasar pada kedua lapang paru, shifting dullness CD, edema
pitting tungkai bilateral *
anemia hipokrom mikrositik, uremia C2mg*d5D,
peningkatan kreatininC:,mg*d5D dengan &'(
9
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 10/30
12,:m5*min*1,m2, dan asidosis metabolik. -alium
,mmol*5.
7ssessment 0 &agal &injal -ronik stage > dengan o+erload,
asidosis metabolic, dan anemia hipokrom mikrositik
(encana diagnostik 0 )
(encana terapi 0 ;iet rendah protein C!,g*-g*hariD
;iet rendah garam CF2g*hariD
$2 nasal kanul 5*menit
>itamin B12 !mg 2?1 po
7sam folat mg ?1 po
Bicnat !!mg ?1 po
9a9$ !!mg ?1 po
Pro #; 9ito
-onsul ke Nephrologist
-onsul ke 9ardiologist
(encana Gdukasi 0 /enjelaskan keadaan pasien dan rencana ((3 yang
sesuai dengan kondisi pasien untuk selanjutnya
2. ;iabetes /elitus
7tas dasar 0 3elah terdiagnosis ;/ tipe 2, konsumsi $7;
C3rajenta mgD
7ssessment 0 ;/ tipe 2, o+erweight, &; terkontrol $7;
(encana diagnostik 0 &;P, &;PP, #b71c
(encana terapi 0 ;iet ;/ 1!!kkal3rajenta mg 1?1 ac
$lah raga disesuaikan
(encana Gdukasi 0 )
10
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 11/30
. $besitas
7tas dasar 0 8/3 2:, CBB -g, 3B 1:cmD
7ssessment 0 $besitas 8
(encana diagnostik 0 )
(encana terapi 0 $lah raga
(encana Gdukasi 0 )
1.. PR7+N7SIS
ad >itam 0 ad Bonam
ad 'unctionam 0 ad /alam
ad Sanationam 0 ;ubia ad /alam
11
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 12/30
BAB III
TIN*AUAN PUSTAKA
4.1. De8inisi
Penyakit ginjal kronik*chronic kidney disease C9-;D adalah suatu
proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam, mengakibatkan penurunan
fungsi ginjal yang progresif, dan pada akhirnya berakhir dengan gagal ginjal.
&agal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditandai dengan penurunanfungsi ginjal yang ire+ersibel, pada suatu derajat yang memerlukan terapi
pengganti ginjal yang tetap, berupa dialisis atau transplantasi ginjal.:
Berikut adalah definisi*kriteria 9-; berdasarkan National Kidney
Foundation [Kidney Dialisis Outcomes Quality Initiative C-;$H8DJ
1. -erusakan ginjal yang terjadi lebih dari bulan, berupa
kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan 5'& dengan
manifestasi0
a. -elainan patologi b. 3erdapat tanda kelainan ginjal, termasuk kelainan
dalam komposisi darah, urine, atau pencitraan2. 5'& kurang dari :! ml*menit*1,m2 selama tiga bulan,
dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
4.2. Eti$l$"i :
Penyebab gagal ginjal kronik dibagi menjadi dua yaitu 0
1. -elainan parenkim ginjal
) Penyakit ginjal primer
) &lomerulonefritis
) Pielonefritis
12
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 13/30
) &injal polikistik
) 3B9 ginjal
) Penyakit ginjal sekunder
) Nefritis lupus
) Nefropati analgesic
) 7miloidosis ginjal
2. Penyakit ginjal obstruktif
) Pembesaran prostat batu
) Batu saluran kencing, dll.
4.4. E(idemi$l$"i
;i 7merika Serikat, data tahun 166)1666 menyatakan insidens
penyakit ginjal kronik diperkirakan 1!! kasus perjuta penduduk pertahun, danangka ini meningkat sekitar " setiap tahunnya. ;i /alaysia, dengan
populasi 1 juta, diperkirakan terdapat 1!! kasus baru gagal ginjal
pertahunnya. ;i Negara)negara berkembang lainnya insiden ini diperkirakan
sekitar !):! kasus perjuta penduduk pertahun.
4.,. Pat$8isi$l$"i
Patofisiologi dari penyakit ginjal kronik pada awalnya tergantung pada penyakit awal yang mendasarinya, tetapi dalam perkembangan
selanjutnya proses yang terjadi kurang lebih sama. Pengurangan masa ginjal
menyebabkan hipertrofi struktur dan fungsi dari nefron yang sehat.
-ompensasi hipertrofi ini diperantarai oleh molekul +asoaktif, sitokin, dan
13
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 14/30
growth factor. #al ini mengakibatkan terjadinya hiperfiltrasi, yang diikuti
oleh peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus. Proses
adaptasi ini berlangsung singkat, akhirnya diikuti oleh proses maladaptasi
berupa sklerosis nefron yang masih tersisa. Proses ini akhirnya diikuti oleh
penurunan fungsi nefron yang progresif, walaupun penyakit dasarnya sudah
tidak aktif lagi. 7danya peningkatan akti+itas aksis renin)angiotensin)
aldosteron intrarenal, ikut memberikan kontribusi tehadap terjadinya
hiperfiltrasi sclerosis dan progresifitas penyakit tersebut. 7kti+asi jangka
panjang 7ksis renin)angiotensin)aldosteron, sebagian diperantarai oleh
Growth Factor , seperti ransformin! Growth Factor " C3&')KD. Beberapa
hal yang juga dianggap berperan terhadap progresifitas penyakit ginjal
kronik adalah albuminuria, hipertensi, hiperglikemia, dan dislipidemia .
3erdapat +ariabilitas inter indi+idual untuk terjadinya sklerosis dan fibrosis
glomerulus maupun tubulointerstisial.
Pada stadium paling dini penyakit gagal ginjal kronik, terjadi
kehilangan daya cadang ginjal, pada keadaan dimana basal 5'& masih
normal atau malah meningkat. -emudian secara perlahan tapi pasti, akan
terjadi penurunan fungsi nefron yang progresif, yang ditandai dengan
peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Sampai pada 5'& sebesar :!",
pasien masih belum merasakan keluhan CasimptomatikD, tetapi sudah terjadi
peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Sampai pada 5'& sebesar !",
mulai terjadi keluhan pada pasien seperti nokturia, badan lemah, mual, nafsu
makan kurang, dan penurunan berat badan. Sampai pada 5'& di bawah
!", pasien memperlihatkan gejala dan tanda uremia yang nyata, seperti
anemia, peningkatan tekanan darah, gangguan metabolisme fosfor dan
kalsium, pruritus, mual, muntah, dan sebagainya. Pasien juga mudah terkena
infeksi saluiran kemih, infeksi saluran napas, maupun infeksi saluran cerna.
4uga akan terjadi gangguan keseimbangan air seperti hipo atau hiper+olemia,
gangguan keseimbangan elektrolit, antara lain Na dan -. Pada 5'& di
14
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 15/30
bawah 1", akan terjadi gejala dan komplikasi yang lebih serius, dan pasien
sudah memerlukan terapi pengganti ginjal #$enal $eplacement herapy%
antara lain dialisis atau transplantasi ginjal. Pada keadaan ini pasien
dikatakan sampai pada stadium gagal ginjal. 7@otemia adalah (etensi dari
produk sisa nitrogen sebagai perkembangan insufisiensi ginjal. %remia
adalah tahap yang lebih berat dari progresi+itas insufisiensi ginjal dimana
berbagai sistem organ telah terganggu. /eskipun uremia bukan penyebab
utama, urea dapat menimbulkan gejala klinis seperti anoreksia , malaise,
muntah dan sakit kepala. Produk nitrogen lainnya seperti komponen
guanido, urat dan hipurat , hasil akhir metabolisme asam nukleat, poliamin,
mioinosital, fenol, ben@oat dan indol dapat tertahan dalam tubuh pada
penyakit ginjal kronik dalam hal ini dipercaya dapat meningkatkan angka
kematian pada uremia. %remia tidak hanya mempengaruhi kegagalan
ekskresi renal saja tetapi dapat juga menyebabkan gangguan pada fungsi
metabolik dan endokrin yang dapat menyebabkan anemia malnutrisi,
gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, protein, gangguan penggunaan
energi, dan penyakit tulang metabolik. 5ebih jauh lagi kadar plasma berbagai
hormon polipeptida seperti paratiroid hormon CP3#D, insulin, glukagon,
luteini@ing hormon, dan prolaktin akan meningkat pada gagal ginjal, bukan
hanya karena gangguan katabolisme ginjal tetapi juga karena meningkatkan
sekresi endokrin yang menimbulkan konsekuensi sekunder dari ekskresi
primer atau gangguan sintetik renal. ;ilain sisi , produksi eritropoetin CGP$D
dan 1,2) dihidroksikolekalsiferol ginjal terganggu. 4adi patofisiologi dari
sindrom uremia dapat dibagi menjadi dua bagian. Lang pertama merupakan
akumulasi dari produk metabolisme protein , yang kedua merupakan akibat
dari kehilangan dari fungsi ginjal seperti keseimbangan cairan dan elektrolit,
kelainan hormon.
7nemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal jumlah sel
darah merah , kuantitas hemoglobin, dan +olume packed red cells
15
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 16/30
ChematokritD per 1!! ml darah. 7nemia bukanlah suatu diagnosis, melainkan
suatu cerminan perubahan patofisiologik yang mendasar yang diuraikan
melalui anamnesis yang seksama, pemeriksaan fisik, dan konfirmasi
laboratorium. 7nemia merupakan satu dari gejala klinik pada gagal ginjal.
7nemia pada penyakit ginjal kronik muncul ketika klirens kreatinin turun
kira)kira ! ml*mnt*1,m2 dari permukaan tubuh, dan hal ini menjadi lebih
parah dengan semakian memburuknya fungsi ekskresi ginjal. 3erdapat
+ariasi hematokrit pada pasien penurunan fungsi ginjal. -adar nilai
hematokrit dan klirens kreatinin memiliki hubungan yang kuat. -adar
hematokrit biasanya menurun, saat kreatinin klirens menurun sampai kurang
dari ! M ml*menit. 7nemia pada gagal ginjal merupakan tipe normositik
normokrom apabila tidak ada faktor lain yang memperberat seperti defisiensi
besi yang terjadi pada gagal ginjal. 7nemia ini bersifat hiporegeneratif.
4umlah retikulosit yang nilai hematokrit nya dikoreksi menjadi normal, tidak
adekuat.
3erdapat mekanisme utama yang terlibat pada patogenesis anemia
pada gagal ginjal, yaitu0 #emolisis, produksi eritropoetin yang tidak adekuat,
dan penghambatan respon dari sel prekursor eritrosit terhadap eritropoetin.
Proses sekunder yang memperberat dapat terjadi seperti intoksikasi
aluminium.
1. #emolisis.
#emolisis pada gagal ginjal terminal adalah derajat sedang. Pada pasien
hemodialisis kronik, masa hidup eritrosit diukur menggunakan 19r
menunjukkan +ariasi dari sel darah merah normal yang hidup tetapi rata)rata
waktu hidup berkurang 2)!". Penyebab hemolisis terjadi di ekstraseluler
karena sel darah merah normal yang ditransfusikan kepada pasien uremia
memiliki waktu hidup yang memendek, ketika sel darah merah dari pasien
dengan gagal ginjal ditransfusikan kepada resipien yang sehat memiliki
waktu hidup yang normal. Gfek faktor yang terkandung pada uremic plasma
16
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 17/30
pada Na)73Pase membran dan en@im dari Pentosa phospat shunt pada
eritrosit diperkirakan merupkan mekanisme yang menyebabkan terjadinya
hemolisis. -elainan fungsi dari Pentosa phospat shunt mengurangi
ketersediaan dari glutation reduktase, dan oleh karena itu mengartikan
kematian eritrosit menjadi oksidasi #b dengan proses hemolisisis.
-erusakan ini menjadi semakin parah apabila oksidan dari luar masuk
melalui dialisat atau sebagai obat)obatan. Peningkatan kadar hormon P3#
pada darah akibat sekunder hiperparatioidsm juga menyebabkan penurunan
sel darah merah yang hidup pada uremia, sejak P3# yang utuh atau normal
terminal fragmen meningkatkan kerapuhan osmotik dari S;/ manusia
secara in +itro, kemungkinan oleh karena peningkatan kerapuhan seluler.
#yperparatiroidism dapat menekan produksi sel darah merah melalui 2
mekanisme.yang pertama, efek langsung penekanan sumsum tulang akibat
peningkatan kadar P3#, telah banyak dibuktikan melalui percobaan pada
hewan. Lang kedua, efek langsung pada osteitis fibrosa, yang mengurangi
respon sumsum tulang terhadap eritropoetin asing. 3erdapat laporan
penelitian yang menyatakan adanya peningkatan #b setelah dilakukan
paratiroidektomi pada pasien dengan uremia. /ekanisme lainnya yang
menyebabkan peningkatan rigiditas eritrosit yang mengakibatkan hemolisis
pada gagal ginjal adalah penurunan fosfat intraseluler ChipofosfatemiaD
akibat pengobatan yang berlebihan dengan pengikat fosfat oral, dengan
penurunan intracellular adenine nucleotides dan 2,) diphosphoglycerate
C;P&D. #emolisis dapat timbul akibat kompliksaidari prosedur dialisis atau
dari interinsik imunologi dan kelainan eritrosit. -emurnian air yang
digunakan untuk menyiapkan dialisat dan kesalahan teknik selama proses
rekonstitusi dapat menurunkan jumlah sel darah merah yang hidup, bahkan
terjadi hemolisis. 'ilter karbon bebas kloramin yang tidak adekuat akibat
saturasi filter dan ukuran filter yang tidak mencukupi, dapat mengakibatkan
denaturasi hemoglobin, pemhambatan he?ose monophosphate shunt, dan
17
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 18/30
hemolisis kronik. 5isisnya sel juga dapat disebabkan tercemarnya dialisat
oleh copper, nitrat, atau formaldehide. 7utoimun dan kelainan biokomia
dapat menyebabkan pemendekan waktu hidup eritrosit. #ipersplenism
merupakan gejala sisa akibat transfusi, yang distimulasi oleh pembentukan
antibodi, fibrosis sumsum tulang, penyakit reumatologi, penyakit hati kronis
dapat mengurangi sel darah merah yang hidup sebanyak " pada pasien
dengan gagal ginjal terminal. 7da beberapa mekanisme lainnya yang jarang ,
yang dapat menyebabkan hemolisis seperti kelebihan besi pada darah, n,
dan formaldehid, atau karena pemanasan berlebih. Perburukan hemolisis
pada gagal ginjal juga dapat disebabkan karena proses patologik lainnya
seperti splenomegali atau mikroangiopati yang berhubungan dengan
periarteritis nodosa, S5G, dan hipertensi maligna.
2. ;efisiensi Gritropoetin.
#emolisis sedang yang disebabkan hanya karena gagal ginjal tanpa
faktor lain yang memperberat seharusnya tidak menyebabkan anemia jika
respon eritropoesis mencukupi tetapi proses eritropoesis pada gagal ginjal
terganggu. 7lasan yang paling utama dari fenomena ini adalah penurunan
produksi eritropoetin pada pasien dengan gagal ginjal yang berat. Produksi
eritropoetin yang inadekuat ini merupakan akibat kerusakan yang progresif
dari bagian ginjal yang memproduksi eritropoetin. Peran penting defisiensi
eritropoetin pada patogenesis anemia pada gagal ginjal dilihat dari semakin
beratnya derajat anemia. Selanjutnya pada penelitian terdahulu
menggunakan teknik bio)assay menunjukkan bahwa dalam perbandingan
dengan pasien anemia tanpa penyakit ginjal, pasien anemia dengan penyakit
ginjal menunjukkan peningkatan konsentrasi serum eritropoetin yang tidak
adekuat. 8nflamasi kronik, menurunkan produksi sel darah merah dengan
efek tambahan terjadi defisiensi erotropoetin. Proses inflamasi seperti
glomerulonefritis, penyakit reumatologi, dan pielonefritis kronik, yang
18
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 19/30
biasanya merupakan akibat pada gagal ginjal terminal, pasien dialisis
terancam inflamasi yang timbul akibat efek imunosupresif.
. Penghambatan eritropoesis.
;alam hal pengurangan jumlah eritropoetin, penghambatan respon sel
prekursor eritrosit terhadap eritropoetin dianggap sebagai penyebab dari
eritropoesis yang tidak adekuat pada pasien uremia. 3erdapat toksin)toksin
uremia yang menekan proses ertropoesis yang dapat dilihat pada proses
hematologi pada pasien dengan gagal ginjal terminal setelah terapi reguler
dialisis. #t biasanya meningkat dan produksi sel darah merah yang diukur
dengan kadar 'e yang meningkat pada eritrosit, karena penurunan kadar
eritropetin serum. Substansi yang menghambat eritropoesis ini antara lain
poliamin, spermin, spermidin, dan P3# hormon. Spermin dan spermidin
yang kadar serumnya meningkat pada gagal ginjal kronik yang tidak hanya
memberi efek penghambatan pada eritropoesis tetapi juga menghambat
granulopoesis dan trombopoesis. -arena ketidakspesifikkan, leukopenia, dan
trombositopenia bukan merupakan karakteristik dari uremia, telah
disimpulkan bahwa spermin dan spermidin tidak memiliki fungsi yang
signifikan pada patogenesis dari anemia pada penyakit ginjal kronik. -adar
P3# meningkat pada uremia karena hiperparatiroidsm sekunder, tetapi hal
ini masih kontro+ersi jika dikatakna bahwa P3# memberikan efek
penghambatan pada eritropoesis. Ealaupun menurut penelitian, dilaporkan
paratiroidektomi menyebabkan peningkatan dari kadar #b pada pasien
uremia, peneliti lain mengatakan tidak ada hubungan antara kadar P3#
dengan derajat anemia pada pasien uremia. Ealaupun efek langsung
penghambatan P3# pada eritropoesis belum dibuktikan secara final, akibat
yang lain dari peningkatan P3# seperti fibrosis sum)sum tulang dan
penurunan masa hidup eritrosit ikut bertanggung jawab dalam hubungan
antara hiperparatiroidsm dan anemia pada gagal ginjal. . /ekanisme lain
yang mempengaruhi eritropoesis pada pasien dengan gagal ginjal terminal
19
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 20/30
dengan reguler hemodialisis adalah intoksikasi aluminium akibat terpapar
oleh konsentrasi tinggi dialisat alumunium dan atau asupan pengikat fosfat
yang mengandung aluminium. 7luminium menyebabkan anemia mikrositik
yang kadar feritin serum nya meningkat atau normal pada pasien
hemodialisis, menandakan anemia pada pasien tersebut kemungkinan
diperparah oleh intoksikasi alumnium. Patogenesis nya belum sepenuhnya
dimengerti tetapi terdapat bukti yang kuat yang menyatakan bahwa efek
toksik aluminium pada eritropoesis menyebabkan hambatan sintesis dan
ferrochelation hemoglobine. 7kumulasi aluminium dapat mempengaruhi
eritropoesis melalui penghambatan metabolisme besi normal dengan
mengikat transferin, melalui terganggunya sintesis porfirin, melalui
terganggunya sirkulasi besi antara prekursor sel darah merah pada sumsum
tulang.
4.3. Dia"n$sis
A. +e-ala dan tanda
Pada stage awal, 9-; seringkali asymptomatic. &ejala muncul perlahan
dengan penurunan &'( secara progressi+e, tidak spesifik, dan tidak
bermanifestasi hingga kerusakan ginjal yang cukup berat C&'(F1!)
1m5*min*1,m2D. Peningkatan sisa hasil metabolisme dalam darah Curemic
to?icD dapat menyebabkan terjadinya sindrom uremicum. Secara keseluruhan
sindrom uremicum meliputi fatigue, weakness, dan malaise. &ejala pada &8
tract yang paling sering seperti anore?ia, mual, muntah, dan metallic taste
pada mulut. /asalah pada neurologi berupa iritabilitas, sulit berkonsentrasi,
ketidakmampuan berkonsentrasi, insomnia, gangguan ketajaman memory,
restless leg, parasthesias, dan berkedut. Pruritus sering terjadi dan sulit
ditangani. Perubahan pada fungsi seksual seperti berkurangnya libido, dan
20
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 21/30
ketidakteraturan menstruasi pada wanita sering terjadi. Nyeri dada jarang
terjadi tapi dapat terjadi bersama dengan pericarditis. -eracunan obat dapat
menyebabkan perburukan pada renal clearance. Pada keadaan tertentu,
hipoglicemia dapat menjadi suatu masalah yang sulit ditangani, dan bahkan
dapat mengancam jiwa, karena pada orang dengan diabetes, insulin
dieliminasi oleh ginjal.
3emuan fisik yang peling sering pada pasien 9-; adalah hipertensi.
#ipertensi dapat muncul pada 9-; stage awal dan dapat memburuk seiring
dengan perburukan dari 9-;. Pasien dengan uremicum C9-; stage D
tampak seperti <cronically ill = atau sakit berat. -ulit tampak pucat dan
mudah lebam. Pada saat sekarang ini uremic frost jarang ditemukan. Bau
uremic yang khas ditandai dengan bau amis pada napas pasien. 3anda pada
cardiopulmonary meliputi ronki, cardiomegali, distensi 4>P, edema, dan
pericardial friction rub. Satus mental dapet ber+ariasi mulai dari penurunan
konsentrasi sampai confusion, stupor, dan coma. /yoclonus dan asteri?is
merupakan tanda dari uremia.
3anda dan gejala dari uremia membutuhkan perawatan di rumah sakit
dan konsultasi nephoroly untuk inisiasi dialysis. Sindrom uremia dapat
diatasi secara signifikan dengan terapi hemodialisis.
Sistem 7!"an +e-ala Tanda
&eneral'atigue, weekness, dan
mailse3erlihat pucat
-ulit Pruritus, mudah lebamEajah pucat, ecchymoses,
ekskoriasis, edema, ?erosis
21
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 22/30
3#3/etallic taste pada mulut,
epistaksis
%rinous breath
/ata ) 9onjungti+a anemis
Pulmo Napas yang pendek (onki, efusi pleura
9ardio+askular
;ispnoe on effort, nyeri
retrosternal saat inspirasi
CpericardisitisD
#ipertensi, cardiomegali,
friction rub
&astrointestinal7nore?ia, nausea, +omiting,
cegukan
&enitourinary Nocturia, disfungsi ereksi,
ketidakteraturan menstruasi8sosthenuria
Neuromuskular (estless leg, baal dan kram
pada kaki, dan berkedut
Neurologic
&enerali@e irritability,
penurunan konsentrasi)
confusion, insomnia,
penurunan libido
Stupor, asteri?is, myoclonus,
neuropathy perifer
Pada setiap pasien dengan penyakit ginjal, penting untuk diidentifikasi
dan dikoreksi hal)hal yang dapat menjadi faktor eksaserbasi. 8feksi traktus
urinarius, obstruksi, penurunan +olume cairan e?trasel, hipotensi,
nephroto?in Cseperti NS78;D, hipertensi berat atau emergensi, dan 9#'.
-eadaan diatas dapat menjadi semakin parah pada pasien dengan 9-;.
22
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 23/30
Re9e!si#le %a:t$!s Di"n$sti: 'lue
In8esi %rine kultur dan test sensiti+itas terhadap
antibiotik
7#st!usi 9ateterisasi kandung kemih, %S& renal
Penu!unan 9$lume est!aselule!
hi($tensi
3ekanan darah dan nadi, termasuk
orthostatic pulse
Hi($alemia hi(e!:al:emia
hi(e!u!i:emia ;#iasanya <13m"/dl=
Glektrolit serum, calcium, phospat, asam
urat
Ne(h!iti: a"ents (iwayat obat)obatan yang dikonsumsi
Hi(e!tensi #e!at atau u!"en:y 3ekanan darah, foto thora?
'$n"esti9e hea!t 8ailu!e Pemeriksaan fisik, foto thora?
A. Temuan La#$!at$!ium
;iagnosis 9-; dibuat berdasarkan peningkatan serum kreatinin yang
terjadi selama minimal bulan. Proteinuria yang menetap atau kelainan pada
gambaran ginjal Ccontohnya0 polikistik ginjalD juga merupakan cara untuk
mendiagnosis 9-; meski perkiraan &'( pasien normal. 7nemia,hiperfosfattemia, hipokalemia, hipercalsemia, dan asidosis metabolic dapat
muncul pada penyakit ginjal akut dan 9-;. Pada urinalisis menunjukan
adanya isosthenuria apabila kemampuan tubulus untuk mengatur kekentalan
dan pengenceran urin terganggu. Pada urin sedimen dapat muncul &road
waxy cast sebagai hasil dilatasi Chipertrofi nepronD. Proteinuria dapat muncul
dan harus dilampirkan perhitungan secara Ouantitas. Perhirungan proteinuria
secara Ouantitas sangat penting dalam beberapa hal. Pertama, hal tersebut
dapat membantu mempersempit differensial diagnosis etiologi 9-; Csebagai
contoh pada gangguan glomerulus ekskresi protein 1g*hariD. Lang kedua,
proteinuria berkaitan dengan progresifitas dari 9-; dan mortalitas
cardio+ascular.
23
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 24/30
B. Ima"in"
;itemukannya gambaran small echoic kidneys &ilateral CF6)1!cmD
menggunakan %S& dapat membantu menegakan diagnosis 9-;, walaupun
normal atau bahkan pembesaran ginjal dapat terjadi pada orang dewasa
dengan penyakit ginjal polikistik, nefropati diabetika, #8>)associated
nefropaty, multiple myeloma, amyloidosis, dan obstructi+e uropathy.
4.0. Penatalasanaan
A. 6em(e!lam#at P!$"!esi
/engobati underlying disease pada 9-; sangat penting. /engontrol
diabetes harus dilakukan secara agresif pada 9-; stage awal, mengontrol
tekanan darah sangat penting untuk memperlambat progresi+itas pada setiap
stage 9-;, obat)obatan yang memblok sistem rennin)angiotensin)aldosteron
cukup penting apabila terjadi proteinuria. 3erapi oral alkali dapat
memperlambat progresi+itas 9-; saat muncul acidemia.
B. Pen"atu!an 6aanan
Setiap pasien 9-; harus die+aluasi oleh renal nutritionist. Spesifik
rekomendasi mengenai kebutuhan protein, garam, cairan, potassium, dan
fosfat dapat membantu mengelola progresifitas 9-; dan complikasinya.
1. Rest!isi (!$tein, !,:gr*-gBB*hari
2. Rest!isi "a!am dan :ai!an, 2gr*hari garam merupakan rekomedasi
awal, sedangkan kebutuhan cairan harus diatur sesuai dengan balance cairan
pasien.
. Rest!isi P$tasium, hal ini dibutuhkan apabila &'( turun sampai 1!)2!m5*min*1,m2 atau apabila terjadi hiperkalemi, maka kebutuhan
potasium harus dibatasi F !):! mGO*hari C2grD
. Rest!isi %$s8at, kadar fosfat harus dalam range normal sekitar
F,mg*d5 sebelum melakukan dialysis, antara ,),mg*d5 saat
24
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 25/30
dialysis, dan pada makanan sehari)hari sekitar !!)1!!!mg*hari.
/akanan yang kaya akan potassium seperti minuman bersoda, telur,
produk susu, kacang)kacangan, dan daging harus dibatasi.
'. 7#at5$#atan
Banyak obat)obatan yang diekskresikan di ginjal, dosisnya harus
diatur sesuai dengan &'(. ;osis insulin harus disesuaikan. $bat)obatan
yang mengandung magnesium seperti la?anti+e atau antacid harus
dihindari, begitu juga dengan obat)obatan yang mengandung fosfat.
/etabolism morfin akan bertambah pada 9-; stage akhir, namun masal
ini tidak ditemui pada pemberian opiod agent. $bat)obatan yang bersifat
nefrotoksik CNS78;, intra+enous contrast, dllD harus dihindarkan.
D. T!eatment Pada Penyait +in-al Sta"e Ahi!
Saat &'( mencapai )1!m5*min*1,m2 Cdengan atau tanpa tanda)
tanda urecemiaD, renal replacement therapy seperti hemodialysis,
peritoneal dialysis, atau transplantasi ginjal dibutuhkan untuk menopang
kehidupan. Gdukasi pada pasien sangan penting untuk memberikan
pengertian mengenai modalitas terapi yang cocok untuk digunakan.
Sebagai dokter umum, pasien 9-; stage , pasien dengan &'( yang
turun dengan cepat, dan pasien yang membutuhkan terapi pada tahap
GS(; harus dirujuk ke nephrologist.
4.. K$m(liasi
Berikut adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada pasien gagal ginjal
kronik0
25
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 26/30
CSumber0
-;8&$,
2!12D
Anemia pada penyakit ginjal kronik terutama disebabkan oleh defisiensi
eritropoietin. Gritropoietin adalah hormone glikoprotein yang dihasilkan oleh
26
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 27/30
ginjal untuk merangsang sumsumtulang memproduksi sel darah merah. #al lain
yang ikut berperan dalam terjadinya anemia adalah defisiensi besi, kehilangan
darah, masa hidup eritrosit yang pendek akibat terjadi hemolisis, defisiensi
asam folat, penekanan sumsumtulang oleh substansi uremik, proses inflamasi
akut maupun kronik. Berdasarkan 'linical (ractice Guideline KDIGO )*+)
nilai ambang batas anemia adalah sebagai berikut.
Berdasarkan 'linical (ractice Guideline KDIGO )*+) pemeriksaan
konsentrasi #b pada pasien gagal ginjal kronik dilakukan apabila0
•Pada pasien dengan kondisi klinis anemia dan laju filtrasi glomerulus Q:!
ml*menit*1. m2
•Setiap tahunnya pada pasien dengan laju filtrasi glomerulus Q !)6
ml*menit*1. m2
•;ua kali per tahun dengan pasienF ! ml*menit*1. m2
Penatalaksanaannya terutama ditujukan pada penyebab utamanya.
Pemberian eritropoietin CGP$D merupakan hal yang dianjurkan. Pemberian GP$
harus melihat status besi karena GP$ memerlukan besi dalam mekanisme
27
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 28/30
kerjanya. Namun GP$ tidak direkomendasikan pada pasien dengan keganasan
atau riwayat keganasan. Pada kebanyakan pasien gagal ginjal kronik terapi GP$
tidak dilakukan jika konsentrasi #b diatas 11. g*dl. 3arget hemoglobin
menurut berbagai studi klinik adalah 11)12 g*d5.
7ste$dist!$8i !enal merupakankomplikasi yang seringterjadi.
Perubahan pada metabolisme mineral tulang dan perubahan homeostasis fosfat
dan kalsium terjadi pada awal proses gagal ginjal kronik dan semakin berlanjut
dengan penurunan fungsi ginjal. Perubahan yang terjadi tersebut dijelaskan
dalam kelompok Chronic Kidney Disease-Mineral and Bone Disorder (CKD-
MBD), -elompoktersebuttermasukosteodistrofi renal dan kalsifikasi
ekstraskeletal.
$steodistrofi renal merupakan komponen dari 'KD-/B; yang di
identifikasi dan dinilai secara histomorphometry biopsy tulang dan termasuk
osteitisfibrosa, osteomalacia, danadynamic &one disease. Berdasarkan 'linical
(ractice Guideline KDIGO )*+) merekomendasikan pemeriksaan kadar serum
kalsium, fosfat, P3#, dan alkaline fosfatase minimal satu kali pada pasien
dengan laju filtrasi glomerulus F ml*menit*1. m2.
Penatalaksanaan pada osteodistrofi renal adalah dengan cara mengatasi
hiperfosfatemia dan pemberian hormone kalsitriol. Penatalaksanaan
hiperfosfatemia meliputi pembatasan asupan fosfat, pemberian pengikat fosfat
dengan tujuan menghambat absorbs fosfat di salurancerna. ;ialisis juga
berperan dalam mengatasi hiperfosfatemia. 7supan fosfat dibatasi :!!)!!
mg*hari. Pengikat fosfat yang dipakai adalah garam kalsium, aluminiumhidroksida, garam magnesium. &aram kalsium yang banyak dipakai adalah
kalsium karbonat C9a9$D dan kalsium asetat. Pemberian bahan kalsium
mimetik Ccalcium mimetic a!ent D juga dipertimbangkan. $bat ini bekerja
28
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 29/30
menghambat reseptor 9a pada kelenjar paratiroid. $bat ini disebut
se+elamerhidroklorida.
4.. P!$"n$sis
;ibandingkan dengan pasien transplantasi ginjal dan kontrol usia,
kematian yang paling tinggi pada pasien yang masih menjalani dialisis. 7da
kemungkinan perbedaan kelangsungan hidup pada kecocokan peritoneal
dengan pasien hemodialisis.
7ngka kelangsungsan hidup pada dialisis bergantung pada perjalanan
penyakit dasarnya. 7ngka kelangsungan hidup tahun berdasarkan -aplan)/eier adalah :" pada pasien diabetes dan !" dengan glomerulonefritis.
Pada pasien yang sedang menjalani dialisis mempunyai harapan hidup rata)
rata sekitar ) tahun, tetapi kelangsungan hidup bisa lebih lama sampai 2
tahun tergantung dari komorbidnya. Lang paling sering menyebabkan
kematian adalah penyakit jantung C!"D. Penyebab lain termasuk infeksi
C12"D, penyakit serebro+askuler C1"D, dan keganasan C:"D. ;iabetes, usia
lanjut, serum albumin yang rendah, status ekonomi yang rendah, dan tidak
adekuatnya dialisis semuanya adalah indikator penyebab kematianR tingginya
kadar fi&ro&las !rowth factor C'&')2D semakin memperbesar peluang
kematian pada GS;(.
DA%TAR PUSTAKA
29
7/21/2019 GAGAL GINJAL KRONIK
http://slidepdf.com/reader/full/gagal-ginjal-kronik-56da4aa6af5d3 30/30
1. 5e+ey et al. 9hronic -idney ;isease0 ;efinition and
9lassification. -idney 8nternational, >ol.: C2!!DRp.2!6)1!!.
2. 7ndrew S et al. 'oundation Practice &uidelines for 9hronic
-idney ;isease0 G+aluation, 9lassification, Stratification. 7nnals
of 8nternal /edicine C4uly 1, 2!!D01).
. 7tkins. 9hronic -idney ;isease0 3he Gpidemiology of
9hronic -idney ;isease. -idney 8nternational, >ol.:, Suppl 6
C2!!DRp.S1)S1.
. (oss et al. ;iagnosis 9hronic -idney ;isease. 77$#N
4ournal 2. C4ul 2!!D02)6.
. 4effrey / et al. 3reatment of 9hronic -idney ;isease. -idney
8nternational C2!12D1R1):2.
:. Sudoyo -, Setiyohadi B, et al., ed. .uku /0ar Ilmu (enyakit
Dalam. Gdisi ke). 4akarta0 Pusat Penerbitan 8lmu Penyakit ;alam
'akultas -edokteran %ni+ersitas 8ndonesiaR 2!!:
. National -idney 'oundation0 -idney ;isease $utcomes
Huality 8nitiati+e. 'linical (ractice Guidelines for 'hronic Kidney
Disease1 2valuation3 'lassification3 and 4tratification, 7m 4
-idney ;is. 2!!206 Csuppl 2D0S1)S2:.
. /cPhee S, Papadakis /7. 9urrent /edical ;iagnosis and
3reatment 2!1. th ed. %S70/c&raw)#illR2!12.p.61:)1!.
30