20
3/26/2012 1 Oleh Drajat Martianto Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor 2 Maret 2012 2 Maret 2012 Drajat Martianto 1 FREQUENTLY ASKED QUESTIONS Mengapa harus dilakukan fortifikasi pangan di Indonesia? Apakah mahal? Siapa yang menanggung biayanya? Apakah tidak sia sia karena zat gizi yang ditambahkan akan hilang ? Mi k di b l 2 Maret 2012 Drajat Martianto 2 Minyak digoreng berulang ulang pada suhu tinggi Garam Iodium dipanaskan Beras dicuci – dortificant terlarut

Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

1

OlehDrajat Martianto

Departemen Gizi MasyarakatFakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor

2 Maret 2012

2 Maret 2012 Drajat Martianto 1

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

• Mengapa harus dilakukan fortifikasi pangan di Indonesia? 

• Apakah mahal? Siapa yang menanggung biayanya?

• Apakah tidak sia sia karena zat gizi yang ditambahkan akan hilang  ?

Mi k di  b l  

2 Maret 2012 Drajat Martianto 2

• Minyak digoreng berulang ulang pada suhu tinggi

• Garam Iodium dipanaskan• Beras dicuci – dortificant terlarut

Page 2: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

2

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS• Apakah Mahal  ‐ siapa yang harus menanggung biayanya?

• Apakah tidak lebih baik suplementasi kapsul – tablet suplementasi kapsul  tablet saja? Atau dari makanan sehari_hari?

• Apakah Fortifikasi pangan efektif menurunkan masalah kurang zat gizi mikro?

• Apakah fortifikasi cost

2 Maret 2012 Drajat Martianto 3

• Apakah fortifikasi cost‐effective?

• Apakah Aman /tidak menimbulkan keracunan?

Apa Itu Fortifikasi Pangan?Fortification

P b h i i d b ik l i b kPenambahan zat gizi pada pangan, baik yang alami maupun bukan, sehingga pangan tersebut menjadi sumber zat gizi yang ditambahkan.

EnrichmentPenambahan zat gizi untuk memenuhi standar yand ditetapkan badanpengawas pangan.

RestorationPenambahan zat gizi pada pangan untuk menggantikan yang rusakselama proses pengolahan.

StandardizationP b h t i i d t k t i i i l iPenambahan zat gizi pada pangan untuk mengatasi variasi alami.

SupplementationPenambahan zat gizi yang secara alami tidak terdapat pada zatpangan (atau ada dalam jumlah kecil sekali), seringkali padakonsentrasi yang cukup tinggi.

2 Maret 2012 4Drajat Martianto

Page 3: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

3

KLASIFIKASI FORTIFIKASI PANGAN

Sukarela (Voluntary)

Diprakarsai oleh Pengusaha/ProdusenTidak selalu atas dasar masalah gizi yang adaTujuan : nilai tambah produkTujuan Sampingan : mendukung program penanggulangan masalag gizi masyarakatS i b li

2 Maret 2012 Drajat Martianto 5

Sasaran : siapa yang mampu membeliHampir semua produk pangan di supermarket difortifikasi dengan berbagai macam vitamin danmineral adalah Fortifikasi Sukarela

Wajib (Mandatory)

Di jibk l h P t ( i l SNI W jib)Diwajibkan oleh Peraturan (misal SNI Wajib)Atas inisiatif oleh komunitas gizi dan kesehatan danKementerian KesehatanDidasarkan atas Masalah Gizi yang ada di masyarakatHasil Riset GiziSasaran Utama : menanggulangi masalah giziSasaran Utama : Kelompok rawan gizi - “Window Of

2 Maret 2012 Drajat Martianto 6

Sasaran Utama : Kelompok rawan gizi Window Of Opportunity” : remaja putri, ibu hamil, ibu menyusui danbayi 0 – 2 tahun, terutama yang miskinSasaran Sampingan : Siapa saja yang mengkosumsimakanan yang difortifikasi

Page 4: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

4

Program Fortifikasi Bukan Hal BaruSudah ada sejak awal abad 20Iodine Switzerland 1923

USA 1930Garam

USA 1930Vitamin A & D UK, USA 1923 Susu

Vitamin A Denmark 1930 Margarine

Vitamin B1, B2, Canada 1933 Tepung Terigu

2 Maret 2012 Drajat Martianto 7

, ,Niacin, Iron USA 1941

Chile 1954

p g g

Vitamin A Guatemala 1974 Gula

In 80s-early 2000, more than half of the world's population including in Asian Countries have inadequate intake of

vitamin and minerals, particularly iron, vitamin A and iodine

MENGAPA PERLU FORTIFIKASI PANGAN ?1. MASALAH KURANG ZAT GIZI MIKRO MASIH PREVALENT !

vitamin and minerals, particularly iron, vitamin A and iodine

2 Maret 2012 Drajat Martianto 88

Source: USAID(VMannar 2003 Global Strategy Micronutrient)DM

Page 5: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

5

POPULATION AT RISK DAN DAMPAKNYA

Clinical Effect‐ Goiter

i‐ Anaemia‐Blindness

POPULATION EFFECT‐ Reduced IQ

‐ Reduced EnergyR d d R i t

2 Maret 2012 Drajat Martianto 9

‐ Reduced Resistance‐ Stunted Growth

Source :http://instructl.cit.cornell.edu/courses/plbr403/Micronutrient/sld001.htm (Cornell Univ.,2003)

Soource:Maberly, FFI (2003)

EVERYDAY:300 women died during delivery due to IDA4000 ,under-five children died due to VAD

50,000 infants born with potential inadequate mental and IQ development, due to IDD and IDA

Subjects Prevalensi KVASumber 1: Anak 5 15 thn 53 0%

DEFISIENSI OF VITAMIN A DI INDONESIA:KVA Masih tinggi meski Xerophthalmia “menghilang”

Anak 5-15 thn 53.0%Sumber 2: Anak 5-15 thn 57.5%Lactating women 10.2%Sumber 2:

2 Maret 2012 Drajat Martianto 10

Sumber 2: Ibu Hamil dan Menyusui

10.4 - 17.0%

F.T. Wiering & al.. Redistribution of vitamin A after iron supplementation in Indonesian infants. Am. Journ. Of 

Clin. Nutrition, vol 77, No3, 651‐657 (2003)

Page 6: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

6

Subyek Prevalensi AnemiaAnak usia 5 thn* 48.1%

Prevalensi Anemia di INDONESIA berdasar Riskesdas dan Survey Kesehatan Rumahtangga  (Tildon, 2010)

Anak Usia 5-15 thn* 24%WUS** 27.9%Pria Dewasa*** 13%Ibu Hamil*** 24.5%Ibu Hamil** 40.1%

2 Maret 2012 Drajat Martianto 11

Anak Balita*** 27.7%Winita Tidak Hamil*** 19.7%

- Household survey in 2004* or 2001** and the 2008 Riskedas****:***: only on urban population

Lebih dari 100 Juta Orang Indinesia mengalami Defisiensi Micronutruient (Depkes,2003)

Masalah Gizi

MACRONUT.DEFICIENCY (PEM-Young Chldrn)

Jumlah Terkena

5,014,997

MICRONUT.DEFICIWNCY :• Iron Def.Anemia (IDA) – all ages

• Iodine Def.Disorders (IDD) – all ages

• Vitamin A Deficiency (VAD) – young children

100,286,688

73,643,126

9,026,825

2 Maret 2012 Drajat Martianto 12

• Vitamin A Deficiency (VAD) – women repr.age

•Others (Def.Zn, Folic Acid,Ca, Vit.B1,Vit.C)

1,023,748

No Data

Source: Ditzi MOH, 2003DM

Page 7: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

7

2.  Fortifikasi Pangan Merupakan Strategi Globalyang di adopsi mendampingi strategi lainnya

Meningkatkan Mutu Diet (Gizi Seimbang)SupplementasiFortifikasi PangangPencegahan dan Penanganan InfeksiPeningkatan Kesehatan Lingkungan

2 Maret 2012 Drajat Martianto 13DM

STRATEGI GLOBAL MENGATASI DEFISIENSI ZAT ZAT GIZI MIKRO(V.Mannar, MI, 2003’ Soekirman, 2008)

Suplementasi

Sanitasi, air Bersih

ive

cont

ribut

ion

of

vent

ions

to e

limin

ate

MN

D

Fortifikasi

Gizi Seimbang

2 Maret 2012 Drajat Martianto 14

2000 2005 2010

Rel

ati

inte

rv Gizi Seimbang

DM

Page 8: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

8

737475

Percentage of children  6‐59 months who Receive Vitamin A Supplementation, presented bu 

Quintile of Income (Riskesdas 2007)  30 % anak balita dari keluarga

i ki tid k

DISPARITAS COVERAGE SUPLEMENTASI VITAMIN A

Persen Penerima KapsulKuintil 1 69 3

666768697071723

miskin tidak meng-akses/ menerima Suplemen-tasi Vitamin A SEHINGGA PERLU

2 Maret 2012 Drajat Martianto 15

Kuintil 1 69,3Kuintil 2 70,5Kuintil 3 71,7Kuintil 4 73,5Kuintil 5 74,1

DIDAMPINGI STRATEGI LAINNYA (FORTIFIKASI)

2015

1/2

2 Maret 2012 Drajat Martianto 16DM

Page 9: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

9

Yodisasi Garam : - SKB MenKes, MenIndustri, MenDagri,

1982

Fortifikasi Wajib

1982 - JSKB 4 Menteri plus Pertanian, 1984 - INPRES N0.69 / 1994

Fortifikasi Tepung Terigu :-SK Menteri Perindustrian danP d d SNI (St d d

2 Maret 2012 Drajat Martianto 17

Perdagangan dengan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua tepung tarigu yang diproduksi dandiperdagangkan di Indonesia harusdifortifikasi denga zat besi, seng, asamfolat, bvitamin B1 dan B2

Mengarah ke Fortifikasi Wajib……..Fortifikasi Minyak GorengFortifikasi Minyak Gorengdengan Vitamin A : SNI sedangdisiapkan, diharapkan tahun2012 Mandatory

F tifik i B R ki dFortifikasi Beras Raskin denganzat Besi, Zinc, Asam Folat, dll (Tahap Persiapan Pilot Project di Kab. Karawang dan Bekasi)

2 Maret 2012 Drajat Martianto 18

Page 10: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

10

Pangan Pembawa (vehicle)Pangan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat dengan variasi 

SYARAT FORTIFIKASI PANGAN

yang rendah antar kelompok masyarakatBesarnya konsumsi cukup banyak dan dikonsumsi secara teraturdalam jumlah konsisten.Besarnya konsumsi yang sesuai dengan level fortifikasi yang dianjurkan sesuai dengan kaidah‐kaidah diet yang sehat.Pangan diproduksi secara masal dan terpusat untukmempermudah pengawasan hukum, pengawasan mutu danp p g p gmenekan biaya fortifikasi.Pangan harus dapat tercampur dengan fortifikan dengan mudahdan menggunakan teknologi sederhana serta dapat menghasilkancampuran yang konsisten dan homogen.Jika dibutuhkan kemasan tambahan untuk melindungi fortifikan, maka kemasan tersebut harus murah.

2 Maret 2012 19Drajat Martianto

Pemilihan FortifikanKompatibel dengan pembawa, artinya tidak bereaksi, mengubah 

   b   t   if t  l tik l i  b  d  warna, rasa, bau atau sifat organoleptik lain, bercampur dengan mudah dan homogen, stabil.Memiliki bioavailabilitas yang tinggi.Cost‐effective.Seandainya dikonsumsi dalam jumlah berlebih, memiliki efek buruk yang minimum.Mudah dicampurkan ke dalam pembawa dengan teknologi sederhana.Dosisnya dalam pembawa harus sedemikian rupa sehingga tidak mengharuskan konsumsi pangan terfortifikasi dalam jumlah yang berlebihan. Ini terutama untuk vehicle yang memiliki potensi merusak kesehatan jika dikonsumsi berlebih seperti gula, minyak, garam dsbnya.

2 Maret 2012 20Drajat Martianto

Page 11: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

11

Table 5.3. Legislation on food fortification in Asia countries

PermittedWheat flour : Fe, folic acis, vitamin BIndia

Efficacy/ effectiveness trials

Soy souce : FeWheat : Fe, folic acid, vitamin ARice : Fe, plans for vitamin A

PRCStatus/Planned ActionFood Fortification OpportunitiesCountry

FORTIFIKASI PANGAN DI BEBERAPA NEGARA ASIA

Voluntary fortification under consideration

Whet flour : Fe, Zn, folic acid, vitamin A, B1, B2, niacinSugar : vitamin A

Fiji Islands, Rep. of

MandatoryMandatoryPermitted

Wheat Flour : Fe, Zn. folic acid, B1, B2, Salt : IodineCooking Oil : vitamin A

Indonesia

Feasibility/ effectiveness trialsPermitted for fatsStabiliy trials for oilsPermitted

Sugar : vitamin AOils and fats : vitamin A

Tea, milk : vitamin A

2 Maret 2012 Drajat Martianto 21

PermittedNoodles : Fe, I, vitamin ARice : Fe, B1, B2, B6, niacin

Thailand

Effectiveness trialsNo regulation in place yet

Fish sauce : FeSugar : vitamin A

Vietnam

Sugar : vitamin AOils : vitamin A

Rep. of

Bill under review for mandatory fortification

Wheat Flour : Fe, folic acid, vitamin ARice : Fe

PhilippinesCooking Oil with Vit A

DM

Fortifikasi Beras

Hot Extrussion to produce Kernels

2 Maret 2012 Drajat Martianto 22

Page 12: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

12

Fortifikasi Beras – Pembuatan Premix(USAID, 2008)

Broken RiceRec Hopper

Premix Silo

Rice FlourRec Storage

HAMMERMILL

Flour, Premix &Water Mixer

Bagging &Storage

Hopper

2 Maret 2012 Drajat Martianto 23

RICEEXTRUDER

Pre‐DryerDryerChamber

Fortifikasi Beras: Meningkatkan kadar zat gizi beras untuk memperbaiki gizimasyarakat

Add d P t D il N d t A

50%100%150%200%250%

% EAR

Added Percent Daily Needs at Average Consumption for Income Quintiles 

* 80% Retention 

0%50%

Iron Zinc Thiamin Folic Acid Vitamin A< IDR 100,000 IDR 100‐149 IDR 150‐199 IDR 200‐299 Average IDS < 300,000

2 Maret 2012 24Drajat Martianto

Page 13: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

13

Teknologi yang ada mampu membuat premix denganbentuk dan warna yang sama dengan beras aslinya

Fortified Rice Kernels

N t l Ri  

DSM Nutri‐rice

Natural Rice 

2 Maret 2012 25Drajat Martianto

Perbandingan beras dan nasi dari berasbiasa vs beras yang difortifikasi: 

Beras yang DifortifikasiExtruded SA Fe-P80

Beras BiasaBE Extruded SA Fe P80

Nasi dari Beras difortifikasiExtruded SA Fe-P80

Nasi dari Beras Biasa

ERAS

NAASI

Taiyo Sun‐Active 2 Maret 2012 26Drajat Martianto

Page 14: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

14

TABURIA : SPRINKLE BUATAN INDONESIA

2 Maret 2012 Drajat Martianto 27

SIAPA YANG HARUS TERLIBAT ?

PEMERINTAH:• Fasilitator• Regulator • QC dan Pembinaan• Social Marketing

INDUSTRI• Proses Produksi & Di t ib i

2 Maret 2012 Drajat Martianto 28

Distribusi• QA sesuai standard SNI

KONSUMEN• Partisipasi konsumsi• Pengawasan

Page 15: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

15

Penetapan Level (dosis fortificant):

Hanya melengkapi kekurangan dietHanya melengkapi kekurangan dietDihitung terhadap EARTidak melampaui Upper Level yang telah ditetapkan oleh WHO

Selama ini tidak pernah ada bukti keracunan karena fortifikasi pangan

2 Maret 2012 Drajat Martianto 29

BIAYA FORTIFIKASI: MAHAL?TEPUNG TERIGU :  25,‐/kgMINYAK GORENG : 50,‐/kgBERAS : 150‐250,‐/kgGULA PASIR :        300,‐/kgLainnya : Tergantung jenis, bentuk, 

Jumlah zat gizi

2 Maret 2012 Drajat Martianto 30

Page 16: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

16

STABILITY OF VITAMIN A IN COOKING OIL (SOYBEAN OIL) AT SEVERAL STORAGE CONDITION

99% Vit. A Retention

76% Vit. A Retention

48% Vit. A Retention

Source: Favaro, R., J. Ferreira, I. Desai, and J. Dutra de Oliveira. 1991. Studies on Fortification of Refined Soybean Oil with All‐trans Retinyl Palmitate in Brazil: Stability During Cooking and Storage. J. Food Comp. Anal. 4: 237‐244.

DM2 Maret 2012 Drajat Martianto 31

JENIS PANGAN PENGGORENGAN RETENSI (%)

Roti Lasunaa1sta 892ndb 73

RETENSI VITAMIN A PADA MINYAK GORENG SAMPAI TIGA KALI PENGGORENGAN

3rdc 63

Roti Kambua1sta 812ndb 733rdc 58

Jalangkotea1sta 862ndb 643 d 513rdc 51

Ikan Kembung Gorenga

1sta 942ndb 773rdc 60

Kind of fried food or numbers with different letter show significant difference at the test level of 5%.2 Maret 2012 32Drajat Martianto

Page 17: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

17

Persen kandungan zat gizi beras  yang Difortifikasi setelah pencucian dan pengolahan

DSM Nutri‐rice2 Maret 2012 33Drajat Martianto

Province‐Wide ReductionsVAD & Mortality: Newfoundland, CanadaMargarine Fortification Begins 1944

Vit i A Infant Mortality

70

80

90

100

110

y pe

r 10

,000

Liv

e B

irth

s

Vitamin A Deficiency

48%

% < 20 ug/dl serum

40

50

60

1944 1945 1946 1947

Chi

ld M

oral

ity

2 Maret 2012 Drajat Martianto 34

2%

1944 1948

serum retinol

Page 18: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

18

Hospital StatisticsXeropthalmia in Denmark  

Patients admitted Rigshospital, Copenhageng p , p g Fortificaton Begins: 1917

5

10

15

20

25

Cas

es A

dmitt

ed

0

5

1912 1913 1914 1915 1916 1917 1918 1919

#

2 Maret 2012 35Drajat Martianto

Philippines 1994: VAD in ChildrenImpact of Commercially Available Shelf Stable Margarine

25,70%

10,10%

VAD BeforeConsuming

VAD AfterConsuming

0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%% < 20 µg/dL retinol

2 Maret 2012 36Drajat Martianto

Page 19: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

19

DAMPAK BIOLOGIS FORTIFIKASI VITAMIN APENINGKATAN SERUM RETINOL ANAK SEKOLAH DI WILAYAH STUDI!! (Martianto, etl, 2008)

Rataan serum Retinol meningkat dari 23.3 µg/dl menjadi 26.6 µg/dl (3.3 µg/dl)Prevalensi KVA menurun dari 8.6 % point atau 32%.

DM2 Maret 2012 37Drajat Martianto

Hasil Perbandingan antara Peningkatan Konsumsi Pangan Sumber Vitamin A melalui Social Marketing dengan Fortifikasi Minyak Goreng (Martianto et al, 2008)

Social Marketing  untuk meningkatkan konsumsi 

600Added Intake bymeningkatkan konsumsi 

sayuran dan telur meningkatkan intake vitamin A 11%*

Mencapai  74% RDAMengkonsumsi minyak yang difortifikasi vitamin A  244

335

27236

200

300

400

500

ug/d

y

Intervention

Baseline Vitamin AIntake

y g20.9 g/hr meningkatkan konsumsi vitamin A hingga

Mencapai ~ 100% RDA

Impact of a Social Marketing Campaign Promoting Dark‐green Leafy Vegetables and Eggs in Central Java, Indonesia, Saskia de Pee, Martin W. Bloem, Satoto, Ray Yip, Asmira Sukaton, Roy Tjiong, Roger Shrimpton, Muhilal and Benny Kodyat,International Journal Vitamin and Nutrition Research 1998; 68(6): 389‐98

244

0

100

Oil Fortif ication Social Marketing

2 Maret 2012 38

Page 20: Fortifikasi Pangan - seafast.ipb.ac.idseafast.ipb.ac.id/lectures/MPTP-2011/fortifikasi_pangan.pdf · Perdagangan engan SNI (Standard Nasional Industri) Tepung Terigu (2001) : Semua

3/26/2012

20

CHINA:

Soy sauce fortificationImproved HbImproved Hblevel, reducedAnemia, and improved weight Height(Ch i C 2005

2 Maret 2012 Drajat Martianto 39

(Chuming,C,2005.Food,Nutrition and Agriculture No.3.FAO

2 Maret 2012 Drajat Martianto 40